Hak Dan Kewajiban Rumah Sakit
description
Transcript of Hak Dan Kewajiban Rumah Sakit
Hak dan Kewajiban Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan memiliki hak dan kewajiban yang
perlu diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit agar
dapat menyesuaikan dengan hak dan kewajiban di bidang profesi masing-masing. Karena hak
dan tanggung jawab ini berkaitan erat dengan pasien sebagai penerima jasa, maka
masyarakatpun harus mengetahui dan memahaminya.
Hak Rumah Sakit
Hak rumah sakit adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki rumah sakit untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu yaitu:
Membuat peraturan-peraturan yang berlaku di RS nya sesuai dengan kondisi atau keadaan yang ada di RS tersebut (hospital by laws).
Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan RS.
Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang diberikan dokter kepadanya.
Memilih tenaga dokter yang akan bekerja di RS. melalui panitia kredential.
Menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk pasien, pihak ketiga, dll).
Mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
Hak untuk mendapatkan imbalan jasa pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.
Kewajiban Rumah Sakit
Mematuhi peraturan dan perundangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
Memberikan pelayanan pada pasien tanpa membedakan golongan dan status pasien.
Merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan (Duty of
Care).
Menjaga mutu perawatan tanpa membedakan kelas perawatan (Quality of Care).
Memberikan pertolongan pengobatan di Unit Gawat Darurat tanpa meminta jaminan
materi terlebih dahulu.
Menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.
Menyediakan sarana dan peralatan medik sesuai dengan standar yang berlaku.
Menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai.
Merujuk pasien ke RS lain apabila tidak memiliki sarana, prasarana, peralatan dan tenaga
yang diperlukan.
Mengusahakan adanya sistem, sarana dan prasarana pencegahan kecelakaan dan
penanggulangan bencana.
Melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi dan hukum bilamana dalam
melaksanakan tugas dokter tersebut mendapatkan perlakuan tidak wajar atau tuntutan
hukum dari pasien atau keluarganya.
Mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut.
Membuat standar dan prosedur tetap untuk pelayanan medik, penunjang medik, maupun
non medik.
Mematuhi Kode Etik Rumah Sakit (KODERSI).
Hak dan Kewajiban Dokter
Didalam memberikan layanan kedokteran, dokter mempunyai hak dan kewajiban
sebagaimana tercantum dalam Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran; Kode Etik Kedokteran Indonesia; Pernyataan IDI; Lampiran SK
PB IDI dan Surat edaran Dirjen Yanmed No: YM 02.04.3.5.2504 th. 1997 tentang Pedoman Hak
dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.
Hak Dokter
Hak dokter adalah kekuasaan atau kewenangan dokter untuk mendapatkan atau
memutuskan untuk berbuat sesuatu:
Hak memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional
serta berdasarkan hak otonomi dan kebutuhan medis pasien yang sesuai dengan jenis dan
strata sarana pelayanan kesehatan.
Hak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, profesi dan etika.
Hak untuk mengakhiri atau menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila
hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerjasama yang baik
tidak mungkin diteruskan lagi dan wajib menyerahkan pasien kepada dokter lain, kecuali
untuk pasien gawat darurat.
Hak atas ‘privacy’ (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien
dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan).
Hak memperoleh informasi yang lengkap dari jujur dari pasien atau keluarganya.
Hak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak
puas terhadap pelayanannya.
Hak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh pasien.
Hak mendapatkan imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan perjanjian dan atau
ketentuan atau peraturan yang berlaku di rumah sakit.
Kewajiban Dokter
Sumber dan Dasar Hukum kewajiban Dokter antara lain:
Kewajiban Dokter (PP NO. 32-1996)
Pasal 21
1. Mematuhi Standar profesi tenaga kesehatan
Pasal 22
1. Menghormati hak pasien
2. Menjaga kerahasiaan pasien
3. Memberikan informasi kondisi dan tindakan yang akan dilakukan
4. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
5. Membuat dan memelihara rekam medis
Kewajiban Dokter (UU No. 29-2004)
Pasal 51
1. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur serta kebutuhan medis pasien;
2. Merujuk pasien kedokter lain apabila tidak mampu;
3. Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien;
4. Melakukan pertolongan darurat;
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perekmbangan ilmu kedokteran
KEWAJIBAN DOKTER (“KODEKI”-18 Pasal)
I. Kewajiban Umum (9)
1. Menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter
2. Melakukan profesi menurut ukuran yang tertinggi
3. Tidak boleh dipengaruhi untuk keuntungan pribadi
4. Tidak bertentangan dengan etik.
5. Tiap perbuatan yang melemahkan daya tahan hanya untuk kepentingan penderita
6. Berhati-hati menerapkan teknik/pengobatan baru
7. Memberi keterangan yang terbukti kebenarannya.
8. Mengutamakan kepentingan masyarakat, menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat
9. Bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta
masyarakat
II. Kewajiban terhadap penderita (5)
1. Melindungi hidup mahluk insani2. Tulus Ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya.. Jika tidak mampu,
wajib rujuk.
3. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk berhubungan dengan orang lain.
4. Merahasiakan rahasia penderita
5. Wajib melakukan pertolongan darurat.
III. Kewajiban terhadap teman sejawat (2)
1. Memperlakukan teman sejawat (TS) sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan2. Tidak boleh mengambil alih penderita dari TS tanpa persetujuannya.
IV. Kewajiban thd diri sendiri (2)
1. Harus memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baik2. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia kepada cita-
citanya yang luhur
Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan kewajiban-kewajiban dokter
adalah sebagai erikut:
Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai hubungan hukum antara dokter tersebut dengan
rumah sakit.
Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien yg sesuai dengan jenis dan strata sarana
pelayanan kesehatan.
Merujuk pasien ke dokter lain atau rumah sakit lain yang memiliki keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.
Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan
keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya.
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien (menjaga kerahasiaan pasien)
bahkan setelah pasien meninggal dunia.
Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali ia yakin ada orang
lain yang bertugas dan mampu melaksanakan.
Meminta persetujuan pada setiap melakukan tindakan kedokteran/ kedokteran gigi, khusus
untuk tindakan yang berisiko persetujuan dinyatakan secara tertulis. Persetujuan
dimintakan setelah dokter menjelaskan tentang : diagnosa, tujuan tindakan, alternative
tindakan, risiko tindakan, komplikasi dan prognose.
Membuat catatan rekam medis yang baik secara berkesinambungan berkaitan dengan
keadaan pasien.
Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/ kedokteran
gigi.
Memenuhi hal- hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.
Bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik dalam
memberikan pelayanan kepada pasien.
Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.
Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik
dokter/ dokter gigi.
Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi
dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.
Dokter atau dokter gigi yang berhalangan menyelenggarakan praktik kedokteran harus
membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter atau dokter gigi pengganti.
Wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter dan Kode Etik
Kedokteran I ndonesia.
Hak dan Kewajiban Pasien
Didalam mendapatkan layanan kesehatan, pasien mempunyai hak dan kewajiban
sebagaimana Surat edaran DirJen Yan Medik No: YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak
dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit, th.1997; UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun
2004 Tentang Praktek Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI, sebagai berikut :
Hak Pasien
Hak pasien dalam hukum kedokteran bertumpu dan berdasarkan atas dua hak asasi
manusia yaitu Hak untuk pemeliharaan kesehatan (The right of health care) dan Hak untuk
menentukan nasib sendiri (The right to self determination)
Sumber dan Dasar Hukum hak pasien adalah:
HAK PASIEN (PP No.32 -1996)
Pasal 23
1. Pasien berhak atas ganti rugi akibat terganggunya kesehatan, cacat atau kematian karena kelalain tenaga kesehatan
2. Ganti rugi dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
HAK PASIEN (UU No.29-2004)
Pasal 52
1. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang tindakan medis.2. Meminta pendapat dokter lain.
3. Mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medis
4. Menolak tindakan medis dan
5. Mendapatkan isi rekam medis
HAK-HAK PASIEN (KODEKI)
1. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya dan hak untuk mati secara wajar2. Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan standar profesi
kedokteran
3. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi
4. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan
5. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinya
6. Menolak dan menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran
7. Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan dan dikembalikan kepada dokter yang merujuk
8. Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi
9. Memperoleh penjelasan tentang peraturan-peraturan rumah sakit
10. Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan lain-lainnya selama perawatan.
11. Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya
Pada dasarnya hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien. Dari
sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan hak-hak pasien adalah sebagai berikut:
o Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
o Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
o Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi kedokteran/ kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
o Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan.
o Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
o Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
o Hak atas ‘second opinion’ / meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.
o Hak atas ”privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku.
o Hak untuk memperoleh informasi / penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik yang akan dilakukan terhadap dirinya.
o Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
o Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
o Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam berobat dan atau masalah lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
o Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu ketertiban dan ketenangan umum/ pasien lainya.
o Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit.
o Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit terhadap dirinya.
o Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
o Hak transparansi biaya pengobatan/ tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran).
o Hak akses / ‘inzage’ kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam medis miliknya.
Kewajiban Pasien
Sumber dan Dasar Hukum Kewajiban Pasien adalah:
KEWAJIBAN PASIEN (KODEKI)
1. Memeriksakan diri sedini mungkin2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya
3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
4. Menandatangani surat PTM dan lain-lain
5. Yakin pada dokter dan yakin akan sembuh
6. Melunasi biaya perawatan, pemeriksaan, pengobatan serta honorarium dokter
KEWAJIBAN PASIEN (UU No.29 – 2004)
Pasal 53
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan kewajiban-kewajiban pasien
adalah sebagai berikut:
Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada
dokter yang merawat.
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam pengobatanya.
Mematuhi ketentuan/ peraturan dan tata-tertib yang berlaku di rumah sakit.
Melunasi semua imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.