HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

17
JPI FIAI Jurusan Tarblyah Volume VII Tahun V Juni 2002 129 Perkembangan 8angsa Indonesia saat ini sedang memasuki pintu gerbangerabaruyangseringdisebut era industri, era gJobalisasi, era alternatif,erakompetisi,eramutuatau kualitas,era komputer(internet) dan era deregulasi.Salah satu ciri khas era baru adalah semakin tajamnya kompetisi antar rnanusia, antar kelompokdanantarbangsadiseluruh bidang kehidupan. Dalam meng- hadapi kasus yang demikian, kita rnernerlukan suatu sistem 'per- temanan'yang salingmenguntungkan (Supriyoko, 2002:I).Kunciuntukdapat PENDAHULUAN ABSTRACT The following article explores the essence and the integrated edu- cation from epistemology point of? view, its concept, its curricu- lum, its object, its goal, its learning process, and the integrated form as an alternative education. According to the writer that the integrated education denotes an alternative education nowadays and in the future. In addition, it is important to formulate the effec- tive form of the integrated system of education should be besea on a variety of persepctives. The first step is to formulate the basic of its philosophy, and the next step is how to state the conceptualization of the vision, mission statement, the goal, and afterward the step to decide the effective form so that the system of the integrated education can adapt and response the challeng and the change. Oleh ImamSyafj'ie HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU memenangkan kompetisi tersebut, maka suatu bangsa harus mampu mengembangkan sumber daya manusia .(human resources) yang handal. Dalam kaitan dengan itu, maka proses pembangunan pendidikan bagisuatubangsatidakakanpernah berhenti dan selesai, ibarat pepatah "patah tumbuh hi/ang berganti". 8egitu pulalahstrategiyangditerapkanpada dunia pendidikan, yang dipandang selalu dalam masalah,terselesaikan yangsatu, makamasalahbaruyang jauh lebih rumit dari masalah sebelumnyateiah muncul lagi. '.

Transcript of HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

Page 1: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarblyah Volume VII Tahun V Juni 2002 129

Perkembangan 8angsa Indonesiasaat ini sedang memasuki pintugerbangerabaruyangseringdisebutera industri, era gJobalisasi, eraalternatif,erakompetisi,eramutuataukualitas,era komputer(internet) danera deregulasi.Salah satu ciri khasera baru adalah semakin tajamnyakompetisi antar rnanusia, antarkelompokdanantarbangsadi seluruhbidang kehidupan. Dalam meng­hadapi kasus yang demikian, kitarnernerlukan suatu sistem 'per­temanan'yang salingmenguntungkan(Supriyoko, 2002:I).Kunciuntukdapat

PENDAHULUAN

ABSTRACTThe following article explores the essence and the integrated edu­cation from epistemology point of? view, its concept, its curricu­lum, its object, its goal, its learning process, and the integratedform as an alternative education. According to the writer that theintegrated education denotes an alternative education nowadaysand in the future. In addition, it is important to formulate the effec­tive form of the integrated system of education should be beseaon a variety ofpersepctives. The first step is to formulate the basicof its philosophy, and the next step is how to state theconceptualization of the vision, mission statement, the goal, andafterward the step to decide the effective form so that the systemof the integrated education can adapt and response the challengand the change.

Oleh ImamSyafj'ie

HAKIKAT DAN KONSEPPENDIDIKAN TERPADU

memenangkan kompetisi tersebut,maka suatu bangsa harus mampumengembangkan sumber dayamanusia .(human resources) yanghandal.

Dalam kaitan dengan itu, makaproses pembangunan pendidikanbagi suatu bangsatidak akan pernahberhenti dan selesai, ibarat pepatah"patah tumbuh hi/ang berganti". 8egitupulalahstrategiyangditerapkanpadadunia pendidikan, yang dipandangselalu dalam masalah, terselesaikanyang satu, makamasalahbaru yangjauh lebih rumit dari masalahsebelumnyateiahmuncul lagi.

'.

Page 2: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI JurusanTarhiyah Volume VII Tahun V Juni 2002130

dan sistematis. Untuk melakukan ini,perlu dilakukan upaya-upaya yangbersifat reflektif dan reformatif. Upayayang bersifat reflektif perlu dilakukanagar tidak terulang kekeliruan masalampau.

Sukan itu saja, dengan upayareflektif diharapkan suatu programdan proses pendidikan dapatbermakna secara lebih kontekstual.Oalam pendekatan sistemik, lembagapendidikan merupakan bag ian darisistem pendidikan nasional.Pendidikan nasional merupakan sub­sistem dari sub-sistem sub-sisternyang lain, seperti sistem ekonomi,politik, budaya, hukum dan sosial.

Secara makro, hampir semuasistem pendidikan yang ada di dunialnl, selalu kalah berpacu denganperubahan sosiaJ. Konservatismependidikan makin dirasakan sebagaihambatan, karena "komoditi" yangdihasilkan dunia pendidikan selalukalah berpacu dengan tuntutanperkembangan masyarakat yangbegitu cepat.

Para pakar kependidikan makinkewalahan dalam mengantisipasiarah perkembangan masyarakat.Perkembangan teknologi misalnya,sangat mendorong pertumbuhanindustri komunikasi dan informasi,begitu pula kemajuan industrikomunikasi dan informasi sangatbesar pengaruhnya terhadaphubungan kemasyarakatan. Oengandemikian telah terjadi pergeserannorma dan nilai yang dihayatimasyarakat. .

Itulah sebabnya pembangunanbidang pendidikan tidak pernah adabatasnya. Selama manusia ada,persoalan pendidikan tidak pernahhilang dari wacana suatu bangsa(Suyanto, 2000, v). Oleh karena itu,agenda pembangunan sektor pen­didikan selalu ada dan berkembangsesua_idengan dinamika kehidupanmasyarakat suatu bangsa.

Begitulah kiranya yang dilakukanbangsa Indonesia, yang tidak pernah .berhenti membangun sektor pen­didikan, agar kualitas Sumber OayaManusia (SDM) yang dimiliki mampubersaing di era global. Namunpersoalan keunggulan yang kompetitifbagi output suatu institusi pendidikandi n~geri ini masih perlu dikaji ulang,karena dalam banyak aspek masihtertuinggal jauh dan belum menunluk­kan kemampuan optimal dalamrneneqakkan akuntabilitas kepadalingkungannya

Jika dibandingkan dengannegara-negara lain di Asean misal­nya, mutu SDM Indonesia tergolongpaling rendah. Asumsi ini dapat dilihatdari berbagai indikator sekaligus,seperti pada peringkat indekspembangunan manusia, dayakompetisi ekonomi, angka harapanhidup, kualitas pendidikan, dansebagainya. Berdasarkan laporanUNOP dalam "HumanDevelopmentReport 2001 ", Indonesia hanyaberada di urutan 102 dari 162 negara.

Agar sektor pendidikan mampumendorong semua proses pember­dayaan bangsa, ia harus direncana­kan dan diprogramkan secara proaktif

IMAM SVAFI'IE, HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

Page 3: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

13'-JPI FIAI Jurusan Tarblyah Volume VII Tahun V Juni 2002

keras mendapatkanpekerjaan,yangterkadang di luar disiplin ilmu ataukeahliannya. Dalam kaitan dengan

. masalahtersebut,tidakjarangsuami­isteri terpaksa harus sarna-sarnabekerjadi luarrumah,sehinggatugaspendidikan keluarga menjaditerabaikan.

Kenyataan ini kemudian mem­berikanpeluangbagiorang lainuntukmenciptakan lembaga yang tidakasing lagi, yaitu TPA (TempatPenitipanAnak).TPApadaumumnyadikelolaolehkaumibu-ibu,sebutsajamisalnya "Dharma Wanita", yang.sernula hanya diperuntukkan anakkeeil"bey!", di bawahlimatahun ataudisebut "Belite". Namun dalamperkembangannya juga seringdiperuntukan anak-anak sekolah,yang kedua orang tuanya bekerjasampaisorehari.

Dari sinilah akhirnya timbulgagasan baru yang kini sedang"nqetrend", yaitu kelahiran "Pendi­dikanIeroedu" .Disatusisipendidikanini merupakan salah satu alternatifpemecahan masalah pendidikankeluarga, di samping bersekolah,sekaligus sebagai tempat penitipananak. Namun di sisi lain anak akanterkungkung oleh situasi dan ling­kungan yang "menjemuken", anaktidak dapat bermain secara alamiahdan bebas mengembangkankreati­vitasnyadi alam bebas.

Terlepas dari pro atau kontra,sistem ini telah membawamanfaatbaikbagiorangtuayangmenyekolah-

PENDIDIKAN ISLAM TERR4.DU

Pendidikan sebagai salah satuunit dari sistem sosial, biasanyadikungkung oleh berbagai aturan dankebijakan yang tidak memungkinkanlahirnya pendidikan yang f1eksibeldanmampu rnenqhadapi perkembangandi sekelilingnya. Revisi kurikulum tidakmudah dilakukan, walaupun disadaribahwa perkembangan masyarakattelah jauh melampaui apa yangdidapat oleh anak didik di bangkupendidikan formal, sedangkanpendidikan nonformal juga belummenemukanbentukidelanya(MRusliKarim, 1991:127-128).

Lebih lanjut M. Rusli Karim(1991:128) mengungkapkan,bahwapendidikan formal dalam bentukpersekolahansepertiyangterdapatdimana-mana dewasa ini, sangatlahtidak adaptif,bahkankonservatifdanberada pada status quo. Lulusanpendidikanformal juga tidakmemilikikemampuanuntukmenyesuaikandiridengantuntutanmasyarakat.

Dari sini lalu bermunculan"penganggur terdidik", karena tidaktersedianya lapangan kerja yangrelevan dengan keahlian mereka.Disampingjuga, bahwamerekasendirimemang tidak siap melakukanmodifikasi daya adaptabllltas ter­hadap lapangan kerja, Apalagi,pertumbuhan tenaga kerja sangatmembengkak dan tidak seimbangdengan jumlah lapangankerja yangtersedia.

Permasalahan tersebut di atasmenuntutseseoranguntukberusaha

Page 4: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume yll Tahun V Juni 20021,32

apakah kita dapat mengetahuinya?_lniadalah persoalan ten tang apa yangkelihatanversus hakekatnya (reality).(3) Apakah pengetahuan itu benar(valid)? Bagaimana kita dapatmembedakan yang benar dari yangsalah? Ini adalah tentang mengkajikebenaran atau verifikasi (HarunHadiwijono,1980: 6)

Pembicaraan tentang sistempendidikan, maka harus dimulaidengan terlebih dahulu membahasapa hakekat pendidikan. Hakekatpendidikan tidak lepas daripembahasan apa.hakekat manusia.Pernbahasan tentang manusia, dalamhal ini adalah anak sebagai subyekpendidikan, kiranya masih relevanadanya tokoh-tokoh sepertl: J.JRousseau, John toek dan W Sterndengan teori Nativisme, Empirismedan Konvergensi.

Dari sudut pandang Islam,konsep dasar manusia adalah : sosokmakhluk yang dilahirkan dalamkeadaan "suer.Atau dengan kata lain,disertai dengan bawaan "fithrah",yaitumembawa ajaran tauhid. Namunkedua orangtuanya menjadi salahsatu komponen penentu yangmembuat "putih hitamnya" seoranganak.

Konsep ini jika dicermati se~aramendalam dapat diartikan bahwa,pada dasarnya manusia telahmemiliki potensi untuk berbuat baik.Namun Iingkungan dapat mem­pengaruhinya, apakah dia tetapmenjadi baik atau justru seballknya

HAKEKAT DAN SISTEMPENDIDIKAN TERPADU;KAJIAN EPISTEMOLOGIS.

Epistemologi adalah cabang filsafatyang secara khusus membahas teoripengetahuan. Epistemologi berasaldari bahasa Yunani : "episieme"yangberarti pengetahuan. Terdapat tigapersoalan pokok dalam bidang ini : (1)Apakah sumber-sumber pengetahuanini?; Dari manakah pengetahuan yangbenar itu datang dan bagaimana kitamengetahui?; Ini adalah persoalantentang "asal" pengetahuan; (2)Apakah watak pengetahuan itu?;Apakah ada dunia yang benar-beriardi luar pikiran kita, dan kalau ada

kan anaknya, maupun bagi lembagayang penyelenggara. Sebab, haltersebut dipahami telah memberipeluang "/apangan kerje" baru,sekalipun yang lebih penting adalahlangkah ini telah memberikankebaikan-kebaikan tertentu bagisemua pihak. Antisipasi yang perludiJakukanadalah bagaimana agar haltersebut tidak menimbulkan efek-efeknegatif tertentu pula di kemudian hari;terutama dalam hal perkembangananak.

Tulisan ini mencoba mencermatidan mengkaji secara konseptual apayang disebut dengan istilahPendidikan Terpadu. Harapannyaadalah dapat memberikan sum­bang an pemikiran kepada semuapihak yang berkaitan dengan sistempendidikan ini.

IMAM SVAF"IE, HAKlKAT DAN KONSEP PENDIOIKAN TER~U

Page 5: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

. 133JPl FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII Tahun V Juni 2002

Secara normatif paradigmapendidikan dalam Islam adalah:Pendidikan Terpadu. Jika dilihat darisudut pandang tersebut, tidak adadikhotomi antara pendidikan umumdanpendidikanagama.Atau dengankata lain, tidak ada dikhotomiantarakepentingandunia dan kepentinganakhiratdan hal ini dapatdilihatdalamprosesawal kejadianmanusia.

Tugas utama manusia di mukabumi ini adalah menjadi "Khalifah"atau 'Wakil" Allah. Sebagaipenguasabumi sudah tentu harus dibekalidengan segala ilmu pengetahuan·yang berkaitan dengan seluk belukbumi dan seiisinya. Oi sisi lainmanusia juga bertugas untukmenyembahAllah ('AbdullahJ dalamarti yangsangat luas.Keduatugas initidak dapat dipisahkan karenamerupakan satu kesatuan. Jikakonsep pendidikandilihat dari sudutpandang ini, maka pendidikanyangada adalahPendidikan Terpadu .

Setelah dicermati hakekatpendidikan dalam Islam adalahPendidkan Terpadu. Namun dalamrealitasnya siatem yang dibangundalamlembagapendidikanmengikutisistemyang sekuler, ini berlangsungdi Indonesia yang membedakanantara pendidikan agama denganpendidikanumum. Ini sebagai akibatdari pendekatan atau dasar filosofiyang dibangun yaitu dasar filosofisekuler, sehinggasistempendidikan­nya pun mengikuti sistem yangsekuler.

PENDJDIKAN ISLAM TERPADU

dia akan menjadi jahat. Oengandemikian dapat dikatakan bahwamanusia pada dasarnya merupakansatu kesatuan antara dasar dan ajar. .Hal ini merupakan landasan yanghakiki, sebelurn seseorang melang­kah lebih jauh untuk menyeleng­garakan pendidikan.

Secara epistemologis, sumberpendidikan menurut versi Saratadalah hasil dari penelitianempirik,melalui observasi, eksperimen daneksplorasi. Setelah melalui prosesyangcukuppanjangakhirnyamerekamenemukanteori-teoripendidikan.

Dengan demikian dapat dikata­kan bahwa konseppendidikanBaratdibangun dari pengalaman empirik,diteliti,dianalisisdan akhirnyamunculapa yang disebut ilmu pengetahuan,dalam hal ini adalah teori atau '''ilmupendidikan". Tingkat kebenarannyaadalah relatif, selama belum adapenemuanyangdapat"mematahkan"teori lama,makateori tersebutmasihtetapdapat diterima.

Sedangkan konsep pendidikandalam Islam, pada umumnya'dibanqun dari teks Alquran atau al­Haditsyangbersifatnormatif.Setalahdijadikan sebagai suatu teori, barudiadakan penelitian. Namunpenelitiannya bersifat literatur dandapatdipastikanhasilnyapunbersifatnormatifpula.Oisiniterjadiperbedaanpendekatan antara penelitian Baratdan penelitian pendidikan dalam Is­lam.

Page 6: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII Tahun V Juni 2002134

dogma Gereja yang membelenggupara ilmuwan yang mengembangkanilmunya melalui penelitian empirik. Haltersebut telah pula melahirkan aspekdikhotomis.

Sesungguhnya, persoalan dikho­tomi sudah merupakan persoalanklasik. Tetapi selalu hangat untukdipersoalkan dan masalahnya adalahpemisahan antara ilmu dan agama.Namun kemudian berkembangrnenjadi fenomena dikhotomik­dikhotomik yang lain, sepertidikhotomi ulama-intelektua/, dikho­tomi dalam dunla- pendidikan Islamdan bahkan dikotomi (split) dalam dirimanusia muslim itu sendiri.

Salah satu sebab berkembang­nya kecenderungan tersebut adalahkegagalan manusia (muslim) mema­hami secara proporsional hubu_nganantara i1mudengan agama. Berikut inidiilustrasikan secara garis besar salahsatu model pendekatan hubunganantara ilmu dan agama, yang kiranyadapat membantu mendekati pema­haman yang proposional dalammasalah tersebut.

Hubungan antara ilmu danagama rupanya lebih prcporsional biladitatap bukan sebagai suatu keadaanatau status, melainkan sebagai suatuproses. Oi sebut suatu proses karenadalam perjalanan -sejarah, istilahterse but mengalami suatu evolusi,baik makro-evolusi (perkembanganpernaharnan yang terjadi karenaperkembangan peradaban dan

PENDIDIKAN TERPADU DITINJAUDARI MAKNA DAN KONSEP

Oalam pembahasan ini sebetulnyamas!h dalam kerangka epistemologis,yakni apakah sebenarnya makna dankonsep Pendidikan Terpadu?'Setidak­nya rnakna terpadu dapat dilihat daribeberapa aspek; yaitu : (1) Terpadudalam artl antara kepentingan duniadan kepenfingan akhirat; (2) Terpaduantara knowledge dan value; (3)Terpadu antara ilmu umum dan ilmuagama; (4) Terpadu dalam arti mulaidari TK, SO, SMU sampai PerguruanTinggi dan (5) Terpadu dalam artiyang luas, yakni terpadu antarakepentingan pendidikan dalam artitraster of knowledge sekaligus untuk"tempat penitipan anak" .

Pemisahan antara dunia danakhirat,' atau sering dikatakanpemisahan antara ilmu dan agamatelah terjadi pada abad pertengahan.Oi dunla Barat saat itu sedangdirundung kegelapan karena ajaran

Kasus di Indonesia masih adanyaDepartemen Pendidikan Nasionalyang menyelenggarakan pendidikanumum dan Departemen Agama yangmnyelengarakan pendidikan agama.Selama masih ada dua departemenpenyelenggara pendidikan tersebut,maka tentu yang namanya Pendidikan'Terpedu' tidak akan terwujud,mengingat kedua lembaga ini masihsering mengambil kebijakan yangsaling berbeda.

IMAM SVAFI'IE, HAKIKAT DAN KONSEP PENDfDIKANTERPADU

Page 7: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

135JPI FIAI JurusanTarbiyahVolumeVII TahunV_Juni2002

semata, dan yang dapat dicapaimanusia (dengan interpretasiqauniyah maupun naqliahnya) hanya

_kebenaran relatif dalam skala tempo-­ral maupun spacial; (b) k_esadaranakan keterbatasan interpretasitersebut akan menimbulkan sikap danperilaku (i1muwan) untuk :

(1)Tunduk dan patuh pada Allahsemata (2) Menyadarl bahwa i1mudankernarnpuan teknologi (protesi) yangdlkuasainya adalah berasal (amanah)dari Allah; dan (3) Motivasi pene­rapannya diupayakan dalam rangkapemenuhan amanah tersebut yaitu : .(a) keyakinan akan tiadanyapertentangan antara ilmu dan agama,karena keduanya berasal dari sumberyang sarna. "Pertentenqsn" yangdijurnpai dalam praktek adalah semu,sebagai akibat kesalahan interpretasiayat qauniah, ayat naqliah ataukeduanya (b) Kesadaran bahwa ilmubukan satu-satunya sumberkebenaran dan bukan satu-satunyajalan pemecahan bagi problemkehidupan manusia (A. WatikPratiknya,1991 : 106)

Kenyatari tersebut tidak dapatdipungkiri bahwa _pelaksanaanpendidikan di Indonesia dan pendi­dikan Islam pada umurnnya masihterjebak pada dikhotomi yangberkepanjangan. Hal ini memerlukanrekonstruksi mulai dari dasarpemikiran, visi, misi, tujuan, programhingga operasionalisasinya. Jikatidak, maka kondisi pendidikan,khususnya pendidikan Islam akan

PENDIDIKAN ISLAM T~~2~DU

budaya antara generasi manusia),rnaupun mikro-evolusi (perkem­bangan pernaharnan pada tingkatindividu). Evolusi tersebut ialah suatu

_ perjalanan panjang yang tidakberujung dari manusia dalam upayamenangkap dan mernahami AI Haq(A. WatikPratiknya,1991: 104).

Lebih lanjut Pratiknya menjelas­kan bahwa kebenaran yang hakiki ituhanyalah milik Allah semata, makaproses evoiusi tersebut adalah suatunever endingprocess. Hal ini terjadikarena yang dapat ditangkap olehmanusia hanyalah tanda-tanda (ayat)AI-Haq tersebut, yang berupa ayat­ayat Qauniah dan Naqliah. Inter­pretasi manusia terhadap ayatQauniah, akan menghasilkan i1rnupengetahuan, sementara terhadapayat Naqliah (wahyu, Alqurarr danSunnah), akan rnenghasilkanpemahaman keagamaannya; agamayang 'aktual'.

Dengan ungkapan lain,hubungan antara ilmu dan agamaadalah hubungan yang bersifatdinamik evotutit, yaitu: "suatuinterpretasi manusia terhadapkebenaran hakiki Allah, rnelaluifenomena Qauniah dan fenomenaNaqliah, yang berkernbang secaraterus-rnenerus. Inti pemahamanhubunqan tersebut adalah keimanandan ketundukan mutlak rnanusiakepada Allah, yang antara laintercerrnin dalam pernikiran, sikap danperilaku: (a) bahwa kebenaran rnutlak(a/-Haq) hanya ada pad a Allah

Page 8: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII Tahun V Juni 2002136

Kurikulummerupakanunsur pentingdalarn setiap bentuk dan modelpendidikandimanapunadanya.Tanpaadanya kurikulum,maka sulit untukmencapai suatu tujuan pendidikanyangdiselenggarakannya.Mengingatpentingnya peran kurikulum, maka 'kurikulumperludipahamidenganbaikoleh semua penyelenggara danpelaksanapendidikan.

Memangdiakui, sebagian pihakada yang memahami kurikulum ituhanya dalam arf yang sempit.Kurikulum hanya dilihat sebagairencana pelajaran yang harusditempuh atau diselesaikan siswaguna mencapai suatu tingkatantertentu. Dengan pernahanan yangdemikian, maka dinamika PBM(Proses Belajar Mengajar) sertakreativitasguru dan rnurldberhenti.Guru danmuridhanyaberhentipadasasaranmateriyangdigariskanpada

KURIKULUM, SASARAN DANTUJUAN PENDIDIKAN TERPADU

dalam kehidupanmasyarakatdalambentuk perpaduanyang operasionalsesuaidengankontekspermasalahanyang, dihadapi sebagai suatuimerpreteei-edeptetit-tstemi dengankonteks ruang dan waktu (sebagai­mana sering dipopulerkan olehsementara pihak), melainkanoperasionalisasi konsep Islam(naqliahdanqauniah)daJamkonteksruangdanwaktu.

tetap terpuruk dan sullt untukmencapaitujuan idealnya.

Hasan Langgulung (1996:56)menjelaskan bahwa tujuan akhirpendidikan adalah tujuan hidupmanusia sebagaiman tercantumdalam ayat Alquran (51:56) yangartinya "Aku Ciptakan Jin danManusia hanya/ah untuk beribadahkepada-Ku". Hal tersebut seringdipahami bahwa tugas manusiasemata-mata beribadah, dalam artiyang sempit dimaknai menjalankanibadah maghdah, sehingga tidakperlu Jagimengurusurusandunia.

Denganmodelpendekatanyang"integra!",menjadikanseorangmuslim(ularna-cendekiawan)terhindar daripemahaman yang dikhotomik danjuga akan memperoleh keuntungan(proporsionalitas)yang lain.Pertama,terhindarnyamerekadaricaraberfikirrasionalistik(ekstrimkiri),spiritualistik(ekstrim kanan) ataupunsekularistik(pengkotakanmerekauntukmening­katkanpernahamanatauinterpretasi)ayatnaqliahmerekadengantemuan­temuan yang diperoleh dari inter­pretasi qauniahnya (ilmu penge­tahuan). Dan sebaliknya, dapatdigunakannya niJai-nilai yangdipahamidari wahyuuntuk dijadikandasar etik-filosofik bagi intepretasiterhadap ayat qauniah (pengem­bangan dan penerapan ilmupengetahuan). Ketiga, doronganuntuk lebih mampumengimplemen­tasikan ilmu dan ajaran agamanya

IMAM SVAFI'IE, HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKANTERPADU

Page 9: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

. 137JPI FIA[ Jurusan Tarbiyah Volume VlI Tahun V Juni 2002

kata yang sempit, maka tidak mungkinpendidikan dan pengajaran yangdilaksanakan akan mendapatkanhasil yang maksimal. Bahkan,pendidikan yang diselenggarakantidak akan mampu melahirkangenerasi yang pintar, tangguh, dan .cerdas. Banyak hal yang berkaitdengan kurikulum, seperti segiperencanaan, pelaksanaan dilapangan, guru, lingkungan, danaspek-aspek yang berpengaruhterhadap pelaksanaan pendldikan.

Kurikulum sebagai produkmerupakan hasH perencanaan,·pengembangan, ataupun rekayasa.Keuntungan dari batasan ini berupakemungkinan yang bisa dilakukanberkaitan dengan arah dan tujuansecara lebih konkret dalam suatudokumen yang disebutnya kurikulum.Namun demlklan cara pendang inijuga meimiliki kekurangan, yaitubetapa sempitnya pemahaman guruterhadap kurikulum. Kurikulum hanyadiartikan sebagai dokumen yang. berisi sederet daftar pokok bahasanmateri pendidikan.

Kurikulum sebagai program padahakekatnya merupakan kurikulumyang berbentuk program-programpengajaran secara nyata.lnterpretasiyang lebih luas atas pengertian inimencakup aspek-aspek akademikyang perlu dimiliki oleh sekolah yangmemungkinkan terjadinya prosesbelajar mengajar suatu bidang studiatau suatu kajian ilmu tertentu.

PENDIDIKAN ISLAM TERPADU

kurikulum dan bahkan tanpamemperhatikan faktor lain yang telahberkembang begitu cepat dimasyarakat.

Tetapi di lain pihak memang adayang memandang kurikulum dalamarti luas. Kurikulum dipandangsebagai suatu perangkat yangmenyangkut semua kegiatan yangdilakukan dan dialami peserta didikdalam perkembangan, baik formalmaupun yanq informal. Keseluruhanini tentu untuk mencapai tujuanpendidikan yang telah digariskan,.

Beane (1986) sebagaimana yangdikemukakan oleh Suyanto (2000 :59), membagi kurikulum dalam empatjenis, yaitu (1) kurikulum sebagaiproduk, (2) kurikulum sebagai pro­gram, (3) kurikulum sebagai. hasilbelajar yang diinginkan, dan (4)kurikulurn sebagai pengalamanbelajar bagi siswa. Hampir samadengan pendapat Beane adalah SaidHamid Hasan (1988) yang ber­pendapat bahwa setidak-tidaknyaterdapat empat dimensi kurikulum,.yaitu (a) kurikulum sebagai suatu ideatau konsepsi, (b) kurikulum sebagairencana tertulis, (c) kurikulum sebagaisuatu kegiatan atau proses, dan (d)kurikulum sebagai hasil belajar.. Pernahaman yang benar tentang

kurikulum adalah sangat penting.Aspek ini ikut menentukan arahpembelajaran yang terkait denganproses maupun substansinya. JikakurikuJum hanya dipahami dalam arti

Page 10: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII Tahun V Juni 2002138

sebagai pengalaman belajarmerupakan pemlsahan yang amatnyata dari tiga cara pandang yangpertama.Oisini kurikulumdipandangsebagai akumulasi pengalamanpendidikanyangdiperoleholehsiswasebagaihasildariaktivitas,situasidankondisiyang telahdirencanakan.

Konsekuensinya, apa yangdirencanakandalamkurikulumbelumtentu berhasil seperti apa yangdiharapkan. Banyak faktor yangmempengaruhi antara lain yangterpenting.adalah kemampuan guruitu sendiri. 8etapapun baiknyakurikulurn, kalau tidak didukungolehguru yang mampu, tentu tidak akanada artinya bagi pencapaianpengalamanbelajaroleh siswa.

Seballknya,mungkin guru yangmampu akan dapat membuatkurikulum yang kurangbaik menjadiprogram-programyang menawarkanpengalamanbelajaryangbermanfaatbagi para siswa. Keuntungan carapandang ini berupa (1) lebihmemusatkan perhatian para siswadalamproses pembelajaran,dan (2)melibatkan semua perhatian parasiswa baik yang terencana rnaupunyangtidak terencana.

Sedangkan kelemahannyaberupa(1) lebihabstrakdankompleksjika dibandingkan dengan carapandang tiga yang lain dan (2)membuatkurikulummenjadidemikiankomprehensif sehingga tidak dapatdideskripsikan dalam bentuk yangsederhana dan lugas. Darl

Keuntungan dari cara pandang iniadalah(1) kurikulumdapatdijelaskansecara konkret; (2) kegiatan belajarmengajardapat terjadidalamsettingyang berbeda-beda antara satujurusan denganjurusan lainnya.

Selanjutnya, batasan kurikulumsebagai hasil belajar yang ingindicapai (intended learning),mendeskripsikankurikulum sebagaipengetahuan,keterampilan,perilaku,sikap, dan berbagai bentuk pema­haman terhadapsuatu bidangstudioWalaupun batasan rru lebihkonseptualjika dibandingkandengancara pandang kurikulum sebagaiproduk, namun hasil-hasil belajarsisW'ayang diinginkanitu juga seringdapat dituangkan dalam bentuksebuah dokumen. Termasuk didalamnya adalah tujuan belajar,seperangkat konsep; prinsip, dansebagainya.

Keuntungan cara pandang iniialah (1) kurikulumakhirnyamenjadisebuah konsep, bukan sekedarproduk; (2) cara pandang ini dapatmembuat kurikulum menjadi lebihmanageabledilihatdarisegifokusnyadengan cara mengadakan pem­batasan cakupan yang diinginkan.Kelemahan yang utama dari carapandang kurlkulum yang damikianialah bagaimanamenangani secaraterpisah antara apa yang harusdipelajari dengan bagaimana caramempelajarinya.

Cara pandang yang terakhirterhadap kurikulum, yaitu kurikulum

IMAM SVAFI'IE, HAI<IKATDAN KONSEP PEND1DlKANTER~DU

Page 11: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

139JP1.F.IAI:JurusanTa'rbiyahIVolume'VII'TahunN'Jtiriii2002

pernaharnan Kurikulum·yang.demikian'ini "akfiirnYa.~.riiunbu I ,terniin6Itjgi··mengenai kurikulurrr'tetulls' (written'ciJrriculumf"dan kurikurJrrl'tidak

.. tiittulis' ';i:itau 'kuril(,uH.lm,~"'y'ang:ters'embunyr(hidCfen c'JHic'ulu'iri)'. "~·:.l' 'Mehg'inga( model Pendidikflfi'Terp'adii yang 'be'gitu'ragam,'''riiaka'untuk menentukan- kurlkulurn manaya'ng 'tepat tidaklah-mlfdah; 'Natnunada beberapa -piin'sipt'yan~vaapafdigunakah,untuk model-rnariapundenqansatu' tawii"an': dar-i· BobbiDePortfk &'Mike Hetinanacki dalamssbuah bukunya 'Quantum' Learning,i'Me'mbias'ak'a'n'Be'lajar Nyarnan \darrMenYeriartgkan~·(2002: 9)i iiiEmgata":'Kan bahwa 'kurlkulurn di SuperCal'np'adalah' 'k6l'nbinasi 'dari!!l5eberapaunsur, "dlkernbariqkan dari sutu'falsafah -bahwa "belajar dapat'danharus menyenangkan: ,::,,~ j.:.,- i, .,'~

;,t;l lleoih"lanjuL dikataka'n\ 'bahwaSiJ'p'erCamp .me'nggabungk:a'rf rasa"percaya'.dii"i,Ketera'mpiia'n~belajar, (Jan'

I ' I";" 'i.1"" ~.- J • • 1 1 ,~ \ t: ...- f

keterampilan 'b'erkorm,inkasi 'dalarn•.. ,- .. ~ J".~'" ,: .. ~ ,,( .. ',f ;hngkungan 'yang rnenyenanqkari; 01

I SU'p'e<~C'anipl 'sernua 'k(J~{R~i.~~~··'I'·'ttl~'.lr ~" ""{~l '-~'I:~,~

~K,~?~;~i,:pte.~\asi ~f~i~.' ~~~:,~~tr~ID~pil~n dalem ,i)ldup " yang ,Jl1enda?a~1

... • .... ~...., , .:.:> • • ,. 0" I .. 1.::1 ,kurikutum ini adalah falsafah dasar." ,\". • ~...I • • : • I _w • ~ .I·~.I' ~' t

';:" ..:Up~u~.,.r:rlE~l]qu;kplJ,glCi~~~~a,~{.i~~'lsangat diperlukan.sikap kehati-hatianQ:~i?~~~mp.~r~iap~.CjI~'ii.ng~~,~g~nsE;'lhinga~.~~u~.sisWamera~[3'P.~r!tilJg,aman dan.ny~man: Ini,dimu.tai·.denganli,ngkun9Cin.fisik:·sebenarnya,' yangdiperindah' dEmgan·tana'tnan;,senidan

musik.. Ruanqan ,harus j terasa-pas:untuk :kegiatan;lbelajar,~;sedptimal~mungkin:' t> r,;:, i:.s:' ': ;:.1~"'; ,., iLl ': ,(, ",'"

Lingkungan ernostonalviuqa­penting. Dalam Pendidikan Tetpedupara pembimtJing.,adalah':para"pakai'yang rnembentuk jallnaiil pengertiiu1;~a!}~~~$~.I.C;t,~"~e.re.~a:~\?,~,eJ;l.t~p,k,alJ.d~t~r-ah,,~rnanA~"e.car~.el1)p~j9.~.aJ"mereka. IJl~P9hfl8t;!pka,nf'P.~rfl,si.~\Y,a,pada J'ilr)tanga,n:tantang~,:,.,d].-rnanaf!1~:r;eka!.rnemperoleh-kesuksesanwaktu.derni waktu ..lnilah penqalarnan.yang'~angat menunj~ng.';'-'1,' ".;':>_:.(,e )r~ika.dicermatl ada:,~ kiat.: yang~,'sang atefe ktif 'untuk kelstlmewaan.belajar,:yi:mg,disampaikan 'oleh' BobbiDePot-ter.'& \'flinke, Hernackj.!(2002,·:12)rtyaitu;,: (1)' fjersika~.:';pb~iti~;:(2).termotlvasl; C(3)" menem liRan )'cata1belaj~r~~?ari~aa;i";(4}11:'mehci'ptakan;Iingk'u'llgah 'belajar"yang sempurn!a:~(5Fme'm'8~c<a '\dengan~ caprat;' (6)'

I~ ....~...'l-.. -·,' 1('·' ( ~f~' '-il ',... :..~~-.. ,mem5uat catatah' yang 'efeKtif; '(7)'

r" ,- ( .•_-r" r'- ..· ....~ •.• ~..., "'"'\"1" \ ~-, ....-.

me)Tlpel~jari"teknik in'enul.is 'yangcang~il1;:(8)berllkir' ~rea~if;'aa'n ;'(~h....-. 1 ,~, }"', Il( "1 il' "'1 .,\ I' ....1·: ,~. -' ••m'e'li 'i:Hnbc{h"l(an' iiafafan' ..a'Ii'~.~ "'~1"J z vr ...... \I~.,-1 ,...........,~.\ ~ ( Of. rY j 91me'ri'ak\Jt>kah.,.· ", I;.'..•.. ' .~". " .,.:1"J . - r-" \ " ~ . -11 ........, I

," ;,~.qflPi~.fft~~,~,s~f~h·:~ah.\41uanf~,ii~~d!~~,n~Te'ijfa~Lj"''t.i~~ak'!ep.~~:~a.r.i• _~! ~ _J ., ' .. ~ ~ • • i " • ' ...f ~. , • _ , •• , r .........

model. dan jenis, terpadu yang:·:.·r::-.;.I1~;qll~t- ..~·Li:....\'i·' ~'.' .... \I!,... <l:.Il;: .....:.J .~ ~

d.t~~,gJX~k~:fJ:..di~fI.-J~-fP,:H~Y;,,Y~wg,~,i,~,a,~~~*!'lr..ia.~,al.<i!_!1,.};i,I)!fl[~,,~.~P~Jt­~ir!~~~}~~,~~?\P.~~.l_lgttA€11y'~ng~,~~.~erjC!di~ll,lar\rum~h ~s.ehingg(! .rne.m~rtuka,n.tenipatpenitipan anak"dan,sekaligusanakl:niendapatkan',ipen'didikan:,Sasaran" dan:>'tujuannyai adalah

Page 12: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII Tahun V Juni 2002140

UntukAnak, "PanduanBelajarSambi!Bermain untuk Membuka PirikanAnak-AnakAnda",

BobSamplesepertinyamenyim­pan kecemasany~lngsarna denganEinstein ketika berbicara tentangbelajar di sekolah.Mengawali kariersebagaiseorangguru sekolahanak­anak, Samples sangat memahamaibahwa sistem sekolah yang kaku,dogmatis,searah,pasif,dan tertutupakanmembelenggukebebasansiswauntuk berekpresi. Sistem ini padaakhirnya membuat mereka menjadirnanusla yang tidak kreatif danberwawasansempit.Untukmemenuhikebutuhan anak dalam prosesPendidikanTerpadu,kiranyatepatapayangdisampaikanolehBobSamplesdi bawah lnl sebagai acuan untukdipertimbangkandan dikembangkan..PendapatBobSamplesadalah

Pertama, fungsi otak-pikiransebagai sistem terbuka; Kedua,modalitas, kecerdasan, gaya, dankreativitasdalarnbelajar,serta cara­cara mengembangkannya; KeUga,pemanfaatanmusik,suara,relaksasi,gambar, humor dan mimpi untukmembangun suasana bermain danbelajar secara efektif sertamengasyikkan dengan anak-anak,tanpa mengurangi hakekat pernbe­lajaran;Keempat,aktivitas, kiat, dansaran yang mudah dilakukan untukmengembangkankemampuanbelajardan mengakses informasi melaluiseluruh modalitas belajar yapgdimiliki.(BobSemples, 2002 : 19-20)

Dalam suatu proses pembelajaran,apapun jenis pendidikannya,faktor­faktor yangharusdiperhatikanadalah(1) Tujuan, hal ini termasuk penge­tahuan, keterampilan,dan nilai yangingin dicapai atau ditingkatkansebagaihasilkegiatanpembelajaran;(2) Siswa, perlu dipertimbangkanmasalah usia, kemampuan, latarbelakang, motivasi, kreativitas danlainsebaqainya (3) Pengajar, ter­masuk dl dalamnya filosofi tentangpendidikandan pengajaran, kompe­tensi dalam mengajar,kebiasaannya;(4) lsi' dan struktur mata pelajaran.(5) Faktor ekonomi-administrasi,termasukdi dalamnya ketersediaanalat-alatdan danauntuk pengadaan­nya, waktu persiapan serta bataskelas, jumlah dan ukuran ruangan,jumlah jam pertemuanyang tersedia(T. Raka Joni, 1983: 13).

Dalam kaitan dengan prosespembelajaran yang memenuhikebutuhananak,pernyataanmenarikdikemukakanAlbert Einstein bahwa:"peristiwa paling buruk (di dunia ini)ada/ahjika sekolah dija/ankan denganmetode ancaman, paksaan, danautoritas semu". Hal ini dikemukakanoleh Bob Samples (2002) dalamsebuah bukunya Revolusi Be/ajar

PROSES PEMBELAJARANPENDIDIKAN TERPADU

terpenuhinyasemuakebutuhanbagiperkembangananak dan apanyangmenjadi kebutuhan dan harapanorangtua.

IMAMSYAFI'IE, HAKIKATDANKONSEP PENDIDIKAN TERPAOU

Page 13: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII Tahun V Juni 2002 141

" Tujuan sebenarnya dalampengkajian modalitas belajar adalahmemperluas kemungkinan. Pern-

" beJajaran dapat menggunakan cara­cara yang teJah mereka miliki untukmernbatasi penggunaan modaJitasmereka sendiri, mereka dapat melatihsecara sadar cara-cara berpikir yagnbaru. Ini berlaku di sekolah dan dalamkehidupan (Bob Smples, 2002: 117).

.Pemanfaatan musik, sebagai­mana' dikatakan bahwa "musikmerupakan kebutuhan setiapman usia. Dunia akan sepi tanpa "adanya musik dan dunia akan "semakin asyik dengan adanya musik".Hal ini berlaku bukan hanya dlkalangan remaja atau orangtua saja,inelainkan juga di -dunia anak-anak,sehingga musik juga merupakankebutuhan yang mendasar. Musikdapat menciptakan suasana m~adi_relek~an-dapaf-menjadi satumetoda yang tepat untuk pembelajranpada anak-anak. Tetapi disini rnysikmer-upakan alat, bukan tujuan,sehingga diharapkan- tidakmengurangi hakekat belajar.

Aktivitas, kiat dan saran untukmengakses informasi menjadikebutuhan mendasar bagi prosespembelajaran saat ini. DuJu gurumerupakan satu-satunya sumberbelajar, karena guru adalah sumberinformasi. Namun di era inforrnasi,guru bukanlah satu-stunya sumberbelajar, melalnkan hanya salah satusumber di antara sumber-sumberyang lain. Tuqas seorang gurubukanlah melarang muridnya untuk

PENDIDIKAN ISLAM TERPADU

Pada umumnya, kalanganprofesional memandang duniasebaqai suatu pola dari berbagaisistem. Mereka menciptakan teori,mengembangkan teknologi, danrnembesar-besarkan kegunaan dariperspektif Usistem"· tersebut untukmembantu memahami cara kerjasegala sesuatu. Membuka pikiran,berbicara tentang perbedaan­perbedaan sistem terbuka dan sisternterutup, seorang ahli BuckminsterFullersebagaimana diungkapkan olehBob Samples (2002: 43) menyatakanbahwa : "Jika anda menggambarsebuah lingkaran di pasir dan hanyamempelajari apa yang ada di dalamlingkaran tersebut, itulah yang disebutperspekif sistem tertutup. Jika Andamempe/ajari apa yang ada di dalamlingkaran dan sega/a sesuatu yangada di luamya, itulah perspektif sistemterbuka".

Modalitas be/ajar adalahungkapan dari rancangan sistemotak-pikiran. Mereka rnewakilikeniampuan dasar pikiran untukmemperoleh dan menciptakanpengalaman. Modalitas belajar adalahsebaqalcara yang digunakan sistemotak-pikiran untuk mengaksespengalaman dan mengungkapkanpengalaman. S~luruh modalitasbelajar terkait dengan indera.Modalitas adalah rute akses sistemotak-pikiran untuk memasuki dunia.Selain mengumpulkan pengalamanmelalui indera, modalitas menentukancara pengalaman diul!g.k,apkanmelalui komunikasi.

Page 14: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII Tahun V Juni 2002 '142

Dasar filosofi pendidikan, jikamengacu pada sumber pokok ajaranIslam yaitu Alquran, manusiadiciptakan di muka bumi adalahmemiliki dua funqsl pokok, yaitusebagai khalifah dan sebagai hambaatau Abdullah: Dari kedua landasanesensi ini, manusia memiliki visi danmisi sebaqai rahmatan iii alamin,dengan tujuan akhir hidupnya adalahmencaP!3i kebahagiaan di dunia danakhirat. Berangkat dari goal atautujuan akhir pendidikan inilah formatpendidikan terpadu dibentuk. .

Untuk menemukan formatpendidikan terpadu yang diharapkan,maka beberapa alternatif pilihansebagai berikut:

Pertama Approach, yaitu pende­katan terhadap sasaran pendidikanyakni anak didik. Apakah anak didikini dilihat sebagai makhluk yangberpotensi sejak lahir atau iadianggap sebagai kertas putih(kosong) sebagaimana digambarkanoleh John Locke. Hal tersebut sangatmenentukan dalam pemilihan formatpendidikan yang akan dibangun.Aspek lain yang juga menentukan for-. 'mat pendidikan adalah landasanesensi manusia. Apakah ia mengem­ban misi sebagai khalifah A/IIah,sehingga harus diperslapkan supayamempunyai kemampuan untukmengelola alarn semesta ini. Atau,hanya untuk beribadah dalam artiyang sangat sempit, yaitu menjadianak shalih secara pribadi, sehinggatanpa memperdulikan persoalan

FORMAT TERPADU SEBAGAIPENDIDIKAN ALTERNATIF.

Jika disepakati, Pendidikan Terpadumerupakan pendidikan alternatif bagimasa sekaranq dan ke depan. Olehkarenanya, perlu dicari format yangtepat, dan dilihat dari berbagaiperspektif. Untuk membuat formatsuatu pendidikan, langkah pertamayang' harus dilakukan adalahmerumuskan landasan filosofinya.Berikutnya adalah merumuskan visidan misinya, tujuan dan barumenentukan format yang tepat,sehingga dapat adaptif dalammerespon perubahan.

menghindari berbagai informasi, baikmedia cetak maupun mediaelektronik. Akan tetapi gurumengarahkan bagaimana ' memilihsumber informasi yang positif bagiperkembangan anak.

Informasi yang belum saatnyaditerlrna oleh anak-anak harusdihindarkan. Namun karena tersajikansecara bebas, maka sudah dapatdipastikan berakibat negatif padaanak-anak baik yang bersifat kriminal,perbuatan a-susila dan bahkanmerusak masadepan anak. Untuk itusemua rnaka PendidikanTerpadu,merupakan Pendidikan alternatlfmasa depan. Karenanya harusdikejola secara profesional, dan bukanhanya orientasi profit sernata, namunharus pula mempertimbangkanstrategi [anqka panjang bagi kebaikananak dan atau siapapun yangmembutuhkannya.

IMAM SVAFI'IE, HAKlKAT DAN KON5EP PENDIDIKANTERR\DU

Page 15: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAIJurusan Tarbiyah Volume VII Tahun_V Juni 2002

I143

knowledge", sementara itu "transferof value" terabaikan atau dianggapmenjadi tugas orangtua atau-masyarakat.

Keempat Methode; Untukpendidikan di bawah TK atau yangsering disebut dengan· "play group",metode yang tepat adalah metodeyang sesuai dengan perkembangananak. Pada masa ini yang diperlukanadalah tempat bermain, mencariternan, _bersosialisasi denganlingkungan, sehingga menulis danmembaca sangat tidak dianjurkan.Pemaksaan pada membaca danmenu lis, akan berakibat kurang balk,bagi perkembangan anak. Pada ":Iasaini rnetode barrnain dan mengenalIingkungan merupakan alternatif yangpaling tepat. -, Kelima Format;_ Dari sekian

pilihan makna terpadu sebagaimanadibahas di atas, maka pernaknaanterpadu disini lebih difokuskan padaLembaga 'Pendidikan, 'sekaliqusmerupakan Tempat Penitipan Anak.Untuk format pedidikan terpadu dalamkonteks ini, beberapa pertimbanganharus diperhatikan, ya_itu:

Periama, landasan filosoti' yangdibangun adalah, bahwa tuqaspendidikan rnerupakan - tugasbersam_aantara oranqtua, sekolahdan masyarakat. Untuk itu,' dalammerumuskan visi, misi dan tujuanpendidikan perlu rnellbatkan dariketiga unsur tersebut. Kedua, perlukiranya dipertlrnbanqkan dari_aspekpslkoloqis dan sosloloqls 'anak.Janqan sampai penyelenggaraan

PENDIDIKAN ISLAM TERPADU

dunia. Pertimbangan lain adalah,apakah anak memiliki potensi yangberbeda antara satu dengan yanglain, atau semua anak dianggap

- memiliki kernarnpuan yang sarna. Inisemua merupakan alternatif ataupilihan yang harus ditentukan lebihdahulu.

Kedua Sistem; Jika pendekatantelah ditentukan, misalnya rnanuslamerupakan makhluk yang mempunyaitugas dan fungsi sebagai khalifah danabdullah sebagai satu kesatuan yangtidak mungkin dipisahkan. Disini perlusistem pendidikan terpadu yang tidakmengenal ilmu umum dan ilmu agamasebagaimana yang telah terjadi didunia pendidikan selama ini.Sepanjang pendekatan pendidikanbesifat dikhotomis, maka sistempendidikan dapat dipastikan bersifatdikhotomis pula. Untuk mewujudkansistem pendidikan yang terpadu, mautidak mau harus diubah pendekatan­nya, atau -juga sering disebut "harusada perubahan paradigma ten tangdasar pendidikan".

Ketiga Strategi._ Ini merupakanpenjabaran dari sistem yang dipilih.Bila pendekatan yang digunakanbahwa tugas pendidikan bukanlahsemata-mata dibebankan padaorangtua malainkan juga tugassekolah dan sekaJigus tugasmsyarakat, maka strategi yangdigunakan adalah sudah tepat jenispendidikan terpadu. Jenisnya tidaklagi hanya berorientasi pendidikanformal yang hanya menitik beratkanpada aspek kognitif atau "transfer of

Page 16: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII Tahun V Juni 2002144

KEPUSTAKAAN

A Watik Pratiknya, "Idenfifikasi_Masa/ah Pendidikan di indo­nesia", dalam Muslih Usa(Ed.) PendidikanIslamdi tn­donesia Anter« Cita danFakta, Tiara Wacana,Yogyakarta, 1991.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki,Quantum Learning, Mem~biasakan Be/ajar Nyaman ,dan Menyenangkan, Terj,:Alwiyah Abdurrahman, Kifa,Bandung, 2002.

Bob Samples, Revolusi Be/ajarUntuk Anak, PanduanBe/ajar sambil Bermainuntuk Membuka PikiranAnak~anakTerj. : RahmaniAstuti, Mizan Pustaka,Bandung, 2002.

evaluasi dalam arti makro, yaknievaluasi keseluruhan program.

Untuk tawaran akhir, penyiapanPendidikan, Terpadu menjadipendidikan alternatif dimasa datang,kiranya perlu kesahajaan untukmenghimpun gagasan yangmenyeluruh dari berbaqai perspektif.Ini dapat dilakukan melalui berbagaipertemuan ilmiah, sehingga gerakanini memiliki landasan yang kuat baik _ditinjau dari dasar pemikiran maupuntingkat operasional. Perharapannya,terwujud suatu jenis dan sistempendidikan yang representatif bagianak-anak bangsa dalam meng­hadapi masa datang yang berbedadengan zarnan orangtuanya.

PENUTUP

Untuk mernbanqun PendidikanTerpadu perlu diletakkan terlebihdahulu'adalah, Periama, menetapkanlandasan fil6sofiyangjelas, terutamadalam konteks paradigma keilmuanuntuk memadukan i1musecara inte­gral; Kedue, jenis out put yangbaqalrnana yang dianggap relevandengan kebutuhan zaman, apakahmereka yang menguasai ilmupengetahuan dan teknologi, atauhamba yang shalih, atau kedua. dimensi tersebut terpenuhi; K~tiga,visi dan misiyang jelas. apakah untukkepentingan "seseet" atau memilikijangkauan jauh ke depan. Keempat,memiliki tujuan yang jelas pula, baiktujuan yang bersifat ideal,institusional, kurikuler, bahkan padatingkat instruksional yang bersifatoperasional; Kelima, perlu adanyaevaluasi untuk mengontr61 apakahtujuan pendidikan tersebut dapatmemenuhi target atau belum, baikevaluasi dalam arti rntkro maupun

pendidikan terpada yang menyitawaktu demikian panjang, menimbul­kan sisi-sisi negatif tertentu bagi anakyang masih berkembang, sepertikesenjangan sosial; Ketig,!, apapunalasannya, pendidikan terpadumerupakan alternatif pendidikanmasa depan, dan masyarakat dituntutuntuk bersikap proaktif dalammerespon tuntutan zaman yangberubah serba cepat dan transparanserta penuh dengan tantangan.

IMAM SVAFI'IE, HAKlKAT DAN KONSEP PENDIDIKANTER~DU

_.

Page 17: HAKIKAT DAN KONSEP PENDIDIKAN TERPADU

145JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume VII TahunV Juni 2002

Sosial Budaya", dalam Muslih'Usa (Ed.) Pendidikan Islamdi IndonesiaAnfilra CitadanFakta, Tiara Wacana,Yogyakarta, 1991.

Suyanto & Djihad Hisyam, Ref/eksidan Reformasi Pendidikandi Indonesia MemasukiMilenium III, Adicita KaryaNusa, Penyunting : AfnanHarifi & Rahmi N. Hamidawati,Yogyakarta, 2000.

T. Raka Joni, Strategi Be/ajarMengajar Suatu tinjauanPengantar, DepartemenPendidikan dan KebudayaanDirektorat JenderalPendidikan Tingi ProyekPengembangan LembagaPendidikan Tenaga Kepen­didikan, Jakarta, 1985.

PENDIDIKAN ISLAM TERPADU

Harun Hadiwijono, Sari SejarahFilsafaf Barat, YayasanKanisius,Yogyakarta, 1980.

Hasan Langgulung, Manusia danPendidikan, Suatu AnalisaPsikolog; dan Pendidikan,Pustaka AI-Husna Jakarta,1989.

Ki Supriyoko, "PengembanganSumberday~ManusiaIndo­nesia Me/alui Pendidikan",Butir-butir PemikiranDipresentasikan dalam Semi­nar Setengah HariPeningkatan Kualitas SDMMelalui Kecerdasan Spiritual(SQ) UNU Surakarta, Unismadan ST1MK "AMIKOM',Yogyakarta, I Juni 2002.

M. Rusli Karim, "Pendidikan Islam diIndonesia da/am Transformasi