HAND OUT Kode Etik
-
Upload
tirta-marta -
Category
Documents
-
view
14 -
download
5
Transcript of HAND OUT Kode Etik
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
MATA KULIAH : ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN
TOPIK : Kode Etik dalam pelayanan kebidanan.
SUB TOPIK : Pengertian Etika, Kode etik, moral dan hukum.
Tujuan Kode Etik.
Fungsi Kode Etik
Prinsip Etika dalam pelayanan kebidanan
Kode Etik Kebidanan.
WAKTU : 30 menit
DOSEN : Sumiati
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
Setelah menyelesaikan bahasan ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian Etika, Kode etik, moral dan hukum.
2. Menjelaskan Tujuan Kode Etik.
3. Mengemukakan Fungsi Kode Etik.
4. Menjelaskan prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
5. Mengidentifikasi Kode Etik Kebidanan.
REFERENSI :
K.Bertens,2004, Etika, Seri Filsafat Atma Jaya: 15, Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama,hal.7.
Mustika Sofyan, dkk, 2003, Bidan Menyongsong Masa Depan,Jakarta, Pengurus
Pusat IBI edisi II, hal.72-81.
Pengurus Pusat IBI, 2003, Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta, Depkes RI,
hal. 1-8.
Heni Puji Wahyuningsih, 2005, Etika profesi kebidanan, Fitramaya edisi I, hal 9-17.
Sumiati / COA 040077 1
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
PENDAHULUAN
Pola pikir manusia Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dari hari
ke hari semakin cepat sehubungan dengan derasnya informasi.
Kemajuan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan antara lain
mahalnya pelayanan medik, selain itu juga terjadi perubahan tata nilai dalam masyarakat.
yaitu masyarakat semakin kritis memandang masalah yang ada termasuk menilai
pelayanan yang diperolehnya.
Saat ini masyarakat acap kali merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan
bahkan tidak menutup kemungkinan mengajukan tuntutan ke pengadilan, Hal tersebut
merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan.untuk itu dibutuhkan suatu pedoman
yang menyeluruh dan integratif tentang sifat dan perilaku yang harus dimiliki oleh
seorang bidan. Pedoman itu disebut Kode Etik Bidan.
PENGERTIAN :
EXPLENATION
1. ETIKA
Istilah etika yang kita gunkan sehari-hari pada hakekarnya berkaitan dengan
falsafah, moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam
kurun waktu tertentu, sesuai dengan perubahan/perkembangan norma/nilai.Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa etika adalah disiplin yang mempelahari tentang baik
atau buiruk sikap tindakan manusia.
Etika sebagai filsafat moral ,mencari jawaban untuk menentukan serta
mempertahankan secara rasional teori yang belaku tentang apa yang benar atau salah,
baik atau buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu petangkat perinsip moral
yang menjadi pedoman bagi tindakan manusia.
Etika adalah cabang filsafat moral yang membicarakan baik buruk atau benar
tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta sekaligus menyoroti kewajiban
manusia atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
Sumiati / COA 040077 2
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
2. KODE ETIK
Norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang
bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di
masyarakat.
Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi anggota profesi tentang
bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan larangan-larangan yaitu
ketentuan-ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh di perbiuat atau
dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya,
melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari
di dalam masyarakat.
3. Moral
Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti kebiasaan, adat. Jadi dapat
disimpulkan bahwa moral adalah nilai-nilai yang menjadi norma atau pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.Atau
Mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam kurung
waktu tertentu.(Lebih menunjuk pada perbuatan yang sedang dinilai).
4. Hukum
Himpunan petunjuk atas kaidah/norma yang mengatur tata tertib di dalam suatu
masyarakat, oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat yang berdangkutan
Tujuan Kode Etik :
1.Untuk menjungjung tinggi martabat dan citra profesi.
Dalam hal ini yang dijaga adalah “image” dari pihak luar atau masyarakat, mencegah
orang luar memandang “remeh” suatu profesi. Oleh karena itu setiap kode etik suatu
profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atau kelakuan anggota profesi
yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga
disebut “kode kehormatan”
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
Yang dimaksud kesejahteraan di sini ialah kesejahteraan materiil dan spiritual atau
mental. Dalam hal kesejahteraan materiil anggota profesi, kode etik umum
menetapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang
Sumiati / COA 040077 3
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan peraturan-paraturan yang
ditujukan kepada pembatasan tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para
anggota profesi dalam interaksinya dengan sesama anggota profesi.
3 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para
anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdian profesinya. Oleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan
yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran agar para profesi selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya.
Selain itu kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan
mutu organisasi profesi. Dari uraian di atas, jelas bahwa tujuan suatu profesi
menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota, dan
meningkatkan mutu profesi serta meningkatkan mutu organisasi profesi
FUNGSI KODE ETIK :
1.PANDUAN
Kode etik memberikan bantuan dalam memberikan panduan dengan fasilitas dalam
menjalankan pekerjaan profesional.
2.PERATURAN
Kode etik menentukan beberapa peraturan dalam suatu kelompok profesi seperti :
Tanggung jawab moral, tindakan yang standar.
3.DISIPLIN
Kode etik mengatur tingkah laku yang melanggar hukum dengan mengidentifikasi dan
menentukan jenis tindakan serta membuat instrumen yang menjadi peraturan tetap
dimana profesi berada.
1. PELINDUNG
Melindungi masyarakat termasuk anggota masyarakat yang menerima jasa profesi.
Sumiati / COA 040077 4
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
2. INFORMASI
Kode etik memberikan informasi kepada masyarakatdi luar profesi (klien, kolega,
pekerja, masyarakat) tentang standar sehingga profesi mendapatkan kepercayaan.
3. PERNYATAAN
Menyatakan eksistensi dengan mengumumkan aspirasi kelompok tentang status profesi
dengan kehormatan moral dan otonomi
7.NEGOSIASI
Kode etik menyediakan alat dalam negosiasi dan perdebatan antara profesi, colega,
pekerja, pemerintah, dll dengan memberikan penjelaan tentang kebenaran sikap
termasuk tindakan
PRINSIP ETIKA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1. Menghargai otonomi
Otonomi berarti kemempuan untuk menentukan / mengatur diri sendiri,
bidan harus menghargai klien yang mempunyai harga diri dan martabat
Bidan bidan sebagai tenaga medis memiliki “otonomi klinis”mempunyai
hak & kewajiban untuk bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan
klinis yang mempengaruhi kesehatan kliennya.
Bidan wajib memperhatikan pedapat pihak-pihak lain, terutama dari
keluarga pasien dan tenaga medis lainnya supaya keputusan &
tindakannyabenar-benar un tuk kepentingan pasien bukan untuk kepentingan
bidan.
Kalau persetujuan pasien diperlukan (untuk tindakan medis yang berisiko),
bidan berkewajiban untuk menghormati pendapat klien sebab klien
mempunyai “ otonomi moral” yang tidaka dapat diganggu gugar oleh siapa
pun.
Contoh penerapan otonomi adalah pemeberian informed consent setelah
klien diberikan informasi lengkap menegenai tindakan medik yang akan
dilakukan.
Sumiati / COA 040077 5
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
2. Melakukan tindakan tanpa bahaya
Dalam prinsip ini bidan diharapakan dapat melakukan tindakan yang tidak
menimbulkan bahaya/cidera baik fisik dan mental.
Contoh : melakukan pencegahan infeksi dengan benar dan menolong
persalinan sesuai standar
3. Berprilaku baik
Melindungi & mempertahankan hak-hak klien.
Mencegah timbulnya kerugian bagi klien, keluarga
Menolong klien yang tidak punya kemempuan /keberdayaan.
4. Adil
Adil merupakan prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua klien
artinya bagi setiap klien mendapat pelayanan yang sama sesuai dengan
kebutuhan dan kegunaannya.
Contoh : memberikan tindakan kebidanan pada setiap klien dengan tidak
membedakan agama/ kepercayaan/keyakinan klien.
5. Jujur
Kewajiban bidan untuk mengatakan yang sebenarnya berlandaskan
padapenghargaan pada otonomi
Hubungan antara bidan dan klien diharapkan dapat dijalin berdasarkan
hubungan saling percaya
6. Menepati janji
Kewajiban bidan untuk tetap setia terhadap komitmen, loyal, menepati
janji, jujur dalam menjalankan tugas khususnya dalam memberikan
asuhan. Kebidanan kepada klien, keluarga maupun masyarakat secara
optimal.
7. Menjaga kerahasiaan
bertindak sebagai saksi dan Bidan harus tetap meghormati kepercayaan
yang diberikan oleh klien dan memegang teguh kerahasiaan
tersebut .akan tetapi kerahasiaan tersebut perlu dibuka pada persidangan
hukum bila bidan bertindak sebagai saksi & data tersebut diperlukan oleh
hakim.
Sumiati / COA 040077 6
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
KODE ETIK BIDAN
Kode etik profesi bidan adalah suatu ciri profesi bidan yang bersumber dari
nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan
komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam
melaksanakan pengabdian profesi.
Kode etik bidan pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam
Kongres Nasional Ikatan Bidan indonesia X tahun 1988, sedang petunjuk
pelaksanaannya disahkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991
sebagai pedoman dalam berperilaku.
Sesuai dengan wewenang dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku bagi
bidan, kode etik ini merupakan pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam
pelaksanaan pelayanan profesional.
Secara umum kode Etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab tersebut dapat dibedakan
atas 7 bagian, yaitu :
a. Bab I : Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat
dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan
3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman kepada
peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat
4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat
5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dana msyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
Sumiati / COA 040077 7
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
b. Bab II : Kewajiban bidan terhadap tugasnya
1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat
2) Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan
dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien.
c. Bab III: Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi
2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
d. Bab IV : Kewajiban bidan terhadap profesinya
1) Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya
dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat
2) Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya
Sumiati / COA 040077 8
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
e. Bab V : Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
1) Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas
profesinya dengan baik
2) Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bab VI : Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air
1) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam
pelayanan KIA/KB dan Keluarga Berencana
2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
Bab VII : Penutup
Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa mengahayati
dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.
KESIMPULAN
1. Pengertian kode etik
o Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus
diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di
dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya
bermasyarakat
2. Tujuan Kode Etik
a. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
d. Untuk meningkatkan mutu profesi
Sumiati / COA 040077 9
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
3. Fungsi Kode Etik :
1 Panduan
2. Peraturan
3. Disiplin
4. Pelindung
5. Informasi
6. Pernyataan
7. Negosiasi
PRINSIP-PRINSIP ETIKA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1. Menghargai otonomi
2. Melakukan tindakan tanpa bahaya
3. Berprilaku baik
4. Adil
5. jujur
6. Menepati ajnji
Menjaga kerahasiaan
KODE ETIK BIDAN
Secara umum kode Etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab tersebut dapat dibedakan
atas 7 bagian, yaitu :
Bab I : Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat. (6 butir)
Bab II : Kewajiban bidan terhadap tugasnya. (3 butir)
Bab III :Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya .(2 butir)
Bab IV : Kewajiban bidan terhadap profesinya. (3 butir)
Bab V : Kewajiban bidan terhadap diri sendiri. (2 butir)
Bab VI : Kewajiban bidan terhadap Pemerintah, Bangsa dan Tanah air. (2 butir)
Bab VII : Penutup
Sumiati / COA 040077 10
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
Evaluasi
MENJODOHKAN
A. Tujuan kode etik
B. Fungsi kode etik
C. Pengertian kode etik
D. Kode etik bidan
E. Prinsip kode etik
1. Melindungi masyrakat yang menerima jasa profesi
2. Memelihara kesejahteraan para anggota
3. Norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan
dalam menjalankan profesinya.
4. Melakukan tindakan tanpa bahaya
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
Sumiati / COA 040077 11
Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan
Sumiati / COA 040077 12