Hari Tanpa Tembakau Sedunia Sebagai Pembunuh Budaya Kretek Di Indonesia

31
Laporan Penelitian Hari Tanpa Tembakau sedunia sebagai pembunuh budaya kretek di indonesia (2010-2012) studi kasus jalan sawojajar (Penjual dan Pembeli) UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Sejarah Kebudayaan yang dibina Oleh Dr. Bapak Abdul Latif Bustami Oleh: Julitio Wanda Pradana (110731435630) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN SEJARAH

description

ROKOK

Transcript of Hari Tanpa Tembakau Sedunia Sebagai Pembunuh Budaya Kretek Di Indonesia

Laporan PenelitianHari Tanpa Tembakau sedunia sebagai pembunuh budaya kretek di indonesia(2010-2012)studi kasus jalan sawojajar(Penjual dan Pembeli)

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Sejarah Kebudayaanyang dibina Oleh Dr. Bapak Abdul Latif Bustami

Oleh:Julitio Wanda Pradana(110731435630)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS ILMU SOSIALJURUSAN SEJARAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAHDesember 2013

BAB IA.Latar BelakangDi zaman yang modern seperi saat ini, di mana setiap manusia dapat mengetahui apaun yang mereka ingin ketahui dari media. Pada masa modern ini banyak kebiasaan yan menjadi sebuah budaya. Salah budaya yang bisa di bilang baru adalah, budaya merokok di kalangan remaja. Pada awalnya budaya ini hanya dilakukan oleh para orang dewasa, khususnya pria.Definisi rokok sendiri menuruk wikipedia adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema. Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati di seluruh dunia setiap tahun pada tanggal 31 Mei. Gerakan ini menyerukan para perokok agar berpuasa tidak merokok (mengisap tembakau) selama 24 jam serentak di seluruh dunia. Hari ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai menyebarluasnya kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan. Diperkirakan kebiasaan merokok setiap tahunnya menyebabkan kematian sebanyak 5,4 juta jiwa. Negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencetuskan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini pada tahun 1987. Dalam satu dasawarsa terakhir, gerakan ini menuai reaksi baik berupa dukungan dari pemerintah, aktivis kesehatan, dan organisasi kesehatan masyarakat, ataupun tentangan dari para perokok, petani tembakau, dan industri rokok.Dulu tak pernah terbayangkan tembakau ini menjadi perhatian dunia seperti sekarang. Sehingga lembaga kesehatan dunia (WHO) mencanangkan 31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Internasional sejak 2010 lalu. Bahkan sejak tahun 1987.Tentu saja Hari Tanpa Tembakau oleh WHO ini bertujuan melindungi kesehatan manusia, khususnya bagi perempuan dan anak-anak masa depan. Karena dari tembakau (kini populer disebut rokok) yang dihisap dan asapnya itu terkandung zat-zat yang membahayakan tubuh penghisap dan orang sekeliling yang menghirup asapnya. Kadar zat itu. Perempuan dan anak-anak dipandang sebagai korban zat-zat berbahaya dalam kandungan rokok tersebut. Terutama anak-anak (balita) merupakan korban karena daya tahan tubuh mereka masih rentan dibanding kalangan orang dewasa.Namun peringatan Hari Tanpa Tembakau tidak relevan diselenggarakan di Indonesia. Negeri ini lebih butuh peringatan Hari Terima Kasih Tembakau Indonesia sebagai simbol perlawanan terhadap neoliberalisme asing yang ingin membunuh budaya kretek dan meruntuhkan kekuatan ekonomi nasional.Seperti diketahui, keberadaan industri hasil olahan tembakau yaitu rokok telah memberikan sumbangan besar terhadap pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja, maupun pendapatan negara. Industri rokok merupakan satu-satunya industri nasional yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Karakter industri rokok lebih unggul dibandingkan dengan industri nasional lainnya. Mulai dari penyediaan input produksi, pengolahan, hingga proses pendistribusiannya dikerjakan di dalam negeri. Semuanya melibatkan jumlah tenaga kerja yang sangat besar jumlahnya.Ini berbeda dengan kebanyakan industri lain seperti mie instan yang juga merupakan salah industri nasional yang relatif kuat. Tapi seluruh input gandumnya dipasok dari impor. Begitu pula dengan industri besi baja yang komponen inputnya berasal dari impor. Sementara dalam industri rokok, meskipun terdapat komponen impor, namun jumlahnya minim.Berangkat dari kasus di atas penulis ingin meniliti sebuah magsud baik yang bertentangan dengan budaya yang sudah dipertahankann selama lebih dari 3 abad di Indonesia, yaitu hari tanpa tembakau sedunia dan budaya rokok. Dengan demikian penulis ingin mengangkat judul Hari Tanpa Tembakau sedunia sebagai pembunuh budaya kretek di indonesia (2010-2012), studi kasus jalan sawojajar (Penjual dan Pembeli).B.Rumusan Masalah1. Apa sebenarnya hari tanpa tembakau sedunia dan pelaksanaanya?2. Bagaimana respon masyarakat tentang hari rokok sedunia dan buadaya rokok di Indonesia?C.Tujuan1. Mengetahui magsud sebenarnya hari tanpa tembakau sedunia danpelaksanaanya?2. Mengetahui respon masyarakat tentang hari rokok sedunia dan buadaya rokok di Indonesia?D.Tinjauan Pustaka1.Definisi BudayaKebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. (Edward B. Taylor,1998)Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.( Bounded et.al,1997 )2.Definisi RokokRokok adalah campuran tembakau dengan kandungan zat yaitu nikotin dan TAR yang dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh maupun bagi lingkungan.Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.Tidak dapat disangkal lagi, rokok adalah racun. Sekecil apapun kadar nikotin yang terkandung di dalam sebatang rokok, itu tetaplah racun yang merusak tubuh penghisapnya. Ironisnya, sekarang tidak sedikit orang yang menjadikan racun tersebut sebagai kebutuhan pokok mereka. Dulu, kita mengenal kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan, dan papan. Sekarang, para perokok menambahkan daftar kebutuhan pokok mereka dengan sesuatu yang seharusnya bukanlah kebutuhan pokok, sesuatu yang pada hakikatnya adalah racun, yaitu rokok.! (Maman,2008)3.Definisi Kesehatan Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dan dinamis, dibandingkan dengan batasan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.Itulah sebabnya, maka kesehatan bersifat menyeluruh mengandung keempat aspek.( Afandi Kusuma,2008)4.Definisi LingkunganPengertian lingkungan adalah tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur unsur penting seperti tanah air dan udara, lingkungan sendiri memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, misalnya lingkungan hutan dimana setiap tumbuhan da hewan bisa hidup dengan bebas untuk mencari makan, bisa juga dengan lingkungan perkotaan dimana unsur bangunan sangat kental di dalamnya, dalam hal ini sikap manusia mengenai lingkungan dan dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terurus dan terpikirkan, saat lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara kehidupan dan dengan kehidupan lainnya akan berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi setiap makhluk hidup yang ada disekitarnya. Contoh nyata dari lingkungan yang telah rusak adalah perkotaan , dimana sungai sebagai unsur air dan unsur kehidupan telah tercemar sehingga mengakibatkan matinya kehidupan di air, ikan yang semula bisa bertahan hidup di air yang jernih ini tidak bisa dijumpai lagi karena lingkungan tempatnya hidup sudah tidak mendukung untuk kelangsungannya, selain itu hancurnya lingkungan berdampak juga bagi kehidupan manusia dengan berkurangnya sumber air bersih. Untuk mencegahnya maka perlu segera dilakukannya tindakan prefentif agar dampaknya tidak berlarut larut. Lingkungan pada umunya sudah ditentukan oleh sang pencipta seperti ini namun sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk menjaga dan melestarikanya,Dalam tahapan perkembangan teknologi dan informasi semoga masalah mengenai hancurnya lingkungan tempat kita tinggal bisa segera diatasi, dan juga semoga para pemimpin kita diberikan kesadaran akan pentingnya tempat kita hidup daripada hanya memikirkan uang.5.Definisi RemajaMasa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.Masa peralihan antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda. Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat defenisi tentang remaja yaitu:1. Pada buku-buku pediatri, pada umumnya mendefenisikan remaja adalah bila seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun anak laki- laki.2. Menurut undang-undang No. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah. 3. Menurut undang-undang perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal.4. Menurut undang-undang perkawinan No.1 tahun 1979, anak dianggap sudah remaja apabila cukup matang, yaitu umur 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk anak-anak laki-laki.5. Menurut dinas kesehatan anak dianggap sudah remaja apabila anak sudah berumur 18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus sekolah menengah.6) Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun. E.Landasan Teori1. Konsep: konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep deskriptif yaitu konsep yang terdiri dari beberapa konsep. Konsep yang dimaksud adalah konsep mengenai kebudayaan, dimana kebudayaan memiliki 7 unsur yang melekat di dalamnya.2. Teori Penelitian ini menggunakan teori sosial dari William F. Ogburn. Definisi perubahan sosial menurut William F. Ogburn adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsure-unsur kebudayaan material terhadap unsure-unsur immaterial.

BAB IIIPembahasanRokokRokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.A.Rokok berdasarkan bahan pembungkus.1. Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.2. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.3. Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.4. Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.5. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.6. Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.7. Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.8. Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.B.Rokok berdasarkan proses pembuatannya.1. Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.2. Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian:1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam International, Djarum Super dan lain-lain.2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.C.Rokok berdasarkan penggunaan filter.1. Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.2. Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.D.Dilihat dari komposisinya:1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasaditemukan di Asia Tenggara dan India.2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap denganhidung atau mulut.Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe

B.Kretek sebagai Warisan BudayaTumbuhan tembakau (Nicotianae tabacum L) ditanam untuk digunakan daunnya. Tembakau dapat mencapai ketinggian 180 sentimeter (6 kaki). Daunnya besar, melebar lalu meruncing hingga dapat mencapai 30 sentimeter. Tumbuhan tembakau telah ada sejak jaman prasejarah. Pada tahun 2010, para ahli paleontologi dari Museum Meyer-Honninger Paleontology menemukan sebuah balok kecil fosil tembakau di tepian sungai Maranon di timur laut Peru. Fosil tersebut diperkirakan berumur 2,5 juta tahun. Adapun spesies-spesies yang mempunyai nilai jual adalah Nicotianae Tabacum L dan Nicotianae Rustica. Nicotiana rustica L biasanya digunakan untuk membuat abstrak alkoloid sedangkan Nicotiana tabacum L pada umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok. Tembakau seperti yang kita kenal sekarang, diperkirakan telah dikenal dan digunakan oleh penduduk asli Amerika 6000 tahun sebelum Masehi. Mereka menanam tembakau, mengeringkannya dan menggunakan pipa untuk tujuan pengobatan serta kegunaan upacara penyembuhan penyakit. Setelah menemukan benua Amerika 12 Oktober 1492, Christopher Columbus, membawa beberapa lembar daun tembakau ke Eropa. Tetapi kebanyakan orang Eropa tidak dapat merasakan tembakau sampai pertengahan abad ke-16. Tembakau mulai terkenal setelah seorang penjelejah dan diplomat bernama France's Jean Nicot mempopulerkannya pada abad tersebut. Dari namanyalah kata nicotine (kandungan utama tembakau) diambil. Tanaman tembakau di Indonesia diperkirakan dibawa oleh bangsa Portugal atau Spanyol pada abad ke-16. Namun diperkirakan tanaman tembakau juga tumbuh di beberapa daerah di Indonesia yang belum pernah disinggahi orang Portugis atau Spanyol. Kata tembakau atau mbako (Jawa) secara linguistik berasal dari kata "tabaco" (Spanyol). Kata itu berasal dari bahasa Arawakan, khususnya, dalam bahasa Taino di Karibia yang mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini (Bartolome De La Casas, 1552). Kata tembakau dapat pula berasal dari "tabago" (berbentuk y) yang berisi daun tembakau kering untuk dihisap. Kata tersebut berasal dari bahasa Arab tabbaq. Di Indonesia dikenal tembakau asli dan tembakau introduksi, yaitu tembakau yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 1900-an (misalnya jenis Virginia, Burley, dan Oriental). Keberhasilan penanaman tembakau di Indonesia sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim: curah hujan, kelembaban, penyinaran dan suhu. Yang paling penting dari semuanya adalah curah hujan. Tembakau musim kemarau (VO/ Voor-Oogst) memiliki daun yang lebih tebal dari tembakau musim penghujan (NO/ Voor-Oogst). Tembakau musim kemarau/Voor-Oogst (VO) biasanya untuk membuat rokok putih dan rokok kretek; sedangkan tembakau musim penghujan/Na-Oogst (NO) biasanya dipakai sebagai bahan dasar pembuatan cerutu. Suhu optimum bagi pertumbuhan tembakau adalah di antara 18 27 derajat Celcius. Cara menikmati tembakau bermacam-macam. Bila telah dikeringkan, tembakau dapat dikunyah, digulung dan dihisap, atau dibuat pasta.

KRETEK di INDONESIA Konsumsi terbanyak daun tembakau adalah dengan cara dikeringkan, digulung, dibakar dan dihisap. Cara tersebut disebut merokok. Kebiasaan merokok tembakau sudah dapat ditemukan di Jawa sejak abad ke-17. Pada umumnya untuk kepentingan sendiri dengan cara membungkus tembakau dengan klobot (kulit jagung kering). Namun berbeda dengan kebiasaan bangsa lain, di Indonesia tembakau terlebih dahulu dirajang, dikeringkan, dicampur dengan cengkeh, dan digulung dengan kertas. Itulah rokok kretek. Menyebut kretek, tidak bisa dilepaskan dari nama Haji Djamhari dari kota Kudus. Pada suatu hari akhir abad ke-19 (1870-1880), secara tidak sengaja, Haji Djamhari menambahkan cengkeh ke dalam lintingan tembakau miliknya. Ajaib! Setelah mengisap lintingan tembakau dan cengkeh itu, penyakit asma yang dideritanya berkurang. Dari sanalah, orang-orang mulai mengikuti jejaknya. Sejak penemuan Haji Djamhari itulah, kretek menjadi komoditas yang semakin meluas. Sebutan rokok kretek adalah karena hasil bunyi dari hisapan sebatang rokok cengkeh. Setelah menjadi barang dagangan, kretek mulai diproduksi massal. Yang paling terkenal pada jamannya adalah Mas Nitisemito (1863-1953). Ia memulai bisnis kretek pada tahun 1906 dan mencapai kejayaan pada sekitar tahun 1930, lewat produk Bal Tiga Nitisemito. Di Jawa Timur, tahun 1909, kretek mulai berkembang di daerah Blitar dan sekitarnya. seperti Kediri dan Tulungagung sepanjang lembah sungai Brantas. Akhirnya pada tahun 1962, Lie Koen Lie (Wisman Ali) bersama Oei Bian Hok (Budiono Widjajadi), mendirikan pabrik kretek PT. Gelora Djaja di Surabaya yang memproduksi kretek dengan kualitas tinggi. WHO dan Hari Tanpa TembakauHari Tanpa Tembakau Sedunia adalah salah satu dari banyak hari peringatan yang terkait dengan upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan, termasuk diantaranya Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Hari AIDS Sedunia, Hari Donor Darah Sedunia, dan lain-lain.Pada 1987, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengesahkan Resolusi WHA40.38, menyerukan tanggal 7 April 1988 sebagai "hari tidak merokok sedunia". 7 April 1988 bertepatan dengan ulang tahun ke-40 WHO. Tujuan hari ini adalah mendesak para pecandu tembakau agar berpuasa tidak merokok selama 24 jam, sebuah tindakan yang diharapkan dapat mendorong mereka untuk berusaha berhenti merokok. Pada 1988, Resolusi WHA42.19 disahkan oleh Majelis Kesehatan Dunia, menyerukan dirayakannya Hari Tanpa Tembakau Sedunia setiap tanggal 31 Mei. Sejak saat itu WHO senantiasa mendukung hari Tanpa Tembakau Sedunia tiap tahunnya, mengaitkan tiap tahun dengan tema khusus terkait tembakau.Pada 1998, WHO membentuk Inisiatif Bebas Tembakau (Tobacco Free Initiative/TFI), sebuah upaya untuk memusatkan perhatian dan upaya internasional kepada masalah kesehatan global tentang tembakau. Inisiatif ini memberikan bantuan untuk menciptakan kebijakan kesehatan publik dunia, mendorong mobilisasi antar masyarakat, dan mendukung Konvensi WHO untuk Kerangka Pengendalian Tembakau (FCTC).[2] FCTC WHO adalah traktat kesehatan publik global yang diterapkan sejak 2003 oleh berbagai negara di dunia sebagai kesepakatan untuk menerapkan kebijakan yang mengarah kepada penghentian kebiasaan merokok.Pada 2008, pada malam Hari Tanpa Tembakau Sedunia, WHO menyerukan seluruh dunia agar melarang semua bentuk iklan, promosi, dan sponsor tembakau. Tema tahun itu adalah Pemuda Bebas Rokok; karena itulah inisiatif ini secara khusus menyoroti iklan rokok yang ditujukan pada remaja. Menurut WHO, industri rokok kini tengah berupaya meremajakan pasarnya yang sekarat; menggantikan para perokok dewasa yang tengah berupaya berhenti merokok atau sedang sakit-sakitan, dengan kaum muda sebagai perokok potensial. Karena hal itulah strategi pemasaran rokok umumnya membidik berbagai hal yang menarik perhatian kaum muda, seperti film, musik, olahraga, internet, bilboard, dan majalah. Penelitian menunjukkan bahwa makin terpaparnya remaja pada iklan rokok, makin besar kemungkinan mereka untuk merokok. Tiap tahun, WHO menentukan tema untuk Hari Tanpa Tembakau Sedunia untuk menciptakan kesatuan pesan global anti rokok. Tema ini menjadi komponen utama agenda WHO terhadap tembakau di tahun berikutnya. WHO mengawasi penciptaan, penyebaran, dan penyiaran materi terkait tema ini termasuk brosur, selebaran, poster, situs web, dan rilis untuk pres. Pada 2008 untuk tema Pemuda Bebas Tembakau, video Youtube diciptakan sebagai upaya peningkatan kesadaran kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia.Dalam tema Hari Tanpa Tembakaunya, WHO menekankan gagasan mengenai kebenaran. Tema seperti Tembakau dapat Membunuh, jangan terkecoh (2000) dan Tobacco: mematikan dalam berbagai wujudnya (2006) menunjukan keyakinan WHO bahwa keyakinan pribadi mengenai sifat asli tembakau dapat disesatkan; rasional tema 2000 dan 2008 menyoroti strategi pemasaran dan ilusi yang diciptakan oleh industri tembakau sebagai penyebab utama kebingungan ini.[6] Materi penyuluhan WHO menjadi pemahaman alternatif dilihat dari fakta dari perspektif kesehatan publik global. Materi publikasi gerakan anti tembakau ini menyajikan penafsiran resmi paling mutakhir atas riset terkait tembakau dan data statistik untuk memberi landasan argumen anti tembakau di seluruh dunia.Hari tanpa tembakau mengancam budaya kretek (rokok) di Indonesia (Paradok Kesehatan dan Ekonomi)Tempo dulu tembakau dianggap sebagai obat dan tidak banyak diperhatikan dampak negatipnya bagi kesehatan (khususnya bagi perempuan dan anak). Kini sebaliknya rokok yang didalamnya ada bahan tembakaunya, dipandang berbahaya bagi kesehatan. Mungkin ini terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan (sains) modern di dunia kesehatan. Sehingga kandungan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, yang ada dalam sebatang rokok saja bisa diketahui. Ini seiring dengan meningkatnya pula perkembangan industri rokok yang menjadi aset ekonomi bagi perusahaan rokok dan pemasukan pajak bagi pemerintah.Perkembangan aset ekonomi dari industri rokok terlihat dari gencarnya iklan promosi rokok di media cetak, televisi, dan sponsor kegiatan seni budaya dan bahkan olahraga. Tentu saja perempuan tampil pula menjadi bintang iklan rokok seperti terpampang dalam Bilboard, iklan tivi ataupun Sales Promotion Girl (SPG).Seperti diketahui, keberadaan industri hasil olahan tembakau yaitu rokok telah memberikan sumbangan besar terhadap pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja, maupun pendapatan negara. Industri rokok merupakan satu-satunya industri nasional yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Karakter industri rokok lebih unggul dibandingkan dengan industri nasional lainnya. Mulai dari penyediaan input produksi, pengolahan, hingga proses pendistribusiannya dikerjakan di dalam negeri. Semuanya melibatkan jumlah tenaga kerja yang sangat besar jumlahnya.Ini berbeda dengan kebanyakan industri lain seperti mie instan yang juga merupakan salah industri nasional yang relatif kuat. Tapi seluruh input gandumnya dipasok dari impor. Begitu pula dengan industri besi baja yang komponen inputnya berasal dari impor. Sementara dalam industri rokok, meskipun terdapat komponen impor, namun jumlahnya minim.Tidak dipungkiri bahwa indutri rokok mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Baik yang bekerja dalam sektor pertanian tembakau, sektor pengolahan, maupun sektor penjualan. Selain itu, industri ini juga menyediakan kesempatan kerja bagi pedagang kaki lima, warung kelontong, dan usaha tidak langsung lainnya.Data International Labour Organization (ILO), industri rokok mampu menyerap sedikitnya 1,3 juta orang bekerja di ladang-ladang tembakau, 1,5 juta orang bekerja di ladang cengkeh, dan 10 juta orang terlibat langsung dalam industri rokok. Jumlah yang besar karena mencapai 30 persen dari jumlah tenaga kerja sektor formal, dan 10 persen dari tenaga kerja Indonesia secara keseluruhan. Total ada 30,5 juta orang, baik langsung maupun tidak langsung yang mendapatkan manfaat dari tembakau.Kemudian, melalui pembayaran hasil cukai tembakau tahun 2012, industri rokok nasional menyumbang negara sebesar Rp 84,4 triliun. Untuk tahun 2013, diperkirakan target penerimaan cukai dapat menembus Rp 103,73 triliun, dengan besar pertumbuhan 22,90 persen.Jumlah tersebut belum termasuk pajak lainnya yang dibayarkan oleh perusahaan tembakau dan tenaga kerja. Itu juga belum termasuk sumbangsih industri rokok melalui dana sponsorship dan dana Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap pengembangan kebudayaan nasional, baik itu untuk memajukan sektor olahraga, pendidikan, dan seni.Jadi, sangat wajar bila pada hari yang sedianya merupakan peringatan Hari Tanpa Tembakau, tapi kenyataannya akan berubah menjadi Hari Terima Kasih Tembakau seperti yang dilakukan para petani di Daerah Istimewa Yogyakarta.Sebagai informasi, para petani tembakau akan melakukan aksinya di perempatan Tugu Yogyakarta. Petani yang didukung aktivis Komunitas Kretek ini menggelar aksi budaya menggunakan perlengkapan dari spanduk, replika daun tembakau, alat musik, dan karpet merah. Aksi budaya ini juga menolak diskriminasi terhadap tanaman tembakau, yang mendiskreditkan petani tembakau, industri kretek nasional, buruh pabrik, dan seluruh pemangku kebijakan yang terlibat dengan industri tembakau.Kontroversi soal tembakau (rokok) terjadi, di satu sisi merupakan penyumbang penghasilan pajak yang besar bagi pemerintah. CSR dari perusahaan rokok pun besar dan telah memberikan bantuan banyak pada siswa atau mahasiswa dengan program beasiswa. Tetapi di sisi lain iklan rokok bagaimana pun telah membuat budaya merokok merebak dikalangan anak remaja. Rokok bukan saja milik orang dewasa. Kini rokok pun bukan sekedar simbol status bangsawan atau orang kaya. Tukang parkir, abang becak, sopir angkot, bahkan orang miskin dan pengemis pun membelikan uang hasil mengemisnya untuk mengisap rokok. Rokok telah jadi budaya rakyat yang merebak luas. Sementara di sisi lain kadang suka terjadi hal yang paradok, banyak pula yang menikmati isapan rokok berbungkus sementara biaya pendidikan anaknya morat-marit.Pada sudut lain terjadi pula merokok itu meninggalkan etika pergaulan dan kenyamanan orang lain. Di ruang sempit angkutan publik dalam bis, elp, angkot atau gerbong kereta asap mengepul tanpa merasa bersalah memberikan zat yang tak disukai orang lain dan bisa mengganggu kesehatannya. Masih lumayan kalau sesama lelaki dewasa, tetapi anak-anak bayi, ibu hamil dan nenek-kakek renta turut dipaksa menikmati kepulan asap rokok juga.Kontroversi soal rokok sempat terekam dalam sejarah dunia, ketika Haji Agus Salim dalam suatu forum PBB disindir karena suka merokoknya di area publik. Entah apologi ataukah sengaja diplomasi membungkam bangsa barat (yang sempat menjadi penjajah kita) menyatakan, justru karena kandungan inilah (cengkeh) dalam rokok ini bangsa kalian berbondong datang ke negeri kami!.Rokok telah menjadi aset ekonomi pundi-pundi bangsawan Belanda dan juga bangsawan priyayi (pribumi). Sekaligus sebagai simbol status sosial mereka, sehingga menghisap rokok bukan kebiasaan sembarang orang.Sekarang rokok merupakan aset ekonomi bagi pengusaha dan pemasukan besar bagi penguasa (pemerintah). Rokok pun mengalami peningkatan penggemar dari awalnya eklusif dan elit, kini menjadi digemari rakyat dari berbagai lapisan sosial dari kalangan atas yang kaya hingga orang kecil melarat. Rokok telah memberikan kontribusi bagi pembangunan anak bangsa dan sekaligus pula memberikan kontribusi bagi munculnya beragam penyakit yang diakibatkan zat-zat yang dikandungnya. Dan telah mengakibatkan pula pemerintah harus menggelontorkan dana untuk penanggulangan kesehatan rakyatnya, salah satunya yang disebabkan sebagai dampak negatip zat-zat dari bahan rokok.

BAB IVPENUTUPMasyarakat Indonesia sendiri sebagian besar adalah perokok, memiliki pandangan bahwa magsud dari WHO yang membuat hari tanpa tembakau memang baik. Namun penerapan yang sakan-akan memaksa itu lah yang sangat disayangkan. Dari kalangan Masyarakat Indonesia sendiri tentang hal ini masih menuai pro dan kontra, namun bagi masyarakat, khususnya yang berhubungan langsung dengan rokok tidak terlalu memprdulikan hari tanpat tembakau.

Daftar Pustaka

Alisjahbana, s. Takdir. 1986. Antropologi Baru, Nilai-Nilai Sebagai tenaga IntegrasiDalam Pribadi Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta. PT. Dian Rakyat.Basyir, Abu Umar. 2006. Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok?. Pustaka AT-Tazkia. Jakarta.for Disease Control. 1990. MMWR Weekly (April 6, 1990). http://www.cdc.gov/Mmwr/preview/mmwrhtml/00001591.htm World Health Organization. 2010. Tobacco Free Initiative (TFI).http://web.ebscohost.com.libproxy.wustl.edu/ehost/detail?vid=1&hid=108&sid=9f40a449-8b2a-441a-95a2n738915e20dcf@sessionmgr104&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZSZzY29wZT1zaXRl#db=aph&AN=33440955http://www.who.int/tobacco/about/en/index.html Chan, Margaret. 2008. WHO calls for banning all tobacco advertising, promotion. Nations Health. 38 (6):21. World Health Organization. 2010. World No Tobacco Day 2010. http://www.who.int/tobacco/wntd/2010/announcement/en/index.html World Health Organization. 2010. World No Tobacco Day, 31 May 2009: Campaign Materials. http://www.who.int/tobacco/wntd/2009/en/index.html World Health Organization. 2010. World No Tobacco Day 200. http://www.who.int/tobacco/communications/events/wntd/2000/en/index.htmlhttp://www.anneahira.com/balita-merokok.htm http://www.dinkeskabtangerang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=17&Itemid=29http://www.doktersehat.com/2010/01/07/kanker-mulut-tanda-pencegahan/http://www.id.wikipedia.org/wiki/Budayahttp://www.infopenyakit.com/2008/06/penyakit-kanker-paru-paru.htmlhttp://www.jevuska.com/topic/budaya+merokok+remaja+di+indonesia.htmlhttp://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pets/pengertian-lingkungan-hidup

Lampiran

Wawancara kepada penjual rokok

1. Nama bapak siapa?Inson Gultom, orang-orang memanggil saya Pak Gultom.2. Umur bapak berapa?Umur saya 40 tahun.3. Apakah bapak sudah berkeluarga?Sudah. Saya memiliki seorang istri.4. Sejak kapan bapak berjualan rokok?Kurang lebih sudah 10 tahunan.5. Mengapa bapak memilih profesi ini?Karena tuntutan ekonomi sebagai kepala keluarga. Saya memilih berjualan rokok deh. Istri saya hanya sebagai ibu rumah tangga saja, sehingga saya memiliki tanggung jawab besar untuk menafkahi kehidupan rumah tangga saya.6. Setiap hari bapak mulai berjualan dari jam berapa?Saya buka warung sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 16.00 karena tempatnya dipakai bergantian dengan warung nasi goreng.7. Berapa keuntungan yang bapak peroleh tiap harinya?Kira-kira saya dapat Rp. 150.00,00 per hari tergantung rame atau tidaknya tiap hari.8. Selain berjualan rokok, bapak berjualan apalagi?Saya juga menjual aqua gelas atau botol, chiki, wafer, segala macam minuman, y banyaklah de yang saya jual.9. Apakah ada suka dukanya berjualan rokok?Ada sukanya dan dukanya lah de, sukanya apabila rame saya bisa menjual banyak slot rokok tapi bila sepi saya hanya bisa gigit jari. Bawa pulang uang seadanya deh buat istri.10. Apakah harapan bapak selanjutnya?Ya saya cuma mau warung saya rame terus, biar saya bisa menafkahi keluarga saya.11. Apa yang bapak ketahui tentang hari tanpa tembakau?Saya tida tahutentang itu mas. Wawancara kepada pelanggan penjual rokok

1. Nama bapak siapa?Daud.2. Umurnya?30 tahun.3. Pekerjaan?Saya bekerja sebagai karyawan Honda.4. Apa anda tahu bahaya merokok?Ya, saya tahu. Tetapi bagaimana saya sudah sulit melepaskan rokok. Saya merokok sejak SMA hingga sekarang sehingga sulit sekali bila tidak merokok gitu.5. Menurut anda bagaimana Pak Gultom?Menurut saya, orangnya ramah, baik, sopan, dan rame bila ngobrol ma dia.6. Pakah bapak mengetahui tentang hari tanpa tembakau?ya saya pernah dengar, itu tentang hari tanpa merokok, dan diperingati di seluruh dunia.7. Apa baak kawatir akan berdampak pada perokok di Indonesia.oh. saya tidak kawatir... tidak mungkin masyarakat di Indonesia akan meninggalkan rokok. malah remaja yang banyak merokok. heheheh...