Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

30
Hama, Gulma, dan Penyakit Pada Tumbuhan Disusun oleh : Nama : Donny Marcius Kelas : VIIIA/8 Sekolah Santo Yakobus Jalan Pegangsaan Dua KM 3,5 Kelapa Gading Jakarta Utara - 14250 Telp. 4605050 - 4612554

description

25 Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan. Beserta penyebab, ciri-ciri, tumbuhan yang dapat terjangkit, dan cara menanggulangi atau mengatasi.

Transcript of Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Page 1: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Hama, Gulma, dan PenyakitPada Tumbuhan

Disusun oleh :Nama : Donny MarciusKelas : VIIIA/8

Sekolah Santo YakobusJalan Pegangsaan Dua KM 3,5 Kelapa Gading

Jakarta Utara - 14250Telp. 4605050 - 4612554

1. Tikus

Gejala :Merusak tanaman mulai dari tengah petak sawah lalu meluas ke pinggir.Tikus menyerang berbagai tumbuhan.

Page 2: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, dan tempat penyimpanan.Bagian tumbuhan yang diserang tidak hanya biji-bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.Tikus membuat lubang-lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak-semak.

Tumbuhan yang diserang :Padi.Tumbuhan jagung.Singkong.Tumbuhan lain yang tidak berbatang kayu (keras).

Penyebab :Kelahiran anak-anak tikus sangat cepat.Tikus merupakan populasi pandai sehingga tidak mudah masuk jebakan dan susah ditekan populasinya.

Cara menanggulangi/mengatasi :Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya.Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun. Sanitasi habitat, yaitu dengan cara membersihkan gulma dan semak-semak pada habitat utama tikus yang meliputi tanggul irigasi, jalan sawah, batas perkampungan, pematang, parit, saluran irigasi, dll.Fumugasi/pengemposan untuk membunuh tikus dewasa beserta anak-anaknya di dalam sarang. Memanfaatan musuh alami. Cara termudah dengan tidak membunuh musuh alami tikus sawah, khususnya pemangsa, seperti burung hantu, burung elang, kucing, anjing, ular tikus, dan lain-lain.Pemasangan TBS (Trap Barrier System / Sistem Bubu Perangkap) dan LTBS (Linear Trap Barier Sistem).

2. Keo ng

mas (Pomaceacanaliculata Lamarck)

Page 3: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Gejala :Memakan tanaman yang masih relatif muda.Menghancurkan tanaman pada fase pertumbuhan awal.

Tumbuhan yang diserang :Padi.Palawija.

Penyebab :Keong mas merupakan hewan hemafrodit (berkelamin dua).Keong mas sangat cepat bertelur dan telurnya cepat menetas.Telur keong mas tidak mempunyai musuh alami.Mempunyai kemampuan hidup dalam lumpur.

Cara menanggulangi/mengatasi :Kumpulkan lalu pecahkan telur keong masBuat parit-parit kecil, tujuannya agar keong berkumpul dan memudahkan kita mengambilnya. Memberikan daun-daun yang disukai keong, bisa daun singkong, pepeya, talas, dll untuk mengumpulkan keong dan memudahkan untuk diambil.Menyebarkan musuh alami keong misalnya bebek.

3. Wereng (cokelat dan hijau)

Gejala :

Page 4: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Tanaman tampak sedikit berwarna kuning.Menyebabkan daun dan batang tumbuhan berlubang-lubang.Daun dan batang kemudian kering, dan pada akhirnya mati.

Tumbuhan yang diserang :Padi.Anggur.Tanaman lain yang berbatang lunak.

Penyebab :Faktor sistem budidaya tani yang mendukung perkembangan wereng.Resurgency atau meledaknya populasi wereng yang disebabkan penggunaan insektisida, karena isektisida umumnya mendukung wereng agar bisa hidup dan berkembangbiak dengan baik.

Cara menanggulangi/mengatasi :Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan 1-2 bulan.Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan.

4. Walang Sangit

Gejala :

Page 5: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Menghisap butir-butir padi yang masih cair.Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.Kulit biji akan berwarna kehitam-hitaman.Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji - biji yang sudah mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.

Tumbuhan yang diserang :Padi.Tumbuhan berbulir.

Penyebab :Walang sangit menyerang tanaman terus menerus pagi dan sore.

Cara menanggulangi/mengatasi :Menanam tanaman secara serentak.Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.Penangkapan menggunakan umpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga.Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.

5. Ulat

Gejala :

Page 6: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari.Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.

Tumbuhan yang diserang :Buah-buahan.Tanaman berkayu.Produk persawahan dan perkebunan.

Penyebab :Siklus hidup ulat yang mudah berkembang biat dan cepat bertumbuh.Penanam tumbuhan yang mampu menarik perhatian ulat, misalnya pohon gaharu.

Cara menanggulangi/mengatasi :Membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat pada bagian bawah daun.Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.Pengadaan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.

6.

Anjing tanah atau orong-orong (Gryllotalpa hirsuta atau Gryllotalpa African)

Gejala :Hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan.Memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman lebih besar dari pada manfaatnya sebagai predator.Nimfa muda memakan humus dan akar tanaman, imago betina sayapnya berkembang setengah, yang jantan dapat mengerik di senja hari.

Page 7: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Tumbuhan yang diserang :Akar tanaman.Rumput-rumputan.

Penyebab :Dapat hidup di seluruh habitat di bumi, kecuali daerah dekat kutub.Dapat memakan semua jenis makanan, meski tergolong karnivora.Aktif pada malam hari, dimana mampu berlari cepat dan terbang jauh.

Cara menanggulangi/mengatasi :Mengolah tanah dengan baik agar terowongan orong – orong rusak.

7. Penggerek jagung (Ostrinia furnacalis)

Gejala :Menyebabkan batang jagung retak dan patah.Ulat akan masuk ke dalam batang melalui pucuk dan menggerek ke dalam batang, kebanyakan pada ruas batangnya, dan setelah habis digereknya pula ruas yang disebelah bawah. Tampak lubang gerekan pada batang yang disertai tepung gerek berwarna coklat.

Tumbuhan yang diserang :Jagung. Cantel.

Page 8: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Panicium viride.Bayam.

Gulma Blumea iacera.

Penyebab :Menyerang hampir semua fase dan bagian batang, pangkal batang, titik tumbuh, tangkai malai, serbuk sari, dan tongkol.Larvanya membuat saluran-saluran di dalam batang selagi menggerogoti jaringan untuk makanannya.

Cara menanggulangi/mengatasi :Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan inangnya.Tanaman yang terserang dipotong dan ditimbun dalam tanah.Menghilangkan tanaman inang yang lain yang tumbuh diantara dua waktu tanam.Membersihkan rumput-rumputanCara menanggulangi/mengatasi :Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang (misalnya Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20 EC, dan lain-lain).

8. Ulat grayak (Spodoptera litura)

Gejala :Daun menjadi berlubang kemudian jika dibiarkan tanaman tinggal tulang daunnya saja.Memakan buah hingga berlubang.

Tumbuhan yang diserang :Cabai.Padi.Jagung.

Kedelai.Serta tumbuhan lainnya yang berbatang kecil dan berdaun lebat.

Page 9: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Penyebab :Ulat grayak aktif pada malam hari dan pada siang hari tinggal di dalam tanah sehingga tidak

mudah untuk dibasmi.Menyerang atau memakan tumbuhan dengan sangat cepat. Dalam satu malam dapat

menghabiskan suatu pertanaman.

Cara menanggulangi/mengatasi :Dengan cara mengumpulkan telur dan ulat-ulat langsung membunuhnya.Menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama dan pergiliran tanaman.Pasang perangkap ngengat Ugratas, karena Ugratas adalah zat perangsang sexual pada serangga jantan dewasa dan sangat efektif untuk dijadikan perangkap.Penyemprotan zat kimia dilakukan dengan cara bergantian agar tidak terjadi kekebalan pada hama.

9. Lalat buah (Dacus ferrugineus Coquillet atau Dacus dorsalis Hend)

Gejala :Lalat ini menusuk pangkal buah cabe untuk memasukkan telur.Buah yang terserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan berlubang.Setelah telur menetas jadi larva dan hidup di dalam buah sampai buah rontok dan membusuk.

Tumbuhan yang diserang :

Page 10: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Cabai.Jeruk.Mangga.Jambu biji.

Melon.Belimbing.Dan tanaman buah dan sayuran lainnya.

Penyebab :Lalat buah sangat mudah berkembang biak.Kebutuhan untuk hidup lalat buah yang relatif mudah didapat.

Cara menanggulangi/mengatasi :Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat.Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yang sangat efektif mengatasi hama.Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC, dan sebagainya.Melakukan sanitasi lingkungan.Menyemprot insektisida secara berselang – seling agar lebih efisien.

10. Gulma teki-tekian (Cyperus kyllingia)

Gejala :Umbi batang di dalam tanah mampu bertahan berbulan-bulan.Memiliki allelophat yang mampu membunuh tumbuhan lainnya.Tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian.

Penyebab :Teki sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Page 11: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Teki juga mampu bertahan dalam kondisi kering.Menjalankan jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam menguasai areal pertanian secara cepat.

Cara menanggulangi/mengatasi :Menyiangi gulma secara manual.Menggunakan herbisida dalam menggulangi gulma

11. Alang-alang (Imperata cylindrica)

Gejala :Rumput yang menyukai cahaya matahari, dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang yang menyebar luas di bawah permukaan tanah.Alang-alang dapat berkembang biak melalui biji dan akar rimpang, namun pertumbuhannya terhambat bila ternaungi.

Penyebab :Memiliki stolon yang membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik.

Page 12: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Bekompetisi dengan tumbuhan inangnya dalam kompetisi ‘merebut’ cahaya.

Cara menanggulangi/mengatasi :Menanam tanaman lain yang tumbuh lebih cepat dan dapat menaungi alang-alang.Penggunaan herbisida secara tidak berlebihan.

12. Jamur

Penyebab disebarkan oleh :Angin. Air.

Serangga.Sentuhan tangan.

Gejala :Bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang ranting dan permukaan daun, menyebabkan bercak – bercak kecokelatan. Jaringan tumbuhan yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan dan jika dibiarkan, jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan akan layu dan mati.

Page 13: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Cara menanggulangi/mengatasi :Dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.

Contoh penyakit yang disebabkan jamur :a) Penyakit pada padi (Jamur Pyricularia oryzea).b) Penyakit embun tepung (Jamur Peronospora parasitica).

13.CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)

Penyebab :Bakteri Serratia marcescens.

Gejala :Kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuningBuah menjadi kuning, sehingga lama – kelamaan akan mati.

Cara menanggulangi/mengatasi :

Page 14: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Penyakit CVPD yang belum parah dapat disembuhkan dengan terramycin, sejenis antibiotik.Penggunaan bakterisida.

14. Penyakit rebah kecambah

Penyebab :Serangan cendawan phythium sp. Bakteri Rhizoctonia solani.

Gejala :Membusuknya leher akar tanaman yang sedang berkecambah.Tanaman yang layu mendadak.Adanya miselium putih pada pangkal batang dekat permukaan tanah.

Page 15: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Terbentuknya sklerotium sebagai bentuk pertahanan cendawan yang semula berwarna putih berubah menjadi cokelat dengan ukuran sebesar biji sawi. Pangkal anak daun yang terinfeksi akan berwarna hijau kelabu kebasah-basahan.

Cara menanggulangi/mengatasi :Pengolahan lahan yang baik.Perbaikan drainase tanah

15. Penyakit embun tepung

Penyebab :Paranospora parasitica.

Gejala :Biji menjadi keropos dan kemudian mati.Jika menyerang biji yang sudah mempunyai daun pertama menyebabkan tumbuhan menjadi kerdil dan daunnya mempunyai bercak hitam, sehingga produksinya rendah.

Page 16: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Cara menanggulangi/mengatasi :Pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.

16. Kerdil hampa padi

Penyebab :Virus kerdil hampa padi (VKH) atau rice ragged stunt virus (RRSV).Dapat juga ditularkan oleh hama wereng cokelat.

Gejala :Tanaman padi yang diserang pertumbuhannya kerdil.Daun bendera agak pendek.Warna daun menjadi hijau tua.

Page 17: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Daun yang baru tumbuh sering memutar dan tepinya robek.Anakan bercabang dan terdapat bengkakan sepanjang tulang daun.Bulir menjadi hampa.

Cara menanggulangi/mengatasi :Penanaman varietas tahan.Penghilangan sumber virus.Cara bercocok tanam.Pengendalian biologi.Penyemprotan pestisida berdasarkan hasil pengamatan.

17. Penyakit karat batang

Penyebab :Fungi Puccinia graminis.Berberis vulgaris.Puccinia sorghi. P. polysora.

Gejala :Keberadaan bintil berwarna merah bata.

Page 18: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Terjadi pada gulungan daun.Membentuk struktur menyerupai cangkir yang terisi oleh spora.

Cara menanggulangi/mengatasi :Menebang pohon yang berpenyakit.Isolasi yaitu dengan penjarangan pohon.Terapi yaitu dengan pengobatan pohon yang terinfeksi.

18. Penyakit upas atau mati cabang/ranting.

Penyebab :Jamur upas (Upasia salmonicolor).

Gejala :Matinya pepagan batang dan tampak mengering.Bagian yang terserang tampak berwarna keperakan, lalu menjadi merah jambu.Menyerang bagian pangkal cabang atau ranting, tempat berkumpulnya air.

Page 19: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Cara menanggulangi/mengatasi :Bubur Bordeaux.Carbolineum plantarum.Fungisida berbahan aktif tridemorf.

19. Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai (patek)

Penyebab :Bakteri Colletotrichum capsici.Cendawan Colletotrichum coccodes.Jamur G. piperatum.

Gejala :Muncul bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair.Buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk.

Page 20: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Cara menanggulangi/mengatasi :Gunakan bibit yang sehat. Jika ingin menggunakan bibit sendiri, jangan menggunakan bekas cabai yang terserang patek karena spora jamur mampu bertahan pada benih cabai.Pilih lokasi lahan yang bukan bekas tanaman yang terserang antraknosa.Perbanyak unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah cabaiMengatur jarak tanam yang ideal sesuai dengan varietas yang akan kita tanam.Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida kontak berbahan aktif mankozeb atau tembaga hidroksida secara rutin.Pergunakan peralatan yang terbebas dari penyebab penyakit patek.Menyemprot dengan fungisida kontak (dithane, nordox, kocide, antracol, dakonil dll) bersamaan dengan sistemik (derosal, bion M, amistartop dll).

20. Penyakit Akar Putih

Penyebab :Cendawan yang bernama Rigidoporus lignosus.

Gejala :Warna daunnya menjadi pucat.Ranting-ranting ujungnya mati.Kadang-kadang tanaman muda yang teserang berbunga lebih awal. Akar tanaman yang terserang terdapat hifa cendawan yang berwarna putih.

Page 21: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Cara menanggulangi/mengatasi :Tanaman yang terserang berat atau telah mati/tumbang harus dibongkar dan dibakar di luar areal pertanaman.Bagian akar yang sudah busuk dipotong dan dikumpulkan untuk dibakar.

21. Penyakit Bercak Daun

Penyebab :Jamur Pestalotia palmarum.

Gejala :Bercak timbul pada daun yang masih muda, mula-mula transparan, kemudian menjadi kuning kecoklatan sampai kelabu. Daun yang terserang menjadi cepat gugur. Pada tanaman yang sudah berbuah penyakit ini tidak terlalu berbahaya.

Page 22: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Cara menanggulangi/mengatasi :Memusnahkan bagian tanaman yang terserang. Untuk mencegah biasanya dilakukan penyemprotan dengan larutan fungisida.

22. Kanker

Penyebab :Bakteri Xanthomonas campestris Cv.

Gejala :Bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi.Luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dengan diameter 3-5 mm.

Cara menanggulangi/mengatasi :

Page 23: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux dan Copper oxychlorida.

23. Penyakit busuk buah Rhizoctonia

Penyebab :Cendawan Thanatephorus cucumeris (Frank) Donk.

Gejala :Muncul bercak cekung kecil berwarna coklat. Bercak ini membesar dan timbul lingkaran-lingkaran sepusat. Warna bercak menjadi coklat tua dan bagian tengahnya sering kali retak.

Page 24: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Cara menanggulangi/mengatasi :Air pengairan harus bersih dan bebas penyakit.Penanaman jangan terlalu dalam.Diberi lanjaran supaya buah tomat tidak menyentuh tanah.Diberi mulsa plastik transparan.Menanam varietas tomat yang resisten.Melakukan rotasi tanaman.

24. Penyakit layu (Lendir)

Penyebab :Pseudomonas solanacearum.

Gejala :Tanaman yang diserang penyakit ini lebih cepat layu.

Page 25: Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tumbuhan

Tanaman yang telah terinfeksi, daunnya hijau tetapi kemudian tiba-tiba layu, terutama pucuk daun muda, dan daun bagian bawah menguning. Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil, daun menggulung ke bawah.Tanaman yang terserang biasanya akan roboh dan mati.

Cara menanggulangi/mengatasi :Melakukan rotasi tanaman dan tidak boleh menanam jenis-jenis tanaman yang termasuk familinya.Gulma di areal pertanaman dibersihkan. Tanaman disambung dengan batang bawah cepokak.Tanaman disemprot dengan antibiotika.Tanaman yang sakit dicabut dan dibakar.Tanah yang telah dicangkul dibiarkan beb erapa waktu agar cukup terkena sinar matahari.