Hand Out ANC

download Hand Out ANC

of 10

description

Bidan

Transcript of Hand Out ANC

HAND OUT

Mata Kuliah: ASKEB V (Komunitas)

Kode Mata Kuliah: Bd. 305Topik:Asuhan antenatal : standar asuhan kebidanan, standar alat dan manajemen ibu antenatal

Waktu: 120 menit

Dosen: Mulisda Mardiantina, Amd.Keb

Objektif Perilaku Siswa (OPS)

1. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan antenatal2. Mahasiswa mampu menjelaskan standar asuhan kebidanan3. Mahasiswa mampu menjelaskan standar alat4. Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen ibu antenatalReferensi :

1. Bannett V Ruth, Linda KBrown, Myles Text Book For Midwives.

2. Sweet R Betty, MayesMidwives A Text Books For Midwives, Jones dan Bartlet Publishers London S :1997

3. Mary Cronk, Caroline F.1994. Community Midwifery, London.

4. Varney H, Varneys Midwefery, Jones andBartlet Publisher, London S : 1997

5. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan KodeEtik Kebidanan, Jakarta.

6. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat,Jakarta

7. Sunarwati Sularyo, Deteksi danIntervensi Dini Penyimpanan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya OptimalisasiKualitas SDM, Jakarta

8. Linda V. Walsh, 2001, MidwiferyCommunity-Based Care, W.B Saunders Company : Philadelphia

9. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta

10. Modul MPS

11. Modul MTBS

12. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI

13. IBI, 1997, Kompetensi Bidan Indonesia,Jakarta

14. Sulistyawati, Ari. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. 2009. Jakarta : Salemba Medika.

MATERI

A. Pengertian Asuhan AntenatalStandar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan atau tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.Asuhan Antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapan memberikan ASI, serta pemulihan kesehatan reproduksi wanita secara wajar.B. Tujuan Asuhan Antenatal1. Tujuan Umum

Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu dan janin yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga kehamilan dapat berjalan secara normal dan bayi dapat lahir dengan sehat.2. Tujuan Khusus

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan bayi

Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin

Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan

Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi komplikasi

Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI Ekslusif

C. Standar Pelayanan AntenatalTerdapat 6 standar dalam Standar pelayanan antenatal seperti berikut ini :1. Standar 3 : identifikasi ibu hamilBidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotifasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.2. Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatalBidan memberikan 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah kehamilan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resti / kelainan. Mereka harus mencatat dta yang tepat pada setiap kunjungan. 3. Standar 5 : palpasi abdominalBidan melakukan pemerikasaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.4. Standar 6 : pengelolaan anemi pada kehamilanBidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/atau rujukan semua kasus anemi pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.5. Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilanBidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.6. Standar 8 : persiapan persalinanBidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ke tiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hari ini.

14 Standar Pelayanan Antenatal Care Pelayanan Antenatal Care sesuai kebijakan program pelayanan Asuhan antenatal harus sesuai dengan standar 14 T, Yaitu meliputi :1. Penimbangan berat BadanTimbang berat badan setiap kali kunjungan.Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil ialah sebesar pada Trimester I 0,5 Kg perbulan dan Trimester II-III 0,5 Kg perminggu.Dengan kenaikan berat badan rata-rata sebesar 6-12 kg selama kehamilan, Maksimal mengalami kenaikan berat badan sebesar 12 Kg dan minimal sebesar 6-7 Kg. Perhatikan besar kenaikan berat badan ibu, jangan sampai ibu mengalami penurunan berat badan atau jangan sampai ibu mengalami obesitas.2. Ukur Tekanan DarahTekanan darah yang normal 110/80 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi maupun eklamsi.3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU): Perhatikan ukuran TFU ibu apakah sesuai dengan Umur Kehamilan dimana :

Usia KehamilanTinggi Fundus Uteri (TFU)

123 jari di atas simfisis

16Pertengahan pusat-simfisis

203 jari di bawah pusat

24Setinggi pusat

283 jari di atas pusat

32Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (Px)

363 jari di bawah prosesus xiphoideus (Px)

40Pertengahan pusat- prosesus xiphoideus (Px)

4. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan5. Pemberian imunisasi TTSelama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0 maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntikan TT2 dan bila memingkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu / 1 bulan). Bagi bumil dengan status T2 maka bisa diberikan 1 kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya 6 bualn. Bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih dari satu tahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT lagi karena mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).

6. Pemeriksaan HbHb pada ibu hamil tidakboleh kurang dari 11 gr% karena ditakutkan ibu akan mengalami anemia.7. Pemeriksaan VDRL

8. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara

9. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil

10. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

11. Pemeriksaan protein urine atas indikasi

12. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok

14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malariaApabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T (Prawiroharjo, 2002: 88).

1. Timbang Berat Badan

2. Pengukuran Tekanan Darah

3. Pengukuran TFU

4. Imunisasi TT

5. Pemberian 90 Tablet Fe

6. Tes PMS

7. Temu Wicara Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak diberikan oleh dukun bayi (Prawiroharjo, 2002:90-91).

D. Standar Alat Antenatal

1. Peralatan tidak steril

a. Timbangan BB dan pengukur TB

b. Tensi meter dan stetoskop

c. Funandoskop

d. Thermometer dan alat pengukur

e. Senter

f. Reflek hammer

g. Pita pengukur LILA

h. Metline

i. Pengukur HB

j. Bengkok

k. Handuk kering

l. Tabung urine

m. Lampu spiritus

n. Reagen untuk pemeriksaan urine

o. Tempat sampah2. Peralatan steril

a. Bak instrument

b. Spatel lidah

c. Sarung tangan

d. Spuit dan jarum3. Bahan-bahan habis pakai

a. Kassa bersih

b. Kapas

c. Alkohol 70%

d. Larutan klorin

4. Formulir yang disediakan

a. Buku KIA

b. Kartu status

c. Formulir rujukan

d. Buku register

e. ATK

f. Kartu penapisan dini

g. Kohort ibu/bayi

5. Obat-obatan

a. Golongan roborantia (vit B6 dan B kompleks)

b. Vaksin TT

c. Kapsul yodium

d. Obat KB

E. Manajemen Asuhan AntenatalManajemen asuhan antenatal di komunitas merupakan langkah-langkah alamiah sistematis yang dilakukan bidan, dengan tujun untuk mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang sehat berdasarkan standar yang berlaku. Dalam manajemen asuahan antenatal di komunitas, bidan harus melakukan kerja sama dengan ibu, keluarga, dan masyarakat megenai persiapan recana kelahiran, penolong persalinan, tempat bersalinan, tabung untuk bersalinan, dan mempersiapkan recana apabila terjadi komplikasi.Tidak menutup kemungkinan di dalam masyarakat, bidan akan menemui ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan selama kehamilan atau antenatal care (ANC) diantaranya adalah ibu sakit, tidak ada transportasi, tidak ada yang menjaga anak yang lain, kurangnya motivasi, dan takut atau tidak mau ke pelayanan kesehatan. Upaya yang harus dilakukan bidan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan : Melakukan kunjungan rumah;

Berusaha memperoleh informasi mengenai alasan ibu tidak melakukan pemeriksaan;

Apabila ada masalah, coba untuk membuat ibu dalam mencari pemencahannya;

Menjelaskan pentingnya pemeriksaan kehamilan.Kunjungan RumahKunjungan rumah yang minimal dilakukan selama antenatal care : Satu kali kunjungan selama trimester I, sebelum minggu ke -14

Satu kali kunjungan selama trimester II, diantara trimester ke-14 sampai minggu ke -28

Dua kali kunjungan selama trimester III, antara minggu ke-28 sampai minggu ke-36 dan setelah minggu ke-36Kunjungan ideal selama kehamilan: Pertama dilakukan sedini mungkin ketika ibu mengatakan terlambat haid 1 bulan

Satu kali setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan

Dua kali setiap bulan sampai usia kehamilan 8 bulan

Satu kali setiap minggu samapai usia kehamilan 9 bulan

Pemeriksaan khusus apabila ada keluhan

Pelaksanaan Asuhan Antenatal di RumahBidan dapat melakukan beberapa hal berikut dalam memberikan asuhan antenatal di rumah. Bidan harus mempunyai data ibu hamil diwilayah kerjanya

Bidan melakukan identifikasi apakah ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teratur

Bidan harus melakukan ANC di rumah, apabila ibu hamil tidak merasakan kehamilannya

Sebelum melakukan suhan dirumah, lakukan kontrak tentang waktu, tanggal, hari, dan jam yang disepakati bersama ibu hamil agar tidak mengganggu aktifitas ibu serta keluarga

Pada saat melakukan kunjungan rumah, lakukan pemeriksaan sesuai dengan standar, kemudian identifikasi lingkungan rumah apabila ibu mempunyai rencana melahirkan dirumah

Pemilihan Tempat PersalinanPemilihan tempat persalinan dimasyarakat dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan kebidanan yang lalu, keadaan kehamilan pada saat ini, pengalaman melahirkan sebelumnya, serta ketersediaan tempat tidur, kondisi rumah, sehingga dapat memilih tempat persalinan hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: Pengambilan keputusan untuk menentukan tempat persalinan dilakukan pada ibu sendiri atas dasar konsultasi dengan bidan atau dokter

Selama proses persalinan ibu memerlukan rasa aman, nyaman, dan percaya terhadap orang yang menolong

Tempat persalinan harus direncanakan dengan baik untuk menghindari adanya rujukan secara estafet. Bidan harus melakukan skrining antenatal pada semua ibu hamil atau penapisan dini pada ibu hamil yang berpotensi mempunyai masalah atau faktor resiko. Skrining antenatal dilakukan dengan menggunakan prinsip 4T yaitu Temu muka, Temu wicara, Temu faktor resiko, dan Temu keluarga.Langkah-langkah dalam pelaksanaan manajemen asuhan antenatal di komunitas adalah sebagai berikut: Ciptakan adanya rasa percaya dengan menyapa ibu dan keluarga seramah mungkin dan membuatnya merasa nyaman

Menanyakan riwayat kehamilan ibu dengan cara menerapkan prinsip mendengarkan efektif

Melakukan anamnesis secara lengkap, terutama riwayat kesehatan ibu dan kebidanan

Melakukan peeriksaan seperlunya

Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana (misalnya albumin, Hb)

Membantu ibu dan keluarga mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan tindakan darurat

Memberikan konseling sesuai kebutuhan

Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman dirumah.

Memberikan nasihat kepada ibu untuk mencari pertolongan apabila ada tanda-tanda seperti perdarahan pervagina, sakit kepala lebih dari biasanya, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah dan tangan, nyeri abdomen, janin tidak bergerak seperti biasanya

Memberikan tablet Fe 90 butir dimulai saat usia kehamilan 20 minggu

Memberikan imunisasi TT dengan dosis 0,5 cc

Menjadwalkan kunjungan berikutnya.

Mendokumentasikan hasil kunjungan.

PENUTUP

KesimpulanStandar Asuhan kebidanan antenatal, standar alat antenatal, manejemen antenatal adalah sangat penting jika bidan menilai status kesehatan ibu dan bayi secara akurat untuk memastikan bahwa pemantauan sesuai dengan standar yang diharapkan dan mengurangi Masalah kerusakan lingkungan hidup manusia di bumi yg telah diketahui secara umum dan dapat memberikan dampak kerugian bagi kesehatan ibu dan bayi sehingga dapat mengakibatkan kematian. Masalah kebidanan komunitas terdiri dari identifikasi kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, unsafe abortion, BBLR, tingkat kesuburan, ANC yang kurang yang ada di komunitas dan identifikasi pertolongan persalinan non kesehatan, PMS, serta perilaku dan social budaya yang berpengaruh pada pelayanan kebidanan komunitas.

Pelayanan kebidanan komunitas : upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak Balita dalam keluarga dan masyarakat pada saat ini. Untuk para bidan harus memperhatikan dan menaati benar tentang Standar Asuhan kebidanan antenatal, standar alat antenatal, manejemen antenatal untuk mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang sehat berdasarkan standar yang berlaku.