hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka...

86
SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURAKARTA Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: HAKNI WULANSARI F. 1307540 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka...

Page 1: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI SURAKARTA

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh:

HAKNI WULANSARI F. 1307540

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE EFFECTIVENESS OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IN MANUFACTURING COMPANIES

IN SURAKARTA

Hakni Wulansari NIM F 1307540

This research aims to find out the AIS sophistication achievement,

manager’s participation in the AIS implementation, AIS knowledge, accounting knowledge, as well as the effectiveness of outside expert in the manufacturing companies in Surakarta. In addition, it also explains the effect of AIS sophistication effect, manager’s participation in AIS implementation, AIS knowledge, accounting knowledge, consultant effectiveness, vendor effectiveness, outside expert accountant, as well as the effectiveness of governmental institution on the effectiveness of Accounting Information system.

This study belongs to a cross-sectional research with survey design and the sampling technique employed was purposive sampling. The instrument used for collecting data in this research was questionnaire, distributed to the middle managers, particularly those relating to the Accounting Information System in the manufacturing companies in Surakarta, there are accounting staff and IT staff. The hypothesis testing method used is a Multiple Linear Regression.

The data was obtained from 52 respondents with the qualified sample and the sample that can be analyzed consisted of 43 respondents. The result of testing shows that the manager’s participation in AIS implementation, the accounting knowledge, and the effectiveness of outside accountant affect positively the AIS effectiveness. Meanwhile, the AIS sophistication, AIS knowledge, consultant effectiveness, vendor effectiveness, and governmental institution effectiveness variables show the negative effect on the AIS effectiveness.

Keywords: AIS effectiveness, AIS sophistication, manager participation, AIS

knowledge, accounting knowledge, consultant effectiveness, vendor effectiveness, outside accountant effectiveness and governmental institution effectiveness.

Page 3: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup
Page 4: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup
Page 5: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Perjuangan tidak akan mengenal kata “sia-sia”, karena sesungguhnya semua yang terbaik telah disiapkan oleh-Nya.

Manis jangan segera ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan, manis akan terasa manis setelah mengecap yang pahit.

Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka

sadarilah…Hidup adalah permainan, maka mainkanlah…Hidup adalah cinta, maka nikmatilah.

“Orang yang benar-benar sukses adalah orang yang memiliki mimpi yang besar dan berusaha keras untuk menjadikan mimpi itu

terwujud di alam nyata”

Penulis Persembahkan Kepada:

Ayah dan Ibu tercinta

Adek2ku tersayang

Almamater yang tak terlupakan

Page 6: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah swt, atas rahmat,

hidayah dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak

pihak yang telah membantu dalam proses penyususnan hingga penyelesaiannya,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis penyadari bahwa skripsi ini

tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan

segala kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si, Ak., selaku ketua jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak, selaku dosen pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk mengarahkan dalam

penulisan skripsi ini.

4. Bapak, Ibu Dosen dan segenap karyawan-karyawati Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

5. Bapak dan Ibu tercinta, yang telah mencurahkan kasih sayangnya, dan

dukungannya sehingga ananda bisa menyelesaikan skripsi ini.

6. Adik-adikku tercinta, yang telah memberi dukungan dan semangat aku untuk

bisa menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

7. Buat temenku tercinta Puji, yang telah memberi dukungan dan sharing-

sharingnya selama ini. Moga kita mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih

baik dari sebelumnya, Amien:>.

8. Mb Ulfa, Lisa, Tika, Ulang, Ginting, Bondan, Kristin, Bayu, Doni, Devina,

Tuti, dan semua teman-temanku Akuntansi NonReg’07. Tetap jalin

silaturohmi ya, dimanapun kalian berada.

9. Niena & Wulan, temen kostQ yang telah kasih support selama ini, Miz U.

10. Ndoet2Q, support kamu sangat berarti bagiku, meski ga selamanya kita

bersama, Q bersyukur kita dipertemukan oleh Tuhan di waktu singkat ini

hee:>.

11. Keluarga Besar Bengkel King’s, yang telah memberikan kemudahan waktu

(izin) untuk saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan skripsi yang telah

penulis susun, masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun,

penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis secara pribadi,

maupun bagi pihak lain secara umum.

Surakarta, April 2010

Penulis

Page 8: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………… i

ABSTRAK…………………………………………………………………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….. iii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………. v

KATA PENGANTAR……………………………………………………... vi

DAFTAR ISI………………………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah………………………………………….. 5

C. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 6

D. Manfaat Penelitian…………………………………………. 7

E. Sistematika Penulisan ……………………………………... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori…………………………………………….. 9

1. Sistem Informasi……………………………………… 9

2. Keefektifan SIA……………………………………….. 11

3. Kecanggihan SIA……………………………………... 14

4. Partisipasi Manajer……………………………….…... 15

5. Pengetahuan SIA dan Pengetahuan Akuntansi……..… 16

6. Ahli Luar………………………………………….….. 30

B. Kerangka Teoritis………………………………………….... 37

C. Hipotesis Penelitian………….…………………………….... 37

Page 9: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Data………………………………………………………..… 41

B. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………... 41

C. Pengukuran Variabel……………………………………...…. 42

D. Teknik Pengujian Kualitas Data……………………..…….… 44

E. Pengujian Asumsi Klasik…………………………………..... 46

F. Teknik Analisis Data……………………...…………………. 48

G. Kriteria Pengujian Hipotesis………………………………… 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data……………………………………………….. 50

B. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas……………………………………… 53

2. Pengujian Reliabilitas ……………………………..……. 59

C. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas…………………………………………… 60

2. Uji Multikolinearitas …………………………….……… 61

3. Uji Autokorelasi …………………………………..…...... 62

4. Uji Heteroskedastisitas ………………………………….. 63

D. Pengujian Hipotesis………………………………………….. 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…….……………………………………………. 67

B. Keterbatasan dan Saran

1. Keterbatasan……………………………………………. 68

2. Saran……………………………………………………. 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Tabel IV.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner…………………… 51

2. Tabel IV.2 Jenis Kelamin Responden……………………………….. 51

3. Tabel IV.3 Umur Responden………………………………………… 51

4. Tabel IV.3 Klasifikasi Jabatan Responden……………………………. 52

5. Tabel IV.4 Masa Jabatan Responden………………………………….. 52

6. Tabel IV.5 Tingkat Pendidikan Responden…………………………… 53

7. Table IV.6 Hasil Uji Validitas Partisipasi Manajer………………..… 54

8. Table IV.7 Hasil Uji Validitas Pengetahuan SIA.…………………… 55

9. Tabel IV.8 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi……………… 56

10. Tabel IV.9 Hasil Uji Validitas Keefektifan Konsultan …………….. 56

11. Tabel IV.10 Hasil Uji Validitas Keefektifan Vendor.……………….. 57

12. Tabel IV.11 Hasil Uji Validitas Keefektifan Akuntan Luar………… 58

13. Tabel IV.12 Hasil Uji Validitas Keefektifan Lembaga Pemerintah… 58

14. Tabel IV.13 Hasil Uji Validitas Keefektifan SIA…………………… 59

15. Tabel IV.14 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………... 60

16. Tabel IV.15 Hasil Uji Normalitas ……………………………………. 61

17. Tabel IV.16 Hasil Uji Multikolinearitas ……………………………… 62

18. Tabel IV.17 Hasil Uji Autokorelasi…………………………………… 63

19. Tabel IV.18 Hasil Analisis Regresi Berganda ……………………...... 64

Page 11: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran…………………………………………

Gambar IV.1 Uji Heteroskedastisitas………………………………………

37

63

Page 12: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ijin Penelitian

Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Daftar Perusahaan

Lampiran 4 Hasil Pengujian SPSS

§ Hasil Uji Validitas

§ Hasil Uji Reliabilitas

§ Hasil Uji Normalitas

§ Hasil Uji Multikolinearitas

§ Hasil Uji Autokorelasi

§ Hasil Uji Heteroskedastisitas

§ Hasil Analisis Regresi Berganda

Page 13: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia usaha (bisnis) dewasa ini ditengarai oleh

kompetisi usaha yang semakin ketat dalam skala global. Oleh karena itu,

kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk

bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat

memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup

kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang

dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila suatu organisasi mampu

mengambil keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas.

Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya teknologi atau sistem

informasi yang dirancang dengan baik.

Sistem informasi ini berperan dalam bidang akuntansi (Handayani,

2007). Dalam Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial

Accounting Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem

informasi. Standar akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa

tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil

keputusan. Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan

manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya,

relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu

Page 14: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

pengambilan keputusan. Oleh karena itu perlu dievaluasi sejauh mana

keefektifan sistem informasi tersebut.

Pemanfaatan sistem informasi memberi pengaruh pada aktivitas

perusahaan yang menguntungkan, yaitu: efisien, efektif dan kompetitif.

Menurut Seddon, Graeser dan Willcocks (2000) dalam Widowati dan Didi

(2004), keefektifan sistem informasi merupakan suatu pertimbangan nilai yang

dibuat berdasarkan titik pandang stakeholder, mengenai net benefits yang

diperoleh dalam menggunakan suatu sistem informasi. Dalam hasil peneli-

tiannya mereka juga mengungkapkan bahwa istilah lain yang memiliki makna

sama adalah “Information System (IS) Success” yang digunakan oleh DeLone

dan McLean (1992). Sedangkan dalam konteks stakeholder dibatasi pada

pemilik (owner) atau manajer senior dari suatu organisasi, beberapa peneliti

menggunakan istilah “Evaluating Information Technology Investments”

(Farbey et al., 1993), “IT evaluation” (Graeser et al., 1998), “IS evaluation”

(Farbey et al., 1999), dan “IS effectiveness”, yang semuanya mengandung

makna yang sama.

Keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan

luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaimana teknologi informasi

dapat digunakan dalam berbagai organisasi (Handayani, 2007). Hal ini

mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem

informasi dan hubungannya dengan akuntansi. Menurut Mitcell et all (2000)

dalam Ismail & King (2007), informasi akuntansi dapat membantu perusahaan

dalam mengatur masalah-masalah jangka pendek di area-area seperti:

Page 15: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

pembiayaan, dan aliran kas dengan menyediakan informasi untuk mendukung

pengawasan dan pengendalian. McMahon (2001) berpendapat bahwa

akuntansi keuangan menyediakan sumber informasi dasar bagi manajemen

internal perusahaan.

Peranan informasi akuntansi sebagai alat untuk menilai prestasi

seseorang dikembangkan oleh Argris (1952) dalam Lukito (2008) yang

meneliti konsekuensi penggunaan informasi akuntansi atau data kuantitatif

sebagai alat untuk menilai prestasi bawahan. Penggunaan informasi akuntansi

berdampak positif karena informasi akuntansi menyediakan informasi

kuantitatif terkait dengan bidang kerja manajer. Berdasarkan informasi

tersebut pihak manajemen mengambil kebijakan dan upaya perbaikan.

Informasi akuntansi juga dapat membantu operasi perusahaan dalam

lingkungan dinamis dan persaingan, untuk menghubungkan pertimbangan

operasional dengan rencana strategis jangka panjang.

Salah satu sistem yang ada dalam suatu perusahaan adalah Sistem

Informasi Akuntansi (SIA). SIA dapat didefinisikan sebagai suatu cara

pengolahan data akuntansi menjadi informasi yang berkualitas. SIA secara

tradisional hanya menunjukkan jangkauan sempit dan terfokus pada aktivitas

organisasi atas informasi keuangan. Meskipun pengguna SIA sekarang dapat

menggunakan informasi akuntansi dalam cara strategis, revolusi pada

teknologi informasi dan sistem informasi juga berdampak pada keputusan

yang dibutuhkan secara hati-hati, terutama bagi perusahaan.

Page 16: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Keefektifan SIA tergantung dari seberapa baik pengguna mengetahui

sistem, berhubungan dengan layanan pendukung dari penyedia sistem

informasi dan kapasitas sistem itu sendiri (Ratnasari, 2000). Keefektifan SIA

merupakan salah satu variabel dependen yang paling umum digunakan dalam

literatur SIA (Delone & Mclean, 1992). Raymond (1990) dalam Ismail (2009),

mendefinisikan Keefektifan SIA sebagai perluasan kontribusi SIA secara

nyata untuk mencapai tujuan organisasi.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail

(2009), dimana dalam penelitian tersebut menggunakan objek penelitian pada

perusahaan manufaktur kecil dan menengah di Malaysia. Penelitian ini

dilandasi oleh motivasi bahwa keefektifan SIA merupakan isu yang

fundamental pada setiap bisnis, tidak terkecuali pada industri manufaktur

khususnya di Surakarta. Fokus penelitian adalah menjelaskan faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap keefektifan SIA pada industri manufaktur di

Surakarta, dengan menggunakan delapan variabel, yaitu: kecanggihan SIA,

partisipasi manajer dalam implementasi SIA, pengetahuan SIA, pengetahuan

akuntansi, dan peran ahli luar, seperti: konsultan, vendor, akuntan luar dan

lembaga pemerintah. Dari latar belakang di atas, maka penelitian ini diberi

judul ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Sistem Informasi

Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta”.

Page 17: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, jelas bahwa SIA sangat penting

bagi perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang manufaktur. Kegiatan

operasi perusahaan yang komplek, menuntut pemilik untuk lebih

menggunakan SIA secara efektif. Penelitian mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap keefektifan SIA di Indonesia masih belum banyak

dilakukan. Untuk itu, permasalahan tersebut akan ditindaklanjuti dengan

pertanyaan penelitian berikut ini.

1. Bagaimana pengaruh kecanggihan SIA terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi?

2. Bagaimana pengaruh partisipasi manajer terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi?

3. Bagaimana pengaruh pengetahuan SIA terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi?

4. Bagaimana pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi?

5. Bagaimana pengaruh konsultan terhadap keefektifan Sistem Informasi

Akuntansi?

6. Bagaimana pengaruh vendor terhadap keefektifan Sistem Informasi

Akuntansi?

7. Bagaimana pengaruh akuntan luar terhadap keefektifan Sistem Informasi

Akuntansi?

Page 18: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

8. Bagaimana pengaruh lembaga pemerintah terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, meliputi:

1. Untuk mengetahui pengaruh kecanggihan SIA terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi.

2. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi manajer terhadap keefektifan

Sistem Informasi Akuntansi.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan SIA terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi.

4. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap keefektifan

Sistem Informasi Akuntansi.

5. Untuk mengetahui pengaruh konsultan terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi.

6. Untuk mengetahui pengaruh vendor terhadap keefektifan Sistem Informasi

Akuntansi.

7. Untuk mengetahui pengaruh akuntan luar terhadap keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi.

8. Untuk mengetahui pengaruh lembaga pemerintah terhadap keefektifan

Sistem Informasi Akuntansi.

Page 19: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut ini.

1. Memberikan wacana baru kepada peneliti tentang berbagai faktor yang

dapat mempengaruhi keefektifan Sistem Informasi Akuntansi pada

perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur.

2. Memperkuat dan mendukung penerapan keefektifan Sistem Informasi

Akuntansi pada perusahaan manufaktur.

3. Dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan khususnya manajer

tentang pentingnya Sistem Informasi Akuntansi.

4. Menjadi bahan rujukan bagi pihak-pihak yang berkecimpung dalam

penelitian akuntansi.

5. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi

penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB 11 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori yang mencakup hal-hal yang

berhubungan dengan sistem informasi, keefektifan SIA,

kecanggihan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan SIA,

Page 20: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

pengetahuan akuntansi, ahli luar, kerangka pemikiran, dan

hipotesis penelitian.

BAB 111 : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai data, populasi dan sampel

penelitian, variabel dan pengukurannya, teknik pengujian kualitas

data, pengujian asumsi klasik dan teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pengolahan data, hasil analisis, interpretasi dari

hasil analisis, dan pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data

penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran untuk

pengembangan penelitian.

Page 21: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Sistem Informasi

Menurut Cushing (1974), sistem dapat diartikan sebagai suatu

kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Govindarajan (2002)

informasi merupakan data yang diolah, menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan menggambarkan kejadian-

kejadian, kesatuan nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa sistem informasi

merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan

teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan

meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan

kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan oleh manajer.

Sistem informasi dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi yang

mereka miliki, yaitu:

a. Sistem Pemrosesan Transaksi, yaitu: sistem yang memproses transaksi

bisnis seperti pesanan, kartu absensi, pembayaran dan reservasi.

Page 22: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

b. Sistem Informasi Manajemen, yaitu: sistem yang menggunakan data

transaksi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan para manajer

untuk menjalankan bisnis.

c. Sistem Pendukung Keputusan, yaitu: sistem yang membantu para

pembuat keputusan dalam mengidentifikasi atau memilih antara

pilihan atau keputusan.

d. Sistem Informasi Eksekutif, yaitu: sistem yang disesuaikan dengan

kebutuhan informasi untuk para eksekutif yang merencanakan bisnis

dan menilai performa terhadap rencana tersebut.

e. Sistem Ahli, yaitu sistem yang meng-capture dan menghasilkan

kembali pengetahuan pemecahan masalah ahli atau pengambil

keputusan kemudian mensimulasikan pemikiran ahli tersebut.

f. Sistem Komunikasi & Kolaborasi, yaitu: sistem yang meningkatkan

komunikasi dan kolaborasi antara orang-orang dalam maupun luar

organisasi.

g. Sistem Otomatisasi Kantor, yaitu: sistem yang membantu karyawan

membuat dan berbagi dokumen yang mendukung aktivitas kantor

sehari-hari.

Pengembangan sistem informasi melibatkan berbagai pihak, seperti

manajemen penentu kebijakan pengembangan sistem, analis, programer

dan manajer atau karyawan yang akan menjadi pemakai sistem tersebut.

Sistem informasi dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan manajer

atau karyawan karena mereka yang nantinya akan berinteraksi langsung

Page 23: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

dengan sistem informasi. Apabila rasa nyaman timbul yang merupakan

hasil dari implementasi sistem infomasi tersebut, maka akan mendukung

efisiensi dan produktivitas mereka dan pada akhirnya akan mendorong

tercapainya tujuan perusahaan.

2. Keefektifan Sistem Informasi Akuntansi

Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh

perkembangan teknologi informasi adalah SIA. Pengertian SIA menurut

Cushing (1995) adalah kumpulan manusia dan sumber daya modal dalam

suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk penyediaan informasi

keuangan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan

pengolahan data transaksi. Menurut Baridwan (2004) SIA adalah suatu

komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, menga-

nalisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk

pengambilan keputusan, baik kepada pihak luar, seperti: pajak, investor

dan kreditor, maupun pihak-pihak dalam perusahaan, terutama manajer.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIA adalah

bagian dari organisasi yang mengumpulkan dan mengolah data transaksi

keuangan untuk menghasilkan informasi, baik bagi pihak luar maupun

pihak dalam perusahaan.

Menurut Yamit (1998), keefektifan merupakan suatu ukuran yang

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara

kualitas maupun waktu, orientasinya adalah keluaran yang dihasilkan.

Page 24: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Handoko (2005) mendefinisikan keefektifan sebagai kemampuan untuk

memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan

pekerjaan yang benar. Menurut Govindarajan (2002), keefektifan dapat

dipahami sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi. Sehingga

keefektifan SIA dapat diartikan sejauh mana perusahaan dapat

menggunakan SIA untuk mencapai tujuan perusahaan.

Munculnya SIA diawali dengan pemanfaatan komputer sebagai alat

bantu untuk mengelola transaksi keuangan berbasis akuntansi. Pada

dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA

berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk

menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada

yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu

aktivitas. Komputerisasi SIA diharapkan dapat mendukung penyediaan

informasi yang lebih berkualitas.

Muntoro (1987) dalam Setianingsih (1998), keunggulan penggunaan

sistem informasi berbasis komputer, yaitu:

a. Memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi.

b. Menyimpan dan mengambil data dalam jumlah besar.

c. Mengurangi kesalahan matematis.

d. Menghasilkan laporan keuangan dengan tepat waktu dalam berbagai

bentuk.

Page 25: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

e. Menjadi alat bantu pengambilan keputusan khususnya jenis masalah

terstruktur.

Subsistem SIA terdiri dari 5 sistem (Febria, 2009), yaitu :

a. Sistem Pengeluaran (Expenditure System), yaitu segala peristiwa yang

berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis

yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa,

baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.

b. Sistem Pendapatan (Revenue System), yang berhubungan dengan

penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada

konsumen dan mendapatkan pembayaran atas penjualan tersebut.

c. Sistem Produksi (Production System), yang berhubungan dengan

pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber

ekonomi.

d. Sistem Manajemen Sumber Daya (Resources Management System),

yang meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen

dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap

(fasilitas).

e. Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (General Ledger and

Financial Accounting), yang berhubungan dengan transaksi keuangan

dan ayat jurnal penyesuaian yang terjadi dalam siklus akuntansi.

SIA akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan

transaksi perusahaan.

Page 26: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.

c. Mengatur data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang

sudah ditetapkan oleh perusahaan.

d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu

organisasi atau perusahaan terjaga.

Salah satu tujuan dari pengembangan SIA adalah menambah nilai

bagi perusahaan. SIA dapat memberi nilai tambah dengan :

a. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.

b. Penerapan sistem informasi akuntansi meningkatkan keefektifan dan

efisiensi biaya dalam mengumpulkan informasi ekonomi.

c. Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil

oleh pihak manajemen.

d. Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).

3. Kecanggihan SIA

Investasi pada kecanggihan teknologi informasi akan membantu

perusahaan menghasilkan lebih banyak keakuratan dan ketepatan waktu

informasi untuk pengambilan keputusan (Huber, 1990 dalam Ismail,

2009). Sesuai tingkat teknologi informasi dan kecanggihan SIA telah

ditemukan pengaruh positif dan signifikan pada kemampuan perusahaan

untuk menyelaraskan strategi TI dan strategi bisnis (Hussin et al., 2002;

Ismail dan King, 2007). Oleh karena itu, diharapkan bahwa perusahaan

dengan SIA yang lebih canggih akan memiliki tingkat yang lebih tinggi.

Page 27: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Kecanggihan SIA dilihat dari sejauh mana perusahaan menggunakan

aplikasi SIA dalam kegiatan perusahaannnya, seperti dalam pencatatan

akuntansi biaya, akuntansi keuangan, analisis keuangan, penganggaran,

penggajian, dll.

4. Partisipasi Manajer

Partisipasi merupakan proses pengambilan keputusan bersama kedua

belah pihak yang membawa pengaruh di masa yang akan datang bagi

pembuat keputusan (Becker dalam Rinawati, 2002). Dengan kata lain,

partisipasi merupakan proses interaksi antara dua individu, atasan dan

bawahan untuk menetapkan sesuatu yang dapat diterima oleh kedua belah

pihak. Leung dalam Rinawati (2002), menyatakan bahwa partisipasi

merupakan suatu proses kerjasama dalam pengambilan keputusan oleh

kedua kelompok atau lebih yang berpengaruh terhadap keputusan itu

sendiri di masa mendatang.

Dari beberapa pengertian partisipasi di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa partisipasi manajer merupakan keterlibatan manajer di

dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan

kontribusi kepada tujuan kelompok dan bertanggungjawab atas pencapaian

tujuan tersebut. Manfaat besar dari adanya partisipasi ini adalah

partisipasi mengembalikan hak asasi orang-orang ditempat kerja untuk

menjadi anggota yang turut memberikan kontribusi bagi kelompok

kerjanya. Unsur-unsur partisipasi, meliputi: keterlibatan mental atau

Page 28: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

perasaan dan kesediaan memberikan sesuatu sumbangan kepada usaha

untuk mencapai tujuan kelompok dan adanya unsur tanggungjawab.

Partisipasi diharapkan akan meningkatkan kualitas sistem, yaitu dapat

menjadi sarana penyediaan pengurusan kebutuhan informasi secara

lengkap dan akurat (Ardhinata, 2002).

5. Pengetahuan SIA dan Akuntansi

a. Pengetahuan

Menurut Nadler (1986), pengetahuan merupakan proses belajar

manusia mengenai kebenaran atau jalan yang benar secara mudahnya

mengetahui apa yang harus diketahui untuk dilakukan. Menurut

Gordon (1994), pengetahuan merupakan struktur organisasi

pengetahuan yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur dimana

jika dilakukan akan memenuhi kinerja yang mungkin. Sedangkan

menurut Dana dkk (2005) dalam Hermana (2006), pengetahuan adalah

integrasi dari informasi, gagasan, pengalaman, intuisi, keterampilan,

dan pelajaran berharga yang menciptakan nilai tambah untuk

perusahaan. Jika disimpulkan maka pengetahuan (knowledge) diartikan

sebagai dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui dan

diterapkan dalam pekerjaan.

Kraiger (1993), membagi pengetahuan menjadi dua bagian yang

saling berhubungan, yaitu:

Page 29: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

1) Teoritical Knowledge

Pengetahuan dasar yang dimiliki karyawan seperti prosedur

bekerja, moto dan misi perusahaan serta tugas dan tanggung jawab,

informasi-informasi lainnya yang diperlukan dan yang diperoleh

baik secara formal (sekolah, universitas) maupun dari non formal

(pengalaman-pengalaman).

2) Practical knowlwdge

Pengetahuan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk

memahami bagaimana dan kapan karyawan bersikap dan bertindak

dalam menghadapi berbagai masalah dan penerapan prosedur kerja

berdasarkan dari pengetahuan secara teori dari pengalaman-

pengalaman yang terjadi.

b. Pengetahuan tentang SIA, seperti:

1) Database

Menurut Everest (2005), database adalah koleksi atau

kumpulan data yang mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal dan

dikontrol terpusat pada organisasi. Menurut Date (2002) database

adalah koleksi data operasional yang tersimpan dan dipakai oleh

sistem aplikasi dari suatu organisasi. Data tersebut terdiri dari: data

input yang berupa data yang masuk dari luar sistem, data output

yang berupa data yang dihasilkan sistem, dan data operasional yang

berupa data yang tersimpan pada sistem.

Page 30: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa database

merupakan suatu data yang disimpan secara bersama-sama pada

suatu media, tanpa adanya suatu kerangkapan data, sehingga

mudah untuk digunakan kembali, dapat digunakan oleh suatu

program aplikasi secara optimal. Data disimpan tanpa mengalami

ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data

disimpan sedemikian rupa sehingga apabila ada penambahan,

pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah

dan terkontrol.

2) Speadsheets

Spreadsheets adalah program perangkat lunak terpadu yang

dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah (Yusup,

2005). Program spreadsheets menggantikan cara pemecahan

masalah yang semula dilakukan secara manual. Aplikasi program

spreadsheets dalam akuntansi meliputi pembuatan anggaran, daftar

depresiasi, daftar amortisasi, analisis hubungan Biaya-Volume dan

Laba, dan anggaran aktiva tetap.

Program spreadsheets yang paling populer adalah Lotus 1-2-

3, yaitu suatu elektronik spreadsheets dengan kemampuan

membuat grafik dan data manajemen. Program Lotus 1-2-3 dapat

dioperasikan dengan berbagai personal computer dan komputer

IBM compatible. Program spreadsheets lain yang dapat dijumpai

dipasaran dengan struktur yang mirip Lotus 1-2-3 adalah VP

Page 31: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Planner dan Quattro. Keunggulan spreadsheets yang paling

menonjol adalah kemampuannya untuk mengingat rumus-rumus

dan perhitungan-perhitungan yang telah dimasukkan dalam

spreadsheets.

3) E-mail

Surat elektronik (disingkat ratel atau surel atau surat-e) atau

pos elektronik (disingkat pos-el) atau nama umumnya dalam

bahasa Inggris "e-mail" adalah sarana kirim mengirim surat

melalui jalur internet. Dengan surat biasa umumnya pengirim perlu

membayar per pengiriman (dengan membeli perangko), tetapi surat

elektronik umumnya biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk

membayar sambungan Internet.

Jenis e-mail ada dua macam, yaitu :

a) E-mail berbasis web

Ciri-ciri e-mail berbasis web pada umumnya disediakan gratis

oleh sebuah website, diakses melalui aplikasi web browser,

membaca dan mengirim e-mail harus dalam keadaan online

(terhubung internet) dengan membuka situs yang bersangkutan.

b) E-mail berbasis POP3 (Post Office Protocol 3)

Ciri-ciri e-mail berbasis POP3 adalah dapat diperoleh dengan

cara gratis dan ada pula yang harus membayar. Membaca

e-mail dapat dilakukan dalam keadaan offline (tidak terhubung

Page 32: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

dengan internet), bisa diakses melalui aplikasi e-mail client

seperti outlook express.

4) Internet

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang

mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang

membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia

(jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi

seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Dalam mengatur

integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini digunakan protokol

yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas

memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar,

sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari

satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi

memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika

suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan

paket-paket pengiriman data.

Menurut Tjiptono dan Santoso (2001) dalam hal daya tarik

komunikasi, internet menawarkan kemampuan berkomunikasi

secara elektronik (via email dan chatting) yang relatif mudah dan

murah selama 24 jam. Internet juga memberikan kemungkinan dan

kemudahan untuk mengakses berbagai macam informasi, seperti

keperluan penelitian atau pengambilan keputusan organisasi.

Page 33: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

c. Pengetahuan Akuntansi

Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari

perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif

unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara

penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang

berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan

ekonomik (Suwardjono, 2005). Dari sudut pemakai, Jusup (2005),

mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin yang menyediakan

informasi yang diperlukan untuk melaksanakan keegiatan secara

efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.

Sedangkan dari sudut proses kegiatan, akuntansi didefinisikan sebagai

proses pencatatan, penggolongan,, peringkasan, pelaporan, dan

penganalisisan data keuangan suatu organisasi.

Akuntansi pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas, yaitu

mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi

dari sebuah organisasi atau perusahaan.

1) Proses pertama adalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan

yang termasuk kegiatan ekonomi.

2) Proses kedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi

tersebut dicatat untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan

dari organisasi tersebut.

3) Proses ketiga adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah

didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila

Page 34: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

tidak dikomunikasikan, informasi ini dikomunikasikan melalui

persiapan dan distribusi dari laporan akuntansi, yang paling umum

disebut laporan keuangan.

Siklus akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam

melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut berjalan terus

menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.

Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan manajer tentang

akuntansi dapat dilihat dari segi:

1) Pengetahuan tentang Teknik Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan disusun terutama untuk menghasilkan

informasi yang umumnya dalam bentuk laporan keuangan yang

ditujukan kepada pihak-pihak luar perusahaan. Umumnya laporan

keuangan yang dihasilkan terdiri dari :

a) Neraca, tujuan spesifiknya adalah untuk memberikan informasi

mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan modal sendiri

suatu entitas atau perusahaan.

b) Laporan Laba Rugi merupakan hasil dari kegiatan suatu

perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini

sering dipandang sebagai laporan akuntasi yang paling penting

dalam laporan tahunan.

c) Laporan aliran kas bertujuan untuk memberikan informasi

mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama

periode tertentu. Tujuan kedua laporan ini adalah untuk

Page 35: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan

investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode

tertentu.

Laporan-laporan ini merupakan ringkasan dari keadaan dan

hasil kegiatannya yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan

yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan seperti

langganan, pemegang saham, kreditur, bank, kantor pajak dan lain-

lain. Oleh karena itu laporan ini ditujukan kepada pihak luar

perusahaan cara penyajian dan isinya diatur oleh prinsip akuntansi

yang lazim. Garrison (2006) menjelaskan bahwa akuntansi

keuangan menyediakan informasi yang diperlukan untuk

pemegang saham, kreditor dan pihak-pihak lain yang berada diluar

organisasi. Teknik akuntansi keuangan, seperti:

a) Metode penilaian persediaan, meliputi:

(1) Metode First In First Out (FIFO) , yang menganggap

bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan dijual lebih

dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang

lebih dulu dibeli, akan dianggap menjadi harga pokok

penjualan. FIFO sering kali sejalan dengan aliran fisik

barang dagangan, karena manajemen yang baik biasanya

barang yang paling lama, dijual lebih dahulu. Pada metode

FIFO, persediaan akhir ditentukan dengan mengambil

harga perolehan per unit dari pembelian paling akhir dan

Page 36: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

bergerak mundur sampai semua unit dalam persediaan

mendapat harga perolehan.

(2) Metode Last In First Out (LIFO), yang menganggap bahwa

barang yang dibeli lebih akhir akan dijual atau dikeluarkan

lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang

yang dibeli akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga

pokok penjualan. Metode ini, biasanya tidak sejalan dengan

aliran fisik barang. Pada metode ini, persediaan akhir

ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari

barang-barang yang dibeli paling awal dan kemudian

bergerak maju, sampai semua unit yang ada dalam

persediaan mendapatkan harga perolehan.

(3) Metode Average (Rata-rata), yang menggap bahwa barang

tersedia untuk dijual adalah homogin. Pada metode ini

pengalokasian harga perolehan barang yang tersedia untuk

dijual dilakukan atas dasar harga perolehan rata-rata

tertimbang.

b) Metode penghitungan penyusutan, seperti: metode garis lurus,

saldo menurun, jumlah angka tahun, dan satuan kegiatan.

Penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan

aktiva tetap menjadi biaya selama sama manfaatnya dengan

cara yang rasional dan sistematis (Jusup, 2005).

Page 37: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

(1) Metode Garis Lurus

Dalam metode ini, beban depresiasi periodik sepanjang

masa pemakaian aktiva adalah sama. Harga perolehan

dikurangi dengan nilai residu.

(2) Metode Saldo Menurun

Dalam metode ini, biaya depresiasi dari tahun ke tahun

semakin menurun. Hal ini terjadi karena perhitungan biaya

depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku (harga

perolehan dikurangi akumulasi depresiasi) aktiva yang

semakin menurun dari tahun ke tahun. Biaya depresiasi

pertahun dihitung dengan cara mengalikan nilai buku aktiva

awal tahun dengan tarif depresiasi.

(3) Metode Jumlah Angka Tahun

Dalam metode ini, akan menghasilkan biaya depresiasi

yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan semakin kecil

pada tahun-tahun akhir. Metode ini disebut jumlah angka-

angka tahun karena tarif depresiasinya didasarkan pada

suatu pecahan yang pembilangnya adlah tahun pemakaian

aktiva yang masih tersisa sejak awal tahun dan penyebutnya

adalah jumlah tahun-tahun sejak pertama hingga tahun

pemakaian yang terakhir.

Page 38: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

(4) Metode Satuan Hasil

Dalam metode ini, masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan

dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan

(unit) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan.

Dalam metode ini yang perlu ditaksir adalah jumlah satuan

hasil yang diperlukan dapat dihasilkan oleh aktiva. Taksiran

satuan hasil ini dipakai untuk membagi harga perolehan

didepresiasi, sehingga dapat ditentukan depresiasi per

satuan hasil.

2) Pengetahuan tentang Teknik Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen disusun terutama untuk

menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan

oleh manajemen. Biasanya informasi yang digunakan oleh

manajemen berkisar pada biaya, sehingga disebut juga sebagai

akuntansi biaya. Selain data biaya untuk harga pokok akuntansi

manajemen juga membutuhkan data untuk pengawasan dan analisa

biaya yang dibuat dalam bentuk standard. Garrison (2006)

menjelaskan bahwa akuntansi manajemen digunakan oleh

perusahaan untuk menyediakan informasi untuk manajer (orang-

orang yang ada dalam organisasi yang mengarahkan dan

mengendalikan operasi organisasi). Teknik akuntansi manajemen,

seperti:

Page 39: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

a) Activity Based Costing (ABC)

Banyak perusahaan dapat memperbaiki perencanaan,

penentuan harga pokok produk, pengendalian operasional dan

pengendalian manajemen dengan menggunakan analisis

aktivitas untuk mengembangkan gambaran rinci tentang

aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi perusahaan.

ABC digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya

dengan memperbaiki cara penelurusan biaya ke objek biaya.

ABC digunakan untuk berbagai objek biaya yang berbeda-

beda, yaitu: produk secara individual, kelompok produk yang

saling berhubungan dan pelanggan secara individual.

b) Activity Based Management (ABM).

ABM menggunakan analisis aktivitas untuk

meningkatkan pengendalian operasional dan pengendalian

manajemen. ABM ini digunakan manajemen untuk

mengevaluasi biaya dan nilai proses aktivitas untuk

mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi. ABM

mengkombinasikan ABC dan analisis bernilai tambah untuk

membuat perbaikan proses yang dapat meningkatkan nilai

pelanggan dan mengurangi sumber daya yang tidak berharga.

c) Balance Scorecard

Informasi strategik dengan menggunakan faktor-faktor

keberhasilan kristis menyediakan peta bagi perusahaan yang

Page 40: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

menunjukkan jalan ke aras keberhasilan kompetitif dan

merupakan benchmark untuk keberhasilan kompetitif. Untuk

menekankan pada pentingnya penggunaan informasi strategik,

baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan, sekarang

ini sering kali akuntansi melaporakan kinerja perusahaan

berdasarkan faktor-faktor keberhasilan kristis (critical success

factors) dalam empat dimensi. Satu dimensi merupakan

dimensi keuangan, sedangkan tiga lainnya merupakan dimensi

non keuangan.

(1) Kinerja keuangan

Mengukur profitabilitas dan market value diantara

perusahaan-perusahaan lain, sebagai indikator seberapa

baik perusahaan memuaskan pemilik dan pemegang saham.

(2) Kepuasan pelanggan

Kepuasan mengukur kualitas, pelayanan, dan rendahnya

biaya dibandingkan perusahaan lainnya sebagai indikator

seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggan.

(3) Proses bisnis internal

Mengukur efisiensi dan keefektifan perusahaan dalam

memproduksi produk atau jasa.

(4) Inovasi dan pembelajaran

Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan

dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan

Page 41: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

strategik perusahaan dapat tercapai untuk waktu sekarang

dan masa yang akan datang.

d) Total Quality Management

Total Quality Management merupakan suatu sistem

manajemen yang berfokus kepada orang yang bertujuan untuk

meningkatkan secara berkelanjutan kepuasan customers pada

biaya yang sesungguhnya secara berkelanjutan terus menerus

(Mulyadi, 1998). Keefektifan TQM didasarkan empat prinsip,

kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan, menyatakan

dengan fakta, dan menghargai karyawan. TQM meningkatkan

keterlibatan organisasi dalam meningkatkan kualitas secara

terus menerus. Bertanggung jawab untuk mendeteksi hal-hal

yang tidak sesuai dengan pengendalian mutu, hal tersebut

membuat pekerja lebih bertanggung jawab untuk pengendalian

mutu dan untuk menghentikan produksi ketika ada suatu

masalah dalam produksi.

Sim dan Killough (1998) dalam Mardiyah dan

Listiyaningsih (2005) menjelaskan bahwa Total Quality

Management merupakan suatu filosofi yang menekankan

peningkatan proses pemanufakturan secara berkelanjutan

dengan mengeliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas,

mengembangkan ketrampilan, dan mengurangi biaya produksi.

Penelitian Banker et al. (1993) memberikan gambaran praktik

Page 42: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

pemanufakturan TQM lebih menekankan karyawan dalam

memecahkan masalah, bekerja secara team work, dan

membangkitkan pendekatan inovatif untuk memperbaiki

produksi. TQM merupakan suatu sistem yang dirancang

sebagai kesatuan, yang memfokuskan pendekatan pelanggan

dengan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan.

6. Ahli Luar

Thong et al. (1996) dalam De Guinea (2005), menyatakan bahwa

dukungan manajerial dan ahli luar Sistem Informasi (SI) dapat mengatasi

kekurangan sumber daya dan pengetahuan bagi usaha kecil dalam

pelaksanaan SI dan, karenanya, dapat mempengaruhi keefektifan SI.

Penelitian tersebut menggabungkan teori Attewell dengan teori berbasis

sumber daya perusahaan (Wernerfelt, 1984, 1995). Alasan teori berbasis

sumber daya dimana perusahaan telah digunakan untuk mempelajari

dukungan manajerial dan ahli eksternal SI pada keberhasilan pelaksanaan

(yaitu, Thong, 2001). Bisnis membutuhkan ahli luar seperti konsultan,

vendor, dan akuntan luar untuk memberikan pengetahuan mengenai

masalah teknis demi keefektivan SIA. Selain itu juga pengawasan dari

lembaga pemerintah

a. Konsultan

Konsultan adalah seorang tenaga professional yang

menyediakan jasa nasehat ahli dalam bidang keahliannya, misalnya

Page 43: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

manajemen, sistem, akuntansi, IT, Keuangan, lingkungan, biologi,

bisnis, hukum, dan lain-lain. Perbedaan antara seorang konsultan

dengan ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan karyawan di

perusahaan sang klien, melainkan seseorang yang menjalankan

usahanya sendiri atau bekerja di sebuah firma konsultasi, serta

berurusan dengan berbagai klien dalam satu waktu.

Seorang konsultan tugas dan tanggung jawabnya dalam

memberikan suatu solusi atau pemecahan masalah yang tidak biasanya

dapat dilakukan oleh orang biasa, seperti dalam hal ini konsultan

manajemen (management consultant), bukan hanya mengerti dan

menguasai masalah teknis, namun dituntut lebih bahwa seorang

konsultan harus memiliki “communication skill” dalam

menyampaikan “knowledge” atau pengetahuan yang dimilikinya

sebagai transfer “know how”-nya kepada tim work dan juga seorang

konsultan harus bisa memotivasi tim work dalam melaksanakan tugas-

tugas yang diberikan sehingga bisa men-drive up sistem manajemen

yang telah di atur sebelumnya.

b. Vendor

Vendor adalah orang-orang yang telah mengembangkan paket

dari Enterprice Resources Planning (ERP). Menurut Gaspersz (2001)

ERP merupakan sistem informasi berorientasi akuntansi (accounting-

oriented information system) untuk mengidentifikasi dan

merencanakan sumber-sumber daya lingkup perusahaan yang

Page 44: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

dibutuhkan guna memenuhi pesanan-pesanan pelanggan (customer

orders). Sistem ERP merupakan sistem manajemen manufaktur

berorientasi pelanggan (customer oriented manufacturing management

system) (APICS, 1998; Dykstra dan Cornelison, 1998). ERP

mengelola operasi dan fungsi-fungsi pendukung dari industri

manufaktur dengan harus memperhatikan sumber-sumber daya kritis

dari perusahaan.

Vendor adalah orang-orang yang telah menginvestasikan

banyak waktu dan usaha dalam penelitian terhadap solusi dari

implementasi ERP. Peranan dari para vendor adalah:

1) Para vendor harus menyediakan produk dan dokumentasi sesegera

mungkin setelah kontrak ditandatangani. Setelah software dikirim,

perusahaan dapat mengembangkan pelatihan dan melakukan

percobaan software serta membentuk tim implementasi. Vendor

bertanggung jawab untuk memperbaiki masalah yang ditemukan

oleh para tim implementasi, sehingga vendor harus memiliki

perwakilan di perusahaan yang secara langsung berhubungan

dengan tim implementasi tersebut.

2) Vendor menyedikan pelatihan kepada key user, orang yang akan

memegang peranan dalam implementasi sistem. Key user ini

adalah orang yang akan menegaskan, bagaimana software akan

membatu perusahaan, atau dapat juga dikatakan sebagai orang

Page 45: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

yang menjelaskan bagaimana cara kerja dari software dan

hardware ini.

Peranan vendor tidak berakhir dengan pelatihan, mereka juga

berperan dalam sebuah proyek penting untuk mendukung fungsinya

dan harus membuat bagaimana software dan hardware dapat

diwujudkan menjadi sistem di perusahaan. Dengan demikian vendor

mengerti benar perbedaan dari produk dan dapat membuat saran yang

tepat, serta meningkatkan kinerja dari sistem sehingga berdampak pada

kinerja perusahaan.

Implementasi yang sukses memberikan kepuasan kepada klien

yang lain, karena adanya perbaikan terus menerus yakni penyesuaian

kondisis nyata dengan kondisi sistem yang selalu didukung oleh

vendors. Mereka harus memastikan dan menjamin bahwa sistem yang

diaplikasikan semua secara global dan tim implementasi harus

melakukan pengecekan terhadap keberhasilan implementasi.

Manajemen harus yakin bahwa vendor akan selalu mendukung secara

berkelanjutan. Indikator yang digunakan oleh peneliti adalah kecepatan

respon vendor, memperbaiki kemauan dan penyerahan yang bagus dan

lain-lain. Jadi penjual akan terus berpartisipasi di semua tahap dalam

implementasi, kebanyakan dalam kemampuan dan partisipasi vendor

saat implementasi (Bailey dan Pearson, 1993; Yusuf, et al., 2004).

Page 46: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

c. Akuntan Luar

Akuntan adalah salah satu profesi yang terlibat langsung dalam

pengelolaan perusahaan. Keterlibatan akuntan mencakup dua pihak,

yaitu internal dan eksternal. Keterlibatan internal terjadi bila akuntan

menjadi salah satu bagian dari manajemen untuk melaksanakan fungsi

sebagai penyedia informasi keuangan yang disajikan dalam laporan

keuangan perusahaan. Keterlibatan eksternal akuntan adalah bila

akuntan menjalankan profesinya sebagai auditor yang bertugas untuk

melakukan pemeriksaan atas kewajaran laporan keuangan.

Profesi auditor dari para akuntan memainkan peran yang

penting karena mereka memverifikasi kewajaran informasi yang

mendasari dilakukannya berbagai macam transaksi bisnis pemakai

laporan keuangan. Tanpa kepercayaan terhadap kebenaran kondisi

keuangan suatu perusahaan, para investor akan ragu untuk membeli

saham suatu perusahaan terbuka dan pasar akan sulit tercipta (Tjager et

al., 2003).

Informasi akuntansi berbasis komputer berpengaruh terhadap

peran akuntan dalam SIA. Minimal seorang akuntan harus dapat

mengoperasikan komputer, karena profesi akuntan memiliki hubungan

yang sangat erat dalam SIA. Profesi akuntan sebagai akuntan publik

terutama memberikan jasa dalam bidang pemeriksaan akuntan

(auditing). Pekerjaan akuntan secara teknis sudah digantikan oleh

komputer sehingga ada tambahan waktu luang untuk membantu

Page 47: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

manajemen dalam pengambilan keputusan. Akuntan dapat

berkonsentrasi pada pengembangan dan pengendalian sistem yang

sedang berjalan. Dan hampir sebagian besar akuntan di era globalisasi

ini mempunyai akses pada komputer dan menjadi pengguna utama

komputer. Hal ini terjadi karena akuntan selain menyediakan informasi

yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan juga sekaligus

sebagai pemakai informasi.

Dalam SIA berbasis komputer, ada 3 pendekatan yang

dilakukan oleh akuntan dalam melakukan auditing (Robertson dan

Fredrick, 1985) dalam Astutin (2008):

1) Auditing Around The Computer.

Pemeriksaan dilakukan hanya disekitar komputer. Pendekatan ini

memperlakukan komputer dalam perusahaan sebagai black box.

Asumsi yang digunakan adalah apabila sampel keluaran dari suatu

sistem ternyata benar berdasarkan masukan sistem tadi, maka

pemrosesannya tentunya dapat diandalkan.

2) Auditing With The Computer.

Komputer telah dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam

pemeriksaan, seperti melakukan penulisan, perhitungan,

pembandingan dan sebagainya. Fasilitas program audit yang

berlaku umum untuk berbagai klien (Generalized Audit Softwarwe)

juga digunakan dalam pendekatan ini.

Page 48: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

3) Auditing Trough The Computer.

Akuntan memasukkan data kedalam komputer untuk diproses

hasilnya, kemudian dianalisis untuk memeriksa keandalan dan

kecermatan program komputer tersebut. Disini komputer tidak lagi

diperlakukan sebagai black box.

Dari ketiga pendekatan di atas, akuntan dalam melakukan

pemeriksaan akan lebih baik jika menggunakan auditing trough the

computer, karena dengan pendekatan ini akuntan tidak percaya

sepenuhnya terhadap sistem komputer perusahaan, tetapi juga

melakukan pengujian mengenai kehandalan keefektifan SIA dalam

perusahaan.

d. Lembaga Pemerintah

Peran lembaga pemerintah dalam keefektifan SIA juga tidak

perlu diragukan lagi. Dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK), pemerintah perlu mensosialisasikan penggunaan teknologi

informasi demi kemajuan perusahaan. Dalam penelitian ini, perlu

dilihat apakah lembaga pemerintah mempunyai pengaruh dalam

bidang teknologi informasi khususnya dalam menunjang keefektifan

Sistem Informasi Akuntansi bagi perusahaan.

Page 49: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

B. KERANGKA PEMIKIRAN

C. HIPOTESIS PENELITIAN

Kecanggihan SIA terhadap Keefektifan Sistem Informasi Akuntansi

Perusahaan akan menghasilkan lebih banyak keakuratan dan ketepatan

waktu informasi untuk pengambilan keputusan dengan melakukan investasi

pada teknologi informasi. Sesuai tingkat teknologi informasi dan kecanggihan

SIA telah ditemukan pengaruh positif dan signifikan pada kemampuan

perusahaan untuk menyelaraskan strategi TI dan strategi bisnis (Hussin et al.,

2002; Ismail dan King, 2007). Oleh karena itu, diharapkan bahwa perusahaan

dengan SIA yang lebih canggih akan memiliki derajat yang lebih tinggi.

Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut.

Keefektifan SIA

Kecanggihan SIA

Partisipasi Manajer

Pengetahuan SIA

Pengetahuan Akuntansi

Konsultan

Lembaga Pemerintah

Akuntan Luar

Vendor

Page 50: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

H1: Kecanggihan SIA akan memberikan pengaruh positif terhadap keefektifan

SIA.

Partisipasi Manajer dalam SIA terhadap Keefektifan Sistem Informasi

Akuntansi

Komitmen manajemen memainkan peran penting dalam pelaksanaan

SIA. Komitmen manajemen, seperti dalam bentuk partisipasi manajer dalam

SIA, dapat membawa SIA ke dalam penyelarasan sesuai dengan tujuan dan

strategi perusahaan (Jarvenpaa dan Ives, 1991 dalam Ismail dan King, 2009).

Lebih penting lagi, manajer memiliki otoritas untuk menjamin kecukupan

alokasi sumber daya dalam pelaksanaan SIA. Bentuk partisipasi ini dapat

meyakinkan pengguna untuk mengembangkan perilaku positif kedalam SIA,

dan kemudian keefektifan SIA dapat tercapai. Hipotesis penelitian dirumuskan

sebagai berikut.

H2 : Partisipasi manajer akan memberikan pengaruh positif terhadap

keefektifan SIA.

Pengetahuan SIA dan Akuntansi Manajer terhadap Keefektifan Sistem

Informasi Akuntansi

Penelitian Hussein (2002) menunjukkan bahwa pengetahuan SIA

manajer dapat meningkatkan keefektifan dalam pelaksanaan SIA. Manajer

yang memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi baru dapat memilih

teknologi yang benar untuk perusahaannya. Akuntansi merupakan komponen

Page 51: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

penting dalam sistem informasi modern, manajer baik dengan pengetahuan

SIA atau akuntansi berada dalam posisi lebih baik dibanding jika tidak

memiliki pengetahuan tersebut. Manajer dapat mengerti lebih baik tentang

kebutuhan informasi perusahaan dan menggunakan pengetahuannya untuk

menentukan apa yang dibutuhkan perusahaan. Hipotesis penelitian

dirumuskan sebagai berikut.

H3: Pengetahuan SIA akan memberikan pengaruh positif terhadap keefektifan

SIA.

H4: Pengetahuan akuntansi akan memberikan pengaruh positif terhadap

keefektifan SIA.

Ahli Luar terhadap Keefektifan Sistem Informasi Akuntansi

Salah satu faktor kunci kontribusi dalam pelaksanaan keefektifan SIA

adalah adanya ahli luar perusahaan, seperti konsultan dan vendor (Igbaria et

al., 1997; Thong, 1999; 2001; DeGuinea et al., 2005) dalam Ismail (2009).

Perusahaan juga membutuhkan ahli luar seperti profesi akuntan untuk

memberikan pengetahuan mengenai masalah penyajian kewajaran laporan

keuangan. Lembaga pemerintah juga bertanggung jawab dalam menjaga

kestabilan pertumbuhan ekonomi dengan melakukan pengawasan terhadap

perusahaan-perusahaan di Indonesia, seperti dalam hal pemanfaatan sumber

daya ekonomi dalam bidang IPTEK. Adanya ahli luar dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan untuk dapat mengetahui informasi dan kapasitas

Page 52: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

pemrosesan informasi, sehingga diharapkan dapat mencapai keefektifan SIA

perusahaan. Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut.

H5: Peran konsultan akan memberikan pengaruh positif terhadap keefektifan

SIA.

H6: Peran vendor akan memberikan pengaruh positif terhadap keefektifan

SIA.

H7: Peran akuntan akan memberikan pengaruh positif terhadap keefektifan

SIA.

H8: Peran lembaga pemerintah akan memberikan pengaruh positif terhadap

keefektifan SIA.

Page 53: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan

data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang ditujukan

kepada responden, dalam hal ini manajer menengah yang menggunakan

Sistem Informasi Akuntansi pada industri manufaktur di Surakarta dan juga

melalui wawancara dengan pihak terkait. Sedangkan data sekunder adalah

dengan cara mempelajari jurnal-jurnal serta karya tulis lain yang berhubungan

dengan penelitian ini.

B. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan sekumpulan individu atau objek penelitian yang

memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal

tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok unit analisis atau objek

pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh manajer menengah pada perusahaan

manufaktur di Surakarta. Yang dianggap manajer menengah pada perusahaan

adalah mereka yang memiliki jabatan manajer menengah atau setingkat

dengan manajer menengah (Sayekti, 2002 dalam Andiyono, 2005). Alasan

dipilih manajer menengah adalah karena manajer menengah memegang

Page 54: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

peranan penting dalam pengambilan keputusan. Peranan tersebut menjadi

penting karena mereka berhubungan langsung dengan atasan dan bawahan.

Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki

karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi tersebut.

Sampel yang digunakan adalah individu, dimana terfokus pada satu objek

yaitu manajer menengah pada industri manufaktur. Metode sampling yang

digunakan adalah Purposive Sampling. Dalam penentuan jumlah sampel yang

akan digunakan, peneliti mengacu pada Rule of Thumb yang dikemukakan

oleh Roscoe dalam Sekaran (2000), antara lain:

1. Jumlah sampel yang tepat, sesuai pada penelitian ini yaitu 30< x <500.

2. Jika sampel dibagi ke dalam beberapa sub sampel, maka jumlah sampel

minimum adalah 30 atau setiap kelompok sub sampel.

C. Pengukuran Variabel

Variabel-variabel penelitian dalam penelitian ini, meliputi:

1. Keefektifan SIA

Dengan menggunakan instrumen dari DeLone and McLean’s

(1992), responden diberikan pertanyaan dengan memberikan empat point

skala likert untuk mengindikasikan tingkatan keefektifan kualitas sistem

SIA, kualitas informasi, informasi yang digunakan, kepuasan pengguna,

dampak individual, dan dampak bagi perusahaan.

Page 55: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

2. Kecanggihan SIA

Kecanggihan SIA diartikan sebagai jumlah penggunaan aplikasi SIA

yang digunakan untuk peningkatan perusahaan. Responden akan diberikan

pertanyaan untuk mengindikasikan kenapa mereka menggunakan atau

tidak 18 aplikasi SIA. Untuk mengukur tingkatan kecanggihan SIA,

pengukuran agregat digunakan dengan memberikan nilai aplikasi yang

dibuat untuk merepresentasikan jumlah aplikasi yang digunakan oleh

perusahaan. Nilai dari kecanggihan SIA antara 1 sampai dengan 18.

3. Partisipasi Manajer

Dalam penelitian ini, partisipasi manajer dalam pelaksanaan SIA

diukur dengan menggunakan instrumen yang sama oleh Hussein et al.

(2002). Instrumen ini menggunakan empat point skala likert.

4. Pengetahuan SIA

Dalam penelitian ini, pengetahuan SIA manajer menggunakan daftar

dari 7 aplikasi yang secara umum ditemukan dalam perusahaan.

Responden diberikan pertanyaan yang mengindikasikan tingkat

pengetahuan mereka dalam pemrosesan kata, spreadsheet, database,

Aplikasi Dasar Akuntansi, e-mail, internet dan Computer Assisted

production Management. Pengukuran menggunakan instrumen yang

digunakan oleh Ismail (2009). Instrumen ini menggunakan empat point

skala likert.

Page 56: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

5. Pengetahuan Akuntansi

Seperti halnya lingkup pada pengetahuan SIA, responden diberikan

pertanyaan yang mengindikasikan tingkat pengetahuan mereka yang

berhubungan dengan teknik akuntansi keuangan dan teknik akuntansi

manajemen. Pengukuran menggunakan instrumen yang digunakan oleh

Ismail (2009). Instrumen ini menggunakan empat point skala likert.

6. Ahli luar

Kuesioner ditanyakan kepada responden untuk mengidentifikasi

penasehat luar yang digunakan oleh perusahaannya (seperti: konsultan,

vendor, akuntan luar, dan lembaga pemerintah). Kemudian mereka

diberikan pertanyaan untuk menilai keefektifannya, dengan empat point

skala likert.

D. Teknik Pengujian Kualitas Data

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Keabsahan

suatu hasil penelitian sosial sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan.

Apabila alat ukur yang dipakai tidak valid dan atau tidak dapat dipercaya,

maka hasil penelitian yang dilakukan tidak akan menggambarkan keadaan

yang sesungguhnya. Dalam mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam

pengujian, yaitu uji validitas (test of validity) dan uji reliabilitas (test of

reliability) untuk menguji kesungguhan jawaban responden.

Page 57: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

1. Uji Validitas (Test of Validity)

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang

telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas

berguna untuk menentukan seberapa cermat suatu alat melakukan fungsi

ukurannya. Alat ukur validitas yang tinggi berarti mempunyai varian

kesalahan yang kecil, sehingga memberikan keyakinan bahwa data yang

terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya. Dalam penelitian ini uji

validitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Construct Validity,

yang merupakan konsep pengukuran validitas dengan cara menguji suatu

instrumen dalam mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan

(Novivanti, 2007). Pengujian validitas akan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Pearson yang mengkorelasikan scor per item dengan

scor totalnya.

2. Uji Reliabilitas (Test of Reliability)

Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan atau pernyataan

yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data

pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau

konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari

sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji

keandalan dilakukan terhadap pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-

pernyataan yang sudah valid. Untuk menguji stabilitas pertanyaan dalam

suatu faktor, maka menggunakan formula Cronbach's Alpha. Instrumen

Page 58: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

yang dipakai dalam variabel dikatakan handal jika Cronbach’s Alpha lebih

besar 0,60 (Sekaran, 2000).

E. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan pengujian

untuk mendeteksi ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi klasik atas

persamaan regresi. Pengujian asumsi klasik yang akan digunakan, meliputi:

1. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen dan dependen mempunyai distribusi data

normal atau tidak. Alat yang digunakan yaitu Kolmogorov Smirnov yang

merupakan goodness of fit yang dilaksanakan dengan membandingkan

score observasian dengan suatu sebaran teoritis tertentu. Uji ini

menetapkan apakah score dalam sampel dianggap berasal dari populasi

yang sama dengan distribusi teoritis tertentu. Apabila nilai Sig hitung >

0,05 maka data berdistribusi normal, namun jika Sig hitung ≤ 0,05 maka

data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan

lain. Jika tetap maka disebut homokedastisitas, sedangkan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Metode yang digunakan yaitu Metode

Scatterplot. Ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat dari adanya

Page 59: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

penyebaran atau pengumpulan plot-plot dalam gambar. Jika tidak terjadi

heteroskedastisitas maka gambar plot akan menyebar di atas dan di bawah

sumbu 0 serta tidak membentuk suatu pola tertentu (seperti: mengumpul

dan menyamping), begitu juga sebaliknya jika gambar plot tidak berada di

atas dan di bawah sumbu 0 serta membentuk suatu pola tertentu maka

terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Auto Korelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah sebuah model

regresi linier terdapat korelasi antar anggota-anggota dari serangkaian

pengamatan. Autokorelasi merupakan korelasi antar anggota serangkaian

observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang (Gujarati, 1997)

dalam Nugroho (2007). Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini

dideteksi dengan menggunakan Uji Durbin Watson. Ukuran yang

digunakan untuk menyatakan ada tidaknya autokorelasi yaitu apabila nilai

statistik Durbin Watson mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa

data tersebut tidak memiliki autokorelasi.

4. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas merupakan hubungan variabel independen

terhadap variabel independen lain, yang menyebabkan varian (standar

error) koefisien regresi tidak akan signifikan berbeda dengan nol. Untuk

menguji multikoliniearitas, dilakukan dengan melihat nilai Variance

Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Apabila nilai VIF lebih besar 10

maka dalam model regresi berganda terjadi multikolinearitas.

Page 60: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

F. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis 1 s/d 8 menggunakan Analisis Regresi Berganda

untuk mengetahui pengaruh variabel independen, seperti: kecanggihan SIA,

partisipasi manajer, pengetahuan SIA, pengetahuan akuntansi, keefektifan

konsultan, keefektifan vendor, keefektifan akuntan luar, serta keefektifan

lembaga pemerintah terhadap variabel dependen yaitu keefektifan SIA.

Analisis Regresi Berganda ini merupakan salah satu alat uji yang

digunakan pada analisis data dalam ilmu sosial (Bryman dan Cramer, 2001).

Alat uji ini dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel

dependen dengan beberapa variabel independen. Tujuan dari analisis ini untuk

memprediksi perubahan pada variabel dependen dalam merespon perubahan

yang disebabkan oleh variabel independen.

Model Regresi:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7+

b8 X8 + e.

Keterangan:

Y = Variabel keefektifan SIA,

a = Konstanta,

b = Koefisien regresi,

X1 = Variabel kecanggihan SIA,

X2 = Variabel partisipasi manajer,

X3 = Variabel pengetahuan SIA,

X4 = Variabel pengetahuan akuntansi,

Page 61: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

X5 = Variabel keefektifan konsultan,

X6 = Variabel keefektifan vendor,

X7 = Variabel keefektifan akuntan luar,

X8 = Variabel keefektifan lembaga pemerintah, dan

e = Error.

G. Kriteria Pengujian Hipotesis

Pengukuran hipotesis dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi

dari tiap-tiap variabel yang diuji menunjukkan bentuk hubungan antar

variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara

nilai probabilitas (Sig.) dengan tingkat signifikansinya (a). Pengujian

dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%. Jika probabilitas (Sig.) lebih besar

dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen. Adapun jika probabilitas (Sig.) lebih

kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel independen memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian hipotesis sebagai

berikut:

§ Jika (P) t-hit > 0,05, maka Ho diterima.

§ Jika (P) t-hit < 0,05, maka Ho ditolak.

Page 62: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keefektifan SIA

dengan delapan faktor yang mempengaruhinya, seperti: kecanggihan SIA,

partisipasi manajer dalam implementasi SIA, pengetahuan SIA, pengetahuan

akuntansi, keefektifan konsultan, keefektifan vendor, keefektifan akuntan luar,

serta keefektifan lembaga pemerintah. Instrumen yang digunakan untuk

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebar kepada

manajer menengah yang menggunakan SIA pada perusahaan manufaktur di

Surakarta. Periode pengumpulan data adalah Februari sampai Maret 2010.

Pembahasan pada bab ini mengenai diskripsi data beserta analisis data dan

interprestasinya.

A. Deskripsi Data

Data primer diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan

kepada responden melalui kuesioner, dari 70 jumlah kuesioner disebarkan,

diperoleh pengembalian sebanyak 52 buah (74%) dengan sampel layak uji

sejumlah 43 buah (61%). Sisanya sebanyak 9 buah (13%) tidak disertakan

dalam analisis karena jawaban responden tidak lengkap. Dengan demikian ada

43 buah (61%) jawaban responden yang digunakan dalam analisis data.

Gambaran mengenai penyebaran dan penerimaan kuesioner dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 63: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV.1

Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner

Jumlah Persentase

Kuesioner yang disebar 70 100%

Kuesioner yang kembali 52 74%

Kuesioner tidak dapat diolah 9 13%

Kuesioner yang dapat diolah 43 61%

Sumber : data primer diolah Deskripsi karakteristik responden yang menjadi sampel penelitian ini

ditabulasikan pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel IV.2

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 9 20,9%

Perempuan 34 79,1%

Total 43 100 %

Sumber : data primer diolah

Dari seluruh responden yang berjumlah 43 orang, 9 orang (20,9%)

berjenis kelamin laki-laki dan 34 orang (79,1%) adalah perempuan.

Tabel IV.3

Umur Responden

Umur Responden Jumlah Persentase

Kurang dari 30 tahun 15 34,9%

30 tahun – 39 tahun 20 46,5%

40 tahun – 49 tahun 8 18.6%

50 tahun ke atas - 0 %

Total 43 100 %

Sumber : data primer diolah

Page 64: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Dari tabel di atas, ternyata responden paling banyak berumur antara

30 tahun – 39 tahun sejumlah 20 orang ( 46,5%), selanjutnya umur kurang

dari 30 tahun sejumlah 15 orang (34,9%), dan kemudian berumur antara 40

tahun– 49 tahun sejumlah 8 orang (18,6%).

Tabel IV.4

Jabatan Responden

Jabatan Responden Jumlah Persentase

Staf Akuntansi 26 60%

Staf IT 17 40%

Total 43 100%

Sumber : data primer

Dari tabel di atas, ternyata responden paling banyak memiliki jabatan

sebagai Staf Akuntansi yaitu sebanyak 26 orang (60%), sedangkan yang

memiliki jabatan sebagai Staf IT sebanyak 17 orang (40%).

Tabel IV.5

Masa Jabatan Responden

Masa Jabatan Responden Jumlah Persentase

≤ 3 tahun 11 25,6%

4 -6 tahun 24 55,8%

7-9 tahun 5 11,6%

³ 10 tahun 3 7,0%

Total 43 100 %

Sumber : data primer

Masa jabatan responden bervariasi, untuk masa jabatan kurang dari 3

tahun sebanyak 11 orang (25,6%), 4 – 6 tahun sebanyak 24 orang (55,8%),

7-9 tahun 5 orang (11,6%), dan lebih dari 10 tahun sebanyak 3 orang

(7,0%).

Page 65: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV.6

Tingkat Pendidikan Responden

Jabatan Responden Jumlah Persentase

Diploma 1 1 2,3 %

Diploma 3 23 53,5 %

Strata 1 19 44,2 %

Total 43 100 %

Sumber : data primer Latar belakang pendidikan responden terdiri dari berbagai jenjang

pendidikan, responden dengan tingkat pendidikan Diploma 1 berjumlah 1

orang (2,3%), Diploma 3 berjumlah 23 orang (53,5%), Strata 1 berjumlah

19 orang (44,2%).

B. Pengujian Instrumen Penelitian

Data dari kuesioner yang sudah dijawab oleh responden, dikumpulkan

dan kemudian ditabulasi sesuai keperluan. Setelah data ditabulasi, kemudian

dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Data yang dianalisis harus valid dan

reliabel, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan misalnya dalam

pengukuran variabel yang diteliti dan adanya faktor eksternal yang tidak dapat

dikendalikan oleh peneliti, misalnya jawaban asal-asalan atau ketidakjujuran

responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Untuk memperkecil

kemungkinan kesalahan tersebut, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas untuk variabel partisipasi manajer dalam SIA

memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Page 66: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV.7

Hasil Uji Validitas Partisipasi Manajer

Pertanyaan r p Interprestasi

1 0,705** 0,00 Valid

2 0,654** 0,00 Valid

3 0,720** 0,00 Valid

4 0,846** 0,00 Valid

5 0,805** 0,00 Valid

Sumber: print out SPSS ** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel IV.7 menunjukkan

bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan

untuk mengukur variabel partisipasi manajer dalam SIA menunjukkan

besarnya probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh

pertanyaan yang digunakan dalam mengukur partisipasi manajer dalam SIA

dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas.

Pengujian validitas untuk variabel pengetahuan SIA manajer

memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Page 67: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV.8

Hasil Uji Validitas Pengetahuan SIA

Pertanyaan r p Interprestasi

1 0,615** 0,00 Valid

2 0,759** 0,00 Valid

3 0,538** 0,00 Valid

4 0,697** 0,00 Valid

5 0,766** 0,00 Valid

6 0,754** 0,00 Valid

7 0,764** 0,00 Valid

Sumber: print out SPSS ** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel IV.8 menunjukkan bahwa

dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan untuk

mengukur variabel pengetahuan SIA menunjukkan besarnya probabilitas (p)

kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh seluruh pertanyaan yang

digunakan dalam mengukur menunjukkan variabel pengetahuan SIA dapat

diikutsertakan dalam uji reliabilitas.

Pengujian validitas untuk variabel pengetahuan akuntansi

memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Page 68: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV.9

Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi

Pertanyaan r p Interprestasi

1 0,649** 0,00 Valid

2 0,684** 0,00 Valid

3 0,783** 0,00 Valid

4 0,866** 0,00 Valid

5 0,903** 0,00 Valid

6 0,756** 0,00 Valid

Sumber: print out SPSS ** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel IV.9 menunjukkan bahwa

dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan untuk

mengukur variabel pengetahuan akuntansi menunjukkan besarnya

probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh pertanyaan

yang digunakan dalam mengukur menunjukkan variabel pengetahuan

akuntansi dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas.

Pengujian validitas untuk variabel keefektifan konsultan

memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Tabel IV.10

Hasil Uji Validitas Keefektifan Konsultan

Pertanyaan r p Interprestasi

1 0,988** 0,00 Valid

2 0,986** 0,00 Valid

Sumber: print out SPSS ** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Page 69: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel IV.10 menunjukkan

bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan

untuk mengukur variabel keefektifan konsultan menunjukkan besarnya

probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh pertanyaan

yang digunakan dalam mengukur menunjukkan variabel keefektifan

konsultan dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas.

Pengujian validitas untuk variabel keefektifan vendor memberikan

hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Tabel IV.11

Hasil Uji Validitas Keefektifan Vendor

Pertanyaan r p Interprestasi

1 0,994** 0,00 Valid

2 0,992** 0,00 Valid

Sumber: print out SPSS ** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel IV.11 menunjukkan

bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan

untuk mengukur variabel keefektifan vendor menunjukkan besarnya

probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh pertanyaan

yang digunakan dalam mengukur menunjukkan variabel keefektifan vendor

dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas.

Pengujian validitas untuk variabel keefektifan akuntan luar

memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Page 70: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV.12

Hasil Uji Validitas Keefektifan Akuntan Luar

Pertanyaan r p Interprestasi

1 0,994** 0,00 Valid

2 0,993** 0,00 Valid

Sumber: print out SPSS ** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel IV.12 menunjukkan

bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan

untuk mengukur variabel keefektifan akuntan luar menunjukkan besarnya

probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh pertanyaan

yang digunakan dalam mengukur menunjukkan variabel keefektifan

akuntan luar dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas.

Pengujian validitas untuk variabel keefektifan lembaga pemerintah

memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Tabel IV.13

Hasil Uji Validitas Keefektifan Lembaga Pemerintah

Pertanyaan r p Interprestasi

1 0,992** 0,00 Valid

2 0,992** 0,00 Valid

Sumber: print out SPSS ** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel IV.13 menunjukkan

bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan

untuk mengukur variabel keefektifan lembaga pemerintah menunjukkan

besarnya probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh

Page 71: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

pertanyaan yang digunakan dalam mengukur menunjukkan variabel

keefektifan lembaga pemerintah dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas.

Pengujian validitas untuk variabel keefektifan SIA memberikan hasil

berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Tabel IV.14

Hasil Uji Validitas Keefektifan SIA

Pertanyaan r p Interprestasi

1 0,732** 0,00 Valid

2 0,746** 0,00 Valid

3 0,839** 0,00 Valid

4 0,624** 0,00 Valid

5 0,756** 0,00 Valid

6 0,757** 0,00 Valid

Sumber: print out SPSS ** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel IV.14 menunjukkan

bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan

untuk mengukur variabel keefektifan SIA menunjukkan besarnya

probabilitas (p) seluruh pertanyaan kurang dari 0,05. Dengan demikian,

seluruh pertanyaan tersebut dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas.

2. Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas memberikan hasil berupa data yang

ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Page 72: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV. 15

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Interprestasi

Keefektifan SIA 0,8372 Baik

Partisipasi manajer 0,7927 Baik

Pengetahuan SIA 0,8267 Baik

Pengetahuan akuntansi 0,8626 Baik

Keefektifan konsultan 0,9727 Baik

Keefektifan vendor 0,9836 Baik

Keefektifan akuntan luar 0,9864 Baik

Keefektifan lembaga pemerintah 0,9836 Baik

Sumber: print out SPSS

Dari data yang dihasilkan oleh uji reliabilitas dapat disimpulkan

bahwa variabel keefektifan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan SIA,

pengetahuan akuntansi, keefektifan konsultan, keefektifan vendor,

keefektifan akuntan luar, dan keefektifan lembaga pemerintah dalam

penelitian ini memiliki reliabilitas yang masuk dalam kategori “baik”

karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.

C. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas untuk masing-masing regresi memberikan hasil

berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Page 73: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV.16

Hasil Uji Normalitas

Model K-SZ p Interpretasi

1 1,095 0,181 Berdistribusi normal

a.Variabel independen: kecanggihan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan SIA, pengetahuan akuntansi, keefektifan konsultan, keefektifan vendor, keefektifan akuntan luar, keefektifan lembaga pemerintah.

b.Variabel dependen : keefektifan SIA. Sumber: print out SPSS

Dari hasil uji Kolmogorov Smirnov untuk keseluruhan variabel, yaitu

variabel keefektifan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan SIA,

pengetahuan akuntansi, keefektifan konsultan, keefektifan vendor,

keefektifan akuntan luar, dan keefektifan lembaga pemerintah

menunjukkan nilai p sebesar 0,181 lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa keseluruhan variabel berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas untuk masing-masing regresi

memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel sebagai

berikut ini.

Page 74: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Tabel IV.17

Hasil Uji Multikolinearitas

Collinerity Statistics Variabel

Tollerance VIF

Interprestasi

Keefektifan SIA - Kecanggihan SIA

0,819 1,220 Tidak terjadi multikolinearitas

Keefektifan SIA –Partisipasi Manajer

0,827 1,209 Tidak terjadi multikolinearitas

Keefektifan SIA -Pengetahuan SIA

0,559 1,790 Tidak terjadi multikolinearitas

Keefektifan SIA –Pengetahuan Akuntansi

0,648 1,543 Tidak terjadi multikolinearitas

Keefektifan SIA –Keefektifan Konsultan

0,640 1,563 Tidak terjadi multikolinearitas

Keefektifan SIA –Keefektifan Vendor

0,473 2,113 Tidak terjadi multikolinearitas

Keefektifan SIA – Akuntan Luar

0,360 2,778 Tidak terjadi multikolinearitas

Keefektifan SIA – Keefektifan Lembaga Pemerintah

0,714 1,401 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber: print out SPSS

Hasil pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai

toleransi (tolerance) seluruh regresi lebih dari 0,1 dan nilai VIF (Variance

Inflation Factor) kurang dari 10, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas dalam penelitian ini.

3. Uji Autokolerasi

Pengujian autokorelasi memberikan hasil berupa data yang

ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Page 75: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Scatterplot

Dependent Variable: Efektivitas SIA

Regression Standardized Residual

3210-1-2-3

Reg

ress

ion

Sta

ndar

dize

d P

redi

cted

Val

ue

3

2

1

0

-1

-2

-3

Tabel IV.18

Hasil Uji Autokorelasi

Model

R R Square

Adj R Square

Std Error of Estimate

D-W Interprestasi

1 0,731 0,535 0,425 0,467 2,045 Tidak ada autokolerasi

a. Predictors: (Constant), kecanggihan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan SIA, pengetahuan akuntansi, keefektifan konsultan, keefektifan vendor, keefektifan akuntan luar, keefektifan lembaga pemerintah.

b. Variabel dependen: Keefektifan SIA. Sumber: print out SPSS

Hasil pengujian autokorelasi untuk regresi berganda di atas,

menunjukkan bahwa angka Durbin Watson (D-W) sebesar 2,045. Hal ini

berarti angka D-W lebih besar dari 1,958 sehingga tidak menunjukkan

adanya autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas untuk regresi berganda memberikan

hasil berupa data yang ditunjukkan dalam gambar berikut ini.

Gambar IV.1

Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Scatterplot

Dependent Variable: Keefektifan SIA

Page 76: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Gambar di atas menunjukkan penyebaran plot-plot yang berada di

atas dan di bawah sumbu 0 serta plot-plot tersebut tidak membentuk suatu

pola tertentu, sehingga dalam penelitian ini tidak terjadi

heteroskedastisitas.

D. PENGUJIAN HIPOTESIS

Dalam penelitian ini, keseluruhan hipotesis (H1-H8) diuji dengan

menggunakan Uji Regresi Berganda, untuk mengetahui pengaruh variabel

independen, seperti: kecanggihan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan SIA,

pengetahuan akuntansi, keefektifan konsultan, keefektifan vendor,

keefektifan akuntan luar, serta keefektifan lembaga pemerintah terhadap

variabel dependen yaitu keefektifan SIA. Hasil analisis regresi berganda

digambarkan pada tabel berikut :

Tabel IV.19

Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Koefisien Regresi

t Sig

X1 Kecanggihan SIA 0,000 0,012 0,991

X2 Partisipasi Manajer 0,436 3,138 0,004*

X3 Pengetahuan SIA 0,031 0,160 0,874

X4 Pengetahuan Akuntansi 0,489 2,972 0,005*

X5 Keefektifan Konsultan 0,035 0,591 0,558

X6 Keefektifan Vendor 0,048 0,563 0.577

X7 Keefektifan Akuntan Luar 0,175 2,108 0,042*

X8 Keefektifan Lembaga Pemerintah 0,101 1,010 0,320

R=0,731 R2=0,535 Adj R2=0,425 F=4,888

Sumber: print out SPSS

** Signifikan pada level 0,01 * Signifikan pada level 0,05

Page 77: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Hasil pengujian pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel

kecanggihan SIA (X1) tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap

keefektifan SIA sehingga H1 ditolak. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dihasilkan oleh Ismail (2009) dimana kecanggihan SIA

tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap keefektifan SIA. Hasil tidak

signifikan ini memang tidak diharapkan (Sien 2001 dalam Ismail 2009).

Variabel partisipasi manajer (X2) menunjukkan pengaruh positif

terhadap keefektifan SIA sehingga H2 diterima pada tingkat signifikansi

0,05. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Jarvenpaa dan

Ives (1991) dan Ismail (2009), dimana dalam penelitian mereka, partisipasi

manajer tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap keefektifan SIA.

Variabel pengetahuan SIA (X3) menunjukkan pengaruh negatif

terhadap keefektifan SIA sehingga H3 ditolak. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2009) dimana tingkat

pengetahuan manajer tentang SIA tidak menunjukkan pengaruh positif

terhadap keefektifan SIA.

Variabel pengetahuan akuntansi (X4), menunjukkan pengaruh

positif terhadap keefektifan SIA, sehingga H4 diterima pada tingkat

signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan Ismail (2009), dimana dalam penelitiannya, pengetahuan

akuntansi menunjukkan pengaruh positif terhadap keefektifan SIA.

Variabel keefektifan konsultan (X5) menunjukkan pengaruh

negatif terhadap keefektifan SIA sehingga H5 ditolak. Hasil penelitian ini

Page 78: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2009) dimana

keefektifan konsultan tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap

keefektifan SIA.

Variabel keefektifan vendor (X6) menunjukkan pengaruh negatif

terhadap keefektifan SIA sehingga H6 ditolak. Hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2009) dimana dalam

penelitiannya keefektifan vendor menunjukkan pengaruh positif terhadap

keefektifan SIA.

Variabel keefektifan akuntan luar (X7) menunjukkan pengaruh

positif terhadap keefektifan SIA sehingga H7 diterima pada tingkat

signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Ismail (2009) dimana keefektifan akuntan luar

menunjukkan pengaruh positif terhadap keefektifan SIA. Hal tersebut

berarti bahwa akuntan luar memiliki kemampuan lebih mengenai klien dan

bisnis kliennya dan dapat membantu dalam pelaksanaan SIA yang lebih

efektif sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

Variabel keefektifan lembaga pemerintah (X8) menunjukkan

pengaruh negatif terhadap keefektifan SIA sehingga H8 ditolak. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2009)

dimana dalam penelitiannya keefektifan lembaga pemerintah

menunjukkan pengaruh negatif terhadap keefektifan SIA.

Page 79: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian ini mengambil objek pada perusahaan manufaktur di wilayah

Surakarta. Berdasarkan hasil analisis data pada Bab IV, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut ini.

1. Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa kecanggihan SIA

berpengaruh negatif terhadap keefektifan SIA sehingga H1 ditolak, yang

berarti bahwa dengan aplikasi-aplikasi SIA yang digunakan oleh

perusahaan tidak menjamin keefektifan SIA perusahaan.

2. Pengujian hipotesis ke dua menunjukkan bahwa partisipasi manajer

berpengaruh positif terhadap keefektifan SIA sehingga H2 diterima, yang

berarti bahwa partisipasi manajer mempunyai peran penting dalam

pelaksanaan SIA demi tercapainya keefektifan SIA.

3. Pengujian hipotesis ke tiga menunjukkan bahwa pengetahuan SIA

berpengaruh negatif terhadap keefektifan SIA sehingga H3 ditolak, yang

berarti bahwa manajer yang mengerti kebutuhan informasi perusahaan

melalui SIA belum tentu dapat menjamin keefektifan SIA perusahaan

tersebut.

4. Pengujian hipotesis ke empat menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi

berpengaruh positif terhadap keefektifan SIA sehingga H4 diterima, yang

berarti bahwa manajer dengan tingkat pengetahuan akuntansi yang lebih

Page 80: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

baik dibanding jika tidak memiliki pengetahuan tersebut dapat membantu

perusahaan dalam mencapai keefektifan SIA.

5. Pengujian hipotesis ke lima menunjukkan bahwa keefektifan konsultan

berpengaruh negatif terhadap keefektifan SIA sehingga H5 ditolak, yang

berarti bahwa perusahaan yang menggunakan jasa konsultan belum dapat

menjamin perusahaannya mencapai keefektifan SIA.

6. Pengujian hipotesis ke enam menunjukkan bahwa keefektifan vendor

berpengaruh negatif terhadap keefektifan SIA sehingga H6 ditolak, yang

berarti bahwa perusahaan yang menggunakan jasa vendor sebagai

penyedia sistem belum dapat menjamin perusahaannya mencapai

keefektifan SIA.

7. Pengujian hipotesis ke tujuh menunjukkan bahwa keefektifan akuntan luar

mempunyai pengaruh positif terhadap keefektifan SIA sehingga H7

diterima, yang berarti bahwa perusahaan yang menggunakan jasa akuntan

luar dapat menyajikan laporan keuangan secara wajar, sehingga

keefektifan SIA dapat tercapai.

8. Pengujian hipotesis ke delapan menunjukkan bahwa keefektifan lembaga

pemerintah mempunyai pengaruh negatif terhadap keefektifan SIA

sehingga H8 ditolak, yang berarti peran lembaga pemerintah belum dapat

membantu perusahaan dalam mencapai keefektifan SIA.

Page 81: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

B. KETERBATASAN DAN SARAN

1. KETERBATASAN

Dalam penelitian ini, peneliti mengakui adanya beberapa keterbatasan

yang mungkin dapat menimbulkan gangguan pada hasil penelitian.

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:

1) Kemungkinan terjadi responden bias yang dapat disebabkan

ketidakjujuran responden atau ketidakseriusan responden dalam

menjawab pertanyaan yang mungkin disebabkan karena situasi dan

kondisi responden yang berbeda-beda sehingga menyebabkan jawaban

responden tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya.

2) Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur di Surakarta,

sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk perusahaan

manufaktur di wilayah lain ataupun jenis industri lain, seperti jasa,

dagang atau sektor publik.

3) Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh

Ismail (2009) yang mengambil objek penelitian perusahaan

manufaktur di Malaysia. Penelitian ini menggunakan variabel yang

sama dengan penelitian Ismail, sehingga kemungkinan variabel

tersebut tidak cocok atau sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia.

2. SARAN

Dari keterbatasan yang dikemukakan di atas, maka penulis memberikan

berbagai saran untuk penelitian selanjutnya, antara lain:

Page 82: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

a) Untuk penelitian selanjutnya perlu ditambahkan metode wawancara

secara langsung dalam upaya pengumpulan data untuk menghindari

kemungkinan responden tidak objektif dalam mengisi kuesioner.

b) Penelitian ini hanya terbatas pada industri manufaktur di Surakarta,

untuk penelitian selanjutnya dapat menambah objek penelitian di

wilayah lain ataupun pada jenis industri lain, seperti jasa, dagang,

atau sektor publik sehingga hasilnya dapat digeneralisasi.

Page 83: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Shannon W. and William N. Lanen. 2002. Using Electronic Data

Interchange (EDI) to Improve the Efficiency of Accounting Transactions. The Accounting Review, Vol. 77, No.4, pp 703-729.

Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. 2002. Management Control System.

Jakarta: Salemba Empat. Ardhinata, Darwin. 2006. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi dan

Partisipasi Manajer dalam Pengembangan Sistem terhadap Perilaku Manajer pada Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur di Kota Surakarta. Skripsi.

Bandi. 2006. Pengaruh Respon Perusahaan dalam Investasi Teknologi Informasi

terhadap Kinerja Perusahaan: Strategi Bisnis, Kematangan Teknologi Informasi dan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Anteseden. Simposium Nasional Akuntansi XI Padang.

Ekayani, Ni Nengah Seri dkk. 2005. Analisis Kontribusi Nilai Teknologi

Informasi terhadap Kinerja Proses Bisnis dan Dinamika Bersaing. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.

Febria, Indra. 2009. Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Jasapura Angkasa

Boga. www.worldfriend.com. Gaspersz, Vincent. 2001. Desain Sistem manufaktur Menggunakan ERP System:

Suatu Pendekatan Praktis. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 1, No. 6, pp. 77-88. Handayani, Rini. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 9, No. 2, pp. 76-87.

Hutagalung, Megawati. 2006. Pengaruh Kompetisi Pasar dan Computer Aided

Manufacturing terhadap Penggunaan Multiple Performance Measures. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 8, No. 4, pp. 13-23.

Iman, Nofie dan Jogiyanto (2006). Pengaruh Penyelarasan Strategik terhadap

Kinerja Organisasi pada Sektor Perbankan di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XI Padang.

Ismail, Noor Azizi and King. 2005. Firm Performance and AIS alignment in

Malaysian SMEs. International Journal of Accounting Information Systems, pp. 241-259.

Page 84: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Ismail, Noor Azizi. 2009. Factor Influencing AIS Effectiveness Among Manufacturing SMEs: Evidence from Malaysia. The Electronic Journal on Information Systems in Developing Countries. pp. 1-19.

Jusup, AL Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Jilid: 1& 2. Yogyakarta: STIE

YKPN. Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo. Lestari, Baiq Anggun Hilendry dan Zulaikha. 2002. Pengaruh Information

Teknologi Reladness terhadap Kinerja Perusahaan dan Knowledge Management Capability sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi X.

Lukito, Edy dan Yefta Andi Kus Noegroho. 2008. Pengaruh Informasi Akuntansi

terhadap Kinerja Manajer dengan Ketidakpastian Lingkungan dan Strategi Bisnis sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.8, pp. 85-94.

Maharsi, Sri. 2000. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi terhadap

Bidang Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 2, No. 2, pp. 52-62.

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Edisi 3.

Jakarta: Salemba Empat. Prabowo, Ronny. 2005. Investasi Teknologi Informasi dan Kinerja Keuangan:

Aplikasi Data Envelopment Analysis (DEA) pada Perusahaan yang Sukses Melakukan Investasi Teknologi Informasi. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.

Ratnasari, Maria M. 2000. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan

terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar. Skripsi.

Sekaran, Uma. 2002. Research Methods for Business. Edisi 4. Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE. Widhiyani, Ni Luh Sari. 2007. Desain Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Berbasis Komputer pada Perusahaan Konstruksi. Buletin Studi Ekonomi, Vol 12. No, 2.

Page 85: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup

Widowati, Endah dan Didi Achjari. 2004. Pengukuran Konsep Efektivitas Sistem Informasi: Penelitian Pendahuluan. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.

Yuniawati, Rani Dwi dan I Made Narsa. 2003. Pengaruh Interaksi antara Total

Quality Manajemen dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal akuntansi & Keuangan, Vol.5, No. 1, pp. 18-34.

Page 86: hakni wulansari 1430 - digilib.uns.ac.id/Faktor-faktor-yang...Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup