HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi...

100
HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG MENGIDAP PENYAKIT BIPOLAR DISORDER (Analisis Putusan Nomor : 0419/Pdt.G/2014/PAJP) Diajukan Untuk Mempenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh : AYU CYNTIA DEWI NIM : 1111044100037 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA (AHWAL SYAKHSHIYAH) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1438 H/2016 M

Transcript of HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi...

Page 1: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG MENGIDAP

PENYAKIT BIPOLAR DISORDER

(Analisis Putusan Nomor : 0419/Pdt.G/2014/PAJP)

Diajukan Untuk Mempenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh :

AYU CYNTIA DEWI

NIM : 1111044100037

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

(AHWAL SYAKHSHIYAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1438 H/2016 M

Page 2: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk
Page 3: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk
Page 4: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk
Page 5: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

ABSTRAK

Ayu Cyntia Dewi. NIM 1111044100037 HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG MENGIDAP PENYAKIT BIPOLAR DISORDER (Analisis Putusan Nomor : 0419/Pdt.G/2014/PAJP) Program Studi Hukum Keluarga, Konsentrasi Peradilan Agama, Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta, 1437/ 2016 M.

Skripsi ini dilatar belakangi oleh fenomena yang ada dilapangan perilah penetapan hak asuh anak dibawah umur yang jatuh kepada bapak. Pentapan ini dijatuhkan oleh Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat berdasarkan pada pasal 105 huruf (a) dan pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam serta Undang-undang RI No.23 tahun 2002. Pada dasarnya penjelasan pasal ini tidak menyebutkan secara rinci bahwa hak asuh anak dibawah umur bisa jatuh kepada bapaknya jika si ibu menderita penyakit Bipolar Disorder dapat dijadikan alasan pindahnya hak asuh anak dibawah umur. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui penyakit Bipolar Disorder bisa menyebabkan ibu kehilangan hak asuh terhadap anaknya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan putusan Nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP dimana penetapan perkara tersebut diputuskan di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Metode pengumpulan data selain diambil dari putusan perkara Nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP serta data dari hasil wawancara hakim yang memutuskan perkara tersebut dengan menayakan apa yang menjadi pertimbangan para hakim untuk memutuskan dan kaitannya seputar pasal 105 dan pasal 156 KHI dan tentang penyakit Bipolar Disorder.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hak asuh anak di bawah umur bagi ibu yang mengidap penyakit Bipolar Disorder, ternyata hak asuhnya dijatuhkan kepada bapaknya dikarenakan gangguan Bipolar Disorder adalah salah satu jenis gangguan penjiwaan yang ditandai dengan episode berulang, sekurang-kurangnya 2 kali episode dengan menunjukan gejala suasana perasaan meninggi dapat bervariasi antara keriangan sampai keadaan eksitasi yang hampir tak terkendali. Dan ini yang menjadikan Majlis Hakim dalam memutuskan perkara tersebut.

Kata Kunci : Perceraian, Hak asuh anak

Pembimbing : Dr. H. Kamarusdiana, S.Ag., MH

Daftar Pustaka : 1994 - 2015

Page 6: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

vi

KATA PENGANTAR

السالم عليكم ورمحة اهلل وبركاته

Al-hamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya skripsi ini dapat

diselesaikan. Selanjutnya shalawat dan salam senantiasa kami persembahkan

kepada baginda Nabi Muhammad Saw, yang telah membimbing umatnya ke jalan

yang benar sekaligus menyempurnakan akhlak manusia melalui petunjuk illahi.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada Ayahanda Tercinta Sumadi dan

Ibunda Tercinta Roisatun yang selalu memberikan dorongan, bimbingan, kasih

sayang, dan do’a tanpa kenal lelah dan bosan. Semoga Allah senantiasa

melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar

Sarjana Hukum (S.H) pada Program Study Hukum Keluarga, Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis

temukan, namun syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan inayah-Nya,

kesungguhan, serta dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik langsung

maupun tidak langsung segala kesulitan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya

sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah

sepantasnya pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Abdul Halim, M.Ag., dan Bapak Arip Purkon, MA., selaku

Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Hukum Keluarga Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

vii

3. Dr. H. Kamarusdiana, M.A, dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran selama membimbing penulis.

4. Supriyadi Ahmmad, M.Ag, dosen pembimbing akademik yang senantiasa

memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta staf pengajar pada lingkungan Prodi Al-

Ahwal Al-Syakhsiyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya

kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

6. Seluruh staf Pengadilan Agama Jakarta Pusat, khususnya Ibu Dra. Hj. Saniyah

KH. Dan Ibu Dra. Hj. Nurroh Sunah, SH.

7. Segenap jajaran staf dan karyawan akademik Perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum dan Perpustakaan Utama yang telah membantu penulis dalam

pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi.

8. Doa dan harapan penulis panjatkan kepada Adinda Diana Oktavia dan Novita

Indriani yang senantiasa memberikan semangat dan doa sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi.

9. Terima kasih untuk Oxavia Aldiano, B.A., M.Sc, dan Adhiramsyah Choesin

S.E yang selalu memberi semangat dan do’a sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi.

10. Terima kasih untuk para sahabat Farda Chalida S.Sy, Nurseha Satyarini

S.E.Sy, Putri Rahmawati S.Sy, Nabila Al-halabi S.Sy, Atas support dan

doanya.

11. Terimakasih tak terhingga untuk sahabat, Mella Huzaifah, Tenri Andini,

Venita Andriani, Ernawati, Nur Habibah, Maydina Farezi, Vista Hatuwe yang

selalu memberikan support, motivasi dan Do’a.

12. Seluruh keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren At-taqwa Pusat Putri dan

Putra yang selalu memberikan support dan motivasi yang penulis tidak

sebutkan namanya satu persatu.

13. Terima kasih untuk teman-teman KKN SUKSES tahun 2014 atas support dan

doanya.

Page 8: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

viii

14. Teman-teman Keluarga Besar PERADILAN AGAMA angkatan 2011yang

menjadi teman seperjuangan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang

berlipat ganda. Sungguh, hanya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan

mereka dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis berharap skripsi ini dpaat memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Ciputat, 12 Oktober 2016

Ayu Cyntia Dewi

Page 9: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 9

D. Studi Review Terdahulu ................................................................ 10

E. Metode Penelitian .......................................................................... 14

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 16

BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG PERLINDUNGAN ANAK, TEORI

KEADILAN DAN TEORI KEMASLAHATAN DALAM

MASALAH HAK HADHANAH

A. Teori Perlindungan Anak dalam Hadhanah .................................... 17

B. Teori Keadilan ................................................................................ 19

C. Teori Kemaslahatan ......................................................................... 25

Page 10: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

x

BAB III HAK ASUH ANAK (HADHANAH) MENURUT FIQIH DAN

HUKUM POSITIF

A. Hak Asuh Anak (Hadhanah) Menurut Fiqih

1. Pengertian Hak Asuh Anak (Hadhanah) ..................................... 28

2. Dasar Hukum Hak Asuh Anak (Hadhanah) ................................ 31

3. Hak dan Syarat Pemegang Hadhanah ......................................... 35

4. Batas Umur Hadhanah ................................................................ 42

B. Hak Asuh Anak (Hadhanah) Menurut Hukum Positif

1. UU No. 1 Tahun 1974 ................................................................. 44

2. Kompilasi Hukum Islam ............................................................. 47

BAB IV ANALISIS HAKIM TENTANG HAK ASUH ANAK DI BAWAH

UMUR BAGI IBU YANG MENGIDAP PENYAKIT BIPOLAR

DISORDER

A. Bipolar Disorder dalam Tinjauan Ilmu Kesehatan........................... 50

B. Putusan Hakim dan Perkara Hadhanah Bagi Ibu yang Mengidap

penyakit Bipolar Disorder di Pengadilan Agama Jakarta Pusat....... 52

C. Pandangan Undang-Undang Perkawinan, KHI, Fiqh Terhadap

Putusan Nomor : 0419/Pdt.G/2014/PAJP dan Dasar Pertimbanga

Hakim ............................................................................................... 58

D. Analisa penulis ................................................................................. 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 69

B. Saran-saran ....................................................................................... 70

Page 11: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

xi

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71

LAMPIRAN .......................................................................................................... 74

1. Surat Mohon Kesediaan Pembimbing Skripsi

2. Surat Permohonan Data/Wawancara di Pengadilan Agama Jakarta

Pusat

3. Surat Keterangan Data/Wawancara dari Pengadilan Agama Jakarta

Pusat

4. Hasil Wawancara dengan Hakim Pengadilan Jakarta Pusat dan

Psikologi Ibu Yenny

5. Dokumentasi

Page 12: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam mengatur hubungan pergaulan manusia sebagai sebuah

perjanjian suci antara seorang laki-laki dan perempuan demi terciptanya

kondisi keluarga yang bahagia yang disebut dengan perkawinan.1

Langgeng kehidupan dalam ikatan perkawianan merupakan suatu

tujuan yang diutamakan dalam islam. Akad nikah diadakan untuk

sealamanya dan seterusnya agar suami istri bersama-sama dalam

mewujudkan rumah tangga untuk tempat berlindung, menikmati curahan

kasih sayang dan dapat memelihanya anak-anaknya sehingga mereka dapat

tumbuh dengan baik. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa ikatan antara

suami istri adalah ikatan yang paling suci dan kokoh, sehingga tidak ada

suatu dalail yang lebih jelas menunjukan tentang kesuciannya yang lebih

agung selain Allah sendiri yang menamakan ikatan suami dan istri

mitsaaqun ghalizun (perjanjian yang kokoh).2

Landasan perkawinan dengan nilai-nilai roh keislamian yaitu

sakinah, mawadah, dan rahmah yang dirumuskan dalam firman Allah dalam

QS. Ar-Rum 21. Keluarga yang dituju dengan adanya perkawinan adalah

keluarga yang:

1 Anik Farida, dkk, Perempuan dalam Sistem Perkawinan dan Perceraian di Berbagai

Komunitas dan Adat, (Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2007), h. 1-2 2 Al Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, jilid 3, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006), h 135

Page 13: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

2

1. Sakinah, artinya tenang

2. Mawadah, keluarga yang di dalamnya terdapat rasa cinta, yang

berkaitan dengan hal-hal yang bersifat jasmani

3. Rahmah, keluarga yang di dalamnya terdapat rasa kasih sayang, yakni

yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kerohanian.3

Dalam kehidupan rumah tangga, meskipun pada munculnya dua

suami istri penuh kasih sayang seolah-olah tidak akan menjadi pudar,

namun pada kenyataannya rasa kasih sayang itu bila tidak bisa dirawat bisa

menjadi pudar, bahkan bisa hilang dan berganti dengan kebencian. Kalau

kebencian sudah datang maka suami istri tidak dengan sungguh hati mencari

jalan keluar dan memulihkan kembali kasih sayangnya, akan berakibat

negatif bagi anaknya. Oleh karna itu, upaya kembali memulihkan kasih

sayang merupakan satu hal yang perlu dilakukan.4

Pada dasarnya perkawinan itu dilakukan untuk waktu selamanya

sampai matinya salah seorang suami-istri. Inilah sebenarnya yang

dikehendaki agama Islam. Namun keadaan tertentu terdapat hal-hal yang

menghendaki putus perkawinan itu dalam arti bila hubungan perkawinan

tetap dilanjutkan, maka maka kemudaratan akan terjadi. Dalam hal ini Islam

membenarkan putusnya perkawinan sebagai langkah terakhir dari usaha

melanjutkan rumah tanggga. Putusnya perkawinan dengan begitu adalah

suatu jalan keluar yang baik.5

3 Abd. Shomad, Hukum Islam (Jakarta: Kencana, 2010), h. 275- 276

4 Satria Efendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Jakarta:

Kencana, 2004), h.137 5 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih (Jakarta: Kencana 2003), h. 124

Page 14: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

3

Perceraian dalam ikatan perkawinan adalah sesuatu yang dibolehkan

oleh ajaran Islam. Apabila sudah ditempuh berbagai macam cara untuk

mewujudkan kerukunan, kedamaian dan kebahagiaan, namun harapan

dalam tujuan pernikahan tidak akan terwujud atau tercapai sehingga yang

terjadi adalah perceraian. Perceraian diatur dalam Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 (selanjutnya disebut UUPA) dan pasal 115 KHI.6

Dalam pandangan Islam, tujuan dari perkawinan antara lain adalah

agar suami istri dapat membina kehidupan yang tentram lahir dan batin dan

saling cinta mencintai dalam suatu rumah tangga yang bahagia. Disamping

itu, diharapkan pula kehidupan rumah tangga dapat berlangsung kekal, oleh

karna itu, Islam telah memberi petunjuk atau jalan yang harus ditempuh bila

sewaktu-waktu terjadi perselisihan dalam rumah tangga.7

Perceraian merupakan bagian dari pernikahan, sebab tidak ada

perceraian tanpa diawali pernikahan terlebih dahulu. Pernikahan merupakan

awal dari hidup bersama antara seorang pria dan seorang wanita yang diatur

dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku Jika sepanjang

pernikahannya kedua orang tua sudah tidak sepaham atau sering terjadi

perselisihan dan sudah tidak bisa disatukan lagi, maka jalan terakhir yang

bisa diambil adalah perceraian.

Keturunan disebut juga sebagai anak dalam kamus umum bahasa

Indonesia dikemukakan bahwa anak adalah keturunan kedua sebagai hasil

kedua hubungan antara pria dan wanita. Dari segi lain kata “anak” dipakai

6 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika 2006), h. 80 7 Neng Djubaedah Dkk, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia (Jakarta: PT. Hecca Utama,

2005), h. 135.

Page 15: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

4

secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

tumbuh-tumbuhan. Dalam perkembangan lebih lanjut kata “anak” bukan

hanya dipakai untuk menunjukan keturunan dari pasangan manusia, tetapi

dipakai untuk menunjukan asal tempat anak itu lahir, seperti anak Aceh atau

anak Jawa, berarti anak tersebut lahir dan berasal dari Aceh atau Jawa.8

Istilah fikih pemeliharaan anak setelah terjadi perceraian disebut

Hadhanah. Dalam arti yang lebih lengkap adalah pemeliharaan anak yang

masih dibawah umur setelah terjadinya perceraian. Hal ini dibicarakan

dalam fikih karena secara praktis antara suami dan istri telah terjadi

perpisahan sedangkan anak-anak memerlukan bantuan dari ayah dan

ibunya.9

Seorang anak pada permulaan hidupnya sampai pada umur tertentu

memerlukian orang lain untuk membantunya dalam kehidupannya, seperti

makan, pakaian, membersihkan diri, bahkan sampai kepada pengaturan

bangun dan tidur. Karena itu, orang yang menjaganya perlu mempunyai rasa

kasih sayang, kesabaran, dan mempunyai keinginan agar anak itu baik

(saleh) dikemudian hari. Disamping itu, harus mempunyai waktu yang

cukup pula untuk melakukan tugas tersebut. Dan yang memiliki syarat-

8 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana,

2006), h. 77. Dikutip dari WJS Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, h.

38. 9 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, “Antara Fikih Munakahat dan

Undang-undang Perkawinan”, (Jakarta: Kencana, 2006), Cet. Ke-1, h. 327-328.

Page 16: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

5

syarat tersebut adalah wanita. Oleh karna itu, agama menetapkan bahwa

wanita adalah orang yang sesuai dengan syarat-syarat tersebut.10

Jika pasangan suami istri bercerai yang dari hubungan mereka

menghasilkan anak yang masih kecil, maka istrilah yang paling berhak

untuk memelihara dan mengasuh anak tersebut sehingga anak itu dewasa

karna biasanya ibulah yang paling telaten dan sabar untuk mengasuh anak

kecil.11

Tentang pemeliharaan anak yang belum mumayyiz, sedangkan

kedua orang tuanya bercerai, Kompilasi Hukum Islam menjelaskan pada

pasal 105-106 yang berbunyi: Pasal 105 Dalam hal terjadinya perceraian

a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun

adalah hak ibunya.

b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk

memilih diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak

pemeliharaannya.

c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

Pasal 106

1. Orang tua berkewajiban merawat dan mengembangkan harta anaknya

yang belum dewasa atau dibawah pengampunan, dan tidak diperbolehkan

memindahkan atau menggadaikannya kecuali karna keperluan yang

mendesak jika kepentingan dan kemaslahatan anak itu menghendaki atau

suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari lagi.

10

Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat (Jakarta: Kencana 2010), cet ke 4 h.177 11

Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 2006), cet ke 5 h.391

Page 17: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

6

2. Orang tua bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan karena

kelalaian dari kewajiban tersebut pada ayat (1).

Dalam suatu perceraian akan menimbulkan akibat-akibat hukum

yang begitu banyak dan rumit, baik itu mengenai hak asuh anak yang masih

dibawah umur, warisan, pembagian harta gono-gini dan sebagainya, tetapi

dalam anak juga merupakan korban dari perceraian kedua orangtuanya,

karena anak merupakan orang yang paling merasakan langsung dampak dari

perceraian tersebut, karena anak mempunyai ikatan batin terhadap ayah dan

ibunya.

Kedua orang tua berkewajiban memelihara anak, namun Islam lebih

menekankan hak asuhnya kepada ibu. Pertimbangannya adalah rasa kasih

sayang dan lemah lemut seorang ibu lebih sesuai dengan keadaan anak

dibanding ayah.12

Selain keluarga, anak juga salah satu orang yang tidak menginginkan

adanya perceraian yang terjadi pada orang tuanya. Seringkali orang tua yang

ingin bercerai tidak memikirkan perasaan anaknya, mereka hanya

memikirkan ego mereka masing-masing. Orang tua tidak berpikir bahwa

anak juga mempunyai perasaan tidak ingin kalau mempunyai orang tua

yang tidak bersatu lagi, meskipun dengan keadaan yang demikian orang tua

berjanji bahwa dengan adanya perceraian ini tidak mengurangi rasa sayang

orang tua pada anaknya, mereka berjanji akan mengurus anaknya dengan

baik,menyayangi dan memenuhi kebutuhannya meskipun orang tua telah

12

Yaswirman, Hukum Keluarga: Karakteristik dan Prospek Doktrin Islam dan Adat Dalam

Masyarakat Matrilineal Minangkabau (Jakarta: Rajawali Pers, 2013) , cet ke 2, h.246

Page 18: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

7

bercerai. Perceraian yang dilakukan oleh seorang suami dan istri

menimbulkan akibat terhadap anak-anaknya baik secara moril maupun

materiil. Secara moril bahwa anak-anaknya tersebut menanggung

konsekuensi bahwa kedua orang tuanya tidak bersama lagi dalam suatu

rumah tangga dan otomatis perhatian dan kasih sayang yang tercurah pada

anak tidak seperti saat berkumpul dulu. Secara materiil ialah Diberikan

nafkah, yang menjadi hak seorang anak yang didapat dari kedua orang

tuanya.

Masa mumayyiz adalah dari umur tujuh tahun sampai menjelang

berakal. Pada masa ini seorang anak secara sederhana telah mampu

membedakan mana yang berbahaya dan mana yang bermanfaat bagi dirinya.

Adapun seseorang yang akan melakukan hadhonah demi kepentingan anak,

maka hendaklah sudah balig, berakal, dan tidak terganggu ingatannya, sebab

hadhonah itu merupakan pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab

yang penuh. Seseorang yang terkena gangguan jiwa atau ingatan, tidak

layak untuk melakukan tugas hadhonah. Orang yang rusak akhlaknya atau

agamanya tidak dapat memberikan contoh yang baik kepada anak, oleh

karna itu ia tidak layak melakukan tugas ini.13

Bipolar Disorder adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan

perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi

dan mania. Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati

penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar)

13 Satria Effendi, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer (Jakarta: Kencana,

2004), cet ke 2 h.182-183

Page 19: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

8

yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kepedihan (depresi) yang

ekstrim. Tetapi seseorang yang menderita penyakit bipolar disorder

memiliki swings yang ekstrim yaitu pola perasaan yang mudah berubah

secara drastis. Suatu ketika seorang pengidap penyakit bipolar disorder bisa

merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun ketika moodnya

berubah menjadi buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan

sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi).

B. Pembatasan dan perumusan masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembahasan dalam skripsi ini terarah dan tidak terlalu melebar

maka penulis membatasi pada perkara Nomor. 0419/Pdt.G/2014/PAJP

tentang penyelesaian perkara cerai gugat dan hadhanah. Maka disini

penulis lebih memfokuskan pada hak hadhanah anak di bawah umur pada

istri mengidap penyakit bipolar disorder.

2. Perumusan Masalah

Peraturan yang berlaku dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 105 –

106 bahwa pemeliharaan anak yang belum cukup umur (mumayyiz) atau

belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya, sedangkan dalam kenyataan

dilapangan ada hak asuh anak dibawah umur jatuh kepada bapak seperti

yang diputuskan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam putusan Nomor.

0419/Pdt.G/2014/PAJP.

Page 20: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

9

Rumusan masalah di atas penulis rinci dalam beberapa pertanyaan

sebagai berikut:

a. Apakah penyakit bipolar dapat dijadikan alasan hak asuh anak di bawah

umur jatuh kepada ayah?

b. Bagaimana pandangan undang-undang perkawinan, KHI, dan fiqih pada

putusan perkara Nomor. 0419/Pdt.G/2014/PAJP yang menetapkan hak

asuh anak dibawah umur dari ibu yang mengidap penyakit bipolar pada

ayah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, adapun tujuan dari

penelitian ini adalah:

a. Mengetahui penyakit bipolar dapat dijadikan penyebab

berpindahnya hak asuh anak di bawah umur jatuh kepada ayah

b. Mengetahui pandangan undang-undang perkawinan, KHI, dan

fiqih pada putusan perkara Nomor. 0419/Pdt.G/2014/PAJP yang

memindahkan hak asuh anak dibawah umur dari ibu yang

mengidap penyakit bipolar pada ayah

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam melaksanakan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui hak asuh anak dibawah umur atau hadhanah akibat ibu

mengidap penyakit bipolar disorder.

Page 21: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

10

b. Mengetahui dasar pertimbangan Hakim dalam memutuskan hak

asuh anak dibawah umur kepada bapak.

c. Mengetahui proses penyelesaian perkara hak asuh anak dibawah

umur yang diakibatkan ibu mengidap penyakit bipolar disorder.

d. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih pemikiran yang bermanfaat kepada akademisi atau

pihak-pihak yang berkepentingan mengenai hal-hal yang terkait.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini diaplikasikan model pendekatan kasus,

yaitu mempelajari penerapan norma-norma atau khaidah hukum

yang dilakukan dalam praktik hukum. Terutama mengenai kasus-

kasus yang telah diputus lalu dipelajari untuk memperoleh

gambaran terhadap dampak dimensi pernormaan dalam suatu

aturan hukum dalam praktik hukum.14

Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang

menekankan kualitas sesuai dengan pemahaman deskriptif.

Penelitian ini berupa analisis terhadap kasus yang berkenaan

dengan penetapan hak hadhanah kepada bapak bagi anak yang

belum mumayiz yang terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

14

Jhony Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Jawa Timur:

Baymedia Publising, 2006), Cet. II, h. 321

Page 22: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

11

Adapun jenis penelitian ini termasuk penelitian hukum normatif.

Sedangkan jelis data yang digunakan yaitu data kualitatif.15

2. Sumber Data

Sumber data penelitian hukum dapat dibedakan menjadi

sumber-sumber penelitian berupa data primer dan data sekunder.16

Adapun sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer

1. Data ini didapatkan di Pengadilan Agama Jakarta Pusat

perkara Nomor. 0419/Pdt.G/2014/PAJP

2. Peraturan Undang-undang Perkawinan dan KHI

menangani perkara Nomor. 0419/Pdt.G/2014/PAJP

kemudian data tersebut dianalisis dengan cara

menguraikan dan menghubungkan dengan masalah yang

dikaji.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku

umum, buku-buku Islam dan buku-buku hukum Islam

diantaranya, kitab-kitab fiiqh, Al-qur’an, hadis dan Undang-

Undang serta literatur lainnya yang dapat dijadikan sebagai

rujukan yang mengacu dan berhubungan dengan bahasan

yang sedang dikerjakan, sesuai dengan permasalahan yang

akan dibahas oleh peneliti.

15

Jhony Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, h. 45 16

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), h. 141

Page 23: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

12

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Studi kepustakaan (Library Research)

Pada tahapan ini peneliti mencari landasan teoritis dari

permasalahan penelitiannya sehingga penelitian ini bukanlah

aktifitas yang bersifat “Trial And Erorr” aktifitas ini

merupakan tahapan yang amat penting, bahwa studi

kepustakaan merupakan separuh dari keseluruhan aktifitas

penelitian itu sendiri, six hours in library sav six mounths ini

field or laburatory.

b. Wawancara

Selain dengan cara study dokumentasi, penulis

mengumpulkan data dari hasil wawancara dengan Hakim

Pengadilan Agama Jakarta Pusat mengenai perkara Nomor.

0419/Pdt.G/2014/PAJP dengan cara mengajukan pertanyaan

dan meminta penjelasan kepada hakim yang memutuskan

perkara tersebut.17

4. Teknik Analisis Data

Semua data yang diperoleh dari Pengadilan Agama Jakarta

Pusat mengenai perkara Nomor. 0419/Pdt.G/2014/PAJP, dari

keputusan dan hasil wawancara dengan Hakim yang

17

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologi Ke arah

Ragam Varian Kontemporer, (Jakarta: Rajawai Pers, 2004), h. 36

Page 24: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

13

menyelesaikan perkara tersebut di Pengadilan Agama Jakarta Pusat

diseleksi dan disusun, setelah itu peneliti melakukan klasifikasi

data yaitu melakukan upaya untuk menggolongkan data

berdasarkan katagori tertentu. Setelah data-data yang telah

diklasifikasikan kemudian diadakan analisa data yaitu dengan studi

perbandingan antara teori dan kenyataan yang ada ditempat

penelitian. Jadi penulis memaparkan data-data yang sudah

diperoleh dan diseleksi itu dalam bentuk deskripsi sehingga

menghasilkan paragraf dengan menggunakan bahasa baku dan

bahasa penulis sendiri.

5. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah

berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan

oleh Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

E. Review Study Terdahulu

Penulis melakukan review studi terdahulu sebelum menemukan

judul proposal. Dalam revew studi terdahulu penulis menemukan beberapa

skripsi yang berkaitan dengan hak asuh anak. Di antaranya:

1. Muhammad Irsyad dengan judul skripsi “ Disparitas Putusan Hakim

Tentang Hak Asuh Anak di Bawah Umur (Studi Analisis Putusan

Nomor. 2113/Pdt.G/2010/PAJS dan Putusan Nomor.

Page 25: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

14

83/Pdt.G/2011/PTA.JK”. Dalam skripsi ini perbedaannya, penulis

memaparkan perbedaan Hakim dalam memutuskan perkara yang

berhubungan dengan hadhanah, dan penulis juga menggunakan metode

pendekatan kualitatif dan kuantitatif sebab dalam penelitiannya penulis

membutuhkan data berupa dokumen tentang seluruh perkara hadhanah

yang mempunyai hukum tetap dan mewawancarai Hakim yang pernah

memutuskan perkara hadhanah. Sedangkan dalam skripsi saya hanya

membahas perkara Nomor. 0419/Pdt.G/2014/PAJP, dan hanya

menggunakan metode kualitatif, yang hanya mewawancarai Hakim yang

memutus perkara tersebut. Dan skripsi saya lebih focus pada hak asuh

anak dibawah umur (hadhanah) kepada bapak dikarenakan ibu memiliki

penyakit bipolar disorder.

2. Widya Eka Rahmawati konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam,

dengan judul skripsi “ Hak Hadhanah Ghairu Mumayyiz Kepada Ayah

Karena Perdamaian” (Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta

Selatan Nomor. 1091/Pdt.G/2004/PAJS. Dalam skripsi ini membahas

tentang hak hadhanah anak yang belum mumayyiz kepada ayahnya

karena perdamaian, dan yang dimaksud dari perdamaian disini yaitu

berdasarkan antara kedua belah pihak antara penggugat dan tergugat, jadi

penyerahan anak yang belum mumayyiz berdasarkan kerelaan dari kedua

belah pihak, menyerahkan yang seharusnya menjadi hak ibu karna anak

tersebut belum mumayyiz diberikan hak asuhnya kepada ayahnya.

Sedangkan dalam skripsi saya walaupun sama-sama membahas hadhanah

Page 26: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

15

yang diberikan haknya kepada bapak, akan tetapi alasan diserahkan

kepada bapaknya jelas sangat berbeda. Karna dalam skripsi saya

menyerahkan hak asuh anak kepada bapaknya dikarenakan istri memiki

penyakit bipolar disorder sehingga hakim menganggap ibu atau istri tidak

baik untuk mengasuhnya, jadi penyerahan hak asuh anaknya kepada

bapak berdasarkan keputusan hakim bukan dari kerelaan sang ibu.

3. Hadi Zulkarnain dengan judul skripsi “ Hak Asuh Anak Akibat Istri

Nusyuz” (Analisa Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Perkara

Nomor 377/Pdt.G/2006/PAJT) secara umum skripsi tersebut menganalisa

tentang hak asuh anak karena istri nusyuz terhadap suami, walaupun

sama-sama membahas tentang hadhanah dibawah umur akan tetapi

berbeda sebabnya. Sedangkan skripsi saya membahas tentang hak asuh

anak kepada bapak disebabkan ibu memiliki penyakit bipolar disorder.

F. Sistematika penulisan

Skripsi ini terdiri dari V bab, untuk lebih mempermudah

pembahasan dan agar penulis skripsi ini lebih terfocus dan sistematis, maka

penulis mengklarifikasi permasalahan dalam beberapa bab, yang terdiri dari

sub-sub. Sistematika ini dimaksudkan untuk memudahkan jalannya

penulisan dan pengambilan kesimpulan akhir setelah diadakan analisa

permasalahan yang tercakup dalam sub-sub bab.

Bab pertama tentang, Pendahuluan, yang dibahas latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penelitian, Metode Penelitian, dan sistematika

Page 27: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

16

penulisan. Bab pendahuluan ini merupakan uraian yang berhubungan erat

dengan materi pembahasan.

Bab kedua tentang, tinjauan teori tentang perlindungan anak, teori

keadilan, dan teori kemaslahatan dalam masalah hak hadhanah.

Bab ketiga berisikan tentang, pengertian hak asuh anak (hadhanah),

dasar hukum hak asuh anak menurut fiqih, hak dan syarat pemegang

hadhanah dan hak asuh anak menurut hukum positif.

Bab keempat berisikan tentang, analisis penetapan hakim tentang

hak asuh anak (hadhanah) dibawah umur kepada bapak bagi ibu yang

mengidap penyakit Bipolar Disorder,

Bab kelima, pada bab ini berisi kesimpulan yang merupakan

jawaban atas masalah yang dirumuskan berdasarkan data yang diperoleh

serta saran-saran dan harapan penulis.

Page 28: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

17

BAB II

TINJAUAN TEORI TENTANG PERLINDUNGAN ANAK, TEORI

KEADILAN DAN TEORI KEMASLAHATAN DALAM MASALAH HAK

HADHANAH

A. Teori Perlindungan Anak Dalam Hadhanah

Mengasuh anak-anak yang masih kecil hukumnya wajib, sebab

mengabaikannya berarti menghadapkan anak-anak yang masih kecil kepada

bahaya kebinasaan. Hadhanah merupakan hak bagi anak-anak yang masih

kecil, karena ia membutuhkan pengawasan, penjagaan, pelaksanaan

urusannya, dan orang yang mendidiknya. Dalam kaitan ini, terutama

ibunyalah yang berkewajiban melakukan hadhanah. Rasulullah Saw.,

bersabda, yang artinya: “engkaulah (ibu) yang berhak terhadap anaknya.”1

Kewajiban dan tanggung jawab orang tua diatur dalam pasal 26 ayat

(1) dan (2) Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan

anak pasal 26 yang berbunyi:

Pasal 26:

1. Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:

a. Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak

b. Menumbuhkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya

c. Dan mencegah terjadinya pernikahan pada usia anak-anak

2. Dalam hal orang tua tidak ada atau karena suatu kewajiban dan tanggung

jawabnya maka kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud

1 Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), cet 4, h. 217

Page 29: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

18

dalam ayat (1) dapat beralih kepada keluarga, yang dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Didalam penjelasan undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak ditegaskan: “bahwa tanggung jawab orang tua, keluarga,

masyarakat, pemerintah dan negara merupakan rangkaian kegiatan yang

dilaksanakan terus-menerus demi terlindungnya dan terarah guna menjamin

pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik mental, spiritual, maupun

sosial.2

Tindakan ini dimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan terbaik

bagi anak yang diharapkan sebagai penerus bangsa yang potensial, tangguh,

memiliki nasionalisme yang dijiwai oleh akhlak mulia dan nilai pancasila,

serta berkemauan keras menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dan negara.

Melakukan pembinaan dalam pengembangan dan perlindungan anak

perlu peran masyarakat baik melalui lembaga perlindungan anak, lembaga

keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan,

organisasi sosial, dunia usaha, media masa, atau lembaga pendidikan.

Setiap anak berhak untuk berprestasi sesuai dengan tingkat

kecerdasan dan usianya dalam bimbingan orang tuanya. Karena anak

memerlukan kebebasan dalam rangka mengembangkan kreatifitas dan

intelektualitasnya (daya nalarnya) sesuai dengan tingkat usia anak. Dan

pengembangan anak yang belum cukup umur masih harus dalam bimbingan

orang tuanya.

2 Penjelasan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Page 30: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

19

B. Teori Keadilan

Teori-teori hukum alam sejak Socrates hingga Francois Geny, tetap

mempertahankan keadilan sebagai mahkota hukum. Teori Hukum Alam

mengutamakan “the search for justice”. 3 Berbagai macam teori mengenai

keadilan dan masyarakat yang adil. Teori-teori ini menyangkut hak dan

kebebasan, peluang kekuasaan, pendapatan dan kemakmuran. Diantara

teori-teori itu dapat disebut: teori keadilan Aristoteles dalam bukunya a

theory of justice dan teori hukum dan keadilan Hans Kelsen dalam bukunya

general theory of law and state.

1. Teori Keadilan Aristoteles

Pandangan Aristoteles tentang keadilan bisa didapatkan dalam

karyanya Nicomachean ethics, politics, dan rethoric. Spesifik dilihat dalam

buku Nicomachean ethics, buku itu sepenuhnya ditunjukan bagi keadilan,

yang berdasarkan filsafat hukum Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti

dari filsafat hukumnya “karena hukum hanya bisa ditetapkan dalam

kaitannya dengan keadilan”.4

Pada pokoknya pandangan keadilan ini sebagai suatu pemberian hak

persamaan tapi bukan persamarataan. Aristoteles membedakan hak

persamaannya sesuai dengan hak proposional. Kesamaan hak dipandangan

manusia sebagai suatu unit atau wadah yang sama. Inilah yang dapat

difahami bahwa semua orang atau setiap warga negara dihadapan hukum

3 Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, cet VIII, (Yogyakarta: Kanisius,

2005), h. 196 4 Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum Perspektif Historis, (Bandung: Nuansa dan

Nusamedia, 2004), h. 24

Page 31: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

20

sama. Kesamaan proposional memberi tiap orang apa yang menjadi haknya

sesuai dengan kemampuan dan prestasi yang telah dilakukannya.

Keadilan menurut pandangan Aristoteles dibagi kedalam dua macam

keadilan, keadilan “distributif” dan keadilan “commutatief”. Keadilan

distributif ialah keadilan yang memberikan kepada tiap orang menurut

pretasinya. Keadilan commutatief memberikan sama banyaknya kepada

setiap orang tanpa membeda-bedakan prestasinya dalam hal ini berkaitan

dengan peranan tukar menukar barang dan jasa.5 Dari pembagian macam

keadilan ini Aristoteles mendapatkan banyak kontroversi dan perdebatan.

Keadilan distributif menurut Aristoteles berfokus pada distribusi,

honor, kekayaan, dan barang-barang lain yang sama-sama bisa didapatkan

dalam masyarakat. Dengan mengesampingkan “pembuktian” matematis,

jelaslah bahwa apa yang ada dibenak Aristoteles ialah distribusi kekayaan

dan barang berharga lainnya berdasarkan nilai yang berlaku dikalangan

warga. Distribusi yang adil boleh jadi merupakan distribusi yang sesuai

dengan nilai kebaikannya, yakni nilainya bagi masyarakat.6

2. Teori Keadilan John Rawls

Beberapa teori keadilan dikemukakan oleh Filusuf Amerika di akhir

abad ke-20, Johan Rawls, seperti A Theory of Justice, politcal Liberalism,

5 L..J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Pradnya Paramita, cet. Kedua

puluh enam, 1996), h. 11-12. 6 Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum Perspektif Historis, (Bandung: Nuansa dan

Nusamedia, 2004), h. 25

Page 32: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

21

dan The Law of Peoples, yang memberikan pengaruh pemikiran cukup besar

terhadap diskursus nilai-nilai keadilan.7

John Rawls yang dipandang sebagai persepektif “liberal-egalitarian

of social justice”, berpendapat bahwa keadilan adalah kebajikan utama dari

hadirnya institusi-institusi sosial (social institutions). Akan tetapi, kebajikan

bagi seluruh masyarakat tidak dapat mengesampingkan atau menggugat rasa

keadilan dari setiap orang yang telah memperoleh rasa keadilan. Khususnya

masyarakat lemah pencari keadilan.8

Secara spesifik, John Rawls mengembangkan gagasan mengenai

prinsip-prinsip keadilan dengan menggunakan sepenuhnya konsep

ciptaannya yang dikenal dengan “posisi asali” (original position) dan

“selubung ketidak tahuan” (veil of ignorance).

Pandangan Rawls memposisikan adanya situasi yang sama dengan

derajat antara tiap-tiap individu di dalam masyarakat. Tidak ada pembedaan

status, kedudukan atau memiliki posisi yang lebih tinggi antara satu dengan

yang lainnya, sehingga satu pihak dengan yang lainnya dapat melakukan

kesepakatan yang seimbang, itulah pandangan Rawls sebagai sebagai suatu

“posisi asasli” yang bertumpu pada pengertian ekulibrium reflektif dengan

didasari oleh ciri rasionalis (rationality), kebebasan (freedom), dan

persamaan (equqlity) guna mengatur struktur dasar masyarakat (basic

structure of society).

7 Pan Mohamad Faiz, Teori Keadilan John Rawls. dalam Jurnal Konstitusi, Volue 6 Nomor

1 (April 2009), h. 135 8 Pan Mohamad Faiz, Teori Keadilan John Rawls. dalam Jurnal Konstitusi, Volue 6 Nomor

1 (April 2009), h. 139

Page 33: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

22

Sementara konsep “selubung ketidaktahuan” diterjemahkan oleh

John Rawls bahwa setiap orang dihadapkan pada tertutupnya seluruh fakta

dan keadaan tentang dirinya sendiri, termasuk terhadap posisi sosial dan

doktrin tertentu, sehingga membutakan adanya konsep atau pengetahuan

tentang keadilan yang tengah berkembang. Dengan konsep itu Rawls

menggiring masyarakat untuk memperoleh prinsip persamaan yang adil

dengan teorinya disebut sebagai “Justice as fairness”.

Pandangan John Rawls terhadap konsep “posisi asasli” terdapat

prinsip-prinsip keadilan yang utama, diantaranya prinsip persamaan, yakni

setiap orang sama atas kebebasan yang bersifat universal, hakiki dan

kompitabel dan ketidak samaan atas kebutuhan sosial, ekonomi pada diri

masing-masing individu.

John Rawls menegaskan pandangannya terhadap keadilan bahwa

program penegakan keadilan yang berdimensi kerakyatan haruslah

memperhatikan dua prinsip keadilan, yaitu pertama, memberi hak dan

kesempatan yang sama atas kebebasan dasar yang paling luas seluas

kebebasan yang sama bagi setiap orang. Kedua, mampu mengatur kembali

kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi sehingga dapat memberi

keuntungan yang bersifat timbal balik.9

Prinsip perbedaan menurut diaturnya struktur dasar masyarakat

sedemikian rupa sehingga kesenjangan prospek mendapat hal-hal utama

kesejahteraan, pendapatan, otoritas diperuntukan bagi keuntungan orang-

9 John Rawls, A Theory of Justice, diterjemahkan oleh Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo,

Teori Keadilan, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006), h. 203

Page 34: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

23

orang yang paling kurang beruntung. Ini seperti keadilan sosial harus

diperjuangkan untuk dua hal: pertama. Melakukan koreksi dan perbaikan

terhadap kondisi ketimpangan yang dialami kaum lemah dengan

menghadirkan institusi-institusi sosial, ekonomi, dan politik yang

memberdayakan. Kedua, setiap aturan harus memposisikan diri sebagai

pemandu untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk mengoreksi

ketidak adilan yang dialami kaum lemah.

3. Teori Keadilan Hans Kelsen

Hans kelsen dalam bukunya general theory of law and state,

berpandangan bahwa hukum sebagai tatanan sosial yang dapat dinyatakan

adil apabila dapat mengatur perbuatan manusia dengan cara yang

memuaskan sehingga dapat menemukan kebahagiaan didalamnya.10

Pandangan Hans Kelsen ini yang bersifat positifisme, nilai-nilai

keadilan individu dapat diketahui dengan aturan-aturan hukum yang

mengakomodir nilai-nilai umum, namun tetap pemenuhan rasa keadilan dan

kebahagiaan diperuntukan tiap individu.

Lebih lanjut Hans Kelsen mengemukakan keadilan sebagai

pertimbangan nilai yang bersifat subjektif. Walaupun suatu tatanan yang

adil beranggapan bahwa suatu tatanan bukan kebahagiaan setiap

perorangan, melainkan kebahagiaan sebesar-besarnya bagi sebanyak

mungkin individu dalam arti kelompok, yakni terpenuhinya kebutuhan-

10

Hans Kelsen, General Theory of Low and State, diterjemahkan oleh Rasisul Muttaqien,

(Bandung: Nusa Media, 2011), h. 7.

Page 35: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

24

kebutuhan, yang oleh penguasa atau pembuat hukum, dianggap sebagai

kebutuhan-kebutuhan yang patut dipenuhi, seperti kebutuhan sandang,

pangan dan papan. Tetapi kebutuhan-kebutuhan manusia yang manakah

yang patut diutamakan. Hal ini dapat dijawab dengan menggunakan

pengetahuan rasional, yang merupakan sebuah pertimbangan nilai,

ditentukan oleh faktor-faktor emosional dan oleh sebab itu bersifat subjektif.

Pemikiran tentang konsep keadilan, Hans Kelsen yang menganut

aliran positifisme, mengakui juga kebenaran dari hukum alam, sehingga

pemikirannya terhadap konsep keadilan menimbulkan dualisme antara

hukum positif dan hukum alam. Dua hal lagi konsep keadilan yang

dikemukakan oleh Hans Kelsen:

Pertama tentang keadilan dan perdamaian. Keadilan yang bersumber

dari cita-cita irasional. Keadilan dirasionalkan melalui pengetahuan yang

dapat berwujud suatu kepentingan-kepentingan yang pada akhirnya

menimbulkan suatu konflik kepentingan. Penyelesaian atas konflik

kepentingan tersebut dapat dicapai melalui suatu tatanan yang memuaskan

salah satu kepentingan dengan mengorbankan kepentingan yang lain atau

berusaha mencapai suatu kompromi menuju suatu perdamaian bagi semua

kepentingan.11

Kedua, konsep keadilan dan legalitas. Untuk menegakan di atas

dasar suatu yang kokoh dari suatu tatanan sosial tertentu, menurut Hans

Kelsen pengertian “Keadilan” bermaknakan legalitas. Suatu peraturan

11

Hans Kelsen, General Theory of Low and State, diterjemahkan oleh Rasisul Muttaqien,

(Bandung: Nusa Media, 2011), h. 14

Page 36: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

25

umum adalah “adil” jika ia benar-benar diterapkan, sementara itu suatu

peraturan umum adalah “tidak adil” jika diterapkan pada suatu kasus dan

tidak diterapkan pada kasus lain yang serupa.12

Konsep keadilan dan

legalitas inilah yang diterapkan dalam hukum nasional bangsa indonesia,

yang memaknai bahwa peraturannya, yang memaknai bahwa peraturan

hukum nasional dapat dijadikan sebagai payung hukum (law unbrella) bagi

peraturan-peraturan hukum nasional lainnya sesuai tingkat dan derajatnya

dan peraturan hukum itu memiliki daya ikat terhadap materi-materi yang

dimuat (materi muatan) dalam peraturan hukum tersebut.13

C. Teori Kemaslahatan

Pengertian maslahah dalam bahasa arab berarti “perbuatan-perbuatan

yang mendorong kepada kebaikan manusia”. Dalam artinya yang umum

adalah setiap segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, baik dalam arti

menarik atau menghasilkan seperti menghasilkan keuntungan atau

kesenangan; atau dalam arti menolak atau menghindarkan seperti menolak

kemadharatan atau kerusakan. Jadi setiap yang mengandung manfaat patut

disebut mashlahah. Dengan begitu mashlahah itu mengandung dua sisi yaitu

menarik atau mendatangkan kemaslahatan dan menolak atau

menghindarkan kemudharatan.

Dilihat dari sudut pandang ilmu sharaf (morfologi), kata Maslahah

satu wazan (pola) dan makna dengan kata manfa’ah. Kedua kata ini

12

Hans Kelsen, General Theory of Low and State, diterjemahkan oleh Rasisul Muttaqien,

h.16 13

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan

Page 37: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

26

(maslahah dan manfa’ah) telah diindonesiakan menjadi “maslahat” dan

“manfaat”.14

Kata maslahah adalah bentuk tunggal dari kata mashalih; selain itu

dikenal pula dengan istilah istishlah yang berarti mencari maslahat,

memandang maslahat atau baik, mendatangkan maslahat atau kebaikan, dan

kebaikannya adalah al-istisfad atau memandang buruk atau rusak,

mendatangkan keburukan atau kerusakan. Maslahah sama akarnya dengan

kata shalih yang berari “baik” menurut agama. Dalam al-qur’an banyak

ditemukan kata shalih, kata shalih ini pada umumnya berarti kebaikan pada

hakikatnya menguntungkan.15

Secara sederhana maslahat itu diartikan sesuatu yang baik dan dapat

diterima oleh akal yang sehat. Diterima akal, mengandung arti bahwa akal

itu dapat mengetahui dengan jelas kenapa begitu. Setiap suruhan Allah

dapat dipahami oleh akal, kenapa Allah menyuruh, yaitu karna mengandung

kemaslahatan untuk manusia baik dijelaskan sendiri alasannya oleh Allah

atau tidak.

Menurut Imam al-Ghazali maslahat adalah sebuah ungkapan

mengenai suatu hal yang mendatangkan manfaat dan menolak kerusakan

atau kemudharatan.16

Pada dasarnya mayoritas ahli ushul fiqih menerima metode atau teori

maslahat mursalat (kemaslahatan). Untuk menggunakan metode tersebut

14

Asmawi, Perbandingan Ushul Fiqih, (Jakarta: UIN Jakarta Pres, 2006), h. 101 15

Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, (Bandung: Mizan, 1997), h.100. 16

Ahmad Mukri Aji, Maslahat Mursalah Dalam Dialektika Pemikiran Hukum Islam,

(Bogor: Pustaka Pena Ilahi, 2012), h. 48

Page 38: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

27

mereka memberikan beberapa syarat. Imam Malik memberikan persyaratan

sebagai berikut:

- pertama, maslahat tersebut bersifat reasonable (ma’qul) dan

relavan (munasib) dengan kasus hukum yang ditetapkan.

- Kedua, maslahat tersebut bertujuan memelihara sesuatu yang

daruri dan menghilangkan kesulitan (rafu al-harj), dengan cara

menghilangkan masyaqqat dan madharrat.

- Ketiga, maslahat tersebut harus sesuai dengan maksud

disyari’atkan hukum (maqashid al-syari’at), dan tidak

bertentangan dengan dalil syara’ dan qath’i.

Page 39: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

28

BAB III

HAK ASUH ANAK (HADHANAH) MENURUT FIQIH DAN HUKUM

POSITIF

A. Hak Asuh Anak (hadhanah) Menurut Fiqih

1. Pengertian Hak Asuh Anak (Hadhanah)

Persoalan mengasuh anak atau hadhanah tidak ada hubungannya

dengan perwalian terhadap anak, baik menyangkut perkawinannya maupun

menyangkut hartanya. Hadhanah adalah perkara mengasuh anak, dalam arti

mendidik dan menjaganya untuk masa ketika anak itu membutuhkan wanita

pengasuh. Dalam hal ini, mereka sepakat bahwa itu adalah hak ibu. Namun

mereka berbeda pendapat tentang lamanya masa asuhan seorang ibu, siapa

yang paling berhak sesudah ibu.1

Sejak lahir memang setiap anak membutuhkan kasih sayang,

kelembutan dan keceriaan, oleh sebab itu setiap orang tua harus dapat dan

berusaha meyakinkan mereka, bahwa segala sesuatu itu dilakukan untuk

mereka, dengan seperti ini maka dalam hati setiap anak akan merasakan

aman, tentram damai serta kehangatan kasih sayang dan persahabatan yang

erat antara anak dan orang tua.2

Pemeliharaan anak dalam Islam disebut dengan hadhanah,

secara etimologis hadhanah ini berarti “disamping” atau berada dibawah

1 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab (Jakarta: Basrie Press, 1994)

penerjemah: Afif Muhammad h.133 2 Abdur Rozak Husein, Hak Anak dalam Islam, Penerjemah Azwir Butun (Jakarta: PT

Fikahati Aneska, 1992), h. 62

Page 40: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

29

ketiak.3 Hadhanah menurut bahasa berarti “meletakan sesuatu deket dengan

tulang rusuk atau di pangkuan” karna Ibu waktu menyusukan anaknya

meletakan anak itu di pangkuannya, seakan-akan ibu di saat itu melindungi

dan memelihara anaknya.4

Supaya anak tumbuh dengan sempurna maka harus ada

kerjasama antara ibu dan bapak akan tetapi hal ini akan mudah terwujud

kalau kedua orang tua masih dalam ikatan perkawinan. Seorang anak pada

permulaan hidupnya sampai umur tertentu memerlukan orang lain dalam

kehidupannya, baik dalam pengaturan fisiknya maupun dalam pembentukan

akhlaknya. Seseorang yang melakukan tugas hadhanah sangat berperan

dalam hal tersebut. Oleh sebab itu masalah hadhanah mendapat perhatian

khusus dalam ajaran islam.5

Menurut istilah hadhanah yaitu merawat dan mendidik

seseorang yang belum mumayyiz atau yang kehilangan kecerdasannya,

karena mereka tidak bisa memenuhi keperluannya sendiri. Hadhanah juga

dapat diartikan sebagai kewajiban orang tua untuk memelihara dan

mendidik anak mereka dengan sebaik-baiknya, pemeliharaan ini mencakup

masalah ekonomi, pendidikan dan segala sesuatu yang menjadi pokok

kebutuhan si anak.6

3 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ikhtisar Baru Van Hoepe, 1999),

h. 415 4 Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2003) cet ke 4 h. 175

5 Satria Effendi, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer (Jakarta: Kencana,

2004), h. 166 6 Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 1998), h. 23

Page 41: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

30

Menurut Kompilasi Hukum Islam pengertian hadhanah juga

telah dirumuskan didalam pasal 1 huruf 9 yang dimaksud pemeliharaan

anak atau hadhanah adalah kegiatan mengasuh, memelihara dan mendidik

anak hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri.7

Hadhanah menurut bahasa berarti meletakkan sesuatu dekat

tulang rusuk seperti menggendong, atau meletakan sesuatu dalam pangkuan.

Seorang ibu waktu menyusukan, meletakan anak dipangkuannya, dan

melindunginya dari segala yang menyakiti. Erat pengertian hubungannya

dengan pengertian tersebut, hadhanah menurut istilah ialah tugas menjaga

dan mengasuh atau mendidik bayi atau anak kecil sejak ia lahir sampai

mampu menjaga dan mengatur dirinya sendiri.8

Hadhanah berbeda maksudnya dengan pendidikan (tarbiyah).

Dalam hadhanah terkandung pengertian pemeliharaan jasmani dan rohani,

pengertian pendidikan jasmani dan rohani, pengertian pendidikan terhadap

anak. Pendidik mungkin terdiri dari keluarga si anak dan mungkin pula

bukan dari keluarga si anak dan ia merupakan pekerjaan profesional;

dilakukan oleh setiap ibu, serta anggota kerabat yang lain. Hadhanah

merupakan hak dari hadhin, sedangkan pendidikan belum tentu merupakan

hak dari pendidik.9

Menurut hemat penulis, mulai dari hadhanah menurut bahasa

sampai dengan hadhanah menurut istilah dapat difahami bahwa yang

7 Muhammad Daud dkk, Kompilasi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional, (Ciputat:

Logos, 1999), h. 139 8 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Jakarta:

Kencana, 2004), cet. 1, h.166 9 Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 176

Page 42: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

31

dimaksud dengan hadhanah adalah tanggung jawab atau kewajiban dalam

memelihara, mengasuh dan memenuhi kebutuhan anak yang masih kecil

baik laki-laki maupun perempuan atau yang belum dewasa sehingga belum

bisa mengurus dan merawat dirinya sendiri sampai anak tersebut dinyatakan

sudah bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, dan tumbuh

dengan sempurna sehingga sudah bisa berdiri sendiri dalam menjalankan

kehidupannya.

2. Dasar Hukum Hak Asuh Anak (Hadhanah)

Islam telah mewajibkan pemeliharaan atas anak sampain anak

tersebut telah mampu berdiri dengan sendirinya tanpa mengharapkan

bantuan orang lain. Oleh karna itu mengasuh anak yang masih kecil adalah

wajib karna apabila anak yang dibawah umur di\biarkan begitu saja akan

mendapatkan bahaya jika tidak mendapatkan pengasuh dan perawatan,

sehingga anak harus dijaga agar tidak sampai membahayakan. Selain itu, iya

juga harus tetap diberi nafkah dan diselamatkan dari segala hal yang dapat

merusaknya. Dasar hukum hadhanah yaitu:

a. Al-Qur’an

Sebagaimana firman Allah SWT :

م الرضاعة و عل العولودله دهن حولين كاملين لمن ارادان يت والوالدات يرضعن اول

والدة بولد وكسوتهن بالمعروف رزقهن دله هاولمولو لتكلف نفس الوسعها لتضار

نهماوتشاورفلجناح ذالك فان ارادافصالا بولده اوعل الوارث مشل عن تراض م

دكم وااول لجناح عليهماوان اردتم ان تسترضع وان اردتم ان تسترضعوااولدكم ف عليهما

Page 43: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

32

لون بصير م تيتم بالمعروف واتقوااهلل واعلمواان اهلل بماتع فلجناح عليكم اذاسلمتم ماا

( 322البقرة ) Artinya: “para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua

tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan

kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan

cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar

kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena

anaknya dan seorang ayah karna anaknhya, dan warispun berkewajiban

demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan

kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa keduanya.

Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada

dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran yang patut.

Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah melihat apa

yang kamu kerjakan”. (Al-baqarah 2/ 233)

Pada ayat ini, Allah SWT mewajibkan kepada orang tua untuk

memelihara anak mereka, ibu wajib menyusui anaknya selama 2 tahun. dan

Bapak berkewajiban memberikan nafkah kepada ibu. Dibolehkan

mengadakan penyapihan (menghentikan penyusuan) sebelum dua tahun

apabila ada kesepakatan antara kedua oarng tuanya. Mereka boleh

mengambil perempuan lain untuk menyusukan anak tersrebut dengan syarat

memberikan upah yang pantas. Hal ini demi kemaslahatan anak itu

sendiri.10

Pendidikan anak juga merupakan salah satu faktor yang amat

penting dalam kehidupan keluarga. Orang tua berkewajiban untuk

mengarahkan anak-anak mereka untuk menjadi orang-orang yang beriman

10

Syaikh Hasan Ayyub, Fiqh Keluarga, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), h. 392-393.

Page 44: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

33

dan berakhlak mulia, seperti patuh dalam melaksanakan ajaran agama

dengan baik agar terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat.11

Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6:

(6التحريم )ماكنتم تعملون و ن يايهاالذين كفروالتعتذروااليوم انماتجز

Artinya: “hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan

tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan”. (Q.S. At-Tahrim ayat 6)

Pada ayat ini orang tua diperintahkan Allah SWT untuk

memelihara keluarganya dari api neraka, dengan berusaha agar seluruh

keluarganya itu melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-

larangan Allah, termasuk dalam anggota keluarga ini adalah anak.12

Kewajiban anak yang masih kecil bukan hanya berlaku selama

ayah dan ibu masih terkait dalam ikatan perkawinan saja, namun juga

berlanjut pada saat perceraian.13

Mengasuh anak-anak yang masih kecil

hukumnya wajib, sebab mengabaikannya berarti menghadapkannya kepada

bahaya kebinasaan. Hadhanah merupakan hak bagi anak-anak yang masih

kecil, karna ia membutuhkan pengawasan, penjagaan, pelaksanaan

urusannya, dan orang yang mendidiknya.14

11

Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2009), h. 217 12

Abd. Rahman Ghazali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 177 13

Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h.

328 14

Abd. Rahman Ghazali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 177

Page 45: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

34

Pendidikan yang lebih penting adalah pendidikan anak dalam

pangkuan ibu dan bapaknya, karena dengan adanya pengawasan dan

perlakuan akan dapat menumbuhkan jasmani dan akalnya, membersihkan

jiwanya, serta mempersiapkan diri anak untuk menghadapi kehidupannya

dimasa yang akan datang.15

Suatu ketika datang sepasang suami istri kepada

Rasulullah saw. Untuk meminta penetapan siapa yang paling berhak untuk

mengasuh anak, sedangkan mereka sudah bercerai.

Dalam hadits nabi, Rasulullah bersabda:

يارسل اهلل : شعيب عن جده عبداهلل بن عمروأن امرأةا قالت حدثني عمروبن

وأن أباه طلقني وأرادأن ينتزعه مني ابني هداكان بطني له وعاءوحجري له حواء أن

مالمتنكهي أنت احق به : فقال لها رسولهلل

(والحاكم وصححه رواه احمدوابو داود والبيحقي) Artinya: “dari Abdullah bin Amr Ra. Sesungguhnya seorang perempuan

datang dan mengadu kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah

sesungguhnya seorang anak ini perut saya yang mengandung dan

dari susu saya ia mendapat minuman, dan pangkuan sayalah yang

menjadi penjaganya. Sedangkan ayahnya telah menceraikan saya,

dan ia bermaksud memisahkan ia dari saya. Maka Rasulullah

bersabda kepadanya: Engkau lebih berhak terhadap anakmu selama

engkau belum kawin dengan orang lain”. (Diriwayatkan oleh Abu

Daud)16

Hadits tersebut menjelaskan bahwa ibulah yang lebih berhak

untuk memelihara anaknya selama ia belum menikah dengan orang lain,

dengan kata lain jika ibunya menikah maka dengan sendirinya hak

15

Selamet Abidin, Fikih Munakahat 2, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h. 172 16

Abu Daud Sulaiman bin Al-‘Asy’ats As-Sajastani, Sunan Abu Daud Juz I, (Beirut: Daar

Fikr, 2003), h. 525

Page 46: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

35

hadhanah itu gugur, lalu berpindah kepada ayahnya. Karna jika ibunya

menikah dengan orang lain, besar kemungkinan perhatiannya akan

berpaling kepada suami yang baru, dan mengalahkan bahkan bukan tidak

mungkin ia akan mengorbankan perhatian kasih sayanganya yang

seharusnya untuk anaknya sendiri.

Mengingat ibu lebih mengerti dan mampu mendidik anak.

Kesabaran ibu dalam hal ini lebih besar daripada bapak. Waktu yang

dimiliki ibu lebih lapang daripada bapak. Karna itu ibu lebih diutamakan

demi menjaga kemaslahatan anak. Dan jika si ibu sudah menikah dengan

laki-laki lain, maka hak hadhanah menjadi hilang.17

3. Hak dan Syarat Pemegang Hadhanah

a. Hak Hadhanah

Kepentingan untuk seorang anak, sikap peduli dari orang tua

terhadap masalah hadhanah memang sangat diperlukan, jika tidak

diperhatikan maka anak akan tumbuh dengan tidak terpelihara dan tidak

terarah seperti yang diinginkan, dan untuk mewujudkan anak tumbuh sesuai

dengan apa yang diharapkan, maka harus ada kerja sama antara ayah dan

ibu dalam melakukan tugas ini dan jalinan kerja sama ini akan terwujud

apabila ayah dan ibu masih ada dalam ikatan sebagai suami istri.18

Pasangan suami istri bercerai yang dari mereka menghasilkan

anak yang masih kecil, maka istilah yang paling berhak memelihara dan

17

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq Jilid 2, (Jakarta: al-I’tishom, 2008), h. 528. 18

Satria Effendi, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Jakarta: Kencana,

2004), cet. 1 h. 167.

Page 47: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

36

merawat anak itu sehingga anak itu mumaayyiz karena ibulah yang biasanya

lebih telaten dan sabar.19

Seorang anak pada permulaan hidupnya sampai pada umur

tertentu, memerlukan orang lain untuk membantunya dalam kehidupannya,

seperti makan, pakaian, membersihkan diri, bahkan sampai kepada

pengaturan bangun dan tidurnya. Oleh karna itu, orang yang menjaganya

perlu mempunyai rasa kasih sayang, kesabaran, dan mempunyai keinginan

agar anak itu baik (saleh) di kemudian hari. Di samping itu juga, ia harus

mempunyai waktu yang cukup pula untuk melakukan tugas itu.20

Jika ibu

tidak ada, orang yang berhak menjadi hadhin (pemelihara atau pendidik)

adalah ibu dari ibu (nenek) dan seterusnya keatas, kemudian ibu dari bapak

(nenek) dan seterusnya keatas. Kemudian saudara perempuan ibu yang

sekandung, anak perempuan dari saudara perempuan seibu dan anak

perempuan dari saudara perempuan seayah. Kemudian, anak perempuan

dari saudara laki-lakiyang sekandung, anak perempuan dari saudara laki-laki

yang seibu, dan anak perempuan dari saudara laki-laki yang seayah.

Kemudian, bibi dari ibu yang sekandung dengan ibunya, bibi dari ibu yang

seayah dengan ibunya, bibi dari ibu yang seibu dengan ibunya. Kemudian,

bibi dari bapak yang sekandung dengan ibunya, bibi dari bapak yang seayah

dengan ibunya dan bibi dari bapak yang seibu dengan ibunya. Demikianlah

19

Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2006), Cet. Ke V. h.

451 20

M. A. Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fiqih Nikah Lengkap,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 217-218

Page 48: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

37

seterusnya. Jika tidak ada pihak perempuan maupun pihak laki-laki yang

berhak hadhanah maka itu semua menjadi kewajiban pemerintah.21

Ulama berbeda pendapat siapa yang paling berhak mengasuh

anak setelah ibu kandung atau urutan hak asuh anak jika ternyata ada

penyebab yang menghalangi ibu kandung untuk mendapatkan hak asuhnya.

Perbedaan pendapat ini disebabkan karena tidak adanya dalail qath’i yang

secara tegas membahas masalah ini. Hanya saja keempat imam mazhab

lebih mendahulukan kalangan kerabat dari pihak ibu dibandingkan dari

kalangan kerabat dari pihak ayah dalam tingkat kerabatan yang sama

(misalnya mendahulukan nenek dari pihak ibu dari pada nenek dari ayah).

Maka dari itu para ulama memberikan urutan dan skala prioritas

hak mengasuh anak bagi para wanita, sesuai dengan kemaslahatan anak

tersebut. Menurut mereka, naluri kewanitaan mereka lebih sesuai untuk

merawat dan mendidik anak, serta adanya kesabaran mereka dalam

menghadapi permasalahan kehidupan anak lebih tinggi dibanding kesabaran

seorang laki-laki.22

b. Syarat Pemegang Hadhanah

Masalah yang paling pokok dalam pemeliharaan anak adalah

syarat-syarat orang yang menjadi hadhin. Karna sifat seorang pengasuh

akan berpengaruh kuat kepada anak yang berpengaruh kepada anak yang

diasuhnya, seorang hadhinah (ibu asuh) yang menangani dan

menyelenggarakan kepentingan anak kecil yang diasuhnya, yaitu adanya

21 Abd. Rahman Ghazali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 179-180 22

Andi Syamsu Alam dan Fauzan, Hukum Pengangkatan Anak Perspektif Islam, (Jakarta:

Kencana, 2008), h. 118.

Page 49: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

38

kecukupan dan kecakapan. Kecukupan dan kecakapan yang memerlukan

syarat-syarat tertentu. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi satu saja maka

gugurlah kebolehan menyelenggarakan hadhanahnya.23

Syarat asuhan para ulama mazhab berpendapat bahwa, dalam

asuhan seperti itu disyaratkan bahwa orang yang mengasuh berakal sehat,

bisa dipercaya, suci diri, bukan pelaku maksiat, bukan penari, dan bukan

peminum khamer, serta tidak mengabaikan anak yang diasuhnya. Tujuan

dari keharusan adanya sifat-sifat tersebut adalah untuk memelihara dan

menjamin kesehatan anak dan pertumbuhan moralnya. Syarat-syarat ini

berlaku pula bagi pengasuh laki-laki.

Para Ulama mazhab berbeda pendapat tentang, apakah islam

merupakan syarat dalam asuhan:24

Imamiyah dan Syafi’i: seorang kafir

tidak boleh mengasuh anak yang beragama islam. Sedangkan mazhab-

mazhab lainnya tidak mensyaratkannya. Hanyasannya para ulama mazhab

Hanafi mengatakan bahwa, kemurtadan wanita atau laki-laki yang

mengasuh, menggugurkan hak asuhan.

Setelah dasar hukum itu terealisasikan tentu pengasuh menjadi

faktor untuk kecakapan dan kepatutan untuk memelihara anaknya maka

harus ada syarat-syarat tertentu, yaitu:

1. Berakal sehat, karena orang gila tidak boleh menangani dan

menyelenggarakan hadhanah.

23

Satria Effendi, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Jakarta: Kencana,

2004), cet. 1 h. 172 24 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta, Basrie Press, 1994) h. 135

Page 50: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

39

2. Merdeka, sebab seorang budak kekuasaannya kurang lebih terhadap anak

dan kepentingan terhadap anak lebih tercurahkan kepada tuannya

3. Beragama Islam, karena masalah ini untuk kepentingan agama yang ia

yakini atau masalah perwalian yang mana Allah tidak mengizinkan

terhadap orang kafir

4. Amanah

5. Belum menikah dengan laki-laki lain bagi ibunya

6. Bermukim bersama anaknya, bila salah satu di antara mereka pergi, maka

ayah lebih berhak karena untuk menjaga nasabnya.

7. Dewasa, karena anak kecil sekalipun mumayyiz tetapi ia butuh orang lain

untuk mengurusi dirinya.

8. Mampu mendidik, jika penyakit berat atau perilaku tercela maka

membahayakan jiwa anak dan justru terlantarkan berada di tanganya.25

Mayoritas ulama sepakat bahwa syarat-syarat hadhanah seperti

berakal, amanah, dewasa, mampu mendidik terhindar dari hal-hal yang

tercela merupakan bagian dari hadhanah. Sedangkah masalah agama bagi

Imam Syafi’i, orang selain Islam tidak boleh. Sedangkan bagi mazhab lain

bukan merupakan syarat, hanya saja bagi Imam Syafi’i kemurtadan

menjadikan gugur hak asuhan. Seterusnya mazhab 4 berpendapat bahwa,

apabila ibu si anak dicerai suaminya, lalu dia kawin lagi dengan laki-laki,

maka hak asuhnya gugur, tetapi hak asuhnya bagi ibu tetap ada karena

merupakan bukti kasih saying kepada anaknya. Sedangkan Imam Syafi’i,

25

Musthafa Kamal Pasha, Chalil, Wahardjani, Fiqih Islam, (Jogyakarta, Citra Karsa

Mandiri, 2002), h. 304

Page 51: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

40

Hanafi, Imamiyyah dan Hambali: apabila ibu si anak bercerai lagi dengan

suaminya yang kedua, maka larangan hak asuhan si anak bias dicabut

kembali. Hak itu dikembalikan karena gugurnya perkawinan dengan laki-

laki kedua itu. Adapun Imam Maliki: hak tersebut tidak bias kembali

dengan adanya perceraian itu.26

Apabila seorang ibu tidak mampu mengasuh anaknya, kepada

siapa hak asuh anak tersebut dialihkan ? Ulama Mazhab berbeda pendapat

tentang, kepada siapa hak asuh anak tersebut dialihkan jika ibunya tidak

mampu mengasuh anaknya:27

Imam Hanafi: Hak itu secara berturut-turut dialihkan dari ibu

kepada ibunya ibu, ibunya ayah, saudara-saudara perempuan kandung,

saudara-saudara perempuan seibu, saudara-saudara perempuan seayah, anak

perempuan dari saudara perempuan kandung, kemudian anak perempuan

dari saudara seibu, dan demikian seterusnya hingga pada bibi dari pihak ibu

dan ayah.

Imam Syafi’i: Hak atas asuhan, secara berturut-turut adalah, ibu,

ibunya ibu dan seterusnya hingga ke atas dengan syarat mereka itu adalah

pewaris-pewaris si anak. Sesudah itu adalah ayah, ibunya ayah, ibu dari

ibunya ayah, dan seterusnya hingga keatas, dengan syarat mereka adalah

pewaris-pewarisnya pula. Selanjutnya adalah kerabat-kerabat dari pihak ibu,

dan disusul kerabat-kerabat dari ayah.

26

Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih 5 Mazhab, (Jakarta, Lentera, 2002), h. 416-417 27

Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta, Basrie Press, 1994),

h.133-135

Page 52: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

41

Imam Maliki: Hak asuhan itu berturut-turut dialihkan dari ibu

kepada ibunya ibu dan seterusnya keatas, saudara perempuan ibu kandnung,

saudara perempuan ibu seibu, saudara perempuan nenek perempuan dari

pihak ibu, saudara perempuan nenek dari pihak ibu, saudara perempuan

kakek dari pihak ayah, ibu ibunya ayah, ibu bapaknya ayah dan seterusnya.

Imam Hambali: Hak asuh itu berturut-turut kepada ibu, ibunya

ibu, ibu dari ibunya ibu, ayah, ibunya ibu dari kakek, saudara perempuan

kandung, saudara perempuan seibu, saudara perempuan seayah, saudara

perempuan ayah sekandung, seibu dan seterusnya.

Imamiyah: ibu, ayah. Kalau ayah meninggal atau menjadi gila

sesudah asuhan diserahkan kepadanya, sedangkan ibu masih hidup, maka

asuhan diserahkan kembali kepadanya. Ibu adalah orang yang paling berhak

mengasuh si anak dibanding dengan seluruh kerabat, termasuk kakek dari si

ayah, bahkan andaikata dia kawin lagi dengan laki-laki lain sekalipun.

Kalau kedua orang tua meninggal dunia, maka asuhan beralih ke tangan

kakek dari pihak ayah. Kalau kakek dari pihak ayah sudah meninggal tanpa

menunjuk orang menerima wasiat (yang ditunjuk mengasuh), maka asuhan

beralih pada kerabat-kerabat si anak berdasarkan urutan waris. Kerabat yang

lebih dekat menjadi penghalang bagi kerabat yang lebih jauh. Bila anggota

keluarga yang berhak itu jumblah berbilang yang sejajar, semisal nenek dari

pihak ayah dengan nenek dari pihak ibu, atau bibi dari pihak ayah dengan

bibi dari pihak ibu, maka dilakukan undian manakala mereka berebut ingin

mengasuh. Orang yang namanya keluar sebagai pemenang, dialah yang

Page 53: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

42

paling berhak mengasuh sampai orang ini meninggal atau menolak haknya.

Ini juga adalah pendapat hambali. (Al-Mughni, Jilid IX, bab Al-Hadhanah).

4. Batas umur hadhanah

Tidak terdapat ayat-ayat Al-Quran dan hadits yang menerangkan

dengan tegas tentang masa hadhanah, hanya terdapat isyarat-isyarat yang

menerangkan ayat tersebut, karna itu para ulama berijtihad sendiri-sendiri

dalam menetapkannya dengan berpedoman kepada isyarat-isyarat itu.

Separti menurut mazhab Hanafi: hadhanah anak laki-laki berakhir pada saat

anak itu tidak lagi memerlukan penjagaan dan telah dapat mengurus

keperluannya sehari-hari, seperti makan, minum, mengatur pakaian,

membersihkan tempatnya dan sebagainya. Sedangkan masa hadhanah

wanita berakhir apabila ia telah baligh, atau telah datang masa haid

pertamanya.28

Imam Hanafi berpendapat, bahwa masa asuhan tujuh tahun

untuk anak laki-laki, dan sembilan tahun untuk anak perempuan. Mereka

menganggap bahwa untuk perempuan lebih lama, sebab agar dia dapat

menirukan kebiasaan-kebiasaan kewanitaan dari perempuan (ibu) yang

mengasuhnya.29

28

Abd. Rahman Ghazali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), h.185 29

Slamet Abidin, Fikih Munakahat 2, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h. 185

Page 54: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

43

Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa masa hadhanah itu berakhir

setelah anak mumayyiz, yakni berumur antara lima dan enam tahun, dengan

dasar hadits:30

ا بين أ: قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم ه كما خير بنتاا بين خير غلما بيه وام

ها .أبيها وام

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Anak ditetapkan antara bapak dan

ibunya sebagaimana anak (anak yang belum mumayyiz) perempuan

ditetapkan antara bapak dan ibunya. Menurut mazhab Imam Malik, masa hadhanah anak laki-laki itu

berakhir dengan ihtilam (mimpi), sedangkan masa hadanah anak perempuan

berakhir dengan pada saat dia usia menikah. Jika ia sampai pada saat usia

menikah, sedangkan ibu dalam masa iddah, maka ia lebih berhak terhadap

anak putrinya, sampai ia menikah (lagi). Jika tidak sedang demikian, maka

anak itu dititipkan kepada ayahnhya atau jika ayahnya tidak ada, maka ia

ditipkan pada wali-walinya.31

B. Hak Asuh Anak (Hadhanah) Menurut Hukum Positif

1. Perspektif Undang- Undang No.23 Tahun 2002 jo Undang-Undang 35

Tahun 2014

Perlindungan anak merupakan perwujudan adanya keadilan

dalam suatu masyarakat, dengan demikian perlindungan anak diusahakan

dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Kegiatan

perlindungan anak membawa akibat hukum, baik kaitannya dengan hukum

30 Abd. Rahman Ghazali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 185 31

Huzaemah Tahido Yanggo, Fikih Perempuan Kontemporer, (Jakarta, Ghalia Indonesia,

2010), h. 186-187

Page 55: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

44

tertulis maupun hukum tidak tertulis. Menurut Arif Gosita kepastian hukum

diusahakan demi kelangsungan kegiatan perlindungan anak dan mencegah

penyelewengan yang membawa akibat negatif yang tidak diinginkan dalam

pelaksanaan perlindungan.32

Pasal 14 Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak jo Undang-Undang 35 Tahun 2014 yang berbunyi:

“Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada

alasan atau aturan hukum yang sah menunjukan bahwa pemisahan itu

adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan kepentingan

terakhir”. Dalam penjelasannya ditegaskannya bahwa, “Pemisahan yang

dimaksud dalam ketentuan ini tidak menghilangkan hubungan anak dengan

orang tuanya”. Jadi meskipun sudah ada ketentuan hukumnya yang

menyatakan salah satu orang tua sebagai pemegang “kuasa asuh anak”, tetap

tidak ada alasan untuk melarang orang tua lain bertemu dengan anaknya.33

2. Undang- Undang No. 1 Tahun 1974

Pemeliharaan anak adalah pemenuhan berbagai aspek kebutuhan

primer dan sekunder anak. Pemeliharaan meliputi berbagai aspek, yaitu

pendidikan, biaya hidup, kesehatan, ketentraman dan segala aspek yang

berkaitan dengan kebutuhannya, dalam ajaran Islam di ungkapkan bahwa

tanggung jawab ekonomi berada di pundak suami sebagai kepala rumah

tangga, dan tidak tertutup kemungkinan tanggung jawab itu beralih kepada

32

Maidin Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak; Dalam Sistem Peradilan Pidana

Anak di Indonesia, (Bandung: Refika Aditama, 2006),h. 33 33

Adib Bahari, Prosedur Gugatan Cerai + Pembagian Harta Gonogini + Hak Asuh Anak,

(Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2012), hal 166

Page 56: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

45

istri untuk membantu suaminya bila suami tidak mampu melaksanakan

kewajibannya. Oleh karena itu, amat penting mewujudkan kerja sama dan

saling membantu antara suami dan istri dalam memelihara anak sampai ia

dewasa. Hal dimaksud pada prinsipnya adalah tanggung jawab istri kepada

anak-anaknya.34

UU No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam.

1. UU No. 1 Tahun 1974

Pasal 45

(1) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka

sebaik-baiknya

(2) Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku

sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri kewajiban mana

berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus.

Pasal 46

(1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka

yang baik.

(2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,

orang tua dan keluarga dalam garis lurus ke atas bila mereka itu

memerlukan bantuannya.

Pasal 47

34

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika 2006), hal 64

Page 57: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

46

(1) Anak yang belum mencapai umur 18 ( delapan belas ) tahun atau

belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan

orang tuanya selama mereka tidak dicabut dari kekuasaannya.

(2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di

dalam dan di luar Pengadilan.35

Pasal 48 Undang-Undang Perkawinan menegaskan bahwa orang

tua tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-

barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 (delapan belas

tahun) atau belum melangsungkan perkawinan kecuali apabila

kepentingan anak itu menghendakinya.36

2. Kompilasi Hukum Islam

Pasal 98

(1) Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa adalah 21

tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun mental

atau belum pernah melangsungkan perkawinan.

(2) Orang tuanya mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan

hukum di dalam dan di luar Pengadilan.

(3) Pengadilan Agama dapat menunjuk salah seorang kerabat terdekat

yang mampu menunaikan kewajiban trsebut apabila kedua orang

tuanya tidak mampu.37

35

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika 2006), hal 65 36

Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Perkawinan Indonesia, (Jakarta: CV. Karya

Gemilang, 2011), hal 84

37 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2010) , hal 137

Page 58: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

47

Pasal 98 tersebut memberikan isyarat bahwa kewajiban kedua

orang tua adalah mengantarkan anak-anaknya, dengan cara mendidik,

membekali dengan ilmu pengetahuan untuk menjadi bekal mereka di hari

dewasanya. Secara khusus Alquran menganjurkan kepada ibu agar

menyusui anak-anaknya secara sempurna (sampai usia dua tahun).38

Selain

kewajiban di atas, kewajiban lain yang menjadi tanggung jawab orang tua,

yaitu hak kebendaan. Pasal 106 KHI mengungkapkan garis hukum sebagai

berikut.

Pasal 105 KHI

Dalam hal terjadinya perceraian:

a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12

tahun adalah hak ibunya.

b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak

untuk memilih di antara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak

pemeliharaannya.

c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

Pasal 106 KHI

(1) Orang tua berkewajiban merawat dan mengembangkan harta anaknya

yang belum dewasa atau dibawah pengampunan, dan tidak

diperbolehkan memindahkan atau menggadaikannya kecuali karena

keperluan yang mendesak jika kepentingan dan keslamatan anak itu

menghendaki atau suatu kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi.

38

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika 2006), hal 65

Page 59: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

48

(2) Orang tua bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan karena

kesalahan dan kelalaian dari kewajiban tersebut pada ayat (1).39

kalau seorang bayi disusukan oleh orang yang bukan

melahirkannya, maka perempuan yang menyusui bayi ditanggung oleh bayi

itu. Hal ini di atur oleh Pasal 104 KHI sebagai berikut.

Pasal 104 KHI

(1) Semua biaya penyusuan anak di pertanggung jawabkan kepada

ayahnya. Apabila ayahnya telah meninggal dunia, maka biaya

penyusuan dibebankan kepada orang yang berkewajiban member

nafkah kepada ayahnya atau walinya.

(2) Penyusuan dilakukan untuk paling lama dua tahun dan dapat dilakukan

penyapihan dalam masa kurang dua tahun dengan persetujuan ayah

ibunya.40

Demikian uraian mengenai ketentuan pemeliharaan anak dan

batas-batasnya menjadi tanggung jawab orang tua terutama ayah sebagai

kepala rumah tangga dan pelindung keluarga, bagi istri dan anak-anaknya.

39

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2010) , hal 138 40

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2010) , hal 138

Page 60: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

50

BAB IV

ANALISIS HAKIM TENTANG HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI

IBU YANG MENGIDAP PENYAKIT BIPOLAR DISORDER

A. Bipolar Disolder dalam Tinjauan Ilmu Kesehatan

Gangguan bipolar yaitu gangguan mood yang kronis dan berat yang

ditandai dengan episode mania, hipomania, campuran dan depresi. Sebelumnya

gangguan bipolar disebut dengan manik depresif, gangguan afektif bipolar, atau

gangguan spektrum bipolar.1 Mengenal dan mengetahui suasana perasaan.

Suasana perasaan merupakan suatu suasana emosi berkepanjangan yang

mewarnai seluruh kehidupan psikik, yang pada umumnya mencakup pengertian

tentang depresi atau elasi (suasana perasaan yang meningkat). Gangguan

suasana perasaan yang utama adalah gangguan depresif berat dan gangguan

bipolar I, yang nama gangguan suasana perasaan tersebut sering kali dinamakan

gangguan afektif.

Pasien yang menderita hanya periode depresif dikatakan mengalami

gangguan depresif berat, dan dapat disebut sebagai depresif unipolar. Pasien

dengan periode manik dan depresif dan pasien dengan periode manik saja

dikatakan menderita gangguan bipolar I, dan istilah “mania unipolar” dan

“mania murni” kadang-kadang digunakan untuk pasien gangguan bipolar I yang

tidak memiliki episode depresif. Gangguan afektif merupakan kelompok kondisi

klinis yang ditandai dengan gangguan afek yang meningkat. Gangguan dengan

1 Nurmiati Amir, Gangguan Bipolar, (Jakarta: FKUI, 2013), h. 204

Page 61: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

51

suasana perasaan yang meningkat memperlihatkan suasana perasaan yang

meluap-luap, didapatkan lompat gagasan, yang disertai dengan penurunan

kebutuhan tidur, peninggian harga diri dan gagasan kebesaran.2

Gangguan bipolar adalah salah satu masalah kejiwaan yang membuat

penderitanya mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis.

Misalnya dari yang murung, tiba-tiba bisa berubah menjadi sangat bahagia atau

sebaliknya. Pada fase turun atau yang disebut sebagai periode depresi,

penderita gangguan bipolar biasanya akan terlihat sedih, lesu, dan tidak

bergairah. Sedangkan pada fase naik atau mania, penderita kondisi ini bisa

menjadi sangat bersemangat, enerjik, dan banyak bicara. Jika dilihat dari

perputaran episode suasana hati, ada penderita gangguan bipolar yang

mengalami keadaan normal di antara mania dan depresi. Meski begitu, ada

sebagian penderita yang mengalami perputaran cepat dari fase ke fase tanpa

adanya periode normal. Tiap fase gejala yang tergolong parah dapat

berlangsung hingga beberapa minggu. Pada gangguan bipolar, ada juga

penderita yang mengalami mania dan depresi secara bersamaan. Misalnya,

ketika penderita merasa sangat berenerjik, di saat bersamaan dirinya juga

merasa sangat sedih dan putus asa. Gejala yang jarang terjadi ini dinamakan

dengan periode campuran.3

2 Ayub Sani Ibrahim, Gangguan Alam Perasaan Manik Depresi, (Tangerang: Jelajah Nusa,

2011), h. 13

3 Laurentius M Panggabean dan Dee Rona, Apakah Aku Bipolar?, (Jakarta, Gramedia

Pustaka Utama, 2015), h, 5

Page 62: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

52

Suasana perasaan yang mengalami penurunan memperlihatkan

kehilangan energi dan minat sesuatu, disertai dengan adanya perasaan bersalah,

kesukaran untuk berkonsentrasi, kehilangan nafsu makan, pikiran tentang

kematian atau bunuh diiri. Tanda dan gejala lainnya dari gangguan suasana

perasaan adalah perubahan dari aktifitas, kemampuan kognitif, berbicara dengan

fungsi vegenatif (misalnya: tidur, nafsu makan, dan aktifitas seksual). Depresi

unipolar merupakan suatu gangguan depresif berat termasuk salah satu gangguan

jiwa terbanyak yang mengenai orang dewasa, dengan kecenderungan gangguan

depresi unipolar pada wanita sebesar 20%. Angka ini lebih tinggi bila

dibandingkan dengan pria, yaitu di bawah 10%, sedangkan untuk gangguan

Bipolar pada wanita maupun pria sekitar 1% hanya 20% - 25% dari pasien

menderita Gangguan Bipolar yang memenuhi kriteria depresi yang menerima

pengobatan.4

B. Putusan Hakim dan Perkara Hak Asuh Anak bagi Ibu yang Mengidap

Penyakit Bipolar Disorder di Pengadilan Agama Jakarta Pusat

Majlis Hakim dalam memutuskan suatu perkara dituntut suatu

keadilan dan untuk itu Hakim melakukan penilaian terhadap peristiwa atau

fakta-fakta yang ada apakah benar-benar terjadi. Hal ini hanya bisa dilihat dari

pembuktian, mengklasifikasikan antara yang penting dan tidak penting

(mengkualifikasi), dan menanyakan kembali kepada pihak lawan mengenai

keterangan saksi-saksi dan fakta-fakta yang ada.

4 Ayub Sani Ibrahim, Gangguan Alam Perasaan Manik Depresi, (Tangerang: Jelajah Nusa,

2011), h. 13-14

Page 63: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

53

Berdasarkan dari hasil Petitum dari gugatan Penggugat, putusan

nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP, maka pertimbangan hukum majlis hakim yang

mencangkup hal-hal pokok tersebut, antara lain:

Berdasarkan pokok gugatan Penggugat dan pengakuan Tergugat,

bahwa pada tanggal 02 April 2011 Penggugat dan Tergugat melangsungkan

pernikahan, dan tertera dalam kutipan Akta Nikah No. 204/11/IV/2011 yang

dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan Menteng, Jakarta pusat.

Dalam posita dan petitum gugatan Penggugat telah nampak dengan

jelas menunjukan adanya sengketa perkawinan dengan didasarkan pernyataan

penggugat dan senyatanya Penggugat berada di wilayah hukum Pengadilan

Agama Jakarta Pusat, maka berdasarkan pasal 49 Ayat (1) huruf (a) dan pasal

73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan perubahannya Undang-

Undang Nomor 3 Tahun 2006 maka Pengadilan Agama Jakarta Pusat

berwenang menerima, memeriksa dan menyelesaikan perkara tersebut.

Adapun alasan-alasan dan dalil-dalil gugatan Penggugat Konpensi,

baik dalam surat gugatannya, maupun dalam replik, sepanjang dapat

disimpulkan, pada intinya, bahwa sejak bulam Maret 2013 pernikahan

Penggugat Konpensi dengan Tergugat Konpensi sudah mulai terjadi

perselisihan yang terus menerus (Syiqaq) bahkan hingga kini semakin

memburuk yang kiranya sangat sulit untuk dirukunkan kembali dikarenakan

hal-hal sebagai berikut: antara Penggugat Konpensi dan Tergugat Konpensi

Menolak Permohonan Provisi Penggugat Rekonpensi.

Page 64: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

54

Berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh penggugat untuk

menguatkan gugatannya selain mengeluarkan bukti-bukti tertulis, tetapi

mengeluarkan bukti lain, saksi dan keluarga bertemu dengan ibu penggugat

konpensi dan pamannya Penggugat Konpensi bernama Riyanto Sofyan di

rumah Sofyan, pada pertemuan tersebut , saksi menanyakan alasan Penggugat

Konpensi untuk bercerai, tetapi tidak berhasil, dan pertemuan yang kedua

kalinya, saksi ada pertemuan dengan Penggugat Konpensi dan Tergugat

Konpensis, dalam pertemuan tersebut Penggugat Konpensi berkata, bahwa

Penggugat Konpensi sulit untuk mengikuti apa yang disarankan Tergugat

Konpensi, karena Penggugat bisa mandiri, dan pertemuan tersebut tidak

berhasil, yang terakhir diadakan pertemuan keluarga Tergugat Konpensi (ayah

Tergugat) dengan pamannya Penggugat Konpensi di Mall Cilandak Town

Square (Citos), untuk musyawarah mendamaikan Penggugat Konpensi dengan

Tergugat Konpensi, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil.

Saksi ahli, sebagaimana dalam ketentuan Pasal 145 HIR, maka majelis

menilai, bahwa saksi ahli dalam bidangnya masing-masing telah memenuhi

syarat formil dan syarat meteril dan dapat diterima dalam perkara ini, dan

bahwa dari kesaksian para saksi yang dihadirkan Penggugat Konpensi dan

Tergugat Konpensi secara formil dapat diterima. Karena telah disumpah, yang

mana keterangan saksi-saksi tersebut tidak bertentangan satu sama lain dan

keterangan para saksi tersebut relavan dan objektif dengan dalil-dalil

Penggugat dan jawaban Tergugat, oleh karnanya keterangan para saksi tersebut

Page 65: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

55

secara meteriel dapat dipertimbangkan sebagai alat bukti, sebagaimana

ketentuan Pasal 175 HIR.

Sebagaimana dalam penerapan pasal 19 huruf (F) PP Nomor 9 tahun

1975 sebagai salah satu alasan perceraian dengan tidak lagi mempersoalkan

atau mencari siapa yang menjadi penyebab terjadi perselisihan/ pertengkaran

tersebut antara suami istri, akan tetepi lebih diterapkan pada perkawinan itu

sendiri, apakah benar-benar telah pecah, ketentuan tersebut berdasarkan pada

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 38.K/AG/1990, tanggal 22 agustus

1991 dan Nomor: 534.K/Pdt/1996, tanggal 18 Juni 1996.

Kemaslahatan itu tidak akan terwujud, akibat karena Tergugat

Konpensi tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap Penggugat Konpensi,

begitu juga sebaliknya Penggugat Konpensi tidak lagi menaruh

kepercayaannya kepada Tergugat Konpensi, dimana masalah ketidak

percayaan dalam membina rumah tangga. Bukanlah persoalan yang sepele

akan tetapi adalah prinsip dalam membina rumah tangga.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka majlis hakim

berkesimpulan, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat Konpensi telah memenuhi

ketentuan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974

tentang perkawinan jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam dan juga

sesuai dengan pendapat Ulama fiqh dalam kitab Ghoyatul Maromil Syaichil

Majdi yang berbunyi artinya “apabila istri sudah sangat memuncak

kebenciannya terhadap suaminya, disitulah Hakim diperkenankan untuk

menjatuhkan thalak dari laki-laki tersebut dengan thalak satu”. Dengan

Page 66: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

56

demikian gugatan Penggugat Konpensi dapat kabulkan dengan menjatuhkan

thalak satu bain sughra dari Tergugat Konpensi terhadap Penggugat Konpensi

dan menyatakan perkawinan antara Penggugat Konpensi dan Tergugat

Konpensi putus karena perceraian.

Dalam surat gugatan duduk perkara/posita sangat penting

eksistensinya, setiap surat gugatan memuat posita. Pada hakikatnya posita atau

fundementum petendi yaitu menguraikan kejadian-kejadian atau peristiwa-

peristiwa.5

Biasanya dalam praktik dalam putusan atau surat gugatan lebih

dikenal atau lebih lazim disebut tentang duduk perkara yang menjadi dasar

yuridis gugatan atau menguraikan secara kronologis duduk perkaranya

kemudian penguraian tentang hukumnya, tidak berarti harus menyebutkan

peraturan-peraturan hukum yang dijadikan dasar tuntutan, melainkan cukup

hak atau peristiwa yang harus dibuktikan dalam persidangan nanti sebagai

dasar dari tuntutan.6

Tentang posita atau duduk perkara dalam surat gugatan tertanggal 22

April 2014 yang terdaftar di kepanitraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada

nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP, telah mengajukan pokok-pokok permasalahan.

Penggugat dan tergugat adalah pasangan suami istri yang sah yang

menikah pada hari sabtu tanggal 02 April 2011 sebagaimana ternyata dalam

kutipan Akta Nikah No. 204/11/IV/2011 yang dikeluarkan oleh Pegawai

5 Faizal Kamil, Asas Hukum Acara Perdata, (Jakarta: Badan Penerbit Iblam, 2005), h. 60

6 Fauzie Yusuf Hasibuan, Hukum Acara Perdata, (Jakarta: Yayasan Pustaka Hukum

Indonesia, 2006), h. 9

Page 67: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

57

Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Menteng,

Jakarta pusat. Penggugat dengan tergugat selama pernikahan tinggal di Jl.

Lembang No. 62, Menteng, Jakarta Pusat. Pada awal pernikahan antara

penggugat dengan tergugat telah hidup rukun dan harmonis sebagaimana

layaknya suami istri dan telah telah dikaruniai keturunan bernama “Sienna

Ameerah Kasyafani, perempuan, lahir di Jakarta, pada tanggal 22 Januari 2013.

Sejak bulan Maret 2013 pernikahan penggugat dan tergugat sudah mulai terjadi

perselisihan yang terus menerus (Syiqaq) bahkan hingga kini semakin

memburuk yang kiranya sangat sulit untuk dirukunkan kembali dikarenakan

hal-hal sebagai berikut:

a. Antara Penggugat dan Tergugat tidak terjalin komunikasi yang baik dalam

menjalankan rumah tangganya sehingga hanya menimbulkan perselisihan

antara Penggugat dan Tergugat:

b. Antara Penggugat dan Tergugat sama-sama memiliki sikap keras, mudah

emosi serta tidak bisa mengendalikan diri apabila terjadi pertengkaran

dalam permasalahan rumah tangganya;

c. Setiap kali terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat sering

kali dihadapan anak, sehingga menimbulkan dampak psikologis yang

buruk terhadap anak Penggugat dan Tergugat;

Puncak perselisihan terjadi pada hari kamis tanggal 27 Maret 2013

yang pada akhirnya antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah ranjang dan

sudah tidak lagi melakukan hubungan suami istri. Selama ini Penggugatlah

dengan kemampuan tarbiahnya telah mendidik dan merawat anak yang

Page 68: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

58

bernama Sienna Ameerah Kasyafani, Perempuan, lahir di Jakarta 22 Januari

2013, dan anak tersebut belum mumayiz sebagaimana dalam ketentuan Pasal

47 Undang-Undang No. 1 tahun 1974, jo Pasal 105 KHI, maka Penggugat

mohon kepada Majlis Hakim untuk menetapkan anak tersebut berada dalam

Pengasuhan dan Pemeliharaan Penggugat. Pihak keluarga sudah berusaha

mendamaikan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil. Tujuan dari

pernikahan adalah demi tercapainya keluarga sakinah mawaddah warahmah,

mengingat hingga saat ini ternyata Tergugat tetap tidak mau menyadari dan

memperbaiki kesalahan-kesalahannya dan justru membuat kondisi rumah

tangga semakin memburuk dan sekaligus telah menimbulkan kecewa dan sakit

hati Penggugat yang amat mendalam, maka Penggugat sudah tidak ingin

mempertahankan rumah tangganya dengan Tergugat. Terhadap biaya perkara

ini agar dibebankan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.7

C. Pandangan Undang-Undang Perkawinan, KHI dan Fiqh Terhadap

Putusan Nomor: 0419/Pdt.G/2014/PAJP dan Dasar Pertimbangan

Hakim

- Undang- Undang No. 1 Tahun 1974

Pemeliharaan anak adalah pemenuhan berbagai aspek kebutuhan

primer dan sekunder anak. Pemeliharaan meliputi berbagai aspek, yaitu

pendidikan, biaya hidup, kesehatan, ketentraman dan segala aspek yang

berkaitan dengan kebutuhannya, dalam ajaran Islam di ungkapkan bahwa

7 Arsip Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Putusan No. 0419/Pdt.G/2014/PAJP

Page 69: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

59

tanggung jawab ekonomi berada di pundak suami sebagai kepala rumah

tangga, dan tidak tertutup kemungkinan tanggung jawab itu beralih kepada

istri untuk membantu suaminya bila suami tidak mampu melaksanakan

kewajibannya. Oleh karena itu, amat penting mewujudkan kerja sama dan

saling membantu antara suami dan istri dalam memelihara anak sampai ia

dewasa. Hal dimaksud pada prinsipnya adalah tanggung jawab istri kepada

anak-anaknya.8

UU No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam.

1. UU No. 1 Tahun 1974

Pasal 45

(1) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka

sebaik-baiknya

(2) Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku

sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri kewajiban mana

berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus.

Pasal 46

(1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka

yang baik.

(2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,

orang tua dan keluarga dalam garis lurus ke atas bila mereka itu

memerlukan bantuannya.

8 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika 2006), hal 64

Page 70: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

60

Pasal 47

(1) Anak yang belum mencapai umur 18 ( delapan belas ) tahun atau

belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan

orang tuanya selama mereka tidak dicabut dari kekuasaannya.

(2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di

dalam dan di luar Pengadilan.9

Pasal 48 Undang-Undang Perkawinan menegaskan bahwa orang

tua tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-

barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 (delapan belas

tahun) atau belum melangsungkan perkawinan kecuali apabila

kepentingan anak itu menghendakinya.10

2. Kompilasi Hukum Islam

Menurut Kompilasi Hukum Islam pengertian hadhanah juga

telah dirumuskan didalam pasal 1 huruf 9 yang dimaksud pemeliharaan

anak atau hadhanah adalah kegiatan mengasuh, memelihara dan mendidik

anak hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri.11

Pasal 98

(1) Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa adalah 21

tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun mental

atau belum pernah melangsungkan perkawinan.

9 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika 2006), hal 65

10 Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Perkawinan Indonesia, (Jakarta: CV. Karya

Gemilang, 2011), hal 84 11

Muhammad Daud dkk, Kompilasi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional, (Ciputat:

Logos, 1999), h. 139

Page 71: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

61

(2) Orang tuanya mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan

hukum di dalam dan di luar Pengadilan.

(3) Pengadilan Agama dapat menunjuk salah seorang kerabat terdekat

yang mampu menunaikan kewajiban trsebut apabila kedua orang

tuanya tidak mampu.12

Pasal 98 tersebut memberikan isyarat bahwa kewajiban kedua

orang tua adalah mengantarkan anak-anaknya, dengan cara mendidik,

membekali dengan ilmu pengetahuan untuk menjadi bekal mereka di hari

dewasanya. Secara khusus Alquran menganjurkan kepada ibu agar

menyusui anak-anaknya secara sempurna (sampai usia dua tahun).13

Selain

kewajiban di atas, kewajiban lain yang menjadi tanggung jawab orang tua,

yaitu hak kebendaan. Pasal 106 KHI mengungkapkan garis hukum sebagai

berikut.

Pasal 105 KHI

Dalam hal terjadinya perceraian:

a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12

tahun adalah hak ibunya.

b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak

untuk memilih di antara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak

pemeliharaannya.

c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

12 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2010) , hal 137 13

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika 2006), hal 65

Page 72: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

62

Pasal 106 KHI

(1) Orang tua berkewajiban merawat dan mengembangkan harta anaknya

yang belum dewasa atau dibawah pengampunan, dan tidak

diperbolehkan memindahkan atau menggadaikannya kecuali karena

keperluan yang mendesak jika kepentingan dan keslamatan anak itu

menghendaki atau suatu kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi.

(2) Orang tua bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan karena

kesalahan dan kelalaian dari kewajiban tersebut pada ayat (1).14

kalau seorang bayi disusukan oleh orang yang bukan

melahirkannya, maka perempuan yang menyusui bayi ditanggung oleh bayi

itu. Hal ini di atur oleh Pasal 104 KHI sebagai berikut.

Pasal 104 KHI

(1) Semua biaya penyusuan anak di pertanggung jawabkan kepada ayahnya.

Apabila ayahnya telah meninggal dunia, maka biaya penyusuan dibebankan

kepada orang yang berkewajiban member nafkah kepada ayahnya atau

walinya.

(2) Penyusuan dilakukan untuk paling lama dua tahun dan dapat dilakukan

penyapihan dalam masa kurang dua tahun dengan persetujuan ayah

ibunya.15

14

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2010) , hal 138 15

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2010) , hal 138

Page 73: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

63

Demikian uraian mengenai ketentuan pemeliharaan anak dan

batas-batasnya menjadi tanggung jawab orang tua terutama ayah sebagai

kepala rumah tangga dan pelindung keluarga, bagi istri dan anak-anaknya.

Penggugat Konpen dan Tergugat Konpensi telah dikaruniai seorang

anak perempuan yang bernama Sienna Ameerah Kasyafani dimana dalam

perkara ini, Penggugat Konpensi menuntut, hak pengasuhan dan pemeliharaan

anak tersebut diserahkan kepada Penggugat Konpensi, dengan alasan anak

tersebut masih belum mumayiz / dibawah umur. Terhadap tuntutan Penggugat

Konpensi tersebut, Tergugat Konpensi menyatakan menolak dan keberatan

anak tersebut diserahkan hak pengasuhan kepada Penggugat Konpensi, oleh

karnanya perlu dipertimbangkan. Bahwa anak adalah amanah dari Allah SWT

kepada kedua orang tuanya, yang berhak dan berkewajiban terhadap anaknya,

namun dikarenakan terkawinan Penggugat Konpensi dan Tergugat Konpensi

sudah diputus, maka perlu ditetapkan pengasuhan dan pemeliharaan anak

tersebut.

Tergugat Konpensi menyatakan keberatan anak dalam pengasuhan

dan pemeliharaan Penggugat Konpensi, disebabkan karena Penggugat

Konpensi mengalami gangguan Bipolar Disorder dan dalam kehidupan

Penggugat Konpensi ada laki-laki lain dan juga ada keributan antara Penggugat

Konpensi dengan ibu kandungnya, maka Tergugat Konpensi telah mengajukan

bukti yang telah dipertimbangkan di atas, serta saksi-saksi yang menerangkan

dibawah sumpahnya pada intinya; bahwa setelah menikah Penggugat Konpensi

mengatakan kepada saksi pertama, bahwa Penggugat Konpensi sakit Bipolar

Page 74: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

64

Disorder, disebabkan karena pada awalnya Penggugat Konpensi kurang kasih

sayang dari orang tua, akibat orang tuanya bercerai dan mengalami luka batin.

Pada tahun 2013, saksi menemani Penggugat Konpensi untuk mengikuti

trainee hypnoterapi dan saksi kedua pernah mendapat pengakuan dari

Penggugat Konpensi sendiri, bahwa Penggugat Konpensi menderita penyakit

Bipolar dan Penggugat Konpensi harus minum obat seumur hidup dan dibawah

pengawasan dokter pribadi yang bernama dr. Richard dan juga saksi melihat

petugas rumah sakit datang kerumah Penggugat Konpensi untuk mengecek

kondisi Penggugat Konpensi. Dari sejak bayi Sienna tidak pernah diberikan Air

Susu Ibu (ASI), karena Penggugat Konpensi rutin minum obat dan sejak

tanggal 04 Agustus 2014 anak tersebut ada dengan Tergugat Konpensi sampai

saat ini, karena Penggugat Konpensi telah menitipkan anak tersebut kepada

Tergugat Konpensi, karena Sienna aman dan happy berada ditangan Tergugat

Konpensi dan mengurus, merawat Sienna adalah Tergugat Konpensi dan adik

perempuan kandung Tergugat Konpensi dan saksi sendiri serta dibantu oleh

Pembantu.

Fakta-fakta yang telah ditemukan di persidangan, baik dari keterangan

Penggugat Konpensi dan Tergugat Konpensi dan dihubungkan dengan bukti

tertulis sdan saksi-saksi yang telah disumpah, baik dari Penggugat Konpensi

maupun dari Tergugat Konpensi adalah sebagai berikut:

1. Anak Penggugat Konpensi yang bernama Sienna Ameerah Kasyafani

lahir tanggal 22 Januari 2013.

Page 75: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

65

2. Penggugat Konpensi bekerja/ sedang shooting didalam kota Sienna

sering dibawa kelokasi shooting di Cibubur, di Kebagusan dan di

wilayah Jakarta Barat.

3. Selesai shooting barulah Penggugat Konpensi yang mengurus anaknya

tersebut, dan apabila Penggugat Konpensi ada shooting di luar kota

pada hari Minggu, Sienna tidak diajak dan tinggal di rumah dan diurus

oleh pembantu rumah tangganya dan Penggugat Konpnsi selalu

pulang.

4. Sejak bulan Agustus 2014 anak yang bernama Sienna ada dengan

Tergugat Konpensi sampai sekarang. Mengurus, merawat Sienna

adalah Tergugat Konpensi dan adik perempuan kandung Tergugat

Konpensi dan saksi sendiri serta dibantu oleh pembatu. Pada saat

Tergugat Konpensi bekerja, Sienna diasuh dan dirawat oleh saksi dan

adik kandung Tergugat Konpensi.

5. Sejak bayi Sienna tidak pernah diberikan Air Susu Ibu (ASI), karena

Penggugat Konpensi rutin minum obat.

6. Penggugat Konpensi ada hubungan dengan laki-laki lain.

7. Penggugat Konpensi mengidap penyakit gangguan Bipolar.

8. Penggugat Konpensi tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap.

Ditinjau dari sudut Normative, dalam pasal 105 huuf (a) dan Pasal 156

huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, yang berbunyi: bahwa anak yang masih di

bawah umur/belum mumayyiz ( dibawah 12 tahun ), pemeliharaan anak adalah

hak ibunya, akan tetapi hal itu tidaklah mutlak, karena selain Kompilasi

Page 76: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

66

Hukum Islam tersebut ada ketentuan Peraturaan perundang-undang yang

berlaku, yakni Undang-undang RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan

anak jo Undang-Undang 35 Tahun 2014, oleh karena itu dalam perkara ini

Pasal 105 huruf (a) dan Pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, tidak

perlu dipertimbangkan.

Berdasarkan bukti jawaban Tim Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di

RSPAD Gatot Soebroto tanggal 09 September 2014, yang menerangkan

Kondisi pasien saat ini tidak menjadi halangan untuk dapat bertemu, merawat

dan mengasuh anaknya (cakap temporer) dari bukti tersebut, Majlis Hakim

menilai, bahwa dengan adanya penjelasan dalam kurang “cakap temporer”

adalah suatu diagnose yang dapat dipahami, bahwa kecakapan Penggugat

Konpensi mengasuh, merawat anaknya adalah tidak stabil dan sewaktu-waktu

ada kemungkinan berubah kondisi kejiwaannya, pada hal untuk mengasuh

seorang anak diperlukan kondisi yang stabil dan berkesinambungan, sehingga

Majlis Hakim berpendapat, bahwa pada saat ini Penggugat Konpensi tidak

layak untuk menerima hak asuh anak tersebut. Berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan tersebut di atas, maka Majlis Hakim berkesimpulan, bahwa hak

penggugat Konpensi untuk mengasuh dan memelihara anak yang nernama

Sienna Ameera Kasyafani tidak dapat dikabulkan, maka gugatan Penggugat

tidak diterima

Tuntutan Penggugat Konpensi telah dikabulkan sebagian, maka

tuntutan Penggugat Konpensi tersebut tidak diterima selainnya. Bahwa

berdasarkan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 jo ayat (1)

Page 77: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

67

peraturan Mentri Agama RI tahun 1990 jo surat Ketua Muda Mahkamah

Agung RI Nomor 28/TUDA-AG/IX/2002 tertanggal 22 Oktober 2002, maka

Pengadilan memerintahkan kepada panitra untuk menyampaikan salinan

putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada KUA Kantor

Urusan Agama Kecamatan yang mewilayai tempat tinggal Penggugat dan

Tergugat tercatat, untuk mencatat perceraian tersebut dalam buku pendaftaran

thalak menurut model T. Oleh karna itu Majlis Hakim memerintahkan kepada

panitra Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk mengirimkan salinan putusan

ini kepada PPN KUA Kecamatan Menteng Kota Jakarta Pusat.16

Penggugat Rekonpensi menuntut pemeliharaan anak (Hadhanah)

Sienna Ameerah Kasyafani, anak perempuan, yang lahir di Jakarta pada

tanggal 22 Januari 2013 berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan

Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi sebagai ayah kandungnya.

Menimbang bahwa perkawinan Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat

Rekonpensi telah putus bercerai, maka mengenai pengasuhan dan

pemeliharaan anak belum ada kepastian hukum, apakah anak tersebut di bawah

pengasuhan ibunya atau ayahnya, sebagaimana anak yang bernama Sienna

Ameerah Kasyafani. Pada hal dalam hukum Allah swt berdampak positif,

karena penuh keadilan, kebaikan, rahmat dan hikmah didalamnya, begitu juga

dalam pengasuhan anak, dimana anak yang masih kecil dan belum memenuhi

kemaslahatan-kemaslahatan bagi dirinya, yang masih sangat membutuhkan

keberadaan orang lain untuk dapat mencurahkan kebaikan-kebaikan dan

16 Arsip Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Putusan Nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP

Page 78: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

68

menghindarkannya dari bahaya serta mendidik dengan pendidikan yang

terbaik, oleh karna itu perlu ditetapkan hak pengasuhan dan pemeliharaan anak

tersebut.17

Menimbang, bahwa untuk mendapatkan kepastian hukum tentang hak

asuh anak tersebut, Majlis Hakim berpendapat, untuk lebih mengedepankan

kemaslahatan anak dan tentu saja harus ditunjang dengan adanya kestabilan

situasi dan kondisi yang menjamin kelangsungan hak asuh dan pemeliharaan

anak, seperti tentang adanya tempat tinggal yang pasti dan lingkungan yang

nyaman untuk anak. Pada saat ini anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat

Rekonpensi berada dan tinggal bersama Penggugat Rekonpensi. Selama anak

berada bersama Penggugat Rekonpensi dan keluarganya tidak pernah

menghalang-halangi atau mempersulit Tergugat Rekonpensi untuk bertemu

dengan anaknya

Menimbang, bahwa dengan mengambil alih pertimbangan hukum

dalam konpensi tentang tidak diterimanya tuntutan Penggugat dalam konpensi

(Tergugat Rekonpensi) mengenai hak asuh anak, sebagaimana yang telah

diuraikan dimuka, maka Majlis Hakim berpendapat, bahwa untuk mendapatkan

kepastian hukum tentang pemegang hak asuh anak perlu untuk ditetapkan.

Bahwa dengan memperlihatkan Undang-undang No. 23 tahun 2002, tentang

perlindungan anak Bab III tentang hak dan kewajiban anak, dengan demikian

sudah sepatutnya anak yang bernama Sienna Ameerah Kasyafani ditetapkan

dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat Rekonpensi sebagai ayah

17 Arsip Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Putusan Nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP

Page 79: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

69

kandung. Demi kepentingan anak tersebut , oleh karna itu majlis menambahkan

amar dalam perkara ini yang berbunyi dengan tidak menghilangkan hak

Tergugat Rekonpensi sebagai ibu kandung terhadap anak tersebut.

Menimbang, bahwa hak asuh yang bersifat, hak asuh yang bertalian

dengan hak dan tanggung jawab orang tua, sebagaimana yang diatur dalam

Pasal 45 ayat (1) Undang-undang No.1 tahun 1974, seperti kewenangan untuk

menentukan pendidikan anak dan mengawasi/memantau kesehatan anak

tersebut adalah tetap menjadi hak dan tanggung jawab bersama Penggugat

Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi, dan berdasarkan pasal 45 ayat (2)

Undang-undang No.1 tahun 1974, orang tua tetap sebagai orang tua bagi anak,

tidak ada lembaga perwalian , walaupun perkawinan orang tua sudah putus,

ayah tetap sebagai ayah bagi anak dan ibu tetap sebagai ibu bagi anak.18

D. Analisia Penulis

Sebuah perkawinan antara suami dan istri yang berujung kepada

perceraian, ternyata tidak hanya berdampak pada hubungan di antara mereka,

akan tetapi juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap anak-anak

hasil perkawinan mereka.

Apabila suami dan istri tersebut memperseketakan hak asuh anak

setelah terjadi perceraian, maka dalam hal ini Pengadilan Agama berwenang

menyelesaikan masalah ini. Dalam prakteknya, masalah ini bukan sebuah hal

18

Arsip Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Putusan Nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP

Page 80: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

70

yang mudah bagi hakim untuk menyelesaikannya, apalagi masing-masing

pihak yang bersengketa sama-sama mempunyai keinginan yang kuat untuk

melakukan pengasuhan anak dan sama-sama mengklaim diri mereka yang

paling layak untuk mendapatkan hak asuh anak tersebut.

Salah satu hal penting yang perlu diingat adalah sengketa mengenai

hak asuh anak ini memiliki sifat yang berbeda dengan sengketa harta benda.

Dalam sengketa harta benda menafikan hak milik pihak yang kalah, akan tetapi

dalam sengketa anak hal tersebut tidak berlaku, sebab bagaimana pun juga

hubungan keibuan dan kebapakan itu tidak akan pernah dapat dihilangkan, oleh

karna itu dalam sengketa hak asuh anak hanya bersifat hak pengawasan dan

pemeliharaan.

Sebagaimana telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya secara teori

bahwa seorang ibu lebih diprioritaskan memegang hak asuh anak bagi anak

yang belum mumayyiz.

Akan tetapi jika diteliti dan dikaji secara mendalam bahwa pada

hakikatnya esensi dari pengasuhan anak tersebut bukan terletak pada pihak

yang bersengketa akan tetapi semata-mata terletak pada kemaslahatan dan

kepentingan terbaik bagi anak.

Setelah membaca duduk perkara gugatan cerai dan hak asuh anak

dengan perkara Nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP tersebut di atas dan

mempelajari berkas perkaranya, serta mencermati argumentasi-argumentasi

yang diajukan oleh para Penggugat Konpensi dan Tergugat Konpensi dan

Page 81: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

71

pertimbangan Hakim dalam menetapkan perkara tersebut di Pengadilan Agama

Jakarta Selatan. Bahwasannya memang benar dalam pasal 105 Kompilasi

Hukum Islam mengatur tentang Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau

belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya. Bahwa pada dasarnya ibu lebih

besar kasih sayangnya terhadap anak dan mempunyai waktu yang banyak

untuk melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap anak. Akan tetapi

fakta membuktikan bahwa dalam kasus ini penggugat kurang telaten mengurus

anak dan juga memiliki waktu yang relatif sedikit untuk melakukan

pengawasan terhadap anak disebabkan kesibukan aktifitasnya dan mengidap

penyakit Bipolar Disorder yang dimana penyakit ini sangat berbahaya terhadap

anak dibawah umur jika sedang kambuh.

Penggugat dan tergugat adalah pasangan suami istri yang sah yang

menikah pada hari sabtu tanggal 02 April 2011 sebagaimana ternyata dalam

kutipan Akta Nikah No. 204/11/IV/2011 yang dikeluarkan oleh Pegawai

Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Menteng,

Jakarta pusat. Mereka telah dikaruniai satu orang anak. Tidak dapat

mengabulkan hak asuh anak terhadap penggugat konvensi atau tergugat

rekonvensi, sebab tidak memenuhi ketentuan yang digariskan pasal 49 ayat (1)

UU No. 1 tahun 1974. Yaitu bahwa salah seorang atau kedua orang tua dapat

dicabut kekuasaannya terhadap seorang anak atau lebih untuk waktu yang

tertentu atas permintaan orang tua yang lainnya, keluarga anak dalam garis

lurus ke atas dan saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang

berwenang, dengan keputusan Pengadilan Agama dalam hal-hal: ia sangat

Page 82: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

72

melalaikan kewajiban terhadap anaknya dan memiliki penyakit Bipolar

Disorder yang apabila kambuh dapat membahayakan untuk anak itu sendiri.

Oleh karna itu, ketika undang-undang atau aturan tersebut tidak bisa

diterapkan lagi secara normal terhadap fakta kejadian atau fakta hukum, maka

hakim wajib melakukan penemuan hukum dan hukum yang diterapkan itu

normanya harus bisa menjawab fakta hukum, tidak bertentangan dengan

ideologi negara, dapat menjangkau masa yang akan datang, dapat mencapai

satu keadilan serta dapat menjamin hak asasi manusia. Dalam hak asuh anak

itu hakim tidak melihat hak asasi orang tua tetapi hakim melihat pada hak asasi

anak, karena anak yang membutuhkan sebuah perlindungan.19

Dalam penemuan hukum tersebutlah, pandangan hakim di Pengadilan

Agama Jakarta Pusat, dengan memprioritaskan ayah sebagai pengasuh anak

atau memberikan kesamaan hak terhadap kedua belah pihak. Hakim

memutuskan perkara hak asuh anak dibawah umur dengan menggunakan dasar

hukum Pasal 1 Huruf g Kompilasi Hukum Islam, Pasal 105 Huruf a Kompilasi

Hukum Islam, Pasal 41 UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan serta Pasal 2

huruf b UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, melakukan ijtihad

dengan metode maslahah mursalah. Hakim lebih melihat pada esensi dari

aturan-aturan tersebut yaitu semata-mata demi mewujudkan kepentingan

19

Wawancara pribadi dengan hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat bernama Dra. Hj.

Saniyah KH. pada tanggal 5 november 2015.

Page 83: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

73

terbaik bagi anak, sebagaimana pendapat Hakim Anggota ibu dalam

Wawancara pribadi di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, 24 Agustus 2015.20

Dari apa yang menjadi alasan hakim di atas, dapat penulis simpulkan

bahwa faktor utamanya adalah karena ibu mengidap penyakit Bipolar Disorder

yang dapat membahayakan anak apabila sedang kambuh. Pada hakikatnya

hakim juga mempertimbangkan untuk mewujudkan kemaslahatan bagi anak

tersebut.

Pandangan teori keadilan jatuhnya hak asuh anak dibawah umur

kepada ayah ketika melihat penyakit ini sudah memenuhi unsur keadilan yang

terpenting adalah si ibu diperbolehkan untuk mengunjungi dan merawat si anak

tersebut tanpa harus ada batasan-batasan. Sebagaimana Undang-undang

Perlindungan Anak Bab III Pasal 14 No 23 Tahun 2002 sudah menentukan

bahwa “Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika

ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu

adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan

terakhir”.

20

Wawancara pribadi dengan hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat bernama Dra. Hj.

Nurroh Sunah, SH. pada tanggal 5 november 2015.

Page 84: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis terhadap penetapan hak asuh anak

dibawah umur kepada ayahnya ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal:

1. Penyakit Bipolar Disorder bisa mengakibatkan putusnya hak asuh anak

dibawah umur dari ibu kepada ayah sebagaimana hakim Pengadilan Agama

Jakarta Pusat dalam memutuskan perkara Nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP

adalah Pasal 1 Huruf g Kompilasi Hukum Islam, pasal 105 huruf a

Kompilasi Hukum Islam, Pasal 41 dan 45 UU No 1 tahun 1974 tentang

perkawinan serta Pasal 2 huruf b UU No 23 tahun 2002 tentang

perlindungan anak.

2. Ketentuan Undang-Undang Perkawinan tentang penetapan hak asuh anak

dibawah umur jatuh kepada ayah karena ibu menderita penyakit Bipolar

Disorder, bahwa hak asuh anak yang bersifat bertalian dengan hak dan

tanggung jawab orang tua, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 45 ayat

(1) Undang-undang No.1 Tahun 1974. Penyakit Bipolar Disorder yaitu

salah satu masalah kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami

perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. Misalnya dari yang

murung, tiba-tiba bisa berubah menjadi sangat bahagia atau sebaliknya.

Pada fase turun atau yang disebut sebagai periode depresi, penderita

gangguan bipolar biasanya akan terlihat sedih, lesu, dan tidak bergairah.

Sedangkan pada fase naik atau mania, penderita kondisi ini bisa menjadi

Page 85: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

70

sangat bersemangat, enerjik, dan banyak bicara. Jika dilihat dari perputaran

episode suasana hati. Hal ini tidak sesuai dengan KHI Pasal 105 huruf a

yang berbunyi Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum

berumur 12 tahun adalah hak ibunya. Metode ijtihad yang digunakan hakim

Pengadilan Agama adalah menggunakan metode maslahah mursalah,

dengan melihat esensi dari hak pengasuhan anak tersebut untuk

mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak. Dalam hal ini hakim tidak

menerapkan pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam secara kaku. Salah

satu alasan hakim memutuskan hak asuh anak dibawah umur jatuh pada

ayah adalah faktor ibu mengidap penyakit Bipolar Disorder.

Pertimbangannya yaitu mengedepankan kepentingan anak. Hal ini

merupakan paling utama yang harus dilakukan, karena kepentingan anak

adalah hal yang paling penting dan harus diutamakan. Selain metode

maslahah mursalah hakim juga melihat dari teori kemaslahatan yang mana

maslahat yaitu sesuatu yang baik dan dapat diterima oleh akal sehat dalam

perbuatan yang mendorong kepada kebaikan manusia.

Page 86: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

71

B. Saran-saran

Berdasarkan pembahasan skripsi ini secara keseluruhan, ada beberapa

saran yang ingin penulis sampaikan sebagai penutup dalam karya ilmiyah ini,

yaitu:

1. Pernikahan adalah ikatan suci lahir dan batin antara seorang pria dan wanita

sebagai suami istri untuk membentuk rumah tangga yang sakinah

mawaddah wa rahmah, dengan demikian menjaga keutuhan rumah tangga

adalah satu hal yang sangat penting bagi sebuah keluarga. Apabila terjadi

perselisihan dalam rumah tangga hendaknya diselesaikan dengan jalan

damai dan musyawarah terlebih dahulu. Cara terbaik dalam menyelesaikan

dalam sebuah permasalahan adalah dengan kepala digin dan bersikap

emosional. Sehingga perselisihan yang terjadi dalam rumah tangga tidak

langsung diselesaikan kejalan Pengadilan.

2. Apabila terjadi perceraian, maka anak adalah pihak yang paling dirugikan.

Oleh karna itu, perlu pikir panjang dalam mengambil sebuah keputusan

untuk menjadikan perceraian sebagai alternatif terakhir untuk mengakhiri

sebuah bahtera rumah tangga mengingat banyaknya dampak yang

ditimbulkan dari perceraian tersebut.

Page 87: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 2010

Abidin Selamet, Fikih Munakahat 2, Bandung: Pustaka Setia, 1999.

Aji Ahmad Mukri, Maslahat Mursalah Dalam Dialektika Pemikiran Hukum Islam, Bogor: Pustaka Pena Ilahi, 2012.

Ali, Zainuddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika 2006.

Alam Andi Syamsu dan Fauzan, Hukum Pengangkatan Anak Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2008.

Amir Nurmiati, Gangguan Bipolar, Jakarta: FKUI, 2013.

Apeldoorn L..J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Pradnya Paramita, cet. Kedua puluh enam, 1996.

Asmawi, Perbandingan Ushul Fiqih, Jakarta: UIN Jakarta Pres, 2006.

Ayyub, Syaikh Hasan, Fikih Keluarga, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 2006. cet ke 5.

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologi Ke arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: Rajawai Pers, 2004.

Dahlan Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ikhtisar Baru Van Hoepe, 1999.

Page 88: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

73

Daud Muhammad dkk, Kompilasi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional, Ciputat: Logos, 1999.

Djubaedah, Neng, Dkk, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Hecca Utama, 2005.

Effendi Satria, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Jakarta: Kencana, 2004, cet. 1.

Farida, Anik, dkk, perempuan dalam Sistem Perkawinan dan Perceraian di Berbagai Komunitas dan Adat. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2007.

Friedrich Carl Joachim, Filsafat Hukum Perspektif Historis, Bandung: Nuansa dan Nusamedia, 2004.

Faiz Pan Mohamad, Teori Keadilan John Rawls. Dalam jurnal Konstitusi, Volue 6 Nomor 1 April 2009.

Ghozali Abdul Rahman, Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana 2010. cet ke 4.

Hasibuan Fauzie Yusuf, Hukum Acara Perdata, Jakarta: Yayasan Pustaka Hukum Indonesia, 2006.

Huijbers Theo, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, cet VIII, Yogyakarta: Kanisius, 2005.

Husein Abdur Rozak, Hak Anak Dalam Islam, Penerjemah Azwir Butun, Jakarta: PT Fikahati Aneska, 1992.

Ibrahim Ayub Sani, Gangguan Alam Perasaan Manik Depresi, Tangerang: Jelajah Nusa, 2011.

Ibrahim Jhony, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Jawa Timur: Baymedia Publising, 2006.

Page 89: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

74

Faizal Kamil, Asas Hukum Acara Perdata, Jakarta: Badan Penerbit Iblam, 2005.

Kelsen Hans, General Theory of Low and State, diterjemahkan oleh Rasisul Muttaqien, Bandung: Nusa Media, 2011.

Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, Bandung: Mizan, 1997.

M. Zein, Satria Efendi, problematika Hukum Keluarga Islam kontemporer. Jakarta: Kencana, 2004.

Manan, Abdul, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2006.

Marzuki Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Mughniyah Muhammad Jawad, Fiqh Lima Mazhab, penerjemah: Afif Muhammad, Jakarta: Basrie Press, 1994.

Panggabean Laurentius M dan Dee Rona, Apakah Aku Bipolar?, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2015.

Pasha Musthafa Kamal, Chalil, Wahardjani, Fiqih Islam, Jogyakarta, Citra Karsa Mandiri, 2002.

Prodjohamidjojo Martiman, Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta: CV. Karya Gemilang, 2011.

Rafiq Ahmad, Hukum Islam Di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 1998.

Rawls John, A Theory of Justice, diterjemahkan oleh Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo, Teori Keadilan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006.

Sabiq, Al Sayyid, Fiqih Sunnah, jilid 3. Jakarta: Pena pundi Aksara, 2006.

Page 90: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

75

Shomad, Abd, Hukum Islam. Jakarta: kencana, 2010.

Syarifuddin, Amir, Garis-Garis Besar Fiqih. Jakarta: Kencana 2003.

Syarifuddin, Amir, hukum perkawinan islam di Indonesia, “Antara Fikih Munakahat dan Undang-undang Perkawinan”, Jakarta: Kencana, 2006. Cet. Ke-1.

Tihami dan Sahrani Sohari, Fikih Munakahat, Jakarta: Rajawali Pers, 2014. cet 4. Yanggo Huzaemah Tahido, Fikih Perempuan Kontemporer, Jakarta, Ghalia

Indonesia, 2010.

Yaswirman, Hukum Keluarga: Karakteristik dan Prospek Doktrin Islam dan Adat Dalam Masyarakat Matrilineal Minangkabau, Jakarta: Rajawali Pers, 2013. cet ke 2.

As-Sajastani Abu Daud Sulaiman bin Al-‘Asy’ats, Sunan Abu Daud Juz I, Beirut: Daar Fikr, 2003.

Wawancara pribadi dengan hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat bernama Dra. Hj. Saniyah KH . pada tanggal 5 november 2015.

Wawancara pribadi dengan hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat bernama Dra. Hj. Nurroh Sunah, SH. pada tanggal 5 november 2015.

Arsip Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Putusan No. 0419/Pdt.G/2014/PAJP

Page 91: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

76

Page 92: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

77

Page 93: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

78

Page 94: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

79

HASIL WAWANCARA

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Nama Informan : Dra. Hj. Saniyah KH dan Dra. Hj. Nurroh Sunah, SH

Hari/Tanggal : Kamis, 5 November 2015

Waktu : 16.00 WIB

Tempat : Ruang Hakim

apakah seorang istri yang megidap penyakit Bipolar Disorder dapat secara

otomatis mencabut haknya dalam hadhanah anak yang masih dibawah umur tanpa

ada pertimbangan lain? Jelas tidak, karena persoalan penyakit bipolar disorder

dengan hadhanah itu merupakan dua konsep yang berbeda, oleh karna itu tidak

bisa secara otomatis dicabut haknya dalam hak asuh anak dibawah umur tanpa ada

pertimbangan yang lainnya.

Menurut ibu hakim faktor-faktor yang dapat menyebabkan hak asuh anak

dibawah umur jatuh kepada bapaknya yaitu memang seharusnya hak asuh anak

dibawah umur jatuh kepada ibunya akan tetapi apabila prilaku sang ibu tidak baik,

melalaikan kewajiban seorang ibu dan mengidap penyakit yang dapat

membahayakan si anak, maka demi kebaikan sang anak hak asuhnya bisa dicabut

sebagaimana yang tertera dalam Pasal 49 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan.

Page 95: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

80

Pandangan Ibu Hakim mengenai korelasi KHI, UU No. 1 tahun 1974

tentang perkawinan dan UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

berkenaan dengan hak asuh anak, bahwa aturan-aturan tersebut sangat erat

kaitannya dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Aturan ini sejalan dan

tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Metode ijtihad yang digunakan majlis Hakim dalam memutuskan perkara

Nomor 0419/Pdt.G/2014/PAJP, hakim menggunakan maslahah mursalah, pada

intinya hakim memutuskan perkara ini semata-mata untuk kemaslahatan anak,

untuk pertumbuhan kewajiban anak yang baik sebab dalam kasus ini secara

psikologi anak tersebut lebih dekat dengan bapaknya dan merasa nyaman tinggal

bersama bapaknya. Dan apabila anak diasuh oleh ibunya maka akan

menyengsarakan dan membahayakan si anak jika suatu saat penyakit bipolar

ibunya kambuh.

Alasan yang paling kuat dalam memutuskan perkara ini yaitu ibu

mengidap penyakit bipolar disorder yang dapat membahayan nawa anak apabila

sedang kambuh, dan mengedepankan kepentingan anak hal ini yang paling

diutamakan yang harus dilakukan, pertimbangan yuridis dan normative seperti

merujuk pada peraturan perundang-undangan, yaitu pasal 41 Undang-Undang

Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, selain itu Undang-Undang No. 23

Tahun 2002 tentang perlindungan anak, meletakan kewajiban memberikan

perlindungan kepada anak berdasarkan asas kepentingan bagi anak. berdasarkan

proses pengadilan, bahwa fakta-fakta menunjukan bapak dianggap lebih mampu,

aman dan layak melakukan pengasuhan anak. Bapaknya lebih perhatian kepada

Page 96: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

81

anaknya dan mempunyai waktu luang yang banyak untuk menjaga si anak.

Sehingga pada akhirnya majlis hakim bisa memberikan pertimbangan hukum,

memberikan hak asuhnya kepada bapaknya tidak kepada ibunya walaupun hak

asuh anak dibawah umur seharusnya jatuh kepada ibunya.

Page 97: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

82

HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Sabtu, 2 April 2016

Waktu : 12.00 WIB

Tempat : Ruang Graha Utama Gedung A lantai 3 Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan

Nama Responden : dr. Yenny D. P. Tjahyani, Sp.Kj

Jabatan : Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS. Premiere Bintaro

Gangguan bipolar adalah salah satu masalah kejiwaan yang membuat

penderitanya mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis.

Misalnya dari yang murung, tiba-tiba bisa berubah menjadi sangat bahagia atau

sebaliknya. Pada fase turun atau yang disebut periode depresi, penderita gangguan

bipolar biasanya terlihat sedih, lesu, dan tidak bergairah. Sedangkan pada fase

naik atau mania, penderita kondisi ini bisa menjadi sangat bersemangat, enerjik,

dan banyak bicara. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS. Premiere Bintaro dr.

Yenny D. P. Tjahyani, Sp.Kj mengatakan, umumnya Orang Dengan Bipolar

(ODB) ditandai gejala empat episodik, yakni mania, hipomania, depresi dan

campuran. “Orang dengan bipolar memiliki gejala sangat bersemangat/senang

atau mania, hipomania, depresi dan campuran,” seperti yang diutarakan saat

Talkshow Bipolar Care Indonesia di Jakarta, Sabtu (2/4/2016).

Page 98: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

83

Episode Mania

Gangguan mood saat episode mania bersifat berlebih, luas dan cepat

meledak-ledak. Gejala ini ditandai rasa percaya diri berlebihan (grandiositas),

berkurangnya kebutuhan tidur, bicara cepat dan banyak, gagasan dan pikiran terus

muncul, perhatian mudah teralih, adanya peningkatan sosial, hiperaktifitas

psikomotorik, aktivitas meningkat (sosial, seksual, pekerjaan dan sekolah),

melakukan tindakan gegabah (mengebut, boros, investasi tanpa perhitungan

matang). Episode ini muncul paling tidak selama sepakan. “Kalau ditemukan

minimal tiga indikasi tersebut dan bersifat menetap, berarti Anda memiliki

kecenderungan kuat mengalami episode mania,” jelasnya.

Episode Hipomania

Gejala hipomania pada ODB memiliki derajat lebih ringan ketimbang

mania. ODB hipomania sulit didiagnosa karena gejalanya mirip seperti orang

dengan tingkat kreativitas dan produktivitas tinggi. Umumnya episode ini muncul

paling sedikit empat hari. Namun hipomania dapat terlihat pada tanda seperti

perasaan sejahtera yang mencolok, keakraban berlebihan, banyak bercakap dan

bergaul, peningkatan libido, sulit berkonsentrasi serta tidak bisa duduk tenang.

Seseorang memenuhi syarat hipomania, jika mengantongi minimal empat indikasi

tersebut.

Page 99: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

84

Episode Depresi

Gejala pada episode depresi adalah kebalikan sisi mania dan hipomania,

serta muncul minimal dua pekan. Menurut dr. Yenny, hanya memenuhi minimal

empat indikasi, seseorang tergolong mengalami episode depresi.

Episode depresi ditandai mood depresif, kehilangan minat dan

kegembiraan, berkurangnya energi, mudah lelah, aktivitas berkurang, konsentrasi

berkurang, percaya diri turun, rasa bersalah, masa depan suram, tidur terganggu

serta nafsu makan berkurang.

Depresi menjadi salah satu gejala paling berbahaya karena berujung

keinginan mengakhiri hidup. “Bahkan pada kasus berat terjadi simtom psikotik

yang umumnya ditandai halusinasi dan waham,” ujarnya.

Episode Campuran

Episode campuran muncul minimal selama sepekan, dengan indikasi

munculnya episode mania dan depresi secara bersamaan. Beberapa tanda ini

meliputi swing mood, mudah marah, panic attack, bicara cepat, agitasi, menangis,

ide bunuh diri, insomnia derajat berat, grandiositas, hiperseksualitas, waham dan

kadang-kadang bingung.

Derajat keparahan bipolar terdiri atas gangguan mood bipolar tipe 1

(ditandai episode manik dan depresi maupun episode campuran), serta tipe 2

(ditandai depresi dan hipomania) dan gangguan siklotimia. Awalnya ODB tidak

Page 100: HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR BAGI IBU YANG … CYNTIA DEWI-FSH.pdfDaftar Pustaka : 1994 - 2015 . vi KATA PENGANTAR. ... secara umum baik manusia maupun untuk hewan bahkan juga untuk

85

menyadari dirinya mengalami gangguan bipolar karena yang paling mengetahui

perubahan ini adalah orang-orang terdekatnya. Bila Anda menemukan tanda-tanda

bipolar sebaiknya memeriksakan diri ke psikiater untuk ditentukan derajat

kegawatan, rawat inap, rawat jalan dan obat-obatan. Pengobatan pasien bipolar

menggunakan stabilisator mood (Litium, Valproat dan Lamotrigin) dan

Antipsikotika Atipik (Risperidon, Olanzapin, Quetiapin dan Aripripazol).