Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense”...

114
Gaya dan Format Berkala Ilmiah Idaman Mien A. Rifai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan Koleksi berkala asing yang dimiliki perpustakaan mapan pasti dikemas dan ditata berjejer yang menawarkan pemandangan yang meyakinkan akan bobot kandungan keilmiahan sebagai penyimpan khasanah kecendekiaan. Setiap jilid berkala-berkala yang sejenis pasti dibundel dalam ukuran dan ketebalan serta diberi bersampul sehingga semuanya serba seragam yang mengesankan kemewahan, kemapanan dan keterpelajaran. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika potret wisuda sarjana baru sering diberi berlatar belakang koleksi buku dan berkala seperti itu. Banyak hal yang terinferensikan dari citra kemapanan yang tersaksikan tersebut. Di tinjau dari kata mata penyuntingan akan segera terungkap bahwa berkala ilmiah tadi telah diproduksi secara mapan, teratur, tertib, dan sepenuhnya mengikuti tradisi dan pedoman penerbitan jurnal ilmiah yang boleh dikatakan berlaku secara universal. Kegunaan dan kenyamanan pemanfaatan berkala ilmiah sebagai sarana komunikasi dan gudang penyimpan khasanah pengetahuan, ilmu, dan teknologi yang terkuasai memang tidak hanya ditentukan oleh mutu bobot kandungan isinya tetapi juga oleh gaya dan format dalam memeroduksinya. Keputusan penentuan gaya dan format yang dipilih memang harus dilakukan secermatnya dengan penuh pertimbangan oleh penyunting, penerbit, dan pencetak dengan satu tujuan bersama: melayani kebutuhan pembaca, pustakawan, dan bibliografer. Untuk itu kejelasan, kelugasan, keringkasan, ketepatan, serta keutuhan ataupun kelengkapan informasi perlu diutamakan, yang semuanya dapat dicapai dengan menaati gaya dan fomat yang dipakai. Dari uraian ini terlihat betapa pentingnya peran penyunting untuk mencapai kemapanan yang didambakan dan diidealkan tersebut. Untuk kita di Indonesia masalah besar lalu muncul, karena dari suatu kajian yang diadakan DIKTI pada tahun 1991-1993 terungkap bahwa penyunting (atau editor, atau redaktur) merupakan komoditas langka. Profesi, fungsi, tugas, hak, berikut tanggung wajib (accountability) dan tanggung jawab (responsibility) penyunting tidak dikenal, tidak dimengerti, sehingga juga tidak disayangi, dan diduga disalahgunakan. Sebagai akibatnya kiprahnya tidak selalu sesuai dengan perilaku sesama mitranya di dunia internasional. Oleh karena itu terbitan yang dihasilkan di Indonesia (baik berkala maupun buku, apalagi yang beradjektif ilmiah) pada umumnya boleh dikatakan belum disunting secara profesional sehingga hasilnya tidak mengundang orang untuk membaca dan menyenanginya. Masih perlu dikaji 1

Transcript of Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense”...

Page 1: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Gaya dan Format

Berkala Ilmiah Idaman Mien A. Rifai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor

Pendahuluan Koleksi berkala asing yang dimiliki perpustakaan mapan pasti dikemas dan ditata berjejer yang menawarkan pemandangan yang meyakinkan akan bobot kandungan keilmiahan sebagai penyimpan khasanah kecendekiaan. Setiap jilid berkala-berkala yang sejenis pasti dibundel dalam ukuran dan ketebalan serta diberi bersampul sehingga semuanya serba seragam yang mengesankan kemewahan, kemapanan dan keterpelajaran. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika potret wisuda sarjana baru sering diberi berlatar belakang koleksi buku dan berkala seperti itu. Banyak hal yang terinferensikan dari citra kemapanan yang tersaksikan tersebut. Di tinjau dari kata mata penyuntingan akan segera terungkap bahwa berkala ilmiah tadi telah diproduksi secara mapan, teratur, tertib, dan sepenuhnya mengikuti tradisi dan pedoman penerbitan jurnal ilmiah yang boleh dikatakan berlaku secara universal. Kegunaan dan kenyamanan pemanfaatan berkala ilmiah sebagai sarana komunikasi dan gudang penyimpan khasanah pengetahuan, ilmu, dan teknologi yang terkuasai memang tidak hanya ditentukan oleh mutu bobot kandungan isinya tetapi juga oleh gaya dan format dalam memeroduksinya. Keputusan penentuan gaya dan format yang dipilih memang harus dilakukan secermatnya dengan penuh pertimbangan oleh penyunting, penerbit, dan pencetak dengan satu tujuan bersama: melayani kebutuhan pembaca, pustakawan, dan bibliografer. Untuk itu kejelasan, kelugasan, keringkasan, ketepatan, serta keutuhan ataupun kelengkapan informasi perlu diutamakan, yang semuanya dapat dicapai dengan menaati gaya dan fomat yang dipakai. Dari uraian ini terlihat betapa pentingnya peran penyunting untuk mencapai kemapanan yang didambakan dan diidealkan tersebut. Untuk kita di Indonesia masalah besar lalu muncul, karena dari suatu kajian yang diadakan DIKTI pada tahun 1991-1993 terungkap bahwa penyunting (atau editor, atau redaktur) merupakan komoditas langka. Profesi, fungsi, tugas, hak, berikut tanggung wajib (accountability) dan tanggung jawab (responsibility) penyunting tidak dikenal, tidak dimengerti, sehingga juga tidak disayangi, dan diduga disalahgunakan. Sebagai akibatnya kiprahnya tidak selalu sesuai dengan perilaku sesama mitranya di dunia internasional. Oleh karena itu terbitan yang dihasilkan di Indonesia (baik berkala maupun buku, apalagi yang beradjektif ilmiah) pada umumnya boleh dikatakan belum disunting secara profesional sehingga hasilnya tidak mengundang orang untuk membaca dan menyenanginya. Masih perlu dikaji

1

Page 2: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

apakah kekurangan-kekurangan ini juga ikut menyumbang pada rendahnya minat baca bangsa Indonesia, apalagi setelah disaingi produk audio-visual elektronik yang lebih memesonakan.

Luasnya pemakaian buku-buku The Chicago Style Manual yang dikeluarkan University of Chicago Press dan Copy Editing: The Cambridge Handbook for Editors, Authors and Publishers terbitan Cambridge University Press yang sangat terkenal dan bersifat autoritatif, semakin hari semakin membakukan corak dan penampilan susunan, gaya, dan format berkala ilmiah. Begitu pula diterapkannya standar-standar yang dikeluarkan International Organization of Standardization (ISO standards) yang terkait telah ikut meningkatkan penyeragaman tadi. Makin meluasnya penerimaan buku Scientific Style and Format: The CBE Manual for Authors, Editors, and Publishers di kalangan ilmuwan dan pandit telah pula ikut melestarikan tradisi yang membudaya.

Berikut ini secara terlepas-lepas akan dicoba disoroti sekumpulan masalah yang berkaitan dengan penyuntingan dalam upaya memantapkan kegiatan penerbitan Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan gaya dan format bidang permajalahan. Sebelum itu agaknya perlu disepakati dulu bahwa yang dimaksud dengan gaya (style) adalah konvensi tata keseragaman dalam tulis-menulis, yang antara lain meliputi penggunaan tanda baca, pengapitalan nama atau istilah tertentu, pemiringan huruf, pengejaan kata majemuk, saat tepat penggunaan angka atau singkatan, serta juga mencakup kebiasaan penulis/penyunting menyajikan naskah, merancang tabel dan indeks, dan menulis bibliografi serta catatan kaki sesuai dengan bidang kespesialisannya. Adapun format (format) adalah pola yang dimapankan oleh bentuk, ukuran, lebar pinggir, dan penempatan bagian tercetak, serta juga pemilihan tipe huruf, yang kesemuanya tertuang secara harmonis, selaras, dan berimbangan sehingga dihasilkan halaman yang sedap dipandang.

Penjatidiri Berkala Identitas berkala dilakukan melalui judul dan nomor registrasi. Judul berkala hendaklah cukup panjang untuk mencerminkan cakupan dan isi berkala, tetapi pendek sehingga tidak menjengkelkan orang yang merekamnya saat menyusun bibliografi. Judul yang terdiri atas satu kata dapat saja dipakai karena bisa diperkuat dengan subjudul yang mencerminkan ranah berkala. Akan tetapi singkatan atau akronim supaya dihindari karena sering tidak berarti bagi orang di luar bidangnya. Idealnya panjang judul tadi janganlah lebih dari 80 ketukan sesuai dengan kemampuan komputer untuk menampilkannya dalam satu baris. Keunikan judul harus dijaga sehingga janganlah sampai menyerupai judul yang sudah dipakai berkala atau dimiliki penerbit lain. Kesamaan judul sangat merugikan pemajuan ilmu karena pasti membingungkan pembaca, pustakawan maupun bibliografer, dan dalam jangka panjang dapat menyentuh masalah hak cipta sehingga bisa jadi perkara. Informasi keterisian suatu nama dapat diminta pada PDII yang di Indonesia berkewajiban mendata dan menerbitkan ISSN. Bentuk, ukuran format, dan penempatan yang sama harus dipakai setiap kali nama judul dipergunakan pada kesempatan pemakaian berulang (berturut-turut di sampul, punggung, halaman judul, panji-panji, kepala surat, ruang kerja penyunting, papan nama kantor berkala, dan lain-lain). Lokasi dan tipografi judul harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak meragukan atau dikacaukan dengan teks yang ada di dekatnya. Bentuk akronim atau nama penerbit harus dijauhkan agar tidak dikira merupakan bagian daripada nama judul.

2

Page 3: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Selain judul, jatidiri berkala dapat pula diketahui dari registrasi yang dianutnya. ISSN adalah sistem registrasi internasional berupa nomor kode 8-digit yang secara unik bisa dipakai untuk mengetahui identitas judul berkala. Judul jurnal juga bisa diidentifikasi melalui suatu pengenal unik yang terdiri atas 6 huruf yang dikeluarkan oleh International CODEN Service, c/o Chemical Abstracts Service, PO Box 3012, Colombia OH 43210, USA. Berkala Mycotaxon, sebuah jurnal internasional tentang taksonomi dan tata nama jamur yang terbit di Ithaca New York, misalnya, di samping memiliki nomor ISSN 0093-4666 juga masih mencantumkan MYXNAE sebagai kode CODENnya.

Macam Rubrik sebagai Unsur Penjatidiri Berkala Artikel penelitian

Bagian terbesar isi berkala ilmiah umumnya diduduki oleh artikel penelitian. Karena besarnya variasi yang terbuka oleh banyaknya macam disiplin ilmu, semula banyak sekali format yang diperlukan untuk menampung keanekaragaman yang dijumpai. Akan tetapi kesamaan pendekatan permasalahan tujuan bersamanya telah menumbuhkan konvergensi dalam pelaporan hasil kegiatannya. Sebagaimana diketahui kegiatan ilmiah dalam hampir semua ilmu biasanya dimulai dari pernyataan masalah yang dihadapi serta kemungkinan pemecahan yang bisa dilakukan yang melahirkan akan asumsi positif dan negatif. Disusunlah pendekatan untuk mengumpulkan data pengukuh atau penggoyah hipotesis yang barangkali diajukan, yang memungkinkan dilakukannya pencermatan penelaahan atau pengamatan terhadapnya untuk kemudian dibahas berdasarkan peta kemajuan terakhir yang sudah dicapai para peneliti lain, sehingga kegiatan analisis dan sintesis tadi menghasilkan simpulan dan perampatan.

Kelogisan pendekatan yang bersifat universal ini menyebabkan terjadinya pembagian dan pengurutan penyajian laporan penelitian yang semakin hari semakin membaku. Terciptalah tradisi yang memulai penulisan dari 1) pendahuluan (introduction) tempat pembaca diantar langsung pada inti persoalan yang ditangani, sehingga masalah diungkapkan dan state-of-the-art kemajuannya yang terdapat dalam kepustakaan diulas serta hipotesis (kalau ada dan diperlukan) dikemukakan, diikuti dengan 2) pendekatan untuk mengemukakan teori dan kerangka pikir atau prosedur pemecahan yang diusulkan dengan dilengkapi informasi tentang lokasi, waktu, bahan, dan metode (materials and methodes) yang dipakai, dilanjutkan dengan pemaparan 3) hasil (result) yang menggelarkan data dan informasi yang telah ditelaah dan dianalisis, yang kemudian diteruskan dengan 4) pembahasan (discussion) untuk melakukan perbandingan dan sintesis yang meliputi hasil penelitian dan pemikiran mutakhir yang terdapat dalam kepustakaan, serta ditutup dengan perampatan dan penyimpulan, lalu umumnya diakhiri dengan 5) pengacuan pada sumber bacaan (references).

Lahirlah pola IMRDR yang sudah sangat umum dipakai––terutama dalam bidang ilmu-ilmu eksakta––sehingga menjadi sangat terkenal. Kemudian kespesialisan berkala berdasarkan sesuatu disiplin ilmu yang ingin dilayaninya telah menumbuhkan keseragaman gaya dan format yang pada gilirannya lalu melahirkan gaya selingkung yang khas untuk berkalanya.

• Untuk mengefisienkan kegiatan ilmuwan dalam mengembangkan, memajukan,

menguasai, dan menerapkan ilmu, secara universal gaya penulisan artikel penelitian sebagai pelaporan akhir kegiatan ilmiah memang sudah dimapankan mengikuti suatu tradisi yang panjang. Ketepatan, kelugasan, keringkasan, kejelasan, dan ketaatasasan

3

Page 4: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

merupakan ciri khas yang sangat dihormati orang untuk memudahkan komunikasi antarilmuwan. Oleh karena itu segala sesuatu yang dapat dibakukan pasti sudah dilakukan orang, yang semakin hari semakin ketat pelaksanaannya. Sekalipun demikian perubahan selalu terjadi sehingga pelbagai kecondongan harus terus dicermati dan diikuti jika diinginkan bahwa hasil jerih payah kegiatan seseorang sebagai ilmuwan dapat merupakan sumbangan nyata untuk kemajuan ilmu.

• Perlu disadari bahwa dalam dunia banjir informasi ilmiah seperti sekarang, hanya judul

tulisan seseorang sajalah yang mungkin akan pernah dibaca orang. Oleh karena itu waktu khusus harus disediakan secukupnya buat memikirkan penyusunan bunyi judul yang secara efektif menggambarkan keseluruhan isi naskah. Sehubungan dengan itu judul suatu tulisan dalam jurnal ilmiah diharapkan pendek (8 patah kata dalam bahasa Jerman, 10 dalam bahasa Inggris, dan 12 untuk bahasa Indonesia, atau maksimum 80 ketukan pada keyboard), sehingga sekali dibaca langsung dapat dimengerti isi dan maksudnya. Beberapa jurnal mengharuskan penulis memasok judul pelari (terdiri atas 3 – 5 kata, atau sekitar 50 ketukan pada keyboard bila bersama nama penulisnya) untuk dicantumkan di halaman kanan atas jurnal berselingan dengan nama jurnal di halaman kirinya.

• Nama penulis (-penulis) – yang harus selalu sama bentuk dan pengejaannya – dan nama

lembaga tempat kegiatan yang dilaporkan dilakukan (lengkap dengan alamat posnya) harus dicantumkan secara jelas untuk memfasilitasi pengakuan hak atas kepengarangan dan hak kepemilikan serta memudahkan komunikasi. Tulisan dalam beberapa jurnal di Indonesia terkadang belum dapat dikatakan sudah merupakan bylined article, sebab baris kepemilikan yang dicantumkan sering lebih berfungsi sebagai ajang pameran pangkat dan jabatan serta gelar, alih-alih untuk memudahkan korespondensi, atau memberikan akreditasi dan persantunan pada lembaga tempat suatu penelitian dilaksanakan. Dari sini dapatlah dimengerti jika sekarang ada jurnal yang meminta dicantumkan pula alamat e-mail penulis artikel.

• Dalam kaitannya dengan baris kepemilikan ini perlu dicamkan bahwa hanya mereka yang

memiliki saham nyata dan terukurkan yang berhak tercantum namanya sebagai penulis sesuatu naskah. Salah satu masalah yang sering dihadapi kalangan penulis karya ilmiah di Indonesia adalah pembagian hak kepengarangan, karena sering disalahgunakan oleh beberapa pihak. Landasan sumbangan kecendekiaan sebagai titik tolak penentuan peran seseorang dalam memerjuangkan hak kepengarangan pada suatu kegiatan ilmiah, merupakan salah satu pendekatan yang perlu dipahami dan dihormati oleh semua pihak. Seperti pernah diungkapkan dalam jurnal ilmiah Nature 352: 187. 18 Juli 1991, memang sulit menentukan pengarang senior vs. junior, anggota staf vs. tamu peneliti, dana vs. waktu, dan sakit pinggang vs. sakit kepala vs. sakit hati. Oleh karena itu dicoba diformulasikan suatu sistem skor untuk menentukan posisi seseorang dalam urutan hak kepengarangan suatu karya ilmiah. Bila dihadapi masalah dalam kaitan pembagian atau penentuan hak kepengarangan ini, maka sistem skor seperti dirinci dalam lampiran mungkin akan dapat menolong mencari jalan keluar.

• Bergantung macam dan corak disiplin keilmuannya, garis besar kerangka pembaban

tulisan dalam jurnal ilmiah secara universal sudah tersepakati sehingga membaku pula. Abstrak yang terdiri atas sekitar 200 kata dan umumnya disajikan dalam satu paragraf

4

Page 5: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

(jarang digantikan dengan summary atau ringkasan yang dapat memuat 500 kata dalam beberapa paragraf) dan kata kunci (dalam bahasa Inggris) yang disiapkan dengan rapi sekarang merupakan kemutlakan. Ini disebabkan karena abstrak dan terutama kata kunci dapat membantu memerluas keteraksesan sesuatu tulisan ke tengah khalayak pembacanya yang menjadi sasaran di seantero jagad melalui pemindaian oleh komputer di internet.

• Pendahuluan untuk mengantarkan permasalahan secara langsung pada pembaca pasti

selalu ada, sekalipun judul ‘pendahuluan’ mungkin ditiadakan atau diganti dengan istilah lain. Persoalan pokok agar dikemukakan sebagai alasan dilakukannya penelitian atau penulisan artikel, umumnya dengan mengacu pada perkembangan pemikiran mutakhir (seperti diperlihatkan oleh khasanah kepustakaan dalam 5 – 10 tahun terakhir) sebagai pembanding untuk menunjukkan peta terra incognita yang mau dijelajah. Pengacuan harus bersifat kritis dan total namun tidak perlu ekstensif agar tidak terjadi pengulangan dalam pembahasan. Tinjauan pada pustaka harus menyeluruh tetapi tidak perlu lengkap dan tuntas, apalagi karena sekarang tidak ada satu pun jurnal ilmiah yang bertoleransi terhadap bab yang bertajuk ‘tinjauan pustaka’. Bila diperlukan hipotesis dapat disajikan, walaupun sekarang orang lebih sering mengutarakannya secara tersirat terutama pada tulisan yang pendahuluannya pendek.

• Jika relevan pertelakan secara objektif pendekatan, landasan teori, kerangka pikir, bahan,

lokasi, cara atau teknik (terutama dalam memeroleh sumber dan menganalisis data), serta instrumen (peranti keras dan lunak) utama yang dipakai. Ukuran keluasan cakupan bahan dan metode yang disajikan adalah kecukupan untuk memungkinkan orang lain mengulang kegiatan penelitian, percobaan, atau penelaahan guna mendapatkan hasil atau simpulan serupa. Dalam ilmu-ilmu kemanusiaan dan kemasyarakatan, uraian panjang tentang latar belakang lokasi dan objek penelitian terkadang sangat diperlukan.

• Penyajian hasil merupakan inti tulisan ilmiah, sebab memuat data dan informasi

terkumpulkan, analisis (yang harus mendalam) sesuai dengan pendekatan, dan penafsiran serta sintesisnya, yang semuanya kemudian dipakai sebagai dasar penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan, atau pencetusan teori baru. Oleh karena itu penyajiannya harus bersistem berdasarkan oleh data yang diolah, dan lengkap didukung dengan grafik, tabel, dan ilustrasi lain sesuai dengan kebutuhan.

• Pembahasan yang leluasa namun terkendali dilakukan terhadap hasil yang terkumpulkan,

umumnya dengan mengaitkannya pada simpulan, pendapat, teori-teori dan segala hasil orang lain yang sudah ada dalam terbitan mutakhir, untuk kemudian disimpulkan menjadi perampatan atau teori umum yang baru dan luas. Oleh karena itu dapatlah dimengerti jika pustaka yang terkait dibicarakan (dan diacu dengan sistem yang membaku) serta diperbandingkan untuk menunjukkan makna kecendekiaan simpulan penelitian yang dicapai. Dengan demikian besar delta atau signifikansi kontribusi baru yang disumbangkan artikelnya untuk memajukan ilmu dan teknologi jelas terlihat. Perlu disadari bahwa banyak artikel penelitian yang ditulis peneliti Indonesia tidak disertai pembahasan sebab terlalu keasyikan membicarakan hasil penelitiannya sendiri dan lupa membandingkannya dengan khasanah pengetahuan yang ada. Pengacuan pada artikel penelitian peneliti lain harus dilakukan secara langsung dan tidak boleh lewat pinjaman (yang di Indonesia umum dilakukan dengan menulis ‘Menurut si Badu dalam si Dadap’)

5

Page 6: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

untuk menghindari kesalahan yang dapat fatal. Karena buku teks merupakan tulisan yang dimaksudkan untuk mendidik mahasiswa, maka buku teks tidak layak diacu dalam pembahasan ataupun dalam naskah artikel penelitian. Dalam karya ilmu-ilmu eksakta sering dirasakan keuntungannya untuk menyatukan hasil dan pembahasan dalam satu bab sehingga kelogisan alur penyajian tidak terputus.

• Secara umum dapat dikatakan bahwa kebanyakan jurnal ilmiah internasional tidak

mengharuskan penyumbang karangan membuat bab simpulan (apalagi saran) secara tersendiri. Saran merupakan khas Indonesia mungkin terkena pengaruh asas manfaat bersifat antroposentris yang digalakkan oleh sumber dana projek pembangunan yang dipakai untuk membiayai penelitiannya. Walaupun disajikan dengan pola yang berbeda-beda – dan terkadang bahkan ditonjolkan dalam bab tersendiri – persantunan (acknowledgement) umumnya selalu ada, terutama kepada pihak penyandang dana.

• Rekaman terhadap perujukan atau pengacuan pada pustaka mutlak harus disajikan secara

bertaat asas dan membaku. Sumber acuan primer dan kemutakhiran kepustakaan masih merupakan suatu desiderata di Indonesia sehingga harus diwaspadai para penulis, dan terutama oleh para penyunting agar sumbangsih ilmiah jurnalnya memunyai makna yang lebih berbobot. Gaya penyajian bibliografi, daftar rujukan atau pustaka acuan pun akhir-akhir ini mulai berbeda, lebih dikembangkan ke arah kesederhanaan untuk menghemat waktu.

Artikel ulasan (review article) Pendekatan pengulasan dan penelaahan banyak dilakukan orang dalam penelitian humaniora dan kemasyarakatan. Bahan baku utamanya sering berupa bacaan kepustakaan yang luas, sehingga banyak orang menafsirkan bahwa mutu kecendekiaan artikel ulasan tidaklah sama dengan artikel penelitian. Anggapan penuh prasangka tersebut terjadi karena memang banyak artikel ulasan yang ditulis ilmuwan dan pandit Indonesia yang tidak jelas makna dan arti sumbangan ilmiahnya bagi kemajuan ilmu, sebab sering tidak ada pendapat, pemikiran, pandangan, dan gagasan yang baru untuk ilmu yang disumbangkannya.

Sebenarnya artikel ulasan yang direncanakan dan disusun secara cermat dapat memunyai susunan argumentasi kritis seperti sebuah artikel hasil penelitian. Pendahuluan yang mengantarkan pembaca pada masalah yang dihadapi berikut tinjauan dan telaahan pada pustaka yang ada, memang tidak berbeda banyak dengan pendahuluan artikel penelitian. Uraian tentang pendekatan yang diambil dalam mengupas permasalahan dan standar yang diterapkan dalam memilih bahan pustaka akan memungkinkan artikel ulasan memiliki derajat keintelektualan yang sama dengan pembakuan material dan metode yang dipakai dalam laporan penelitian. Dalam kegiatan ilmiah yang dilakukan buat mendasari artikel ilmiah dan artikel ulasan pasti telah terhimpun hasil yang sama-sama dapat diandalkan kesahihannya. Dengan demikian pembahasan yang dilakukan dalam membincangkan dan membandingkannya terhadap paparan masalah yang sudah terkumpul dalam pustaka yang diacu dalam tulisan artikel ulasan akan dapat menyamai ‘hasil dan pembahasan’ yang dilakukan dalam pelaporan hasil penelitian.

Sekali lagi perlu ditekankan bahwa nilai dan mutu ilmiah sebuah artikel ulasan sangat bergantung kepada besarnya pengungkapan pendapat, gagasan, dan hasil pemikiran yang betul-betul baru sehingga secara nyata menyumbangkan sesuatu untuk memajukan frontir ilmu.

6

Page 7: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Surat kepada penyunting (letters to the editor) Sebagian terbesar tulisan yang dimuat berkala ilmiah terkenal Nature merupakan hasil

penelitian sangat orisinil yang dikemas secara pendek dalam bentuk surat. Bobot keintelektualan surat-surat tadi tidak pernah diragukan orang. Nilai karya ilmiah memang tidak ditentukan oleh panjang artikel yang melaporkannya tetapi betul-betul diukur dari makna kontribusi orisinalnya dalam memajukan dunia ilmu. Dalam bidang yang memerlukan kecepatan penyampaian informasi artikel pendek merupakan pilihan yang tepat sambil menunggu penyelesaian keseluruhan laporan lengkap penelitiannya.

Di Indonesia berkala Berita Biologi dan Floribunda berturut-turut secara teratur memuat ‘Surat Kepada Berita Biologi’ dan ‘Epistolae Botanicae’ yang dimodelkan pada Letters to the Editors berkala Nature tersebut. Isinya memang memuat temuan-temuan orisinial, beberapa di antaranya diangkat dari tesis mahasiswa sehingga sangat bermakna untuk memajukan ilmu. Editorial (Editorial) Pada umumnya berkala ilmiah Indonesia tidak memuat tajuk rencana atau editorial, sekalipun banyak sekali berkala yang mengira melakukannya. Akan tetapi isi tulisan yang mereka sebut editorial itu lebih sering hanya berisi permintaan maaf karena dalam terbitan yang terlambat dikeluarkannya, atau pemberitahuan termuatnya karangan ini dan itu tulisan si badu dan si polan dalam suatu terbitan. Padahal yang dimaksud dengan editorial adalah kupasan ilmiah berbobot tentang sesuatu masalah (yang mungkin berkaitan atau tidak berkaitan sama sekali dengan artikel-artikel yang dimuat dalam terbitan termaksud) yang dipenuhi gagasan pemikiran serba orisinal dan dilakukan dengan gaya kunci nada yang berakibatan dan berdampak luas. Editorial yang baik umumnya tertampung dalam satu halaman tetapi tidak pernah lebih dari dua halaman. Timbangan buku Pemuatan timbangan buku merupakan ciri berkala ilmiah sebagai bukti penunaian baktinya dalam merekam jejak langkah kemajuan pengetahuan, ilmu dan teknologi dalam bidang yang digelutinya. Ulasan buku yang baik umumnya berisi padangan si penelaah mengenai kebaruan pendekatan atau pemikiran dan temuan-temuan yang dipaparkan di dalamnya dan makna sumbangannya bagi kemajuan ilmu, atau dengan perkataan lain relung yang ditempati buku tadi dalam upaya pemacuan penguasaan bidang ilmu yang dijadikan pumpunan kandungannya. Kekurangan dan kesalahan lain buku yang dijumpai penelaah perlu pula diutarakan untuk membantu upaya penyempurnaannya pada edisi-edisi berikutnya, dan dengan demikian berfungsi sebagai penuntun pembaca dalam memutuskan membeli buku itu atau tidak. Obituari Riwayat hidup seorang tokoh yang baru meninggal dunia merupakan rubrik yang sangat bermanfat untuk mengungkapkan sepak terjang kecendekiaannya yang dapat dijadikan suri teladan oleh generasi ilmuwan mendatang. Sebagai salah satu bentuk penghormatan terakhir bagi yang bersangkutan, jasa-jasa besarnya terhadap kemajuan ilmu dan kemanusian dapat diuraikan yang umumnya dibuktikan dengan senarai panjang karya ilmiah yang sudah dihasilkannya selama hayatnya. Pemuatan obituari sering dilengkapi dengan foto terakhir tokoh yang bersangkutan.

7

Page 8: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Catatan tentang Gaya Penyajian Rubrik Perlu disadari bahwa gaya penulisan dapat memengaruhi substansi suatu karya ilmiah dan dengan demikian mutu berkala yang memuatnya, yang dapat disebabkan karena banyaknya hambatan budaya dalam pola penelitian yang dilakukan di Indonesia, antara lain: • kekurangberanian untuk menganalisis secara mendalam hasil yang diperoleh • ketiadaan sintesis melebar dengan membandingkan hasil dengan 'mencakup' hasil penelitian

lain, meminjam dari budaya lain, mengambil dari waktu lain, memanfaatkan disiplin lain, ataupun mengacu pada pengalaman ilmuwan lain yang sudah ada dalam khasanah pustaka mutakhir

• ketakutan mengambil perampatan meluas untuk menyusun grand theory • kesempitan sudut pandang pembatasan cakupan oleh judul yang mengungkung • keterbatasan aspirasi yang terkadang sangat melokal dan tidak menasional apalagi

mengglobal. Untuk itu perlu dipikirkan untuk meningkatkan mutu berkala, antara lain dengan melebarkan aspirasinya. Secara umum suatu berkala ilmiah dikatakan beraspirasi internasional jika memenuhi ketentuan berikut: • Ditulis dalam salah satu bahasa PBB sehingga memiliki cakupan pembaca yang luas. Berkala

yang mengkhususkan diri pada telaahan mendalam tentang seluk-beluk suatu bahasa lokal spesifik bukan bahasa PBB yang secara luas diminati pakar ilmu internasional dengan sendirinya dapat menggunakan bahasa termaksud.

• Memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan suatu disiplin ilmu yang banyak diminati ilmuwan sedunia.

• Penerbitannya dikelola secara terbuka sehingga melibatkan dewan penyunting dari berbagai penjuru dunia, atau paling tidak setiap artikelnya diolah oleh pakar-pakar internasional melalui sistem penelaahan oleh mitra bestari dunia secara anonim.

• Penyumbang artikelnya berasal dari pelbagai negara yang lembaga-lembaganya memiliki pakar yang berspesialisasi dalam bidang kekhususan berkala.

• Sejalan dengan itu persebaran berkalanya juga mendunia karena dilanggan oleh pebagai lembaga dan pakar dari berbagai negara yang berminat pada disiplin ilmu termaksud.

Dalam kaitannya dengan gaya penulisan ini perlu diketahui bahwa aspirasi masa depan penyuntingan jurnal ilmiah yang dianjurkan secara global akhir-akhir ini ditujukan pada:

• konvergensi gaya –– untuk memudahkan lalu lintas naskah antar disiplin ilmu, antar bidang, antar jurnal

• penyeragaman dan penyederhanaan cara pengacuan kepustakaan –– sedang diamati preferensi dan frekuensi pemakaian catatan kaki vs. catatan akhir (umum dipakai dalam bidang sosial dan humaniora, sistem acu-urut vs. nama-tahun (atau pola Vancouver vs. pola Harvard).

• penyederhanaan aturan gaya –– diperbolehkannya pemakaian angka untuk semua pengacuan pada jumlah atau nomor dari 1 – ad libitum jadi tidak hanya terbatas pada 1 – 9 saja, pemiringan semua nama ilmiah dan tidak terbatas hanya pada nama marga (genus) dan jenis (species) tetapi disertai penanggalan nama pengarangnya

8

Page 9: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

• penggunaan tanda-tanda baca baru seperti < > dan @ yang sekarang diberi makna khusus, serta singkatan-singkatan baru seperti da dan mo yang dalam bahasa Inggris mulai dibakukan sebagai lambang satuan untuk menyatakan hari dan bulan

• pengurangan kerja pada papan kunci (keyboard) –– ‘dan’ lebih menghemat energi dibandingkan ‘&’ sebab tidak perlu menekan shift, begitu pula '(Rifai 2004)' dan bukannya '(Rifai, 2004)' dalam teks, ataupun ‘Rifai MA’ dan bukan ‘Rifai, M.A.’ dalam daftar pustaka mulai sering dipakai orang karena dianggap mubazirnya tanda baca.yang ada

• sejalan dengan itu penggunaan huruf Itali untuk nama jurnal dalam daftar pustaka sudah mulai dihindari, begitu pula penyingkatan nama jurnal mulai tidak dilakukan karena dianggap menghabiskan waktu untuk melakukan pengecekan oleh penulis dan penyunting karena tiadanya pembakuan yang mapan

• masih disediakan opsi untuk memertahankan gaya selingkung jika diinginkan –– sampai sekarang belum disarankan macam, tipe dan ukuran huruf serta spasi yang seyogianya dipakai. Akan tetapi perlu diketahui bahwa huruf berserief seperti Times dianggap lebih tinggi keterbacaannya dibandingkan yang tidak berserief seperti Arial, dan bahwa pemakaian hanya huruf besar dalam judul (apalagi keseluruhan teks) mulai dihindari karena melelahkan mata

• penelaahan secara anonim oleh mitra bestari yang bukan anggota sidang penyunting semakin membudaya

• sesuai dengan rekomendasi UNESCO semakin banyak jurnal ilmiah yang sekarang mengubah ukuran formatnya menjadi A4 (297 x 210 mm²) yang teksnya umumnya ditata dalam 2 kolom. Ini dilakukan demi penghematan kayu hutan, sebab penggunaan ukuran A4 menyebabkan tidak ada kertas yang terbuang, sebab pembuatan kertas sekarang dianjurkan untuk menggunakan ukuran A0 (1189 x 841 mm² yang berarti 1 m²). Perlu diketahui bahwa ukuran ketebalan kertas 70 gram didasarkan pada berat selembar kertas yang lebarnya 1 m² tadi.

Terbitan sebagai Satuan Berkala Demi kemudahan dan keefisienan penerbitannya, berkala biasanya dibagi menjadi satuan yang dikenal dengan istilah terbitan (issue), yang merupakan bagian untuk kemudian digabung menjadi satuan lebih besar lagi yang disebut jilid (volume). Tradisi mapan ini memungkinkan terciptanya kemudahan dalam menangani keberkalaan penerbitan, pengiriman dan penyebaran, pemameran dan penyimpanannya, dan juga memenuhi konvensi identifikasi bibliografinya. Ukuran dan frekuensi terbitan Terbitan merupakan satuan berkala yang memuat sekumpulan artikel yang dikeluarkan bersama-sama dengan pertimbangan waktu dan dimensi lain (seperti jumlah halaman) yang paling menguntungkan bagi penyunting dan penerbit, tidak merugikan penulis yang mengejar prioritas tanggal, dan mengenakkan bagi pembaca. Pertimbangan keberkalaannya (mingguan, bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, enam bulanan) ditentukan oleh ketersediaan naskah yang akan diterbitkan, ketebalan teks dalam kaitannya dengan biaya pencetakan dan pengiriman pos, serta kecepatan sampainya informasi ke tangan pembaca. Untuk terbitan mingguan diinginkan agar berkala dapat terbit pada hari yang sama setiap minggunya, sedangkan untuk bulanan tanggal pengiriman hendaklah juga sama. Pada majalah dua -, tiga -, atau enam bulanan, bulan

9

Page 10: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

terbitnya haruslah sama dari tahun ke tahun. Keperluan penulis, penyunting, penerbit, pembaca dan pustakawan sangat dibantu oleh kepastian tanggal atau saat dikeluarkannya terbitan. Setiap kali diterbitkan berkala harus memiliki ukuran pangkas (trim size) – yang meliputi panjang dan lebar – yang sama dan seragam. Sesuai dengan saran UNESCO semakin banyak berkala ilmiah yang sekarang berukuran A4. Begitu pula setiap terbitan haruslah memiliki jumlah halaman yang sama.

Setiap terbitan hendaklah diidentifikasi secara berurut dengan menggunakan angka Arab mulai dengan nomor 1 dan berakhir dengan nomor n untuk setiap jilidnya. Besarnya n ditentukan berdasarkan pilihan ketebalan halaman jilid yang direncanakan lalu dibagi dengan ketebalan halaman setiap terbitan. Sampul terbitan Sampul depan setiap terbitan hendaklah berisi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi berkala. Selain judul lengkap berkala, informasi yang harus dimasukkan antara lain adalah nomor jilid dan nomor terbitan, waktu penerbitan sesuai dengan keberkalaan yang dianutnya, ISSN dan CODEN, nama lembaga penyandang dan penanggung jawab atau pemilik penerbitan, dan daftar isi, serta barcode berikut lajur bibliografinya. Punggung sampul terbitan harus berisi judul berkala atau singkatan resminya dan nomor jilid serta nomor terbitannya. Diadatkan dalam penerbitan berkala ilmiah untuk menampilkan daftar isinya pada sampul depan. Kalau tidak dimungkinkan daftar isi dipilihkan tempat di sampul belakang atau dapat bagian dalam sampul depan. Penyajian daftar isi itu harus lengkap dan utuh, artinya nama (para) penulis dan kata-kata judul artikelnya wajib sesuai dengan apa yang tercantum di dalam berkala. Penunjuk halaman cukup dilakukan pada halaman pertama tempat butir bersangkutan muncul dan tidak perlu untuk menunjukkan kisaran akhirnya.

Semua informasi ini hendaklah muncul dalam setiap sampul terbitan dengan lokasi, tipe muka huruf, dan fon yang sama. Judul harus menempati posisi dan lokasi paling menonjol, umumnya di bagian paruh atas sampul. Tata letak yang merugikan kemenonjolan posisi judul harus dijauhi.

Sampul tidak boleh diberi bernomor halaman. Panji-panji (masthead) Setiap terbitan perlu adanya bagian yang dimuat untuk menjelaskan segala sesuatu tentang berkala, mulai dari saat ketersediaannya, pemiliknya, dan sampai ke informasi lain yang umumnya diperlukan oleh pembaca, penulis, pelanggan, pustakawan, toko buku, pengindeks, bibliografer, arsiparis, dan pemasang iklan. Disarankan agar lokasi penempatan panji-panji ini tetap dari satu terbitan ke terbitan berikutnya. Tempat paling sering dipakai orang untuk menampilkan panji-panji adalah bagian dalam sampul depan.

Adapun informasi yang umumnya diperlukan untuk ditampilkan dalam panji-panji ini meliputi judul berkala yang lengkap dengan subjudulnya dan akronimnya kalau ada. Nomor ISSN dan kode CODEN supaya diberikan dekat dengan judul berkala. Keterangan frekuensi penerbitan (bulanan, tiga bulanan, enam bulanan), yang berarti penjelasan tentang jumlah jilid dan terbitan berkala setiap tahunnya supaya diberikan selengkapnya. Nama penerbit lengkap dengan alamat pos, telefon dan fax serta e-mail perlu dicantumkan. Informasi tentang hak cipta berikut kebebasan pemakaian yang diperkenankan supaya dinyatakan dengan jelas. Tarif langganan, harga per terbitan, informasi pemesanan dan tata cara berlangganan berikut metode pembayaran, serta alamat (termasuk telefon, fax dan e-mail) yang harus dihubungi, ketersediaan dan harga nomor-nomor sebelumnya, perlu diberikan selengkapnya. Kalau berbeda dengan

10

Page 11: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

penerbit, maka alamat penyandang dan pendukung (misalnya organisasi profesi ilmiah yang bekerja sama) perlu dicantumkan. Penyunting, staf, atau komisi publikasi yang mewakili organisasi profesi ilmiah, harus dicantumkan lengkap dengan alamat pos, fax dan e-mail mereka. Kebijakan penelaahan oleh mitra bestari, dan informasi lain yang diperlukan penulis supaya secara gamblang dinyatakan. Informasi lain (seperti keterangan tentang mutu kertas, rakaman penerbit) yang dipersyaratkan undang-undang dapat dipenuhi dengan mencantumkannya di sini. Begitu pula petunjuk pada pengarang yang tidak ektensif dapat pula diberikan di sini – tetapi ada berkala ilmiah yang petunjuk pada penulisnya mencapai 64 halaman! Petunjuk kepada penulis Berkala membantu dirinya dan juga calon penulis yang akan menyusun dan memasukkan naskah untuk dipertimbangkan pemuatannya jika menyediakan petunjuk kepada penulis yang agak lengkap. Kepanjangan petunjuk tadi sangat berbeda dari satu berkala ke berkala berikutnya. Pengalaman menunjukkan bahwa ada berkala di Indonesia yang membiarkan penulis melanggar petunjuk yang sudah berpanjang lebar diuraikan dan tentunya bersusah payah disusun penyunting, yang menunjukkan kurang berfungsinya penyunting dalam mengelola berkala bersangkutan. Petunjuk kepada penulis itu sedikitdikitnya memuat informasi tentang macam dan isi artikel yang bisa dimasukkan (hasil penelitian, laporan kemajuan, ulasan pustaka), kedalaman kespesialisan keilmuan yang dicakup, kespesifikan format yang dapat dipertimbangkan, dan jumlah halaman yang diperkenankan. Tata cara pengiriman naskah, meliputi surat pengantar (yang harus mencantumkan nama dan alamat penulis yang bisan dan perlu dihubungi untuk korespondensi perbaikan), bentuk dan jumlah kopi naskah yang harus dikirim, apa hardcopy masih diperlukan, dan kalau ya cara pengetikannya, serta program pengolah kata komputer yang bisa diterima, biaya per halaman yang harus ditanggung kalau ada. Selanjutnya gaya dan format penyajian naskah perlu diperinci, mulai dari batasan panjang judul, susunan dan panjang abstrak, teks dan pembaban berikut judul-judulnya, lalu perincian gaya ilmiah seperti tata nama dan satuan ukuran, serta persyaratan ilustrasi dan tabel berikut format alternatif yang diperkenankan, dan bilamana perlu buku pegangan gaya dan kamus yang direkomendasikan untuk diacu. Kebijakan dan proses penelaahan oleh mitra bestari serta pola penyuntingan yang diikuti berkala, berikut hambatan kendala waktu perlu diberitahuakn pula. Selanjutnya berguna sekali untuk menjelaskan penanganan contoh cetak, pemesanan cetak lepas, serta jadwal penerbitan. Keterangan etika hak kepengarangan, pengurutan nama pengarang, dan identifikasi pertentangan kepentingan mungkin diperlukan, serta persyaratan pemindahan hak cipta. Penulis akan terbantu jika diberi pula informasi tentang distribusi berkala, ketersediaan CD-ROM dan on-line service, serta majalah penyari yang ikut menyebarluaskan informasi yang dimuat berkala. Format halaman Bergantung pada ukuran yang dipilihnya, teks isi berkala dapat disajikan berbentuk blok sepenuh halaman, atau dibagi-bagi menjadi dua atau tiga kolom. Kelebaran kolom menentukan kemudahan keterbacaan saat pindah dari ujung suatu baris ke awal baris berikutnya, sehingga semakin sempit kolom semakin meningkat keterbacaannya. Kolom yang sempit juga memungkinkan variasi penempatan ilustrasi dan tabel, akan tetapi kolom yang sempit sekali mengharuskan dipakainya baris yang pendek-pendek sehingga mungkin kurang efisien. Oleh karena itu untuk berkala ilmiah dua kolom per halaman banyak dianut orang. Dalam menentukan pilihan dan menata letak kolom harus diperhitungkan agar pinggir luar teks cukup leluasa bagi proses pemangkasan saat dilakukan pembundelan.

11

Page 12: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Ilustrasi dan tabel harus diorientasikan dalam batas blok teks. Umumnya tabel dan gambar lebih baik bila diletakkan di bagian atas halaman sedangkan teks di bagian bawah. Tabel yang terlalu lebar dapat disajikan miring sedangkan yang panjang dianjurkan agar disajikan dalam dua halaman yang berhadapan (tetapi ulanglah petunjuk/kepala baris). Garis-garis (terutama garis tegak) tidak perlu ditampilkan dalam tabel.

Pengalaman dan konvensi menunjukkan bahwa pinggir bawah halaman harus lebih lebar dibandingkan pinggir atasnya sebab jika sebaliknya yang terjadi maka mata yang umumnya otomatis tertarik ke bawah halaman dapat menyebabkan kepala menjadi pusing. Kedua halaman yang berhadapan harus merupakan suatu satuan yang membawa informasi tentang identitas berkala, terutama kalau hanya halaman-halaman tertentu yang tersedia pada pembaca. Untuk itu sisi atas verso (halaman kiri) menampilkan (singkatan) judul berkala berikut nomor jilid dan terbitan serta tahun, sedangkan sisi atas rekto (halaman kanan) memuat nama pengarang berikut judul pelari artikelnya. Adakalanya informasi tadi dimuat tidak di bagian atas sebagai sirahan (running head) tetapi dijadikan kakian (running foot atau footline). Yang terakhir kurang populer karena menarik mata ke bawah dalam pencarian cepat bagian artikel yang diperlukan. Penghalamanan terbitan Sebagai bagian daripada jilid, hanya halaman pertama terbitan nomor 1 yang diberi berhalaman dengan angka Arab 1, sehingga halaman pertama terbitan nomor 2 harus melanjutkan halaman terakhir terbitan nomor 1 dan demikian seterusnya sampai terbitan nomor n sebagai penutup jilid. Halaman berangka Arab 1 dimulai lagi pada terbitan nomor 1 sebagai bagian jilid berikutnya. Angka penunjuk halaman sebaiknya ditempatkan di pojok luar atas atau pojok luar bawah karena lebih memudahkan untuk pencariannya secara cepat dibandingkan dengan angka penunjuk halaman yang ditempatkan di tengah apalagi di pojok dalam. Angka penunjuk halaman ganjil selalu di sisi rekto. Pemuatan iklan Iklan dapat dimuat dalam sebuah berkala ilmiah, tetapi hendaklah menggunakan sistem penghalamanan yang berbeda, misalnya dengan diberi berkode khusus A-1, A-2 dst. yang berada di luar sistem penghalaman isi berkala. Halaman-halaman iklan dapat dicetak pada kertas berbeda kualitasnya, bisa berwarna-warni, atau berpenampilan lain selama dibiayai pemerosesannya oleh perusahaanyang memasang iklan. Suatu iklan (sering disebut advertorial) yang bisa dikacaukan dengan artikel ilmiah karena disajikan dalam bentuk mirip halaman teks berkala harus ditolak. Terbitan ke-n Terbitan terakhir penyususn jilid harus ditangani dengan lebih hati-hati, karena banyak pekerjaan yang harus dipenuhi penyunting pengelola. Sebagai sebuah penutup jilid, maka perbaikan kesalahan yang terdeteksi dalam terbitan-terbitan sebelumnya dapat dilakukan di sini dengan memuat suatu daftar erata (errata). Tetapi yang terpenting ialah menyediakan halaman-halaman pengganti untuk bagian-bagian yang bakal dibuang dari terbitan saat dilakukan pembundelan jilid. Karena sampul terbitan umumnya dibuang, sebuah halaman judul untuk keseluruhan jilid terkait memang harus dibuat dengan terus mengingat agar penataletakannya tetap mencirikian berkalanya. Selain sampul, pembundel jilid berkala umumnya juga akan membuang lembaran yang halamannya ditulis dengan angka Romawi, lembaran-lembaran memuat iklan, dan sisipan lain

12

Page 13: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

yang diberi bertanda halaman khusus. Oleh karena itu akan ada informasi yang hilang yang penting dan mungkin dianggap perlu (misalnya keterangan tentang kepengurusan berkala, penjelasan mengenai pengelolaan kebijakan berkala, dan petunjuk kepada calon penyumbang karangan) sehingga harus diganti oleh penyunting saat mengeluarkan terbitan yang merupakan bagian terakhir suatu jilid. Untuk itu pada terbitan akhir berkala perlu disisipkan lembaran(-lembaran) yang lepas – idealnya jumlah halamannya berkelipatan 4 – untuk bagain depan jilid, dan tambahan yang terlekat di bagian belakang. Lembaran-lembaran lepas ini pada saatnya akan disatukan dengan dijahit atau dijilid pada tempatnya yang sesuai oleh pembundel. Berdasarkan pertimbangan tersebut lembar-lembar lepas perlu menyediakan satu halaman judul, dengan format yang harus ditampilkan sama seperti sampul terbitan, dilengkapi dengan nomor jilid, periode atau tahun terbit, nama-nama penyunting, ISSN dan CODEN (kalau ada). Halaman judul umumnya diberi berangka halaman Romawi kecil i yang tidak pernah dicantumkan. Pada halaman ii perlu ditampilkan panji-paji berkala yang terbuang bersama terbuangnya sampul terbitan. Bergantung pada kebijakan yang dianut, petunjuk pada penulis dapat ditampilkan dalam lembar-lembar lepas di depan, atau ditambahkan di belakang terbitan terakhir jilid termaksud bersama-sama dengan indeks dan informasi lainnya. Bila dianggap perlu (suatu keharusan untuk berkala yang memuat artikel taksonomi), tanggal dikeluarkannya setiap terbitan dapat dicantumkan selengkapnya. Halaman iii umumnya disediakan untuk daftar isi kumulatif untuk keseluruhan jilid, mulai terbitan nomor 1 sampai nomor n, yang harus ada bagi berkala yang mencantumkan daftar isinya pada sampul sampul terbitannya. Bagian terpenting berkala yang harus dipersiapkan saat mengerjakan terbitan nomor n adalah penyusunan indeks yang diurut berdasarkan alfabet untuk keseluruhan jilid termaksud. Indeks merupakan daftar menurut abjad berisi butir-butir nama, tempat, proses, rumus, peristiwa, fenomena, atau topik lainnya yang dibahas dalam buku yang diberi penunjuk halaman dalam berkala tempat hal itu dibahas atau disinggung. Keberadaannya sangat membantu pembaca mencari dan menemukan dengan cepat informasi yang diperlukannya. Pemuatan indeks masih belum membudaya dalam berkala dan buku terbitan Indonesia, sehingga banyak mahasiswa yang belum bisa menggunakannya (tetapi perlu disebutkan pula bahwa penggunaan kamus pun kurang populer di kalangan cerdik cendekiawan Indonesia).

Beberapa macam indeks dapat dipersiapkan, tetapi yang terpenting ialah indeks subjek yang menunjuk ke halaman tempat dikupasnya masalah tersebut. Daftar isi berdasarkan indeks nama pengarang juga akan diperlukan. Sebagai persantunan indeks nama para mitra bestari yang telah berkiprah dan berjasa membantu pengelolaan terbitan-terbitan dalam jilid perlu pula dimuat.

Jilid sebagai Satuan Berkala

Jika secara acak satu jilid dari koleksi berkala ilmiah asing yang dimiliki perpustakaan mapan diperiksa dengan cermat akan dijumpai keseragaman yang terjadi sebagai akibat tradisi dan konvensi yang sudah lama dipakai orang dalam dunia penerbitan jurnal ilmiah. Unsur-unsur keseragaman penampilan luarnya yang menegaskan kemapanan tadi disebabkan karena kebiasaan membudaya dalam memeroduksi berkala ilmiah, yang harus dipahami benar oleh penyunting dan penerbit.

13

Page 14: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Sampul (cover) Sebagaimana diketahui pada umumnya berkala ilmiah itu dikeluarkan sebagian-sebagian

secara teratur. Setiap terbit bagian berkala tadi biasanya hanya diberi bersampul kertas karton tipis, semula dirancang untuk berfungsi sebagai pelindung bagian dalam berkala, sambil mencoba memerkenalkan isinya. Untuk itu bagian depan sampul berkala lalu memuat judul sebagai penjatidirinya, dilengkapi dengan informasi tentang nomor urut penerbitannya, nomor pendaftaran identitasnya, dan sering daftar isinya. buku. Kemudian alat penjatidiri tadi mendapat sentuhan seni dalam perancangannya sebagai suatu alat pemikat dan penarik calon pembacanya sehingga diperlukan biaya mahal. Sewaktu terbitan atau bagian-bagian berkala sudah mencapai jumlah halaman tertentu, perpusataan pemilik dan penyimpannya akan menyatukan semuanya dengan membundel dan menjilidnya menjadi sebuah jilid seperti sebuah buku. Untuk itu sampul bagian yang indah-indah tadi umumnya dibuang dan sebagai gantinya diberilah sebuah sampul tebal baru yang bahan (kertas, kain linen, kulit), warna, dan juga penampilan penjatidirinya ditentukan sendiri oleh perpustakaan. Oleh karena itu jilid-jilid berkala yang terbundel secara rapi dan seragam di perustakaan sering lain sekali dengan penampilan berkala aslinya. Sebagai pengenal identitas jilidnya perpustakaan paling hanya akan membubuhkan judul berkala, nomor jilid, dan tahun terbit terjilid. Punggung (spine) Punggung berkala yang terbundel umumnya digunakan untuk keperluan identifikasinya saat disimpan secara bertumpuk yang umumnya dilakukan dengan cara diberdirikan. Oleh karena itu ¾ bagian teratas punggung diperuntukkan sebagai tempat penjatidiri bibliografi jurnal (umumnya juga judul dan nomor jilid serta tahun terbit), sedangkan sisanya disediakan bagi penomoran klasifikasi penunjuk tempat penyimpanannya di perpustakaan. Kertas-kertas penghujung (end papers)

Kertas-kertas penghujung adalah kertas terlipat (umumnya berbahan kertas tipis yang kuat) yang dipakai oleh pembundel berkala untuk melekatkan sampul pada keseruhan isi berkala. Untuk itu separuh bagian kertas berlipat tadi direkatkan pada karton sampul berkala sedangkan separuh terlepasnya lagi bertetangga dengan lembar pertama dan lembar terakhir berkala. Isi sebuah jilid Isi sebuah jilid berkala terdiri atas halaman judul, panji-panji, daftar isi, halaman-halaman informasi, teks jilid yang diberi berpenanda halaman mulai dengan angka Arab 1, dan indeks yang juga berpenanda halaman angka Arab melanjutkan halaman teks jilid.

Cetak Lepas (reprint, offprint) Cetak lepas merupakan bagian daripada upaya lebih melebarkan penyebarluaskan isi sebuah artikel dengan jalan dipertukarkan antarilmuwan penulis. Selain yang disediakan cuma-cuma oleh penerbit berkala (jumlahnya bervariasi antara 5 – 50 eksemplar) cetak lepas dapat pula dipesan oleh penulis sebelum terbitannya dikeluarkan.

Karena diproduksi dari plat cetak yang sama cetak lepas (harus) memunyai ukuran pangkas, format dan penghalamanan yang sama dengan terbitan aslinya.

14

Page 15: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Perubahan-Perubahan Karena di dunia tidak ada sesuatu yang langgeng, terjadinya perubahan terkadang tidak terelakkan. Sekalipun demikian perubahan drastis pada berkala merupakan sesuatu yang tidak dikehendaki sehingga saat suatu berkala diluncurkan segala sesuatunya harus diperhitungkan dengan sangat cermat dan saksama. Judul Perubahan judul berkala hendaklah dilakukan dengan penuh pertimbangan, dan hanya dibenarkan jika dirasakan keperluannya oleh adanya perubahan cakupan subjek, atau karena diinginkan suatu judul yang lebih jelas, tepat dan spesifik. Perubahan hendaklah dilakukan pada saat dimualinay suatu jilid baru, jadi dimulai dari terbitan pertama jilid baru tersebut. Perubahan itu harus diumumkan secara jelas, misalnya dengan menyebutkan dalam panji-panji “sebelumnya berjudul . . .” sesudah nama judul yang baru. Dua berkala yang digabung sebaiknya memertahankan nama salah satu berkala yang dianggap lebih tepat untuk ranah barunya. Begitu pula sebuah berkala yang dipecah dua sebaiknya nama yang lama dipertahankan untuk salah satu di antaranya. Setiap perubahan nama harus diregistrasi ulang untuk mendapatkan nomor ISSN baru. Perubahan itu harus pula diumumkan pada para pelanggannya. Ukuran Perubahan ukuran pangkas hanya dibenarkan dilakukan mulai pada jilid baru, jadi juga dimulai pada terbitan pertama jilid tersebut. Keberkalaan Perubahan keberkalaan juga hanya dibenarkan dilakukan kalau dimulai pada terbitan pertama sebuah jilid yang baru.

Bibliografi Butcher J 1992. Copy Editing: The Cambridge Handbook for Editors, Authors and Publishers .

Cambridge (UK): Cambridge University Press. Rifai MA 2005. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah

Indonesia. Cetakan ke-5. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Style Manual Committee Council of Biology Editors 1994. Scientific Style and Format: The

CBE Manual for Authors, Editors, and Publishers. New York: Council of Biology Editors, Inc. & Cambridge University Press.

University of Chicago Press 1993. The Chicago Style Manual . Chicago: University of Chicago Press.

15

Page 16: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

LAMPIRAN

Sistem skor penentuan hak kepengarangan bersama sebuah karya tulis ilmiah

1. Masukan intelektual (identifikasi masalah, gagasan pendekatan, perencanaan, perancangan) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Dua tiga kali diskusi 5 Beberapa kali diskusi terinci 10 Pertemuan dan pembicaraan berlama-lama 15 Pembahasan mendalam terus-menerus 20 2. Masukan fisik (penataan peranti, serta pengamatan, pengumpulan, perekaman, dan penyarian data) Tidak pernah terlibat secara berarti 0 Terlibat tidak langsung, hanya dua tiga kali 5 Keterlibatan langsung, beberapa kali 10 Keterlibatan berkali-kali, tak terhitung 15 Terlibat secara penuh dan terus-menerus 20 3. Masukan pengolahan data (pengorganisasian, pemerosesan, analisis, sintesis) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Keterlibatan pendek, dua tiga kali 5 Beberapa kali terlibat 10 Ikut cukup lama 15 Terlibat terus-menerus dari awal sampai akhir 20 4. Masukan kepakaran) (konsultasi, nasihat, pandangan, pemikiran, pendapat dari bidang lain) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Nasihat pendek merutin 5 Pandangan cukup bermakna 10 Bantuan pemikiran yang khusus dipersiapkan 15 Pendapat yang mendasari pendekatan dan penyimpulan 20

16

Page 17: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

5. Masukan keahlian (penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan, pencetusan teori) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Penyimpulan bagian-bagian tertentu 5 Pengikhtisaran sebagian besar hasil 10 Perampatan menyeluruh 15 Pencetusan teori umum 20 6. Masukan kesastraan (sumbangan terhadap buram naskah lengkap pertama) Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Membaca dan memerbaiki sumbangan orang lain 5 Membantu menulis buram dua tiga bagian naskah 10 Ikut menulis buram sebagian besar naskah 15 Menulis buram hampir keseluruhan naskah 20

Skor tertinggi yang bisa dicapai seseorang adalah 100 (karena butir 4 melibatkan pihak luar). Jumlah pengarang yang dapat berbagi hak kepengarangan suatu naskah tidak terbatas, namun seseorang baru berhak ikut menjadi pengarang kegiatan yang sedang ditangani kalau paling sedikit ia berhasil mengumpulkan skor 30. Pencantuman nama pengarang(-pengarang) dilakukan dengan menggunakan peringkat urutan sesuai dengan jumlah skor yang diraihnya. Kalau dua orang peserta meraih skor yang sama, urutan alfabet nama seyogianya dipakai, dengan catatan bahwa pencetus gagasan memunyai kelebihan untuk didahulukan. (Dimodifikasi untuk situasi Indonesia dari tulisan dalam jurnal ilmiah Nature 352: 187. 18 Juli 1991).

17

Page 18: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

PENATARAN DAN LOKAKARYA MANAJEMEN JURNAL ILMIAH Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat DIKTI, Jakarta

Pengembangan dan Pemapanan Gaya Selingkung Berkala Ilmiah

Mien A. Rifai“Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22,

Bogor

Page 19: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Sekali lagi perlu ditekankan bahwa yang dimaksud dengan gaya (style) adalah konvensi tata keseragaman dalam tulis-menulis, yang antara lain meliputi penggunaan tanda baca, pengapitalan nama atau istilah tertentu, pemiringan huruf,pengejaan kata majemuk, saat tepat penggunaan angka atau singkatan, serta juga mencakup kebiasaan penyajian naskah, perancangan tabel dan indeks, dan penulisan bibliografi serta catatan kaki sesuai dengan bidang kespesialisannya.

Page 20: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Adapun format (format) adalah pola yangdimapankan oleh bentuk, ukuran, lebar pinggir, dan penempatan bagian tercetak, serta juga pemilihan tipe huruf, yang kesemuanya tertuang secara harmonis, selaras, dan berimbangan sehingga dihasilkan halaman yang tata peletakan segala sesuatunya sedap dipandang.

Page 21: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Gaya dan format berkala yang dibakukanuntuk keperluan suatu lingkungan penerbitan umumnyadisebut ‘gaya selingkung’ (in-house style). Dalam kaitannyadengan berkala ilmiah, faktor keteknisan substansi dankedalaman perincian isinya juga diperhitungkan untukmenubuhkan suatu gaya selingkungnya.

Page 22: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Dengan demikian gaya selingkung suatuberkala merupakan konvergensi keseluruhan upayapenubuhan kebakuan dan wahana pengungkapan sertapenyampaian pesan dan kesan secara bertaat asas, dengansangat memerhatikan jati diri dan penciri kepribadiannya.

Page 23: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Dari sini tersirat bahwa gaya selingkungtumbuh dan berkembang dalam suatu rentang waktu danmenjadi matang sesudah kemantapannya memapankan diri, yang dapat terjadi sebagai akibat kegiatan pengasuhnyadalam menggariskan kebijakannya mengenai:• gaya dan format• tingkat keteknisan dan kedalaman isi• bentuk dan penampilan perwajahan• ukuran pangkas serta tebal terbitan dan jilid• keberkalaan

Page 24: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Pengalaman menunjukkan bahwa gayaselingkung bersifat dinamis, sehingga sambil berjalanterjadi perubahan-perubahan evolusioner menuju perbaikandan penyempurnaan pengembangannya, yang semuanyadilakukan secara sadar dan bersistem untuk mencapai suatukeunikan kepribadian serta kemandirian penjati diri yang khas.

Page 25: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Kesemuanya diperoleh jika para pengelolaberkala berhasil menggalang pola, kebiasaan, dan gaya setiappribadi penyumbang naskah menjadi selaras dengan gayaselingkung penerbitan yang dianut, dipegang, dipelihara, dimapankan, dimantapkan, dan dikembangkan.

Page 26: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Karena mati hidup suatu berkala bergantungpada keterlibatan banyak pihak, dapat dimengerti jikabanyak faktor––baik yang berasal dari luar maupun daridalam berkala––sangat memengaruhi perkembangankemapanan gaya selingkungnya secara langsung.

Page 27: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Faktor dalam yang besar pengaruhnya padagaya selingkung berkala tertumpu pada kegigihan dankekukuhan para penyunting dalam memertahankan gawanggaya selingkungnya, terutama dalam menghadapipenyumbang naskah yang memiliki autoritas besar. Kesungkanan mengubah naskah atasan atau pakar yang ditokohkan untuk menyesuaikannya dengan patokan yang telah dibakukan dapat menyebabkan terjadinya gangguandalam menjaga kemapanan gaya selingkung.

Page 28: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Dalam hal ini para penyunting harusmenyadari fungsi sosialnya sebagai salah satu unsurpenentu dan pemandu pengembangan kebudayaanbangsanya yang memiliki nilai kelanggengan hakiki jikadibandingkan dengan autoritas temporal sang atasan atausang tokoh.

Page 29: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Perkembangan teknologi berdampak besar terhadap upaya pemapanan gaya selingkung. Kemajuan teknik percetakan seperti tersaksikan dalam beberapa tahun terakhir oleh kemudahan yang disediakan komputer dengan teknolgi informasi dan komunikasinay yang penuh pesona telah mengubah berbagai pendekatan pengolahan naskah dan pengelolaan produksi berkala.

Page 30: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Gara-gara perkembangan keadaan produksi dan perdagangan kertas, UNESCO merekomendasikan agar berkala ilmiah diterbitkan dengan ukuran A4. Sebagai akibatnya satu demi satu berkala- berkala ilmiah internasional yang terkenal (seperti Transaction of British Mycological Society, Mycologia, dan Reinwardtia) mengubah formatnya sehingga meninggalkan kemapanan tradisi mereka yang sudah berumur puluhan tahun.

Page 31: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Suatu gejala yang kurang menguntungkandalam menubuhkan kemapanan gaya selingkung berkala ilmiah di Indonesia terjadi oleh adanya kebijakan pengelolaan keuangan yang kaku. Keharusan melaksanakan pemesanan pencetakan melalui pelelangan terbuka membesarkan peluang terjadinya penggantian perusahaan percetakan. Kebijakan ini sering terlihat dampaknya secara langsung pada gaya selingkung karena dapat berakibat penggantian tipe huruf, tinta (sehingga juga memengaruhi warna), dan kertas.

Page 32: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Dalam kaitan ini penerapan asas paperless society dalam pengelolaan berkala ilmiah di era kepesatan teknologi informasi dan komunikasi telah menyuburkan “penerbitan” jurnal elektronik.

Sejalan dengan itu penelaahan secara anonim oleh mitra bestari yang bukan anggota sidang penyunting juga semakin membudaya secara luas karena mudah dan murahnya biaya komunikasi.

Page 33: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Keinginan bersama pembakuan secara universaluntuk keperluan efisiensi pemanfaatan informasi secara tidak langsung ikut pula menentukan perkembangan gaya selingkung. Dalam kaitan ini perlu diketahui bahwa aspirasi masa depan penyuntingan jurnal ilmiah yang dianjurkan secara global akhir-akhir ini ditujukan pada:

• konvergensi gaya –– untuk memudahkan lalu lintas naskah antar disiplin ilmu, antar bidang, antar jurnal

• penyeragaman dan penyederhanaan cara pengacuan kepustakaan ––sedang diamati preferensi dan frekuensi pemakaian catatan kaki vs. catatan akhir (umum dipakai dalam bidang sosial dan humaniora, sistem acu-urut vs. nama-tahun (atau pola Vancouver vs. pola Harvard).

• penyederhanaan aturan gaya –– diperbolehkannya pemakaian angka untuk semua pengacuan pada jumlah atau nomor dari 1 – ad libitum jadi tidak hanya terbatas pada 1 – 9 saja, pemiringan semua nama ilmiah dan tidak terbatas hanya pada nama marga (genus) dan jenis (species) tetapi disertai penanggalan nama pengarangnya

Page 34: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Pembakuan universal (lanjutan): • penggunaan tanda-tanda baca baru seperti < > dan @ yang

sekarang diberi makna khusus, dan singkatan-singkatan baru seperti da dan mo yang mulai dibakukan sebagai lambang satuan untuk menyatakan hari dan bulan

• pengurangan kerja pada papan kunci (keyboard) –– ‘dan’ lebih menghemat energi dibandingkan ‘&’ sebab tidak perlu menekan shift, begitu pula '(Rifai 2004)' dan bukannya '(Rifai, 2004)' dalam teks, ataupun ‘Rifai MA’ dan bukan ‘Rifai, M.A.’ dalam daftar pustaka mulai sering dipakai orang karena dianggap mubazirnya tanda-tanda baca yang ada

• sejalan dengan itu penggunaan huruf Itali untuk nama jurnal dalam daftar pustaka sudah mulai dihindari, begitu pula penyingkatan nama jurnal mulai tidak dilakukan karena dianggap menghabiskan waktu untuk melakukan pengecekan oleh penulis dan penyunting karena tiadanya pembakuan penyingkatan yang mapan

Page 35: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Sekalipun demikian, sampai sekarang belumdisarankan macam, tipe, dan ukuran huruf serta spasi, ataupun tata peletakannya yang seyogianya dipakai, sehingga masih disediakan opsi untuk memertahankan gaya selingkung jika diinginkan. Akan tetapi perlu diketahui bahwa huruf berserief seperti Times dianggap lebih tinggi keterbacaannya dibandingkan yang tidak berserief seperti Arial, dan bahwa pemakaian hanya huruf besar dalam judul (apalagi keseluruhan teks) mulai dihindari karena melelahkan mata pembaca

Page 36: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Walaupun lebih dari hanya penampilan luar, bagi orang luar kemapanan gaya selingkung memang sering berarti keberhasilan memertahankan visualisasi majalah secara sepintas.

Memang harus diakui bahwa unsur penampakan ini merupakan komponen yang menonjol dalam menjaga kemapanan gaya selingkung.

Kesemuanya dapat diatasi dengan berpegang teguh pada petunjuk pada penulis, lembar gaya, dan panduan lain yang telah disepakati untuk menjadi pegangan penjagaan kemantapan gaya selingkung majalah.

Page 37: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Kemantapan wajah majalah (ukuran, warna,hiasan, isi, dan tata letak sampul) setiap terbit merupakan kesan pertama yang diamati orang.

Format dan tata letak halaman, tipe dan ukuran huruf, sistem penomoran, organisasi atau pengaturan isi naskah, jenis kertas, dan faktor penampilan fisik secara makro lainnya adalah pengukur kecermatan kinerja para penyunting dalam memertahankan kemapanan gaya selingkungnya.

Page 38: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Ketaatasasan penulisan dan pengejaan kata, istilah, angka, lambang, satuan ukuran, singkatan, rumus, dan kata-kata asing dalam tubuh teks, merupakan batu dasar pemapanan gaya selingkung yang tidak segera terlihat oleh orang awam.

Cara penyuguhan ilustrasi dan tabel beserta perincian keteranganpendukungnya ikut berperan dalam menjaga jati diri majalah.

Kekonsistenan pola perujukan dan pendokumentasian pustaka yang dipakai merupakan bagian yang paling sering kurang disimak calonpenyumbang naskah.

Oleh karena itu, kelalaian para penyunting untuk mengatasinya akan dapat merusak gaya selingkung yang dianut, dan sekaligus menunjukkan kekurangrapian kinerja penyunting.

Page 39: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Kedalaman dan kerincian data dan informasi, gaya bahasa dan nuansa yang tersirat darinya, urutan penyuguhan fakta dan argumentasi, serta intensitas pemikiran yang terasa mendasari penulisanisi majalah, merupakan segi lain gaya selingkung yang menjamin jatidiri dan sekaligus mutu sesuatu majalah.

Page 40: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Berdasarkan kenyataan ini, terlihat bahwagaya selingkung merupakan cermin besar kepribadian danjati diri berkala yang pengembangan kemapanannya hanyadapat diperoleh melalui kesinambungan penerbitan danketaatasasan pemeliharaannya setiap majalah itu terbit. Keberhasilannya dipertahankan sangat ditentukan olehkesungguhan para penyuntingnya untuk melaksanakanhak, kewajiban, tugas, dan fungsinya secara bertaat asas.

Page 41: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Untuk itu merupakan keniscayaan buatmenyediakan petunjuk pada penulis (instructions to authors) yang terperinci untuk dijadikan pedoman calonpenyumbang naskah, dan lembar gaya (style sheet) yang secara panjang lebar merekam setiap butir gaya dan format untuk dipegang oleh setiap penyunting, akan merupakankeniscayaan untuk dipakai dalam setiap langkah pengolahandan pengelolaan berkala sehingga tidak akan mengalamiterjadinya perubahan yang tidak diinginkan.

Page 42: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Bagi pengamat yang cermat, gaya selingkung memang merupakan hasil total penampilan fisik dan kedalaman falsafah yang melandasi penuangan pesan yang disampaikan melalui terbitan.

Page 43: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Dari uraian di atas tersimpulkan bahwa kunci utama penentu keberhasilan perkembangan kemapanan gaya selingkung terletak di tangan penyunting, terutama penyunting pelaksana yang bertanggung jawab atas pengejawantahan pengolahan isi substansi dan penampilan majalahnya. Ini menyiratkan keperluan perapian organisasi pengelolaan berkala beserta pertelaan tugas, wewenang, mandat, dan tanggung jawab setiap anggotanya.

Page 44: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa para penyunting perlu memiliki kesadaran sejarah dan kebanggaan akan hasil karyanya dalam merekam kemajuan seperti ditampilkan dalam berkala asuhannya yang bergaya selingkung yang berjati diri, berkepribadian, dan terkenali.

Page 45: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

PENATARAN DAN LOKAKARYA MANAJEMEN JURNAL ILMIAH Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat DIKTI, Jakarta

<BAHAN PENGAYAAN>

Posisi, Peran, dan Fungsi Mitra Bebestari

Mien A. Rifai “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor

Dalam era ketika superspesialisasi mewarnai kehidupan keilmuan sehariharinya, tidaklah mungkin seorang pengelola berkala ilmiah mampu mengikuti kemajuan perkembangan ilmu secara tuntas. Pada pihak lain, berkala sebagai corong pelapor kemajuan ilmu dan teknologi serta rekayasa selalu dituntut agar mampu menyuguhkan data dan informasi temuan terbaru orisinal yang serba mutakhir dan berkepioneran tinggi. Sejalan dengan itu sidang penyunting berkala ilmiah harus bisa menjaga mutu naskah yang diterbitkannya sesuai dengan gaya selingkung yang dikembangkan dan dianutnya.

Bagi sebuah berkala yang cakupan kesuperspesialisan bidangnya sangat sempit, sidang penyunting yang berjumlah sedikit (sekitar 3 – 7 orang) biasanya sudah dianggap cukup ideal untuk menangani segala segi keteknisan isi penyuntingan. Untuk berkala dengan liputan bidang ilmu yang lebih luas dan berpendekatan lintas disiplin, seringkali dirasakan bahwa diperlukan orang di luar sidang penyunting guna membantu menilai naskah yang masuk. Dalam kaitan ini berkala tadi dapat memiliki 1) suatu tim penyunting penelaah (board of editors) yang tetap, yang dalam beberapa berkala Indonesia sering disebut ‘penyunting ahli’, 2) sejumlah penelaah independen yang hanya diminta berfungsi sewaktu diperlukan, atau 3) peninjau lepas berpola kerja lain. Dalam kaitan terakhir, berkala seperti Mycotaxon dan Floribunda mengharuskan bahwa naskah yang diajukan sudah disertai pernyataan tertulis lolos suntingan dari dua orang pakar yang dipilih oleh penulisnya sendiri. Jadi orang-orang di luar sidang penyunting ini merupakan wasit yang umumnya berperan sebagai kelompok peninjau atau penelaah naskah sebelum diputuskan untuk diterima, diperbaiki, atau ditolak penerbitannya dalam sesuatu berkala.

Penelaahan atau peninjauan kritis ini pada umumnya dilakukan oleh ilmuwan yang dianggap setara keahlian dan kepakarannya dengan si penulis naskah yang diwasitinya. Mereka merupakan peer (dipadankan dengan istilah ‘bebestari’, atau ‘tetara’ dalam bahasa Indonesia––berturut-turut diciptakan dari kata ‘bestari’ dan ‘tara’ berdasarkan analogi istilah ‘tetua’ dari tua-tua, dan “leluhur” dari luhur). Dalam kamus-kamus, peer umumnya didefinisikan dengan ‘orang yang memiliki kedudukan tingkatan setaraf dengan kelompok sesamanya dilihat dari umur, peringkat, kemampuan, atau statusnya’. Dengan demikian, dalam kaitannya dengan tradisi penerbitan berkala ilmiah

Page 46: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

di forum internasional, peer group (atau ‘mitra bebestari’) sebagai kelompok penelaah dipilihkan dari para ilmuwan yang masih giat dan aktif berkecimpung dalam dunia kecendekiaan sehingga diakui secara luas sebagai tokoh dan autoritas terpandang dalam bidang spesialisasinya. Mereka umumnya masih berkegiatan di laboratorium sehingga terus menerbitkan hasil penelitiannya yang berupa publikasi ilmiah berbobot dalam berkala-berkala terpandang. Kepakaran mereka tidak diperoleh dari selembar surat keputusan, tidak juga oleh sederetan sebutan jabatan atau gelar akademis seperti profesor atau doktor berangkap-rangkap, ataupun kedudukan terhormat dan berpangkat tinggi. Sebaliknya pengakuan kepantasannya untuk dijadikan mitra bebestari dari lingkungannya semata-mata diperoleh berdasarkan hasil karya nyatanya berupa daftar panjang setumpuk terbitan berbobot yang masih terus dihasilkannya. Bukti hakiki ini menunjukkan kemampuan mereka memikirkan, mengikuti, dan mengembangkan serta menguasai arah kemajuan ilmu dan teknologi serta rekayasa berdasarkan hasil penelitian dan kreativitas kecendekiaan lain yang ditekuninya.

Penelaahan dan penilaian suatu naskah oleh mitra bebestari hampir selalu dilakukan secara anonim dalam dua arah, artinya si penilai tidak tahu siapa penulis naskah yang dihadapinya dan penulis juga tidak tahu siapa yang bakal menilai naskahnya yang sedang dipertimbangkan. Karena banyak indikator yang dapat dipakai untuk mengetahui pengarang suatu naskah, sidang penyunting harus selalu mengusahakan agar orang yang sudah terkenal bermusuhan tidak diminta saling memeriksa naskah tulisan mereka. Oleh karena itu orang-orang yang selembaga umumnya tidak diperkenankan untuk saling menjadi mitra bebestari, karena dipastikan adanya conflict of interest di antara mereka. Keanoniman dan ketiadaan kaitan kelembagaan ini akan memungkinkan terjadinya penelaahan dan penilaian yang adil, independen, transparan, bebas kolusi, serta tidak berbias.

Dalam praktiknya, pemeriksaan bobot isi dan substansi naskah biasanya dilakukan oleh dua orang mitra bebestari yang umumnya memiliki kespesialisan yang sebidang dengan penulis naskah. Kebijakan yang umum dianut menyatakan bahwa suatu naskah diterima untuk diterbitkan sesudah ditelaah dan disetujui oleh dua orang yang sudah luas diakui merupakan autoritas yang ditokohkan dalam bidang tersebut. Kebijakan yang sama juga dipakai untuk menolak menerbitkan naskah yang tidak disetujui oleh dua orang pakar berkeahlian ini. Jika hasil penilaian kelayakan terbit suatu naskah yang diberikan kedua orang penelaah bertentangan satu sama lain, akan diperlukan penelaah ketiga untuk memutuskannya.

Tugas mitra bebestari dalam menelaah naskah ialah membantu sidang penyunting dalam menyaring (awas: bukan menjaring!) untuk menjaga mutu substansi tulisan yang diterbitkan dalam berkala. Tujuan ini dicapai dengan jalan membantu penulis secara anonim dalam meningkatkan mutu naskahnya melalui kritikan yang membangun. Untuk itu, seorang yang bersedia menjadi mitra bebestari harus menyelesaikan penelaahannya dalam waktu yang umumnya tidak lebih dari dua minggu. Jika karena sesuatu hal seorang penelaah tidak dapat memenuhi jadwal waktu yang disepakati, segera beri tahu penyunting dan kembalikan naskah agar dapat dicari penggantinya.

Perlu ditekankan bahwa sebagai anggota mitra bebestari, seorang penelaah tidak bertugas menyunting gaya bahasa, dan tidak juga mengolah kopi naskah untuk siap diterbitkan. Ia hanya diminta mengevaluasi kelayakan bobot isi dan substansi naskah sesuai dengan baku mutu yang dipakai berkala bersangkutan. Oleh karena itu hasil penilaian seorang penelaah biasanya berupa laporan tentang kelayakan terbit naskah, sering dalam pernyataan berbentuk ya atau tidak. Laporan yang diberikan harus jelas dan tidak membingungkan penyunting ataupun pengarang. Dalam memberikan penilaian, pertanyaan-pertanyaan berikut supaya dipertimbangkan.

Page 47: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

1. Apakah data dan informasi dalam naskah bersifat baru dan orisinal? 2. Cukup berbobotkah substansi yang disumbangkan sehingga bermakna untuk memajukan ilmu? 3. Pernahkan bahan serupa diterbitkan sebelumnya dalam bentuk lain? 4. Apakah naskah yang dihadapi lebih cocok untuk berkala lain? 5. Apakah kepustakaan yang ditelaah dan diacu mutakhir dan lengkap? 6. Apakah metode dan pendekatan memadai untuk tujuan penelitian? 7. Apakah semua bagian naskah perlu diterbitkan? 8. Apakah kerangka susunan naskah sesuai, memuaskan, dan hemat? 9. Bagian mana yang perlu dipertegas, dipersingkat, atau malah diperpanjang? 10. Jelaskah cara pengarang menyajikan tulisannya sehingga tidak akan disalahtafsirkan? Kalau memang dianggap perlu, tunjukkan gaya penulisan yang cacat. 11. Adakah kesalahan fakta, penginterpretasian, atau penghitungan? 12. Apakah tabel menyajikan data secara jelas dan ringkas? 13. Apakah semua ilustrasi diperlukan? 14. Sebaliknya, apa ada kekurangan ilustrasi dan gambar? 15. Apakah semua keterangan gambar dan judul tabel cukup jelas? 16. Cukup tajamkah analisis terhadap data yang terkumpul? 17. Sudah lebarkah sintesis yang dilakukan dalam merangkum temuan(-temuan) yang terungkapkan? 18. Cukup bermaknakah perampatan dan simpulan yang dirumuskan? 19. Apakah kandungan abstrak lengkap cakupannya tetapi ringkas? Bagaimana dengan kata kuncinya? 20. Apakah judul naskah tepat dan betul-betul sesuai dengan isi karangan?

Dalam menunaikan fungsinya, para mitra bebestari diminta untuk berpedoman pada kode etik penyunting sekalipun secara resmi mereka tidak termasuk dalam dan sama sekali bukan merupakan anggota sidang penyunting. Oleh karena itu mereka dianjurkan untuk membiasakan diri mengelasifikasi naskah dalam kategori sempurna, baik, diterima dengan perbaikan kecil, dipertimbangkan sesudah diperbaiki secara mendasar, dan tidak memenuhi syarat baik isi maupun bentuk. Naskah yang bobot isi substansinya berada di bawah standar agar diusulkan ditolak, sedang yang berbobot tetapi perlu penyempurnaan supaya dilampiri saran cara memerbaiki mutu naskah secara makro. Saran itu dapat berupa anjuran untuk mengatur kembali susunan kerangka penyajian sehingga lebih efektif. Dapat pula saran itu menganjurkan pembuangan bagian naskah yang dianggap tidak berkaitan dengan pokok masalah, atau menambah bagian yang dirasakan kurang mendalam pembahasannya oleh pengarang.

Laporan penelaah dimaksudkan untuk membantu penyunting mengambil keputusan apakah menerima langsung, menerima dengan perbaikan yang dapat ringan tetapi bisa pula berat, atau sama sekali menolak naskah, yang adakalanya mungkin dianjurkan untuk dimuat di tempat lain. Nasib sebuah naskah memang berada di tangan sidang penyunting semata-mata, yang akan mengambil keputusan akhir berdasarkan rangkuman penyimpulan hasil laporan penilaian yang dimasukkan para mitra bestari. Dari uraian di atas tersiratkan bahwa jumlah dan komposisi mitra bebestari akan berubah dari terbitan yang satu ke terbitan berikutnya, sesuai dengan topik naskah yang dimuatnya. Karena bukan anggota tetap sidang penyunting suatu berkala, daftar panjang para penyunting penelaah tadi tidak perlu dimunculkan pada setiap nomor terbitan berkala tersebut. Sebagai persantunan, penghargaan, dan pengakuan atas sumbangan jerih payahnya, cukuplah bila nama mereka yang berfungsi dalam suatu nomor

Page 48: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

dicantumkan di akhir jilid berkala. Penerbitannya dilakukan bersamaan dengan pencetakan halaman judul berkala, daftar isi, dan indeks keseluruhan jilid yang bersangkutan. Perlu diketahui bahwa di forum internasional, para mitra bebestari itu sama sekali tidak mendapat imbalan atas jerih payah darma baktinya membantu penyunting menjaga mutu substansi berkala. Keuntungan nyata yang diperolehnya adalah bahwa seorang yang diminta menjadi mitra bebestari memiliki kesempatan tak tertandingi untuk terlebih dulu mengetahui sebelum diterbitkan adanya pengungkapan temuan(-temuan), pendapat, ataupun teori yang sama sekali baru untuk ilmu, teknologi, rekayasa dan seni.

Page 49: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

PENATARAN DAN LOKAKARYA MANAJEMEN JURNAL ILMIAH Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat DIKTI, Jakarta

Hak, Kewajiban, dan Kode Etik Penyunting Berkala Ilmiah

Mien A. Rifai

“Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor

Penyunting adalah orang yang mengatur, memerbaiki, merevisi, mengubah isi dan gaya naskah orang lain untuk menyelaraskan dan menyesuaikannya dengan suatu pola penyajian yang dibakukan untukkemudian membawanya ke depan umum.

Page 50: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Modal yang harus dimiliki seorang penyunting adalah waktu, kemauan, iktikad, kemampuan, disiplin kerja, dan peralatan.

Penyunting berfungsi sebagai penghubung antara penulis dan pembaca, sehingga kaitan penulis, penyunting, pembaca harus tersambungkan oleh saluran selaras yang akrab dan terbuka karenamemiliki satu bahasa, satu nada, satu irama, satu gelombang, satu tujuan

Menjadi hak penyunting untuk menentukan kebijakan menyangkut:

• gaya dan format• tingkat keteknisan isi• bentuk dan penampilan perwajahan• ukuran pangkas serta tebal terbitan dan jilid• keberkalaan

Page 51: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Kesemuanya melahirkan suatu gaya selingkung, yang begitu diputuskan lalu menjadi kewajiban penyunting untuk terus menjagakematapan dan ketaatasasannya secara mutlak.

Penyunting hanya bertanggung jawab pada isi dan pengolahan naskah sampai diterbitkan sesuai gaya dan format yang dibakukan.Kecuali ditentukan lain secara khusus, bukan kewajiban dan tanggung jawab penyunting untuk menangani masalah pendanaan, ketatausahaan, penyebarluasan. Penyunting memang hanya bertanggung jawab pada isi dan bukan pada produksi ataupun pemasaran bahan yang diterbitkan.

Page 52: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Untuk memapankan tugas, peran, kedudukan, dan fungsinya,perlulah dipahami, duhayati, dan diamalkan seperangkat kode etikcara bekerja dan bersikap seorang penyunting.

1.Tujuan utama pekerjaan seorang penyunting adalah mengolah naskah hingga layak terbit sesuai dengan patokan pembakuan yang digariskan dan dipersyaratkan.

Page 53: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

2. Penyunting harus memiliki pikiran terbuka terhadap pendapat-pendapat baru yang mungkin bertentangan dengan pendapatyang dianut umum.

3. Penyunting tidak boleh memenangkan pendapatnya sendiri, pendapat temannya atau pendapat penulis yang disenanginya, sehingga tidak akan terjadi pilih kasih berdasarkan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan isi teknis sesuatu naskah.

Page 54: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

4. Merupakan tindakan kriminal penyunting untuk mendiamkansuatu naskah atau menggunakan pengetahuan yang diperolehdari naskah lalu menerbitkan tulisan serupa atas namanyasendiri,baru kemudian menolaknya.

5. Penyunting harus merahasiakan hasil temuan yang terdapatdalam naskah agar gagasan, pendekatan, metode, hasilpenemuan, dan simpulannya tidak sampai disadap orang lain.

Page 55: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

6. Penyunting harus mengikuti disiplin waktu yang ketat dalammengolah naskah dan menjadwalkan penerbitan agar tidakmerugikan orang lain karena adanya prioritas penemuan, kemutakhiran data, kemajuan promosi, dan lain-lain.

7. Penyunting harus jujur pada dirinya sendiri kalau tidakmampu menilai suatu naskah agar tidak memberi petunjukyang salah pada penulis.

Page 56: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

8. Kewenangan besar yang diberikan kepada penyunting untukmenangani dan memersiapkan naskah buat diterbitkansemata-mata ditunjuk untuk melancarkan arus informasi gunamemajukan ilmu dan bukan untuk disalahgunaan buatmaksud-maksud lain.

9. Dalam mengolah naskah untuk penerbitan hendaklah selaludiingat bahwa penyunting hanya bertanggung jawab padabentuk formal penerbitan dan bahwa hanya pengarangnyalahyang bertanggung jawab atas isi dan segala pernyataan dalamsetiap tulisan.

Page 57: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

10. Kegiatan penyuntingan bersifat anonim dan secara resmipenyunting tidak berhak atas kredit apa pun dari sesuatu karyayang terbit, kecuali hak atas kredit kepenyuntingan keseluruhanpenerbitan.

11. Penyunting bertindak sebaikbaiknya sesuai dengan apa yang iaketahui, sesuai dengan apa yang ia yakini, dan sesuai pula dengan kemampuan yang ia miliki.

Page 58: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

12. Penyunting berkewajiban memberi surat tanda tibanyasuatu naskah di meja penyunting, yang disusul dengansurat pemberitahuan segera sesudah diputuskanditerima, disarankan diperbaiki, atau ditolaknya naskahtersebut oleh sidang penyunting.

13. Dalam menelaah dan mengevaluasi naskah penyuntingtidak cukup hanya menyatakan, “Naskah ini terlalupanjang” tanpa menunjukkan bagian yang harusdibuang atau yang perlu ditambah penekanan,peluasan, atau penyulihan.

Page 59: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

14. Sekalipun gaya penulis tidak berkenan pada selerapenyunting, jika maksud penulis sudah jelas, dan teksnyatidak bertele-tele ataupun samar membingungkan, danpenyajiannya sejalan dengan gaya selingkungan majalah, penyunting berkewajiban membiarkan gaya orang lain

15. Penyunting tidak dibenarkan mengubah karya seorangpenulis hanya untuk menyesuaikannya dengan gayakalimat penyunting semata-mata, sebab perubahannaskah yang disarankan haruslah merupakan perbaikannyata dalam ketepatan, kejelasan, dan keringkasan.

Page 60: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

16. Penyunting harus selalu ingat bahwa setiap perubahan dan“perbaikan” akan membuka peluang masuknya kesalahan ataupernyataan keliru yang mungkin tidak dimaksudkan olehpenulisnya.

17. Apa pun yang terjadi, penyunting harus selalu berpihak padapenulis sehingga perlu berpanjang pikir dalam bertindak, selalumewawas diri serta bertepa selira.

18. Penyunting dituntut agar setiap kali meloloskan suatu naskahterutama yang meragukan mutunya selalu akan menanyakanpada dirinya sendiri secara jujur, bersediakah namanya munculsebagai penulis karangan seperti itu?

Page 61: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

1

Kiat Mendongkrak Perbawa Berkala Ilmiah

Mien A. Rifai

Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Juanda 22, Bogor

(“Tang Lebun” RT 03/RW 15, Kotabatu, Ciomas, Bogor) 1. Semula berkala ilmiah diterbitkan orang hanya dengan tujuan

• merekam adanya ilmuwan (scientist) dan pandit (scholar) serta pakar (expert) yang melakukan kegiatan, menghasilkan temuan, mengungkapkan pemikiran ilmiah baru dan orisinil

• sertifikasi kelayakan capaian oleh sejawat pakar, ilmuwan, atau pandit bebestarinya

• menyebarluaskan hasil kegiatan, temuan, pemikiran • mengarsipkan secara lestari semua produk kecendekiaan

2. Berkala ilmiah bisa sintas (survive) secara lestari bila

• didukung pakar, ilmuwan, dan pandit yang berkesadaran ilmiah tanpa kepamrihan

• selalu memunyai pasokan bank naskah bersubstansi ilmiah orisinil bermutu • ditunjang suasana dan lingkungan keterpelajaran yang merasakan keperluan

kehadirannya • dikelola dengan penuh dedikasi secara profesional

3. Perbawa (prestige) suatu berkala terangkat oleh kemapanan gaya selingkung yang dicapai dengan jalan menjaga

• keberkalaan atau keteraturan terbit • tingkat keteknisan dan kedalaman isi/substansi artikel yang dimuat • kemantapan ruang lingkup bidang • ketaatasasan gaya dan format penyajian • konsistensi bentuk dan penampilannya

4. Untuk itu hormati kepentingan para pemangku amanah kepentingan (stakeholders)

• puasi pembaca, pelanggan, dan penyumbang naskah dengan keteraturan terbit • selalu peka pada terjadinya perubahan mode kebutuhan konsumen • tanggap terhadap setiap kemajuan (: style) dan perkembangan mutakhir (: ict)

5. Mapankan tradisi menjaga mutu dan reputasi ilmiah berkala dengan menjamin bahwa setiap isi artikel ilmiahnya

• dievaluasi secara anonim oleh mitra bebestari sebelum diterbitkan

Page 62: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

2

• tersebar dan terakseskan secara luas dan terbuka (e-journals) • umum dibaca dan ditelaah oleh sesama ilmuwan dan pakar berkeahlian sejenis

6. Pertahankan agar berkala selalu dijadikan pilihan pertama penyumbang artikel, karena

• tertinggi derajat pengakuan terhadapnya (terakreditasi vs tak terakrediasi) • terkuat pengaruhnya (bermakna vs tak terasa kehadirannya dalam kegiatan

pemajuan bidang ilmunya) • terluas jangkauannya (bahasa internasional vs bahasa lokal) • terlebar aspirasi wawasannya (keglobalan vs kesetempatan liputan geografi

objeknya, dan asal penyumbang naskahnya) • terbaik kepionerannya (melulu hasil penelitian vs banyak artikel ulasannya) • terbesar akibatan dan dampaknya (sering diacu vs tak pernah disitir orang) • terbanyak pembacanya (besar pelanggannya vs kecil jumlah tirasnya) • tercepat pemerosesannya (panjang vs pendek antriannya) • tersering frekuensi terbitnya (lama vs sebentar masa tunggunya)

7. Sebisabisanya selalu beraspirasi menginternasionalkan diri dengan jalan:

• mediumnya menggunakan salah satu bahasa PBB sehingga memiliki cakupan pembaca luas

• memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan disiplin ilmunya, terutama karena topik masalahnya banyak diminati ilmuwan sedunia

• penerbitannya dikelola secara mengglobal sehingga melibatkan penyunting dari berbagai penjuru dunia, dan setiap artikelnya ditelaah oleh pakar internasional melalui sistem penyaringan anonim oleh mitra bebestari terandalkan

• penyumbang artikelnya berasal dari pelbagai negara yang lembaga-lembaganya memiliki pakar yang berspesialisasi dalam bidang kekhususan berkala

• persebaran berkalanya mendunia karena dilanggan oleh bermacam lembaga dan pakar terkait dari berbagai negara sehingga terakseskan sebagai e-journal

8. Suburkan hubungan dengan penyumbang artikel untuk menyehatkan bank naskah • pengundangan dan pemanggilan (call for) naskah sumbangan sukarela • pemantauan terjadinya penyajian makalah bermutu dalam pertemuan ilmiah • penyelenggaraan seminar ilmiah khusus • pelaksanaan penataran kader penulis berpotensi

9. Jalin keharmonisan kerja sama dengan para mitra bebestari

• saling menghormati tuntutan waktu masing-masing (kesibukan vs jadwal) • kesalingpahaman penjagaan kebakuan mutu isi/substansi • kebersamaan mengikuti kemutakhiran kemajuan perkembangan • keperluan menjunjung tinggi kode etik ilmuwan

10. Pupuk symbiose mutualistis dengan organisasi profesi ilmiah terkait

Page 63: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

3

• meningkatkan pasokan sumber naskah yang berkelanjutan • membina kebersamaan antarpranata dan antarpeneliti • menambah jumlah pelanggan sebagai penjamin keberlangsungan hidup berkala • memantapkan pencapaian tujuan raison d’etre ilmiah masing-masing

11. Galang kemitraan dengan berkala-berkala sejenis dan sebidang

• merger untuk sintasan keberlangsungan terbit (menambah frekuensi, tiras, mengurangi persaingan, meningkatkan pelanggan)

• menata wilayah cakupan kerja dengan pemagaran kapling • berbagi pengalaman, bertukar mitra bebestari, menyalurkan kelebihan naskah

12. Penuhi peran, tugas, dan fungsi mengisi relung berkala dengan mengutamakan

• kewibawaan ilmiah berkala • kepioneran dan keorisinilan isi/substansi setiap artikelnya • makna sumbangannya dalam menggegaskan laju pacu pengembangan ilmu • peningkatan akibatan dan dampak bagi dunia pendidikan • penumbuhan kecintaan pada disiplin ilmu, alih-alih pada almamater

13. Bangkitkan kebanggaan penyumbang naskah

• artikel-artikelnya diacu karena berkala memiliki impact factor tinggi • isi/substansinya bersistem dan terarah sehingga menghadirkan school of thought • berkala terbukti mampu membesarkan tokoh, memunculkan kepakaran,

“melahirkan” profesor, . . .. 14. Tata hubungan kerja sidang penyunting secermatnya

• memahami dan menghormati kode etik penyunting • saling mengerti ruang lingkup tugas, kewajiban, dan hak masing-masing • merapikan koordinasi mekanisme kerja demi kelancaran alur tugas • bersama-sama memenuhi tenggat waktu buat menjaga keberkalaan

15. Rapikan kinerja sang penyunting pelaksana • menghayati dan mengamalkan tugas, kewajiban, dan haknya • selalu berobsesi buat menjaga konsistensi gaya dan format serta keberkalaan • mengawasi kemutlakan untuk tunduk pada petunjuk pada penulis (guide for

authors atau instruction to contributors) serta lembar gaya (style sheet) 16. Upayakan untuk selalu berada di mana-mana

• berpartisipasi aktif pada setiap kesempatan bersuasana ilmiah • berikhtiar menyeponsori kegiatan kecendekiaan sesuai lingkup cakupan

Page 64: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

4

• rajin hadir dalam setiap pertemuan ilmiah terkait bidang keilmuan • giat mengiklankan diri seluasnya agar ‘dikenal maka disayang’

17. Selalu lakukan evaluasi diri melalui

• pemantauan perkembangan peringkat akreditasi • pencermataan grafik tahunan impact factor • penyebaran kuesioner kepuasan para pemangku amanat kepentingan • pembandingan dengan berkala-berkala pesaing terdekat

Page 65: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Butir-Butir yang Perlu Diwaspadai Asesor Akreditasi Berkala Mien A.Rifai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia n.a. ‘Herbarium Bogoriense’ Puslit Nasional Biologi LIPI Jalan Raya Juanda 22, Bogor Para asesor perlu menyadari bahwa kebanyakan penyunting, pengasuh, dan pengelola berkala yang mengirimkan berkalanya untuk diakreditasi pada umumnya tidak memahami secara sempurna butir-butir variabel dan indikator serta persyaratan yang dituntut oleh panduan akreditasi berkala, terutama karena mereka belum (tidak mau?) membaca secara cermat keseluruhan isi buku panduan. ‘Nama Berkala’ (I) kurang cermat dipikirkan pengasuh berkala untuk meraih angka maksimum, sehingga sering bersifat ‘klise’ dan tak segera dapat diterka ranah serta cakupan isi kespesialisannya. ‘Pranata Lembaga Penerbit’ (II, 1) umumnya lebih terkesan

• memupuk ketergantungan pada almamater • tidak menyuburkan terjadinya cinta disiplin/kespesialisan • tidak menyuburkan kerja sama lintas sektor • tidak menjamin keamanan keberlanjutan berkala • tidak menggalang pemapanan bank naskah

Penelaahan anonim oleh ‘Mitra Bebestari’ (III, 1) belum membudaya, karena konsep pelibatan para bebebestari untuk menjaga keprimaan mutu substansi tidak dimengerti sehingga di Indonesia belum tertubuhkan secara mapan. Sebagai akibatnya ‘Keterlibatan Aktif Mita Bebestari’ (III, 3) tidak terpantul secara nyata dalam mutu substansi berkala. Ini terutama terlihat sesudah butir-butir (V) dan (VI) dicermati dan dinilai, sebab daftar ‘keberadaannya’ ternyata tidak menjamin bahwa mereka berfungsi atau difungsikan. Adakalanya bukti-bukti keterlibatan aktif mereka memang akan diperlukan, terutama jika mutu substansi berkala diragukan. Perlu diketahui bahwa:

• Mitra bebestari bukan anggota Dewan Redaksi atau Sidang Penyunting. • Mitra bebestari ditunjuk karena ketokohan kepakaran aktifnya • Mitra bebestari tidak diangkat berdasarkan gelar atau jabatannya • Mitra bebestari tidak menyunting segi kebahasaan naskah • Mitra bebestari tidak mendapat imbalan (cukup persantunan)

Page 66: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Akan tetapi Mitra Bebestari memang YA: • Menyisir ketepatan setiap pernyataan • Meyakini kesesuaian bunyi judul artikel dengan isinya • Menyimak kemubasiran bagian-bagian naskah • Mencermati kemutakhiran pustaka • Memindai kedalaman analisis dan keluasan sintesis hasil • Mengevaluasi kecukupan dan kepantasan pembahasan • Menjamin kebermaknaan perampatan dan simpulan

Penampilan berkala yang sampai ke tangan pembaca masih belum sepenuhnya menunjukkan kepositifan ‘Dampak Kinerja Penyunting Pelaksana’ (III, 4). Majoritas berkala ilmiah Indonesia yang ada masih memiliki masalah mendasar untuk menjaga mutu penampilannya, karena kurang cermatnya ketaatasasan penjagaan butir-butir (IV), (V), (VII), dan (VIII) oleh para pengelola penerbitan berkala. Pengalaman menunjukkan bahwa penilaian butir III lebih sempurna apabila telah dilakukan penilaian pada butir-butir IV, V, VI, VII, dan VIII. Dalam menilai Penampilan (IV), cermati hal-hal berikut:

• Konsistenkah ukuran pangkas berkala (perbedaan tinggi dan lebar > 2mm tidak dapat ditoleransi) (IV,1)?

• Seragamkah penataan letak segala sesuatunya <periksa terutama halaman judul setiap artikel, penempatan tabel, perapian kolom> (IV, 2)?

• Bertaatasaskah pemakaian macam, bentuk, ukuran muka huruf, spasi di antara baris, penggunaan huruf kapital atau kursif serta penomoran/penandaan pada keseluruhan subbab <periksa setiap penerbitan nomor-demi-nomor> (IV, 3)?

• Bagaimana dengan ketebalan halaman per nomor terbitan, per jilid <bila belum sampai 200 halaman per jilid seperti disarankan, beri catatan––walaupun kali ini belum memengaruhi angka penilaian> (IV, 5)?

• Untuk menjaga objektivitas dalam menilai butir (IV, 7), pergunakan akal sehat dengan selalu bertepa selira

Banyak mitra bebestari, penilai/penelaah naskah dan penyunting pelaksana berkala membiarkan judul artikel (V, 1) yang

• sama sekali tidak efektif karena tak mudah/segera dimengerti • menggunakan subjudul bertele-tele yang sebenarnya tidak diperlukan • terlalu umum sehingga tidak bermakna karena semua orang sudah tahu • terlalu ‘jelimet’ dalam menunjukkan segi-seginya terutama lokasi penelitian • masih menyebutkan nama ilmiah makhluk sangat terkenal (seperti padi, karet) • klise ataupun seragam (‘Pengaruh . . .’, ‘Studi . . .’; pernah dijumpai 7 artikel

berjudul ‘Analisis . . .’ dalam satu nomor penerbitan!) Semua kejanggalan ini mengindikasikan bahwa mitra bebestari dan sidang penyunting tidak berfungsi sebagaimana mestinya ‘Pencantuman Nama Penulis dan Lembaga’ (V, 2) sering tidak baku, karena fungsi lembaga sebagai pemilik artikel dan alamat pos untuk korespondensi kurang dimengerti. Malahan byline lebih sering dijadikan ajang pameran jabatan (‘lektor kepala Sekolah Pascasarjana’) atau ketinggian pendidikan akademis (‘Alumni Program Doktor Universitas XYZ’) sang penulis.

Page 67: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

‘Abstrak’ (V, 3) berbahasa Inggris yang seharusnya hanya satu paragraf dan menggambarkan keseluruhan isi artikel masih merupakan hal yang masih didambakan dalam berkala Indonesia, apalagi yang konstruksi bahasanya tepat dan benar. Idem ditto untuk kata kunci (V, 4). ‘Instrumen Pendukung’ (V, 6) seperti gambar dan tabel sering menduplikasi teks sehingga tidak berkomplementer sebagaimana diharapkan. Ilustrasi yang tidak diacu, data mentah tak diolah, perhitungan berkepanjangan . . . merupakan kurang dikuasainya teknik penulisan artikel dan penyuntingannya. Oleh penyunting penggunakan ‘Bahan Acuan’ (V, 7) sering kurang disimak kecermatan caranya ( . . . Badu dalam Fulan . . ., tinjauan pustaka yanag tidak relevan, end-note yang tidak berisi note) sehinga kebakuan yang diharapkan tidak terjadi. ‘Penyusunan Daftar Pustaka’ (V, 8) masih merupakan masalah besar bagi kebanyakan penulis dan penyunting Indonesia. Tidak cermat, tidak lengkap, tidak teratur, tidak bersistem, dan tidak tidak lainnya sering sekali dijumpai. ‘Petunjuk bagi Penulis’ (V, 9) yang disediakan berkala sering ‘dianggap’ tidak jelas oleh pemula (yang terkesan tidak mau berpedoman pada artikel yang sudah terbit), karena adakalanya memang tidak cukup lengkap dan terperinci. Lebih parah lagi karena ‘Petunjuk bagi Penulis’ yang sudah berpayah-payah disusun oleh penyunting tersebut, seringkali tidak dipakai dalam menyunting naskah yang akan diterbitkan! <Periksa terutama daftar pustaka secuplikan artikel dan coba bandingkan dengan pedoman yang dipersyaratkan berkalanya>. Silakan baca beberapa artikel untuk melihat kebakuan istilah yang dipergunakan dan ‘diloloskan’ oleh penelaah dan penyunting. Dari pengalaman yang diperoleh dari pembacaan ini nilailah apakah bahasa yang dipakai dalam berkala sudah baik dan benar (V, 10). Dalam menilai Substansi (VI) secara keseluruhan, waspadailah pemuatan artikel (sering terjadi karena adanya desakan kenaikan pangkat seseorang berpengaruh) sekalipun tidak terkait dengan cakupan ranah keilmuan yang dimaksudkan berkalanya. Ini mengindikasikan tidak berfungsinya mitra bebestari (III, 3), sidang penyunting dan terutama penyunting pelaksana (III, 4) Berkala yang mencakup ilmu-ilmu suatu sekolah tinggi atau institut umumnya masih bisa mendapat nilai (1: VI, 1 e), sedangkan kalau diperuntukkan bagi keseluruhan universitas (termasuk sekolah pascasarjana dan lembaga penelitian) umumnya dianggap sebagai bunga rampai sehingga tidak dinilai. Bergantung pada derajat perkembangan disipkin ilmunya, berkala yang mencakup ilmu-ilmu dalam satu fakultas bisa mendapat nilai (1: VI, 1 e – misalnya pertanian, MIPA) atau (2: VI, 1 d – misalnya biologi) Banyak sekali berkala di Indonesia yang aspirasi wawasannya bersifat lokal (VI, 2 e) karena dikelola oleh pakar setempat dan sering hanya memuat artikel sumbangan kalangannya sendiri atau dari ilmuwan sekotanya. Sekalipun demikian sudah semakin

Page 68: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

bertambah berkala Indonesia yang membuka diri untuk kepentingan nasional (VI, 2 c), yang ditunjukkan oleh asal penyumbang naskah, pelibatan mitra bebestari, lingkup geografi permasalahan, dan pelangganan yang menasional. Kepioneran Ilmiah Isi Berkala (VI, 3) ditentukan oleh banyaknya temuan dan gagasan serba baru yang diungkapkan artikel-artikelnya, yang menunjukkan bahwa hasil kegiatan ilmiah yang dilaporkannya memang merambah daerah frontir atau garis depan ilmu dan teknologi serta rekayasa. Makna Sumbangan Berkala pada Kemajuan Ilmu dan Teknologi serta Rekayasa maupun Seni (VI, 4) terkait erat dengan kepioneran isi artikel yang dimuatnya, dan juga dengan dampak yang diakibatkannya. Cukup berperankah berkala bersangkutan dalam percaturan (menentukan arah kebijakan, menggalakkan kegiatan penelitian, memberi inspirasi) pengembangan dan penguasaan ilmu yang menjadi ranah garapannya? Dampak Ilmiah Berkala (VI, 5) dapat dilihat dari frekuensi pengacuan terhadap artikel yang dimuatnya, memicu laju pacu penelitian di sekelilingnya, pengaruhnya pada bidang pendidikan, dan luasnya pembacanya. Salah satu kelemahan berkala Indonesia ialah meloloskan penggunaan buku teks, pegangan metodologi, dan berita surat kabar tidak saja sebagai sumber permasalahan tetapi juga sebagai bahan acuan. Begitu pula dibiarkannya pola pengacuan pustaka tidak langsung ‘si Badu (1971) dalam si Polan (2007) . . .’. Tradisi ini menunjukkan kelamahan kekurangsungguhan penulis mencari dan mendapatkan serta mengejar sumber acuan primer (VI, 6). Keinginan untuk memacu kemajuan ilmu dan teknologi modern menuntut hanya dilakukan perujukan pada pendapat mutakhir (VI, 7) yang tercetus dalam sepuluh tahun terakhir. Pengacuan pada diri sendiri (self citation) kurang dibenarkan sehingga sebaiknya dihindari. Analisis, Sintesis, Pembahasan, Penyimpulan, dan Perampatan (VI, 8, 9) diharapkan dilakukan secara maksimum demi kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk itu penelaahan naskah oleh para mitra bebestarinya perlu mencermati masalah ini agar mutu substansi artikel dan berkalanya dapat ditingkatkan. Perlu ditambahkan bahwa subbab Saran tidak merupakan tradisi ilmiah yang berlaku secara universal. Jadwal Penerbitan (VII, 1) rata-rata berkala ilmiah Indonesai tidak terjaga dengan baik karena rendahnya bank naskah yang tersedia bagi penyunting untuk mencapai jumlah minimum yang mencukupi buat satu penerbitan. Tata Penerbitan Berkala (VII, 2) di Indonesia sering bermasalah karena kurang dipahaminya konsep terbitan (issue) dan jilid (volume). Karena contoh yang tersedia hanyalah penerbitan majalah populer yang terikat tahun takwim, secara kurang tepat jilid berkala ilmiah umumnya juga dikaitkan dengan tahun. Karena konsep jilid tidak dipahami, penghalamanan (VII, 3) terbitan nomor dua pada beberapa jilid berkala ilmiah sering dimulai dari 1 lagi, yang menyebabkan berkala sering dengan mudah kehilangan nilai angka 2 dalam proses pengakreditasiannya.

Page 69: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Begitu pula sering dijumpai ketidaktahuan penyunting pada konvensi internasional yang berlaku, yang mengharuskan halaman kanan pasti selalu ganjil Pengadan Indeks (VII, 4)––terutama indeks subjek––untuk tiap jilid masih merupakan kejadian langka dalam berkala (dan juga buku) ilmiah Indonesia. Pengertian indeks masih sangat minimum di kalangan ilmuwan Indonesia. Karena tidak mengerti bahwa penulis = pengarang, beberapa berkala mencantumkan daftar (dan bukan indeks) penulis (yang memuat nama-nama orang yang dimuat karyanya), dan indeks pengarang (yaitu nama orangt-orang yang karyanay diacu oleh penulis artikel)! Dalam menilai ketersediaan Sumber Dana (VII, 5) dan Sumber Naskah (VII, 6) asesor pengakreditasian berkala umumnya sangat bergantung pada keterbukaan (baca: kejujuran) para penyuntingnya dalam melaporkan keadaannya yang sebenarnya. Penilaian kewajiban pascaterbit berkala berupa penyediaan Cetak Lepas (VIII, 1) serta Wajib Simpan (VIII, 2) harus dilakukan berdasarkan bukti yang meyakinkan.

Page 70: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

PEMBEKALAN ASESOR AKREDITASI BERKALA DP2M DIKTI

6 02 52 69 5 65 0

Mien A.Rifai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia n.a. ‘Herbarium Bogoriense’ Puslit Nasional Biologi LIPI Jalan Raya Juanda 22, Bogor 1. Seorang asesor dituntut untuk memahami dan menjunjung tinggi posisi terhormatnya sebagai orang terpelajar yang dipercaya melakukan penelaahan sebagai penjamin kebakuan dan instrumen peningkatan mutu, proses, produk, dan pelolosan saringan untuk keperluan pengembangan, penguasaan, dan pemanfaatan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni yang sesuai dengan penugasannya, sampai dapat memenuhi persyaratan suatu baku mutu sehingga terukurkan status ataupun peringkat posisinya. 2. Sebelum mulai bekerja, seorang asesor telah mendalami dan sanggup mematuhi segala peraturan dan panduan lain yang berkaitan dengan tugasnya sehingga mengetahui betul ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan hak serta kewajibannya. 3. Sejalan dengan itu seorang asesor benar-benar memahami pengaruh semua keluaran, akibatan, dan dampak kegiatannya vis-a-vis gerakan globalisasi, persaingan demi kesejahteraan bangsa, dan posisi negara dalam kancah pergaulan internasional. 4. Dalam melaksanakan tugasnya seorang asesor dituntut bertindak sebaikbaiknya dan seobjektifobjektifnya sesuai dengan apa yang diketahuinya, selaras dengan apa yang diyakininya, dan sejalan pula dengan kemampuan yang dimilikinya. 5. Asesor selalu jujur pada dirinya sendiri sehingga secara terbuka akan mendiskualifikasi diri bila terjadi pertentangan kepentingan (conflict of interest), mengakui keterbatasan kemampuannya, dan dengan terang-terangan menyatakan diri kalau tidak merasa kompeten melakukan suatu penilaian. 6. Karena hanya merupakan seorang manusia biasa, seorang asesor diharapkan selalu memberitahukan kekhilafan dan kesalahan yang mungkin telah dibuatnya untuk memungkinkan dilakukannya pelurusan dan perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 71: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

7. Dalam melakukan penelaahan, seorang asesor perlu memiliki pikiran terbuka terhadap perkembangan dan informasi baru yang mungkin bertentangan dengan pendapat yang dianut umum, sehingga perlu berpikir dua kali sebelum meloloskan atau menolak sesuatu yang sedang ditelaahnya. 8. Demi keadilan, asesor harus bertaat asas dalam menelaah dan menilai, tidak boleh memenangkan pendapatnya sendiri, pandangan teman atau orang yang disenanginya, sehingga tidak akan terjadi pilih kasih berdasarkan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan segi teknis persoalan yang ditanganinya. 9. Asesor bekerja tekun dengan disiplin waktu yang ketat dalam menjadwalkan kegiatan dan melakukan penelaahan sehingga tetap menjaga kelancaran proses pelaksanaan tugas demi terhormatinya adanya prioritas yang harus didahulukan, kekadaluwarsaan yang perlu dimutakhirkan, keberkalaan kemajuan yang wajib dipromosikan, dan lain-lain. 10. Karena asas kegiatan kerja penelaahan sering bersifat anonim dan selalu memerhatikan aspek kerahasiaan, seorang asesor tidak akan mengiklankan dirinya dan pekerjaan serta kegiatannya. 11. Sejalan dengan itu seorang asesor selalu menolak segala bentuk pemberian dan kemudahan yang disediakan oleh semua pihak yang dapat memengaruhi kegiatannya. 12. Demi menjunjung integritas pribadinya, seorang asesor tidak akan mengambil keuntungan dari informasi dan substansi isi bahan yang dihadapinya, apalagi sampai mendiamkan atau menolaknya untuk kemudian menyadap dan menggunakan gagasannya untuk kepentingan pribadinya. 13. Untuk keperluan kebakuan dan tertib administrasi, seorang asesor diminta bekerja keras secara bersistem sehingga segala langkah kegiatannya terekam, sebab sekalipun berasaskan kerahasiaan (classified) segala sesuatunya harus dapat dibuktikan memiliki sifat ketidaktergantungan (independency), keobjektifan (objectivity), kesahihan (validity), keterbukaan (tranparancy), keterlacakan (traceability), ketaatasasan (consistency), keadilan (fairness), dan ketepatwaktuan (timeliness). 14. Setiap kali akan meloloskan sesuatu––terutama yang meragukan mutunya––seorang asesor dituntut untuk selalu menanyakan pada dirinya sendiri secara jujur, bersediakah dirinya dan lingkungan dekatnya sebagai pemilik, penghasil, atau pengguna produk terkait?

Page 72: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Kiat Menembus Rambu-Rambu Akreditasi Berkala Ilmiah

Mien A.Rifai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia

n.a. ‘Herbarium Bogoriense’ Puslit Nasional Biologi LIPI Jalan Raya Juanda 22, Bogor

(Tang Lebun RT 03 RW 15 Kota Batu Ciomas Bogor)

Pendahuluan Pengalaman para asesor menunjukkan bahwa kebanyakan penyunting, pengasuh, dan pengelola berkala ilmiah yang mengirimkan berkalanya untuk diakreditasi pada umumnya tidak memahami dengan sempurna butir-butir variabel dan indikator serta persyaratan yang dituntut oleh panduan akreditasi berkala, terutama karena mereka belum (tidak mau?) membaca secara cermat keseluruhan isi buku panduan. Oleh karena itu salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mengupayakan terakreditasinya suatu berkala ilmiah adalah dengan jalan memahami benar butir-butir dalam instrumen akreditasi yang selalu dicermati dan dipakai para asesor dalam melakukan penilaian terhadap berkala yang dievaluasinya. Dengan perkataan lain dalam mengelola produksi berkalanya para penyunting perlu ingat akan isi instrumen tersebut dengan sebaikbaiknya untuk memungkinkan memenuhi setiap tuntutan butir kriteria yang dipersyaratkan. Keperluan tersebut makin menjadi mutlak sifatnya dengan akan dikeluarkannya Permendiknas baru (pengganti Permendiknas No. 67 dan 68 tahun 2009 yang ’bermasalah’) yang lebih menekankan peningkatan mutu substansi setiap artikel yang dimuat berkalanya. Penamaan Berkala (A – II.1) A = 5 II, 1 = 3 Nama berkala umumnya kurang cermat dipikirkan pengasuh berkala untuk memungkinkannya meraih angka maksimum, sehingga sering bersifat ‘klise’ dan tak segera dapat diterka ranah disiplin ilmunya serta cakupan isi kespesialisannya. Ini terutama terlihat pada berkala yang terkesan bersifat bunga rampai karena diterbitkan oleh sekolah pascasarjana, lembaga penelitian, atau perguruan tinggi ’kecil’. Diakomodasinya berkala yang bersifat multi- atau antardisiplin seperti ekologi, bioteknologi, gender, antarbudaya lebih meminta perhatian penyunting akan relung yang ingin diisi berkalanya dan dengan demikian juga nama berkalanya. Kelembagaan Penerbit (B – II.2) B = 5 II, 2 = 5 Setakat ini pranata penerbit ‘Pranata Penerbit’ (B, 1 – II.2a) umumnya lebih terkesan

• memupuk ketergantungan pada almamater • tidak merangsang terjadinya cinta disiplin ilmu/kespesialisan • tidak menyuburkan kerja sama lintas sektor

Page 73: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

• tidak menjamin keamanan keberlanjutan berkala oleh dukungan massa ilmuwan

• tidak menggalang pemapanan bank naskah Dalam 5 tahun ke depan agaknya akan menjadi keharusan bagi perguruan tinggi penerbit berkala ilmiah yang ingin terakreditasi secara optimum untuk menggalang kemitraan dengan pengurus pusat sebuah organisasi profesi ilmiah terkait guna bekerja sama menjadi lembaga penerbit berkala termaksud. Sebuah organisasi profesi ilmiah dimungkinkan menangani lebih dari satu berkala yang tidak sejenis tetapi masih jelas merupakan ranah keilmuan yang ditekuninya. (Ikatan Dokter Anak Indonesia memiliki Pediatrica Indonesiana yang berbahasa Inggris dan Sari Pediatrika yang berbahasa Indonesia). Lingkungan perguruan tinggi perlu menyadari bahwa penerbitan berkala ilmiah oleh lembaga (non-penelitian) seperti lembaga pengabdian pada masyarakat, forum pascasarjana, yayasan fakultas dan satuan sejenis lainnya tidak mendapatkan angka kredit kelembagaan penerbit. Penyuntingan (C – 2.3) C = 21 II, 3 = 18 Penelaahan anonim oleh ‘Mitra Bebestari’ (C, 1 – II.3a) belum membudaya, karena konsep pelibatan para bebestari (peers) untuk menjaga keprimaan mutu substansi artikel ilmiah tidak atau belum dimengerti sepenuhnya sehingga di Indonesia belum tertubuhkan secara mapan. Perlu ditambahkan bahwa mitra bebestari adalah ilmuan yang masih terus aktif melakukan kegiatan penelitian dan mengikuti perkembangan ilmu masa kini, seperti diperlihatkan oleh adanya publikasi atas namanya sendiri dalam tiga tahun terakhir. Tidak membudayanya konsep bebestari yang bekerja secara anonim menyebabkan ‘Keterlibatan Aktif Mita Bebestari’ (C, 3 – II.3b) jarang atau bahkan sering tidak terpantul secara nyata dalam mutu gaya penulisan dan substansi berkala ilmiah. Ini terutama terlihat sesudah butir-butir (E, II.5) dan (F, II.6) dicermati dan dinilai, sebab daftar ‘keberadaan’ mitra bebestari ternyata tidak menjamin bahwa mereka berfungsi atau difungsikan. Karena terloloskannya artikel di luar ranah berkala dengan mutu substansi yang meragukan sering terkait dengan dugaan terjadinya manipulasi (baca: rekayasa dan pemalsuan), telah timbul krisis kepercayaan sehingga sekarang bukti-bukti keterlibatan aktif mereka lalu dituntut untuk ditunjukkan. Perlu diketahui bahwa:

• mitra bebestari bukan anggota dewan redaksi atau sidang penyunting. • mitra bebestari ditunjuk karena ketokohan kepakaran aktifnya (sehingga

dituntut dalam 3 tahun terakhir ada terbitan atas namanya sebagai penulis utama)

• mitra bebestari tidak diangkat berdasarkan gelar atau jabatannya • mitra bebestari bekerja secara anonim • mitra bebestari tidak mendapat imbalan (cukup persantunan)

Sekalipun mitra bebestari tidak melakukan penyuntingan, apalagi penyuntingan bahasa, tetapi mitra bebestari memang YA:

• menyisir kecermatan setiap pernyataan, ketepatan istilah, dan kebakuan bahasa setiap artikel yang ditelaahnya

Page 74: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

• meyakini kesesuaian bunyi judul artikel dengan isinya • menyimak kemubasiran bagian-bagian naskah • mencermati kelengkapan sarana pendukung dan kemutakhiran pustaka • memindai kedalaman analisis dan keluasan sintesis hasil • mengevaluasi kecukupan dan kepantasan pembahasan • menjamin kebermaknaan perampatan dan simpulan, atau dengan perkataan

lain hanya akan meloloskan naskah yang berarti dan besar delta sumbangan ilmiahnya/keorisinilan kandungannya

• menjaga kesesuaian bidang/ranah artikel yang diloloskan dengan cakupan berkala

Karena diinginkan terjadinya peningkatan mutu berkala ilmiah Indonesia, sekarang berkembang pemikiran agar ‘Kualifikasi Anggota Sidang Penyunting’ (C, 2 – II.3c) lebih ditingkatkan dengan melibatkan pakar yang bereputasi internasional karena sudah menerbitkan artikel dalam berkala internasional. Penampilan berkala yang sampai ke tangan pembaca masih belum sepenuhnya menunjukkan kepositifan 'Mutu Penyuntingan’ (C, 4 – II.3d). Majoritas berkala ilmiah Indonesia yang ada masih memiliki masalah mendasar untuk menjaga mutu konsistensi (termasuk bahasa dan istilah), karena kurang cermatnya ketaatasasan penjagaan butir-butir (D, II.4), (E, II.5), (G, II.7,8), dan (H, II.9) oleh para pengelola (terutama sang penyunting pelaksana) penerbitan berkala. Demi tercapainya penilaian keseluruhan butir C –II.3 secara lebih sempurna, asesor berkala ilmiah diimbau untuk melakukan penilaian pada butir-butir yang lainnya terlebih dulu. Penampilan (D – II.4) D = 9 II, 4 = 8 Penampilan terkait dengan format (format) adalah pola yang dimapankan oleh bentuk, ukuran, lebar pinggir, dan penempatan bagian tercetak, serta juga pemilihan tipe huruf, yang kesemuanya tertuang secara harmonis, selaras, dan berimbangan sehingga dihasilkan halaman yang sedap dipandang. Dalam menilai ‘Penampilan’, pertanyaan-pertanyaan berikut selalu diajukan:

• Konsistenkah ukuran pangkas berkala (perbedaan tinggi dan lebar > 1mm tidak ditoleransi) (D, 1 – II.4a)? Dalam Permendiknas ukuran A4 diutamakan dibandingkan dengan ukuran yang lain

• Seragamkah penataan letak segala sesuatunya (yang terutama dicermati adalah halaman judul setiap artikel, penempatan subjudul, peletakan ilustrasi and tabel, perapian kolom yang sering amburadul karena diinden seperti sebuah diktat) (D, 2 –II.4b)?

• Bertaatasaskah pemakaian macam, bentuk, dan ukuran muka huruf, spasi di antara baris, penggunaan huruf kapital atau kursif, serta penomoran/penandaan pada keseluruhan subbab dalam setiap jilid dan terbitan nomor-demi-nomor berkala (D, 3 – II.4c)?

• Jenis kertas (D, 4 – II.4d) berkualitas (antara lain coated paper) lebih diutamakan

Page 75: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

• Ketebalan halaman per jilid minimum 200 halaman sekarang diberlakukan, dan berkala yang tebal jilidnya minimal 500 halaman diutamakan sehingga bakal memengaruhi angka penilaian (D, 5 – II.4e)

• Untuk menjaga objektivitas dalam menilai butir (D, 6&7 – II.4f), asesor diminta menggunakan akal sehat (common sense) dengan selalu bertepa selira.

Gaya Penulisan (E – II.5) E = 11 II, 5 = 13 Yang dimaksud dengan gaya (style), adalah konvensi tata keseragaman dalam tulis-menulis, yang antara lain meliputi penggunaan tanda baca, pengapitalan nama atau istilah tertentu, pemiringan huruf, pengejaan kata majemuk, saat tepat penggunaan angka atau singkatan, serta juga mencakup kebiasaan penulis/penyunting menyajikan naskah, merancang tabel dan indeks, dan menulis bibliografi serta catatan kaki sesuai dengan bidang kespesialisannya. Banyak mitra bebestari, penilai/penelaah naskah, dan penyunting pelaksana berkala membiarkan judul artikel (E, 1 – II.5a) yang

• sama sekali tidak efektif karena tak mudah/segera dimengerti (“Penciptaan bahan baku gerabah seni dengan memanfaatkan limbah bahan campuran dengan teknik pengolahan silinder guna meningkatkan kualitas bahan baku dan efisiensi produk”)

• menggunakan subjudul bertele-tele yang sebenarnya mungkin tidak diperlukan (“Tradisi hagiografi Sufi Yasawi: Relasi Tasawuf dan politik – Pendekatan sejarah dalam studi Islam kontemporer menurut Devun Dewees”)

• sangat pendek (“Pseudoaneurisme’), atau amat umum (“Dilema konsep sastra”) sehingga tidak bermakna, apalagi kalau semua orang sudah tahu

• terlalu ‘jelimet’ dalam menunjukkan segi-segi reniknya, terutama lokasi penelitian (“Evaluasi hasil angket pengembangan minat siswa terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk meningkatkan literasi sains berbasis bahan ajar di kelas III Sekolah Dasar Negeri desa Muara, kecamatan Tambang, kabupaten Kampar, Provinsi Riau tahun pelajaran 2005/2006”)

• menyebutkan nama ilmiah makhluk (seperti padi, karet, kelapa sawit, gurami) yang sudah sangat terkenal

• klise ataupun seragam (“Pengaruh . . ., Studi . . .”; pernah dijumpai 7 artikel berjudul “Analisis . . .” dalam satu nomor penerbitan!)

Semua kejanggalan ini mengindikasikan bahwa mitra bebestari dan sidang penyunting tidak berfungsi sebagaimana mestinya ‘Pencantuman Nama Penulis dan Lembaga’ (E, 2 – II.5b) sering tidak baku, karena kurang dimengertinya beda hak kepengarangan (authorship - pada penulis naskah), hak kepemilikan (ownership – pada lembaga litbang tempat kegiatan dilaksanakan), dan hak cipta (copyright – hak penyebarluasan, pada berkala). Malahan byline lebih sering dijadikan ajang pameran gelar yang disandang (“Prof. Dr. Ir ABC, M.Sc.”), peragaan jabatan (“lektor kepala Sekolah Pascasarjana”) atau ketinggian pendidikan akademis (“Alumni Program Doktor IAIN XYZ”) sang penulis. ‘Abstrak’ (E, 3 –II.5c) berbahasa Indonesia sekarang dituntut oleh UU no 24/2009 tentang kebahasaan sehingga harus ada. Selanjutnya Permendiknas mengharuskan

Page 76: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

adanya abstrak berbahasa Inggris yang hanya satu paragraf dan menggambarkan keseluruhan isi artikel merupakan hal yang masih didambakan dalam berkala Indonesia, dengan konstruksi bahasa yang baik dan benar. Siapa tidak akan mengelus dada dengan perasaan sedih penuh keprihatinan ketika membaca kalimat seperti ‘. . . pregnant nutrient of the product . . .’ (yang dimaksud adalah ‘kandungan hara produk’), ‘. . . al Qur’an was degraded by God . . .’ (terjemahan harfiah ‘Al Qur’an diturunkan oleh Allah’), dan ‘. . . observations were conducted in unlucky area . . .’ (maksudnya ‘pengamatan telah dilakukan di daerah Malang’) yang tersaksikan tercetak dalam abstrak beberapa berkala ilmiah Indonesia yang diajukan ke DIKTI untuk diakreditasi? Sekarang kata kunci (E, 4–II.5d), sudah menjadi fitur tetap gaya penerbitan internasional. Pemilihannya hendaklah diutamakan pada kata-kata untuk meningkatkan keteraksesan artikel oleh pencari pustaka dengan bantuan internet di mana pun juga ia berada di muka bumi ini. Sistematika Pembaban (E, 5 – II.5e) harus mencerminkan keseutuhan substansi yang tidak diragukan karena tidak lagi berbentuk skripsi atau diktat. ‘Instrumen Pendukung’ (E, 6 – II.5f) seperti gambar dan tabel sering menduplikasi teks sehingga tidak berkomplementer sebagaimana diharapkan. Ilustrasi yang tidak diacu, data mentah yang tidak diolah, perhitungan berkepanjangan, end-note yang tidak berisi note . . . merupakan petunjuk kurang dikuasainya teknik penulisan artikel, dan sekaligus mencerminkan juga ketidaksempurnaan penyuntingannya. Cara pengacuan dan pengutipan pada pustaka (E,7–II.5g) tetap merupakan persoalan penting karena masih merupakan masalah besar bagi kebanyakan penulis dan penyunting Indonesia. Oleh penelaah dan penyunting naskah, penggunaan bahan pustaka sering kurang disimak kecermatan etikanya [misalnya bentuk-bentuk '. . . Badu (1972) dalam Fulan (2007) . . .', tinjauan pustaka yang tidak relevan, ketidakkonsistenan pemakaian sistem nama-tahun dan urut-nomor], sehingga kekurangbakuan cara pengacuan dan pengutipan yang benar dan baku masih sangat diinginkan. ‘Penyusunan Daftar Pustaka’ (E, 8 – II.5h) masih juga merupakan masalah. Tidak cermat, tidak lengkap, tidak teratur, tidak bersistem, dan tidak sesuai dengan ‘Petunjuk pada Penulis’, serta tidak tidak lainnya lagi sering sekali dijumpai. ‘Petunjuk bagi Penulis’ (E, 9 – II.5i) yang disediakan berkala sering ‘dianggap’ tidak jelas oleh penulis pemula (yang terkesan tidak mau berpedoman pada artikel yang sudah terbit), karena adakalanya memang tidak cukup lengkap dan terperinci. Lebih parah lagi karena ‘Petunjuk bagi Penulis’ yang sudah berpayah-payah disusun oleh sidang penyunting tersebut, oleh penyuntingnya sendiri seringkali tidak dipakai dalam menyunting naskah yang akan diterbitkan! Peristilahan dan Bahasa (E, 10– II.5j) menjadi penting karena sudah diberlakukannya UU no 24/2009 tentang bahasa.

Page 77: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Substansi Isi (F – II.6) F = 36 II, 6 = 40 Dalam menilai substansi berkala secara keseluruhan, asesor umumnya akan mewaspadai pemuatan artikel yang tidak terkait dengan cakupan ranah keilmuan yang dimaksudkan berkalanya (yang sering terjadi karena adanya desakan kenaikan pangkat seseorang berpengaruh). Ini mengindikasikan tidak berfungsinya mitra bebestari (III, 3 – II.3b), sidang penyunting (II.3c), dan terutama penyunting pelaksana (III, 4 – II.3d). Mutu substansi berkala ilmiah sangat ditentukan oleh artikel yang dimuatnya, sehingga artikel tadi seyogianya merupakan tulisan yang didasarkan pada hasil penelitian empirik (antara lain dengan menggunakan strategi penelitian ilmiah termasuk survei, studi kasus, percobaan/eksperimen, analisis arsip, dan pendekatan sejarah), atau hasil kajian teoretis yang ditujukan untuk memajukan teori yang ada atau mengadaptasi teori pada suatu keadaan setempat, dan/atau hasil penelaahan teori dengan tujuan mengulas dan menyintesis teori-teori yang ada. Semuanya seyogianya menghasilkan temuan, pengungkapan, pendapat, atau gagasan pemikiran baru yang orisinal sehingga jelas penambahan delta sumbangan ilmiahnya bagi kemajuan ilmu, teknologi, dan seni. Dalam menilai cakupan keilmuan (F,1 – II.6a), maka berkala yang mencakup ilmu-ilmu suatu sekolah tinggi, atau diperuntukkan bagi keseluruhan universitas (termasuk sekolah pascasarjana dan lembaga penelitian) umumnya dianggap sebagai bunga rampai sehingga tidak dinilai. Pada pihak lain berkala berpendekatan antardisiplin bukan berarti berkalanya lalu menjadi bungan rampai. Bergantung pada derajat perkembangan disiplin ilmunya, berkala yang mencakup ilmu-ilmu dalam satu fakultas misalnya pertanian dan MIPA (II.6a5) tidak mendapat nilai tetapi untuk tingkat jurusan misalnya sosiologi atau biologi mendapat nilai 1 (II.6a4) Penilaian terhadap aspirasi (E,2 – II.6b) tidak hanya melihat luas daerah asal penyunting, mitra bebestari, pengarang dan pembaca atau wilayah geografi masalah yang diliput, tetapi juga menentukan bahwa skor 0 diberikan bagi berkala yang memuat >40% naskah dari kalangan lingkungannya sendiri karena dianggap berwawasan lokal. Dengan demikian makin luas berkala membuka diri untuk kepentingan nasional dan internasional, akan makin tinggi nilai skornya. ‘Kepioneran Ilmiah dan Orisinalitas Karya (F, 3 – 2.6c) ditentukan oleh kemutakhiran state-of-the-art, ketuntasan penggarapan (tidak mengulang-ulang tema yang terkesan hanya untuk pengumpulan angka kum), banyaknya temuan dan gagasan serba baru yang diungkapkan artikel-artikelnya, yang menunjukkan bahwa hasil kegiatan ilmiah yang dilaporkannya memang merambah daerah frontir atau garis depan ilmu dan teknologi serta rekayasa. ‘Makna Sumbangan” (F, 4 ––II.6d) diukur dari arti posisi berkala dari percaturan lingkungan ilmiah, kemampuan ‘membesarkan’ dan ‘menjadikan’ seseorang, serta pengaruhnya dalam bidang pendidikan. Cukup berperankah berkala bersangkutan dalam percaturan (menentukan arah kebijakan, menggalakkan kegiatan penelitian, memberi inspirasi) pengembangan dan penguasaan ilmu yang menjadi ranah garapannya?

Page 78: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

‘Dampak Ilmiah Berkala’ (F, 5 – II.6e) akan diukur dengan menggunakan kriteria frekuensi pengacuan terhadap artikel yang dimuatnya ('semacam' impact factor), memicu laju pacu penelitian di sekelilingnya, pengaruhnya pada bidang pendidikan, dan luasnya pembacanya. Salah satu kelemahan berkala Indonesia ialah meloloskan penggunaan buku teks, pegangan metodologi, buku-buku klasik, dan berita surat kabar tidak saja sebagai sumber permasalahan tetapi juga sebagai bahan acuan untuk pembahasan. Begitu pula dibiarkannya pola pengacuan pustaka tidak langsung “si Batu (1971) dalam si Dadap (2006) . . .’. Tradisi ini menunjukkan kelemahan/kekurangsungguhan penulis mencari dan mendapatkan serta mengejar sumber acuan primer (F, 6 – II.6f). Keinginan untuk memacu kemajuan ilmu dan teknologi modern menuntut hanya dilakukan perujukan pada pendapat mutakhir (F, 7 – II.6g) yang tercetus dalam sepuluh tahun terakhir. Pengacuan pada diri sendiri (self citation) kurang dibenarkan sehingga sebaiknya dihindari. Ketajaman analisis dan sintesis ( F, 8 – II,6h) dan keluasan penarikan simpulan dan perampatan (F,9 – II, 6i) akan sangat menentukan nilai berkala, sehingga pambahasan yang kurang cermat dilakukan peneliti Indonesia akan sangat menantukan. Keberkalaan (G – II.7) G = 10 II, 7 = 9 Jadwal Penerbitan (G, 1 – II.7a) rata-rata berkala ilmiah Indonesia belum terjaga dengan baik karena rendahnya bank naskah bermutu yang tersedia bagi penyunting untuk mencapai jumlah minimum yang mencukupi buat satu penerbitan. Frekuensi dan bulan terbit sekarang diminta dicantumkan dan ditaati. Tata Penomoran Berkala (G, 2 – II.7b) di Indonesia sering bermasalah karena kurang dipahaminya konsep terbitan (issue) dan jilid (volume). Karena contoh yang tersedia hanyalah penerbitan majalah populer yang terikat tahun takwim, secara kurang tepat jilid berkala ilmiah umumnya juga dikaitkan dengan tahun. Karena konsep jilid tidak dipahami, penghalamanan (G, 3 – II.7c) terbitan nomor dua pada beberapa jilid berkala ilmiah sering dimulai dari 1 lagi, yang menyebabkan berkala sering dengan mudah kehilangan nilai angka 2 dalam proses pengakreditasiannya. Begitu pula masih dijumpai ketidaktahuan penyunting pada konvensi internasional yang berlaku, yang mengharuskan halaman kanan pasti selalu ganjil Pengadaan ‘Indeks tiap Jilid’ (VII, 4 – 2.7d)––terutama indeks subjek––masih merupakan kejadian langka dalam berkala (dan juga buku) ilmiah Indonesia. Pengertian indeks masih sangat minimum di kalangan ilmuwan Indonesia. Karena tidak mengerti bahwa penulis = pengarang, beberapa berkala mencantumkan daftar (dan bukan indeks) penulis (yang memuat nama-nama orang yang dimuat karyanya), dan indeks pengarang (yaitu nama orang-orang yang karyanya diacu oleh penulis artikel). Ada juga berkala yang hanya mencantumkan kata kunci dalam indeksnya sehingga jelas bukan indeks subjek yang dimaksudkan secara universal. Banyak sekali berkala ilmiah yang secara salah mencantumkan indeks dalam setiap terbitannya!

Page 79: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

(Kewajiban Pascaterbit H, 1) ––> Penyebarluasan (II,8) II, 8 = 4 Jumlah tiras yang lebih besar dari ketentuan minimum 300 eksemplar (II, 8a) sekarang akan diberi bonus nilai, yaitu angka 1 untuk 400–1000 dan 2 kalau >1000 eksempar per terbitan. Cetak lepas (H, 1 – II, 8b) minimum 10 eksemplar harus diberikan cuma-cuma kepada penulis, yang bukti tanda terimanya akan memberikan nilai 2 pada skor berkala. Setakat ini dirasakan bahwa pengelola berkala ilmiah belum menyadari fungsi penting cetak lepas untuk lebih meluaskan pembaca berkalanya, Disinsentif (II, 9) B 2 = –1 II, 9 = –16 Salah satu yang baru pada Permendiknas yang akan datang adalah diberlakukanya berbagai disinsentif pada berkala yang yang melakukan pelbagai penyimpangan, terutama yang menyangkut kewajiban pelbagai pihak (penulis dan penyunting) sebagai warga negara untuk patuh pada hukum dalam memenuhi undang-undang tentang HaKI, dan wajib simpan barang tercetak. Disinsentif diberlakukan pada berkala yang tidak memiliki ISSN atau DOI ( –2), berkala yang memuat artikel yang keseluruhannya hasil plagiat (–10) atau bagian-bagiannya merupakan plagiat (–5), tidak memenuhi ketentuan undang-undang wajib simpan (–3), dan juga memuat foto penulis artikel (–1).

Page 80: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Kiat Menembus Rambu-RambuAkreditasi Berkala IlmiahMien A.RifaiAkademi Ilmu Pengetahuan Indonesian.a. ‘Herbarium Bogoriense’ Puslit Nasional Biologi LIPIJalan Raya Juanda 22, Bogor(Tang Lebun RT 03 RW 15 Kota Batu Ciomas Bogor)

Page 81: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

PendahuluanPengalaman para asesor menunjukkan bahwa kebanyakan

penyunting, pengasuh, dan pengelola berkala ilmiah yang mengirimkan berkalanya untuk diakreditasi pada umumnya tidak memahami dengan sempurna butir-butir variabel dan indikator serta persyaratan yang dituntut oleh panduan akreditasi berkala, terutama karena mereka belum (tidak mau?) membaca secara cermat keseluruhan isi buku panduan. Oleh karena itu salah satu langkahyang dapat ditempuh untuk mengupayakan terakreditasinya suatu berkala ilmiah adalah dengan jalan memahami benar butir-butir dalam instrumen akreditasi yang selalu dicermati dan dipakai para asesor dalam melakukan penilaian terhadap berkala yang dievaluasinya. Dengan perkataan lain dalam mengelola produksi berkalanya para penyunting perlu ingat akan isi instrumen tersebut dengan sebaikbaiknya untuk memungkinkan memenuhi setiap tuntutan butir kriteria yang dipersyaratkan. Keperluan tersebut makin menjadi mutlak sifatnya dengan akan dikeluarkannya Permendiknas baru (pengganti Permendiknas No. 67 dan 68 tahun 2009 yang ’bermasalah’) yang lebih menekankan peningkatan mutu substansi setiap artikel yang dimuat berkalanya.

Page 82: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Penamaan Berkala (A – II.1) A = 5 II, 1 = 3

Nama berkala umumnya kurang cermat dipikirkan pengasuh berkala untuk memungkinkannya meraih angka maksimum, sehingga sering bersifat ‘klise’ dan tak segera dapat diterka ranah disiplin ilmunya serta cakupan isi kespesialisannya. Ini terutama terlihat pada berkala yang terkesan bersifat bunga rampai karena diterbitkan oleh sekolah pascasarjana, lembaga penelitian, atau perguruan tinggi ’kecil’. Diakomodasinya berkala yang bersifat multi- atau antardisiplin seperti ekologi, bioteknologi, gender, antarbudaya lebih meminta perhatian penyunting akan relung yang ingin diisi berkalanya dan dengan demikian juga nama berkalanya.

Page 83: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Kelembagaan Penerbit (B – II.2) B = 5 II, 2 = 5

Setakat ini pranata penerbit ‘Pranata Penerbit’ (B, 1 – II.2a) umumnya lebih terkesan memupuk ketergantungan pada almamatertidak merangsang terjadinya cinta disiplinilmu/kespesialisantidak menyuburkan kerja sama lintas sektortidak menjamin keamanan keberlanjutan berkalaoleh dukungan massa ilmuwantidak menggalang pemapanan bank naskah

Page 84: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Dalam 5 tahun ke depan agaknya akan menjadi keharusanbagi perguruan tinggi penerbit berkala ilmiah yang inginterakreditasi secara optimum untuk menggalangkemitraan dengan pengurus pusat sebuah organisasiprofesi ilmiah terkait guna bekerja sama menjadilembaga penerbit berkala termaksud. Sebuah organisasiprofesi ilmiah dimungkinkan menangani lebih dari satuberkala yang tidak sejenis tetapi masih jelas merupakanranah keilmuan yang ditekuninya. (Ikatan Dokter AnakIndonesia memiliki Pediatrica Indonesiana yang berbahasa Inggris dan Sari Pediatrika yang berbahasaIndonesia). Lingkungan perguruan tinggi perlumenyadari bahwa penerbitan berkala ilmiah olehlembaga (non-penelitian) seperti lembaga pengabdianpada masyarakat, forum pascasarjana, yayasan fakultasdan satuan sejenis lainnya tidak mendapatkan angkakredit kelembagaan penerbit.

Page 85: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Penyuntingan (C – 2.3) C = 21II, 3 = 18

Penelaahan anonim oleh ‘Mitra Bebestari’ (C, 1 – II.3a) belum membudaya, karena konsep pelibatan parabebestari (peers) untuk menjaga keprimaan mutusubstansi artikel ilmiah tidak atau belum dimengertisepenuhnya sehingga di Indonesia belum tertubuhkansecara mapan. Perlu ditambahkan bahwa mitrabebestari adalah ilmuan yang masih terus aktifmelakukan kegiatan penelitian dan mengikutiperkembangan ilmu masa kini, seperti diperlihatkan olehadanya publikasi atas namanya sendiri dalam tiga tahunterakhir.

Page 86: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Tidak membudayanya konsep bebestari yang bekerjasecara anonim menyebabkan ‘Keterlibatan Aktif MitaBebestari’ (C, 3 – II.3b) jarang atau bahkan sering tidakterpantul secara nyata dalam mutu gaya penulisan dansubstansi berkala ilmiah. Ini terutama terlihat sesudahbutir-butir (E, II.5) dan (F, II.6) dicermati dan dinilai, sebab daftar ‘keberadaan’ mitra bebestari ternyata tidakmenjamin bahwa mereka berfungsi atau difungsikan. Karena terloloskannya artikel di luar ranah berkaladengan mutu substansi yang meragukan sering terkaitdengan dugaan terjadinya manipulasi (baca: rekayasadan pemalsuan), telah timbul krisis kepercayaansehingga sekarang bukti-bukti keterlibatan aktif merekalalu dituntut untuk ditunjukkan.

Page 87: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Perlu diketahui bahwa:

mitra bebestari bukan anggota dewan redaksi atausidang penyunting.mitra bebestari ditunjuk karena ketokohan kepakaranaktifnya (sehingga dituntut dalam 3 tahun terakhir adaterbitan atas namanya sebagai penulis utama)mitra bebestari tidak diangkat berdasarkan gelar ataujabatannyamitra bebestari bekerja secara anonimmitra bebestari tidak mendapat imbalan (cukup persantunan)

Page 88: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Sekalipun mitra bebestari tidak melakukan penyuntingan, apalagi penyuntingan bahasa, tetapi mitra bebestari memang YA:

menyisir kecermatan setiap pernyataan, ketepatan istilah, dan kebakuan bahasa setiap artikel yang ditelaahnyameyakini kesesuaian bunyi judul artikel dengan isinya menyimak kemubasiran bagian-bagian naskahmencermati kelengkapan sarana pendukung dan kemutakhiran pustaka memindai kedalaman analisis dan keluasan sintesis hasilmengevaluasi kecukupan dan kepantasan pembahasanmenjamin kebermaknaan perampatan dan simpulan, atau dengan perkataan lain hanya akan meloloskannaskah yang berarti dan besar delta sumbanganilmiahnya/keorisinilan kandungannyamenjaga kesesuaian bidang/ranah artikel yang diloloskan dengan cakupan berkala

Page 89: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Karena diinginkan terjadinya peningkatanmutu berkala ilmiah Indonesia, sekarangberkembang pemikiran agar ‘KualifikasiAnggota Sidang Penyunting’ (C, 2 – II.3c) lebih ditingkatkan dengan melibatkanpakar yang bereputasi internasionalkarena sudah menerbitkan artikel dalamberkala internasional.

Page 90: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Penampilan berkala yang sampai ke tanganpembaca masih belum sepenuhnyamenunjukkan kepositifan 'Mutu Penyuntingan’ (C, 4 – II.3d). Majoritas berkala ilmiah Indonesia yang ada masih memiliki masalah mendasaruntuk menjaga mutu konsistensi (termasukbahasa dan istilah), karena kurang cermatnyaketaatasasan penjagaan butir-butir (D, II.4), (E, II.5), (G, II.7,8), dan (H, II.9) oleh para pengelola(terutama sang penyunting pelaksana) penerbitan berkala.

Demi tercapainya penilaian keseluruhan butir C –II.3 secara lebih sempurna, asesor berkalailmiah diimbau untuk melakukan penilaian padabutir-butir yang lainnya terlebih dulu.

Page 91: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Penampilan (D – II.4) D = 9 II, 4 = 8

Penampilan terkait dengan format (format) adalah pola yang dimapankan olehbentuk, ukuran, lebar pinggir, danpenempatan bagian tercetak, serta jugapemilihan tipe huruf, yang kesemuanyatertuang secara harmonis, selaras, danberimbangan sehingga dihasilkanhalaman yang sedap dipandang.

Page 92: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Dalam menilai ‘Penampilan’, pertanyaan-pertanyaan berikut selalu diajukan:

Konsistenkah ukuran pangkas berkala (perbedaan tinggi dan lebar > 1mm tidak ditoleransi) (D, 1 – II.4a)? Dalam Permendiknas ukuran A4 diutamakan dibandingkan dengan ukuran yang lainSeragamkah penataan letak segala sesuatunya (yang terutama dicermati adalah halaman judul setiap artikel, penempatan subjudul, peletakan ilustrasi and tabel, perapian kolom yang sering amburadul karena diinden seperti sebuah diktat) (D, 2 –II.4b)?Bertaatasaskah pemakaian macam, bentuk, dan ukuran muka huruf, spasi di antara baris, penggunaan huruf kapital atau kursif, serta penomoran/penandaan pada keseluruhan subbab dalam setiap jilid dan terbitan nomor-demi-nomor berkala (D, 3 – II.4c)?

Page 93: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

lanjutan

Jenis kertas (D, 4 – II.4d) berkualitas (antara lain coated paper) lebih diutamakan Ketebalan halaman per jilid minimum 200 halaman sekarang diberlakukan, dan berkala yang tebal jilidnya minimal 500 halaman diutamakan sehingga bakal memengaruhi angka penilaian (D, 5 – II.4e)Untuk menjaga objektivitas dalam menilai butir (D, 6&7 –II.4f), asesor diminta menggunakan akal sehat (common sense) dengan selalu bertepa selira.

Page 94: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Gaya Penulisan (E – II.5) E = 11II, 5 = 13

Yang dimaksud dengan gaya (style), adalah konvensi tata keseragaman dalam tulis-menulis, yang antara lain meliputi penggunaan tanda baca, pengapitalan nama atau istilah tertentu, pemiringan huruf, pengejaan kata majemuk, saat tepat penggunaan angka atau singkatan, serta juga mencakup kebiasaan penulis/penyunting menyajikan naskah, merancang tabel dan indeks, dan menulis bibliografi serta catatan kaki sesuai dengan bidang kespesialisannya.

Page 95: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Banyak mitra bebestari, penilai/penelaah naskah, dan penyunting pelaksana berkala membiarkan judul artikel (E, 1 – II.5a) yang

sama sekali tidak efektif karena tak mudah/segera dimengerti (“Penciptaan bahan baku gerabah seni dengan memanfaatkan limbah bahan campuran dengan teknik pengolahan silinder guna meningkatkan kualitas bahan baku dan efisiensi produk”)menggunakan subjudul bertele-tele yang sebenarnya mungkin tidak diperlukan (“Tradisi hagiografi Sufi Yasawi: Relasi Tasawuf dan politik – Pendekatan sejarah dalam studi Islam kontemporer menurut Devun Dewees”)sangat pendek (“Pseudoaneurisme’), atau amat umum (“Dilema konsep sastra”) sehingga tidak bermakna, apalagi kalau semua orang sudah tahu

Page 96: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

lanjutanterlalu ‘jelimet’ dalam menunjukkan segi-segi reniknya, terutama lokasi penelitian (“Evaluasi hasil angket pengembangan minat siswa terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk meningkatkan literasi sains berbasis bahan ajar di kelas III Sekolah Dasar Negeri desa Muara, kecamatan Tambang, kabupaten Kampar, Provinsi Riau tahun pelajaran 2005/2006”)menyebutkan nama ilmiah makhluk (seperti padi, karet, kelapa sawit, gurami) yang sudah sangat terkenalklise ataupun seragam (“Pengaruh . . ., Studi . . .”; pernah dijumpai 7 artikel berjudul “Analisis . . .” dalamsatu nomor penerbitan!)

Semua kejanggalan ini mengindikasikan bahwa mitrabebestari dan sidang penyunting tidak berfungsisebagaimana mestinya

Page 97: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

‘Pencantuman Nama Penulis dan Lembaga’ (E, 2 – II.5b) sering tidak baku, karena kurang dimengertinya bedahak kepengarangan (authorship - pada penulis naskah), hak kepemilikan (ownership – pada lembaga litbangtempat kegiatan dilaksanakan), dan hak cipta (copyright– hak penyebarluasan, pada berkala). Malahan bylinelebih sering dijadikan ajang pameran gelar yang disandang (“Prof. Dr. Ir ABC, M.Sc.”), peragaan jabatan(“lektor kepala Sekolah Pascasarjana”) atau ketinggianpendidikan akademis (“Alumni Program Doktor IAIN XYZ”) sang penulis.

Page 98: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

‘Abstrak’ (E, 3 –II.5c) berbahasa Indonesia sekarangdituntut oleh UU no 24/2009 tentang kebahasaansehingga harus ada. Selanjutnya Permendiknasmengharuskan adanya abstrak berbahasa Inggris yang hanya satu paragraf dan menggambarkan keseluruhanisi artikel merupakan hal yang masih didambakan dalamberkala Indonesia, dengan konstruksi bahasa yang baikdan benar. Siapa tidak akan mengelus dada denganperasaan sedih penuh keprihatinan ketika membacakalimat seperti ‘. . . pregnant nutrient of the product . . .’ (yang dimaksud adalah ‘kandungan hara produk’), ‘. . . al Qur’an was degraded by God . . .’ (terjemahan harfiah‘Al Qur’an diturunkan oleh Allah’), dan ‘. . . observations were conducted in unlucky area . . .’ (maksudnya‘pengamatan telah dilakukan di daerah Malang’) yang tersaksikan tercetak dalam abstrak beberapa berkalailmiah Indonesia yang diajukan ke DIKTI untukdiakreditasi?

Page 99: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Sekarang kata kunci (E, 4–II.5d), sudah menjadi fitur tetap gaya penerbitan internasional. Pemilihannya hendaklah diutamakan pada kata-kata untuk meningkatkan keteraksesan artikeloleh pencari pustaka dengan bantuan internet dimana pun juga ia berada di muka bumi ini.

Sistematika Pembaban (E, 5 – II.5e) harusmencerminkan keseutuhan substansi yang tidakdiragukan karena tidak lagi berbentuk skripsiatau diktat.

Page 100: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

‘Instrumen Pendukung’ (E, 6 – II.5f) sepertigambar dan tabel sering menduplikasi tekssehingga tidak berkomplementer sebagaimanadiharapkan. Ilustrasi yang tidak diacu, data mentah yang tidak diolah, perhitunganberkepanjangan, end-note yang tidak berisi note. . . merupakan petunjuk kurang dikuasainyateknik penulisan artikel, dan sekaligusmencerminkan juga ketidaksempurnaanpenyuntingannya.

Page 101: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Cara pengacuan dan pengutipan pada pustaka (E,7–II.5g) tetap merupakan persoalan penting karena masihmerupakan masalah besar bagi kebanyakan penulis danpenyunting Indonesia. Oleh penelaah dan penyuntingnaskah, penggunaan bahan pustaka sering kurangdisimak kecermatan etikanya [misalnya bentuk-bentuk '. . . Badu (1972) dalam Fulan (2007) . . .', tinjauan pustakayang tidak relevan, ketidakkonsistenan pemakaiansistem nama-tahun dan urut-nomor], sehinggakekurangbakuan cara pengacuan dan pengutipan yang benar dan baku masih sangat diinginkan.

Page 102: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

‘Penyusunan Daftar Pustaka’ (E, 8 – II.5h) masih juga merupakan masalah. Tidakcermat, tidak lengkap, tidak teratur, tidakbersistem, dan tidak sesuai dengan‘Petunjuk pada Penulis’, serta tidak tidaklainnya lagi sering sekali dijumpai.

Page 103: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

‘Petunjuk bagi Penulis’ (E, 9 – II.5i) yang disediakan berkala sering‘dianggap’ tidak jelas oleh penulis pemula (yang terkesan tidak mauberpedoman pada artikel yang sudah terbit), karena adakalanyamemang tidak cukup lengkap dan terperinci. Lebih parah lagikarena ‘Petunjuk bagi Penulis’ yang sudah berpayah-payah disusunoleh sidang penyunting tersebut, oleh penyuntingnya sendiriseringkali tidak dipakai dalam menyunting naskah yang akanditerbitkan!

Peristilahan dan Bahasa (E, 10– II.5j) menjadi penting karena sudahdiberlakukannya UU no 24/2009 tentang bahasa.

Page 104: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Substansi Isi (F – II.6) F = 36 II, 6 = 40

Dalam menilai substansi berkala secarakeseluruhan, asesor umumnya akanmewaspadai pemuatan artikel yang tidak terkaitdengan cakupan ranah keilmuan yang dimaksudkan berkalanya (yang sering terjadikarena adanya desakan kenaikan pangkatseseorang berpengaruh). Ini mengindikasikantidak berfungsinya mitra bebestari (III, 3 – II.3b), sidang penyunting (II.3c), dan terutamapenyunting pelaksana (III, 4 – II.3d).

Page 105: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Mutu substansi berkala ilmiah sangat ditentukan oleh artikel yang dimuatnya, sehingga artikel tadi seyogianya merupakan tulisan yang didasarkan pada hasil penelitian empirik (antara lain denganmenggunakan strategi penelitian ilmiah termasuk survei, studikasus, percobaan/eksperimen, analisis arsip, dan pendekatansejarah), atau hasil kajian teoretis yang ditujukan untuk memajukanteori yang ada atau mengadaptasi teori pada suatu keadaansetempat, dan/atau hasil penelaahan teori dengan tujuan mengulasdan menyintesis teori-teori yang ada. Semuanya seyogianyamenghasilkan temuan, pengungkapan, pendapat, atau gagasanpemikiran baru yang orisinal sehingga jelas penambahan delta sumbangan ilmiahnya bagi kemajuan ilmu, teknologi, dan seni.

Page 106: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Dalam menilai cakupan keilmuan (F,1 – II.6a), maka berkala yang mencakup ilmu-ilmu suatu sekolah tinggi, atau diperuntukkan bagikeseluruhan universitas (termasuk sekolah pascasarjana danlembaga penelitian) umumnya dianggap sebagai bunga rampaisehingga tidak dinilai. Pada pihak lain berkala berpendekatanantardisiplin bukan berarti berkalanya lalu menjadi bungan rampai. Bergantung pada derajat perkembangan disiplin ilmunya, berkalayang mencakup ilmu-ilmu dalam satu fakultas misalnya pertaniandan MIPA (II.6a5) tidak mendapat nilai tetapi untuk tingkat jurusanmisalnya sosiologi atau biologi mendapat nilai 1 (II.6a4)

Page 107: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Penilaian terhadap aspirasi (E,2 – II.6b) tidak hanyamelihat luas daerah asal penyunting, mitra bebestari, pengarang dan pembaca atau wilayah geografi masalahyang diliput, tetapi juga menentukan bahwa skor 0 diberikan bagi berkala yang memuat >40% naskah darikalangan lingkungannya sendiri karena dianggapberwawasan lokal. Dengan demikian makin luas berkalamembuka diri untuk kepentingan nasional daninternasional, akan makin tinggi nilai skornya.

‘Kepioneran Ilmiah dan Orisinalitas Karya (F, 3 – 2.6c) ditentukan oleh kemutakhiran state-of-the-art, ketuntasan penggarapan (tidak mengulang-ulang temayang terkesan hanya untuk pengumpulan angka kum), banyaknya temuan dan gagasan serba baru yang diungkapkan artikel-artikelnya, yang menunjukkanbahwa hasil kegiatan ilmiah yang dilaporkannyamemang merambah daerah frontir atau garis depan ilmudan teknologi serta rekayasa.

Page 108: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

‘Makna Sumbangan” (F, 4 ––II.6d) diukur dari arti posisiberkala dari percaturan lingkungan ilmiah, kemampuan‘membesarkan’ dan ‘menjadikan’ seseorang, sertapengaruhnya dalam bidang pendidikan. Cukupberperankah berkala bersangkutan dalam percaturan(menentukan arah kebijakan, menggalakkan kegiatanpenelitian, memberi inspirasi) pengembangan danpenguasaan ilmu yang menjadi ranah garapannya?

‘Dampak Ilmiah Berkala’ (F, 5 – II.6e) akan diukur denganmenggunakan kriteria frekuensi pengacuan terhadapartikel yang dimuatnya ('semacam' impact factor), memicu laju pacu penelitian di sekelilingnya, pengaruhnya pada bidang pendidikan, dan luasnyapembacanya.

Page 109: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Salah satu kelemahan berkala Indonesia ialah meloloskan penggunaanbuku teks, pegangan metodologi, buku-buku klasik, dan berita suratkabar tidak saja sebagai sumber permasalahan tetapi juga sebagaibahan acuan untuk pembahasan. Begitu pula dibiarkannya polapengacuan pustaka tidak langsung “si Batu (1971) dalam si Dadap(2006) . . .’. Tradisi ini menunjukkankelemahan/kekurangsungguhan penulis mencari dan mendapatkanserta mengejar sumber acuan primer (F, 6 – II.6f).

Keinginan untuk memacu kemajuan ilmu dan teknologi modern menuntut hanya dilakukan perujukan pada pendapat mutakhir (F, 7 – II.6g) yang tercetus dalam sepuluh tahun terakhir. Pengacuanpada diri sendiri (self citation) kurang dibenarkan sehinggasebaiknya dihindari.

Ketajaman analisis dan sintesis ( F, 8 – II,6h) dan keluasan penarikansimpulan dan perampatan (F,9 – II, 6i) akan sangat menentukannilai berkala, sehingga pambahasan yang kurang cermat dilakukanpeneliti Indonesia akan sangat menantukan.

Page 110: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Keberkalaan (G – II.7) G = 10 II, 7 = 9

Jadwal Penerbitan (G, 1 – II.7a) rata-rata berkala ilmiah Indonesia belum terjaga dengan baik karena rendahnya bank naskah bermutuyang tersedia bagi penyunting untuk mencapai jumlah minimum yang mencukupi buat satu penerbitan. Frekuensi dan bulan terbitsekarang diminta dicantumkan dan ditaati.

Tata Penomoran Berkala (G, 2 – II.7b) di Indonesia sering bermasalahkarena kurang dipahaminya konsep terbitan (issue) dan jilid(volume). Karena contoh yang tersedia hanyalah penerbitanmajalah populer yang terikat tahun takwim, secara kurang tepat jilidberkala ilmiah umumnya juga dikaitkan dengan tahun.

Page 111: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Karena konsep jilid tidak dipahami, penghalamanan (G, 3 – II.7c) terbitan nomor dua pada beberapa jilid berkala ilmiah sering dimulaidari 1 lagi, yang menyebabkan berkala sering dengan mudahkehilangan nilai angka 2 dalam proses pengakreditasiannya. Begitupula masih dijumpai ketidaktahuan penyunting pada konvensiinternasional yang berlaku, yang mengharuskan halaman kananpasti selalu ganjil

Pengadaan ‘Indeks tiap Jilid’ (VII, 4 – 2.7d)––terutama indeks subjek––masih merupakan kejadian langka dalam berkala (dan juga buku) ilmiah Indonesia. Pengertian indeks masih sangat minimum dikalangan ilmuwan Indonesia. Karena tidak mengerti bahwa penulis= pengarang, beberapa berkala mencantumkan daftar (dan bukanindeks) penulis (yang memuat nama-nama orang yang dimuatkaryanya), dan indeks pengarang (yaitu nama orang-orang yang karyanya diacu oleh penulis artikel). Ada juga berkala yang hanyamencantumkan kata kunci dalam indeksnya sehingga jelas bukanindeks subjek yang dimaksudkan secara universal. Banyak sekaliberkala ilmiah yang secara salah mencantumkan indeks dalamsetiap terbitannya!

Page 112: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

(Kewajiban Pascaterbit H, 1) ––> Penyebarluasan (II,8) II, 8 = 4

Jumlah tiras yang lebih besar dari ketentuan minimum 300 eksemplar (II, 8a) sekarang akan diberi bonus nilai, yaituangka 1 untuk 400–1000 dan 2 kalau >1000 eksemparper terbitan.

Cetak lepas (H, 1 – II, 8b) minimum 10 eksemplar harusdiberikan cuma-cuma kepada penulis, yang bukti tandaterimanya akan memberikan nilai 2 pada skor berkala. Setakat ini dirasakan bahwa pengelola berkala ilmiahbelum menyadari fungsi penting cetak lepas untuk lebihmeluaskan pembaca berkalanya,

Page 113: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

Disinsentif (II, 9) B 2 = –1 II, 9 = –16

Salah satu yang baru pada Permendiknas yang akan datang adalahdiberlakukanya berbagai disinsentif pada berkala yang yangmelakukan pelbagai penyimpangan, terutama yang menyangkutkewajiban pelbagai pihak (penulis dan penyunting) sebagai warganegara untuk patuh pada hukum dalam memenuhi undang-undangtentang HaKI, dan wajib simpan barang tercetak.

Disinsentif diberlakukan pada berkala yang tidak memiliki ISSN atauDOI ( –2), berkala yang memuat artikel yang keseluruhannya hasilplagiat (–10) atau bagian-bagiannya merupakan plagiat (–5), tidakmemenuhi ketentuan undang-undang wajib simpan (–3), dan jugamemuat foto penulis artikel (–1).

Page 114: Gaya dan Format - telkomnika.ee.uad.ac.id Gaya dan Format.pdf · n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Raya Juanda 22, Bogor Pendahuluan ... Bentuk akronim

TERIMA KASIH