Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem...

144

Transcript of Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem...

Page 1: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui
Page 2: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal i

KATA PENGANTARKATA PENGANTAR

Dengan mempersembahkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada kita,

sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Provinsi Papua ini dapat disusun sebagai

bentuk pertanggungjawaban Pencapaian Kinerja dan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2015 kepada seluruh

stakeholders.

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Provinsi Papua berisikan

informasi mengenai Rencana Kinerja, Penetapan Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun

2015 yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2013 – 2018.

Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja tahun 2015 ini lebih diarahkan

pada terselenggaranya Good Governance yang merupakan prasyarat bagi setiap

pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta

cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate,

sehingga penyelenggaraan pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan dapat

berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab.

Laporan Akuntabiltas Kinerja ini disusun dengan menggunakan data dari

Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia dan Realisasi Kinerja dalam Laporan

Akuntabilitas SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua. Materi LAPKIN

mengandung analisis pencapaian indikator sasaran dalam mencapai sasaran yang

ditetapkan dalam Idikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Papua dengan mengacu

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun yang

bersangkutan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja juga memuat informasi mengenai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi Pemerintah Provinsi Papua dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, juga dapat digunakan untuk

memperbaiki kinerja Pemerintah Provinsi Papua pada masa mendatang.

Page 3: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal i

Capaian sasaran Pemerintah Provinsi Papua yang diukur melalui indikator

target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjan Kinerja (PK) tahun 2015 adalah

predikat “Sangat Berhasil”. Pencapaian kinerja ini tidak terlepas dari dukungan

semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan

tata kelola Pemerintah Provinsi Papua.

Demikian Penyusunan LAPKIN Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2015

kami sampaikan, kiranya dapat menjadi bahan dalam rangka pengambilan kebijakan

dan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Papua.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita sekalian dalam

melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa, negara dan masyarakat.

Jayapura, 25 Maret 2016

GUBERNUR PAPUA

LUKAS ENEMBE, SIP, MH

Page 4: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal iv

RINGKASAN EKSEKUTIFRINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2015

menggambarkan pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Papua selama tahun

2015. Pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2015 dapat dilihat

dari keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran dari target indikator

berdasarkan Rencana Kinerja 2015 yang mengacu pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua 2013-2018.

Dari hasil pengukuran kinerja pada 22 (dua puluh dua) sasaran, dapat

disimpulkan capaian kinerja Pemerintah Provinsi Papua “Sangat Berhasil,”hal ini

dapat dilihat padacapaian kinerja pelaksanaan masing-masing sasaran sebagai

berikut :

16 sasaran termasuk dalam kategori ”Sangat Berhasil.”

4 sasaran termasuk dalam kategori ”Berhasil.”

2 sasaran termasuk dalam kategori ”Kurang Berhasil.”

Secara umum masih dijumpai beberapa kendala yang perlu diatasi dalam

pencapaian sasaran, yaitu:

1. Belum optimalnya Pemerintah Provinsi Papua dalam menentukan target

kinerja dikarenakan Pemerintah Provinsi Papua baru memiliki IKU.2. Belum optimalnya sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP)

dilingkungan SKPD antara lain :

1) Keterbatasan kualitas SDM dalam pelaksanaan perjanjian kinerja

tahun 2015.

2) Kurangnya pengawasan pimpinan terhadap pelaksanaan indikator

kinerja sasaran yang telah ditetapkan.

3) Belum tersusunnya SOP pada beberapa unit kerja dikarenakan

terjaadinya perubahan struktur organisasi di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Papua.3. Adanya tuntutan kompetensi dalam pelaksanaan tugas yang tidak sesuai

dengan penempatan aparatur dalam jabatan. Hal ini menyebabkan

Page 5: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal iv

ketidakefektifan dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

4. Kondisi geografis dan alam yang menghambat pelaksanaan sasaran dan

indikator kinerja sasaran.

Dari segi akuntabilitas keuangan, total anggaran belanja langsung

Pemerintah Provinsi Papua tahun 2015 adalah sebesar Rp6.113.111.815.020,00

dan anggaran yang diperuntukkan melaksanakan prioritas Indikator Kinerja

Utama (22 sasaran) adalah sebesar Rp 4.050.218.177.554,00 atau 71,64%.

Realisasi belanja prioritas IKU adalah Rp3.606.959.131.254,00 atau 89,06% dari

anggaran untuk melaksanakan prioritas IKU.

Jumlah total anggaran belanja Pemerintah Provinsi Papua untuk tahun

2015 adalah Rp13.268.460.356.704,00 yang terdiri dari anggaran Belanja Tidak

langsung Rp7.155.348.541.684,00 dan Belanja Langsung

Rp6.113.111.815.020,00. Dari anggaran belanja langsung tersebut, jumlah

anggaran untuk mencapai prioritas IKU adalah sebesar Rp4.050.218.177.554,00

atau 71,64% dari anggaran belanja langsung. Realisasi dari anggaran yang

digunakan untuk mencapai prioritas IKU adalah sebesar Rp3.606.959.131.254,00

dari realisasi belanja langsung atau 72,66%. Persentase realisasi anggaran untuk

mencapai prioritas IKU dibandingkan dengan anggaran untuk melaksanakan

prioritas IKU adalah 89,06%. Penyerapan anggaran untuk melaksanakan prioritas

IKU sebesar 89,06% tersebut terjadi karena tidak semua anggaran yang

disiapkan untuk melaksanakan program prioritas IKU dapat terserap seluruhnya.

Page 6: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal iii

DAFTAR ISIDAFTAR ISIHalaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................... iv

PENDAHULUANPENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1..........................................GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA

........................................................................................................1

1.1.1......................................................Kondisi Demografis

.......................................................................................2

1.1.2..................................................Kondisi Pemerintahan

.......................................................................................5

1.1.3................................................Kondisi Perekonomian

.......................................................................................7

1.2...................................................................MAKSUD DAN TUJUAN

........................................................................................................9

1.3........................................................SISTEMATIKA PENYUSUNAN

......................................................................................................10

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ................................. 12

2.1...................................................................RENCANA STRATEGIS

......................................................................................................12

2.1.1...............................................................Pernyataan Visi dan Misi

......................................................................................................12

2.1.2......................................................................Tujuan dan Sasaran

......................................................................................................16

2.1.3....................................................................Strategi Pelaksanaan

......................................................................................................20

2.1.4........................Strategi Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2015

......................................................................................................20

2.2..............................................PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

......................................................................................................26

BABBABII

BABBABIIII

Page 7: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal iii

AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................... 33

3.1........................................PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA

......................................................................................................33

3.2.................................................CAPAIAN DAN ANALISA KINERJA

......................................................................................................37

3.3.........................................................AKUNTABILITAS KEUANGAN

....................................................................................................115

PENUTUP PENUTUP ............................................................................................. 118

A. SIMPULAN ...................................................................................... 118

B. UPAYA LEBIH LANJUT ................................................................... 121

LAMPIRAN : PERJANJIAN KINERJA 2015

BABBABIIIIII

BABBABIVIV

Page 8: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA

1.1.1 Kondisi GeografisPapua merupakan Provinsi terluas di Indonesia dengan luas 317.062,05 km2.

Provinsi ini secara administratif berbatasan dengan :

o Sebelah Utara : Samudra Pasifiko Sebelah Selatan : Laut Arafurao Sebelah Barat : Papua Barato Sebelah Timur : Papua New Guinea

Provinsi Papua secara geografis terletak antara garis koordinat 01⁰00' LU - 09⁰10' LS dan 134⁰00' BT - 141⁰05' BT. Provinsi Papua hingga tahun 2012, terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota.

Gambar 1.1 Peta Batas Administrasi Provinsi Papua

Topografi yang membentuk wilayah Provinsi Papua sangat bervariasi,

mulai dari laut dangkal yaitu bagian dari Laut Arafura; dataran rendah hingga

Page 9: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

puncak gunung yang ditutupi oleh salju abadi di bagian tengah, perbukitan dan

dataran di bagian utara, serta kepulauan di bagian utara.

Pada bagian tengah rangkaian pegunungan tinggi terdapat

Pegunungan Jayawijaya yang terkenal karena terdapat 3 puncak tertinggi yang

selalu diselimuti oleh salju abadi di Puncak Jayawijaya dengan ketinggian 5,030

m, Puncak Trikora 5,160 m dan Puncak Yamin 5,100 m.

Gambar. 1.2 Peta Ketinggian Provinsi Papua

1.1.2 Kondisi Demografis

Jumlah penduduk Papua tahun 2015 adalah 3.091.047 juta jiwa yang

tersebar di 29 kabupaten/kota.Jumlah penduduk terbesar mendiami Kota

Jayapura sebesar 275.694 jiwa. Secara keseluruhan, jumlah penduduk laki-laki

lebih banyak dari penduduk perempuan.Hal ini tercermin dari angka rasio jenis

kelamin sebesar 112,30, yang berarti terdapat 112 laki-laki setiap 100

perempuan.

Gambar 1.3 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Papua Tahun 2011 – 2014

Page 10: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

2011 2012201320140

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

3500000

4000000

-6.00

-4.00

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

2,928,750.003,144,582.00

3,032,488.00

3,091,047.00

3.37

7.37

-3.56

1.93

Penduduk Pertumbuhan

jumlah penduduk (ribu jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

Gambar 1. 4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Rasio Sex Di Provinsi Papua Tahun 2010 – 2014

2010 2011 2012 2013 20140

20

40

60

80

100

120

140

160

113.44 111.62 112.40 112.16 111.75

2010 2011 2012 2013 20140

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

1800000

2000000

1505883.001544785.001664076.001603158.001631306.00

1327498.001383965.001480505.001429330.001459741.00

Laki-laki Perempuan

Sumber : Papua Dalam Angka, BPS 2015

Page 11: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

[a] Jumlah Penduduk Laku-Laki Dan Perempuan [b] Rasio Sex

Dengan luas wilayah 316.553,07 km2, kepadatan penduduk di Papua

sebanyak 10 jiwa per km2.Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Jayapura, yakni

287 jiwa per km2, diikuti Kabupaten Jayawijaya (87 jiwa per km2) dan

Kabupaten Mimika (85 jiwa per km2).Sedangkan kepadatan terendah terjadi di

Kabupaten Mamberamo Raya, yakni kurang dari 1 jiwa per km2.

Gambar 1.5 Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Tahun 2014

0

100

200

300

400

500

5

88

830 18 10 8

4687

2 4 4 12 5 21 3 6 527

1 1650

13 16 18 20 529

290

jiwa/km2

Penduduk Papua berdasarkan kelompok umur ternyata didominasi oleh

kelompok usia muda (0-14 tahun). Kecilnya proporsi penduduk usia tua

(kelompok usia 55 tahun keatas) menunjukkan bahwa tingkat kematian

penduduk usia lanjut sangat tinggi. Selain itu, komposisi penduduk seperti di

Page 12: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

atas menyebabkan rasio ketergantungan (dependency ratio) di Papua tahun

2014 cukup tinggi, yaitu sebesar 66,89 persen.

Gambar 1.6 Piramida Penduduk Provinsi Papua Tahun 2014

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

200000 150000 100000 50000 0 50000 100000 150000 200000

Laki-laki Perempuan

Page 13: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

1.1.3 Kondisi Pemerintahan

Provinsi Papua, terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota dengan

perkembangan jumlah distrik 389 dan 3.619 kampung. Dari kabupaten ini

dibagi berdasarkan 5 (lima) wilayah pembangunan berbasis wilayah adat

sebagai berikut :

Tabel 1.1 Nama Kabupaten, Ibu Kota, Jumlah Distrik danKampung

NAMAKABUPATEN

IBU KOTA DISTRIK KAMPUNG

WILAYAH SARERIKab. Biak Numfor Biak 19 187Kab. Yapen Waropen

Serui 14 111

Kab. Supiori Sorendiweri 5 38Kab. Waropen Waren 10 87

WILAYAH LA PAGOKab. Jayawijaya Wamena 11 117Kab. Lanny Jaya Tiom 10 143Kab. Nduga Kenyam 8 32Kab. Pegunungan Bintang

Oksibil 34 277

Kab. Puncak Ilaga 8 80Kab. Puncak Jaya Mulia 8 67Kab. Tolikara Karubaga 35 514Kab. Yahukimo Dekai 51 518Kab. Yalimo Elelim 5 27

WILAYAH MEEPAGO

Kab. Nabire Nabira 14 81Kab. Mimika Timika 12 85Kab. Deiyai Tigi 5 30Kab. Dogiyai Kigamani 10 79Kab. Intan Jaya Sugapa 6 37

WILAYAH HA ANIMKab. Merauke Merauke 20 168Kab. Asmat Agats 10 175Kab. Boven Digoel Tanah Merah 20 112Kab. Mappi Keppi 10 137

WILAYAH MAMTAKota Jayapura Jayapura 5 39Kab. Jayapura Sentani 19 144

Sumber : Papua Dalam Angka, BPS 2015

Page 14: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Kab. Keerom Arso 7 61Kab. Sarmi Sarmi 10 86Kab. Mamberamo Raya

Burmeso 8 58

Page 15: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

1.1.4 Kondisi Perekonomian

A. Struktur Ekonomi

Hingga tahun 2015, distribusi PDRB Provinsi Papua termasuk tambang

belum mengalami perubahan yang signifikan. Sektor pertambangan dan

penggalian masih mendominasi nilai PDRB Papua, namun demikian kontribusi

sektor ini perlahan lahan mengalami penurunan, khususnya dalam lima tahun

terakhir yakni dari 48,8 persen di tahun 2013 menjadi 40,11 persen tahun 2014.

Ini menandakan terjadi transformasi ekonomi Papua dari sektor primer ke

sector-sektor tersier dan juga terjadinya geliat pembangunan di Provinsi Papua.

Setelah sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian,

Kehutanan, Perikanan merupakan sektor dengan kontribusi tertinggi kedua

terhadap perekonomian Papua. Tahun 2015, sumbangan sektor ini sebesar

12,02 persen, turun jika dibanding kontribusi di tahun 2012 (12,83 persen).Di

urutan ketiga dan keempat, dengan peranan masing-masing sebesar 10,47

persen dan 8,4 persen adalah sektor konstruksi dan sektor pemerintahan,

Pertahanan dan jaminan sosial wajib. Berbeda dengan sektor pertambangan

dan penggalian, kontribusi sektor bangunan dan sektor jasa-jasa terhadap total

nilai PDRB Provinsi Papua justru mengalami peningkatan, yaitu tahun 2010,

kedua sektor ini berperan hanya sekitar 6 sampai dengan 7 persen.

Sementara itu, lima sektor lainnya berperan di bawah 6 persen dan jasa

lainnya merupakan kontributor terendah bagi total nilai tambah sektor-sektor

ekonomi di Provinsi Papua tahun 2016.

Namun pada triwulan III tahun 2015, kategori ekonomi yang memiliki

peranan terbesar terhadap perekonomian Papua adalah kategori

pertambangan dan penggalian sebesar 24,29 persen. Namun, jika kategori

pertambangan dan penggalian dieliminir, kategori Konstruksi merupakan

Page 16: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

kategori yang paling dominan dalam pembentukan PDRB Papua, sebesar

19,94 persen.

Gambar 1.7 Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Provinsi Papua Dengan Tambang Tahun 2010-2014 (%)

2010 2011 2012 2013 20140

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

10.54 11.44 11.94 11.73 12.02

53.87 47.15 43.38 43.21 40.11

1.89 2.08

2.09 1.98 2.08

7.20 8.72 9.78 10.13 10.70

6.22 7.09 7.65 7.76 8.06

0.50 0.57 0.61 0.63 0.69

1.77 2.09 2.26 2.34 2.44

6.40 7.40 7.88 7.51 8.43

Jasa lainnyaJasa Kesehatan dan Kegiatan SosialJasa PendidikanAdministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial WajibJasa PerusahaanReal EstateJasa Keuangan dan AsuransiInformasi dan KomunikasiPenyediaan Akomodasi dan Makan MinumTransportasi dan PergudanganPerdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda MotorKonstruksiPengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur UlangPengadaan Listrik dan GasIndustri PengolahanPertambangan dan PenggalianPertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Sumber : PDRB Provinsi Papua, BPS 2015

Gambar 1.8 Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Provinsi Papua tanpaTambangTahun 2010 - 2014 (%)

Page 17: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

2010 2011 2012 2013* 2014**-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

21.62 20.79 20.06 19.50 18.90

5.41 3.93 4.90 5.65 5.84

3.88 3.79 3.51 3.28 3.27

14.75 15.86 16.42 16.83 16.81

12.75 12.88 12.86 12.89 12.67

6.51 6.62 6.54 6.48 6.55

5.74 5.89 5.89 6.09 5.95

3.62 3.79 3.79 3.88 3.84

13.13 13.45 13.24 12.48 13.26

3.25 3.33 3.32 3.34 3.31 Jasa lainnya Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Sumber : PDRB Provinsi Papua, BPS 2015

B. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai

keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu di

wilayah tersebut.PDRB dapat menggambarkan kondisi perekonomian di suatu

wilayah pada waktu tertentu.

PDRB Papua yang diukur atas dasar harga berlaku Papua mengalami

fluktuasi dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2009 nilai tambah yang

dihasilkan sebesar 76,8 triliun rupiah. Pada tahun 2013 nilai tambah yang

dihasilkan termasuk tambang mencapai 93,14 triliun rupiah meningkat jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 77,4 triliun rupiah.

Tabel 1.2 PDRB Provinsi Papua Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Dengan danTanpa Tambang Tahun 2009 2013 (juta rupiah)

TahunDengan Tambang Tanpa Tambang

Harga Berlaku Harga Konstan HargaBerlaku

HargaKonstan

1 2 3 4 5

2009 76,886,679.01 23,138,444.49 26,567,253.56 11,787,422.43

2010 87,733,417.07 22,400,088.73 31,574,514.87 13,089,973.44

2011 108,188,756.40 106,066,723.40 57,867,288.40 56,057,785.00

2012 112,812,560.50 107,890,942.60 66,200,779.30 61,089,708.40

2013 119,771,975.80 116,428,607.50 74,601,836.70 66,115,082.30 2014 123,179,719.20 120,216,970.30 87,616,266.10 71,997,706.00

Page 18: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Sumber : PDRB Prov Papua, BPS 2015

Sementara itu, PDRB dengan tambang atas dasar harga berlaku yang

secara umum menggambarkan dinamika produksi seluruh aktifitas

perekonomian di Provinsi Papua, pada tahun 2014mencapai123,17 trilliun

rupiah. Nilai ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang telah mencapai

119,77 trilliun rupiah. Dengan mengeliminir nilai tambah sub sektor

pertambangan tanpa migas, PDRB Papua atas dasar harga berlaku tahun 2014

telah mencapai 87,61 trilliun. Sedangkan atas dasar harga konstan, PDRB

Papua tahun 2014 tanpa tambang bernilai 71,99 trilliun rupiah.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas ini adalah untuk

memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan manajemen dalam

upaya peningkatan kinerja (performance improvement) baik dalam bentuk

regulasi, distribusi dan alokasi sumberdaya yang dimiliki Pemerintah Provinsi

Papua.

Adapun tujuan penyusunan Laporan Kinerja (LAPKIN), adalah :

1. Merupakan sarana bagi Pemerintah Provinsi untuk menyampaikan

pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder).2. Merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi

sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja dimasa datang atau dalam

upaya peningkatan kinerja (performance improvement) organisasi baik

dalam bentuk regulasi, distribusi, maupun alokasi sumber daya yang

dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Papua.

1.3 SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

Page 19: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Bab III Akuntabilitas Kinerja

3.1Pengukuran Pencapaian Kinerja

Pada sub bab ini disajikan target capaian kinerja organisasi

untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi.

3.2Capaian, Analisis, dan KinerjaPada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai

dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis

capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini

dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar

nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang

telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

3.3Akuntabitas Keuangan

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran sasaran dan

program yang mendukung sasaran, yang digunakan untuk

mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen

Penetapan Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi

untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran : Penetapan Kinerja

Page 20: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Page 21: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

2.1.1. Pernyataan Visi dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

merupakan kerangka pembangunan strategis Provinsi Papua untuk periode 5

tahun, yang memuat penjabaran visi, misi dan program prioritas Gubernur dan

Wakil Gubernur dalam Pembangunan di Provinsi Papua. RPJMD berpedoman

kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi

Papua tahun 2005-2025. RPMD Provinsi Papua disahkan melalui Perdasi No. 14

tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi Papua tahun 2013 - 2018.

Sebagai penerjemahan kebijakan politik Gubernur sebagai Kepala

Daerah, RPJMD menjadi pijakan bagi perencanaan strategis baik SKPD Provinsi

maupun Kabupaten/Kota, yang diejahwantahkan ke dalam dokumen

perencanaan tahunan atau Rencana Kerja Pembangunan daerah (RKPD).

Bagian berikut akan menguraikan visi dan misi Gubernur yang tertuang

dalam RPJMD tersebut.

”PAPUA BANGKIT, MANDIRI, DAN SEJAHTERA”

Penjelasan masing-masing elemen visi diatas adalah sebagai berikut:

PAPUA BANGKIT :

Terwujudnya Masyarakat Papua yang berkemauan dan bertekad tinggi

sebagai kesadaran kontemplatif kolektif untuk melepaskan diri dari label

ketertinggalan dan kemiskinan untuk mencapai derajat kualitas hidup yang

setinggi-tingginya, sehingga mampu berdiri tegak dengan harkat dan martabat

dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa menghilangkan

identitas diri dan kekhususan ke-Papua-an. Kebangkitan ini terjadi dilevel

Page 22: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

individu, keluarga, komunitas, maupun regional.

Identitas diri orang Papua diakui dan dihormati dalam berbagai level dan

bidang pembangunan. Dimana Orang Papua mampu mengaktualisasikan diri

dan mengambil peran di berbagai bidang pembangunan. Papua Bangkit dapat

dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semakin baik.

PAPUA MANDIRI :

Terwujudnya kondisi Masyarakat Papua mampu mewujudkan kualitas

hidup yang lebih baik dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri

untuk mewujudkan kemajuan ekonomi. Dengan didukung Generasi baru Papua

yang memiliki jiwa kewirausahaan (Enterpreneurship) serta ekonomi kampung

tumbuh dan berkembang. Perwujudan Papua Mandiri dilakukan dengan

mendorong tumbuhnya berbagai sektor unggulan tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, perikanan dan peternakan sektor kehutanan dan pariwisata harus

dikembangkan sehingga memberi nilai tambah dalam pembangunan dan

memastikan tersedianya lapangan kerja,serta didukung pengembangan Industri

pengolahan yang berbasis keunggulan potensi daerah. Papua Mandiri dapat

dilihat dari pertumbuhan ekonomi Papua pada sektor dan subsektor unggulan

yang semakin baik.

PAPUA SEJAHTERA :

Terwujudnya semua Masyarakat Papua tanpa terkecuali dapat

memenuhi hak-hak dasarnya di bidang sosial, ekonomi dan budaya terutama

pangan, sandang dan papan secara merata, serta memiliki rasa aman dan

kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah sehingga menikmati kehidupan

yang lebih bermutu dan maju serta memiliki pilihan yang luas dalam seluruh

kehidupannya. Secara sederhana, sejahtera dipahami sebagai tidak kekurangan

sesuatu apapun, perasaan aman sentosa, makmur dan selamat atau terlepas

dari segala macam gangguan. Dengan pendekatan yang lain, sejahtera juga

dapat dikaitkan dengan terbebasnya masyarakat dari “rasa lapar” dan “rasa

takut”. Di sini, kesejahteraan dikaitkan tidak saja pada konsep lahiriah, tapi juga

menjangkau segi batiniah. Dalam konteks makro, pembangunan daerah juga

dimaknai sebagai upaya mencapai kesejahteraan sosial.

Kesejahteraan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan penghidupan

sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan,

dan ketenteraman lahir bathin, yang memungkinkan bagi setiap Masyarakat

Page 23: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Papua untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah,

rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat

dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajiban manusia.

Gambar 2.1 Keterkaitan Visi Papua

Sumber : Perdasi Nomor 14 tahun 2013

Dari gambar diatas tampak jelas bahwa PAPUA BANGKIT merupakan

landasan utama untuk mewujudkan PAPUA MANDIRI DAN SEJAHTERA,

selanjutnya untuk mewujudkan visi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera

diselimuti dengan prinsip Kasih Menembus Perbedaan, karena dengan kasih

yang akan menembus segala sekat-sekat perbedaan yang ada, inilah yang

disebut Papua Yang Baru Dalam Bingkai Peradaban Baru Papua.

Berdasarkan Visi Gubenur dan Wakil Gubenur maka ditetapkan misi

pembangunan daerah jangka menengah sebagai berikut:

Mewujudkan Suasana Aman, Tentram dan Nyaman bagi seluruh masyarakat di Papua dalam kedaulatan NKRI. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Berwibawa serta Penguatan Otonomi Khusus.Mewujudkan Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat, Berprestasi dan Berakhlak Mulia.Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yang Berbasis Potensi Lokal.Percepatan Konektivitas Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Antara Kawasan dan Antar Daerah dengan Mengedepankan Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan.

Page 24: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Penjelasan masing-masing misi diuraikan sebagai berikut:

1. Mewujudkan Suasana Aman,Tentram dan Nyaman Bagi SeluruhMasyarakat Papua dalam kedaulatan NKRI

Misi ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana aman, tentram dan nyaman bagi seluruh Masyarakat Papua. Terwujudnya suasana dan kepastian keadilan melalui penegakan hukum (law enforcement) dan terjaganya ketertiban umum. Kondisi dan suasana aman, tenteram dan nyaman merupakan potensi dan modal dasar pembangunan di ProvinsiPapua.

2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Berwibawaserta penguatan Otsus

Misi ini dimaksudkan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) serta penguatan Otonomi Khusus Papua dalam Implementasinya sesuai dengan amanat UU No. 21 tahun 2001. Dinamika dan tuntutan masyarakat saat ini, menuntut setiap aparatur pemerintahan profesional dan akuntabel, serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi. Salah satu upayanya, adalah dengan melakukan reformasi birokasi.

3. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat,Berprestasi dan Berakhlak Mulia

Maksud dari misi ini adalah meningkatnya kualitas SDM Papua yang berdaya saing dan beretika dengan mengembangkan sistem nilai yang positif sesuai kearifan lokal budaya asli masyarakat Papua. Sebaliknya, kebiasaan masyarakat yang tidak baik perlu untuk terus diminimalisir. Sumberdaya manusia adalah kekuatan yang bersumber dari manusia yang dapat disebut sebagai tenaga atau kekuatan (energi atau power). Daya yang bersumber dari manusia ini sering dipadankan dengan istilah man power. Membangun manusia berkualitas berarti membentuk manusia yang utuh dan bernilai positif dengan indikator-indikator kualitas antara lain adalah: sehat, sehingga mampu bekerja keras, tangguh dan ulet dalam menghadapi persoalan, cerdas berpikir dan bertindak, terampil dan memiliki kompetensi, mandiri, memiliki tanggung jawab, produktif, kreatif, inovatif, beorientasike masa depan, disiplin dan berbudi.

Page 25: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

4. Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yangBerbasis Potensi Lokal

Maksud dari tujuan Misi ini adalah membangun struktur perekonomian yang kokoh dan berkelanjutan di seluruh wilayah Papua berbasis ekonomi lokal yang ditandai dengan terwujudnya iklim investasi yang kondusif, tercapainya stabilitas makro ekonomi, meningkatnya kapasitas dan produktivitas industri kecil & menengah, terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari yang mendukung peningkatan pekenomian masyarakat khususnya di kampung-kampung.

5. Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Antar Kawasandan Antar Daerah dengan Mengedapankan Prinsip PembangunanBerkelanjutan

Maksud dari misi ini adalah meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah dalam mendukung pengembangan wilayah diwujudkan dengan meningkatkan jangkauan pelayanan sistem komunikasi dan Informasi antar wilayah, meningkatkan ketersediaan perumahan rakyat yang layak huni, meningkatkan ketersediaan air bersih, meningkatnya ketersediaan energi listrik dan ramah lingkungan. Selain itu terwujudnya pembangunan berkelanjutan dengan Implementasi Rencana Tata Ruang secara konsisten. Penyediaan dan percepatan infrastruktur yang lebih merata dan terpadu yang ditujukan untuk mendukung perekonomian daerah dengan prinsip Community dan Commodity Based Infrastructure, Integration dan Sustainability.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran

Penetapan Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran

strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan

pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar

penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah. Tujuan pembangunan

adalah penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang menunjukkan

hasil akhir jangka waktu tertentu.

Misi 1 : Mewujudkan Suasana Aman,Tentram dan Nyaman Bagi SeluruhMasyarakat Papua dalam kedaulatan NKRI.

Tujuan 1: Mewujudkan suasana aman, tenteram dan nyaman bagi seluruhmasyarakat di Papua dalam kedaulatan negara NKRI.

Page 26: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Terdapat 2 sasaran yang harus dipenuhi untuk pencapaian tujuan ini adalah:

1. Meningkatnya Tata Kehidupan Masyarakat Papua yang Religius.2. Meningkatnya Masyarakat Papua yang Berbudaya.

Tujuan 2 : Meningkatkan rasa aman, tentram dan nyaman bagi seluruhMasyarakat Papua.

Terdapat 2 Sasaran pokok yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan ini adalah :

1. Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap

Hukum seluruh masyarakat Papua.2. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Adat Papua dalam mewujudkan rasa

aman, tentram dan nyaman bagi seluruh masyarakat Papua.

Misi 2 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan

berwibawa serta penguatan otonomi khusus

Untuk mewujudkan maksud dari misi ini, dilakukan melalui 5 (lima) tujuan dan 14

(empat belas) sasaran pokok, yaitu :

Tujuan 1 : Mewujudkan Aparatur Pemerintah yang Profesional dan Akuntabel

Terdiri 5 sasaran pokok yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan ini, yaitu :

1. Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin

Aparatur.2. Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah.3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis

Teknologi Informasi.4. Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN.5. Terwujudnya Pengelolaan Keuangan yang Efektif, Efisien dan Akuntabel yang

berpihak pada Layanan Publik.

Tujuan 2 : Mewujudkan Hubungan Kerja antara Provinsi dan Kabupaten/Kota

yang harmonis

Tujuan ini dicapai dengan 3 sasaran pokok, yaitu:

1. Meningkatnya kerjasama antara Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota dan antar

Kab/Kota.

2. Terbentuknya Badan Koordinasi wilayah Pembangunan berdasarkan 5

wilayah Adat.

Page 27: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

3. Meningkatnya kemitraan antara Pemerintah, Lembaga Adat dan Agama (tiga

tungku).

Tujuan 3 : Mewujudkan Hubungan Kerja Sama Antara Pemerintah Daerah

dengan Lembaga DPRP dalam rangka Implementasi Kebijakan

Otonomi Khusus Papua.

Sasaran pokok untuk pencapaian tujuan ini, adalah :

1. Terwujudnya Hubungan Kerjasama yang Harmonis antara Pemerintah

Daerah dengan Lembaga DPRP dalam rangka Implementasi Kebijakan

Otonomi Khusus Papua.

Tujuan 4 : Mewujudkan Implementasi Kebijakan Otonomi Khusus PapuaSecara Konsekuen

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan 2 sasaran pokok yaitu :

1. Rekonstruksi Undang-undang No. 21 Tahun 2001 menjadi Undang-undang

Otonomi Khusus Plus (UU Pemerintahan Papua).

2. Terpenuhinya Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua berupa Hak memperoleh

Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Hak Politik,

dan Hak Budaya.

Tujuan 5 : Penataan Sistem Kelembagaan Pemerintah Daerah yang Efektif,Efisien dan Akuntabel yang mencerminkan Kebutuhan Fungsi-Fungsi Pemerintahan

Untuk mencapai tujuan ini dilakukan dengan 3 sasaran pokok, yaitu:

1. Tertatanya Sistem dan Kelembagaan Pemerintahan Daerah pada semua

Tingkatan.2. Restrukturisasi Kelembagaan Pemerintahan Daerah sesuai Kebutuhan dan

Fungsi-fungsi Pemerintahan.3. Meningkatnya Kapasitas dan Berubahnya PolaPikir (Mindset) Aparatur

Pemerintah Daerah.

Misi 3 : Mewujudkan sumber daya manusia Papua yang sehat, berprestasidan berakhlak mulia

Untuk mewujudkan misi ini dilakukan dengan melalui 2 (dua) tujuan dan 9 sasaran

pokok, yaitu :

Page 28: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Tujuan 1 : Meningkatkan Layanan Sosial Budaya dan Keagamaan

Untuk mencapai tujuan meningkatkan layanan sosial budaya dan keagamaan

dilakukan dengan 5 sasaran pokok yaitu :

1. Terwujudnya sistem administrasi kependudukan yang berkelanjutan.

2. Terwujudnya masyarakat religius, meningkatnya layanan sosial yang

berkualitas.

3. Meningkatnya keadilan dan kesetaraan Gender dalam pembangunan.

4. Lestarinya budaya asli dalam perkembangan modernisasi di Papua.

Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas SDM Papua yang berdaya saing danberetika

Terdapat 4 sasaran pokok untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas SDM Papua

yang berdaya saing dan beretika, yaitu:

1. Meningkatnya prestasi olahraga.

2. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan.

3. Terwujudnya masyarakat yang sehat dan Terwujudnya masyarakat yang cerdas

dan terampil.

Misi 4 : Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yangBerbasis Potensi Lokal

Untuk mewujudkan misi ini dilakukan melalui 2 tujuan dan 9 sasaran pokok :

Tujuan 1 : Membangun struktur perekonomian yang kokoh dan berkelanjutandi seluruh Papua berbasis ekonomi lokal yang mandiri

Untuk mencapai tujuan pertama ini dilakukan dengan 7 sasaran pokok :

1. Terwujudnya iklim investasi yang kondusif.2. Tercapainya stabilitas makro ekonomi.3. Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM).4. Meningkatnya kapasitas dan produktivitas industri kecil & menengah.5. Meningkatnya kinerja dan daya saing BUMD dalam rangka memperbaiki

pelayanannya kepada masyarakatdan memberikan sumbangan terhadap

pendapatan daerah.6. Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja.7. Terselenggaranya promosi potensi kepariwisataan daerah.

Page 29: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Tujuan 2 : Menciptakan pengelolaan SDA secara terpadu denganmemperhatikan penataan ruang dan kelestarian lingkungan

Terdapat 2 sasaran pokok dalam perwujudan tujuan kedua ini, terdiri atas :

1. Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan

perkenomian masyarakat.2. Meningkatnya pendapatan masyarakat adat pemilik hak ulayat.

Misi 5 : Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas AntarKawasan dan Antar Daerah dengan Mengedepankan PrinsipPembangunan Berkelanjutan

Untuk mencapai maksud dari misi ini akan dilakukan atau diwujudkan melalui 2

tujuan utama dan 10 sasaran pokok :

Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah dalam mendukung pengembangan wilayah

Terdapat 6 sasaran pokok yang harus dipenuhi dalam pencapaian tujuan ini, yaitu:

1. Meningkatnya konektivitas antar wilayah.2. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung

pengembangan wilayah.3. Meningkatnya jangkauan pelayanan sistem komunikasi dan informasi antar

wilayah.4. Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni.5. Meningkatnya pemenuhan air bersih.6. Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan.

Tujuan 2 : Terwujudnya pembangunan berkelanjutan

Terdapat 4 sasaran pokok yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan ini adalah :

1. Implementasi Rencana Tata Ruang secara konsisten, terwujudnya Papua sebagai

paru-paru dunia.2. Kepatuhan setiap pemanfaatan ruang terhadap proses perizinan lingkungan.3. Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan oleh pemangku kepentingan.

2.1.3. Strategi Pelaksanaan

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan

penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focused management).

Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran

akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

a. Prinsip Dasar Pembangunan

Page 30: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Untuk periode 2013-2018, terdapat 5 (lima) prinsip dasar pembangunan adalah :

1. Perlindungan (Protection), sesuai amanat Undang-undang 21 tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Papua, bahwa kebijakan pembangunan Provinsi

Papua diarahkan pada perlindungan terhadap pemenuhan hak-hak dasar

Orang Asli Papua.

2. Keberpihakan (Affirmative), Afirmatif bagi orang asli Papua adalahkebijakan

diskriminasi positif yang diambil dengan tujuan agar Orang Asli

Papuamemperoleh kesempatan mendapatkan layanan yang lebih dengan

alasan perbedaan kondisi awal sehingga dapat memperoleh peluang yang

setara untuk bersaing dengankelompok/golongan lain dalambidang yang

sama.

3. Pemberdayaan (Empowerment), bahwa arah kebijakan pembangunan

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi Orang Asli Papua dalam

segala bidang pembangunan.

4. Keberlanjutan (Sustainability), Pasal 63 Undang-Undang Nomor 21 Tahun

2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua mengamanatkan bahwa

pembangunan di Provinsi Papua dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-

prinsip pembangunan berkelanjutan.

5. Keterpaduan (Integrated), RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Papua tahun 2013-2018 harus mampu memperkuat sinergi antar

bidang, antar ruang dan waktu. Setiap SKPD pelaksana pembangunan di

setiap bidang harus memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai sinergi

tersebut melalui proses komunikasi, konsultasi, koordinasiserta pengendalian,

monitoring, dan evaluasi dengan pemangku kepentingan terkait di pusat dan

daerah dan mengedepankan keberhasilan bersama dalam pencapaian

sasaran pembangunan.

6. Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance), bahwa pelaksanaan

pembangunan wajib mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan

yang baik.

Page 31: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

b. Nilai-nilai Dasar Pembangunan

Adapun nilai-nilai dasar pembangunan adalah :

1. Kecukupan (Sustenance) : pembangunan diarahkan agar masyarakat

merasa tercukupi semua kebutuhan dasar(basic need) seperti sandang,

pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.

2. Jati diri (Self Esteem) : pembangunan membentuk motivasi seluruh

masyarakat untuk berkeinginan untuk maju atau need achievement,

menghargai diri sendiri & memiiki rasa percaya diri yg tinggi.

3. Kebebasan (Freedom) : pembangunan dilaksanakan dengan mendorong

nilai-nilai demokrasi dan penghormatan terhadap HAM sehingga masyarakat

bebas dalam bersikap dan berprilaku, rasa takut, perbudakan, kebodohan,

kemiskinan, dan stigmasasi.

c. Orientasi Pembangunan

Orientasi pembangunan adalah pandangan yang menjiwai seluruh arah

kebijakan pembangunan selama lima tahun, yaitu :

1. Pembangunan yang bertumpu pada rakyat dan mengutamakan kepentingan

rakyat (People Centered Development).

2. Pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan (Growth), Pemerataan

(Equity) dan Berkelanjutan (Sustainable).

3. Kewilayahan Dinamis Terpadu (Spasial Dinamic Integrated).

d. Strategi Pembangunan

Strategi untuk mencapai misi adalah sebagai berikut :

1. Strategi untuk mewujudkan suasana aman,tentram dan nyaman bagi seluruh

masyarakat Papua dalam kedaulatan NKRI, yaitu :

a) Revitalisasi dan Optimalisasi Peran Lembaga Keagamaan dan Adat.b) Penegakan Hukum dan revitalisasi peran Masyarakat dalam mewujudkan

Ketentraman dan ketertiban Masyarakat.

2. Strategi untuk Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih

dan berwibawa serta penguatan otonomi khusus, yaitu :

a) Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan.b) Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antar wilayah dan antar sektor

dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Page 32: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

c) Penguatan fungsi koordinasi antar lembaga daerah dan penataan

Kewenangan dalam Pemerintahan Berbasis Otsus.

3. Strategi untuk Mewujudkan sumber daya manusia Papua yang sehat,

berprestasi dan berakhlak mulia, yaitu :

a) Optimalisasi Pengawasan dan pengendalian kependudukan.b) Revitalisasi dan optimalisasi peran lembaga keagamaan, peran

perempuan dan Pelayanan Sosial.c) Revitalisasi nilai-nilai budaya.d) Optimalisasi Pembinaan Olah Raga dan Pemuda.e) Optimalisasi dan revitalisasi pelayanan kesehatan dan pendidikan.

4. Strategi untuk Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yang

Berbasis Potensi Lokal, yaitu :

a) Mengembangkan struktur perekonomian yang berbasis Keunggulan Lokal

Daerah.b) Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru dalam rangka

pemanfaatan sumber daya alam.

5. Strategi untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Antar

Kawasan dan Antar Daerah dengan Mengedepankan Prinsip Pembangunan

Berkelanjutan, yaitu :

a) Pembangunan sarana dan prasarana yang berbasis pada kebutuhan

masyarakat dan konektivitas antar wilayah.b) Pembangunan infrastruktur dasar sesuai dengan potensi, kodisi dan

budaya setempat.c) Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan.

2.1.4. Strategi Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2015

a. Tema Pembangunan tahun 2015

Pelaksanaan pembangunan tahun 2015 merupakan tahun ke II

pelaksanaan RPJMD Provinsi Papua.Berdasarkan fokus pembangunan

tahun 2015 yaitu Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Dasar Dan

Perekonomian Berbasis Masyarakat Adat Dan Pencanangan Papua

Investment Year 2016 dan tantangan serta permasalahan strategis tahun

2015, maka disusunlah arah kebijakan yang merupakan pedoman untuk

mengarahkan perumusan strategi yang dipilih sehingga lebih terarah

Page 33: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

dalam mencapai tujuan dan sasaran tahun 2015.

Untuk itu tema pembangunan Provinsi Papua tahun 2015 adalah

“PERCEPATAN KEMAJUAN PEREKONOMIAN DAERAH DAN

KUALITAS HIDUP DIDUKUNG PEMANTAPAN SINERGITAS PUSAT,

PROVINSI DAN KAB/KOTA SERTA KEMITRAAN DAERAH ”.

Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Provinsi Papua No

tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun

2015.

Tema ini mengandung makna :

1. Untuk tahun 2015 akan diprioritaskan pada “Percepatan Kemajuan

Perekonomian Daerah & Kualitas Hidup Masyarakat Papua” yang dilakukan

melalui :

o Mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat kampung, dengan

program Strategis Pembangunan Ekonomi dan Kelembagaan

Kampung, serta pengembangan rantai ekonomi berbasis komoditas

lokal.

o Peningkatan Daya Saing, dengan prioritas pada peningkatan tata

kelola pemerintahan dalam rangka mewujudkan pelayanan yang lebih

baik, peningkatan Kualitas SDM Papua melalui Peningkatan pelayanan

pendidikan dan kesehatan secara merata di seluruh wilayah.

o Pengurangan Kesenjangan antar wilayah melalui peningkatan

konektivitas wilayah dan pemenuhan infrastruktur

o Pemenuhan sarana prasarana dasar sosial (rumah, air bersih, energi

listrik)

o Percepatan Tuntas Buta Aksara dan Wajar 9 tahun serta kesehatan

Ibu, Bayai dan Anak.

2. Pemantapan Sinergitas Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

o Memantapkan Pembangunan berbasis kewilayahan (5 wilayah

pembangunan berbasis adat), yang dilakukan dengan percepatan

pengembangan wilayah berbasis Kerjasama antar kabupaten/kota.

o Pemantapan pelaksanaan pemberian kewenangan antara Provinsi dan

Kabupaten/Kota

Page 34: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

o Penguatan perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah

3. Kemitraan Daerah

o Pemantapan kemitraan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan

dan pemerintahan yang dilakukan dengan perwujudan kemitraan

anatara Adat, Agama, Pemerinatah dan Swasta (AAPS)

o Penguatan pemberdayaan masyarakat

o Pemantapan koordinasi antar mitra kerja pembangunan (donors)

b. Prioritas Pembangunan Tahun 2015

Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan tema pembangunan

tahun 2015 sehingga lebih fokus, maka ditetapkan prioritas

pembangunan, yaitu :

Tabel 2.1 Prioritas Pembangunan Tahun 2015

No. PRIORITAS SASARAN STRATEGIS

1

Peningkatan Pembangunan dan kesejahteraan MasyarakatKampung

Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan terampil

Terwujudnya masyarakat yang sehat

Meningkatnya pemenuhan air bersih

Meningkatnya pemenuhan energi Murah dan Ramah Lingkungan

Meningkatnya prestasi olahraga

Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasidan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

2

Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan pendidikan Dasar dan Menengah

Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan terampil

3

Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Derajat Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Terwujudnya masyarakat yang sehat

4

Penguatan Ketahanan Pangan Daerah dan Perekonomian Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal yang Berkelanjutan

Terwujudnya iklim investasi yang kondusif

Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasidan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

No. PRIORITAS SASARAN STRATEGIS

Page 35: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Implementasi Rencana Tata Ruang secara Konsisten

Terwujudnya Papua sebagai Paru-paru Dunia

Meningkatnya peran Sektor Pariwisata dalam perekonomian Daerah

Terwujudnya Pengelolaan SDA secara Lestari mendukung Peningkatan Perekonomian Masyarakat

Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi dan Daya Saing Daerah

5Percepatan PembangunanInfratruktur Dasar Kewilayahan

Meningkatnya konektivitas antar wilayah

Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung pengembangan wilayah

Implementasi Rencana Tata Ruang secara Konsisten

6

Peningkatan Tatakelola Pemerintahan, Ketentraman, Supremasi Hukum dan Penegakkan HAM

Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat Papua

Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatu

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN

Meningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

2.2. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

Penetapan Kinerja (TAPKIN) pada dasarnya adalah pernyataan yang

merepresentasikan tekad dan janji atau Harapan Seluruh Rakyat (HASRAT)Papua

untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun

tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada antara Gubernur yang

menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikan

amanah/tanggung jawab/kinerja dalam hal ini masyarakat. Dengan demikian,

Penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan Gubernur

dan Wakil Gubernur.

Penyusunan TAPKIN 2015dilakukan dengan mengacukepada RPJMD dan

IKU, RKPD tahun 2015, serta APBD Provinsi Papua tahun 2015.

Pemerintah Provinsi Papua telah menetapkan TAPKIN sebagai berikut.

Page 36: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Provinsi Papua Tahun 2015

SASARAN INDIKATOR KINERJASATUA

NTARGET

1 2 3 4

1 Meningkatnya rasa aman, tenteram, nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat Papua

1Persentase peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif

% 100.00

2 Penururnan konflik horisontal berdasarkan SARA

% 15.00

3 Angka kriminalitas % 33.00

2 Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatur

1Persentase pejabat struktural yang memenuhi syarat jabatan

% 100.00

2Persentase pemenuhan jabatan fungsional sesuai kebutuhan

% 63.67

3Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah provinsi oleh KEMENPAN dan RB

Angka B

4 Opini BPK atas LKPD Opini WTP

5 Rata-rata kehadiran pegawai % 90.00

3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

1Persentase SKPD yang telah memilikiStandar Operasional Prosedur (SOP)

% 41.00

4 Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN

1Persentase pengaduan dan gugatan masyarakat yang ditangani

% 100.00

2Persentase tindak lanjut atas rekomendasi temuan hasil pemeriksaan

% 55.00

5 Peningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

1Persentase penduduk di atas garis kemiskinan

Angka 72.00

2Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

% 5.00

6 Terwujudnya Masyarakat yang Sehat

1Persentase penduduk asli Papua yangterjangkau dalam Kartu Papua Sehat (KPS)

% 100.00

2Angka kematian ibu per 100.000 ibu melahirkan

Angka 422.00

3 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

Angka 44.00

Page 37: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

4Penanganan Penderita HIV/AIDS yangditemukan dan mendapatkan ARV % 100.00

5Persentase kelahiran (partus) yang ditangani tenaga medis

% 48.00

SASARAN INDIKATOR KINERJASATUA

NTARGET

1 2 3 4

6Persentase Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan

% 100.00

7 Angka usia harapan hidup Angka 69.90

7 Terwujudnya Masyarakat yang Cerdas dan terampil

1 Persentase angka melek huruf % 76.00

2 Rata-rata lama sekolah % 6.90

3 APK PAUD/TK % 12.19

4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI % 100.00

5Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs

% 63.00

6Angka Partisipasi Kasar (APK) SMU/SMK/MA

% 42.00

7 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI % 79.00

8Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

% 58.00

9Angka Partisipasi Murni (APM) SMU/SMK/MA

% 30.00

10 Angka putus sekolah SD/MI % 0.30

11 Angka putus sekolah SMP/MTs % 0.05

12 Angka putus sekolah SMU/SMK/MA % 0.32

13Persentase guru yang telah bersertifikasi

% 60.00

14 Persentase angka kelulusan SD/MI % 100.00

15 Persentase angka kelulusan SMP/MTs % 100.00

16Persentase angka kelulusan SMU/SMK/MA

% 100.00

8 Meningkatnya prestasi olahraga

1 Persentase atlet/klub olah raga yang menerima penghargaan tingkat nasional

% 17.00

Page 38: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

9 Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

1 Peningkatan wirausaha muda asli Papua

% 7.00

SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUANTARGE

T

1 2 3 4

10 Terwujudnya iklim investasi yang kondusif

1Persentase peningkatan nilai InvestasiPMDN dari tahun ke tahun

% 80.00

2Persentase peningkatan nilai Investasi PMA

% 60.00

11 Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

1Persentase jumlah koperasi sehat (berkualitas)

% 20.00

2Persentase peningkatan jumlah Industri Kecil Menengah

% 60.00

3Persentase peningkatan jumlah UsahaKecil Menengah

% 10.00

12 Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

1 Tingkat pengangguran terbuka % 3.50

2 Tingkat partisipasi angkatan kerja% 81.00

13 Meningkatnya peran sektor pariwisata dalam perkonomian daerah

1Persentase Jumlah PDRB dari sektor perdagangan, hotel dan restoran

% 10.00

2Persentase peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegarake Provinsi Papua

% 3.00

14 Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan pekenomian masyarakat

1Kontribusi sub sektor perkebunan dan hasilnya terhadap PDRB (%)

% 0.90

2Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB (%)

% 1.20

3Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB (%)

% 4.50

4Kontribusi sektor Tanaman Pangan terhadap PDRB

% 8.50

5Kontribusi sektor Kehutanan terhadap PDRB

% 2.00

6

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

%35.00

Page 39: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

15 Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

1Pertumbuhan Ekonomi (Pertumbuhan PDRB)

% 8.00

2 PDRB per Kapita 25 Juta

3 Inflasi % 5.50

4 Indeks Gini 0.35

5Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB

% 3.54

6

Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah

%7.30

SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUANTARGE

T

1 2 3 4

16

Meningkatnya konektivitas antar wilayah

1Persentase panjang Jalan Provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang)

% 30.00

2Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 50.00

3Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

rasio 1:100

4Jumlah arus penumpang angkutan umum per tahun

Per Tahun 3,8 juta

17 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air danirigasi dalam mendukung pengembangan wilayah

1Persentase lahan budidaya pertanian yang mendapatkan layanan irigasi

% 65.00

2Panjang jaringan irigasi yang kondisinya baik

% 60.00

3Meningkatnya ketersediaan air baku untuk irigasi

% 65.00

4Prosentase cakupan sistem pengendalian banjir dan abrasi

% 30.00

18 Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

1Pemenuhan Rumah Layak Huni

%5.00

19 Meningkatnya pemenuhan air bersih

1Persentase RT yang terlayani air bersih

%55.00

20 Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

1 Rumah Tangga pengguna listrik%

37.00

Page 40: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

21 Implementasi Rencana Tata Ruang Secara Konsisten

1Persentase penerbitan ijin penggunaan lahan skala luas yang sesuai dengan peruntukannya

%70.00

22 Terwujudnya Papuasebagaiparu-paru dunia

1Persentase area hutan mangrove yangkondisi baik

% 85.00

2 Kerusakan Kawasan Hutan % 2.00

3

Persentase Area Hutan Lindung Terhadap Seluruh Kawasan

%

30.00

Page 41: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Tabel 2.3 Rencana Belanja Provinsi Papua Tahun Anggaran 2015(Sebelum Dilakukan Audit BPK RI)

No URAIAN RENCANA (Rp) %

1Belanja Tidak Langsung

7.155.348.541.684,0053,93

2 Belanja Langsung6.113.111.815.020,00

46,07

JUMLAH 13.268.460.356.704,00 100

Sumber: BPKAD Provinsi Papua Tahun 2016

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk

membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian

sasaran pembangunan adalah sebagai berikut :

Page 42: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

Tabel 2.4 Rencana Anggaran Tahun 2015

SASARAN ANGGARAN % ANGGARAN1 2 3

1

Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat PapuaJumlah peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif

73.464.132.300,00

1,20

2Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatur

101.976.877.154,00 1,67

3Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

517.900.000,00 0,01

4Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN

18.207.688.750,00 0,30

5Meningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

11.415.458.600,00 0,19

6 Terwujudnya Masyarakat yang Sehat 429.808.564.000,00 7,03

7Terwujudnya Masyarakat yang Cerdas dan terampil

76.947.397.000 1,26

8 Meningkatnya prestasi olahraga 94.080.230.000,00 1,54

9Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

4.357.500.000,00 0,07

10

Terwujudnya iklim investasi yang kondusif 3.069.074.500,00 0,05

11Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

8.600.475.000,00 0,14

12

Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

7.553.597.500,00 0,12

13

Meningkatnya peran sektor pariwisata dalam perkonomian daerah

9.327.950.000,00 0,15

14

Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan pekenomian masyarakat

151.357.700.000,00 2,48

15

Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

26.624.092.500,00 0,44

16

Meningkatnya konektivitas antar wilayah 2.626.411.870.900,00 42,96

17

Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung pengembangan wilayah

198.083.407.750,00 3,24

18

Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

164.058.102.000,00 2,68

19

Meningkatnya pemenuhan air bersih 12.432.985.000,00 0,2020

Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

15.455.950.000,00 0,25

21

Implementasi Rencana Tata Ruang Secara Konsisten

1.477.799.000,00 0,02

22

Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia 14.989.425.600,00 0,25

Page 43: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 1

JUMLAH ANGGARAN PRIORITAS IKU 4.050.218.177.554,-66,25

JUMLAH BELANJA LANGSUNG 6.113.111.815.020,-

Pada tabel di atas, pada pos belanja dibagi menjadi anggaran yang

digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran

untuk belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk

program/kegiatan utama sebesar Rp4.050.218.177.554,00 atau sebesar 66,25 %

dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan pendukung

sebesar Rp2.062.893.637.466,00 atau 33,75 % dari total anggaran belanja

langsung.

Pada anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran pembangunan

dengan anggaran paling besar adalah sasaran Layanan publik meningkat, terutama

pada Meningkatnya konektivitas antar wilayah dengan besaran anggaran 42,96 %

dari total belanja langsung. Sasaran lain dengan anggaran yang relatif besar adalah

sasaran Terwujudnya Masyarakat yang Sehat yaitu sebesar 7,03%. Sementara itu,

sasaran dengan anggaran yang relatif kecil adalah sasaran Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi sebesar 0,01%

dari total anggaran belanja langsung.

Page 44: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan landasan utama proses penyelenggaraan

pemerintahan yang baik. Akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah

pemerintah daerah telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan

layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Pemerintah

Provinsi Papuamelaporkan dan mempertanggungjawabkan pencapaian tujuan dan

sasaran dalam rencana kinerja dan program kerja tahunan, dengan

tetap berpegangan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RJPMD) tahun 2013 - 2018 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) tahun 2015.

Karena itu Pemerintah Provinsi Papua berkomitmen membangun akuntabilitas

melalui pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan, dan berorientasi pada

pencapaian kinerja serta mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik. Pijakan

yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

berpedoman kepada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengukuran

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

3.1 PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA

Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja

SASARANINDIKATOR

KINERJASATUAN TARGET

REALISASI

CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5 6

1 Meningkatnya rasaaman, tentram dannyaman dan Ketaatanterhadap Hukumseluruh masyarakatPapua Jumlah peraturanperundang-undanganyang responsif danpartisipasif

1

Persentase peraturanperundang-undanganyang responsif danpartisipasif

% 100,00 100,00 100,00

2Penurunan konflikhorisontalberdasarkan SARA

% 15,00 19,00 78,95

3 Angka kriminalitas % 33,00 84,42 105,16

Page 45: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

SASARANINDIKATOR

KINERJASATUAN TARGET

REALISASI

CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5 6

2 MeningkatnyaProfesionalisme danAkuntabilitas Kinerjaserta Disiplin Aparatur

1

Persentase pejabatstruktural yangmemenuhi syaratjabatan

% 100,00 99,32 99,32

2

Persentasepemenuhan jabatanfungsional sesuaikebutuhan

% 63,67 70,79 111,18

3

Nilai evaluasiakuntabilitas kinerjapemerintah provinsioleh KEMENPAN danRB

Angka B C 66,67

4 Opini BPK atas LKPD Opini WTP WTP 100

5Rata-rata kehadiranpegawai

% 90,00 87,76 97,51

3 Meningkatnya KualitasPelayanan Publik yangKomprehensif berbasisTeknologi Informasi

1

Persentase SKPDyang telah memilikiStandar OperasionalProsedur (SOP)

%

41,00

31,00

76,60

4 MeningkatnyaPenegakan Hukum danPemberantasan KKN

1

Persentasepengaduan dangugatan masyarakatyang ditangani

% 100,00 100,00 100

2

Persentase tindaklanjut atasrekomendasi temuanhasil pemeriksaan

% 55,00 55.36 100,65

5 Peningkatnyapemenuhan Hak-HakDasar Orang Asli Papua.

1Persentase pendudukdi atas gariskemiskinan

% 72,00 71,60 157,07

2

PersentasePenangananPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial

% 5,00 0,95 100.50

6 TerwujudnyaMasyarakat yang Sehat

1

Persentase pendudukasli Papua yangterjangkau dalamKartu Papua Sehat(KPS)

% 100,00 100,00 100,00

2Angka kematian ibuper 100.000 ibumelahirkan

Angka 422,00 422,00 55,69

3Angka kematian bayiper 1.000 kelahiranhidup

Angka 44,00 44,00 100,00

4

Persentasepenanganan penderitaHIV/AIDS yangditemukan danmendapatkan ARV

% 100,00 100,00 100,00

5 Persentase kelahiran(partus) yangditangani tenagamedis

% 48,00 53,94 112,38

Page 46: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

6

Persentase Balita giziburuk yang ditemukandan mendapatperawatan

% 100,00 100,00 100,00

7Angka usia harapanhidup

Angka 69,90 65,10 93,13

SASARANINDIKATOR

KINERJASATUA

NTARGET

REALISASI

CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5 6

7 TerwujudnyaMasyarakat yangCerdas dan terampil

1Persentase angka melekhuruf

% 76,00 84,84 111,63

2 Rata-rata lama sekolah % 6,90 5,76 83,48

3 APK PAUD/TK % 12,19 10,93 84,73

4Angka Partisipasi Kasar(APK) SD/MI

% 100,00 90,67 90,67

5Angka Partisipasi Kasar(APK) SMP/MTs

% 63,00 71,02 112,73

6Angka Partisipasi Kasar(APK) SMU/SMK/MA

% 42,00 61,53 146,50

7Angka Partisipasi Murni(APM) SD/MI % 79,00 78,36 99,19

8Angka Partisipasi Murni(APM) SMP/MTs

% 58,00 53,68 92,55

9Angka Partisipasi Murni(APM) SMU/SMK/MA

% 30,00 43,11 143,70

10Angka putus sekolahSD/MI

% 0,30 1,46 20,55

11Angka putus sekolahSMP/MTs

% 0,15 1,68 8,93

12Angka putus sekolahSMU/SMK/MA % 0,32 1,58 17,98

13Persentase guru yangtelah bersertifikasi

% 60,00 60,00 100,00

14Persentase angkakelulusan SD/MI

% 100,00 99,92 99,92

15Persentase angkakelulusan SMP/MTs % 100,00 99,98 99,98

16Persentase angkakelulusan SMU/SMK/MA % 100,00 99,79 99,79

8 Meningkatnyaprestasi olahraga

1

Persentase cabang olahraga yang mendapatkanpenghargaan tingkatnasional

% 17,00 24,87 146,29

9 Meningkatnyapartisipasi pemudadalampembangunan

1Peningkatan wirausaha muda asli Papua

% 7,00 7,71 110,18

10 Terwujudnya ikliminvestasi yangkondusif

1Persentase peningkatannilai Investasi PMDN daritahun ke tahun

% 80,00 143,76 179,71

2Persentase peningkatannilai Investasi PMA

% 60,00 60,31 100,52

11 Meningkatnyakapasitas danproduktivitaskoperasi dan UsahaMikro KecilMenengah (UMKM)

1Persentase jumlahkoperasi sehat(berkualitas)

% 20,00 10,47 51,20

2.Persentase peningkatanjumlah Industri KecilMenengah

% 20,00 18,75 93,75

3. Persentase peningkatanjumlah Usaha Kecil

% 10,00 24,51 245,10

Page 47: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Menengah

12 Terwujudnyapeningkatanpenyediaanlapangan kerja

1Tingkat pengangguranterbuka

% 3,5 3,44 98,296

2Tingkat partisipasiangkatan kerja

% 81 78,90 119,47

SASARANINDIKATOR

KINERJASATUAN TARGET

REALISASI

CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5 6

13 Meningkatnya peransektor pariwisatadalam perkonomiandaerah

1Persentase Jumlah PDRBdari sektor perdagangan,hotel dan restoran

% 10,00 9,75 97,30

2

Persentase peningkatankunjungan wisatawandomestik danmancanegara ke ProvinsiPapua

% 3,00 3,30 110

14 Terwujudnyapengelolaan SDAsecara lestarimendukungpeningkatanpekenomianmasyarakat

1Kontribusi sub sektorperkebunan dan hasilnyaterhadap PDRB (%)

% 0,90 1,11 123,33

2Kontribusi sub sektorpeternakan terhadapPDRB (%)

% 1,20 0,91 75,83

3Kontribusi sub sektorperikanan terhadap PDRB(%)

% 4,50 4,40 97,7

4Kontribusi sektorTanaman Panganterhadap PDRB

% 8,50 9,56 112,47

5Kontribusi sektorKehutanan terhadapPDRB

% 2,0 2,20 110,00

6Kontribusi sektorpertambangan terhadapPDRB

% 35,0 28,87 82,49

15 MeningkatnyaPertumbuhanEkonomi dan DayaSaing Daerah

1Pertumbuhan Ekonomi(Pertumbuhan PDRB)

% 8% 7,97 89,63

2 PDRB per Kapita 25 juta 30,97 juta 123,88

3 Inflasi % 5,50 5,63 102,36

4 Indeks Gini % 0,35 0,41 117,14

5Kontribusi sektor industripengolahan terhadapPDRB

% 3,54 2,17 61,30

6Kontribusi PAD terhadaptotal Pendapatan Daerah

% 7,30 8,22 112,60

16 Meningkatnyakonektivitas antarwilayah

1Persentase panjang JalanProvinsi dalam kondisimantap (baik dan sedang)

% 30,00 27,51 91,70

2Persentase jembatandalam kondisi baik

% 50,00 45,15 90,30

3Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan

Rasio 1:100 1:96 96,00

4Jumlah arus penumpangangkutan umum per tahun

Per Tahun 3,8 juta 3.88 102,11

17 Meningkatnyapengelolaansumberdaya air danirigasi dalammendukungpengembanganwilayah

1

Persentase lahanbudidaya pertanian yangmendapatkan layananirigasi

% 65,00 63,80 98,15

2Panjang jaringan irigasiyang kondisinya baik

% 60,00 58,78 97,97

3 Meningkatnyaketersediaan air baku

% 65,00 6,78 10,43

Page 48: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

untuk irigasi

4Prosentase cakupansistem pengendalian banjirdan abrasi

% 30,00 0,05 2.17

SASARANINDIKATOR

KINERJASATUAN TARGET

REALISASI

CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5 6

18 Meningkatnyapemenuhanperumahan rakyatyang layak huni

1

Jumlah Rumah LayakHuni yang di butuhkan % 5,00 5,00 100,00

19 Meningkatnyapemenuhan airbersih

1Persentase RT yangterlayani air bersih % 55,00 50,00 90,91

20

Meningkatnyapemenuhan energimurah dan ramahlingkungan

1

Rumah Tangga penggunalistrik % 37,00 38,44 103,89

21 ImplementasiRencana TataRuang SecaraKonsisten

1

Persentase penerbitan ijinpenggunaan lahan skalaluas yang sesuai denganperuntukannya

% 70,00 100,00 142,86

22 Terwujudnya Papuasebagai paru-parudunia

1Persentase area hutanmangrove yang kondisibaik

% 85,00 82,64 97,22

2Kerusakan KawasanHutan

% 2,00 3,00 150,00

3Persentase Area HutanLindung Terhadap SeluruhKawasan

% 30,00 26,61 88,70

3.2 CAPAIAN DAN ANALISA KINERJA

Kesepakatan skala ordinal penilaian untuk mengukur sampai sejauh mana

keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian sasaran maka digunakan skala

ordinal sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skala Ordinal

NOMORJUMLAH NILAIKATEGORI1.2.3.4.5.91 ≥76 ≥ 9066 ≥ 7551 ≥ 650 ≥ 50Sangat berhasilBerhasilCukup berhasilKurang berhasil

Page 49: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tidak berhasil

Page 50: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Pengukuran kinerja tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikasn

penghargaan maupun hukuman kepada pelaksana program, namun digunakan

untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tingkat keberhasilan dan

ketidakberhasilan pencapaian sasaran guna meningkatkan kinerja organisasi

dalam rangka perwujudan visi Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera.

Selanjutnya analisa dan evaluasi kinerja diperlukan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan dan penyebab ketidakberhasilan

kinerja yang pada akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai

bahan pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui

alokasi, distribusi dan regulasi. Oleh karena Pemerintah Provinsi Papua

memiliki struktur organisasi sebagai pelaksana kegiatan maka segala

pencapaian komponen Rencana Stratejik tidak dapat dilepaskan dari bidang-

bidang yang menangani pelaksanaannya sesuai dengan tingkat kewenangan

yang diberikan.

Pencapaian sasaran - sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana

kinerja tahun 2015 oleh Pemerintah Provinsi Papua adalah sebanyak

22 sasaran stratejik, dan capaian yang dihasilkan berdasarkan Kategori

Pencapaian Sasaran adalah:

Kondisi dan suasana aman, tenteram dan nyaman merupakan potensi

dan modal dasar pembangunan di Provinsi Papua. Oleh karena itu, upaya

untuk mewujudkan iklim kondusif bagi terciptanya kenyamanan bagi seluruh

Masyarakat Papua dan investasi ke Papua untuk percepatan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Upaya dilakukan dengan penciptaan tata kehidupan

masyarakat Papua yang religius dan berbudaya melalui optimalisasi peran

lembaga keagamaan dan lembaga adat sebagai mitra pemerintah daerah

dalam rangka aktualisasi dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya asli

Papua. Pijakan pada nilai-nilai agama dan adat diperlukan agar upaya

penciptaan keamanan dan ketertiban itu dilembagakan sendiri oleh masyarakat.

Selain itu meningkatkan rasa aman, tenteram dan nyaman diupayakan melalui

Sasaran 1 : Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman danKetaatan Terhadap Hukum Seluruh Masyarakat Papua

Page 51: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

penegakan hukum dan revitalisasi peran masyarakat, dengan mendorong

komunikasi yang intensif antara penegak hukum, masyarakat dan pemerintah

daerah.

Terkait sasaran di atas, ada 4 (empat) indikator yang mengukur

pencapaian kinerja untuk sasaran 1 ini, yaitu

1. Persentase peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif2. Penururnan konflik horisontal berdasarkan SARA3. Persentase jumlah korban bencana alam yang tertangani4. Angka kriminalitas

Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran I

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif

% 100,00 100,00 100,00

2Penurunan konflik horisontal berdasarkan SARA

Kasus 15,00 19,00 78,95

3 Angka kriminalitas % 33,00 84,42 267,94

Rata-rata Capaian Kinerja sasaran 148,96

Untuk tahun 2015, rata-rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya rasa

aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan Terhadap Hukum Seluruh

Masyarakat Papua menunjukkan capaian kinerja sebesar 148,96 persen

dengan predikat “sangat berhasil”, terdapat 2 indikator yang terealisasi

mencapai target sedangkan terdapat 1 indikator yang tidak mencapai target

yang dicanangkan. Didukung dengan dengan penggunaan sumber daya yang

efesien dimana capaian realisasi anggaran mencapai 91,42 persen untuk

mendukung pencapaian sasaran strategis ini.

Indikator persentase peraturan perundang-undangan yang responsif

dan partisipatif untuk tahun 2015, realisasi kinerjanya mencapai 100 persen

atau mencapai target yang ditetapkan. Pencapaian ini didukung dari 5 (lima)

Program yaitu : Program Peningkatan Pemberian Bantuan Hukum dan

Penegakan Perda, Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan,

Program Peningkatan dan Pembinaan dibidang Bina Kesejahteraan Rakyat,

Bina Mental Spiritual dan Bina Kemasyarakatan, Program peningkatan

Page 52: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, Program Penyelenggaraan

Pemerintahan Umum, yang menghasilkan :

Keputusan Gubernur : 250 dokumen Perda : 2 dokumen Pergub : 68 dokumen

Indikator selanjutnya adalah Angka Kriminalitas yang capain kinerjanya

sebesar 267,94 persen. Semakin tinggi tingkat kriminalitas yang tertangani,

semakin tinggi rasa aman penduduk di daerah tersebut. Hal ini berarti juga

mencerminkan tingginya tingkat layanan publik. Berdasarkan pencapaian

kinerja di tahun 2015 maka dianggap bahwa masyarakat Provinsi Papua

memiliki rasa aman yang semakin meningkat dan layanan publik juga semakin

baik.

Jumlah kasus kriminal yang ditangani setiap tahunnya mengalami

perubahan yang fluktuatif, ditahun 2015 kasus kriminal yang ditangani sebesar

24.357 kasus meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 23.813 kasus.

Gambar 3.1 Perkembangan Kasus Kriminalitas yang Ditangani Tahun 2012-2015

27,846

28,551

23,813

24,357

21,000

22,000

23,000

24,000

25,000

26,000

27,000

28,000

29,000

2012 2013 2014 2015

Sumber : Kepolisian Daerah Papua, 2016

Untuk penurunan konflik horizontal berdasarkan SARA capaian

kinerjanya sebanyak 78,95 persen dari target yang ditetapkan, tahun 2015

ditargetkan sebesar 15 kasus atau menurun 16,6 persen dari tahun 2014

namun yang terjadi jumlah kasus mengalami peningkatan menjadi 19 kasus

melebihi kasus yang terjadi di tahun 2014 sebesar 18 kasus. Namun

Page 53: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

dibandingkan tahun 2014 realisasi kinerja tahun 2015 lebih baik, dimana tahun

2014 realisasi mengalami minus 28,50 persen.

Konflik-konflik yang terjadi, cenderung mengalami peningkatan dan lebih

banyak disebabkan karena konflik antar etnis/suku atau adat mengingat

masyarakat Papua masih kuat memegang nilai-nilai adat dalam menyelesaikan

berbagai permasalahan diantar mereka dibandingkan pendekatan hukum

positif.

Gambar 3.2 Perkembangan Konflik Akibat SARA tahun 2013-2014

14

18 19

2013 2014 2015

Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Papua

Sasaran Kinerja “ Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas

Kinerja serta Disiplin Aparatur” merupakan sasaran yang menggambarkan

kondisi dan keadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menduduki jabatan

Struktural maupun fungsional dalam pemerintahan serta hasil penilaian

pemerintah pusat terhadap kinerja pemerintah daerah melalui evaluasi

akuntabilitas kinerja pemerintah dan juga laporan pertanggungjawaban

keuangan pemerintah daerah yang merupakan bentuk pertanggungjawaban

atas penggunaan dana dalam penyelenggaraan program-program pemerintah

daerah serta tingkat disiplin aparatur.

Sasaran 2 : Meningkatnya Profesionalisme dan AkuntabilitasKinerja serta Disiplin Aparatur.

Page 54: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatur” adalah

94,94% atau dalam skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil.”Keberhasilan

pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 5 (lima) indikator sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam table berikut ini:

Tabel 3.4 Indikator Kinerja Sasaran 2

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase pejabat struktural yang memenuhi syarat jabatan

% 100,00 99.32 99,32

2Persentase pemenuhan jabatan fungsional sesuai kebutuhan

% 63.67 70.79 111.18

3Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah provinsi oleh KEMENPAN dan RB

Angka B C 66,67

4 Opini BPK atas LKPD Opini WTP WTP 100,00

5Rata-rata kehadiran pegawai

% 90.00 87.76 97.51

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 94,94

Indikator Persentase pejabat struktural yang memenuhi syarat jabatan

ditargetkan sebesar 100% dengan capaian kinerja sebanyak 99,32% dengan

jumlah pejabat struktural sebanyak 880 pejabat dan jumlah pejabat yang

memenuhi syarat menduduki jabatan sebanyak 874 pejabat, Capaian ini

menunjukkan bahwa dari seluruh pejabat struktural yang telah dilantik,

seluruhnya telah memenuhi persyaratan yang diamanatkan dalam peraturan

perundang-undangan yaitu Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara antara lain mengamanatkan bahwa Pengisian

jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan,

lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara

terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat

kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak

jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangandan dilakukan pada tingkat nasional.

Page 55: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Target indikator persentase struktural yang memenuhi jabatan ditetapkan

sebesar 100 persen dengan alasan masih terdapat beberapa SK jabatan

struktural yang perlu dan telah di revisi dan masih terdapat jabatan eselon III

dan eselon IV yang belum diisi atau belum ada pelantikan lagi sehingga apabila

target ditetapkan 100% maka pencapaian target indikator ini tidak akan

tercapai. Dibanding tahun 2014 mengalami kenaikan dari 100 persen menjadi

99,32%. Kenaikan yg tidak terlalu signifikan namun sudah menggambarkan

capaian yang melebihi target.

Indikator Persentase pemenuhan jabatan fungsional sesuai kebutuhan

tercapai 70,79% dari target yang ditetapkan sebesar 63,67%. Dibanding tahun

2014 mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan namun sudah

menggambarkan capaian yang melebihi target. Capaian indikator sebesar

70,79% disebabkan adanya jumlah jabatan fungsional yang ada ditahun 2015

sebanyak 286 pejabat dari 404 jumlah kebutuhan pejabat fungisional yang

telah ditetapkan atau dilantik oleh SKPD yang bersangkutan seperti pada

RSUD Jayapura tetapi data pejabat fungsional yang ditetapkan tersebut tidak

dikirimkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Papua sehingga

data yang ada pada BKD belum menggambarkan kondisi sesungguhnya.

Efisiensi kinerja indikator ini adalah 111.18%.

Indikator Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja Pemerintah Provinsi oleh

KEMENPAN dan RB tahun 2015 adalah 66,67 atau predikat “C”, penilaian

terebut menunjukan tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran

dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas pembangunan budaya

kinerja birokrasi dan pemyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada

hasil di Pemerintah Provinsi Papua masih kurang namun masih memerlukan

perbaikan mendasar. Hasil evaluasi secara singkat adalah sebagai berikut :

1. Secara umum terdapat sedikit penurunan nilai akuntabilitas Pemerintah

Provinsi Papua yang disebabkan selain karena standar atau criteria

penilaian yang semakin dalam dan subtantif, juga karena belum terlihat

upaya serius yang nyata dan signifikan dan terukur dari Pemerintah Provinsi

Papua untuk menerapkan manajemen berbasis kinerja atau system

akuntabilitas kinerja. Kriteria penilaian yang ditetapkan saat ini, selain

mengacu pada kebijakan tertulis yang ada, juga menuntut instansi

Page 56: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

pemerintah untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan

mempraktikkan manajemen berbasis kinerja dan mengacu pada praktik baik

(best practices) yang berlaku ditempat lain dengan tetap mengacu dan

selaras dengan kebijakan tertulis yang berlaku;

2. Selain mempertimbangkan nilai kualitas penerapan (capaian) akuntabilitas

kinerja Pemerintah Provinsi Papua saat ini (kualitas system dan dokumen

pendukungnya),hal lain yang dievaluasi dan perlu mendapat perhatian

serius dengan melihat kondisi terakhir, praktik dan hal-hal substantif yang

telah diwujudkan dan dilakukan serta konsistensi dan keberlanjutan

(sustainability) implementasinya adalah :

a. Belum seluruh SKPD menerapkan system akuntabilitass kinerja

(menyusun Renstra, Perjanian Kinerja, memiliki Indikator Kinerja Utama

(IKU) dan menyusun Laporan Kinerja);

b. Pemerintah Provinsi Papua telah menyusun Indikator Kinerja Utama,

namun dari hasil evaluasi masih terdapat Indikator yang belum spesifik,

relevan dan terukur. Kondisi tersebut menganggu proses pengukuran

dan simpulan capaian kinerjanya;

c. Prosedur penganggaran belum sepenuhnya mengutamakan atau

memprasyaratkan adanya kinerja terukur sebelum pengajuan kegiatan

dan anggarannya. Pengesahan anggaran lebih mengacu pada

kesesuaian nama program dan kegiatan, kode rekening, serta pagu

anggaran yang tersedia, kurang menekankan atau menagih hasil atau

outcome yang mungkin beleum selesai (tertunggak). Praktik seperti ini

tidak mendorong SKPD untuk mengutamakan kinerja atau menerapkan

anggaran berbasis kinerja;

d. Perjanjian kinerja yang sudah ditandatangani belum dimonitor dan

dimanfaatkan untuk menyimpulkan keberhasilan pimpinan SKPD, dan

penjenjangan kinerja (cascading) minimal sampai eselon IV belum

terbentuk;

e. Inspektorat belum menyusun pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja

yang berlaku dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua, hal tersebut

Page 57: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

mempengaruhi kualitas evaluasi internal terhadap akuntabilitas kinerja

SKPD;

f. Evaluasi yang dilakukan atas program baru sebatas pelaksanaan

kegiatan dan penyerapan anggaran, belum menyimpulkan keberhasilan

sebuah program.

3. Terhadap permasalahan tersebut diatas, direkomendasikan :

a. Kepada Bappeda untuk memastikan tersedianya Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dan Rencana Strategis

SKPD yang lebih berkualitas, lebih terukur, menggambarkan kinerja

(hasil kerja) jangka menengah yang terukur, layak untuk diperjanjikan

dan dapat diketahui dan ditagih hasilnya saat dibutuhkan;

b. Menyusun, mereviu dan menyempurnakan IKU setiap SKPD dan

memastikannya sudah lebih spesifik, relevan, terukur dan khas atau unik

menggambarkan efektifitas dan alasan keberadaan pemilik IKU (SKPD)

tersebut dan memastikan dimanfaatkannya IKU pada proses (dalam

dokumen) perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi internal;

c. Diterapkannya anggaran berbasis kinerja, dengan cara memastikan dan

meminta seluruh SKPD mempertanggungjawabkan kinerja atau hasilnya

terlebih dahulu (termasuk janji atau outcome yang belum terwujud)

sebelum mengajukan anggaran. Memastikan seluruh SKPD dapat

mengaitkan kinerja utama (Indikator dan target) dengan

penganggarannya (mengaitkan IKU dengan anggarannya);

d. Kepada Sekretaris Daerah untuk memastikan tersedianya Perjanjian

Kinerja atau kesepakatan kinerja, yang menyajikan dan menjanjikan

kinerja atau hasil (bukan sekedar kerja) yang sangat terukur, relevan dan

dapat ditagih serta menggambarkan kekhasan, keunikan, keutamaan

dan alasan keberadaan entitas, mulai dari tingkat SKPD, eselon III, IV

sampai kepada tingkatan paling rendah yang paling mungkin;

e. Melakukan monitoring, mengukur, menagih dan menyimpulkan kinerja

sebagaimana yang disepakati ditiap tingkatan dan mengaitkannya

dengan penghargaan dan pengakuan (reward and recognition) atas

capaian kinerja yang pantas;

Page 58: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

f. Agar Bappeda melakukan evaluasi program dalam rangka memastikan

tersedianya jawaban terukur atas keberhasilan program-program

prioritas atau unggulan yang ada di Papua. Bappeda harus memastikan

keberhasilan maupun kekurangberhasilan suatu program secara nyata

dan terukur, perubahan kondisi yang terjadi atau perubahan yang terjadi

pada suatu target grup (kelompok) tertentu yang menjadi target

perubahan, terutama untuk menjawab perubahan apa yang terjadi dan

seharusnya terjadi selama dan di akhir periode RPJMD Provinsi Papua;

g. Agar Inspektorat menyussun pedoman evaluasi akuntabilitas,

memastikan tersedianya evaluator cukup terlatih untuk meningkatkan

kualitas hasil evaluasinya;

h. Sebagai bagian dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, perlu

direkomendasikan agar Pemerintah Provinsi Papua lebih transparan

dengan memastikan diunggahnya dokumen dan informasi yang berhak

(seharusnya) diketahui oleh public kedalam laman (website) resmi milik

Pemerintah Provinsi Papua dan/atau milik SKPD dan memastikan

informasi yang disajikan bersifat terkini (updated);

i. Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah untuk terus mendorong dan

memfasilitasi upaya peningkatan kualitas penerapan sistem akuntabilitas

kinerja di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua.

Hasil evaluasi tersebut tidak memenuhi target yang ditentukan yaitu B

sehingga capaian indikator ini adalah 66,67 persen, sehingga kalau

dibandingkan pencapaian nilai evaluasi AKIP tahun 2014 dengan tahun 2015

tidak terjadi peningkatan karena nilai evaluasinya tetap sama C. Efisiensi

kinerja indikator nilai evaluasi AKIP dibanding keuangan yaitu kinerja tercapai

100%.

Tahun 2015 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LPKD) Provinsi

Papua mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Penjelasan Paragraf

(WTP-PP) dari BPK RI. Opini WTP-PP disebabkan karena penyertaan modal

Pemerintah Provinsi Papua pada PT TV Mandiri Papua tidak memiliki landasan

hukum berupa peraturan daerah dan PT TV Mandiri Papua tidak menyusun

Laporan Keuangan. Hal ini sesuai dengan target yang ingin dicapai dari

Page 59: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

indikator Opini BPK atas LKPD adalah WTP dapat tercapai 100%.Opini BPK RI

terhadap LKPD Provinsi Papua ini meningkat dibanding tahun 2014 yang

mendapat opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Pencapaian opini WTP ini

diperoleh berkat kerja keras semua SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi

Papua dan dukungan penuh dari Gubernur dan Wakil Gubernur serta jajaran

pimpinan di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua untuk memperbaiki sistem

pemerintahan pada umumnya dan pengelolaan keuangan pada khususnya

meskipun masih terdapat beberapa pengecualian diantaranya mengenai

pengelolaan aset tetap Provinsi Papua yang masih perlu perbaikan dan

penertiban dalam hal pencatatan, pengamanan dan pengakuan aset tersebut.

Efisiensi kinerja indikator ini adalah 100%.

Indikator rata-rata kehadiran pegawai dengan target kinerja 90%

terealisasi sebesar 87,76% sehingga capaian kinerja indikator ini adalah

97,51%. Perhitungan capaian indikator ini didasarkan pada data kedisiplinan

pegawai yang tercatat pada tiap-tiap SKPD dan menjadi dasar perhitungan

kinerja pegawai. Capaian kinerja indikator ini tidak tercapai 100% karena

adanya pegawai yang cuti, ijin, sakit, dinas luar daerah maupun yang sedang

tugas belajar yang akan mendapatkan penilaian tersendiri dalam pola

perhitungan kinerja pegawai yang bersangkutan serta adanya pegawai yang

tidak hadir tetapi tanpa keterangan. Efisiensi kinerja sasaran kedua adalah

94,94 persen dengan serapan anggaran 80,96%.

Yang dimaksud dengan pelayanan publik sesuai Undang-undang Nomor

25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap arga Negara atau penduduk atas

barang/jasa atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik Sasaran “ Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang

komprehensif berbasis teknologi informasi” merupakan sasaran yang harus

diukur melalui pencapaian 1 (satu) indicator sasaran. Secara keseluruhan rata-

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas pelayanan publik yangkomprehensif berbasis teknologi informasi.

Page 60: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang

Komprehensif berbasis Teknologi Informasi” adalah 76,60 persen atau

dalam skala ordinal adalah ”Berhasil.”Keberhasilan pencapaian sasaran ini

diukur melalui pencapaian 1 (satu) indikator sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam table berikut ini:

Tabel 3.5 Indikator Kinerja Sasaran 3

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1.

Persentase SKPD yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)

% 41,00 31,00 76,60

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 76,60

Dari 48 SKPD yang ada dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua hanya 15

SKPD yang telah menyusun dan menyampaikan Standar Operasional Prosedur

(SOP) atau 31,00 persen dari keseluruhan SKPD, pencapaian ini masih jauh

dari target yang ditetapkan yaitu 41,00 persen. Adapun ke -15 SKPD tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Setda Provinsi Papua

2. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua

3. Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua

4. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua

5. Dinas Energy dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua

6. Dinas Kehutanan Provinsi Papua

7. Badan Kepegawaian Daerah Provinssi Papua

8. Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Papua

9. Badan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Papua

10.Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua

11. Sekretariat DPRD Provinsi Papua

Page 61: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

12.Sekretariat MRP Provinsi Papua

13.Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura Provinsi Papua

14.Rumah Sakit Jiwa Abepura Provinsi Papua

15. Inspektorat Provinsi Papua

Realisasi yang dicapai sangat jauh dari target yang ditetapkan yaitu

hanya mencapai 76,00 persen, hal ini disebabkan karena :

1. Belum ada perhatian yang serius dari Pimpinan SKPD terkait keharusan

SKPD dalam menyusun dan menerapkan SOP dalam pelaksanaan tugas-

tugas pemerintahan;

2. Pendampingan penyusunan SOP SKPD tidak dihadiri oleh peserta sesuai

permintaan Surat Gubernur, sehingga outcome dari kegiatan tidak berfungsi;

3. Peserta yang menghadiri kegiatan penyusunan tidak

menindaklanjuti/menginformasikan kepada pimpinan tentang keharusan

penyusunan SOP pada SKPD.

Jika dibandingkan dengan tahun 2014 tidak terjadi peningkatan karena

Jumlah SKPD yang telah menyusun SOP masih sama yaitu 15 SKPD. Untuk

menjawab permasalahan diatas Pemerintah Provinsi telah melaksanakan

Kegiatan pelatihan Penyusunan Standar Operassional Prosedur melalui

program Penguatan Kapasitas Kelembagaan di tahun 2015 dengan

mengundang seluruh SKPD yang ada dilingkungan Pemerintah Provinssi

Papua. Namun diakui masih banyak hal yang perlu dibenahi dan perlu

dilakukan, antara lain :

1. Gubernur melalui Sekda dapat menindaklanjuti dengan mengawal

Penyusunan SOP SKPD dengan lebih serius;

2. Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Setda Provinsi Papua perlu

menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi kepada SKPD yang telah

mengikuti Pelatihan SOP;

3. Perlunya membentuk Tim Fasilitasi dan Asistensi penyusunan SOP bagi

SKPD dengan SK Gubernur Papua;

4. Bagi SKPD agar dapat membentuk Tim Penyusun SOP

Page 62: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Capaian realisasi anggaran yang dipergunakan untuk mendukung

sasaran ini adalah sebesar 99,08 persen.

Page 63: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN” adalah 100,32% atau dalam

skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini

diukur melalui pencapaian 2 (dua) indikator sasaran.Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam table berikut ini:

Tabel 3.6 Indikator Kinerja Sasaran 4

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase pengaduan dan gugatan masyarakat yang ditangani

% 100,00 100,00 100,00

2Persentase tindak lanjut atas rekomendasi temuan hasil pemeriksaan

% 55,00 55,36 100,65

Rata-rata Capaian Kinerja sasaran 100.32

Capaian dari indikator kinerja sasaran persentase pengaduan dan

gugatan masyarakat yang ditangani diperoleh melalui program

mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat dengan capaian kinerja

sebesar 100% yaitu dari target yang ditetapkan 100% terealisasi 100%.

Capaian tersebut diperoleh dari telah dilakukannya penanganan

terhadap 5 kasus pengaduan dari sebanyak 5 kasus pengaduan masyarakat

yang masuk. Pengaduan berupa surat pengaduan masyarakat yang dikirimkan

ke kantor Inspektorat baik secara langsung maupun melalui Gubernur Papua

dan Sekretaris Daerah Provinsi Papua, serta pengembangan dari temuan hasil

pemeriksaan yang telah dilakukan.

Pengaduan masyarakat pada tahun 2015 yang telah ditangani adalah

sebagai berikut:

1. Pengaduan tentang rumah singgah di Kabupaten Tolikara (Dinas

Sosial Provinsi Papua);

2. Pengaduan klaim dari pihak ketiga yang tidak dibayarkan oleh Badan

Penghubung Provinsi Papua;

Sasaran 4 : Meningkatnya penegakan hukum dan pemberantasan

KKN

Page 64: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

3. Pengaduan realisasi belanja modal tidak sama dengan kontrak

pengadaan pada Badan Penghubung;

4. Pengaduan klaim biaya rujukan Rumah Sakit PGI Cikini Jakarta ke

Dinas Kesehatan Provinsi Papua;

5. Pengaduan atas Surat Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan

Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) TA 2013 pada Dinas

UMKM Provinsi Papua.

Dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah pengaduan yang ditangani

sebanyak 3 kasus lebih kecil dibandingkan tahun 2015. Capaian kinerja ini

tercapai karena komitmen aparat pengawasan intern pemerintah dalam

penegakan hukum dan pemberantasan KKN melalui penanganan pengaduan

masyarakat.

Target Indikator kinerja sasaran persentase tindak lanjut atas

rekomendasi temuan hasil pemeriksaan sebesar 55% tercapai 55,36%

sehingga capaian kinerja indikator ini adalah 100,65%. Jumlah rekomendasi

hasil pemeriksaan pada tahun 2015 secara keseluruhan, dari hasil pemeriksaan

Inspektorat Provinsi Papua maupun Irjen Kementerian dan BPK RI adalah

sebanyak 2.930 rekomendasi dan yang ditindaklanjuti sebanyak 1.622

rekomendasi sehingga diperoleh angka realisasi kinerja 55,36%. Capaian

kinerja diperoleh dari perhitungan realisasi kinerja dibagi target yang telah

ditetapkan dikalikan 100% sehingga diperoleh angka 100,36%.

Dibanding tahun 2014, persentase jumlah rekomendasi yang

ditindaklanjuti adalah sebesar 46,95% sehingga pada tahun 2015 terjadi

peningkatan persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan sebesar

8,41%.

Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan yang belum optimal

disebabkan kurangnya sumber daya manusia yang melaksanakan pemantauan

tindak lanjut, adanya reorganisasi pada SKPD, adanya

mutasi/pensiun/meninggalnya pegawai maupun pihak ketiga yang

bertanggungjawab dalam penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan serta

kurangnya kesadaran pejabat pengganti pada SKPD penanggungjawab tindak

lanjut untuk menyelesaikan tindak lanjut yang menjadi kewajibannya dengan

alasan bahwa yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan tindak lanjut

terhadap rekomendasi adalah pegawai atau pejabat yang sebelumnya.

Page 65: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Langkah-langkah yang ditempuh untuk tindak lanjut atas rekomendasi

temuan hasil pemeriksaan melalui pelaksanaan kegiatan pemantauan tindak

lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jenderal Kementerian

dan BPK RI dengan target seluruh SKPD yang telah diperiksa dan mempunyai

kewajiban untuk menindaklanjuti temuan dan rekomendasi hasil pemeriksaan

dan telah terealisasi atau terpantau seluruhnya.

Hasil dari pemantauan tindak lanjut tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Tindak lanjut temuan dan rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat

Provinsi Papua pada SKPD Provinsi Papua hingga 31 Desember 2015,

pemantauan dilakukan terhadap seluruh SKPD yang telah diperiksa dengan

jumlah temuan 684 (enam ratus delapan puluh empat) temuan dan 920

(sembilan ratus dua puluh) rekomendasi, telah selesai ditindaklanjuti

sebanyak 263 (dua ratus enam puluh tiga) rekomendasi atau 28,59%,

dalam proses sebanyak 97 (sembilan puluh tujuh) rekomendasi atau

10,54% dan belum ditindaklanjuti 560 (lima ratus enam puluh) rekomendasi

atau 60,87%. Dari sebanyak 684 (enam ratus delapan puluh empat)

temuan dan 920 (sembilan ratus dua puluh) rekomendasi, jumlah

rekomendasi dengan nilai kerugian daerah sebanyak 258 (dua ratus lima

puluh delapan) rekomendasi senilai Rp44.926.318.243,34; telah

ditindaklanjuti sebesar Rp14.772.343.178,03 atau 32,88% dan sisa belum

ditindaklanjuti Rp30.153.985.064,49 67,12% serta temuan kewajiban setor

kepada negara/daerah sebanyak 110 (seratus sepuluh) rekomendasi senilai

Rp16.987.665.607,00 telah disetor Rp3.912.979.222,27 atau 23,03% dan

sisa belum disetor Rp13.074.686.384,73 atau 76,97%.

2. Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Papua di

Kabupaten/Kota hingga 31 Desember 2015, jumlah temuan sebanyak 351

temuan dan 462 rekomendasi, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 202

rekomendasi atau 43,73%, dalam proses sebanyak 182 rekomendasi atau

39,39% dan belum ditindaklanjuti 78 rekomendasi atau 16,88%. Dari

sebanyak 351 temuan dan 462 rekomendasi, terdapat 60 rekomendasi

dengan nilai kerugian daerah senilai Rp92.570.793.147,46 dan telah

ditindaklanjuti senilai Rp72.956.323.228,37 atau 78,81% sehingga sisa

belum ditindaklanjuti Rp19.614.469.919,09 atau 21,19%. Rekomendasi

Page 66: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

kewajiban setor kepada negara/daerah sebanyak 71 rekomendasi senilai

Rp48.713.627.886,70, telah disetor Rp9.845.475.264,00 atau 20,21% dan

sisa belum disetor Rp38.868.152.622,70 atau 78,79%.

3. Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian

Dalam Negeri yang dilaksanakan tahun 2015 dan data hasil rapat

pemutakhiran tindak lanjut hasil pemeriksaan di Jakarta tahun 2015, Hasil

rapat pemutakhiran adalah sebagai berikut :

1) Hasil pemeriksaan tahun 2011: semua rekomendasi telah selesai

ditindaklanjuti oleh SKPD terkait temuan sehingga laporan hasil

pemeriksaan yang terbit tahun 2011 dapat dikeluarkan dari daftar tindak

lanjut. 2) Hasil pemeriksaan tahun 2012: Saldo temuan yaitu 1 (satu) temuan dan

satu rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dengan status tindak lanjut

dalam proses berupa temuan keuangan pada Biro Umum dan

Perlengkapan Setda Provinsi Papua yaitu kerugian negara senilai

Rp1.405.409.481,00 telah disetor Rp539.687.520,00 atau 34,40% dan

sisa belum disetor Rp865.721.961,00 atau 65,60%. 3) Hasil pemeriksaan tahun 2013: terdapat 48 temuan dan 56

rekomendasi dengan status tindak lanjut 54 rekomendasi telah selesai,

1 (satu) rekomendasi belum ditindaklanjti, dan 1 (satu) temuan pada

Badan Kepegawaian Daerah dinyatakan sebagai temuan yang tidak

dapat ditindaklanjuti (TPTD) dengan alasan bahwa penanganan atas

tindak lanjut temuan tersebut akan dilakukan oleh Kementerian Dalam

Negeri dengan berkoordinasi dengan ASN. 4) Hasil pemeriksaan tahun 2014: terdapat 25 (dua puluh lima) temuan

dan 28 (dua puluh delapan) rekomendasi dan dari rekomendasi

tersebut telah ditindaklanjuti dengan status selesai sebanyak 5 (lima)

rekomendasi, dalam proses 10 rekomendasi, 1 (satu) rekomendasi

belum ditindaklanjuti dan 2 (dua) rekomendasi dinyatakan sebagai

temuan yang tidak dapat ditindaklanjuti (TPTD) yaitu satu rekomendasi

pada BPKAD dengan alasan LHP diterima setelah tahun anggaran

2014 berakhir (bulan Agustus 2015) sehingga rekomendasi terkait

secara teknis tidak dapat ditindaklanjuti serta satu rekomendasi pada

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan

Keluarga dengan alasan secara teknis temuan tidak dapat

Page 67: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

ditindaklanjuti karena program PNPM tidak lagi menjadi urusan Ditjen

PMD Kemendagri tetapi telah dilimpahkan menjadi urusan Kementerian

Desa, PDT dan Transmigrasi.

4. Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian

Teknis yang dilaksanakan tahun 2015 dan data hasil rapat pemutakhiran

tindak lanjut hasil pemeriksaan di Jakarta tahun 2015, dapat disimpulkan

bahwa terdapat 375 (tiga ratus tujuh puluh lima) temuan dan 466 (empat

ratus enam puluh enam) rekomendasi dengan status tindak lanjut yaitu 141

(seratus empat puluh satu) rekomendasi telah selesai atau 30,26%, dalam

proses tindak lanjut 34 (tiga puluh empat) rekomendasi atau 7,29% dan

belum ditindaklanjuti 291 (dua ratus sembilan puluh satu) rekomendasi

62,45% dengan temuan keuangan berupa kerugian negara sebanyak 95

(sembilan puluh lima) rekomendasi senilai Rp3.431.439.722,25 telah

disetor Rp744.876.627,50 atau 21,71% dan saldo belum disetor

Rp2.686.563.094,00 atau 78,29%. Temuan keuangan berupa kewajiban

setor pada negara/daerah sebanyak 12 (dua belas) rekomendasi senilai

Rp975.416.468,00 telah disetor Rp16.550.000,00 atau 1,70% dan sisa

belum disetor Rp958.866.468,00 atau 98,30%.

5. Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Papua

yang dilaksanakan selama tahun 2015 dan hasil rekonsiliasi data tindak

lanjut hasil pemeriksaan BPK RI di Kantor BPK RI Perwakilan Papua pada

bulan Desember 2015 adalah: rekomendasi temuan hasil pemeriksaan

secara keseluruhan berjumlah 1.024 (seribu dua puluh empat) kejadian

dengan nilai Rp626.248.837.003,72. Persentase penyelesaian tindak lanjut

Rekomendasi adalah: jumlah selesai 363 rekomendasi atau 35,45%

dengan nilai Rp127.688.397.154,00, belum sesuai/masih dalam proses

tindak lanjut sebanyak 261 rekomendasi atau 25,49% dengan nilai

Rp274.396.278.007,00, dan belum ditindaklanjuti sebanyak 400

rekomendasi atau 39,06% dengan nilai Rp224.164.161.834,00.

Alokasi anggaran yang digunakan untuk mencapai sasaran kinerja ke

empat adalah sebesar Rp29.869.047.350,00 dan terealisasi

Rp24.205.845.790,00 atau 81,04%. Efisiensi kinerja sasaran ini adalah sebesar

100,32% dibanding 81,04% yaitu 1,24% sehingga dapat dikatakan bahwa

Page 68: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

dengan penyerapan anggaran sebesar 81,04% tercapai kinerja dengan kategori

sangat berhasil yaitu sebesar 100,32%.

Salah satu amanat UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang otonomi Khusus

bagi Provinsi Papua adalah terpenuhinya hak-hak dasar orang asli Papua.

Terpenuhinya Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua berupa Hak memperoleh

Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Hak Politik,

dan Hak Budaya.

Untuk melihat kinerja pencapaian sasaran ini, diukur dengan 2 (dua)

indikator kinerja utama yaitu : Persentase penduduk di atas garis kemiskinan

dan Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Adapun pencapaian masing-masing indikator dimaksud sebagai berikut :

Tabel 3.7 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran 5

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase penduduk di atas garis kemiskinan

% 72,00 71,6 99,44

2Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

% 5,00 0,95 19,00

Rata-rata Capaian Kinerja sasaran 59.22

Pencapaian Kinerja untuk sasaran ini berada dalam kategori rendah,

dimana rata-rata tingkat capaian kinerja sasaran hanya mencapai 59,22 persen.

Indikator persentase penduduk miskin dengan realisasi capaian kinerja

sebesar 99,44 persen, masih di bawah target yang diharapkan sebesar 71.6

persen dari target 72 persen di tahun 2015. Namun selama lima tahun terakhir

(2011 -2015) kondisi kesejahteraan masyarakat Papua kian membaik. Tercatat

persentase penduduk miskin pada periode tersebut menurun secara signifikan

sebesar 2,84 persen, yaitu dari 31,24 persen pada September 2011 menjadi

Sasaran 5 : Meningkatnya Pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

Page 69: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

28,4 pada September 2015 walaupun mengalami kenaikan di tahun 2015

dibandingkan pada tahun 2014. Penurunan angka kemiskinan ini

menggambarkan keberhasilan pemerintah daerah dalam pemenuhan hak-hak

dasar Orang Asli Papua.

Gambar 3.3 Perkembangan Persentase Kemiskinan Tahun 2011-2015

31.24

30.66

31.52

27.8

28.4

25

26

27

28

29

30

31

32

Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15

Sumber : BPS Provinsi Papua, tahun 2016

Di lihat dari sebarannya, persentase penduduk miskin di kawasan

perkotaan lebih rendah dibandingkan dengan persentase penduduk miskin di

kawasan perkampungan. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi penduduk

miskin masih berada di di kampung. Hal ini bisa dipahami karena penduduk

kampung memiliki akses layanan publik yang lebih rendah, seperti rendahnya

tingkat pendidikan dan mayoritas penduduk yang bekerja di sektor pertanian di

mana nilai produk pertanian telah semakin menurun. Karenanya, masyarakat

kampung memiliki pendapatan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan

penduduk perkotaan. Grafik berikut menunjukkan sebaran dan trendnya dari

tahun ke tahun.

Page 70: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3. 8 Penduduk Miskin berdasarkan Perkotaan dan Pedesaan Tahun 2001-2015

Kota Desa Kota+Desa1 2 3 4

2001 9.23 53.14 41.82002 9.76 51.21 41.82003 8.32 49.75 39.032004 7.71 49.28 38.692005 9.23 50.16 40.832006 8.71 51.31 41.522007 7.97 50.47 40.782008 7.02 45.96 37.082009 6.1 46.81 37.532010 5.55 46.02 36.8

Mar-11 4.6 41.58 31.98Sep-11 4.75 40.53 31.24Mar-12 4.24 40.55 31.11Sep-12 5.81 39.39 30.66Mar-13 6.11 39.92 31.13Sep-13 5.22 40.71 31.52Mar-14 4.47 38.92 30.05Sep-14 4.46 35.87 27.8Mar-15 4.61 36.66 28.17Sep-15 3.61 37.34 28.4

TahunPersentasePendudukMiskin

Kebijakan Pemerintah Provinsi Papua dalam rangka penurunan angka

kemiskinan telah dilakukan secara konsisten melalui pelaksanaan Kartu Papua

Sehat (KPS) dan Program Strategis Pembangunan Kampung (PROSPEK).

KPS memberikan jaminan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat khususnya

Orang Asli Papua untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mulai dari tingkat

puskesmas sampai dengan rujukan. Untuk PROSPEK mengalokasikan

anggaran rata-rata 100 Juta per kampung di seluruh kampung untuk

pengembangan ekonomi kampung sesuai dengan masing-masing komoditas

unggulan lokal sehingga diharapkan masyarakat yang berada di kampung

dapat mandiri dalam mengelola potensi yang dimiliki menuju kesejahteraan.

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, pencapaian

kinerja dari indikator ini berada pada kategori rendah dengan capaian kinerja

hanya sebesar 19 persen. Capaian kinerja ini dihasilkan dari target kinerja di

tahun 2015 yang hanya mencapai 0,95 persen dari target yang ingin dicapai

sebesar 5 persen. Salah satu penyebab rendahnya pencapaian target untuk

tahun 2015 adalah meningkatnya secara signifikan jumlah PMKS sebesar

Page 71: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

516.237 orang meningkat dibandingkan tahun 2014 jumlah PMKS hanya

sebesar 171.041 orang atau meningkat sebesar 201,81 persen. Kenaikan ini

berasal dari meningkatnya jumlah penduduk fakir miskin menjadi 437.640 jiwa

dibandingkan tahun 2014 hanya 129.119 jiwa atau meningkat 238,94 persen.

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial dan Permukiman

Apabila memperbandingkan antara jumlah yang tertangani dengan

jumlah PMKS, memperlihatkan bahwa penanganan PMKS rata-rata hanya

mencapai 0,36 persen pertahun dari tahun 2012-2015.

Grafik 3.1 Penanganan PMKS Provinsi Papua tahun 2012-2015

Page 72: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial dan Permukiman

Diperlukan penanganan secara komprehensif dan lintas sector untuk

penanganan PMKS ini, bukan hanya menjadi ranah dari urusan Sosial tapi juga

merupakan tanggungjawab berbagai sektor yang ada. Selanjutnya yang paling

penting adalah merevitalisasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang

bertugas melakukan analisa dan koordinasi tentang program-program

penanggulangan kemiskinan.

Pencapaian kinerja ini juga diikuti dari realisasi anggaran hanya

mencapai 85,46 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 48,86 Milyar.

Urusan Kesehatan merupakan prioritas pembangunan di Provinsi Papua

dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Khususnya Orang Asli

Papua. Salah satu keberhasilan dari pelaksanaan Otonomi Khusus Papua

adalah terwujudnya masyarakat yang sehat sebagaimana amanat dari UU

Nomor 21 Tahun 2001.

Terkait pencapaian sasaran tersebut, aspek penting terwujudnya

masyarakat sehat dapat dilihat dari Persentase penduduk asli Papua yang

terjangkau dalam kartu Papua Sehat (KPS), Angka Kematian Ibu per 100.000

Ibu melahirkan, Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, Persentase

penanganan penderita HIV/AIDS yang ditemukan dan mendapatkan ARV,

Persentase kelahiran (partus) yang ditangani tenaga medis, Persentase Balita

gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan, dan Angka usia harapan

hidup.

Untuk tahun 2015 capaian kinerja sasaran ini menunjukkan kinerja yang

sangat berhasil dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,79 persen

dengan predikat “sangat berhasil”.

Capaian ini menampakkan bahwa urusan kesehatan menjadi prioritas

dalam pembangunan di Papua untuk menjawab tantangan aksesibilitas

pelayanan kesehatan yang mudah dan berkualitas di seluruh wilayah Papua

dalam rangka percepatan pembangunan Provinsi Papua.

Sasaran 6 : Terwujudnya Masyarakat yang Sehat.

Page 73: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.9 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran 6

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1

Persentase penduduk asliPapua yang terjangkau dalam kartu Papua Sehat (KPS)

% 100 100 100

2Angka Kematian Ibu per 100.000 Ibu melahirkan

Angka 422 422 100

3Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup Angka 44 44 100

4

Persentase penanganan penderita HIV/AIDS yang ditemukan dan mendapatkan ARV

% 100 100 100

5Persentase kelahiran (partus) yang ditangani tenaga medis

% 48 53,94 112,38

6Persentase Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan

% 100 100 100

7 Angka usia harapan hidup % 69,9 65,1 93,13

Rata-rata Capaian Kinerja sasaran 100,79

Persentase penduduk asli Papua yang terjangkau KPS dengan

capaian 100 persen. Penduduk asli Papua yang mendapatkan KPS

dimaksudkan adalah seluruh Orang Asli Papua yang mengakses pelayanan

kesehatan dari pelayanan kesehatan dasar sampai dengan rujukan akan

menerima pelayanan KPS. Capaian kinerja ini dapat dilihat untuk tahun 2015

Kartu Papua Sehat melayani sebanyak 1.197.199 orang dan terjadi penurunan

dibandingkan tahun 2014 yang sebanyak 1.471.896 orang. Untuk pelaksanaan

KPS diharapkan membangun basis data yang berbasis sistem informasi dalam

rangka peningkatan pelayanan bagi penerima KPS dan mengukur tingkat

keberhasilan dari KPS.

Page 74: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Gambar 3.3 Kartu Papua Sehat (KPS)

Angka Kematian Ibu per 100.000 Ibu melahirkan, untuk tahun 2015

dengan capaian kinerja 100 persen atau sesuai dengan target yang

dicanangkan. Masih tingginya kematian ibu diakibatkan karena pendarahan,

hipertensi, infeksi, partus lama, aborsi dan persalinan di tolong oleh bukan

tenaga kesehatan. Untuk Provinsi Papua masih tingginya angka kematian ibu di

Papua lebih diakibatkan dari persalinan di tolong oleh bukan tenaga kesehatan

dan partus lama atau terlambat mendapatkan pertolongan.

Beberapa indikator-indikator lain yang mempengaruhi peningkatan angka

kematian ibu, yaitu :

1. Sarana kesehatan

Lembaga kesehatan seperti polindes, puskesmas, rumah sakit bersalin dan

poskesda merupakan indikator-indikator kesehatan yang mempengaruhi

tingkat mortalitas pada balita dan ibu pada masa kehamilan, persalinan

atau nifas

Tabel 3.10 Sarana Kesehatan Provinsi Papua

Sumber : BPS Provinsi Papua

2. Ketersediaan tenaga kesehatanTersedianya tenaga medis dan bidang juga merupakan faktor yang utama

yang mempengaruhi mortalitas pada ibu melahirkan.

Page 75: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3. 11 Tenaga Kesehatan Provinsi Papua

No Tenaga Kesehatan 2010 2011 2012 Jumlah1 Jumlah Dokter Umum 551 506 592 1,649 2 Jumlah Dokter Spesialis 101 102 124 327 3 Jumlah Dikter Gigi 81 74 86 241 4 Jumlah Bidan 2,772 1,706 1,841 6,319 5 Perawat 3,881 4,086 4,383 12,350

Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, capaian kinerja 100

persen. Masih tingginya angka kematian bayi juga sangat dipengaruhi oleh

sarana kesehatan dan ketersediaan tenaga kesehatan sebagaimana yang

dijelaskan di atas.

Grafik 3.2 Angka Kematian Bayi di Provinsi Papua tahun 1971-2012

1971 1980 1990 1994 1997 2000 2007 2010 20120

20

40

60

80

100

120

86

105

80

61 6557

41

19

54

Sumber : BPS (SDKI)

Persentase penanganan penderita HIV/AIDS yang ditemukan dan

mendapatkan ARV, capaian kinerja mencapai 71,7 persen. Terjadi kenaikan

kinerja pada kinerja 2015 bila dibandingkan tahun 2014.Kesenjangan antara

jumlah orang yang ikut pre tes, ikut tes sampai post tes dan ambil hasil relatif

sempit bahkan hampir berhimpit. Hal ini menunjukkan bahwa diantara semua

orang yang melakukan tes HIV, sebagian besar mengikuti post tes dan ambil

hasil.

Page 76: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Grafik 3.4 Jumlah pasien HIV(+) baru yang dirujuk ke PDP

2010 2011 20122013 2014 2015

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Sumber: Dinas Kesehatan Prov Papua, 2016

Jumlah penemuan kasus HIV(+) baru menunjukkan kecenderungan naik

pada tahun 2015 bila dibandingkan 5 tahun sebelumnya. Namun tidak semua

pasien baru HIV (+) bisa dibawa ke PDP (Perawatan, Dukungan dan

Pengobatan) bahkan proporsinya cenderung turun bila dibandingkan tahun

2013.Idealnya 100% pasien baru HIV (+) harus dirujuk ke PDP untuk

mendapatkan perawatan dan pengobatan.

Proporsi jumlah orang yang post tes dan ambil hasil dibanding jumlah

orang yang tes sudah sangat baik berkisar 99% . Proporsi pasien baru HIV (+)

yang dirujuk ke PDP selama kurun waktu 2010- 2015 berkisar 37% sd 85,5%.

Pada tahun 2015 rujukan pasien mencapai 71,7% lebih rendah dibandingkan

tahun 2014 yang mencapai 79,8 persen, proporsi rujukan tertinggi dicapai pada

tahun 2012 dan 2013 yaitu sekitar 85,5%. Proporsi jumlah pasien baru HIV(+)

dibandingkan jumlah orang yang di tes selama kurun waktu 2010 sd 2016

berkisar 4,3% sd 8,3%, dimana selama 6 tahun terjadi kecenderungan proporsi

yang semakin menurun dari 8,2% pada tahun 2010 menjadi 4,3% pada tahun

2015. Jumlah orang yang dites sejak 2010 sebanyak 323.792 orang dimana

17.909 diantaranya HIV(+) sehingga proporsi kasus baru HIV(+) sebesar 5,5%.

Jika semakin banyak orang yang melakukan tes maka proporsi HIV(+) akan

semakin mendekati angka prevalensi Papua.

Page 77: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Grafik 3.5 Persen Rujukan Kasus HIV Provinsi Papua tahun 2010 sd 2015

2010 2011 2012 2013 2014 20150.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

% RUJUKAN KASUS HIV PROVINSI PAPUA TH 2010 SD 2015

Sumber: Dinas Kesehatan Prov Papua, 2016

Persentase kelahiran (partus) yang ditangani tenaga medis, dengan

tingkat capaian 112,38 persen. Target untuk tahun 2015 ditetapkan sebesar 48

persen dengan realisasi hanya sebesar 53,94 persen. Apabila melihat

perkembangan cakupan persalinan tenaga kesehatan mengalami kenaikan dari

tahun ke tahun, tahun 2010 prosentase kelahiran di tolong tenaga kesehatan

pada kelahiran pertama sebesar 47,59 persen meningkat menjadi 53,94 persen

di tahun 2014.

44.4547.74 45.54 46.94

50.42

47.5952.78 51.04 52.97 53.94

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

2010 2011 2012 2013 2014

Pros

enta

se

KelahiranyangDitolongTenagaKesehatan/Medis

Pertama

Terakhir

Dengan membandingkan antara bidan dan jumlah distrik maka rata-rata

satu distrik akan dilayani oleh satu bidan, asumsi ini bisa dianggap mampu

Page 78: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

menjawab kebutuhan tenaga bidan apabila penyebaran bidan di setiap

kabupaten merata.

Grafik 3. 6 Penyebaran Tenaga Bidan di Kabupaten/Kota

7185

113

221

76

3716

2

3721 28

43 36

8

215

53

126

1435 29 22

9

112 111

56

142

68

3322

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

j um lah b i dan m enurut kabupaten kota dan 5 wi l ayah adatd i provi nsi papua 2012

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Papua, tahun 2015

Namun berdasarkan penyebaran tenaga bidan di setiap kabupaten/kota,

sebagaimana grafik di atas. Diperlukan redistribusi tenaga bidan dan tenaga

kesehatan lainnya karena permasalahan yang tenaga kesehatan bukan dari

kuantitas tetapi penyebaran yang tidak merata antar kabupaten/kota.

Persentase Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan,

dengan tingkat capaian sebesar 100 persen.

Angka Harapan Hidup, dengan capaian mencapai 93,13 persen.

Pencapaian AHH menjadi salah satu penanda penting keberhasilan suatu

daerah dalam pembangunan kesejahteraan rakyat terutama di sektor

kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan angka usia harapan hidup

dipengaruhi dari beberapa faktor yang dalam hal ini faktor kesehatan lebih

berperan penting selain faktor lain seperti ekonomi, budaya, dan pendidikan.

Peran sektor kesehatan mempengaruhi masyarakat dalam menurunkan angka

kesakitan, peningkatan gizi masyarakat, dan pelayanan kesehatan yang baik

juga akan sangat mempengaruhi. Gambar berikut menunjukkan trend dari

tahun ke tahun angka harapan hidup.

Page 79: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Page 80: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Grafik 3.7 Perkembangan Angka Harapan Hidup 2010-2014

2010 2011 2012 2013 201464.00

64.10

64.20

64.30

64.40

64.50

64.60

64.70

64.80

64.90

64.31

64.46

64.60

64.7664.84

Sumber : BPS, 2016

Proporsi penduduk usia produktif juga semakin meningkat, yang juga

dikenal sebagai bonus demografi. Pembangunan manusia dengan bertumpu

pada bonus demografi perlu dikembangkan antara lain melalui pemenuhan hak

atas pendidikan dan kesehatan, dan pemerataan kesempatan kerja. Melalui

cara-cara inilah, bonus demografi akan punya makna berarti untuk peningkatan

status kesejahteraan rakyat. Proporsi penduduk berdasarkan kelompok umur

bisa dilihat dalam piramida penduduk berikut ini.

Gambar 3.5 Piramida Penduduk Papua tahun 2014

200000 150000 100000 50000 0 50000 100000 150000 200000

Laki-laki Perempuan

Page 81: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Penduduk kelompok usia 0-4 tahun yang mendominasi dengan besaran

masing-masing 328.287 jiwa atau mencapai 10,83 persen dan 338.676 jiwa

atau mencapai 10,96 persen dari total penduduk. Namun jika diamati

berdasarkan kelompok usia produktif 15-64 tahun sebesar 77,22 persen dari

total penduduk Papua, hal ini berarti bahwa jumlah penduduk usia produktif

jauh lebih besar dari jumlah penduduk usia non produktif.

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Terwujudnya

masyarakat yang cerdas dan terampil” adalah 88,27 persen atau dalam

skala ordinal adalah ”Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur

melalui pencapaian 16 (enam belas) indikator sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam table berikut ini:

Sasaran 7 : Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan terampil

Page 82: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.12 Indikator Kinerja Sasaran 7

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase angka melek huruf

% 76 84,84 111,63

2 Rata-rata lama sekolah % 6,90 5,76 83,48

3 APK PAUD/TK % 12,19 10,93 84,73

4Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI

% 100 90,67 90,67

5Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs

% 63 71,02 112,73

6Angka Partisipasi Kasar (APK) SMU/SMK/MA

% 42 61,53 146,50

7Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI

% 79 78,36 99,19

8Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

% 58 53,68 92,55

9Angka Partisipasi Murni (APM) SMU/SMK/MA

% 30 43,11 143,70

10 Angka putus sekolah SD/MI % 0,30 1,46 20,55

11Angka putus sekolah SMP/MTs

% 0,15 1,68 8,93

12Angka putus sekolah SMU/SMK/MA

% 0,32 1,58 17,98

13Persentase guru yang telah bersertifikasi

% 60 60 100

14Persentase angka kelulusan SD/MI

% 100 99,92 99,92

15Persentase angka kelulusan SMP/MTs

% 100 99,98 99,98

16Persentase angka kelulusan SMU/SMK/MA

% 100 99,79 99,79

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 88,27

Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya

manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara

meningkatkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu peningkatan mutu

pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan

seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, hingga pada

peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Untuk

mengetahui seberapa banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas

pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah.

Untuk melihat partisipasi sekolah dalam suatu wilayah biasa dikenal beberapa

indikator untuk mengetahuinya, antara lain: Angka Partisipasi Sekolah (APS),

Page 83: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka putus

sekolah, serta Persentase angka kelulusan sekolah.Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke

atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf

lainnya, tanpa harus mengerti apa yang ditulisnya/dibacanya. AMH digunakan

untuk mengetahui pencapaian indicator dasar yang telah dicapai oleh suatu

daerah, karena membaca merupakan dasar utama dalam memperluas ilmu

pengetahuan. Angka melek huruf di Provinsi Papua saat ini adalah 84,84 dengan

capaian kinerja indikator sebesar 111,63% dari target yang ditetapkan. Angka

tersebut diperoleh dari jumlah penduduk yang melek huruf sebanyak 2.622.500

dari total penduduk Provinsi Papua sebanyak 3.091.047. Dibanding tahun 2014,

angka melek huruf mengalami peningkatan sebesar 2,57. Peningkatan ini

terjadi disebabkan adanya kebijakan Gubernur Papua untuk meningkatkan

pendidikan diseluruh pelosok Papua guna meningkatkan taraf pendidikan

masyarakat Papua melalui kegiatan-kegiatan pusat kegiatan belajar

masyarakat yang diaktifkan hingga ke kampung-kampung.Angka rata-rata lama sekolah (RLS) adalah rata-rata jumlah tahun

yang dihabiskan oleh penduduk usia 7 tahun ke atas (di Provinsi Papua) untuk

menempuh semua jenjang pendidikan formal yang dijalani.Rata-rata lama sekolah di Provinsi Papua adalah 5,76%. Angka ini

diperoleh dari jumlah siswa SD, SMP, SMU dan Mahasiswa dibandingkan

dengan jumlah penduduk di Papua usia 7 tahun ke atas yaitu 3.091.047. Angka

ini mengalami peningkatan terus menerus mulai dari tahun 2012 seperti terlihat

pada tabel berikut ini:Tabel 3.13

WilayahTahun

2010 2011 2012 2013 2014

Papua 5.59 5.60 5.70 5.74 5.76

Sumber data: Pusdalitbang Bappeda Provinsi Papua

Peningkatan angka rata-rata lama sekolah menunjukkan komitmen

Kepala Daerah untuk menuntaskan program wajib belajar 12 tahun bagi anak-

anak Papua, pemberian beasiswa bagi pelajar berprestasi dan kurang mampu,

meningkatkan sarana prasarana sekolah, dan pembebasan uang sekolah bagi

penduduk kurang mampu.

Page 84: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Angka Partisipasi Kasar menunjukkan partisipasi penduduk yang

sedang mengenyam pendidikan sesuai jenjang pendidikannya. Angka

partisipasi kasar merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang

bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap

jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan

tersebut.Angka Partisipasi Kasar PAUD/TK sebesar 10,93 persen diperoleh dari

jumlah siswa PAUD/TK dibandingkan dengan jumlah penduduk/anak usia

PAUD yaitu 4-6 tahun. Jumlah siswa PAUD adalah 37.000 sedangkan jumlah

anak usia PAUD sebanyak 338.670. Angka Partisipasi Kasar SD/MI 90,67 persen meningkat dibanding

tahun sebelumnya yaitu 86,39 persen. Angka ini diperoleh dari jumlah siswa

SD/MI sebanyak 294.150 dibanding jumlah penduduk usia sekolah SD/MI

sebanyak 324.407. Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs 71,02 persen diperoleh dari jumlah

siswa SMP/MTs sebanyak 235.440 dari total jumlah penduduk usia sekolah

SMP/MTs sebanyak 336.223. Angka ini mengalami fluktuasi dibanding tahun –

tahun sebelumnya seperti dapat dilihat pada tabel di bawah.Angka Partisipasi Kasar SMU/SMK/MA 61,53 persen diperoleh dari

jumlah siswa SMU/SMK/MA sebanyak 198.050 dibanding total jumlah

penduduk usia sekolah SMU/SMK/MA sebanyak 321.866. APK ini mengalami

penurunan di tahun 2012 tetapi meningkat kembali di tahun-tahun berikutnya. Peningkatan atau penurunan APK ini dapat terjadi karena meningkatnya

atau menurunnya jumlah siswa dengan usia yang lebih tua atau lebih muda dari

standar usia masuk sekolah pada jenjang tersebut. Di bawah ini disajikan APK SD s/d SMU di Provinsi Papua beberapa

tahun terakhir :

Page 85: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.14

Jenjang

Sekolah

Tahun

2011 2012 2013 2014

APK SD 84,59 84,16 86,39 90,67

APK SMP 68,69 70,99 64,95 71,02

APK SMU 47,69 44,48 53,47 61,53

Sumber data: Pusdalitbang Bappeda Provinsi Papua

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada

kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang

pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada

kelompok usia sekolah yang bersangkutan. APM digunakan untuk mengukur

proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Angka Partisipasi Murni SD/MI 78,36 persen diperoleh dari jumlah

siswa usia 7–12 tahun di tingkat SD/MI sebanyak 254.200 dibanding jumlah

penduduk usia sekolah SD/MI sebanyak 324.407. Angka ini meningkat secara

signifikan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 72,90 persen.Angka Partisipasi Murni SMP/MTs 53,68 persen diperoleh dari jumlah

siswa usia 13-15 tahun di tingkat SMP/MTs sebanyak 180.500 dibanding total

jumlah penduduk usia sekolah SMP/MTs sebanyak 336.223. Seperti halnya

APM SD, APM SMP juga mengalami peningkatan secara signifikan dibanding

tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 45,88 persen.Angka Partisipasi Murni SMU/SMK/MI 43,11 persen diperoleh dari

jumlah siswa usia 16-18 tahun di tingkat SMU/SMK/MA sebanyak 138.760

dibanding total jumlah penduduk usia sekolah SMU/SMK/MA sebanyak

321.866. APM SMU juga mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun

sebelumnya yaitu 36,53 persen.Peningkatan Angka Partisipasi Murni di Provinsi Papua dari tahun ke

tahun disajikan pada tabel di bawah ini:

Page 86: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.15

Jenjang

Sekolah

Tahun

2011 2012 2013 2014

APM SD 70,13 70,79 72,90 78,36

APM SMP 46,03 43,38 45,88 53,68

APM SMU 32,45 30,05 36,53 43,11

Peningkatan persentase Angka Partisipasi Murni (APM) Provinsi Papua

terjadi karena semakin ketatnya persyaratan masuk sekolah sesuai usia pada

jenjang sekolah yang bersangkutan. Jumlah sekolah di Provinsi Papua tahun 2012 - 2015 menurut jenjang

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.16

Jenjang

Sekolah

Tahun

2012 2013 2014 2015

SD/MI 13.224 13.520 23.943 8.138

SMP/MTS 3.257 2.585 3.583 2.324

SMA/SMK/M

A

1.482 1.655 1.686 1.448

Sumber Data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua

Dengan data 16 (enam belas) Indikator sasaran pada indikator kinerja

utama (IKU) Provinsi Papua rata-rata capaian kinerjanya termasuk dalam

kategori “berhasil” tetapi angka putus sekolah di Provinsi Papua sangat tinggi.

Hal ini disebabkan guru-guru di sekolah menengah pertama maupun sekolah

menengah atas masih sangat sedikit dibandingkan luas wilayah di Provinsi

Papua dan bila siswa atau siswi akan melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih

tinggi dari SD ke SMP maupun dari SMP ke SMA harus sekolah di kecamatan

bahkan harus ke kota kabupaten yang sangat jauh jaraknya dari kampung

halamannya. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah

Provinsi Papua agar terutama meningkatkan pemerataan penyebaran jumlah

guru dan bangunan sekolah serta meningkatkan sarana prasarana penunjang

lainnya seperti moda transportasi dan akses jalan.

Page 87: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Alokasi anggaran yang digunakan untuk mencapai kinerja sasaran 14

adalah Rp76.947.397.000,00 dan terealisasi sebesar Rp74.472.539.437,00

atau 96,78%. Efisiensi kinerja pada sasaran ini adalah 87,27% dibanding

96,78% yaitu 0,90%.

Peran olahraga penting dan strategis dalam kehidupan era global yang

penuh perubahan, persaingan dan kompleksitas, olahraga dianggap vital

terutama menyangkut pembentukan watak dan kepribadian hingga karakter

anak bangsa, sebab olahraga merupakan sarana yang efektif dan efisien dalam

meningkatkan disiplin, sikap sportif, jujur, tanggung jawab, kreativitas, kerja

sama dan daya inovasi, serta dapat mengembangkan kecerdasan. Olahraga

dapat dilakukan sebagai latihan, pendidikan, hiburan, rekreasi, prestasi profesi,

politik, bisnis, industri dan berbagai aspek lain dalam kebudayaan manusia.

Karena itu, olahraga sangat penting dilaksanakan dan diselenggarakan dengan

baik sehingga dapat memberikan pengaruh yang besar untuk meningkatkan

harkat dan martabat masyarakat Papua di mata dunia.

Olahraga mengandung potensi positif guna membina satu individu

sebagai sumber daya manusia pendukung pembangunan bangsa, sehingga

pada tahun 1981 Indonesia telah mencanangkan gerakan "memasyarakatkan

olahraga dan mengolahragakan masyarakat" yang dikenal dengan nama panji

olahraga.

Sasaran Meningkatnya Prestasi Olahraga merupakan sasaran untuk

mencapai tujuan misi 3 yaitu Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Papua yang Sehat, Berprestasi dan Berakhlak Mulia. Dalam sasaran ini diukur

dengan pencapaian 1 (satu) indikator sasaran yaitu Persentase atlet/klub olah

raga yang menerima penghargaan tingkat nasional, secara keseluruhan rata-

rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Prestasi Olahraga” adalah

146,29 persen atau dalam skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil” dengan

target indikator sebesar 17 persen dan realisasi sebesar 24,87 persen,

Sasaran 8 : Meningkatnya prestasi olahraga

Page 88: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

pencapaian kinerja tahun 2015 meningkat sebanyak 29,96 dibanding tahun

2014 sebanyak 113,33 persen. Realisasi anggaran Rp.56.921.194.220,00 dari

total anggaran sebesar Rp.94.080.230.000,00 atau 60,50 persen. Keberhasilan

pencapaian sasaran ini diukur melalui tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi

dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.17 Indikator Kinerja Sasaran 8

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA

1 2 4 5 6

1

Persentase cabang olah raga yang mendapatkan penghargaan tingkat nasional

% 17 24,87 146,29

146,29

Dari capaian kinerja olah raga yang mendapat penghargaan tingkat

nasional “sangat berhasil”, tetapi masih sangat perlu ditingkatkan agar target

berikutnya ditingkatkan. Karena berdasarkan persentase atlit yang dikirim

dalam pertandingan masih besar yaitu sebanyak 75,13 pesen yang belum

mendapatkan penghargaan dibanding jumlah atlet yang mendapatkan

penghargaan. Adapun cabang olahraga yang diikuti oleh para atlit-atlit Papua

adalah cabang olahraga dayung, menembak, tinju, dansa, atletik, selam,

pabbsi, silat, sepak bola, bola volly, kempo, wushu, balap sepeda,

selancar/porlasi, taekwondo, gulat, bilyar, tarung drajat sepatu roda, karate,

berkuda, tenis meja, judo, panahan, renang dan tenis lapangan.

Pemerintah Provinsi Papua dalam rangka untuk meningkatkan

kemampuan para atlit sudah mendatangkan pelatih-pelatih yang potensial

untuk membina altit-atlit, dalam pembinaan tersebut diharapkan atlit-atlit dapat

meningkatkan kemampuannya untuk persiapan Pekan Olah Raga Nasional

(PON) 2016 di Jawa Barat dan Pekan Olah Raga Nasional (PON) tahun 2020

yang akan dilaksanakan di Provinsi Papua.

Page 89: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua khususnya

di dunia usaha peran pemuda sangat penting karena para pemuda sangat

berpengaruh dalam menggerakkan roda perekonomian yang akan berdampak

positif dalam peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat serta

dapat mengurangi pengangguran di Tanah Papua. Dengan adanya Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan Provinsi

Papua dan Papua Barat, maka semangat pemuda asli Papua semakin tinggi

untuk terjun ke dunia usaha.Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perindustrian dan

Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan serta Dinas Olahraga

dan Pemuda memberikan perhatian khusus kepada pengusaha muda asli

Papua dengan memberikan pelatihan kewirausahaan yang bertujuan agar para

wirausaha muda asli Papua dapat mengelola keuangan secara menguntungkan

sesuai dengan prioritas kebutuhan, melatih cara berkomunikasi yang baik dan

mampu memahami orientasi lapangan yang objektif. Program pelatihan bagi

wirausaha muda asli Papua ini telah berlangsung sejak tahun 2013 dalam

Tahap I dengan mengirimkan 40 orang pengusaha, tahap II tahun 2014

sebnyak 50 orang pengusaha asli Papua dan Tahun 2015 sebanyak 46 orang

pengusaha asli Papua.Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

partisipasi pemuda dalam pembangunan” sebesar 110,18 persen dengan

predikat “Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur

melalui pencapaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran.

Sasaran 9 : Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

Page 90: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel

berikut :

Tabel 3.18 Indikator Kinerja Sasaran 9

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Peningkatan wirausaha muda asli Papua

% 7.00 7.71 110,18

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 110,18

Capaian kinerja sasaran meningkatnya partisipasi pemuda dalam

pembangunan adalah 110,18% yang mengacu pada 1 (satu) indikator kinerja

sebagai alat ukur untuk mencapai sasaran tersebut. Tahun 2015 IKU Guberur

Papua menargetkan indikator Peningkatan wirausaha muda asli Papua

sebanyak 7,00 persen dan realisasi sebesar 7,71 persen, dengan capaian

kinerja sebesar 110,18 persen. Tahun 2015 capaian sasaran meningkat

sebesar 4,85 persen dibanding tahun 2014 yang capaian sasarannya sebesar

105,33 persen. Realisasi anggaran untuk mendukung indikator kinerja

Peningkatan wirausaha muda asli Papua adalah 97,39 persen dengan target

anggaran sebesar Rp.383.750.000,00 dan realisasi anggaran sebesar

Rp.373.743.600,00.Dengan tercapainya capaian kinerja sasaran sebesar 110,18% maka

bisa dikatakan bahwa tingkat efisiensi kinerja sasaran meningkatnya partisipasi

pemuda dalam pembangunan mengalami adalah 110,18% dengan capaian

realisasi anggaran sebesar 97,39%.

Terciptanya iklim investasi kondusif membuat para penanam

modal/investor tidak ragu-ragu lagi untuk berinvestasi, dan hal ini sangat

mempengaruhi dalam meningkatkan pembangunan, kesejahteraan masyarakat

dan kegiatan perekonomian. Dengan semakin banyak investor atau

perusahaan dalam menanamkan modalnya akan berdampak posotif terhadap

pendapatan pajak Pemerintah Daerah/ PAD meningkat, pelaku usaha

memperoleh laba tinggi dan tenaga kerja terserap sehingga mengurangi jumlah

Sasaran 10 : Terwujudnya iklim investasi yang kondusif

Page 91: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

pengangguran. Hal ini terjadi jika pemerintah, swasta dan masyarakat umum

sama-sama mempunyai pola kemitraan. Khusus pada Pemerintah mengenai

peraturan-peraturan daerah (regulasi) harus lebih jelas sehingga tidak terjadi

berbagai biaya tidak resmi (pungutan liar) dengan dalih adanya pelanggaran

perda, perizinan atau alasan birokratik lainnya yang dianggap merepotkan

karena dapat menyebabkan daya tarik para investor baik dari dalam maupun

investor asing menurun dalam berinvestasi, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi

Papua menciptakan iklim usaha yang bersahabat dengan membentuk

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Sasaran “terwujudnya iklim investasi yang kondusif” yang dicapai adalah

229,97%, dengan predikat “Sangat Berhasil.” Sasaran ini menunjukkan

keberhasilan yang sangat baik dan pencapaian ini diukur melalui 2 (dua)

indikator kinerja sasaran yaitu Persentase peningkatan nilai Investasi PMDN

dari tahun ke tahun dan Persentase peningkatan nilai Investasi PMA dari tahun

ke tahun. Jumlah investasi PMDN mengalami peningkatan dari tahun 2014

sebanyak Rp.19.137.376.000,00 menjadi Rp.46.650.707.000,00 pada tahun

2015, dan jumlah investasi PMA tahun 2014 sebanyak $29.563.670 menjadi

$47.393.674 pada tahun 2015. Keberhasilan tersebut didukung oleh

terwujudnya iklim investasi yang kondusif sehingga jumlah perusahaan baik

yang PMDN maupun PMA yang menanamkan modalnya sebanyak 18

perusahaan, 30 investor dan ada pula 33 perusahaan yang melaksanakan

kegiatan proyek. Sasaran Terwujudnya iklim investasi yang kondusif adalah sasaran

dalam mencapai tujuan misi 4 yaitu Pengembangan dan Peningkatan Taraf

Ekonomi Masyarakat yang Berbasis Potensi Lokal. Secara keseluruhan rata-

rata capaian kinerja sasaran “Terwujudnya iklim investasi yang kondusif”

sebesar 229,97% dengan predikat “sangat berhasil”.Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel

berikut :

Page 92: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.19 Indikator Kinerja Sasaran 10

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2

1Persentase peningkatannilai Investasi PMDN daritahun ke tahun

% 80,00 143,76 179,71

2Persentase peningkatan nilaiInvestasi PMA dari tahun ketahun

% 60,00 60,31 100,52

229,97

Capaian kinerja sasaran “terwujudnya iklim investasi yang kondusif” yang

di capai adalah 229,97%, capaian ini mengacu pada 2 (dua) indikator sebagai

alat ukur untuk mencapai sasaran “terwujudnya iklim investasi yang kondusif”

dan capaian realisasi anggaran yang dicapai untuk mendukung sasaran ini

adalah 94,52% dengan target anggaran sebesar Rp.4.546.873.500,00 dan

realisasi anggaran sebesar Rp.4.297.807.500,00.Dalam IKU Gubernur Papua indikator Persentase peningkatan nilai

Investasi PMDN dari tahun 2014 realisasi sebanyak 79,19 % menjadi target

tahun 2015 sebanyak 80,00%. dengan realisasi 143,76 % dengan predikat

“sangat berhasil” dan Persentase peningkatan nilai Investasi PMA dari tahun

2014 realisasi sebanyak 79,19 % menjadi target tahun 2015 sebanyak 60,00%.

Dengan realisasi 60,31 % capaian kinerja sebanyak 100,52 % dengan perdikat

“sangat berhasil”.

Kebijakan pembangunan ekonomi Provinsi Papua salah satunya

diprioritaskan pada penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat secara

berkelanjutan yang dilakukan dengan sasaran meningkatkan kapasitas

koperasi dan UMKM untuk mendukung penguatan ekonomi berbasis komoditas

unggulan lokal.Untuk mengukur pencapaian kinerja sasaran ini, diukur melalui

pencapaian 3 (tiga) indikator kinerja, yaitu : Persentase jumlah koperasi sehat

(berkualitas), Persentase peningkatan jumlah industri kecil menengah, dan

Persentase peningkatan Usaha Kecil Menengah.

Tabel 3.20 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Sasaran 11 : Meningkatnya Kapasitas dan Produktivitas Koperasidan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Page 93: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2

1Persentase jumlah koperasi sehat (berkualitas)

% 20 10,24 51,2

2Persentase peningkatan jumlah industri kecil menengah

% 20 18,75 93,75

3Persentase peningkatan Usaha Kecil Menengah % 10 24,51 245,1

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 130,02

Untuk tahun 2015, capaian kinerjanya menunjukkan kinerja yang Sangat

Berhasil, dengan rata capaian kinerja sasaran mencapai 130,02 persen.

Didukung dengan dengan penggunaan sumber daya yang efesien dimana

capaian realisasi anggaran mencapai 90,27 persen untuk mendukung

pencapaian sasaran strategis ini.Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional, yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam menggerakan perekonomian nasional guna mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Peranan strategis tersebut di antaranya adalah peningkatan pendapatan nasional melalui peningkatan ekonomi lokal, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Keberadaan Koperasi dan UMKM yang terdapat hampir di seluruh wilayah dan bergerak hampir pada semua jenis usaha, serta keunggulannya dalam bertahan menghadapi gunjangan krisis ekonomi mampu memberikan dukungan yang besar kepada pengusaha menengah dan pengusaha besar. Oleh karenanya, Koperasi dan UMKM memiliki potensi yang lebih besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semangat kekeluargaan yang di dalam koperasi harus terus dikembangkan sehingga pemerataan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat dapatterwujud. Koperasi dan UMKM harus berdaya saing yang baik agar dapat bertahan menghadapi MEA. Tanpa daya saing yang baik, tidak mustahil bahwa Koperasi dan UMKM di suatu saat akan lenyap. Dayasaing adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam budaya ekonomi, yang biasanya merujuk pada komitmen terhadap persaingan pasar, seiring dengan globalisasi perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah menjadi satu dari konsep-konsep kunci bagi perusahaan-perusahaan termasuk Koperasi dan

Page 94: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

UMKM untuk mencapai keberhasilan dalam partisipasinya di dalam dunia persaingan.

Persentase jumlah koperasi yang sehat, belum mencapai target 20

persen tahun 2015, dengan realisasi koperasi yang sehat hanya sebesar 10,24

persen mengalami penurunan dibandingkan realisasi tahun 2014 yang

mencapai 13,57 persen.Pencapaian kinerja ini dipengaruhi dari perkembangan

koperasi dan koperasi yang aktif. Untuk perkembangan koperasi pada tahun 2015 sebanyak 3.136 unit,

dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 3.101 terjadi peningkatan sebesar

35 unit koperasi atau 1.12%.Grafik 3.6

23022483 2580

28163101 3136

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2010 2011 2012 2013 2014 2015

JumlahKoperasiTahun2010-2015

Sumber data :Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua

Persentase koperasi aktif pada tahun 2015sebesar 54.58%, dimana

sebanyak 1.711 unit koperasi dinyatakan masih aktif beroperasi dari sekitar

3.136 unit koperasi. Jika dibandingkan dengan persentase koperasi aktif tahun

2014 sebesar 57,53% terjadi sedikit penurunan sebesar 2,95%.

Page 95: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Grafik 3.7 Persentase Koperasi Yang Aktif

2012 2013 2014 201544.00%

46.00%

48.00%

50.00%

52.00%

54.00%

56.00%

58.00%

60.00%

62.00%

50.08%

59.52%

57.53%

54.56%

Sumber data :Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua

Jumlah koperasi aktif menurun, hal ini disebabkan ketersediaan data

yang belum optimal (belum disampaikan oleh Kab/kota ke Provinsi), selain itu

tenaga SDM pembina dan pendamping Koperasi di daerah sangat kurang untuk

mendampingi Koperasi-koperasi yang ada di Kab/kota karena banyak yang

sudah dimutasikan ke instansi lain sehingga pembinaan kepada koperasi

kurang optimal.Persentase Peningkatan UMKM, mencapai tingkat kinerja sangat

berhasil dengan capaian kinerja 245,1 persen. Realisasi jumlah UMKM pada

tahun 2015 sebanyak 30.213 unit, dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak

24.265 unit terjadi peningkatan sebesar 5.948 unit atau 24.5 persen.

Peningkatan perkembangan peran UMKM ini ditunjukkan oleh jumlah unit

usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional dan

penyedia lapangan kerja.

Page 96: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Grafik 3.8 Perkembangan UMKM

Tahun 2015 jumlah usaha mikro sebanyak 18.329 unit, ika dibandingkan

dengan tahun 2014 sebanyak 15.146 unit terjadi peningkatan sebesar 3.183

unit usaha atau 21.0%. Upaya ini dilakukan adalah penataan lokasi bagi

usaha-usaha mikro sehingga menumbuhkan minat wirausaha serta

pengembangan usaha bagi usaha mikro yang ada. Grafik 3.9

Usaha Kecil pada tahun 2015 berjumlah sebanyak 11.156 unit, jika

dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 8.154 unit terjadi peningkatan

usaha kecil sebesar 3.002 unit atau 35,2%. Upaya peningkatan Usaha Kecil ini

disebabkan adanya pembinaan, pelatihan, bantuan peralatan dan pemberian

Page 97: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

pinjaman modal yang disalurkan pemerintah melalui KUR (kredit usaha kecil)

bagi Usaha Kecil sehinga dapat meningkatkan usaha dan pendapatan Usaha

Kecil.

Salah satu alat ukur dari meningkatnya kemajauan suatu daerah adalah

tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat. Pencapaian sasaran ini dikukur

dari 2 (dua) indicator yaitu Tingkat Pengangguran terbuka dan tingkat

partisipasi angkatan kerja. Dari dua indicator tersebut peningkatan penyediaan

lapangan kerja menunjukkan capaian kinerja sebesar 99,58 persen,

sebagaimana tergambar dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.21 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran 12

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2

1 Tingkat pengangguran terbuka

% 3,5 3,44 101,74

2Tingkat partisipasi angkatan kerja % 81 78,9 97,41

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 99,58

Tingkat pengangguran Terbuka (TPT), capaian kinerjanya mencapai

101,74 persen atau melebihi target yang ditetapkan, realisasi kinerja untuk

tahun 2015 sebesar 3,44 persen melebihi target untuk tahun 2015 sebesar 3,5

persen. TPT Provinsi Papua periode 2008-2014 mengalami penurunan yang

cukup signifikan dibandingkan dari tahun ke tahun, dapat dilihat pada tahun

2008 TPT sebesar 4,39 persen dan tahun 2014 sebesar 3,44 persen atau

menagalami penurunan sebesar 0,95 persen.

Sasaran 12 : Terwujudnya Peningkatan Penyediaan Lapangan Kerja

Page 98: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Grafik 3.10 Perkembangan TPT (%) Provinsi Papua tahun 2008 – 2014

2008 2009 2010 2011 2012 2013 20140.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

4.394.08

3.55

3.943.63

3.233.44

Sumber : BPS Sakernas Agustus Tahun 2008-2014, diolah

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), tidak mencapai dari target

yang ditetapkan dengan capaian kinerja sebesar 97,41 persen. Pencapaian

TPAK ini dipengaruhi dari penduduk usia kerja dan jumlah angkatan kerja,

dapat kita lihat dari penduduk usia kerja umur 15-19 tahun paling dominan

berkontribusi angkatan kerja pada tahun 2014 sebesar 374 orang dan

penduduk usia ini masih merupakan usia sekolah sehingga dapat diasumsikan

bahwa meningkatnya angka melanjutkan pendidikan semakin baik berkontribusi

dari TPAK secara keseluruhan.

Page 99: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Gambar 3.11 Perkembangan Usia Kerja umur 15-19 tahun (2008-2014) danKontribusi Gologan Umur pada Penduduk Usia Kerja tahun 2014

Provinsi Papua

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

Perkembangan Usia Kerja menurut Gol. Umur 15-19 tahun

374,586

242,159

264,090298,150281,488

218,492

182,580

116,295

68,443 83,12115-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

50-54 55-59 60+

Namun apabila melihat rasio kesempatan dan angkatan kerja. Data

tahunan menunjukkan bahwa rasio penduduk yang bekerja memiliki

kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, walaupun penurunan pada

tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014, menunjukkan bahwa

rasio penduduk yang bekerja dibandingkan dengan angkatan kerja adalah

96.56%.

Tabel 3.23 Perkembangan Rasio Penduduk yang Bekerja di Papua tahun 2008-2014

Sumber : Dinas Tenaga Kerja

Page 100: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Urusan Pariwisata merupakan salah satu urusan yang memiliki

kedudukan strategis di Provinsi Papua. Papua memiliki kekayaan

multidimensional mulai dari keadaan alamnya yang menakjubkan mulai dari

puncak gunung tertinggi, lembah dan ngarai yang indah, hutan terbentang luas

dengan flora dan fauna unik dan endemik, pesisir pantai terbentang dan

gugusan pulau yang indah, isi laut yang tiada tara, adat budaya masyarakat asli

yang unik dan sejarah internasional maka potensi wisata Papua patut

ditetapkan sebagai potensi unggulan daerah. Provinsi Papua juga memiliki taman nasional, yaitu Taman Nasional

Lorentz di Mimika, Jayawijaya, Puncak Jaya dan Asmat, Taman Nasional Wasur

di Merauke dan Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Nabire sehingga Papua

memiliki potensi pariwisata terlengkap di Indonesia dan dunia. Terkait sasaran

di atas, ada dua indicator yang mengukur pencapaian kinerja untuk sasaran 13

ini, yaitu Persentase Jumlah PDRB dari sektor perdagangan, hotel dan restoran

serta Persentase peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan

mancanegara ke Provinsi Papua.

Tabel 3.24 Indikator Kinerja Sasaran 13

NO

INDIKATORKINERJA

SATUAN TARGETREALISASIKINERJA

CAPAIANKINERJA

1

Persentase Jumlah PDRB dari sektor perdagangan, hotel dan restoran

% 10 9.73 97.3

2

Persentase peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Provinsi Papua

% 3 3.3 110

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 103,65 %Untuk tahun 2014, capaian kinerjanya menunjukkan kinerja yang sangat

baik, karena terealisasi jauh diatas target yang dicanangkan (103,65).

Didukung dengan dengan penggunaan sumber daya yang efesien dimana

capaian realisasi anggaran mencapai 99,72 persen untuk mendukung

pencapaian sasaran strategis ini.

Sasaran 13 : Meningkatnya Peran Sektor Pariwisata DalamPerekonomian Daerah.

Page 101: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Terkait pencapaian dari Persentase Jumlah PDRB dari sektor

perdagangan, hotel dan restoran, pada tahun 2015 sumbangan sektor

perdagangan mencapai 8,92 persen meningkat dari tahun 2014 sebesar 8,46

persen demikian pula tingkat pertumbuhan sebesar 8,25 persen lebih tinggi

dibandingkan tahun 2014 sebesar 7,30. Untuk peranan sector Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minumdalam pembentukan PDRB sebesar 0,81 persen

meningkat disbanding tahun 2014 yang mencapai 0,80 persen namun

pertumbuhannya mengalami kontraksi menjadi 7,52 persen lebih rendah

dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 12,57 persen. Hal ini menandakan

adanya geliat pariwisata didukung dengan pertumbuhan hotel di Papua, seperti

tabel berikut.

Tabel 3.25 Distribusi dan Laju Pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran pada PDRB Papua Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 r) dan Tahun 2015*⁾ (persen)

Lapangan Usaha

Distribusi Pertumbuhan2014 2015 2014 2015

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil danSepeda Motor

8.46 8.92 7.30 8.25

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

0.80 0.81 12.57 7.52

Sumber: BPS Papua, 2016

Dari capaian kinerja sasaran ini, juga didukung capaian kinerja anggaran

yang mencapai 99,72 persen. Dengan tingkat efesiensi sebesar 103,94 persen.

Page 102: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Terwujudnya

pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan perekonomian

masyarakat” adalah 100,32% atau dalam skala ordinal adalah ”Sangat

Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 6

(enam) indikator kinerja sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam tabel berikut ini:Tabel 3.26 Indikator Kinerja Sasaran 14

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Kontribusi sub sektor perkebunan dan hasilnya terhadap PDRB (%)

% 0,90 1,11 123,33

2Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB (%)

% 1,20 0,91 75,83

3Kontribusi sub sektor perikananterhadap PDRB (%)

% 4,50 4,40 97,78

4Kontribusi sektor Tanaman Pangan terhadap PDRB

% 8,50 9,56 112,47

5Kontribusi sektor Kehutanan terhadap PDRB

% 2,0 2,20 110

6Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB % 35,0 28,87 82,49

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 100,32

Indikator kinerja Kontribusi sub sektor perkebunan dan hasilnya

terhadap PDRB (%) ditargetkan sebesar 0,90% dan tercapai 1,11% sehingga

capaian kinerja indikator ini adalah 123,33%. Capaian indikator kinerja tersebut

meningkat 0,21% jika dibanding capaian tahun sebelumnya yaitu 0,99%.

Kenaikan kontribusi PDRB sub sektor perkebunan dipengaruhi oleh

beberapa hal antara lain meningkatnya aktivitas ekonomi dari sektor investor

swasta yang bergerak dibidang perkebunan, khususnya komoditas kelapa sawit

dimana kelapa sawit merupakan komoditas eksport sehingga secara ekonomi

sangat menguntungkan. Selain kelapa sawit, komoditas tanaman tebu di

Sasaran 14 : Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestarimendukung peningkatan perekonomian masyarakat.

Page 103: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Kabupaten Merauke dan kakao di Kabupaten Keerom juga merupakan

komoditas yang unggulan yang menguntungkan secara ekonomi.

Grafik 3.12 Investasi

2012 2013 20140

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

12,861

9,7579,639

1,474 1,4721,771812 812

13802

7,319 7,319

42,793

Perkembangan Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan Rakyat di Provinsi Papua Tahun 2012 - 2014

kakao Kopi Kelapa Sawit

Sagu

Ton

Sektor Perkebunan

Jumlah produksi tanaman perkebunan mengalami peningkatan dari

50,821 ton menjadi 81,225 ton atau meningkat 30,404 ton. Jumlah produk

terdiri dari beberapa komoditi antara lain kakao, kopi, kelapa, karet, kelapa

sawit, dan komoditi perkebunan lainnya seperti jarak pagar, kapuk randu, sagu

pinang, lada dan jambu mete. Namun kenaikan didominasi oleh komoditas

tanaman sagu dimana angka produksi sagu mengalami kenaikan sebesar

484,64% dibanding tahun sebelumnya, hal ini disebabkan meningkatnya

volume kegiatan penataan sagu sehingga terbentuk sentra-sentra tanaman

Page 104: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

sagu seperti di Kabupaten Jayapura, Keerom, kota Jayapura, Kabupaten

Nabire dan Kabupaten Mimika.

Indikator kinerja Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB

(%) dari target sebesar 1,20% terealisasi 0,91% dengan capaian kinerja

indikator sebesar 75,83%. Dibanding tahun 2014 kontribusi PDRB sub sektor

peternakan terhadap PDRB Provinsi Papua tahun 2015 tumbuh sebesar 2,25%.

Capaian indikator tersebut diperoleh dengan adanya dukungan kegiatan

penguatan kelembagaan usaha peternakan dan kesehatan hewan (unit usaha)

peternakan serta meningkatnya status kesehatan hewan melalui pengendalian

dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis, dimana hasil kegiatan

tersebut yang meliputi pengelolaan manajemen peternakan mulai dari sektor

hulu sampai hilir adalah meningkatnya nilai tambah hasil peternakan yaitu

daging, telur dan susu. Nilai tambah tersebut akan bermanfaat jika memiliki nilai

jual yang tinggi sehingga diperlukan adanya stimulasi kepada pelaku usaha

peternakan dan promosi hasil-hasil usaha peternakan. Promosi hasil usaha

peternakan telah dilakukan antara lain melalui kegiatan-kegiatan promosi

seperti di Batam Expo, Surabaya Ekso, Penas Malang dan promosi melalui

TVRI Papua, RRI dan Media Cetak.

Grafik 3.12 Produksi Peternakan tahun 2012-2015

Anim Ha La Pago Mamta Me Pago Saereri-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

1,330,610

95,708 770,207 515,785

108,472 47,973 24,781 52,576 48,769 18,507 226,595

4,806,736

311,050 1,139,580

760,334 74,207 4,136 3,163 730

Produksi Daging Di Provinsi PapuaTahun 2015

Sapi Kambing Babi Kerbau

Page 105: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 2.27

Daging 2012 2013 2014 2015

Tenak Sapi Potong 15.259 1.516 15.043 15.649

Tenak Kambing 117.571 131.525 184.523 192.606

Tenak Domba - - 51 64

Tenak Babi 5.242.336 6.266.554 6.671.844 7.244.475

Ternak Kerbau 77856 63015 7518 82236

Ternak Kuda - - 765 915

Ayam Buras 1.258.688 2.093.688 3.253.882 3.510.250

Ayam Ras Petelur 15.518 16.613 204.687 226.081

Ayam Pedaging 2.283.795 2.310.701 2.203.623 2.866.139

Itik 57.619 35.672 36.706 37.779

Itik Manila - 15.747 25.824 28.521

Burung Puyuh 50 136 2.005 2.103

Populasi 2012 2013 2014 2015

Tenak Sapi Potong 88.347

79.574

94.865

100.135

Tenak Kambing 34.636

35.251

49.247

49.849

Tenak Domba 20

11

14

18

Tenak Babi 577.407

579.024

680.099

722.768

Ternak Kerbau 1460 549 751 787

Ternak Kuda 1.421

1.559

1.611

1.635

Ayam Buras 1.881.217

1.942.197

1.752.471

1.887.883

Ayam Ras Petelur 102.164

12.369

279.398

308.601

Ayam Pedaging 2.506.219

2.518.146

2.429.707

3.160.195

Itik 8.239

56.893

58.674

60.386

Itik Manila - 23.859

39.127

43.214

Burung Puyuh 9.559

Page 106: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

2.936 3.024 9.115 Burung Merpati 130 476 165 185

Indikator kinerja Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB (%)

ditargetkan 4,50% dan terealisasi 4,40% dengan capaian kinerja 97,78%.

Produksi hasil perikanan pada tahun 2015 sebesar 293.827,60 ton (Data

Statistik Perikanan Provinsi Papua Tahun 2015, Sementara). Hasil tersebut

menurun sebanyak 17.057,80 ton jika dibanding hasil perikanan tahun 2014

yang mencapai 310.885,40 ton. Penurunan produksi hasil perikanan antara lain

disebabkan pemanfaatan lahan usaha budidaya perikanan tahun 2015

menurun dibanding tahun 2014 dimana potensi lahan budidaya mencapai 11,8

juta Ha sedangkan yang dimanfaatkan sebesar 2.962,70 Ha (0,025%). Selain

itu penurunan hasil perikanan juga dipengaruhi oleh penurunan jumlah armada

perikanan tangkap yaitu pada tahun 2014 sebanyak 22.050 unit sedangkan

tahun 2015 hanya sebanyak 17.686 unit sehingga turun 19,79% dan penurunan

jumlah nelayan dan pembudidaya ikan tahun 2014 sebanyak 148,571 orang

sedangkan tahun 2015 sebanyak 104.713 orang atau turun 29,52%.

Realisasi penerimaan daerah (PAD) dari sektor perikanan tahun 2015

adalah Rp721.573.350,00 dari target yang ditetapkan tahun 2015 yang sebesar

Rp1.661.600.000,00 atau hanya tercapai 43,43%. Hal ini disebabkan kegiatan

pengujian mutu hasil perikanan tidak terlaksana sesuai perencanaan akibat

adanya moratorium larangan kapal perikanan asing beroperasi di perairan

Papua.

Page 107: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.28 Data Produksi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya

Perikanan Tahun 2014-2015

No

RincianRealisasi

% (+/-)2014 2015

A. FUNGSI EKONOMI

1 Produksi Perikanan (Juta Ton)

- Perikanan Tangkap 300.342,40 282.622,20 (17.720,20)

- Perikanan Budidaya 10.543,00 11.205,40 662,40

2 Jumlah Tanaga Kerja Perikanan

- Nelayan 139.009,00 95.032,00 (43.977,00)

- Pembudidaya dan Pembenih 9.492,00 9.680,00 188,00

- Pengolah dan Pemasar 2.367,00 2.723,00 356,00

3 Komsumsi Ikan (Kg/Kap/Org) 38,00 38,59 0,59

4 Ekspor Hasil Perikanan ($) 39.044.750,30 66.769.762,00 27.725.011,70

5 Jumlah Unit Pengolahan Ikan yang Bersertifikat (Unit/Tahun) 14,00 13,00 (1,00)

6Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan 102,36 102,40 0,04

B. FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP

1 Luas Kawasan Konservasi Laut dan Perairan (Ha/Tahun) 1.090.347,00 62.660.000,00 61.569.653,00

2Jumlah Pulau-pulau kecil termasuk pulau-pulau kecil yang dikelola (pulau/thn) 2,00 6,00 4,00

3 Rasio Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Perikanan 2,00 2,00 -

Capaian indikator kinerja Kontribusi sektor tanaman pangan terhadap

PDRB (%) adalah 112,47% atau terealisasi 9,56% dari target yang ditetapkan

sebesar 8,50%.

Target indikator tercapai berkat adanya pengembangan agroindustri

tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Papua. Hal ini sejalan dengan

RPJMD Provinsi Papua tahun 2013-2018 yang menitikberatkan kepada

peningkatan nilai tambah produk lokal Papua melalui strategi tanam, petik, olah

dan jual komoditas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Papua.

Produksi tanaman pangan dan hortikultura terus meningkat dengan

signifikan namun disisi lain diperlukan adanya pengolahan hasil tanaman

pangan untuk dapat menstabilkan ketersediaan pangan dan pendapatan pelaku

usaha pertanian yang secara otomatis akan memberikan dampak bagi kondisi

Page 108: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

perekonomian di Provinsi Papua. Secara umum, sub sektor tanaman bahan

makanan memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap total nilai tambah

sektor pertanian.

Capaian indikator kinerja Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

(%) adalah 110% dari target yang ditetapkan sebesar 2,0% dan terealisasi

sebesar 2,20%.

Keberhasilan pencapaian indikator ini didukung dengan adanya

peningkatan pendapatan negara dari sektor kehutanan yang mencapai 192,6

milyar dari target yang ditetapkan yaitu sabesar 150 milyar. Peningkatan

pendapatan negara sektor kehutanan tercapai berkat adanya pembangunan

hutan tanaman masyarakat hukum adat melalui kegiatan pemeliharaan demplot

hutan rakyat, pengembangan usaha pemanfaaatan kayu masyarakat hukum

adat serta adanya peningkatan pengawasan dan pengendalian pengelolaan

hutan dimana telah dilakukan pembinaan penatausahaan hasil hutan terhadap

16 pemegang ijin pengelolaan hasil hutan. Hasil dari pengawasan pengelolaan

hutan adalah berkurangnya perambahan dan pencurian hasil hutan sehingga

secara tidak langsung meningkatkan pendapatan negara dari sektor kehutanan.

Indikator ke enam dari sasaran ke 14 yaitu Kontribusi sektor

pertambangan terhadap PDRB (%) tercapai 82,49% dari target yang

ditetapkan sebesar 35% dan hanya terealisasi sebesar 28,87%.

Kegagalan pencapaian indikator kinerja ini disebabkan oleh

pertumbuhan produksi yang mengalami perlambatan secara signifikan, bahkan

pada tiga tahun terakhir sub sektor pertambangan tanpa migas mengalami

kontraksi dengan pertumbuhan masing-masing -17,98 persen; -25,86 persen;

dan-14,92 persen. Demo yang dilakukan oleh pekerja PT Freeport dan kondisi

keamanan menyebabkan produksi bijih tembaga dan konsentrat cenderung

menurun. Selain itu dengan berlakunya larangan eksport hasil pertambangan

dalam bentuk mentah menjadi salah satu penyebab menurunnya kontribusi

PDRB pertambangan.

Alokasi anggaran yang digunakan untuk mencapai kinerja sasaran ke 14

adalah Rp151.357.700.000,00 dan terealisasi sebesar Rp142.556.252.165,00

atau 94,16%. Efisiensi kinerja sasaran ini adalah 100,32% dibanding 94,16%

yaitu 1,06 atau dapat dikatakan cukup efisien.

Page 109: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Secara keseluruhan aktivitas ekonomi Provinsi Papua menunjukkan

trend baik, laju pertumbuhan ekonomi, PDRB perkapita, pengendalian inflasi

dan kesenjangan atau indeks gini. Demikian pula daya saing daerah

menunjukkan trend yang baik dapat dilihat dari kontribusi sektor industri dan

kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah.

Pencapaian Kinerja untuk sasaran ini berada dalam kategori sangat baik,

dari 6 (enam) indikator yang mengukur kinerja sasaran meningkatnya

pertumbuhan dan daya saing daerah terdapat 3 indikator yang realisasi diatas

target dan 3 indikator yang realisasi di bawah target.

Tabel 3.29 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran 15

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1 Pertumbuhan Ekonomi % 8 7,97 99,63

2 PDRB Perkapita Juta 25 30,97 123,88

3 Inflasi%

5,5 5,63 97,69

4 Indeks Gini%

0,35 0,41 85,36

5Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB

% 3,54 2,17 61,30

6Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah

% 7,3 7,72 105,75

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 95,60

Demikian pula jika melihat dari realisasi anggaran untuk pelaksanaan

program-program yang mendukung sasaran ini, rata-rata mencapai 86,52

persen. Hal ini menggambarkan adanya efesiensi sumber daya yang

digunakan.

Sasaran 15 : Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing.

Page 110: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Perekonomian Papua tahun 2015 tumbuh sebesar 7,97 persen.

Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha

pertambangan dan penggalian yang mendominasi perekonomian Papua

tumbuh 7,77 persen, karena pada tahun 2014 tumbuh negatif 3,97 persen yang

disebabkan karena adanya ijin ekspor luar negeri setelah pada bulan februari

sampai bulan juli 2014 ekspor pertambangan bijih logam sempat terhenti.

Aktivitas pemerintahan yang bertumpu pada akhir tahun menyebabkan

lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 11,03 persen.

Pertumbuhan tertinggi kedua terjadi pada lapangan usaha Konstruksi sebesar

10,70 persen dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 9,53 persen.

Dilihat dari struktur perekonomian, di tahun 2015 lapangan usaha

pertambangan dan penggalian masih mendominasi ekonomi di Papua dengan

sumbangan sebesar 32,60 persen. Lapangan Usaha Pertanian Kehutanan dan

Perikanan berada pada posisi kedua dan lapangan Usaha Konstruksi berada

pada posisi ketiga dengan sumbangan masing-masing sebesar 13,38 persen

dan 13,21 persen.

Grafik 3.13 Pertumbuhan dan Distribusi PDRBBeberapa Lapangan Usaha Tahun 2015

05

101520253035

13.38

32.60

13.218.92 5.21

9.736.73 7.77 10.70 8.25 9.53 11.03

Distribusi Laju Pertumbuhan

PDRB perkapita, peningkatan PDRB perkapita menjadi salah satu

penanda keberhasilan pembangunan terutama dari aspek ekonomi. Walaupun

pendekatan pembangunan telah mengalami perkembangan yang lebih melihat

pentingnya pengembangan kapabilitas manusia, namun aspek ekonomi –yang

diwakili antara lain oleh pendapatan- tetaplah menjadi bagian kunci dalam

Page 111: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

pembangunan itu sendiri.Peningkatan PDRB perkapita juga menggambarkan

bagaimana manfaat terhadap akses pembangunan telah dirasakan oleh warga

negara. Namun demikian, penting untuk diperhatikan, bahwa sebagaimana

halnya banyak capaian pembangunan, peningkatan PDRB perkapita juga

bukan hanya merupakan hasil dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah atau

negara sendiri. Peran dari pihak non negara, seperti swasta dan masyarakat

adalah pilar kunci yang menyumbang pada capaian peningkatan pendapatan.

PDRB Perkapita ditargetkan naik dari RP 25 juta per kapita per tahun,

realisasinya mencapai nilai pendapatan sebesar Rp 30,97 juta per kapita per

tahun, atau sebanyak 123,8% dari target yang dicanangkan. Ini menunjukkan

capaian kinerja yang sangat baik untuk tahun 2015. Selain itu, bila

disandingkan dengan target akhir RPJMD, telah melebihi target akhir RPJMD

untuk meningkatkan pendapatan sebanyak Rp 25 juta per kapita per tahun

pada tahun 2018.

PDRB Perkapita Papua Tahun Dasar 2010Tahun 2010 – 2015*⁾

Tahun

PDRB Perkapita (ADHB)

DenganPertambangandan Penggalian

Pertumbuhan

TanpaPertambangandan Penggalian

Pertumbuhan

2010 38,785,113.29 17,891,045.15

2011 37,111,147.92 -4.32 19,849,765.99 10.95

2012 37,935,005.38 2.22 22,261,057.70 12.15

2013 40,513,654.29 6.80 24,600,854.20 10.51

2014 r) 43,201,999.41 6.64 28,341,164.17 15.20

2015*⁾ 48,303,537.98 11.81 30,976,069.51 9.30

Catatan :r)Angka Yang Diperbaiki *)Angka Sementara

Walaupun sudah mencapai kinerja yang sangat baik, penting kita melihat

dari bagaimana situasi pemerataan pendapatan tersebut pada masyarakat

melalui

Indeks Gini atau koefisien Gini merupakan parameter yang digunakan

untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan. Semakin kecil nilai

koefisien gini, mengindikasikan semakin meratanya distribusi pendapatan,

sebaliknya semakin besar nilai koefisien Gini mengindikasikan distribusi yang

semakin timpang (senjang) antar kelompok penerima pendapatan. Secara

Page 112: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

ekstrim diartikan bahwa koefisien Gini sebesar 0 berarti terdapat kemerataan

sempurna (setiap orang memperoleh pendapatan yang sama persis) dan

Koefisien Gini sebesar 1 menunjukan ketidakmerataaan sempurna (di mana

satu orang memiliki/menguasai seluruh pendapatan totalnya, sementara lainnya

tidak memperoleh pendapatan sama sekali.

Perkembangan indeks gini Provinsi Papua selama 5 tahun dari tahun

2012-2015 menunjukkan trend yang semakin memperlihatkan ketimpangan

yang semakin melebar di masyarakat atau bisa dikatakan pertumbuhan

ekonomi dan program-program yang saat ini dilaksanakan oleh Pemerintah

Provinsi Papua belum berkontribusi terhadap kinerja pemerataan

pembangunan yang ditunjukkan dari Indeks Gini. Tahun 2012 Indeks Gini

mencapai 0,39 dan ditahun 2015 telah meningkat sebesar 0,41.

Grafik 3.14 Perkembangan Gini Rasio Provinsi Papua

Tahun 2012-2015

2012 2013 2014 20150.36

0.37

0.38

0.39

0.4

0.41

0.42

0.43

0.44

0.45

0.39

0.44

0.41 0.41

Sumber : BPS Provinsi Papua, diolah

Oleh karena itu perhatian akan pentingnya upaya pemerataan hasil

pembangunan perlu dilakukan adalah karena secara relatif, indeks

ketimpangan Provinsi Papua cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS ProvinsiPapua dengan

menggunakan penghitungan dantahun dasar baru tahun 2012 (2012=100) hasil

SBH2012, di Kota Jayapura pada November 2015 terjadiinflasi sebesar 0,11

persen atau terjadi penurunanangka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,65

pada Oktober 2015 menjadi 121,78 padaNovember 2015. Sedangkan di

Page 113: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Merauke pada November 2015 terjadi inflasi sebesar 2,35 persen atau terjadi

kenaikan angka IHK dari 124,45 pada Oktober 2015 menjadi 127,38 pada

November 2015.

Secara umum, dari 82 kota IHK tercatat 69 kota mengalami inflasi

(termasuk Kota Jayapura dan Merauke) dan 13 kota yang mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,35 persen dan inflasi terendah di

Ternate sebesar 0,02 persen. Deflasi terbesar terjadi di Pangkal pinang yaitu

sebesar -1,02 persen dan deflasi terkecil terjadi di Manado sebesar -0,01

persen. Kota Jayapura menempati urutan ke-60 di tingkat nasional dan urutan

ke-12 di tingkat Sumapua (sulawesi, Maluku, dan Papua). Sedangkan Merauke

menempati urutan pertama baik di tingkat nasional maupun di tingkat Sumapua.

Kota Jayapura tercatat laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2015)

sebesar 1,31 persen dan inflasi year on year (Oktober 2015 terhadap Oktober

2014) sebesar 5,63 persen. Sedangkan untuk Merauke tercatat laju inflasi

tahun kalender (Januari-Oktober 2015) sebesar 2,81 persen dan laju inflasi

year on year (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 7,47 persen.

Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Papuasebagaimana yang telah

dikemukakan di atas dapat menggambarkan dan berkontribusi bagi

kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi juga telah dapat

meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Ketika pendapatan per

kapita meningkat dan merata maka kesejahteraan masyarakat akan tercipta

dan ketimpangan akan berkurang. Pertumbuhan ini pula telah berdampak dan

berkontribusi pada pemerataan hasil-hasil pembangunan.

Selama lima tahun terakhir pertumbuhan industri pengolahan selalu

berada pada nilai yang positif. Meskipun pertumbuhannya tidak mencapai dua

digit.Pertumbuhan paling lambat pada industri besar sedang terjadi pada tahun

2011 (3,21 persen) tapi kemudian meningkat dan mencapai 3,31 persen di

tahun 2013.

Page 114: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.30

Lapangan UsahaHarga Berlaku Laju Pertumbuhan

2014 2015 2014 2015

APertanian, Kehutanan, dan Perikanan

19.89 19.85 5.79 6.73

B Pertambangan dan Penggalian 0.00 0.00 - -

C Industri Pengolahan 3.44 3.22 8.72 3.77

D Pengadaan Listrik , Gas 0.05 0.05 6.24 -4.15

E Pengadaan Air 0.09 0.08 6.25 3.99

F Konstruksi 19.21 19.59 8.56 10.70

GPerdagangan Besar dan Eceran,dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

12.93 13.24 7.30 8.25

H Transportasi dan Pergudangan 7.72 7.72 10.26 9.53

IPenyediaan Akomodasi dan Makan Minum

1.22 1.20 12.57 7.52

J Informasi dan Komunikasi 5.73 5.60 6.63 5.19

K Jasa Keuangan dan Asuransi 2.69 2.45 7.26 2.63

L Real Estate 4.06 3.98 8.09 5.86

M,N Jasa Perusahaan 1.85 1.73 9.65 3.97

OAdministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

14.04 14.44 15.96 11.03

P Jasa Pendidikan 3.05 2.90 8.15 7.24

QJasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

2.42 2.38 9.36 8.36

R,S,T,U Jasa Lainnya 1.63 1.56 8.55 7.04

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100.00 100.00 8.81 8.11

Pendapatan Asli Daerah merupakan hakekat dari adanya Otonomi

Daerah dan merupakan alat ukur bagi kemampuan dan kemandirian setiap

daerah. Perkembangan pendapatan daerah terus mengalami peningkatan

seiring dengan membaiknya perekonomian Papua. Di tahun 2012 realisasi PAD

sebesar Rp. 623,26 Milyar, selanjutnya mengalami peningkatan ditahun 2013

Page 115: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

sebesar Rp.633,72 Milyar atau meningkat 13,35 persen. Untuk tahun 2014

mengalami peningkatan yang signifikan sebesar Rp. 875,58 Milyar atau

meningkat sebesar 63,6 persen dari tahun 2013. Peningkatan PAD di tahun

2014, terbesar disumbangkan dari Pajak Daerah yaitu Rp. 566,06 Milyar atau

64,65 persen dari total PAD. Untuk tahun 2015 penerimaan PAD sebesar Rp.

876,58 Milyar atau sebesar 7,72 persen dari keseluruhan Pendapatan daerah

Provinsi Papua tahun 2015.

Grafik 3.15 Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah tahun 2011-2015

Grafik 3.16 Perkembangan PAD Provinsi Papua Tahun 2011-2015

363,100,749,954

623,162,647,355 633,726,316,291

905,391,684,818876,587,489,000

0

100,000,000,000

200,000,000,000

300,000,000,000

400,000,000,000

500,000,000,000

600,000,000,000

700,000,000,000

800,000,000,000

900,000,000,000

1,000,000,000,000

2011 2012 2013 2014 2015

Page 116: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

PAD di tahun 2015, terbesar disumbangkan dari pajak daerah sebesar

Rp. 649,44 Milyar atau 74,09 persen dari total PAD, selanjutnya penyumbang

kedua adalah lain-lain pendapatan Asli daerah yang sah sebesar Rp. 122,59

Milyar, terebsar ketiga disumbangkan Retribusi daerah sebesar Rp. 59,33

Milyar dan terakhir dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

sebesar 45,22 Milyar. Kontribusi masing-masing dapat dilihat pada gambar

berikut:

Grafik 3.17 Pendapatan Asli Daerah

74.096.77

5.16

13.98 Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Sumber : BPKAD Provinsi Papua tahun 2016

Page 117: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

konektivitas antar wilayah” adalah 95,03% atau dalam skala ordinal adalah

”Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui

pencapaian 4 (empat) indikator kinerja sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.31 Indikator Kinerja Sasaran 16

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase panjang Jalan Provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang)

% 30,00 27,51 91,70

2Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 50,00 45,15 90,30

3Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

Rasio 1:100 1:96 96

4Jumlah arus penumpang angkutan umum per tahun

Per Tahun 3,80 juta 3,88 juta 102,11

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 95,03

Indikator kinerja Persentase panjang jalan provinsi dalam kondisi

mantap (baik dan sedang) dengan target 30,00% terealisasi 27,51% atau

tingkat capaian indikator sebesar 91,70%. Data dari Dinas Pekerjaan Umum

tahun 2015 total panjang jalan provinsi adalah 4.748.31 km dan panjang jalan

provinsi dalam kondisi mantap adalah 1.306,31 km. Jalan sebagai salah satu infrastruktur penting yang menghubungkan

wilayah satu dengan lainnya di Provinsi Papua memerlukan pemeliharaan yang

terus menerus serta peningkatan jalan untuk menjaga kondisi jalan agar tetap

dalam kondisi baik sehingga aman dalam penggunaannya. Dinas Pekerjaan

Umum sebagai instansi teknis pengelola infrastruktur telah melaksanakan

pemeliharaan jalan yang ada di seluruh wilayah Provinsi Papua. Perkembangan

jalan selama beberapa tahun dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 3.32

No Uraian Tahun (km)

Sasaran 16 : Meningkatnya konektivitas antar wilayah

Page 118: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

s/d 2012 2013 2014 2015

1 Panjang Jalan kondisi Mantap

841,7 923,15 1149,56 1306,31

Capaian indikator Persentase jembatan dalam kondisi baik adalah

90,13 % dengan target sebesar 50,00% terealisasi sebesar 45,15 % dari

panjang jembatan yang kondisi mantap sebesar 5.192,17 Meq dari total

panjang 11.500 MEq. Selain jalan, jembatan juga merupakan infrastruktur

penting dalam menghubungkan wilayah satu dengan lainnya sehingga dapat

meningkatkan aksesibilitas suatu wilayah. Pada tahun 2015, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua telah

melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan jembatan pada 29 jembatan di

seluruh wilayah Provinsi Papua. Perkembangan pembangunandan

pemeliharaan jembatan sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.Tabel 3.33

No UraianTahun (MEq)

s/d 2012 2013 2014 2015

1 Jembatan kondisi mantap

2.834,00 3.263,79 3.783,82 5.192,17

Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pemeliharaan dan

pembangunan jalan maupun jembatan di Provinsi Papua adalah distribusi

bahan ke lokasi pemeliharaan jalan dan jembatan yang masih membutuhkan

biaya sangat tingginya serta harga pembebasan lahan dan ganti rugi lahan

yang diminta oleh masyarakat sangat tinggi pula.Indikator Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dari target yang

ditetapkan sebesar 1:18 terealisasi 1:91 atau dengan capaian 505,56% dari

tahun 2013 sampai tahun 2014. Nilai capaian tersebut diperoleh karena adanya

peningkatan jumlah kendaraan yang ada di Provinsi Papua dari tahun 2013

sebanyak 52.183 menjadi 432.126 kendaraan pada tahun 2014. Sedangkan

pada tahun 2014 sampai tahun 2015 meningkat sebanyak 24.251 kendaraan

sehingga total kendaraan sebanyak 456.377 unit dengan perbandingan 1:96

dari target 1 :100. Maka capaian kinerjanya pada tahun 2015 adalah 96%.

Sementara itu panjang jalan yang ada masih berada pada angka 4.748.31 Km

sehingga dapat dikatakan kondisi lalu lintas jalan semakin padat. Hal ini dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.34

Page 119: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

No UraianTahun (Unit/km)

2013 2014 2015

1 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

1 : 18 1:91 1:96

Pada indikator Jumlah arus penumpang angkutan umum per tahun dari

tahun 2013 sampai 2015 disajikan dalam tabel:

Tabel 3.35

No UraianTahun (orang)

2013 2014 2015

1Jumlah arus penumpang

angkutan umum per tahun3.472.236 3.759.034 3.880.282

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat peningkatan arus penumpang

setiap tahunnya. Khususnya untuk tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar

102,11% dari target yang ditentukan. Capaian ini menunjukkan bahwa arus

penumpang yang datang maupun yang meninggalkan Papua semakin banyak.

Hal ini dapat menjadi indkator meningkatnya konektivitas antara wilayah dari

Papua ke luar wilayah Papua dan sebaliknya, juga semakin terbukanya

konektivitas antar wilayah di dalam Provinsi Papua. Dengan semakin

terbukanya konektivitas antar wilayah diharapkan akan meningkatkan akses

pembangunan di Provinsi Papua sehingga dapat meningkatkan pemerataan

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Page 120: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung

pengembangan wilayah” sebesar 51,68 % dengan predikat “kurang

Berhasil”, dan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 4 (empat)

indikator kinerja sasaran. Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya

diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.36 Indikator Kinerja Sasaran 17

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1

Persentase lahan budidaya pertanian yang mendapatkan layanan irigasi

% 65,00 63,80 98,15

2Panjang jaringan irigasi yang kondisinyabaik

% 60,00 58,78 97,97

3Meningkatnya ketersediaan air baku untuk irigasi

% 65,00 6,78 10,43

4Prosentase cakupan sistem pengendalian banjir dan abrasi

% 30,00 0,05 0,17

Rata-rata Capaian Kinerja 51,68

Pemerintah Provinsi Papua sangat konsentrasi terhadap ketahanan

pangan yang menjadi program pemerintah Republik Indonesia untuk

swasembada pangan. Sehingga untuk meningkatkan hal tersebut berusaha

meningkatkan pelayanan irigasi untuk mengaliri sawah. Lahan pertanian

didaerah Provinsi Papua sampai saat ini seluas 59.623,83 ha2, sedangkan yang

dapat dialiri oleh saluran irigasi seluas 38.040 ha2. Pemerintah Provinsi Papua

menargetkan saluran irirgasi rendah sebesar 65% karena anggaran yang masih

belum memadai. Sehingga capaian kinerja sangat berhasil sebesar 98,15

karena realisasi jaringan irigasi diwilayah provinsi Papua sebesar 63,80%.

Tetapi Pemerintah Provinsi Papua tetap berusaha meningkatkan layanan irigasi

Sasaran 17 : Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi

dalam mendukung pengembangan wilayah

Page 121: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

untuk mengaliri areal persawahan. Apalagi Pemerintah Provinsi Papua

ditargetkan manjadi lumbung pangan nasional.Indikator untuk jaringan irigasi yang kondisinya baik sebesar 58,78%

dari target 60,00% sehingga capaianya sangat berhasil yaitu sebesar 97,97 %.

Pengambilan target ini sebesar 60,00% karena lahan pertanian yang paling

banyak di Kabupaten Merauke, hampir 80% dari total lahan persawahan di

Provinsi Papua. Didaerah Kabupaten Merauke sangat mudah terjadi

sedimentasi karena dinding saluaran yang berada disana adalah tanah merah,

sehingga bila terjadi hujan maka saluran irigasi tersebut menjadi rusak.

Didaerah Kabupaten Merauke tidah ada batu bahkan kerikil sehingga bila

dibuat talud akan sangat mahal biayanya karena materialnya didatangkan dari

daerah sulawesi atau daerah maluku.Indikator ketersediaan air baku untuk irigasi masih sangat rendah dari

total kebutuhan air baku irigasi seluas 38.040 yang belum tersedia air bakunya

seluas 7.743,75 ha2. Sedangkan yang telah diusahakan oleh Pemerintah

Provinsi Papua sampai saat ini agar irigasi tersebut menggunakan air baku

seluas 525,00 ha2 dari total air baku yang belum tersedia seluas 7.743,75 ha2

sehingga realisasinya sebesar 6,78% dari target 65% yang dibuat oleh

Pemerintah Provinsi Papua. Maka capaian kinerjanya masih sangat rendah

yaitu sebesar 10,43 %. Pemerintah Provinsi Papua menargetkan 65% karena

diharapkan masyakat yang menggunakan air irigasi sebagai air minum atau

kebutuhan rumah tangga dapat terlayani semua dengan air baku tersebut,

tetapi karena sumber air yang dibuat untuk saluran irigasi tersebut sangat jauh

sehingga masih tidak terlalu panjang dibuat salruaran irigasi tersebut dan

anggaran disediakan masih sangat rendah dibandingkan dengan kebutuhan

yang diperlukan.Sedangkan untuk indikator sasaran cakupan sistem pengendalian

banjir dan abrasi capaiannya rendah sebesar 0,17% dengan realisasi 0,05%

dengan target 30%. Luasan daerah yang berpotensi banjir dan abrasi adalah

265,22 km2, sedangkan yang masih tertangani 0,13 km2. karena daerah-daerah

di Provinsi Papua yang berpotensi banjir cukup banyak dan sungai-sungai serta

pesisir pantai sangat panjang dan luas sehingga sangat tinggi untuk terjadi

abrasi atau pengikisan tanah oleh air. Dengan anggaran pemerintah Provinsi

Papua tidak terlalu tinggi, sedangkan Pemerintah Provinsi Papua sedang fokus

pada membuka keterisoliran daerah dengan membangun banyak jalan, maka

Page 122: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

diharapkan pemerintah pusat menambahkan program kegiatan atau anggaran

bagi program tersebut.

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi

Informasi” adalah 100 % atau dalam skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil.”

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 (satu)

indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam table berikut ini:

Tabel 3.37 Indikator Kinerja Sasaran 18

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Jumlah Rumah Layak Huni yang di butuhkan

% 5,00 5,00 100 %

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 100 %

Kebutuhan rumah layak huni di Provinsi Papua saat ini masih sangat

besar sebesar 25.825 unit rumah yang tersebar di sejumlah Kabupaten dan

Kota. Adapun Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten / Kota melakukan

program pemenuhan kebutuhan tersebut. Pemerintah Provinsi Papua selama 5

(lima) tahun dari tahun 2013 - 2018 menargetkan untuk pemenuhan kebutuhan

tersebut sebanyak 13.000. Sampai tahun 2015 Pemerintah Provinsi Papua baru

dapat menyelesaikan sebanyak 650 unit rumah yang sudah terbangun ada 2

SKPD yang menangani yaitu Dinas Sosial dan Pemukiman Provinsi Papua

jumlah rumah yang dibangun sebanyak 170 unit diantaranya Kabupaten

Jayapura di Distrik Sentani 10 unit dan Yapsi 40 unit, Kabupaten Merauke di

Distrik Tubang 50 unit, Kabupaten Lanny Jaya di Distrik Tiom Neri 30 unit,

Kabupaten Mappi sebanyak 30 unit dan Kota Jayapura di Distrik Jayapura

Utara 10 unit. Sedangkan 480 unit rumah dibangun oleh Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi Papua Tahun 2015 membangun rumah layak huni 28

Kabupaten dan 1 Kota, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

Sasaran 18 : Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang

layak huni.

Page 123: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.38

NO.

LOKASI

JUMLAH UNIT

2013 2014 2015Jumlah Total

1 Kota Jayapura 24 15 13 52

2 Kabupaten Jayapura 54 19 73

3 Kabupaten Keerom 3 10 13

4 Kabupaten Sarmi 4 4 8

5Kabupaten Mamberamo Raya

10 8 18

6Kabupaten Mamberamo Tengah

14 11 25

7 Kabupaten Merauke 53 6 59

8 Kabupaten Mappi 6 36 42

9 Kabupaten Asmat 8 7 15

10Kabupaten Boven Digoel

4 4 8

11Kabupaten Biak Numfor

6 8 14

12 Kabupaten Supiori 4 4 8

13Kabupaten Kep. Yapen

4 5 9

14 Kabupaten Waropen 6 5 11

15 Kabupaten Nabire 4 12 16

16 Kabupaten Paniai 6 5 11

17 Kabupaten Dogiyai 6 6 12

18 Kabupaten Deiyai 6 6 12

19Kabupaten Intan Jaya

6 5 11

20 Kabupaten Nduga 6 6 12

21Kabupaten Jayawijaya

9 11 20

22 Kabupaten Tolikara 14 10 24

23Kabupaten Pegunungan Bintang

11 9 20

24 Kabupaten Puncak 14 8 22

25Kabupaten Puncak Jaya

12 7 19

26 Kabupaten Yahukimo 15 11 26

Page 124: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

27Kabupaten Lanny Jaya

44 11 55

28 Kabupaten Yalimo 18 8 26

29 Kabupaten Mimika 3 6 9

Jumlah 24 365 261 650

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni” sebesar 100 % dengan

predikat “Sangat Berhasil”. Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur

melalui pencapaian 1 ( satu) indikator kinerja sasaran yaitu indikator Jumlah

Rumah Layak Huni yang dibutuhkan. Capaian kinerja sasaran ini bila

dibandingkan dengan RPJMD Provinsi Papua tahun 2013-2018 masih sangat

jauh dikarenakan alokasi anggaran yang dianggarkan sangat rendah.

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi

Informasi” adalah 30,61% atau dalam skala ordinal adalah ”Kurang

Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1

(satu) indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam table berikut ini:

Tabel 3.39 Indikator Kinerja Sasaran 19

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1 Persentase RT yang terlayani air bersih

% 55,00 50,00 90,91%

Rata-rata Capaian Kinerja 90,91%

Secara total masyarakat atau rumah tangga di Provinsi Papua yang

harus terlayani air bersih menurut sumber data dari Dinas Pekerjaan Umum

sebanyak 515.175 dan yang baru terlayani air bersih sebanyak 257.587.

Tabel 3.40

No UraianTahun (KK)

2013 2014 2015

Sasaran 19 : Meningkatnya pemenuhan air bersih

Page 125: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

1Persentase RT yang

terlayani air bersih195.874 220.432 257.587

Capaian kinerja sasaran “Meningkatnya pemenuhan air bersih”

sebesar 90,91 % dengan predikat “Sangat Berhasil”, dikarenakan target

Pemerintah Provinsi Papua dalam penetapan kinerja sebesar 55,00%.

Sedangkan realisasi dari rumah tangga yang membutuhkan layanan air yaitu

515.175 dan yang baru terlayani air bersih sebanyak 257.587 mencapai 50%

pada tahun 2015. Dari capaian tersebut menunjukkan bahwa rumah tangga

yang belum terlayani air bersih sekitar 50% lagi.

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan” sebesar 103.89 %

dengan predikat “Sangat Berhasil”. Keberhasilan pencapaian sasaran ini

diukur melalui pencapaian 1(satu) indikator kinerja sasaran. Target Indikator

kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.41 Indikator Kinerja Sasaran 20

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1 Rumah Tangga pengguna listrik

% 37,00 38.44 103.89

Rata-rata Capaian Kinerja 103.89

Jumlah pelanggan listrik di Provinsi Papua hingga tahun 2015

mengalami kenaikan mencapai 38.44% dan capaian realisasi anggaran

sebesar 58.73%. Peningkatan capaian kinerja sasaran ini dapat dilihat dengan

adanya kenaikan jumlah pelanggan listrik yaitu pada tahun 2014 jumlah

pelanggan listrik sebesar 289.536 rumah tangga/KK dan pada tahun 2015

mengalami kenaikan pelanggan listrik sebanya 6,17% menjadi 308.579 rumah

tangga/KK yang tercatat sebagai pelanggan. Selain itu, peningkatan jumlah

pelanggan listrik tersebut dapat ditunjukan dengan adanya penurunan jumlah

Sasaran 20 : Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah

lingkungan

Page 126: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

pelanggan rumah tangga yang belum mendapatkan layanan listrik sekitar

1.05% yaitu dari 518.173 rumah tangga/KK menjadi 494.181 rumah tangga/KK

yang belum mendapatkan layanan listrik. Tahun 2015 secara keseluruhan

jumlah rumah tangga/KK yang membutuhkan layanan listrik sebanyak 802.760.

Papua adalah daerah yang unik dari segi keberagaman ekosistem.

Papua juga kaya dengan dinamika hubungan antara masyarakat dan alamnya.

Hal tersebut membuat alam Papua – tanah dan hutan, menjadi identitas budaya

asli masyarakat Papua.Dimana hubungan manusia dan alamnya sangat erat,

bahkan sebagian besar masyarakat asli Papua masih sangat bergantung pada

alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 84% kampung juga masih terdapat

di kawasan hutan, hal ini menggambarkan hubungan yang erat antara

masyarakat dengan alam di sekitarnya. Arah pembangunan saat ini dan

kecenderungannya di masa yang akan datang, ternyata mengarah pada jalur

yang akan memisahkan masyarakat Papua dengan alamnya, kemudian

melikuidasi alamnya untuk kepentingan pembangunan ekonomi. Kesadaran ini

diperoleh lewat penelaahan dan pemahaman terhadap struktur-struktur yang

telah membuat berbagai peristiwa dan kondisi saat ini, serta kecenderungan-

kecenderungan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Proses

perencanaan tak lagi berfokus pada apa yang diinginkan untuk terjadi di masa

yang akan datang, tapi juga mulai menerapkan prinsip kehati-hatian untuk

mencegah dampak atau konsekuensi yang tak diinginkan (unintended

consequences) di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan Rencana Tata

Ruang Wilayah yang dapat mengendalikan penggunaan ruang yang sesuai

dengan peruntukannya dalam rangka menjaga ruang hidup masyarakat Papua.

Berdasarkan hal tersebut, secara keseluruhan capaian kinerja

sasaran“Implementasi Rencana Tata Ruang secara konsisten”tercapai

sebesar sebesar 143 persen denganpredikat “Sangat Berhasil”, dan

pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1(satu)indikator kinerja

sasaran.Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel

berikut ini :

Sasaran 22 : Persentase penerbitan ijin penggunaan lahan skalaluas yang sesuai dengan peruntukannya

Page 127: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Tabel 3.42 Indikator Kinerja Sasaran 21

Dalam RTRW Provinsi Papua telah ditetapkan kawasan-kawasan yang

biasa disebut Pola Ruang yang mengarahkan peruntukan atau

penggunaannya, dasar inilah menjadi alat dalam melakukan pengendalian

Ruang Daerah.

Gambar 3.6

Page 128: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Pemerintah Provinsi Papua telah menyiapkan Instrumen yang

mendukung Pelaksanaan RTRW Papua, yaitu membangun sistem tata ruang

(SIMTARU), sebagaimana gambar dibawah ini:

Gambar 3.7

Sehingga calon Investor sebelum mengurus ijin penggunaan lahan dapat

melihat lahan yang ingin digunakan berdasarkan arah pola ruang Papua.

Tabel 3.43 Ijin Usaha Perkebunan (IUP) Tahun 2015

Lokasi Luas (Ha) Bidang Usaha

Keerom 4,855.00 Perkebunan K Sawit dan Pengolahannya

Sarmi 10,576.27 Perkebunan K Sawit dan Pengolahannya

Merauke 29,070.80 PKS dan Pengolahnnya

Merauke 44,462.60 PKS dan Pengolahnnya

Page 129: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Merauke 34,057.90 PKS dan Pengolahnnya

Mimika 39,500.42 Perkebunan Kelapa Sawit

Nabire 40.00 Perkebunan Kelapa Sawit

Keerom 7,388.62 Perubahan Luas Lahan

Jumlah 169,951.61

Sumber : BPTPM Provinsi Papua tahun 2016

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran“Terwujudnya Papua

sebagai paru-paru dunia” mencapai 84.19 % dengan predikat “Berhasil”.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini, diukur melalui pencapaian 3 (tiga)

indikator kinerja sasaran yaitu : Target Indikator kinerja, realisasi dan

capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.44 Indikator Kinerja Sasaran 22

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1 Persentase area hutan mangrove yang kondisi baik

% 85,00 82,64 97,22

2 Kerusakan Kawasan Hutan % 2,00 3,00 66,67

3Persentase Area Hutan Lindung Terhadap Seluruh Kawasan

% 30,00 26,61 88.70

Rata-rata Capaian Kinerja 84.19

Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia

pada tahun 2015 mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2014 yaitu

8.36 %. Dimana pada tahun 2014 capaian kinerja sasaran mencapai 92,55%

bila dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 84.19% dan capaian

realisasi anggaran sebesar 97,70% dari anggaran sebesar

Rp.14.989.425.600,00 teralisasi sebesar Rp. 14.645.572.706,00. Penurunan

capaian kinerja sasaran 8.36% ini disebabkan karena adanya pembukaan

lahan hutan sesuai dengan peta kawasan hutan Papua dan tingginya

kerusakan kawasan hutan, yang mana penyebab kerusakan hutan ini terjadi

Sasaran 22 : Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia

Page 130: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

akibat ekspansi industri yang berbasis lahan seperti penebangan hutan,

perkebunan, hutan tanaman dan pertambangan serta pemekaran wilayah

administrasi pemerintahan. Selain adanya pembukaan lahan hutan capaian

kinerja sasaran ini dipengaruhi oleh tiga (3) indikator yang terdiri dari :

Berdasarkan tabel indikator kinerja sasaran tersebut diatas dapat diuraikan

capaian kinerjanya sebagai berikut :1. Persentase area hutan mangrove yang

kondisi baik tercapai 82,64 persen yang terdiri dari luas kawasan hutan

mangrove yang kondisi baik 832.861 ha dan total luas area kawasan hutan

mangrove 1.007.817 ha, bila dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi

penurunan capaian kinerja dari 103 persen menjadi 97,22 persen di tahun

2015. Penurunan area hutan magrove yang kondisi baik ini disebabkan karena

pemanfaatan area hutan yang tidak terkontrol dan ketergantungan masyarakat

yang menempati wilayah pesisir sangat tinggi. Selain itu juga konversi hutan

mangrove untuk berbagai kepentingan (perkebunan, pemukiman, kawasan

industri, wisata dll.) tanpa mempertimbangkan kelestarian dan fungsinya

terhadap lingkungan sekitar ; 2.Kerusakan Kawasan Hutan hanya tercapai

3,00% terdiri dari luas kerusakan kawasan hutan lindung 2.177,38 ha dan luas

kawasan hutan lindung 7.815.283 ha, bila dibandingkan dengan tahun 2014

terjadi penurunan capaian kinerja dari 130 persen menjadi 66,66 persen di

tahun 2015. Penurunan capaian kinerja ini disebabkan karena tingginya

kerusakan hutan mencapai 3,00 persen, penyebab kerusakan hutan ini terjadi

akibat ekspansi industri yang berbasis lahan seperti penebangan hutan,

perkebunan, hutan tanaman dan pertambangan serta pemekaran wilayah

administrasi pemerintahan. ; 3. Persentase Area Hutan Lindung Terhadap

Seluruh Kawasan hanya tercapai 26,61 persen terdiri dari luas area hutan

lindung 7.815.283 ha dan total luas area kawasan hutan 29.368.482 ha, bila

dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi peningkatan capaian kinerja dari

44,35 persen menjadi 88,70 persen di tahun 2015. Peningkatan capaian kinerja

ini di sebabkan adanya pengelolaan kawasan hutan lindung secara baik

dengan memperhatikan aspek-aspek yang ada untuk menuju pada suatu

pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Selain berfungsi ekonomi, hutan

menempati fungsi yang sangat penting dalam terciptanya keseimbangan iklim

dan ekosistem. Dilain pihak, hutan juga mempunyai manfaat ekonomi yang

Page 131: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun pemerintah terutama dalam era

otonomi daerah ini.

Hutan di Papua mencapai 29.368.482 ha, terdiri atas hutan lindung

7.815.283 ha , hutan produksi tetap 4.739.327 ha , hutan produksi terbatas

5.998.424 ha , dan hutan yang dapat dikonversi 4.116.365 ha. Ditambah areal

penggunaan lainnya 1.712.591 ha . Hasil hutan di Provinsi Papua ini cukup

besar manfaatnya yaitu hasil hutan non hph dan hasil hutan bukan kayu.

Untuk hasil hutan non hph sebesar 39.569.055,99 M3 yang terdiri dari kayu

bulat sebesar 31.208,08 M3 dan kayu olahan sebesar 39.537.847,91 M3

sedangkan hasil hutan bukan kayu sebesar 81.106 M3 yang terdiri dari kulit

masohi sebesar 80.556 M3 dan kulit gambir sebesar 550 M3. Selama ini

manfaat yang dapat diperoleh dari sumber daya hutan telah menempatkan

hutan dalam peranan yang cukup besar dalam perolehan devisa, perluasan

lapangan kerja, kesempatan berusaha, pembukaan isolasi daerah,

kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Manfaat tersebut tidak

hanya dirasakan oleh pemerintah dan rakyat di Papua tetapi juga masyarakat

dunia internasional yaitu menempatkan hutan tropis sebagai paru-paru dunia,

sumber bahan baku kayu serta sebagai sumber plasma nutfah dunia.

Page 132: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

3 .33 .3 Akuntabilitas KeuanganAkuntabilitas Keuangan

Tabel 3.45 Akuntabiltas Keuangan

SASARANANGGARAN (Rp)

PROGRAMRENCANA REALISASI %

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat Papua

73.464.132.300,00 65.572.871.144,00 89,26 Program Peningkatan Pemberian Bantuan Hukum dan Penegakan PerdaProgram Penataan Peraturan Perundang-UndanganProgram Peningkatan dan Pembinaan dibidang Bina Kesejahteraan Rakyat, Bina Mental Spiritual dan Bina KemasyarakatanProgram peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerahProgram Peningkatan Kapasitas Lembaga MRPProgram Penyelenggaraan Pemerintahan Umum, Program pengembangan wawasan kebangsaanProgram peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)Program pendidikan politik masyarakatProgram Peningkatan Kapasitas Sumber Daya AparaturProgram Peningkatan Keamanan dan kenyamanan LingkunganProgram Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Penataan Peraturan Perundang-UndanganProgram Peningkatan Pemberian Bantuan Hukum dan Penegakan PerdaProgram Dokumentasi dan Informasi HukumProgram Pengawasan Produk Hukum

2 Meningkatnya

Profesionalisme danAkuntabilitas Kinerja serta DisiplinAparatur

101.976.877.154,00 82.564.400.234,00 80,96 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya AparaturProgram Pembinaan dan Pengembangan AparaturProgram Penguatan KapasitasKelembagaanProgram Peningkatan Kapasitas Sumber Daya AparaturProgram Peningkatan Kapasitas Sumber Daya AparaturProgram perencanaan pembangunan daerah

Page 133: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

SASARANANGGARAN (Rp)

PROGRAMRENCANA REALISASI %

1 2 3 4 5Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya AparaturProgram peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerahProgram pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kotaProgram peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan (49 SKPD)Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalianpelaksanaan kebijakan KDHProgram peningkatan disiplin aparatur (48 SKPD)

3 Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

517.900.000,00 513.150.000,00 99,08Program Penguatan KapasitasKelembagaan

4 Meningkatnya

Penegakan Hukum dan PemberantasanKKN

18.207.688.750,00 13.184.613.915,00 72,41 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasanProgram mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakatProgram Peningkatan Pengawasan dan AkuntabilitasAparaturPeningkatan Kinerja Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan

5 Meningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

11.415.458.600,00 10.776.581.875,00 94,40 KEGIATAN Sosialisasi Dokumen Strategis Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi PapuaPembinaan Program Kesejahteraan, Sosial, Kependudukan, Pendidikan dan KesehatanProgram Sinkronisasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan SosialProgram Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) LainnyaProgram Pemberdayaan Kelambagaan Kesejahteraan Sosial

SASARAN ANGGARAN (Rp) PROGRAM

Page 134: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

RENCANA REALISASI % 1 2 3 4 5

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan SosialProgram Perlindungan dan Jaminan SosialProgram Pelayanan Kesejahteraan Sosial Berbasis PantiProgram Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

6 Terwujudnya Masyarakat yang Sehat

429.808.564.000,00 351.498.146.513,00 81,78 Program Peningkatan Jaminan Masyarakat Miskin Papua

Program Peningkatan Jaminan Masyarakat Miskin Papua (KPS)

Pelaksanaan Kartu Papua Sehat

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak Balita

Belanja Hibah Kepada Rumah Sakit Pengelola KPS

Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

Program Sumberdaya Kesehatan

Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium

Program Pengembangan Obat Asli Daerah

Program Upaya Kesehatan Perorangan

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata

Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata

SASARAN ANGGARAN (Rp) PROGRAM

Page 135: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

RENCANA REALISASI % 1 2 3 4 5

Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan KesehatanProgram peningkatan kesehatanperoranganProgram Sumberdaya KesehatanProgram Upaya Kesehatan MasyarakatProgram Standarisasi Pelayanan KesehatanProgram pelayanan kesehatan penduduk miskinProgram pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mataProgram pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mataProgram pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mataProgram pelayanan kesehatan penduduk miskinProgram pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata

7 Terwujudnya Masyarakat yang Cerdas dan terampil

76.947.397.000 74.472.539.437 96,78 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Program Pendidikan Non Formal

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Program Pendidikan Menengah

Program Pendidikan Menengan SMK

Program KPG Khas Papua di 4(empat) Kabupaten

Program Pendidikan Layanan Khusus

Program Pendidikan Tinggi

Program Pendidikan Non Formal

Program Manajemen PelayananPendidikan

8 Meningkatnya prestasi olahraga

94.080.230.000,00 56.921.194.220,00 60,50 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah RagaProgram Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah RagaProgram Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah RagaKoordinasi pengembangan pendidikan dan kegiatan olahraga

SASARAN ANGGARAN (Rp) PROGRAM

Page 136: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

RENCANA REALISASI % 1 2 3 4 5

Evaluasi Kebijakan Presiden Terhadap Dukungan Anggaran PON 20 Tahun 2020Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

9 Meningkatnya

partisipasi pemuda dalam pembangunan

4.357.500.000,00 4.141.699.540,00 95,05 Program peningkatan peran serta kepemudaanProgram peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

Penumbuhan dan Pengembangan KewirausahaanPenyelenggaraan pelatihan kewirausahaanPelatihan Perkoperasian dan Kewirausahaan Bidang Kelautan, Perkebunan, Kehutanan, Industri dan Perdagangan se PapuaDiklat Perkoperasian dan Kewirausahaan bagi Pembina Kabupaten / Kota Se-Provinsi Papua

10 Terwujudnya iklim

investasi yang kondusif

3.069.074.500,00 2.842.489.750,00 92,62Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program Peningkatan daya saing Investasi

Program Peningkatan, Pengawasan, Pengendalian Penanaman Modal

11 Meningkatnya

kapasitas dan produktivitas koperasi dan UsahaMikro Kecil Menengah (UMKM)

8.600.475.000,00 8.505.348.100,00 98,89 Program Pengembangan Kewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil Menengah

Program Pengembangan SistemPendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Program pengembangan data/informasi

Rapat Kerja Teknis Bidang Koperasi dan UKM se Papua

12 Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

7.553.597.500,00 7.352.032.080,00 97,33 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Program Pengawasan Ketenagakerjaan

Rakornis Ketenagakerjaan, Kependudukan dan Transmigrasi

13 Meningkatnya peransektor pariwisata dalam perkonomian daerah

9.327.950.000,00 9.307.310.000,00 99,78 Program pengembangan pemasaran pariwisataProgram pengembangan destinasi pariwisataProgram pengembangan Kemitraan

SASARANANGGARAN (Rp)

PROGRAMRENCANA REALISASI %

1 2 3 4 5

Page 137: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

14 Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan pekenomian masyarakat

151.357.700.000,00 142.556.252.165,00 94,19

Program Optimalisasi Kerjasama Pembangunan Bidang Perekonomian dan Sumber Daya AlamPeningkatan Ekonomi Kerakyatan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat PapuaProgram pengembangan perikanan tangkapProgram peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunanProgram peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunanProgram peningkatan produksi pertanian/perkebunanProgram Pengembangan Data/Informasi/Statistik DaerahProgram Peningkatan Sumberdaya PertanianProgram Perencanaan PembangunanProgram Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman PerkebunanProgram Peningkatan Kesejahteraan PetaniProgram Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunanProgram pencegahan dan penanggulangan penyakit ternakProgram peningkatan produksi hasil peternakanProgram peningkatan penerapan teknologi peternakanProgram Perencanaan PembangunanProgram Pengembangan Data/Informasi/Statistik DaerahProgram Pengembangan Budidaya PerikananProgram Pengembangan dan Peningkatan Produksi Perikanan TangkapProgram Peningkatan Mutu Produksi Nelayan, Pengolah danPemasaranProgram Optimalisasi dan Pembangunan Prasarana PerikananProgram Optimalisasi Fungsi dan Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)Program Pengembangan Penyuluhan PerikananProgram Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

SASARANANGGARAN (Rp)

PROGRAMRENCANA REALISASI %

1 2 3 4 5Program pemberdayaan

Page 138: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautanProgram peningkatan kesadarandan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya Kelautan dan PerikananProgram Pengawasan Pemanfaatan Sumberdaya IkanProgram Pengembangan Sarana dan Prasarana PerikananProgram Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)Program Perencanaan PembangunanProgram Pengembangan AgribisnisProgram Peningkatan Sumberdaya PertanianProgram Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)Program Perencanaan PembangunanProgram Peningkatan Diversifikasi Penganekaragaman dan Keamanan PanganProgram Peningkatan Sumberdaya PertanianProgram Pemanfaatan Potensi Sumber Daya HutanProgram Perencanaan dan Pengembangan HutanProgram Pengelolaan Hutan Masyarakat Hukum Adat

15 Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

26.624.092.500,00 21.909.982.713,00 82,29 Program perencanaan pembangunan ekonomiProgram perlindungan konsumen dan pengamanan perdaganganProgram peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeriProgram Peningkatan dan Pengembangan EksporProgram Peningkatan Kemampuan Teknologi IndustriProgram Sistim Logistik dan Distribusi BapokstraProgram Pengembangan Industri Kecil dan MenengahPeningkatan Kelompok Usaha Sektor Industri dan PerdaganganProgram peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerahProgram peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDHProgram pengembangan data dan informasi

SASARANANGGARAN (Rp)

PROGRAMRENCANA REALISASI %

1 2 3 4 5

16 Meningkatnya 2.626.411.870.900,00 2.433.966.300.149,00 92,67 Program pembangunan

Page 139: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

konektivitas antar wilayah

jalan dan jembatan

Peningkatan Jalan dan Jembatan

Program Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan

Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

Program Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Perhubungan

17 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung pengembangan wilayah

198.083.407.750,00 183.323.657.915,00 92,55 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya

Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Program Pengendalian Banjir

18 Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

164.058.102.000,00 100.792.534.848,00 61,44 Program Pengembangan Perumahan

Program Pengembangan Perumahan

19 Meningkatnya pemenuhan air bersih

12.432.985.000,00 11.579.834.400,00 93,14 Program pelayanan air bersih

Program penelitian dan pengembangan pada UPTD bidang ESDM

20 Meningkatnya

pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

15.455.950.000,00 9.077.301.800,00 58,73 Program pengelolaan listrik dan pemanfaatan energi

21 Implementasi

Rencana Tata Ruang Secara Konsisten

1.477.799.000,00 1.455.317.750,00 98,48 Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Penanaman Modal

SASARANANGGARAN (Rp)

PROGRAMRENCANA REALISASI %

1 2 3 4 5

22 Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia

14.989.425.600,00 14.645.572.706,00 97,71 Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan HutanProgram Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Page 140: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 33

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya HutanProgram Pengelolaan DAK Bidang Kehutanan

Anggaran Prioritas IKU 4.050.218.177.554,00 3.606.959.131.254,00 89,06

Belanja Langsung 6.113.111.815.020,00 5.415.557.423.224,00 88,59

Belanja Tidak Langsung 7.155.348.541.684,00 6.980.232.428.371,00 97,55

TOTAL 13.268.460.356.704,00 12.395.789.851.595,00 99,57

Jumlah total anggaran belanja Pemerintah Provinsi Papua untuk tahun

2015 adalah Rp13.268.460.356.704,00 yang terdiri dari anggaran Belanja Tidak

langsung Rp7.155.348.541.684,00 dan Belanja Langsung

Rp6.113.111.815.020,00. Dari anggaran belanja langsung tersebut, jumlah

anggaran untuk mencapai prioritas IKU adalah sebesar Rp4.050.218.177.554,00

atau 66,25% dari anggaran belanja langsung. Realisasi dari anggaran yang

digunakan untuk mencapai prioritas IKU adalah sebesar Rp3.606.959.131.254,00

dari realisasi belanja langsung atau 66,60%. Persentase realisasi anggaran untuk

mencapai prioritas IKU dibandingkan dengan anggaran untuk melaksanakan

prioritas IKU adalah 89,06%. Penyerapan anggaran untuk melaksanakan prioritas

IKU sebesar 89,06% tersebut terjadi karena tidak semua anggaran yang disiapkan

untuk melaksanakan program prioritas IKU dapat terserap seluruhnya.

Page 141: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 118

BAB IBAB IVV P E N U T U PP E N U T U P

AA. . SIMPULANSIMPULANSecara umum Pemerintah Provinsi Papua telah dapat melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan selaku penyelenggara administrasi umum pemerintahan,

pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat Papua.

Tugas-tugas tersebut secara operasional telah dilaksanakan oleh Sekretariat, Biro,

Dinas, Badan dan Kantor di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua melalui kegiatan

masing-masing satuan kerja dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan stratejik

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua.

Akuntabillitas kinerja dan keuangan yang dilaksanakan dan dicapai dalam tahun

2014 adalah :

Keterangan Jumlah

Sasaran stratejik yang dilaksanakan dengan kategori :

22 sasaran

>Kategori “sangat berhasil” 16 sasaran

>Kategori “Berhasil” 4 sasaran

>Kategori “Cukup Berhasil” sasaran

>Kategori “kurang berhasil” 2 sasaran

>Kategori “tidak berhasil” sasaran

Realisasi belanja pelaksanaan IKU Rp 3.606.959.131.254,00

>Prosentase realisasi belanja IKU terhadap anggaran IKU

89,06%

Realisasi Belanja Langsung Rp 5.415.557.423.224,00

> Prosentase realisasi belanja langung terhadap anggaran belanja langsung

88,59%

Realisasi keuangan tahun 2015 yang digunakan untuk

Page 142: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 118

melaksanakan 22 (dua puluh dua) sasaran tersebut adalah sebesar Rp

3.606.959.131.254,00 atau 89,06% dari anggaran yang ditetapkan sebesar

Rp 4.050.218.177.554,00.

Penjelasan sasaran sesuai kategori adalah sebagai berikut :

1. Kategori “Sangat Berhasil”, terdiri dari 16 (enam belas) sasaran yaitu:

1) Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan

terhadap Hukum seluruh masyarakat Papua

2) Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta

Disiplin Aparatur

3) Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN

4) Terwujudnya Masyarakat yang Sehat

5) Meningkatnya prestasi olahraga

6) Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

7) Terwujudnya iklim investasi yang kondusif

8) Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM)

9) Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

10)Meningkatnya peran sektor pariwisata dalam perkonomian

daerah

11)Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung

peningkatan pekenomian masyarakat

12)Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

13)Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

14)Meningkatnya konektivitas antar wilayah

15)Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

16)Implementasi Rencana Tata Ruang Secara Konsisten

2. Kategori “Berhasil”, terdiri dari satu sasaran yaitu:

1) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif

berbasis Teknologi Informasi

2) Meningkatnya pemenuhan air bersih

3) Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia

4) Terwujudnya Masyarakat yang Cerdas dan terampil

Page 143: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 118

3. Kategori “Cukup Berhasil”, tidak ada.

4. Kategori “Kurang Berhasil”, terdiri dari satu sasaran yaitu:

1) Peningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua

2) Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam

mendukung pengembangan wilayah

5. Kategori “Tidak Berhasil”, tidak ada.

Secara umum masih dijumpai beberapa kendala yang perlu diatasi

dalam pencapaian sasaran, yaitu:1. Belum optimalnya Pemerintah Provinsi Papua dalam menentukan target

kinerja dikarenakan Pemerintah Provinsi Papua baru memiliki IKU.2. Belum optimalnya sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP)

dilingkungan SKPD antara lain :

1) Keterbatasan kualitas SDM dalam pelaksanaan perjanjian kinerja tahun

2014.

2) Kurangnya pengawasan pimpinan terhadap pelaksanaan indikator

kinerja sasaran yang telah ditetapkan.

3) Belum tersusunnya SOP pada beberapa unit kerja dikarenakan

terjaadinya perubahan struktur organisasi di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Papua.3. Adanya tuntutan kompetensi dalam pelaksanaan tugas yang tidak

sesuai dengan penempatan aparatur dalam jabatan. Hal ini

menyebabkan ketidakefektifan dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

4. Kondisi geografis dan alam yang menghambat pelaksanaan sasaran

dan indikator kinerja sasaran.

BB. . UPAYA UPAYA PERBAIKANPERBAIKAN

Dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja yang telah

dicapai, maka Pemerintah Provinsi Papua akan terus mendorong pemangku

kepentingan untuk selalu memperbaiki kualitas penyajian data dengan

Page 144: Hal i - orpa.papua.go.idorpa.papua.go.id/kcfinder/upload/files/lapkin2015.pdf · penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, ... terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota. ... Serui

Hal 118

memperhatikan metode pengumpulan data yang akurat dan dpat

dipertanggungjawabkan. Selain itu perlu ditingkatkan komitmen semua SKPD

untuk melaksanakan isi perjanjian kinerja yang telah ditandatangani bersama

antara pimpinan SKPD dengan Gubernur sebagai pimpinan tertinggi di daerah.

Dalam upaya meningkatkan kualitas Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

Papua, perlu juga dilakukan perbaikan sebagai berikut :

1. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh SKPD.2. Memperbaiki target kinerja yang ditetapkan dan indikator kinerja yang akan

dilaksanakan sesuai dengan kondisi ril wilayah Papua.3. Meningkatkan pemahaman pada seluruh pimpinan SKPD dan jajaran di

bawahnya akan pentingnya penerapan SAKIP pada SKPD masing-masing

sehingga mempermudah dalam mengawal kinerja SKPD terutama dalam

mencapai kinerja yang ditetapkan sesuai visi misi SKPD dan visi misi

Gubernur. 4. Meningkatkan pengawasan pimpinan terhadap pelaksanaan indikator

kinerja yang telah ditetapkan.5. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan indikator kinerja sasaran yang telah

ditetapkan antar instansi yang terkait.6. Mengutamakan penganggaran untuk melaksanakan program kerja yang

mendukung indikator kinerja utama yang telah ditetapkan.