HANCALA membuat HERBARIUM

78
1 PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN OBAT DI SEPANJANG JALUR PENDAKIAN GUNUNG MERAPI VIA NEW SELO MENGACU PADA OBSERVASI DARI MELA AGUSTINA YANG BERJUDUL INVENTARISASI TUMBUHAN DI SEPANJANG JALUR PENDAKIAN GUNUNG MERAPI VIA NEW SELO Diajukan kepada HANCALA guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh Nomor Anggota HANCALA Disusun oleh: Harini Asri Bahari NIM. 10304241008 HANCALA HIMPUNAN MAHASISWA PECINTA ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

Transcript of HANCALA membuat HERBARIUM

Page 1: HANCALA membuat HERBARIUM

1

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN OBAT

DI SEPANJANG JALUR PENDAKIAN GUNUNG MERAPI VIA NEW SELO

MENGACU PADA OBSERVASI DARI MELA AGUSTINA YANG BERJUDUL

INVENTARISASI TUMBUHAN DI SEPANJANG JALUR PENDAKIAN

GUNUNG MERAPI VIA NEW SELO

Diajukan kepada HANCALA guna memenuhi persyaratan

untuk memperoleh Nomor Anggota HANCALA

Disusun oleh:

Harini Asri Bahari

NIM. 10304241008

HANCALA

HIMPUNAN MAHASISWA PECINTA ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: HANCALA membuat HERBARIUM

2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Manusia macam-macam

potensi untuk mampu mengaktualisasikan segala tugasnya sebagai khalifah dimuka

bumi ini.

Ucapan solawat serta salam juga tercurah kepada hamba Allah yang paling

kreatif, yang memiliki motivasi yang paling kuat demi menegakkan prinsip dan

kebenaran, penghulu dari segala cendekia Rasulullah Muhammad SAW, yang atas

perjuangan dan pengorbanan beliau, kita sebagai generasi muda terkini masih diberi

kesempatan untuk menelusuri jalan pengabdian yang paling sempurna, yakni

mentauhidkan Allah SWT semata.

Observasi ini berisikan tentang Pembuatan herbarium tumbuhan obat di

sepanjang jalur pendakian Gunung Merapi Via New Selo dalam observasinya penulis

bertujuan melanjutkan observasi tentang Inventarisasi tumbuhan di sepanjang jalur

Pendakian Gunung Merapi Via New Selo namun dalam obsevasi ini Penulis

menghebariumkan tumbuhan obatnya dengan menggunakan teknik herbarium kering.

Terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya,

penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang berjasa besar atas keberhasilan Obsevasi

ini, Khusunya Kepada Ayah Bunda dan Keluarga besar di Indramayu yang selalu

memberikan Do’a Restunya, Kepada keluarga besar FLORA ADVENTURE TEAM

(Siswa Penggiat Alam Bebas Karangampel, Indramayu, JABAR) yang slalu

memberikan Motivasi, Saran serta kritikan yang membangun. Kepada Keluarga

besar HANCALA (Mahasiswa Pecinta Alam FMIPA UNY) yang telah memberi

arahan dan memberi izin untuk mengutip beberapa ungkapan-ungkapannya. Kepada

sahabat Kos di NISRINA yang dengan sabar mendengar segalah keluh kesah dalam

membantu pengeditan Observasi penulis dan masih banyak lagi nama-nama yang

belum penulis sebutkan.

Page 3: HANCALA membuat HERBARIUM

3

Semoga Allah SWT menjadikan seluruh kebaikan dan bantuanya itu sebagai

amal shaleh yang kelak akan mendapat balasan yang lebih besar dan lebih baik.

Amin ya Rabbal’alamin…

Kata tidak sekali datang, runding tidak sekali tiba untuk itu tegur sapa dan

saran sangat penulis harapan untuk memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan

dalam Observasi ini. Penulis menyadari bahwa Untuk kebenaran dan kelebihan hanya

milik Allah SWT semata.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 13 Januari 2012

Penulis

Harini Asri Bahari

NIM.10304241008

Page 4: HANCALA membuat HERBARIUM

4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………….. 2

C. Batasan Masalah ……………………………………………… 2

D. Rumusan Masalah …………………………………………….. 3

E. Tujuan Observasi ……………………………………………… 3

F. Manfaat Observasi …………………………………………….. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………… 4

BAB III METODE OBSERVASI

A. Objek Observasi ………………………………………………. 11

B. Tempat dan Waktu Observasi …………………………………. 11

C. Alat dan Bahan ……………………………………………….. 11

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………… 12

BAB IV HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil observasi ………………………………………………... 14

B. Pembahasan …………………………………………………... 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………… 23

B. Saran ………………………………………………………….. 23

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 25

LAMPIRAN ................................................................................................... 28

Page 5: HANCALA membuat HERBARIUM

5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Foto Herbarium Hibiscus grandiflorus Michx dan Herbarium

Eucalyptus verrucata…......................................................... 7

Gambar 2 Foto Herbarium Panicum maximum dan herbarium Imperata

cylindrica (L.) Beauv……………………………….................. 7

Gambar 3 Foto Gunung Merapi…………………………………….... 8

Gambar 4 Foto Rest Area New Selo………………………………… 9

Gambar 5 Gambar Jalur Pendakian Gunung Merapi Via New Selo… 9

Gambar 6 Foto Herbarium Imperata cylindrical (L) Beauv.

(Rumput Alang-alang)…………………………………... 14

Gambar 7 Foto Herbarium Foeniculum vulgare Mil. (Tumbuhan

Adas)…………………………………………………….. 14

Gambar 8 Foto Herbarium Bidens pilosa L. (Tumbuhan Ajeran)…. 15

Gambar 9 Foto Herbarium Ageratum conyzoides L. (Tumbuhan

Bandotan)……………………………………………….. 15

Gambar 10 Foto Herbarium Melastoma polyanthum Bl. (Tumbuhan

senggani)……………………………………………….... 16

Gambar 11 Foto Herbarium Cinchona succirubra. (Tumbuhan

Kina)…………………………………………………….. 16

Gambar 12 Foto Herbarium Brugmansia suaveolens Bercht. & Presl.

(Tumbuhan Kecubung)………………………………….. 17

Gambar 13 Foto Herbarium Lantana camara. (Tumbuhan Tahi

Ayam)……………………………………………............ 17

Gambar 14 Foto Herbarium Canna indica L. (Tumbuhan

Ganyong)………………………………………………... 18

Gambar 15 Foto Herbarium Impatiens platypetala Lindl. (Tumbuhan

pacar banyu)…………………………………….............. 18

Gambar 16 Foto Herbarium Colocasia esculenta (L.). (Tumbuhan

Page 6: HANCALA membuat HERBARIUM

6

Tales)…………………………………………………...... 19

Gambar 17 Foto Herbarium Gundi…………………………………. 19

Gambar 18 Foto Herbarium Polygonum chinense L. (Tumbuhan

Aseman)………………………………………………… 20

DAFTAR LAMPIRAN

Herbarium tumbuhan obat di sepanjang jalur pendakian Gunung Merapi via New

Selo....................................................................................................................... 28

Page 7: HANCALA membuat HERBARIUM

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mapala lebih erat hubungannya dengan alam bebas, dalam berkegiatan dialam

bebas menuntut seseorang untuk memiliki pengetahuan dasar tentang kesiapan

menghadapi berbagai kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Sebagai seorang

Mapala, seharusnya siap menghadapi berbagai kemungkinan terburuk saat

berkegiatan di alam bebas termasuk saat mendaki gunung. Salah satu pengetahuan

dasar yang harus dimiliki oleh seorang Mapala ketika mendaki gunung adalah

mengenal berbagai macam tumbuhan yang bisa untuk dijadikan obat agar pada suatu

waktu terjadi kecelakaan dan persediaan obat-obatan tidak cukup kita dapat

memanfaatkan tumbuhan obat yang terdapat disepanjang jalur pendakian. Seperti

hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya oleh Mela Agustina yang berjudul

Inventarisasi Tumbuhan di sepanjang jalur Pendakian Gunung Merapi Via New Selo

menemukan 13 tumbuhan obat di sepanjang jalur pendakian Gunung Merapi Via

New Selo. Namun hasil observasi itu masih mempunyai kelemahan yaitu tumbuhan

yang ditemukan hanya ditampilkan dalam bentuk foto/gambar sehingga pembaca

masih kesulitan dalam mengenali tumbuhan obat yang ada di sepanjang jalur

pendakian gunung Merapi Via New Selo. Salah satu cara agar seorang pembaca dapat

mengenali dangan mudah suatu jenis tumbuhan adalah dengan melihat bentuk asli

tumbuhan dengan cara membuat herbarium dari tumbuhan tersebut.

Menurut Sudarsono,dkk (2005:73), Herbarium adalah kumpulan tumbuhan

yang dipres dan ditempelkan pada lembaran kertas, biasanya kertas manila yang

menghasilkan suatu label dan data yang terinci dan disimpan dalam rak-rak atau

lemari besi dalam urutan menurut aturan dimana herbarium itu disimpan.

Istilah herbarium dipakai oleh Linnaeus sedang sebelumnya dipakai istilah Hortus

Siccus, Hortus Mortus dan istilah-istilah yang lain. Herbarium terutama mempunyai

Page 8: HANCALA membuat HERBARIUM

8

kegunaan sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi.

Oleh karena itu, herbarium menjadi hal yang sangat penting untuk dapat mempelajari

tumbuhan obat yang terdapat di sepanjang jalur pendakian Gunung yang kita daki.

Berdasarkan hal diatas, peneliti merasa tertarik untuk membuat Herbarium Tumbuhan

Obat Di Sepanjang Jalur Pendakian Gunung Merapi Via New Selo yang telah

ditemukan dalam observasi Inventarisasi Tumbuhan di sepanjang jalur Pendakian

Gunung Merapi Via New Selo.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut.

1. Sebagai seorang Mapala, seharusnya siap menghadapi berbagai kemungkinan

terburuk saat berkegiatan di alam bebas termasuk saat mendaki gunung.

2. Banyak mapala yang belum mengenal dan memanfaatkan tumbuhan obat

yang terdapat disepanjang jalur pendakian.

3. Sulitnya mengenali tumbuhan obat dalam bentuk foto/gambar.

4. Belum adanya herbarium dari tumbuhan obat yang telah ditemukan di

sepanjang jalur pendakian Via New Selo.

C. Batasan Masalah

Dalam Observasi ini, Tumbuhan obat yang digunakan berdasarkan hasil dari

observasi dari Mela Agustina yang berjudul “Inventarisasi Tumbuhan di sepanjang

jalur Pendakian Gunung Merapi Via New Selo” dan jenis herbarium yang dibuat

adalah Herbarium kering.

Page 9: HANCALA membuat HERBARIUM

9

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah pada observasi ini

adalah bagaimana membuat herbarium tumbuhan obat yang terdapat di sepanjang

jalur pendakian Gunung Merapi Via New Selo?

E. Tujuan Observasi

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pada kegiatan ini adalah

menghasilkan herbarium tumbuhan obat yang terdapat di sepanjang jalur pendakian

Gunung Merapi Via New Selo.

F. Manfaat Observasi

Observasi yang berjudul Pembuatan Herbarium Tumbuhan Obat Di

Sepanjang Jalur Pendakian Gunung Merapi Via New Selo Mengacu Pada Observasi

Dari Mela Agustina Yang Berjudul Inventarisasi Tumbuhan Di Sepanjang Jalur

Pendakian Gunung Merapi Via New Selo.

mempunyai manfaat sebagai berikut.

1. Sebagai referensi; merupakan sumber untuk identifikasi tumbuhan bagi

taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis tumbuhan langka, pecinta

alam, para petugas yang bergerak dalam konservasi alam.

2. Sebagai dokumentasi, merupakan koleksi yang mempunyai nilai sejarah.

3. Bagi HANCALA

a. Menambah pengetahuan tentang herbarium.

b. Menambah pengetahuan tumbuhan gunung yang bisa dibuat obat.

c. Untuk inventaris HANCALA.

d. Sebagai alat publikasi keluar

4. Bagi Penulis

a. Menambah pengetahuan tentang cara membuat herbarium.

b. Mendapat Nomor Anggota.

Page 10: HANCALA membuat HERBARIUM

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Herbarium

Herbarium berasal dari kata “herba dan rium”. Kata herba artinya jenis tumbuhan

yang memiliki batang yang banyak mengandung air dan tidak memiliki kayu

sedangkan untuk kata rium artinya awetan. Jadi herbarium adalah sekumpulan

tumbuhan yang diawetkan dengan cara dikeringkan sebagai contoh, disimpan dan

diatur berdasarkan sistem klasifikasi; tempat menyimpan tumbuhan yang diawetkan

menurut pengertian di Kamus Biologi (2009:250). Hal ini sesuai dengan literatur

Sudarsono,dkk (2005:73) yang menyatakan herbarium adalah kumpulan tumbuhan

kering yang dipres dan ditempelkan pada lembaran kertas, biasanya kertas manila

yang menghasilkan suatu label dan data yang rinci serta disipan dalam rak-rak atau

lemari besi dalam urutan menurut aturan dimana herbarium itu disimpan.

B. Pembagian Herbarium

Herbarium terbagi atas herbarium kering dan herbarium basah. Herbarium kering

adalah herbarium yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat cirri-

ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat

determinasi selanjutnya hal ini sesuai dengan literatur Ardiawan (2010) yang

menyatakan herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan,

namun tetap terlihat cirri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan

dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya.

Herbarium basah adalah Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan

dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang

berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan literature Tjitrosoepomo (2005) yang

menyatakan herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang

Page 11: HANCALA membuat HERBARIUM

11

sudah diidentifikasi dan ditanam bukan lagi di habitat aslinya. Spesiesmen tumbuhan

yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen

macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda.

C. PENGAWETAN SPESIMEN

Langkah-langkah mengawetkan specimen sebagai berikut.

1. Untuk menjaga bentuk dan warna, tumbuhan dikumpulkan di lapangan tersebar

rata pada lembar kertas dan dikeringkan, biasanya dalam menekan tumbuhan,

antara tinta atau kertas penyerap.

2. Spesimen selanjutnya dipasang pada lembaran kertas putih kaku, diberi label

dengan semua data penting, seperti tanggal dan tempat ditemukan, deskripsi

tumbuhan, ketinggian, dan kondisi habitat khusus.

3. Lembar ini kemudian ditempatkan dalam kasus pelindung.

4. Sebagai pencegahan terhadap serangan serangga, tumbuhan ditekan dibekukan

atau diracun dan kasusnya didesinfeksi.

5. Kelompok-kelompok tertentu tumbuhan yang lembut, besar, atau tidak bisa

menerima pengeringan dan pemasangan pada lembaran. Untuk tumbuhan ini,

metode lain untuk persiapan dan penyimpanan dapat digunakan. Sebagai contoh,

kerucut konifer dan daun palem dapat disimpan dalam kotak berlabel.

6. Perwakilan bunga atau buah-buahan dapat diawetkan dalam formalin untuk

mengawetkan struktur tiga dimensi mereka.

7. Spesimen kecil, seperti lumut dan lumut lichen, sering dikeringkan dan dikemas

dalam amplop kertas kecil.

8. Tidak peduli metode pelestarian, informasi rinci di mana dan kapan tumbuhan itu

dikumpulkan, habitat, warna (karena mungkin memudar dari waktu ke waktu),

dan nama kolektor biasanya disertakan.

9. Menurut Meynyeng (2010) pembuatan herbarium biasanya membutuhkan waktu

lebih kurang 2 minggu dengan suhu kamar yang digunakan berkisar 30 - 35°C.

Page 12: HANCALA membuat HERBARIUM

12

10. Herbarium yang baik adalah herbarium yang mimiliki data, lengkap dengan

bagian-bagiannya. Bagian ini berupa akar, batang, bunga bulir, dan buah. Hal ini

sesuai dengan literatur Onrizal (2005) yang menyatakan material herbarium yang

diambil harus memenuhi tujuan pembuatan herbarium yakni identifikasi dan

dokumentasi. Dalam hal pekerjaan identifikasi diperlukan bagian yang lengkap

berupa ranting, bunga, daun muda, kuncup, dan buah dalam satu kesatuan yang

utuh.

D. PENGGUNAAN HERBARIUM

Herbarium sangat penting untuk studi taksonomi tumbuhan, studi tentang

distribusi geografis, dan stabilisasi nomenklatur. Oleh karena itu, diinginkan untuk

menyertakan dalam spesimen sebanyak mungkin tumbuhan (misalnya, bunga, batang,

daun, biji, dan buah). Spesimen disimpan di herbarium dapat digunakan untuk

katalog atau mengidentifikasi flora daerah. Sebuah koleksi besar dari area tunggal

digunakan dalam menulis panduan lapangan atau manual untuk membantu dalam

identifikasi tumbuhan yang tumbuh di sana. Dengan spesimen yang tersedia, penulis

panduan ini akan lebih memahami variabilitas dalam bentuk tumbuhan dan distribusi

alam dimana tumbuhan tumbuh. Herbarium juga melestarikan catatan sejarah

perubahan vegetasi dari waktu ke waktu. Dalam beberapa kasus, tumbuhan menjadi

punah di satu wilayah, atau mungkin menjadi punah sama sekali. Dalam kasus

tersebut, spesimen yang diawetkan di herbarium yang dapat mewakili catatan hanya

distribusi asli pabrik. Lingkungan ilmuwan menggunakan data tersebut untuk

melacak perubahan iklim dan dampak manusia.

Page 13: HANCALA membuat HERBARIUM

13

Contoh herbarium:

Gambar 1. Foto Herbarium Hibiscus grandiflorus Michx dan Herbarium Eucalyptus

verrucata

Gambar 2. Foto Herbarium Panicum maximum dan herbarium Imperata cylindrica

(L.) Beauv.

Page 14: HANCALA membuat HERBARIUM

14

E. JALUR PENDAKIAN GUNUNG MERAPI VIA NEW SELO

Gambar 3. Foto Gunung Merapi

Anonim. 2009. Jalur Pendakian Gunung Merapi http://mountinblack.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 4 November 2011 pukul 17.05 WIB.

Gunung Merapi (2.968 m.dpl) terletak di 2 provinsi, di Jawa Tengah dan

Yogyakarta. Gunung merapi terletak berdampingan dengan Gunung Merbabu.

Gunung Merapi adalah salah satu gunung api yang mempunyai daya rusak yang

tinggi dan paling aktif diantara sekian banyak gunung api yang terletak di Indonesia

serta merupakan salah satu gunung terganas di dunia. Nama puncaknya adalah

puncak Garuda, yang merupakan bongkahan batu besar dengan bentuk mirip burung

garuda. Untuk mencapai puncak Gunung Merapi kita bisa melewati dua jalur utama,

lewat Kinaharjo/Kaliurang dan lewat Selo/Boyolali.

Untuk jalur pendakian lewat Selo/Boyolali yang sering disebut jalur

pendakian Via New Selo sangat mudah ditemukan karena sudah terlihat dari jalan

raya karena terdapat sebuah baliho atau tulisan besar yang bertuliskan NEW SELO.

sekilas tampak seperti lambang Hollywood di Amerika sana. Di bawah ini adalah

gambar rest area dan jalur pendakian Gunung Merapi Via New Selo.

Page 15: HANCALA membuat HERBARIUM

15

Gambar 4. Foto Rest Area New Selo

Gambar 5. Foto Jalur Pendakian Gunung Merapi Via New Selo

Anonim. Archiaston Mount Merapi. www.pbase.com.Diakses pada tanggal 4

November 2011 pukul 17.00 WIB.

Page 16: HANCALA membuat HERBARIUM

16

F. TUMBUHAN OBAT DI JALUR PENDAKIAN GUNUNG MERAPI VIA

NEW SELO

Berdasarkan hasil Observasi Inventarisasi Tumbuhan di sepanjang jalur

Pendakian Gunung Merapi Via New Selo adalah

1. Imperata cylindrical (L) Beauv. (Rumput Alang-alang).

2. Foeniculum vulgare Mil. (Tumbuhan Adas).

3. Bidens pilosa L. (Tumbuhan Ajeran).

4. Ageratum conyzoides L. (Tumbuhan Bandotan).

5. Melastoma polyanthum Bl. (Tumbuhan senggani / ).

6. Cinchona succirubra. (Tumbuhan Kina).

7. Brugmansia suaveolens Bercht. & Presl. (Tumbuhan Kecubung Gunung).

8. Lantana camara. (Tumbuhan Tahi Ayam).

9. Canna indica L. (Tumbuhan Ganyong).

10. Impatiens platypetala Lindl. (Tumbuhan Pacar air).

11. Colocasia esculenta (L.). (Tumbuhan Tales).

12. Gundi

13. Polygonum chinense L. (Tumbuhan Aseman).

Page 17: HANCALA membuat HERBARIUM

17

BAB III

METODE OBSERVASI

A. Objek Observasi

Objek dari Observasi ini adalah 13 tumbuhan obat yang telah ditemukan di

sepanjang jalur pendakian Gunung Merapi Via New Selo.

B. Tempat dan Waktu Observasi

1. Observasi lapangan

Tempat : Jalur Pendakian Gunung Merapi Via New Selo,

Magelang, Jateng

Hari/Tanggal : Sabtu, 22 0ktober 2011

Waktu : 08.00 WIB s/d selesai.

2. Pembuatan hebarium

Tempat : Jl.Gejayan,Gg.Bayu No 6 A (Kos Nisrina)

Hari/Tanggal : Pembuatan herbarium dilaksanakan pada bulan

Oktober-November 2011.

C. Alat dan Bahan Observasi

1. Alat :

a. Kamera Casio tipe Ekslim.

b. Alat tulis untuk mencatat hasil herbarium.

c. Plastik Jusco TM Clear Book.

d. Pisau.

e. Setrika untuk mengepres, setrika Maspion Automatic Iron HA – 40.

f. Kertas HVS Bekas untuk membungkus bahan herbarium agar cepat

kering.

Page 18: HANCALA membuat HERBARIUM

18

g. Gunting untuk menggunting bahan herbarium yang terlalu besar.

h. Label.

i. Referensi.

2. Bahan

Imperata cylindrical (L) Beauv. (alang-alang), foeniculum vulgare Mil. (adas),

bidens pilosa L. (ajeran), ageratum conyzoides L. (tumbuhan bandotan), melastoma

polyanthum Bl. (senggani), cinchona succirubra. (kina), brugmansia suaveolens

Bercht. & Presl. (kecubung), lantana camara. (Tahi Ayam), canna indica

L.(ganyong), impatiens platypetala Lindl. atau pacar banyu, colocasia esculenta (L).

(tales), gundi dan polygonum chinense L. (aseman).

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari objek adalah

sebagai berikut.

1. Metode jelajah

Yaitu dengan mengambil tumbuhan obat yang telah terdata dari observasi yang

berjudul Inventarisasi Tumbuhan di sepanjang jalur Pendakian Gunung Merapi Via

New Selo yang kita lewati.

2. Metode interview

a. Dalam pengambilan tumbuhan obat diperoleh informasi dengan cara

wawancara secara langsung dengan masyarakat sekitar jalur pendakian

gunung merapi via new selo.

b. Dalam pembuatan herbarium diperoleh informasi dengan cara wawancara

secara langsung dengan Dosen Biologi dan Mahasiswa yang kuliah di

Jurusan Biologi.

Page 19: HANCALA membuat HERBARIUM

19

3. Metode referensi

Dalam pembuatan herbarium hanya menggunakan studi referensi dari buku

taksonomi tumbuhan dan internet.

Page 20: HANCALA membuat HERBARIUM

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

Dari obsevasi ini diperoleh hasil observasi yaitu 13 herbarium tumbuhan obat

sebagai berikut.

1. Herbarium Imperata cylindrical (L) Beauv. (Rumput Alang-alang).

Gambar 6. Foto herbarium Imperata cylindrical (L) Beauv.

( Rumput Alang-alang).

2. Herbarium Foeniculum vulgare Mil. (Tumbuhan Adas).

Gambar 7. Foto herbarium Foeniculum vulgare Mil. ( Tumbuhan Adas).

Page 21: HANCALA membuat HERBARIUM

21

3. Herbarium Bidens pilosa L. (Tumbuhan Ajeran).

Gambar 8. Foto herbarium Bidens pilosa L. ( Tumbuhan Ajeran)

4. Herbarium Ageratum conyzoides L. (Tumbuhan Bandotan).

Gambar 9. Foto herbarium Ageratum conyzoides L. (Tumbuhan

Bandotan).

Page 22: HANCALA membuat HERBARIUM

22

5. Herbarium Melastoma polyanthum Bl. (Tumbuhan senggani).

Gambar 10. Foto herbarium Melastoma polyanthum Bl. ( Tumbuhan

senggani).

6. Herbarium Cinchona succirubra. (Tumbuhan Kina).

Gambar 11. Foto herbarium Cinchona succirubra. (Tumbuhan Kina).

Page 23: HANCALA membuat HERBARIUM

23

7. Herbarium Brugmansia suaveolens Bercht. & Presl. (Tumbuhan Kecubung

Gunung).

Gambar 12. Foto herbarium Brugmansia suaveolens Bercht. & Presl.

(Tumbuhan Kecubung Gunung).

8. Herbarium Lantana camara. (Tumbuhan Tahi Ayam).

Gambar 13. Foto herbarium Lantana camara. (Tumbuhan Tahi ayam)

Page 24: HANCALA membuat HERBARIUM

24

9. Herbarium Canna indica L. (Tumbuhan Ganyong).

Gambar 14. Foto herbarium Canna indica L. (Tumbuhan Ganyong).

10. Herbarium Impatiens platypetala Lindl. (Tumbuhan pacar air).

Gambar 15. Foto herbarium Impatiens platypetala Lindl. (Tumbuhan pacar

air).

Page 25: HANCALA membuat HERBARIUM

25

11. Herbarium Colocasia esculenta (L.). (Tumbuhan Tales).

Gambar 16. Foto herbarium Colocasia esculenta (L.). (Tumbuhan Tales).

12. Herbarium Gundi

Gambar 17. Foto herbarium Gundi

Page 26: HANCALA membuat HERBARIUM

26

13. Herbarium Polygonum chinense L. (Tumbuhan Aseman).

Gambar 18. Foto herbarium Polygonum chinense L. (Tumbuhan Aseman).

Page 27: HANCALA membuat HERBARIUM

27

B. PEMBAHASAN

1. Pra Observasi

Sebelum dilakukan observasi lapangan atau pengambilan data peneliti

melakukan beberapa persiapan sebagai berikut.

a. Mencari informasi tentang herbarium dengan metode interview kepada

beberapa Dosen dan beberapa Mahasiswa jurusan Biologi diperoleh

keterangan untuk membaca beberapa buku yang mengupas tentang

herbarium dan memperoleh gambaran singkat bagaimana membuat

herbarium sesuai dengan pengalaman para Dosen dan Mahasiswa jurusan

Biologi yang telah membuat sebelumnya.

b. Menyiapkan alat yang digunakan untuk herbarium.

c. Mengumpulkan data tentang tumbuhan obat apa saja yang ditemukan dari

observasi yang berjudul Inventarisasi Tumbuhan di sepanjang jalur

Pendakian Gunung Merapi Via New Selo.

d. Melakukan persiapan untuk pengambilan data yaitu mengambil 13

tumbuhan obat di jalur Pendakian Gunung Merapi Via New Selo.

2. Observasi Lapangan

Observasi dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2011 dijalur pendakian

Gunung Merapi Via New Selo, Magelang, Jateng. Kumpul diMarkas Hancala

pukul 07.00 dan berangkat menuju Gunung Merapi Via New selo pukul

08.00. Setiba dijalur New selo pencarian data observasi dimulai dari bescamp

yaitu menemukan Tumbuhan Imperata cylindrical (L) Beauv. (alang-alang),

foeniculum vulgare Mil. (adas), bidens pilosa L. (ajeran), ageratum

conyzoides L. (tumbuhan bandotan), melastoma polyanthum Bl. (senggani),

cinchona succirubra. (kina), brugmansia suaveolens Bercht. & Presl.

(Kecubung Gunung), lantana camara. (Tahi Ayam), canna indica

L.(ganyong), impatiens platypetala Lindl. (pacar air), colocasia esculenta (L).

Page 28: HANCALA membuat HERBARIUM

28

(tales), gundi dan polygonum chinense L. (aseman). Foto-foto pengambilan

data atau observasi lapangan dapat dilihat pada lampiran.

3. Observasi (Pembuatan Herbarium)

Setelah dilakukan observasi lapangan atau pengambilan data peneliti

memulai pembuatan herbarium. Langkah-langkah yang telah dilakukan

peneliti adalah sebagai berikut.

a. Memasukan spesimen yang diperolehdari observasi ke dalam halaman

sebuah plastik / buku yang tebal. Mengambil terutama dari bagian

tumbuhan obat yang berbunga, berbuah, daun, batang, Akar

b. Dari hasil yang didapat semuanya masih dalam keadaan kotor sehingga

perlu dicuci dengan air. Setiba dikos hasil tumbuhan obat tadi dicuci

sampai bersih dengan air setelah itu tumbuhan obat ditiriskan supaya

kering.

c. Setelah kering mengepres tumbuhan obat dengan meletakannya diantara

kertas HVS bekas lalu ditekan dengan bantuan setrika listrik supaya

menghasilkan tumbuhan yang benar-benar tipis serta tidak adanya air.

d. Agar herbarium tumbuhan obat benar-benar kering, dalam proses

pengeringan dibantu pula dengan cahaya lampu.

e. Mencari data dengan studi pustaka tentang klasifikasi, nama lokal,

deskripsi, kasiat, manfaat pengobatan, cara pemakaian dan aturan

pemakaian tumbuhan obat yang telah diherbariumkan.

f. Data tersebut kemudian digunakan untuk dicantumkan sebagai salah satu

kelengkapan herbarium dan membuat katalog sebagai pendamping hasil

herbarium dari observasi ini dapat di liat dalam lampiran.

g. Menempelkan tumbuhan obat yang di herbariumkan di album foto.

h. Menulis klasifikasi tumbuhan obat, waktu diambilnya tumbuhan tersebut

serta nama penemu dan catatan khusus.

Page 29: HANCALA membuat HERBARIUM

29

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa untuk membuat herbarium tumbuhan obat yang terdapat di sepanjang jalur

pendakian Gunung Merapi Via New Selo dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Melakukan persiapan dengan menyiapkan alat yang akan di gunakan untuk

pembuatan herbarium.

2. Mengumpulkan tumbuhan obat dilakukan dengan melakukan eksplorasi di

lapangan (Gunung Merapi Via New Selo).

3. Memasukan spesimen yang diperoleh ke dalam halaman sebuah plastik / buku

yang tebal. Mengambil terutama dari bagian tumbuhan obat yang berbunga,

berbuah, daun, batang, Akar.

4. Mencuci bagian tumbuhan obat yang terkena tanah dan mengeringkanya

dibawah sinar matahari.

5. Mengepres tumbuhan obat dengan meletakannya diantara kertas HVS bekas

lalu ditekan dengan bantuan setrika listrik.

6. Mengeringkanya kembali di bawah sinar lampu.

7. Menempelkan tumbuhan obat yang di herbariumkan di album foto.

8. Menulis klasifikasi tumbuhan obat, waktu diambilnya tumbuhan tersebut

serta nama penemu dan catatan khusus.

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan dalam observasi, beberapa saran yang perlu

dipertimbangkan adalah untuk peneliti lain yang ingin membuat hal yang sama

hendaknya dalam membuat herbarium jangan terbatas hanya tumbuhan-tumbuhan

Page 30: HANCALA membuat HERBARIUM

30

obat yang terdapat di di sepanjang jalur pendakian Gunung Merapi Via New Selo

tetapi dapat membuat herbarium tumbuhan obat secara umum.

Pembuatan herbarium seharusnya memakai kertas Koran bukan kertas HVS

karena kertas Koran itu mudah menyerap sehingga tumbuhan yang akan

diherbariumkan tersebut cepat kering. Untuk pengambilan data hendaknya

dilengkapi dengan data diskripsi spesimen, ketinggian tempat, kelembaban tanah,

suhu, kecepatan angin, intensitas cahaya, ketika tumbuhan itu berada. Dalam

pencarian referensi data hendaknya mendahulukan informasi dari referensi buku,

jurnal, pengacuan wawancara baru informasi dari website.

Page 31: HANCALA membuat HERBARIUM

31

DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono,dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: Universitas Negeri

Malang.

Tim Reality. 2009. Kamus Biologi. Surabaya: Reality Publisher.

Anonim, 2009. Adas Foeniculum Vulgare Mill. http://ritariata.blogspot.com. .

Diakses pada tanggal 27 Oktober 2011 pukul 17.00 WIB.

Anonim. 2011.Klasifikasi Adas Foeniculum Vulgare. http://biojojo.blogspot.com.

.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2011 pukul 17.10 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=104.Diakses pada tanggal 27

Oktober pukul 17.15 WIB.

Anonim. Alang-alang. http://id.wikipedia.org.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2011

pukul 17.20 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=705. Diakses pada tanggal 27

Oktober 2011 pukul 17.25 WIB.

Anonim. 2011. Manfaat Krangkong. http://rumahtoga.blogspot.com. Diakses pada

tanggal 31 Oktober 2011 pukul 20.00 WIB

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=199. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.10 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=44. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.15 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=266. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.20 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=267. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.25 WIB.

Page 32: HANCALA membuat HERBARIUM

32

Anonim. Pangan_Kesehatan Tanaman_Obat Depkes.

http://www.warintek.ristek.go.id. /1-183.pdf . Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.30 WIB.

Anonim. 2011. Harendong Gede Melastoma Polyanthum Bl

http://floranegeriku.blogspot.com. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2011

pukul 20.35 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=829.Diakses pada tanggal 31

Oktober pukul 20.40 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=760. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.50 WIB.

Anonim. Kina Cinchona Succirubra. http://tanamanobat.org. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.55 WIB.

Anonim. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=47. Diakses pada

tanggal 31 Oktober 2011 pukul 21.00 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=704. Diakses pada tanggal 3

November 2011 pukul 16.00 WIB.

Anonim. http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=477. Diakses pada

tanggal 3 November 2011 pukul 16.05 WIB.

Anonim. 2011. Talas Colocasia Esculenta. http://floranegeriku.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 3 Oktober 2011 pukul 16.10 WIB.

Anonoim. 2009. Identifikasi Talas Colocasia Esculenta.

http://biologyonly.blogspot.com. Diakses pada tanggal 3 November 2011

pukul 16.15 WIB.

Anonim. 2011. Aseman Polygonum Chinense.http://fitrirosdiana.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 3 November 2011 pukul 16.20 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=1040. Diakses pada tanggal 3

November 2011 pukul 16.25 WIB.

Anonim. Archiaston Mount Merapi. www.pbase.com.Diakses pada tanggal 4

November 2011 pukul 17.00 WIB.

Page 33: HANCALA membuat HERBARIUM

33

Anonim. 2009. Jalur Pendakian Gunung Merapi http://mountinblack.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 4 November 2011 pukul 17.05 WIB.

Anonim. http://www.krcibodas.lipi.go.id .Diakses pada tanggal 4 November 2011

pukul 17.15 WIB.

Anonim. 2011 Herbarium. http://simuzz.wordpress.com. Diakses pada tanggal 12

Januari 2012 pukul 20.31 WIB.

Anonim. 2011. Laporan Herbarium. http://marktambunan.wordpress.com. Diakses

pada tanggl 12 Januari 2012 pukul 20.34 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=450. Diakses pada tanggal 13

Januari 2012 pukul 05.57 WIB.

Anonim. 2009. Manfaat Kecubung Gunung combrugmansia

http://tanpapena.blogspot. Diakses pada tanggal 13 Januari 2012 pukul 06.01

WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=703. Diakses pada tanggal 13

Januari 2012 pukul 06.14 WIB.

Anonim. http://www.dunia-wanita.com. Diakses pada tanggal 13 Januari 2012 pukul

06.22 WIB.

Sudarsono,dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: Universitas Negeri

Malang.

Page 34: HANCALA membuat HERBARIUM

34

.

Page 35: HANCALA membuat HERBARIUM

35

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN OBAT

DI SEPANJANG JALUR PENDAKIAN GUNUNG MERAPI VIA NEW SELO

MENGACU PADA OBSERVASI DARI MELA AGUSTINA YANG BERJUDUL

INVENTARISASI TUMBUHAN DI SEPANJANG JALUR PENDAKIAN

GUNUNG MERAPI VIA NEW SELO

Pada tanggal 22 Oktober 2011 Harini Asari Bahari melaksanakan Observasinya

yang berjudul Herbarium disepanjang jalur pendakian Gunung Merapi Via New selo

dengan di dampingi oleh :

1) Mela Agustina.

2) Eko Setio Pambudi Wibowo

3) Agus Suratno.

Diajukan kepada HANCALA guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh

Nomor Anggota HANCALA.

foto 1: Harini. A.B, Mela

Agustina, Eko Setio.P.W

Foto 2 : Agus Suratno

Page 36: HANCALA membuat HERBARIUM

36

f f

Foto 4: Harini.A.B sedang

memotong tumbuhan lantana

camara. (Tahi Ayam).

Foto 5 : Harini, Mela sedang

mengambil Tumbuhan

Bandotan

tumbuhan

Foto 9: Harini, mba mela,

mas eko sedang istirahat

Foto 7: Harini sedang

mengambil Tumbuhan Adas

Page 37: HANCALA membuat HERBARIUM

37

hh

Foto 12: Tumbuhan Gundi

Page 38: HANCALA membuat HERBARIUM

38

KATALOG TUMBUHAN OBAT

Di sepanjang jalur pendakian

gunung merapi via new selo

Page 39: HANCALA membuat HERBARIUM

39

Foeniculum vulgare Mill.

(Adas)

Klasifikasi

Regnum :Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Sub Kelas : Sympetalae

Bangsa : Apiales

Famili : Apiaceae ( Umbelliflorae )

Genus : Foeniculum

Spesies : Foeniculum vulgare Mill.

Nama Lokal :

Nama umum/dagang : Adas, Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa),

Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba), Das pedas (Aceh), adas, adas

pedas (melayu), Adeh, manih (Minangkabau), paapang, paampas (Menado). Popoas

(Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), Papaato (Buol), porotomo (Baree), kumpasi

(Sangir Talaud), Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis), Hsiao hui (China), phong

karee, mellet karee (Thailand), Jintan Manis (Malaysia), barisaunf, madhurika

(Ind./Pak.), Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I).

Deskripsi :

Habitus : Perdu, tahunan, tinggi ± 2 m. Batang : Berlubang, beruas, beralur,

percabangan monopodial, hijau keputih-putihan.Daun: Majemuk, menyirip ganda,

Page 40: HANCALA membuat HERBARIUM

40

benluk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata. panjang 30-50 cm, lebar 15-25

cm, panjang pelepah 5-7 cm, hijau muda, hijau.Bunga: Majemuk, bentuk payung,

lumbuh di ujung balang, kelopak bentuk tabung, hijau, daun mahkota lima,

kuning.Buah : Bentuk lonjong, beralur, panjang 6-10 mm, lebar 3-4 mm, masih muda

hijau setelah tua hijau keabu-abuan. Akar: Tunggang, putih. Adas merupakan satu

dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di

Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau Tumbuhan

obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di

atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari

Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di

Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm

- 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang

hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak

daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk

jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang

berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga

payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 em,

panj' ang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung

batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau

setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat.

Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak

mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas

menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang

masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya,

digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau

digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan

mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit

batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji

atau dengan memisahkan anak Tumbuhan.

Page 41: HANCALA membuat HERBARIUM

41

Khasiat

Buah Foeniculum vulgare berkhasiat sebagai obat batuk, obat perut kembung, obat

sariawan dan obal haid tidak teratur. Untuk obat batuk dipakai ± 5 gram serbuk buah

Foeniculum vulgare, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, setelah dingin

disaring. Hasil saringan ditambah 1 sendok teh madu, diaduk sampai rata diminum

sekaligus.Kandungan kimia Buah Foeniculum vulgare mengandung minyak atsin di

samping itu juga mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.

Cara pemakaian

Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu

diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai

sayuran atau direbus, lalu diminum. Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu

digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka.

Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.

Contoh pemakaian

1. Batuk

a) Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1/2 cangkir air

mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk

sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.

b) Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2 kuntum, daun poko

1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, bawang merah 2 butir, adas 1

sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan

dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa

setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari,

masing-masing 1/2 gelas.

Page 42: HANCALA membuat HERBARIUM

42

2. Sesak napas

a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok makan air

panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, sampai sembuh.

b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2 jari, rirnpang

temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun poncosudo (Jasminum

pubescens) 1/4 genggam, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong

seperlunya. Baban-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih

sampai tersisa kira-kira separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk

diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

3. Sariawan

Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler 1/5 genggam,

daun saga ¼ genggam, sisik naga 1/5 genggam, daun sembung 1/4 genggam,

pegagan 1/4 genggam, daun kentut 1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang

lempuyang wangi 1/2 jari, rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah

3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus

dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin disaring,

siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup 3/4 gelas.

4. Haid tidak teratur

Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam,jinten hitam

3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari,bunga kesumba keling 2

kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-

potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih

sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari masing-

masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur.Siapkan serbuk buah

adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan setengah cangkir arak. Minum selagi

hangat

5. Batu empedu

Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air panas. Minum

setelah dingin. Lakukan setiap hari.

Page 43: HANCALA membuat HERBARIUM

43

Catatan

- Pengobatan hernia tetap dengan cara operasi, yaitu rnenutup lubang

saluran yang ada. Adas hanya menaikkan sementara usus yang turul kelipat paha.

- Hindari penggunaan adas dalam dosis besar.

- Pemakaian buah adas kadang menyebabkan sering kentut danbersendawa.

- Buah adas efektif untuk pengusir serangga (insect repellent).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis buah

Buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat,

masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau aromatik. Minyak

dari buah : minyak adas (fennel oil).

Kandungan kimia

Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 -

60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren,

metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol

yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif.

Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida,

meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. 2.

Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus).

3. Menghilangkan dingin dan dahak. 4. Minyak adas yang mengandung anetol,

fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja

menyerupai perangsang napsu makan. 5. Dari satu penelitian pada manusia dewasa,

diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. 6. Pada

percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah.

Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.

Page 44: HANCALA membuat HERBARIUM

44

Sumber

Anonim, 2009. Adas Foeniculum Vulgare Mill. http://ritariata.blogspot.com. Diakses

pada tanggal 27 Oktober 2011 pukul 17.00 WIB.

Anonim. 2011.Klasifikasi Adas Foeniculum Vulgare. http://biojojo.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 27 Oktober 2011 pukul 17.10 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=104. Diakses pada tanggal 27

Oktober pukul 17.15 WIB.

Imperata cylindrica (L.) Beauv.

(Alang-alang)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Imperata

Spesies : Imperata cylindrica (L.) Beauv.

Page 45: HANCALA membuat HERBARIUM

45

Nama lokal

Indonesia : Ilalang, alang-alang (Jawa), eurih (Sunda), ambengan (Bali), halalang

(dayak), Inggris : cogon grass, satintail, blady grass.

Deskripsi

Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 - 180 cm.

Akar rimpang, menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang

berbentuk silindris, diameter 2 - 3 mm, beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita

(ligulatus), panjang 12 - 80 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun tipis tegar, ujung

meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan sejajar (parallel), permukaan atas

halus, permukaan bawah kasap (scaber). Bunga majemuk, bentuk bulir (spica),

bertangkai panjang, setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih sepanjang 8 - 14

mm, mudah diterbangkan angin. Buah bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm,

berwarna cokelat tua. Perbanyaan vegetatif (akar rimpang)

Khasiat

Orang dayak menggunakan untuk mengobati pendarahan dan sakit gigi.

Rimpangnya mengandung asam kersik, damar dan logam alkali. Hasil penelitian di

Jepang menunjukkan bahwa pada rimpangnya terdapat senyawa terpenoid iso-

arborinol atau ß-arborinol. Secara rinci kandungan bahan pada batang dan rimpang

adalah manitol, glukosa, sakarosa, asam malat, asam sitrat, coixol, silindrin, fernenol,

simiarenol dan anemonin. Kegunaan dalam keadaan darurat pucuk muda alang-alang

dapat dijadikan bahan makanan.

Sumber

Anonim, Alang-alang. http://id.wikipedia.org.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2011

pukul 17.20 WIB.

Page 46: HANCALA membuat HERBARIUM

46

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=705. Diakses pada tanggal 27

Oktober 2011 pukul 17.25 WIB.

Anonim. 2011. Manfaat Krangkong. http://rumahtoga.blogspot.com. Diakses pada

tanggal 31 Oktober 2011 pukul 20.00 WIB.

Bidens pilosa L

(Ajeran)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Bidens

Spesies : Bidens pilosa L.

Page 47: HANCALA membuat HERBARIUM

47

Nama Lokal

Indonesia : Ajeran, jotang, hareuga (Sunda), jaringan, ketul (Jawa).

Inggris : hairy beggarticks

Pilipina : Dadayem

Deskripsi

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan liar dan banyak ditemui di pinggir jalan.

Kadang-kadang ditanam di halaman, sebagai Tumbuhan hias. Tumbuhan ini

tergolong terna, tinggi dapat mencapai 150 cm. Batang berbentuk segi empat, warna

hijau. Daun bertiga-tiga, masing-masing berbentuk bulat telur, pinggir bergerigi.

Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna

kuning. Bagian yang digunakan Seluruh bagian tumbuhan yang berada di atas tanah

(herba).

Kandungan Kimia: Alkaloid poliina, saponin, zat pahit, minyak atsiri, dan zat sama.

Khasiat

Antiinflamasi, antipiretik, dan antiseptik dan dapat mengobati penyakit sifat

khas mendinginkan, rasa pahit, dan melancarkan peredaran darah, demam,

pencernaan tidak baik, rematik (nyeri persendian), selesma, usus buntu,wasir demam,

pencernaan tidak baik, rematik (nyeri persendian), selesma, usus buntu, wasir.

Penyakit Yang Dapat Disembuhkan dan Cara Penggunaannya

1. Demam, Influenza, dan sakit tenggorokan

Rebus 15-120 grm herba ajeran, rebus dengan 4 gelas air sampai rebusan tersisa

2 gelas, lalu bagi menjadi 2 gelas yang sama. Minum 2 kali sehari secara teratur.

2. Radang Usus Buntu (acute apendixitis)

Page 48: HANCALA membuat HERBARIUM

48

Penyakit usus buntu harus segera ditangani oleh dokter. Bila karena sesuatu hal,

dokter belum dapat ditemui, ramuan ini dapat digunakan.

Cuci bersih 15-120 grm daun ajeran. Rebus bahan tersebut dengan 4 gelas air

sampai tersisa 2 gelas. Buat menjadi 2 bagian lalu minum 2 kali sehari.

3. Gatal-gatal (pruritis)

Cuci bersih 100 grm daun ajeran, rebus dengan 4 gelas air sampai rebusan tersisa

2 gelas, lalu bagi menjadi 2 gelas yang sama. Minum 2 kali sehari secara teratur.

4. Mencret (gastroenteritis)

Cuci bersih 15-120 grm daun ajeran, rebus dengan 4 gelas air sampai rebusan

tersisa 2 gelas, lalu bagi menjadi 2 gelas yang sama. Minum 2 kali sehari secara

teratur.

Sumber

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=199. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.10 WIB.

Ageratum conyzoides L.

(Bandotan)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Page 49: HANCALA membuat HERBARIUM

49

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Ageratum

Spesies : Ageratum conyzoides L.

Nama Lokal

Indonesia: Bandotan, babandotan (Sunda), badotan, wedusan (Jawa)

Inggris: maile-hohono, chick weed

Cina: sheng hong ji

Nama daerah

Sumatera : Bandotan (Melayu), Jawa : Babandotan (Sunda), Bandotan {Jawa) Dus

bedusan (Madura).

Deskripsi

Habitus : Herba, 1 tahun, tinggi 10-120 cm. Batang : Tegak atau terbaring.

Daun : Tegak atau terbaring. Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul,

tepi beringgit, panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm, pertulangan menyirip, tangKai

pendek, hijau. Bunga: Majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi karangan,

bentuk malai rata, panjang 6-8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau,

mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu. Buah : Padi, bulat panjang, bersegi lima,

gundul atau berambut jarang, hitam. Biji : Kecil, hitam. Akar : Tunggang, putih

kotor

Khasiat

Daun Ageratum conyzoides berkhasiat sebagai obat luka baru dan obat wasir, Untuk

Page 50: HANCALA membuat HERBARIUM

50

obat luka baru dipakai ± 5 gram daun segar Ageratum conyzoides, dicuci dan

ditumbuk sampai lumat, ditempelkan pada luka dan dibalut.

Kandungan kimia : Daun dan bunga Ageratum conyzoides mengandung saponin,

flavonoida dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung minyak atsiri.

Sumber

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=44. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.15 WIB.

Canna edulis Ker.

(Ganyong)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Page 51: HANCALA membuat HERBARIUM

51

Famili : Cannaceae

Genus : Canna

Spesies : Canna edulis Ker.

Nama umum

Indonesia: Ganyong

Inggris: Achira, Arrowroot

Distribusi/Penyebaran

Ganyong diduga asli dari Amerika Selatan, tetapi sekarang sudah banyak

dibudidayakan di seluruh kawasan tropik dan daerah-daerah beriklim panas lainnya di

dunia. Di banyak daerah, termasuk Asia Tenggara, jenis tersebut sudah lama

mengalami naturalisasi.

Habitat

Ganyong dapat tumbuh baik di berbagai iklim, dengan penyebaran curah

hujan tahunan 1000-1200 mm, akan menghasilkan pertumbuhan yang memuaskan.

Jenis tersebut cenderung tumbuh pada daerah yang kering, tetapi bertoleransi pada

tempat-tempat basah (bukan tempat yang tergenang air), juga sangat toleransi

terhadap naungan. Pertumbuhan normal terjadi pada suhu di atas 10°C, tetapi juga

dapat hidup pada suhu tinggi (30-32°C) dan bertoleransi pada kondisi sedikit beku.

Ganyong tumbuh mulai dari pantai sampai pada ketinggian 1000(-2900) m dpl. dan

tumbuh dengan subur pada banyak tipe tanah, termasuk daerah-daerah marginal

(misalnya tanah latosol asam); tetapi lebih menyukai tanah liat berpasir dalam, kaya

akan humus serta bertoleransi pada kisaran pH 4.5-8.0.

Page 52: HANCALA membuat HERBARIUM

52

Perbanyakan

Ganyong pada umumnya diperbanyak dengan rimpangnya. Kadang-kadang

bijinya juga dapat digunakan tetapi karena resiko persilangan, maka rimpang dipilih

untuk mempertahankan persamaan genetik klonnya.Ujung rimpang yang masih muda

digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif, bukan pada bagian yang telah tua dan

berwarna coklat tua. Bagian kecil dari rimpang, yang membawa paling sedikit 2

kuncup yang sehat, ditanam dengan jarak 50 cm, dengan kedalaman kira-kira 15 cm.

Paling bagus ditanam selama musim hujan, atau dengan cara lain dengan selalu

menyiramnya.Ganyong ditanam di tempat pembenihan yang telah dibajak atau tanah

galian yan dicampur dengan banyak pupuk dan kompos.

Manfaat Tumbuhan

Ganyong menghasilkan rimpang yang enak dimakan baik secara segar, atau

biasanya dikonsumsi sesudah dimasak atau dikukus. Tepung dapat dibuat dari

rimpang melalui cara pengupasan, pengeringan dan penggilingan lebih dulu. Patinya

dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan berbagai bentuk macam makanan dan juga

sebagai lem atau pati pada pencucian. Di Vietnam, jenis tersebut digunakan untuk

bahan pembuatan mie. Tunas mudanya dapat dimakan sebagai sayuran hijau.

Daunnya biasa digunakan sebagai bahan pembungkus dan piring. Daun dan

rimpangnya digunakan sebagai makanan lembu.Ganyong juga sering ditemukan

sebagai hiasan kebun karena bunganya yang bagus dan daunnya yang beraneka

warna. Bijinya yang hitam dan berkulit keras digunakan untuk membuat tasbih.Di

Jawa, hasil tumbukan biji digunakan sebagai obat balur untuk membantu

menyembuhkan sakit kepala.Ekstrak sari hasil parutan rimpangnya digunakan untuk

obat diare. Di Hong Kong, rebusan rimpang segar disarankan sebagai obat hepatitis

akut; sedangkan di Filipina sebagai obat diuretik dan maserasi rimpang dalam air

dapat meringankan pendarahan pada hidung; asap dari batang dan daun yang dibakar

Page 53: HANCALA membuat HERBARIUM

53

digunakan sebagai insektisida. Rimpang segar yang dihancurkan digunakan secara

lokal sebagai obat luka-luka dalam pengobatan tradisional Indo-China.

Sumber

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=266. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.20 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=267. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.25 WIB.

Datura suaveolens Humb.

(Kecubung Gunung)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)

Genus : Datura

Page 54: HANCALA membuat HERBARIUM

54

Spesies : Datura suaveolens Humb.

Nama umum

Indonesia: Kecubung gunung

Deskripsi

Tumbuhan berbentuk pohon, berumur menahun (perenial), tinggi 2 - 4 m. Akar

tunggang. Batang aerial, berkayu, silindris, tegak, bagian dalam solid, ujung cabang

berbulu. Daun tunggal, bertangkai pendek, warna hijau, panjang 15 - 20 cm,

lebar 10 - 15 cm, helaian daun agak tebal, bentuk lonjong, ujung runcing, pangkal

tumpul (obtusus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan kasap (scaber)

Bunga tunggal, mahkota berbentuk terompet (hypocrateriformis) - berwarna putih

kadang putih keunguan, panjang mahkota 15 - 20 mm, benang sari berjumlah 5 Buah

buni (bacca), lonjong, panjang ± 10 cm, warna hijau, bentuk dengan biji pipih

berkulit tebal - berwarna putih Perbanyaan Generatif (biji).

Penyakit Yang Dapat Diobati :Asma, Reumatik, Sakit pinggang, Pegel linu, Bisul,

Eksim;

Pemanfaatan :

1. Asma (Mengi atau Bengek)

a. Bahan: 10 lembar daun kecubung

Cara membuat: Daun kecubung diiris-iris (dirajang) dan dijemur sampai

kering;

Cara menggunakan: Dipakai untuk merokok dengan bungkus kelobot

jagung.

b. Bahan: daun dan bunga kecubung secukupnya

Page 55: HANCALA membuat HERBARIUM

55

Cara membuat: daun dan bunga kecubung diiris-iris (dirajang) dan dijemur

sampai kering;

Cara menggunakan : Dipakai untuk merokok sebagai gantinya tembakau.

2. Reumatik

Bahan: daun kecubung dan minyak kelapa

Cara membuat: daun kecubung diremas-remas sampai layu, kemudian diolesi

dengan minyak kelapa dan dipanggang di atas api;

Cara menggunakan : Dalam keadaan hangat-hangat ditempelkan pada bagian

yang sakit.

3. Sakit pinggang/Boyok, Reumatik, Pegel-Linu, Memar dan Bisul

Bahan: 4 lembar daun kecubung dan kapur sirih secukupnya;

Cara membuat: Kedua Bahan tersebut ditumbuk (dipipis) sampai halus dan

dibuat adonan sampai merata;

Cara menggunakan: dipakai untuk bedak atau param gosok pada bagian yang

sakit.

4. Eksim

Bahan: 3 lembar daun kecubung dan minyak kelapa;

Cara membuat: daun kecubung ditumbuk halus, ditambah dengan minyak kelapa,

kemudian dipanggang di atas api;

Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk menggosok

bagian badan yang kena eksim.

Sumber

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=450. Diakses pada tanggal 13

Januari 2012 pukul 05.57 WIB.

Anonim. 2009. Manfaat Kecubung Gunung combrugmansia

http://tanpapena.blogspot. Diakses pada tanggal 13 Januari 2012 pukul

06.01 WIB.

Page 56: HANCALA membuat HERBARIUM

56

Melastoma polyanthum Bl.

(Senggani)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae – Tumbuhan

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Myrtales

Suku : Melastomaceae

Marga : Melastoma

Jenis : Melastoma polyanthum Bl.

Nama Lokal

Umum : Senggani

Jawa : Harendong (Sunda) Senggani (Jawa Tengah)

Botani

Sinonim : Melastoma malabathricum Auct. non L.; M. Atfine G. Don.

Deskripsi

Habitus : Perdu, tinggi ± 4 m, Batang : Berkayu, bulat, berbufu rapat atau bersisik,

percabangan simpodial, coklat. Daun : Tunggal.bulat telur, panjang 2-20 m, lebar 1-8

cm, berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berbulu, hijau. Bunga :

Majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari pangkal, ujung

Page 57: HANCALA membuat HERBARIUM

57

meruncing, daun pelindung bersisik, ungu kemerahan, benang sari delapan sampai

dua belas, panjang ± 3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik berbintik hijau,

bakal buah beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur, ungu. Buah :

Buni, bulat telur, merah. Biji : Kecil, merah. Akar : Tunggang, coklat.

Distribusi/Penyebaran : Terdapat di seluruh Indonesia, terutama di pinggir-pinggir

hutan, semak belukar dan tepi jurang. Habitat : Tumbuh di dataran rendah sampai

ketinggian ± 2200 m dpl. Tumbuhan pisang menyukai daerah yang panas, subur atau

sedikit berbatu, dekat pembuangan sampah.

Khasiat : Daun melastoma polyanthum berkhasiat sebagai obat mencret, obat

kepulihan, obat radang usus dan obat sanawan. Akar dan getah Tumbuhan tersebut

untuk mengobati kejang dan ayan. Untuk obat mencret dipakai ± 2 gram daun muda

segar Melastoma polyanthum, dicuci, ditambah gararn dapur secukupnya dikunyah

dan airnya ditelan. Kandungan kimia : Daun Melastoma polyanthum mengandung

saponin, tlavonoida dan tanin.

Manfaat tumbuhan dalam keadaan darurat : Buah harendong gede yang sudah

masak berwarna hitam merupakan makanan ringan di perjalanan yang berasa manis.

Sumber

Anonim. Pangan_Kesehatan Tanaman_Obat Depkes.

http://www.warintek.ristek.go.id. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2011

pukul 20.30 WIB.

Anonim. 2011. Harendong Gede Melastoma Polyanthum Bl.

http://floranegeriku.blogspot.com. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2011

pukul 20.35 WIB.

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=829.Diakses pada tanggal 31

Oktober pukul 20.40 WIB.

Page 58: HANCALA membuat HERBARIUM

58

Lantana camara L.

(Tahi Ayam)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Lamial

Famili : Verbenaceae

Genus : Lantana

Spesies : Lantana camara L.

Nama Lokal

Indonesia: Tahi ayam, tembelekan, telekan

Inggris : lantana, shrub verbena

Melayu : Tahi ayam

Page 59: HANCALA membuat HERBARIUM

59

Khasiat

Penawar racun (antitoksik), penghilang nyeri (analgesik) dan penghenti

perdarahan (hemostatis). Daun bersifat pahit, sejuk, berbau da sedikit beracun

(toksik) , yang berkhasiat menghilangkan gatal (anti-pruritus) , anti-toksik,

menghilamngkan bengkak dan perangsang muntah. Sedangkan bunga tembelekan

manis rasannya dan sejuk, berkhasiat sebagai penghenti perdarahan.

Bunga berkhasiat mengatasi : TB paru dengan batuk berdarah, Sesak napas

(asmatik). Daun berkhasiat mengatasi: Sakit kulit, gatal-gatal, bisul, luka ,Batuk, dan

Rematik, memar, bengkak.

Akar berkhasiat untuk mengatasi : Influenza disertai demam tinggi, TBC

kelenjar (skrofuloderma), Rematik, bengkak terbentur (memar), Keputihan

(leukorea), Kencing nanah (gonore), Gondongan (parotitis, mumps) dan Sakit kulit

yang berkaitan dengan gangguan emosi (neuridermatitis).

Kandungan Kimia: Daun mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid,

lantic acid, humule (mengandung minyak asiri), b - caryophyllene, g - terpidene, a -

pinene dan r -cymene.

Cara Pemakaian

Akar kering sebanyak 30 - 60 g direbus, lalu diminum. Pemakaian luar

digunakan untuk radang kulit, eksim, jamur kulit (tinea), bisul, luka berdarah,

tersiram air panas, gigitan serangga, memar dan keputihan. Caranya, daun dan ranting

segar digiling halus lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau direbus dan airnya

digunakan untuk cuci.

Contoh Pemakaian

1. TB Paru dengan batuk berdarah

Bunga tembelekan kering sebanyak 6 - 10 g direbus dalam 3 gelas air bersih

Page 60: HANCALA membuat HERBARIUM

60

sampai tersisa separo, setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum.

Minumlah pada pagi, siang dan sore, masing-masing 1/2 gelas.

2. Rematik

Akar tembelekan kering sebanyak 1 genggam direbus dalam 5 liter air sampai

mendidih selama 15 menit. Hangat-hangat dipakai untuk mandi. Daun

tembelekan segar secukupnya direbus, airnya digunakan untuk mandi Daun

tembelekan segar secukupnya dipipis. tambahkan air kapur sirih sambil diaduk

sampai menjadi adonan seperti bubur kental. Borehkan pada bagian yang sakit.

3. Keputihan, Kencing nanah

Akar tembelekan kering sebanyak 45 g dipotong tipis-tipis lalu direbus dalam 3

gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu dibagi sama banyak

untuk 2 kali minum. pagi dan sore

4. Dermatitis, Eksim, Jamur Kulit, Bisul

Daun tembelekan segar sebanyak 1 genggam direbus dengan 3 gelas air sampai

mendidih selama 15 menit. Hangat-hangat dipakai untuk mencuci kelainan kulit.

5. Bisul

Daun tembelekan segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus.

Bubuhkan pada bisul, lalu dibalut. Ganti 2 - 3 kali seharri.

6. Memar, Luka berdarah

Bunga dan daun tembelekan segar secukupnya dicuci lalu dibilas dengan air

masak. Tumbuk kedua bahan tersebut sampai halus kemudian bubuhkan pada

tempat yang sakit, lalu dibalut. Ganti 2 - 3 kali sehari.

7. Batuk

Daun tembelekan kering sebanyak 5 g direbus dalam 3 gelas air sampai tersisa

separonya. setelah dingin disaring, dibagi sama banyak untuk 3 kali minum, yaitu

pagi, siang dan sore.

8. Perangsang Muntah pada Keracunan Makanan

Page 61: HANCALA membuat HERBARIUM

61

Daun tembelekan segar sebanyak 1 genggam dicuci bersih lalu diseduh dengan

setengah gelas air. Biarkan selama 15 menit. Hangat-hangat diminum sekaligus.

Catatan:

1. Kelebihan dosis menyebabkan pusing dan muntah.

2. Perempuan hamil jangan minum rebusan tembelekan, karena dapat menyebabkan

kematian janin.

Sumber

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=760. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.50 WIB.

Page 62: HANCALA membuat HERBARIUM

62

Cinchona succirubra

(Kina)

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Rubiales

Suku : Rubiaceae

Marga : Cinchona

Jenis : Cinchona succirubra Pavon et Klot.

Nama Ilmiah: Cinchona succirubra Pavon et Klot.

Deskripsi:

Habitus: Pohon, tinggi ± 17 m, batang: Berkayu, bulat, coklat kehijauan, daun

: Tunggal, lonjong, hampir bulat, tepi rata-ujung dan pangkal tumpul, panjang 15-35

cm, lebar 9-23 cm, pertulangan menyirip, masih muda hijau setelah tua merah.,

bunga : Majemuk, bentuk bintang, tangkai 5-11 cm, putih kekuningan, kelopak

bertaju lima, bagian pangkal menyatu, hijau, benang sari lima, tangkai sari putih,

kepala sari coklat, putik hijau, mahkota bentuk tabung, ujung membesar, coklat

muda, buah : Kotak, lonjong, keras, coklat muda, biji : Kecil, hitam, akar : Tunggang,

coklat keputih-putihan.

Page 63: HANCALA membuat HERBARIUM

63

Khasiat:

Kulit batang kina berkhasiat sebagai obat malaria, penurun panas dan

penambah nafsu makan.Untuk obat malaria dipakai ± 2 gram serbuk kulit batang

kina, diseduh dengan 1 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan

diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore. Kandungan Kimia; Kulit batang

kina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan politenol.

Sumber

Anonim. Kina Cinchona Succirubra. http://tanamanobat.org. Diakses pada tanggal 31

Oktober 2011 pukul 20.55 WIB.

Page 64: HANCALA membuat HERBARIUM

64

Impatiens platypetala Lindl.

(Pacar Air)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Geraniales

Famili : Balsaminaceae

Genus : Impatiens

Spesies : Impatiens platypetala Lindl

Nama

Nama Umum : Pacar Air atau Kim Hong

Nama Ilmiah : Impatiens balsamina Linn.

Nama Lokal

Sumatera: Lahine, paruinai, Jawa: pacar cai, pacar banyu; Kimhong (Jakarta),

Nusatenggara: pacar foya, pacar aik, Sulawesi : Tilang-gele duluku, kolendingi

Page 65: HANCALA membuat HERBARIUM

65

unggaagu, Bunga jabelu, giabebe, gofu, laka gofu, bunga taho, inai anyer (Maluku),

Feng xian hum (China).

Deskripsi

Pacar air yang mempunyai nama ilmiah impatiens balsamina di beberapa

daerah di kenal sebagai tanaman untuk mempercantik kuku, dengan menempelkan

daun pacar air yang telah di tumbuk di atas kuku dan membiarkan hingga kering akan

memberikan warna kuning tua alami pada kuku. Di beberapa daerah pula ada yang

menggunakannya untuk melumuri jari, kaki dan tangan pengantin wanita sehari

sebelumhari pernikahan agar kulit terlihat lebih indah. Pacar air mempunyai sebutan

berbeda - beda di setiap daerah, seperti di nusa tenggara di sebut pacar foya, di

sulawesi di sebut gofu, di jawa di sebut pacar banyu, sementara di betawi di sebut

dengan kimhong. Dalam pengobatan cina dan india , pacar air juga merupakan salah

satu bahan yang sudah sejak lama di gunakan. Karena pacar air memang mempunyai

manfaat yang cukup baik untuk membantu mengatasi beberapa masalah kesehatan.

Namun perlu di perhatikan bahwa ibu hamil tidak di anjurkan untuk mengkonsumsi

ramuan berbahan pacar air untuk menghindari keguguran dan pamakaian yang terlalu

lama akan membuat mulut tersa kering, nafsu makn berkurang dan perut mual.

Namun bila pemakaian di hentikan selama 3 hari, efek tersebut akan hilang dengan

sendirinya. Morfologi Tumbuhan: Berupa terna berbatang basah, bercabang, dengan

daun tunggal, bentuk lanset memanjang pinggir bergerigi warna hijair muda tanpa

daun penumpu. Bunga berwarna cerah, ada beberapa macam wama, seperti merah,

oranye, ungu, putih, dll., ada yang “engkel” dan ada yang “dobel”. Buahnya buah

kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Biasanya

ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30 80 cm.

Page 66: HANCALA membuat HERBARIUM

66

Khasiat

Peluruh haid, Kanker pencernaan, Bengkak, Reumatik, Bisul; Gigitan ular,

Ranadang kulit, Keputihan, Tulang patah/retak; Rasa nyeri, Anti-inflamasi, tertusuk

benda asing di kerongkongan;

Sifat kimia dan farmakologis: Terasa pahit, hangat, sedikti toxic (beracun).

Berkhasiat melancarkan peredaran darah, melunakkan masa/benjolan yang keras.

Kandungan Kimia : Bunga :Anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin,

malvidin, kaempherol, quercetin. Akar : Cyanidin mono-glycoside.

Berikut beberapa ramuan berbahan pacar air

1. Mengatasi Keputihan

Caranya : Rebus 30 g daun pacar air dengan 2 gelas air hingga tersisa

setengahnya, setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari masing - masing

1/2 gelas.

2. Mengatasi Bengkak Akibat Gumpalan Darah (Hematoma)

Caranya : Giling sampai halus 8 kuntum bunga pacar air kemudian tambahkan

arak putih secukupnya, lalu tempelkan ke tempat bengkak dan balut dengan

kain. Ganti balutan 2-3 kali sehari.

3. Mengobati tertusuk duri atau tulang di kerongkongan

Caranya : Potong akar pacar air yang telah di cuci secukupnya, kemudian

kunyah dan telan dengan air hangat.

4. Mengobati Radang Usus buntu

Caranya : Rebus 30 g daun pacar air, 30 g daun sambiloto dengan 600 cc air

hingga tersisa setengahnya, setelah dingin saring dan minum. Lakukan secara

rutin.

5. Menyehatkan Kuku

Caranya : Haluskan seluruh bagian pacar air secukupnya, kemudian

Page 67: HANCALA membuat HERBARIUM

67

tempelkan pada kuku dan balut dengan kain kasa hinngga kering. Lakukan

beberapa kali dalam seminggu.

6. Mengatasi Hipertensi

Caranya : Rebus 10 g bunga pacar air, 100 g seledri dengan 400 cc air hingga

tersisa setengahnya. Setelah dingin saring dan minum airnya.

Bagian tanaman yang dipakai

Kegunaan Biji: Peluruh haid (Emenagog), mempermudah persalinan

(Parturifasien), kanker saluran pencernaan bagian atas. Pemakaian 3 – 10 gr, untuk

kanker: 15 – 60 gr,direbus. Bunga: Peluruh haid, mengakiri kehamilan (abortivum)

dipakai bunga warna putih, pembengkakan akibat terpukul (haematom), rheumatik

sendi, bisul (furunculolsis), gigitan ular, radang kulit (dermatitis). Pemakaian: 3 – 6

gr, direbus. Daun: Keputihan (Leucorrhoea), tulang patah/retak (Fracture),

mengurangi rasa nyeri (analgetik). Akar: Peluruh haid, anti-inflamasi (antiflogistik =

anti radang), rheumatik,tertusuk tulang/benda asing di kerongkongan.

Pemakaian Luar:

Bunga: Pembengkakan, bisul, rheumatik, radang kulit: Lumatkan bunga segar,

ternpelkan di tempat yang sakit. Daun: – Frakture, anti-inflamasi: Lumatkhan daun

segar, ditempelkan di tempat yang sakit, atau daun direbus, untuk mencuci luka dan

daunnya ditempelkan ke tempat yang sakit.

Kontraindikasi: Wanita hamil

Efek Samping: Pada pemakaian lama, dapat timbul mulut terasa kering

(Xerostomia), mual (Nausea), nafsu makan menurun (anorexia) yang menghilang

setelah menurunkan dosis atau penghentian pengobatan selama 2 – 3 hari.

Page 68: HANCALA membuat HERBARIUM

68

Sumber

Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=703. Diakses pada tanggal 13

Januari 2012 pukul 06.14 WIB.

Anonim. http://www.dunia-wanita.com. Diakses pada tanggal 13 Januari 2012 pukul

06.22 WIB.

Colocasia. Esculenta (L.) Schott.

(TALAS)

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Divisi : Angiosperms

Kelas : Monocots

Order : Alismatales

Family : Araceae

Subfamily : Aroideae

Tribe : Colocasieae

Genus : Colocasia

Species : Colocasia. Esculenta (L.) Schott

Page 69: HANCALA membuat HERBARIUM

69

Nama

Inggris : Taro, old cocoyam, dasheen, eddoe

Indonesia : Talas

Jawa : Taleus (sunda), bentul (Jawa), keladi (Melayu)

Deskripsi

Tumbuhan berupa terna, tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan

dangkal. Batang yang tesimpan dalam tanah pejal, menyilinder atau membulat,

biasanya coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas lampang

daun tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun memerisai dengan

tangkai panjang dan besar. Perbungaan tongkol dikelilingi oleh seludang dan

didukung oleh gagang yang lebih pendek dari tangkai daun, bunga jantan dan betina

kecil, tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina di bagian pangkal, hijau, bunga

jantan pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol dilengkapi dengan organ

steril. Perbuahan seperti kepala yang berisi buah buni yang rapat. Biji membundar

telur.

Distribusi/Penyebaran

Talas diduga asli dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, dimana

jenis tersebut diduga telah dibudidayakan sebelum padi. Saat ini talas tumbuh di

seluruh India Barat, Afrika Barat dan Utara. Di Asia, jenis tersebut ditanam secara

luas di China Selatan dan Tengah, sedangkan di India tumbuh tidak begitu meluas.

Dibudidayakan di Bogor dan Malang (Jawa) dan di Bali. Talas sudah dikenal oleh

masyarakat pedalaman di Papua. Di Malaysia, talas telah dimanfaatkan lebih dari

2000 tahun dan sekarang ditemukan diseluruh negara. Talas tumbuh diseluruh

Page 70: HANCALA membuat HERBARIUM

70

Filipina, terutama di Visayas bagian timur dan tengah serta daerah Mindanao dan

Bikol.

Habitat

Talas bertoleransi terhadap sistem pengelolaan dan lingkungan yang

berkisaran luas. Bila tumbuh sebagai Tumbuhan yang akan dipanen, pemanenan

terbaik dicapai bila curah hujan 2000 mm/tahun atau lebih dan curah hujan tersebar

secara merata. Talas juga tumbuh baik di tanah-tanah basah termasuk tanah-tanah

sawah dengan irigasi yang teratur, tanah-tanah beririgasi, dan tanah di paya-paya

yang miskin akan drainase.Suhu 25-30°C dan kelembaban yang tinggi akan

mendukung pertumbuhan talas.Talas dapat tumbuh mulai dari pantai sampai

ketinggian 1800 m dpl. di Filipina; 1200 m dpl. di Malaysia dan 2700 m dpl. di Papua

New Guinea, walaupun sangat lambat proses pemasakannnya pada ketinggian yang

terakhir. Talas bertoleransi pada naungan dan seringkali tumbuh sebagai Tumbuhan

sela dengan tumbuhan pohon. Beberapa kultivar bertoleransi terhadap salinitas yang

tinggi.Talas tumbuh pada berbagai macam jenis tanah, tetapi pertanian yang bagus

membutuhkan fertilitas yang tinggi. Di Malaysia, jenis tersebut bertoleransi terhadap

pH tanah 4.2-7.5.

Dalam perjalanan pendakian seringkali dijumpai pada lahan subur perlembahan baik

terbuka atau ternaungi tumbuhan hutan.

Perbanyakan

Talas diperbanyak secara vegetatif; sedangkan untuk keperluan penangkaran,

talas dapat diperbanyak dari bijinya. Umbi utama, potongan umbi maupun anakan

umbi dapat ditanam, tetapi tunas dan ujung umbi biasanya lebih baik. Stolon lebih

disukai di beberapa tempat di Malaysia. Penanaman dengan umbi harus diambil dari

Tumbuhan yang sehat, dihindari Tumbuhan yang berakar atau umbi berakar dan yang

terjangkit gejala virus mosaik dasheen. Di Asia Tenggara, talas terutama ditanam oleh

Page 71: HANCALA membuat HERBARIUM

71

petani kecil, dapat berupa pertanian tunggal atau pertanian sela yang dicampur

dengan pertanian lainnya. Di Malaysia, talas ditanam diantara Tumbuhan kelapa,

kelapa sawit dan pohon buah-buahan; sedangkan di Filipina diantara kopi, coklat,

kelapa dan pohon buah-buahan. Talas dapat tumbuh pada kisaran kerapatan 4000-49

000 Tumbuhan/ha. Di Asia Tenggara, kisaran kerapatannya 6000-36 000 untuk

daerah-daerah bercurah hujan dan 27 000-40 000 pada tanah-tanah basah. Jarak

penanaman berkisar pada 30-100 cm x (30-)60-150 cm. Jarak yang lebar dibutuhkan

jika fertilitas tanah rendah;sedangkan jarak yang dekat membantu pengontrolan

gulma dan erosi.

Manfaat Tumbuhan

Umbi talas, dan helaian daun dan tangkai daun bila dimasak lebih dulu dapat

dimakan. Bubur talas dapat melancarkan pencernaan sehingga dapat dikonsumsi

untuk makanan bayi dengan tingkat alergi yang rendah. Di beberapa daerah Indonesia

dimana padi tidak dapat tumbuh, antara lain di Kepulauan Mentawai dan Papua, talas

dimakan sebagai makanan pokok, dengan cara dipanggang, dikukus atau dimasak

dalam tabung bambu. Saat ini talas merupakan makanan pokok di banyak pulau di

Pacific termasuk Papua Niugini, yang berpengaruh secara ekonomi pada permainan

tradisional dan upacara-upacara. Pada umumnya, talas di Asia Tenggara dikonsumsi

oleh manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam festival-festival keagamaan,

sebagai obat-obatan masyarakat dan sebagai makanan ternak terutama babi. Di Jawa,

permen dapat dibuat dari talas yang beraroma semerbak dicampur dengan kelapa dan

gula; sedangkan potongan talas berukuran kecil yang digoreng sangat terkenal

sebagai makanan ringan. Daun digunakan untuk membungkus`buntil̀ (ikan teri yang

digarami dicampur dengan bumbu, kelapa parut dan sayuran, dibungkus dan dikukus

dalam daun talas), tangkai daun juga dapat dimasak. Di Malaysia, talas dimasak

dengan cara yang sama dan juga berperanan dalam festival-festival keagamaan. Daun

dapat dimasak dan dimakan sebagai selada dengan saus pedas; sedangkan tangkai

daun dikukus dengan santan, daging dan udang. Awalnya talas di Filipina digunakan

Page 72: HANCALA membuat HERBARIUM

72

pada waktu pati dan sayuran hijau mengalami penurunan pasokan. Umbi dapat

dimakan dengan cara dikukus dan digoreng lebih dulu atau dibuat menjadi permen.

Di Hawaii dan beberapa bagian Polynesia, umbi dikukus dan ditumbuk untuk dibuat

pasta yang selanjutnya dapat difermentasi untuk menghasilkan poding. Poding dapat

dibuat dari talas yang diparut dan dicampur kelapa.

Pemanfaatan dalam keadaan darurat

Merupakan anugerah dalam keadaan darurat di hutan menemukan tumbuhan

talah, umbinya setelah direbus dan dibuang airnya beberapa kali merupakan sumber

karbohidrat yang penting, selain direbus umbi talas bisa juga dibakar dibubuy,

dipepes dan digoreng.

Daun talas juga bisa disayur, ditumis detelah direbus dan dibuang airnya beberapa

kali.

Sumber

Anonim. http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=477. Diakses pada

tanggal 3 November 2011 pukul 16.05 WIB.

Anonim. 2011. Talas Colocasia Esculenta. http://floranegeriku.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 3 Oktober 2011 pukul 16.10 WIB.

Anonoim. 2009. Identifikasi Talas Colocasia Esculenta

http://biologyonly.blogspot.com. . Diakses pada tanggal 3 November 2011

pukul 16.15 WIB.

Page 73: HANCALA membuat HERBARIUM

73

Polygonum chinense L.

(Aseman)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Hamamelidae

Ordo : Polygonales

Famili : Polygonaceae

Genus : Polygonum

Spesies : Polygonum chinense L.

Nama umum

Indonesia: Aseman

Cina : huo tan mu cao

Nama daerah

Jawa : Bungbrum, Titiwuan, Tiwu bungbum (Sunda); Aseraan, dandang (Jawa)

Bali : Udang-udang (Bali)

Page 74: HANCALA membuat HERBARIUM

74

Deskripsi

Habitus : Terna, memanjat atau merambat, panjang 3-6 m. Batang : Bulat, licin,

beruas-ruas, sedikit berkayu, hijau atau merah kehijauan. Daun : Tunggal, tersebar,

pelepah memeluk batang, dengan daun menumpu, helaian bentuk lonjong sampai

lanset, ujung runcitig, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-7 cm,

pertulangan menyirip, permukaan berkerut, licin, hijau keunguan. Bunga : Majemuk,

bentuk payung, di ketiak daun, berkefompok, atau di ujung batang, bimga tidak

sempurna, berkelamin ganda, benang sari duduk di atas bakal buah, mahkota bentuk

bintang, berlepaaan, panjang 3-6 mm, putih. Buah : Kotak palsu, bulat telur, berusuk

3, kulit lunak, permukaan licin, panjang 5-8 mm, ungu kebiruan. Biji : Bulat telur,

ujung runcing, tajam, kecil, keras, coklat kehitaman. Akar : Serabut, merah

kecoklatan.

Ekologi dan penyebaran

Merupakan tanaman liar di hutan-hutan yang lembab dari ketinggian 800 m sampai

3.300 di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Agustus-Novgmber dan dapat

dipanen epanjang tahun.

Bagian yang digunakan

Daun dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.

Khasiat dan pemanfaatan

1. Obat nyeri lambung

Daun aseman segar sebanyak 60 gram, dicuci dan direbus dengan 00 ml sampai

mendidih dan air rebusannya tinggal setengah, disaring dan setelah igin diminum

sekalligus.

2. Luka gigitan hewan berbisa

Daun aseman segar sebanyak 100 gram, dicuci dan ditumbuk halus kemudian

tempelkan pada bagian yang sakit.

Page 75: HANCALA membuat HERBARIUM

75

3. Anti racun

Kandungan kimia

Daun aseman mengandung saponin, antrakinon dan glikosida.

Sumber

Anonim. 2011. Aseman Polygonum Chinense.http://fitrirosdiana.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 3 November 2011 pukul 16.20 WIB.

Anonim.http://www.plantamor.com/index.php?plant=1040. Diakses pada tanggal 3

November 2011 pukul 16.25 WIB.

Gundi

Jenis penyakit yang dapat diobati:

Menurut masyarakat sekitar dapat mengobati gatal-gatal caranya yaitu ditumbuk lalu

diusapkan pada bagian tubuh yang gatal.

Page 76: HANCALA membuat HERBARIUM

76

Metode Interview

Dalam observasinya penulis menggunakan metode interview atau

wawancara. Interview disini melibatkan 3 nara sumber yaitu sebagai berikut.

1. Bapak Sudarsono (Dosen Taksonomi Tumbuhan FMIPA UNY).

2. Anita Dinni Noviyati (Mahasiswi Jurusan Biologi Lulusan UGM).

3. Anonim (Penduduk setempat jalur pendakian Gunung Merapi via New

Selo).

Hasil interview yang diajukan adalah sebagai berikut .

1. Kepada Bapak Sudarsono

Harini : Pak maaf mengganggu sebelumnya, saya mau tanya ni tentang

nama tumbuhan ini …?. (sambil memperlihatkan tumbuhan yang

diambil dari Jalur pendakian Gunung Merapi via New Selo).

Pak Sudarsono : Maaf mba setiap tumbuhan yang ada di dataran tinggi itu tidak

sesuai dengan yang ada didataran rendah, jadi untuk penamaannya

bapak belum tahu karena bapak baru menemuinya (Pak sudarsono

mengusulkan untuk bertanya pada IPB di bagian Herbarium

tanaman).

Harini : kalau ke IPB saya belum bisa Pak ( sambil mempertimbangkan

menejemen waktu, biaya tidak memungkinkan). Pak kalo

pembuatan herbarium kering supaya tidak jamura gimana

caranya…?.

Pak sudarsono : Tumbuhan yang akan diherbariumkan diusahakan dalam keadaan

bersih untuk menghindari jamuran tersebut setelah tubuhan bersih

lantas di semprot dengan obat insektisida.

Harini : Itu obatnya beli dimana Pak…?.

Pak Sudarsono : belinya di toko obat pertanian mba.

Harini : Oh ya Pak… terima kasih Pak.

Page 77: HANCALA membuat HERBARIUM

77

Pak Sudarsono : sama-sama mba

2. Kepada Mba Anita Dinni Noviyati.

Harini : Apa kabar mba ?. lama tak jumpa....

Mba bolehkah ku bertanya tentang herbarium.

Mba Anita : boleh aja, mau nanya tentang herbarium yang mana ?.

Harini : Ini lho mba, bagaimana sih cara-cara pembuatan Herbarium

kering.

Mba Anita : Oh... gini caranya kamu ambil tumbuhan yang akan di

herbariumkan sebelumnya dicuci dulu tumbuhannya dengan air lalu

tiriskan supaya tidak berair, setelah itu tumbuhanya dipres dengan

benda berat, dalam pengepresan letakkan tumbuhan didalam kertas

koran supaya airnya meresap dikoran dan tumbuhanya cepat kering,

ingat posisikan tumbuhannya tidak terlipat dan posisikan daunnya

bolak balik supaya bisa terlihat antara bagian atas dan bawah daun.

Untuk pengeringan lebih lanjut bisa dengan bantuan sinar matahari /

sinar lampu.

Harini : Mba untuk herbarium kering membutuhkan waktu berapa lama ?.

Mba Anita : Kalau tumbuhannya cepat kering membutuhkan waktu ± 3 hari.

Tapi kalau proses pengeringannya lama itu membutuhkan waktu bisa

sampai ± 1 bulan.

Harini : Mba kalau herbarium basah si caranya gimana ?.

Mba Anita : Herbarium basah biasanya lebih mudah dari herbarium kering

karena caranya hanya mengambil tumbuhan yang sudah dicuci dengan

air lalu dimasukkan ke botol yang sudah bersih setelah itu masukan

larutan Alkohol kedalamnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan

lrutan yang biasa dipakai bukan Cuma Alkohol saja tetapi bisa juga

larutan Aquades, Formalin.

Page 78: HANCALA membuat HERBARIUM

78

Harini : Mba untuk catatan yang terlampirkan pada herbarium biasanya apa

saja yang tercantum ?.

Mba Anita : Biasanya sih klasifikasi, manfaat, deskripsi, tanggal pengambilan,

nama pengambil data, sumber data.

Harini : Mba terima kasih banyak ya atas info tentang herbariumnya.

Mba Anita : ya sama-sama, oh ya herbarium ini sangat mendukung sekali dengan

bidang kuliahmu dan juga untuk HANCALA.

Harini : Ya mba.

3. Kepada Anonim (Penduduk setempat jalur pendakian Gunung

Merapi via New Selo).

Harini : Ma’af pak, bu.... mengganggu sebentar (Bapak dan ibu sedang

menanam sayuran diladangnya).

Bapak : Ya ada apa ya mba ?.

Harini : Ini pak saya mau nanya tentang nama tumbuhan ini, ini namanya

tumbuhan apa pak ?.

Ibu :Ini namanya tumbuhan adas mba.

Bapak : Tumbuhan ini bisa dimanfaatkan buat obt mba.

Harini : Yang dimanfaatkan bagian apanya pak ?.

Bapak : Daunnya mba bisa direbus, terus air rebusannya yang diminum.

Harini : Terima kasih ya pak dan ibu.

Bapak : Sama-sama mba.

Ibu : Ya mba sama-sama.