Handout 11 ld
-
Upload
dhynamardhinool -
Category
Documents
-
view
828 -
download
0
description
Transcript of Handout 11 ld
KEPEMIMPINAN TSANSAKSIONAL,
TRANSFORMASIONAL, DAN VISIONER
HANDOUT 11 LD
Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang
diemban bawahan. Lebih difokuskan pada peranannya sebagai manajer
karena ia sangat terlibat dalam aspek-aspek prosedural manajerial yang metodologis dan fisik.
Tidak mengembangkan pola hubungan laissez fair atau membiarkan personel menentukan sendiri pekerjaannya karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yang perlu pembinaan, pola ini dapat menyebabkan mereka menjadi pemalas dan tidak jelas apa yang dikerjakannya.
Dalam kontsak kerja disepakati bersama reward dan punishment
Model Kepemimpinan TransaksionalPemimpin mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh
bawahannya
Pemimpin mengidentifikasi apa yang mesti dikerjakanBawahan untuk mencapaiHasil yang ingin dicapai
Bawahan termotivasi untuk Meraih hasil yang diinginkan
Tersebut (expected effort)
Pemimpin mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh
bawahannya
Pemimpin mengidentifikasi apa yang mesti dikerjakanBawahan untuk mencapaiHasil yang ingin dicapai
Pemimpin memperjelasPeran bawahannya
Pemimpin memperjelas Bagaimana kebutuhan bawahanAkan dipenuhi, sebagai imbalanAtas apa yang dikerjakaannya
Dala pencapaian hasil yangditargetkan
Sumber: Hoover (1991) dan Leitwood (1992)
keterangan Bawahan berupaya menghindari pekerjaan apabila ada
kesempatan sehingga apabila dibiarkan mereka akan merasa senang dengan tanpa pekerjaan/tanggungjawab.
Pemimpin harus mengontrol, mengarahkan, dan jika perlu memberikan ancaman agar bawahan produktif.
Bawahan cenderung lebih senang diarahkan menjadi pekerja yang ditentukan prosedurnya dan pemecahan masalahnya dari pada harus memikul sendiri tanggungjawab atas segala tindakan dan keputusan yang diambil.
Bawahan tidak cocok diserahi tanggungjawab merancang pekerjaan secara inisiatif.
Kepemimpinan Transformasional Didasarkan pada kebutuhan akan penghargaan diri,
tetapi menumbuhkan kesadaran pada pemimpin untuk berbuat yang terbaik sesuai dengan kajian perkembangan manajemen dan kepemimpinan yang memandang manusia, kinerja, dan pertumbuhan sebagai sisi yang saling berpengaruh.
Burn (1978) menyatakan bahwa pada kepemimpinan ini, “para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi.
Model Kepemimpinan TransformasionalPemimpin
Membangun rasaPercaya diri pada
bawahan
PemimpinMengangkat nuasa Kebutuhan bawahanKetingkat yang lebihTinggi para hirarki
motivasi
PemimpinMemperluas Kebutuhan
bawahan
PemimpinMentransformasikan Perhatian kebutuhan
bawahan
PemimpinMempertinggi nilai Kebenaran bawahan
PemimpinMempertinggi probabilitas
keberhasilan yang subjektif
Kondisi sekarang dan upayaYang diharapkan bawahan
Makin meningginya motivasiBawahan untuk mencapai hasil
Dengan upaya tambahan
Bawahan menghasilkan kinerjaSebagaimana yang diharapkan
Bawahan mempersembahkan kinerjaMelebihi apa yang diharapkan
TRANSFORMASIONALORGANISASI
Sumber: Bass dan Aviola (1994)
Pemimpin Transformasional Memiliki wawasan jauh ke depan (visioner) dan berupaya memperbaiki
dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi dimasa datang.
Agen perubahan dan bertindak sebagai katalisator (memberi peran mengubah sistem ke arah yang lebih baik).
Memiliki visi yang jelas, gambaran holistik tentang bagaimana organisasi di masa depan ketika semua tujuan dan sasarannya telah tercapai (Covey [1989] dan Petters (1992)
Memandang nilai-nilai organisasi sebagai nilai luhur yang perlu dirancang dan ditetapkan oleh seluruh staf sehingga mempunyai rasa memiliki dan komitmen.
Makna simbolis dari tindakan lebih penting dari paa tindakan aktual (Sergiovanni, 1990:21)
Memiliki keahlian diagnosis, meluangkan waktu dan mecncurahkan perhatian untuk memecahkan masalah.
Dimensi Kepemimpinan Tranformasional Idealiced influence, prilaku yang menghasilkan rasa
hormat (respect) dan rasa percaya diri (trust) dari orang yang dipimpinnya.
Inspirational motivation, menyediakan tantangan bagi pekerjaan yang dilakukan staf dan memperhatikan makna pekerjaan bagi staf.
Intellectual stimulation, pemimpin yang mempraktekkan inovasi-inovasi.
Individualized consideration, pemimpin merefleksikan dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian dalam mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan, ide, harapan-harapan, dan segala masukan yang diberikan staf.
Kepemimpinan visionerMengapa harus visioner?
Perubahan paradigma pendidikan dari sentralistis ke desentralisasi.
Adanya pelimpahan wewenang yang luas kepada sekolah atas dasar pertimbangan profesional dan pertanggungjawaban publik.
Adanya kerja sama antara pejabat pemerintahan dengan pemimpin pendidikan dalam membangun pendidikan yang bermutu
Derek Esp & Rene Saran (1995: 32)
Konsep Kepemimpinan Visioner
Harus memahami konsep visi Harus memahami karakteristik dan unsur
visi Harus memahami tujuan visi.
Konsep Visi Visi adalah suatu gambaran mengenai masa depan yang
kita inginkan bersama. Visi adalah daya pandang jauh ke depan, mendalam dan
luas yang merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat dahsyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisik, waktu, dan tempat (Gaffar, 1995:22)
Visi adalah pandangan yang merupakan kristalisasi dari intisari kemampuan (competency), kebolehan (ability), dan kebiasaan (self efficacy) dalam melihat, menganalisis dan menafsirkan.
Karakter dan ciri-ciri visi Memperjelas arah dan tujuan Mudah dimengerti dan diartikulasikan Mencerminkan cita-cita tinggi dan menetapkan
standard of excellence. Menumbuhkan inspirasi, semangat, kegairahan, dan
komitmen Menciptakan makna bagi anggota organisasi Merefleksikan keunikan atau keistimewaan
organisasi Menyiratkan nilai-nilai yang junjung tinggi oleh
organisasi Kontekstual
Unsur-unsur visi Basic value (nilai-nilai dasar atau falsafah yang dianut) Mission (operasional dari visi yang merupakan
pemikiran seseorang tentang organisasinya, meliputi pertanyaan; mau menjadi apa organisasi ini dikemudian hari dan akan berperan sebagai apa?
Objective (tujuan-tujuan yang merupakan arah ke mana organisasi di bawa yang meliputi pertanyaan, mau menghasilkan apa, untuk siapa, dan dengan mutu yang bagaimana?
Tujuan visi Memperjelas arah umum perubahan kebijakan
organisasi Memotivasi karyawan untuk bertindak dengan
arah yang benar Membantu proses mengoordinasi tindakan-
tindakan tertentu dari orang yang berbeda-beda.
Menyelesaikan masalah-masalah yang dihdapi organisasi melalui pendekatan yang mendasar
Memberikan jaminan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi
Hubungan Misi, Visi, Core Beliefs, dan Core Values
Filosofi membandingkanSemangat tinggi terhadapUsaha perwujudan visi
Core values memberikanMakna terhadap pekerjaanSebagai pengabdian kepadaTuhan Yang Maha Esa
MISI VISIFILOSOFI COREVALUES
Perwujudan visi dilaksanakanDengan perilaku yang dilandasiFilosofi dan core value
Visi dirumuskanBerdasarkan paradigma
Langkah-langkah kepemimpinan visioner
Penciptaan visi Perumusan visi Transformasi visi Implementasi visi
Tahapan Penciptaan Visi Trend watching, adalah kemampuan tingkat tinggi
dalam penciptaan visi, yaitu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang melalui kepiwaiannya dalam bidang yang digeluti serta kepekaan terhadap signal-signal alam dan perubahannya.
Envisioning, adalah kemampuan pimpinan untuk merumuskan visi berdasarkan hasil pengamatan trend perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Perumusan visi
Pembentukan dan perumusan visi oleh anggota tim kepemimpinan
Merumuskan strategi secara konsensus Membulatkan sikap dan tekad sebagai
total commitment untuk mewujudkan visi menjadi suatu kenyataan.
Transformasi Visi Merupakan kemampuan membangun kepercayaan
melalui komunikasi yang intensif dan efektif sebagai upaya shared vision pada stakeholders sehingga diperoleh sense of belonging dan sense of ownership.
Visi mesti ditransformasikan dengan melakukan upaya berbagi visi dan diharapkan terjadi difusi visi dan menimbulkan komitmen seluruh personal.
Dalam proses tranformasi ini kadang visi suatu organisasi gagal karena antara lain: kerancuan visi dan misi, visi tersebut tidak didambakan, tidak mencerminkan penderitaan dan harapan, tidak diyakini dapat dicapai, tidak fleksibel, dan tidak didukung oleh strategi organisasi.
Implementasi visi
Merupakan kemampuan pemimpin dalam menjabarkan dan menerjemahkan visi dalam tindakan.
Visi merupakan peluru bagi kepemimpinan visioner.
Visi berperan dalam menentukan masa depan organisasi apabila diimplementasikan secara konprehensif.