HAL 7 - 10

1
T I A D A B A T A S B I C A R A RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA EDISI 002 JULI 2011 Kupas 7 Sudah Dipotong, Dipungut Pula kasihan,” Dasri (40th) timpal orang tua Kegundahan orang tua belum berhenti untuk belanja langsung, seperti untuk murid lainnya. Sedang mereka yang setelah melunasi bermacam tagihan membayar gaji guru. nilai tabungannya tak mencapai “angka sebelum anaknya meninggalkan “Terlebih di pemerintah pusat beberapa potong” itu, apa boleh buat, terpaksa bangku SD. Belum lagi mesti kali menaikkan gaji PNS, tanpa meneken tanpa menerima uangnya. memikirkan berapa yang mesti penambahan pada Dana Alokasi Umum “Masih untung tak disuruh nambahi,” dibayarkan untuk masuk ke sekolah (DAU) atau Dana Alokasi Khusus ujar sumber Rakyat Pantura. yang lebih tinggi. Kutipan uang oleh (DAK). Akibatnya, jangankan untuk sekolah dalam jumlah tertentu yang membangun infrastruktur sekolah, Pemotongan Masal dikemas dalam istilah Sumbangan anggaran proyek umum saja banyak Tidak jarang sekolahan melakukan Pengembangan Institusi (SPI) masih terkepras untuk menggaji PNS. pemotongan tabungan dengan dalih marak ditemui di setiap tahun ajaran. Termasuk tambahan gaji guru yang untuk kenang-kenangan, padahal Besaran uang SPI telah berganti telah bersertifikasi,” ungkap seorang anak-anak tersebut masih bersekolah menjadi salah satu syarat masuk ke pejabat di Kota Pekalongan. di tempat tersebut. sekolah menengah, disamping Jadi, harap maklum bila di tingkat Baik Darwati, Dasri ataupun para orang prestasi anak. sekolah menengah, peserta didik baru tua murid lainnya berharap di masa tak ubahnya celengan semar yang siap mendatang agar sekolah tak meminta Respon Pemerintah digepuk untuk menutup biaya di orang tua atau wali murd untuk Petinggi pemerintahan baik di eksekutif Rencana Anggaran dan Belanja mengambil tabungan di akhir tahun maupun legislatif, sepertinya juga tidak Sekolah (RAPBS). ajaran, kecuali memang dibutuhkan memungkiri bila sekolah menengah “Memungut SPI boleh. Yang tidak atau saat kelulusan sekolah. menarik uang kepada siswa baru boleh, sekolah dan komite sudah “Kalau yang sekarang kan jelas akal- dengan dalih SPI. Walikota memang tak memutuskan berapa SPI yang harus akalan saja. Niatnya memang mau memperkenankan pungutan di dibayar sebelum ada rapat dengan mengumpulkan duit. Dengan lingkungan Sekolah. Tapi, “Sepanjang orang tua siswa,” jelas Walikota. memotong langsung tabungan, orang itu atas kesepakatan dengan komite Tapi, wanti-wanti Walikota inipun naga- tua murid jelas tak bisa menghindar sekolah, tidak ada masalah,” ujar Basyir. naganya bakal terlanggar juga oleh apalagi ngemplang, karena uang Pungutan model begitu disebut-sebut sekolahan. Terutama sejumlah sekolah sudah di tangan sekolahan yang mau telah sesuai dengan Undang-undang yang saat ini sedang punya gawe memotong,” imbuh Darwati. Modus Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) proyek perbaikan infrastruktur sekolah. Akhir tahun dan awal tahun ajaran anak sekolah supaya gemar Celakanya proyek-proyek di semacam itu cukup meresahkan orang yang menyatakan sekolah boleh baru tak ubahnya masa panen bagi menabung. Jumlah uang yang sekolahan pun kerapkali tua murid dan mereka berharap agar menerima sumbangan dari warga sekolah. Siswa yang lulus sekolah ditabungkan pun tidaklah besar, hanya menggunakan sistem penunjukkan segera dihentikan karena merugikan. sepanjang untuk upaya peningkatan dimintai kenang-kenangan sedangkan berkisar ribuan. Antara Rp.1.000 – langsung. Sistem ini lebih sarat Praktik “sunatan masal” bubaran tahun mutu pendidikan. untuk pelajar yang baru diterima Rp.3000, itu pun tidak setiap hari. kolusif meskipun tidak jarang biaya ajaran kepada seluruh anak-anak Uang bangku, uang gedung atau masuk sekolah, siap-siaplah Nominal yang terkumpul setahun pun pekerjaan sepenuhnya ditalangi oleh sekolah itu memang tidak dipraktikan sekarang diperhalus menjadi SPI, pada bernegosiasi Sumbangan jumlahnya tidaklah banyak. Namun kontraktor pelaksana. Pembayaran oleh semua sekolah dasar di Kota akhirnya membuktikan sinyalemen bila Pengembangan Institusi (SPI). bagi sebagian orangtua murid yang akan dilunasi setelah SPI dari siswa Pekalongan. Tapi fenomena itu gelontoran dana negara sebesar lebih Seperti yang terjadi saat berpendapatan menengan ke bawah, baru terkumpul. Artinya, orang tua membuktikan jika himbauan Walikota dari 30% APBD dari anggaran belanja memandang wajah ibu muda yang tabungan anak-anak mereka itu siswa baru nanti harus merogoh Pekalongan Dr. HM. Basyir Ahmad untuk sektor pendidikan tak mencapai baru saja nampak ke luar dari pintu cukup bermakna. kocek dalam-dalam karena bakal agar sekolah tidak melakukan kutipan sasaran. Termasuk program Bantuan gerbang sebuah SD Negeri di “Makanya saya sebenarnya diwajibkan menanggung renteng atau pungutan liar kepada peserta Operasional Sekolah (BOS). Karena Kelurahan Poncol, Kecamatan keberatan jika tabungan dipotong. Tapi biaya proyek penunjukkan itu. didik, masih belum sepenuhnya sesungguhnya, uang milyaran Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, kalau protes nanti anak saya yang dipatuhi. pertahun itu lebih banyak terserap qfirga fajar wajahnya tampak tak begitu sumringah. Padahal, kedatangannya di SD tempat anaknya pernah menimba ilmu itu agendanya jelas, rapat pencairan tabungan milik seluruh siswa, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Rupanya angan-angan bakal menerima utuh tabungan selama setahun yang jumlahnya tak seberapa itu justru tidak kesampaian. Karena pihak sekolah sebelum membagikan tabungan sudah menyampaikan pesan: “tabungan masing-masing anak dipotong Rp.40.000 untuk syukuran”. “Saya harusnya nerima Rp.120.000, karena dipotong Rp.40.000,pupuslah harapan saya” keluh Darwati (34th), warga kelurahan setempat. Namun, orang tua murid kelas 4 itu mengaku tak dapat menolak. Karena pihak sekolah berdalih ‘penyunatan’ tabungan sudah disetujui Komite Sekolah. Padahal tabungan yang dipegang pihak sekolah pada prinsipnya hanya titipan uang milik anak didik. Yang semula ditujukan sebagai sarana melatih dan memberi contoh anak- Bukan bermaksud membenarkan pungutan maupun pemotongan dana yang masih mewarnai dunia pendidikan di akhir maupun awal tahun ajaran, Ketua DPRD Kota Pekalongan M Bowo Leksono mengakui, bila sumbangan dana dari orang tua masih dibutuhkan untuk menunjang fasilitas pendidikan. “Tidak ada pendidikan gratis,” kilah pria berpenampilan kalem ini, di loby ruang kerjanya. Anggota Fraksi Partai Golkar ini dengan lugas membeberkan jika pungutan yang terjadi masih dapat ditolerir, bila pungutan tersebut nantinya kembali kepada siswa dalam bentuk pengembangan fasilitas di sekolah. Apabila pungutan itu untuk kepentingan pribadi jelas tak bisa dibenarkan. “Bila memang keadaan ekonomi orang tua tak memungkinkan, maka sebaiknya siswa dibebaskan dari kewajiban tersebut,” pungkasnya. qfirga fajar Bowo : Tak Ada Pendidikan Gratis Dwi Arie Putranto: Pendidikan Terjangkau Bowo Leksono Setengah kaget Sekretaris pendidikan dari peserta didik Daerah Kota Pekalongan melalui Sumbangan waktu disodori fakta adanya Pengembangan Institusi praktik pungutan orang tua atau (SPI). “Itupun harus wali murid di sejumlah sekolah. sepersetujuan Komite Lho kan semua gratis,” kata Sekolah dengan mengacu pejabat yang akrab disapa Pak kepada Rencana Anggaran Ari ini kepada Rakyat Pantura dan Belanja Sekolah,” di ruang kerjanya. tegasnya. Pejabat yang hobi baca ini Pada prinsipnya, sambung mengatakan, pemkot telah Ari, pendidikan di Kota mengumpulkan seluruh kepala Pekalongan diupayakan sekolah mulai SD hingga SMA terjangkau bagi seluruh khusus untuk membahas lapisan masyarakat. masalah pungutan dalam penerimaan Komitmen pendidikan murah untuk semua peserta didik baru. itu, diharapkan dipahami dan dilaksanakan “Semua, dari SD sampai SMA sudah oleh sekolah yang ada, tanpa membebani dikumpulkan dan ditegaskan untuk tidak peserta didik dengan bermacam pungutan. mengutip biaya apapun selama proses “Jangan sampai ada anak usia sekolah penerimaan siswa baru,” katanya. drop out atau tak dapat masuk SD, SMP Namun demikian Ari tak memungkiri jika atau SMA karena keterbatasan ekonomi,” sekolah masih dapat menghimpun pungkas Ari. qfirga fajar partisipasi pengembangan sarana Dwi Arie Putranto Ban kempis tak menyurutkan niat orang tua mengantar anak mendaftar ke SMP. Pendidikan harus mengakomodir masyarakat kecil yang berharap mencari pendidikan yang lebih baik. (Foto: FirgaFajar) www.panturanews.com Pendidikan Si Miskin di Pekalongan T I A D A B A T A S B I C A R A RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA EDISI 002 JULI 2011 10 Pendidikan Banyak tempat pendidikan yang hanya yakni lulusan yang berpengetahuan memiliki dua bidang ekstrakurikuler, mengedepankan kemampuan kognitif dan berwawasan luas guna yaitu Keagamaan, Drum Band, saja, dan sangat sedikit menanamkan menghadapi tantangan global. English Club dan Aerobic Club, pendidikan akhlak dan aqidah. Aqidatus salimah - religious atau Paskibraka, Band dan Paduan Suara, Akibatnya, banyak menghasilkan aqidah yang bersih, yakni lulusan yang KIR, Pramuka, PKS, PMR, UKS, generasi yang apatis, tidak taat memiliki ketrampilan berpikir kritis Jurnalistik dan Olah Raga. terhadap agama dan orang tua. dengan selalu menjadikan Al-Quran Sedangkan ekstrakurikuler yang Karena itu, SMA Al-Irsyad yang berdiri dan As Sunnah sebagai berbasis life skill adalah ketrampilan pada tahun 1985, memiliki tekad landasannya. computer, maintenance computer, menyelenggarakan pendidikan yang Selain itu juga membentuk profil maintenance HP, photographer dan Islami, berstandar Nasional dan lulusan yang Iradah Qowiyah – design grafis, agrobisnis, budidaya Internasional serta mampu melahirkan Enthusiastics yakni kemampuan tanaman bonsai, ketrampilan siswa-siswi yang cerdas, terampil lulusan yang kuat dan tidak mudah bahasa Inggris dan bahasa Arab. yang dilandasi oleh Dienul Islam yaitu putus asa. Nafi'un li ghoirin – Useful Fasilitas yang dimiliki SMA Al-Irsyad aqidah, akhlak, moral maupun yakni lulusan yang bermanfaat bagi di antaranya dua buah gedung yang intelektual. Tujuan dasar dari SMA Al- orang lain. Amanah – Honest dan megah bertingkat, Masjid yang cukup Irsyad yang berlokasi di Jalan Gajah responsible yakni kejujuran dan memadai, laboratorium dan Mada Nomor 128 Kota Tegal itu, tanggungjawab sebagai landasan laboratorium multimedia, ditandaskan sebagai visi membentuk hubungan antar manusia. laboratorium bahasa, laboratorium generasi penerus bangsa yang SMA Al-Irsyad yang mentargetkan fisika, kimia dan biologi, ruang Islami, disiplin dan berprestasi. lulusannya menjadi manusia moving class, perpustakaan digital, Dengan visi tersebut, SMA Al-Irsyad seutuhnya yang berprestasi, kreatif, internet sekolah hot spot, serta membentuk profil lulusan yang mandiri dan tetap berpegang teguh sarana olah raga dan musik. qadv-tim Mutsaqqoful fikri - knowledgeable terhadap Al-Quran dan As-Sunah ini Membentuk Generasi Penerus Bangsa Yang Islami Prestasi yang diraih SMA Al-Irsyad Kota Tegal yang berdiri sejak tahun 1985, patut dibanggakan. Hal itu karena sekolah Al Irsyad memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, sehingga para siswa terpacu untuk mengukir prestasi. Menurut Kepala SMA Al-Irsyad Kota Tegal, Drs Royim Jauhari MPd, semangat para siswa dalam meraih prestasi, tentu saja didasari visi yang kuat, yakni menjadi generasi penerus bangsa yang Islami, disiplin dan berprestasi. Selain itu, lima misi yang dimiliki SMA Al- Irsyad adalah Menumbuh kembangkan suasana sekolah yang religius dengan cara menempatkan nilai-nilai agama Islam sebagai sumber kearifan dalam berpikir dan bertidak. Menumbuhkan kedisiplinan segenap warga sekolah, baik siswa, guru karyawan dan pimpinan sekolah. “Misi selanjutnya adalah mengembangkan pembelajaran secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki,” tutur Royim Jauhari. Dijelaskan, dalam misi SMA Al-Irsyad juga disebutkan tentang mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler untuk memberi bekal ketrampilan, dan pembentukan watak pribadi yang mandiri dan bermutu. Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, aman dan tertib. Suasana Sekolah Yang Religius tenaga teknisi jaringan yang unggul, tingkat menengah yang bertakwa untuk menjadi tenaga teknisi dan berakhlak mulia. komputer, teknisi jaringan dan Menggabungkan serta administrasi jaringan. mengembangkan pembelajaran “Kami memiliki target menjadikan pendidikan umum dan pendidikan lulusan SMK TIK sebagai manusia agama. Menggali potensi peserta seutuhnya yang berprestasi, kreatif, didik dalam bidang akademis dan mandiri dan tetap berpegang teguh non akademis serta terhadap Al-Quran dan As-Sunnah,” mengembangkannya untuk kata Kepala SMK TIK Al-Irsyad Kota melanjutkan ke jenjang pendidikan Tegal, Dra Muslimah saat ditemui di yang lebih tinggi. kantornya. Memberikan ketrampilan dan Dijelaskan, SMK TIK Al-Irsyad Kota kecakapan hidup kepada peserta Tegal yang baru berjalan dua tahun didik sebagai bekal dalam ini, memiliki fasilitas yang lengkap kehidupan bermasyarakat yang antara lain gedung yang megah mandiri dan memiliki kemampuan bertingkat, Masjid yang cukup kompetensi pada era globalisasi. Dengan rakayasa perangkat lunak, memadai, laboratorium dan Mengembangkan sikap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) laboratorium multimedia, kewirausahaan sesuai dengan Teknologi Informatika dan laboratorium bahasa, ruang moving disiplin ilmu teknologi dan seni. Komunikasi (TIK) Al-Irsyad Kota class, perpustakaan digital, internet Menjadikan SMK Al-Irsyad sebagai Tegal, menyiapkan programmer sekolah hot spot, serta sarana olah lembaga pendidikan yang visioner muda dalam bidang Web dan raga dan musik. dan akademis. Aplikasi yang professional untuk Menurut Dra Muslimah, SMK TIK Al- “Kami memiliki tenaga pendidik analisis program, programmer dan Irsyad Tegal memiliki visi; yang professional dibidangnya. developer programmer. Terwujudnya Lembaga Pendidikan Karena itu, siswa-siswi SMK TIK Al- Selain itu SMK TIK yang memiliki yang Unggul serta menghasilkan Irsyad Tegal kami bina untuk siap kampus di Jalan Gelatik Nomor 3 – lulusan yang bertakwa dan bekerja, siap usaha mandiri, dan 4 Kota Tegal ini, juga mendidik berakhlak mulia, berkemampuan siap melanjutkan pendidikan di siswanya di bidang teknik komputer IPTEK serta berjiwa wirausaha. perguruan tinggi,” tambah Dra jaringan (TKJ) yaitu, menyiapkan Sedangkan misinya antara lain: Muslimah. qadv-tim tenaga muda terampil sebagai Menghasilkan calon tenaga kerja SMK Al-Irsyad Siapkan Tenaga TIK Handal Royim Jauhari Muslimah Prestasi olahraga siswa SMK TIK Al-Irsyad Kota Tegal Aktivitas para calon programm er muda dari SMK TIK Siswi SMK TIK Al-Irsyad Kota Tegal berlatih melakukan analisis jaringan Siraman rohani siswa-siswi SMK TIK Al-Irsyad Kota Tegal (foto:doc) Kepala Sekolah dan Dewan guru SMA Al-Irsyad: Bertekad menyelenggarakan perdidikan yang Islami, berstandar Nasional dan Internasional, yang dilandasi oleh Dienul Islam yaitu aqidah, akhlak, moral maupun intelektual. (foto:doc) Yayasan Al-Irsyad Al Islamiyyah Tegal

description

RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA EDISI 002 JULI 2011 RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA EDISI 002 JULI 2011 TIADA BATAS BICARA TIADA BATAS BICARA tenaga muda terampil sebagai Menghasilkan calon tenaga kerja Prestasi olahraga siswa SMK TIK Al-Irsyad Kota Tegal Bowo Leksono Muslimah partisipasi pengembangan sarana qadv-tim

Transcript of HAL 7 - 10

T I A D A B A T A S B I C A R A

RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA EDISI 002 JULI 2011

Kupas7

Sudah Dipotong, Dipungut Pulakasihan,” Dasri (40th) timpal orang tua Kegundahan orang tua belum berhenti untuk belanja langsung, seperti untuk murid lainnya. Sedang mereka yang setelah melunasi bermacam tagihan membayar gaji guru.nilai tabungannya tak mencapai “angka sebelum anaknya meninggalkan “Terlebih di pemerintah pusat beberapa potong” itu, apa boleh buat, terpaksa bangku SD. Belum lagi mesti kali menaikkan gaji PNS, tanpa meneken tanpa menerima uangnya. memikirkan berapa yang mesti penambahan pada Dana Alokasi Umum “Masih untung tak disuruh nambahi,” dibayarkan untuk masuk ke sekolah (DAU) atau Dana Alokasi Khusus ujar sumber Rakyat Pantura. yang lebih tinggi. Kutipan uang oleh (DAK). Akibatnya, jangankan untuk

sekolah dalam jumlah tertentu yang membangun infrastruktur sekolah, Pemotongan Masal dikemas dalam istilah Sumbangan anggaran proyek umum saja banyak Tidak jarang sekolahan melakukan Pengembangan Institusi (SPI) masih terkepras untuk menggaji PNS. pemotongan tabungan dengan dalih marak ditemui di setiap tahun ajaran. Termasuk tambahan gaji guru yang untuk kenang-kenangan, padahal Besaran uang SPI telah berganti telah bersertifikasi,” ungkap seorang anak-anak tersebut masih bersekolah menjadi salah satu syarat masuk ke pejabat di Kota Pekalongan.di tempat tersebut. sekolah menengah, disamping Jadi, harap maklum bila di tingkat Baik Darwati, Dasri ataupun para orang prestasi anak. sekolah menengah, peserta didik baru tua murid lainnya berharap di masa tak ubahnya celengan semar yang siap mendatang agar sekolah tak meminta Respon Pemerintah digepuk untuk menutup biaya di orang tua atau wali murd untuk Petinggi pemerintahan baik di eksekutif Rencana Anggaran dan Belanja mengambil tabungan di akhir tahun maupun legislatif, sepertinya juga tidak Sekolah (RAPBS). ajaran, kecuali memang dibutuhkan memungkiri bila sekolah menengah “Memungut SPI boleh. Yang tidak atau saat kelulusan sekolah. menarik uang kepada siswa baru boleh, sekolah dan komite sudah “Kalau yang sekarang kan jelas akal- dengan dalih SPI. Walikota memang tak memutuskan berapa SPI yang harus akalan saja. Niatnya memang mau memperkenankan pungutan di dibayar sebelum ada rapat dengan mengumpulkan duit. Dengan lingkungan Sekolah. Tapi, “Sepanjang orang tua siswa,” jelas Walikota.memotong langsung tabungan, orang itu atas kesepakatan dengan komite Tapi, wanti-wanti Walikota inipun naga-tua murid jelas tak bisa menghindar sekolah, tidak ada masalah,” ujar Basyir. naganya bakal terlanggar juga oleh apalagi ngemplang, karena uang Pungutan model begitu disebut-sebut sekolahan. Terutama sejumlah sekolah sudah di tangan sekolahan yang mau telah sesuai dengan Undang-undang yang saat ini sedang punya gawe memotong,” imbuh Darwati. Modus Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) proyek perbaikan infrastruktur sekolah.

Akhir tahun dan awal tahun ajaran anak sekolah supaya gemar Celakanya proyek-proyek di semacam itu cukup meresahkan orang yang menyatakan sekolah boleh baru tak ubahnya masa panen bagi menabung. Jumlah uang yang sekolahan pun kerapkali tua murid dan mereka berharap agar menerima sumbangan dari warga sekolah. Siswa yang lulus sekolah ditabungkan pun tidaklah besar, hanya menggunakan sistem penunjukkan segera dihentikan karena merugikan. sepanjang untuk upaya peningkatan dimintai kenang-kenangan sedangkan berkisar ribuan. Antara Rp.1.000 – langsung. Sistem ini lebih sarat Praktik “sunatan masal” bubaran tahun mutu pendidikan. untuk pelajar yang baru diterima Rp.3000, itu pun tidak setiap hari. kolusif meskipun tidak jarang biaya ajaran kepada seluruh anak-anak Uang bangku, uang gedung atau masuk sekolah, siap-siaplah Nominal yang terkumpul setahun pun pekerjaan sepenuhnya ditalangi oleh sekolah itu memang tidak dipraktikan sekarang diperhalus menjadi SPI, pada bernegosiasi Sumbangan jumlahnya tidaklah banyak. Namun kontraktor pelaksana. Pembayaran oleh semua sekolah dasar di Kota akhirnya membuktikan sinyalemen bila Pengembangan Institusi (SPI). bagi sebagian orangtua murid yang akan dilunasi setelah SPI dari siswa Pekalongan. Tapi fenomena itu gelontoran dana negara sebesar lebih

Seperti yang terjadi saat berpendapatan menengan ke bawah, baru terkumpul. Artinya, orang tua membuktikan jika himbauan Walikota dari 30% APBD dari anggaran belanja memandang wajah ibu muda yang tabungan anak-anak mereka itu siswa baru nanti harus merogoh Pekalongan Dr. HM. Basyir Ahmad untuk sektor pendidikan tak mencapai baru saja nampak ke luar dari pintu cukup bermakna. kocek dalam-dalam karena bakal agar sekolah tidak melakukan kutipan sasaran. Termasuk program Bantuan gerbang sebuah SD Negeri di “Makanya saya sebenarnya diwajibkan menanggung renteng atau pungutan liar kepada peserta Operasional Sekolah (BOS). Karena Kelurahan Poncol, Kecamatan keberatan jika tabungan dipotong. Tapi biaya proyek penunjukkan itu. didik, masih belum sepenuhnya sesungguhnya, uang milyaran Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, kalau protes nanti anak saya yang dipatuhi. pertahun itu lebih banyak terserap qfirga fajar wajahnya tampak tak begitu sumringah. Padahal, kedatangannya di SD tempat anaknya pernah menimba ilmu itu agendanya jelas, rapat pencairan tabungan milik seluruh siswa, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.

Rupanya angan-angan bakal menerima utuh tabungan selama setahun yang jumlahnya tak seberapa itu justru tidak kesampaian. Karena pihak sekolah sebelum membagikan tabungan sudah menyampaikan pesan: “tabungan masing-masing anak dipotong Rp.40.000 untuk syukuran”.

“Saya harusnya nerima Rp.120.000, karena dipotong Rp.40.000,pupuslah harapan saya” keluh Darwati (34th), warga kelurahan setempat. Namun, orang tua murid kelas 4 itu mengaku tak dapat menolak. Karena pihak sekolah berdalih ‘penyunatan’ tabungan sudah disetujui Komite Sekolah.Padahal tabungan yang dipegang pihak sekolah pada prinsipnya hanya titipan uang milik anak didik. Yang semula ditujukan sebagai sarana melatih dan memberi contoh anak-

Bukan bermaksud membenarkan pungutan maupun pemotongan dana yang masih mewarnai dunia pendidikan di akhir maupun awal tahun ajaran, Ketua DPRD Kota Pekalongan M Bowo Leksono mengakui, bila sumbangan dana dari

orang tua masih dibutuhkan untuk menunjang fasilitas pendidikan.“Tidak ada pendidikan gratis,” kilah pria berpenampilan kalem ini, di loby ruang kerjanya. Anggota Fraksi Partai Golkar ini dengan lugas membeberkan jika pungutan yang terjadi masih dapat ditolerir, bila pungutan tersebut nantinya kembali kepada siswa dalam bentuk pengembangan fasilitas di sekolah. Apabila pungutan itu untuk kepentingan pribadi jelas tak bisa dibenarkan. “Bila memang keadaan ekonomi orang tua tak memungkinkan, maka sebaiknya siswa dibebaskan dari kewajiban tersebut,” pungkasnya. qfirga fajar

Bowo : Tak Ada Pendidikan Gratis Dwi Arie Putranto: Pendidikan Terjangkau

Bowo Leksono

Setengah kaget Sekretaris pendidikan dari peserta didik Daerah Kota Pekalongan melalui Sumbangan waktu disodori fakta adanya Pengembangan Institusi praktik pungutan orang tua atau (SPI). “Itupun harus wali murid di sejumlah sekolah. sepersetujuan Komite “Lho kan semua gratis,” kata Sekolah dengan mengacu pejabat yang akrab disapa Pak kepada Rencana Anggaran Ari ini kepada Rakyat Pantura dan Belanja Sekolah,” di ruang kerjanya. tegasnya.Pejabat yang hobi baca ini Pada prinsipnya, sambung mengatakan, pemkot telah Ari, pendidikan di Kota mengumpulkan seluruh kepala Pekalongan diupayakan sekolah mulai SD hingga SMA terjangkau bagi seluruh khusus untuk membahas lapisan masyarakat. masalah pungutan dalam penerimaan Komitmen pendidikan murah untuk semua peserta didik baru. itu, diharapkan dipahami dan dilaksanakan “Semua, dari SD sampai SMA sudah oleh sekolah yang ada, tanpa membebani dikumpulkan dan ditegaskan untuk tidak peserta didik dengan bermacam pungutan. mengutip biaya apapun selama proses “Jangan sampai ada anak usia sekolah penerimaan siswa baru,” katanya. drop out atau tak dapat masuk SD, SMP Namun demikian Ari tak memungkiri jika atau SMA karena keterbatasan ekonomi,” sekolah masih dapat menghimpun pungkas Ari.

qfirga fajarpartisipasi pengembangan sarana

Dwi Arie Putranto

Ban kempis tak menyurutkan niat orang tua mengantar anak mendaftar ke SMP. Pendidikan harus mengakomodir masyarakat kecil yang berharap mencari pendidikan yang lebih baik. (Foto: FirgaFajar)

www.panturanews.com

Pendidikan Si Miskin di Pekalongan

T I A D A B A T A S B I C A R A

RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA RAKYAT PANTURA EDISI 002 JULI 2011

10 Pendidikan

Banyak tempat pendidikan yang hanya yakni lulusan yang berpengetahuan memiliki dua bidang ekstrakurikuler, mengedepankan kemampuan kognitif dan berwawasan luas guna yaitu Keagamaan, Drum Band, saja, dan sangat sedikit menanamkan menghadapi tantangan global. English Club dan Aerobic Club, pendidikan akhlak dan aqidah. Aqidatus salimah - religious atau Paskibraka, Band dan Paduan Suara, Akibatnya, banyak menghasilkan aqidah yang bersih, yakni lulusan yang KIR, Pramuka, PKS, PMR, UKS, generasi yang apatis, tidak taat memiliki ketrampilan berpikir kritis Jurnalistik dan Olah Raga. terhadap agama dan orang tua. dengan selalu menjadikan Al-Quran Sedangkan ekstrakurikuler yang Karena itu, SMA Al-Irsyad yang berdiri dan As Sunnah sebagai berbasis life skill adalah ketrampilan pada tahun 1985, memiliki tekad landasannya. computer, maintenance computer, menyelenggarakan pendidikan yang Selain itu juga membentuk profil maintenance HP, photographer dan Islami, berstandar Nasional dan lulusan yang Iradah Qowiyah – design grafis, agrobisnis, budidaya Internasional serta mampu melahirkan Enthusiastics yakni kemampuan tanaman bonsai, ketrampilan siswa-siswi yang cerdas, terampil lulusan yang kuat dan tidak mudah bahasa Inggris dan bahasa Arab.yang dilandasi oleh Dienul Islam yaitu putus asa. Nafi'un li ghoirin – Useful Fasilitas yang dimiliki SMA Al-Irsyad aqidah, akhlak, moral maupun yakni lulusan yang bermanfaat bagi di antaranya dua buah gedung yang intelektual. Tujuan dasar dari SMA Al- orang lain. Amanah – Honest dan megah bertingkat, Masjid yang cukup Irsyad yang berlokasi di Jalan Gajah responsible yakni kejujuran dan memadai, laboratorium dan Mada Nomor 128 Kota Tegal itu, tanggungjawab sebagai landasan laboratorium multimedia, ditandaskan sebagai visi membentuk hubungan antar manusia. laboratorium bahasa, laboratorium generasi penerus bangsa yang SMA Al-Irsyad yang mentargetkan fisika, kimia dan biologi, ruang Islami, disiplin dan berprestasi. lulusannya menjadi manusia moving class, perpustakaan digital, Dengan visi tersebut, SMA Al-Irsyad seutuhnya yang berprestasi, kreatif, internet sekolah hot spot, serta membentuk profil lulusan yang mandiri dan tetap berpegang teguh sarana olah raga dan musik.

qadv-timMutsaqqoful fikri - knowledgeable terhadap Al-Quran dan As-Sunah ini

Membentuk Generasi Penerus Bangsa Yang Islami

Prestasi yang diraih SMA Al-Irsyad Kota Tegal yang berdiri sejak tahun 1985, patut dibanggakan. Hal itu karena sekolah Al Irsyad memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, sehingga para siswa terpacu untuk mengukir prestasi.Menurut Kepala SMA Al-Irsyad Kota Tegal, Drs Royim Jauhari MPd, semangat para siswa dalam meraih prestasi, tentu saja didasari visi yang kuat, yakni menjadi generasi penerus bangsa yang Islami, disiplin dan berprestasi. Selain itu, lima misi yang dimiliki SMA Al-Irsyad adalah Menumbuh kembangkan

suasana sekolah yang religius dengan cara menempatkan nilai-nilai agama Islam sebagai sumber kearifan dalam berpikir dan bertidak. Menumbuhkan kedisiplinan segenap warga sekolah, baik siswa, guru karyawan dan pimpinan sekolah.“Misi selanjutnya adalah mengembangkan pembelajaran secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki,” tutur Royim Jauhari.Dijelaskan, dalam misi SMA Al-Irsyad juga disebutkan tentang mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler untuk memberi bekal ketrampilan, dan pembentukan watak pribadi yang mandiri dan bermutu. Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, aman dan tertib.

Suasana Sekolah Yang Religius

tenaga teknisi jaringan yang unggul, tingkat menengah yang bertakwa untuk menjadi tenaga teknisi dan berakhlak mulia. komputer, teknisi jaringan dan Menggabungkan serta administrasi jaringan. mengembangkan pembelajaran “Kami memiliki target menjadikan pendidikan umum dan pendidikan lulusan SMK TIK sebagai manusia agama. Menggali potensi peserta seutuhnya yang berprestasi, kreatif, didik dalam bidang akademis dan mandiri dan tetap berpegang teguh non akademis serta terhadap Al-Quran dan As-Sunnah,” mengembangkannya untuk kata Kepala SMK TIK Al-Irsyad Kota melanjutkan ke jenjang pendidikan Tegal, Dra Muslimah saat ditemui di yang lebih tinggi.kantornya. Memberikan ketrampilan dan Dijelaskan, SMK TIK Al-Irsyad Kota kecakapan hidup kepada peserta Tegal yang baru berjalan dua tahun didik sebagai bekal dalam ini, memiliki fasilitas yang lengkap kehidupan bermasyarakat yang antara lain gedung yang megah mandiri dan memiliki kemampuan bertingkat, Masjid yang cukup kompetensi pada era globalisasi.

Dengan rakayasa perangkat lunak, memadai, laboratorium dan Mengembangkan sikap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) laboratorium multimedia, kewirausahaan sesuai dengan Teknologi Informatika dan laboratorium bahasa, ruang moving disiplin ilmu teknologi dan seni. Komunikasi (TIK) Al-Irsyad Kota class, perpustakaan digital, internet Menjadikan SMK Al-Irsyad sebagai Tegal, menyiapkan programmer sekolah hot spot, serta sarana olah lembaga pendidikan yang visioner muda dalam bidang Web dan raga dan musik. dan akademis.Aplikasi yang professional untuk Menurut Dra Muslimah, SMK TIK Al- “Kami memiliki tenaga pendidik analisis program, programmer dan Irsyad Tegal memiliki visi; yang professional dibidangnya. developer programmer. Terwujudnya Lembaga Pendidikan Karena itu, siswa-siswi SMK TIK Al-Selain itu SMK TIK yang memiliki yang Unggul serta menghasilkan Irsyad Tegal kami bina untuk siap kampus di Jalan Gelatik Nomor 3 – lulusan yang bertakwa dan bekerja, siap usaha mandiri, dan 4 Kota Tegal ini, juga mendidik berakhlak mulia, berkemampuan siap melanjutkan pendidikan di siswanya di bidang teknik komputer IPTEK serta berjiwa wirausaha. perguruan tinggi,” tambah Dra jaringan (TKJ) yaitu, menyiapkan Sedangkan misinya antara lain: Muslimah.

qadv-timtenaga muda terampil sebagai Menghasilkan calon tenaga kerja

SMK Al-Irsyad Siapkan Tenaga TIK Handal

Royim Jauhari

Muslimah

Prestasi olahraga siswa SMK TIK Al-Irsyad Kota Tegal

Aktivitas para calon programmer muda dari SMK TIK

Siswi SMK TIK Al-Irsyad Kota Tegal berlatih melakukan analisis jaringan

Siraman rohani siswa-siswi SMK TIK Al-Irsyad Kota Tegal (foto:doc)

Kepala Sekolah dan Dewan guru SMA Al-Irsyad: Bertekad menyelenggarakan perdidikan yang Islami, berstandar Nasional dan Internasional, yang dilandasi oleh Dienul Islam yaitu aqidah, akhlak, moral maupun intelektual. (foto:doc)

Yayasan Al-Irsyad Al Islamiyyah Tegal