Hak Asasi Manusia Dan Demokrasi
Transcript of Hak Asasi Manusia Dan Demokrasi
HAM & DEMOKRASI
2008
THE BROTHER TEAM
THE BROTHER TEAM Corp.
[Pick the date]
Hak Asasi Manusia
ak asasi manusia yang popular disingkat HAM merrupakan haka – hak
dasar manusia yang dibawa sjak manusia dilahirkan di dunia dan
merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa.
HAM mempunyai akar yang panjang dan sama dan sama
panjangnya dengan sejarah umat manusia itu sendiri. Peninbdasan terhadap
individu kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya atau Negara dengan
Negara lainnya tidak terlepas dari pelanggaran HAM. Kesadaran akan perlindungan
HAM ini biasa terjadi setelh munculnya konflik perang yang mambawa bencana
kemanusiaan. Oleh karena itu selepas perang dunia II, tepatnya pada tanggal 10
Desember 1948, di deklarasikan pernyataan dunia tentang Hak Asasi Manusia
(declaration of human right). Tidak hanya itu sebelum deklarasi HAM tersebut, para
pendiri bangsa Indonesia sedang memperdebatkanperlu tidak mempercantumkan
dalam naskah UUD 1945 dalam siding BPUKI maupun PPKI. Pada akhirnya naskah
UUD 1945 disahkan dalam sidang KKPI pada tangga 18 agustus mencantumkan
HAM walaupun tidak seluruhnya. Setelah UUD 1945di amandemen baru Ham
dicantumkan secara lengkap.
Hak asasi manusia
Hak asasi manusia adalahhak dasar atau hak pokok manusia yang dibawa
sejak lahir sebagai dianugrahkan Tuhan yang Maha ESa, bukan pemberian manusia
atau penguasa. Hak ini sifatnya sangat mendasar kondati dalam kehidupan manusia
dan tidak bisa terlepas dari dan dala kehidupan manusia.
Dalam undang – undang HAM pasal 1 menyatakan bahwa ; Hak Asasi
MAnusia ( HAM) adalah seperangkat hak yang merekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugrahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara,
hokum, pemerintah dan setiap orang demi koharmatan serat perlindungan harkat
dan mertabat manusia.
H
1. Sejarah Hak asasi Manusia
Hak asasi manusia dirumuskan sepanjang abad ke-17 dan18 ini
mempengaruhi oleh gagasan hokum alam (natural law) seperti yang dirumuskan
oleh John Lock(1632-1778) J.J Rouseau (1712-1778) yang hanya membatasi
kebebasan dalam bidang politik saja. Timbulnya gagasan mengenai HAM ini
pada dasarnya merupakan akibat dari berkembangnya aliran rasionalisme.
Dalam bidang politik, pemikirn rasionalisme ingin mencari dasar – dasar
yang rasional bagi kekuasaan. Rasionalisme menolak dasar pemikiran
absolutisme, bahwa kekuasaan raja berdasarkan agama ( devine right of kings)
dank arena itu tidak boleh diganggu gugat. Sebaliknya rasionalisme berpendapat
hubungan antara raja dengan rakyat berdasarkan pertimbangan rasional. Untuk
ini mereka kembangkan teori kontrak sosial.
Dalam teori ini menusia dianggap mempunyai beberapa hak alami yang
perlu dilindungi jika manusia tersebut ingin hidup secara beradab dan
bermasyarakat. Untuk memperoleh perlindungan tersebut, menusia bersedia
menyerahkan sebagian dari hak itu kepada raja atau pemimpin atas dasar
semacam “kontrak”, dengan ketentuan bahwa;manusia bersedia menaati raja
dan sebaliknya raja melindungi hak – hak rakyat.
Akibat pemikiran ini mempengaruhi kebanyakan konstitusi pada abad ke-
19 dan 20 dengan mencantum hak – hak manusia dalam UUD sebagai jaminan
dalam pelaksanaannya.
Pada abad 20 hak – hak politik di atas yang di anggap kurang sempurna,
dan mulai dicetuskan hak – hak yang lain yang cakupannya lebih luas. Salah satu
diantaranya yang terkenal adalah 4(empat) hak yang dirumuskan oleh presiden
Amerika Serikat.F.D Roosevelt, pada awal perang dunia II yang dikenal dengan
nama the four freedoms (empat kebebesan) Yaitu;
a. Kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat.
b. Kebebasan beragama
c. Kebebasan dari ketakutan.
d. Kebebasan dari kemelaratan
Selain dari pemikiran itu, maka PBB memprakarsai berdirinya sebuah
komisi HAM yang diberikan nama “Commission on Human Right” pada tahun
1946. Komisi inilah yang kemudian menetap secara rinci bebefrapa hak – hak
ekonomi dan sosial selain hak – hak politik yang dituangkan ke dalam universal
declaration of human right (pernyataan dunia tentang hak – hak asasi manusia)
yang di deklarasikan pada tanggal 10 Desember 1948. Hak – hak tersebut yaitu ;
a. Hak hidup Kebebasan dan keamana pribadi
b. Larangan perbudakan
c. Larangan penganiayaan
d. Larangan penangkapan, penahanan atau pengasingan yang sewenang
– wenang
e. Hak atas pemeriksaan pengadilan yang jujur
f. Hak atas kebebasan bergerak
g. Hak atas harta benda
h. Hak atas kebebasa berpikir menyuarakan hati nurani dan beragama
i. Hak atas pengemukakan pendapat dan mencurahkan pikiran
j. Hak atas kebebasan berkumpul dan berserikat
k. Hak atas turut serta dalam pemerintahan
Hal – hak sosial dan ekonomi yang penting dalam deklarasi tersebut, yaitu;
a. Hak atas pekerjaan
b. Hak atas taraf hidup yang layak termasuk makanan, pakaian,
perumahan dan kesehatan
c. Hak atas pendidikan
d. Hak kebudayaan meliputi hak untuk tugrut serta dalam kehidupan
kebudayan mesyarakat, mengambil moral dan material yang timbul
dalam dari hasil karya cipta seseorang dalam bidang ilmu kesusastraan
dan seni.
2. Hak Asasi Dalam Islam
Issu dalam pelaksanaan HAM tidak lepas dari perhatian umat islam
karena mayoritas Negara – Negara islam yang merupakan begian Negara dunia
ketiga yang banyak merasakan ketidakadilan perlakuan Negara – Negara barat
dengan atas nama HAM dan demokrasi, oleh karena itu pantas diangkat dalam
topik ini.
Menurut ajaran islam, perbedaan antara satu individu dengan individu
lainya terjadi bukan karena haknya sebagai menusia melainkan di dasarkan pada
keimanan dan keteaqwaannya, dan adanya perbedaan ini tidak menyebababkan
perbedaan dalam kedudukan sosial. Pemikiran inilah yang menjadi sumbangan
yang sangat besar pada perkembangan hak asasi dalam masyarakat
internasional.
Dalam sejarah islam, yaitu berkaitan dengan hak asasi manusia terdapat 2
piagam/deklarasi yaitu; “Piagam Madinah” dan “Deklrasi Kairo”(Cairo
declaration).
Piagarm Madinah Nabi Muhammad Rasulullah ± tahun 622 M yang
disebut sebagai “Mitsaqul Madinah” piagam madinah inilah yangmemberikan
inspiirasi pada revolusi Prancis dan inggris.
Konsepsi dasarnya adalah kesepakatan perlindungan dan jaminan hak –
hak semua warga masyarakat tanpa melihat latar belakang suku dan agama di
kota Madinah yang di pimpin ileh Nabi Muhammad SAW.
Ada 2 hal yang diikuti dalam piagam Madinah Yaitu;
1. Semua pemeluk islam adalah satu umat walaupun mereka berbada
suku bangsa
2. Hubungan antara komunitas muslim dan non-muslim di dasarkan
pada prinsip – prinsip
a. Berinteraksi dengan baik sesama tetangga
b. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama
c. Membela mereka yang teraniaya
d. Menghormati kebebasan beragama
e. Sling menasihati.
Konsep deklarasi kairo ini diangkat dari al-qur’an dan sunah. Dalam
deklarasi kairo ini terdapat 24 pasal tentang hak asasi manusia. Dalam
penerapannya realitasnya di masyrarakat subtansi dari deklarasi tersebut
mengandung banyak persamaan dengan UDHR ( Universal Declaration of
Human Right).
Pasal – pasal yang berkaitan dengan HAM dalam deklarasi kairo antara lain ;
1. Hak persamaan dan kebebasan (Pasal 19 ayat a,b,c,d,dan ,e) pasal ini berdasarkan pada ; a. Q.S. Al – Isra ;70 b. Q.S. An-Nisaa ; 58,105,107,135 c. Q.S. Al – Mumtahannah; 8
2. Hak hidup ( Pasal 2 ayat a,b,c,dan d) berdasarkan pada : a. Q.S. Al-Maidah ; 45 b. Q.S. Al – Isra ; 33
3. Hak memperoleh perlindungan (pasal 3) berasarkan pada : a. Q.S. An-Nisaa b. Q.S. Al- Balad ; 12-17 c. Q.S. At- Taubah ; 6
4. Hak kehormatan pribadi ( pasal 4) berdasarkan pada a. Q.S. AT-Taubah ; 6
5. Hak menikah dan berkelurga (pasal 5 ayat a dan b) berdasarkan pada : a. Q.S. Al-Baqarah ; 221 b. Q.S. An-Nisaa; 1 c. Q.S. At-Tahrim; 6
6. Hak wanita sederajat dengan pria (pasal 6) berdasarkan pada : a. Q.S. Al- Baqarah; 228
7. Hak – hak anak dari orang tua (pasal 7 ayat a,b,c) berdasarkan pada : a. Q.S. Al-Baqarah; 223 b. Q.S. Al- Isra 23-24
8. Hak memperoleh pendidikan dan berperan serta dalam perkembangan ilmu pengetahuan (pasal 9 ayat a dan b) berdasarkan pada : a. Q.S. At-Taubah; 122 b. Q.S. Al-Alaq; 1-5
9. Hak kebebasan memilih agama (pasal 10) berdasarkan pada : a. Q.S. Al-Baqarah; 256 b. Q.S. Al-Kahfi; 29 c. Al-Kafiruun1 - 6
10. Hak kebebasan bertindak dan mencari suaka (pasal 12) berdasarkan pada: a. Q.S. An- NIsa; 97 b. Q.S. Al-mumtahanah; 9
11. Hak untuk bekerja (pasal 13) berdasarkan pada : a. Q.S. At-Taubah; 105 b. Q.S. Al-Baqarah; 286 c. Q.S. Al-Mulk; 15
12. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama (pasal 14) berdasarkan pada : a. Q.S. Al- Baqarah; 275-278 b. Q.S. An-Nisaa; 161 c. Q.S. Ali Imran; 130
13. Hak milik pribadi (pasal 15 ayat a dan b) berdasarkan pada : a. Q.S. Al-Baqarah; 29
b. Q.S. An-Nisaa; 29 14. Hak menikmati hasil atau produksi ilmu (pasal 16) berdasarkan pada : a. Q.S. Al- Ahqaaaf; 19 b. Q.S. Al-Baqarah;164
15. Hak tahanan dan narapidana (pasal 20-21) berdasarkan pada : a. Q.S. Al-Mumtahanah; 8
3. Hak Asasi Manusia di Indonesia
Dalam penyususnan UUD 1945 sekurang – kurangnya ada dua kelompok
yang berbeda pandangantentang pencuntuman Hak Asasi Manusiakubu
pemikiran tersebut ialah Prof. Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno disatu sisi Drs.
Muhammad Hatta di sisi lainnya.
UUD 1945 diundangkan sebelum pernyataan dunia tentang hak – hak asasi
manusia, UUD 1945 singkat dan simple tidak banyak atau kurang lengkap
mencantumkan hak asasi manusia. Konstitusi RIS (1949), da nUUD sementara
(1950) makin banyak mencantumkan HAM di dalamnya sebagaimana yang telah
diputuskan PBB. Kendatipun UUD 1945 tidak banyak mencantumkan hak asasi
manusia, tetapi ini bukan berarti para pencetusnya tidak memeperhatikan hak
asasi manusia tersebut.
Di dalam masa orde baru bebebrapa langkah penting dilakukan dalam upaya
hak asasi manusia ini ; pertama MPR membentuk panitia dengan tugas
menyusun konsep HAM dan hak warga Negara, namun konsep ini tidak pernah
disyahkan. Kedua TAP MPR No.II 1978 tentsng P4 (eka Prasetia panca karsa)
manyebutkan manusia diakui dan diperlkukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Yang sama drajat, sama
haknya dan kewajiban hak asasinya. Ketiga, TAP MPR No. IV/1978 yang
mengamatkan penyususnan UU yang menyangkut hak dan kewajiban asasi
warga Negara dalam rangka mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 (TAP MPR
1978:122 dan TAP MPR 1983). Keempat dalam GBHN 1988 dirumuskan dalam
upaya pembangunan hokum perlu ditingkatkan langkah – langkah untuk
mengembangkan penegakan secara serasi hak dan kewajiban asasi warga Negara
dalam rangka mengamalkan PAncasila dan UUD 1945.
Di dalam Indonesia dewasa ini ( Era Reformasi) diatur secara formal dalam
system hukum nasional. Dalam amandemen UUD 1945 Hak Asasi Manusia
dituangkan dalam BAB X ( warga Negara dan penduduk) pada BAB X.A di
cantumkan hak asasi manusia (HAM) mulai dari pasal 28 A sampai dengan pasal
28J tentu saja tidak hanya BAB dan pasal tersebut yang berkaitan dengan HAM,
tetapi juga pasal lainnya, seperti agama, pendidikan dam kebudayaan dan
perekonomian sangat berkaitan dengan HAM lebih dari itu telah UU No. 39
tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 tahun 2000 tentang peradilan HAM
Indonesia dan kepres No. 129 tahun 1998 sebagian rencana aksi HAM 1998 -
2003 menunjukan kemampuan politik pemerintah untuk memajukan HAM di
Indonesia. Disamping terdapat institusi langsung mengurus masalah HAM
dimanan dahulu ditempatkan pad kedududkan menteri nagara (HAM) dan kini
digabung dalam kementrian berdasarkan kepres No. 50 tahun 1993. Namun
demikian, pelaksanaan HAM di Indonesia masih memerlukan perbaikan di
karenakan masih sering terjadi pelanggaran HAM yang tidak sesuai secara
hukum. Pemerintah berupaya untuk lebih meningkatkan penghormatan
terhadap HAM, salah satun upaya yang harus ditempuh adalah penegakan
hukum secara konsisten dan tidak pandang bulu. Dengan demikian sapremasi
hukum harus sungguh – sungguh diujudkan demi perlindungan dan jaminan
terhadap HAM.
4. Pelanggaran HAM di Indonesia
Menurut pakar hukum adnan buyung nasution pelanggaran ham dapat
dikelompoan menjadi 4 golongan, yaitu;
a. Kejahatan terhadap kemanusiaan, antara lain ;
1. Gerakan 30 September/PKI pada tahun 1965, yaitu pembunuhan
terhadap tujuh orang pahlawan Revolusi, yang disusul oleh pembunuhan
terhadap 500.000 orang yang dituduh PKI.
2. Kasus Timor Timur pada tahun 1971-177 dan 1982-1997
3. Peristiwa Tanjung Priok pada tahun 1984 dengan pembunuhan terhadap
kelompok umat islam
4. Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh dengan korban meninggal 2.000
orang dan 7.000 kasus penyelesaian
5. Penembakan terhadap mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12
Mei 1998 dengan gugur 4 orang pahlawan Revolusi.
6. Penembakan terhadap mahasiswa pada peristiwa Semanggi I dan II pada
tahun 1998
b. Kejahatan terhadap integritas orang, antar lain ;
1. Arbritory arrest dan dentemtion (komunis) pada tahun 1965-1971
2. Arbritory arrest dan dentemtion ( Peristiwa Malari) pada tahun 1971-1977
3. Penghilangan orang (Timor Timur) pada tahun 1977-1982
4. Penembakan misterius pada tahun1982-1983
5. Peristiwa 27 Juli 1996 yaitu penyerbun, perusakan dan pembuuhan pada
markas Partai Demokrasi Indonesia/
c. Tindakan kekekrasan terhadap hak sipil & politik, antara lain ;
1. Kemerdekaan berserikat dan berkelompok yang secara stematik dilanggar
2. Kebijakan kemerdekaan berpendapat yang dilanggar
3. Kebijakan dari lembaga ekstra-yudisial yang mncampui fungsi
kehakiman.
d. Tindak kekekrasan terhadap hak sosial ekonomi & budaya, antara lain;
1. Pelanggaran terhadap hak – hak masyarakat adat
2. Pelanggaran terhadap lingkungan hidup
3. Pemiskinan secara structural
4. Proses kemiskinan.
Demokrasi
emokrasi bermula sejak abad ke-6 sM dan di Praktekan di Negara –
Negara kota yunani kuno. Gagasan atau konsep demokrasi ini mengalami
timbul tenggelam atau pasang surut, sampai ia menemukan swujudny
yang konkret pada akhir abad ke-19. Dalam perjalanan dan perkembangan
demokrasi di abad ke-19, kedudukan individu memperoleh posisis sentral,
sementara Negara dapat dikatakan berperan sebagai penjara malam. Individu
diberiakan kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri. Negara hanya mengatur
bersama (jika Publik dan pelayanan sipil) seperti; pertahanan dan keamanan,
bencana alam. Penempatan individu pada posisi senral atau paling atas dalam
Negara justru membuka peluang penindasan atas hak dan kebebasan oleh dan atar
sesame individu.
A. Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi ini sangat popular, tidak hanya pada saat tumbangnya rezin
“orde Baru”, tetapi sejak para “foundeing fther” Republik ini mendirikan Negara
Republic Indonesia. Apabila ditelusuri lebih jauh maka ditemukan pada budaya
demokrasi itu hidup dan berkembang sejak zaman yunani kuno ( abad ke-6 sM).
Demokrasi merupakan hasil dari berbagai pengalaman dan penataan
kehindupan bersama (kontrak sosial) masyarakat dan mengalami pasang surut.
Demokrasi juga dikaitkan dengan “Teori Kedaulatan Rakyat”. Menurut teori ini
bahwa segala kekuasaan di suatu Negara bersumber pada individu – individu. Di
dalam Negara tersebut mereka (individu – individu) menjadi rakyat yang tunduk
kepada kekuasaan Negara.
Dengan demikian kekuasaan tertinggi dari suartu Negara bersumber atau
berasal dari rakyat , para pemimpin Negarapun di pilih atas kehendak rakyat.
Suatu Negara yang pemerintahannya berdasarkan kedaulatan rakyat ini
dinamakan Negara demokrasi.
Tokoh – tokoh teori kedaulatan rakyat ini antara lain John Locke. J.J Rouaou,
Imanuel Kant dan lain – lain, lalu apa makna demokrasi tersebut? Demokrasi
berasal dari kata demos yang bararti Rakyat dan cratos yang berarti
D
berkuasa . hal ini berarti ungkapan kata demokrasi tersebut yakni
“Rakyat yang berkuasa”, yang oleh Meriam Boedihardjodi sebut sebagai
government ruled by the people (Boedihardjo 1997.50) atau dalam
ungkapan umum yang popular yaitu government of the people, by the
people and for the pople atau pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat.
Prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi yang palimh pokok adalah liberte (kebebasan), egalite atau
egalitarialisme (kesataraan) dan fraternite (kebersamaan). Prinsip kebebasan
(liberte) meniscayakan kebebasan beragama, berkumpul dan mengeljuarkan
pendapat (termasuk Pers), prinsip egalitarisme meniscayakan equality before
the law ( persamaan derajat dan hak di depan hukum) dan prinsip kebersamaan
yang menjadi penyeimbang prinsip kebersamaan yakni menghormati hak asasi
manusia (HAM), artinya dalam kebersamaan orangbebas melakukan apa pun
yang diinginkan sepanjang tidak mengganggu kebebasan dan hak – hak orang
lain. Oleh karena itu kondisi mayoritas hendaknya dapat menghargai ,inoritas,
karena minoritas merupakan bagian dari rakyat secara menyeluruh. Apabil
minoritas di perlakukan “tidak adil” dalam suatu Negara yang bratribut
demokrasi, maka Negara tersebut dapat dikatakan tidak atau kurang demokratis.
B. PERKEMBANGAN DEMOKRASI
Gagasan demokrasi yunani itu lenyap dari dunia barat, waktu bangsa
romawi yang masih mengenal budaya yunani, di kalahkan oleh suku bangsa dari
eropa barat memasuki abad ke-pertengahan (600-1400).
Dalam praktek sering terjadi pertikaian kekuasaan, akibatnya sering
terjadi penindasan terhadap hak asasi individu, oleh karena itu abad ini disebut
juga abad kegelapan. Namun di jaman Renaissance timbul pemikiran
pemahaman (reformasi) dalam agama Kristen yang berupaya membersihkan
agama sebagai akibatnya terjadi perkembangan baru dalam agamadan yang
paling penting adalah munculnya gagasan mengenai perlu adanya kbebasan
beragama dan adanya prmisah yang tegas antara soal – soal agama dan soal
keduniawian khususnya di bidanga pemerintahan yang disebut sebagai pemisah
gereja dan Negara. Namun raja sebagai kepala Negara menjalankan kekuasaan
secara absolutisme, absolutisme ini mendapat tantangan dari golongan
menengah (Middl Class) yang mulai berpengaruh akibat adanya majunya
kedudukan ekonomi dan pendidikan. Pendobrakan terhadap kedudukan raja
absolutisme tersebut diletakan pada suatu teori rationalitas yang di kenal sebgai
teori kontrak sosial (social contract). Besarna konntrak sosial ini raja diberikan
kewenangan untuk menyelenggarakan ketertiban, menciptakan dimana rakyat
dapat menikmati hak – hak alamnya pemerintah, akan tetapi rakyat hanya akan
taat dan patuh kepada raja sejauh raja mempu menjamin hak – hak alamnya
tersebut.
Tokoh – tokoh terkenal dalam konteks itu adalah John Locke dari inggris
(162-1704) yang melontarkan gagasan life, liberty and property dan Montesquieu
(1989-1755) dari prancis dan gagasan trias politicanya yang mambagi
kekauasaan yang pembuat undang – undang (Legislative) kekuasaan
pelaksanaan undang – undang (executive) dan kekuasaan pengendali
(yudicative).
Untuk menjamin tegaknya nilai – nilai tersebut diatas maka diperlkukan
struktur lembaga antara lain :
a. Pemerintah yang bertanggung jawab
b. Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) yang representative, dipilih melalui pmilu
secara bebas dan rahasia, DPR dapat juga melakukan pengawasan dan
penilaian terhadap kebijakan pemerintah secara teratur.
c. Partai Politik (system Multi Partai) yang dapat melakukan hubungan yang
teratur antara masyarakat dan pemrintahan.
d. System peradilan yang bebas tidak memihak untuk menjamin hak asai rakyat
dan mempertahankan keadilan.
C. PRAKTEK DEMOKRASI DI INDONESIA
Sejak di proklamasikan kemerdekaan RI dan disahkannya UUD 1945 sebagai
konstitusi Negara pada tanggal 18 agustus 1945 oleh KKPI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) maka secara formal Indonesia menganut demokrasi
konstitusional, namun sejak proklamasi kemerdekan sampai sekarang telah
terjadi perubahan dalam konstitui nagara yaitu:
a. Periode 1945-1949 menggunakan UUD 1945
b. Periode 1945-1950 menggunakan UUD Republic Indonesia Serikat (RIS)
c. Periode 1950-1959 menggunakan UUD sementara (UUDS)
d. Periode 1959 – sampai dengan sekarang mnggunakan UUD 1945