Hama Penggerek Daun

2
Hama Penggerek Daun Penyebab : Valanga nigricornis Valanga nigricornis merupakan salah satu dari hewan avertebrata dar kelas insekta. Hewan ini merupakan insekta yang termasuk ke dalam serangga pemakan tumbuhan atau fitofagus sehingga sering dianggap hama tanaman dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Alat mulut Valanga nigricornis termasuk dalam tipe menggigit. Struktur tubuh dari Valanga nigricornis terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Serangga ini memilki sepasang tungkai yang panjang yang tergolong dalam jenis saltorial yang membantu belalang untuk melompat, serta dua pasang kaki depan yang terdapat pada daerah tubuh protoraks dan mesotoraks, sementara tungkai belalang pada daerah metatoraks. Tarsi bersegmen satu sampai lima dan mata majemuk besar. Sayap pada umumnya ada dan mempunyai banyak vena-vena dan terletak pada daerah mesotoraks dan metatoraks. Gejala: Serangga ini merusak tanaman lengkeng pada bagian daun. Daun yang dimakan menjadi berlubang-lubang, tulang daun dan urat-urat daun tidak dimakan. Lubang akibat serangan belalang tepinya bergerigi kasar tidak beraturan, sedangkan akibat serangan ulat lebih halus. Pengendalian: Cara yang umum dilakukan, antara lain 1. Dengan menggunakan ekstrak daun dan biji nimba (Azadirachta indica). 2. Pengendalian secara mekanis dan fisik dengan mengumpulkan telur. Penangkapan belalang dewasa serta nimfa-nimfanya

description

hama

Transcript of Hama Penggerek Daun

Page 1: Hama Penggerek Daun

Hama Penggerek Daun

Penyebab : Valanga nigricornis

Valanga nigricornis merupakan salah satu dari hewan avertebrata dar kelas insekta. Hewan

ini merupakan insekta yang termasuk ke dalam serangga pemakan tumbuhan atau fitofagus

sehingga sering dianggap hama tanaman dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.

Alat mulut Valanga nigricornis termasuk dalam tipe menggigit. Struktur tubuh dari Valanga

nigricornis terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Serangga ini memilki sepasang tungkai

yang panjang yang tergolong dalam jenis saltorial yang membantu belalang untuk melompat,

serta dua pasang kaki depan yang terdapat pada daerah tubuh protoraks dan mesotoraks,

sementara tungkai belalang pada daerah metatoraks. Tarsi bersegmen satu sampai lima dan

mata majemuk besar. Sayap pada umumnya ada dan mempunyai banyak vena-vena dan

terletak pada daerah mesotoraks dan metatoraks.

Gejala: Serangga ini merusak tanaman lengkeng pada bagian daun. Daun yang dimakan

menjadi berlubang-lubang, tulang daun dan urat-urat daun tidak dimakan. Lubang akibat

serangan belalang tepinya bergerigi kasar tidak beraturan, sedangkan akibat serangan ulat

lebih halus.

Pengendalian: Cara yang umum dilakukan, antara lain

1. Dengan menggunakan ekstrak daun dan biji nimba (Azadirachta indica). 

2. Pengendalian secara mekanis dan fisik dengan mengumpulkan telur. Penangkapan

belalang dewasa serta nimfa-nimfanya dilakukan setelah musim penghujan pada malam

atau pagi hari dengan menggunakan jaring. 

3. Pengendalian secara biologi dengan menggunakan parasit, seperti parasit telurScelia

javanica, parasit imago dari famili Sarcophagidae. Pengendalian dengan menggunakan

predator seperti burung pemakan serangga, dapat juga dengan jamur

entomopatogen Metarhizium anisopliae yang dapat mengendalikan nimfa dan

imagonya. 

4. Pengendalian dengan penyemprotan pestisida disesuaikan dengan rekomendasi untuk

hama belalang.