hammer mill.doc
-
Upload
maritsyaditaa -
Category
Documents
-
view
6 -
download
1
Transcript of hammer mill.doc
Hammer mill merupakan mesin aplikasi dari gaya pukul (impact force). Prinsip dari kerja hammer mill adalah rotor dengan kecepatan tinggi
akan memutar palu-palu pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu
ataupun sesama bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan. Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan bahan yang dapat lolos dari saringan di
bagian bawah alat. Jadi selain gaya pukul dapat juga terjadi sedikit gaya sobek (Wiratakusumah, 1992).
Pada umumnya cara kerja mesin jenis ini adalah sama, bahan baku yang masuk bukan digiling atau di gerus melainkan di pukul dengan
kecepatan tinggi didalam rumah hammer. Alatnya terdiri dari sejumlah pemukul yang terletak pada poros dan plate pemecah. Jika feed (bahan) masuk
melalui atas, maka material tersebut akan di pecah oleh palu-palu yang berputar dengan kecepatan tinggi, dan di tekan terhadap plate pemecah sehingga
bahan tersebut hancur menjadi kecil-kecil sedangkan bagian bawah sudah di sediakan ayakan untuk menyaring produk yang sudah hancur . Pemukul palu
merupakan penggiling yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal padat, bahan berserat dan bahan yang agak lengket. (Edahwati, 2009).
Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong pengeluaran, motor penggerak, alat transmisi daya, rangka
penunjang dan ayakan (Edahwati, 2009) :
Corong pemasukan
Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong pemasukan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 350
mm x 350 mm dan bagian bawahnya menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong 40o.
Pemukul
Pemukul terbuat dari stainless steel. Pada bagian ini terdapat lima pasang pemukul yang juga terbuat dari bahan stainless steel.
Ukuran pemukul adalah antara 100 mm x 25 mm x 5 mm dan pada kedua sisi pemukul dibuat tajam, hal ini bertujuan agar sisi pemukul yang
satu dapat menggantikan sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara membalik posisi. Pemukul dipasang dengan posisi horizontal dengan
jumlah lima pasang yang disatukan oleh empat buah poros yang terbuat dari stainless steel dengan berdiameter 10 mm dipasang vertikal.
Saringan/Ayakan/Screen
Saringan yang digunakan pada hammer mill terbuat dari plat baja. Pada hammer mill saringan memegang peranan penting dalam
menentukan besar ukuran butir biji-bijian, saringan dapat diganti-ganti tergantung dari besar ukuran butir hasil gilingan yang dikehendaki.
Tujuan utama screening adalah “scalping” yaitu untuk memindahkan oversize atau undersize material dalam unit crusher, atau untuk
mendapatkan ukuran bahan sesuai kebutuhan. Pada Hammer Mill, screen biasa diganti karena terdapat engsel sehingga mudah dicopot dan
dikombinasikan. Selain untuk mengganti screen, engsel juga dipergunakan untuk membuka bagian dalam Hammer Mill sehingga memudahkan
untuk dibersihkan.
Corong pengeluaran
Corong pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk kerucut terpancung pada posisi terbalik. Diameter corong
adalah 550 mm dan diameter bawahnya adalah 120 mm.
Motor penggerak
Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor
tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat dari baja plat 8 mm yang berukuran 250 mm x 147 mm yang dipasang dengan sebuah engsel.
Fungsi engsel adalah jarak antara poros terhadap motor dengan poros utama dapat diatur untuk memperoleh tegangan sabuk yang diinginkan.
Beberapa keuntungan dalam menggunakan alat penepung tipe palu antara lain (Edahwati, 2009) :
1) Bentuk konstruksinya yang sederhana dan mudah dalam penggunaan,
2) Dapat digunakan untuk menghasilkan hasil giling dengan bermacam–macam ukuran,
3) Tidak mudah rusak dengan adanya benda asing dalam ruang penepung,
4) biaya operasi dan pemeliharaan yang lebih murah bila dibandingkan dengan penepung bergerigi.
Beberapa kerugian dalam menggunakan penggiling palu adalah (Edahwati, 2009) :
1) kurang mampu untuk menghasilkan ukuran yang seragam,
2) kebutuhan tenaga yang lebih tinggi, dan
3) biaya investasi awal yang lebih tinggi dibandingkan penggilingan bergerigi.