Pengecilan Ukuran (Hammer Mill)

20
PAPER SATUAN OPERASI DAN MESIN INDUSTRI PANGAN PENGECILAN UKURAN ALAT PENGGILING HAMMER MILL Paper ini disusun untuk memenuhi nilai tugas Dosen : Moh. Sabariman, Ir., M.Si Disusun Oleh : Fardhan Syaputra 2013340020 Theresia Vintania 2013340036 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA 2015

description

paper, pengecilan ukuran, prinsip hammer mill, cara kerja hammer mill, aplikasi hammer mill dalam industri, kelemahan dan kelebihan hammer mill, tugas satuan operasi

Transcript of Pengecilan Ukuran (Hammer Mill)

  • PAPER SATUAN OPERASI DAN MESIN INDUSTRI PANGAN

    PENGECILAN UKURAN ALAT PENGGILING HAMMER MILL

    Paper ini disusun untuk memenuhi nilai tugas

    Dosen :

    Moh. Sabariman, Ir., M.Si

    Disusun Oleh :

    Fardhan Syaputra 2013340020

    Theresia Vintania 2013340036

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

    TEKNOLOGI PANGAN

    UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

    2015

  • 1

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan

    karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul

    Pengecilan Ukuran Alat Penggiling Hammer Mill ini dengan lancar. Penulisan paper ini

    bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah Satuan

    Operasi dan Mesin Industri Pangan, Bapak Moh. Sabariman Ir., Msi

    Paper ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku

    panduan yang berkaitan dengan pengecilan ukuran, serta infomasi dari media massa yang

    berhubungan dengan alat penggiling hammer mill, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih

    kepada pengajar matakuliah Satuan Operasi dan Mesin Industri Pangan atas bimbingan dan

    arahan dalam penulisan paper ini serta kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung

    sehingga dapat diselesaikannya paper ini.

    Penulis berharap, dengan membaca paper ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,

    dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai alat penggiling hammer mill, khususnya

    bagi penulis. Memang paper ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik

    dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

    Jakarta, April 2015

    Penulis

  • 2

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................... 1

    DAFTAR ISI .................................................................................................. 2

    BAB I TEORI

    1.1. Pengecilan Ukuran ..................................................................... 3

    1.2. Jenis-Jenis Alat Pengecilan Ukuran ............................................ 6

    1.3. Pengertian Hammer Mill ............................................................ 7

    1.4. Keuntungan dan Kerugian Hammer Mill .................................... 8

    BAB II PRINSIP KERJA PERALATAN

    2.1. Prinsip Kerja Hammer Mill ........................................................ 9

    2.2. Bagian-Bagian Hammer Mill ...................................................... 9

    2.3. Cara Kerja Hammer Mill ............................................................ 14

    BAB III APLIKASI PADA PANGAN

    3.1. Hammer Mill Penepung .............................................................. 15

    3.2. Hammer Mill Bongkol Jagung .................................................... 17

    DAFTAR PUSTAKA

  • 3

    BAB I

    TEORI

    1.1. Pengecilan Ukuran

    Pengecilan ukuran secara umum digunakan untuk menunjukkan pada suatu operasi,

    pembagian atau pemecahan bahan secara mekanis menjadi bagian yang berukuran kecil

    (lebih kecil) tanpa diikuti perubahan sifat kimia. Pengecilan ukuran dilakukan untuk

    menambah permukaan padatan sehingga pada saat penambahan bahan lain pencampuran

    dapat dilakukan secara merata. Pengecilan ukuran dapat diartikan juga sebagai suatu

    bentuk proses penghancuran dari pemotongan bentuk padatan menjadi bentuk yang lebih

    kecil oleh gaya mekanik.

    Terdapat empat cara menurut Mc. Cabe, et. al. (1976), yang dapat diterapkan pada mesin-

    mesin pengecilan ukuran, yaitu

    1) kompresi, pengecilan ukuran dengan tekstur yang keras;

    2) impact atau pukulan, digunakan untuk bahan padatan dengan tekstur kasar;

    3) attrition, digunakan untuk menghasilkan produk dengan tekstur halus dan;

    4) cutting, digunakan untuk menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk tertentu.

    Menurut Brennan et. al. (1974), pengecilan ukuran bertujuan untuk :

    1. Membantu proses ekstraksi

    2. Memperkecil bahan sampai dengan ukuran tertentu untuk maksud tertentu

    3. Memperbesar luas permukaan bahan untuk proses lebih lanjut

    4. Membantu proses pencampuran

    Menurut Henderson dan Perry (1982), pada prinsipnya pengecilan ukuran

    diklasifikasikan menurut produk akhir yang dihasilkan. Yang pertama adalah pengecilan

    ukuran ekstrim yaitu merubah dimensi ukuran bahan secara signifikan, misalnya

    penggilingan dan penggerusan. Kedua adalah pengecilan bahan yang menghasilkan ukuran

    produk yang masih berdimensi besar atau nisbah produk akhir dengan awalnya tidak terlalu

    signifikan, misalnya pada proses pemotongan dan pengemasan.

  • 4

    Semua cara yang digunakan untuk memotong partikel zat padat dan dipecahkan

    menjadi kepingan kepingan yang lebih kecil dinamakan size reduction atau pemecahan/

    pengecilan ukuran. Di dalam industri pengolahan, zat padat diperkecil dengan berbagai

    cara yang sesuai dengan tujuannya. Produk produk komersial biasanya harus memenuhi

    spesifikasi yang sangat ketat dalam hal ukuran maupun bentuk partikelnya yang sangat

    berpengaruh terhadap reaktifitas zat padat tersebut. Pemecahan ini juga dapat memisahkan

    komponen yang mungkin tidak diinginkan dengan cara mekanik, serta dapat juga

    memperkecil bahan bahan berserat untuk memudahkan proses penanganannya.

    Secara umum tujuan dari size reduction atau pemecahahan ini adalah:

    Menghasilkan padatan dengan ukuran maupun spesifik permukaan tertentu,

    Memecahkan bagian dari mineral atau kristal dari persenyawaan kimia yang terpaut

    pada padatan tertentu,

    Mempermudah ekstraksi unsur tertentu dan struktur komposisi,

    Penyesuaian dengan kebutuhan spesifikasi produk atau mendapatkan bentuk tertentu,

    Untuk menambah luas permukaan padatan,

    Mempermudah pencampuran bahan secara merata.

    Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat size reduction:

    Ukuran umpan,

    Size reduction ratio,

    Distribusi ukuran partikel dii arus produk,

    Kapasitas,

    Sifat bahan, seperti hardness, abrasiveness, stickiness, densitas, flammability,

    Kondisi basah atau kering.

    Beberapa cara untuk memperkecil ukuran zat padat dapat dilakukan dengan menggunakan

    berbagai cara, yaitu:

    Kompresi (tekanan)

    Prinsip kerja dari kompresi adalah dengan tekanan yang kuat terhadap buah,

    Biasannya, penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang keras. Alat dari

  • 5

    kompresi ini dinamankan chrushing rolls. Proses ini dilakukan dengan memberikan

    gaya tekan yang besar sambil dilakukan penggesekan pada suatu permukan padat,

    sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang tidak tertentu. Umumnya, permukaan

    alat dibuat dengan kekerasan tertentu, sehingga dapat membentuk pencabikan bahan.

    Impak (pukulan)

    Pemukulan adalah operasi pengecilan ukuran dengan memanfaatkan gaya impact,

    yaitu pemberian gaya yang besar dalam waktu yang singkat. Prinsip kerja dari impact

    adalah dengan memukul buah. Alat yang biasa digunakan yaitu hammer mill. Alat ini

    untuk menghasilkan bahan dengan ukuran kasar, sedang, dan halus. Bahan yang

    berserat atau kenyal tidak dapat dikecilkan ukurannya dengan cara pemukulan, karena

    gaya impact tidak dapat menyebabkan pecahnya bahan menjadi bagian yang lebih

    kecil. Demikian pula bahan yang besar, tidak dapat dikecilkan ukuranya dengan cara

    pemukulan karena akan merusak bentuk asal. Jika pemukulan dilakukan dengan

    penahan, maka dikatakan terjadi peristiwa atau proses penggerusan atau penumbukan.

    Sebaliknya, jika tanpa penahan dikatakan proses pemukulan saja. Pemukulan cocok

    dilakukan pada bahan yang keras tetapi rapuh dalam kondisi kering. Sedangkan untuk

    bahan yang rapuh dan sedikit berserat seperti biji-bijian dilakukan dengan cara

    penggerusan. Selain itu, penggerusan dapat dilakukan pada bahan kering ataupun

    basah. Umumnya, pada bahan yang basah dilakukan dengan penambahan air sebagai

    media pendingin alat penggerus.

    Atrisi (gesekan)

    Atrisi menghasilkan zat yang sangat halus dari bahan yang lunak dan tidak abrasif.

    Pemotongan

    Merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghantamkan ujung suatu benda tajam

    pada bahan yang dipotong. Struktur permukaan yang terbentuk oleh proses

    pemotongan relatif halus, pemotongan lebih cocok dilakukan untuk sayuran dan

    bahan lain yang berserat. Perajangan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang

    ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar, rimpang, batang, buah dan lain-

    lain. Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang digunakan dan berpengaruh

    terhadap kualitas simplisia yang dihasilkan. Perajangan bahan dapat dilakukan secara

    manual dengan pisau yang tajam dan terbuat dari stainlees ataupun dengan mesin

  • 6

    pemotong/perajang. Bentuk irisan split atau slice tergantung tujuan pemakaian. Untuk

    tujuan mendapatkan minyak atsiri yang tinggi, bentuk irisan sebaiknya adalah

    membujur (split) dan jika ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya

    melintang (slice). Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat aktif yang terkandung

    dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan

    agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan

    besar bahan mudah ditumbuhi oleh jamur.

    1.2. Jenis-Jenis Alat Pengecilan Ukuran

    Peralatan pemecahan atau pengecilan ukuran zat padat dapat dibedakan berdasarkan

    bagaimana tenaga pemecah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

    Antara dua permukaan padatan, seperti crushing dan shearing.

    Pada satu permukaan padatan, seperti pukulan (impact).

    Tidak pada permukaan padatan tertentu tetapi sebagai media disekitar padatan, seperti

    coloid mill.

    Tidak dengan energi mekanik melainkan menggunakan thermal shock, explosive

    shattering, electrohydroulyc.

    Berdasarkan ukuran zat padat yang akan dikecilkan (umpan) maka peralatan pemecah atau

    pengecil ukuran zat padat dibedakan atas:

    Pemecahan kasar, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran umpan 2 - 96 inchi.

    Pemecahan antara (intermediate), yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran antara

    2-3 inchi.

    Pemecah halus, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran 0.25-0.5 inchi.

    Berdasarkan cara kerja dan ukuran produk yang diperoleh, maka peralatan size reduction

    dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:

    1) Crusher (mesin pemecah)

    2) Grinder (mesin giling)

    3) Ultrafine Grinder (mesin giling ultra halus)

    4) Cutting machine (mesin pemotong).

  • 7

    1.3. Pengertian Hammer Mill

    Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force). Penggiling palu (

    Hammer Mill ) merupakan penggiling yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan

    kristal padat, bahan berserat dan bahan yang agak lengket. Pada skala industri penggiling

    ini digunakan untuk lada dan bumbu lain, susu kering, gula dan lain-lain (Wiratakusumah,

    1992).

    Menurut Smith (1955), tipe hammer mill dibedakan berdasarkan sifat dari gigi

    penggiling yaitu gigi penggiling dapat berayun bebas pada porosnya dan gigi penggiling

    tidak dapat berayun bebas pada porosnya (statis). Kedua tipe hammer mill tersebut dalam

    operasinya tidak mempunyai banyak perbedaan, yang penting diperhatikan adalah jumlah

    ketebalan dari gigi-gigi penggiling.

    Jenis mesin ini, pada hakekatnya merupakan mesin yang daya kerjanya menghaluskan

    bahan apapun. Jadi, secara teknis, bukan hanya sebagai penghalus bahan terigu, namun

    juga bisa digunakan untuk menghaluskan bahan-bahan lain. Mesin hammer mill bisa

    dijumpai dalam berbagai bentuk tergantung pada produsennya. Namun prinsip kerjanya

    sama, yakni menghaluskan target.

    Bahan-bahan yang bisa dihaluskan oleh mesin hammer mill ini adalah biji-bijian seperti

    biji jagung, buah pala, singkong, bebijian gandum, batok kelapa serta masih banyak lagi

    lainnya. Istimewanya, mesin hammer mill ini juga bisa digunakan untuk membuat bubuk

    kayu, tepung untuk pellet ayam atau pakan ayam, bahkan bisa juga untuk menghaluskan

    biji batu. Pada fungsi terakhir, hammer mill telah mengalami modifikasi sehingga dayanya

    kuat untuk memecah bebatuan. Jenis hammer tersebut juga umumnya dikenal dengan nama

    Hammer Crusher. Selain bebatuan, hammer crusher juga dikenal mampu menghasilkan

    pasir, serbuk batu jenis kapur, dolomite, sandblasting, serta gelana.

    Para produsen mesin hammer mill kebanyakan memilih bahan stainless steel sehingga

    mesin tidak mudah berkarat dan tentunya awet. Mesin hammer mill standar memiliki

    kapasitas 300 kg/jam dan menggunakan tenaga motor listrik 10 HP. Ukuran normalnya

    sekitar 50x100x120 sentimeter. Untuk mesin hammer mill tipe standar ini dibandrol kurang

    lebih Rp.15.000.000. Harga ini bisa berkurang di bawah Rp.10.000.000 jika mesin hammer

    mill yang ingin dibeli hanya berkapasitas produksi 100 kg per jam.

  • 8

    Sementara itu, mesin hummer mill/crusher memiliki daya dan tenaga lebih kuat karena

    memang sumber penggeraknya berupa bearing elektromotor dengan daya mencapai 20 HP.

    Kehalusan yang bisa dicapai jenis mesin ini sebesar 80 hingga 100 mesh. Sementara itu

    jumlah produksi hammer crusher per jam-nya bisa mencapai 5 ton. Hal ini bergantung lagi

    pada jenis bebatuan yang hendak dihaluskan. Hammer crusher tentu jauh lebih mahal

    ketimbang hammer mill. Harganya kurang lebih sekitar Rp.20.000.000.

    1.4. Keuntungan dan Kerugian Hammer Mill

    Menurut Mc Colly (1955), penggunaan hammer mill mempunyai beberapa keuntungan

    antara lain :

    1. Konstruksi mesin cukup sederhana,

    2. Dapat digunakan untuk menghasilkan hasil gilingan yang bermacam-macam ukuran,

    3. Tidak mudah rusak dengan adanya benda asing dalam bahan dan beroperasi tanpa

    bahan,

    4. Biaya operasi dan pemeliharaan lebih murah dibandingkan dengan burr mill

    Sedangkan beberapa kerugian menggunakan hammer mill antara lain :

    1. Biasanya tidak dapat menghasilkan gilingan yang rata atau seragam,

    2. Biaya pemasangan mula-mula lebih tinggi dari pada menggunakan burr mill,

    3. Untuk gilingan permulaan atau gilingan kasar dibutuhkan tenaga yang relatif besar

    sampai batas-batas tertentu.

  • 9

    BAB II

    PRINSIP KERJA PERALATAN

    2.1. Prinsip Kerja

    Adalah hammer mills berbahan dasar baja drum berisi poros berputar vertikal atau

    horizontal atau drum yang dipasang palu. Rotor dengan kecepatan tinggi di dalam drum

    akan memutar palu-palu pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan yang masuk melalui

    sreen akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu atau

    sesama bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan. Proses ini berlangsung terus

    hingga didapatkan bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat.

    2.2. Bagian-Bagian Mesin Hammer Mill

    Desain Umum komponen utama dari hammer mill ini, ditunjukkan dalam gambar dibawah,

    termasuk sebuah alat yang digunakan untuk memasukan material yang akan digiling

    menjadi melewati jalur hammer. Sebuah rotor terdiri dari serangkaian mesin disk terpasang

    pada poros horisontal melakukan tugas untuk menghancurkan material yang masuk. Palu

    bebas-ayun yang tersuspensi dari batang paralel pada poros dan melalui disk rotor. Palu

    melaksanakan fungsi smashing pada bahan yang masukan dalam hammer untuk

    mengurangi ukuran partikel mereka. Screen yang berlubang membuat penyaringan partikel

    lebih baik dan fleksibel karena dibantu oleh udara dan getaran gravitasi dari mesin rotor,

    untuk memastikan partikel memenuhi ukuran maksimal tertentu.

  • 10

    Delivery Device

    Bahan dimasukkan ke dalam dilivery device dari palu oleh vena feeder kecepatan

    variabel. Jenis feeder dapat memiliki motor bekerja keras dengan pengontrol yang

    dapat diprogram untuk motor penggerak utama dari hammer mill. Kecepatan

    operasional feeder dikendalikan untuk mempertahankan beban ampere optimal dari

    motor utama.

    Palu desain dan konfigurasi

    Desain dan penempatan palu ditentukan oleh parameter-parameter operasi seperti

    kecepatan rotor, tenaga kuda motor, dan area terbuka di ruang palu. Palu Optimal

    desain dan penempatan akan memberikan kontak maksimum dengan bahan industri

    Hammer mills di mana kecepatan rotor adalah sekitar 1.800 rpm, harus menggunakan

    palu yang sekitar 25cm (~ 10 inci) panjang, 6.35cm (~ 2,5 inci) lebar, dan 6.4mm

    (0,25 inci) tebal. Untuk kecepatan rotor sekitar 3.600 rpm, palu harus 15 sampai 20

    cm (~ 6-8 inci, 5 cm (~ 2 inci) lebar, dan 6,4 mm (0,25 inci) tebal.

    Jumlah palu digunakan untuk pabrik palu dari 1.800 rpm, harus 1 untuk setiap

    tenaga kuda 2,5-3,5, dan untuk 3.600 rpm, satu untuk setiap tenaga kuda 1 sampai 2.

    Palu harus seimbang dan ditata pada batang sehingga mereka tidak jejak satu sama

    lain. Jarak antara palu dan layar harus 12 sampai 14 untuk pengurangan ukuran butir

    serealia (~ 1 / 2 inci) mm.

    Dampak adalah kekuatan utama yang digunakan dalam sebuah hammermill.

    Apapun yang meningkatkan kemungkinan tabrakan antara palu dan target,

    meningkatkan besarnya tumbukan, atau memperbaiki materi take-away memberikan

    keuntungan dalam pengurangan ukuran partikel. Besarnya tumbukan dapat meningkat

    dengan meningkatkan kecepatan palu.

    Desain Layar (screen)

    Jumlah daerah terbuka di layar palu pabrik menentukan ukuran partikel dan

    efisiensi grinding. Layar harus dirancang untuk mempertahankan integritas dan

    memberikan jumlah terbesar dari daerah terbuka. Screen bukaan (lubang) yang

    diselaraskan dalam pola terhuyung 60 derajat daerah terbuka mengoptimalkan sambil

    mempertahankan kekuatan layar. Metode ini akan menghasilkan sebuah area terbuka

    40 persen menggunakan 3,2 mm (1 / 8 inci) lubang berjajar dalam 4,8 mm (3 / 16

  • 11

    inci) pusat. Feed produsen perlu membayar perhatian khusus pada rasio area layar

    terbuka untuk tenaga kuda. rasio Direkomendasikan untuk biji-bijian akan menjadi 55

    cm2 (~ 8-9 inci persegi) per tenaga kuda (Bliss, 1990). Tidak cukup terbuka luas per

    hasil tenaga kuda pada generasi panas. Bila panas yang dihasilkan melebihi 44C ke

    46C (120-125F), kapasitas mungkin akan menurun sebanyak 50 persen.

    Penghapusan material berukuran dari hammermill adalah fitur desain kritis.

    output yang tepat dari bahan tidak hanya mempengaruhi efisiensi operasi, tetapi juga

    ukuran partikel. Ketika rasio yang benar area layar untuk tenaga kuda yang digunakan

    dan jarak yang tepat antara layar palu dan wajah dijaga, sebagian besar berukuran

    partikel benar akan keluar layar secara tepat waktu. Anderson (1994) menyatakan

    bahwa partikel yang tidak melewati lubang layar menjadi bagian dari fluidized bed

    bahan menyapu sepanjang muka layar oleh rotasi tinggi kecepatan palu. Seperti

    partikel-partikel ini bergesekan layar dan satu sama lain ukuran mereka terus-menerus

    dikurangi dengan putus sekolah. Pengurangan ukuran ini berlebihan kontraproduktif.

    Energi terbuang dalam produksi panas, throughput dibatasi, dan partikel menjadi

    terlalu kecil.

    Hammer mill baru kebanyakan dilengkapi dengan udara-membantu sistem yang

    menarik udara ke hammer mill dengan produk yang akan tanah. Sistem ini dirancang

    untuk memberikan tekanan rendah di sisi keluar dari layar untuk mengganggu

    fluidized bed material di muka layar, sehingga memungkinkan partikel untuk keluar

    melalui lubang layar. Beberapa lingkaran penuh palu pabrik dirancang sehingga layar

    berada pada dua potong. Hal ini dimungkinkan untuk menggunakan ukuran lubang

    yang lebih besar pada busur ke atas dari palu untuk mengurangi jumlah bahan di

    muka layar

  • 12

    Mesin pada gambar diatas berfungsi untuk menghancurkan berbagai bahan keras. Adapun

    spesifikasi mesin ini adalah sebagai berikut :

    Kapasitas : 100kg/jam

    Dimensi (pxlxt) : 800x400x1200mm

    Material rangka : Canal U-50

    Material body : Plate SPHD 3mm

    Penggerak : Diessel, 8 PK

    Uk. mesh : 20, 40, 60, 100, dll (optional)

    Proses : Sistem hammer dengan 12 pisau

    Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong pengeluaran,

    motor penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan ayakan :

    Corong pemasukan

    Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong

    pemasukan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian

    bawahnya menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong

    40o.

  • 13

    Pemukul

    Pemukul terbuat dari stainless steel. Pada bagian ini terdapat lima pasang pemukul

    yang juga terbuat dari bahan stainless steel. Ukuran pemukul adalah antara 100 mm x

    25 mm x 5 mm dan pada kedua sisi pemukul dibuat tajam, hal ini bertujuan agar sisi

    pemukul yang satu dapat menggantikan sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara

    membalik posisi. Pemukul dipasang dengan posisi horizontal dengan jumlah lima

    pasang yang disatukan oleh empat buah poros yang terbuat dari stainless steel dengan

    berdiameter 10 mm dipasang vertikal.

    Saringan

    Saringan yang digunakan pada hammer mill terbuat dari plat baja. Pada hammer mill

    saringan memegang peranan penting dalam menentukan besar ukuran butir biji-bijian,

    saringan dapat diganti-ganti tergantung dati besar ukuran butir hasil gilingan yang

    dikehendaki.

    Corong pengeluaran

    Corong pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk kerucut

    terpancung pada posisi terbalik. Diameter corong adalah 550 mm dan diameter

    bawahnya adalah 120 mm.

    Ayakan

    Alat ini berukuran 600 mm x 600 mm yang mana konstruksinya terbuat dari kayu

    dengan bentuk seperti trapezium dan kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25

    mm x 25 mm x 2.5 mm dengan ukurannya sama dengan ukuran ayakan. Posisi

    ayakan ini adalah miring dengan kemiringan 10o, ini bertujuan untuk memudahkan

    gerak dari transmisi yang menggerakkan ayakan dan mempercepat proses

    pengayakan.

    Motor penggerak

    Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan

    putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang

    terbuat dari baja plat 8 mm yang berukuran 250 mm x 147 mm yang dipasang dengan

    sebuah engsel. Fungsi engsel adalah jarak antara poros terhadap motor dengan poros

    utama dapat diatur untuk memperoleh tegangan sabuk yang diinginkan.

  • 14

    2.3. Cara Kerja Mesin Hammer Mill

    1) Bahan dimasukkan ke dalam hammer mills dan turun ke ruang palu melalui gaya

    gravitasi akibat getaran rotor.

    2) Palu yang umumnya potongan persegi panjang yang terbuat dari baja yang

    dikeraskan dan melekat pada suatu poros yang berputar dengan kecepatan tinggi di

    dalam ruangan akan menghancurkan material yang masuk melalui dilivery device

    dan terus berulang ulang menumbuk material sampai halus.

    3) Sreen logam berlubang, atau bar pengayak meliputi pembukaan debit mills

    mempertahankan kasar bahan untuk lebih memaksimalkan hasil yang keluar

    sementara memungkinkan bahan dengan ukuran besar untuk di tumbuk lagi sampai

    halus dan menghasilkan produk.

    4) Material yang tidak bisa dihalusakan oleh palu seperti kaca, batu atau logam akan

    keluar dari mills melalui gravitasi. Pneumatik hisap yang kita gunakan untuk

    membantu dalam pembuangan material yang lebih ringan seperti kayu, kertas atau

    bahan yang belum halus dipisahkan dengan bahan yang telah halus.

  • 15

    BAB III

    APLIKASI PADA PANGAN

    3.1. Mesin Hammer Mill Penepung

    Fungsi Hammer Mill Penepung

    Yaitu merubah ukuran suatu bahan baku produksi menjadi butiran butiran tepung

    yang sangat halus. Mesin penepung ini biasanya digunakan dalam industri dan pabrik

    yaitu pada proses penggilingan gandum, pakan ternak, jus buah, penghancur kertas,

    penghancur kompos organik dan sebagainya.

    Prinsip Kerja

    Bahan baku yang dimasukkan ke dalam mesin selanjutnya akan dibawa oleh sebuah

    pelat ke bagian penghancuran. Setelah bahan baku dihancurkan, lantas kemudian bahan

    pun akan dipotong dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga menjadi tepung.

    Proses ini juga menimbulkan tekanan udara di dalam akan mengalir keluar. Dengan

    kata lain bahan baku yang berupa tepung akan terbang keluar melewati saringan. Bahan

    yang masih berukuran besar akan diproses kembali hingga berbentuk tepung halus.

    Bagian-Bagian Hammer Penepung

    Ada 5 struktur yang terdapat pada mesin hammer mill ini, yaitu

    1) Foundation

    Ini merupakan bagian paling dasar mesin yang berguna untuk menghubungkan

    dan menopang seluruh bagian mesin serta bertindak sebagai tempat hasil

    produksi keluar.

  • 16

    2) Rotor

    Bagian ini berfungsi sebagai penggerak utama kinerja mesin. Terdiri dari poros

    utama, piringan bingkai, piringan penghancur dan landasan. Bagian ini juga

    bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan

    pemeriksaan keseimbangan setiap bagian sebelum mesin dijalankan.

    3) Operating door

    Bagian ini berfungsi sebagai pintu untuk melihat dan memeriksa komponen-

    komponen yang berada di dalam mesin. Hal ini memungkinkan kita untuk

    membersihkan saringan dan mengganti pisau penghancur dengan lebih mudah.

    4) Casing bagian atas

    Bagian ini berfungsi sebagai penghubung antara bagian atas mesin dengan

    bagian bawahnya. Selain itu, casing ini juga berfungsi sebagai pengapit saringan

    dan memberikan ruangan produksi yang cukup bersama-sama dengan rotor.

    5) Feeding guide structur

    Bagian ini berfungsi sebagai pintu masuk bahan baku produksi.

    Cara Kerja

    Secara umum, mesin ini berbentuk sebuah tabung besi yang memiliki poros di bagian

    vertikal atau horizontal. Rotor berputar di bagian dalam mesin yang akan

    menggerakkan mesin penepung. Bahan baku yang telah diproses oleh mesin akan

    keluar sesuai besar ukuran yang telah dipilih melalui saringan atau plat penyaring.

    Mesin hammer mill ini juga bisa digunakan sebagai mesin stone crusher sekunder dan

    tersier. Karena prinsip kerjanya yang menggunakan aliran udara untuk memisahkan

    partikel kecil dan besar, maka mesin ini diklaim jauh lebih murah dan lebih hemat

    energi.

  • 17

    3.2. Mesin Hammer Mill Penghancur Bongkol Jagung

    Bagian-Bagian Hammer Mill

    Keterangan:

    1. Hooper masuk

    2. Body mesin

    3. Bearing dan house bearing

    4. Poros mesin

    5. Baut pengunci

    6. Engsel

    7. Saluran keluar

    8. Rangka mesin

    9. V-belt

    10. Motor diessel

    11. Saringan atau plat penyaring

    12. Hammer dinamis

    13. Hammer statis

    Cara Kerja

    Adapun mekanisme kerja mesin hammer mill penghancur bongkol jagung seperti pada

    gambar diatas sebagai berikut :

  • 18

    1) Saat motor pengerak utama (motor diessel) dihidupkan, pulley pada motor

    penggerak utama berputar mentransmisikan putaran ke pulley pada mesin

    hammer mill melalui sabuk v-belt.

    2) Pulley pada mesin hammer mill kemudian memutar poros mesin yang ada

    hammer dinamisnya dengan 8 hammer dinamis I dan 4 hammer dinamis L.

    3) Bongkol jagung masuk melalui hooper kemudian pemalu bekerja menghancurkan

    bongkol jagung.

    4) Serpihan bongkol jagung akan tersaring oleh plat penyaring yang berlubang

    dengan ukuran diameter tiap-tiap lubang 1 mm.

    5) Serpihan yang sudah berukuran 1 mm atau lebih kecil akan melewati alat

    penyaring dan keluar melalui saluran keluar. Adapun yang belum berukuran 1mm

    akan terus terpotong hingga berukuran 1 mm atau lebih kecil.

  • 19

    DAFTAR PUSTAKA

    Khurmi RS Gupta, JK., 2005, Text Book of Machine Design Eurasia, Publising House, ltd Ram

    Nagar, New Delhi.

    Sularso, K. Suga., 2002, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT.Pradnya

    Paramita, Jakarta

    Niemann G., A. Budiman dan Priambodo, 1986, Elemen Mesin Jilid II, Erlangga, Jakarta

    http://domas09.blogspot.com/2013/02/hammer-mill.html Diakses 5 maret 2015.

    Wibawa,Indra. 2012. Alat Pengecil Ukuran.

    http://indrawibawads.wordpress.com/2012/01/06/alat-pengecil-ukuran-size-reduction/.

    Diakses pada tanggal 5 maret 2015.

    Anonim. 2012. Pengecilan Ukuran. www.ivd.uni-stuttgart.de/bilder/maier/hm_gr.jpg. Diakses

    pada tanggal 5 maret 2015.