Hana Hana Hana & Hasan & Hasan& Hasan · Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku ......

109
Risalah Cinta Untuk Anakku Risalah Cinta Untuk Anakku Risalah Cinta Untuk Anakku Risalah Cinta Untuk Anakku Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 2 Untuk Kedua Anakku Hana Hana Hana Hana & Hasan & Hasan & Hasan & Hasan Serta Ayahnya Yang Hebat Yusuf Maulana Purwanto Yusuf Maulana Purwanto Yusuf Maulana Purwanto Yusuf Maulana Purwanto

Transcript of Hana Hana Hana & Hasan & Hasan& Hasan · Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku ......

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 2

Untuk Kedua Anakku

Hana Hana Hana Hana & Hasan& Hasan& Hasan& Hasan

Serta Ayahnya Yang

Hebat

Yusuf Maulana PurwantoYusuf Maulana PurwantoYusuf Maulana PurwantoYusuf Maulana Purwanto

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 3

DAFTAR ISI

Risalah Cinta untuk Anakku

� Yang Terbaik Untukmu � Kekuatan Cinta Bunda � Menjadi Orangtua Baru � Anakku, Cintailah Alloh � Maafkanlah Nak � Pembela Rakyat Miskin � Memetik Kebaikan � Pertanyaan Cerdas � Ummu Abiha � Tanda Cinta Alloh Untukmu � Ketika Cinta Menyapamu � Bangkitlah Nak! � Pohon Kebaikan � Ketika Engkau Cemburu � Maafkan Bunda, Sayang…

Bekal untuk Anakku

� Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan � Belajar Sambil Bermain � Mengajar Bayi Membaca

Tentang Penulis

SEKEDAR MENGANTAR ANDA

Ketika menyusun buku ini, saya baru saja melahirkan anak kedua serta anak sulung saya baru genap berusia satu tahun. Singkatnya saya menyusun buku ini saat sedang bahagia-bahagianya menjalani hidup bersama suami dan kedua buah hati kami.

Oleh karena itu, buku ini saya beri judul KADO KELAHIRAN. Tak sekedar menjadi kado untuk kedua buah hati kami yang baru saja lahir atau baru saja genap setahun. Tetapi juga menjadi kado bagi buah hati Anda…

Buku ini adalah hadiah terindah bagi buah hati Anda, karena di dalamnya terdapat artikel reflektif sebagai nasehat untuk buah hati Anda, juga memuat stimulus-stimulus yang diperlukan bagi bayi Anda sejak dalam kandungan hingga terlahir dan tumbuh menjadi balita yang sholih dan cerdas. Selamat membaca…

Hani Fatma YuniarHani Fatma YuniarHani Fatma YuniarHani Fatma Yuniar

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 4

YANG TERBAIK UNTUKMU

Anakku, di malam yang dingin dan sunyi ini

Bunda terjaga dari lelapnya mimpi. Percikan air wudhu menambah kesejukan dan kesegaran di seluruh tubuh. Dalam sekejap Bunda pun telah larut dalam rakaat-rakaat munajat. Nak, malam ini Bunda terjaga karena ingin mengungkapkan syukur yang mendalam kepada Alloh yang telah mengaruniakanmu kepada kami Ayah-Bundamu, ada beberapa hal yang tengah Bunda perbincangkan dengan Alloh mengenai dirimu.

Anakku, tiba-tiba Bunda teringat pada sebuah perbincangan antara Bunda dengan seorang Ustadzah jauh sebelum engkau dilahirkan, bahkan jauh sebelum Bunda bertemu dengan ayahmu. Saat itu Bunda bertanya kepada beliau yang saat itu telah memiliki dua orang anak, “Ustadzah, perlukah membuatkan semacam blue print atau perencanaan-perencanaan khusus untuk mendidik anak kita?”.

“Oh itu sebuah langkah cerdas”, jawab Ustadzah tersebut. “Mendidik anak tentu memerlukan 'resep' dan ilmu, namun yang lebih penting dari itu semua adalah keteladanan. Konsep diri ideal yang ingin ditanamkan orangtua pada anaknya, mesti lebih dulu diterapkan oleh orangtua sendiri. Saat orangtua telah menjadi teladan ideal, atau setidaknya mendekati ideal, maka amat mudah mengarahkan anak menjadi pribadi ideal, karena mereka tinggal menduplikasinya dari orangtua. Dan berusaha menjadi orangtua ideal itu tidak menunggu saat mengandung, melahirkan apalagi sampai anak besar, melainkan jauh sebelum ada pernikahan. Jagalah lisan dan akhlak kita, karena itu semua akan sangat mempengaruhi kualitas kesholihan generasi yang akan kita lahirkan kelak”, jelas Ustadzah tersebut panjang lebar.

Subhanalloh, perbincangan Bunda dengan Ustadzah tersebut telah menghujamkan hikmah yang begitu dalam di hati Bunda. Dan sejak saat itulah Bunda begitu berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata, demi mengingat setiap kata dan langkah Bunda kelak akan meninggalkan bekas pada dirimu.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 5

Anakku, suatu ketika Bunda menghadiri sebuah Kajian, tiba-tiba Bunda merasa terganggu dengan barisan ibu-ibu di depan Bunda yang alih-alih menyimak kajian dengan khusyuk mereka justru asyik ngobrol sendiri tak mempedulikan tausiyah Ustadz di depan. Lantas Bunda mengkhayal, suatu saat nanti kalau Bunda punya anak, akan Bunda suruh anak Bunda menasihati ibu-ibu ini agar mau tenang menyimak kajian dan tidak mengobrol sendiri. Sejurus kemudian Bunda tersentak, bagaimana mungkin Bunda bisa punya anak sepemberani itu, jika ibunya saja saat ini masih merasa ewuh pakewuh untuk menasihati ibu-ibu tersebut. Akhirnya Bunda mencoba meminta ibu-ibu tersebut untuk lebih tenang, dengan alasan agar Bunda tidak kesulitan untuk mendengarkan tausiyah tersebut. Mudah-mudahan anak Bunda kelak, bisa lebih baik lagi dari Bunda dalam hal mengingatkan orang lain.

Anakku sayang, Bunda hanya ingin kamu tahu bahwa Bunda sangat mencintai dan memperhatikanmu. Bahkan jauh sejak saat engkau belum dilahirkan.

Bunda ingat, detik-detik membahagiakan ketika mengandungmu dahulu. Setiap saat, selalu Bunda panjatkan doa-doa yang terbaik untukmu. Bunda perdengarkan ayat-ayat suci Al Qur'an untukmu, agar kau selalu teringat pada Alloh berikut pesan-pesan-Nya saat meniupkan ruhmu di rahim Bunda. Selalu Bunda pilihkan makanan yang bergizi untuk kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembangmu, Bunda tak mau kalah dari ibu-ibu yahudi yang saat mengandung selalu mengkonsumsi minyak ikan untuk nutrisi otak anak-anaknya. Terkadang Bunda pun bersenandung untukmu, mengenalkanmu pada nada-nada islami untuk merangsang pertumbuhan otak kananmu. Bunda pun tetap rajin membaca bahkan mengerjakan soal-soal matematika, ini karena menurut penelitian bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan otak kirimu. Di sela-sela pekerjaan Bunda, tak lupa Bunda selalu menyapa, mengobrol dan bermain denganmu, yang acap kali kau respon dengan menendang-nendang perut Bunda.

Ah ya, Bunda juga ingat saat engkau berusia tujuh bulan dalam kandungan Bunda, telah Bunda bacakan untukmu Kisah-Kisah Hikmah yang diabadikan dalam Al Quran. Tentang kisah para

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 6

Nabi, Harut dan Marut, Nabi Daud dan Jalut, serta kisah-kisah lain yang Bunda harapkan bisa memberikan hikmah untukmu sejak dini. Alhamdulillah, bunda sangat berterimakasih pada penulis buku “Cara Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan” yang telah memandu Bunda untuk banyak bermain dan belajar denganmu sejak engkau masih dalam kandungan Bunda.

Tak terasa, genap sudah sembilan bulan engkau tumbuh dan berkembang di rahim Bunda. Hingga tiba saatnya kita berjuang bersama dalam sebuah proses persalinan yang mudah-mudahan dirahmati oleh Alloh SWT.

Alangkah bahagianya Ayah dan Bunda saat itu sayang. Detik-detik menjelang kelahiranmu adalah kenangan yang membahagiakan. Bunda mencemaskanmu, namun sembari mengucap Bismillah Bunda pasrahkan segalanya kepada Alloh. Bunda putarkan ayat-ayat suci Al Quran dari murotal yang selama ini selalu menenangkanmu, agar engkau tidak mengalami trauma kelahiran.

Akhirnya setelah mengalami kontraksi hebat selama beberapa jam, kau pun terlahir ke

dunia Anakku. Subhanalloh, Alhamdulillah, Lailahailalloh, Allohuakbar, dengan penuh suka cita kami menyambutmu. Ayah kumandangkan adzan dan iqomah di telinga kanan dan kirimu.

Anakku, setelah sembilan bulan lamanya kita saling mengenal, bermain dan belajar bersama, akhirnya kini kita bisa bertatap muka dan saling menyentuh.

Anakku sayang inilah Ayah dan Bundamu yang rela berlelah-lelah memberikan Yang Terbaik Untukmu, agar kau tumbuh menjadi seorang muslim yang tangguh hingga mampu mengemban amanah dari Alloh sebagai Khalifah fil ard..

*****

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 7

KEKUATAN CINTA BUNDA

Semula Bunda pikir hal yang paling menakjubkan

dan membahagiakan di dunia ini adalah bisa bertemu dan menikah dengan laki-laki sebaik Ayahmu, namun ternyata Bunda salah. Ternyata ada lagi hal yang tak kalah menakjubkan dan membahagiakannya, yakni bisa mengandung, melahirkan, dan akhirnya menjadi Ibumu.

Semula Bunda pikir akan tahan untuk tidak mengeluh saat menghadapi sakitnya melahirkan, namun ternyata Bunda keliru. Maka Ayah dan Nenekmu lah yang senantiasa membisikkan asma Alloh di telinga Bunda, agar Bunda ingat bahwa hanya Alloh lah tempat Bunda memohon pertolongan saat ini, kemarin, dan nanti.

Dan segala rasa sakit pun akhirnya terobati, demi mendengar tangis pertamamu di dunia ini. Kau terbaring lemah di perut Bunda, masih berlumuran lendir dan darah, lantas dengan cekatan para Bidan membersihkanmu lalu

mengizinkan Bunda menyusuimu. Dua hari setelahnya, kita pun pulang dari Rumah Sakit.

Hari-hari pertama bersamamu, Bunda dan Ayah langsung menyadari, ternyata menjadi orangtua tidaklah semudah yang kami kira. Terutama ketika engkau terbangun terus sepanjang malam, menangis, minta digendong, buang air, ingin disusui dst. Hanya kekuatan cinta dari Alloh lah yang mampu membuat kami bertahan untuk tetap cekatan merawat dan mendidikmu, meski sepanjang siang aktivitas kami pun tak terkira banyaknya…

Anakku, sungguh memilikimu adalah kebahagiaan tak terperi bagi kami, kedua orangtuamu. Karenanya kami akan berusaha untuk menjaga dan mendidikmu selaku amanah dari-Nya. Usah kau meragukan cinta kami Anakku, karena insyaAlloh kami rela berkorban apa saja demi kemaslahatan dunia dan akhiratmu.

Anakku, kami sungguh bersyukur engkau terlahir dengan sehat, normal, tak kurang suatu apa pun, karena ruam aneh atau serangan kolik saja bisa membuat kami kebingungan dan panik.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 8

Dari luka kecil hingga demam tinggi, dari keluhan samar hingga erangan dan igauan dalam tidurmu, selalu membuat kami berdebar-debar cemas dan berharap bisa menggantikan posisimu.

Berbeda dengan beberapa orangtua di dunia ini yang hampir-hampir tak bisa tidur dan seringkali dihimpit kecemasan karena penyakit ganas atau ragam kelainan yang tengah mencengkeram puteranya. Anakku kali ini Bunda ingin sedikit menuturkan kisah mereka padamu, sekedar menunjukkan kiprah para orangtua hebat yang atas izin Alloh, serta dengan kekuatan cintanya begitu gigih merawat dan akhirnya melepaskan puteranya dari cengkeraman penyakit ganas tersebut. Agar engkau tahu sayang, bahwa begitulah cara orangtua mencintai putera-puterinya, kasih sayang orangtua sepanjang jalan, sepanjang masa. Dan insyaAlloh begitu pun cinta kami kepadamu. Mari Bunda ceritakan kisah-kisah yang selalu menjadi inspirasi bagi Bunda selama mengasuhmu.

Adalah sebuah keluarga yang dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Lorenzo. Ketika anak ini lahir hingga berumur 5 tahun tidak ada

keanehan sedikitpun padanya. Namun mulai memasuki usia ke-6, dia mulai berperilaku aneh. Dia sangat agresif dan gerakannya tidak terkontrol, dia juga tidak doyan makan. Kemudian orangtuanya memeriksakan dia ke dokter spesialis. Setelah dites ternyata Lorenzo menderita LAD, yaitu suatu kelainan berupa penumpukan lemak yang menutupi otaknya. Pada waktu itu, belum ada obat yang ditemukan untuk menyembuhkan kelainan ini. Setiap anak yang menderita LAD pasti divonis kematian. Bahkan Lorenzo juga divonis hanya mampu bertahan selama 3 bulan. Orangtuanya terpukul hebat, karena Lorenzo adalah anak satu-satunya. Hari demi hari Lorenzo kian terganggu oleh kelainannya. Dia mulai tidak bisa berjalan (lumpuh), rambutnya rontok, tidak bisa bicara, bahkan sering kejang-kejang. Orangtuanya kemudian berpikir, kenapa kita harus berdiam diri saja menunggu ajal menimpa Lorenzo? Apakah tidak ada usaha yang bisa dilakukan? Maka segera, kedua orangtuanya -yang bukan dokter- rajin ke perpustakaan. Mereka sangat serius membaca, mencari informasi tentang penyakit yang menimpa anaknya. Bahkan waktunya mereka korbankan untuk itu. Sampai-sampai rumahnya mau mereka jual untuk

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 9

membiayai penelitian tentang penyakit yang menimpa anaknya. Mereka terus melakukan terapi-terapi yang mereka rancang sendiri.Suatu saat gagal, yang hampir membuatnya putus asa. Tapi di saat yang lain berhasil. Terus demikian. Pada akhirnya mereka berhasil menemukan “minyak dari sari pati kentang”. Minyak itulah yang diberikan kepada Lorenzo sebagai campuran makanannya. Lorenzo pada waktu itu mampu bertahan sampai umur 12 tahun. Luar biasa. Pada umur yang ke-12 itu, Lorenzo mulai sadarkan diri, dan mulai belajar bicara, walaupun dia masih terbaring di tempat tidur. Penemuan besar oleh kedua orangtua Lorenzo sangat berarti bagi dia,dan anak-anak lain yang menderita gangguan yang sama. Minyak hasil penemuan kedua orangtuanya itulah yang sampai sekarang dikenal dengan nama “Lorenzo’s Oil” atau Minyak Lorenzo.

Ada lagi kisah nyata tentang seorang Ibu yang begitu gigihnya berusaha meloloskan puteranya dari cengkeraman Leukemia dengan terapi sedekah. Ya, terapi sedekah. Awalnya langit terasa runtuh ketika Diana mengetahui puteranya, Abi, divonis Leukemia. Sejuta tanya seketika tumbuh di hatinya. Mengapa Alloh memberi ujian

yang teramat berat baginya? Pilihan tunggal secara medis untuk mengobati Abi adalah kemoterapi. Keputusan yang tidak mudah bagi banyak orangtua. Satu hal karena biaya yang tidak ringan. Sementara, proses kemoterapi tidak boleh terputus selangkah pun. Hal lain adalah mitos-mitos menyeramkan yang akan dialami semasa menjalani kemoterapi. Namun, ibu mana yang merelakan anaknya terus dicengkeram maut? Atas petunjuk-Nya, Diana memutuskan untuk menjalani terapi sedekah. Dengan bersedekah, Diana berharap doa-doanya akan lebih mudah dikabulkan. Dan itu terbukti! Begitu banyak hikmah yang dipetik Diana saat menjalani ujian kehidupannya. Banyak pula karunia Alloh yang dirasakannya setelah menjalani terapi sedekah.

Anakku, begitulah cara para orangtua mencintai putera-puterinya. Tak terkecuali kami, insyaAlloh. Saat engkau tertimpa musibah apapun, ingin rasanya Ayah dan Bunda menggantikan posisimu…

Biarlah sakit itu untuk kami saja yang sudah dewasa ini. Engkau baru saja tumbuh, masih begitu rapuh, mengeluhkan rasa sakit dengan jelas

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 10

pun belum bisa. Dan betapa baru sedikit waktu yang telah engkau lalui dengan bermain…

*****

MENJADI ORANGTUA BARU

Sayang, akhirnya kau hadir juga di tengah-tengah

kami, Ayah dan Bundamu. Dengan senyummu, tawamu, bahkan tangisanmu, kau warnai hari-hari dengan keceriaan dan kebahagiaan.

Karena hadirmu, maka kami dipanggil ’orangtua’. Hmm.., sebuah predikat yang akhirnya harus kami pertanggungjawabkan kelak di hadapan Alloh SWT.

Menjadi orangtua. Sepertinya mudah saja. Ayah pergi pagi pulang petang mencari nafkah untukmu. Bunda menyusui, memandikan dan mengganti popokmu. Ups, kalau cuma begitu apa bedanya Ayah dan Bunda dengan si Mio, kucing peliharaan kita yang baru saja melahirkan tiga ekor anak.

Padahal manusia diberi kelebihan oleh Alloh dibandingkan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Tentu dalam hal menjadi orangtua-pun kita

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 11

seharusnya lebih baik dibanding makhluk-Nya yang lain, bukan?

Alhamdulillah Ayah dan Bunda telah mendapatkan pencerahan dari sebuah buku saku yang berjudul ’Menjadi Orangtua Sejati’. Inti buku tersebut, jangan sampai kita yang menjadi orangtua ini hanya terjebak dalam rutinitas teknis sebagai orangtua, sehingga melupakan peran orangtua yang lebih essensial. Jangan sampai Ayah dan Bundamu ini hanya terjebak dalam rutinitas mencukupimu dari segi sandang, pangan, dan papan saja.

Namun lebih dari sekedar itu, kami juga harus membekalimu dengan nilai-nilai spiritual sejak dini. Agar kelak tak hanya jadi anak yang sehat dan cerdas saja, lebih dari itu engkau harus jadi anak yang betul-betul sholih.

Maka Bunda pun berusaha bangun sepagi-paginya untuk mendirikan sholat dan membereskan semua pekerjaan teknis Bunda, seperti memasak, mencuci, memandikanmu, dan seterusnya. Tiba saatnya Ayah pergi ke kantor, pekerjaan teknis

Bunda sudah selesai sehingga Bunda bisa berkonsentrasi penuh untuk mendidikmu hari ini.

Sayang, biasanya kita awali pagi dengan berjalan-jalan. Saat berjalan-jalan itulah Bunda menerangkan banyak hal padamu. Tentang bunga-bunga yang indah berwarna-warni, tentang kucing, ayam, juga matahari. Kita eksplorasi bersama, dan Bunda terangkan padamu bahwa itu semua Alloh yang membuatnya, Alloh lah yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa menciptakan kita semua, seluruh alam semesta.

Setelah itu biasanya kau tertidur, dan baru akan bangun lagi saat kau lapar atau buang air. Saat kau bangun, biasanya Bunda putarkan murotal yang sudah biasa kau dengarkan sejak dalam kandungan Bunda dulu, lantas Bunda ikut melafalkannya sambil menatapmu dengan mimik lucu, kau pun merespon dengan tawa dan ocehanmu, heu…ouw…euw…

Jika kau kembali haus atau lapar, Bunda pun kembali menyusuimu hingga kau tertidur. Dan jika kau kembali terjaga, maka ada saja yang Bunda lakukan untuk bermain sambil belajar

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 12

denganmu. Alhamdulillah, Bunda memiliki Buku Panduan untuk menstimulus bayi agar di masa Golden Age mu, seluruh pertumbuhan dan perkembanganmu bisa optimal. Buku itulah yang membantu Bunda merancang sendiri permainan-permainan yang edukatif untukmu. Tentu Bunda menerapkannya hanya jika kau merasa ingin, jika sedang tak ingin Bunda lebih suka ’mengobrol’ santai denganmu saja. Malah jika kau merasa bosan, tak jarang Bunda biarkan kau bereksplorasi sendiri.

Satu hal yang tak boleh terlewat adalah, mengawali segala aktivitas apapun dengan mengajakmu mengucapkan basmalah, bismillahirrahmanirrahiim. Bahkan saat akan menyusui Bunda akan membimbingmu untuk mengucapkan doa mau makan, begitupun saat me-ninabobokan-mu, Bunda akan membimbingmu mengucapkan doa mau tidur agar kelak saat kau sudah bisa berbicara, engkau telah terbiasa melafalkan doa-doa tersebut.

Satu lagi kebiasaan positif yang coba Bunda tanamkan padamu, Bunda ingin menjadikanmu seorang anak yang gemar

membaca. Karena tak bisa dipungkiri kegemaran membaca, khususnya buku-buku yang bergizi akan menjadikanmu seorang anak yang mencintai ilmu, hingga kelak kau akan menjadi seorang anak yang cerdas. Maka tak jarang Bunda bacakan buku cerita islami yang menarik untukmu, bergambar lucu dan full colors.

Membacakanmu buku cerita, telah Bunda terapkan sejak engkau baru berusia lima hari. Meski saat itu kau belum memahami apa yang Bunda lakukan, Bunda yakin apa yang Bunda lakukan tidak akan sia-sia, kelak engkau akan terbiasa mencintai ilmu serta menjadi anak yang tidak bisa dipisahkan dari buku-buku bermutu.

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, karena itu Bunda tak akan seharian ’mengurungmu’ dalam rumah. Ada kalanya di sore hari, kita berkunjung ke tetangga sebelah untuk menemui teman sebayamu. Di hari libur kita bisa berkunjung ke rumah nenek, disana kamu bisa bermain dengan sepupu-sepupumu. Kelak, semoga Alloh berkenan mengaruniakan lagi beberapa anak pada Ayah dan Bunda, sehingga kamu bisa bermain dan belajar

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 13

bersama adik-adikmu. Kelak kau pun akan bersekolah Anakku, di sana kau akan bertemu dan bergaul dengan banyak orang, tentunya Bunda akan pilihkan sekolah yang terbaik untuk mengasah kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektualmu.

Anakku, Ayah dan Bunda yang dipilih oleh Alloh untuk menjadi orangtuamu ini, selalu ingin memberikan yang terbaik untukmu. Ayah dan Bunda ingin engkau menjadi anak sholih yang berbakti. Kami tak pernah berhenti belajar dari keluarga Rosululloh SAW dan para orang sholih tentang bagaimana menjadi orangtua yang ideal.

Mereka rajin mendekatkan diri pada Alloh lewat sholat, tilawah, puasa, juga sedekah. Ada ibu yang selalu berwudhu sebelum menyusui puteranya, ada orangtua yang istiqomah berpuasa daud untuk mendekati-Nya, ada yang rutin membaca 1 juz Al Qur’an sebelum memulai hari-harinya. Subhanalloh, kami akan terus belajar dari mereka Nak, dan insyaAlloh kami tak akan pernah berhenti belajar untuk menjadi orangtua yang terbaik untukmu, percayalah…

ANAKKU, CINTAILAH ALLOH

Anakku, pernahkah engkau jatuh cinta?

Pernahkah engkau merasakan kebahagiaan yang begitu meluap-luap saat bisa bertemu dan berdekatan dengan seseorang? Engkau selalu merindukannya, senantiasa menyebut namanya, selalu memujinya, dan tak pernah lelah engkau berkorban untuk kebahagiaannya. Itulah cinta Anakku, sebuah berkah karunia Alloh yang dianugerahkan-Nya pada manusia agar dapat saling mengasihi dan menyayangi.

Bicara tentang cinta Anakku, niscaya tak akan pernah habis kita mengupasnya. Alloh sendiri telah menyampaikannya dalam sebuah ayat. “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (Ali Imron : 14).

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 14

Begitulah Anakku, sudah menjadi sifat manusia bahwa mereka mencintai wanita, membangga-banggakan anaknya, ingin harta kekayaan yang melimpah. Hal itulah yang memang dijadikan oleh Alloh tampak indah di mata manusia, sehingga mereka berusaha untuk meraihnya. Selain itu, manusia juga akan selalu berambisi untuk memiliki pangkat dan kedudukan yang tinggi.

Anakku, boleh-boleh saja kita jatuh cinta, karena cinta adalah fitroh seorang manusia. Namun berhati-hatilah Nak, pandai-pandailah memanajemen cinta. Karena cinta yang hakiki dan abadi hanyalah cinta yang mengikuti syariat, cinta yang hanya didasarkan pada iman bukan hawa nafsu.

Tentang manajemen cinta, Alloh yang Maha Rohman telah menerangkannya dalam ayat berikut ini, Katakanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Alloh dan Rosul-Nya dan dari

berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusan-Nya." Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At Taubah : 24)

Sangat jelas bukan Anakku. Alloh telah menganugerahi kita sebuah fitroh untuk mencintai apa-apa yang tampak indah di mata kita, baik wanita, anak-anak, harta, maupun kekuasaan. Namun demikian Alloh telah menetapkan batasan yang jelas bahwa cinta tersebut tidak boleh menandingi cinta kita kepada Alloh, Rosul-Nya, serta melalaikan dari berjihad di jalan-Nya.

Anakku sayang, cintailah Alloh lebih dari cintamu pada apapun dan siapapun di alam semesta ini. Terlalu banyak Nak, terlalu banyak limpahan rahmat, nikmat, dan kasih sayang Alloh yang telah dianugerahkan-Nya untuk kita. Tak pantas jika kita menomorduakan Alloh, sebab Dialah yang selalu menyayangi kita, Dialah yang selalu mendengar dan menjawab doa-doa kita, Dialah yang selalu mengeluarkan kita dari kesempitan menuju kelapangan. Saat kita mendekati-Nya sejengkal, maka Alloh akan mendekati kita sehasta. Saat kita menghampiri-

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 15

Nya dengan berjalan, maka Alloh akan menyambut kita dengan berlari. Subhanalloh, hanya Alloh yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Buktikan cinta kita kepada Alloh, Anakku. Buktikan cinta kita dengan selalu mengingat-Nya, basahi lidah kita dengan dzikrulloh, janganlah segan-segan untuk membaca ayat-ayat cinta-Nya yang terangkum indah dalam Al Qur'an.

Kagumilah Alloh Anakku, kagumilah Dia dengan senantiasa memuji-Nya. Ucapkanlah subhanalloh saat kita menyaksikan keajaiban dan kesempurnaan ciptaan-Nya di alam semesta ini.

Ridholah atas segala yang ditetapkan Alloh untukmu Nak. Dialah yang telah menciptakan kita, maka Dia pula yang paling paham apa yang terbaik untuk kita. Relakanlah apa-apa yang telah Alloh putuskan untukmu, karena jika engkau telah rela dan ikhlash, maka Dia tak akan segan-segan untuk memberikan yang lebih baik lagi untukmu.

Cinta selalu meminta pengorbanan Anakku. Karena Cinta baru akan terbukti saat kita berani untuk mengorbankan apapun untuk yang

kita cintai. Oleh sebab itu Anakku, korbankanlah dirimu, hartamu, waktumu serta apapun yang kau miliki semata-mata untuk berbakti kepada-Nya. Seperti layaknya pejuang-pejuang agama Alloh terdahulu yang rela syahid untuk membela agama Alloh.

Takutlah pada Alloh Nak, takutlah jika seandainya Alloh meninggalkanmu, takutlah jika seandainya Alloh tak lagi mencintaimu, tak mengampuni dosamu, bahkan membenci serta mengazabmu. Namun imbangilah rasa takut itu dengan berharap pada-Nya Nak, berharaplah pada Alloh untuk senantiasa mencintaimu, menjagamu, mengampuni dosa-dosamu dan kelak berkenan merahmatimu dalam jannah-Nya. Karena rasa takut dan harap itu ibarat sepasang sayap burung yang harus senantiasa seimbang. Jangan terlalu takut karena akan menjadikanmu mudah putus asa akan rahmat-Nya. Jangan pula terlalu percaya diri dalam berharap karena hal itu akan menjadikanmu jumawa dan sombong.

Bertakwalah pada Alloh Anakku. Bertakwalah pada Alloh dengan senantiasa mentaati perintah-Nya serta meninggalkan

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 16

larangan-Nya. Yakinilah bahwa apa-apa yang telah diperintahkan oleh Alloh pastilah baik untukmu, dan sebaliknya apa-apa yang telah dilarang oleh Alloh tentulah buruk dan bisa mengakibatkan kecelakaaan bagi kita. Taatlah pada-Nya seperti taatnya generasi awal kaum muslimin. Ketika Alloh telah mengharamkan khamr, maka mereka tak segan-segan untuk seketika membuangnya hingga menggenangi saluran-saluran air di negeri tersebut. Begitupun ketika Alloh memerintahkan para muslimah untuk berhijab, maka seketika mereka menggunting seprei, selimut, dan kain apapun untuk dijadikan penutup aurat mereka.

Anakku sayang, telah yakinkah kita bahwa diri ini telah mencintai Alloh di atas segala-galanya. Jika jawabnya sudah, maka lazimnya orang-orang yang jatuh cinta itu akan otomatis mencintai apa-apa dan siapa-siapa yang dicintai Alloh, serta sebaliknya akan melepaskan diri dan membenci apa-apa dan siapa-siapa yang dibenci Alloh. Jika jawabnya belum, berusahalah Nak, berjuanglah. Puncak kebahagiaan seorang mukmin itu hanya bisa dicapai ketika berhasil mencintai Alloh lebih dari apapun dan siapapun di alam semesta ini.Wallohu A’lam bisshowab.

MAAFKANLAH NAK

Nak, hari ini Bunda terkejut melihatmu pulang

ke rumah dengan raut wajah sedemikian sedih. Bunda bertanya padamu, dan kau pun terdiam, menundukkan wajahmu, sambil sesekali menghela nafas. “ Aku sedih Bunda…”, jawabmu terbata, “ sahabatku telah melukai hatiku… “. Dan selanjutnya kau bercerita panjang lebar sambil terisak-isak, air matamu berhamburan.

Nak, Bunda mengerti. Hatimu pasti sakit, serasa diiris sembilu. Karena yang menyakitimu adalah sahabatmu, orang yang selama ini demikian dekat denganmu dan telah kau anggap sebagai saudaramu sendiri. Kau pasti kecewa, karena orang yang selama ini begitu memahamimu, ternyata telah menyakitimu. Kau ingin marah, namun terhalang oleh rasa sayangmu yang mendalam padanya. Kini, menangislah sepuasmu, agar hatimu lega…

Nak, kita harus memahami bahwa di dunia ini tak ada manusia yang sempurna tanpa

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 17

cela. Tak terkecuali orangtuamu, saudaramu, atau sahabat-sahabatmu, ada kalanya melakukan kesalahan yang mungkin akan melukai hatimu. Kesalahan itu bisa jadi disengaja, namun banyak juga yang tidak disengaja. Kali ini bisa jadi kita yang terluka karena kesalahan orang lain, namun di saat yang lain bisa jadi kita juga melakukan kekhilafan yang sama pada orang tersebut. Karena itu diantara kita, mesti dipupuk kesediaan untuk memberi maaf serta bersikap lapang dada. Sebab dalam berukhuwah, perbedaan dan gesekan-gesekan itu pasti ada..

Anakku, coba rasakan bagaimana suasana hatimu saat ini. Sedih, marah, kecewa, dan sakit hati, betul begitu? Bunda yakin, kau pasti sangat tidak nyaman dengan hadirnya perasaan itu. Begitulah rasanya, jika diri kita dikuasai oleh rasa-rasa yang tidak menyenangkan itu. Dan satu-satunya cara untuk melenyapkan segala rasa yang membuatmu tidak nyaman itu hanyalah dengan 'memaafkan'.

Nak, sejatinya memaafkan itu bukanlah kebutuhan orang lain, melainkan kebutuhanmu sendiri. Coba renungkan, berapa lama sakit hati

akan mengisi relung-relung hati kita. Sampai mati akan tersimpan di alam bawah sadar kita, dan akan muncul ke alam sadar apabila pemicu sakit hati tersebut hadir di hadapan kita, hadir dalam pikiran kira, serta hadir dalam ingatan kita. Coba bayangkan, bagaimana jika saat kita sedang berekreasi dengan keluarga, tiba-tiba ia muncul, bagaimana jika saat kita sedang konsentrasi untuk mengambil keputusan yang penting, tiba-tiba ia muncul. Tentu, semuanya itu akan sangat mengganggu kenyamanan yang sedang kita nikmati.

Perlu kita tahu, energi yang dibutuhkan untuk marah, sedih, dan sakit hati, akan sangat mengurangi ketahanan fisik kita. Ketika kita marah, otot-otot tubuh menegang, detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan pernafasan menjadi sesak, kestabilan emosi akan kacau. Coba kita bayangkan berapa banyak kerugian yang harus kita alami jika kondisi emosional ini tidak secepatnya dinetralisir. Ibaratnya seperti orang yang menyimpan kentang busuk dalam tas yang selalu dibawa kemana-mana. Setiap muncul perasaan marah, benci, dendam maka kentang busuk dalam tasnya bertambah lagi, dan kentang

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 18

busuk yang ada dalam tas tidak pernah dikeluarkan, tentunya sangat menyebalkan untuk membawanya kemana-mana setiap saat.

Anakku, Bunda mengerti bahwa terkadang memaafkan itu memang tidak mudah. Islam sendiri telah memberikan alternatif, bahwa ketika seseorang dizholimi, maka ada dua hak baginya. Hak yang pertama adalah membalas setimpal dengan perbuatannya, sedang hak kedua adalah memaafkannya. Kalaupun dipilih alternatif yang pertama, maka balasan itu tidak boleh lebih berat, walaupun kepada musuh-musuh Islam. Namun seandainya opsi kedua yang dipilih, maka orang tersebut berarti telah membeli surga. Sebab harga maaf itu mahal, setimpal dengan harga surga.

Anakku, Bunda akan menceritakan padamu sebuah kisah yang pasti akan mencerahkan hatimu…

Suatu hari raut wajah Rosululloh tampak berseri-seri. Tak lupa beliau menampakkan senyumnya sampai kelihatan kilau gigi putihnya. Maka Umar bertanya ada apa gerangan. "Kulihat ada dua orang dari ummatku yang mendatangi

Alloh 'Azza wa Jalla. Yang satu berkata, 'Ya Robbi, hukumlah orang ini yang telah mengambil hak dan menganiayaku di dunia.' Lalu Alloh memerintahkan kepada si zholim tersebut agar mengembalikan haknya.

'Ya Robbi,' kata si zholim, 'aku tidak lagi memiliki simpanan perbuatan baik yang bisa menggantikan haknya.'

'Dia sudah tidak memiliki sisa-sisa perbuatan baik untuk menggantimu, lalu apa yang kau harapkan darinya?' kata Alloh kepada satunya. 'Ya Robbi, pindahkan kepadanya dosa-dosaku. Biar dia yang memikulnya,' katanya."

Tiba-tiba air mata Rosululloh mengalir membasahi pipinya karena mengenang hari-hari yang maha dahsyat itu. Beliau berkata, "Hari itu adalah hari-hari yang maha dahsyat, hari di mana setiap orang berusaha untuk melepaskan setiap beban dosa yang dipikulnya."

"Kemudian Alloh berkata kepada si teraniaya, 'Wahai Fulan, angkat pandanganmu dan lihatlah surga-surga yang tersedia.'

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 19

'Ya Robbi, saya lihat negeri-negeri yang terbuat dari perak dan istana-istana dari emas yang terhias indah dengan mutiara-mutiara yang berkilauan. Apakah semua itu kau persiapkan untuk Nabi dan Rosul-Mu, para siddiqin dan orang-orang yang syahid?' 'Tidak,' kata Alloh. 'Semua itu Kusiapkan bagi siapa saja yang sanggup membelinya.'

'Siapakah mereka ya Robbi?'

'Engkau juga mampu memilikinya.'

'Bagaimana caranya?'

'Dengan memaafkan saudaramu itu.'

'Kalau begitu, aku maafkan dia ya Robbi.'

'Ambillah tangan saudaramu itu dan masuklah kalian ke dalam surga yang Kujanjikan.'"

Kemudian Nabi mengakhiri kisah ini dengan pesan sabdanya, "Bertaqwalah kamu kepada Alloh dan berbuat baiklah dalam hubungan antar sesama. Sungguh Alloh SWT akan

mendamaikan antara orang-orang yang beriman kelak pada hari kiamat."

Nah, setelah menyimak kisah tersebut, apa yang kau pikirkan Anakku? Ayo, seka air matamu, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan pelan-pelan, lapangkanlah dadamu, berikanlah maafmu untuk sahabatmu itu. Rasakanlah, ketenangan dan kebahagiaan akan kembali menyelimuti hatimu, dan insya Alloh kelak surga pun akan diberikan oleh Alloh pada anak-anak pemaaf sepertimu. Aamiin ya Robbal alamiin...

*****

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 20

PEMBELA RAKYAT MISKIN

Siang kali ini, langit begitu cerahnya. Hamparan

biru muda nan cantik, dihiasi awan-awan putih selembut kapas. Matahari pun sejak pagi tadi tak pernah sembunyi, sinarnya merebak ke seluruh penjuru kota, seolah ingin turut serta menghadirkan keceriaan untuk hari ini.

Subhanalloh, memang sungguh istimewa hari ini. Hari dimana anak-anak dari keluarga berada berbaur dan ikut berbagi dengan anak-anak jalanan dari kawasan Jembatan Merah Surabaya.

Anakku, hari ini Bunda memang ingin memenuhi janji pada murid-murid Bunda yang tergabung dalam klub Ahad School Al Irsyad. Janji untuk mempertemukan mereka dengan saudara-saudara kita yang setiap hari harus berjuang untuk sekedar mencari sesuap nasi, dengan mengamen, berjualan koran atau asongan, tidak seperti kita yang telah dilimpahi rezeki yang cukup oleh Alloh, sehingga bisa makan dengan menu lengkap tiga kali dalam sehari.

Seperti biasa, Bunda juga turut mengajakmu Nak. Lebih-lebih karena hari ini Bunda ingin secara khusus menjawab pertanyaan yang pernah kau lontarkan. Tentang arti namamu.

“Bunda, kenapa namaku Ghifary?”, tanyamu saat itu. “Memangnya Ghifary itu artinya apa?” dengan raut muka penasaran kau hadapkan wajahmu ke arah Bunda, seolah menuntut jawaban yang lengkap secepatnya. Lantas Bunda tersenyum, meraih tubuh mungilmu dalam pangkuan Bunda, serta menghadirkan sebuah kisah tentang salah seorang sahabat kesayangan Rosululloh SAW yang bernama Abu Dzar Al Ghifary.

Abu Dzar Al Ghifary adalah seorang sahabat yang ahli zuhud. Ia tidak pernah mengumpulkan harta, juga tidak menyukai orang yang menumpuk harta. Ia sering mengecam para hartawan, sehingga Khalifah Ustman RA menyuruhnya agar menyendiri di Rabzah, yaitu suatu pemukiman di hutan yang sangat sedikit penduduknya.

Pada suatu hari, seseorang memberitahu bahwa ada beberapa orang yang tinggal di dekat

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 21

mata air dalam keadaan darurat dan sangat membutuhkan makanan. Maka Ia menyuruh pelayannya untuk mengambilkan seekor unta terbaik untuk disedekahkan kepada beberapa orang yang membutuhkan tersebut. Akan tetapi pelayannya merasa sayang untuk menyedekahkan unta terbaik tersebut, lantas menggantinya dengan unta yang lain. Mengetahui hal tersebut Abu Dzar Al Ghifary berkata kepada pelayannya, “Engkau telah mengkhianatiku!”. Sang pelayan memahami maksudnya dan segera menukar unta tersebut dengan unta terbaik tadi.

Setelah unta terbaik tersebut disembelih dan disedekahkan kepada beberapa orang yang membutuhkan tadi, Abu Dzar Al Ghifary bertanya kepada pelayannya, “Bukankah aku telah menyuruhmu agar memilih benda yang terbaik untuk disedekahkan, tetapi engkau dengan sengaja atau tidak telah mengingkarinya. Namun tidak mengapa jika engkau memang lupa”. Sang pelayan menjawab, “Sebenarnya aku tidak lupa. Pada mulanya aku telah memilih unta yang terbaik tadi, tetapi hatiku berkata bahwa unta itu paling baik dalam bekerja dan engkau sangat memerlukannya. Karena itulah aku tinggalkan unta itu. Kemudian

Abu Dzar Al Ghifary menimpalinya, “Benarkah engkau meninggalkannya untuk keperluanku?”. Sang pelayan kembali menjawab, Ya, sengaja aku tinggalkan untuk keperluanmu.” Selanjutnya Abu Dzar Al Ghifary menegaskan, “Tidakkah engkau ingin mengetahui kapankah hari keperluanku? Hari keperluanku adalah ketika aku akan diletakkan dalam kubur seorang diri. Itulah hari keperluanku yang sebenarnya. Sesungguhnya dalam harta itu ada tiga pemilik : yang pertama adalah takdir. Ia begitu saja mengambil hartamu yang baik maupun yang buruk tanpa menunggu apapun. Kedua, pewaris yang menanti hartamu. Jika engkau mati, mereka akan mengambilnya. Dan ketiga adalah dirimu sendiri. Jika dapat, jangan menjadi yang paling lemah di antara ketiganya. Alloh SWT berfirman : “Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang paling kamu cintai.” (QS. Ali Imran : 92). Oleh sebab itu aku infaqkan harta yang paling aku cintai sehingga akan menjadi tabunganku di akhirat kelak.”

Itulah sepenggal kisah dari Abu Dzar Al Ghifary yang dapat kita teladani Anakku. Betapa

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 22

beliau memiliki kezuhudan dan sifat dermawan yang luar biasa mengagumkan.

“Assalamualaikum...”, terdengar suara salam bersama riuh rendah tawa anak-anak, membuyarkan lamunan Bunda tentangmu dan Abu Dzar Al Ghifary. “Waalaikumsalam warahmatulloh”, jawab Bunda menyambut kedatangan murid-murid yang baru selesai menjajakan koran dan asongan di sekitar kawasan Jembatan Merah. Memang Ahad School kali ini murid-murid sengaja dilepas berkelompok, masing-masing kelompok berbaur dengan dua orang anak jalanan, serta didampingi seorang ustadzah yang mengawasi masing-masing kelompok dari kejauhan. Mereka ditugaskan untuk membantu anak jalanan tersebut untuk menjajakan koran atau asongan. Dengan begitu, murid-murid akan turut merasakan betapa sulitnya anak-anak tersebut berjuang mencari sesuap nasi, sehingga akan mengasah rasa kepedulian dan kesetiakawanan sosial mereka. Sekaligus juga akan memupuk rasa syukur mereka kepada Alloh SWT atas rezeki yang telah dilimpahkan selama ini.

Menutup Ahad School kali ini, selepas sholat dhuhur berjamaah dan makan siang bersama tadi, pemandangan yang menggetarkan terjadi. Saat murid-murid saling berangkulan untuk berpamitan dengan saudara-saudara mereka dari kawasan Jembatan Merah. Murid-murid mungil itu masing-masing memberikan bingkisan kepada anak-anak yang kurang beruntung tersebut. Bingkisan itu adalah hasil patungan murid-murid yang diambil dari uang tabungan mereka sendiri.

Dan Ghifary, subhanalloh sepanjang perjalanan pulang tak henti-hentinya dia bercerita tentang pengalamannya berjualan koran dan asongan hari ini. Betapa takjubnya dia akan kegigihan anak-anak jalanan tersebut untuk memperjuangkan hidup mereka. Ghifary berazzam akan terus memberikan perhatian pada saudara-saudaranya yang kurang beruntung tersebut. Dia akan selalu berupaya untuk mensedekahkan harta yang paling dicintainya untuk mereka. Dan kelak saat dewasa, dia bercita-cita untuk selalu memperjuangkan nasib rakyat miskin seperti yang dilakukan oleh idolanya, Abu Dzar Al Ghifary.

*****

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 23

MEMETIK KEBAIKAN

Malam kali ini begitu dingin, sejak sore tadi

kota Surabaya telah basah diguyur hujan, tidak begitu deras namun menyisakan rintik-rintik yang masih awet, tak kunjung reda hingga malam menjelang. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.00, tapi anak sulung Bunda belum juga kelihatan batang hidungnya. Terakhir berkirim sms tadi, katamu acara baksos sudah selesai sejak isya’, tapi panitia putra harus kembali ke sekolah, mengembalikan properti milik sekolah yang digunakan untuk keperluan baksos hari ini. “Insya Alloh aku sampe rumah jam 21.00 Bunda”, jawabmu saat Bunda menanyakan jam kepulanganmu.

Nak, Bunda bangga sekali padamu. Bunda tidak keberatan kamu pulang agak malam, sejauh aktivitasmu bermanfaat untuk umat. Bunda percaya, anak Bunda tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan orangtuanya. Bunda percaya, segala aktivitas yang kamu lakukan pasti positif, dan Bunda merasa tenang karena kamu selalu

mengkomunikasikan aktivitasmu pada kami, kedua orangtuamu.

Bakti sosial kali ini, setahu Bunda sudah rutin kalian adakan, sebulan sekali di kantong-kantong kemiskinan kota Surabaya. Tak hanya itu, acara-acara serupa tabligh akbar bahkan aksi solidaritas untuk Palestina pun kau selenggarakan bersama teman-teman kerohanian Islam sekolahmu. Bahkan Bunda dengar, bulan depan kalian akan menyelenggarakan acara khitanan masal untuk anak-anak jalanan. Subhanalloh, kalian memang pemuda-pemuda beriman yang giat sekali mengabdikan diri untuk membangun umat. Dan hebatnya, meski tak kepalang tanggung segala macam aktivitas kalian, tak pernah Bunda dengar kalian bermasalah dalam pelajaran di sekolah. Justru yang Bunda tahu, masing-masing dari kalian memiliki prestasi akademis dan non akademis yang kerap mengharumkan nama sekolah.

Nak, melihat aktivitas dakwah dan sosialmu yang begitu padat saat kau menginjak bangku SMU ini, mengingatkan Bunda pada perbincangan kita saat kau masih SD dulu, suatu pagi saat kau menemani Bunda belanja ke pasar.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 24

Saat itu segala keperluan yang kita butuhkan sudah Bunda beli, namun kamu merengek minta dibelikan buah rambutan. Sayangnya waktu itu pedagang rambutan langganan Bunda, Lik Wito sedang absen. Jadilah Bunda harus membelinya dari seorang pedagang buah yang Bunda tidak suka karena sudah terkenal culas. Dan benar saja, saat Bunda periksa sebagian besar dari buah rambutan yang sudah dimasukkannya ke dalam tas, ternyata ada yang masih mentah, bahkan ada yang sudah busuk. Spontan langsung Bunda kembalikan rambutan yang tak bisa dimakan itu, dan minta diganti. Saat membayar, tak lupa Bunda berpesan pada pedagang culas itu, “Setiap orang akan menuai apa yang ditanam, sekarang mungkin sampeyan untung karena sudah menipu pembeli. Tapi kalau sampeyan terus-terusan curang begini, pasti nanti sampeyan cepet bangkrut karena ndak ada lagi yang mau beli di sini”.

“Apa maksudnya setiap orang akan menuai apa yang ditanam Bunda?”, celetukmu tiba-tiba. Seketika kejengkelan Bunda pada pedagang buah tadi lenyap, mendengar pertanyaan yang tak terduga darimu. Rupanya

anak Bunda ikut ndengerin toh. Dan Bunda segera mencarikan jawaban yang paling mudah kau pahami, Bunda tak ingin menyia-nyiakan pertanyaan cerdas yang terlontar dari mulut mungilmu. Bunda tak ingin kehilangan kesempatan untuk menjelaskan konsep penting ini.

“Ingat tanaman cabe di kebun rumah kita nggak?”, tanya Bunda kepadamu. “Dua bulan yang lalu, Ayah sendiri yang menanam biji cabe disana, dan sekarang cabenya sudah masak, siap dimanfaatkan Bunda untuk membuat sambal. Nah, ketika Ayah menanam biji cabe tentu yang akan tumbuh adalah tanaman cabe, tidak mungkin menanam cabe lantas yang tumbuh adalah rambutan. Begitupun dengan kita, saat kita menanam kebaikan maka yang akan tumbuh adalah kebaikan, namun sebaliknya jika kita menanam keburukan maka keburukanlah yang akan kita dapatkan”, jelas Bunda panjang lebar.

Misalnya ya pedagang buah tadi, karena dia sudah menanam keburukan dengan berlaku curang pada pembeli, maka bisa dipastikan orang-orang tidak akan mau lagi membeli dagangannya, dan lama kelamaan pedagang itu akan bangkrut.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 25

Berbeda dengan pedagang buah langganan Bunda yang biasanya, Lik Wito selalu jujur, buah-buahan yang dijual masih segar, harganya murah, dan tidak segan-segan memberikan bonus pada pembeli, maka tidak heran jika pelanggan Lik Wito selalu bertambah dari hari ke hari.

Sebenarnya, setiap kali kita melakukan keburukan maka saat itu juga kita sedang berharap akan ada keburukan yang kita terima. Begitupun saat kita melakukan kebaikan, maka bersiap-siaplah menerima balasan dari Alloh atas kebaikan yang telah kita lakukan. “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri…” (QS. Al Isra’:7).

Dan saat ini, saat engkau sudah beranjak dewasa rupanya telah kau kembangkan sendiri apa yang Bunda sampaikan dulu. Bunda saksikan sendiri, engkau bersama teman-teman seperjuanganmu tak henti-hentinya berupaya mempersembahkan yang terbaik untuk umat Islam. Engkau belajar dengan sungguh-sungguh, beribadah dengan tekun, juga berdakwah dengan giat. Engkau tak lagi berfikir apa yang akan kau

terima atas kebaikan yang telah kau lakukan. Namun hanya berfikir apa lagi yang bisa kau persembahkan untuk Alloh dan umat Islam.

Anakku, engkau masih sangat muda, dan mungkin masih panjang jalan kehidupan yang akan kau tempuh. Bunda berdo’a agar Alloh senantiasa mengaruniaimu dengan keimanan yang teguh serta keistiqomahan dalam melaksanakan segala konsekuensi dari keimanan tersebut. Mudah-mudahan kelak di hari perhitungan engkau berhasil memetik hasil atas segala kebaikan yang telah kau usahakan semasa hidup di dunia ini. Mudah-mudahan ridho dan berkah Alloh senantiasa dilimpahkan-Nya atas segala kebaikanmu, dan mudah-mudahan engkau berhasil mendapatkan karunia rahmat dan syurga-Nya.

“Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS.Al Zalzalah:7-8).

Wallohu a’lam bisshowab.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 26

PERTANYAAN CERDAS

“Kenapa sih kita harus sholat?

Sholat itu untuk mengingat Alloh..

Kenapa sih harus ingat Alloh?

Karena Alloh sayang kita..

Alloh tumbuhkan buah yang bisa kita makan..

Alloh beri udara untuk kita bernafas..”

Masih ingat lagu itu nggak Nak? Lagu itulah yang Bunda nyanyikan untukmu saat sebuah pertanyaan terlontar dari bibir mungilmu, “Ngapain sih kita mesti sholat Bunda?”. Mungkin pertanyaan itu muncul karena sejak usiamu masih berbilang bulan, Ayah dan Bunda seringkali membawamu ke masjid untuk mengikuti kajian agar kelak dapat menjadi kebiasaan dalam hidupmu. Hingga setelah ke masjid itu engkau menjadi teramat familiar dengan lantunan Al Qur’an, kumandang Adzan, juga aktivitas sholat dan ibadah-ibadah lainnya.

Alhamdulillah, pujian dan ungkapan syukur hanya kepada Alloh, rupanya masjid telah menjadi tempat yang amat berkesan bagimu hingga kaupun selalu mengikuti Ayah saat berangkat sholat berjamaah di masjid. Lalu saat usiamu telah menginjak empat tahun, kau lontarkan pertanyaan cerdas itu, “Ngapain sih, kita mesti sholat Bunda? Sholat itu buat apa sih”. Maka mengalirlah alunan lagu tersebut dari bibir Bunda. Lantas Bunda-pun meyakinkan padamu bahwa anak yang rajin sholat pasti akan disayang Alloh dan hidupnya menjadi bahagia.

Suatu saat kau bertanya lagi pada Bunda. “Bunda.. Bunda.., meja dan kursi di rumah kita itu kan tukang kayu yang buatkan untuk kita, terus kue yang Bunda masak buat kita di meja makan itu kan Bunda yang buatkan untuk kita, terus kalau pohon jambu yang di depan rumah itu siapa yang buat ya? Masa tiba-tiba muncul dari tanah dengan sendirinya. Pasti ada yang buat kan Bunda? Siapa yang buat pohon jambu itu Bunda?” tanyamu panjang lebar hingga bunda-pun menjadi tersenyum melihat tingkah polahmu yang membuat Bunda selalu ingin terus bersamamu dan menemanimu itu.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 27

Alhamdulillah, Bunda benar-benar bersyukur sekali atas pertanyaan cerdasmu kali ini, karena Bunda-pun jadi memiliki kesempatan untuk bercerita dan menjelaskan konsep penciptaan oleh Sang Maha Pencipta. Lagi-lagi Bunda menjawabnya dengan sebuah lagu..

“Mungkinkah pohon ada tanpa ada yang buat?

Mungkinkah pohon ada dengan sendirinya?

Mungkinkah kita ada tanpa ada Pencipta

Ayo pikirkan adek, cari jawabannya..

Semua yang ada pasti ada penciptanya..

Seluruh alam semesta..

Alloh penciptanya..”

Bunda masih teringat, suatu saat ketika Lebaran tiba, kita sekeluarga bersilaturrahim ke rumah Eyang di desa. Lingkungan yang asri dan sejuk dengan pemandangan indah itu membuat kita betah untuk terus-terusan berada di kebun

eyang. Dan saat kita berjalan-jalan di kebun Eyang itu, lagi-lagi engkau bertanya, “Bunda kenapa sih di antara sayur-mayur yang tumbuh subur itu, ada yang daunnya robek-robek dimakan ulat?”

Dari tatapan matamu yang berbinar-binar itu bunda mengerti bahwa engkau sangat ingin tahu kenapa. Maka Bunda-pun menceritakan kepadamu bahwa Alloh Maha Mengatur rizki bagi hamba-hambaNya. Tidak semua keinginan yang manusia harapkan untuk terpenuhi akan selalu terpenuhi. Jika Alloh berkehendak lain, pasti terjadilah kehendak-Nya. Manusia hanya berhak berusaha sekuat tenaga dengan seluruh kemampuannya. Tentang hasil, apakah sesuai harapan manusia atau tidak itu adalah wewenang Alloh. Jadi kita tidak berhak sombong karena segala sesuatu sudah ada yang menetapkannya, yaitu Alloh. Namun meski begitu, usaha untuk mencapai keinginan itu harus sungguh-sungguh.

Menyirami tanaman, menyemprotnya dengan obat anti hama adalah bagian dari usaha sungguh-sungguh yang telah dikerjakan Eyang. Eyang kita sangat rajin, Eyang kita telah menjalankan kewajibannya dan beliau InsyaAlloh

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 28

akan mendapatkan pahala dari Alloh atas usahanya itu. Namun berhasil atau tidaknya, mesti berserah diri kepada Alloh atas hasil yang akan diperoleh. Jika memang setelah disemprot obat anti hama ternyata Alloh masih mengirimkan ulat yang merobek-robek daun-daun itu, kita harus tetap berkhusnudzon (berbaik sangka) kepada Alloh. Allo pasti memiliki rencana terbaik untuk kehidupan kita. Alloh Maha Mengatur, Alloh Maha Kaya dan Alloh Maha Pemberi Rizki kepada setiap makhluknya.

Suatu saat tibalah waktunya engkau diuji oleh Alloh dengan sebuah penyakit, muncul lagi pertanyaan cerdasmu. “Bunda, kenapa semua orang di dunia ini tidak ada yang tidak pernah sakit?”.

Lantas Bunda-pun menjawab, “Itulah tanda kasih sayang Alloh kepada kita Nak, Alloh memberi manusia dengan sedikit penyakit agar manusia mudah mensyukuri nikmat sehat yang diberikan Alloh pada kita. Dengan sakit, Alloh sedang menguji apakah seseorang tetap taat kepada Alloh atau ia justru menjadi durhaka, berburuk sangka kepada Alloh dan menghentikan

ketaatan kepada-Nya. Dan sebuah kerugian besar jika ternyata seseorang gagal menghadapi ujian. Bukankah Alloh menciptakan kita hanya untuk ibadah tunduk patuh kepada-Nya. Hanya satu kali kesempatan hidup, Nak. Ayo bersabarlah, karena Insya Alloh masa sakit ini akan segera berakhir, anak yang baik adalah kekasih Alloh.”

Anakku, betapa bersyukurnya Bunda dikaruniai seorang anak yang kritis sepertimu. Bagi Bunda, semua pertanyaan cerdasmu adalah kesempatan emas untuk menjelaskan berbagai macam ilmu kepadamu. Tak akan Bunda lewatkan moment tersebut dengan mengacuhkan pertanyaanmu ataupun memberikan jawaban yang salah. Lebih-lebih jika pertanyaanmu akan memberikan kesempatan bagi Bunda untuk mengenalkanmu kepada Alloh dan menjadikanmu makin mencintai-Nya.

Bunda akan segera meyakinkanmu bahwa hanya Alloh yang Maha Segalanya. Dialah Rabb kita yang amat besar kasih dan sayangnya kepada kita…

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 29

UMMU ABIHA

Rumah yang manis, gumam Bunda tiap kali

mengunjungi sebuah rumah salah satu tetangga kita. Rumah tersebut dihuni sepasang suami istri berusia 50 tahun-an bersama kedua anak gadisnya, juga seorang nenek tua yang merupakan Ibu dan Ibu mertua pasangan suami istri tersebut.

Anehnya rumah yang selalu tampak manis bagi tiap pengunjungnya tersebut, ternyata laksana neraka bagi nenek tua yang seharusnya menikmati saat-saat terakhir dalam hidupnya. Betapa tidak, beliau yang sejatinya pemilik rumah tersebut, ternyata kerap diperlakukan tidak adil oleh anaknya, menantunya, bahkan cucu-cucunya sendiri. Bayangkan, dalam rumahnya sendiri nenek tua tersebut justru diberi jatah kamar yang sempit dan lebih jelek dibandingkan kamar lainnya. Untuk urusan makan, nenek tua ini harus memasak makanannya sendiri. Untuk urusan ke kamar mandi, beliau diharuskan ke kamar mandi lumutan yang jelek dan gelap di halaman belakang rumah, bukan di kamar mandi modern yang ada di dalam

rumah. Puncaknya adalah ketika dia dimarahi habis-habisan oleh anak dan cucunya lantaran minta diantar ke pasar. Hingga beliau syok berat, jatuh stroke, koma berhari-hari sampai kemudian menghembuskan nafas terakhirnya.

Masya Alloh, Bunda tak habis pikir, bagaimana bisa seorang ibu bisa ‘dianiaya’ oleh orang-orang terdekatnya sendiri. Bukankah ibu, adalah orang terbaik yang tak akan pernah terbalaskan jasa-jasanya.

Alangkah berbedanya mereka dengan puteri kesayangan Rosululloh SAW, Fatimah Az Zahra. Seorang puteri cantik jelita yang amat mulia akhlaknya, amat tinggi baktinya pada orangtua, hingga dia digelari Ummu Abiha yang berarti Ibu bagi Ayahnya. Karena ia begitu mencintai dan memperhatikan ayahnya laksana ibu yang selalu melindungi anaknya dengan penuh kasih sayang.

Orangtua mana yang tak ingin, jika anak yang sedari kecil diasuh dengan penuh kasih sayang, kemudian membalasnya dengan kasih sayang yang sama, bahkan tak segan ganti

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 30

‘mengasuh’ orangtuanya yang beranjak renta. Meski demikian, jasa seorang anak tak akan pernah sebanding dengan jasa orangtua. Kasih anak hanyalah sepanjang galah, sedangkan kasih orangtua sepanjang masa.

Meski begitu, ternyata kisah anak durhaka tak selalu murni karena kedurhakaan anak tersebut. Bisa jadi orangtualah yang tanpa sengaja menanamkan bibit-bibit kedurhakaan pada anaknya. Seperti kisah nenek tua di atas, siapa yang menjamin pasangan suami istri tersebut tak akan mengalami nasib yang sama dengan nenek tua tersebut di hari tuanya. Bisa jadi cucu-cucu yang sejak kecil diajari ‘membenci’ neneknya, kelak akan memperlakukan orangtuanya dengan perlakuan yang sama di saat mereka telah menjadi kakek-nenek. Naudzubillahimindzalik…

Anakku sayang, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah di atas. Bunda ingin, selamanya hubungan kita semanis hubungan Rosululloh SAW dan Fatimah Az Zahra. Dan Bunda tahu hubungan yang harmonis tersebut haruslah dibangun sejak engkau masih dalam buaian Bunda.

Bunda ingat, Rosululloh SAW pernah berkata. “Asuhlah anakmu pada tiga tahun pertama seperti engkau melayani raja. Didiklah anakmu pada tiga tahun kedua, seperti memperlakukan tawanan perang. Selanjutnya, perlakukanlah mereka seperti sahabatmu.”

Ibaratnya, saat kecil engkau jadi anak Bunda, menjelang dewasa engkau jadi sahabat Bunda, dan saat Bunda renta engkaulah yang jadi ‘Ibu’ bagi Bunda.

Hal tersebut memang benar adanya. Jika sedari kecil engkau Bunda perlakukan dengan penuh kasih sayang, jika saat mengompol dan buang air besar selalu Bunda bersihkan tanpa mengeluh dan menggerutu. Maka Bunda yakin, engkau pun akan sayang pada Bunda, dan saat Bunda mulai renta serta tak bisa mengurus diri sendiri lagi, kau pun akan merawat Bunda tanpa merasa jijik, juga tanpa mengeluh dan menggerutu.

Bayangkan jika saat baru hamil saja, seorang perempuan sudah tidak ikhlas dengan kehamilannya. Tiap kali pusing dan muntah-

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 31

muntah akibat perubahan hormonal saja, dia sudah memaki-maki dengan kesal. Lalu saat anaknya lahir, tiap kali terkena ompol atau kotoran dia marah dan berkata tak sepantasnya. Tentu tak heran jika setelah anaknya besar, dia tumbuh menjadi seorang pembangkang yang nyata.

Begitu juga jika seorang ibu gemar mendompleng pada tetangga, tak punya harga diri hingga suka meminta-minta. Maka tak heran jika kelak anaknya juga memiliki kepribadian yang sama dengan ibunya, gemar mendompleng pada orang lain termasuk pada ibunya. Hingga harta orangtuanya habis terkuras olehnya. Naudzubillahimindzalik.

Anakku sayang, semoga dan semoga kita bisa mengambil hikmah dari banyak kisah di atas. Alangkah indahnya jika kemesraan diantara kita senantiasa terjalin seperti Nabi SAW dan puterinya…

Fatimah adalah puteri yang mulia dari pemimpin para makhluq. Dia juga digelari Al-Batuul, yaitu yang memusatkan perhatiannya pada

ibadah atau tiada bandingnya dalam hal keutamaan, ilmu, akhlaq, adab, hasab dan nasab. Dia adalah anak yang paling dicintai Nabi SAW sehingga beliau bersabda: “Fatimah RA adalah darah dagingku, apa yang menyusahkannya juga menyusahkan aku dan apa yang mengganggunya juga menggangguku.” (Ibnul Abdil Barr dalam Al-Istii’aab)

Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud, Fatimah keluar bersama wanita-wanita dari Madinah. Dia menyambut Rosululloh SAW agar hatinya tenang. Ketika melihat luka-luka Rosululloh, Fatimah langsung memeluknya. Dia mengusap darah darinya, kemudian mengambil air dan membasuh mukanya. Betapa indah situasi di mana hati Muhammad SAW berdenyut menunjukkan cinta dan sayang kepada puterinya itu. Demikian juga dengan Az-Zahra, ia pun berlinang air mata dan berdenyut hatinya dengan cinta dan kasih sayang pada ayahnya…

*****

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 32

TANDA CINTA ALLOH UNTUKMU

Ruang kamar bercat biru muda ini menjadi saksi

tentang karunia Alloh yang dilimpahkan-Nya untuk putriku sore ini. Sebuah karunia yang tidak didapatkan oleh semua orang, sebuah karunia yang tidak bisa dibeli dengan apapun, karunia tersebut hanya diberikan Alloh pada orang-orang tertentu, hamba-hamba yang telah dipilih-Nya. Karunia besar tersebut adalah hidayah, sebuah pencerahan yang dianugerahkan oleh Alloh pada hamba-Nya agar senantiasa berpegang teguh pada agama Islam yang telah diturunkan-Nya. Siapa-siapa yang beruntung mendapatkan hidayah-Nya, akan merasakan nikmat dan manisnya iman-islam di dadanya. Syukur alhamdulillah, salah satu hamba yang beruntung mendapatkan hidayah itu adalah putriku, ABG yang baru menginjak kelas 1 SMP.

Putriku sayang, rasanya baru kemarin Bunda melahirkanmu ke dunia ini, dan sekarang kau telah tumbuh menjadi remaja putri yang cantik. Sejak kecil Ayah dan Bunda telah mendidikmu agar menjadi hamba-Nya yang

sholihah dan berakhlak mulia. Kakak-kakakmu pun begitu menyayangimu dan selalu melibatkanmu dalam aktivitas mereka yang positif, meski usiamu dengan kakak-kakakmu terpaut jauh.

Bunda memahami, sejak kakak-kakakmu pergi merantau kuliah ke Jakarta dan Bandung, kau terlihat kesepian. Tak lama, kau pun mulai memasuki jenjang SMP. Engkau sendiri yang memilih masuk SMP terfavorit di Surabaya, meski jarak sekolah tersebut jauh dari rumah kita. Tidak seperti lingkungan SD yang lokasinya dekat dengan rumah kita, dimana teman-teman sekolahmu adalah teman-teman bermainmu setiap hari di kompleks rumah kita, di SMP kau bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai macam wilayah dan latar belakang keluarga.

Bagi Bunda, lingkungan sekolahmu yang baru ini adalah sebuah pertaruhan. Di satu sisi, Bunda ingin kau belajar untuk mengenal dunia yang sesungguhnya, lewat lingkungan yang baru, teman-teman baru, juga suasana baru yang bisa jadi sangat berbeda dengan lingkungan yang sebelumnya. Namun di sisi yang lain, Bunda juga khawatir dengan tantangan dan ancaman yang

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 33

mungkin akan kau hadapi di lingkungan baru tersebut. Jika dulu kau pergi ke sekolah dengan bersepeda bersama sahabat-sahabatmu, kini jarak sekolah yang jauh harus kau tempuh dengan angkot dan bus kota. Jika dulu selama perjalanan ke sekolah hanya ada rumah-rumah yang sebagian besar telah Bunda kenal dengan baik penghuninya, maka kini kau akan melewati mall-mall yang hingar-bingar, aneka bangunan dan gedung pencakar langit seperti factory outlet, rumah kecantikan, restoran, gedung bioskop, bank, dll. Jika selama ini Bunda amat mengenal sahabat-sahabatmu beserta keluarganya, maka saat ini Bunda hanya mendengar dari ceritamu tentang mereka, teman-teman barumu itu belum sempat berkunjung ke rumah kita. Putriku, Bunda berharap apa yang selama ini telah Ayah dan Bunda tanamkan telah menancap kuat dalam hatimu, sehingga dimanapun engkau berada, engkaulah yang mewarnai lingkungan tersebut dengan warna Islami, bukan sebaliknya engkau terlarut dan lebur dalam warna lingkungan baru tersebut yang bisa jadi tidak mencerminkan nilai-nilai Islam yang mulia. Bunda berharap, dimanapun engkau berada, engkau bisa survive seperti kedua kakakmu.

Putriku, Bunda sadar bahwa engkau bukanlah kepunyaan Bunda. Indra yang Bunda miliki amat terbatas hingga Bunda takkan bisa selalu memantau dan menjagamu. Maka dengan segala keterbatasan yang Bunda miliki, Bunda pasrahkan dirimu pada Zat yang memilikimu, Bunda pasrahkan keselamatanmu pada sebaik-baik Penjaga, Alloh Robb Semesta Alam. Maka selalu Bunda panjatkan doa-doa untukmu, semoga Alloh selalu mencintaimu, semakin menumbuhkan benih-benih kesholihan dalam jiwamu, serta selalu menjagamu dalam bingkai keimanan yang teguh, selalu...

Putriku sayang, Bunda memahami bahwa saat ini engkau tengah menjalani fase pencarian jati diri, menjalani masa transisi dari fase anak-anak menuju fase dewasa. Bisa jadi engkau akan menemukan banyak hal yang bertentangan dengan apa yang Ayah-Bunda ajarkan selama ini. Bunda berharap engkau mampu bertahan dengan nilai-nilai yang sudah kau pegang selama ini, Bunda tidak ingin kau tergerus dan terbawa arus kebobrokan zaman.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 34

Dan sore ini rupanya Alloh ingin menunjukkan kebesaran-Nya padamu, pada kita. Apa-apa yang Bunda khawatirkan selama ini tentangmu, telah dijawab oleh Alloh sore ini juga. Apakah pada akhirnya engkau akan tetap istiqomah dengan nilai-nilai Islami yang telah Ayah-Bunda tanamkan selama ini, ataukah sebaliknya engkau larut terbawa oleh arus zaman. Sore ini Alloh memberikan jawaban-Nya pada Bunda...

Tak seperti biasanya, sore ini putri kesayangan Bunda menghambur ke rumah dengan tersengal-sengal, matamu sembab dengan air mata yang masih menitik-nitik. Lantas kau menghambur dalam pelukan Bunda, terbata-bata engkau berkata, “A..ku taakuut.. Bunda..”.

“Takut apa sayang?”, jawab Bunda sembari mengusap kepalamu yang masih terbungkus jilbab putih.

“A..ku taakuut.. Alloh tidak memaafkan aku.. huhuhu..”, jawabmu sambil sesenggukan, “A..ku taakuut.. Alloh marah sama aku Bunda..”, lanjutmu sambil tetap terisak-isak.

Lalu Bunda membimbingmu ke kamar, membawakanmu segelas air, serta mengipasimu dengan kipas bambu kesukaanmu, persis seperti masa kecilmu dulu. Berangsur-angsur akhirnya tangismu reda juga, lirih suaramu bercerita pada Bunda tentang apa yang kau alami sore ini...

Kau ceritakan tentang teman sebangkumu, juga tentang dua orang teman laki-laki yang duduknya tepat di depan bangku kalian. Ya, dulu kamu pernah bercerita bahwa kalian berempat telah membuat semacam gank. Rupanya kamu merasa ada yang salah dengan gank kalian. Ema misalnya, belum lama ini ia pindah ke kompleks perumahan baru, katamu ia sekarang sering kumpul-kumpul dengan anak laki-laki sekitar perumahannya yang setiap malam kerjanya nongkrong dan main gitar. Lain halnya dengan Doni, sebetulnya dia tergolong anak yang pintar dan kreatif, namun jika mengerjakan soal-soal ujian dia selalu mencontek dari buku pelajaran yang disembunyikan di bawah meja, katanya begitu lebih seru, lebih menantang. Kemudian Rian, yang katamu kerjanya hanya menulis surat-surat cinta untuk teman-teman perempuannya.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 35

“Aku nggak nyaman Bunda. Sebetulnya aku suka berteman dengan mereka, tapi aku nggak suka dengan sifat buruk mereka. Aku mesti gimana Bunda?”, uraimu panjang lebar.

“Puncaknya tadi waktu pelajaran agama, Pak Guru bercerita tentang Hari Kiamat, ngeri sekali Bunda, amal kita akan ditimbang apakah lebih banyak amal baik atau amal buruk. Kalau lebih banyak yang baik kita boleh masuk Syurga, tapi kalo lebih banyak yang buruk kita akan disiksa di Neraka. Aku takut Bunda.., takut lebih banyak dosanya ketimbang pahala baiknya...”, uraimu lagi.

Bunda mendengarkanmu dengan seksama, hingga kau tertidur di pelukan Bunda karena begitu lelahnya. Subhanalloh, alhamdulillah, Bunda bersyukur sekali atas karunia ini. Betapa sayangnya Alloh padamu Nak. Jika kau merasa tidak nyaman, ketidaknyamanan itu sesungguhnya adalah alarm, sebuah peringatan akan sesuatu yang buruk yang harus kau hindari. Bunda sangat bersyukur karena Alloh senantiasa menjagamu agar tetap istiqomah dalam arahan dien-Nya. Sekarang giliran Bunda yang harus membantumu merawat

hidayah Alloh tersebut, Bunda akan membantumu memecahkan masalah ini. Kamu tidak sendirian sayang, insyaAlloh Bunda akan mendampingimu melewati masa-masa transisi ini. Mudah-mudahan kita senantiasa dalam perlindungan dan hidayah-Nya. Aamiin ya Robbal alamiin...

*****

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 36

KETIKA CINTA MENYAPAMU

Putriku sayang, tak terasa kini engkau telah

tumbuh dewasa. Rasanya baru kemarin bunda menimang-nimang putri bunda yang masih merah, dan sekarang kamu sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik. Balutan jilbab putih yang rapi makin menambah keanggunanmu, melengkapi seragam putih biru yang kau kenakan hari ini.

Putriku yang secantik dan seanggun bunga melati, bunda perhatikan akhir-akhir ini kamu lain dari biasanya. Sepulang sekolah, kamu tak lagi mencari bunda untuk sekedar mengobrol atau membantu bunda memasak, kamu lebih memilih langsung masuk kamar dan baru keluar jika ingin mandi atau makan. Selain itu, sekarang kalau bunda ajak ngobrol kamu sering nggak ngeh atau kalaupun nyambung, nanggapinya lama banget. Rasanya kamu lebih asyik dengan hp mu yang nggak pernah berhenti berdering, Sms-an sama siapa sih nak, kok penting banget kelihatannya.

Putriku yang manis, hari ini bunda masuk ke kamarmu tanpa izin. Maaf ya nak, bunda terpaksa karena bunda mengkhawatirkan keanehanmu beberapa hari ini. Siapa tahu kamu sedang terjebak masalah yang pelik.

Masyaalloh, bunda pun terkejut saat inspeksi ke kamar dan mendapati fotomu bersama seorang lelaki. Foto itu bunda temukan di sela-sela bukumu yang tergeletak di meja belajar. Ekspresimu dalam foto itu terlihat malu-malu, tapi bunda pikir berani juga putri bunda foto berdua dengan anak laki-laki seperti ini ya. Cepat-cepat bunda kembalikan foto tersebut ke tempatnya semula. Hmfh, bunda cuma bisa geleng-geleng kepala, rupanya ini yang bikin putri bunda lebih suka menyendiri akhir-akhir ini. Putri bunda sedang jatuh cinta rupanya.

Berikutnya bunda mencari hp mu, beruntung sekolahmu tidak memperbolehkan para siswa membawa hp ke sekolah, coba kalau hp ini kamu bawa ke sekolah, barangkali kamu akan lebih asyik sms-an ketimbang memperhatikan pelajaran. Setelah bunda menemukan hp mu, dugaan bunda makin kuat kalau putri bunda sedang punya teman

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 37

spesial . Berpuluh-puluh sms puitis nan mesra tersimpan rapi di inbox dan folder khusus. Subhanalloh, sudah sejauh ini rupanya hubungan putri bunda dengan laki-laki yang ternyata teman satu sekolahmu itu.

Sorenya, seperti biasa kamu pulang dan langsung masuk ke kamar. Bunda pun bersikap seperti biasa, seolah tidak terjadi apa-apa.

Malamnya, bunda pun menyempatkan membahas hal ini dengan ayah. Tanpa bunda duga, ternyata ayah marah. Ayah tidak habis pikir, kenapa putri ayah yang sejak kecil sudah dididik secara islami ternyata masih juga berani berpacaran.

Ya, bunda pikir banyak faktor yang membuat putri bunda jadi seperti ini. Dulu ketika masih sd, ayah dan bunda masih mampu menyekolahkanmu di sd islam terpadu yang notabene lingkungannya kondusif. Sejak masuk smp negeri, meskipun sekolah terfavorit di kota ini, tetap saja lingkungannya heterogen, berbeda dengan smp islam terpadu yang biasanya lebih kondusif. Ditambah lagi anak-anak seusia putri

bunda memang lagi masa puber. Ya, sedang masa-masanya mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis.

Ayah mulai bersikap keras padamu, tanpa sepengetahuanmu ayah mengundang teman laki-laki mu ke rumah. Dengan tegas ayah jelaskan pada temanmu itu, bahwa dalam agama islam tidak mengenal istilah pacaran, yang ada hanya pernikahan. Ayah pun menantang teman lelakimu itu, berani nggak menikah dengan putri ayah sekarang. Lantaran diperlakukan seperti itu oleh ayah, akhirnya anak lelaki itu pun keder juga, dan akhirnya memutuskan hubungannya dengan putri ayah.

Ternyata masalahnya tak selesai sampai di sini, seperti yang bunda duga, ternyata putri bunda marah besar pada ayah. Dan kemarahan itu kamu tumpahkan dengan memprovokasi adik-adikmu. Ternyata islam itu nggak asyik ya, islam itu begini dan begitu..

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 38

Oh, ayah pun akhirnya menyesal telah bersikap terlalu keras padamu. Bunda pun mencoba untuk menengahi masalah ini.

Bunda mencari saat yang tepat untuk mengajakmu bicara dari hati ke hati.

Nak, masih marah ya sama ayah? , tanya bunda mengawali percakapan denganmu sore ini.

Ehem , jawabmu seraya mengangguk cepat.

Kalau sama bunda? Marah juga? , tanya bunda lagi.

Hmm ya, sedikit , jawabmu sambil manggut-manggut.

Lama, kita pun terdiam, terhanyut dengan pikiran masing-masing.

Memangnya ayah dulu waktu seumuranku nggak pernah jatuh cinta ya bunda? , tanyamu tiba-tiba, memecah keheningan.

Ya pasti pernah dong sayang. Setiap manusia di dunia ini pasti pernah jatuh cinta, sebab ketertarikan pada lawan jenis itu fitrahnya manusia , jelas bunda padamu.

Berarti bunda juga pernah jatuh cinta dong? , tanyamu lagi.

Ya pernah dong sayang, jangankan bunda, fatimah putri rosululloh juga pernah jatuh cinta kok. Perasaan mencintai itu manusiawi kok nak , jelas bunda lagi.

Trus kenapa ayah ngelarang-ngelarang aku bunda?

Sebab ayah sayang sama kamu nak , tutur bunda sambil membelai rambutmu. Coba kalau ayah dan bunda mengacuhkanmu, membiarkan saja kamu bergaul sesukamu. Belum apa-apa aja, kamu sudah jarang untuk sekedar ngobrol dengan ayah, bunda, serta adik-adikmu. Bunda perhatikan

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 39

juga, saat ini kamu lebih suka melamun dan sms-an ketimbang tilawah atau belajar. Nah, kalau sudah seperti itu dimana sisi baiknya sayang? .

Coba kalau kita perhatikan berita-berita yang beredar akhir-akhir ini, banyak sekali lho nak para remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas dan akhirnya hamil di luar nikah. Bukannya ayah dan bunda nggak percaya sama kamu nak, tapi yang namanya syetan itu suka sekali menghasut orang yang berpacaran supaya terjerumus pada hal-hal seperti itu .

Fatimah az zahra, putri rosululloh pun ketika jatuh cinta hanya memendamnya saja. Sifatnya yang pemalu telah membentengi hati dan pikirannya agar senantiasa suci. Spesial untuk orang-orang yang teguh menjaga kesuciannya seperti fatimah, alloh berjanji akan menjodohkannya dengan laki-laki yang suci juga di kemudian hari. Akhlak seperti fatimah inilah, yang harus kita teladani anakku. Bunda pun dulu juga berusaha untuk meneladani akhlak putri rosululloh yang mulia tersebut .

Engkau pun terdiam. Pandanganmu menerawang, menembus keluar jendela. Bunda tahu, kamu sedang mencermati kata-kata bunda. Meski ada sebagian kata-kata bunda yang belum bisa kamu terima sekarang nak, bunda yakin kelak kamu akan bisa memahaminya. Bunda akan senantiasa mendukungmu dengan segenap doa nak, agar kau bisa melalui masa mudamu dengan gemilang. Insyaalloh.

*****

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 40

BANGKITLAH NAK

Kemarin, tak seperti biasanya kamu pulang ke

rumah dengan wajah sedemikian mendung. Selain salam, tak sepatah kata pun keluar dari bibirmu. Langkahmu gontai menuju kamar, seharian kau mengurung diri di dalamnya.

Sebelum pulang kamu memberi kabar pada Bunda tentang hasil SNMPTN yang diumumkan hari itu. Suaramu bergetar saat berkata, 'Allohuakbar, aku tidak lulus Bunda, doakan aku kuat ya'.

Subhanalloh, serasa disambar petir saat Bunda menerima kabar itu darimu. Bunda tak bisa bayangkan, bagaimana sedihnya hatimu menanggung ujian seberat ini. Tak pernah Bunda duga sebelumnya, karena selama ini hasil-hasil try out-mu selalu mencengangkan. Tiada hari kamu habiskan tanpa belajar, dan tiada hari pula kamu habiskan tanpa bermunajat pada Alloh agar memudahkan perjuanganmu. Namun Bunda yakin, pastilah ini keputusan yang terbaik dari Alloh. Jika

jalan menuju Fakultas Kedokteran tak berhasil kau tempuh, pasti Alloh telah menyiapkan jalan yang lebih baik untukmu.

Alhamdulillah Nak, hari ini kamu tampak lebih segar dari kemarin. Bunda tahu, seharian di kamar telah kamu habiskan dengan sholat dan tilawah. Begitulah caramu menenangkan diri, dengan mendekatkan diri pada-Nya. Tawakal dengan setiap keputusan-Nya.

Dan sampailah kita berdua di meja makan untuk sarapan bersama. Setengah jam yang lalu, Ayah telah berangkat ke kantor bersamaan dengan adik-adikmu ke sekolah. Bunda pandangi wajahmu, air mukamu tampak tenang dan bersahaja. Hingga...

''Bunda, jangan lihatin aku kayak gitu dong'', pintamu merajuk, membuyarkan lamunan Bunda.

''Hehe... ketahuan ya nak'', sahut Bunda tersipu. ''Habisnya, Bunda bangga banget sama anak Bunda yang satu ini''.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 41

''Bangga kenapa Bunda? Bukannya aku malah mengecewakan Ayah dan Bunda ya?'', tanyamu bingung.

''Ya, kalau misalnya anak Bunda selama ini malas-malasan belajar sih, tentu Bunda kecewa berat. Tapi kamu kan nggak kayak gitu nak. Selama ini kamu selalu berusaha dengan bersungguh-sungguh. Bahkan hasil try out-mu selalu mendapat ranking teratas menembus pagu Fakultas Kedokteran yang kamu idam-idamkan itu. Kamu juga selalu bermunajat kepada Alloh dengan bersungguh-sungguh, sholat, tilawah, dan puasa yang tak putus-putus. Jadi kesimpulan Bunda, kalau saat ini Alloh tidak memberimu jalan untuk masuk jurusan favoritmu, maka pasti Alloh akan menggantinya dengan jalan yang lebih baik. Jurusan yang lebih baik dari Fakultas Kedokteran.''

''Tapi aku masih pengen banget masuk jurusan itu Bunda. Aku kan sejak dulu pengen jadi dokter'', keluhmu.

''Sayang, bisa jadi apa yang kita anggap baik untuk diri kita itu ternyata kurang baik lho. Dan bisa juga apa yang kita anggap kurang baik ternyata justru yang terbaik untuk kita. Alloh yang lebih tahu mana yang terbaik untuk diri kita, makanya kita harus senantiasa minta petunjuk kepada Alloh.''

''Dulu Bunda juga punya teman yang mengalami hal yang sama sepertimu. Persis sekali. Dia kecewa sekali ketika tidak berhasil masuk Fakultas Kedokteran. Namun dia tetap tegar dan tawakal dengan keputusan Alloh. Akhirnya dia mencari alternatif lain. Dia mengikuti ujian masuk D4 jurusan Teknik Elektro, dan ternyata dia berhasil lulus. Di jurusan tersebut prestasinya melejit dengan pesat. Hingga akhirnya dia menjadi perwakilan dari almamaternya untuk mengikuti olimpiade pembuatan robot di Beijing. Tak dinyana dia dan timnya berhasil mengharumkan nama almamater dengan memenangkan olimpiade tersebut. Kini dia sedang bekerja di luar negeri dan melakukan banyak riset di sana.''

''Ada lagi teman Bunda yang lain. Dia juga tidak berhasil lulus pada SNMPTN. Dia pun

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 42

menjemput takdir Alloh yang lain, dan masuklah ia pada D4 jurusan Telekomunikasi. Ternyata di jurusan tersebut prestasinya begitu gemilang. Karena selalu mendapatkan peringkat tertinggi, maka tidak sepeser uang pun dia keluarkan untuk membiayai kuliahnya. Akhirnya 4 tahun kemudian dia lulus dengan predikat cumlaude dan dilamar sebuah perusahaan terkemuka untuk menjadi karyawannya.''

''Termasuk Ayah. Ayah juga waktu itu tidak lulus SNMPTN. Namun alhamdulillah ternyata Ayah diterima pada jurusan Perpajakan STAN. Ayah merasa beruntung bisa diterima pada jurusan tersebut. Kuliahnya gratis, dapat uang saku, dan setelah lulus langsung ditempatkan menjadi karyawan di Dirjen Pajak.''

''Namun seandainya kamu tetap ingin kuliah di Fakultas Kedokteran, Bunda memahami kok nak. Kamu boleh memilih antara mengambil kuliah kedokteran di kampus swasta atau menunda kuliah dan menjajal SNMPTN lagi tahun depan.''

''Waduh Bunda kalo kuliah di kampus swasta, pasti bayarnya mahal. Aku nggak mau memberatkan Ayah dan Bunda. Sedang kalo menunda kuliah hingga tahun depan, rasanya kok sayang banget ya Bunda. Aku mau istikharah dulu aja Bunda, supaya Alloh berkenan memberikan petunjuk mana yang terbaik buat aku. Kalau seandainya yang terbaik adalah kuliah di jurusan yang lain, aku akan menjalaninya Bunda. Aku percaya Alloh tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-Nya yang telah berjuang dan berdoa'', sahutmu panjang lebar.

Pagi itu akhirnya kami habiskan bersama untuk browsing informasi di internet tentang peluang-peluang jurusan lain yang bisa dimasuki. Kami pun menelepon anak-anak lain yang juga tidak lulus SNMPTN untuk sharing peluang dan saling menyemangati.

Siang nanti agenda kami adalah mengunjungi langsung beberapa kampus dimana terdapat jurusan yang diminati. Tak lupa, istikharah yang tak putus untuk memohon petunjuk pada Yang Maha Tahu.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 43

Alhamdulillah anakku. Mendung telah terusir dari wajahmu. Semangat berjuang telah kembali bergelora di dadamu. Bangkitlah anakku sayang, jemputlah takdir Alloh yang lain untukmu. Bunda akan senantiasa mendampingi dan mendoakanmu.

*****

POHON KEBAIKAN

Sore kali ini terasa begitu mewah karena kita

tengah berada di suatu tempat yang istimewa. Ya, liburan akhir pekan kali ini sengaja kami habiskan untuk menikmati eksotisnya Gunung Bromo.

Hawa yang dingin, serta jalan tanjakan yang melelahkan rupanya tak mampu menghapus keriangan dari wajahmu yang kini berpeluh. Saat Ayah sibuk mengabadikan aktivitas kita dengan handycam, bibirmu tak henti-hentinya menyunggingkan senyum sambil bersenandung kecil...

''Ini kisah si pohon kecil

Tumbuh di tengah padang yang indah

Rimbun daunnya menaungi

Semua sahabat yang singgah di bawahnya...

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 44

Di bawahnya kita bermain

Bercanda bersama...

Di bawahnya kita belajar berbagi kasih Alloh...

Tulus hati engkau berbagi

Segala yang ada di dirimu

Pohon kecil ajari aku

Berbagi kebaikan seperti dirimu...''

Entah kenapa kamu tiba-tiba menyenandungkan lagu itu. Barangkali karena di kanan-kiri kita begitu banyak pohon yang tumbuh hingga tinggi menjulang. Tapi gara-gara lagu yang kamu senandungkan itu, Bunda jadi teringat saat pertama kali menyanyikannya untukmu, dulu...

Lagu itu Bunda dapatkan dari sanggar Rumah Qurani, saat Ayah dan Bunda belajar menghafal Al Qur'an di Bandung dulu. Dan lagu itu

menjadi salah satu lagu yang sering Bunda nyanyikan sembari menyuapimu sejak kamu masih bayi.

Saat kamu berusia dua tahun, lagu ini sudah kamu hafal di luar kepala. Lalu menginjak usia dua belas tahun, barulah Bunda sampaikan 'rahasia' di balik lagu ini...

''Sayang, kamu pengen nggak jadi pohon yang baik seperti lagu yang sering kamu nyanyikan itu?'', tanya Bunda padamu saat itu.

''Jadi pohon yang baik? Apa maksudnya Bunda?'', tanyamu dengan ekspresi bingung.

''Maksud Bunda jadi anak yang baik, jadi anak yang punya sifat-sifat seperti pohon yang baik itu'', jelas Bunda lagi.

''Oh gitu. Pengen sih, tapi gimana caranya ya Bunda? Aku kan manusia, bukannya pohon hehe...'', jawabmu polos.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 45

''Soal gimana caranya, biar Al Qur'an aja yang jawab ya'', sahut Bunda yang langsung membuatmu surprise.

''Emangnya di Al Qur'an ada Bunda?'', tanyamu seolah tak yakin, namun tak urung kamu buka juga Al Qur'an bergambar kesayanganmu, sembari meneliti bagian daftar isi.

''Surat Ibrahim sayang'', sahut Bunda sebelum engkau sempat bertanya. ''Coba baca terjemahnya di ayat 24 dan 25.''

''Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Alloh telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit. (Pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Alloh membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat. ''

''Waduh apa maksudnya ya Bunda? Aku masih belum ngerti juga hehe..., jelasin dong Bun'', pintamu merajuk.

''Jadi begini sayang. Dalam Al Qur'an, Alloh mengumpamakan anak yang baik itu seperti pohon yang baik. Pohon yang tumbuh subur, berkembang dengan pesat, serta mampu melawan serangan hama dan penyakit. Sehingga ia menghasilkan buah yang tak pernah henti. Bahkan pohon tersebut mampu menumbuhkan pohon-pohon lainnya'', jelas Bunda panjang lebar padamu.

''Pohon yang baik selalu memberikan manfaat yang amat banyak. Buahnya dapat dikonsumsi oleh setiap makhluk yang menginginkannya. Dahannya dapat menjadi sarang serta tempat bertengger burung-burung. Daunnya yang lebat menjadi tempat berteduh musafir yang lewat dan akarnya menyimpan persediaan air untuk bumi yang tandus'', tambah Bunda lagi.

"Itu kan pohon yang baik, kalau anak yang baik gimana dong?", tanyamu penasaran.

''Sama halnya dengan pohon yang baik, anak yang baik memiliki keimanan yang bersemi dalam hati. Keimanan dalam hatinya menghujam dalam laksana akar pohon yang menghujam ke

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 46

bumi dengan kokoh. Anak yang baik senantiasa melakukan amalan-amalan sholih laksana cabang pohon yang menjulang tinggi ke langit. Anak yang baik terus menerus mengeluarkan hasilnya berupa amal sholih laksana pohon yang terus-menerus mengeluarkan buah setiap musim. Karena anak yang baik memiliki keimanan yang kokoh maka dengan sendirinya ia akan memiliki ketaatan pada Alloh, kecintaan yang tinggi terhadap-Nya, kesetiaan dalam membela agama-Nya, keteguhan di kala meniti jalan-Nya, keikhlasan dalam beramal, serta senantiasa menjaga hati agar tidak mati. Persis seperti pohon yang baik, karena kekokohannya ia mampu menumbuhkan pohon-pohon lainnya'', imbuh Bunda.

"Waw, ternyata lagu yang sering kunyanyikan itu maknanya luas banget ya. Aku pikir cuma pohon aja yang bisa berbuat kebaikan seperti yang diceritakan dalam lagu itu. Ternyata manusia juga bisa ya. Berarti aku harus meniru kebaikan pohon itu ya Bunda", ucapmu dengan mata berbinar-binar, antusias sekali.

"Betul anak pintar. Alloh memang menitipkan begitu banyak pelajaran pada setiap

makhluk-Nya, tak terkecuali pada pohon yang baik ini. Asal kita mau memikirkan hikmah dari setiap penciptaan makhluk-Nya, kita pasti bisa menuai banyak pelajaran. Saat ini Bunda baru cerita tentang pohon, insyaAlloh di lain waktu Bunda akan menceritakan makhluk-Nya yang lain lagi, seperti lebah, semut, atau yang lainnya", sahut Bunda tak kalah antusiasnya denganmu.

"Ohya sayang, satu lagi yang harus kamu ingat. Manusia itu makhluk Alloh yang paling mulia lho, lebih mulia dari tumbuhan atau hewan, karena manusia telah dibekali Alloh akal dan hati. Nah, kalau pohon saja bisa berbagi kebaikan sebanyak itu pada makhluk Alloh yang lain, kita mestinya harus bisa lebih baik dari pohon itu. Kita kan sudah dibekali Alloh akal dan hati, jadi jangan mau kalah sama pohon itu ya, kita harus bisa berbagi kebaikan lebih banyak lagi. Seperti yang dikatakan Rosululloh SAW, 'Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain'."

"Oke Bunda, aku tahu sekarang", sahutmu sambil mengepalkan kedua tangan.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 47

Alhamdulillah Bunda bersyukur sekali bisa dengan mudah mengajarkan konsep kebaikan ini padamu. Sejak saat itu, kamu jadi makin penasaran bertanya pada Bunda tentang konsep kebaikan yang lain.

"Kalau lebah itu berbagi kebaikan dengan cara apa ya Bunda? Trus kalau semut juga gimana? bla bla bla...", cerocosmu dengan penuh rasa ingin tahu.

Subhanalloh, mudah-mudahan Bunda selalu diberikan kemudahan untuk menjawab semua pertanyaan cerdasmu. Dan yang terpenting, semoga kita bisa mengamalkan segala yang kita pelajari dari makhluk-makhluk ciptaan Alloh tersebut. Aamiin...

*****

KETIKA ENGKAU CEMBURU

Anakku sayang, hari ini Bunda teringat akan

sebuah episode dimana Bunda mendapatkan pelajaran yang begitu berharga darimu. Sebuah episode yang terjadi beberapa tahun silam saat engkau masih duduk di kelas 4 SD. Saat itu Bunda harus mondar-mandir ke sekolahmu dikarenakan sesuatu hal yang membuat Bunda begitu terkejut, gurumu bilang prestasimu kian hari kian merosot. Di sekolahpun engkau selalu terlihat murung dan banyak melamun.

Saat Bunda mencoba mencari tahu jawaban darimu, engkau hanya menggeleng. Saat Bunda bertanya padamu tentang apa yang kau inginkan, engkau bilang tidak ada. Juga saat Bunda tanya tentang sikap Bunda yang kau harapkan, engkau jawab biasa-biasa saja.

Bunda pun mencoba mencari jawaban dari guru dan kepala sekolahmu. Seringkali Bunda berdiskusi dengan mereka dan mencoba mencari jalan keluar atas sikapmu itu.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 48

Bunda mengkhawatirkanmu sayang. Namun karena tak kunjung ada kemajuan, akhirnya Bunda mencoba meminta bantuan Tante Asri, teman Bunda yang seorang psikolog. Karena Bunda pikir ada permasalahan dengan prestasi akademismu, maka Bunda meminta Tante Asri untuk memberikan serangkaian test IQ untukmu. Dan sungguh menakjubkan, tanpa persiapan apapun soal-soal tersebut sanggup kau kerjakan dalam tempo yang singkat, dan hasilnya angka kecerdasan rata-ratamu mencapai 147 (Sangat Cerdas) dimana skor untuk aspek kemampuan pemahaman ruang, abstraksi, bahasa, ilmu pasti, penalaran, ketelitian dan kecepatan berkisar pada angka 140 - 160. Namun ada satu kejanggalan yaitu skor untuk kemampuan verbalmu tidak lebih dari 115 (Rata-Rata Cerdas). Perbedaan yang mencolok pada 2 tingkat kecerdasan yang berbeda itulah yang menurut Tante Asri perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut. Oleh sebab itu, Tante Asri meminta Bunda untuk mengantarmu kembali ke sana untuk menjalani test kepribadian.

Pekan berikutnya, Bunda mengantarmu ke rumah Tante Asri. Dengan ramah Tante Asri menyambut kedatangan kita, kau pun jadi tak

terlalu rikuh saat Tante Asri memintamu mengerjakan test tulis dan melanjutkannya dengan interview.

Tak seberapa lama, Tante Asri menyodorkan hasil test tersebut kepada Bunda, dan alangkah terkejutnya Bunda Nak, demi mengetahui bahwa yang menjadi penyebab permasalahanmu selama ini adalah kami, Ayah-Bundamu sendiri.

Ketika Tante Asri menuliskan pertanyaan “Aku ingin Ibuku…”

Engkaupun menjawab, “Membiarkan aku bermain sesuka hatiku, sebentar saja”. Lewat beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa selama ini Bunda kurang memberi kesempatan padamu untuk bermain bebas. Karena begitu banyaknya permainan edukatif sehingga Bunda pikir perlu untuk menjadwal kapan waktunya menggambar, kapan waktunya bermain puzzle, bermain basket, membaca buku cerita, dan sebagainya. Tetapi ternyata permintaanmu hanya sederhana : diberi kebebasan bermain sesuka hatimu, menikmati masa kanak-kanakmu…

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 49

Ketika Tante Asri menyodorkan kertas bertuliskan “Aku ingin Ayahku…”

Engkau pun menjawab dengan kalimat yang berantakan namun kira-kira artinya, “Aku ingin ayahku melakukan apa saja seperti dia menuntutku melakukan sesuatu”. Melalui beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa engkau tidak mau diajari atau disuruh, apalagi diperintah untuk melakukan ini dan itu. Engkau hanya ingin melihat Ayah melakukan apa saja setiap hari, seperti apa yang diperintahkan kepadamu, seperti membereskan tempat tidurnya sendiri, makan dan minum tanpa harus dilayani, menonton TV secukupnya, merapikan sendiri koran yang habis dibacanya dan tidur tepat waktu…

Ketika Tante Asri mengajukan pertanyaan “Aku ingin ibuku tidak…”

Engkau pun menjawab, “Menganggapku seperti dirinya”. Selama ini Bunda menganggap bahwa sikap Bunda merupakan sikap yang paling baik dan bijaksana. Hampir-hampir Bunda menjadikanmu persis seperti diri Bunda…

Ketika Tante Asri memberikan pertanyaan “Aku ingin ayahku tidak…”

Engkaupun menjawab, “Tidak menyalahkan aku di depan orang lain. Tidak mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang aku buat adalah dosa”. Tanpa disadari, kami sering menuntutmu untuk selalu bersikap dan bertindak benar. Padahal ada kalanya anak-anak perlu mengerti tentang berbuat kesalahan agar mereka bisa belajar dari kesalahannya itu…

Ketika Tante Asri menyodorkan tulisan “Aku ingin ibuku setiap hari…”

Engkau menjawab, “Aku ingin ibuku mencium dan memelukku erat seperti ia mencium dan memeluk adikku”. Bunda sangat terkejut saat mengetahui hal ini Nak, karena Bunda pikir engkau yang hampir setinggi Bunda sudah tidak pantas lagi mendapat pelukan. Ternyata Bunda salah, pelukan hangat dan ciuman sayang Bunda tetap engkau butuhkan agar hari-harimu terasa lebih indah. Bunda tidak sadar bahwa perlakukan Bunda yang tidak sama padamu engkau terjemahkan sebagai tindakan yang tidak adil atau pilih kasih…

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 50

Terakhir, ketika Tante Asri menyodorkan kertas yang berisi pertanyaan “Aku ingin ayahku setiap hari…”

Engkau pun menuliskan sebuah kata tepat di atas titik-titik dengan satu kata “Tersenyum”. Sederhana sekali. Namun membuat Bunda sadar bahwa kadang seorang ayah merasa perlu menahan senyumannya demi mempertahankan wibawanya. Padahal kenyataannya senyuman tulus seorang ayah sedikitpun tidak akan melunturkan wibawanya, tetapi justru menambah simpati dan energi bagi anak-anak dalam melakukan sesuatu seperti yang ia lihat dari ayahnya setiap hari…

Sejak saat itu Anakku, Bunda sadar bahwa selama ini Ayah dan Bunda telah bersikap tidak adil padamu. Ayah dan Bunda masihlah jauh dari kriteria orangtua ideal yang mestinya mampu memberikan ruang yang nyaman untuk perkembanganmu. Saat itu juga Bunda mencium dan memelukmu sambil meneteskan air mata. Bunda sangat menyesal sayang. Hari itu juga Bunda sampaikan apa yang selama ini engkau rasakan pada Ayahmu, kamipun berjanji akan segera

memperbaiki diri, berusaha menjadi orangtua yang bijaksana seperti yang engkau harapkan…

*****

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 51

MAAFKAN BUNDA, SAYANG

“Wahai anakku tersayang, Dengarkanlah pesan Ibu

Mungkin ini saat terakhir Ibu,

Bisa memelukmu, bisa menyentuhmu…

Sholehlah dirimu, Selalu doakan kedua orangtua mu

Jujur engkau dalam fikir dan laku

Agar arif dirimu, agar mulia sikapmu, Anakku… ”

Lamat-lamat lirik senandung ‘Pesan Ibu’ di atas terdengar dari kamarmu. Sambil membersihkan kamar kau senandungkan lagu itu. Lagu yang sering Bunda nyanyikan untukmu sejak kecil…

Tak terasa, kini usiamu sudah menginjak 8 tahun. Engkau tumbuh menjadi seorang gadis cantik nan sholihah. Setiap kali memandangmu,

terasa sejuk di hati, tenang di jiwa. Seperti julukan yang Bunda berikan untukmu, qurrota a’yun.

Senyummu, tebakan-tebakan jenakamu, pertanyaan cerdasmu yang tak henti-henti, bahkan tingkah lincahmu di seluruh penjuru rumah, semua itu membuat Bunda selalu bangga padamu.

Namun Anakku, sejujurnya Bunda menyadari bahwa Bunda ini belumlah menjadi Ibu yang ideal untukmu. Bahkan mungkin, jauh dari kata ideal…

Dahulu, saat pertama kali Bunda menyadari tengah mengandungmu. Tak terhitung berapa kali Bunda panjatkan hamdalah atas karunia-Nya ini. Namun saat Bunda mulai didera hiperemesis, saat mual muntah melanda setiap saat, tak selalu Bunda bisa bersabar menghadapinya. Maafkan Bunda ya Nak…

Demikian juga saat akan melahirkanmu. Itu adalah hari yang sangat Bunda tunggu-tunggu, dimana Bunda akhirnya akan bisa menatap wajahmu, menggendong, juga menyusuimu. Tak

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 52

terhitung Bunda berdzikir untuk mengingat dan memohon pertolongan-Nya. Namun saat Bunda didera kontraksi yang hebat, nyeri, mulas, panik… MasyaAlloh, ada kalanya Bunda jadi tak sabar menanggung derita sakit ini. Karena itu, maafkan Bunda ya Nak…

Lalu, saat engkau telah lahir ke dunia. Tak terkira syukur Bunda atas anugerah ini. Anakku yang sehat, lincah, cantik, lucu sekali. Dengan penuh kasih sayang, Bunda menyusuimu hingga kenyang, lalu dengan hati-hati Bunda menyendawakanmu. Bunda juga tak keberatan, tiap kali terkena pipis dan kotoranmu. Namun ketika hampir tiap malam, kau menolak untuk tidur. Ketika hampir tiap malam kau minta digendong dan diayun-ayun. Seringkali Bunda jadi tidak sabar dan mulai mengeluh. Karenanya, maafkan Bunda ya Nak…

Pertumbuhanmu pesat sekali. Menginjak usia 3-4 bulan, engkau sudah tengkurap. Berikutnya kau sudah mahir berguling-guling. Subhanalloh, Bunda bangga sekali padamu. Anak pintar! Begitu puji Bunda, tiap kali kau menunjukkan kebolehanmu. Namun saat kau mulai

semakin lincah, tak bisa diam saat dimandikan dan dipakaikan baju atau celana. MasyaAlloh lagi-lagi Bunda menghela nafas tanda tidak bisa bersabar. Sekali lagi, maafkan Bunda ya Nak…

Begitupun saat engkau telah mahir merangkak. Bunda telah mengantisipasi dengan menutup colokan listrik yang terjangkau olehmu, memindahkan benda-benda yang membahayakanmu, juga teliti membersihkan lantai agar tak ada kotoran yang mengganggu kesehatanmu. Namun saat engkau berhasil meraih gelas kristal dan membantingnya. Pyaarr!!! Bunda lantas membersihkan pecahan gelas sambil bersungut-sungut. Bukankah seharusnya Bunda lebih memperhatikan keselamatanmu? Lagipula itu bukan salahmu, itu salah Bunda sendiri yang tidak hati-hati menyimpan barang. Karena itu, maafkan Bunda ya Nak…

Memasuki usia 4 tahun, kau tampak senang sekali. “Sebentar lagi, aku akan bersekolah Bunda..”, katamu dengan bangganya. Bunda pun tak kalah semangatnya menyiapkan segala keperluanmu untuk belajar di TK pilihan kita. Namun saat engkau ada lomba mewarnai,

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 53

pertandingan sempoa, atau kegiatan lainnya, yang kesemuanya diselenggarakan pada hari minggu. Maka Bunda harus memilih antara mendampingimu atau menghadiri acara-acara Bunda yang lain. Tak jarang, akhirnya Bunda lebih memilih menghadiri acara Bunda sendiri. Apakah engkau memaafkan Bunda Nak?

Engkau adalah anak pintar yang berbakti pada orangtua. Kau sering menawarkan bantuan pada Bunda, seperti menyapu, menyiram bunga, atau berbelanja di warung sebelah rumah. Kau suka berinisiatif mengerjakan hal-hal baru yang terkadang di luar kemampuanmu. Suatu saat, Bunda sedang sibuk mempersiapkan jamuan untuk acara reuni di rumah kita. Hari itu Bunda sangat lelah karena harus memasak dan membersihkan rumah sebelum acara dimulai. Bunda pun masih harus bekerja keras membersihkan rumah lagi setelah acara tersebut selesai. Engkau yang saat itu masih berusia 5 tahun tanpa sepengetahuan Bunda ikut membereskan piring-piring bekas makanan dan… Prang!!!

Bunda pun tergopoh-gopoh berlari ke arahmu. Bunda yang keletihan, tak mengerti

bahwa maksudmu adalah membantu. Karena begitu penatnya, Bunda pun membentakmu. MasyaAlloh Nak, Bunda betul-betul minta maaf ya sayang…

Anakku tersayang, anakku yang berhati lembut, begitu pengertian dan tak banyak menuntut. Saat masih bayi, ketika orang lain menggendongmu, kau tidak menolak. Kau tidak memberontak seperti anak-anak pada umumnya, kau juga tidak meraung-raung minta digendong oleh Bunda mu saja. Kau hanya memandangi Bunda lekat-lekat. Saat itulah Bunda baru menyadari bahwa tatapanmu mengatakan “Aku ingin digendong Bunda saja”. Maka saat Bunda kembali meraihmu, kau tertawa lepas, riang sekali…

Sejak saat itu Bunda belajar, bahwa Bunda harus lebih lebih dan lebih memahamimu. Dari kata-kata yang kau ucapkan, dari bahasa tubuhmu, terkadang menyimpan maksud tersirat yang sulit untuk kau ungkapkan secara lugas…

Anakku sayang, Bunda ingin kamu tahu sayang, bahwa tiap kali kau sakit atau terluka, meski hanya sekedar muntah, terbentur, atau

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 54

terjatuh. Semua itu menyisakan sesal yang mendalam di hati Bunda. Sebuah penyesalan, karena merasa tak bisa selalu menjaga dan melindungimu. Bunda ini memang lemah sayang, maka hanya kepada Alloh yang Maha Perkasa saja, Bunda menitipkanmu. Bunda ini hanyalah manusia yang tak sempurna sayang, maka maafkanlah jika Bunda belum bisa menjadi Ibu yang baik bagimu. Maafkan Bunda ya sayang…

*****

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 55

BEKAL UNTUK ANAKKU

KKKKehadiran buah hati merupakan

anugerah yang tak terkira bagi setiap pasangan yang telah bersatu dalam ikatan pernikahan. Karenanya setiap orangtua selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk putera-puterinya. Dimulai dari sejak mencari pasangan hidup yang sholih, memilihkan nama yang baik untuk anak, hingga mengajarkan akhlak yang mulia sesuai petunjuk-Nya di dalam Al Qur’an.

Seorang ibu pun, ketika menyadari dirinya telah mengandung, hatinya akan tergerak untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana merawat kandungan sebaik-baiknya agar kelak anaknya lahir dengan sehat dan normal. Lebih-lebih bagi ibu yang telah memiliki visi untuk mendidik anaknya, bahkan sejak anaknya masih berada dalam kandungan, hatinya akan lebih tergerak lagi untuk mencari informasi yang sebanyak-banyaknya tentang bagaimana memberikan pendidikan yang terbaik untuk

anaknya, agar kelak dapat tumbuh menjadi anak yang sholih dan cerdas.

Izinkanlah saya, untuk berbagi dengan Anda para orangtua yang peduli dengan pendidikan anaknya bahkan sejak putera-puterinya masih berada dalam kandungan. Apa yang saya sampaikan ini hanyalah sedikit dari yang telah saya pelajari melalui beberapa literatur yang insya Alloh telah menjadi rujukan bagi banyak orangtua di dunia. Semoga bermanfaat…

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 56

MENDIDIK ANAK SEJAK DALAM KANDUNGAN

MMMManusia adalah makhluk yang harus

dididik. Seperti yang dikatakan Imanuel Kant, manusia hanya dapat menjadi manusia karena adanya pendidikan. Diperlukan usaha pendidikan untuk mengembangkan potensi-potensi pada manusia agar terarah hingga membentuk suatu kemampuan yang diperlukan, baik yang bersifat kognitif, afektif ataupun yang bersifat psikomotor.

Mendidik anak sejak dalam kandungan atau yang dikenal dengan istilah stimulasi pralahir umumnya bisa dimulai sejak usia kandungan 16 minggu atau empat bulan hingga menjelang persalinan. Penting untuk melakukannya secara terpola/terstruktur untuk memudahkan janin belajar. Namun tak perlu berlebihan agar janin tetap memiliki waktu beristirahat. Cukup luangkanlah waktu khusus setidaknya 5-10 menit setiap pagi dan malam hari untuk berkomunikasi dengan janin. Bisa di rumah, di kantor, bahkan di atas kendaraan.

Menyentuh janin dan melakukan beberapa stimulasi pralahir lainnya, akan membantu ibu hamil dan meningkatkan kenyamanan bayi. Penelitian yang dilakukan DR. Van De Carr pada tahun 1979 mengenai manfaat stimulasi atau latihan dan pendidikan pralahir menunjukkan bahwa beberapa kebiasaan baik yang dibentuk secara konsisten oleh ibu hamil pada dirinya sendiri maupun janinnya selama kehamilan ternyata dapat mengurangi berbagai kesulitan yang mungkin timbul ketika sang bayi lahir.

Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan ketika akan melakukan stimulasi pralahir untuk janin Anda :

� Lakukan pembekalan dengan mengikuti program pendidikan pralahir agar dapat mempersiapkan dan menstimulasi calon bayi dengan lebih baik

� Lakukanlah stimulasi secara konsisten dan teratur agar hasilnya maksimal. Yang jelas, stimulasi yang berlebihan juga tidak baik.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 57

� Perhatikan asupan gizi makanan yang dikonsumsi ibu. Lakukan olahraga secara teratur dan terukur tanpa harus melakukan aktivitas berlebih dan melelahkan

� Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kondisi fisik dan psikis ibu karena akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Jalanilah kehamilan dengan suasana menyenangkan. Kondisi ibu yang stres dan sebagainya dapat mengganggu proses stimulasi.

Nah, inilah beberapa stimulus yang saya ambil dari buku Cara Cepat Menjadi Ibu Hebat karangan Bunda Nanit :

� Senam, khususnya yang disertai musik dan ritme, aktivitas ini menimbulkan gerakan dan suara

� Pemutaran musik yang tenang

� Mengusap perut, sebagian wanita bisa mengalami adanya sensasi kontraksi

saat mereka mulai mengusap perutnya

� Menekan setelah janin menendang. Mengajarkan bahwa aktivitasnya menghasilkan perubahan pada lingkungannya. Ini disebut sikap inisiatif dan aktivitas yang juga penting karena ia belajar bahwa ia memiliki sedikit kendali atas dunianya. Barangkali ia berpikir, ''Kalau saya menendang, Ibu menepukku, mengusapku, dan berbicara kepadaku. Aku benar-benar berkuasa. Hebat!

� Berbicara dengan janin. Mengenalkan bahasa dan meningkatkan kedekatan orangtua dengan janin. Caranya bisa langsung ataupun dengan membuat rekaman pra kelahiran.

� Memutar rekaman pra kelahiran, mulailah memutarnya pada kehamilan minggu kedua puluh. Lakukan secara teratur selama dua

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 58

bulan terakhir. Basahi perut dengan dua tetes air di atas perut di bagian yang akan ditempati headphone. Air membantu perambatan suara. Tempatkan masing-masing bagian earpiece dari headphone di kedua sisi perut ibu hamil pada garis bikini. Putarlah rekaman pada volume 3 atau kurang. Ingatlah bahwa janin paling waspada dan responsif pada jam 20.00 hingga tengah malam. Memperdengarkan rekaman suara ibu dan ayah sebelum kelahiran dapat meningkatkan kualitas komunikasi dengan telinga janin.

� Beraktivitas positif. Ibu hamil hendaknya beraktivitas

Membacakan Al Qur’an

Bimbingan orangtua terhadap anak harus

dimulai sejak anak masih dalam kandungan.

Bahkan Islam pun memberi anjuran kepada suami

istri dalam “menanam benih” dengan cara-cara

Islami sebagai manifestasi dari planning

pembentukan karya besar tersebut. Manakala

pasangan suami istri melakukan hubungan intim

mereka dianjurkan untuk memulainya dengan

berdoa agarmendapatkan bayi yang baik

sebagaimana kehendak-Nya. Artinya, dengan doa

ini, Islam telah menunjukkan bahwa harapan untuk

mendapatkan bayi yang baik sudah diajarkan-Nya.

Bahkan, lebih jauh lagi, sebelum melangsungkan

pernikahan, seorang muslim dianjurkan memilih

pasangan hidup yang sholih dan sholihah.

Islam telah memberikan konsep yang jelas

berkenaan dengan pendidikan terhadap janin, yang

kesemuanya itu merupakan fondasi bagi

pembentukan kepribadian anak selanjutnya.

Pendidikan janin merupakan sebuah langkah

pendidikan yang baik dan memberi hikmah bagi

kelanjutan pertumbuhan janin yang dikandung

seorang ibu.

Tidak mengherankan jika ada pendapat

bahwa pada saat istri mengandung setiap

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 59

kebiasaan yang terjadi dalam lingkungannya akan

memberikan pengaruh kepada janin. Bahkan ada

pula pendapat yang mengatakan pendengaran dan

makanan ibunya akan menurun pada anak yang

dikandungnya.karena itulah, ibu yang sedang hamil

dianjurkan untuk menjaga dirinya mengerjakan

hal-hal yang baik dan bertaqarrub,mendekatkan

diri kepada Alloh SWT, yang kesemuanya itu untuk

kebaikan anaknya dan ibu sendiri dalam

menambah amal ibadahnya. Jadi, secara ideal,

seorang calon ibu haruslah mempersiapkan dirinya

secara psikologis maupun fisiologis secaramatang.

Tentu saja, proses “kematangan seorang ibu”

memerlukan waktu yang panjang dan tidlam waktu

sekejap, seperti halnya sebuah kota yang tidak

dibangun dalam sehari.

Membacakan Al Qur’an adalah salah satu

kegiatan yang sangat dianjurkan dalam pendidikan

pralahir ini, tentu saja untuk anda yang beragama

Islam. Karena Al Qur’an memiliki pengaruh yang

kuat terhadap kejiwaan dan daya ingat seseorang,

bahkan mampu meningkatkan kecerdasan.

Seorang peneliti muslim di Amerika, Dr.

Al Qadhi, berhasil membuktikan bahwa hanya

dengan mendengarkan bacaan ayat

Memperkenalkan Diri

Ibu dan ayah pertama kali berkomunikasi

dengan cara memperkenalkan diri, misalnya, “Nak,

ini ibu dan ini ayah”. Niscaya janin dapat

mendengar kata-kata tersebut. Ucapkan secara

berulang, perlahan, dan nada suara yang lembut.

Bagi sang ayah, dekatkan kepala pada perut ibu

dan tempelkan pipi pada perut lalu

berkomunikasilah dengan bayi. Jika terasa ada

gerakan atau “tendangan” itu menunjukkan

adanya respons dari janin. Begitulah cara bayi

bereksplorasi dan belajar sesuatu tentang

dunianya.

Membacakan Cerita

Di waktu lain, upayakan untuk

membacakan sebuah cerita atau kisah. Tak perlu

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 60

panjang-panjang, cukup 10 menit. Janin

mendapatkan sensasi untuk merasakan

pengalaman berlatih berkata-kata. Ayah juga bisa

ikut membacakan cerita agar janin dapat selalu

mendengar suara ayahnya. Kenapa? Karena

hubungan antara ayah dan janin berkaitan dengan

kemampuan social si anak di kemudian hari.

Memperdengarkan Suara Musik

Sebuah penelitian menyatakan bahwa

janin atau bayi dalam kandungan dapat bereaksi

terhadap bunyi atau suara yang didengarnya

dengan bergerak. Penelitian ini juga menemukan

bahwa musik membantu pertumbuhan yang lebih

baik pada bayi prematur, caranya lagu-lagu yang

tenang dimainkan pada bayi prematur ini selama

40 menit setiap hari, dan pada hari keempat,

ketika diadakan pemeriksaan terhadap bayi

prematur yang diperdengarkan musik ini, hasilnya

berat badannya meningkat dan detak jantungnya

menjadi lebih kuat dibanding yang tidak

mendengarkan musik.

Sumber :

Disarikan dari seri buku Pintar Ibu, Becoming A

New Mother, Belajar Cepat Jadi Ibu Hebat (Bunda

Nanit)

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 61

BELAJAR SAMBIL BERMAIN

JJJJika sebelumnya kita telah belajar

tentang mendidik anak saat dalam kandungan. Maka saat anak Anda telah lahir ke dunia, kita harus belajar tentang langkah-langkah mendidik anak dini usia. Sebab penelitian tentang kecerdasan otak menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan kepandaian anak, stimulasi harus diberikan sejak tiga tahun pertama dalam kehidupannya. Semakin muda si anak diberi latihan-latihan yang dapat mengembangkan pertumbuhan otaknya, semakin pintar ia kelak.

Memulai latihan pada usia 5 tahun boleh dikatakan sangatlah terlambat. Pertumbuhan otak yang sangat cepat dan pesat terjadi sebelum usia 1 tahun. Secara factual dapat dihitung bahwa lebih dari separuh dari jumlah 100 ribu sel yang diperkirakan terdapat di dalam gen manusia dipergunakan untuk memproduksi sel-sel otak. Bayi yang baru lahir mempunyai miliaran sel otak. Jauh lebih banyak dari yang mereka dapatkan pada

usia tiga tahun dan dua kali lebih banyak dari sel-sel otak orang dewasa.

Rangsangan pancaindra dapat mempengaruhi pertumbuhan sel otak dan juga mempunyai andil untuk membuat sel-sel itu menjadi tumbuh atau mati. Seorang bagi yang tidak pernah mendengarkan suara-suara dan musik, meraba,merasakan sentuhan, mencium, melihat, lama-kelamaan sel-sel otaknya akan lemah dan kemudian mati. Karenanya penting bagi para orangtua untuk memberikan rangkaian permainan yang bisa menstimulus pertumbuhan otak anaknya.

Nah, selanjutnya akan kita bahas ragam permainan yang dapat menjadi penuntun bagi orangtua untuk menjadikan putera-puterinya cerdas dan pintar.

Panduan Umum

Latihan-latihan berikut ini dirancang

untuk mengembangkan kemampuan fikir, sebab

akibat, dan mengkaitkan. Anak-anak harus dilatih

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 62

dalam suasana yang hangat, penuh cinta kasih,

lemah lembut dan konsisten.

Aktivitas yang dianjurkan harus dilakukan

dalam waktu yang tepat setiap harinya. Tidak

perlu jadwal yang ketat. Yang penting bagaimana

interaksi antara ibu dan anak senantiasa

berlangsung. Setiap hari bisa saja berubah-ubah

waktunya.

Suara lembut dan penuh kasih sayang,

konsisten tanpa memaksa dan sentuhan lembut

akan membuat si kecil tumbuh baik, bersikap

positif terhadap diri dan lingkungannya.

Tips Saat Melakukan Permainan Bersama Si Kecil :

� Baca keseluruhan rangkaian permainan sesuai umur bayi

� Ketahui maksud setiap bentuk pelatihan � Sucikan alat-alat yang akan digunakan � Lakukan kegiatan bila anak siap

melakukannya � Hindari aturan yang kaku

� Lakukan evaluasi setiap selesai aktivitas dan perhatikan kemajuan anak

� Aktivitas mingguan penting untuk diulang-ulang setiaphari dalam seminggu

� Hentikan aktivitas bila si kecil kelihatan tidak tertarik, bingung atau kurang perhatian

� Jangan terburu-buru memperkenalkan tahap permainan minggu berikutnya meskipun si kecil sudah pintar. Ikuti tahapan dengan perlahan dan tepat

� Sejalan dengan aktivitas, lihat Parameter Perkembangan yang terdapat di halaman belakang. Siapkan buku catatan untuk mencatat kemajuannya. Beri catatan seputar aktivitas dan respon dari anak.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 63

Latihan Untuk Bayi

Usia 0-3 Bulan

Ringkasan :

Usia (Minggu)

Latihan

1 Menggerakkan anggota badan

2 Respon terhadap cahaya

3 Benda bergerak

4 Benda-benda gantung

5 Mengenal diriku

6 Bermain bola kaus kaki

7 Membunyikan kerincing

8 Pusatkan perhatian

9 Mengenal warna

10 Bergerak dan menggenggam

11 Koordinasi tangan dan mata

12

(3 bulan)

Mengamati wajahku

Umur 0-1 Minggu

Menggerakkan Anggota Badan

Tujuan :

1. Mengenal sisi kanan dan kiri 2. Mengenal kedua belah tangan dan kaki 3. Merangsang indra pendengaran

� Amati kepalanya apakah bergoyang-goyang? Sanggalah

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 64

kepalanya bila dalam keadaan bersandar atau sanggalah dengan selimut kecil dan rengkuhlah dengan kedua tangan anda. Apakah kepala si kecil berputar dari satu sisi ke sisi lain? Jika tidak, putarlah kepala bayi dari satu sisi ke sisi lain. Putarlah kepala bayi bergantian ketika berbaring. Ini akan membantu bayi mengenal sisi kanan dan kiri kepalanya.

� Amati gerakan tangannya. Apakah genggaman jari-jarinya kuat? Biarkan si kecil menggenggam jari-jemari anda. Karena menggenggam adalah reflek pertama setelah lahir dan akan berkurang bila koordinasi mata dan tangan mulai berkembang dengan baik. Pertemukan telapak tangan kanan dan kiri, ini akan membantu mengenalkan kedua telapak tangannya.

� Amati gerakan lengannya. Perlahan luruskan lengan kanannya, lihat reaksinya. Setelah itu lengan kirinya.

� Amati gerakan kakinya. Luruskan kaki kanannya dan lihat reaksinya. Demikian juga kaki kirinya. Selimuti dengan baik minggu-minggu awal setelah kelahirannya agar dia merasa hangat, setelah anda melatih menggerakkan anggota tubuhnya. Setelah beberapa minggu bayi anda akan merenggang-renggangkan tangan dan kakinya, dia mulai menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jadi tidak perlu menyelimutinya dengan ketat.

� Ajak selalu si kecil bicara. Gunakan kalimat-kalimat pendek dengan intonasi hangat dan ceria. Sering-seringlah menyapa ‘Assalamualaikum’, sambil tersenyum kepadanya. Lihatlah reaksinya, kemudian ucapkanlah

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 65

lagi agar si kecil mulai merespon dengan tatapan matanya. Lafazhkan juga ‘Allahuakbar’ berulang-ulang dengan intonasi lambat, fasih, dan jelas. Sering-seringlah mengajaknya bersenandung dan bernyanyi. Setelah si kecil mandi pagi dan menyusu jangan lupa melafazkan doa sebelum menyusu ‘Allaahumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa adzaabannar’ dengan fasih dan jelas. Setelah itu anda dapat memutarkan murottal yang intonasinya tidak terlalu cepat. Pada siang hari bias juga dipilihkan musik-musik instrument lembut untuk merangsang indra pendengaran.

Usia 0-2 Minggu

Respon Terhadap Cahaya

Tujuan ;

1. Rangsangan penglihatan, pengetahuan gelap, terang

2. Reaksi terhadap cahaya

� Buka tirai kamar anda. Dekatkan si kecil ke jendela. Lihat kepalanya apakah berputar kea rah jendela?

� Tutup tirainya, ambil senter sorotkan ke dinding. Apakah dia menolehkan kepalanya mengikuti cahaya?

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 66

Usia 0-3 Minggu

Benda Bergerak

Tujuan :

1. Rangsangan penglihatan terhadap benda bergerak dan menanggapi sesuatu dengan cepat

2. Rangsangan suara. Ambil kerincingan, mainkan ke kanan dan ke kiri. Apakah mata bayi mengikuti gerak kerincingan? Ulangi latihan ini selama seminggu dan lihat reaksinya. Ini merupakan latihan awal untuk gerakan mata dari kiri ke kanan. Langkah awal untuk kelak belajar membaca. Jangan lupa sambil menyanyi atau memutar kaset murotal berirama lambat.

Usia 0-4

Benda-Benda Gantung

Tujuan ;

1. Pengetahuan tentang benda-benda bergerak

2. Pengetahuan tentang suara dan bunyi

Siapkan seutas tali sepanjang tempat tidur bayi anda. Buat 3 simpul longgar di tengah-tengahnya dengan jarak 10 cm. Ikat ujung tali di sisi kanan dan kiri tempat tidur bayi. Potong 3 utas tali lain. 1 utas gantungkan kertas berwarna yang menyolok. Tali ke-2 gantungkan tutup gelas plastik yang berbeda warnanya dengan kertas. Tali ke-3 gantungkan kerincingan.

Hari ke-1 : Tarik perhatian si kecil dengan menggerakkan kertas berwarna dari depan ke belakang. Amati matanya apakah ia mengikuti gerak kertas tersebut? Atau ia ingin meraihnya? Apakah ia tersenyum melihatnya? Selama latihan ini berlangsung mengobrollah dengan si bayi.

Hari ke-2 : Lakukan hal yang sama dengan tutup gelas.

Hari ke-3 : Lakukan hal yang sama dengan kerincingan.

Hari-hari selanjutnya ulang-ulanglah hal tersebut. Amati perkembangan gerak si kecil :

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 67

1. Apakah tangan dan kakinya semakin terlihat lurus?

2. Apakah ia semakin mudah menggerakkan kepala?

3. Apakah gerakan kepalanya mengikuti benda bergerak?

4. Apakah ia cenderung memiringkan tubuh ke arah anda, suara anda, atau cahaya?

Usia 0-5 Minggu

Mengenal Diriku

Tujuan :

1. Mengenal gambaran dirinya

2. Mengeluarkan suara ketika melihat dirinya

Gendong bayi anda ke depan kaca yang cukup besar sehingga bayi dapat melihat dirinya di depan kaca tersebut. Apakah dia tersenyum dan mengeluarkan bunyi kuu...kuu... Kalau ya,

tersenyumlah dan ber kuu...ku... kembali kepadanya.

Usia 0-6 Minggu

Bermain Bola Kaus Kaki

Tujuan :

1. Rangsangan untuk melakukan koordinasi/gerak secara bersamaan antara mata dan tangan.

2. Meningkatkan kemampuan indera peraba

Ambil kaus kaki bekas yang bersih. Kalau bisa yang berwarna cerah (merah, hijau, oranye). Isi dengan potongan kain atau kertas. Ikat bagian yang berlubang sehingga membentuk bola. Kemudian gantungkan dengan tali di atas tempat tidur si kecil.

Gerakkan bola kaus kaki ke kiri dan ke kanan serta ke depan-belakang. Lihat respon si kecil apakah ingin menyentuhnya atau diam saja.

Ulangi setiap hari sampai si kecil tertarik.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 68

Umur 0-7 Minggu

Membunyikan Kerincingan Bel

Tujuan :

1. Tertarik mendengar

2. Koordinasi tangan dan mata (mengikuti sumber bunyi dengan mata dan ingin menyentuh)

-Buatlah bunyi yang cukup berisik dengan kerincingan bel di kanan bayi, kemudian berpindah ke kiri. Apakah si bayi memutar kepalanya ke arah sumber bunyi? Lakukan beberapa kali.

-Biarkan ia menyentuh kerincingan/bel. Kemudian pegang kerincingan beberapa senti di depannya. Apakah ia mencoba menyentuhnya? Lakukan berulang-ulang.

Umur 0-8 Minggu

Pusatkan Perhatian

Tujuan :

1. Perhatian pada sumber bunyi, anggota tubuh (tangan)

2. Pelajaran tentang kanan-kiri

3. Respon pada anggota tubuh yang digerakkan

-Tengkurapkan bayi pada kasur empuk. Berbicaralah pada bayi dan buat suara. Apakah si kecil berusaha mengangkat kepala dan melihat ke wajah anda? Cobalah buat suara dari arah kiri dan bergerak ke kanan, apakah ia merespon? Ulangi hal tersebut.

-Telentangkan bayi anda. Lakukan hal yang sama seperti pada waktu tengkurap, selalu mulai dari kanan ke kiri untuk mengajarkan konsep kanan kiri.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 69

-Julurkan lengan kirinya. Apakah ia akan segera menarik lengan kirinya. Ulangi dengan lengan kanannya.

-Pertemukan telapak tangan kanan dan kirinya. Apakah ia akan menarik kembali? Ini untuk mengajarkan kepedulian si kecil terhadap tangan.

Selalu memulai gerakan dari yang kanan, membiasakan sejak dini bayi anda memulai aktivitasnya dengan tangan atau kaki kanan, sebagaimana tuntunan Islam. Dalam pelajaran baris-berbaris, secara umum kita selalu diajari melangkah dengan kaki kiri. Padahal Islam mengajarkan melangkah dengan kaki kanan terlebih dahulu.

Usia 0-9 Minggu

Mengenal Warna

Tujuan :

1. Perhatian pada benda bergerak dan ingin meraih

2. Latihan dini mengenal warna

-Ambil kertas karton. Gunting 3 bulatan. Ambil kertas warna 6 macam. Gunting bulat-bulat.

Karton 1 : tempel sisi 1 hijau, sisi ke 2 merah

Karton 2 : tempel sisi 1 biru, sisi ke 2 putih

Karton 3 : tempel sisi 1 pink, sisi ke 2 oranye.

Gantung 3 karton tersebut di atas tempat tidur si kecil. Perhatikan apakah ia tertarik dan memperhatikan warna-warna tadi? Dan mencoba meraihnya?

Umur 0-10 Minggu

Bergerak dan Menggenggam

Tujuan :

1. Pengenalan lanjut tentang tubuh dan anggota tubuh

2. Latihan awal menggenggam

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 70

-Tengkurapkan si kecil di atas selimut tipis di atas lantai. Luruskan lengan kanan kemudian kiri. Lihat responnya. Kemudian luruskan kaki kanan kemudian kiri, lihat responnya. Lakukan berulang. Bila saat lengan dan kakinya diluruskan si kecil merespon, maka letakkan mainan lembut di depannya. Apakah ia ingin meraihnya?

Kalau belum, jangan berputus asa. Mungkin tangannya masih terlalu lemah. Ulangi sampai si kecil bisa.

Usia 0-11 Minggu

Koordinasi Tangan dan Mata

Tujuan :

1. Meraih dan memusatkan perhatian pada benda bergerak

2. Awal koordinasi tangan-mata

-Ambil bola kaus kaki yang digunakan pada minggu ke-6. Telentangkan si kecil, taruh bola kaus kaki di perut si kecil. Gulirkan bola ke atas melewati dada

dan lehernya. Perhatikan, apakah si kecil akan menggapai bola tersebut? Atau hanya matanya yang mengikuti bola tersebut. Si kecil akan merespon dengan mata dan tangan ketika ia sudah siap. Bersabarlah dan ulangi latihan ini.

Umur 0-12 Minggu

Menganalisa Wajahku

Tujuan :

1. Belajar tentang bentuk wajah

2. Melihat dan mendengar dengan maksud tertentu

3. Minat berinteraksi dengan orang lain

-Ambilkan kaca tangan. Hadapkan ke wajahnya sambil sebutkan namanya. Kemudian sembunyikan kaca, lalu ambil lagi kaca dan dihadapkan kembali ke wajahnya sambil berkata : Ciluk... baa... Kemudian sebut namanya. Lakukan tiga kali.

-Amati ekspresi wajahnya ketika kaca dihadapkan ke wajahnya, atau ketika kaca disembunyikan. Si

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 71

kecil akan belajar melihat, mendengar, merespon pada saat bersamaan.

-Latihan ini akan semakin memberi perhatian pada nama dirinya.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 72

Latihan Untuk Bayi

Usia 3-6 Bulan

Ringkasan :

Usia

(Minggu)

Latihan

13 Ini Wajahku

14 Tengkurap dan bergerak bebas

15 Mendengarkan berbagai bunyi

16 Benda berguling

17 Memukul kaleng dan menyanyi

18 Membaca sajak dan puisi

19 Belajar meraih benda

20 Tanganku

21 Jari-jari tanganku

22 Jari-jari kakiku

23 Maju dan menjangkau

24

(6 bulan)

Jatuhkan benda

Usia 0-13 Minggu

Ini Wajahku!

Tujuan :

1. Pengenalan lebih lanjut tentang wajah, bentuk muka, depan, dan belakang

2. Menumbuhkan minat mengamati

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 73

� Ambil karton, gunting bulat seukuran wajah. Gambar wajah dengan warna-warni mencolok. Gantung wajah di depan bayi. Awali dengan yang bergambar wajah, kemudian putar ke arah yang tidak ada gambar wajah. Bayi akan memperlihatkan respon berbeda.

Usia 0-14 Minggu

Tengkurap dan Bergerak Bebas

Tujuan :

1. Menggerakkan otot tubuh dengan merenggangkan tubuh dan menggeliat untuk menjangkau

2. Motivasi untuk bergerak maju ke depan

� Tengkurapkan bayi di atas karpet lembut atau kasur tipis. Biarkan

si kecil merenggangkan kakinya untuk menggeliat. Ambil bola, taruh di depan si kecil. Gulirkan di depan si kecil dan usahakan si kecil tertarik. Apakah ia menggeliat-geliat untuk meraih bola? Stimulus ini untuk membuat si kecil terpacu maju meraih bola.

Usia 0-15 Minggu

Mendengarkan Berbagai Bunyi

Tujuan :

1. Pemahaman aneka bunyi dan sumber bunyi

2. Kemampuan mendengar

3. Pemahaman irama 1-2, 1-2

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 74

� Bertepuktanganlah, amati si kecil, apakah ia merespon? Ambil tangannya buatlah ia bertepuk tangan. Buatlah suara imitasi plok-plok saat tangannya bertemu. Ulangi beberapa kali.

� Ambil 2 tutup gelas, saling ketukkan 2 tutup gelas tersebut hingga timbul suara. Lihat respon si kecil

� Ambil 2 sendok, lakukan seperti pada 2 tutup gelas. Sambil ucapkan satu-dua, satu-dua, satu-dua. Lakukan berulang-ulang.

Umur 0-16 Minggu

Benda Berguling

Tujuan :

1. Pengetahuan dasar tentang benda berguling

2. Dasar meraih benda bergerak

3. Keahlian mendengar (ketika anda berbicara)

� Ambil wadah bumbu penyedap yang berbentuk bulat yang terbuat dari plastic

� Telentangkan si kecil, gelindingkan wadah di tubuhnya dari bahu turun ke perut, kembali ke bahu, turun lagi ke perut. Ini untuk mengenalkan

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 75

bagian tubuhnya. Ulangi dan lihat responnya.

� Tengkurapkan si kecil, gelindingkan wadah di depannya, apakah ia mencoba menjangkaunya?

� Sambil ajak si kecil bicara, amati reaksinya.

Umur 0-17 Minggu

Memukul Kaleng dan Bernyanyi

Tujuan :

1. Perhatian pada suara dan melatih kemampuan mendengar

2. Pelajaran pada pola berirama

3. Melatih indra peraba

� Ambil kaleng roti/biskuit yang sudah kosong

� Dudukkan bayi. Pukullah kaleng di depan bayi pelan-pelan sambil berkata 1-2, 1-2, 1-2. Perhatikan respon bayi.

� Dudukkan bayi anda menghadap kaleng. Pukulkan tangannya ke kaleng pelan-pelan, setelah itu biarkan ia dengan kaleng itu, apakah ia mengikuti anda?

� Kalau belum, ulangi terus dan lihatlah responnya.

Umur 0-18 Minggu

Membaca Sajak dan Puisi

Tujuan :

1. Pengayaan bahasa

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 76

2. Ketertarikan pada irama dan intonasi

� Belilah buku sajak/puisi anak-anak. Bacalah di depan si kecil. Ulangi beberapa kali.

� Perhatikan juga gambar-gambar di buku sajak/puisi. Ini merupakan pelajaran hubungan gambar dengan puisi.

Umur 0-19 Minggu

Belajar Meraih Benda

Tujuan :

1. Memfokuskan pandangan mata pada benda yang diam dan bergerak

2. Meningkatkan kemampuan indera peraba

� Letakkan bayi pada posisi duduk. Letakkan meja yang di atasnya ada bola dan kerincingan dalam posisi berjajar. Geser bola dari kiri ke kanan kerincingan. Kemudian kerincingan dari kanan ke kiri beberapa kali. Apakah si kecil berusaha meraihnya dan mendekatkan ke arahnya? Amati responnya.

Umur 0-22 MInggu

Tanganku

Tujuan :

1. Kemampuan mengamati dan meniru

2. Pengetahuan nada dan senandung

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 77

� Taruhlah si kecil di pangkuan anda, ambil kedua tangannya dan tepukkan. Usahakan ia melihat anda ketika menepukkan tangan. Lakukan sambil bernyanyi : Satu-satu, adik cinta Alloh. Dua-dua, cinta Rosululloh. Tiga-tiga, cinta ibu bapak. Satu-dua-tiga jalan masuk surga.

� Kalau si kecil tidak mau, paksalah dengan perlahan. Lambat laun ia akan melakukan hal yang sama dengan anda.

Umur 0-21 Minggu

Jari-Jari Tanganku

Tujuan :

1. Pemahaman tentang gerakan-gerakan jari menurut namanya, bentuk-bentuk jari

2. Kemampuan mendengar dan mengamati

� Pegang telapak tangan kirinya, sentuhlah ibu jarinya, dan katakan, ‘ini jempol’. Sentuh jari telunjuknya, dan katakana ‘ini telunjuk’. Sentuh jari tengahnya, dan katakana ‘ini jari tengah’. Sentuh jari manisnya, dan katakana ‘ini jari manis’. Sentuh kelingkingnya, dan katakana ‘ini kelingking’.

� Kemudian kepalkan tangan anda sambil berkata : Mana jempol? Kemudian munculkan jempol. Mana jari tengah? Kemudian munculkan jari tengah. Ulang-ulangi pertanyaan tersebut untuk kelima jari anda.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 78

Umur 0-22 Minggu

Jari-Jari Kakiku

Tujuan :

1. Pengenalan jari-jari kaki

2. Mempertajam indera pendengaran

� Pegang telapak kakinya. Buatlah nyanyian yang menyenangkan

� Mana jempol kakiku (sentuh jempolnya). Lakukan terus sampai kelingkingnya

� Bermain dengan sentuhan akan membantu si kecil memahami anggota tubuh dan kuat gerakan-gerakannya

Jangan lupa untuk terus membacakan ayat-ayat Al Qur’an kepada si kecil. Buatlah jadwal rutin pembacaan murotal melalui kaset/VCD atau MP3

Umur 0-23 Minggu

Maju dan Menjangkau

Tujuan :

1. Kontak mata dan control terhadap benda yang bergerak

2. Keinginan meraih dan bergerak maju

� Taruh si kecil dalam posisi duduk di lantai. Ambil pita katun dan potong sepanjang 30cm. Tarik pita perlahan dan usahakan si kecil tertarik dan menjangkau pita tersebut

� Kemudian tengkurapkan si kecil. Tarik pita di depan si kecil. Amati respon si kecil apakah ia berusaha meraih pita dan

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 79

mencoba maju? (ini merupakan pelajaran awal merangkak)

Umur 0-24 Minggu

Jatuhkan Benda

Tujuan :

1. Pemahaman tentang konsep ‘turun’

2. Membedakan aneka bunyi dan benda jatuh

� Ambil sendok dan bola kecil. Perlihatkan pada si kecil dan biarkan ia memegang. Tempatkan benda lebih tinggi dan angkat tangan anda. Usahakan bayi melihat anda. Kemudian katakana ‘turun’, ulangi sambil lihat lagi respon bayi.

� Pegangkan benda tersebut ke tangan bayi, amati respon bayi, apakah ia berusaha menjatuhkan /melempar benda tersebut? Kalau belum ulangi latihan di atas beberapa kali.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 80

Latihan Untuk Bayi

Usia 6-9 Bulan

Ringkasan

Usia

(MInggu)

Latihan

25 Macam-macam bunyi

26 Melempar bola kaus kaki

27 Melihat bola di lempar ke atas

28 Sekali lagi tentang kaki

29 Menumpuk dan menjatuhkan

30 Berisik suara kertas

31 Mengguncang, mendengar, dan menemukan

32 Melihat bola

33 Menggelindingkan bola di piring

34 Ukuran

35 Meniup gelembung dan bermain air

36

(9 bulan)

Membuat rumah kardus

Umur 0-25 Minggu

Macam-Macam Bunyi

Tujuan :

1. Pemahaman aneka bunyi

2. Pemahman pola irama dan vibrasi

3. Keinginan bebas bereksplorasi

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 81

� Ambil kaleng dan sendok. Pukullah tutup kaleng dengan sendok sambil menyanyikan 1-2, 1-2. Kemudian Bantu si kecil untuk memukulkan sendok ke atas kaleng sambil bernyanyi 1-2, 1-2. Ulangi sampai si kecil bosan

� Hari-hari berikutnya ambil kantong tebal, majalah, karton, koran, kayu, plastic untuk dipukul-pukul si kecil. Dia akan senang dan berlatih untuk membedakan aneka bunyi

Umur 0-26 Minggu

Melempar Bola Kaus Kaki

Tujuan :

1. Melempar dengan tujuan tertentu

2. Kontrol mata untuk focus pada benda

3. Kemahiran lanjut koordinasi mata-tangan

� Ambil bola kaus kaki yang dipakai minggu ke-6. Biarkan si kecil memegang dan merasakan benda tersebut. Kemudian ambil bola tersebut dan lemparkan dengan jarak dekat sehingga si kecil masih bisa melihat. Ambil kembali dan lempar lagi. Kemudian berikan bola pada si kecil dan doronglah ia untuk melempar bola tersebut. Bantulah si kecil dan pujialah setiap kali usahanya berhasil,

� Di hari lain, dudukkan si kecil. Lempar bola kaus kaki ke arahnya dengan lembut. Lihat responnya. Dorong si kecil untuk mengambil dan melempar kea rah anda.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 82

Umur 0-27 Minggu

Melihat Bola di Lempar ke Atas

Tujuan :

1. Pemahaman tentang naik-turun

2. Kepercayaan diri dengan pujian dan dorongan

3. Koordinasi tangan-mata

� Ambil bola kaus kaki lagi. Lempar ke atas. Usahakan ketika melempar si kecil melihat anda. Gunakan kata ‘lihat, bola ini naik’ ketika anda melempar. Dan ‘bola turun’ ketika bola turun. Gunakan intonasi berbeda ketika mengucapkan naik dan turun

Berikan bola kepadanya dan dorong si kecil untuk melempar bola ke atas. Pujilah setiap ia berhasil dan hindari

kata ‘jangan’, karena itu akan mematahkan semangatnya.

Dalam memuji, selalu sertai dengan ucapan ‘Alhamdulillah’

Umur 0-28 Minggu

Sekali Lagi Tentang Kaki

Tujuan :

1. Pemahaman lebih lanjut tentang kaki dan jari-jari kaki

2. Koordinasi tangan untuk menggenggam

3. Sensitivitas untuk indera peraba

Telentangkan si kecil dan naikkan kaki kirinya sehingga ia bisa meraihnya. Turunkan kembali kaki kirinya. Sekarang angkat kaki kanannya dan biarkan ia menggapainya. Ulangi latihan ini beberapa kali, akan lebih baik kalau si kecil memakai sepatu dengan kerincingan

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 83

sehingga ketika diangkat kakinya kerincingan berbunyi.

Setelah kaki si kecil diturunkan, amati responnya. Apakah ia akan mengangkat-angkat kakinya?

Umur 0-29 Minggu

Menumpuk dan Menjatuhkan

Tujuan :

1. Pengetahuan tentang meniru dan mengikuti petunjuk

2. Pemahaman lebih lanjut tentang konsep ‘jatuh’

� Ambil 4 kaleng plastic/stoples dengan ukuran sama. Tumpuklah. Kemudian pukullah hingga jatuh. Katakana ‘jatuh’ dengan intonasi yang khas.

Ulangi beberapa kali dan pastikan si kecil melihat yang anda lakukan.

� Kemudian lihat respon si kecil, kalau ia terlihat ingin menumpuk, biarkan dan bantulah. Jangan lupa memberi pujian setiap kali ia berhasil

� Doronglah ia untuk memukul stoples tersebut. Dan setiap benda itu jatuh, gunakan kata ‘jatuh’.

Umur 0-30 Minggu

Berisik Suara Kertas

Tujuan :

1. Kelenturan otot halus

2. Pemahaman tentang konsep di dalam

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 84

3. Ketrampilan mendengar

4. Kepercayaan diri untuk meniru dan berusaha melakukan pekerjaan sendiri

� Ambil kertas putih (jangan kertas Koran, karena tintanya akan mengotori). Potong 20x20. Remaslah dan masukkan ke dalam kardus. Ulangi meremas kertas, dekatkan ke telinga si kecil. Buatlah suara-suara gemerisik sekeras mungkin.

� Lalu berikan sehelai kertas pada si kecil, biarkan ia meremasnya dan memasukkannya ke kardus. Setelah terkumpul banyak taruhlah mainan ke dalam kardus berisi kertas dan aduk-aduklah. Temukan mainannya kemudian biarkan si kecil menemukan mainannya sendiri ke dalam kardus. Ia akan asyik dengan permainan ini.

Umur 0-31 Minggu

Mengguncang, Mendengar, dan Menemukan

Tujuan :

1. Ketrampilan mendengar

2. Ketrampilan menghubungkan

3. Pemahaman konsep ‘di dalam’

� Ambil kaleng dan penutupnya. Isi dengan benda yang mengeluarkan bunyi. Lalu goyangkan wadah tersebut sehingga mengeluarkan bunyi. Tanyakan pada si kecil apa yang ada ‘di dalam’ (beri tekanan ketika mengucapkan ‘di dalam’)

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 85

� Bukalah wadah dan biarkan si kecil melihat benda yang ada di dalam kaleng. Ambil dan sebutkan nama benda tersebut, kembalikan ke kaleng dan tutup. Ulangi beberapa kali sampai si kecil bosan.

Umur 0-32 Minggu

Melihat Bola

Tujuan :

1. Ketajaman focus mata pada benda yang digerakkan

2. Kepercayaan diri untuk bebas bereksplorasi

3. Koordinasi tangan-mata

� Ambil bola kecil masukkan ke dalam plastic yang berperekat. Dengan jari anda dorong bola mengitari plastic. Katakan pada si kecil kalau bola ada di dalam plastic. Beri penekanan pada kata ‘di dalam’

� Biarkan si kecil ikut mendorong bola di dalam plastic. Perlihatkan bagaimana anda menggerakkan dan menghentikan bola. Doronglah si kecil untuk melakukannya.

Umur 0-33 Minggu

Menggelindingkan Bola Di Piring

Tujuan :

1. Peningkatan sensitivitas indera peraba

2. Pemahaman tentang lingkaran

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 86

3. Memfokuskan pada benda yang digerakkan

4. Koordinasi tangan-mata

5. Peningkatan kemandirian dan percaya diri

� Ambil piring platik/melamin. Ambil bola kecil, gelindingkan di atas piring. Kemudian doronglah bola ke segala arah. Perlihatkan pada si kecil.

� Kemudian doronglah si kecil untuk melakukan hal yang sama seperti anda. Bantu si kecil ketika kesulitan. Jangan lupa ajak ia mengobrol. Ulang-ulangi permainan ini.

Umur 0-34 Minggu

Ukuran

Tujuan :

1. Pemahaman tentang ukuran

2. Pemahaman lebih lanjut tentang ‘bentuk’ sirkular (mangkuk)

3. Kemandirian

� Ambil satu set mangkuk yang berbeda ukuran. Jejerkan dari kiri ke kanan, dari yang kecil menuju besar. Tumpuklah mangkuk itu. Ulangi latihan ini sehingga si kecil tertarik. Doronglah ia untuk melakukan hal yang sama seperti anda. Gunakan kata ‘besar dan kecil’ setiap kali anda menumpuk mangkuk.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 87

Umur 0-35 Minggu

Meniup Gelembung dan Bermain Air

Tujuan :

1. Ketrampilan melihat benda melayang/bergerak (busa)

2. Pemahaman tentang konsep ‘basah’

� Beli busa dan peniupnya di toko mainan. Tiup busa-busa kecil kemudian pukullah. Sambil ucapkan kata ‘meletus’. Biarkan si kecil menyentuh busa itu dan memukulnya

� Kemudian ajak ia ke kamar mandi. Ambil air di dalam bak mandi sambil mengatakan ‘percik-percik’, ‘cebur-cebur’, hingga ia basah. Setelah itu ucapkan ‘basah-basah’ dengan intonasi yang khas. Ulangi latihan

ini. Si kecil akan menikmati permainan ini dengan riang.

Umur 0-36 Minggu

Membuat Rumah Kardus

Tujuan :

1. Pengenalan konsep ‘keluar’ dan ‘masuk’

2. Pemahaman ‘buka’ dan ‘tutup’

3. Kemandirian

� Ambil kardus yang tidak terpakai, buat lubang di tengah-tengah kardus menyerupai pintu yang dapat dibuka dan ditutup. Ambil mainan yang lebih kecil daripada ukuran pintu. Letakkan di dekat kardus yang bisa dilihat oleh si kecil.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 88

� Katakan pada si kecil anda ingin membuka pintu dan bilang ‘masuk’. Kemudian katakana pada si kecil anda ingin menutup pintu dan bilang ‘keluar’. Ulangi sambil mengeluarkan dan memasukkan mainan sehingga si kecil tertarik untuk melakukan hal yang sama dengan anda.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 89

Latihan Untuk Bayi

Usia 9-12 Bulan

Ringkasan :

Usia

(Minggu)

Latihan

37 Bermain dengan bidang kotak

38 Kaca-kaca, lihatlah aku

39 Bermain dengan foto

40 Bergerak dan berguling

41 Menusuk lubang

42 Memasukkan ke dalam wadah

43 Tarik-ulur

44 Temukan benda

45 Tangan kanan dan kiri

46 Dengar dan lakukan

47 Petunjuk dan lakukan

48 Belajar memakai

49 Wajahku

50 Suara-suara di rumahku

51 Membalikkan gambar

52

(1 tahun)

Masuk-keluar

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 90

Umur 0-37 Minggu

Bermain Dengan Bidang Kotak

Tujuan :

1. Pengetahuan tentang warna dan bidang berbentuk kotak

2. Pengetahuan tentang aneka macam jenis kain

3. Pengetahuan tentang tekstur dan sensitivitas indera peraba

� Ambil kain perca berbagai macam kain sebanyak 6 helai. Potong segi empat ukuran 10 x 10 cm. Masing-masing 2 potong. Usahakan kain bercorak meriah dan berbeda-beda jenis, missal katun, sutra, jins, sifon, dll. Tempelkan pada karton tebal seukuran 10 x 10 cm. Kemudian biarkan si kecil merasakan masing-masing kain sebelum

ditempel. Setelah itu tempelkan kain tadi dalam karton besar. Biarkan ia meraba-raba kain tersebut sambil mengobrollah. Amati respon si kecil, mana yang paling menarik perhatiannya.

Umur 0-38 Minggu

Kaca-Kaca, Lihatlah Aku!

Tujuan :

1. Kemampuan melihat

2. Kemampuan mengasosiasikan nama dengan berbagai macam obyek benda berbeda-beda

3. Perbendaharaan kata

� Gunting-guntinglah karton tebal membentuk bulatan berlubang-lubang yang berfungsi seperti

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 91

cermin. Lihatlah si kecil melalui lubang ‘kaca’ dan berkata ‘ibu melihat… (sebutkan namanya). Gunakan untuk menyebutkan benda-benda sekitar, sambil menyebut, ‘Ibu melihat meja’, ‘Ibu melihat kursi’, dan sebagainya.

� Kemudian taruh kaca di mukanya sambil berkata, ‘… (panggil namanya) melihat Ibu’. Kemudian usahakan si kecil memegang kaca dan arahkan pada suatu benda sambil mengucapkan benda itu. Ulangi untuk berbagai macam benda.

Umur 0-39 Minggu

Bermain Dengan Foto

Tujuan :

1. Kemampuan mengenal dengan baik semua anggota keluarga

2. Kemampuan menghubungkan

� Ambil foto si kecil (close up) seukuran 10 R. telungkupkan, sambil sebut, ‘Ini adik’. Ambil foto keluarga (Ibu, Bapak, Kakak, Adik). Lakukan hal yang sama sambil menyebutkan foto siapa. Ibu, Bapak, Kakak, atau Adik. Ulangi terus sampai si kecil bosan.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 92

Umur 0-40 Minggu

Bergerak dan Berguling

Tujuan :

1. Ketajaman sensitivitas indera peraba ketika tubuh bayi berguling

2. Belajar bermain bola dengan orang lain

� Telentangkan bayi di lantai. Gulingkan tubuhnya dari kiri ke kanan berulang-ulang sambil mengucapkan kata-kata gembira. Lihat reaksi si kecil, apakah ia berusaha meniru untuk menggulingkan tubuh?

� Di lain hari dudukkan si kecil. Ambil bola plastic besar dan gelindingkan bola ke arahnya. Ajaklah ia menggelindingkan bola kea rah benda. Ulangi latihan ini

berulang-ulang. Puji si kecil setiap menunjukkan respon positif.

Umur 0-41 Minggu

Menusuk Lubang

Tujuan :

1. Pemahaman tentang halus dan kasar

2. Koordinasi mata dan tangan

� Ambil karton tebal. Potong bulat-bulat. Alasi sisa karton satu dengan kertas berwarna (kertas minyak). Yang satu biarkan tanpa pelapis, sehingga ada permukaan kasar dan halus. Kemudian lubangi karton dengan 4 lubang, seukuran jari jempol anda. Selanjutnya sumpal lubang dengan kapas. Kemudian tusuk

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 93

lubang dengan telunjuk anda sambil mengatakan ‘tusuk, tusuk, tusuk’ sambil menusuk kapas di bagian permukaan halus. Balik di permukaan kasar, suruh si kecil merabanya, kemudian tusuk lubang sambil ucapkan ‘tusuk, tusuk, tusuk, tusuk’, balik permukaan halus. Lakukan latihan ini berulang-ulang hingga si kecil tertarik dan mau melakukannya.

Umur 0-42 Minggu

Masukkan Ke Dalam Wadah

Tujuan :

1. Ketrampilan tangan-mata

2. Ketrampilan mengikuti petunjuk/arahan

3. Kemandirian dan kepercayaan diri

� Ambil kaleng bekas biscuit. Ambil bola-bola plastic kecil, masukkan ke kaleng satu persatu. Kemudian keluarkan. Dorong si kecil untuk melakukannya seperti anda sambil ajaklah ia bernyanyi. Ulangi sampai si kecil bosan.

Umur 0-43 Minggu

Tarik-Ulur

Tujuan :

1. Ketajaman koordinasi tangan-mata

2. Ketrampilan mengikuti petunjuk atau arahan

3. Kemandirian dan kepercayaan diri

� Ambil tali yang elastis agak tebal. Gantung di dinding yang

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 94

ada tempat gantungannya. Di ujung yang lain kaitkan kerincingan. Kemudian tarik dan lepaskan ujung yang ada kerincingannya sehingga mainan ini tertarik dan mengulur. Usahakan si kecil melihat anda, kemudian dorong ia untuk melakukan hal yang sama. Lihat responnya. Apakah ia mau menarik atau hanya diam saja.

Umur 0-44 Minggu

Temukan Benda

Tujuan :

1. Persepsi visual untuk mencari obyek yang besar

2. Kemampuan mengikuti petunjuk atau arahan

3. Ketrampilan berbahasa

� Ambil buku tunjukkan pada si kecil dan katakana ‘ini buku’. Biarkan ia memegangnya. Kemudian sembunyikan di bawah bantal. Kemudian mintalah ia mencari buku tersebut dan memberikannya kepada anda. Kalau si kecil belum mengerti, ulangi langkah-langkah di atas sampai ia mengerti. Pujilah ia setiap kali memperlihatkan respon positif.

� Di hari lain ganti buku dengan benda lain.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 95

Umur 0-45 Minggu

Tangan Yang Mana?

Tujuan :

1. Kemampuan mengingat

2. Mengasosiasikan benda dengan tangan yang benar

3. Kesenangan untuk bermain

� Ambil batu kecil. Genggam batu tersebut di salah satu tangan anda di depan si kecil. Kemudian minta si kecil menebak batu tersebut di tangan yang mana. Ulangi latihan ini sampai si kecil benar menebak (ini untuk melatih daya ingat)

� Penyembunyian batu harus sepengetahuan si kecil sehingga ia mudah mengingat dan menebak dengan benar.

Umur 0-46 Minggu

Dengar Dan Lakukan

Tujuan :

1. Pemahaman yang tinggi tentang konsep kanan-kiri

2. Ketrampilan lebih lanjut tentang persepsi sensori

3. Ketrampilan mendengar, berbahasa, dan mengikuti petunjuk

� Ambil 3 benda : kerincingan, bola kaus kaki, dan sendok. Jajarkan dari kanan ke kiri di hadapan si kecil. Ambil benda dari kanan sebut namanya dan berikan pada si kecil untuk menyentuhnya. Demikian juga benda 2 dan 3.

� Setelah itu sebutkan nama benda dan minta ia untuk

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 96

mengambilnya. Kalau si kecil tidak merespon, bantu ambilkan dan sebut namanya. Lakukan berulang sampai si kecil benar melakukan dan jangan lupa memberi pujian kalau ia berhasil.

Umur 0-47 Minggu

Petunjuk dan Lakukan

Tujuan :

1. Kemampuan mengikuti petunjuk

2. Kemampuan mendengar dan berbahasa

3. Keyakinan diri

� Ambil boneka, kaleng, dan bola. Jajarkan di hadapan si kecil. Ambil boneka dan peluk sambil berkata, “Ibu memeluk boneka”.

Kemudian letakkan, ambil kaleng dan pukul, “Ibu memukul kaleng”. Kemudian letakkan, ambil bola dan gelindingkan sambil berkata, “Ibu menggelindingkan bola”. Doronglah si kecil melakukan hal yang sama dengan anda. Misal, “Wildan (panggil namanya…) memeluk boneka”. Dan seterusnya. Ulang-ulangi latihan ini sampai ia benar-benar melakukan perintah anda, dan pujilah ia.

Umur 0-48 Minggu

Belajar Memakai

Tujuan :

1. Kemampuan mendengar dan mengikuti petunjuk

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 97

2. Keahlian menghubungkan

� Ambil sapu tangan ibu, sandal kamar ayah dan topi milik si kecil. Gunakan sapu tangan untuk mengusap keringat. Letakkan, minta si kecil melakukannya. Pakai sandal kamar lalu lepaskan, minta si kecil melakukannya. Kemudian pakai topi si kecil lalu lepaskan, minta si kecil melakukannya.

� Setelah itu, jejerkan 4 benda tersebut. Minta si kecil untuk memakainya. Apakah si kecil melakukan?

Umur 0-49 Minggu

Wajahku!

Tujuan :

1. Pemahaman tentang bagian-bagian wajah

2. Ketrampilan mendengar

� Gunting close up wajah bayi dari koran atau majalah. Tunjukkan pada si kecil mata kanan, sambil katakana “mata”. Sentuhlah mata kanan si kecil sambil katakan “mata”. Lanjutkan dengan mata kiri, hidung, mulut, telinga. Ulangi sampai si kecil bosan.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 98

Umur 0-50 Minggu

Suara-Suara di Rumahku

Tujuan :

1. Pemahaman tentang suara-suara di rumah

2. Kemampuan menghubungkan suara dengan benda

3. Stimulasi verbal dengan cara menirukan suara-suara

� Perkenalkan satu persatu suara di sepanjang minggu ini dari barang-barang yang ada di rumah dan mintalah si kecil merasakannya

� Contoh : suara mobil (breem-breem); suara orang berjalan (tuk-tuk); suara mesin cuci bekerja (greek-greek); telepon (tulit-tulit) dll.

Umur 0-51 Minggu

Membalikkan Gambar

Tujuan :

1. Pemahaman konsep ‘balik’

2. Koordinasi tangan-mata

3. Keahlian menghubungkan

4. Perbendaharaan kata

� Potong karton tebal ukuran 10 x 15 cm. Tempel karton tersebut dengan gambar-gambar sederhana yang kita gunting dari koran atau majalah. Misal : bola, rumah, burung, bayi, dll. Batasi gambar sampai 5 agar si kecil tidak bingung. Setelah itu taruh kartu-kartu tersebut di lantai. Sebutkan nama gambar tadi, “ini bola” kemudian katakan “balik”. Balikkan kartu. Lakukan dari

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 99

kanan ke kiri sampai 5 kartu tadi terbalik.

� Setelah 5 kartu tersebut terbalik, tanya si kecil, mana bola? Biarkan ia membalik kartunya.Kalau si kecil masih salah ulangi langkah di atas sampai benar. Kemudian minta si kecil membalik kartu sendiri. Jangan lupa katakan “balik”, setiap kali si kecil membalik kartunya.

Umur 0-52 Minggu

Masuk Keluar

Tujuan :

1. Kemampuan berbahasa dengan memberitahu nama-nama benda

2. Pemahaman konsep masuk-keluar

3. Sensitivitas indera peraba

� Ambil 5 buah benda : sendok, boneka binatang, mangkuk plastik, gelas plastic, kunci kecil. Sebutkan kelima nama benda dan biarkan si kecil memegangnya. Kemudian masukkan ke dalam kardus.

� Ambil sendok kecil dari dalam kardus. Katakan pada si kecil “sendok”, dan “keluar”. Minta si kecil untuk memasukkan ke kardus dan katakana “masuk”.

� Ulangi untuk semua benda sambil minta si kecil mengucapkan nama benda-benda tersebut. Kalau ia berhasil, berikanlah pujian. Ucapkanlah alhamdulillah.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 100

Parameter Perkembangan Bayi

Dari Lahir-6 Bulan

Kemampuan

1. Memperlihatkan ketertarikan pada wajah orang

2. Merespon bunyi

3. Merespon cahaya

4. Memutar kepala ke arah samping

5. Mengikuti arah benda bergerak

6. Tersenyum

7. Tertawa

8. Kepala dan lengan bergerak bersamaan

9. Mendengarkan suara atau bunyi

10. Mengangkat kepala beberapa saat

11. Kaki semakin mengulur panjang

12. Mendorong kaki ketika mengangkat kepala

13. Fokus pada benda jarak dekat

14. Bermain dengan tangan

15. Mencari benda yang mengeluarkan bunyi

16. Senang melihat wajah di kaca

17. Mendorong benda dengan telunjuk

18. Bermain dengan kaki

19. Fokus pada benda bergerak dan mencoba meraih

20. Mampu duduk sendiri

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 101

Nilai :

� Jika ada 10 atau kurang aktivitas yang mampu dilakukan, maka perkembangan terlambat

� Jika ada 10-15 aktivitas yang mampu dilakukan, maka perkembangan agak terlambat

� Jika ada 16-20 aktivitas yang mampu dilakukan, maka perkembangan memuaskan

Dari 6 Bulan-1 Tahun

Kemampuan

1. Berguling-guling

2. Mencoba maju dengan menyorongkan tubuh

3. Meniru mimik muka

4. Meraih dan menggenggam benda besar

5. Menggaruk benda kecil dalam usaha menggenggam

6. Menggenggam benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk

7. Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain

8. Merangkak dan merayap

9. Menjatuhkan dan membungkuk untuk mengambil benda kecil

10. Merespon panggilan dan mengenal beberapa kata

11. Bermain ciluk baa

12. Meniru bunyi yang di dengarnya dan menciptakan 1 bunyi baru

13. Menyelesaikan 1 masalah sederhana (menyingkirkan penghalang mainan)

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 102

14. Merespon lagu dan irama

15. Mencoba berdiri

16. Memperlihatkan suatu benda untuk beberapa saat (mis:buku)

17. Berjalan sambil berpegangan pada kursi atau lemari

18. Permainan sederhana (mis:melempar bola)

19. Mengucap kata sederhana (mis:Umi, Abi, Ibu, Bapak)

20. Mampu berjalan sendiri

Nilai :

� Jika ada 10 atau kurang aktivitas yang mampu dilakukan, maka perkembangan terlambat

� Jika ada 10-15 aktivitas yang mmapu dilakukan, maka perkembangan agak terlambat

� Jika ada 16-20 aktivitas yang mampu dilakukan, maka perkembangan memuaskan

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 103

MENGAJAR BAYI MEMBACA DENGAN METODE GLENN DOMAN

Metode mengajar bayi membaca ala

Glenn Doman dilakukan dalam enam tahap.

Semuanya menggunakan alat belajar utama yang

sama, yakni kartu huruf. Tiap-tiap tahap memiliki

ukuran sendiri yang berbeda. Tahap pertama,

pengenalan membaca pada anak menggunakan

kartu huruf berukuran 15 cm x 60 cm, ukuran

huruf berkisar 12,5 cm x 10 cm dengan jarak antar

huruf sekitar satu seperempat sentimeter. Tahap

kedua, pengenalan membaca pada anak

menggunakan kartu huruf berukuran 12,5 cm x 60

cm.Sedikit lebih kecil dibandingkan tahap

pertama. Sedangkan ukuran huruf berkisar 10 cm x

7,5 cm dengan jarak antar huruf sekitar satu

sentimeter. Dibandingkan tahap pertama, jarak

antar huruf pada tahap kedua ini sedikit lebih

rapat. Tahap ketiga, ukuran kartu lebih kecil lagi,

yaitu 7,5 cm x 30 cm dengan ukuran huruf 5 cm x

3,5 cm, sementara jarak antarhuruf lebih rapat

lagi.

Dari tahap pertama sampai tahap ketiga,

warna huruf yang digunakan sama, yakni merah.

Sedangkan, latar belakangnya berwarna putih.

Salah satu sebabnya, bayi cenderung lebih tertarik

mengindrai warna merah. Latar belakang putih

membuat huruf memiliki kontras tinggi sehingga

mudah diindrai. Manfaatnya, minat bayi

“membaca” kartu huruf akan cenderung lebih

besar. Selain itu, bayi akan mengingat bentuk

huruf dengan lebih baik. Secara keseluruhan,

huruf-huruf yang kita tulis dengan warna mencolok

tersimpan dalam otak anak secara fotografis

(photographyc memory). Itu sebabnya pula

mengapa Glenn Doman merekomendasikan untuk

mengajarkan matematika –dalam hal ini angka—

kepada anak dengan menunjukkan kartu yang

memuat titik atau benda sejumlah angka yang kita

sebutkan. Misalnya, kalau mengenalkan angka dua,

kita menunjukkan kepada anak kartu bergambar

dua apel, bukan angka 2.

Berkenaan dengan mengingatm ada dua

macam memori, yakni memori ikonis untuk materi

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 104

yang kita peroleh secara visual, dan memori ekosis

untuk materi yang masuk melalui telinga kita.

Proses penyimpanan kedua jenis memori itu

berlangsung sangat cepat, hanya sepersepuluh

sampai seperempat detik. Ini terjadi pada sensory

storage kita. Apabila bahan yang kita ingat tidak

bermakna, atau kita tidak berhasrat untuk

mengingat lebih lanjut, ingatan pada sensory

storage itu akan segera hilang. Itu sebabnya,

sebagian ahli sepakat bahwa sensory storage atau

sensory memory –ingatan sensoris—lebih

merupakan proses persepsi daripada mengingat.

Kita akan mengingat dengan lebih baik

apabila materi yang perlu kita ingat tersebut

bermakna. Materi yang lebih kuat maknanya bagi

kita akan lebih mudah kita ingat. Semakin kuat

maknanya, semakin kuat ingatan kita terhadapnya

meskipun kita tidak secara sengaja mengingatnya.

Jika Anda kedatangan tamu tak terduga, seorang

yang sangat Anda hormati dan Anda selalu

berharap bisa bertemu dengannya suatu saat

nanti, maka pertemuan yang sangat menakjubkan

dan membahagiakan ini akan membuat Anda

mengingat pesan-pesan pentingnya dengan baik.

Pesan yang kita dengar berulang-ulang,

atau yang diucapkan dengan intonasi mantap,

pelan-pelan tetapi tidak terlalu lambat, akan kita

ingat dengan lebih baik. Begitu juga pesan yang

disampaikan kepada kita dengan sentuhan emosi

yang kuat, gembira, wajah berbinar-binar, dan

bersemangat, akan terasa bermakna secara emosi.

Oleh sebab itu, kita bacakan kata yang ada di

kartu secara berulang-ulang. Sekalipun bayi tidak

mengingatnya secara persis, ingatan yang

membekas di awal ini memberi kesiapan lebih

awal bagi bayi untuk belajar membaca pada

waktu-waktu berikutnya. Bayi dapat belajar

membaca pada waktu-waktu berikutnya dengan

lebih baik.

Setelah tahap ketiga selesai, kita bias

memasuki tahap keempat. Kali ini, baik ukuran

kartu maupun ukuran huruf sama persis dengan

tahap ketiga. Hanya, warna hurufnya berbeda,

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 105

dari merah ke hitam. Pada tahap kelima, kartu

dibuat seukuran kertas kuarto atau kira-kira 21 cm

x 29,7 cm. Sedangkan huruf dibuat dengan tinggi

2,5 cm. pada tahap keenam, barulah anak diajak

membaca buku yang sebenarnya. Jadi, lima tahap

sebelumnya boleh dikata merupakan persiapan

awal sebelum anak berkenalan dengan buku.

Susun Sendiri Kartu Buat Anak

Kalau mau sukses menerapkan metode

Glenn Doman, susun sendiri kartu kata yang akan

Anda pakai untuk mengajari anak Anda. Jangan

meminjam milik orang lain. Sekurang-kurangnya,

ada dua alasan mengapa menyusun sendiri kartu

kata lebih menjamin keberhasilan Anda

dibandingkan apabila menggunakan kartu yang

tinggal pakai. Pertama, anak akan lebih mudah

belajar dengan melihat tipe huruf yang sama.

Nanti, ketika sudah sampai pada tahap menyalin

tulisan di buku ke dalam kartu, anak akan lebih

akrab dengan tipe huruf yang sudah dikenalinya

dari kartu kata buatan Anda. Kedua, membuat

sendiri alat Bantu belajar akan meningkatkan

keterlibatan psikis Anda dalam mengajari anak

membaca. Kita cenderung lebih bersungguh-

sungguh, lebih mengharagai proses, dan lebih

sabar dalam menjalaninya apabila sedari awal ikut

merasakan bagaimana jerih payah membuat kartu

kata untuk anak kita. Ada panggilan yang lebih

kuat agar kartu itu terawat dan memberi manfaat

yang sebesar-besarnya. Ada dorongan yang sangat

besar agar jerih payah itu tidak sia-sia. Hal ini

menjadikan pertemuan kita dengan anak saat

mengajar membaca benar-benar menyenangkan,

mengasyikkan, dan menggugah minat belajar.

Dan tak ada lagi waktu untuk menunggu.

Mulailah sekarang juga meski bayi anda baru

berusia tiga bulan. Siapkanlah kartu yang telah

anda susun. Perhatikan apakah anda sudah benar

menyusun kartu kata dengan menggunakan huruf

kecil semua (bukan kapital). Jangan lupa tulis di

baliknya dengan menggunakan pensil untuk

memudahkan anda menyebutkan di depan bayi

sehingga sehingga tidak perlu membalikkanya

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 106

terlebih dulu. Kalau di bagian depan andamenulis

kata ‘pipi’ misalnya, tulislah di baliknya kata ‘pipi’

juga. Ambillah dan bacakan untuk bayi, mulai dari

kartu yang ada di tumpukan paling belakang

sehingga anda berkesempatan untuk melihat

tulisan yang ada di belakangnya sebelum

menunjukkan kepada bayi anda.

Pada tahap pertama, kita bertugas

mengenalkan 15 kata yang terbagi dalam 15 kartu.

Hari pertama, kenalkan anak dengan lima kata.

Bacakan secara cepat, tanpa penjelasan. Bacakan

begitu saja. Jangan minta anak mengulangi.

Tunjukkanlah kehangatan dan semangat anda

dengan memeluk, mencium, atau bentuk

kehangatan lainnya pada anak setiap kali anda

selesai membacakannya. Ulangilah pada hari

pertama ini sebanyak tiga kali, masing-masing

dengan jarak minimal satu setengah jam.

Pada hari kedua, bacakan kembali lima kartu yang

sudah andabacakan pada hari pertama sebanyak

tiga kali. Kemudian ambil lima kartu kata yang

baru dan lakukan seperti hari pertama. Jadi, hari

kedua ini anda enam kali membacakan kepada

anak. Sedangkan, pada hari ketiga, anda

melakukan persis sebagaimana hari kedua. Anda

juga membacakan lima kartu lainnya sebanyak tiga

kali sehingga hari ketiga sampai hari keenam anda

membacakan kartu kata kepada anak sebanyak

sembilan kali. Pada hari ketujuh, andabacakan

sebagaimana hari keenam, dan anda boleh

bertanya kepada anak jika anda mau.

Jangan lupa, gunakan kata-kata yang

akrab dengan kehidupan anak. Misalnya, mama,

susu, buku, nenek. Keakraban anak dengan kata-

kata ini akan sangat membantu meningkatkan

responsnya terhadap apa yang kita bacakan, dan

pada akhirnya terhadap kegiatan membaca itu

sendiri.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 107

Memasuki tahap kedua, buatlah 20 kartu

kata baru. Pilihlah kosakata yang berhubungan

dengan diri anak, misalnya mulut, hidung, tangan,

pipi, dan kaki. Kosakata sebelumnya yang kita

ajarkan pada tahap pertama tetap kita gunakan

pada tahap kedua ini. Hari pertama, kartu tahap

pertama kita bagi menjadi tiga kelompok, masing-

masing satu kartu kita keluarkan dan diganti

dengan kartu tahap kedua. Usahakan agar tidak

ada dua kata yang huruf pertamanya sama,

misalnya buku dan bapak atau mata dan mama.

Hari kedua, bacakan 3 kartu tahap pertama dan 2

kartu tahap kedua. Sedangkan hari ketiga terdiri

dari 2 kartu tahap pertama dan 3 kartu tahap

kedua.

Lakukan seperti tahap pertama. Bacakan

kepada anak sekurang-kurangnya tiga kali sehari.

Boleh juga lebih dari itu. Sebagian orangtua

membacakan kepada bayinya sembilan kali sehari.

Kalau anda sanggup seperti itu tidak masalah.

Asalkan jarak masing-masing tidak kurang dari satu

jam. Satu setengah sampai dua jam merupakan

jarak waktu yang cukup baik untuk bayi usia

sekitar enam bulan.

Menginjak tahap ketiga, kita sudah boleh

mengenalkan kosakata yang lebih banyak. Bisa

lebih dari seratus kata. Sebaiknya, kata yang kita

kenalkan berupa kata dasar yang diambil dari

dunia sekitar anak. Pada tahap ini, kita masih

menggunakan huruf warna merah dan ditulis

dengan huruf kecil(bukan kapital). Sedangkan pada

tahap keempat, kita sudah menggunakan huruf

warna hitam. Di tahap keempat, kita juga sudah

mulai mengenalkan anak pada buku. Untuk tahap

awal, sebaiknya buku-buku sederhana, penuh

gambar, dan sedikit kata atau biasa disebut WPB

(wordless picture book).

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 108

Persiapan 1. Pastikan ruangan cukup terang, dan tidak ada suara-suara bising yang mengganggu. 2. Untuk melatih kecepatan, sebaiknya anda berlatih cara memainkan flashcards ini sebelum menunjukkannya ke anak anda. 3. Sebelum bermain flashcards, ajaklah anak anda bermain permainan yang lain yang membuat anak rileks, seperti membaca buku, menyusun balok, mendengarkan musik/lagu anak, dsb. 4. Permainan ini harus bisa dinikmati oleh anda dan anak anda dalam suasana yang menyenangkan. Jadi andapun harus dalam keadaan rileks tanpa stress dan rasa terpaksa. 5. Jika sudah siap, katakan dengan antusias dan wajah senang bahwa anda mempunyai kartu flashcards, dan tanyakan apakah anak anda mau bermain bersama.

Belajar Membaca Metode Glenn Doman

1. Duduklah berhadapan dengan anak anda dengan jarak kira-kira 1 s.d 1,5 meter. Jika anak anda belum bisa duduk sendiri, mintalah orang lain untuk memangku anak anda. Jangan sampai anak

anda dapat menjangkau tangan anda yang membawa kartu.

2. Pastikan anak anda dalam keadaan rileks dan mau bermain flashcards.

3. Siapkan 10 kartu dari kelompok yang sama, misalnya kelompok buah, ditumpuk dan dipegang dengan tangan kiri (jika anda kidal, tentunya boleh dipegang dengan tangan kanan). Halaman kartu yang bergambar berada di bagian depan menghadap ke anak anda.

4. Untuk menarik perhatian anak (untuk tahap awal), tunjukkan halaman kartu yang bergambar dengan cara mengambil kartu yang paling belakang dan meletakkannya ke urutan paling depan, sambil mengucapkan dengan jelas nama gambar tersebut, misalnya APEL.

5. Kemudian baliklah gambar apel tersebut sehingga tulisan ''apel'' berada di bagian depan, sambil mengucapkan APEL. Lakukan tindakan ini dengan cepat, masing-masing tidak lebih dari 1 detik.

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 109

6. Jangan meminta anak anda mengikuti/mengulang apa yang anda ucapkan.

7. Setelah itu, ambil kartu kedua dari kartu yang di urutan paling belakang, kemudian lakukan seperti langkah no. 5 dan 6.

8. Lakukan secara berurutan sampai dengan kartu ke sepuluh, dengan kecepatan tidak lebih dari 1 detik untuk tiap-tiap gambar dan tulisan yang ditunjukkan. Menunjukkan kartu dengan cepat ini akan memicu otak kanan untuk bekerja menerima informasi yang ada di kartu.

9. Jika anak anda sudah kelihatan mengerti nama-nama gambar dan juga hubungan antara gambar dengan tulisan, maka langkah no. 5 tidak perlu lagi dilakukan, tapi langsung menunjukkan tulisan saja dengan kecepatan 1 detik/kartu.

10. Tunjukkan rasa senang anda ketika permainan ini selesai dengan cara memuji anak anda atau memeluk dan menciumnya.

11. Permainan bisa diteruskan dengan kelompok kartu yang lain, tetapi sebaiknya hentikan

permainan ini ketika anak masih ingin bermain. Hal ini akan membuat anak mau bermain secara berkelanjutan.

Sumber : Disarikan dari buku Membuat Anak Gila Membaca karya Mohammad Fauzil Adhim

Risalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk AnakkuRisalah Cinta Untuk Anakku

Merekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati AnakMerekam Perjalanan Cinta Bunda Menghadirkan Alloh di Hati Anak 110

TENTANG PENULIS

HANI FATMA YUNIAR, lahir di Surabaya, 25 Juni 1985. Sarjana Ekonomi ini menyelesaikan studinya di Fakuktas Ekonomi Universitas Airlangga pada tahun 2007. Istri dari Yusuf Maulana Purwanto ini sehari-harinya berperan sebagai direktur rumah tangga dan pengurusan anak. Saat ini ia telah dkaruniai dua buah hati yang diberi nama Hana Azaria Yusuf dan Hasan Asy’ari Yusuf. Dalam kesibukan kesehariannya, ia menjadi narasumber berbagai rubrik di beberapa majalah. Selain itu ia juga berperan aktif pada ormas Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang concern terhadap pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak.

Contact :

[email protected]

www.infoibu.multiply.com

Perum. Semolowaru Indah 2 N-23 Surabaya (031) 60 53 60 54