HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat...

80
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS OVERCLOCKING PADA PROSESOR AMD RYZEN 5 2600 TERHADAP KINERJA SISTEM KOMPUTER SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: ALFARUQ ASRI NIM. 160212058 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM-BANDA ACEH 2020 M/1441 H

Transcript of HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat...

Page 1: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

H A L A MA N J U D U L

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS OVERCLOCKING PADA PROSESOR AMD RYZEN 5 2600 TERHADAP KINERJA SISTEM KOMPUTER

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ALFARUQ ASRI

NIM. 160212058

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2020 M/1441 H

Page 2: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

ii

H A L A MA N P E R S E T U J U A N

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS OVERCLOCKING PADA PROSESOR

AMD RYZEN 5 2600 TERHADAP KINERJA SISTEM KOMPUTER

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam

Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh Sebagai Beban Studi Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

Oleh

ALFARUQ ASRI

NIM. 160212058

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Prodi Pendidikan Teknologi Informasi

Disetujui Oleh:

Pembimbing I,

Bustami, M.Sc NIP. 198604082014031001

Pembimbing II,

Mira Maisura, M.Sc NIP. 198605272019032011

Page 3: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

iii

H A L A MA N P E N G E S A H A N

Page 4: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Alfaruq Asri NIM : 160212058 Program Studi : Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan Judul Skripsi : Implementasi Dan Analisis Overclocking Pada Prosesor

AMD Ryzen 5 2600 Terhadap Kinerja Sistem Komputer

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mengembangkan danmepertanggung jawabkannya.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asliatau tanpa izin pemiliknya.

4. Tidak memanipulasi dan memalsukan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karyaini.

Bila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan dan ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar persyaratan, maka saya siap dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN-

Ar-Raniry Banda Aceh.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Banda Aceh, 25 Agustus 2020 Yang menyatakan,

Alfaruq Asri NIM. 160212058

Page 5: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

v

ABSTRAK

Nama : Alfaruq Asri NIM : 160212058 Fakultas / Prodi : Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Teknologi Informasi Judul : Implementasi dan Analisis Overclocking pada Prosesor

AMD Ryzen 5 2600 Terhadap Kinerja Sistem Komputer Pembimbing I : Bustami, M.Sc Pembimbing II : Mira Maisura, M.Sc Kata Kunci : Prosesor, Overclock, Sistem Komputer, Benchmark.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kinerja kecepatan prosesor yang

signifikan setelah peningkatan clockspeed prosesor yang baik, serta stabil dan

melihat pengaruh overclocking yang ditimbulkan oleh kinerja sistem komputer saat

digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik

pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan pengukuran

pada prosesor. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan

benchmark sintetis dan real world pada prosesor AMD Ryzen 5 2600 dalam kondisi

sebelum dan sesudah di overclock, mengukur dan menguji stabilitas sistem,

temperatur prosesor, serta konsumsi daya prosesor dengan membandingkan hasil

pengukuran awal dan pengukuran akhir. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa

kinerja sistem komputer meningkat saat prosesor di overclock.

Kata kunci: Prosesor, Overclock, Sistem Komputer, Benchmark.

Page 6: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

vi

ABSTRACT

Nama : Alfaruq Asri NIM : 160212058 Fakultas / Prodi : Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Teknologi Informasi Judul : Implementation and Analysis of Overclocking on the

AMD Ryzen 5 2600 Processor on Computer System Performance

Pembimbing I : Bustami Pembimbing II : Mira Maisura Kata Kunci : Prosesor, Overclock, Sistem Komputer, Benchmark.

This study aims to obtain significant processor performance after a good increase

in processor clock speed, as well as stable and overclocking effects caused by

computer system performance when used for daily use. This research is experiment,

technical, and the data is to conduct experiments and take measurements on the

processor. The data analysis technique used is to perform synthetic and real-world

benchmarks on the AMD Ryzen 5 2600 processor in pre-and post-overclock

conditions, measuring and testing system stability, processor temperature, and

processor power consumption by comparing the initial and final measurement

results. The measurement results show that the computer system performance increases when the processor is overclocked.

Keyword: Processor, Overclock, Computer System, Benchmark.

Page 7: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayahnya, tak lupa pula shalawat dan salam penulis

panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi penerang dalam

kehidupan ini, sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Implementasi dan Analisis Overclocking Pada Prosesor AMD Ryzen 5 2600

Terhadap Kinerja Sistem Komputer” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna dan tentunya banyak kekurangan, berhubung peneliti

masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan dari pembaca sekalian sehingga karya ilmiah

ini bisa menjadi lebih baik dan sempurna lagi dalam penelitian selanjutnya.

Skripsi ini dapat selesai atas arahan, bantuan, dan bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan

hati, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya atas segala kasih sayang, dan doa dalam

mendukung penulis menyelesaikan kuliah di UIN Ar-Raniry.

2. Bapak. Dr. Muslim Razali, SH., M.Ag, sebagai Dekan Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.

Page 8: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

viii

3. Bapak Yusran, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi

Informasi UIN Ar-Raniry.

4. Bapak Bustami M.Sc selaku pembimbing I dan Ibu Mira Maisura,

M.Sc selaku Pembimbing II, yang telah banyak meluangkan

waktunya dalam bimbingan kami.

5. Bapak Masrura Mailany, S.T., M.T.I. selaku pembimbing akademik

yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing

penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan atas segala waktunya yang telah mendidik dan melayani

penulis selama mengikuti proses belajar mengajar di UIN Ar-Raniry.

7. Saudara-saudaraku serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan terkhusus Angkatan 2016 yang dengan keakraban dan

persaudaran banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga semua pihak tersebut diatas mendapat pahala yang berlipat

ganda di sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

penulis, rekan-rekan, masyarakat serta bangsa dan Negara. Amin

Banda Aceh, 25 Agustus 2020 Penulis

Alfaruq Asri

Page 9: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i

Halaman Persetujuan ..................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ...................................................................................... iii

Lembar Pernyataan ........................................................................................ iii

Abstrak ............................................................................................................. v

Kata Pengantar ................................................................................................ vii

Daftar Isi ........................................................................................................... ix

Daftar Gambar ................................................................................................ xii

Daftar Tabel...................................................................................................... xiv

Daftar Singkatan .............................................................................................. xv

Daftar Istilah .................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

1.4. Batasan Masalah ............................................................................. 5

1.5. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7

2.1. Penelitian Terdahulu....................................................................... 7

2.2. Definisi Prosesor (Central Processing Unit).................................. 9

2.3. Bagian – Bagian Pada Prosesor ...................................................... 10

2.4. Prosesor AMD Ryzen ..................................................................... 10

2.4.2 Teknologi Prosesor AMD Ryzen.......................................... 12

2.5. Motherboard ................................................................................... 14

2.6. HSF (HeatSink Fan) ....................................................................... 15

2.7. Water Cooling System ................................................................... 16

Page 10: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

x

2.8. RAM (Random Access Memory) .................................................... 17

2.9. PSU (Power Supply) ....................................................................... 18

2.10. BIOS (Basic Input Output System) ................................................. 19

2.11. Definisi Overclock ......................................................................... 19

2.12. Keuntungan dan kerugian dari Overclock ..................................... 21

2.13. Benchmark ...................................................................................... 22

2.13.1 Cinebench R-15 ................................................................... 23

2.13.2 Geekbench 5 ......................................................................... 24

2.14. CPU-Z ............................................................................................ 25

2.15. HWiNFO ....................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 27

3.1. Rancangan Penelitian ..................................................................... 27

3.2. Tahapan Penelitian ........................................................................ 28

3.2.1 Persiapan Bahan Dan Media ............................................... 28

3.2.2 Konfigurasi BIOS ............................................................... 30

3.2.3 Pengujian Overclock ............................................................ 33

3.2.4 Pengujian Benchmark Aplikasi Sintetis Dan Real World .... 34

3.2.5 Pengukuran Stabilitas, Temperatur Dan Konsumsi Daya.... 36

3.2.6 Analisa Hasil ........................................................................ 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 39

4.1. Pengujian Benchmark Sintetis ....................................................... 39

4.1.1 Hasil Benchmark Sintetis Cinebench R15 ........................... 39

4.1.2 Hasil Benchmark Sintetis Geekbench 5 ............................... 40

4.2. Pengujian Benchmark Real World ................................................ 41

4.2.1 Pengujian Rendering ............................................................ 41

4.2.2 Pengujian Framerate ........................................................... 42

4.3. Pengujian Stabilitas Overclock ....................................................... 43

4.3.1 Pengujian Stabilitas Overclock pada kecepatan 4.0 Ghz ..... 43

4.3.2 Pengujian Stabilitas Overclock pada kecepatan 4.1 GHz .... 44

Page 11: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

xi

4.4. Pengujian Temperatur .................................................................... 45

4.5. Pengujian Konsumsi Daya ............................................................ 49

BAB V PENUTUP............................................................................................ 51

5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 51

5.2. Saran ............................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 54

LAMPIRAN...................................................................................................... 57

Page 12: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prosesor AMD Ryzen ................................................................ 11

Gambar 2.2 Motherboard dengan chipset B350 ............................................ 15

Gambar 2.3 HSF (Heatsink Fan) dari prosesor AMD Ryzen ........................ 15

Gambar 2.4 AIO Water Cooler dan cara kerjanya ........................................ 16

Gambar 2.5 Power Supply ............................................................................. 18

Gambar 2.6 Tampilan BIOS dari motherboard MSI .................................... 19

Gambar 2.7 Contoh konfigurasi saat melakukan overclocking ..................... 20

Gambar 2.8 Benchmark pada Cinebench R15 ............................................... 23

Gambar 2.9 Benchmark pada Geekbench 5 ................................................... 24

Gambar 2.10 Tampilan aplikasi CPU-Z .......................................................... 25

Gambar 2.11 Tampilan aplikasi HWiNFO ...................................................... 26

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan penelitian ....................................................... 28

Gambar 3.2 Proses konfigurasi clockspeed CPU .......................................... 31

Gambar 3.3 Konfigurasi voltase pada menu Voltage Settings ....................... 31

Gambar 3.4 Konfigurasi RAM pada menu DRAM Setting pada BIOS ........ 32

Gambar 3.5 Konfigurasi CPU Feature .......................................................... 33

Gambar 3.6 Video game Assassins Creed Odyssey ...................................... 35

Gambar 3.7 Preset grafis video game Assassins Creed Odyssey .................. 36

Gambar 4.1 Hasil benchmark dari Cinebench R15 ........................................ 39

Gambar 4.2 Hasil benchmark dari Geekbench 5 ............................................ 40

Gambar 4.3 Hasil Export video 10 menit dengan resolusi 4K ...................... 41

Gambar 4.4 Frame rate rata-rata video game Assassins Creed Odyssey....... 42

Gambar 4.5 Hasil uji stabilitas OC AMD Ryzen 5 2600 pada 4.0GHz ......... 43

Gambar 4.6 Hasil uji stabilitas OC AMD Ryzen 5 2600 pada 4.1GHz ......... 44

Gambar 4.7 Temperatur Idle dengan stock cooler ......................................... 45

Gambar 4.8 Temperatur Full Load dengan stock cooler................................ 46

Gambar 4.9 Temperatur Idle dengan water cooling ...................................... 47

Gambar 4.10 Temperatur Full Load dengan water cooling ............................ 48

Page 13: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

xiii

Gambar 4.11 Konsumsi daya listrik (watt) saat idle ....................................... 49

Gambar 4.12 Konsumsi daya listrik (watt) saat Full Load ............................. 50

Page 14: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar prosesor Ryzen generasi kedua oleh AMD ..................... 11

Tabel 2.2 Keuntungan dan kerugian overclocking ..................................... 21

Tabel 3.1 Spesifikasi Komputer ................................................................. 29

Tabel 3.2 Software yang digunakan saat pengujian overclock .................. 29

Page 15: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

xv

DAFTAR SINGKATAN

AMD : Advanced Micro Devices

ATX : Advanced Technology Extended

CPU : Central Processing Unit

GPU : Graphic Processing Unit

PSU : Power Supply

UPS : Uninterruptible Power Supply

RAM : Random Access Memory

HDD : Hard disk / Hard Drive

SSD : Solid State Drive

VGA : Video Graphics Adapter

IC : Integrated Circuit

BIOS : Basic Input Output System

POST : Power On Self-Test

HSF : Heat Sink Fan

Hz : Hertz

MHz : Megahertz

GHz : Gigahertz

MB : Megabyte

GB : Gigabyte

PC : Personal Computer

OC : Over Clock

ALU : Arithmetics Logic Unit

CU : Control Unit

MU : Memory Unit

SMT : Simultaneous Multi-threading

DDR : Double-Data-Rate

Page 16: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

xvi

TDP : Thermal Design Power

XMP : eXtreme Memory Profile

HSF : Heat Sink Fan

OC : OverClock

QOE : Quality of Experience

FPS : Frame Per Second

PBO : Precision Boost Overdrive

CnQ : Cool’n’Quiet

V : Voltage

Page 17: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

xvii

DAFTAR ISTILAH

Overclock : Proses menaikkan frekuensi pada perangkat keras untuk mendapatkan kinerja yang lebih tinggi.

Ryzen

: Merek dari mikroprosesor dirancang dan dipasarkan oleh AMD (Advance Micro Devices).

Clockspeed

: Clockspeed adalah ukuran dari seberapa besar kecepatan prosesor dalam menyelesaikan operasi pada sistem komputer.

SMT (Simultaneous Multi-threading)

: Merupakan suatu teknik untuk meningkatkan efisiensi keseluruhan core dan thread pada prosesor.

Core

: Core adalah inti atau otak pada prosesor.

Single-Core : Single-core merupakan satu core atau satu inti dari banyak nya core.

Multi-Core : Multi-core merupakan banyaknya core atau inti prosesor yang bekerja bersamaan dalam prosesor.

Thread

: Thread merupakan jembatan atau bridge diantara beberapa core.

Dual Channel

: Fitur untuk memperlebar bandwidth pada RAM dengan menggunakan dua unit RAM dengan spesifikasi yang sama.

Chipset

: Seperangkat komponen elektronik dalam rangkaian terintegrasi yang dikenal sebagai "Sistem Manajemen Aliran Data" yang mengelola aliran data antara prosesor, memori, dan periferal. Ini biasanya ditemukan pada motherboard.

IC (Integrated Circuit)

: Integrated Circuit (IC) adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semi konduktor dengan kombinasi dari kapasitor, resistor, transistor, dan dioda yang terintegrasi menjadi sebuah chip kecil.

Socket

: Dudukan yang ada pada sebuah motherboard yang merupakan tempat untuk memasang prosesor.

Page 18: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

xviii

XMP (eXtreme Memory Profile)

: XMP merupakan informasi konfigurasi speed dan timing memory dari RAM yang di simpan dalam modul memory. Penggunan fitur XMP dapat mempermudah sistem agar langsung mengenali dan menjalankan konfigurasi speed dan timing memory sesuai yang tersedia dalam XMP, sehingga mempermudah pengguna untuk menentukan speed dan timing memory tanpa harus dilakukan secara manual.

Storage

: Storage merupakan perangkat keras yang berfungsi dalam menyimpan data dan informasi.

System requirement

: System requirements merupakan spesifikasi minimum yang diperlukan perangkat lunak terhadap perangkat keras agar perangkat lunak tersebut dapat di install dan berjalan dengan lancar saat digunakan.

Benchmark

: Benchmark merupakan tes yang digunakan untuk membandingkan kinerja antara banyak hal, baik terhadap satu sama lain atau terhadap standar yang diterima.

Throttling

: Merupakan penskalaan frekuensi dinamis yang dilakukan oleh mikroprosesor dengan fungsi untuk menyesuaikan komputer agar dapat menghemat daya dan mengurangi jumlah panas yang dihasilkan oleh prosesor.

QOE (Quality of Experience)

: QOE merupakan konsekuensi dari aspek dan lingkungan internal pengguna / user (misalnya, kecenderungan, harapan, kebutuhan, motivasi, dan mood) saat menggunakan suatu sistem.

Render

: Merupakan proses dari membangun gambar dari sebuah model melalui komputer. Dengan objek berupa bahasa maupun struktur, baik berupa geometri, tekstur, sudut pandang, dan pencahayaan. Objek tersebut akan melewati rendering untuk diproses dan menghasilkan ouput sebuah gambar digital.

Page 19: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer dalam beberapa dekade terakhir

mengalami perubahan yang besar, dimana setiap tahunnya perusahaan-

perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak (software) semakin

membutuhkan kinerja komputer yang cepat sehingga membuat komputer

yang sudah tertinggal generasi menjadi tertinggal dan tidak mampu untuk

menjalankan perangkat lunak tersebut.

Hal ini menjadi faktor ketidakpuasan pengguna komputer dengan

perangkat keras (hardware) yang sudah tertinggal generasi dan dari segi

kinerja dalam menjalankan aplikasi maupun dari segi efisiensi daya yang

dibutuhkan sehingga perangkat keras yang ada telah menjadi usang terutama

pada sebuah perangkat keras paling penting yaitu prosesor[1].

Prosesor merupakan komponen paling berperan di dalam sistem

komputer, prosesor memiliki fungsi untuk mengatur semua aktivitas yang

ada pada komputer.

Sebagai otak utama dan peran yang paling penting, prosesor juga

berperan dalam mengelola dan menyelesaikan perhitungan aritmatika dan

algoritma, karena semua jenis data yang di proses merupakan kumpulan dari

bilangan biner yang akan di proses lebih lanjut sebagai output. Prosesor

Page 20: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

2

memiliki limitasi kecepatan yang disebut dengan clockspeed, biasanya pihak

pengembang sudah menentukan clockspeed dari sebuah prosesor[2].

Prosesor yang awal mula kehadirannya adalah prosesor kelas atas

perlahan mulai kewalahan dalam melayani proses komputasi yang makin

tinggi. Hal ini dapat diketahui dari persyaratan sistem yang semakin tinggi

dari tahun ke tahun.

Untuk memenuhi persyaratan sistem yang tinggi, salah satu solusinya

adalah dengan memperbarui perangkat keras, namun untuk memperbarui

perangkat keras dibutuhkan biaya yang hampir sama dengan biaya

pembelian awal atau bahkan lebih. Untuk melakukan pembaruan perangkat

keras pada komponen tertentu, tidak bisa hanya dengan mengganti satu

komponen saja, mengganti prosesor antara generasi sebelumnya dengan

generasi terbaru dengan tipe yang sama juga harus melakukan pergantian

motherboard jika prosesor yang akan diperbarui tidak menggunakan socket

yang sama dengan prosesor sebelumnya.

Untuk mengatasi permasalahan persyaratan sistem yang semakin

tinggi dan agar tidak perlu terburu-buru dalam melakukan pergantian

perangkat keras, pengguna dapat melakukan teknik yang dikenal dengan

Overclocking. Overclocking merupakan proses menaikkan frekuensi

(clockspeed) prosesor untuk meningkatkan kinerja komputer[3]. Kegiatan

overclocking ini dapat dilakukan tanpa harus membeli perangkat keras dan

Page 21: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

3

melakukan pembaruan perangkat keras, overclocking hanya membutuhkan

sebuah prosesor dan motherboard yang sesuai dengan socketnya[4].

Overclocking juga bisa digunakan sebagai solusi bagi pembeli awal

untuk menghemat biaya dalam mendapatkan komputer dengan performa

yang lebih tinggi dari spesifikasi prosesor pada saat pembelian. Contohnya

prosesor Intel Core i5 8600k dengan harga 2 juta rupiah memiliki clockspeed

standar pabrik 3.7Ghz (3700Mhz) yang kemudian di overclock agar

mendapatkan clockspeed 5.1Ghz (5100Mhz) dengan tujuan untuk mengejar

peforma dari prosesor Intel Core i7 8700k yang berharga dua kali lipatnya

tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar[5].

Keberhasilan dari overclocking bisa diketahui dengan cara melakukan

pengukuran, pengukuran di dalam overclocking disebut dengan benchmark

yang merupakan suatu metode untuk mengetahui gambaran peforma dari

kinerja komputer dan kestabilan sistem. Pengukuran dilakukan dengan

menggunakan beberapa software yaitu cinebench R15 dan Geekbench untuk

benchmark sintetis, dan beberapa aplikasi berat seperti video editor serta

beberapa game yang memerlukan kinerja prosesor yang tinggi untuk

melakukan benchmark pada aplikasi real world dengan cara

membandingkan skor awal dan skor akhir, pengukuran dilakukan setiap kali

dimana prosesor berjalan dalam keadaan overclock.

Prosesor AMD Ryzen 5 2600 merupakan prosesor yang telah di

produksi pada tahun 2018 dan berhenti di produksi oleh AMD pada tahun

Page 22: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

4

2019, prosesor ini cocok untuk pengguna yang menggemari multimedia pada

ranah editing, 3D rendering, dan video game.

Namun pada beberapa tahun terakhir, permintaan persyaratan sistem

yang tinggi membuat prosesor AMD Ryzen 5 2600 mulai tidak dapat berjalan

dengan baik pada beberapa perangkat lunak yang baru dirilis, sehingga

implementasi overclock akan dapat membantu kinerja prosesor AMD Ryzen

5 2600 agar dapat menjalankan perangkat lunak tersebut dengan lancar

Penelitian ini akan berfokus dalam pengujian overclocking pada

prosesor AMD Ryzen 5 2600 serta menganalisa kinerja komputasi prosesor,

kestabilitas sistem, temperatur yang dihasilkan, dan daya listrik yang

digunakan.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang menjadi rumusan masalah

diantaranya:

1. Bagaimana cara mengimplementasikan overclock pada sebuah

prosesor untuk mempercepat kinerja dari sebuah komputer?

2. Bagaimana hasil analisis overclock prosesor, stabilitas sistem saat di

overclock, temperatur yang dihasilkan, dan konsumsi daya yang

digunakan?

Page 23: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

5

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan overclock pada

sebuah prosesor.

2. Mengetahui hasil analisis overclock prosesor, stabilitas sistem saat di

overclock, temperatur yang dihasilkan, dan konsumsi daya yang

digunakan.

1.4. Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup pembahasan yang terlalu luas dan

jauh dari tujuan yang ingin dicapai, maka dipandang perlu membatasi

permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Perangkat keras yang diubah variabelnya hanyalah prosesor,

Motherboard, dan RAM, komponen lain seperti kartu grafis tidak

dibahas dalam penelitian ini.

2. Latency memory dan timing memory pada RAM tidak dibahas pada

penelitian ini. RAM akan dikonfigurasi dengan menggunakan fitur

XMP yang berfungsi untuk menetapkan latency memory dan timing

memory secara otomatis.

3. Pengujian benchmark pada beberapa aplikasi real world akan

menggunakan kartu grafis dari Nvidia MSI RTX 2060 6GB.

Page 24: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

6

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mempermudah suatu pihak untuk mendapatkan kinerja atau

peforma lebih dari komputer tanpa harus melakukan pembaruan

perangkat keras dengan menerapkan teknik overclock pada sebuah

prosesor yang telah teruji melalui penelitian ini.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian

lebih lanjut terhadap pengaruh overclock prosesor dalam kinerja

komputer.

3. Menjadi pelopor penelitian pertama di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

pada bidang computer engineering.

Page 25: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Berhubungan dengan penelitian yang dilakukan mengenai teknik

overclocking, maka referensi dari penelitian terdahulu sangat penting untuk

dilakukan agar terhindar dari plagiasi. Hal tersebut bertujuan untuk

kontribusi penelitian bagi penulis agar penelitian dengan tema yang sama

akan semakin berkembang. Berikut beberapa ulasan dari penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Penelitian pertama dengan judul “Analisis Overclocking Pada PC

Desktop Dan pembuatan Phase Change Untuk Sistem pendingin Prosesor”

yang dilakukan oleh Frans David Tua pada tahun 2009[6]. Penelitian ini

menggunakan metode Sintetis dan Real World dalam setiap pengujian.

Dalam penelitian ini terdapat 3 pengujian yang berperan untuk

menggambarkan hasil akhir dari proses overclock. Penelitian ini berhasil

melakukan peningkatan kinerja tambahan pada prosesor laptop sedangkan

untuk komputer desktop mengalami penurunan peforma setelah overclock

dilakukan, namun penelitian ini sudah tidak dapat dijadikan patokan lagi

untuk saat ini, karena arsitektur prosesor yang digunakan sudah jauh sangat

tertinggal dan berbeda teknologinya dengan arsitektur yang telah digunakan

pada prosesor akhir-akhir ini.

Page 26: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

8

Penelitian kedua dengan judul “Multiplier Changing Overclocking

Method for Processor Intensive Tasks” yang dilakukan oleh Win Win Aung

pada tahun 2016[7]. Penelitian ini menggunakan metode overclock yang

terus menggandakan clockspeed sampai batas akhir dari kemampuan

prosesor. Prosesor yang digunakan pada penelitian ini adalah Intel Core i7

3770 dengan kecepatan 3.4 GHz hingga 3.6 GHz. Penelitian ini berhasil

memberikan kinerja tambahan pada prosesor Intel Core i7 3770 yang

awalnya berjalan pada 3.4 GHz kini menjadi 3.8 GHz.

Penelitian ketiga dengan judul “Implementasi Overclock pada proseor

AMD Athlon 7M II X2 250” yang dilakukan oleh Azhar pada tahun 2009

dari Universitas Muhammadiyah Makassar[8]. Pengujian dilakukan dengan

melakukan benchmark sintesis menggunakan software Super PI dan berhasil

menaikkan frekuensi sebesar 3.75 GHz.

Penelitian keempat dengan judul “Analysis of Effect Overclocking

Durability on Intel Processor i5 4670K” yang dilakukan oleh Rian Fahrizal,

Rocky Alfan, dan Awal Sakti dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa[9].

Pengujian overclock dilakukan pada prosesor i5 4670K dengan menerapkan

sistem overclock FSB (Front Side Bus) untuk memberikan ekstra memory

bandwidth bagi sistem. Berdasarkan hasil pengujian overclock yang

dilakukan pada prosesor Intel i5 4670K, kinerja prosesor meningkat sebesar

17%, suhu yang dihasilkan meningkat sebesar 27% dan keluaran daya

meningkat sebesar 34% dari kecepatan prosesor dalam kondisi default.

Page 27: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

9

Penelitian kelima yang dilakukan oleh Nurrachma dan Syafrizal pada

tahun 2016 dari STMIK AMIKOM Yogyakarta[10]. Pengujian extreme

overclock dilakukan pada prosesor Intel Pentium G3258 dengan

menggunakan sistem phase change untuk mendinginkan prosesor hingga

titik beku.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah disebutkan, diketahui

bahwa belum ada penelitian mengenai implementasi overclocking pada

prosesor AMD Ryzen 5 2600 terhadap kinerja sistem komputer. Oleh karena

itu, pada penelitian ini akan dilakukan pengujian overclocking pada prosesor

AMD Ryzen 5 2600 untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap

kinerja sistem komputer.

2.2. Definisi Prosesor (Central Processing Unit)

Prosesor atau Central Processing Unit (CPU) merupakan bagian

utama dari komputer karena prosesor memiliki fungsi untuk mengatur semua

aktivitas yang ada pada komputer. Kecepatan unit prosesor dikenal dengan

satuan MHz (MegaHertz) dan GHz (GigaHertz), dimana semakin besar

nilainya maka semakin cepat proses eksekusi pada komputer[2].

Prosesor dapat dikatakan sebagai otak komputer, hardware ini

berperan penting dalam melakukan semua jenis proses dalam sistem

komputer. Sehingga prosesor menjadi penentu utama dalam kecepatan dan

kinerja pada sebuah sistem komputer.

Page 28: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

10

2.3. Bagian – Bagian Pada Prosesor

Prosesor memiliki tiga bagian penting dengan fungsi yang berbeda

namun saling terhubung satu sama lain, tiga bagian utama prosesor adalah

sebagai berikut[11]:

a. Arithmetics Logic Unit (ALU), merupakan perangkat yang

melakukan implementasi aritmatika, implementasi logis, dan

implementasi perbandingan.

b. Control Unit (CU), merupakan alat yang tersedia pada prosesor

yang berfungsi untuk mengendalikan input unit informasi dan

area penyimpanan dalam penyimpanan utama. Control Unit juga

berfungsi untuk memberi tahu unit logika aritmatika mengenai

operasi yang harus dilakukan, perolehan data, dan perangkat yang

terhubung pada komputer.

c. Memory Unit (MU), merupakan bagian dari prosesor yang

memiliki fungsi untuk menyimpan alamat data yang telah

diproses oleh ALU dan CU.

2.4. Prosesor AMD Ryzen

Prosesor AMD Ryzen merupakan prosesor yang telah dirancang pada

tahun 2016 oleh AMD (Advanced Micro Devices). Ryzen merupakan desain

yang paling baru dengan teknologi yang sudah sangat berbeda dengan

pendahulunya yaitu AMD FX series. Ryzen memiliki Simultaneous Multi-

threading (SMT) yaitu sebuah teknologi dimana memungkinkan untuk 1

Page 29: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

11

buah “Core” fisik bisa mengolah 2 buah Thread atau pekerjaan

sekaligus[12].

Prosesor AMD Ryzen akan berjalan pada platform atau motherboard

yang ber socket AM4, Motherboard AMD terbaru yang mendukung memori

RAM DDR4 Dual-channel, motherboard dengan socket AM4 ini dapat

dijalankan pada prosesor AMD dari kelas bawah, menengah, hingga high-

end desktop[13].

Gambar 2.1 Prosesor AMD Ryzen

Berikut ini adalah daftar prosesor Ryzen generasi kedua yang telah di

rilis oleh AMD.

Tabel 2.1 Daftar prosesor Ryzen generasi kedua oleh AMD[12].

Cores/Threads 16-Aug 16-Aug 12-Jun 12-JunBase CPU 3.7 GHz 3.2 GHz 3.6 GHz 3.4 GHzTurbo CPU 4.3 GHz 4.1 GHz 4.2 GHz 3.9 GHzTDP 105 W 65 W 95 W 65 WL1 | L2 | L3 CacheDRAM SupportPCIe LanesPrice $329 $299 $229 $199 Bundled Cooler AMD Prism RGB AMD Spire RGB AMD Spire AMD Stealth

DDR4-2933 Dual ChannelI: 64K. D: 32K | 512 KB/core | 16 MB

16 Free + 4 NVMe

AMD RYZEN 5 & 7 (2000-Series) CPU

Type Ryzen 7 2700X Ryzen 7 2700 Ryzen 5 2600X Ryzen 5 2600

Page 30: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

12

Jika diperhatikan dengan lebih jelas, Ryzen Non-X dan X adalah

prosesor yang serupa dengan berbagai kesamaan pada arsitektur, teknologi

fabrikasi, cache, serta dukungan kecepatan RAM resmi, dan juga opsi input

dan ouput yang tersedia pada System on a chip (SOC). Sama dengan versi

X, Ryzen Non-X juga mendukung overclocking selama motherboard

menggunakan chipset B350, B450, B550, X370, X470, dan X570.

Perbedaan signifikan terlihat jelas pada:

1. Rating TDP: Non-X memiliki rating TDP jauh lebih rendah

yakni 65W baik untuk Ryzen 5 maupun 7.

2. Clockspeed: Dengan TDP rendah, tentunya clockspeed baik all-core

Boost maupun single-core boost akan turun cukup jauh.

3. Jenis pendingin bawaan (Cooler): Seri Non-X mendapat cooler yang

lemah dibandingkan dengan versi X.

4. Harga prosesor: Harga prosesor seri Non-X jauh lebih murah

dibandingkan dengan seri X.

2.4.2 Teknologi Prosesor AMD Ryzen

Prosesor AMD Ryzen memiliki banyak teknologi lain yang tidak kalah

penting dari SMT, berikut adalah teknologi yang telah disematkan pada

prosesor AMD Ryzen:

Page 31: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

13

1. Pure Power merupakan sebuah teknologi yang di integrasikan dalam

setiap prosesor Ryzen dengan tujuan untuk mengoptimalkan

temperatur dan konsumsi daya sambil mempertahankan kinerjanya.

2. Precision Boost merupakan teknologi yang dapat mengontrol

frekuensi secara otomatis sehingga dapat memberikan peningkatan

kinerja hingga 25 MHz untuk meningkatkan peforma secara optimal

tanpa harus mengkonsumsi daya yang besar.

3. Extended Frequency Range (XFR) merupakan teknologi yang

berfungsi untuk mendorong kecepatan clock yang dapat dilewati

hingga batas maksimum clockspeed resmi yang di berikan AMD, Fitur

ini dapat mendeteksi sistem pendinginan CPU, seperti liquid cooling

maupun air cooling yang baik sehingga dengan adanya Teknologi ini,

prosesor mampu berjalan dengan penambahan extra overclock hingga

100MHz – 300MHz dari kecepatan standar yang diberikan.

4. Neural Net Prediction teknologi yang memungkinkan pengguna

untuk monitoring setiap penggunaan core prosesor dan menjadikan

prosesor agar dapat berjalan dengan lebih baik dalam mengatasi beban

kerja aplikasi sehingga lebih efisien.

Page 32: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

14

2.5. Motherboard

Motherboard merupakan induk dari semua komponen yang melekat

pada casing komputer, Motherboard juga berfungsi sebagai sebuah wadah

untuk memasang komponen perangkat keras seperti prosesor, memori RAM,

harddisk, dan komponen lain yang terhubung dengan motherboard[14].

Motherboard terdiri dari beberapa jenis seperti ATX yang berukuran

besar dan Micro ATX yang berukuran kecil. Saat merakit komputer

pemilihan motherboard cukup harus di perhatikan, terutama pada bagian

socket.

Prosesor AMD Ryzen 5 2600 dapat dipasang pada socket AM4 dan

tidak bisa dipasang pada socket AM3, biasanya semakin baru socket

motherboard maka semakin banyak pula fitur-fitur yang tersedia pada

motherboard, dalam overclocking motherboard sangat berperan penting,

apabila chipset motherboard tidak mendukung fitur overclock maka

overclocking tidak dapat dilakukan.

Chipset merupakan IC (Integrated Circuit) berukuran kecil yang

terdapat pada komputer dengan fungsi mengarahkan aliran data dan

menentukan perangkat apa yang didukung oleh komputer. Chipset pada

motherboard yang mendukung overclock pada AMD adalah B350, B450,

B550, X370, X470, dan X570. Sedangkan pada Intel chipset yang

mendukung overclock yaitu Z390, H370, dan X299[15].

Page 33: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

15

Gambar 2.2 Motherboard dengan chipset B350

2.6. HSF (HeatSink Fan)

Heatsink merupakan logam dengan desain khusus yang terbuat dari

tembaga maupun aluminium terkadang juga terbuat dari kombinasi bahan

tersebut, Heatsink berfungsi sebagai media untuk memperluas panas yang di

hasilkan prosesor. Heatsink akan bekerja selama adanya proses peningkatan

temperatur pada komputer, heatsink akan menerima panas dari prosesor dan

menyebar keseluruh bagian heatsink dengan sama rata melalui sirip-sirip

heatsink. Panas yang telah menyebar pada heatsink akan terbuang dengan

menggunakan kipas angin yang telah tersedia pada heatsink.

Gambar 2.3 HSF (Heatsink Fan) dari prosesor AMD Ryzen.

Page 34: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

16

2.7. Water Cooling System

Water Cooling System atau pendinginan air pada dasarnya merupakan

radiator yang digunakan sebagai pendingin prosesor komputer. sistem

pendingin air ini berfungsi untuk menyalurkan cairan melalui heatsink yang

di pasang pada prosesor. Saat cairan melewati heatsink, panas akan di

pindahkan dari prosesor ke cairan pendingin. Cairan panas yang di dapat dari

melewati prosesor kemudian akan mengalir ke bagian radiator dan

memindahkan cairan panas ke udara dengan bantuan kipas. Cairan yang di

dinginkan kemudian akan mengalir kembali melalui sistem radiator ke

prosesor hingga berulang kali.

Water cooling system yang jauh lebih efisien dalam menarik panas

dari prosesor dari pada mengandalkan heatsink dengan kipas. Hal ini dapat

memungkinkan prosesor untuk berjalan pada clockspeed yang jauh lebih

tinggi dari kecepatan maksimal kondisi belum di overclock. Inilah alasan

utama mengapa para antusias overclock cenderung lebih banyak

menggunakan water cooling system.

Gambar 2.4 AIO Water Cooler dan cara kerjanya.

Page 35: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

17

2.8. RAM (Random Access Memory)

RAM (Random Access Memory) Memori merupakan salah satu

perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai penyimpanan sementara

sistem komputer. Semakin besar kapasitas memori RAM akan meningkat

pula kemampuan penyimpanan sementara komputer saat digunakan.

Kebanyakan dari RAM disebut sebagai barang yang volatile yang

artinya jika daya listrik dicabut dari komputer hingga komputer tersebut

mati, maka semua data yang tersedia pada RAM akan segera terhapus secara

permanen. RAM bersifat sementara sehingga pengguna membutuhkan

media penyimpanan data yang bersifat permanen seperti hardisk, flashdisk,

dan SSD (Solid Static Drive). Secara fisik, RAM terdiri dari sekumpulan

chip, setiap chip akan bertugas untuk menampung[16]:

1. Data yang telah diproses prosesor yang menunggu untuk di proses ke

output device, secondary storage dan communication device.

2. Instruksi sistem operasi yang akan mengontrol fungsi dasar dari

sistem komputer.

3. Semua data yang dimasukkan melalui alat input seperti mouse dan

keyboard akan disimpan di main memory, khususnya pada RAM yang

merupakan memori yang dapat di akses, artinya dapat diisi dan

diambil isinya oleh user secara sementara.

Page 36: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

18

2.9. PSU (Power Supply)

PSU atau Power Supply adalah salah satu hardware di dalam

perangkat komputer yang berfungsi menyuplai daya. PSU biasanya dapat

ditemukan pada bagian bawah dan atas casing yang berbentuk persegi. Pada

dasarnya PSU akan membutuhkan sumber listrik yang kemudian akan

diubah menjadi energi yang dapat menggerakkan perangkat komputer.

Fungsi utama PSU adalah mengubah arus AC menjadi arus DC yang

kemudian akan diubah menjadi energi listrik yang dibutuhkan komponen

perangkat keras seperti motherboard, kartu grafis, dan lainnya. Dalam

overclocking PSU memiliki peran yang penting dalam menjaga kestabilan

sistem komputer, umumnya overclocking akan menambah beban daya

sebesar 15%, besar nya watt pada PSU akan memberikan proteksi lebih pada

komponen perangkat keras lainnya.

Gambar 2.5 Power Supply

Page 37: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

19

2.10. BIOS (Basic Input Output System)

BIOS, yang merupakan singkatan dari Basic Input Output System,

BIOS adalah perangkat lunak yang disimpan pada chip memori kecil pada

motherboard. BIOS berfungsi melakukan instruksi POST untuk

menginisialisasi perangkat sistem seperti Prosesor, kartu grafis, keyboard,

mouse, memori RAM, hardisk dan perangkat keras lainnya pada saat

komputer mulai booting[17]. Setiap motherboard memiliki fitur dan

tampilan yang berbeda-beda, namun fitur overclock biasanya sudah tersedia

pada motherboard yang berada pada kelas menengah keatas.

Gambar 2.6 Tampilan BIOS dari motherboard MSI.

2.11. Definisi Overclock

Overclocking merupakan sebuah teknik untuk membuat komputer

beroperasi lebih kencang, yaitu dengan mengubah setingan awal dari

pabrikan agar mendapatkan clockspeed yang lebih tinggi, menurut Eugene

(2002:21) “Overclocking adalah proses meningkatkan kecepatan atau

Page 38: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

20

frekuensi clock perangkat, seperti prosesor, di luar standar pabriknya”[3],

sedangkan menurut Mueller (2012:124) “overclocking merupakan proses

mengatur kecepatan prosesor untuk berjalan lebih cepat dari nilai pada

chip”[18]. Maka Overclock dapat di definisikan sebagai suatu teknik untuk

memaksa sistem komputer agar berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi

dari standar pabriknya. Jadi overclock merupakan suatu teknik untuk

meningkatkan kinerja prosesor agar komputer dapat bekerja lebih cepat dari

standar pabriknya.

Tujuan dari overclock bukan untuk mencari clockspeed setinggi-

tingginya, tetapi untuk mencari clockspeed yang lebih tinggi dengan kinerja

yang paling stabil untuk dapat digunakan dalam sehari-hari.

Gambar 2.7 Contoh konfigurasi saat melakukan overclocking.

Page 39: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

21

2.12. Keuntungan dan kerugian dari Overclock

Seberapa besarnya peningkatan performa yang didapat dari Teknik

overclock akan sangat bergantung dengan perangkat keras apa yang

digunakan, namun secara umum banyak perangkat keras terutama prosesor

yang memiliki kemampuan untuk melakukan overclock dari kecepatan

default pabriknya[5].

Overclocking hanya akan melibatkan pengubahan pada pengaturan

tertentu, umumnya teknik overclock tidak memberikan biaya tambahan,

sehingga ada beberapa skenario yang menjadikan overclocking merupakan

pilihan tepat bagi pengguna agar dapat menghemat dana dari pada membeli

komponen yang lebih mahal. Tentu saja seperti semua hal, overclocking juga

memiliki keuntungan dan kerugian yaitu sebagai berikut[5].

Tabel 2.2 Keuntungan dan kerugian overclocking. Keuntungan Kerugian

Performa Lebih dengan harga relatif

sama.

Adanya resiko sistem yang tidak

stabil, bahkan kerusakan perangkat

keras apabila dilakukan dengan

sembarangan.

Memperpanjang siklus upgrade

hardware tertentu.

Konsumsi daya komponen yang di-

overclock meningkat, suhu operasi

menjadi naik.

Mempelajari overclocking umumnya

membuat seorang pengguna dapat

sedikitnya memahami sebuah sistem

komputer.

Mempelajari overclocking butuh

waktu, tidak semua pengguna siap

untuk meluangkan waktu

mempelajarinya.

Page 40: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

22

2.13. Benchmark

Benchmark adalah tes yang digunakan untuk membandingkan kinerja

antara banyak hal, baik terhadap satu sama lain atau terhadap standar yang

diterima. Dalam dunia komputer, tolok ukur sering digunakan untuk

membandingkan kecepatan atau kinerja hardware, program software, dan

bahkan koneksi internet[19].

Benchmark akan membandingkan hardware A dengan hardware B,

untuk menguji apakah hardware baru benar-benar berkinerja seperti yang di

berikan oleh pabrik atau untuk melihat apakah hardware mendukung jumlah

beban kerja tertentu. Contohnya benchmark dapat menggambarkan apakah

hardware mampu menjalankan suatu software. Benchmark akan

menerapkan sejumlah tekanan tertentu (yang seharusnya mendekati apa yang

diperlukan untuk menjalankan suatu software) pada hardware yang

bersangkutan untuk memeriksa apakah itu benar-benar dapat mendukung

software tersebut. Jika setelah melakukan benchmark hasilnya tidak sesuai

dengan permintaan kebutuhan, maka hardware tidak akan dapat berjalan

100% pada software yang akan dijalankan[19].

Umumnya Benchmark digunakan untuk membandingkan hardware

seperti prosesor dan kartu grafis. Hasil benchmark dari hardware akan

menyertakan tolok ukur sebagai cara untuk membandingkan secara objektif

satu merek dengan merek lain, sebagai contoh prosesor AMD Ryzen 5 2600

lebih unggul dari Ryzen 7 1700 setelah melakukan overclocking.

Page 41: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

23

2.13.1 Cinebench R-15

Cinebench R15 adalah aplikasi benchmark 3D gratis yang berfungsi

mengukur kemampuan prosesor dalam melakukan rendering gambar.

Prosesor akan dipaksa bekerja 100% saat proses rendering gambar dimulai

dan berakhir.

Gambar 2.8 Benchmark pada Cinebench R15.

Hasil Benchmark Cinebench R15 akan memberikan 2 skor, yaitu skor

Multi-Core dan skor Single-Core, Multi-Core merupakan skor yang

diperoleh ketika prosesor melakukan rendering objek 2D dengan

menggunakan seluruh inti (core) dari prosesor, sedangkan Single-Core

merupakan skor yang diperoleh ketika prosesor melakukan rendering objek

2D dengan menggunakan 1 inti (core) prosesor,

Hasil dari benchmark akan berbentuk poin, yang artinya semakin

besar poin yang diperoleh pada Single-Core dan Multi-Core maka semakin

tinggi pula kinerja dari prosesor.

Page 42: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

24

2.13.2 Geekbench 5

Geekbench 5 adalah program pembandingan prosesor, seperti tolok

ukur prosesor lainnya, Geekbench 5 menjalankan serangkaian tes pada

prosesor dan berapa lama waktu yang dibutuhkan prosesor untuk

menyelesaikan tugas. Semakin cepat prosesor menyelesaikan tes, semakin

tinggi skor Geekbench 5.

Hasil dari benchmark Geekbench 5 akan berbentuk poin, yang artinya

semakin besar poin yang diperoleh pada Single-Core dan Multi-Core maka

semakin tinggi pula kinerja dari prosesor, skor yang diperoleh oleh

geekbench 5 akan sangat berpengaruh pada kinerja prosesor pada aplikasi

real world.

Gambar 2.9 Benchmark pada Geekbench 5.

Page 43: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

25

2.14. CPU-Z

CPU-Z merupakan alat monitoring yang berfungsi memberikan

informasi mengenai perangkat keras utama sistem komputer, serta kinerja

benchmark aplikasi dan perangkat keras pada komputer dan laptop. CPU-Z

merupakan aplikasi gratis dimana aplikasi ini berfungsi untuk menjadi

patokan pengukuran selama proses overclock dilakukan.

Gambar 2.10 Tampilan aplikasi CPU-Z.

2.15. HWiNFO

HWiNFO merupakan aplikasi gratis yang berfungsi untuk monitoring

sistem dan mengetahui semua informasi yang tersedia pada perangkat

komputer. HWiNFO akan memberikan semua informasi yang jelas pada

perangkat keras Prosesor, Motherboard, Memori, Kartu Grafis, Monitor,

Penyimpanan, Audio, Network, dan Port yang tersedia.

Page 44: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

26

HWiNFO dilengkapi informasi perangkat keras profesional dan alat

diagnostik komponen terbaru, hal ini dirancang untuk mempermudah

pengguna dalam mengumpulkan dan mengetahui informasi tentang

perangkat komputer sehingga pengguna dapat dengan mudah untuk mencari

pembaruan driver dan informasi produsen komputer.

Fitur yang paling di utamakan pada HWiNFO adalah sensor, fitur ini

akan menampilkan seluruh hasil dari sensor yang ada di komputer secara

realtime. Informasi yang ditampilkan meliputi temperatur dari prosesor,

kartu grafis, chipset, motherboard, penyimpanan, konsumsi daya serta

voltase yang digunakan.

Gambar 2.11 Tampilan aplikasi HWiNFO.

Page 45: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan langkah-langkah atau proses yang

akan dilakukan saat penelitian. Rancangan penelitian juga meliputi proses

perencanaan yang akan dilakukan saat penelitian[20]." Penelitian ini bersifat

eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang berusaha

mencari pengaruh dari nilai variabel tertentu terhadap variabel lain dengan

kontrol yang tetap[21].

Menurut Yatim Riyanto penelitian eksperimen merupakan penelitian

yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap

kondisi[22]. Sugiyono menambahkan bahwa penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan[23].

Penelitian eksperimen menggunakan suatu percobaan yang dirancang khusus

guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan

penelitian[24].

Metode eksperimen pada penelitian ini digunakan sebagai penerapan

dan percobaan dari dasar teori tentang overclock. Disini akan dilakukan

pengujian, pencatatan serta analisa terhadap suatu sistem komputer dengan

prosesor yang di overclock, sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan

rnengenal perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem. Pengujian yang

Page 46: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

28

akan dilakukan adalah dengan melakukan benchmarking dengan beberapa

aplikasi khusus. Dengan dilakukannya pengujian ini diharapkan dapat

mengetahui perubahan performa dan kondisi antara sebelum dan sesudah

dilakukannya eksperimen overclock pada prosesor AMD Ryzen 5 2600.

3.2. Tahapan Penelitian

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada diagram alir berikut ini.

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan penelitian.

3.2.1 Persiapan Bahan Dan Media Yang Akan Di Ujicoba.

Pada flowchart di atas dijelaskan bahwa langkah pertama yang harus

dilakukan adalah mempersiapkan bahan dan media yang akan di ujicoba

Page 47: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

29

selama pengujian overclocking berlangsung, hal yang perlu diperhatikan

adalah dengan memahami spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak

yang diperlukan. Berikut ini adalah spesifikasi komputer dan aplikasi

benchmark yang akan digunakan selama pengujian.

Tabel 3.1 Spesifikasi Komputer

Tabel 3.2 Software yang digunakan saat pengujian overclock

Komponen Nama Komponen

CPU / Processor AMD Ryzen 5 2600

CPU Cooler 1 AMD Stock Wraith Stealth Cooler

CPU Cooler 2 AIO ID-Cooling ChromaFlow RGB

Motherboard MSI B350M Gaming Pro

Graphic Card / VGA Card Nvidia MSI RTX 2060 6GB GamingZ

RAM Geil EvoSpear 12GB (8+4) 2933MHz

Monitor LG 24MP59G-P IPS 24” 75Hz

Power Supply Bitfenix Whisper 750w GOLD

Fan Case ID-Cooling ZF-12025 RGB x6

SSD Adata XPG SX8200 Pro 256Gb

Case Infinity Zeus Full Tower

UPS PROLINK Pro1200SFC

Aplikasi Tipe

Geekbench Aplikasi Benchmark Sintetis

Cinebench R15 Aplikasi Benchmark Sintetis

CPU-Z Aplikasi monitoring

HW Info Aplikasi monitoring

Adobe Premiere PRO CC Aplikasi Benchmark Real World

Assassins Creed Odyssey Video Game

Page 48: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

30

Pengujian overclock dilakukan pada prosesor AMD Ryzen 5 2600

yang berjalan pada kecepatan standar pabrik 3.4 Ghz dengan motherboard

MSI B350M Gaming Pro yang sudah memiliki fitur yang cukup untuk

melakukan overclock dan menggunakan power supply Bitfenix Whisper

750w untuk menyuplai daya saat overclock dilakukan. Perangkat keras yang

paling berperan saat pengujian overclocking berlangsung adalah Prosesor,

Motherboard, Power Supply, dan perangkat lain yang tidak disebutkan

berfungsi untuk mendukung agar sistem dapat berjalan.

3.2.2 Konfigurasi BIOS

Proses tahap overclocking akan dilakukan dengan cara melakukan

konfigurasi pada BIOS dengan cara menentukan kecepatan target prosesor,

penggunaan daya (Voltage), dan sebagainya. Kecepatan default dari prosesor

AMD Ryzen 5 2600 berada pada kecepatan 3400MHz dengan turbo boost

hingga kecepatan 3900 MHz, Pengujian overclock pada prosesor AMD

Ryzen 5 2600 ini dilakukan dengan 2 konfigurasi yaitu konfigurasi prosesor

dan konfigurasi memori RAM. Konfigurasi overclock akan dilakukan

dengan cara menaikkan nilai clockspeed prosesor dengan rentang 100MHz

untuk setiap skenario pengujiannya sedangkan konfigurasi memori RAM

akan menggunakan fitur XMP yang tersedia pada motherboard yang

digunakan untuk pengujian overclock ini.

Konfigurasi overclock untuk CPU dilakukan pada menu OC yang

tersedia pada BIOS, dimana setiap langkah pada overclock dapat dilakukan

dengan bebas yang artinya tidak harus dilakukan secara berurutan.

Page 49: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

31

Gambar 3.2 Proses konfigurasi clockspeed CPU.

Secara umum prosesor AMD Ryzen 5 2600 yang berjalan pada kondisi

default akan membutuhkan voltase sebesar 1,35v, voltase ini akan menjadi

nilai voltase dasar saat melakukan pengujian overclock. Peningkatan voltase

akan disesuaikan setiap kecepatan bertambah sebesar 100 MHz dengan nilai

maksimal CPU voltage untuk penggunaan harian yang dapat digunakan

sebesar 1,35v. Sebagai contoh jika prosesor tidak dapat berjalan pada

clockspeed sebesar 3900 MHz dengan voltase sebesar 1,20v, maka voltase

perlu di tingkatkan hingga prosesor dapat berjalan dengan stabil atau

mencapai batas maksimal CPU Voltage untuk penggunaan harian sebesar

1,35v.

Gambar 3.3 Konfigurasi voltase dapat di tentukan pada menu Voltage

Settings.

Konfigurasi prosesor akan selalu berkaitan dengan memori RAM,

memori yang telah di konfigurasi akan memberikan peforma lebih pada

prosesor, secara default RAM akan otomatis berjalan pada kecepatan

Page 50: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

32

2666MHz. Kecepatan RAM dapat di tingkatkan dengan menggunakan fitur

XMP (eXtreme Memory Profile) pada motherboard dengan socket AM4

sehingga RAM dapat berjalan dengan kecepatan 2933MHz hingga

3200MHz. RAM akan dikonfigurasi agar berjalan pada kecepatan 2933 MHz

saat pengujian overclock dilakukan.

Gambar 3.4 Konfigurasi frekuensi RAM dapat dilakukan pada menu DRAM-Setting pada BIOS.

Konfigurasi pada CPU-Feature juga dilakukan untuk mendukung

proses overclock pada prosesor AMD Ryzen 5 2600, ada beberapa poin yang

harus dilakukan sebelum overclock prosesor dilakukan.

Page 51: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

33

1. Matikan fitur AMD Cool’n’Quiet, sebenarnya penggunaan dari fitur

ini sangat berguna yaitu mengatur performa dari prosesor berdasarkan

penggunaanya yang secara otomatis di atur oleh prosesor itu sendiri

sehingga dapat menghemat banyak daya. Fitur ini tidak dapat

digunakan prosesor akan berjalan pada kondisi overclock, karena fitur

ini akan memaksa prosesor untuk melakukan throttling ketika

melakukan benchmark.

2. Matikan fitur Precision Boost Overdrive (PBO), merupakan sebuah

fitur baru dari AMD, dimana prosesor akan berjalan dengan agresif,

namun PBO memiliki banyak kelemahan, temperatur dan konsumsi

daya prosesor akan meningkat secara drastis, sehingga fitur ini tidak

efektif dinyalakan jika prosesor beroperasi dalam keadaan overclock.

Gambar 3.5 Konfigurasi CPU Feature.

3.2.3 Pengujian Overclock

Setelah menyesuaikan target clockspeed prosesor pada BIOS, tahap

berikutnya adalah menguji apakah konfigurasi overclock berhasil dilakukan

Page 52: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

34

dengan stabil, jika sistem masih tidak stabil (komputer hang, tidak bisa

booting, dan tidak bisa hidup sama sekali, maka langkah yang dilakukan

adalah melakukan reset pada motherboard agar konfigurasi pada BIOS akan

kembali menjadi standar tanpa overclock. Langkah ini terus dilakukan

berulang kali hingga prosesor berhasil di overclock dalam keadaan stabil saat

melakukan booting dan benchmark.

3.2.4 Pengujian Benchmark Pada Aplikasi Sintetis Dan Real World.

Tahap berikutnya adalah melakukan pengujian benchmark pada

aplikasi sintetis dan aplikasi real world, terkadang saat proses pengujian

benchmark berlangsung terdapat kendala dimana sistem tidak stabil (hang)

maupun komputer mati total yang artinya sistem masih tidak dapat di

operasikan untuk penggunaan penuh, maka dari itu diperlukan konfigurasi

overclock kembali, proses ini dilakukan hingga komputer dapat berjalan

dengan stabil dalam melakukan benchmark sintetis dan real world tanpa

terdapat kendala, benchmark dilakukan berulang kali hingga mendapat hasil

tertinggi yang diberikan oleh prosesor yang telah di overclock. Pengujian

benchmark sintetis dilakukan pada aplikasi Geekbench 5 dan Cinebench

R15, dengan aturan benchmark dilakukan saat kecepatan prosesor di

tingkatkan setiap 100MHz dengan konfigurasi voltase 1.35v pada kecepatan

default hingga 3.9 GHz, untuk kecepatan 4.0 GHz dan 4.1 GHz akan

menggunakan konfigurasi voltase khusus.

Benchmark pada aplikasi Real World dilakukan dengan 2 aplikasi,

yaitu aplikasi video editor Adobe Premiere CC dan video game Assassins

Page 53: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

35

Creed Odyssey. Pengukuran benchmark pada aplikasi Adobe Premiere CC

dilakukan dengan cara melakukan export video durasi 10 menit dengan

resolusi 4K, hal ini dilakukan karena proses export video akan memberikan

sebuah pekerjaan berat pada prosesor, prosesor akan dipaksa untuk

melakukan kinerja penuh saat proses export video berlangsung, hasil dari

kecepatan export video akan dihitung dengan satuan detik, semakin cepat

export video yang dilakukan maka semakin baik pula kinerja prosesor.

Assassins Creed Odyssey merupakan sebuah video game dengan

genre action role-playing yang di kembangkan oleh Ubisoft Quebec, video

game ini dapat membuat proses komputing CPU lebih besar daripada

kebutuhan game akan performa GPU, sehingga game ini dapat dijadikan

patokan benchmark real world.

Gambar 3.6 Video game Assassins Creed Odyssey.

Hasil benchmark yang akan diperoleh pada game ini berupa rata-rata

frame rate yang diperoleh, dimana semakin tinggi frame rate yang dihasilkan

maka semakin baik peforma dan kualitas pengalaman bermain yang didapat.

Page 54: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

36

Video game Assassins Creed Odyssey ini akan dijalankan dengan bantuan

kartu grafis MSI RTX 2060 6GB GamingZ dan prosesor AMD Ryzen 5 2600

dengan skenario kecepatan overclock yang berbeda, konfigurasi dan preset

grafis yang akan digunakan dapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Preset grafis video game Assassins Creed Odyssey.

3.2.5 Pengukuran Stabilitas, Temperatur Dan Konsumsi Daya

Proses overclocking yang berjalan dengan baik juga harus di dukung

dengan kestabilan sistem, temperatur, dan konsumsi. Pengukuran kestabilan

sistem di ukur saat melakukan benchmark pada Cinebench R15, sedangkan

pengukuran temperatur dilakukan dengan 2 parameter, yaitu idle (diam), dan

full load (kinerja sistem penuh). Pada saat idle komputer dibiarkan untuk

tidak mengoperasikan apapun dan dilihat nilai temperatur yang dihasilkan

dengan bantuan aplikasi monitoring HWiNFO, sedangkan pada saat

komputer dalam kondisi full load, komputer akan menjalankan aplikasi

Page 55: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

37

benchmark Cinebench R15 dengan tes rendering Multi-Core CPU dimana tes

tersebut akan membuat beban prosesor menjadi 100%. Pengukuran

temperatur akan dilakukan berulang kali hingga sampel data yang diperlukan

terpenuhi, pada pengukuran temperatur semakin tinggi angkanya maka

semakin panas temperatur prosesor, satuan yang digunakan adalah °C

(Celsius).

Sistem pendingin yang digunakan dalam pengukuran temperatur pada

prosesor AMD Ryzen 5 2600 terdiri dari 2 cooling system yang berbeda, yaitu

stock cooling system (pendingin pabrik yang disediakan prosesor) dan AIO

water cooling / liquid cooling system. Temperatur di ukur dengan

menggunakan aplikasi monitor HWiNFO dengan suhu ruangan 24-27°C.

Pengukuran konsumsi daya dilakukan dengan menggunakan aplikasi

HWiNFO untuk mengetahui berapa banyak daya yang di gunakan ketika

prosesor berjalan pada kondisi idle, dan full load, pengujian konsumsi daya

dilakukan secara bersamaan saat benchmark Cinebench R15 berlangsung.

3.2.6 Analisa Hasil

Tahap akhir pada penelitian ini adalah menganalisa hasil yang di dapat

dari pengujian overclocking dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran

mengenai peningkatan kinerja yang di dapat dari prosesor AMD Ryzen 5

2600 yang telah di overclock, gambaran mengenai temperatur prosesor

selama di overclock dilakukan, stabilitas sistem saat di overclock dan

Page 56: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

38

seberapa besar daya listrik yang di konsumsi saat prosesor berjalan dalam

kondisi sudah di overclock.

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan preset atau bantuan untuk

konfigurasi yang dapat digunakan pada prosesor dengan seri AMD Ryzen 5

sehingga pengguna dapat melakukan implementasi overclock dengan lebih

aman.

Page 57: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengujian Benchmark Sintetis

4.1.1 Hasil Benchmark Sintetis Cinebench R15

Benchmark sintetis Cinebench R15 dilakukan dengan mengambil dua

skor, yaitu konfigurasi Multi-Core untuk melihat performa multi-threaded

dan konfigurasi Single-Core untuk melihat performa single-threaded. Hasil

menunjukkan bahwa prosesor AMD Ryzen 5 2600 yang telah di overclock

pada kecepatan 4.1GHz dengan voltase 1.35v memperoleh nilai yang paling

baik pada skor multi-core (1406) dan single-core (172). sedangkan nilai

paling rendah diperoleh pada kecepatan default dengan skor multi-core

(1205) dan single-core (161). Hasil keseluruhan skor benchmark dapat

dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Hasil benchmark dari Cinebench R15.

161

166

168

167

168

172

172

1205

1288

1356

1388

1390

1400

1406

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Ryzen 5 2600 Default - 1.35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1.35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1.35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1.3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1.35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1.3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1.35v

Cinebench R15 Scorelebih tinggi lebih baik

Score Multi-Core Score Single-Core

Page 58: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

40

Berkaitan dengan hasil yang diperoleh membuktikan bahwa semakin

tinggi kecepatan (4.1 GHz) semakin tinggi pula nilai skor multi-core dan

single-core yang didapatkan. Kondisi ini mengartikan bahwa kecepatan

prosesor yang tinggi dapat memberikan kinerja yang lebih optimal untuk

aplikasi lainnya.

4.1.2 Hasil Benchmark Sintetis Geekbench 5

Benchmark sintetis geekbench menunjukkan prosesor AMD Ryzen 5

2600 yang telah di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1.35v,

memiliki nilai paling tinggi pada skor multi-core (4798) dan single-core

(1039) sedangkan nilai paling rendah terdapat pada kecepatan default

(bawaan pabrik) dengan skor multi-core (4440) dan single-core (894). Skor

benchmark sintetis Geekbench dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Hasil benchmark dari Geekbench 5

894

967

988

990

999

999

1039

4440

4652

4690

4713

4722

4781

4798

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Ryzen 5 2600 Default - 1.35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1.35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1.35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1.3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1.35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1.3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1.35v

Geekbench 5 Scorelebih tinggi lebih baik

Score Multi-Core Score Single-Core

Page 59: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

41

Hasil benchmark sintetis Geekbench yang diperoleh tidak berbeda

dengan pengujian benchmark Cinebench R15 yang menunjukkan semakin

tinggi kecepatan (4.1GHz) semakin tinggi pula nilai skor multi-core dan

single-core yang diperoleh.

4.2. Pengujian Benchmark Real World

4.2.1 Pengujian Rendering

Pengujian rendering Prosesor AMD Ryzen 5 2600 yang telah di

overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,35v memberikan kinerja

yang baik dalam melakukan export video 10 menit dengan resolusi 4k

tercepat dalam waktu 1033 detik (17,2 menit). Sedangkan, waktu yang

terlama diperoleh ketika prosesor berjalan pada kecepatan default dengan

waktu 1112 detik (18,5 menit). Durasi export video 10 menit dengan resolusi

4K pada prosesor AMD Ryzen 5 2600 dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Hasil Export video 10 menit dengan resolusi 4K (waktu dalam satuan detik).

1112

1084

1063

1051

1045

1039

1033

950 1000 1050 1100 1150

Ryzen 5 2600 Default - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,35v

Adobe Premiere CC Export Video 10 Menit 4Klebih rendah lebih baik (satuan detik)

Page 60: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

42

4.2.2 Pengujian Frame Rate

Overclocking pada prosesor AMD Ryzen 5 2600 secara signifikan

mempengaruhi frame rate pada video game Assassins Creed Odyssey. Hal

ini dapat dilihat pada gambar 4.4, yang menunjukkan bahwa prosesor AMD

Ryzen 5 2600 yang di overclocking pada kecepatan 4.1GHz dengan voltase

1.35v, memberikan frame rate dengan rata-rata 63 FPS. Sedangkan rata-rata

frame rate paling rendah di dapat ketika prosesor AMD Ryzen 5 2600

berjalan dengan kondisi default dengan rata-rata 50 FPS.

Gambar 4.4 Frame rate rata-rata video game Assassins Creed Odyssey.

Teknik overclocking pada prosesor AMD Ryzen 5 2600 meningkatkan

rata-rata frame rate dari yang awalnya 50 FPS menjadi 63 FPS. Hal ini

memberikan Quality of Experience gaming yang baik, karena kualitas video

game akan dapat di rasakan ketika frame rate telah mencapai 60 FPS.

50

51

55

57

57

60

63

0 10 20 30 40 50 60 70

Ryzen 5 2600 Default - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,35v

Assassins Creed Odyssey - Framerate rata-rataUltra High Preset @1080P (RTX 2060 6GB)

lebih tinggi lebih baik

Page 61: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

43

4.3. Pengujian Stabilitas Overclock

Stabilitas overclock diukur dengan melakukan benchmark pada

aplikasi Cinebench R15, stabilitas overclock dapat di ketahui ketika

benchmark dilakukan.

4.3.1 Pengujian Stabilitas Overclock pada kecepatan 4.0 Ghz

Pada gambar 4.5 menjelaskan bahwa prosesor AMD Ryzen 5 2600

yang di overclock pada kecepatan 4.0 GHz dengan voltase 1,2v tidak dapat

melakukan benchmark pada perulangan ke 4, yang artinya kecepatan 4.0GHz

membutuhkan voltase lebih agar dapat digunakan dengan lancar. Overclock

yang stabil didapat ketika voltase ditingkatkan ke 1,25v hingga 1,35v.

Gambar 4.5 Hasil uji stabilitas OC AMD Ryzen 5 2600 pada 4.0GHz.

Run 1 Run 2 Run 3 Run 4 Run 5 Average1,2v 1284 1223 1139 0 0 729.21,25v 1280 1340 1321 1321 1291 1310.61,3v 1378 1382 1382 1320 1371 1366.61,35v 1390 1353 1380 1382 1388 1378.6

1000

1100

1200

1300

1400

1500

1600

Cinebench R15 5x Tes Stabilitas pada kecepatan 4.0GHzScore Multi-Core

Page 62: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

44

Peningkatan voltase tidak hanya memberikan stabilitas pada

overclock, namun juga memberikan peningkatan peforma prosesor. Pada

kecepatan 4,0 GHz dengan voltase 1,25v overclock dapat melakukan

benchmarking hingga 5 kali, skor multi-core rata-rata yang diperoleh adalah

(1310.6), peningkatan skor yang besar diperoleh ketika voltase ditingkatkan

pada 1.3v, skor rata-rata multi-core yang diperoleh adalah (1366.6),

sedangkan pada voltase 1.35v skor multi-core hanya meningkat 12 poin

dengan total rata-rata skor (1378.6).

4.3.2 Pengujian Stabilitas Overclock pada kecepatan 4.1 GHz

Paga gambar 4.6 menjelaskan bahwa prosesor AMD Ryzen 5 2600

yang di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,25v hanya

mampu melakukan sekali benchmark yang artinya kecepatan 4.1 GHz

membutuhkan voltase yang lebih besar dari pada kecepatan 4.0 GHz.

Gambar 4.6 Hasil uji stabilitas OC AMD Ryzen 5 2600 pada 4.1GHz.

Run 1 Run 2 Run 3 Run 4 Run 5 Average1,25v 1252 0 0 0 0 250.41,3v 1390 1382 1390 1371 1377 13821,35v 1406 1398 1400 1367 1402 1394.6

1200

1250

1300

1350

1400

1450

Cinebench R15 5x Tes Stabilitas pada kecepatan 4.1GHzScore Multi-Core

Page 63: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

45

Prosesor yang telah di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dapat

melakukan benchmark penuh dengan stabil pada voltase 1,3v, skor rata-rata

multi-core yang diperoleh adalah (1382), peningkatan skor juga di dapat

ketika kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1.35v, skor rata-rata multi-core

yang diperoleh adalah (1394.6). Perbedaan skor multi-core yang diperoleh

pada kecepatan 4.0 GHz dan 4.1 GHz tidak terlalu jauh, namun dalam

beberapa skenario aplikasi real world kecepatan 4.0 GHz dapat memberikan

peforma yang lebih baik dari 4.1 GHz, hal ini terjadi karena perbedaan

temperatur yang dapat membuat sistem yang berjalan pada kecepatan 4.1

GHz terjadi throttling yang menyebabkan penurunan kinerja prosesor.

4.4. Pengujian Temperatur

Gambar 4.7 Temperatur Prosesor AMD Ryzen 5 2600 – Idle dengan stock

cooler.

Pada gambar 4.7 terlihat bahwa prosesor AMD Ryzen 5 2600 dengan

menggunakan stock cooling pada kondisi idle memiliki temperatur yang

57

55

56

56

56

57

57

54 55 56 57 58

Ryzen 5 2600 Default - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,35v

Temperatur Idle dengan Stock Coolerlebih rendah lebih baik (Celsius)

Page 64: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

46

tidak jauh berbeda pada saat prosesor dalam keadaan default maupun di

overclock. Perbedaan yang besar terjadi ketika prosesor dipaksa untuk

melakukan full load dengan menjalankan benchmark pada aplikasi

Cinebench R15. Pada gambar 4.8 terlihat jelas bahwa prosesor AMD Ryzen

5 2600 yang di overclock pada kecepatan default (3.40 GHz – 3.90 GHz)

memiliki temperatur yang lebih tinggi pada stock coller, temperatur yang

paling tinggi diperoleh ketika prosesor AMD Ryzen 5 2600 di overclock pada

kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,35v (88 °C), namun saat kecepatan 4.1

GHz di setting agar berjalan dengan voltase 1,3v temperatur jauh berkurang

menjadi (82 °C), yang artinya konfigurasi voltase akan sangat berpengaruh

pada temperatur yang akan dihasilkan, sedangkan temperatur paling rendah

diperoleh saat prosesor di overclock pada kecepatan 3,8GHz (71 °C) dengan

voltase yang disesuaikan secara otomatis oleh BIOS.

Gambar 4.8 Temperatur Prosesor AMD Ryzen 5 2600 – Full Load dengan stock cooler.

76

71

74

75

78

82

88

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Ryzen 5 2600 Default - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,35v

Temperatur Full Load dengan Stock Cooler Cinebench R15

lebih rendah lebih baik (Celsius)

Page 65: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

47

Perbedaan mencolok terjadi pada saat prosesor menggunakan AIO

water cooling dari ID Cooling ChromaFlow, penggunaan water cooling

system ini mampu menekan temperatur serendah mungkin. Jika

dibandingkan dengan stock cooling system, perbedaan sangat besar terjadi

pada kedua parameter idle dan full load, terlihat pada gambar 4.9, temperatur

yang paling rendah saat idle dengan menggunakan water cooling didapat saat

prosesor berjalan dengan kondisi default (32 °C), berbanding terbalik dengan

stock cooling yang mendapat temperatur (57 °C) yang dapat dilihat pada

gambar 4.7. Penggunaan water cooling juga dapat menekan temperatur saat

kondisi idle pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase yang berbeda.

Gambar 4.9 Temperatur Prosesor AMD Ryzen 5 2600 – Idle dengan Water Cooling.

32

34

38

40

42

42

42

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Ryzen 5 2600 Default - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,35v

Temperatur idle dengan Water Coolinglebih rendah lebih baik (Celsius)

Page 66: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

48

Pada gambar 4.10 terlihat bahwa temperatur yang paling tinggi pada

water cooling system diperoleh ketika prosesor di overclock pada kecepatan

4.1 GHz dengan voltase 1,35v (75 °C) temperatur yang diperoleh pada water

cooling jauh lebih rendah dibandingkan dengan stock cooling dengan

temperatur (88 °C) yang dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.10 Temperatur Prosesor AMD Ryzen 5 2600 – Full Load dengan Water Cooling.

Pada kondisi full load dengan menjalankan benchmark Cinebench

R15, penggunaan water cooling masih tidak dapat menekan temperatur dari

kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,35v (75 °C), artinya kecepatan 4.1 GHz

dengan voltase 1,35v membutuhkan daya yang jauh lebih besar dan

menghasilkan temperatur yang lebih tinggi di bandingkan dengan 4.0 GHz.

Temperatur prosesor AMD Ryzen 5 2600 default pada kondisi full

load lebih tinggi dari pada kecepatan 4.0 GHz, sehingga ini membuktikan

70

68

68

69

69

70

75

64 66 68 70 72 74 76

Ryzen 5 2600 Default - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,35v

Temperatur Full Load dengan Water CoolingCinebench R15

lebih rendah lebih baik (Celsius)

Page 67: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

49

bahwa overclock jauh lebih baik secara temperatur dan kinerja yang

diberikan dibandingkan dengan kondisi default.

4.5. Pengujian Konsumsi Daya

Pada gambar 4.11 menunjukkan bahwa prosesor AMD Ryzen 5 2600

dalam kondisi overclock memiliki total konsumsi daya yang lebih tinggi dari

kondisi default, adanya peningkatan konsumsi daya saat prosesor di

overclock terjadi disebabkan oleh voltase, karena setiap peningkatan

frekuensi 100 MHz prosesor akan membutuhkan voltase yang lebih tinggi

dari kondisi default, sehingga konsumsi daya yang digunakan oleh prosesor

jadi lebih meningkat. Total konsumsi daya saat kondisi idle yang paling

tinggi diperoleh ketika prosesor di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan

total konsumsi daya 70w, dan yang paling rendah di peroleh pada saat

prosesor berjalan dalam kondisi default dan overclock hingga pada kecepatan

4,0 GHz pada voltase 1,3v dengan total konsumsi daya 65w.

Gambar 4.11 Konsumsi daya listrik (watt) saat kondisi idle.

65

65

65

65

67

70

70

62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

Ryzen 5 2600 Default - 1,35

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1,35

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1,35

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,35v

Konsumsi Daya - Idlelebih rendah lebih baik

Page 68: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

50

Peningkatan konsumsi daya yang signifikan diperoleh ketika prosesor

beroperasi dalam keadaan full load. Gambar 4.12 menunjukkan bahwa

prosesor yang di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan voltase 1,35v

terbukti mengkonsumsi daya listrik yang paling besar dengan total 193w,

namun ketika voltase di tetapkan untuk berjalan pada 1.3v, konsumsi daya

pada 4.1 GHz turun menjadi 186w yang mengartikan bahwa konfigurasi

voltase akan sangat mempengaruhi konsumsi daya yang digunakan oleh

prosesor, sedangkan konsumsi daya saat full load yang paling rendah

diperoleh saat prosesor dalam kondisi default dengan total konsumsi daya

161w.

Gambar 4.12 Konsumsi daya listrik (watt) saat kondisi Full Load.

161

170

170

173

180

186

193

140 150 160 170 180 190 200

Ryzen 5 2600 Default - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,8 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 3,9 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,0 GHz - 1,35v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,3v

Ryzen 5 2600 OC 4,1 GHz - 1,35v

Konsumsi Daya - Full Loadlebih rendah lebih baik

Page 69: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

51

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan pengukuran serta analisis hasil pengukuran

overclocking pada prosesor AMD Ryzen 5 2600, dapat ditarik beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Implementasi Overclock pada prosesor menyebabkan kenaikan

temperatur prosesor secara signifikan, kenaikan voltase menyebabkan

kenaikan pada clockspeed memory dan chipset, sehingga akan ikut

berpengaruh pada temperatur dari memory dan chipset. Hal ini

menjadi penyebab sistem tidak stabil saat digunakan, yang ditandai

dengan adanya hang, dan crash, oleh karena itu voltase harus

disesuaikan dengan kecepatan prosesor agar sistem dapat berjalan

dengan lancar.

2. Kinerja prosesor yang tertinggi didapat ketika prosesor di overclock

pada kecepatan 4.1GHz dengan voltase 1,35v, namun temperatur yang

dihasilkan berada pada 88 °C pada stock cooler, dan 75 °C pada saat

menggunakan water cooling system.

3. Sistem yang tidak stabil ditemukan saat prosesor melakukan

benchmark dengan aplikasi Cinebench R15 pada kecepatan 4.0 GHz

dengan voltase 1.2v, dan kecepatan 4.1GHz dengan voltase 1.25v.

Page 70: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

52

4. Peningkatan voltase akan memberikan pengaruh pada temperatur

prosesor kinerja prosesor, dan konsumsi daya, oleh karena itu

dibutuhkan konfigurasi voltase yang sesuai dengan kecepatan

prosesor, hal ini terbukti saat prosesor di overclock pada kecepatan

diatas 3.9 GHz dengan voltase diatas 3v, temperatur yang dihasilkan

oleh prosesor jauh meningkat tajam dari temperatur prosesor saat

berjalan dalam kondisi default, hal yang sama juga terjadi pada

konsumsi daya prosesor.

5. Overclock dapat menurunkan durasi Export video 10 Menit dengan

resolusi 4K yang awalnya 1112 detik (17,2 menit) menjadi 1033 detik

(18,5 menit), hal ini membuktikan bahwa overclock dapat menghemat

waktu sebesar -7.1%.

6. Implementasi overclock pada prosesor AMD Ryzen 5 2600

meningkatkan rata-rata frame rate dari video game Assassins Creed

Odyssey yang awalnya 50 FPS menjadi 63 FPS. Hal ini memberikan

Quality of Experience gaming yang lebih baik, karena kualitas video

game akan dapat di rasakan ketika frame rate telah mencapai 60 FPS.

7. Penggunaan water cooling system dapat menurunkan temperatur yang

dihasilkan prosesor saat di overclock pada kecepatan 4.1 GHz dengan

voltase 1.35v saat prosesor di paksa untuk berjalan pada kondisi full

load, sehingga penggunaan water cooling jauh lebih unggul dari pada

air cooling saat prosesor di overclock dengan kecepatan tertinggi.

Page 71: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

53

5.2. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan dalam melakukan teknik overclock

pada prosesor adalah sebagai berikut:

1. Dalam melakukan teknik overclock, pengguna diharapkan untuk

memperhatikan sirkulasi udara pada casing komputer agar temperatur

dari komponen seperti prosesor, motherboard, kartu grafis akan lebih

terjaga sehingga sistem komputer dapat berjalan dengan baik dan

terhindar dari throttling.

2. Saat melakukan teknik overclock pada prosesor, pengguna harus

memperhatikan perangkat keras lain seperti kartu grafis, hard disk dan

lainnya, agar tidak terjadi bottleneck atau suatu keadaan dimana salah

satu komponen komputer akan menghambat kinerja sistem secara

keseluruhan dalam melakukan pekerjaan.

Page 72: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

54

DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Wardoyo, Buku Pegangan Kuliah Dasar Mikroprosesor. Cilegon:

Universitas Ageng Tirtayasa, 2011.

[2] F. van Zee et al., “Arsitektur Komputer,” Futur. Gener. Comput. Syst., vol.

56, no. 0, pp. 277–283, 2016, doi: 10.1145/2755561.

[3] E. R. Victor Rudometov, PC Overclocking, Optimization, & Tuning. A-

List, LLC, 2002.

[4] M. S. Erik Fariq, Teknik Overclocking Untuk Pemula. Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2010.

[5] Jagat OC Team, “Mengenal OC: Menjawab 10 Pertanyaan Dasar Mengenai

Overclocking,” 2016. http://oc.jagatreview.com/2016/02/mengenal-oc-

menjawab-10-pertanyaan-dasar-mengenai-overclocking-2016/ (accessed

Dec. 29, 2019).

[6] Frans David Tua S, “Analisis Overclocking Pada Pc Desktop Dan

pembuatan Phase Change Untuk Sistem pendingin Prosesor,” Progr. Stud.

Tek. Elektro, Univ. Indones., 2009.

[7] W. W. Aung, “Multiplier changing overclocking method for processor

intensive tasks,” Adv. Intell. Syst. Comput., vol. 387, pp. 445–454, 2016,

doi: 10.1007/978-3-319-23204-1_45.

[8] A. Azhar and F. H, “Analisis Kinerja Prosesor terhadap Proses

Page 73: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

55

Overclocking dan Downclocking,” Ainet J. Inform., vol. 1, no. 1, pp. 7–12,

2019, doi: 10.26618/ainet.v1i1.2286.

[9] R. Fahrizal, R. Alfanz, and A. Sakti, “Analysis of effect overclocking

durability on Intel processor i5 4670K,” Proc. 2016 4th Int. Conf. Cyber IT

Serv. Manag. CITSM 2016, 2016, doi: 10.1109/CITSM.2016.7577467.

[10] M. M. Nurrachma and M. Syafrizal, “Analisis Overclocking Pada Pc

Desktop Dan Pembuatan Phase Change Untuk Sistem Pendingin Prosesor,”

Stmik Amikom Yogyakarta, vol. 53, pp. 1689–1699, 2016, doi:

10.1017/CBO9781107415324.004.

[11] K. Wahana, Menjadi Teknisi Komputer Profesional. Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2008.

[12] A. M. Devies, “AMD Takes Computing to a New Horizon with Ryzen -

texttrademark Processors,” 2016. https://www.amd.com/en-us/press-

releases/Pages/amd-takes-computing-2016dec13.aspx (accessed Jan. 07,

2020).

[13] I. Cutress, “Simultaneous MultiThreading (SMT) and New Instructions -

The AMD Zen and Ryzen 7 Review: A Deep Dive on 1800X, 1700X and

1700,” 2017. https://www.anandtech.com/show/11170/the-amd-zen-and-

ryzen-7-review-a-deep-dive-on-1800x-1700x-and-1700/10 (accessed Jan.

07, 2020).

[14] J. Setyaji, Komputer & Laptop. Jakarta: AgroMedia, 2010.

Page 74: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

56

[15] Scharon Harding, “What Is a Motherboard Chipset? A Basic Definition,”

2019. https://www.tomshardware.com/news/chipset-definition,37655.html

(accessed Jan. 07, 2020).

[16] Y. Yudhanto, Y. Sulistyo, and D. Gunawan, Panduan Pintar Komputer,

Cetakan Pe. Yogyakarta: Indonesia Tera, 2010.

[17] T. Fisher, “BIOS (Basic Input Output System) Everything you need to

know about BIOS,” 2019. https://www.lifewire.com/bios-basic-input-

output-system-2625820 (accessed Jan. 07, 2020).

[18] S. Mueller, Upgrading and Repairing PC, 20th Editi. United States of

America: Pearson Education, Inc, 2012.

[19] T. Fisher, “What Is a Benchmark? What does it mean to benchmark

something?,” 2019. https://www.lifewire.com/what-is-a-benchmark-

2625811 (accessed Jan. 06, 2020).

[20] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.

[21] R. Panjaitan, Metodologi Penelitian. Bandung: CV. Mandar Maju, 2019.

[22] Nurul Zuriah, Metodologi penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2006.

[23] Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods),” Alfabeta, pp.

10–11, 2012.

[24] H. Wijaya, Metodologi Penelitian Pendidikan Teologi, Rineka Cipta, 2016.

Page 75: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

57

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Keputusan

Page 76: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

58

Lampiran 2: Komputer yang di uji coba overclocking.

Page 77: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

59

Lampiran 3: Pengujian Overclock

Page 78: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

60

Lampiran 4: Konfigurasi BIOS (Overclock dan Voltase)

Page 79: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

61

Lampiran 4: Info Overclock dengan kecepatan 4.0 GHz dan 4.1 GHz pada aplikasi CPU-Z.

Keterangan: 1. Kecepatan 4.0 GHz dengan Voltase 1.30v, 2. Kecepatan 4.0 GHz dengan Voltase 1.35v, 3. Kecepatan 4.1 GHz dengan Voltase 1.30v, 4. Kecepatan 4.1 GHz dengan Voltase 1.35v.

Page 80: HALAMAN J UDUL IMPLEMENTASI DAN ANALISIS …...digunakan untuk sehari-hari. Penelitian ini bersifat eksperimen, teknik pengumpulan datanya adalah melakukan eksperimen dan melakukan

62

Lampiran 5: Info Overclock dengan kecepatan 4.0 GHz dan 4.1 GHz pada aplikasi HWiNFO.

Keterangan: 1. Kecepatan 4.0 GHz dengan Voltase 1.30v, 2. Kecepatan 4.0 GHz dengan Voltase 1.35v, 3. Kecepatan 4.1 GHz dengan Voltase 1.30v, 4. Kecepatan 4.1 GHz dengan Voltase 1.35v.