HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA · 2014. 12. 30. · Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat...

36

Transcript of HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA · 2014. 12. 30. · Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat...

  • NEGARA

    KESATUAN

    REPUBLIK

    INDONESIA

  • Setiap manusia memiliki sifat dan kepribadian yang

    berbeda sehingga selalu dpt dibedakan dng orang lain.

    Orang yang dilahirkan secara kembarpun pasti

    memiliki perbedaan.

    1.Manusia Sebagai Makhluk Individu & Sosial

    Perbedaan yang dimiliki, karena Tuhan telah menciptakan sifat, watak , keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda.

    a. Sebagai Makhluk Individu & Sosial

  • Dalam kehidupan tradisional, antara lain seperti

    kelompok suku-suku atau bangsa tertentu.

    Sedangkan dalam kehidupan modern, sekarang

    ini kita kenal disebut ”negara”.

    Aristoteles (384 -322 M), mengatakan bahwa manusia

    adalah Zoon Politicon yang artinya mahluk yang

    hidup berkelompok, selalu ingin bergaul dan

    berkumpul dengan sesama manusia lainnya.

    Lanjutan ………….

  • Makna Bangsa

    Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki

    ciri-ciri : memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur

    bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa

    budaya yang sama & solideritas tertentu.

    Secara politis, bangsa merupakan sekelompok orang

    dalam suatu negara. Sedangkan masyarakat dalam arti

    sosiologis, merupakan sekelompok orang dalam suatu

    negara.

  • Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda dan

    Jerman), etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti

    keadaan yang tegak dan tetap.

    Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat,

    wilayah yang permanen, dan pemerintah yang

    berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Dalam arti

    luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat)

    yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan

    kepentingan bersama.

    Makna Negara

  • No Nama Tokoh Pendapat Yang Dikemukakan

    1. George

    Jellinek

    Negara adalah organisasi kekuasaan dari seke-

    lompok manusia yang mendiami wilayah

    tertentu.

    2. Roger H.

    Soltau

    Negara adalah alat (agency) atau wewenang

    (authority) yg mengatur atau mengendalikan

    persoalan-persoalan bersama, atas nama

    masyarakat.

    3. Mr. Kranen

    -burg

    Negara adalah suatu organisasi yang timbul

    karena adanya kehendak dari suatu golongan

    atau bangsa.

    Pendapat Para ahli :

  • 4. Karl Marx Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum

    borjuis/ kapitalis) untuk menindas atau meng-

    eksploitasi kelas lain (proletariat/buruh).

    5. Logemann Negara adalah organisasi kemasyarakatan

    (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk

    mengatur dan memelihara masyarakat tertentu

    dengan kekuasaannya. Organisasi itu adalah

    ikatan-ikatan fungsi atau lapangan-lapangan

    kerja tetap.

    6. Max

    Weber

    Negara adalah suatu masyarakat yang mempu-

    nyai monopoli dalam penggunaan kekerasan

    fisik secara sah dalam suatu wilayah.

    Lanjutan ………….

  • TINJAUAN NEGARA

    ORGANISASI KEKUASAAN : J.H.A. Logeman, negara adalah suatu

    organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur dan menyeleng-

    garakan masyarakat dengan kekuasaan tersebut. Kranenburg, negara

    adalah suatu organisasi kekuasaan yg diciptakan oleh sekelompok

    manusia yg disebut bangsa.

    ORGANISASI POLITIK : Robert Mc. Iver, negara adalah suatu organisasi

    politik yang berbeda dengan organisasi lain, karena negara memiliki

    kedaulatan tertinggi dan keanggotaannya bersifat mengikat semua

    orang.

    ORGANISASI KESUSILAAN : G.W.F. Hegel, negara adalah suatu

    organisasi kesusilaan yang timbul dari sintesa antara kemerdekaan

    universal dengan kemerdekaan individual.

    INTEGRALISTIK : B. Spinoza, Adam Muller, dan Soepomo, negara mrp

    suatu integritas antara pemerintah dengan rakyat. Negara mengatasi

    seluruh golongan dalam masyarakat dan merupakan suatu kesatuan

    yang organis.

  • Sifat Hakikat Negara

    1. Sifat Memaksa (negara memiliki

    mempunyai kekuatan fisik secara legal.

    2. Sifat Monopoli (yaitu dalam menetap-

    kan tujuan bersama masyarakat.

    3. Sifat Mencakup Semua (All-

    Embracing), yaitu semua peraturan

    perundang-undangan yg berlaku adalah

    untuk semua orang tanpa kecuali.

  • Secara Teoritis : Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin),

    bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan.

    Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J.

    Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk atas

    perjanjian antar manusia atau masyarakat (du

    Contracts social).

    Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx),

    bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yg memaksa,

    monopoli dan mencakup semua.

    Terjadinya Negara Teori Terbentuknya Negara

  • 4. Teori Kedaulatan : a. Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah yg menciptakan hukum. b. Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hkm memegang peranan penting dalam negara.

    5. Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T. Aquinas), bahwa hukum alam berlaku abadi, universal, tidak berubah, berlaku untuk suatu waktu dan tempat. Negara terjadi secara alamiah atas dasar manusia sbg mahluk sosial (Zoon Politicon and social being).

    Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu kesatuan tata hukum yg bersifat memaksa/overmacht (wille das staates).

  • Terjadinya negara menurut pakar sejarah meliputi primer dan

    sekunder. Secara Primer meliputi : Suku – Kerajaan – Negara

    (Staat) – Negara Demokrasi (ideal). Sedangkan secara

    Sekunder, yaitu meliputi de fakto dan de jure.

    Suku/Persekutuan Masyarakat (genootschaft)

    Kerajaan (Rijk)

    Negara Nasional

    Negara Demokrasi

    Pertumbuhan Primer dan Sekunder

  • UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA

    NEGARA DEKLARATIF

    DE FACTO DE JURE

    TIDAK MUTLAK

    KONSTITUTIF

    RAKYAT WILAYAH PEMERINTAH BERDAULAT

    MUTLAK

    Unsur-unsur Terbentuknya Negara

  • Lanjutan ……………….

    Menurut Konvensi Montevideo 1933, negara harus

    mempunyai empat unsur konstitutif :

    1. Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga

    negara) atau bangsa (staatsvolk) ;

    2. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan;

    3. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yg

    berdaulat) atau pemerintahan yang berdaulat; dan

    4. Kesanggupan berhubungan dgn negara-negara lain.

  • RAKYAT

    BUKAN PENDUDUK

    PENDUDUK

    WARGA NEGARA

    BUKAN WARGA NEGARA

    Rakyat

    Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia

    yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang

    bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.

    Secara hukum, rakyat mrp warga negara dlm suatu

    negara yg memiliki ikatan hukum dgn pemerintah.

  • Kedaulatan pemerintah dapat

    dibedakan :

    Kedaulatan ke dalam.

    Kedaulatan ke luar.

    Lanjutan ……………

    Pemerintah adalah lembaga, atau orang yang bertugas

    mengatur dan memajukan negara dengan rakyatnya.

    Pemerintah dalam arti sempit, (eksekutif)

    Pemerintah dalam arti luas, adalah keseluruhan alat

    perlengkapan negara.

  • Dasar Pertimbangan :

    1. Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya.

    2. Ketentuan hukum alam.

    PENGAKUAN DARI

    NEGARA LAIN DE FACTO DE JURE

    BERSIFAT

    SEMENTARA

    BERSIFAT TETAP

    BERSIFAT TETAP

    BERSIFAT PENUH

    UNSUR

    DEKLARATIF

    Pengakuan Dari Negara Lain

  • Montesquieu, fungsi negara

    mencakup tiga tugas pokok

    “Trias Politica” :

    1. Fungsi Legislatif.

    2. Fungsi Eksekutif.

    3. Fungsi Yudikatif.

    Menurut Para Ahli

    Goodnow, fungsi

    negara ada dua :

    1. Policy Making.

    2. Policy Executing.

    Mohammad Kusnardi, S.H., fungsi negara ada dua :

    1. Menjamin ketertiban (law and order).

    2. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

  • Pada umumnya, suatu negara didirikan dengan

    tujuan untuk :

    Menciptakan kesejahteraan

    Mewujudkan ketertiban dan ketenteraman.

    b. Tujuan Negara

    Tujuan masing-masing negara sangat dipengaruhi oleh tata

    nilai sosial budaya, kondisi geografis, sejarah terbentuknya,

    serta politik dari penguasa yang bersangkutan.

  • Pandangan Fasisme :

    Negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan

    orang kuat.

    Negara wajib ”menggembleng” dan mengisi jiwa

    rakyat secara totaliter, diktatorial, dan

    nasionalisme.

    Teori Fasisme

    Kata fasisme berasal dari kata “fascio” = “kelompok

    politik”. Muncul istilah Fascio de Combattimento atau

    “Barisan Tempur”, yg dipraktikkan di Italia pada zaman

    B. Mussolini (1883-1945).

  • Teori Individualisme

    Individualisme dalam arti luas adalah perjuangan menuju kebebasan atau liberalisme. Negara hanya

    berfungsi sebagai “Penjaga Malam”.

    Dalam arti ekonomis: bahwa kebebasan dalam

    kehidupan ekonomi tidak boleh dibatasi oleh

    pemerintah atau masyarakat.

    Dalam arti politis: Negara ada untuk individu, bukan

    individu untuk negara.

  • Teori Sosialisme

    Sosialisme menentang kemutlakan milik pribadi dan menyokong

    pemakaian milik pribadi tersebut untuk kesejahteraan umum.

    Sosialisme sebagai tahap transisi menuju komunisme.

    Pada tahap komunisme, hak milik pribadi, kelas-kelas,

    dan negara benar-benar dihapus;

    Sarana-sarana produksi dimiliki secara bersama-sama

    negara tanpa kelas.

  • Teori Integralistik

    Paham Integralistik, beranggapan bahwa negara didiri-

    kan bukan hanya untuk kepentingan perorangan atau

    golongan tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan

    seluruh masyarakat negara yang bersangkutan.

    Paham integralistik Indonesia pertama kali

    dikemukakan oleh Prof. Dr. Soepomo. Merupakan

    aliran pemikiran yg paling sesuai dengan karakteristik

    bangsa Indonesia yg kekeluargaan. Gagasan ini

    kemudian menjadi dasar terbentuknya Tujuan Negara

    Republik Indonesia, seperti termaktub dalam

    Pembukaan UUD 1945 Alinea IV.

  • 4.Bentuk Negara Dan Bentuk Kenegaraan

    Jika ditinjau dari sifat hubungan dan cara

    pengelolaan suatu negara baik ke dalam maupun ke

    luar, maka dapat dibedakan antara “Bentuk Negara”

    dengan “Bentuk Kenegaraan”.

    Perihal Pengertian Contoh

    Bentuk

    Negara

    Apabila hubungan atau ikatan itu

    “merupakan suatu negara”

    Negara Kesatuan

    Negara Serikat

    Bentuk

    Kenegaraan

    Apabila hubungan atau ikatan itu

    “tidak merupakan suatu negara”

    Perserikatan Negara

    Daerah Mandat, dll.

    Bentuk Negara

  • Lanjutan ……………….

    BENTUK

    NEGARA

    NEGARA

    KESATUAN

    NEGARA

    SERIKAT

    Negara Kesatuan, adlh

    negara merdeka dan

    berdaulat yg pemerinta-

    hannya diatur oleh pe-

    merintah pusat. Negara

    Kesatuan ada sentra-

    lisasi & desentralisasi.

    Negara Serikat, mrp bentuk gabungan

    beberapa negara bagian (tidak berdau-

    lat) yg menyerahkan sebagian urusannya

    kepada pemerintah pusat yg menyang-

    kut kepentingan bersama dlm beberapa

    urusan.

  • NKRI adalah negara kepulauan yang terbentang pada

    06.080 Lintang Utara (LU) – 11.150 Lintang Selatan (LS)

    dan 94.450 – 141.050 Bujur Timur (BT) yang diapit oleh dua

    benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Indonesia

    dan Pasifik).

    5.Pengertian NKRI

    Tonggak sejarah berdirinya NKRI :

    • Berdirinya Budi Utomo (1908) sbg tonggak perintis.

    • Lahirnya Konggres Pemuda II pada tanggal 28

    Oktober 1928 sebagai tonggak penegas.

    • Diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia tgl 17

    Agustus 1945 sebagai tonggak pendobrak.

  • Berdirinya NKRI,

    memiliki fungsi

    yaitu, sebagai

    pengatur

    kehidupan

    dalam negara

    untuk

    menciptakan

    tujuan-tujuan

    negara.

    6.Fungsi Dan Tujuan NKRI

    Fungsi-fungsi negara scr

    umum mencakup :

    • Sebagai Stabilisator.

    • Mengusahakan kesejahteraan

    dan kemakmuran rakyat.

    • Mengusahakan pertahanan

    untuk menangkal kemung-

    kinan serangan dari luar.

    • Menegakkan keadilan.

  • Tujuan negara, ditujukan utk mengarahkan segala kegiatan

    dan sekaligus menjadi pedoman dlm penyusunan & pengen-

    dalian alat kelengkapan negara serta kehidupan rakyatnya.

    Lanjutan ……………….

    Fungsi dan sekaligus tujuan NKRI

    yaitu mencakup :

    • Melindungi Segenap Bangsa Indonesia

    dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia,

    • Memajukan Kesejahteraan Umum,

    • Mencerdaskan Kehidupan Bangsa,

    • Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia

    yang Berdasarkan Kemerdekaan,

    Perdamaian Abadi, dan Keadilan

    Sosial.

    Bagi NKRI,

    bahwa fungsi

    negara sekaligus

    mrp tujuan

    negara yang

    ingin dicapai

    sesuai

    Pembukaan

    UUD 1945.

  • Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa.

  • Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 yaitu : Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.

  • 7.Semangat Nasionalisme dan Patriotisme

    Nasionalisme adalah faham kebangsaan yg tumbuh

    karena ;

    Adanya persamaan nasib dan sejarah serta

    kepentingan untuk hidup bersama,

    Sbg suatu bangsa yg merdeka, bersatu, berdaulat,

    demokratis, dan maju di dalam suatu kesatuan bangsa

    dan negara, serta

    Cita-cita bersama guna mencapai, memelihara, dan

    mengabdikan identitas, persatuan, kemakmuran, dan

    kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang

    bersangkutan.

    a. Nasionalisme

  • Lanjutan ………………. Manifestasi Faham Nasionalisme :

    1. Kesadaran Seseorang Bahwa Dirinya Merupakan

    Anggota Atau Warga Negara Bangsanya;

    2. Kebanggaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;

    3. Kecintaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;

    4. Kesetiaan & Ketaatan Seseorang Thd Negara

    Bangsanya;

    5. Perjuangan Seseorang Bagi Kepentingan Negara

    Bangsanya;

    6. Kerelaan Berkorban Bagi Nagara Bangsanya

  • Lanjutan ……………….

    Nasionalisme :

    Dalam arti sempit, yaitu perasaan kebangsaan atau

    cinta terhadap bangsanya yang tinggi atau berlebih-

    lebihan, shg memandang bangsa lain lebih rendah

    (Chauvinisme).

    Dalam arti luas, yaitu perasaan cinta atau bangga thd

    tanah air & bangsanya sendiri dgn tetap menghormati

    bangsa lain karena merasa sebagai bagian dari bangsa

    lain di dunia.

  • Mrp semangat/sikap yang bersumber dari

    perasaan cinta kepada tanah air dan

    bangsa sehingga menimbulkan sikap

    gagah berani, pantang menyerah dan rela

    berkorban demi bangsa dan negaranya.

    b. Semangat Nasionalisme