Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

22
Hak-hak atas Tanah dan Sistem Hak-hak atas Tanah dan Sistem Konversi atas Tanah Konversi atas Tanah Rachmatullah Tiflen KONSENTRASI PERADILAN AGAMA PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Hukum Agraria dan Perwakafan Go

Transcript of Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Page 1: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Hak-hak atas Tanah dan Sistem Hak-hak atas Tanah dan Sistem Konversi atas TanahKonversi atas Tanah

Rachmatullah TiflenRachmatullah Tiflen

KONSENTRASI PERADILAN AGAMAPROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

Hukum Agraria dan Perwakafan

Go

Page 2: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

MENU

Latar Belakang

Hak-hak atas tanah dan sistem Konversi atas Tanah

1. Hak-hak atas tanah yang bersifat originer (primer)

2. Hak-hak atas tanah yang bersifat Derevatif (sekunder)

Aspek-aspek Konversi atas tanah

Konversi Hak atas Tanah

Latar Belakang Konversi

Hak-hak atas Tanah sebelum UUPA

Page 3: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Latar BelakangLatar Belakang

Konsep hak-hak atas tanah yang terdapat dalam Hukum Agraria Nasional membagi hak-hak atas tanah dalam dua bentuk, yaitu :Hak-hak atas tanah yang bersifat primer, yaitu hak-hak atas tanah yang dapat dimiliki atau dikuasai secara langsung oleh seorang atau badan hukum yang mempunyai waktu lama dan dapat dipindah-tangankan kepada orang lain atau ahliwarisnya. Hak-hak atas tanah yang bersifat sekunder, yaitu hak-hak atas tanah yang bersifat sementara. Dikatakan bersifat sementara, karena hak-hak tersebut dinikmati dalam waktu terbatas, dan hak-hak itu dimiliki oleh orang lain.

Next

MENU

Page 4: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Kemudian pada prosesnya pula dari stelsel apanage dihapuskan. Semua tanah itu diambil kembali oleh raja dan para bekas pemegang apanage mendapatkan tunjangan berupa uang setiap bulan. Rakyat diberi hak atas tanah dengan tidak ada kewajiban untuk melakukan kerja paksa. Dalam pada itu kepentingan paara penguasa tdaklah diabaikan begitu saja. Kepada mereka masih diberikan jaminan-jaminan istimewa, yang tidak dijumpai didaerah luar Surakarta dan YogyakartaOlehkarenanya dapat kita melihat proses-proses yang menjadikan hak-hak atas tanah yang berada di Indonesia ini, apa sajakah yang menjadikan tanah itu merupakan hak penuh dari seseorang atau yang menjadi tanah-tanah sementara bagi setiap warga Indonesia.

Back

MENU

Page 5: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Penerapan hak-hak atas tanah, diatur didalam Pasal-pasal UUPA yang menyebutkan adanya dan macamnya hak-hak atas tanah adalah pasal 4 ayat 1 dan 2, 16 ayat 1 dan 53.

Pasal 4 ayat 1 dan 2 berbunyi sebagai berikut:

Penerapan hak-hak atas tanah, diatur didalam Pasal-pasal UUPA yang menyebutkan adanya dan macamnya hak-hak atas tanah adalah pasal 4 ayat 1 dan 2, 16 ayat 1 dan 53.

Pasal 4 ayat 1 dan 2 berbunyi sebagai berikut:

Next

MENU

Page 6: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai dimaksud dalam pasal 2 ditentukan adanya amacam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang-orang lain serta badan-badan hukum.Hak hak atas tanah yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini memberi kewenangan untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang angkasa yang ada diatasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut undang-undang ini dan peraturan-peraturan hukum yang lebih tinggi.

BackMENU

Page 7: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Hak-hak atas Tanah yang bersifat Originer (Primer)

Pengertian hak-hak atas tanah primer adalah hak-hak atas tanah yang dapat mempunyai waktu lama dan dapat berpindah tangankan kepada orang lain atas ahli warisnya. Dalam UUPA terdapat beberapa hak atas tanah yang bersifat primer.

Pengertian hak-hak atas tanah primer adalah hak-hak atas tanah yang dapat mempunyai waktu lama dan dapat berpindah tangankan kepada orang lain atas ahli warisnya. Dalam UUPA terdapat beberapa hak atas tanah yang bersifat primer.

Hak Milik Atas Tanah (HM)

Hak Guna Usaha (HGU)

Hak Guna Bangunan (HGB)

Hak Pakai (HP)

MENU

Page 8: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

ialah hak atas tanah yang tidak langsung bersumber kepada hak bangsa Negara Indonesia dan diberikan oleh pemilik tanah dengan cara memperolehnya melalui perjanjian pemberian hak antara pemilik tanah dan calon pemegang hak yang bersangkutan.

Next

MENU

Page 9: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Hak Gadai

Hak Usaha Bagi Hasil

Hak Menumpang

Hak Sewa Tanah Pertanian

Back

MENU

Page 10: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Pengertian Konversi

Tujuan Konversi

Terjadinya Konversi

Pelaksanaan Konversi

MENU

Page 11: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Konversi berasal dari bahasa belanda yang asalnya konvensi. Penggunaan makna konvensi dari bahasa belanda itu, di tafsirkan menjadi konversi

Sedangkan pengertian konversi dalam hukum agraria adalah perubahan hak lama atas tanah menjadi hak baru

Back

Page 12: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Tujuan daripada konversi adalah usaha-usaha untuk penataan kembali hak-hak atas tanah yang berasal dari hak-hak adat maupun hak-hak barat dan untuk mengembalikan fungsi sosial atas penguasaan tanah sesuai dengan pancasila dan UUD 1945 serta melenyapkan system barat.

Back

Page 13: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Pada prinsipnya konversi hak-hak lama menjadi hak baru sesuai dengan ketentuan UUPA, menurut ketentuan-ketentuan konversi terjadinya konversi karena tiga kemungkinan, yaitu:

Konversi yang terjadi dengan sendirinya karena hukum;

Konversi yang terjadi setelah diperoleh suatu tindakan yang bersifat deklaratoir dari instansi yang berwewenang;

Konversi yang terjadi melalui suatu tindakan yang bersifat konstitutif. Suardi, Op.Cit, hal. 77-81.

Back

Page 14: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Pelaksanaan konversi

Hak eigendomHak atas tanah yang memberi wewenang sebagaimana atau mirip dengan hak yang dimaksud pasal 20 Hak erfpacht untuk perusahaan kebun besar dan pertanian kecil dikonversikan menjadi hak guna usaha diatur dalam pasal 28 (1) yang akan berlangsung selama sisa waktu erfpacht tersebut, selama-lamanya 20 tahun

Hak eigendomHak atas tanah yang memberi wewenang sebagaimana atau mirip dengan hak yang dimaksud pasal 20 Hak erfpacht untuk perusahaan kebun besar dan pertanian kecil dikonversikan menjadi hak guna usaha diatur dalam pasal 28 (1) yang akan berlangsung selama sisa waktu erfpacht tersebut, selama-lamanya 20 tahun

Next

Back

Page 15: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Hak consessi dan sewa kebun besar, dalam jangka waktu satu tahun harus mengajukan permintaan kepada menteri agraria agar haknya dikonversikan menjadi hak guna usaha.Hak opstal dan hak erfpacht untuk perumahan dikonversikan menjadi hak guna bangunan yang berlangsung selama sisa waktu hak opstal dan hak erfpacht tersebut, tetapi selama-lamanya 20 tahun.Hak-hak tanah memberi wewenang sebagaimana hak yang dimaksud dalam pasal 41 (1) .

Back

Back

Page 16: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Upaya Menuju Unifikasi dalam Hukum Tanah Indonesia

Keadaan Hukum Tanah Indonesia sebelum UUPA

Konversi Sebagai Salah Satu Upaya Menuju Unifikasi Hukum Tanah Nasional

MENU

Tujuan Undang-undang Pokok Agraria

Page 17: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Penghapusan/ mengakhiri Hukum Tanah Klonial.

Penghapusan Pluralisme Hukum Tanah Indonesia.

Sekaligus menciptakan pembangunan Hukum Tanah Indonesia.

Back

Page 18: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

GoAAdapun yang berlaku dalam dapun yang berlaku dalam Hukum tanah Indonesia sebelum Hukum tanah Indonesia sebelum

UUUPAUPA adalah bersifat adalah bersifat pluralistis,yang terdiri dari :pluralistis,yang terdiri dari :

Hukum tanah adat;Hukum tanah barat;Hukum tanah antar golongan;Hukum tanah administratif;Hukum tanah swarapaja.

Back

Page 19: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Salah satu upaya menuju Unifikasi Hukum Tanah Nasional, khususnya dalam hal penghapusan plurarisme Hukum Tanah Indonesia, Undang – Undang pokok Agraria mengenal suatu lembaga, yang disebut ‘’Konversi’’ , yang diatur dalam Bab IV, Ketentuan – Ketentuan Konversi Pasal I sampai dengan Pasal IX dengan ketentuan pelaksanaannya;

Back

Page 20: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Penghapusan azas Domain Penghapusan Hukum Tanah, yaitu; Swapraja Barat Administrasi

MENU

Page 21: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah

Bekas Tanah Hak Barat Bekas Tanah Hak Adat Bekas Tanah Swapraja

MENU

Page 22: Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah