halaman judul REFORMULASI ETIKA...

104
FORMULASI ETIKA PERANG DALAM ISLAM (Study Perang Yang Dilakukan Oleh Nabi Muhammad SAW) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah Dan Filsafat (AF) Oleh F U A D H A S A N ( 4 1 0 1 1 0 6) FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO SEMARANG 2007

Transcript of halaman judul REFORMULASI ETIKA...

Page 1: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

FORMULASI ETIKA PERANG

DALAM ISLAM

(Study Perang Yang Dilakukan Oleh Nabi Muhammad SAW)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah Dan Filsafat (AF)

Oleh

F U A D H A S A N

( 4 1 0 1 1 0 6)

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO

SEMARANG

2007

Page 2: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

v

ABSTRAKSI

Fuad Hasan (NIM: 4101106). Penulisan tentang REFORMULASI ETIKA PERANG (Studi Perang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW), menjadi tema besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh dan besar moral yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad dalam situasi perang dan memimpin sebuah negara

Dengan memakai metode penelitian historis sebagai bahan cross-check utama,

tentunya setelah melakukan kajian literatur (library-research) terlebih dahulu. Sehingga data-data yang telah terkumpul dalam literature, kemudian penulis mengolahnya dengan melewati tiga tahapan, yaitu deskripsi, interpretasi, dan analisis kritis demi menjaga validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan penelitian ini dalam perspektif akademis.

Melalui ragam-proses tersebutlah, penulis mencoba menyimpulkan (meski

sebenarnya bukan “final-result”) demi menjawab pokok masalah dalam skripsi ini, yang terdiri dari bagaimanakah etika perang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW? aspek apa yang menjadi muatan dari prinsip etika peang tersebut? Dari kedua rumusan masalah tersebut, penulis dapat mengemukakan garis besar kesimpulan sebagai berikut, secara umum bahawa etika perang yang dimainkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah perang yang didasari dengan tiga alasan yang sangat urgen dalam HAM, pertama, perang dilaksanakan karena membela aqidah dan moral umat, kedua, demi membela harga diri, nagara harta benda, dan kepemilikan lainnya, ketiga, memberi pelajaran terhadap penghianat dan penentang Islam. Dari ketiga alasan itulah kita diperbolehkan untuk berperang, setelah perang dilakukan masih ada kode etik yang harus ditaati diantraranya adalah kita dilarang membunuh para wanita dan anak-anak, dan para pendeta, kita dilarang memerangi orang yang tidak terlibat dalam peperangan, tidak membakar rumah-rumah penduduk, dan pohon.

Adapun perang yang tidak dilandasi alasan-alasan yang telah saya sebutkan di

atas bukanlah dinamakan perang akan tetapi kejahatan yang berperan disana, hanya pemuasan nafsu dan keinginan untuk membunuh.

Disinilah peran tulisan yamg kami buat ini yang gunanya untuk meluruskan kembali mereka yang salah paham terhadap jihad, dan mereka yang sengaja maupun tidak melakukan tindakan kejahatan yang hanya memuaskan nafsu ingin menguasiai orang lain sehingga mereka rela mengorbankan nyawa seseorangh. Tujuan tulisan ini adalah mencoba menjaga perdamaian di dunia ini.

Page 3: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Satu hal yang harus diakui betapapun pahitnya bahwa perang sepanjang

kehidupan manuasia akan selalu terjadi silih berganti corak dan ragamnya. Ibnu

Khaldun menyatakan bahwa perang memang telah menjadi tabiat dalam sejarah

kehidupan manusia di dunia, dan merupakan Sunatullah yang telah ada sejak

diciptakan sejarah manusia pertama dan turun temurun dari generasi kegenerasi

berikutnya sepanjang zaman. Mickel Raner pernah mengatakan: jika anda

menginginkan perdamaian, bersiap-siaplah untuk berperang.1

Menurut perkiraan antara tahun 1945 sampai 1989 terdapat 138 perang

yang mengakibatkan 23 juta orang meningal, dan perang Vietnam, yang

membunuh dua juta penduduk, adalah pertikaian-pertikaian yang mematikan.

Mickel Ranner mengatakan, bahwa frekwensi dan instensitas perang semakin

meningkat dengan mantap sejak masa Romawi dan seterusnya, dan pengaruh

yang merusak pun telah meningkat. Tiga perempat korban perang yang tewas

sejak zaman Julius Caesar justru terjadi pada abad 20 ini. Jumlah kematian akibat

perang telah membengkak mulai dengan kurang dari 1 juta jiwa dalam abad

keempat belas sampai sekitar 110 juta jiwa sampai sejauh abad ini jauh lebih

cepat dari laju pertambahan penduduk.

Jadi perang dan berbagi konflik lainnya merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari kehidupan manusia di bumi ini. Dalam hal ini al-Qur’an telah

menegaskan dalam surat al-Baqarah; (2): (30):

1 Deby Nasution, Kedudukan Militer Dalam Islam Dan Peranannya Pada Masa Rasulullah

SAW, Yogyakarta: Tiara Wacana, IKAPI, 2003), hlm. 1

Page 4: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

2

øŒ Î) uρ tΑ$s% š•/ u‘ Ïπ s3 Í× ¯≈ n=yϑù=Ï9 ’ ÎoΤ Î) ×≅ Ïã% y` ’ Îû ÇÚ ö‘ F{ $# Zπ x‹ Î=yz ( (# þθä9$s% ã≅ yèøg rB r& $pκ Ïù ⎯ tΒ ß‰Å¡ø ãƒ

$pκ Ïù à7 Ï ó¡o„ uρ u™!$tΒÏe$! $# ß⎯ øt wΥuρ ßxÎm7 |¡çΡ x8 ωôϑpt ¿2 ⨠Ïd‰s) çΡuρ y7 s9 ( tΑ$s% þ’ ÎoΤÎ) ãΝ n=ôã r& $tΒ Ÿω tβθßϑn=÷ès?

Mereka (Malaikat) berkata: apakah engkau (Allah) akan menjadikan

orang yang akan berbuat kerusakan (kekacauan) dan menumpahkan darah,

padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan

engkau? Tuhan berfirman: sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui.2 (QS. Al-Baqarah: 30)

Sebagian mufasir mengatakan bahwa yang dimaksud berbuat kerusakan

adalah melakukan perbuatan maksiat atau melanggar hukum-hukum Allah.

Sedangkan menumpahkan darah adalah melakukan kecurangan dan permusuhan.

Jazirah Arab pada waktu itu merupakan negeri yang paling buruk dalam

peribadatan berhala, dalam mempertautkan hawa nafsu, adat istiadat yang picik

dan buas, zalim dan curang, gandrung pada peperangan, membunuh, dan

mengubur anak perempuannya hidup-hidup tanpa rasa bersalah,3 bahkan

perempuan, seperti budak, tidak mempunyai hak asasi manusia atau hak hukum,

tetapi hanya diangap barang yang bergerak.4 Tiap-tiap kabilah terkenal dengan

angkara murka, masing-masing membangkitkan fanatisme kabilah dan golongan

sehingga tiap-tiap kabilah menentukan berhala sesembahannya masing-masing

supaya tidak ditundukkan oleh kabilah lainnya.5 Mereka juga merampas hak anak

yatim dan janda, merebut harta warisan, dan tidak mempedulikan angota suku

2 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama R.I. Al-Qur’an dan terjemahnya,

Semarang: CV. Alwaah, 1989), hlm. 13 3 Asy Syekh Khalil Yasien, Muhammad Dimata Cendikiawan Barat, ( cetakan, kota, tahun

tidak diketahui), hlm. 38 6 Karen Amstrong, Muhammad Biografi Sang Nabi, (terj. Joko Sudaryanto, judul asli;

Muhammad a Biography The Prophet, Yogyakarta: Jendela, 2001), hlm. 77 5 Asy Syekh Khalil Yasien, op-cit, hlm. 38

Page 5: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

3

yang lemah atau miskin sebagimana disyari’atkan etos lama.6 Namun, etika

seperti itu tetap merupakan etika yang kejam. Hanya yang kuat yang sanggup

bertahan hidup dan berarti bahwa yang lemah disisikan dan biasa diperas habis-

habisan. Situasi dan kondisi demikian berjalan lama, generasi demi generasi

diliputi kegelapan, kekuasaan, kesesatan berhala, tradisi kekejaman, permusuhan,

peperangan yang memusnahkan dan tiada mengenal ampun, bahkan pada waktu

itu dunia seluruhnya diliputi penyembahan pada berhala secara terang-terangan,

atau pada trinitas dan penjelmaan Tuhan atau kepada gambar dan patung. Apabila

awan gelap gulita itu sudah merata menutupi dunia, kabut kelabu sudah dapat

dipastikan akan menyesatkan semua, maka terjadilah tindak keganasan, haus

kekuasaan, lupa daratan dan lain-lain.

Dalam suasana gelap gulita jahiliyah itu tampillah Muhammad SAW. bin

Abdullah sebagai generasi muda merasa kecewa dan mencari solusi spiritual dan

politik baru terhadap malaise dan kegaduhan kota. Pada awal abad ke 7, ketika

suku Quraisy dan sebagian bangsa Arab mulai meningalkan hidup mengembara

dan menyadari masalah-masalah sosial yang ditimbulkan dari pola hidup

menetap, Muhammad membawa pesan agama baru kepada bangsa Arab,7 dengan

risalah dari langit, untuk menyeru umat manusia kembali kepada ajaran Allah

yang dibawanya, yaitu Islam.8 Ia tampil dari tengah-tengah kegelapan jahiliyah

sebagai juru selamat.

Berakhlak baik, ramah-tamah, mengasihi yang lemah dan lapang dada

terhadap tetangga dan kerabat dapat dilakukan kelompok atau umat mana saja

ketika damai, betapapun primitifnya umat tersebut. Akan tetapi, berlaku baik

dalam peperangan, bersikap lembut terhadap musuh, mengasihi kaum wanita,

anak-anak dan orang tua serta bermurah hati kepada pihak yang kalah, tidak

setiap umat melakukannya dan tidak setiap panglima perang bersifat seperti itu.

6 Karen Amstrong, op.cit.,hlm. 90 7 Ibid, hlm. 92 8 Asy Syekh Khalil Yasien, op-cit, hlm. 39

Page 6: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

4

Permusuhan mengobarkan api dendam dan amarah serta mabuk dalam

kemenangan biasa memabukkan para panakluk sehingga menjerumuskan mereka

ke dalam cara-cara pembalasan dendam yang paling keji.

Itulah sejarah negara-negara, baik klasik maupun modern, bahkan dalam

awal sejarah manusia yakni sejak Qobil menumpahkan darah saudaranya, Habil,

sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah, ayat 30

ã≅ ø?$# uρ öΝ Íκö n=tã r't6 tΡ ó© o_ ö/ $# tΠ yŠ# u™ Èd, ysø9 $$Î/ øŒ Î) $t/ § s% $ZΡ$ t/ ö è% Ÿ≅ Îm6 à)çFsù ô⎯ ÏΒ $yϑÏδω tn r& öΝ s9 uρ ö≅ ¬6 s) tFãƒ

z⎯ ÏΒ Ì yzFψ $# tΑ$s% y7 ¨Ψ n=çFø% V{ ( tΑ$s% $yϑ̄ΡÎ) ã≅ ¬7 s) tGtƒ ª!$# z⎯ ÏΒ t⎦⎫ É) −Fßϑø9 $#

“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qobil)

menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka

diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil): “Aku pasti

membunuhmu” berkata Habil: “Sesunguhnya Allah hanya menerima korban dari

orang-orang yang bertaqwa”.9

Di sini sejarah menaruh mahkota keabadian kepada para pemimpin

peradaban yang dibangun Rasulullah Muhammad SAW., militer dan sipil serta

kepada penakluk dan penguasa karena mereka dijadikan unik di antara tokoh-

tokoh setiap pradaban oleh kemanusiaan yang penyayang dan adil dalam

peperangan yang paling sengit dan dalam kondisi-kondisi yang sebenarnya

memaksa pembalasan dendam dan penumpahn darah.

Sebisa mungkin kita harus menjauhi perang, setiap agama apapun

terutama agama Islam mengajarkan kita untuk menjauhi peperangan dan

mengadakan perdamaian, sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al-

Anfal ayat 8:

¨, Ås㊠Ï9 ¨, ysø9 $# Ÿ≅ ÏÜ ö7 ムuρ Ÿ≅ ÏÜ≈ t7 ø9 $# öθs9 uρ oν Ì x. šχθãΒÌ ôfßϑø9 $#

9 Debby Nasution, op.cit hlm. 163

Page 7: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

5

“Dan perbaikilah perhubungan antara kamu yang bersengketa dan taatilah

olehmu akan Allah dan Rasulnya jika kamu memang orang-orang yang

beriman.” (QS. al-Anfal 1: 8)

Rasulullah juga bersabda dalam hadist riwayat Turmudzi: Apakah tidak

lebih baik saya kabarkan kepadamu suatu hal yang lebih utama dari derajat puasa,

sembahyang dan sedekah? Para sahabat menjawab: “baik benar kabarkan kepada

kami”. Nabi bersabda: memperbaiki persengketaan; karena sesungguhnya rusak

perhubungan umat lantaran persengketaan itulah yang mencukur (menghancur

leburkan) ummat.

Dari ayat dan hadist di atas bahwa ummat Islam tidak boleh membiarkan

persengketaan itu berjalan terus;10 para ummat Islam tidak boleh berdiam diri

membiarkan melihat persengketaan memainkan rolnya di hadapannya. Para umat

diwajibkan berusaha menghilangkan persengketaan dan menghidupkan kembali

hubungan yang baik antara orang-orang bersengketa dan berselisih itu.

Dasar utama dakwah yang diamanatkan Allah SWT. kepada Rasul-Nya

adalah agar disampaikan dengan damai, menyingkirkan semua permusuhan dan

sengketa. Namun bila ada yang terang-tarangan dan terus “menteror” dan kalau

memang perang tidak bisa kita hindari terpaksa kita harus berperang untuk

membela hak-hak kita yang telah terampas, walaupun perang bukan tujuan kita,

itupun dengan syarat, ada kode etik yang harus kita patuhi ketika kita berperang.

Apa yang dihadapi Rasulullah SAW. dan para sahabatnya sejak dakwah Islam

dilancarkan di Mekah merupakan saksi hidup kesabaran, ketabahan dan

perjuangan mereka menghadapi kaum musyrikin, dan sudah selayaknya sukses

fakta sejarah ini menjadi sumber keteladanan kita.

10 Hasbi As-Shiddeiqy, Islam, (Jakarta, Mutiara, cet. II, 1952), hlm. 449

Page 8: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

6

Dari latar belakang di atas yang penulis paparkan, penulis berusaha

memformulasikan etika perang, dengan mengambil contoh etika perang yang

pernah di bangun oleh Rasulullah SAW.

Dari itu pula penulis ingin lebih jauh mengkaji tentang etika perang dan

sejarah kehidupan Nabi melalui karya-karya yang telah ditulis oleh sarjan-sarjana

Islam. Di antaranya sirah Nabawi yang ditulis oleh Ibnu Ishak, Karen Amstrong,

M. Husain Haikal. Serta buku-buku lain yang berkaitan.

B. Rumusan Masalah

Barangkat dari kerangka pikir dan latar belakang masalah di atas, maka

timbul beberapa permasalahn sebagi berikut:

1. Bagaimanakah etika perang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad

SAW.?

2. Aspek apa yang menjadi muatan dari prinsip etika perang tersebut?

C. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan penulisan ini sebagai usaha akademik untuk menggali lebih jauh

bagaimana sebenarnaya etika perang yang secara moral dapat dibenarkan, dengan

kita mempelajari etika perangnya Nabi Muhammad, dan melakukan pendalaman

tentang arti jihad yang selama ini disalah pahami dengan melakukan tindakan-

tindakan kekerasan.

Adapun penulisan ini di antaranya adalah:

1. Dapat memberikan sumbangan kerangka pikir,

2. Untuk melengkapi literatur Islam terutama dalam bidang filsafat Islam

3. Dapat memberikan informasi masyarakat secara luas (dunia)

4. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya kita dalam menghadapi

musuh dengan jalur yang secara moral dapat dibenarkan.

Page 9: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

7

D. Telaah Pustaka

Pembahasan mengenai perang atau militer yang merujuk pada peperangan

yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, telah banyak dicontoh, baik dalam negeri

maupun luar negeri, di samping itu juga banyak yang mengkaji dan mengamati

sejarah perang Nabi Muhammad. Sejauh kemampuan penulis, penelususran

terhadap kajian-kajian terdahulu, terdapat beberapa kajian yang secara serius

mengkajinya, di antaranya adalah:

Pertama, adalah karya yang pernah ditulis oleh Drs. Imam Yahya, M.Ag.,

yang berjudul Tradisi Militer Dalam Islam, buku ini diterbitkan anggota Logung

Pustaka Yogyakarta, pada tahun 2003. Buku ini membahas tentang beberapa hal

mengenai militer terutama pada fungsi militer itu sendiri. Kajian militer ini

termasuk kajian baru dalam wacana politik kontemporer yang bermula dari

runtuhnya ideologi besar, yaitu sosialis-komunisme di negara –negara Eropa

Timur dan Unisoviet pada perang dingin, dan munculnya negara-negara merdeka

yang menampilkan para perwira militer sebagai penegak kediktatoran baru.11

Kedua, karya yang ditulis oleh oleh Jamal Yusuf al-Khulafat. Karya yang

berjudul Seni Dan Strategi Perang Masa Rasulullah. Karya ini merupakan

terjemahan dengan judul asli Askariyatu al-Islamiyah, yang diterbitkan oleh

anggota Izzan Pustaka Yogyakarta pada tahun 2002. buku ini membahas

bagaimana konsep kepemimpinan dalam Islam, serta seni dan strategi perang

yang diterapkan untuk mengalahkan musuh-musuhnya serta kisah keteladanan

yang patut diidolakan dari para pemimpin-pemimpin dan panglima–penglima

perang Islam.12

Ketiga, karya yang ditulis oleh Muhammad Nasution Debby. Sebuah

karya yang berjudul, Kedudukan Militer Dalam Islam Dan Peranannya Pada

Masa Rasulullah SAW. Diterbitkan pada tahun 2003 oleh anggota Tiara Wacana,

11 Imam Yahya, Tradisi Militer Dalam Islam, (Logung Pustaka, Yogyakarta, 2003), hlm.1 12 Jamal Yusuf Al-Khulafat, Seni Dan Strategi Perang Masa Rasulullah, (terj. Ahmad

Assahili, Izzan Pustaka Yogayakarta, 2002), hlm. 8

Page 10: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

8

Yogyakarta. Buku ini membahas di antaranya adalah profesi sebagai seorang

militer dalam mempertahankan Negara bagsa dan agamanya.

Keempat, karya yang ditulis oleh Yuna Ryan Tresna. Sebuah karya yang

berjudul Art Of War, Menejemen Strategi Di Balik Kemenangan Rasulullah SAW,

buku ini diterbitkan pada tahun 2007, oleh angota Progression, Bandung. Buku ini

membahas tentang menejemen sebagai aktifitas kepemimpinan dalam kontek

yang lebih khusus lagi, yaitu dalam konteks perang yang dialami oleh Rasulullah

SAW.13

E. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu

metode yang menggunakan cara dengan riset kepustakaan baik melalui membaca,

meneliti, memahami buku-buku, majalah maupun literatur lain yang sifatnya

pustaka, terutama yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam rangka

memperoleh data.14 Dengan kata lain, pengumpulan data ini adalah dengan

menelusuri atau me-recover buku-buku atau tulisan-tulisan yang sesuai dengan

tema kajian.

Syarat yang paling utama dalam pengumpulan data adalah ketepatan

dalam menggunakan metode, apabila seseorang mengadakan penelitian kurang

tepat atau tidak terlalu diminati, maka untuk memilih metode apa yang digunakan

tentunya akan kesulitan, bisa-bisa malah tidak mendapatkan hasil yang

diinginkan. Untuk mendapatkan data-data atau informasi sebagai bahan penulisan

penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bermaksud

untuk mengungkap etika perang dalam sejarah yang pernah dilakukan oleh

13 Yauana Ryan Tresna, Art Of War, Menejemen Strategi Dibalik Kemenangan Rasulullah

saw, (Bandung : Progresso, 2007), hlm. vii 14 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hlm.16.

Page 11: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

9

Nabi Muhammad, sehingga penulis biasa memformulasikan kembali etika

perang yang pernah di praktekkan oleh Nabi Muhammad.

2. Sumber data

Adapun data-data yang tersedia akan dipilah berdasarkan kriteria

sumber primer dan sumber sekunder dan literatur

a. Sumber Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

dari sumber pertamanya.15 Adapun yang termasuk sumber data primer

adalah kitab tafsir al-Kasyif karya Imam Muhammad Jawad Mughniyyah

b. Sumber data sekunder, yaitu data yang biasanya dalam bentuk dokumen-

dokumen yang lebih dikenal dengan data-data pendukung.16Adapun

Sebagai sumber sekunder adalah kitab-kitab yang mendukung karya ini.

Sementara yang tidak terhitung sebagai sumber primer dan sekunder

dipandang sebagai penunjang literatur biasa.

3. Metode pengumpulan data

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu

metode yang menggunakan cara dengan riset kepustakaan baik melalui

membaca, meneliti, memahami buku-buku, majalah maupun literatur lain

yang sifatnya pustaka, terutama yang ada kaitannya dengan permasalahan

dalam rangka memperoleh data.17 Dengan kata lain, pengumpulan data ini

adalah dengan menelusuri atau me-recover buku-

Dalam pengumpulan data penulis menempuh langkah-langkah melalui

riset kepustakaan (library research), yaitu suatu riset kepustakaan atau

penelitian murni.18 Dan metode ini mengkaji sumber- sumber tertulis yang

15 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: CV. Rajawali, 1983), hlm. 93. 16 Ibid, hlm. 93 17 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hlm.16.

18 Sutrisno Hadi, Metode Riset, (Yogykarta: Fakultas Spikologi Unifersitas Gajah Mada, 1987), hlm. 9

Page 12: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

10

telah dipublikasikan.19 Misalnya kitab, buku dan sebagainya yang ada

kaitannya dengan yang diteliti penulis.

4. Metode analisis data

Metode analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis

deskriptif kritis, dan metode histories.

Adapun metode-metode yang dipakai dalam menganalisis data

sebagai berikut:

a. Metode Deskriptif Analisis

Metode Deskriptif Analisis yaitu usaha untuk mengumpulkan dan

menyusun suatu data kemudian diadakan analisis interpretasi terhadap data

tersebut sehingga memberikan gambaran yang komprehensif.20

Sanapiah Faisal mendefinisikan metode deskriptif adalah berusaha

mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada dari pendapat yang

sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung dan sedang berkembang.21

Sedangkan menurut Ibnu Hajar, metode diskriptif adalah memberikan

gambaran yang jelas dan akurat tentang material atau fenomena yang

diselidiki.22 Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan dan

menginterpretasikan dan sekaligus menganalisis etika perang yang pernah

dilakukan oleh Nabi Muhammad.

b. Metode Historis

Metode historis adalah prosedur-prosedur pemecahan masalah dengan

mempergunakan data atau informasi masa lalu, yang bernilai sebagai

peninggalan.23 Menurut G. J. Ranier, metode sejarah disamakan dengan

19 Suharsimi Kunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, , 1991), hlm. 10

20 Nugroho Noto Susanto, Mengerti Sejarah, (Jakarta: UI Press, 1985), hlm. 32. 21 Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, , 1982)

hlm. 119 22 Ibnu Hadjar, Dasr-Dasar Metodologgi Penelitian Kuantitatif Dan Pendidikan, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 274 23 Hadlir Nawawi, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 1996),

hlm. 214

Page 13: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

11

filsafat sejarah formal (geschichtsphilosophie). Bidang ini meliputi tentang

logika dan epistimologi sejarah sebagai disiplin.24 Metode penelitian sejarah

menurut Ernt Bernheim, terdiri atas heuristic (mencari dan menemukan

sumber-sumber sejarah), kritik (menilai otentitas dan kredibilitas atau

tidaknya suatu sumber), auffklarung (sintesis fakta yang diperoleh melalui

kritik sumber); dan dersterllung (penyajian dalambentuk tertulis).25

E. Sistematika Penulisan Skripsi

Sebelum menginjak bab pertama dan berikutnya merupakan satu

kesatuan yang utuh, sistematika penulisan skripsi ini diawali dengan moto,

persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan abstraksi yang selanjutnya bab

pertama.

BAB I : Pendahuluan merupakan bab yang memuat tentang pembuka dari

seluruh rangkaian penulisan skripsi ini. Bab satu ini berisi tentang latar belakang

masalah, pokok permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian skripsi, telaah pustaka,

pendekatan dan metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi

BAB II : Pada bab ini meupakan landasan teori dari penulisan skripsi yang

berisi tentang sub-sub pembahasan, yakni gambaran umum mengenai

etika perang, di antaranya pertama, pengertian etika perang, yang

terdiri beberapa sub bab antara lain, penguasa yang mampu, dan tujuan

yang tepat. Kedua, basis etika perang. Ketiga, etika perang dalam

pandangan Islam. Keempat, hukum perang, yang terdiri dari,

dibolehkannya perang, kewajiban berperang, dan alasan perang. Dan

yang kelima adalah hakekat jihad yang terdiri dari, makna jihad dalam

24 G.J. Renier, History; Its Purpose End Mothod (dikutip, misri A. Muchsin,. Filsafat Sejarah

Dalam Islam, Yogyakarta: Khasanah Pustaka Indonesia 2002), hlm. 35 25 Teuku Ibrahim Al-fian Metode Dan Metodologi Sejarah, makalah, tt, hlm. 1-2, begitu juga

yang diuraikan oleh Nugroho Notosusantom, Hakekat Sejarah Dan Model Sejarah (Jakarta: Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata, 1964), hlm.22-29

Page 14: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

12

al-Qur’an, jihad dengan pengertian kontak fisik dalam al-Qur’an,

hukum jihad, serta motif dan tujuan jihad.

BAB III : Pada bab ketiga ini merupakan biografi dari seorang tokoh di

antarannya adalah, sejarah kehidupan Muhammad SAW. dan

kemenangan umat Islam yang terdiri dari, pertama biografi

Muhammad SAW., kedua berdakwah menyeru manusia kepada tuhan,

ketiga, hijrah ke Madinah, keempat, kemenangan sejati, dan kelima,

dunia baru yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.

BAB IV : Pada bab ini merupakan analisis dari penulisan skripsi, yang terdiri

dari, pertama, nilai utama dalam perang dan yang kedua adalah aspek-

aspek muatan dari prinsip-prinsip etika perang.

BAB V : Pada bab ini merupakan bagian penutup sebagai akhir dari

keseluruhan proses penulisan yang berisi kesimpulan (menerangkan

hasil-hasil penulisan), saran-saran (dari penulis yang terkait dengan

pembahasan), dan rekomendasi, serta kata penutup sebagai tanda

berakhirnya suatu proses kegiatan penulisan ini.

Page 15: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

BAB II

GAMBARAN UMUM

TENTANG ETIKA PERANG A. Pengertian Perang Dalam Islam

Perang dalam bahasa Arab disebut qital (membunuh), gozhwah

(peperangan yang dipimpin oleh panglima perang secara langsung), harb.

(perlawanan secara fisik)1 Sedangkan secara Istilah, menurut Clauzzewits

dalam diktumnya menyatakan bahwa perang adalah politik yang dilanjutkan

dengan cara lain.2 Dalam Islam perang diartikan sebagai qitalu al kuffari fi

sabilillahi li i’lai kalimatillah, yaitu ”memerangi orang-orang kafir dijalan

Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah”.3 Berdasarkan istilah syar’i

itulah, perang memiliki makna yang spesifik yang berbeda dengan makna

bahasanya. Jadi perang adalah mengangkat senjata untuk melawan atau

memerangi orang-orang kafir dalam rangka membela kehormatan islam dan

kaum Muslimin. Dengan kalimat lain, perang haruslah dilakukan semata-mata

dengan niat untuk menegakkan kedaulatan islam, bukan untuk hal yang lain,

seperti berniat menguasai negara lain, kemudian merampas semua yang bukan

menjadi haknya, atau untuk mendapatkan kedudukan, pujian dan lain

sebagainya.

Dari sini menunjukkan bahwa, perang diperbolehkan untuk melawan

dengan fisik dan mengangkat senjata bila terjadi sebuah kekuatan luar yang

mengganggu teritorial anggota-anggota komunitas teritorial Muslim atau

teritorial yang disepakati kaum muslim sebagai negeri perjanjian dengan

komunitas lain. Jadi disini perang mengangkat senjata adalah untuk

mempertahankan teritorioal.

1 Debby M. Nasution, Kedudukan Militer dalam Islam, dan Peranannya Pada Masa

Rasulullah, (Yogyakarta, Tiara Wacanan Yogya, 2003), hlm. 1 2 Ibid, hlm. 1 3 Yuana Ryan Tresna, Muhammad on the Art of War, Menejemen Strategi Dibalik

Kemenangan Rasulullah, (Bandung, Progressio, 2007), hlm. 7

Page 16: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

14

Tidak dibenarkan penyerangan dilancarkan, sementara tidak ada

gangguan dari pihak luar atas teritorial komunitas Muslim, atau komunitas

dimana kelompok Muslim mengikat perjanjian dengan komunitas-komunitas

lain satu teritorial negara itu.4 Perlawanan tidak dibenarkan di tempat yang

tidak menjadi teritorial komunitas yang saling berperang. Sebab dalam

keadaan seperti itu bisa mengganggu dan melibatkan kelompok-kelompok lain

yang tidak ikut bersengketa.

Perlawanan secara fisik ini juga hanya menjadi salah salah satu

alternatif di dalam menegakkan teritorial komunitas Muslim atau teritorial

dimana komunitas Muslim terikat perjanjian dengan komunitas lain dalm

sebuah negara. Jadi, bukan satu-satunya alternatif . sebab, dalam hal ini,

Rasulullah pernah juga melakukan ”jalan perdamaian”, seperti yang tercermin

dalam kasus ”perjanjian hudaibiyyah”.5

Oleh karena itu perang dalam Islam harus dilakukan sesuai dengan

tuntunan hukum Islam tentang masalah tersebut. Tidak boleh perang berjalan

tanpa aturan atau sekedar mengikuti kehendak pribadi atau kelompok.

B. Pengertian Etika Perang

Kebanyakan pembenaran untuk perang dimulai dengan suatu acuan

tentang prinsip membela diri.6 Seseorang secara moral di benarkan untuk

mempertahankan diri dari serangan sehinga dipertimbangkan bahwa negara

dibenarkan mempertahankan dirinya dari serangan dengan penggunaan

kekuatan yang kejam.

Jalan lain seringkali dibuat untuk prinsip yang lain pula yaitu bahwa

kita semua diminta untuk membantu orang-orang tidak bersalah yang

menderita. Seperti pada kasus membela diri, seringkali perlu digunakan

kekerasan untuk menghalangi serangan pada orang yang tak berdosa.

Akhirnya banyak orang yang percaya bahwa dibenarkan untuk mengunakan

4 Nur Nhalik Ridwan, detik-detik pembongkaran agama, mempopulerkan agama kebajikan, menggagas pluralisme-pembebasan, (Yogyakarta, Arruz Book Gallery,2003), hlm. 209

5 Ibid, hlm. 210 6 May Larry, etika terapan; sebuah pendekatan multi cultural, (terj. Sinta Carolina, judul

asli, Applied etick; a multicultural approach, Tiara Wacana, Yogyakarta, 2001), hlm.313

Page 17: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

15

kekuatan untuk mencegah kejahatan yang lebih besar dari pada pengunaan

kekerasan.

Perang yang adil perang yang secara moral baik – bukan saja perang

perang yang ditentukan dengan prinsip-prinsip keadilan. Perang yang adil

adalah perang yang dapat dibenarkan secara moral setelah keadilan, hak asasi,

kebaikan umum, dan semua konsep yang relevan lainnya telah dikonsultasikan

dan dipertimbangkan terhadap fakta-fakta dan terhadap satu sama lain.7

Para teoritis perang yang adil terkadang gagal untuk melihat bahwa

teori perang yang adil menggambarkan dua jenis perang yang adil, perang

yang secara moral diizinkan dan perang yang secara moral diwajibkan secara

meyakinkan dapat ditunjukkan pada tingkat pribadi. Misalnya, “jika saya

diserang saya mempunyai hak untuk mengunakan kekuatan, untuk membela

diri saya sendiri – dengan mengasumsikan bahwa saya tidak mempunyai jalan

lain”. Namun karena selalu terbuka bagi pemegang hak untuk melepaskan hak

tersebut, saya tidak wajib mengunakan kekuatan untuk diri saya sendiri.

Namun andaikan saya berjanji untuk melindungi seseorang, bahwa seseorang

sekarang terbuka di serang secara tidak adil dan perang tersebut meminta

pertolongan pada saya, dalam kasus semacam itu, saya wajib membela orang

tersebut. Pada tingkat negara, perbedaan antara perang yang diizinkan dan

perang yang diwajibkan mempunyai konsekwensi-konsekwensi penting

terhadap kebijakan. Para analis kebijakan menunjukkan bahwa menggunakan

kekuatan tertentu lulus dari tes perang yang adil, dan kemudian mengambil

kesimpulan bahwa perang adalah wajib, dan “keadila menuntutnya”.

Hal kecil lainnya dalam logika teori perang yang adil patut mendapat

pehatian. Dalam perang yang adil, istilqah “adil” dan “tidak adil” adalah

kebalikan-kebalikan yang logis. Hal itu berarti bahwa dalam perang, hanya

satu pihak yang dapat menjadi pihak yang adil. Namun tidak mustahil kalau

kalau kedua pihak tidak adil dan menjadi salah untuk berfikir bahwa, jika satu

pihak dapat terbukti tidak adil, pihak lain pasti dapat terbukti adil. Jika mush

anda jahat, bukan berarti anda baik. 7 Ibid, hlm. 318

Page 18: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

16

Dalam melakukan penialain moral tentang perang, lazimlah untuk

membedakan aturan-aturan kapan diizinkan atau diwajibkan untuk memulai

perang atau diwajibkan untuk mulai perang (jus ad bellum ) dari aturan-aturan

yang menentukan bagaimana perang yang seharusnya yang diperjuangkan

begitu perang telah dimulai (jus in bello).

Aturan-aturan jus ad bellum terutama berlaku pada pemimpin-

pemimpin politk; aturan-aturan jus in bello terutama berlaku bagi para tentara

dan perwira-perwira mereka. Perbedaan tersebut tidaklah sulit diubah, karena

ada situasi-situasi ketika tidak ada jalan yang diizinkan secara moral untuk

berperang.yang dalam kaus itu berarti perang tidak dilakasakan sebelumnya.

1. Penguasa Yang Mampu

Dari masa Agustin, para teoritisi telah mempertahankan bahwa perang

yang adil dapat dilaksanakan hanya oleh “penguasa yang mampu.” Agustine

menganggap penggunaan kekuasaan oleh perorangan secara pribadi tidak

bermoral; sebagai akibatnya satu-satunya penggunaan kekuatan yang

diizinkan adalah penggunaan-penggunaan kekuatan yang disetujui oleh

penguasa publik. Kekuatan yang adil bagi para pangeran yang kewenangan

dan perlindungannya disetujui oleh Tuhan. Dengan adanya akar-akar skolastik

ini, pertimbangan-pertimbangan mengenai penguasa yang mampu mungkin

kelihatan kolot, namun masih berguna bagi tujuan-tujuan penilaian moral

untuk membedakan perang dari pemberontakan spontan, dan membedakan

tentara, dan perwira dari pembajak dan perampok. Perang yang adil, pertama-

tama haruslah perang.

Untuk memulai, banyak sarjana menyetujui bahwa perang adalah

pengunaan kekuatan yang terkontrol, yang dilakukan oleh orang-orang yang

terorganisir dalam rantai komando yang berjalan.8 Pembunuhan yang terisolir

tidak dapat berperang, maka dalam beberapa hal, perang adalah kebalikan dari

kekerasan. Kedua, penggunaan kekuatan dalam perang harus ditujukan pada

hasil politik yang dapat diidentifikasi, hasil politik yang dapat diidentifikasi

adalah suatu perubahan dalam kebijakan pemerintah, suatu perubahan dalam

8 May Larry, ibid, hlm.319

Page 19: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

17

bentuk pemerintahan, atau suatu perluasan atau pembatasan jangkauan

kekuasaannya.9 Pemusnahan suatu masyarakat bukanlah hasil politik yang

diidentifikasi.

Definisi kita tentang perang sebagai penggunaan kekuatan yang

terkendali untuk tujuan politik tidak menunjukkan bahwa perang dapat

dilakukan hanya oleh pemerintah-pemerintah Negara –bangsa.

2. Tujuan Yang Tepat

Dalam iklim modern realisme politik, banyak penulis cenderung

memperlakukan standar tujuan yang tetap sebagi peningalan yang pelik dari

masa yang lebih idialis, juga berdasarkan bahwa alasan-alasan moral membuat

hasil-hasil yang mendatangkan malapetaka dalam politik internasional atau

berdasarkan bahwa alasan-alasan bersifat subyektif dan tidak dapat diamati.

Kesulitan yang sesunguhnya dengan tuntutan akan alasan-alasan idealistik

adalah orang biasanya mempunyai lebih dari satu alasan bagi setiap tindakan

yang meraka yang membuatnya sulit untuk menetapkan alasan tersebut.

Meskipun ada kesulitan dengan alasan-alasan yang banyak, pentinglah

untuk mempertahankan suatu versi dari aturan tentang tujuan yang tepat

sebagai bagian dari teori parang yang adil. Tidak ada orang bijaksana yang

bisa tidak terganggu oleh praktek international. Di mana para pemimpin

membuat keputusan-keputusan kebijakan tanpa memperhatikan pertimbangan-

pertimbangan moral.

Jika keinginan akan kebenaran harus dimasukkan sebagai salah satu

alas an untuk perang yang adil. Banyak penulis menegaskan bahwa perang

yang adil tidak dapat dimotivasi oleh kecintaan terhadap kekerasan atau

kebencian terhadap musuh. Bahkan dalam abad ke lima Agustine menulis.

“kejahatan yang sebenarnya dalam perang adalh kecintaan terhadap kekerasan,

kekejaman yang penuh dendam, ras permusuhan yang dahsat dan tak

tergoyahkan, perlawanan yang liar, nafsu akan kekuasaan.” Kebanyakan orang

setuju bahwa seorang pemimpin yang memiliki kecintaan terhadap kekerasan

9 Ibid, hlm. 321

Page 20: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

18

atau kebencian terhadap musuh. Sebagi motivasi satu-satunya atau utama

untuk perang mempunyai tujuan yang buruk.

C. Basis Etika Perang dalam Islam

Kenapa manusia menggandrungi perang? Al-Qur’an memberikan

jawaban terbuka dalam banyak ayat yang diturunkan dalam berbagai kurun

waktu, dan bisa dirangkum sebagai basis etika dalam menegakkan kedamaian

dan menghentikan peperangan.10

Pertama, fitrah dasar manusia adalah keadaan tidak bersalah secara

moral (moral innocence), yakni bebas dari dosa. Dengan kata lain, Islam tidak

mengenal istilah "dosa bawaan". Lebih dari itu, setiap individu dilahirkan

dengan pengetahuan tentang ketentuan Tuhan, yaitu aspek paling esensial

mengenai perilaku yang benar. Namun, kesadaran moral ini dapat terkikis dan

mengalami erosi, karena setiap individu berhadapan dengan pengaruh-

pengaruh buruk dan merusak dari lingkungan masyarakatnya di dalam surat

Ar-Rum di jelaskan:

óΟ Ï% r'sù y7 yγ ô_uρ È⎦⎪ Ïe$# Ï9 $ Z‹ ÏΖ ym 4 |NtôÜ Ïù «! $# © ÉL©9 $# tsÜ sù }¨$ ¨Ζ9 $# $ pκö n=tæ 4 Ÿω Ÿ≅ƒ ωö7 s? È, ù=y⇐ Ï9

«!$# 4 š Ï9≡ sŒ Ú⎥⎪ Ïe$! $# ÞΟ ÍhŠ s) ø9$#  ∅Å3≈ s9uρ usY ò2r& Ĩ$ ¨Ζ9$# Ÿω tβθ ßϑn= ôètƒ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah

atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak

ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui”.11 (QS. Ar-Rum: 30).

10http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=122561&kat_id=105

&kat_id1=147&kat_id2=291

11 Fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.

Page 21: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

19

Kedua, watak manusia adalah untuk hidup di atas bumi dalam keadaan

harmonis dan damai dengan makhluk hidup lain. Inilah makna teragung

tanggung jawab yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai khalifah di

atas bumi

øŒ Î)uρ tΑ$ s% š •/u‘ Ïπ s3 Í× ¯≈ n=yϑ ù= Ï9 ’ ÎoΤÎ) ×≅ Ïã% y` ’Îû ÇÚ ö‘ F{ $# Zπ x‹ Î= yz ( (# þθä9$ s% ã≅yèøgrB r& $ pκÏù ⎯ tΒ

߉šø ム$ pκÏù à7Ï ó¡ o„ uρ u™!$ tΒ Ïe$! $# ß⎯øt wΥuρ ßxÎm7 |¡ çΡ x8 ωôϑpt ¿2 â Ï̈d‰s) çΡuρ y7 s9 ( tΑ$ s% þ’ ÎoΤ Î) ãΝ n=ôã r& $ tΒ

Ÿω tβθ ßϑn= ÷è s?

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:

"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan

membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"

Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui." (QS. Al-Baqarah: 30).

Karenanya, kedamaian yang sejati (salam) bukan sekadar berarti tidak

adanya perang, tapi eliminasi faktor-faktor yang mendasari terjadinya

percekcokan atau konflik, dan pada akhirnya akan menyebabkan kesia-siaan

dan kerusakan (fasad). Perdamaian, bukan perang atau kekerasan, merupakan

tujuan sejati Tuhan untuk kemanusiaan dalam surat Al-Baqoroh ayat 208

dijelawskan:

$ yγ •ƒ r'̄≈ tƒ š⎥⎪ Ï% ©! $# (#θãΖtΒ#u™ (#θè= äz÷Š $# ’Îû ÉΟù=Åb¡9$# Zπ ©ù!$ Ÿ2 Ÿωuρ (#θãèÎ6®K s? ÅV≡ uθäÜ äz

Ç⎯≈sÜ ø‹ ¤±9$# 4 … çµ ¯Ρ Î) öΝ à6s9 Aρ߉tã ×⎦⎫Î7 •Β

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan

janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh

yang nyata bagimu”.(QS. Al-Baqarah: 208)

Page 22: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

20

Ketiga, dengan adanya kemampuan manusia untuk berbuat salah,

maka akan selalu ada orang yang memilih melanggar watak dirinya dan

melampaui batas-batas ketentuan Tuhan. Adam menjadi manusia seutuhnya

hanya ketika ia memilih untuk menuruti godaan setan dan tidak taat pada

Tuhan. Sebagai akibat ketidaktundukan itu, manusia diusir dari surga dan

diturunkan ke bumi sebagai "musuh satu terhadap yang lain" dalam surat Al-

Baqoroh ayat 36, 7, 24 membicarakan hal ini dengan jelas:

$yϑ ßγ ©9 y—r'sù ß⎯≈ sÜ ø‹ ¤±9 $# $ pκ ÷] tã $yϑ ßγ y_t÷zr'sù $ £ϑÏΒ $ tΡ% x. ϵŠ Ïù ( $ uΖù= è% uρ (#θäÜ Î7 ÷δ $# ö/ ä3 àÒ÷èt/

CÙ÷è t7 Ï9 Aρ߉tã ( ö/ ä3 s9uρ ’ Îû ÇÚö‘ F{ $# @s) tGó¡ãΒ ìì≈tF tΒuρ 4’ n< Î) &⎦⎫Ïm

“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan

dari keadaan semula dan kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu

menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi,

dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."(QS. Al-Baqarah: 36)

zΝ tFyz ª! $# 4’ n? tã öΝ Îγ Î/θè=è% 4’ n?tãuρ öΝ Îγ Ïèôϑy™ ( #’ n?tã uρ öΝ Ïδ Ì≈ |Áö/r& ×ο uθ≈ t±Ïî ( öΝ ßγs9 uρ ë># x‹ tã

ÒΟŠ Ïà tã

“Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan

mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang amat berat”. (QS.Al-Baqarah: 7)

βÎ* sù öΝ ©9 (#θè=yèø s? ⎯s9 uρ (#θè= yèø s? (#θà) ¨? $$ sù u‘$̈Ζ9 $# © ÉL ©9$# $ yδ ߊθè% uρ â¨$ ¨Ζ9 $# äο u‘$yfÅsø9 $#uρ ( ôN £‰Ïãé&

t⎦⎪ ÌÏ≈ s3 ù=Ï9

“Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan

dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya

manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”.(QS. Al-

Baqarah: 24)

Page 23: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

21

Dengan demikian, perang dan kejahatan yang berasal dari mereka,

ditegaskan Alquran, sebagai konsekwensi tak terelakkan dari keunikan

kemampuan manusia untuk memiliki pilihan moral itu.

Namun, drama jatuhnya manusia bukanlah sesuatu yang tak dapat

ditarik kembali, karena Tuhan begitu cepat menolong Adam dan memberinya

hidayah. Tentu saja hidayah terbesar adalah diturunkannya wahyu Illahi untuk

kemanusiaan melalui pengutusan nabi-nabi. Jadi, kehadiran para Nabi bisa

dimaknai sebagai manifestasi rahmat Allah, karena manusia berpotensi untuk

menjadi korban godaan setan. Ketika manusia membentuk unit sosial, maka

potensi itu menjadi sangat serius karena bisa memfasilitasi setiap individu

berebut kekuasaan, kekayaan, prestise, dan segala bentuk ambisi yang tak

terhingga. Kekerasan merupakan akibat tak terhindarkan dari keinginan

manusia untuk mewujudkan kebesaran dirinya (self-aggrandizement).

Berdasarkan basis etika di atas, Islam mengutuk perang karena di balik

itu terselubung motivasi untuk menghancurkan demi kekuasaan, kekayaan,

prestise, dan ambisi lainnya. Sebaliknya, Islam menjadikan salam sebagai kata

kunci untuk setiap kebajikan tertinggi, bahkan tujuan yang diimpikan setiap

insan. Surga yang menjadi dambaan setiap manusia disebut Al-Quran sebagai

"Darus Salam" atau rumah kedamaian.

C. Etika Perang dalam pandangan Islam

Islam adalah agama perdamaian.12 Nyawa dalam Islam adalah suci dan

harus di hormati dan untuk perlindungannya diperlukan keamanan.13 Oleh

karena itu, Islam memajukan perdamaian sebagai prinsip kehidupan. Perang

hanya dilakukan dalam keadaan terpaksa, di mana tidak ada lagi jalan yang

dapat ditempuh.14 Kebanyakan pembenaran untuk perang dimulai dengan

12 Abdul Aziz, Perang Dan Damai Dimasa Pemerintahan Rasulullah, (terj. H. Syalim

Basyarahil, Judu Asli, Muhammad Bainal Harbi Wssalami, gema insani press, 1991), hlm 23 13 Afzalur Rahman, Nabi Muhammad Sebagi Seorang Pemimpin Militer, (terj. Annas

Siddik, judul asli, Muhammad As Military Leader, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm.15 14 Ibid, 11

Page 24: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

22

suatu acuan tentang prinsip membela diri.15 Oleh karena itu, Islam memajukan

perdamaian sebagai prinsip kehidupan yang asasi dan mengambil segala

tindakan yang diperlukan untuk mencapai dan memepertahankannya. Tetapi

masyarakat tidak terdiri dari malaikat yang tentu saja melakukan kesalahan.

Ada manusia perorangan atau kelompok manusia (masyarakat) yang kasar dan

agresif dan tidak suka melihat orang lain hidup tenang dan damai. Mereka

merobek-robek semua ikatan ikatan moral, etika dan memperkosa hak orang

lain tanpa sebab yang pantas. Orang dan kelompok seperti itu harus

dikendalikan sehingga orang lain dan masyarakat dapat hidup dengan aman

dan damai.

Kalau ada orang durhaka seperti itu yang tidak mau membiarkan orang

lain hidup dalam kedamaian dan menjalankan keprcayaan mereka yang seperti

mereka yakini, dan orang durhaka tersebut bermaksud membinasakan mereka

termasuk agama mereka dan dapat menimbulkan kekacauan dalam negeri,

maka perlawanan bukan suatu hal yang wajar tetapi merupakan sesuatu hal

yang wajib bagi kaum Muslim.16

Perang diharuskan; pertama, untuk mengakhiri perburuan, penindasan

dan memulihkan keamanan dan ketertiban sehingga rakyat biasa dapat hidup

dengan tenang dan damai dan dapat menjalankan kepercayaan tanpa campur

tangan dan rintangan dari siapapun juga; kedua, diharuskan untuk

menegakkan hukum,17 dan keadilan sehingga semua orang, kaya dan miskin,

kuat dan lemah, dapat memperoleh perlindungan hukum dan hak-hak mereka

atas dasar yang sama tanpa ada perbedaan. Dalam hal itu, orang Muslim

diharuskan berperang untuk membantu kaum yang lemah dan tertindas untuk

15 May Larry, etika terapan; sebuah pendekatan multi cultural, (terj. Sinta Carolina, judul

asli, Applied etick; a multicultural approach, (Yogyakarta, Tiara Wacana, 2001), hlm. 313

16 Afzalur Rahman, op-cit, hlm. 16 17 Di Mekah Muhammad memulai tugasnya pertama kali dengan mematuhi sendiri

hukum Tuhan dan kemudian mengajak keluarganya dan orang lain untuk mengikutinya dan masuk kedalam pangkuan Islam. Ajakan yang disampaikan Muhammad adalah ajakan untuk semua orang, disampaikan dengan cara baik tanpa ada paksaan. Ibid, hlm. 16

Page 25: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

23

mengembalikan kemerdekaan yang dirampas oleh orang yang mungkar dan

tidak adil.18

Dan orang yang memberikan bantuan dalam rangka menegakkan suatu

system keadilan dan ketertiban di muka bumi, bahkan mereka juga berperang

dan mengorbankan nyawanya, disebut mujahidin, berjuang di jalan Allah, dan

orang yang berperang untuk melakukan penindasan dan ketidakadilan disebut

teman setan dalam surat Annisa’ ayat 75-76 dijelaskan:

$ tΒuρ ö/ä3 s9 Ÿω tβθ è= ÏG≈s) è? ’ Îû È≅‹ Î6y™ «! $# t⎦⎫ Ï yèôÒ tF ó¡ßϑ ø9$# uρ š∅ÏΒ ÉΑ% y` Ìh9 $# Ï™ !$|¡ ÏiΨ9 $#uρ

Èβ≡ t$ ø!Èθø9 $#uρ t⎦⎪ Ï% ©!$# tβθ ä9θà) tƒ !$ oΨ −/u‘ $ oΨ ô_Ì÷zr& ô⎯ ÏΒ Íν É‹≈ yδ Ïπ tƒös) ø9 $# ÉΟ Ï9$ ©à9$# $ yγ è=÷δ r& ≅ yèô_$#uρ

$uΖ ©9 ⎯ÏΒ šΡ à$ ©! $|‹ Ï9uρ ≅yèô_$#uρ $oΨ ©9 ⎯ÏΒ šΡ à$ ©! .#·ÅÁtΡ t⎦⎪ Ï% ©! $# (#θãΨ tΒ#u™ tβθ è=ÏG≈ s) ム’ Îû

È≅‹ Î6y™ «! $# ( t⎦⎪ Ï% ©! $#uρ (#ρãx x. tβθè= ÏG≈s) ム’Îû È≅‹ Î6y™ ÏNθäó≈ ©Ü9$# (#þθè=ÏG≈ s) sù u™!$ u‹ Ï9÷ρ r& Ç⎯≈ sÜ ø‹ ¤±9 $# (

¨βÎ) y‰øŠ x. Ç⎯≈sÜ ø‹ ¤±9 $# tβ% x. $ ¸Š Ïè|Ê

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-

orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang

semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri Ini

(Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi

Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau.

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang

kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan

itu, Karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah”. (QS. An-

Nisa’: 75-76)

Dengan demikian, orang Muslim bercita-cita untuk menciptakan

kedamaian dan ketenangan. Tetapi kalau ketenangan dan kedamain itu tidak

dapat diperoleh dengan jalan biasa, maka mereka harus berperang untuk

mempertahankan prinsip dasar Islam ini, karena tanpa adanya kedamaian dan

ketenangan kehidupan yang aman tentram dan bahkan kelangsungan hidup itu

18 Ibid, hlm. 19

Page 26: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

24

sendiri, tidak mungkin akan tercipta. Jadi, segala usaha harus dilakukan meski

harus mengunakan kekuatan yang kejam.19 untuk membela diri dan

menghilangkan penindasan atau menghapuskan rintangan yang menghalangi

umat melaksanakan kewajibannya dan menikmati kehidupan tenang dan

damai. Segera setelah keadan dapat dipulihkan, semua pertempuran harus

dihentikan, karena perdamaian merupakan ketentuan umum sedangkan perang

hanyalah pengecualian yang hanya dipergunakan sebagai suatu keharusan

dalam rangka menciptakan kedamaian untuk kepentingan semua orang.

Perang hanya boleh mengganggu prdamaian dalam usaha untuk memperoleh

tujuan kemanusiaan yang sebenarnya, memulihkana keadilan dan perdamaian

untuk semua orang menurut hukum Tuhan.

D. Hukum Perang

Ketika Allah SWT. memberikan tugas kenabian kepada hambanya

yang terpilih, Muhammad SAW maka diutuslah Malaikat Jibril untuk

menyampaikan risalah kenabian kepada Muhammad SAW, dan turunlah ayat

pertama yang menyeru kepada Muhammad SAW untuk membacanya.

Didalam surat Al-Alaq dijelaskaan:

ù&tø% $# ÉΟ ó™ $$Î/ y7În/ u‘ “Ï% ©! $# t, n= y{

”Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.” (QS. Al-

Alaq : 1)

Risalah itu hanya untuk dirinya sendiri, tidak perlu disampaikan

kepada orang lain, maka turunlah ayat

$ pκ š‰ r'̄≈ tƒ ãÏoO £‰ßϑø9 $# . óΟ è% ö‘ É‹Ρ r'sù

”Wahai orang yang berselimut! Bangunlah lalu beri peringatan”.(QS. Al-

Mudastir: 1-2)

Ayat kedua ini memerintahkan Nabi Muhammad SAW. Untuk

menyampaikan risalah kenabiannya dalam memberi peingatan kepada kerabat

19 May Larry, op.cit., hlm. 313

Page 27: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

25

dekatanya, kemudian kepada kaumnya, dan secara pelan tetapi pasti memberi

peringatan kepada seluruh bangsa Arab, yang akhirnya untuk seluruh

penghuni jagad raya ini. Allah SWT. Berfirman dalam surat Al-A’raf:

ö≅ è% $ yγ •ƒr'̄≈ tƒ ÚZ$ ¨Ζ9 $# ’ ÎoΤÎ) ãΑθ ß™u‘ «! $# öΝ à6ö‹ s9 Î) $ ·èŠ ÏΗsd “Ï% ©! $# … çµ s9 Û ù= ãΒ ÏN≡uθ≈ yϑ¡¡9$#

ÇÚö‘ F{ $#uρ ( Iω tµ≈ s9 Î) ωÎ) uθèδ ⎯Ç‘ ósムàM‹ Ïϑ ãƒuρ ( (#θãΨ ÏΒ$ t↔ sù «! $$Î/ Ï&Î!θß™u‘ uρ Äc© É<̈Ψ9$# Çc’ÍhΓ W{ $#

”Ï% ©!$# Ú∅ÏΒ÷σ ム«!$$ Î/ ⎯ ϵ ÏG≈ yϑÎ= Ÿ2 uρ çνθ ãèÎ7 ¨?$# uρ öΝ à6̄= yès9 šχρ߉tGôγ s?

”Katakan; hai manusia sesunguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu

semua.” (QS Al-A’raf : 158).

Dan Nabi Muhammad saw. bersabda lewat hadistnya: Seorang Nabi

hanya diutus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat

manusia.

Rasulullah SAW menyampaikan dakwah dan risalah kenabian di kota

Mekah berlangsung selama tiga belas tahun. Beliau menyampaikan pesan

moral Al-Qur’an dan menyerukan bangsa Arab lewat metoed ”dakwah bil

hikmah dan ma’izhatul hasanah” (dakwah penuh kebijaksanaan dan

peringatan yang sangat baik).20 Dengan harapan agar bangsa Arab (umat

manusia) mengikuti terhadap risalah yang disampaikan. Beliau bersama para

pengikutnya tidak pernah berperang yang hanya bertujuan untuk mengajak

orang-orang agar masuk Islam yang ketika itu sering mendapat siksaan dan

cercaan, baik secara fisik maupun psikis, yang dilakukan orang-orang kafir

Quraisy, tapi beliau mengajarkan mereka untuk selalu bersabar dan

menerimanya dengan lapang dada. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT

dalam surat Al-Ahqaaf yang berbunyi:

20 Jamal Yusuf , Seni Dan Strategi Perang Masa Rasulullah saw , (terj. Ahmad Assahili,

judul asli; Askariyatu al-Islamiyah , Yogyakarta: Izzan Pustaka, 2002), hlm. 48

Page 28: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

26

÷É9 ô¹$$ sù $yϑ x. u y9|¹ (#θä9 'ρé& ÏΘ÷“ yèø9$# z⎯ÏΒ È≅ ß™”9 $# Ÿωuρ ≅ Éf÷ètGó¡ n@ öΝ çλ °; 4 öΝ åκ ¨Ξ r(x. tΠöθtƒ tβ÷ρ t tƒ $ tΒ

šχρ ߉tãθムóΟ s9 (# þθèV t7 ù= tƒ ωÎ) Zπ tã$ y™ ⎯ ÏiΒ ¤‘$ pκ ¨Ξ 4 Ô≈n=t/ 4 ö≅yγ sù à7 n=ôγ ムωÎ) ãΠöθs) ø9 $#

tβθ à) Å¡≈ x ø9$#

”Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan

hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta

disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang

diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tingal di dunia)

melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka

tidak dibinasakan kecuali kaum yang fasik.” (QS. al-Ahqaaf : 35)

1. Dibolehkannya Perang

Semasa Rasulullah saw berjuang mendakwahkan ajaran Islam kepada

bangsa Arab di Mekah, para pengikut Nabi SAW tidak sedikit mendapatkan

teror dan intimidasi yang bertubi-tubi dari orang-orang kafir Qurisy. Kondisi

umat Islam pada waktu itu sangat memprihatinkan, menjalani kehidupan

sehari-hari tidak tenang, tegang dan selalu ada ancaman.penderitaan dan

penyiksaan yang diberikan oleh kaum Quraisy sudah menjadi makanan empuk

sehari-hari. Mereka mengintimidasi, menyiksa, menawan kaum Muslaimin,

merampas harta milik mereka dan profokasi dari orang-orang Quraisy atau

mengiming-imingi dan memikat mereka dengan serta budak perempuan yang

cantik.21 Orang Quraisy menggunakan setiap metode dan sarana untuk

menghentikan mereka, namun tidak membuat iman para pengikut Nabi saw

menurun, bahkan selalu mengalami grafik naik dalam jiwanya. Sehinga

mereka lebih bersemangat mengerjakan perintah agama tanpa ragu-ragu

sedikit pun. Menyembah Allah secara terbuka dihadapan setiap manusia,

apakah beriman ataukah tidak, tanpa dianiaya disiksa atau ditekan marupakan

21 Tahia al- Ismail, Tarikh Muhammad saw; Teladan Perilaku Ummat, (terj. A.. Nasir

Budiman, Judul Asli, The Life Of Muhammad: His Life Based On The Earliest Sources, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 133

Page 29: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

27

impian kaum muslim Mekah, setelah tiga belas tahun perjuangan,22 kini

menjadi kenyataan setelah kaum Muslimin berhijrah ke Madinah.

Meliahat hal ini, orang-orang kafir Quraisy bingung dan tak habis

pikir. Maka mereka sepakat untuk membunuh Nabi Muhammad saw karena

beliau dianggap sebagai biang keroknya. Maka Allah SWT mengijinkan Nabi

Muhammad SAW agar secepatnya berhijrah bersama para sahabatnya ke kota

Madinah dijadikan tempat berlindung dan dinilai strategis untuk

mengembangkan syi’ar Islam di masa-masa mendatang, di samping itu

penduduknya sangat mencintai Nabi SAW dan beliau juga mencintai mereka.

Setelah Nabi Muhammad SAW menetap di kota Madinah, bersama

para sahabatnya (kalangan Ansor dan Muhajirin) hidup tenang dalam

menjalankan perintah agama dan menyiarkannya lebih leluasa. Maka musuh-

musuh beliau dari kalangan Musyrikin merayu orang-orang yang berlindung

kepada Nabi SAW agar kembali kepada kepercayaan semuala namun misi

mereka tidak berhasil, dan mereka memproklamasikan untuk berperang. Sejak

itulah Allah SWT mengijinkan Nabi SAW bersama kaum Muhajirin

berperang melawan orang-orang Musyrik Quraisy, sebagaimana yang tertulis

dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj:

tβ ÏŒé& t⎦⎪ Ï% ©#Ï9 šχθè= tG≈ s) ムöΝ ßγ ¯Ρ r'Î/ (#θßϑÎ= àß 4 ¨βÎ) uρ ©! $# 4’ n?tã óΟ ÏδÎ óÇtΡ íƒÏ‰s) s9 . t⎦⎪ Ï% ©! $#

(#θã_Ì÷zé& ⎯ÏΒ Ν Ïδ Ì≈ tƒÏŠ ÎötóÎ/ @d, ym HωÎ) χr& (#θä9θà) tƒ $ oΨš/ u‘ ª! $# 3 Ÿωöθs9 uρ ßì øùyŠ «! $# }¨$̈Ζ9 $#

Ν åκ|Õ÷èt/ <Ù÷èt7 Î/ ôM tΒ Ïd‰çλ°; ßì ÏΒ≡uθ|¹ Óìu‹ Î/uρ ÔN≡ uθn=|¹ uρ ߉Éf≈ |¡ tΒ uρ ãŸ2 õ‹ãƒ $ pκ Ïù ãΝ ó™ $# «! $#

#Z ÏVŸ2 3 χ uÝÇΖ uŠ s9uρ ª! $# ⎯ tΒ ÿ… çν çÝÇΨ tƒ 3 χÎ) ©! $# :”Èθs) s9 ̓ tã

“Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi sebab

sesunguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesunguhnya Allah, benar-benar

maha kuasa menolong mereka itu. Yaitu orang-orang yang telah diusir dari

kampong halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka

berkata, “Tuhan kami hanyalah Allah.” Dan sekiranya Allah tiada menolak

22 Ibid . hlm. 133

Page 30: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

28

(keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah

dirobohkan gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang yahudi, dan masjid-

masjid, yang di dalamnya disebut nama Allah. Sesunguhnya Allah pasti

menolong orang-orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah

benar-benar maha kuat lagi maha perkasa.” (QS. Al- Hajj 39-40).

Setelah Allah SWT memberi izin kepada Rasulullah SAW berperang,

maka Allah SWT memerintahkan beliau untuk memerangi orang-orang yang

menentang untuk berperang, sedangkan orang-orang yang berdiam diri dan

suka berdamai serta mengedepankan kehidupan bermusyawarah harus

dibiarkan hidup tenang.23 Allah juga memerintahkan memerangi orang-orang

Musyrik secara keseluruhan sehingga agama ini hanya milik Allah. Hal ini

berlandaskan pada firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah:

(#θè= ÏG≈s% uρ ’Îû È≅‹ Î6 y™ «! $# t⎦⎪ Ï%©! $# óΟ ä3 tΡθ è=ÏG≈ s) ムŸωuρ (#ÿρ ߉tG÷ès? 4 χ Î) ©!$# Ÿω = Åsãƒ

š⎥⎪ ωtG÷èßϑ ø9$# . öΝ èδθ è= çF ø% $#uρ ß] ø‹ ym öΝ èδθ ßϑçGø É) rO Ν èδθ ã_Ì÷z r& uρ ô⎯ÏiΒ ß] ø‹ ym öΝ ä.θã_t ÷z r&

4 èπ uΖ ÷F Ï ø9$# uρ ‘‰x©r& z⎯ÏΒ È≅÷Gs) ø9 $# 4 Ÿωuρ öΝ èδθ è= ÏG≈ s) è? y‰Ζ Ïã ωÉfó¡ pRùQ $# ÏΘ#tpt ø: $# 4© ®L ym öΝ ä.θè= ÏF≈ s) ãƒ

ϵŠ Ïù ( βÎ* sù öΝ ä.θè= tG≈s% öΝ èδθ è=çF ø% $$ sù 3 y7Ï9≡ x‹x. â™!#t“ y_ t⎦⎪ ÍÏ≈s3 ø9 $# . ÈβÎ* sù (#öθpκ tJΡ$# ¨βÎ* sù ©!$# Ö‘θà xî

×Λ⎧ Ïm§‘ . öΝ èδθ è= ÏG≈ s% uρ 4© ®Lym Ÿω tβθ ä3 s? ×π oΨ÷F Ïù tβθ ä3 tƒuρ ß⎦⎪ Ïe$! $# ¬! ( ÈβÎ* sù (# öθpκtJΡ $# Ÿξsù tβ≡ uρô‰ãã

ωÎ) ’ n?tã t⎦⎫ ÏΗÍ>≈ ©à9$#

“Dan perangilah di jalan Allah orang yang memerangi kamu, (tetapi)

janganlah kamu melampaui batas, karena sesunguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka di mana saja

kamu jumpai, mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir

kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan

janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika memreka

memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu),

23 Jamal Yusuf, op.cit, hlm. 51

Page 31: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

29

maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang Kafir.

Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya

Allah maha pengampun lagi maha penyayang. Dan perangilah mereka itu,

sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah

belaka, maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang

zalim.” (QS. Al-Baqarah : 190-193)

Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa, peperangan dalam Islam hanya

suatu keterpakasaan yang tidak bisa dihindari lagi dan tidak boleh direntang

panjangkan. Allah SWT melarang kaum Muslimin mengadakan agresi dan

mencegah membunuh musuh berlebihan.24 2. Kewjiban Berperang

Seorang yang membenarkan agresi dan ketidakadilan semata-mata

untuk kesenangan dan kegembiraan atau karena cinta kepada orang yang dekat

dengannya dan mengabaikan kebenaran adalah orang yang sangat rendah

martabatnya.25 Sesungguhnya, kelemahan ini adalah kelemahan hati dan

kepercayaan dan bukan kelemahan fisik, dan kalau kelemahan ini

mengendalikan pikiran seseorang, pikiran ini menghancurkan semua rasa

keadilan dan kebajikan dan semua kehormatan dan keagungan dalam diri

mereka.

Para teoritis perang yang adil terkadang gagal untuk melihat bahwa

teori perang yang adil menggambarkan dua jenis perang yang adil, perang

yang secara moral diizinkan dan perang yang secara moral diwajibkan secara

meyakinkan dapat ditunjukkan pada tingkat pribadi.26

Islam telah mengajarkan kesabaran dan ketabahan dalam segala hal,

tetapi tidak berdiam diri kalalu kebenaran dihancurkan. Islam memerintahkan

mereka secara khusus bahwa kalau hak-hak- asasi mereka dilanggar kalau

mereka ditindas dan tidak dibenarkan untuk hidup sesuai dengan keyakinan

dan kepercayaannya sendiri dan diusir dari rumah mereka, mereka tidak boleh

menunjukkan sedikitpun kelemahan pada musuh, tetapi harus menghimpun

24 Abdul Aziz, op.cit., hlm. 25 25 Afzalur Rahman, op.cit.t, hlm. 300 26 May Larry, op.cit., hlm. 318

Page 32: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

30

semua kekuatan mereka untuk menghapuskan agresi ini dalam surat An-Nisa’

telah dijelaskan:

ö≅ ÏF≈ s) sù ’ Îû È≅‹ Î6y™ «! $# Ÿω ß# ¯=s3 è? ωÎ) y7 |¡ø tΡ 4 ÇÚ Ìhymuρ t⎦⎫ÏΖ ÏΒ÷σ çRùQ $# ( © |¤ tã ª!$# βr& £# ä3 tƒ

} ù̈'t/ t⎦⎪ Ï% ©! $# (#ρãx x. 4 ª! $#uρ ‘‰x© r& $U™ ù't/ ‘‰x© r&uρ WξŠ Å3Ζ s?

”Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani

melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. ”Kobarkanlah semangat kaum

Mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-

orang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat besar siksaan-Nya.”

(QS. An-Nisaa’: 84)

Perintah berperang itu harus dilakukan oleh nabi Muhammad s.a.w

Karena yang dibebani adalah diri beliau sendiri. ayat Ini berhubungan dengan

keengganan sebagian besar orang Madinah untuk ikut berperang bersama nabi

ke Badar Shughra. Maka turunlah ayat Ini yang memerintahkan supaya nabi

Muhammad s.a.w. pergi berperang walaupun sendirian saja.

Pentingnya pertahanan dapat dilihat dari ini, bahwa pertahanan bukan

bukan hanya salah satu bentuk ibadah dan wajib dalam Islam, melainkan

wajib untuk mempertahankan kepercayaan Islam melawan agresi musuh,

maka perlawanan tersebut menjadi satu-satunya tanda dan standar untuk

menilai kepercayaan dan iman manusia.27

Persiapan perang untuk mengganyang musuh ini bukan saja untuk

menghancurkan musuh atau bukan semata-mata untuk menegaskan negara

yang kuat, melainkan didasarkan pada suatu kearifan yang dalam. Kearifan

dan keharusan tersebut dikatakan oleh Tuhan dalam firman-Nya surat Al-

Imran sebagai berikut:

27 Afzalur Rahman, op.cit., hlm. 301

Page 33: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

31

öΝ çGΖ ä. u öyz >π ¨Βé& ôM y_Ì÷z é& Ĩ$ ¨Ψ= Ï9 tβρâ ß∆ù's? Å∃ρã÷èyϑø9 $$ Î/ šχ öθyγ ÷Ψ s? uρ Ç⎯tã Ì x6Ζ ßϑø9 $#

tβθ ãΖ ÏΒ÷σ è? uρ «! $$ Î/ 3 öθs9 uρ š∅tΒ#u™ ã≅÷δ r& É=≈ tGÅ6ø9 $# tβ% s3s9 #Zö yz Ν ßγ ©9 4 ãΝ ßγ÷ΖÏiΒ

šχθãΨ ÏΒ÷σ ßϑ ø9$# ãΝ èδ çsY ò2r&uρ tβθ à) Å¡≈ x ø9 $#

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di

antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-

orang yang fasik”.(QS. Al-Imran: 110).

Dalam firman ini, orang Muslim diperingatkan bahwa orang telah

ditunjuk untuk memimpin dunia dari tangan anak-anak Israel yang telah

dicabut karena mereka tidak cakap. Orang Muslim ditunjuk untuk

menjalankan kewajiban tersebut karena mereka memiliki sifat moral yang

diperlukan untuk menjadi pemimpin yang adil.28

Ini merupakan suatu sistem kebaikan, kebajikan dan keadilan yang

ditugaskan Tuhan untuk ditegakkan oleh umat manusia. Tugas ummat

Islamlah untuk menegakkan sistem ini di muka bumi dan kemudian

melindunginya dari semua bahaya dengan segala kekuatan yang dimilikinya.

Dengan perkataan lain, ummat Islam harus bekerja keras untuk mengajak

seluruh ummat manusia memeluk sistem kehidupan di mana kebaikan,

kebajikan dan keadilan berkembang, sedangkan kekuatan setan, ketidakadilan

dan korupsi dihapuskan. Demikianlah Islam menyajikan suatu standar

kebaikan bersama secara kolektif, bebas dan rasa nasionalisme, rasionalisme,

kedaerahan dan kesukuan yang picik.

3. Alasan Perang

28 Tugas tersebut, adalah untuk menegakkan kebajikan, untuk menghapuskan kejahatan,

mempercayai bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan menjalankan kewajiban kepercayaan ini.

Oleh karena itu, mereka harus memahami tanggung jawab pekerjaan yang telah dipercayakan pada

mereka dan menghindari kesalahan yang telah dibuat oleh pendahulunya. Ibid, hlm.309

Page 34: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

32

Ibnu Khaldun, dalam magnum opus-nya Muqaddimah, menyebutkan

bahwa "sejarah perang dan segala bentuk pertengkaran seumur dengan dunia.

Perang terjadi semenjak Tuhan menciptakan dunia". Karena itu, perang

merupakan endemik bagi eksistensi manusia.

Pernyataan Ibnu Khaldun di atas mengisyaratkan betapa perjuangan

untuk menghindari dan menolak perang juga seumur dengan manusia. Perang

dan antiperang menjadi dua entitas kontradiktif, tapi saling terkait. Dalam

pandangan Ibnu Khaldun, sebagaimana juga Ibnu Rusyd, wacana legitimasi

perang dalam literatur Islam klasik didasarkan pada pemisahan dunia ke dalam

dua ruang: dar al-Islam (daerah di mana hukum Islam diterapkan) dan dar al-

harb (daerah perang).29

Ibnu Rusyd menulis risalah yang cukup panjang lebar mengenai

konsep jihad. Dalam kitab Bidayah al-Mujtahid, Ibnu Rusyd mengelaborasi

pandangan-pandangan ulama klasik seputar alasan perang, dan berupaya

merekonsiliasi antara "ayat-ayat damai" dan "ayat-ayat perang". Menarik

dicatat, Ibnu Rusyd juga menganalisis konteks historis mengapa konsepsi

jihad para ulama klasik cenderung mengesankan ofensif, bukan defensif.

Padahal, kata Ibnu Rusyd, Alquran mengizinkan perang sebagai "perjuangan

defensif", yakni perang dilakukan semata untuk melindungi jiwa dan harta

kaum Muslim dari agresi luar.

Jika dikembangkan lebih lanjut, teori zaman pertengahan tentang jihad

sudah tidak lagi relevan. Sebab, pemisahan dunia menjadi dar al-Islam dan

dar al-harb saat ini tak lebih dari fiksi belaka. Dunia Islam sekarang

mengalami disintegrasi ke dalam sejumlah negara yang saling berselisih (rival

states), bahkan sebagian negara Islam bersekutu dengan negara-negara yang

bisa dikategorikan dar al-harb dalam memerangi sesama agama. Lagi-lagi,

Ibnu Rusyd menegaskan, sebagian besar ulama sebenarnya berpandangan

bahwa "ayat-ayat perang" harus dibaca dalam konteks "ayat-ayat damai",

sehingga jihad semata-mata dimaksudkan sebagai perjuangan defensif.

29http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=122561&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=291

Page 35: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

33

Sikap ini diamini oleh Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Al-Halal

wa al-Haram fi al-Islam (1985). Ulama kharismatik ini menyebut satu ayat

yang dapat dijadikan pegangan dalam membina hubungan harmonis lintas

agama. Yakni ayat "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan adil

terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama, dan tidak

(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang berlaku adil" dalam surat An-Nur telah dijelaskan:

(#äτu‘ ô‰tƒuρ $ pκ ÷]tã z># x‹ yèø9 $# βr& y‰ pκô¶s? yì t/ ö‘ r& ¤N≡ y‰≈ pκ y− «! $$ Î/   … çµ ¯Ρ Î) z⎯Ïϑ s9 š⎥⎫ Î/É‹≈ s3 ø9$#

“Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama

Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang

dusta”. (QS. An-Nur: 8).

Tafsir lain dikemukakan oleh mantan Syeikh al-Azhar, Jadul Haq Ali

Jadul Haq. Dalam karya dua volume yang dijadikan text book di Al-Azhar,

Bayan Ila al-Nash, Jadul Haq menekankan bahwa terminologi jihad tidak

berarti perang (harb). Jika kita hendak berbicara tentang perang, seharusnya

kita menyebut jihad musallah (jihad bersenjata) agar dapat dibedakan dari

jihad dalam pengertian sehari-hari. Yaitu, jihad melawan kebodohan, jihad

melawan kemiskinan, jihad melawan penyakit, dan seterusnya. Dan, mencari

ilmu merupakan tingkatan jihad tertinggi. Lebih lanjut, Jadul Haq

menguraikan bahwa jihad bersenjata tidak begitu penting, karena dahwah itu

sendiri dapat dilakukan tanpa perang.

E. Hakekat Jihad Jihad adalah sebuah kata yang dijadikan istilah oleh Islam untuk

menegakkan kalimat Allah di muka bumi, dan secara rinci dijelaskan sebagai

salah satu dakwah untuk menyebarkan akidah Islamiyah.30 Karena itu, Islam

tidak menggunakan kata harb yang mempunyai arti perang, tetapi

menggunakan kata jihad yang mempunyai arti yang cakupannya sangat luas,

30 Jamal Yusuf, op.cit., hlm. 35-36

Page 36: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

34

yaitu mencurahkan segala perjuangan dan usaha yang bernuansa improvisasi

dan pembangunan. Sedangkan kata harb, secara mutlak mempunyai arti

perang yang konotasinya merusak, bernuansa material dan semata-mata

duniawi. Disamping itu, sebab-sebab terjadinya perang biasanya yang

dipertentangkan adalah masalah yang berkaitan dengan ekonomi, social,

idiologi, bahkan urusan pribadi.. Jihad merupakan pengertian yang

mencangkup setiap usaha dan perjuangan yang bersungguh-sungguh dalam

rangka menegakkan kalimat Allah di muka bumi.

Oleh karena itu, jihad harus dilakukan sesuai dengan tuntunan hukum

Islam. Tidak dibolehkan jihad berjalan tanpa aturan atau sekedar mengikuti

kehendak pribadi atau kelompok.

Jihad dalam panddangan Islam dimasukkan ke dalam wacana ibadah.

Dilihat dari segi kewibawaan melaksanaannya.

1. Makna Jihad Dalam Al-Qur’an

Ada beberapa makna jihad dalam Al-Qur’an tentang jihad, apabila di

cari rujukannya dari visi besar Al-Qur’an tentang jihad; pertama kata jihad

dalam Al-Qur’an banyak sekali, dan memiliki variasi penyebutan misalnya

juhd, al-jihad, yujahidu, jahada, al-mujahidin, dan seterusnya yang disebut

sebanyak 41 kali. bahwa dalam pemaknaan bahasa, akar kata jihad adalah

“bersungguh-sungguh” dalam berbagai variasinya. Dalam Islam, arti kata

Jihad adalah berjuang dengan sungguh-sungguh.

Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu

menegakkan Din Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara sesuai

dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan

Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan

kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan pengajaran

kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan

mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi.31

31 Diperoleh dari, http://id.wikipedia.org/wiki/Jihad

Page 37: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

35

Ketika dipakai dalam berbagai versi ayat-ayat Al-Qur’an, “sungguh-

sungguh” memiliki konteks yang berbeda. Misalnya, dalam (QS. Al- Hajj

[22]: 78) jihad dimaknai bersungguh-sungguh di jalan Allah, dan konteksnya

adalah bersungguh-sungguh dalam mengikuti agama Ibrahim.32 Dengan

mendasarkan pada pengertian bahasa tesebut, oleh sebagaian tokoh agama dan

intelektual, kata jihad diimplementasikan dalam banayak aspek. Maka

menurut, mereka, “semua kegiatan kebaikan yang dilakukan dengan sungguh-

sungguh” adalah jihad. Menurut ilmu, bekerja atau berbagai kegiatan lain ,

dilakukan secara sungguh-sungguh dan bertujuan baik, sumua adalah jihad.

Jihad mestilah dimaknai secara sungguh-sungguh dalam artian,

misalanya; menelaani agama Ibrahim; menolak secara sungguh-sunguh dalam

keimanan untuk mengabdi para penindas, dan memegang teguh janji yang

telah diikrarkan dengan sumpah nama Allah atau Tuhan yang maha Esa.

Makna-makna ini, adalah makna jihad yang menjadi visi besar dalam Al-

Qur’an.33

Bahkan jihad terbesr adalah melawan potensi yang menjadikan

manusia menjadi penindas atas kelompok-kelompok lemah, sebagai nafsu

setan (QS. al-Ankabut : 7. hadis –hadis nabi yang berkaitan dengan jihad juga

menempatkan jihad yang seperti ini adalah jihad yang terbesar diantara

keseluruhan makna jihad yang ada dalam Islam, seperti yang pernah dikatakan

oleh Rasulullah SAW setelah pulang dari perang badar. Jihad yang berkaitan

dengan perlawanan fisik, dipandang sebagai jihad kecil.34

Versi lain, dalam QS. Al-Maidah [5]: 53 jihad atau sungguh-sungguh

dimakanai sebagai keteguhan dalam bersumpah dalam menyebut nama Allah.

Sumpah disini kaitannya dengan janji dan keteguhan, di mana ketika

besumpah dengan nama Allah, dengan sendirinya ia akan memiliki

32 Nur Khalik Ridwan, Detik-Detik Pembongkaran Agama; Mempopulerkan

Agamankebajikan, Menggagas Pluralisme-Pembebasan, (Yogyakart: Naskah Nusantara, 2003), hlm. 206

33 Ibid, hlm. 213 34 Nur Khalik Ridwan, op.cit., hlm. 213

Page 38: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

36

konsekwensi bahwa sumpah itu mestilah ditepati dengan teguh. Sebab di

manapun sumpah, ia berarti ia telah mengikat janji yang harus dipegang teguh.

Sedangkan dalam QS. al-Ankabut: 8, jihad dimaknai sebagai upaya

orang tua untuk menekan dan memaksa seorang anak agar mengabdi kepada

penindas (Musyrik). Disini kata jihad digunakan untuk sesuatu yang tidak

terpuji, sebagai pemaksaan orang tua kepada anak. Kemudian, diakhir ayat,

jihad yang berarti pemaksaan orang tua agar anak mengabdi kepada para

penindas, anak tidak boleh taat. Dengan sendirinya kalau jihad digunakan

untuk suatu pengabdian kepada para penindas, dalam ayat ini anak disuruh

menolak.35 Masih banyak lagi variasi makna tentang jihad ini dalam Al-

Qur’an. Di antara variasi-variasi ini, memang ada makna dimana Al-Qur’an

menggunakan kata jihad untuk konteks sungguh-sunguh dengan menggunakan

harta, jiwa dan raga di jalan Allah. Lebih spesifik lagi ada beberapa ayat Al-

Qur’an yang menggunakan ini untuk melawan orang-orang Kafir dan Munafiq

seperti dalam surat QS. at-Taubah: 73, QS. at-Tahrim: 99, dan QS. al-Furqan:

53. hanya makna ini memiliki konteksnya tersendiri, yang tidak bisa

digunakan untuk kseluruhan kasus. Sebab, tidak semua kasus kemudian

diasumsikan bisa diperangi.

2. Jihad dengan Pengertian kontak Fisik dalam Al-Qur’an.

Memahami jihad dalam pengertian perlawanan fisik dengan

keseluruhan pengertian mestilah dipahami dalam konteks peperangan yang

dilakukan Rasul. Ketika di Mekah, Rasulullah jelas-jelas menempatkan jihad

sebagai jalan spiritual.36 Rasul sama sekali tidak menggunakan kekuatan

senjata atau pun fisik. Pengikut Raul justru menepi dan hijrah ke Habsyah. Hal

ini adalah periode di mana Rasulullah sebagai seorang Nabi dan Rasul semata,

yang melakukan kecaman-kecaman moral kepada kelompok-kelompok borjuis

Mekah yang menindas orang-orang miskin.

Barulah jihad dalam artian mengangkat senjata terjadi di Madinah

dengan begitu jihad yang pertama-tama adalah untuk mempertahankan

35 Nur Khalik Ridwan, ibid, hlm. 207 36 Ibid, hlm. 207

Page 39: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

37

territorial Madinah, seperti yang tercantum dalam piagam Madinah bahwa

“Masing-masing anggota yang mengikat perjanjian berkewajiban untuk

mempertahankan bersama-sama dari serangan musuh”

Jihad di sini, yang dilawan adalah bukan kekuatan komunita agama

lain. Sebab orang-orang kufar Mekah yang artinya adalah penindas.

Seandainya mereka tidak memerangi Nabi dan mengejar-ngejar, maka

pertarungan itu sangat mungkin tidak menjadi konfrontai senjata.37

Jihad dalam bentuk perang dilaksanakan jika terjadi fitnah yang

membahayakan eksistensi ummat (antara lain berupa serangan-serangan dari

luar). Jihad tidak bisa dilaksanakan kepada orang-orang yang tunduk kepada

aturan Allah atau mengadakan perjanjian damai maupun ketaatan.38

Ketika kelompok-kelompok penindas Mekah tersebut, di Madinah

mencoba untuk menghancurkan sekuat tenaga, maka sangatlah logis bahwa

mempertahankan Madinah adalah bagian dari kewajiban anggota-anggotanya.

Penjelasan ini menunjukkan bahwa jihad, diperbolehkan untuk

melawan dengan fisik bila terjadi kekuatan luar yang mengganggu toritoprial

anggota-angota komunitas territorial Muslim atau territorial yang disepakati

kaum Muslim sebagai negeri perjanjian dengan komunitas lain. Keperluannya,

kekuatan luar justru ingin menghancurkan kekuatan-kekuatan yang ada di

territorial komunitas Muslim atau negeri perjanjian. Jadi, disini jihad dalam

konteks menggunakan fisik adalah untuk mempertahankan territorial.

Selanjutnya, memepertahankan territorial diasumsikan melindungi

kepentingan agama kelompok-kelompok yang mengikat perjanjian dalam

territorial itu. Pengertian jihad disini bermakna ganda: politik dan

mempertahankan kepercayaan atau agama komunitas yang mengikat

perjanjian dalam sebuah Negara. Jihad disini dibebankan kepada anggota

komunitas Negara yang mengikat perjanjian dalam sebuah negara. Jihan disini

dibebankan kepada anggota komunitas Negara yang mengikat perjanjian itu.

37 Ibid, hlm. 2008 38 http://id.wikipedia.org/wiki/Jihad

Page 40: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

38

Dengan demikian, tidak dibenarkan jihad dilakukan dengan

melancarkan penyeranagn, sementara tidak ada ganguan dari pihak luar atas

territorial komunitas Muslim, atau komunitas di mana kelompok Muslim

mengikat perjanjian dengan komunitas-komunitas lain satu territorial Negara

itu. Jihad juga dalam artian melakukan perlawanan, tidak dibenarkan ditempat

yang tidak menjadi teritorial komunitas yang saling beperang. Sebab dalam

keadaan seperti itu biasa mengganggu dan melibatkan kelompok-kelompok

lain yang tidak ikut bersengketa. Jihad juga tidak dibenarkan, dengan

mengambil sasaran mereka yang tidak ikut terlibat dalam senketa peperangan,

misalnya anak-anak atu warga sipil yang tidak tahu menahu.

3. Hukum jihad

Pada mulanya peperangan itu dicegah, lebih dari 70 ayat dalam Al-

Qur’an mencegah kita melakukan peperangan. Akan tetapi musuh-musuh

Islam kian hari kian bertambah buruknya, bertambah kasar dan ganas, barulah

untuk membela agama dan menangkis keganasan musuh maka diturunkanlah

ayat yang mengizinkan perang. Seperti dalam surat Al-Hajji ayat 40.39 Hukum

jihad adalah fardu kifayah,40 apabila keadaan tidak genting atau tidak

membahayakan bagi eksistensi negara Islam, dan kalau sudah ada umat Islam

yang sudah terjun terlebih dahulu maka umat Islam yang lain sudah gugur

kewajibannya. Sedangkan apabila musuh telah menghamburkan diri dalam

negara Islam dan menginjak-injak martabat dan kehormatan serta harga diri

umat Islam, maka dalam keadaan seperti ini bukan merupakan fardhu kifayah

lagi tatapi sudah berubah menjadi fardhu’ ain bagi kaum laki-laki, wanita, tua,

muda dan anak-anak. Mereka wajib berjihad di jalan Allah dan menghalau

orang-orang yang melampaui batas. Hal ini berdasarkan firman Allah swt.

Dalam Al- Qur’an surat An-Nisa’:

39 Hasbi Ash-Siddieqy, Al- Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), hlm. 544 40 Jamal Yusuf, op.cit., hlm. 59

Page 41: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

39

ö≅ ÏF≈ s) sù ’ Îû È≅‹ Î6y™ «! $# Ÿω ß# ¯=s3 è? ωÎ) y7 |¡ø tΡ 4 ÇÚ Ìhymuρ t⎦⎫ÏΖ ÏΒ÷σ çRùQ $# ( © |¤ tã ª!$# βr& £# ä3 tƒ

} ù̈'t/ t⎦⎪ Ï% ©! $# (#ρãx x. 4 ª! $#uρ ‘‰x© r& $U™ ù't/ ‘‰x© r&uρ WξŠ Å3Ζ s?

”Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani

melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. ”Kobarkanlah semangat kaum

Mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-

orang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat besar siksaan-Nya.”

(QS. An-Nisaa’: 84)

4. Motif Dan Tujuan Jihad

Dalam peperangan yang pernah dilalui oleh umat Islam pada masa

silam, musuh-musuh umat Islam yang berhadapan dengan pasukan jihad

merasa aneh dengan mental “nekad” pasukan Muslimin. Dalam catatan sjarah,

pasukan jihad adalah pasukan yang rindu akan kematian;41 suatu hal yang

bertolak belakang dengan mental musuh-musuhnya. Tidak heran, ketika ada

panggilan jihad, umat Islam pada waktu itu menyambut dengan gagap

gembira dan merasa senang hati tanpa imbalan apapun. Fakta inilah yang

memperkuat ada anggapan bahwa ada motif dan tujuan luhur dalam aktivitas

perang dalam Islam.

Motif aktivitas jihad adalah dalam rangka keinginan kuat untuk

melaksanakan perintah Allah SAW. Karena jihad adalah akativitas ibadah

seseorang hamba kepada Rabb-nya dan perang untuk membela hak adalah

bagian dari ibadah. Motif inilah yang menentukan kualitas nilai dari ibadah

yang dilakukannya dan motif spiritual inilah yang tidak dimengerti oleh

kebanyakan orang kafir.

Jihad adalah penampakan lain dari kasih sayang umat Islam kepada

seluruh umat manusia agar mereka menerima keluhuran tata nilai publik Islam

diterapkan ditengah-tengah mereka.

Motif semacam ini jelas tidak pernah ada dalam aktivitas imperialisme

yang dilakukan oleh negara-negara barat. Imperialisme yang dilakukan oleh

41 Yunan Ryan Tresna, op.cit., hlm. 11

Page 42: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

40

barat kering dari aktivitas spiritual; yang ada hanyalah hawa nafsu dan

keserakahan untuk mengeksploitasi negara atau bangasa lain.

Adapun tujuan jihad adalah untuk menyebar luaskan ajaran Islam

kepada seluruh manusia keseluruh penjuru dunia agar umat manusia dapat

merasakan kebaikan Islam. Beberapa tujuan yang dijelaskan oleh Allah dan

dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

1. Meninggikan kalimat Allah Swt. Dan melenyapkan segala

macam kekufuran. (dalam Q.S Al-Baqoroh, 2: 193)

2. Menghilangkan kezhaliman yang menimpa umat Islam (dalam

Q.S. Al-Hajj, 22: 39)

3. Menggetarkan musuh Allah dan siapa saja yang ada di

belakangnya hingga mereka tunduk kepada umat Islam (dalam

Q.S. Al-Anfal, 8: 60)

Sementara itu, tujuan imperialisme (penjajahan) adalah keinginan

untuk merampas kekayaan alam negeri yang dijajah, mendominasi, dan

menindas manusia-manusia yang ada di dalamnya. Semangat imperialaisme

tidak bisa dilepaskan dari idiologi kapitalisme yang mendasarinya.

Sebagaimana kita ketahui, imperialisme merupakan strategi kebijakan

luar negeri negara kapitalis. Hubungan yang dibangun oleh negara imperialis

dengan negara yang lain adalah hubungan superior-inferior; superior bagi

negara tuan dan inferior bagi negara budak. Dalam perjalanan sejarah, negara

kapitalis senantiasa menggunakan menggunakan strategi penjajahan,

kolonialisme dan imperialisme dalam rangka membuka peluang kebijakan

ekonominya, seperti menambah modal, menemukan pasar baru tempat

dipasarkannya produk mereka, dan menemukan bahan baku murah untuk

memasok kebutuhan produksi dalam negeri.

Motif dan tujuan yang didasarkan pada nafsu penjajahan atas umat

manusia akan melahirkan cara yang berbeda dengan yang di dasarkan pada

nilai spiritual yang luhur. Bagi penganut idiologi kapitalisme, apapun akan

menjadi sah dilakukan demi meraih tujuan imperialismenya. Penipuhan,

pembohongan, sampai pembunuhan atas umat manusia akan menjadi hal yang

Page 43: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

41

sah dan lumrah. Kita akan mendapati bahwa perjalanan sejarah Islam

senantiasa dihiasi dengan keagungan yang keberadaban. Berbeda dengan

kapitalisme, catatan sejarahnya dihiasi dengan sejarah dan tangisan negara

yang dijajahnya. Perbedaan dalam hal dan motif tujuan ini terbukti

meniscayakan perbedaan pada tataran praktek pelaksanaannya.

Islam menjalankan aktivitas peperangannya didasarkan pada perintah

dan petunjuk dari Allah Swt. Perang adalah pilihan terakhir setelah Islam

mengajak mereka terlebih dahulu untuk memeluk Islam. Kalau tidak bersedia,

mereka ditawari masuk dalam kekuasan Islam dengan jalan membayar jizyah

(upeti bagi pemerintahan Islam atas perlindungan yang diberikan Islam

kepada mereka) meskipun mereka tetap pada agama mereka.

Jihad bukan merupakn suatu kebrutalan. Perang dalam rangka

membebaskan suatu wilayah bukanlah legitimasi atas pembunuhan terhadap

penduduk sipil. Pihak yang diperangi adalah penghalang fisik, seperi penguasa

yang menghalangi masuknya Islam secara damai pada daerah tersebut. Perang

dalam Islam tidak boleh membunuh anak-anak kecil, para wanita, orang tua

renta, dan rahib-rahib digereja. Adapun bagi musuh-musuh yang tertawan,

Islam memperlakukan mereka secara baik. Demikian juga dengan penggunaan

senjata penghancur massal, Islam dibolehkan membolehkan senjata tersebut

jika musush menggunakan senjata yang sama. Alasannya karena jihad

diarahkan alam rangka membebaskan suatu negeri, bukan dalam rangka

menghabisi penduduk sipil.

Berbeda dengan negara-negara kapitalisme, mereka menggunakan cara

yang ketika mempraktekkannya betapa banyak korban yang berjatuhan yang

diakibatkan oleh penjajahan kapitalisme atas daerah yang dijajahnya. Menurut

negara-negera penganut idiologi tersebut, cara apapun menjadi sah demi apa

yang akan didapatkannya.sebagai contoh, kolonialisme yang dipraktekkan

barat telah memakan jutaan korban jiwa dan penderitaan bagi mereka yang

masih hidup akibat perang dunia I dan perang dunia II.

Imperialisme hanya akan melahirkan ketidak adilan global. Sebaliknya

Islam, sepanjang sejarahnya dipenuhi dengan ketentraman, ketentraman

Page 44: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

42

tersebut bukan hanya dirasakan oleh orang-orang Islam semata, melainkan

juga oleh non-muslim. Inilah kenyataan bahwa dari hasil jihad jauh berbeda

dengan imperialisme yang dibawa oleh barat, baik dari segi tujuan maupun

motifnya.

Secara historis, kondisi itu telah di buktikan oleh sejarah Islam

sepanjang 800 tahun ketika Sepanyol hidup dalam naungan Islam. Taiga

agama basar, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi bisa hidup bedampingan.

Masing-masing pemeliknya bebas menjalankan syari’at agamanya dan

dijamin oleh negara. Dengan demikian sepatutnya kita menoleh masyarakat

Islam yang jaya, mulia, makmur di Spanyol.42

Keadilan pun dirasakan secara merata oleh semua rakyatnya. Ketika

rumah seorang yahudi hendak digusur oleh Amr bin Ash untuk pembangunan

masjid, yang berarti menasionalisasi hak milik pribadi, Umar bin Khattab

marah dan meminta gubernurnya untuk mengembalikan hak milik pribadi

orang Yahudi tersebut.

Juga kisah Ali bin Abi Thalib yang bersengketa dengan orang Yahudi

soal baju besi. Kasus itu dimenangi oleh orang Yahudi yang merupakan rakyat

jelata. Inilah jaminan yang diberikan Islam kepada rakyatnya.

5. Antara Jihad Dan Imperialisme

Sekarang tibalah saatnya kita pada pembahasan untuk membedakan

dua konsep yang seakan sama, yaitu jihad dan imperialisme. Sebagaimana

telah dijelaskan pada bab pembahasan sebelumnya, jihad adalah perang, baik

terlibat secara langsung maupun tidak. Dalam hal ini dapat dipahami bahawa

negara dalam konsep Islam sah untuk melakukan kekerasan.43 Namun,

kekerasan tersebut berbeda dengan kekerasan yang dilakukan negara dalam

konteks imperialisme. Perbedaan antara jihad dan imperialisme terletak pada

dasar penggunaan kekerasan, tujuannya, dan cara merealisasikannya.

42 Tan Malaka, Pandangan Hidup, (Yogyakarta: CV. Adipura, cet I), hlm. 23 43 Yunan Ryan Tresna, op.cit., hlm. 10

Page 45: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

43

6. Dasar Idiologi

Negara yang beridiologi Islam dengan negara yang beridiologi

kapitalisme akan berbeda pandangannya atas perang, demikian juga jika kita

bandingkan dengan negara yang menganut idiologi komunisme, tentu

persoalannya akan lebih berbeda lagi. Jadi, idiologi yang dianut oleh suatu

negara negara akan memengaruhi pandangannya terhadap pengelolaan

sesuatu, termasuk terhadap masalah perang.44

Faktanya, tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak

menggunakan kekerasan dalam dalam meraih tujuan-tujuannya. Amerika

Serikat, misalnya, sebagai negara kapitalis yang saat ini memiliki kekuatan

super power, dalam prakteknya banyak menggunakan kekerasan dalam rangka

menyebar luaskan ide-ide kapitalisnya dan mencapai kepentingan nasionalnya

(nation interest). Demikian juga negara yang berbasis idiologi sosialisme

komunisme. Mereka melakukan hal yang sama. Sejarah telah mencatat bahwa

Rusia, semasa perang dingin, telah banyak melakukan pembantaian bukan

hanya dinegaranya, tetapi juga di negara-negara lain.

Rasanaya, penggunaan kekerasan sulit dihilangkan mengingat dunia

ini di huni oleh banyak orang dan negara yang berbeda satu sama lain dari sisi

pemikiran, idiologi atau kepentingan. Selain itu, bisa jadi negara negara

melakukan kekerasan dalam rangka mencegah terjadinya tindak kejahatan

pihak lain mengingant tidak setiap orang atau negara berperilaku baik dan

dapat disadarkan hanya dengan kata-kata lembut atau kasar sekalipun.

Penjelasan jihad di atas, menanndakan bahwa konep jihad mestilah

tidak disalahartikan oleh agama-agama lain sebagai konsep Islam untuk

mengancam agama mereka. Sebaliknya, konsep ini juga menegaskan bahwa ,

jihad tidak boleh ditafsirkan secara serampanagn oleh kelompok muslim untuk

melakukan kekerasan dan terorisme, meskipun dengan dalih menegakkan

agama Allah. Apalagi membunuh warga sipil sebagai tujuan politik sangatlah

menjijikkan. Praktek seperti ini tidak ada kaitannya dengan jihad. Itu adalah

44 Ibid,, hlm. 10-11

Page 46: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

44

persoalan pembunuhan tujuan politik, sama seperti komunitas apapun bias

melakukan hala yang sama.

Page 47: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

BAB III SEJARAH KEHIDUPAN NABI MUHAMMAD SAW DAN

KEMENANGAN UMAT ISLAM

A. Biografi Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW. Lahir di Mekah, disuatu tempat yang dikenal

dengan suqul lail, pada hari senin pagi, hari ketujuh belas bulan Rabiul awal.

Ada pula yang mengatakan hari kedua belas bulan rabiul awal pada tahun

gajah, yaitu tahun kedatangan pasukan gajah ke Mekah di bawah pimpinan

Abrahah Al-Asyram, raja Yaman untuk menghancurkan Ka’bah.1 Nabi Muhammad SAW lahir sekitar tahun 570 miladiah dari klan

Hasyim yang telah berkurang kekuasaannya dan merasa tersingkir. Hasyim

Ibn Abdi Manaf, cucu laki-laki Qushai, adalah sosok penting di Mekah

semasa hidupnya. Abdi Manaf adalah orang pertama yang mempunyai dua

kafilah yang setiap tahun hilir mudik dari Mekah ke Syiria dan yaman, dan

disebutkan mempunyai hubungan baik dengan Najjasyi dari Abisinia dan raja

Bizantium. Awalnya klan yang didirikannya itu berhasil. Anak lelaki Hasyim,

yaitu Abdul Muthalib adalah tokoh karismatik yang diyakini telah

menemukan kembali mata air suci Zamzam yang pernah ditimbun leluhur

Quraisy mereka di Mekah. Sehinga klan Hasyim memiliki hak istimewa

membagikan air dari Zamzam kepada para peziarah saat melakukan ibadah

haji. Abdul Muthalib adalah seorang saudagar kaya yang untanya

menunjukkan bahwa ia meneruskan sebagian dari tradisi hidup mengembara.

Ia mempunyai sepuluh putra dan enam putri, mereka berparas tampan dan

cantik. Sejarawan Ibnu Sa’d menyebutkan kesan yang dirasakan penduduk

mekah dari anak-anak Abdul Muthalib: ”di antara penduduk Arab tidak ada

sesosok yang lebih mulia, tidak ada tokoh yang lebih luhur. Hidung mereka

begitu mancung sehingga melebihi bibirnya. Abdullah adalah putra terkecil

1 Asy Syekh Khalil Yasien, Nabi Muhammad saw Dimata Cendikiawan Barat, ( cetakan,

kota, tahun tidak diketahui), hlm. 24

Page 48: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

46

kesayangan Abdul Muthalib yang lebih tampan dari saudara-saudaranya :

Abdullah inilah ayah Nabi Muhammad SAW. 2

Keadaan masa kecil Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa

keluarganya berada dalam situasi sulit. Ketika tiba waktunya bagi Abdullah

untuk menikah, Ia menikah dengan Aminah bint Wahab, ibu Nabi Muhammad

SAW, yang merupakan kerabat saudagar terkemuka klan Zuhrah.3

Abdullah meningal ketika Aminah tengah mengandung dan keluarga

itu berada dalam kesusahan sebab Abdullah hanya meninggalkan lima ekor

unta dan budak perempuan muda yang bernama Ummu Aiman, konon

Aminah merasakan ketidak nyamanan saat mengandung Nabi Muhammad

SAW. Meskipun ia pernah mendengar suara yang mengatakan bahwa dirinya

tengah mengandung raja Arab dan menyaksikan cahaya keluar dari perutnya

sehingga terlihat puri-puri Basrah di Syria, wilayah yang kemudian menerima

Islam.4 Sesudah beliau dilahirkan, ia mengirimkan utusan untuk

pemberitahuan hal itu kepada kakeknya, Abdul Muthalib. Sesudah sang kakek

datang untuk menjenguk cucunya, maka kata sang ibu, ”wahai Abal Harist!

Aku melahirkan untuk anda seorang yang aneh.” maka tanya sang kakek tiba-

tiba, ”apakah ia bukan seorang yang sempurna? Jawabnya, ” bukan tetapi saya

melihatnya tiba-tiba bersujud!” lalu sang ibu berkata suatu kelak bayi itu akan

menjadi orang besar. Karena gembira dan bersyukur kemudian si kakek

membawa cucunya ke Ka’bah dan diberiny nama Nabi Muhammad SAW,5

seraya berucap ”aku berharap ia akan dipuji seluruh bumi ini. Ia sendiri sudah

mengetahui masa depan Nabi Muhammad SAW yang gemilang: seorang

kabin meramalkan bahwa salah seorang keturunannya akan menguasai dunia

dan samalam ia bermimpi menyaksikan sebuah tanaman tumbuh dari

punggung cucunya; pucuknya menggapai langit dan cabang-cabangnya

2 Karen Amstrong, Nabi Muhammad saw Biografi Sang Nabi, (terj. Joko Sudaryanto,

judul asli; Nabi Muhammad saw a Biography The Prophet, Yogyakarta: Jendela, , 2001), hlm. 103-104

3 Ibid, hlm.106 4 Ibid, hlm. 106 5 Asy Syekh Khalil Yasien, op.cit., hlm. 25

Page 49: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

47

merentang ketimur dan barat. Dari tanaman itu memunculkan seberkas cahaya

yang disembah oleh bangsa Arab dan Persia yang kelak menerima Islam.6

1. Keturunan Dan Nasab Rasulullah SAW

Kebanggaan terbesar dari bangsa Arab dan keistimewaan mereka

adalah bahawa mereka sngat gemar menghaflkan silsilah keturunan mereka.

Mereka sangat membangga-banggakan akan kemuliaan nenek moyang

mereka.maka tidaklah heran, apabila mereka bisa menghafal silsilah

Rasulullah, sejak dari bapk sampai kepada neneknya, yaitu Nabi Ibrahim,

yang juga menjadi nenek dari sebagian besar nabi-nabi dan rasul-rasul.

Silsilah rasul adalah sebagai berikut:7

Nabi Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu

Manaf bin Qusayy bin Hakim bin Kaab bin Luayy bin Ghalib bin fihr bin

Malik bin Nadr bin Kinanah bin Khazaimah bin Madrikah bin Mudhar bin

Nazar bin Ma’ad bin Adnan.8

Demikian silsilah keturunan Raulullah dari pihak Ilyas bin bapaknya.

Adapun dari pihak ibunya, yaitu Aminah bin binti Wahab bin Abdul Manaf

bin Zuhrah bin Hakim yang bergelar Kilab. Dari sini bertemulah silsilahnya

dengan nenek Raulullah yang keenam. Jadi, baik dari pihak bapak, dan dari

pihak ibu, adalah sama-sama keturunan Nabi Ibrahim nelalui anaknya Nabi

Ismail a.s.

Bangsa Quraisy dipandang bangsa Arab kabilah yang berkuasa

dikalangan bangsa Arab, karena merekalah yang menjaga Ka’bah dan kota

Mekah, sedangkan ka’bah itu dianggap suci oleh seluruh banga Arab sejak

zaman nabi Ibrahim dan Ismail.9 Karena kesuciannya, Ka’bah itu selalu

merupakan tempat yang aman bagi orng yang ketakutan. Mereka berlomba-

6 Karen Amstrong, op.cit., 106 7 Abdul Hamid Al- Khatib, Ketinggian Risalah Nabi Nabi Muhammad saw Saw, (Jakarta:

Bulan Bintang, Jilid I, Cetakan Pertama, 1976), hlm 92 8 Adanan adalah termasuk anak Ismail bin Ibrahim, Allah telah memilihnya sebagai Nabi

dari kabilah yang paling bersih, keturunan yang paling suci dan utama. Tak sedikitpun dari kerebat-kerabat jahiliyah yang menyusup kedalam naasabnya. Nabi Muhammad said Ramadhan, Sirah Nabawiyah; Analisis Ilmuah Manhajiah Terhadap Sejarah Pergerakan Islam Di Masa Rasulullah Saw, (kota, penerbit, tahun tidak diketahui), hlm. 43

9 Abdul Hamid Al- Khatib, op.cit.,, hlm. 93

Page 50: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

48

lomba bertempat tinggal disekitarnya. Karena keturunan Ismail yang

memegang kekuasaan atas Ka’bah itu, maka keturunan Islmail dianggab

keturunan yang mulia dan terhormat. Bentuk kekuasan itu adalah:10

a. Yang memegang kunci-kunci Ka’bah dan yang mengurusinya

b. Yang berwenang membagi-bagi air minum dari telaga zam-zam

bagi orang Yang datang berziarah di tempat suci itu (Ka’bah)

c. Yang menyediakan jamuan bagi para utusan yang datang, sebagai

tuan rumah dan yang menentukan setiap nilai pelayanan.

d. Yang memimpin darun Nadwah (tempat pertemuan) yang

dibangun di samping Ka’bah sebagai tempat berkumpul

(berunding) tahunan

e. Yang menyimpan bendera perang dan mengibarkannya sebagai

perintah perang

f. Yang memimpin perang atau tentara di medan perang.

Semua kekuasaan dan kehormatan tersesebut ini dipegang oleh Abdul

Muthalib bin Hasyim. Ia berharta dan berwibawa atas kaumnya dikota Mekah.

Ia mempunya sepuluh orang anak yang paling dicintainya ialah yang paling

bungsu, abdullah namanya. Abdullah dipelihara dan dididik secara istimewa.

Ketika berumur 24 tahun, Abdulullah dikawinkan dengan Aminah anak

Wahab, yang nantinya akan lahir seorang bayi laki-laki yang bernama Nabi

Muhammad SAW.

2. Pengasuh Nabi Muhammad SAW dan Hidupnya Ketika Masih Kanak-

Kanak

Ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan ayahnya sudah tiada,

ayahnya meningal duni di Madinah dan dikebumikan disanan ketika beliau

masih dalam kandungan 2 bulan.11 Dalam kehidupan sosial masyarakat Arab,

berkembang sebuah tradisi yang berlaku dikalangan bangsawan Arab yang

biasa menusukan bayinya kepada orang lain dan membawa bayi itu kedaerah

10 Ibid., hlm. 93 11 Asy Syekh Khalil Yasien, op.cit., hlm. 25

Page 51: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

49

pedalaman. Hala yang sama juga berlaku dengan bayi Nabi Muhammad SAW.

Namun sebelum mendapatkan wanita tukang menyusui yang bersifat tetap,

maka Nabi Muhammad SAW disusui sementara waktu oleh Syu’aibah, budak

perempun milik salah seorang paman Nabi Muhammad SAW yang bernama

Abu Lahab. Kemudian datanglah Halimah untuk menyusui Nabi Muhammad

SAW dan membawa bayi itu ke desa pedalaman tempat tinggal Halimah.12

Ditempat inilah Nabi Muhammad SAW tumbuh dan dibesarkan dalam susana

pedesaan yang udaranya masih bersih. Salain halimah, Nabi Muhammad

SAW juga diasuh oleh putri Halimah sendiri yang bernama Syaima. Udara

sahara yang bersih dan kehidupan pedalaman yang kasar ini menyebebkan

perkembangan fisik Nabi Muhammad SAW tumbuh secara cepat. Bersamaan

dengan itu, sikap mental Nabi Muhammad SAW juga berkembang pesat,

sehingga ia menjadi anak yang cepat dewasa.

Masa pengasuhan dan penyusuan Nabi Muhammad SAW oleh

Halimah berlangsung dua tahun. Setelah dua tahun berlalu, Halimah kemudian

mengembalikan Nabi Muhammad SAW kepada Ibunya, Aminah. Akan tetapi,

atas kehendak Aminah, Nabi Muhammad SAW lalu dikembalikan lagi

kerumah Halimah dengan harapan agar pertumbuhan dan perkembangan Nabi

Muhammad SAW lebih matang. Selama dua tahun kemudian Nabi

Muhammad SAW ditinggal di Sahara sambil menikmati udara pedalaman

yang jernih dan bebas serta tifdak terikat oleh sesuatu ikatan apapun, baik

ikatan jiwa maupun ikatan materi. Dengan demikian, hampir berlangsung

selama 5 tahun, Nabi Muhammad SAW tinggal bersama keluarga halimah dan

ia belajar bahasa Arab yang murni dari kabilah ini. Masa 5 tahun inilah

merupakan masa yang penuh dengan kenangan yang indah yang terpatri

secara kekal dalam jiwanya. Setelah 5 tahun kembali, Nabi Muhammad saw

dikembalikan lagi kepangkuan Ibunya di Mekah. Sejak saat itu, kakek Nabi

Muhammad SAW yang bernama Abdul Muthalib-seorang pemimpin seluruh

12 Wafiyah Awaluddin Pimay, Sejarah Dakwah, (Semarang: RaSAIL cet. I, 2005), hlm.

60

Page 52: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

50

Quraisy dan pemimpin Mekah bertindak sebagai pengasuh Nabi Muhammad

SAW.

Pada usia 6 tahun, Nabi Muhammad saw dibawa oleh ibunya untuk

melihat peristirahatan terakhir ayahnya di Madinah (yang ketika itu masih

bernama Yatsrib). Itulah saat-saat yang mengharukan yang pertama kali

dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai seorang anak yatim. Sebulan

mereka tingggal di Yatsrib untuk berziarah kemakam ayahnya serta untuk

menengok familinya. Kemudian mereka kembali Kemekah menmpuh gurun

yang panas dan ganas. Dalam perjalanan pulang ke Mekah, ibundanya wafat

dan dikebumikan di Abwa`, sebuah daerah yang terletak antara Makkah dan

Madinah.13 Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW menjadi anak yatim piatu.

Peristiwa ini merupakan suatu pukulan yang sangat berat bagi Nabi

Muhammad saw kecil, sebab baru berapa hari yang lalu ia mendengar keluhan

dan duka ibunya yang kehilangan suami (ayah Nabi Muhammad SAW)

semasa Nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan. Akan tetapi, ia kini

melihat sendiri suatu kenyataan bahwa ibunya telah pergi untuk selamanya

seperti yang dialami ayahnya dulu. Tubuh ibunya lalu di kebumikan di

asebuah kampung yang jauh dari keluarga dan tempat kelahirannya.

Setelah Nabi Muhammad SAW ditinggal ibunya, Nabi Muhammad

SAW diasuh oleh kakeknya, yaitu Abdul Muthalib. Limpahan kasih sayang

dari kakeknya ini sedikit mengobati luka hati Nabi Muhammad SAW akan

tetapi, kakek yang merupakan tempat mengadu bagi Nabi Muhammad SAW

ini meninggal dunia setelah dua tahun mengasuhnya.14 Sebelum meninggal Ia

berwasit kepada Abu Thalib (yang merupakan paman Nabi Muhammad SAW)

agar memelihara Nabi Muhammad SAW kecil, Abu Thalib tidaklah dalam

keadaan berada.15 Di samping itu ia juga mempunyai banyak anak dan

tanggungan pula. Sedangkan pamannya yang bernama Abbaslah yang paling

berada. Sungguhpun begitu, Abu Thaliblah yang diwasiatkan ayahnya, untuk

memelihara Nabi Muhammad SAW. Itu adalah disebabkan keudukan Abu

13 http://ical88.Wordpress.com/2007/11/01/biografi-Nabi-Nabi Muhammad-saw/ 14 Wafiyah Awaluddin Pimay, op.cit., hlm, 61 15 Abdul Hamid Al- Khatib, op.cit., hlm. 102

Page 53: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

51

Thalib di tengah masyarakat Quraisy, seorang yang terpandang dan disegani,

yang diserahi Abdul Muthalib memimpin kaumnya, dan untuk memelihara

cucunya yang masih kecil samapai besarnya.

Sebab itulah Nabi Muhammad saw yang masih kanak-kanak, berusaha

meringankan beban pamannya dengan menerima upah mengembalakan

kambinga kaumnya disamping mengembalakan kambing pemannya sendiri.

Menegembalakan kambing ditengah-tengah sahara(padang pasir),

menimbulkan perhatiannya untuk memikirkan alam dan keajaiban-

keajaibannya, sehingga ia dapat merasakan dan menginsafi kebesaran sang

pencipta, disamping sebagai hiburan terhadap dirinya sendiri.

Kemudian terasa benar kepadanya, bahwa tugas ini terlalu sedikit

mendatangkan rejeki. Akhirnya ia mulai berfikir untuk berdagang. Karena tak

ada pengalaman dalam dagang, ia berteman dengan seorang laki-laki bernama

Saib, seorang pedagang. Selama mengikuti saib dalam berdagang, Nabi

Muhammad SAW menjadi terkenal sebagai seorang yang paling dipercaya,

sehingga ia diberi gelar al-Amin.

Pada suatu hari, Abu Thalib berkata kepada Nabi Muhammad SAW

yaitu ”hai anak saudaraku, Kahdijah binty Khuwailid, seorang bengsawan

yang kaya dan baik (berbudi) sudah dua kali kawin dngan keluarga bani

Makhzum, sehingga telah bertambah-tambah harta kekayaannya.” Tetapi ia

sudah berzuhud tak suka bersuami lagi. Ia sekarang ingin memperkerjakan

beberapa laki-laki untuk mejalankan perdagangannya ke Syam. Maukah

gerangan engkau berpergian ke Syam. Dengan perdagangannya ini? kalau

engkau suka, akan saya bicarakan denga Khadijah.

Nabi Muhammad SAW menjawab: ”tak apa (mau)”.

Abu Thalib lalu mendatangi Khadijah dan berkata: ”sukakah eangakau

hai Khadijah memberi gaji kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjalankan

perdagangan engkau, dan mengirimnya kesyam, sedang engakau tahu bahwa

ia adalah orang yang terpercaya?”. ”tetapi saya takkan ijinkan ia kalau engkau

tidak beri upah dengan empat ekor unta yang masih muda”.

Page 54: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

52

Khadijah menjawab: ”sekiranya engakau meminta kepada saya untuk

memeperkerjakanseorang laki-laki yang aku benci dan jauh, pasti aku terima,

apalagi yang engkau usulkan itu seorang yang dikasihi dan dekat”.

Abu Thalib segara menyampaikan kabar gembira ini kepada Nabi

Muhammad SAW dengan berkata: ”inilah rezki yang dikendalikan Allah

menuju engkau”.16

3. Menikah Dengan Khadijah

Nabi Muhammad SAW berangkat ke Syam disertai budak laki-laki

Khadijah yang bernama Maisaroh melalui Wadi I-Qura dan perkampungan

bangsa Tsamud dan Mad-yan. dengarnyalah cerita-cerita hebat tentang siksa

Allah yang menimpa kaum itu di jaman dahulu, karena kecurangan-

kecurangan dalam perdagangan dan mencari rizki. Kalbunya penuh dengan

rasa takut akan Allah, dia berikhtiyar membersihkan jalan yang ditempuhnya,

dapat menjual barang-barang dagangannya dengan harga yang baik. Akhirnya

ia kembali dengan keuntungan yang lebih besar dari keuntungan-keuntungan

yang di peroleh Khadijah sebelumnya.

Setibanya di Mekah dia setelah Khadijah tahu keuntungan

dagangannya yang melimpah, yang tidak pernah dilihatnya sebanyak itu

sebelumnya, Maisaroh menceritakan kepada Khadijah apa saja yang

dilihatnya dari ketinggian dan kemuliaan budi pekerti serta sifat-sifatnya yang

indah, kecerdikan dan kejujuran Nabi Muhammad SAW keterangan Maisaroh

menimbulkan rasa penghargaan, hormat dan cinta dalam kalbu Khadijah

terhadap Nabi Muhammad SAW, sekalipun Khadijah sudah menzuhudkan diri

dari perkawinan (laki-laki). Ia mulai melamun: ”alangkah bahagia hidup saya

sekiranya aku dapat kawin dengan pemuda yang tampan, berbudi luhurdan

terpercaya itu, yang dapat menambah kekayaan dan mengurus perdaganganku

itu!”. ”tetapi, dapatkah gerangan saya yang sudah janda dan mencapai 40

tahun ini. Tiba-tiba saja dia teringat seorang rekannya, Nafisah binti Munyah.

Dia meminta agar rekannya ini menemui Nabi Muhammad SAW dan

16 Ibid, hlm. 103

Page 55: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

53

menemukan jalan agar Nabi Muhammad SAW mau menikah dengan

Khadijah. Ternyata Nabi Muhammad SAW menerima tawaran itu, lalu Nabi

Muhammad SAW menemui paman-pamannya. Kemudian paman-pamannya

menemui paman Khadijah untuk mengajukan lamran. Setelah semuanya

dianggap beres, maka perkawinan siap dilksanakan. Yang ikut hadir dalam

pelakasnaan akad nikah adalah Bani Hasyim. Dan para pemuka Bani

Mundar.17 Hal ini terjadi dua bulan sepulang beliau dari Syam.18 Maskawin

beliau dua puluh ekor onta muda. Usia Khadijah sendiri empat puluh tahun,

yang pada masa itu dia meupakan wanita yang paling terpandang, cantik

pandai dan sekaligus kaya dia adalah wanita pertama yang dinikahi Rasulullah

SAW.

Putra pertama dari hasil pernikahan Nabi Muhammad SAW dan

Khadijah Al-Qasim, dan dengan nama ini pula Nabi Muhammad SAW

dijuluki (Abul Qasim), kemudian zainab, At-Tayib dan At-Tahir. Semua putra

beliau meninggal dunia selagi masih kecil. Sedangkan putra beliau sempat

menjumpai Islam, dan mereka masuk Islam serta ikut hijrah. Hanya saja

mereka semua meninggal dunia ketiaka Nabi Muhammad SAW masih hidup,

kecuali Fatimah.19 Dia meninggal dunia selang enam bulan sepeninggal Nabi

Muhammad SAW

B. Berdakwah Menyeru Manusia Kepada Tuhan

Setelah menerima wahyu pertama di gua hira, terputus wahyu

beberapa lama,20 pada waktu terputusnya wahyu, Ibnu Sa’ad, Rasulullah SAW

diam dan menjadi sangat sedih. Rasa kaget dan bingung melingkupi diri

beliau. kalau Tuhan marah kepadanya disebabkan kejadian di gua hira. Sebab

itu ia kembali ber’iktikaf di gua Hira satu bulan lamanya, kemudian ia

kembali kerumahnya dalam keadaan menderita batin karena sedih. Dalam

17 Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah, (tej. Khatur Syuhardi.,

judul asli. Ar-Rahiqul Makhtum, Jakarta: pustaka kaustar, 1997) hlm. 83 18 Ibid, hlm. 84 19 Ibid, hlm.84 20 Ibid, hlm. 94

Page 56: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

54

perjalanan pulang itu, ia mendengar seruan. Ia menoleh kedepa, kebelakang,

kekanan, dan kekiri, tetapi tidak melihat siapapun. Ia lalu mengangkatkan

kepalanya kelangit. Tampaklah kepadanya malaikat yang pernah

mendatanginya digua hira satu bulan yang silam, duduk di atas kursi dantara

langit dan bumi.

Kembali ia merasa takut dan terkejut. Kemudian berlari ke arah

Khatijah seraya berkata: ”Selimuti Aku, Selimuti Aku”.

Di kala ia berselimut itu turunlah wahyu yang berbunyi:

$ pκ š‰r'̄≈ tƒ ãÏoO£‰ßϑ ø9$# . óΟ è% ö‘ É‹Ρ r'sù . y7 −/u‘ uρ ÷Éi9 s3 sù . y7 t/$ u‹ ÏO uρ öÎdγ sÜ sù . t“ ô_”9$# uρ öàf÷δ $$ sù .

Ÿωuρ ⎯ãΨôϑ s? ç ÏY õ3 tGó¡ n@

”Hai orang yang berselimut. Berdirilah dan beri peringatan dan akan

Tuhanmu besarkanlah. Bersihkanlah pakaianm. Jahuilah maksiat. Jangan

engkau memberi karena mengharapkan balasan. Dan karena tuhanmu

hendaklah engkau bersabar”. (Al-Muddastir: 1-6)

Dengan turunnya wahyu ini, Nabi Muhammad SAW menjadi gembira.

Kemudian itu berturut-turut tunlah wahyu kepadanya . kadang-kadang ia

mendngar suara seperi bunyi lonceng, lalu diikuti dengan wahyu yang amat

terang. Dan kadang-kadang tampak Malaikat berbentuk manusia (laki-laki)

yang berbicara kepadanya, yang segara dapat diketahuinya bahwa itu adalah

Jibril. Ia sangat ingat segala kata-katanya.

Dengan wahyu-wahyu itu, Allah menentukan cara yang harus

ditempuhnya, tingkat demi tingkat, agar sukses dalam tugasnya. Tingkat-

tingkat tersebut adalah sebagai berikut:21

Pertama, menyampaikan risalah (wahyu) disaat diterimanya wahyu

itu, tidak boleh ditunda.

Kedua, memberi peringatan kepada manusia akan siksaan Allah bila

mereka tidak berhenti menyembah berhala.

21 Ibid, hlm. 130

Page 57: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

55

Ketiga, menyeru manusia untuk mengenal Allah dan kebesaran-Nya.

Ia maha besar, tidak ada yang disembah selain dia

Keempat, membersihkan diri dari segala kekejian. Sebab di dalam

kebesihan badan dan baiknya tingkah laku terletak penghormatan dan

penghargaan dari manusia.

Kelima, menjahui dari perbuatan dosa dan apa-apa yang dibenci oleh

Allah

Keenam, sabar dalam menghadapi masalah, dan dari segala kesulitan

dan kesukaran yang dihadapi, tidak mudah putus asa.

Menyeru Kepada Kerabat Dekat

Kemudian Rasululullah SAW mulai berdakwah mengajak kerabatnya

menuju kepada pengesaan Allah SWT yang meniupakan asal-usul dari segala

yang wujud. Khadijah, istrinya merupakan orang pertama dari kalangan kaum

wanita yang mempercayai kenabiannya. Sedang laki-laki pertama yang

mengikuti dan mengimani ajarannya adalah, Ali bin Abi Thalib a.s. 22

Selama tiga tahun Rasululullah SAW berdakwah secara diam-diam di

kalangan keluarganya dan setelah turun ayat 94 dari Surah Al-Hijr yang

berbunyi:

“Maka siarkanlah apa-apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan

berpalinglah dari orang-orang Musyrik”, Rasulullah SAW mulai berdakwah

secara terang-terangan. kemudian Rasulullah lalu naik ke bukit shafa memberi

peringatan kepada orang-orang Quraisy, mendengar seruan itu, kaum Quraisy

berdatangan, lebih-lebih pemuka-pemukanya.

Sebagian manusia datang kepadanya minta diperlihatkan mu’jizat-

mu’jizat sebagaimana yang pernah diperlihatkan oleh Nabi Musa a.s dan Nabi

Isa kepada kaumnya. Rasulullah tidak meladeni permintaan yang demikian

itu. Ia mencoba agar mereka jangan sampai menerima ajaran ini semata-mata

22 http://ical88.Wordpress.com, loc-cit

Page 58: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

56

karena kejadian luar biasa, tetapi harus berdasarkan pemikiran dengan akal

yang sehat tentang tanda-tanda kebesaran Allah. Karena syari’at yang

diajarkan Nabi Muhammad SAW berdasarkan pemikiran.

Yang ia inginkan ialah agar manusia beriman dengan Allah dengan

keimanan yang benar, berdasarkan pengakuan akan risalah. Tidak berdasarkan

taqlit, tetapi dengan jalan memikirkan apa yang diciptakan Allah,23 ia ingin

setiap setiap pria danperempuan Mekah mengetahui kebaikan Allah yang bisa

mereka lihat di jagad raya. Allah telah menciptakan dan membimbing mereka

serta melindungi seluruh tatanan alam semesta demi kebaikan mereka.24

sehingga terasa bagi mereka, hanya Allah lah yang memang pantas disembah.

Dengan merenungkan ”tanda-tanda” kekuasaan Allah di dunia yang diakui

suku Quraisy telah diciptakannya, mereka akan memahami kemurahan Tuhan

dan rasa tidak terimakasih mereka.

Namun, teryata kaum Quraisy menolak ajakan suci dari Rasulullah

SAW, bahkan pamannya sendiri, Abu Lahab, termasuk salah seorang yang

memusuhinya. Melihat permusuhan kaum Qurasy pada beliau SAW,

pamannya, Abu Thalib, berkata: “Bagaimana rencanamu dalam menghadapi

permusuhan ini, wahai kemenakanku? Akankah engkau menghentikan

misimu?”. Dengan pantas Rasulullah SAW menjawab: “Wahai pamanku!

Andai matahari diletakkan di tangan kiriku dan bulan di tangan kananku, agar

aku menghentikan misi ini, sungguh aku tidak akan menghentikannya, hingga

agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku binasa kerananya”.25

Bagi Nabi Muhammad SAW demi kehendak Allah apapun boleh

terjadi. Gangguan demi gangguan, penderitaan demi penderitaan. ejekan,

fitnahan, cemoohan serta penganiayaan, telah mewarnai kehidupannya. Kaum

Quraisy bukan hanya mengganggu Rasulullah SAW akan tetapi para

23 Ibid, hlm. 131 24 Karen Amstrong, Nabi Muhammad saw; Biografi Sang Nabi, (terj. Joko Sudaryanto,

jdl asli; Nabi Muhammad saw, a Biography Of The Prophet, Yogyakarta: Jendela, 2004), hlm. 138

25 http://ical88.Wordpress.com, loc.cit

Page 59: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

57

sahahatnya seperti, Amar serta kedua orang tuanya, Bilal dan yang lainnya

juga tidak luput dan penyiksaan dan penganiayaan.

Melihat tingkah laku umatnya, khususnya kaum Qurays, Rasulullah

SAW sangat sedih sekali. Beliau yang dikenal sebagai pembawa rahmat,

penuh belas kasih, terhiasi dengan kasih sayang, merasa sedih karena beliau

tahu bahwa penolakan dan gangguan kaumnya itu tidak lain hanya akan

mengakibatkan kesengsaraan dalam kehidupan mereka di dunia dan di akhirat.

Kesedihan itu semakin bertambah ketika pada tahun kesepuluh dari

kenabiaannya, istrinya, Khadijah, yang sangat menyayanginya, yang

membantu penyebarkan misi Allah dengan harta dan jiwanya, yang selalu

menghibur dan membahagiakan Rasulullah SAW di saat beliau diganggu dan

dianiaya oleh kaumnya, meninggal dunia. Tidak hanya itu, pamannya, Abu

Thalib, yang memelihara sejak kecil hingga dewasa, yang selalu membela

dengan jiwa dan raganya, juga meninggal dunia pada tahun yang sama.26

Setelah wafatnya dua orang terkemuka, pembela Rasululah SAW

dalam segala keadaan, gangguan kaum kafir Quraiys semakin menjadi-jadi.

Dan pada tahun ke-13 dari kenabiannya, Rasulullah SAW berhijrah ke kota

Madinah, setelah kaum kafir Quraisy bersepakat untuk membunuhnya. Di

tempat hijrahnya itulah Rasulullah SAW mulai mendapat sambutan, sehingga

beliau mampu menyebarkan misi Allah dengan lebih luas dan mendirikan

negara Islam di bawah pimpinan beliau sendiri.

Bianasalah manusia; alangkah besar kekafirannya?

Dari apakah Allah menciptakannya?

Dari setetes mani, Allah menciptakannya dan menentukannya;

Kemudian memudahkan jalannya;

Kemudian dia mematikannya dan memasukkan kedalam kubur;

Maka bila dia menghendaki, dia membangkitkannya kembali.

Sekali-kali tidak! Manusia belum melaksanakan perintah Allah.

26 loc.cit.

Page 60: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

58

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

Sesungguhnya, kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit);

Kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, dan kami tumbuhkan

biji-bijian dimuka bumi itu.

Anggur dan sayur-sayuran;

Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat;

Dan buah-buahhan serta rumput-rumputan;

Demi kesenanganmu dan binatang-binatang ternakmu.27

Namun tetap saja mereka menolak untuk hidup di jalan yang diridhai

Allah.

Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW tidak mengeluarkan bermaam-

macam persyaratan. Pada dasarnya, ia bermaksud mengubah tradisi Arab lama

yang sudah dikenal suku Quraisy. Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa pria

maupun wanita harus berjuang keras untuk menciptakan masyarakat yang adil,

di mana yang lemah diperlakukan secara layak. Inilah landasan pesan Al-

Qur’an.28

C. Hijrah Ke Madinah

Para penulis biografi Nabi Muhammad SAW kadang-kadang

menyebut tahun 619 sebagai tahun kesedihan. Segera setelah pemboikotan

berakhir, Khadijah wafat: ia sudah berusia 60-an dan kesehatannya merosot

akibat kekurangan pangan. Khadijah adalah sahabat terdekat Nabi Muhammad

SAW dan sepeninggalnya tidak ada seorangpun yang mampu

menggantikannya. Bahkan Abu Bakar yang setia atau Umar yang bersemangat

tidak sanggup memberikan dukungan yang setara kepada Nabi Muhammad

SAW, dan kematian itu sangat mempengaruhinya. Tidak lama kemudian,

kematian kedua menyusul dan memberikan dampak yang lebih nyata. Abu

Thalib sakit parah dan kondisinya tidak mungkin bakal pulih. Sebelum Abu

Thalib meninggal, suku Quraisy memberikan tawaran damai yang terakhir.

27 Surat Abasa: hlm. 17-32 28 Karen Amstrong, op.cit., hlm. 139-140

Page 61: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

59

Meskipun menekan sedemikian, mereka sadar bahwa Abu Thalib bertindak

layaknya seorang sayid Arab sejati yang memberikan dukungan terus menerus

kepada klannya dan Abu Jahl mengirim delegasi keranjangnya untuk

membujukknya melakukan rekonsiliasi: jika Nabi Muhammad SAW bersedia

mengakui agama mereka, mereka tidak akan mengusiknya. Namun, Nabi

Muhammad SAW sudah mempertimbangkan persoalan ini dua tahun

sebelumnya dan mengatakankepada suku Quraisy, bahwa Allah adalah satu-

satunya Tuhan. Mereka marah dan pergi seraya menegaskan bahwa Allah

sendiri yang akan mengadili mereka dan Nabi Muhammad SAW.

Setelah mereka pergi, Nabi Muhammad SAW heran tatkala Abu

Thalib mengatakan kepadanya bahwa tindakannya menolak berkompromi

sudah tepat. Nabi Muhammad SAW pun meminta pamannya untuk melangkah

setapak lagi dan berserah diri kepada Allah. Dengan halus Abu Thalib

menjawab kalau ia membuat pernyataan keimanan semacam itu, ia akan

melakukannya demi menyenangkan Nabi Muhammad SAW. Ia ingin mati,

sebagaimana menjalani hidup, dalam kepercayaan nenek moyangnya. Akan

tetapi, pada saat terakhir, Abbas mengamati bahwa bibir Abu Thalib yang

sekarat tampak bergerak dan memberi tahu Nabi Muhammad SAW bahwa

Abu Thalib melafalkan kalimat syahadat, namun, Nabi Muhammad SAW

menggelengkan kepala: ia tahu bahwa Abu Thalib tidak pernah masuk

Islam.29

Pemimpin baru klan Hasyim adalah Abu Lahab yang sangat serius

terhadap Nabi Muhammad saw, namun awalnya Abu Lahab memberi

perlindungan. Perlindungan itu diharapkan dirinya karena menjadi pemimpin;

namun, tidak seefekif perlindungan Abu Thalib sebab setiap orang tahu bahwa

perlindungan itu diberikan dengan berat hati. Mereka memenfaatkan rapuhnya

Nabi Muhammad SAW. Tetangga-tetangganya mulai mengolok-oloknya

dengan menggunakan usus domba: mereka biasa menumpuk Nabi Muhammad

SAW dengan benda menjijikkan ini ketika ia sedang shalat. Suatu hari, ketika

Nabi Muhammad SAW sedang berjalan di kota, seorang pemuda Quraisy

29 Ibid, hlm. 222

Page 62: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

60

melempari dengan kotoran. Putri Nabi Muhammad SAW menangis ketika

Nabi Muhammad SAW pulang dengan keadaan seperti itu dan terus menangis

saat ia mencucia pakaiannya. ”jangan menangis putriku,” hibur Nabi

Muhammad SAW, ”karena Allah akan melindungi ayahmu.” akan tetapi, Nabi

Muhammad SAW berkata lirih kepada dirinya sendiri: ”Orang-orang Quraisy

tidak pernah memperlakukanku seburuk ini ketika Abu Thalib masih hidup.”

Nabi Muhammad SAW harus mencari pelindung baru dan ketika ia

berupaya mencari pelindung di Taif, tempat suci Latta itulah tanda

keputusannya. Taif adalah kota perdagangan seperti Mekah, kendati belum

terlalu makmur Taif terletak di wilayah Arab yang lebih subur dan saat Nabi

Muhammad SAW mendekati kota yang dikelilingi tembok di atas bukit itu,30

beberapa anggota klan Abdi Syiams dan Hasyim memiliki rumah

peristirahatan disan sehingga Nabi Muhammad SAW sudah memiliki kenalan

di kota itu akan tetapi, upayanya tadi beresiko sebab klan Tsaqif, penjaga suci

kuno itu, amat sakit hati dengan kecaman Nabi Muhammad SAW atas

penyembahan Latta. Nabi Muhammad SAW mengunjungi tiga kerabatnya dan

meminta mereka menerima agamanya dan memberinya perlindungan namun

permintaannya ditampik dengan kasar ketika orang Tsaqif itu amat murka

dengan kelancangan Nabi Muhammad SAW yang berani mengajukan

permintaan seperti itu sehingga mereka menyuruh budak untuk mengejar Nabi

Muhammad SAW sampai kejalan.

Untuk meloloskan diri dari kejaran mereka, Nabi Muhammad SAW

bersembunyi di kebun buah milik Utbah bin Rabiah dan saudaranya, Syahibah

yang saat itu sedang duduk di kebun dan menyaksikan seluruh kejadian tadi.

Keduanya tergolong penentang utama Nabi Muhammad SAW di Mekah,

namun juga figur yang adil dan merasa sedih menyaksikan seorang Quraisy

lari terbirit-birit. Lalu Nabi Muhammad SAW memohon perlindungan kepada

Allah:31

30 Ibid, hlm. 227 31 Ibid, hlm. 227-228

Page 63: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

61

”Ya Allah, kepadamu aku mengeluhkan kelemahan, ketidakberdayaan,

dan kerendahan diriku dihadapan manusia. Ya Rahim, engkaulah

perlindunganku dan Tuhanku. Kepada siapa engkau akan

mempercayakan kepercayaanku! Kepada siapa engkau akan

mempercayakan keselamatanku? Kepada orang asing yang akan

mencelakakanku? Atau kepada musuh yang lebih kuasa dari diriku?

Bial engkau tidak murka kepadaku, aku pasti tidak merasa cemas.

Kemurahan-Mu lebih lusa daripada diriku. Aku berlindung dibawah

naungan cahaya-Mu yang sanggup menerangi kegelapan dan semua

di dunia ini dan sesudahnya tertata dengan tertip, sepanjang murka-

Mu tidak turun kepadaku atau amarah-Mu membakarku. Segalanya

demi kepuasa-Mu hingga engkau benar-benar puas tidak ada kekuatan

dan tidak ada yang bisa lolos dari-Mu.”

Tuhan segera menjawab doannya dengan ”tanda” tatkala Addas, budak

muda yang disuruh membawakan anggur tiba dihadapannya. Addas adalah

pengenut kristen dari Niniveh (termasuk Irak sekarang ini) dan heran

menyaksikan lelaki arab ini mengucapkan ”Bismillah” sebelum menyantap

hidangan. Nabi Muhammad SAW terkejut dan senang setelah tahu bahwa

Addas berasal dari Niniveh kota nabi Yunus, maka ia memberi tahu addas

bahwa dirinya juga seorang nabi ehingga masih ” saudara Yunus.

Namun ”berlindung kepada Allah” bukan berarti bahwa Nabi

Muhammad SAW mengabaikan perlindungan manusia. Al-Qur’an

menjelaskan agar kaum Muslimin memanfaatkan segala daya upayanya untuk

melindungi diri dan tidak dan tidak menyerahkan semua urusan kepada

Tuhan: sesungguhnya, Tuhan tiadak akan mengubah nasib suatu kaum,

kecuali mereka mengubah nasib mereka sendiri.

Akan tetapi, perlindungan itu bukan solusi jangka panjang, dan pada

saat itu Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah kepada para peziarah badui

Page 64: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

62

yang datang untuk ibadah haji dengan harapan untukmenemukan pelindung

yang lebih tetap di antara mereka.32

1. Pertemuan Aqobah Pertama

Selama ibadah haji Nabi Muhammad mengunjungi para peziarah

ketika sedang berkemah selama tiga hari yang sudah ditentukan dilembah

mina.33 Ia berkunjung dari satu kemah ke kemah lain. Dengan cara ini, ia

bertemu dengan enam orang penyembah berhala Arab dari Yatsrib selama

ibadah haji pada 620. mereka berkemah di Aqobah dilembah yang terdekat

dengan Mekah Nabi Muhammad duduk bersama mereka, menyampaikan

misisnya, dan membacakan Al-Qur’an, namun alih-alih mendapatkan

permusuhan dan penolakan, mereka justru menyimak dengan penuh perhatian

dan merasa senang. Setelah Nabi Muhammad berlalu, merekla saling

bertatapan dan berkata dialah nabi yang senantiasa dibicarakan kaum Yahudi

Yatsrib. Bertahun-tahun mereka menyampaikan kisah nabi yang akan

menghancurkan berhala tetangga-tetangganya di Yatsrib, sebagaimana bangsa

Ad dan Iram bangsa arab kuno yang telah dibinasakan.

Ketika Nabi Muhammad SAW bertemu enam peziarah dari Yatsrib

dalam ibadah haji pada 620, mereka menyadari baha sebagai Rasulullah, Nabi

Muhammad SAW akan menjadi seorang pemimpin yang lebih adil daripada

Ibnu Ubay. Mereka tidak terkejut dengan pesan yang disamaikannya . mereka

telah hidup lama dengan dengan kaum Yahudi dan terbiasa dengan gagasan

bahwa hanya ada satu Tuhan serta menganggap dewi-dewi lama sebagai jin

dan malaikat. Selama waktu yang cukup lama mereka merasa rendah diri di

hadapan kaum Yahudi karena tidak memiliki kitab suci sendiri dan menjadi

manusia tanpa penegtahuan sehingga mereka tergetar dengan klaim Nabi

Muhammad SAW bahwa ia adalah Nabi SAW bagi bangsa Arab dan

membawa kitab Al-Qur’an. Mereka segera menyatakan keimanannya kepada

Allah dengan harapan besar bagi Yatsrib. Pada pertemuan ini, yang dikenal

dengan nama perjanjian Aqabah pertama, agama lebih ditekankan daripada

32 Ibid, hlm. 229 33 Ibid, hlm. 238

Page 65: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

63

politik. Paganisme kuno gagal mengatasi krisis di Yatsrib dan penduduknya

siap menerima idiologi baru. Ketentuan agama Nabi Muhammad SAW

membantu kaum Muslim mengembangkan rasa hormat kepada orang lain

sebagai individu dengan hak asasi yang tidak bisa dicabut.

Adapun isi dari Perjanjian Aqabah pertama pada 621 Masihi ialah: 34

a.Tidak menyekutukan Allah.

b.Tidak membunuh anak.

c.Tidak berzina.

d.Tidak mencuri.

e.Tidak membuat dan menyebar fitnah.

Mereka sepakat akan kembali memberi kabar kepada Nabi

Muhammad SAW setahun lagi. Sungguh penting bagi Nabi Muhammad SAW

untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas di Yastrib jika ia akan behijrah

kesana bersama sahabat-sahabatnya.

2. Pertemuan Aqobah Kedua

Dalam ibadah haji pada 221, enam orang mualaf dari Yatsrib kembali

ke Mekah dan membawa serta tujuh orang lain, dua orang diantaranya dalah

suku Aus. Mereka kembali berjumpa dengan Nabi Muhammad di Aqabah dan

berjanji untuk hanya menyembah Allah dan mematuhi segala perintah-Nya.

Kemudian salah seorang dari mereka berkata:35

”Kami menyatakan kesetiaan kepada Rasulullah bahwa kami tidak

menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berbuat zina, tidak

membunuh keturunan kami, tidak memfitnah tetangga-tetangga kami

mematuhi [Nabi Muhammad] karena dia benar, jika kami

melaksanakannya maka surga akan menjadi milik kami: jika kami

melakukan perbuatan dosa, hanya Tuhanlah yang sanggup

menghukum atau mengampuni kami sebagaimana kehendaknya.”

34 http://members.tripod.com/~Dipintusepi/hijrah2. 35 Karen Amstrong, op.cit., hlm. 244-245

Page 66: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

64

Pada 622, rombongan besar peziarah meninggalkan Madinah menuju

Mekah pada musim haji. Beberapa diantaranya masih menyembah berhala,

namun 73 pria dan dua wanita adalah Muslim dan mereka mewakili keluarga-

keluarga paling berpengaruh di Madinah.

Pada persinggahan ritual di lembah Mina, diselenggarakan pertemuan

lain di Aqabah, namun kali ini berlangsung ditengah malam. Ikrar yang

mereka rumuskan pada tahun itu selanjutnya dikenal sebagai perjanjian perang

(perjanjian Aqabah kedua): ”kami berjanji kepada diri kami sendiri untuk

membela Rasulullah, dalam suka maupun duka, dalam kemudahan maupun

kesusahan; bahwa kami tidak akan menyalahkan orang lain; bahwa kami akan

selalu berkata jujur dan dalam beribadah kepada Tuhan kami tidak akan takut

pada siapapun. Perjanjian perang bukan berarti bahwa Islam menjadi agama

perang yang agresif; perjanjian itu diperlukan guna mendukung langkah-

langkah yang hendak diambil Nabi Muhammad SAW.36 Ia mendorong

sahabat-sahabatnya untuk melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah, namun

hijrah bukan sekedar perubahan geografis. Kaum Muslim Mekah segera

meninggalkan suku Quraisy dan menerima perlindungan permanen dan suku

yang tidak memiliki ikatan darah dengan mereka. Sementara kaum Muslim

Madinah berjanji bahwa mereka akan memberikan perlindungan dan

pertolongan tetap kepada mereka yang bukan keluarga. Sejak itulah, mereka

disebut kaum Ansar, pemberi pertolongan kepada Nabi SAW dan para

sahabatnya.37

D. Kemenangan Sejati

Allah berulang-di dalam Al-Qur’an menyatakan bahwa hanya Allah

sajalah yang memiliki kemenangan itu. Bila seseorang mendapat kemenangan,

maka kemenangan yang diperolehnya adalah pemberian Allah semata. Untuk

mendapat kemenangan dari Allah, Allah memerintahkan kepada hamba-

hambanya untuk memprsiapkan segala sesuatu yang membawa kepada

36 Ibid, hlm. 251 37 Ansar biasanya diartikan sebagai penolong, namun memberikan kesan lemah pada

makna keseluruhannya: nasr berarti harus siap memberikan.

Page 67: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

65

kemenangan itu, seperti kekuatan fisik, bilangan yang banyak, pemikiran

(estimate) yang rieel dan kemampuan watak. Begitu juga segala bahan-bahan

prisipil untuk mencapai kemenagan itu, yang semuanya merupakan hal-hal

yang nyata. Allah juga memberikan kemenangan dan pertolongan-Nya yang

merupakan pertolongan-pertolongan yang tak nyata. Seperti menumbuhkan

rasa takut terhadap musuh-musuh, menyebarkan wabah dan penyakit

dikalangan tentara Musuh, mengirimkan bantuan yang merupakan petir, angin

(badai), hujan dan petaka-petaka alamiyah, yang semuanya terajdi semata-

mata karena qodrat dan irodat Allah.38 Atau dengan mengirimkan pasukan

yang terdiri dari malaikat-malaikat yang tak dapat dilihat dari manusia. Itulah

yang dimaksudkan firman oleh Allah al-Mudatstir 31: ”Tidak ada yang

mengetahui akan tentara Tuhanmu, kecuali ia”. Sebab itu dengan tegas sekali

Allah tegaskan dalm kitab-Nya yang mulia, Surat Al-Imran 127: ”Dan

tidaklah kemenangan kecuali dari Allah yang maha kokoh dan bijaksan”.

Bila Allah memerintahkan kita mengadakan persiapan dan

perlengkapan-perlengkapan yang merupakan perlengkapan-perlengkapan fisik

dan materiel di dalam menghdapi peperangan, bukanl;ah itu untuk menjamin

kemenangan, tetapi itulah adalah semata-mata termasuk pertolongan Allah

yang masih ghaib bagi kita, yang di dalam Al-Qur’an dikatakan agar kita

selalu awas dan waspada terhadap serangan Musuh dan juga untuk semata-

mata untuk menkut-nakuti musuh. Seperti dalam surat al-Anfal: 60:

(#ρ‘‰Ïãr&uρ Ν ßγ s9 $ ¨Β Ο çF ÷èsÜ tGó™$# ⎯ÏiΒ ;ο §θè% ∅ ÏΒuρ ÅÞ$t/Íh‘ È≅ ø‹ y⇐ø9$# šχθç7 Ïδ öè? ⎯ϵ Î/ ¨ρ ߉tã

«!$# öΝ à2̈ρ ߉tãuρ t⎦⎪Ìyz# u™uρ ⎯ÏΒ óΟ Îγ ÏΡρߊ Ÿω ãΝ ßγ tΡθ ßϑ n=÷ès? ª! $# öΝ ßγ ßϑ n= ÷ètƒ 4 $tΒ uρ (#θà) ÏΖè? ⎯ ÏΒ

&™ó© x« †Îû È≅‹ Î6y™ «! $# ¤∃ uθムöΝ ä3 ö‹ s9Î) óΟ çFΡr& uρ Ÿω šχθßϑ n=ôà è?

38 Abdul Hamid Al- Khatib, op.cit., hlm. 346

Page 68: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

66

”Persiapkanlah untuk menhadapi mereka (Musuh) apa saja yang kamu

sanggupi (semaksimal mungkin)berupa kekuatan, kuda-kuda yang dapt

menakutkan musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kamu, musuh yang kamu

tidak mengetahuinya, tetapi Allah mengetahui mereka. Karena apa-apa yang

kamu belanjakan dijalan Allah, Allah akan sempurnakan pahalanya kepada

kamu, dan kamu tidak akan dianiaya(dirugikan)”.39

Allah memerintahkan para Mu’min menyiapkan segala perangkat

peperangan yang diperlukan untuk menangkis dan menolak serangan musuh

serta untuk memelihara kebenaran dan keutamaan.40 Dengan firman ini Allah

menyuruh kita menyiapkan apa yang kita sanggupi yang sudah barang tentu

berbeda-beda keadaannya sesuai dengan perkembangan masa. Seperti

mengawal tapal batas agar tak dapat diserbu musuh.

Siapkan olehmu segala perlengkapan perang itu dan pengawalan tapal

batas untuk kamu menakutkan musuh Allah yang mengingkari-Nya dan

mengingkari kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan musuhmu yang

terus menerus mencari peluang untuk membinasakanmu.

Firman ini menerangkan hal-hal menyebabkan kita harus memperkuat

pertahanan negara. Kamu mempertakutkan dengan senjatamu, orang-orang

selain musuh-musuhmu yang telah kamu kenal, yang kamu tiada

mengetahuinya sedang Allah mengetahuinya.

Tujunnya, membanyakkan alat-alat persenjataan sehinga menyebabkan

musuh-musuh tidak berani menyerang, baik musuh-musuh yang telah dikenal

atupun yang belum.dan sesuatu bangsa dapat mempersiapkan persenjataan

dengan anggaran yang besar. Dan tak dapat negara memnyiapkan dana untuk

pertahanan tanpa pajak yang dipungut dari setiap warga negara.41

Tetapi bagaimanapun juga hebat dan besarnya persediaan yang

merupakan kekuatan perang itu, Allah anjurkan kepada hamba-hambanya agar

jangan menggantungkan diri kepada persediaan kekuatan-kekuatan nyata itu,

39 Tengku Nabi Muhammad Sawhasby As-Sidiqy, Tafsir al-Qur’anul Majid, (Semarang:

Pustaka Rizki cet. II, 1995), hlm. 1543 40 Ibid, hlm. 1544 41 Ibid, hlm. 1545

Page 69: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

67

tetapi selalu dan tetap menggantungkan diri kepada Allah semata, sebab

kemenangan itu semata-mata dari Allah.

Setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasulullah SAW, 13

tahun lamanya beliau menyebarkan ajaran-ajaran yang berisi pemikiran-

pemikiran tentang dan peristiwa-peristiwa yang berlaku atasnya secara

ceramah-ceramah ilmiyah, untuk mempertegaskan dakwah (seruan) dan

syari’at yang beliau bawa kepada manusia semua menuju satu tujuan (target),

yaitu agar manusia percaya (iman) terhadap satu Tuhan yang menjadi satu

sumber semua kehendaki, ”Yang tak dapat ditangkap oleh penglihatan dan

melihat segala, Yang Maha Teliti, maha mengetahui.”

Setelah Rasulullah berhijrah ke Madinah dan berkuasa atasnya, ajaran-

ajaran tersebut diteruskan dan ditambah dengan ajaran yang lain sifatnya dari

yang sudah-sudah. Kalau yang sudah-sudah bersifat bersifat penyelidikan,

pemikiran-pemikiran yang bersifat ilmiyah, sekarang ditambah dengan ajaran-

ajaran yang bersifat amaliyah atau perbuatan-perbuatan, yaitu mengatur hidup

manusia dan masyrakat sesuai dengan keselamatan mereka.42 Menjaga

keamanan dan keselamatan umat pada umumnya, dan pengikut-pengikut

beliau yang masih sedikit jumlahnya tetapi mendapat penganiayaan dari

musuh-musuh mereka. Beliau memperoleh kemenangan demi kemenangan.

Kemenangan dapat merebut kota Mekah adalah pelajaran yang terbesar yang

menambah teguhnya kepercayaan orang-orang beriman kepada Allah dan

penyerahan diri terhadap-Nya.

E. Dunia Baru Yang Dibangun Oleh Nabi Nabi Muhammad SAW

Tidak diragukan lagi, bahwa pada hakekatnya perputaran zaman yang

kita hidup ini, pergantiannya dari masa lalu, mrupakan buah dari diutusnya

nabi Muhamamd SAW. Buah dari dakwahnya yang menyeluruh dan abadi,

serta kesungguhan dari dakwah tersebut.

Pada pertama kalinya, beliau menghindarkan kekerasan dalam

mendidik manusia, kemudian membekalinya dengan anugerah yang mahal

42 Abdul Hamid Al- Khatib, op.cit, hlm. 349

Page 70: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

68

dan abadi, serta hadiah-hadiah yang indah dan baru.43 Beliau mengajarkan

tentang kehidupan dan semangatnya, tentang keinginan dan hasrat yang kuat,

tentang kemuliaan dan tujuan yang baik dan menepati janji. beliau

mengajarkan kebuadayaan dan kemajuan, mengajari cara menjadi pemimpin

yang bertanggung jawab dan ikhlas, yang dapat membangun manusia,

membentuk akhlak dan kehidupan sosialnya.

Sekarang kita uraikan enam perubahan yang penting, suatu pemberian

yang sangat berharga, yang memiliki peran besar dalam memperbaiki dan

mengarahkan manusia, dalam memberi petunjuk baginya, sebagai jalan

kebangkitan dan perkembangan.

1. Akidah Taukhid Yang Bersih Dan Jelas

Perubahan yang pertama adalah aqidah taukhid yang bersih dan mahal.

Itulah akidah yang menggemparkan, yang tercurah dengan kekuatan dan

kehidupan yang mengubah, yang menghancurkan tuhan-tuhan yang batil.

Belum pernah dan takakan pernah didapat selain Nabi SAW.

Rasulullh SAW mencukupi kita dengan akidah yang bersih dan

mudah, bersungguh-sungguh demi keinginan dan memberikan semangat

hidup. Mereka akan terbebas dari segala ketakutan dan kecemasan, sehingga

tidak takut kecuali kepada Allah. Beliau mengajarkan dengan keyakinan yang

sebenarnya bahwa Allah adalah maha esa lagi maha suci. Dialah yang

memberi madharat dan manfaat, yang memberi dan menahan, dan hanya

Dialah yang memenuhi semua kebutuhan manusia.

Pandangan dunia seluruhnya berubah dengan pengetahuan yang baru,

yang terpelihara dari segala sesembahan yang lain, terpelihara dari segala

harapan dan ketakutan kepada makhluk, terpelihara dari sesuatu yang

meluukai hati dan menggangu pikiran, hingga dia tidak mersa sendirian dalam

keramaian dan paling dekat diantara makhluk kepada Allah.

Sesungguhnya sebagaian agama basar yang menumbuhkan kesyirikan

dan penyembahan pada Tuhan-Tuhan yang banyak, sebagaimana

43 Abul Hasan Ali Al-Hasani An-nadwi, Sejarah Lengkap Nabi Nabi Muhammad Saw ,

(Yogyakarta: Mardiyyah press, 2006), hlm. 567

Page 71: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

69

bercampurnya antara daging dan darah, pada akhirnya memaksa untuk

mengetahui bahawsa Allah adalah satu-meski dengan suara yang takut dan

pelan di telinga tidak ada sekutu baginya. Dan memaksa untuk menakwilakan

kepercayaan-kepercayaannya yang musyrik denbgan takwil falsafati, yang

membebaskannya dari syirik dan bid’ah, sehingga menjadikannya mirip

dengan akidah taukhid dalam Islam.44

2. Prinsip Persatuan Dan Persamaan Derajat

Manusia terbagi ke dalam kabilah-kabilah, umat, generasi, dan kaum,

yang sangat jelas perbedaannya, seperti perbedaan antara manusia dan hewan.

Di antara orang-orang merdeka dan budak, dan adtara orang-orang yang

menyembah dengan yang disembah, tidakterbatik sama sekali pada waktui itu

pemikiran untuk menyatukan dan meyamakan derajat. Setelah berabad-abad

lamanya hal ini didiamkan, maka Nabi Muhammad SAW mengumumkan

revolusi yang mengejutkan akal dan mengubah keadaan:

”Wahai manusia sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu, dan ayah

kalian adalah satu. Setiap kalian adalah dari adam, sedangkan Adam

berasal dari tanah. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian

adalah yang paling taqwa; tiada perbedaan antara orang-orang Arab dan

bukan Arab kecuali taqwa.”

Seruan dalam Al-qur’an ini memuat dua hal, yaitu dua penyangga,

yang mendasari rasa aman dan selamat. Atas kedua hal tersebut Islam kokoh

dan berdiri di setiap zaman dan di setiap tempat yaitu persatuan dalam konsep

kemanusia. Oleh karena itu seorang manusia adalah saudara manusia yang

lain dari dua tinjauan, pertama, bahwa Tuhan itu satu dan kedua, bahwasanya

nenek moyang manusia itu satu, dalam surat an-Nisa’ dijelaskan:

44 Ibid, hlm. 567

Page 72: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

70

$pκ š‰r'̄≈ tƒ â¨$ ¨Ζ9$# (#θà) ®? $# ãΝ ä3−/ u‘ “ Ï% ©! $# /ä3 s) n= s{ ⎯ÏiΒ <§ø ¯Ρ ;ο y‰Ïn≡uρ t, n= yz uρ $ pκ ÷]ÏΒ

$ yγ y_÷ρ y— £]t/ uρ $uΚ åκ÷]ÏΒ Zω% y` Í‘ #ZÏW x. [™!$ |¡ ÎΣ uρ 4 (#θà) ¨? $#uρ ©! $# “Ï% ©! $# tβθ ä9u™ !$|¡ s? ⎯ ϵ Î/

tΠ%tn ö‘ F{$#uρ 4 ¨β Î) ©! $# tβ%x. öΝ ä3 ø‹ n= tæ $ Y6Š Ï% u‘ ∩⊇∪

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan

isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki

dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga

dan Mengawasi kamu”. (QS.An-Nisa’:1).45

Maksud dari ayat diatas menurut Jumhur Mufassirin ialah dari bagian

tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan

muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari

unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.

Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu

atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti

:As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama

Allah.

$ pκ š‰r'̄≈ tƒ â¨$ ¨Ζ9$# $̄Ρ Î) /ä3≈oΨø) n= yz ⎯ ÏiΒ 9x. sŒ 4© s\Ρ é&uρ öΝ ä3≈oΨù=yèy_ uρ $ \/θãèä© Ÿ≅Í←!$ t7 s% uρ (# þθèùu‘$ yètGÏ9 4

¨β Î) ö/ä3 tΒtò2 r& y‰ΨÏã «!$# öΝ ä39 s) ø? r& 4 ¨β Î) ©! $# îΛ⎧ Î=tã × Î7 yz

45Departemen Agama Republik Indonesia , Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV. Alwaah, 1989), hlm. 114

Page 73: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

71

”Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa

di antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”

(QS.Al- Hujurat:13).46

Kalimat itu adalah kalimat abadi yang diucapkan oleh Nabi

Muhammad SAW saat haji wada’ pengumuman akan sejarah agung, yang

tidak ada seorang ’alim pun yang berperangai tenang mampu mengucapkan

kata-kata yang tegas yang selalu diucapkan dan dikuatkannya.

3. Pemberitaan Tentang Kemuliaan Dan Keluhuran Manusia

Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus, manusia berada dalam jurang

kehinaan dan kenistaan, tidak ada di atas bumi yang lebih hina darinya

sebagian hewan dan pepohonan, yang disucikan dan disembah para

penganutnya adalah lebih mulia dibanding hamba-hambanya, dan lebih

banyak dipelihara daripada manusia, meskipun harus dengan membunuh yang

tak bersalah dan merupakan darah.

Mereka mempersembahkan daerah dan daging manusia, tanpa merasa

hina dan tanpa menghiraukan kata hati. Telah kita lihat sebagian contoh dan

gamabaran yang buruk dinegara-negara terdahulu yang maju, seperti India

pada abad ke 20.

Nabi Muhammad SAW ingin mengembalikan kemuliaan dan harga

diri manusia. Beliau mengumumkan bahwa manusia adalah makhluk yang

paling mulia dan paling berharga di dunia ini, tidak ada yang lebih terhormat

dan lebih mulia darinya. Sungguh Allah telah meninggikan kedudukannya,

yaitu dengan mengangkatnya menjadi Khalifah Allah dan wakilnya di bumi

ini alam semesta diciptakan untuknya dan dia diciptakan hanya untuk Allah

yang esa.

46 Ibid, hlm. 847

Page 74: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

72

”Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”

(Al-Baqorah: 29).47

4. Memberantas Pesimisme Dan Pikiran Yang Negatif, Dan Membangkitkan

Cita-Cita, Harapan Kepercayaan Dan Kemuliaan Dalam Jiwa Manusia

Banyak manusia yang berputus asa dari rahmat Allah, dengan

berprasangka buruk terhadap fitrah manusia yang suci. Hal ini telah menjadi

atmosfir dan keadaan akal yang khas. Dalam hal ini sebagian agama agama

timur yang dahulu dan agama amsehi yang telah berubah di Eropa dan di

sebalah timur Arab memiliki peran yang besar.

Agama –agama dahulu di India meyakini rainkarnasi dan filsafatnya,

yakni tidak ada ruang bagi manusia untuk berkehendak atau menolak secara

mutlak. Setiap manusia berada dalam bahaya, tidak mustahil ia akan

mendapatkan siksa dari sesuatu yang ia perbuat di dunia. Bentuk dari siksa itu

bisa berupa penampakan diri (rainkarnasi) sebagai hewan liar pemangsa,

binatang ternak, hewan yang hina, atau manusia yang menderita dan selalu

disiksa.

Ketika agama Kristen menyerukan bahwa setiap manusia berdosa

sejak lahir, Yesus menjadi tebusan dan jaminan untuk dosa-dosa ini, maka

akidah Islam telah menumbuhkan simpati dalam diri jutaan orang dalam dunia

yang beragam dan makmur. Sebelumnya mereka memeluk Kristen, yang

membawa prasangka buruk terhadap diri sendiri, berputus asa dengan

kehidupan mereka di masa yang akan datang, dan berputus asa dari rahmat

Tuhan.

Di sinilah Nabi SAW. Mengumumkan dengan segala kekuatan dan

kejelasan, bahwa fitrah manusia itu bagaikan hamparan yang bersih, yang

sama sekali belum tertulis apapun, yang memungkinkan untuk diukir atau

ditulis dengan tulisan yang indah, dan bisa diperbaiki dengan sebaik-baiknya.

Dan bahwa manusia dapat bebas berbuat atau dapat memandang hidupnya

sendiri, memperoleh pahala dan hukuman, atau memperoleh surga dan neraka

47 Ibid, hlm. 13

Page 75: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

73

dengan amalnya. Dia tidak bertanggung jawab dengan amal orang lain

selamanya.

”Yaitu bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang

lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

telah diusahakannya, dan bahwa usahanya itu kelak akan diperlihatkan

kepadanya. Kemudian akan diberi balasan sepadanya dengan balasan

yang paling sempurna.” (QS. An-Najm:38-41).48

Sesungguhnya Nabi Nabi Muhammad SAW. Tel.ah memberitahukan

bahwa maksiat, dosa dan kesalahan serta kekeliruan adalah sesuatu yang pasti

dilalui dalam kehidupan manusia. Sesungguhnya Nabi Nabi Muhammad SAW

telah membuka pintu taubat yang luas bagi orang-orang yang berbuat dosa dan

kesalahan. Beliau menyeru manusia dengan seruan yang menyeluruh untuk

siapa saja. Beliau menerangkan keutaman taubat dengan keterangan yang

sangat jelas. Beliau menjadikan jalan yang mudah dalam waktu singkat untuk

mencapai derajat yang paling tinggi.

5. Memadukan Antara Agama Dan Dunia, Menyatukan Barisan Yang

Berselisih Dan Pasukan Yang Saling Berperang

Agama-agama terdahulu, khususnya Kristen talah membagi kehidupan

manusia menjadi dua bagian: bagian untuk agama dan bagian untuk dunia.

Dan membagi manusia yang tinggal di bumi ke dalam dua golongan: yang

berkecimpung dalam agama dan dunia. Kedua golongan ini tidak hanya

berbeda akan tetapi diantara mereka terdapat jurang yang dalam dan bentenga

yang tebal, dan mereka saling berselisih dan memerangi.

Perubahan dari pengutusan Nabi Nabi Muhammad SAW adalah

bahwasanya beliau telah memenuhi ruang yang luas antara agama dan dunia.

Beliau menjadikan dua hal yang bermusuhan dan berjahuan bagi mereka yang

hidup dalam permusuhan yang terus menerus dan kedengkian menjadi

kelembutan dan cinta kasih. Sehingga hidup dalam keselamatan dan

keselarasan.

48 Ibid, hlm. 874

Page 76: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

74

Sesungguhnya beliau adalah rasul pemersatu pemberi kabar gembira

dan sekaligus pemberi peringatan. Beliau menyelamatkan manusia yang saling

berperang menjadi satu persaudaraan dalam iman, kasih sayang terhadap

manusia, dan untuk mencari ridha Allah.

”Ya Tuhan kami, berilah kamu kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat,

dan peliharalah kami dari siksa neraka.”(QS. Al-Baqarah: 201).49

Hal itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul

pemersatu, yang mencurahkan segala daya upaya menuju kesempurnaan.

Beliau juga adalah pembawa kabar gembira sekaligus peringatan. Beliau tidak

memisahkan antara dunia dengan agama, semuanya adalah ibadah, dan

menjadikan bumi keseluruhannya adalah masjid.

6. Menerangkan Tujuan Dan Maksud Dalam Medan Amal Dan Perjuangan

Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan kepada manusia tempat

yang cocok sebagai wadah kekuatan, kemudoian mengangkat kekuatan itu ke

langit yang luas lagi tinggi.

Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus, manusia masih bodoh dengan

tujuan hidupnya, ia tidak tahu kemana harus pergi dan keman harus kembali,

dan bagaimana menggunakan segala kemampuan dalam hidupnya?

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW telah menetapkan untuk dirinya

tujuan dan nilai penting perbuatannya, membatasi nafsunya pada lingkup yang

sempit dan terbatas, beliau telah mengerahkan segala kekuatan, kemampuan

dan kecerdasannya. Terdapat teladan yang agung dalam diri beliau, seorang

yang sukses, seorang yang luas pengaruh dan kekuasaannya, seorang yang

berwibawa dan bijaksana dikalangan manusia.50

Nabi Muhammad SAW menjadikan tujuan hidup yang terakhir

menjadi menyenangkan. Yaitu dengan mengetahui pencipta langit dan bumi,

mempelajari sifat-sifatnya, kodrat dah hikmahnya keagungan serta keabadian-

Nya sampai pada keimanan, keyakinan dan kemenangan bersana ridha Allah

yang maha esa.

49 Ibid, hlm. 17 50 Abul Hasan Ali Al-Hasani, op.cit., hlm. 584

Page 77: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

75

Nabi Muhammad SAW menyeru agar manusia rela dengan kodratnya,

selalu berusaha menyatukan yang tercerai berai, menumbuhkan kekuatan

batinnya, dan menambah kekuatan spiritualnya untuk sampai kepada derajat

kedekatan dan keyakinan. Beliau juga mengajak untuk membantu kepada

sesama manusia, mengasihi dan menjaganya.

Dengan demikian manusia akan sampai kepada suatu tempat yang

tidak dapat dicapai oleh malaikat sekalipun. Itulah kebahagiaan yang hakiki

bagi manusia, dan akhir dari kesempurnaannya, yang menjadi naungan hati

dan ruhnya.

Page 78: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

BAB IV

REFORMULASI DAN APLIKASI ETIKA PERANG

A. Nilai Utama Dalam Perang

Setiap orang kadang kala memiliki tujuan yang berbeda yang melatar

belakangi dilakukannya sebuah perbuatan (action). Tujuan inilah yang

kemudian biasa disebut sebagai qimatul ‘amal (nilai perbuatan [value of

action].1 Bahakan merupakan hal yang pasti bahwa setiap perbuatan telah

memiliki nilai-nilai tertentu yang ingin diraih dan dicapai oleh seseorang

ketika ia melakukan suatu perbuatan kalau tidak demikian, tentulah perbuatan

tersebut merupakan perbuatan yang sia-sia; perbuatan yang tidak mengandung

suatu nilai. Ini menjadi hal yang tidak pantas dilakukan seseorang terlebih

seorang Muslim. Justru menjadi kewajiban baginya untuk senantiasa

memperhatikan tercapai tidaknya nilai-nilai perbuatan yang dilakukannya.

Dorongan nilai-nilai inilah yang mempengaruhinya melakukan atau tidak

melakukan suatu aktivitas pekerjaan atau suatu perbuatan. Selain nilai

perbuatan, dikenal pula istilah tujuan akhir (supergoal) dari seluruh perbuatan

manusia. Dengan demikian, dalam melakukan aktivitas jihad, setiap Muslim

pasti didorong oleh suatu motivasi tertentu (certainty motive) baik berupa nilai

maupun tujuan akhir perbuatan.

Nilai tersebut akan tampak ketika manuasia melakukan perbuatan.

Setiap perbuatan (action) ternyata hanya memiliki satu nilai tertentu saja.

Nilai tersebut adalah qimah madiyah (niali materi), qimah insaniyah (nilai

kemanusiaan), qimah khulukiyah (niali moral/akhlak), dan qimah ruhiyah

(nilai spiritual). Niali perbuatan yang sifatnya materi berarti keuntungan

(profit) material semata. Orientasi qimah insaniyah berarti dapat memberikan

manfaat yang bersifat kemanusiaan melalui kesempatan kerja, bantuan social

(shadaqoh), dan bantuan lainnya. qimah khuluqiyah mengandung pengertian

1 Yuana Ryan Tresna, Art of war, menejement strategi dibalik kemenangan Rasulullah,

(Bandung, Progresio, 2007), hlm. 23

Page 79: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

77

bahwa niali-nilai akhlaqul karimah (akhlaq mulia) menjadi suatu kemestian

yang harus muncul dalam aktivitas yang dilakukan manusia. Sementara qimah

ruhiyah berarti perbuatan tersebut dimaksudkan untuk mendekatkan diri

kepada Allah.

Dari sisi tujuan akhir (supergoal) perbuatan manusia, tujuan akhir dari

tujuan jihad adalah dalam rangka mngharap rindho dari Allah Swt. Dari

pandangan inilah, dapat dipahami bahwa motivasi seorang Muslim dalam

melakuakan atau meninggalakan suatu perbuatan adalah karena keridhaan

Allah. Kebahagiaan bagi seorang Muslim adalah ketika ia mampu

menempatkan ketentuan Allah (aturan Islam) menjai standart pijakan dalam

melakukan seluruh aktivitas peperangan (karena perang di dalam Islam

merupakan ibadah), tidak sekedar berperang atau bertempur tanpa acuan yang

dibenarkan Islam.

Perang yang dibangun Rasululullah ini jelas berbeda budaya perang

orang-orang kafir. Norma, keyakinan, tata nilai, standar, ritual struktur, nuansa

dan tipe interaksi yang ada dikalangan Muslim akan berbeda seratus

delapanpuluh derajad dengan yang ada pada pasukan tempur kafir, baik

Yahudi maupun Quraisy. Budaya organisasi dari pasukan Islam tidak akan

lepas dari tujuan jihad. Tujuan jihad adalah dalam rangka meningikan kalimat

Allah swt. dan menggetarkan musuh Allah swt. nilai yang ada adalah nilai

Islam, yaitu nilai ibadah; niali taqqarub kepada Allah swt. Yahudi memerangi

Islam karena kemunafikannya yang tidak mau menerima kebenaran. Ada pun

kuraisy dan kabilah yang ada disekitarnya memerangi Rasul karena kebencian

dan arogansi mereka terhasdap Rasulullah. Mereka tidak mau menerima

kerasulan Muhammad bin Abdillah.2

Pandangan Khalid bin walid merupakan pandangan yang

menunjukkan keluhuran tujuan akhir yang dikejar oleh para sahabat dalam

2 Fredrick, Post, dan Devis, mengatakan bahwa nilai individual dan karakter moral

memainkan sebuah pean penting dalam meningkatkan kinerja dan etika tim. Belasn abad yang lalu kaum Muslimin telah berhasil menunjukkan pola ini dalam tataran praktek. Sosok para sahabat pada zaman Rasul adalah generasi terbaik sepanjang masa. Dalam diri mereka masing-masing memiliki kekhasan tersendiri yang menonjol. Yuana Ryan Tresna, Art of war,Ibid, hlm. 113

Page 80: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

78

berperang. Pada suatu hari, ia berkata : tidak ada suatu malampun- tidak

malam pengantin, tidak pula malam lahirnya anak laki-laki yang dapat

menandingi kegembiaraanku daripada malam ketika aku dengan ekspedisi

para mujahidin melakukan serangan fajar terhadap orang musyrik.3

Artinya penilaian terhadap perbuatan yang baik dan buruk, terpuji dan

tercela, tidak boleh menggunakan sebab yang diberikan oleh manusia.

Manusia bergantung, dalam penentuan ini, hanya kepada Allah Swt. Dalam

konteks peperangan, Allah Swt. pernah menegaskan bahwa perang itu adalah

hal yang baik walau manusia menganggapnya buruk. kemudian, dalam surat

Al- Baqarah diterangkan:

|=ÏGä. ãΝ à6ø‹ n= tæ ãΑ$tF É) ø9$# uθèδ uρ ×ν öä. öΝ ä3 ©9 ( #©|¤ tãuρ β r& (#θèδ tõ3 s? $ \↔ ø‹ x© uθèδ uρ ×öyz öΝ à6©9

( #© |¤tãuρ β r& (#θ™6Åsè? $ \↔ ø‹ x© uθèδ uρ @Ÿ° öΝ ä3 ©9 3 ª!$# uρ ãΝ n=÷ètƒ óΟ çFΡ r&uρ Ÿω šχθßϑ n= ÷ès? ∩⊄⊇∉∪

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia sangat baik bagimu dan

boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia sangat buruk bagimu

Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. al-Baqarah: 216).

Perlu di pahami bahwa sesungguhnya tidak ada perang jika mereka

menolak masuk Islam, tetapi bersedia taat dalam kekuasaan Islam karena

memang tidak ada paksaan dalam hal keyakinan agama. Mereka tergolong

sebagai ahlu dzimah yang harus tunduk pada seluruh hukum-hukum Islam,

keuali yang menyangkut perkara ibadah, pakaian makanan, minuman, serta

yang terkait dengan keyakinan mereka. Jadi, apabila mereka menolak dan

menghalangi dakwah, serta tidak mau tunduk sebagai ahlu dzimah, mereka

akan diperangi. Peperangan terhadap mereka atau dalam kasus yang seperti itu

termasuk dalam jihad ofensif, sebagaimana keterangan di bab dua. Inilah jihad

sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Qur’an:

3 Ibid. hlm. 24

Page 81: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

79

(#θè=ÏG≈s% š⎥⎪ Ï% ©! $# Ÿω šχθãΖ ÏΒ ÷σム«!$$ Î/ Ÿωuρ ÏΘöθu‹ ø9$$Î/ ÌÅz Fψ $# Ÿωuρ tβθ ãΒÌh pt ä† $ tΒ tΠ§ ym ª! $#

… ã& è!θß™u‘ uρ Ÿωuρ šχθãΨƒ ω tƒ t⎦⎪ÏŠ Èd, ysø9$# z⎯ÏΒ š⎥⎪Ï% ©! $# (#θè?ρ é& |=≈tF Å6ø9$# 4© ®Lym (#θäÜ ÷èãƒ

sπ tƒ÷“ Éfø9$# ⎯ tã 7‰ tƒ öΝ èδ uρ šχρãÉó≈|¹

“Perangilah oleh kamu sekalian orang-orang yang tidak beriman kepada

Allah dan hari akhir, dan mereka tidak mengharamkan apa yang apa

yang diharamkan Allah dan Rasulnya, dan tidak beragama dengan agama

yang haq (Islam), yaitu dari orang-orang yang diberi Al-Kitab kepada

mereka hinga mereka membayar jizyah4 dengan patuh, sedang mereka

dalam keadaan tunduk”. (QS. At –Taubah: 29). Dari ayat-ayat di atas sebenarnya, jihad adalah penampakan lain dari

kasih sayang umat Islam kepada seluruh umat manusia agar mereka mau

menerima keluhuran tata nilai publik Islam diterapkan di tengah-tengah

mereka, sehingga bentuk ketidak adilan, penindasan, pemerasan pembunuhan,

kekufuran, kemunafikan, dan segala bentuk kejahatan dapat dihilangkan,

diganti dengan tatanan nilai publik Islam yang luhur.

Dari sisi nilai perbuatan manusia, nilai perbuatan jihat tiada lain adalah

nilai spiritual, bukan atas dasar kemanfaatan materi. Memahami jihad dalam

pengertian perlawanan fisik. dengan keseluruhan kemampuan mestilah

dipahami dalam konteks peperangan yang dilakukan Rasul. Ketika di Makkah,

Rasulullah jelas-jelas menempatkan jihad sebagai jalan spiritual.. Rasul sama

sekali tidak menggunakan kekuatan senjata ataupun fisik. Pengikut rasul justru

menepi dan hijrah ke Habsyah. Hal ini adalah periode di mana Rasulullah

sebagai seorang Nabi dan Rasul semata, yang melakukan kecaman-kecaman

moral kepada kelompok-kelompok borjuiz Makkah yang menindas orang-

orang miskin. Di Mekah ini, Muhammad SAW tidak menggabungkan posisi

4 Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang

yang bukan islam, sebagai imbangan bagi keamanan diri mereka.

Page 82: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

80

Rasul dan pribadinya sebagai seorang pemimpin sebuah negara.5 Hal itu

didasarkan karena jihad merupakan aktivitas ibadah, aktivitas untuk

mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dalam aktivitas setiap peperangan,

seorang Muslim harus berusaha meraih nilai yang dituju dan dilakukan sesuai

dengan aturan Islam.6

Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah Al-Qur’an mulai

mendesak kaum Muslimin Madinah untuk berpartisipasi dalam jihad.

Partisipasi itu akan mencakup perang dan pertumpahan darah, namun akar

kata jihad menyiratkan lebih dari sekedar dari “perang suci”. Jihad

menunjukkan uapaya fisik, moral, spiritual, dan intelektual. Ada banyak kata

Arab yang mengacu pada pertempuran bersenjata, seperti harb (perang),

sira’a (penyerangan), yang digunakan Al-Qur’an bila perang merupakan cara

utama kaum Muslimin dalam menjalankan upaya ini. Justru Al-Qur’an

memilih kata-kata yang lebih samara dan kaya makna dengan jangkauan

konotasi yang luas. Jihad bukanlah salah satu rukun Islam. Jihad bukan tiang

utama Islam. Jiahad sudah dan masih merupakan kewajiban bagi kaum

Muslimin untuk terlibat dalam perjuangan disemua ranah – moral, spiritual,

dan politik – untuk menciptakan masyarakat yang adil dan beradab, tempat

mereka yang miskin dan lemah tidak diperas, dan berada di jalan yang diridhai

Tuhan. Pertempuran dan peperangan memang kadang-kadang memang

diperlukan, namun hanya sebagian kecil dari seluruh jihad atau perjuangan.

Sebuah hadis yang tekenal meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda setelah

sekembalinya dari pertempuran, “kita kembali dari jihad kecil menuju jihad

yang lebih besar, yakni upaya yang lebih sulit dan lebih penting untuk

menaklukkan kekuatan-kekuatan jahad dalam diri manusia dan masyarakat,

dalam setiap sisi kehidupan sehari-hari.

Segera setelah kaum Muslimin melaksanakan hijrah, mereka tahu

bahwa mereka harus siap untuk mengangkat senjata. Kaum Ansor telah

membuat perjanjian perang dalam perjanjian aqobah kedua, dan setelah

5 Nur Khalik Ridwan, Detik-detik pembongkaran agama, (Jogjakarta; Arruzz book gallery, 2003), hlm.206-208

6 Yuana Ryan Tresna, Art of war, op.cit., hlm. 24

Page 83: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

81

kedatangannya dari Makkah, Muhammad menerima wahyu yang memberi

izin kepada kaum Muhajirin untuk berperang:

tβ ÏŒé& t⎦⎪ Ï% ©# Ï9 šχθè=tG≈s) ムöΝ ßγ ¯Ρr'Î/ (#θßϑ Î= àß 4 ¨β Î)uρ ©! $# 4’n? tã óΟ Ïδ ÎóÇtΡ íƒÏ‰ s) s9 t⎦⎪ Ï% ©! $#

(#θã_Ì÷z é& ⎯ÏΒ Ν Ïδ Ì≈tƒÏŠ ÎötóÎ/ @d, ym HωÎ) χ r& (#θä9θà) tƒ $ oΨš/u‘ ª! $# 3 Ÿωöθs9uρ ßì øùyŠ «! $# }¨$̈Ζ9$#

Ν åκ|Õ÷èt/ <Ù ÷èt7 Î/ ôM tΒ Ïd‰çλ °; ßì ÏΒ≡uθ|¹ Óìu‹ Î/uρ ÔN≡uθn=|¹ uρ ߉Éf≈|¡ tΒ uρ ãŸ2 õ‹ ム$ pκ Ïù ãΝ ó™ $# «! $#

#Z ÏVŸ2 3 χ uÝÇΖ uŠ s9uρ ª! $# ⎯ tΒ ÿ… çν çÝÇΨtƒ 3 χ Î) ©! $# :”Èθs) s9 ̓ tã

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, Karena

Sesungguhnya mereka Telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar

Maha Kuasa menolong mereka itu,

(yaitu) orang-orang yang Telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa

alasan yang benar, kecuali Karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah

Allah". dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia

dengan sebagian yang lain, tentulah Telah dirobohkan biara-biara Nasrani,

gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di

dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong

orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha

Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al- Hajj 39-40).7

Al-Qur’an mulai mengembangkan teologi perang yang adil: kadang-

kadang memang diwajibkan untuk berperang demi melestarikan nilai-nilai

yang luhur. Jika umat beragama tidak siap untuk menghindari serangan,

seluruh tempat ibadah mereka akan hancur. Tuhan akan memberikan

kemenangan kepada kaum Muslimin hanya jika mereka “mendirikan shalat

dan membayar zakat”, membuat hokum yang adil dan dihormati, dan

menciptakan masyarakat yang adil.8

7 Jamal Yusuf , Seni Dan Strategi Perang Masa Rasulullah SAW, (terj. Ahmad Assahili,

judul asli; Askariyatu al-Islamiyah , Yogyakarta, Izzan Pustaka, 2002), hlm. 50

8 Karen Amstrong, Muhammad Biografi Sang Nabi, (terj. Joko Sudaryanto, jdl asli; Muhammad, a Biography of the Prophet, Yogyakarta, Jendela, 2004), hlm. 289-290

Page 84: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

82

Barulah jihad dalam artian mengangkat senjata terjadi di Madinah.

Tesis yang mengatakan bahwa jihad di Madinah ini ada kaitannya dengan

mempertahankan Islam semata seperti yang dipahami selama ini, adalah

distortif . sebab mereka yang melakukan perang bukan hanaya tentara Islam,

tetapi juga orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen yang telah mengikat

perjanjian di Madinnah. Ketiga kelompok ini yang umumnya dikenal dalam

sejarah sebagai angota-angota Negara Madinah.

Dengan begitu jihad yang pertama-tama adalah untuk

mempertahankan territorial Madinah. Seperti yang tercantum dalam piagam

Madinah (bahwa masing-masing anggota yang mengikat perjanjian

berkewajiban untuk mempertahankan bersama-sama dari serangan musuh),

meskipun pada wktu itu konsep territorial masih bercampur dengan kesukuan.

Mereka yang berperang adalah untuk melindungi kepentingan Madinah secara

keseluruhan, dan tujuannya Islam sebagai agama, Yahudi dan Kristen tidak

ditundukkan oleh orang-orang Makkah. 9

Jihad di sini, yang dilawan adalah bukan kekuatan komunitas agama

lain. Sebab orang-orang Kuffar Mekah adalah kelompok penindas. Seandainya

mereka tidak memerangi Nabi dan mengejar-ngejar, maka pertarungan itu

sangat mungkin tidak menjadi konfrontasi senjata. Ketika kelompok-

kelompok penindas kuffar Mekah tersebut, di Madinah mencoba untuk

menghancurkan sekuat tenaga, maka sangatlah logis bahwa mempertahankan

Madinah adalah bagian dari kewajiban angiota-angotanya.

Dari sini dapat dijelaskan bahwa yang bisa membangkitkan perang

dalam Islam adalah berkaitan erat dengan landasan-landasan yang utama,

perlunya suatu pembelaan dan adanya akidah yang tinggi agar tidak

tercemar.10

Menurut hemat penulis, factor-faktor di atas belum cukup untuk

menyanjung roh peradaban kita yang berdamai dalam perang. Kalau begitu

9 Lihat teks perjanjian Madinah ini dalam, Munawwir Sadzalis, Islam dan Tata Negara;

Ajaran Sejarah Dan Pemikiran, (Jakarta, UI Press, 1993). 10 Jamal Yusuf , op.cit., hlm. 5

Page 85: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

83

marilah kita perhatikan bagaimana kenyataan praktek prinsip ini dalam

peradaban Islam.

B. Contoh Keteladanan Moral perang Rasulullah

Rasulullah adalah pelopor peradaban Islam dan peletak fondasi dan

aturan permainannya. Beliau ungkapkan secara nyata tentang moral, tujuan

dan misinya. Selama tiga belas tahun di Makkah Rasul dan pengikutnya

menghadapi maker, gagnguan cacian, dan penyiksaan. Kehidupan beliau dan

para sahabatnya sealu diancam marabahaya. Sepuluh tahun di Madinah adalah

perjuangan dan pertempuran berantai yang sambung menyambung. Peradaban

Islam datang ketika seluruh dunia berjalan di atas hukum rimba. Perang

merupakan permainan aturan yang diakui dikalangan semua syariat, agama,

uamat, dan bangasa tanpa ikatan dan batasan dan tanpa pembedaan antara

perang yang dibolehkan dan perang yang lalim.

Peradaban Islam, peradaban yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini,

tidak mengakui aturan permainan yang zalim ini, yang biasa menjerumuskan

kemanusiaan ketingkat kebinatangan yang buas bahkan Rasulullah

mengajarkan dan memproklamasikan bahwa pangkal hubungan antar umat

adalah saling mengenal dan menolong sebagimana dijelaskan dalam surat al-

Hujurat ayat 13:

$ pκ š‰r'̄≈ tƒ â¨$ ¨Ζ9$# $̄Ρ Î) /ä3≈oΨø) n= yz ⎯ ÏiΒ 9x. sŒ 4© s\Ρ é&uρ öΝ ä3≈oΨù=yèy_ uρ $ \/θãèä© Ÿ≅Í←!$ t7 s% uρ (# þθèùu‘$ yètGÏ9 4

¨β Î) ö/ä3 tΒtò2 r& y‰ΨÏã «!$# öΝ ä39 s) ø? r& 4 ¨β Î) ©! $# îΛ⎧ Î=tã × Î7 yz

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling mengena”. (QS. Al-Hujurat: 13)

Jika suatu umat hanya mau berperang dan menyerang umat lain, maka

umat kita harus bersiap-siap menghadapi serangan itu karena meninggalkan

persiapan mendorong dan mempercepat terjainya serangan.

Page 86: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

84

(#ρ‘‰Ïãr&uρ Ν ßγ s9 $ ¨Β Ο çF ÷èsÜ tGó™$# ⎯ÏiΒ ;ο §θè% ∅ ÏΒuρ ÅÞ$t/Íh‘ È≅ ø‹ y⇐ø9$# šχθç7 Ïδ öè? ⎯ϵ Î/ ¨ρ ߉tã

«!$# öΝ à2̈ρ ߉tãuρ t⎦⎪Ìyz# u™uρ ⎯ÏΒ óΟ Îγ ÏΡρߊ Ÿω ãΝ ßγ tΡθ ßϑ n=÷ès? ª! $# öΝ ßγ ßϑ n= ÷ètƒ 4 $tΒ uρ (#θà) ÏΖè? ⎯ ÏΒ

&™ó© x« †Îû È≅‹ Î6y™ «! $# ¤∃ uθムöΝ ä3 ö‹ s9Î) óΟ çFΡr& uρ Ÿω šχθßϑ n=ôà è?

”Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang

kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang

(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah,

musuhmudan orang-orang selain mereka yang kamu tidak

mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 60)

Jika umat itu mengurungkan niatnya untuk menyerang dan menyukai

perdamaian maka umat lain harus condong dan antusias terhadap perdamaian

itu.

β Î)uρ (#θßsuΖy_ ÄΝ ù= ¡¡= Ï9 ôx uΖ ô_$$sù $ oλ m; ö≅ ©.uθs? uρ ’n?tã «!$# 4 … çµ ¯ΡÎ) uθèδ ßìŠ Ïϑ¡¡9$# ãΛ⎧ Î= yèø9$#

”Dan jika mereka condong kepada perdamaian maka condonglah kepadanya

dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Dia lah yang maha mendengar

lagi maha mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 61)

Jika ia tetap memilih alternatif perang maka kekuatan bisa menolak

kekuatan dan serangan harus dilawan dengan serangan yang serupa

sebagaiman diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an:

(#θè= ÏG≈s% uρ ’Îû È≅‹ Î6y™ «! $# t⎦⎪ Ï%©! $# óΟ ä3 tΡθ è=ÏG≈s) ムŸωuρ (#ÿρ ߉tG÷ès? 4 χ Î) ©!$# Ÿω =Åsãƒ

š⎥⎪ ωtG÷èßϑ ø9$#

Page 87: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

85

”Dan perangilah dijalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,

(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. al- Baqarah 190)

1. Perlakuan Terhadap Orang Yang Takluk

Nabi mempelakukan semua orang yang dikalahkan dengan baik dan

ramah. Sesungguhnya, Nabi selalu mempelihatkan kemurahan hati dalam

kemenangannya. Dan kemenangan terbesar adalah kemenangan di Mekah,

tanpa menumpahkan setetes darah. Para pemimpin Quraisy telah melakukan

banyak kejahatan terhadap dirinya dan para sahabatnya selama tiga belas

tahun di Mekah ternyata ketika kota mekah bisa ditaklukkan oleh Nabi, beliau

berkata, ”hai orang-rang Quraisy, apa yang akan aku lakukan terhadap kalian

setelah kalian aku taklukkan, ”hari ini tidak ada penyesalan ditimpakan

padamu; Tuhan akan mengampunimu. Pergilah, kalian bebas”. Begitu juga,

beliau mempelakukan suku lain yang dikalahkannya dengan ramah dan

membebaskan mereka semua

2. Tawanan Perang

Islam telah menetapkan prinsip umum mengenai tawanan perang.

Muhammad melarang keras membunuh tawanan perang bahkan memerintahkan

kepada para sahabatnya untuk mempelakukan mereka dengan baik. Nabi selalu

menasehati pengikutnya untuk ramah dan sayang pada tawanannya. Para tawanan

perang badar yang selama bertahun-tahun sebelumnya menindas orang Muslim dan

menyebabbkan kesengsaraan yang amat berat pada sebagian mereka, mreka

perlakukan dengan baik.11

Al-Qur’an menganjurkan kepada orang beriman untuk membebaskan

tawanan dengan tebusan atau memperlakukan mereka dengan baik, oleh karena itu,

kalau kamu berjumpa dengan orang yang tidak beriman (dalam pertempuran),

pukullah tengkuknya; kalau kamu telah menggiringnya, kemudian ikatlah tawanan

tersebut; setelah itu perlakukan mereka dengan baik atau lepaskan mereka dengan

tebusan sampai perang melepaskan bebannya (47:4). Nabi memperlakukan mereka

11 Afzalurrahman, Nabi Muhammad Sebagai Seorang Pemimpin Militer ,(Jakarta, Bumi

Aksara, 1991), hlm. 295

Page 88: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

86

dengan baik sekali dan sering memerdekakan mereka, seperti tawanan perang Hunain

dan banyak lagi tawanan lainnya.

Perang hanya boleh mengganggu perdamaian dalam usaha untuk

memperoleh tujuan kemanusiaan yang sebenarnya, memulihkana keadilan dan

perdamaian untuk semua orang menurut hukum Tuhan. Ringkasnya, perang

baru dilakukan karena beberapa hal alasan di bawah ini;12

Pertama, untuk mengamankan dan melindungi idiologi dalam hal ini

Islam yang menjadi dasar sitem keadilan dan kedamaian. Musuh ingin

menghancurkannya sama sekali, dan satu-satunya cara untuk melindungi

Islam adalah mempertahankannya dengan kekuatan yang sama.

Kedua, perang baru dilakukan untuk mempertahankan Madinah

dimana Nabi SAW dan para sahabat dan para sahabat mencari perlindungan

untuk menjalankan kepercayaannya dengan bebas tanpa takut akan campur

tangan dari luar.

Ketiaga, untuk menggertak, jika perlu untuk menghentikan atau

menghancurkan setiap kekuatan agresif dan bermusuhan yang merupakan

sumber bahaya terhadap Negara dan menggagu tercapainya tujuan tersebut.

Keempat, untuk menghancurkan setiapa kekuatan agresif, baik yang

brsifat politik, ekonomi, agama atau social yang merintangi perkembangan

dan pertumbuhan Islam dan kebudayaan dan peradaban Islam.

B. Aspek-Aspek Muatan Dari Prinsip-Prinsip Etika Perang

Di sini prinsip-prinsip peradaban yang memproklamasikan

pengharaman peperangan yang bertujuan untuk menyerang, merampas harta

benda dan menghinakan kehormatan bangsa-bangsa. Perang yang sah

hanyalah perang yang bertujuan untuk:

1. Membela Aqidah dan moral umat

2. Membela kebebasan, kemerdekaan dan keselamatan umat. 13

12 Afzalur Rahman, Nabi Muhammad Sebagi Seorang Pemimpin Militer, (terj. Annas

Siddik, judul asli, Muhammad As Military Leader, Bumi Aksara, 1991), hlm. 20 13 Mustafa As-Siba’I, Pearadaban, Islam Dulu, Kini Dan Esok. (kota pnerbit tahun: tidak

diketahui), hlm. 110

Page 89: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

87

3. Memberi pelajaran terhadap penghianat dan penentang Islam.14

öΝ èδθè= ÏG≈s% uρ 4©®L ym Ÿω tβθ ä3 s? ×π oΨ÷F Ïù tβθ ä3 tƒuρ ß⎦⎪Ïe$! $# ¬! ( Èβ Î* sù (#öθpκ tJΡ $# Ÿξsù tβ≡uρ ô‰ ãã ωÎ) ’n? tã

t⎦⎫ ÏΗÍ>≈©à9$#

“ Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)

ketaatan itu Hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari

memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-

orang yang zalim”. (QS. Al-Baqoroh 193).

Jika tujuan perang yang diajarkan Rasulullah SAW memang begitu,

maka ketika mengumumkan perang untuk kebenaran dan kebaikan itu, kita

tidak boleh berbalik menjadikan perang sebagai alat yang membuat kebatilan

dan kejahatan. Karena itu diantara prinsip perang yang diajarka Rasul SAW

adalah hanya berperang dengan pihak-pihak yang memerangi dan menyerang

kita.

ãöκ ¤¶9$# ãΠ# t pt ø: $# Ìöκ ¤¶9$$ Î/ ÏΘ# tpt ø: $# àM≈tΒãçt ø:$# uρ ÒÉ$ |Á Ï% 4 Ç⎯ yϑ sù 3“ y‰tGôã$# öΝ ä3 ø‹ n= tæ (#ρ߉tF ôã$$ sù

ϵ ø‹ n=tã È≅÷VÏϑ Î/ $ tΒ 3“ y‰tGôã $# öΝ ä3 ø‹ n= tæ 4 (#θà) ¨?$# uρ ©!$# (#þθßϑ n=ôã$#uρ ¨β r& ©! $# yì tΒ t⎦⎫É) −F ßϑø9$#

“Bulan Haram dengan bulan haram,15 dan pada sesuatu yang patut

dihormati,16 berlaku hukum qishaash. oleh sebab itu barangsiapa yang

menyerang kamu, Maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya

terhadapmu. bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah, bahwa Allah beserta

orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al- Baqoroh 194)

14 Jamal Yusuf, op-cit, hlm. 61

15 Kalau umat Islam diserang di bulan Haram, yang Sebenarnya di bulan itu tidak boleh berperang, Maka diperbolehkan membalas serangan itu di bulan itu juga.

16 Maksudnya antara lain ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram

dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.

Page 90: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

88

Dari sini dapat dijelaskan bahwa perang yang sah hanyalah perang

yang disebabkan karena tiga faktor di atas yang akan penulis jelaskan satu

persatu dibawah ini:

1. Membela Aqidah Dan Moral Umat

Aqidah Islamiyah (aqidah yang berlandaskan ajaran agama Islam)

adalah sebuah nama yang harus dijadikan tuntunan hidup setiap individu

uamat Islam. Juga dijadikan pedoman dalam gerak-gerik sehari-hari dan

benar-benar menjadi pegangan hidup, meskipun banyak godaan yang bisa

melunturkan ketebalan imannya. Godaan-godaan itu bisa berupa siksaan fisik

maupun psikis yang sangat berat, diusir dari negaranya dan diancam

keberadaan agamanya. Dalam hal ini umat Islam harus bertindak tegas karena

godaan semacam ini lebih besar perjuangannya daripada perang, sedangkan

tujuan yang ingin dicapai adalah untuk menjaga eksistensi umat manusia dmi

tetap berlangsungnya kehidupan. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt:

(#θä9$ s% ⎯ s9 x8 tÏO÷σ œΡ 4’n? tã $tΒ $ tΡ u™ !%y` š∅ÏΒ ÏM≈uΖÉi t7 ø9$# “ Ï%©! $#uρ $ tΡ tsÜ sù ( ÇÙ ø% $$ sù !$tΒ |MΡ r&

CÚ$ s% ( $yϑ ¯Ρ Î) © ÅÓ ø) s? Íν É‹≈yδ nο 4θuŠ pt ø:$# !$ u‹ ÷Ρ ‘$! $#

“Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu

daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang Telah datang kepada kami

dan daripada Tuhan yang Telah menciptakan Kami; Maka putuskanlah apa

yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu Hanya akan dapat

memutuskan pada kehidupan di dunia Ini saja”. (QS. Thaha (20): 72)

Fitrah dalam agama dan fitrah dalam akidah adalah dua ungkapan yang

bisa mempengaruhi seorang muslim untuk memperoleh suatu kebahagiaan di

dunia dan di akherat, sedangkan kebahagiaan yang didapat akan kekal untuk

selamanya. Allah SWT. menjadikan surga yang diperuntukkan buat orang-

orang yang bertaqwa dari hamba-hambanya yang selalumengerjakan amal

shaleh. Dari sinilah juga Allahswt. Mensyariatkan jihad menghadapi orang-

Page 91: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

89

orang yang suka membuat fitnah berkaitan dengan agama dan aqidah, karena

samdngan orang-orang yang suka berperang. Allah berfirman:

(#θè= ÏG≈s% uρ ’Îû È≅‹ Î6y™ «! $# t⎦⎪ Ï%©! $# óΟ ä3 tΡθ è=ÏG≈s) ムŸωuρ (#ÿρ ߉tG÷ès? 4 χ Î) ©!$# Ÿω =Åsãƒ

š⎥⎪ ωtG÷èßϑ ø9$# ∩⊇®⊃∪

”Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas karena sesunguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Al-Baqarah: 190)

öΝ èδθ è= çF ø% $#uρ ß] ø‹ ym öΝ èδθ ßϑçGø É) rO Ν èδθ ã_Ì÷z r& uρ ô⎯ÏiΒ ß] ø‹ ym öΝ ä.θã_t÷z r& 4 èπ uΖ÷F Ï ø9$# uρ ‘‰ x©r&

z⎯ÏΒ È≅÷Gs) ø9$# 4 Ÿωuρ öΝ èδθ è= ÏG≈ s) è? y‰Ζ Ïã ωÉfó¡ pRùQ $# ÏΘ#tpt ø:$# 4© ®L ym öΝ ä.θè= ÏF≈s) ムϵŠÏù ( β Î*sù öΝ ä.θè= tG≈s%

öΝ èδθ è= çF ø% $$ sù 3 y7 Ï9≡x‹ x. â™!#t“ y_ t⎦⎪ÍÏ≈s3 ø9$#

“Dan Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah

mereka dari tempat mereka Telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah17 itu

lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi

mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat

itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), Maka Bunuhlah mereka.

Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 191)

Orang-orang yang suka berbuat fitnah dan suka menindas harus

diperangi agar tindakan mereka tidak merajalela dan umat Islam dilarang

keras pergi berperang bersama-sama orang zalim.

Rasulullah SAW tidak membenarkan umat Islam ikut serta berperang

melawan bangsa Romawi, karena yang mengajak adalah orang-orang Syam

yang menolak keberadaan umat Islam. Tetapi setelah bangsa Romawi

melampaui batas terhadap hak-hak asasi umat Islam, barulah Rasulullah SAW

17 fitnah (menimbulkan kekacauan), seperti mengusir sahabat dari kampung halamannya,

merampas harta mereka dan menyakiti atau mengganggu kebebasan mereka beragama.

Page 92: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

90

memerintahkan umatnya memerangi mereka. Rasulullah SAW juga pernah

mengutus salah satu sahabat menemui raja Kisra, Qushaira, Muqaiqis, dan

raja-raja Arab lainnya agar mereka masuk Islam dan diikuti rakyat mereka

masing-masing dengan kesadarannya sendiri, kecuali orang-orang yang

fanatik dari penduduk Syam. Tabiat dan watak meeka suka berperang dan

menyiksa orang-orang yang suka berdamai. Melihat kenyataan ini Rasulullah

tidak tingal diam untuk memerangi penduduk Syam agar tindakan mereka

tidak merajalela dan penyiksaan-penyiksaan tidak mendapat tempat di muka

bumi.

Dibolehkan menggunakan kekuatan untuk melakukan pembelaan;

membela tanah air, memepertahankan hak bagi orang lain, memberikan hak

orang lain untuk memilih akidah mereka.18

Bukan hanya kebebasan Akidah saja yang dituntut kepada umat yang

mengumumkan perang, tapi juga harus menjamin seluruh kebebasan akidah

dan melindungi tempat iabadah masing-masing agama.

”Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; sesungguhnya

telah jelas jalan yang yang benar daripada jalan yang salah.” (QS.

Al-Baqarah: 256).

Dari sini dapat dijelaskan bahwa yang bisa membangkitkan perang

dalam agama Islam adalah berkaitan erat dengan landasan-landasan yang

utama, perlunya suatu pembelaan dan adanya akidah yang tinggi agar tidak

tercemar.19

Jadi perang untuk membela akidah, kemerdekaan dan perdamaian

inilah perang yang sah.

2. Membela Harga Diri, Negara, Harta Benda, Dan Kepemilikan Lainnya

Berperang mempunyai dasar hukum yang kuat dalam Islam, dan wajib

bagi umat Islam berperang bila bertujuan untuk membela harga diri, negara,

18 James Turner Johnson, Perang Suci Atas Nama Tuhan: Dalam Tradisi Barat Dan

Islam, (terj. Ilyas Hasan, jdl. Asli; The Holy War Idea In Western And Islmamic Tradition, Bandung; pustaka hidayah, 1997), hlm. 90 19 Jamal Yusuf, op-cit, hlm. 53

Page 93: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

91

harta kekayaan dan barang-barang yang dimiliki lainnya. Apabila terjadi

penganiayaan terhadap terhadap seorang muslim maka ia wajib membela

dirinya dengan segala kemampun yang dimiliki, dan Islam mengharamkan

umat Islam menyerah kepada musuh tanpa perlawanan yang berarti. Islam

mewajibkan juga kepada pemeluknya untuk membela sanak saudaranya yang

terancam, baik jiwa maupun harta bendanya. Orang yang terbunuh karena

membela anak, keluarga, dan harga dirinya atau menjaga kehormatannya

maka dia mati dalam keadaan syahid. Hal ini diperkuat oleh hadis Nabi saw.

melalui sabdanya ”barang siapa yang terbunuh karena (mempertahankan)

hartanya, dia mati syahid. Barang siapa yang terbunuh karena (membela)

darahnya, dia mati syahid. Barang siapa mati terbunuh karena (membela)

agamanya, dia mati syahid. Barang siapa mati terbunuh karena (membela)

keluarganya, dia mati syahid.” (HR. Bukhari Muslim)

Islam memerangi orang-orang Yahudi karena ada perintah dari Allah

SWT, sebab mereka suka menyandra orang-orang Islam dari kalangan anak-

anak kecil, kaum wanita dan orang tua, serta mereka merampas bumi palestina

(di dalamnya terdapat Masjidil Aqsha). Allah SWT berfirman: ”Mengapa

kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang

lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa

yang ada dalam surat An-Nisa’:

$tΒ uρ ö/ä3 s9 Ÿω tβθ è= ÏG≈s) è? ’Îû È≅‹ Î6y™ «! $# t⎦⎫ Ï yèôÒtF ó¡ ßϑø9$#uρ š∅ ÏΒ ÉΑ%y Ì̀h9$#

Ï™ !$|¡ ÏiΨ9$#uρ Èβ≡t$ ø! Èθø9$#uρ t⎦⎪Ï% ©! $# tβθ ä9θà) tƒ !$oΨ−/ u‘ $oΨô_Ì÷z r& ô⎯ÏΒ Íν É‹≈yδ Ïπ tƒö s) ø9$# ÉΟ Ï9$ ©à9$# $ yγ è=÷δ r&

≅yèô_$#uρ $uΖ ©9 ⎯ÏΒ šΡ à$ ©! $ |‹ Ï9uρ ≅yèô_$# uρ $ oΨ©9 ⎯ÏΒ šΡà$ ©! # ·ÅÁ tΡ ∩∠∈∪

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-

orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang

semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri Ini

(Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi

Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" (QS. An-Nisa’: 75).

Page 94: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

92

Apabila ada sekelompok orang yang mencoba merampas harta orang-

orang kaya dan terjadi di negara Islam, maka umat Islam wajib mencegah dan

memerangi mereka, kerena mereka pantas dianggap musush Islam. Harta

benda adalah suatu sandaran yang kuat untuk dijadikan salah satu sarana

dalam menciptakan kedamaian, pemerataan pembangunan, mengadakan

pergerakan untuk memperoleh keberhasilan sebuah perjuangan. Orang Islam

yang memiliki harta yang banyak dan dipergunakan dengan semestinya, dia

tidak akan mendapat kesulitan untuk mewujudkan apa yang dikehendaki, dan

apabila dia terbunuh karena membela harta bendanya, dia mati syahid.dalam

suatu hadis yang bersumber dari abu hurairah ditegaskan: ”seorang laki-laki

datang kepada Rasulullah dan bertanya, ”wahai Rasulullah! Bagaimana

menurutmu, jika seseorang mau mengambil hartaku?” Beliau menjawab:

”jangan berikan apa yang ada padamu.” Dia bertanya: ”bagaimana

menurutmu jika ia memerangiku?” ” beliau menjawab: ”perangi dia.” Dia

bertanya: ”Bagaimana, jika ia membunuhku?” Beliau menjawab: ”kamu mati

syahid.” dia tanya lagi: ”bagaimana jika aku membunuhnya?” Beliau

menjawab: ”Dia masuk neraka.” (HR.Bukhari Nasa’i).

3. Memberi Pelajaran Terhadap Penghianat Dan Penentang Islam

Allah SWT. memerintahkan agar umat Islam memikirkan sifat jujur

dalam mengarungi pergaulan hidup dan selalu menepati janji serta

menyempurnakan kewajiban-kewajiban. Sifat ini harus dimiliki oleh setiap

Muslim, tidak berbuat dosa dan tidak berkhianat karena agama Islam

memerintahkan kepada pemeliknya untuk melakukan perbuatan yang ma’ruf

serta melarang perbuatan yang mungkar dan keji. Allah SWT berfirman:

* ¨β Î) ©! $# öΝ ä. ããΒù'tƒ β r& (#ρ –Šxσ è? ÏM≈uΖ≈ tΒ F{$# #’n< Î) $ yγ Î=÷δ r& # sŒÎ) uρ Ο çF ôϑ s3 ym t⎦ ÷⎫ t/

Ĩ$ ¨Ζ9$# β r& (#θßϑä3 øt rB ÉΑô‰yèø9$$ Î/ 4 ¨β Î) ©! $# $ −ΚÏèÏΡ /ä3 Ýà Ïè tƒ ÿ⎯ϵ Î/ 3 ¨β Î) ©! $# tβ%x. $ Jè‹ Ïÿ xœ #ZÅÁ t/

Page 95: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

93

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di

antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat”. (QS An-Nisa’(4):58)

Ÿωuρ (#θç/t ø) s? tΑ$ tΒ ÉΟŠ ÏKuŠ ø9$# ωÎ) © ÉL ©9$$ Î/ }‘ Ïδ ß⎯|¡ ômr& 4©®L ym x è=ö7 tƒ … çν £‰ä©r& 4 (#θèù÷ρ r&uρ ωôγ yèø9$$Î/ (

¨β Î) y‰ôγ yèø9$# šχ%x. Zωθä↔ ó¡ tΒ

”Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang

lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji, sesungguhnya

janji itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 34)

Di antara musuh-musuh Islam adalah kaum Yahudi, di mana mereka

suka memperlakukan umat Islam dengan penuh kebohongan, penghinaan, tipu

muslihat dan selalu memata-matai dunia Islam. Ketika Rasulullah SAW hijrah

kekota Madinah Al- Munawarah, harta kekayaan mereka

Jika perang berkobar, jangan sampai melupakan prinsip- prinsip yang

telah di bangun oleh Rasulullah. Perang kemanusiaan yang murni karena

Allah SWT harus tetap manusiawi, dalam wasilah-wasilahnya dan ketika

gencarnya jalan peperangan.20 Dari sini lahir wasiat-wasiat yang tak pernah

ada duanya dalam sejarah, seperti wasiat yang disampaikan Abu Bakar.

Semasa kepemimpinan Muhammad dan Khulafaur Rasyidin antara

lain diriwayatkan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq sebelum mengirim pasukan

untuk berperang melawan pasukan Romawi, memberikan pesan pada

pasukannya , yang kemudian menjadi etika dasar dalam perang yaitu:21

* Jangan berkhianat.

* Jangan berlebih-lebihan.

* Jangan ingkar janji.

20 Ibid, hlm. 112 21 Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Jihad"

Page 96: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

94

* Jangan mencincang mayat.

* Jangan membunuh anak kecil, orang tua renta, wanita.

* Jangan membakar pohon, menebang atau menyembelih binatang ternak

kecuali untuk dimakan.

* Jangan mengusik orang-orang Ahli Kitab yang sedang beribadah.

Perang kemanusiaan yang disyariatkan di jalan Allah, bukan untuk

kejahatan dan kezaliman. Perang ini terus terikat dengan prinsip-prinsip

kemanusiaan yang penyayang hingga berakhir dengan damai atau menang,

jika damai, semua perjanjian di dalamnya dihormati dan isi dari perjanjian itu

wajib dilaksanakan. Hal ini telah diperintahkan oleh Allah dalam firmannya:

(#θèù÷ρ r&uρ ωôγ yèÎ/ «! $# #sŒÎ) óΟ ›?‰yγ≈tã Ÿωuρ (#θàÒà)Ζ s? z⎯≈yϑ÷ƒF{$# y‰÷èt/ $ yδ ω‹ Å2öθs? ô‰ s%uρ

ÞΟ çFù= yè y_ ©! $# öΝ à6ø‹ n= tæ ¸ξŠ Ï x. 4 ¨β Î) ©! $# ÞΟ n=÷ètƒ $ tΒ šχθè=yèø s?

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah

kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya,

sedang kamu Telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-

sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”.

(QS. An-Nahl, 91)

Jika menang maka kemenangan itu merupakan kemenangan kelompok

yang marah demi kebenaran dan mati syahid di jalan itu. Ketika memperoleh

kemenangan maka yang hanya akan diperbuat mengokohkan tonggak-tonggak

kebenaran di muka bumi serta menolak kerusakan dan keangkaraan ditengah-

tengah manusia. Inilah manusia dan peradaban yang dikatakan Allah dalam

Al-Qur’an:

t⎦⎪Ï% ©! $# β Î) öΝ ßγ≈̈Ψ©3 ¨Β ’Îû ÇÚö‘ F{$# (#θãΒ$ s% r& nο 4θn=¢Á9$# (#âθs?# u™uρ nο 4θŸ2 ¨“9$# (#ρãtΒ r& uρ Å∃ρã ÷èyϑ ø9$$Î/

(#öθyγ tΡ uρ Ç⎯tã Ìs3Ζßϑ ø9$# 3 ¬!uρ èπ t6É)≈tã Í‘θãΒ W{$#

Page 97: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

95

”Yaitu orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka dimuka bumi,

niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakt, menyuruh berbuat yang

ma’ruf dan mencgah dari perbuatan ang mungkar; dan kepda Allah lah

kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj: 41)

Ini merupakan pembatasan bagi perbuatan negara yang menang.

Misinya setelah kemenangan adalah meningikan roh, mengangkat keadilan

dalam masyarakat, tolong menolong untuk kebaikan dengan kemanfaatan

manusia serta mencegah kejahatan dan kerusakan di bumi.

Inilah prinsip-prinsip perang yang diajarkan Rasulullah, yang

menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kasih sayang dan pemenuhan

perjanjian, sebagi bentuk pesan moral etika perang Islam.

Menutup bab ini, kita dapat mengambil simpulan bahwa formulasi

etika perang sebenarnya adalah upaya untuk mempertahankan diri dalam

lingkungan perang yang menantang dan dinamis. Termasuk di dalamnya

adalah upaya-upaya untuk meraih keberhasilan dan aktivitas peperangan yang

dilakukan.

Page 98: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Inilah tujuan terbesar dari etika perang, dalam praktek yang telah

dicontohkan Muhammad SAW yaitu: membebaskan manusia dari perbudakan

manusia agar mereka menghamba hanya kepada Allah.

Perang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah perang yang

dilakukan karena terpaksa, Nabi Muhammad SAW tidak menjadikan perang

sebagai tujuan, bahkan tidak mengizinkan kepada pemeluknya kecuali untuk satu

tujuan yang besar, yaitu perdamaian dan ketentraman. Perdamaian merupakan

tujuan Islam yang utama,

Jadi, peperangan dalam Islam hanya suatu keterpakasaan yang tidak bisa

dihindari lagi dan tidak boleh direntang panjangkan. Allah SWT melarang kaum

Muslimin mengadakan agresi dan mencegah membunuh musuh berlebihan.

Kemudian yang menjadi muatan dari prinsip etika perang dalam Islam

adalah:

Yang pertama, prinsip membela aqidah atau kebebasan dalam

menjalankan ibadah yang didasarkan bedasarkan ayat-ayat da Allah SWT.

Kedua, membela kemerdekaan dan kebebasan umat atau negara juga

didasarkan denga ayat-ayat Allaah SWT.

Ketiga, Memberi pelajaran terhadap penghianat dan penentang Islam juga

didasarkan dengan ayat-ayat Allah SWT.

B. Saran-Saran

Setelah penulis menyelesaikan karya skripsi ini, maka ada hal-hal yang

harus diperhatikan, pertama jangan melupakan isi pesan perang yang disampaikan

Page 99: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

83

oleh Abu bakar saat perang, kedua dibolehkan berperang jika keadaan terpakasa

yang tidak bisa di hindari lagi.

Jika terjadi konflik seperti kekerasan ataupun perang, maka karya ini bias

dijadikan rujukan, bagaimana hendaknya yang harus dilakukan jika kekerasan

atau perang terjadi, dan langkah apa yang harus diambil jika perang berlangsung

Jadi sebelum berperang, ataupun jika perang sedang berlangsung hendak

jangan melupakan prinsip-prinsip dasar perang dan aspek muatan dari prensip-

prinsip perang itu sendiri, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yakni

perang karena keterpakasaan yang tidak dapat dihindari lagi dan yang secara

moral dapat bolehkan.

C. Penutup

Demikian skripsi yang yang saya susun, yang mungkin jauh dari

kesempurnaan, karena sebagai manusia pasti melakukan kesalahan dan

mempunyai banyak kekurangan. Namun paling tidak, tulisan saya ini bisa ikut

mewarnai kegiatan intelektual, sehingga tulisan ini dianggap suatu langkah awal

untuk memikirkan ulang strategi pertahanan untuk keamanan dunia khususnya

Indonesia. Kajian yang dilakukan di sini dimaksudkan untuk membuka gerbang

bagi pengembangan suatu strategi pertahan dan perang yang menempatkan aspek

moralitas sebagai pertimbangan primer, lebih mengutamakan eksplorasi

alternatif-alternatif resolusi konflik sebelum memikirkan penggunaan instrumen

perang dan terutama, tidak lagi melibatkan masyarakat sipil dalam aplikasi

pertahanan tarjed operasi perang tanpa mempertimbangkan dampak-dampak fisik

dan psikis yang mungkin terjadi akibat meletusnya kekerasan terorganisir.

Untuk itu saran dan kritik yang membangun, saya harapkan demi riset dan

penelitian lebih jauh dan bisa menjadi lebih baik lagi.

Page 100: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Inilah tujuan terbesar dari etika perang, dalam praktek yang telah

dicontohkan Muhammad SAW yaitu: membebaskan manusia dari perbudakan

manusia agar mereka menghamba hanya kepada Allah.

Perang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah perang yang

dilakukan karena terpaksa, Nabi Muhammad SAW tidak menjadikan perang

sebagai tujuan, bahkan tidak mengizinkan kepada pemeluknya kecuali untuk satu

tujuan yang besar, yaitu perdamaian dan ketentraman. Perdamaian merupakan

tujuan Islam yang utama,

Jadi, peperangan dalam Islam hanya suatu keterpakasaan yang tidak bisa

dihindari lagi dan tidak boleh direntang panjangkan. Allah SWT melarang kaum

Muslimin mengadakan agresi dan mencegah membunuh musuh berlebihan.

Kemudian yang menjadi muatan dari prinsip etika perang dalam Islam

adalah:

Yang pertama, prinsip membela aqidah atau kebebasan dalam

menjalankan ibadah yang didasarkan bedasarkan ayat-ayat da Allah SWT.

Kedua, membela kemerdekaan dan kebebasan umat atau negara juga

didasarkan denga ayat-ayat Allaah SWT.

Ketiga, Memberi pelajaran terhadap penghianat dan penentang Islam juga

didasarkan dengan ayat-ayat Allah SWT.

B. Saran-Saran

Setelah penulis menyelesaikan karya skripsi ini, maka ada hal-hal yang

harus diperhatikan, pertama jangan melupakan isi pesan perang yang disampaikan

Page 101: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

83

oleh Abu bakar saat perang, kedua dibolehkan berperang jika keadaan terpakasa

yang tidak bisa di hindari lagi.

Jika terjadi konflik seperti kekerasan ataupun perang, maka karya ini bias

dijadikan rujukan, bagaimana hendaknya yang harus dilakukan jika kekerasan

atau perang terjadi, dan langkah apa yang harus diambil jika perang berlangsung

Jadi sebelum berperang, ataupun jika perang sedang berlangsung hendak

jangan melupakan prinsip-prinsip dasar perang dan aspek muatan dari prensip-

prinsip perang itu sendiri, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yakni

perang karena keterpakasaan yang tidak dapat dihindari lagi dan yang secara

moral dapat bolehkan.

C. Penutup

Demikian skripsi yang yang saya susun, yang mungkin jauh dari

kesempurnaan, karena sebagai manusia pasti melakukan kesalahan dan

mempunyai banyak kekurangan. Namun paling tidak, tulisan saya ini bisa ikut

mewarnai kegiatan intelektual, sehingga tulisan ini dianggap suatu langkah awal

untuk memikirkan ulang strategi pertahanan untuk keamanan dunia khususnya

Indonesia. Kajian yang dilakukan di sini dimaksudkan untuk membuka gerbang

bagi pengembangan suatu strategi pertahan dan perang yang menempatkan aspek

moralitas sebagai pertimbangan primer, lebih mengutamakan eksplorasi

alternatif-alternatif resolusi konflik sebelum memikirkan penggunaan instrumen

perang dan terutama, tidak lagi melibatkan masyarakat sipil dalam aplikasi

pertahanan tarjed operasi perang tanpa mempertimbangkan dampak-dampak fisik

dan psikis yang mungkin terjadi akibat meletusnya kekerasan terorganisir.

Untuk itu saran dan kritik yang membangun, saya harapkan demi riset dan

penelitian lebih jauh dan bisa menjadi lebih baik lagi.

Page 102: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

84

Daftar pustaka

Amstrong Karen, Muhammad Biografi Sang Nabi, (terj. Joko Sudaryanto,

judul asli; Muhammad a Biography The Prophet, Jendela, Yogyakarta, 2001) As-Shiddeiqy Hasbi, al-Islam, (Jakarta, Mutiara, cet. II, 1952) Aziz Abdul, Perang Dan Damai Dimasa Pemerintahan Rasulullah, (terj. H.

Syalim Basyarahil, Judu Asli, Muhammad Bainal Harbi Wssalami, Jakarta: Ngema Insani Press, 1991)

As-Sidiqy Tengku Muhammad sawhasby, Tafsir al-Qur’anul Majid,

(Semarang: Pustaka Rizki cet. II, 1995)

Ali Abul Hasan Al-Hasani An-nadwi, Sejarah Lengkap Nabi Muhammad Saw,(Yogyakarta: Mardiyyah press, 2006)

As-Siba’I Mustafa, Pearadaban, Islam Dulu, Kini Dan Esok. (kota pnerbit tahun: tidak diketahui)

Departemen agama republic Indonesia , Al-Qur’an dan terjemahannya,

(Jakarta: CV. Alwaah, 1989)

Faisal Sanapiah, Metodologi Penelitian Pendidikan, (usaha nasional, Surabaya, 1982)

Hadi Sutrisno, Metode Riset, (Fakultas Spikologi Unifersitas Gajah Mada,

1987) Hamid Abdul Al- Khatib, Ketinggian Risalah Nabi Muhammad saw Saw,

(Jakarta: Bulan Bintang, Jilid I, Cetakan Pertama, 1976) http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=122561&ka

t_id=105&kat_id1=147&kat_id2=291 http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=122561&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=291

http://id.wikipedia.org/wiki/Jihad Hadjar Ibnu, Dasr-Dasar Metodologgi

Penelitian Kuantitatif Dan Pendidikan, (Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996) http://ical88.Wordpress.com/2007/11/01/biografi-Nabi-Muhammad-saw/ http://members.tripod.com/~Dipintusepi/hijrah2.html Ibrahim Teuku Al-fian, Metode Dan Metodologi Sejarah, makalah, ________

)

Page 103: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

85

Ismail Tahia al-, Tarikh Muhammad saw; Teladan Perilaku Ummat, (terj. A.. Nasir Budiman, Judul Asli, The Life Of Muhammad: His Life Based On The Earliest Sources, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996)

Johnson James Turner, Perang Suci Atas Nama Tuhan: Dalam Tradisi Barat

Dan Islam, (terj. Ilyas Hasan, jdl. Asli; The Holy War Idea In Western And Islmamic Tradition, Bandung; pustaka hidayah, 1997)

Kunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Rineka Cipta, Jakarta, 1991) Komarudin, Kamus Riset, (Angkasa, Bandung, 1984), hlm. 120 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama R.I. Al-Qur’an dan

terjemahnya, CV. Alwaah, Semarang, 1989)

Larry May, Etika Terapan; Sebuah Pendekatan Multi Cultural, (terj. Sinta Carolina, judul asli, Applied etick; a Multicultural Approach, Yogyakarta: Tiara Wacana, , 2001)

Muhadjir Nueng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Rake Sarasian,

Yogyakarta, 1992) Muliong Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Remaja Rodakarya,

Bandung, 2001) Malaka Tan, Pandangan Hidup, Yogyakarta: CV. Adipura, cet I Nasution Deby, Kedudukan Militer Dalam Islam Dan Peranannya Pada Masa

Rasulullah Saw, Tiara Wacana, IKAPI, Yogyakarta, 2003) Nazir Moh, Metode Penelitian, (Ghalia Indonesia, Jakarta 1998), hlm. 62 Nawawi Hadlir, Penelitian Terapan, (Gajah Mada Universitas Press,

Yogyakarta, 1996) Pimay Wafiyah Awaluddin, Sejarah Dakwah, (Semarang: RaSAIL cet. I,

2005)

Renier G.J., History; Its Purpose End Mothod (dikutip, misri A. Muchsin,.

Filsafat Sejarah Dalam Islam, Khasanah Pustaka Indonesia 2002) Rahman Afzalur, Nabi Muhammad Sebagi Seorang Pemimpin Militer, (terj.

Annas Siddik, judul asli, Muhammad As Military Leader, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)

Page 104: halaman judul REFORMULASI ETIKA PERANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · validitas dan faktualitas apa yang dihasilkan dari kegiatan ... aspek apa yang

86

Ramadhan Muhammad said, sirah nabawiyah; analisis ilmuah manhajiah terhadap sejarah pergerakan Islam di masa rasulullah saw, (kota, penerbit, tahun tidak diketahui)

Ridwan Nur Khalik, Detik-Etik Pembongkaran Agama; Mempopulerkan Agamankebajikan, Menggagas Pluralisme-Pembebasan, (Yogyakart: Naskah Nusantara, 2003)

Siddieqy Hasbi Ash-, Al- Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977)

Sadzalis Munawwir, Islam dan tata Negara; ajaran sejarah dan pemikiran,

(Jakarta, UI Press, 1993) Shafiyyurahman Syaikh Al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah, (tej. Khatur

Syuhardi., judul asli. Ar-Rahiqul Makhtum, Jakarta: pustaka kaustar, 1997) Tresna Yauana Ryan, Art Of War, Menejemen Strategi Dibalik Kemenangan

Rasulullah saw, (progresso, bandung, 2007)

Tholfson Trygve R., Historical Thingking, (dikutip, Misry A. Muchsin, Filsafat Sejarah Dalam Islam, Khazanah Pustaka Indonesia, 2002)

Yasien Asy Syekh Khalil, Muhammad Dimata Cendikiawan Barat, ( cetakan, kota, tahun tidak diketahui)

Yahya Imam, Tradisi Militer Dalam Islam, (Logung Pustaka, Yogyakarta, 2003)

Yusuf Jamal Al-Khulafat, Seni Dan Strategi Perang Masa Rasulullah, (terj. Ahmad Assahili, Izzan Pustaka Yogayakarta, 2002)