HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

31
1 Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron) RISALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN Sudarno Shobron Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I, Pabelan Kartasura, Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417, 719483 (Hunting) Faks. (0271) 715448 email: [email protected] ABSTRAK Artikel ini membahas konsep hak asasi manusia dalam al-Qur’an, yang akan diawali dengan membahas hak asasi manusia dalam perspektif sejarah, yakni Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), Deklarasi Hak Asasi Manusia Negara Islam, Hak Asasi Manusia dalam Polemik dan Kritik, Konsep Manusia dalam al- Qur’an, Hak Asasi Manusia dalam al-Qur’an. Dari penelusuran penulis disimpulkan bahwa: Lahirnya HAM Universal lebih bermuatan politis, karena dipakai oleh negara-negara besar untuk dijadikan syarat pinjaman keuangan bagi negara-negara berkembang dan terbelakang. Kalau suatu negara mengarah pada perbaikan pelaksanaan HAM maka negara itu akan diprioritaskan untuk memperoleh pinjaman, baik dari IMF maupun dari Bank Dunia. Isi HAM Universal pada esensinya baik dan luhur, karena sesuai dengan fitrah manusia yang ingin bebas dan terpenuhi hak-hakanya, hanya yang menjadi polemik adalah kekuatan hukum dan substansi- nya terutama kata “universal” dan pasal 16 dan 18. Polemik pasal ini hanya bagi umat Islam, karena tidak sesuai dengan pedoman hidupnya, yakni al-Qur’an dan al-Sunnah. Deklarasi HAM Islam sebagai penyeimbang HAM Universal, namun dalam tataran implementasi HAM Islam belum bisa dilaksanakan dengan baik, karena masih banyak pelanggaran hak asasi manusia di dunia Islam.

Transcript of HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

Page 1: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

1Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

RISALAH

HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

Sudarno ShobronFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I, Pabelan Kartasura, Surakarta 57102Telp. (0271) 717417, 719483 (Hunting) Faks. (0271) 715448

email: [email protected]

ABSTRAK

Artikel ini membahas konsep hak asasi manusia dalam al-Qur’an,yang akan diawali dengan membahas hak asasi manusia dalamperspektif sejarah, yakni Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia(DUHAM), Deklarasi Hak Asasi Manusia Negara Islam, Hak AsasiManusia dalam Polemik dan Kritik, Konsep Manusia dalam al-Qur’an, Hak Asasi Manusia dalam al-Qur’an.Dari penelusuran penulis disimpulkan bahwa: Lahirnya HAMUniversal lebih bermuatan politis, karena dipakai oleh negara-negarabesar untuk dijadikan syarat pinjaman keuangan bagi negara-negaraberkembang dan terbelakang. Kalau suatu negara mengarah padaperbaikan pelaksanaan HAM maka negara itu akan diprioritaskanuntuk memperoleh pinjaman, baik dari IMF maupun dari Bank Dunia.Isi HAM Universal pada esensinya baik dan luhur, karena sesuaidengan fitrah manusia yang ingin bebas dan terpenuhi hak-hakanya,hanya yang menjadi polemik adalah kekuatan hukum dan substansi-nya terutama kata “universal” dan pasal 16 dan 18. Polemik pasalini hanya bagi umat Islam, karena tidak sesuai dengan pedomanhidupnya, yakni al-Qur’an dan al-Sunnah.Deklarasi HAM Islam sebagai penyeimbang HAM Universal, namundalam tataran implementasi HAM Islam belum bisa dilaksanakandengan baik, karena masih banyak pelanggaran hak asasi manusiadi dunia Islam.

Page 2: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 312

Al-Qur’an tidak perlu diragukan akan kandungannya dalam menatakehidupan manusia. Hak asasi manusia mendapatkan tempat yangterhormat dalam al-Qur’an, misalnya kebebasan beragama, kebebas-an hidup, kebebasan kepemilikan, haka dan kebebasan memperolehkeadilan, dan kebebasan pribadi. Namun selain hak, juga adakewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi. Ada keseimbanganantara hak dan kewajiban.

Kata Kunci: HAM, manusia, dunia Islam.

dan membuat sengsara rakyat Afgha-nistan, adalah menambah deret panjangkepongahan Barat dalam melanggar hakasasi manusia. Sesungguhnya kalauGeorge W.Bush berkuasa lagi, Iranadalah sasaran berikutnya untuk di-hancurkan dengan alasan yang samadengan Irak, yakni melanggar resolusi PBB,karena Iran ditengarai mengembangkannuklir. Padahal Iran dengan nuklirnyabukan untuk menghancurkan peradabanmanusia seperti yang dikembangkan olehBarat, melainkan untuk memenuhikebutuhan energi dalam negeri. Rupanya,ada angin baru bagi kalangan negaraIslam, karena presiden Amerika ke-44,Barack Obama, me-miliki kebijakan yangberbeda dengan pendahulunya tentanghubungannya dengan negara-negaraIslam (muslim), yakni menjalin hubungandengan dasar saling menguntungkan,bukan dengan pendekatan kekuatanmiliter.

Kebijakan ini kalau konsisten,akan membawa dampak positif tegak-nya hak asasi manusia, yang selama inihanya menjadi lip service semata.

PendahuluanDunia ini sungguh tidak adil, satu

sisi ada keinginan kuat untuk menegakkanhak asasi manusia di semua negara,namun di sisi lain hak asasi manusia di-koyak-koyak sendiri oleh yang meletak-kan negaranya sebagai kampium pe-negakkan Hak Asasi Manusia. InvasiAmerika ke Irak yang semula dengandalih melaksanakan resolusi PBB yangmelarang Irak mengembangkan uraniumsebagai bahan dasar nuklir, akhirnyamalah memporak porandakan bangunanperadaban yang telah berumur ratusantahun, hak hidup rakyat Irak untukmemperoleh hidup aman dan damai tidakmenjadi kenyataan, dan ternyata Ame-rika justru melakukan imperalisme diIrak, menggulingkan presiden yang saha,Saddam Husein. Penyerangan Israel kejalur Gaza beberapa bulan yang lalu,menelan korban 1300 orang meninggaldan 5.300 orang luka-luka, mayoritasadalah warga sipil karena hanya 89 orangyang meninggal dari kalangan pejuangHamas. Belum lagi invasi Amerika yangdibantu oleh sekutunya menghancurkan

Page 3: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

3Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

Padahal hak asasi menjadi hak yangesensial dan mendasar dalam diri manu-sia, sebagai makhluk yang bermartabat,terhormat dan terpuji. Al-Qur’an yanghadir ke tengah-tengah manusia telahmeletakkan dasar terpenuhinya ke-martabatan, kehormatan, dan keterpujiansebagai makhluk Allah yang terbaikويم ) ن تق 22. ولقد كرمنا ,1 ( أحس

Maka kehadiran al-Qur’an seba-gai pukulan telak bagi masyarakatjahiliyah yang menerapkan sistem diskri-minasi berdasarkan jenis kelamin danketurunan, padahal al-Qur’an tidakmembuat perbedaan laki-laki danperempuan, kecuali tingkat ketakwa-annya. Mereka adalah sama-samamakhluk Allah yang diciptakan daribarang yang sama, memiliki potensi yangsama pula, sehingga ada kesetaraanmanusia (equality). Syair Ali bin AbiThalib berikut ini gambaran yang semakinjelas tentang kesetaraan manusia.

Manusia dalam ibarat sungguhserupaBapanya Adam, sedangkan Hawaibu merekaJiwa seperti jiwa, sedangkan rohsama sepadanTulang-belulang sama dibuat,begitu pula anggota badanKalaulah ada pada mereka marta-bat asal sebelum lahirYang bisa mereka sombongkan,maka itulah lempung dan airTak adalah keutamaan selainpada pemilik ilmuMereka itu dalam petunjuk, bagiyang lain jadi pemandu.3

HAM (Hak Asasi Manusia) me-rupakan suatu konsep etika politikmodern, yang meletakkan unsur peng-hargaan dan penghormatan terhadapmanusia dan kemanusiaan. Semangatmoral yang terkandung didalamnya

1

“ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S.at-Tiin/95: 4)

2

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dandi lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihanyang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (Q.S al-Isra’/17:70)

3 Abu ‘Abdillah Muhammad ibn Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi, Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, JuzXVI. Kairo: Dar al-Kitab ‘Arabi, 1967, hlm. 342. Juga dikutip oleh Syu’bah Asa, Dalam Cahaya Al-Qur’an Tafsir Ayat-ayat Sosial Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, hlm. 4.

ô‰ s) s9 $uΖø) n= y{ z⎯≈ |¡Σ M}$# þ’ Îû Ç⎯|¡ôm r& 5Οƒ Èθ ø)s? ∩⊆∪

* ô‰ s)s9uρ $ oΨ øΒ §x. û©Í_ t/ tΠ yŠ# u™ öΝßγ≈oΨ ù=uΗ xq uρ ’ Îû Îhy9ø9$# Ì óst7 ø9$# uρ Ν ßγ≈oΨø% y—u‘ uρ š∅ÏiΒ ÏM≈ t7ÍhŠ ©Ü9$# óΟ ßγ≈ uΖù= Ò sùuρ 4’ n?tã 9ÏV Ÿ2 ô⎯£ϑÏiΒ

$ oΨ ø)n= yz WξŠ ÅÒ øs? ∩∠⊃∪

Page 4: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 314

adalah bagaimana seharusnya manusiamemperlakukan sesamanya manusiasecara adil dan bermartabat, tidak salingmenindas dan berlaku dzalim. Tuntutanmoral itu diperlukan, terutama dalamrangka melindungi seseorang atau suatukelompok yang lemah atau “dilemahkan”(al-mustad’afin) dari tindakan semena-mena yang biasanya datang dari merekayang kuat dan berkuasa. Karena itu,esensi dari konsep hak asasi manusiaadalah penghormatan terhadap ke-manusiaan seseorang tanpa kecuali dantanpa ada diskriminasi berdasarkanapapun dan demi alasan apapun, sertapengakuan terhadap martabat manusiasebagai makhluk termulia di muka bumi.4

Oleh karena itu artikel ini mem-bahas konsep hak asasi manusia dalamal-Qur’an, yang akan diawali denganmembahas hak asasi manusia dalamperspektif sejarah, yakni Deklarasi Uni-versal Hak Asasi Manusia (DUHAM),Deklarasi Hak Asasi Manusia NegaraIslam, Hak Asasi Manusia dalam Pole-mik dan Kritik, Konsep Manusia dalamal-Qur’an, Hak Asasi Manusia dalam al-Qur’an, dan diakhiri dengan penutup.

Deklarasi Universal HAMMunculnya kesadaran pentingnya

HAM ini di dunia bersamaan dengankesadaran akan pentingnya menempat-kan manusia sebagai titik sentral pem-

bangunan (human centred develop-ment). Karena konsep HAM berakarpada penghargaan terhadap manusiasebagai makhluk berharga dan ber-martabat, ia ditempatkan sebagai sub-yek, bukan obyek, dan memandangmanusia sebagai makhluk yang dihargaidan dihormati tanpa membedakan ras,warna kulit, jenis kelamin, suku bangsa,bahasa, budaya dan agamanya.

Berdasarkan kesadaran kolektifitulah bermunculan gerakan-gerakansosial politik di beberapa negara dalamrangka untuk meletakkan manusiasebagai makhluk yang terhormat, jauhsebelum lahirnya deklarasi universal yangdipelopori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai tergambar dalam tabelberikut ini:

Dari tabel 1 telah dapat men-jelaskan bahwa kehidupan yang serbamenindas adalah bertentangan denganhati nuraninya Lahirnya Magna Chartadidasarkan pada kondisi penindasan daripihak raja, borjuis dan penguasa yangbertindak sewenang-wenang kepadarakyatnya, penahanan dan penghukumanyang tidak diawali dengan proses hukum,perampasan harta benda yang pelakunyatidak dapat diseret ke meja pengadilan.Kondisi ini mendorong sebagian tuantanah dan kesatria untuk menggalangkekuatan meminta raja menghentikankebijakannya, akhirnya Raja Jhon me-

4 Siti Musdah Mulia, Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Beragama. Makalah disampaikan dalamacara Konsultasi Publik untuk Advokasi terhadap RUU KUHP, diselenggarakan oleh Aliansi NasionalReformasi KUHP, 14 Juli 2007 di Jakarta, hlm.1.

Page 5: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

5Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

nandatangani sebagai tanda persetujuan-nya. Isi Magna Charta ini ada tiga yaitu:(1) raja dilarang menarik pajak se-wenang-wenang; (2) pejabat pemerintahdilarang mengambil jagung dengan tanpamembayar; dan (3) tidak dapat seorang-pun dipenjara tanpa ada saksi yang jelas.

Dalam perkembangan berikutnya,tidak hanya hak hidup saja yang dituntut,tetapi juga hak untuk menentukan pilihandalam beragama juga menjadi pointpenting dalam deklarasi hak asasimanusia yang dikeluarkan oleh PBB.Deklarasi ini ditandatangani pada 10Desember 1948 oleh 48 negara dari 58negara anggota PBB,5 sehingga kalauditilik dari demokrasi, deklarasi ini sudahlebih 80 % anggota menyetujui, berarti

memiliki legitimasi politik yang kuat.Franklin Delano Roosevelt, selakupresiden Amerika Serikat ke-32 dalampidatonya sebelum Perang Dunia II,mengidentifikasi empat hal yang harusdiberikan kebebasan kepada manusia,yaitu (1) kebebasan berbicara danberekspresi; (2) kebebasan beragama;(3) kebebasan dari hidup berkekurangan;dan (4) kebebasan dari ketakutan danperang, yang kemudian lebih dikenaldengan istilah four freedom.6 Istilahkebebasan menjadi “keyword” dalamdeklarasi, yakni kekuasaan atau ke-mampuan bertindak tanpa paksaan,ketiadaan penghalang atau hambatan dankekuasan untuk memilih. Namun ke-bebasan ini harus ada batasnya, karena

No Tahun Negara Bentuk 1. 1215 Inggris Magna Charta 2. 1791 Amerika Bill of Rights of USA 3. 1789 Perancis Rights of Man France 4. 1948 PBB Declaration of Human Rights Universal 5. 1966 PBB International Bill of Rights, terdiri dari:

1. Covenant on Civil and Political Rights. 2. Covenant on Economic, Social and Cultur Rights 3. Optional Protocol to the Covenant on Civil and

Political Rights. Sumber: Diolah dari James W.Nickel, Hak Asasi Manusia: Refleksi Filosofis atas Deklarasi UniversalHak Asasi Manusia (terj.:Titis Eddy Arini). Jakarta: Gramedia Pustaka Utamma, 1996.

Tabel 1Deklarasi HAM Barat

5 Rapat Umum pada tanggal 10 Desember 1948 dengan hasil perhitungan suara 48 menyetujui, 0keberatan, dan 8 abstain (semuanya adalah blok negara Soviet, Afrika Selatan, dan Arab Saudi). Periksahttp://www.wikipedia.org/wiki/ Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia.

6 Lihat H.Victor Conde, A Handbook of International Human Rights Terminology. Lincoln &London: University of Nebraska Press, 1999, hlm. 7.

Page 6: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 316

kalau kebebasan itu tidak ada batasnyasama dengan anarchisme, selain itu jugaakan berhadapan dengan kebebasanorang lain.7 Menurut Groome, kebebas-an dapat dikelompokkan dalam 2 hal,yakni (1) hak-hak dan perlindunganpribadi, antara lain kebebasan beragama,kebebasan berpikir, kebebasan ber-ekspresi, kebebasan pers, kebebasanberserikat, kebebasan bergerak ; dan (2)hak-hak dan perlindungan di dalamsistem keadilan, antara lain hak diper-lakukan sama di depan hukum, hakuntuk mendapatkan perlindungan hu-kum, dan kebebasan untuk memilihpenasehat hukumnya.

Universal Declaration of Hu-man Rights terdiri dari 30 pasal, yangkalau dikristalkan menjadi 3 pokokpikiran, adalah sebagai berikut:1. Hak sipil dan hak politik. Kedua hak

ini tercermin dalam; (1) hak per-samaan /kemerdekaan sejak lahirdalam pasal 1; (2) hak untuk hidupdalam pasal 3; (3) hak untuk mem-peroleh keadilan didepan hukum,dalam pasal 6 sampai dengan pasal8; (4) hak untuk memperoleh per-lakuan yang manusiawi—tidaksewenang-wenang—dalam penye-lesaian tertib sosial, terapart di pasal5, dan 9-11; (5) hak untuk bebasbergerak, mencari suaka ke negaralain, dan menetapkan suatu kewarga-negaraan, terdapat dalam pasal 13-

15; (6) hak untuk menikah danmembangun keluarga dalam pasal16; (7) hak untuk bebas berpikir,berkesadaran dan beragama, ter-dapat dalam pasal 18-19; dan (8)hak untuk berkumpul dan berserikatdi pasal 20-21.

2. Dalam pasal 22-27 memuat hakeknomi dan sosial, terdiri dari; hakuntuk bekerja dan memeperolehupah yang layak, hak untuk ber-istirahat dan berkreasi, hak untukmendapat liburan periodik dengan(tetap) mendapat upah, hak untukmenikmati standar hidup yang cukup,termasuk perumahan dan pelayananmedis, hak untuk memperoleh jamin-an sosial, hak untuk memperolehpendidikan, dan hak untuk berperanserta dalam kegiatan kebudayaan.

3. Pada pasal 28-30 berisi tentang hakkolektif mencakup hak semua bang-sa untuk menentukan nasibnyasendiri, hak semua ras dan sukubangsa untuk bebas dari segalabentuk diskriminasi, hak masyarakatuntuk bebas dari neo-kolonialisme.

Dengan bahasa lain, MusdahMulia mengelompokkan isi deklarasiuniversal hak asasi manusia dalam empatkelompok, yakni: (1), hak individual atauhak-hak yang dimiliki setiap orang; (2)hak kolektif atau hak masyarakat yanghanya dapat dinikmati bersama oranglain, seperti hak akan perdamaian, hak

7 Wahbah Az-Zuhaili, Kebebasan dalam Islam (terj.:Ahmad Minan dan Salafuddin Ilyas). Jakarta:Pustaka al-Kautsar, 2005, hlm., 3.

Page 7: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

7Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

akan pembangunan dan hak akanlingkungan hidup yang bersih; (3) hak sipildan politik, antara lain memuat hak ataspenentuan nasib sendiri, hak memperolehganti rugi bagi mereka yang kebebas-annya dilanggar, hak atas kehidupan, hakatas kebebasan berfikir, berkeyakinandan beragama, hak yang sama bagiperempuan dan laki-laki untuk menikmatihak sipil dan politik, hak seorang untukdiberi tahu alasan-alasan pada saatpenangkapan, persamaan hak dantanggung jawab antara suami-istri, hakatas kebebasan berekspresi, dan (4) hakekonomi, sosial dan budaya, antara lainmernuat hak untuk menikmati kebebas-an dari rasa ketakutan dan kemiskinan;larangan atas diskriminasi ras, wama kulit,jenis kelamin, gender, dan agama, per-samaan hak antara laki-laki dan perem-puan untuk menikmati hak ekonomi,sosial dan budaya; hak untuk mendapatpekerjaan; hak untuk memperoleh upahyang adil bagi buruh laki-laki danperempuan; hak untuk membentukserikat buruh; hak untuk mogok; hak ataspendidikan: hak untuk bebas darikelaparan.8

Kalau dilihat dari aspek yang lebihfundamental terdapat tiga prinsip utama,yakni (1) bersifat universal; (2) bersifatnon-diskriminasi; dan (3) imparsial.Prinsip universal dari HAM ini

dimaksud-kan agar nilai-nilai yangterdapat dalam pasal-pasal dapatberlaku secara umum di semua negara.Hal ini didasarkan pada prinsip dasarmanusia yang ingin hak-haknya tidakdirampas, memiliki ke-bebasan hidup.Siapapun orangnya ingin hidup secaratenang, damai jauh dari rasa takut.Sedangkan prinsip kedua adalah sifatnyayang non-diskriminasi. Prinsip inibersumber dari pandangan bahwa semuamanusia di dunia ini sesungguhnya setara(all human being are equal), namunkonstruksi sosial sering melebihkanmanusia satu dengan yang lain, karenaberbeda ras, suku, warna kulit, danketurunan. Dalam strata sosial jawa, adaketurunan bangsawan dan non-bangsa-wan. Dalam strata Arab Indonesia, adasayyid dan non-sayyid.9 Pandangan ini

bersifat dikhotomik dalam melihatsuatu hal, seolah-olah sesuatu itu denganmudah dipilahkan dalam dua aspek yangekstrem itu. Adapun prinsip ketigaadalah imparsialitas, yakni penyelesaiansengketa tidak memihak pada suatupihak atau golongan tertentu dalammasyarakat. Supreme of law harusbetul-betul dijalankan, tidak melihat ituanak bangsawan atau bukan, itu pejabatatau rakyat jelata, itu anggota parlemenatau bukan. Hukum tidak seperti pisau,yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah,

8 Siti Musdah Mulia, op.cit., hlm. 2.9 Bisri Affandi, Shakh Ahmad Al-Surkati, His Role in Al-Irshad Movement in Java in the Early

Twentieth Century. Thesis in Institute of Islamic Studies McGill University Montral, 1976, hlm. 113-115.

Page 8: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 318

artinya kalau yang sedang berperkara itupemegang kekuasaan atau keturunan daripemegang kekuasaan, hukum tidakberlaku kepada mereka, sebaliknyakalau yang berperkara itu rakyat yangtidak memiliki akses ke kekuasaan,hukum ditegakkan. Bahkan hukumanyang diputuskan dan tingkat kesalahantidak sepadan. Keadilan dan kebenaranmenjadi barang mahal, dan sulit didapat-kan.

Nilai-nilai universal dalam dekla-rasi internasional tersebut berlaku untuksemua negara, padahal tiap-tiap negaramemiliki keluhuran nilai sendiri yangdibangun atas basis budaya dan agama,maka negara-negara yang berpendudukmayoritas beragama Islam atau negaraIslam membuat deklarasi sendiri, karenamengganggap deklarasi universal ter-sebut tidak lengkap ada hal-hal yangbertentangan dengan agama Islam.

Deklarasi HAM di Dunia IslamSesungguhnya mayoritas umat

Islam dan Negara-negara Islam sekali-pun, lahirnya Deklarasi Universal HAM

tidak menjadi problem karena secaraumum pasal-pasalnya dapat diterima.Namun ada dua pasal yang mengganjal,yakni pasal 16 dan 18, pasal 16 mengenaiperkawinan beda agama, dan pasal 18berkenaan dengan hak beragama danhak mengganti agama. Kalau ditelusurisesungguhnya sejak awal penyusunan-nya, Muhammad Zafrullah Khan dariPakistan dan Jamil al-Barudi dari SaudiArabia telah memperdebatkan pasal 16dan 18. Karena persoalan pasal ini bagiumat Islam sampai sekarang masihmenimbulkan tanda tanya, apakah duapasal tersebut bertentangan denganajaran dasar agama Islam atau tidak?Apakah dengan Deklarasi HAM itu umatIslama di dunia, baik secara individualmaupun kolektif atau institusional telahterjamin hak dan kebebasan melaksana-kan ajaran agamanya?

Namun sebelum lebih jauh mem-bahas pasal-pasal krusial bagi umatIslam, harus disadari secara umum pasal-pasal Deklarasi tidak sepenuhnya ber-tentangan dengan ajaran Islam, karenaIslam sangat menghormati hak dan

Tabel 2Deklarasi HAM Islam

No Tahun Tempat Deklarasi Bentuk 1. 1981 Paris Universal Islamic Declaration of Rights

2. 1990 Kairo Deklarasi Kairo

3. 1994 Kairo Arab Charter of Human Rights Sumber: Diolah dari Hamid Fahmy Zarkasyi, Hak dan Kebebasan Beragama, Makalah disampaikandalam Lokakarya Nasional Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, 10 tahun Reformasi, Quo VadisPemajuan dan Penegakan HAM di Indonesia, Hotel Borobudur, Jakarta 8-11 Juli 2008, hlm. 4-5

Page 9: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

9Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

kebebasan manusia. Secara prinsipial,hak dan kebebasan manusia dalam Islamtelah dituangkan dalam deklarasi HAMNegara Islam sebagaimana dalam tabel2.

Menarik dicermati perjalanandeklarasi dalam tabel 2 di atas, yang per-tama adalah Universal Islamic Decla-ration of Right. Deklarasi ini berawaldalam suatu konferensi yang diseleng-garakan pada tahun 1981 di London olehsekelompok cendekiawan dan pemimpinIslam. Kemudian diikrarkan secara resmioleh UNISCO di Paris. Deklarasi ituberisi 23 pasal mengenai hak-hak asasimanusia menurut Islam. Setelah Dekla-rasi London kemudian diikuti olehDeklarasi Cairo yang dikeluarkan olehOrganisasi Konferensi Islam (OKI) padatahun 1990. Pokok-pokok pikiran yangterdapat dalam deklarasi ini adalah (1)Islam mengakui persamaan semua orangtanpa membedakan asal-usul, ras, jeniskelamin, warna kulit dan bahasa; (2)persamaan adalah basis untuk memper-oleh hak dan kewajiban asasi manusia;(3) kebebasan manusia dalam masya-rakat Islam konsisten dengan esensikehidupannya, sebab manusia dilahirkandalam keadaan bebas dan bebas daritekanan dan perbudakan; (4) Islammengakui persamaan antara penguasadan rakyat yang harus tunduk kepadahukum Allah tanpa diskrimasi; dan (5)warganegara adalah anggota masyarakat

dan mempunyai hak untuk menuntutsiapapun yang mengganggu ketentramanmasyarakat. Deklarasi itu terdiri dari 25pasal yang mencakup masalah ke-hormatan manusia, persamaan, manusiasebagai keluarga, perlunya kerjasamaantar sesama manusia tanpa memandangbangsa dan agamanya, kebebasanberagama, keamanan rumah tangga,perlunya solidaritas individu dalammasyarakat, pendidikan bukan hak tapikewajiban, perlindungan terhadapkesehatan masyarakat, pembebasanmasyarakat dari kemiskinan dan ke-bodohan, dan lain sebagainya.10

Keseluruhan pasal-pasal dalamDeklarasi Cairo itu dapat disarikanmenjadi 5 poin: (1) HAM dalam Islamdiderivasi dari ajaran Islam. Menurutajaran Islam manusia dianggap sebagaimakhluk yang mulia; (2) HAM dalamIslam adalah karunia dari Tuhan, danbukan pemberian dari manusia kepadamanusia lain dengan kehendak manusia.(artinya, hak asasi dalam Islam adalahinnate / fitrah); (3) HAM dalam Islambersifat komprehensif. Termasuk di-dalamnya hak-hak dalam politik, eko-nomi, sosial dan budaya; (4) HAMdalam Islam tidak terpisahkan darisyariah; dan (5) HAM dalam Islam tidakabsolute karena dibatasi oleh obyek-obyek syariah dan oleh tujuan untukmenjaga hak dan kepentingan masya-rakat yang didalamnya terdapat individu-

10 Sulieman Abdul Rahman Al-Hageel, Human Right in Islam and Reputation of the MisconceivedAllegation Associated withThese Right. Riyadh: Dar Eshbelia, [t.th.] , hlm. 49-59.

Page 10: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3110

individu. 11

Selain itu Liga Arab pada 15September 1994 dalam pertemuannya diCairo Mesir, mengeluarkan sebuahCharter yang disebut Arab Charter ofHuman Right. Charter ini terdiri dari 39Pasal yang menyangkut berbagai hal yanglebih lengkap dari apa yang terdapatdalam DUHAM. Sehingga ada balancenilai-nilai yang terdapat dalam HAMInternasional yang didklarasikan olehPBB dengan HAM yang dideklarasikannegara-negara Islam. Selain itu HAMInternasional telah menimbulkan polemikdan kritik, sebab suatu nilai diberlakukansecara universal adalah hal yang mustahil,ini sama dengan pokok-pokok pikiranyang terdapat dalam konsep demokrasiBarat untuk diperlakukan diu negara-negara Timur dan Afrika misalnya, jugamenimbulkan problem.

HAM: Polemik dan KritikPolemik dan kritik terhadap

deklarasi universal hak asasi manusiasudah kelihatan sejak sebelum dikeluar-kannya oleh PBB. Amerika pertama kaliyang tidak setuju penggabungan hak-haksosial dan ekonomi yang mengikat kedalam Deklarasi. Uni Soviet dan negarasekutunya menolak menandatanganiDeklarasi tersebut, karena dipandang

menguntungkan kelas “borjuis”, danmenganggap isi Deklarasi itu meng-abaikan hak-hak sosial dan ekonomi.Tetapi kedua negara ini sering mengguna-kan isi Deklarasi sebagai alasan untukmenekan negara-negara berkembangdan miskin, agar mematuhi Deklarasi.12

Polemik dan kritik terhadap Uni-versal Declaration of Human Rights(UDHR) dapat dipetakan dalam 2 hal,yakni (1) kritik dan polemik tentangkekuatan hukum; dan (2) substansinya.Kritik yang pertama, Hamid FahmiZarkasyi menilai bahwa persoalan pokokdalam HAM Internasional tersebutadalah kekuatan hukumnya,13 denganmengajukan pertanyaan; apakah Dekla-rasi ini mempunyai kekuatan mengikatsecara hukum?. Dalam hal ini sedikitnyaterdapat empat pandangan yakni; (1)yang menganggap adanya kekuatanhukum Deklarasi tersebut secara inter-nasional, berarti mengikat seluruhanggota PBB, karena ini merupakankelanjutan dari Charter PBB; (2)deklarasi ini bertentangan dengan pasal2(7) Charter PBB mengenai kedaulatanNegara; (3) karena HAM dan kebebas-an bukan masalah internal Negara tapimerupakan urusan internasional makaundang-undang disetiap Negara harusdisesuaikan dengan norma-norma HAM,

11 Ibid., 6012Riset Redaksi, Mengukur Kebebasan: Dibutuhkan Standar Non-Barat, dalam Jurnal Dialog

Pemikiran Islam, Islamika, No.2 Oktober-Desember 1993, hlm. 99.13Hamid Fahmy Zarkasyi, Hak dan Kebebasan Beragama, Makalah disampaikan dalam Lokakarya

Nasional Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, 10 tahun Reformasi, Quo Vadis Pemajuan dan PenegakanHAM di Indonesia, Hotel Borobudur, Jakarta 8-11 Juli 2008, hlm. 3.

Page 11: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

11Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

dan (4) deklarasi hanya diputuskan olehPBB dan karena itu secara hukum tidakmengikat.14 Mengingat bahwa Negara-negara itu mempunyai kedaulatan danbatasannya sendiri tentang HAM dankebebasan, maka alternatif keempatadalah nampaknya ini yang lebih cocokuntuk Negara, dan mungkin juga agama-agama.

Kritik yang kedua, dilihat dariaspek substansinya, banyak memper-soalkan istilah universal dan pasal 16serta 18 dalam deklarasi tersebut.15

Perdebatan universalitas dan parti-kularitas. Apakah setiap pasal yang ditulisdalam deklarasi itu mengandung nilai-nilaiuniversal? Sehingga dapat diaplikasikandi setiap negara dengan budaya dankarakter bangsa yang berbeda-bedabahkan memiliki nilai-nilai agama yangdianggap kebenarannya bersifat absolut,sementara isi deklarasi itu dipandangbukan kebenaran mutlak seperti wahyuAllah. Deklarasi itu harus diletakkansebagai dokumen hasil konsensusbeberapa negara yang memiliki agendapolitik, ekonomi dan budaya dalam suatu

massa, hal ini belum tentu cocok denganperkembangan politik, ekonomi danbudaya yang ada sekarang. Selain itu adakonflik yang tidak ujung selesai tentangperdebatan relatifitas budaya dan norma-norma universal. Dalam praktek hubung-an antar bangsa, hak asasi manusia lebihmerupakan alat ideologi dan politik baginegara-negara besar.16

Kritik dari negara-negara Islamseperti Sudan, Pakistan, Iran dan ArabSaudi harus dijadikan catatan betapaterbatasnya isi deklarasi universaltersebut, bahkan sampai perwakilan Iran,Said Rajaie Khorassani, mengeluarkanpendapat atas posisi negaranya dalammenanggapi deklarasi universal itu,dengan mengatakan bahwa UDHRadalah sebuah pemahaman sekular daritradisi Yahudi-Kristen, yang tidakmungkin dapat diimplementasikan olehumat Islam.17 Sikap ini adalah wajar,karena pasal 16 dan 18 menjadi fokuskritiknya, karena pasal-pasal itu jelasmengandung faham sekularisme danliberalisme, yang bertentangan denganajaran Islam. Namun bagaimanapun juga

14Sulieman Abdul Rahman Al-Hageel, Human Right in Islam and Refutation of the MisconceivedAllegation Associated with These Right, Dar Eshbelia, Riyadh, S.A. t.t. 82-83

15 Pasal 16 berbunyi; (1) setiap laki-laki dan perempuan, tanpa diskriminasi ras, kebangsaan atauagama, mempunyai hak untuk kawin dan mendirikan rumah tangga. Mereka mempunyai hak yang samaketika dan sesudah melangsungkan perkawinan. (2) Perkawinan harus dilaksanakan dengan bebas dandengan persetujuan kedua belah pihak. Sedangkan pasal 18 berbunyi; (1) setiap orang berhak ataskemerdekaan berpikir, berkeyakinan dan beragama; (2) hak ini mencakup kebebasan untuk bergantiagama atau kepercayaan, dan kebebasan untuk menjalankan agama atau kepercayaannya dalam kegiatanpengaran, peribadatan, pemujaan dan ketaatan, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, dimuka umum atau secara pribadi.

16 Riset Redaksi, Islamika, loc.cit.17David Littman, Universal Human Rights and Human Rights in Islam, dalam Midstream, February/

March, 1999, hlm. 4.

Page 12: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3112

lahirnya deklarasi universal ini harus diberiapresiasi, karena nilai filosofiknya adalahmemberikan hak dan kebebasan ter-hadap manusia agar dapar hidup secaraterhormat dan bermartabat. Walaupundalam aplikasinya sangat berbedadengan isi normatif deklarasi, karenasering atas nama HAM, negara danperorangan melakukan penghinaanterhadap agama lain. Masih segar ingatankita, koran-koran Barat melakukanpenistaan terhadap agama Islam denganmemasang karikatur Nabi Muhammaddengan wajah bengis dan gigi bertaring,juga digambarkan dalam filem Fitna yangdibuat oleh Geert Wilders, anggotaparlemen Belanda yang sangat Islam-

fobia, berisi hujatan dan penistaan ter-hadap ajaran Islam. Ulah Wilders akanditeruskan dengan membuat film tentangIslamisasi di Barat.18

Untuk meletakkan nilai-nilai HakAsasi Manusia dalam konteks yangtepat, asasi dan fitrah, maka harus me-mahami konsep manusia dalam al-Qur’an, sebagaimana yang akan dijelas-kan berikut ini.

Konsep Manusia dalam Al-Qur’anJenis makhluk Allah ini (manusia)

sangat menarik untuk difahami, karenakalau tidak dapat memahami diri manu-sia, tidak akan dapat memahami Allah,-Ka . تفكروا فى خلق االله ولا تفكروا فى ذاته

No. Kata Jumlah Contoh Ayat -Q.S.Ibrahim/14:34; al-Hijr/15:26; al 65 الإنسان .1

Isra’/17:67; al-Kahfi/18:54 -Q.S.al-An’am/6:112; al-A’raf/7:38; al 18 إنس .2

Naml/27: 17; al-Ahqaf/46:18. ;Q.S.al-Furqan/25:49; al-Baqarah/2:60 6 أناس 3

al-‘Araf/7:82; al-Isra’/17:71

Tabel 3Kata Manusia dalam al-Qur’an

Sumber: Diolah dari Muhammad Fuad Abd. Al-Baqi, al-Mu’jam li al-Fadz al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr, 1987, hlm.93-94.

18Lihat Wilders “Si Penista Islam” Kembali Berulah, dalam Republika, Jum’at 17 April 2009,hlm.12. Lebih lanjut dikatakan bahwa filem yang akan dirilis pada tahun 2010 itu digambarkan bahwaperkembangan Islam yang cukup pesat di Eropa merupakan ancaman, maka harus diserang lebih keraslagi bahkan lebih offensive,katanya. Ulah Wilders itu mengundang kecaman dari beberapa negara,bahkan pemerintah Inggris sempat menolak kehadirannya dengan mendeportasi saat mendarat di BandaraUdara Heathrows, Inggris, pada tanggal 12 Pebruari 2008, karena telah dianggap ancaman bagi keamananpublik. Sekjen PBB, Ban Ki Moon, dengan tegas menyatakan tidak ada hubungan sama sekali antaratindakan Wilders dan kebebasan pers. Dewan HAM PBB telah menetapkan resolusi yang menyatakanbahwa penistaan agama merupakan pelanggaran HAM dan pelakunya harus dijerat dengan hukum.

Page 13: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

13Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

rena begitu menariknya, sehingga Allahmenggunakan ungkapan yang beragamuntuk menyebut manusia. Ada tigaredaksi yakni (1) insan, ins, nas, unas;(2) basyar; dan (3) bani adam, dzurriyatadam.

Kata jamaknya ter-ambil dari kata yang berarti jinak,harmonis, dan tampak. Makna ini dilihardari sudut pandang al-Qur’an, menurutQuraish Shihab lebih tepat dibandingpendapat yang mengatakan kata diambil dari kata yang berartilupa, atau yang berarti ber-guncang. Kata ini digunakan dalam al-Quran untuk menunjuk kepada manusiadengan seluruh totalitasnya, jiwa danraga. Manusia berbeda dengan antaraseseorang dengan makhluk lain, akibatperbedaan fisik, mental dan kecerdas-an.19 Sedangkan menurut Ibnu Manzur,kata diambil dari kata yangberarti lupa didasarkan Sabda Nabi Sawyang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas;“sesungguhnya manusia itu disebut karena ia pernah berjanji dan lupa akanjanjinya, namun dapat juga kata berasal dari kata yang artinyajinak, lawan dari buas.20

Dari beberapa makna itu, kata memang lebih tepat bermakna

manusia atau orang secara totalitas,sebagaimana ayat di bawah ini:

“Dan Sesungguhnya kami Telah men-ciptakan manusia (Adam) dari tanahliat kering (yang berasal) dari lumpurhitam yang diberi bentuk”. (Q.S. al-Hijr/15: 26)

“Dan apabila kamu ditimpa bahayadi lautan, niscaya hilanglah siapa yangkamu seru kecuali Dia, Maka tatkaladia menyelamatkan kamu ke daratan,kamu berpaling. dan manusia ituadalah selalu tidak berterima kasih”.(Q.S.al-Isra’/17:67)

Kata insan dan serumpunnyadigunakan al-Qur’an untuk menyatakanmanusia dalam lapangan kegiatan yangamat luas, antara lain digunakan:1. untuk menyatakan kalau manusia

menerima pelajaran dari Tuhan apayang tidak diketahuinya (Q.S.al-‘Alaq/96:1-5; al-Rahman/55:1-3)

2. Manusia memiliki musuh yang nyata(Q.S.Yusuf/12: 5; al-Isra’/17:53)

ô‰s) s9 uρ $ oΨø) n=yz z⎯≈|¡Σ M}$# ⎯ ÏΒ 9≅≈|Á ù=|¹ ô⎯ÏiΒ :*uΗ xq

5βθãΖ ó¡̈Β ∩⊄∉∪

# sŒ Î) uρ ãΝä3 ¡¡ tΒ •‘Ø9$# ’Îû Ìós t7ø9$# ¨≅|Ê ⎯ tΒ

tβθãã ô‰s? HωÎ) çν$−ƒÎ) ( $¬Η s>sù ö/ ä39̄gwΥ ’n< Î) Îhy9 ø9$# ÷Λ ä⎢ ôÊ z÷ä r&

tβ%x. uρ ß⎯≈|¡Ρ M}$# # ·‘θ àx. ∩∉∠∪

19 M.Quraish Shihab, Wawasan al-Quran. Bandung: Mizan, 1996, hlm.280.20 Ibn Manzur, Lisan al-‘Arab. Mesir: Dar al-Mishriyah li al-Ta’lif wa al-Tarjamah, 1967, hlm.

314.

Page 14: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3114

3. Manusia memikul amanat dari Allah(Q.S.al-Ahzab/33:72

4. Manusia agar menggunakan waktuyang baik, supaya tidak merugi(Q.S.al-Ashr/103: 1-3)

5. Manusia hanya akan mendapatkanbagian sesuai yang dikerjakan (Q.S.al-Najm/53:39; al-Nazi’at/79:35).

Sedangkan kata الناس digunakanuntuk menyatakan adanya kelompokorang atau masyarakat yang mempunyaberbagai kegiatan untuk mengembang-kan kehidupannya, antara lain:1. Menunjukkan peternakan (al-Qa-

shash/28:23; al-Furqan/256:49)2. Perlunya mendayagunakan kekuatan

besi (Q.S.al-Hadid/57: 25)3. Perlunya manusia memperhatikan

perubahan alam dalam melakukanpelayaran (Q.S.al-Baqarah/2: 164)

4. Tentang perubahan sosial (Q.S.AliImran/3: 140; al-Anfal/8: 26)

5. Kepemimpinan (Q.S. al-Baqarah/2:124)

6. Tentang Ibadah (Q.S.al-Baqarah/2:21)21

Adapun kata بشر disebutkan 26kali dalam al-Qur’an tersebar di 17surat,22 menurut perhitungan M.QuraishShihab kata ini disebutkankan sebanyak

36 kali dalam bentuk tunggal dan sekalidalam bentuk mutsanna,23 untuk me-nunjuk manusia dari sudut lahiriyah sertapersamaannya dengan manusia seluruh-nya.

“Katakanlah: sesungguhnya aku inimanusia biasa seperti kamu, yangdiwahyukan kepadaku... (Q.S.al-Kahfi/18: 110)

Kata ini jamak dari بشرة yangartinya kulit. Manusia dikatakan بشرة karena kulitnya nampak jelas, danberbeda dengan kulit binatang lainnya.Maka kata ini diartikan mulamasah yaknipersentuhan antara kulit laki-laki dengankulit perempuan, selain memiliki maknaal-jima’ (persetubuhan). Selain itu kataini dalam al-Qur’an untuk menyebut padasemua makhluk, mengandung maksudadanya persamaan. Rasulullah sawmemiliki kesamaan seperti manusia padaumumnya, bahkan memiliki sifat-sifatmanusia biasa, dapat marah, senyum,lapar, nafsu, dan juga memiliki keinginan-keinginan. Hanya saja yang berbedaRasulullah saw diberi wahyu, sementaramanusia umumnya tidak mendapatkanwahyu.

21 Periksa Musa Asy’arie, Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Quran. Yogyakarta: LembagaStudi Filsafat Islam, 1992, hlm. 26-28. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kata al-Ins, unasi dalamal-Quran lihat buku ini pada halaman 28-30.

22 Menurut perhitungan dalam Muhammad Fuad Abd. Al-Baqi, op.cit., hlm. 120-121.23 M.Quraish Shihab, Wawasan..., op.cit., hlm.279.

ö≅ è% !$yϑ ¯Ρ Î) O$ tΡr& × |³ o0 ö/ ä3 è= ÷WÏ iΒ #© yrθ ム¥ ’n< Î) ...

Page 15: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

15Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

Walaupun kata insan dan basyarsama-sama bermakna manusia, tetapimemiliki pengertian yang berbeda. Katainsan menunjukkan pada kualitas pe-mikiran dan kesadaran, sedangkan katabasyar menunjuk pada dimensi alamiahyang menjadi ciri pokok manusia, ma-kan, minum dan mati.24

Manusia menurut telaah MurtadhaMuthahhari, berulang kali dalam al-Qur’an diangkat derajatnya, dan ber-ulang kali pula direndahkan. Merekamengungguli surga, bumi dan bahkanmalaikat, tetapi pada saat yang sama,mereka bisa tidak berarti dibandingkandengan syetan terkutuk dan binatangjahanam sekalipun. Manusia dihargaisebagai makhluk yang dapat menakluk-kan alam, namun bisa juga merosotmenjadi makhluk yang paling rendah.25

Dalam diri manusia terdapat dua ke-cenderungan, yakni mengarah padakebaikan (taqwa) dan mengarah padakejahatan (fujur).

“Dan jiwa serta penyempurnaannya(ciptaannya), maka Allah mengilham-kan kepada jiwa itu (jalan) kefasikandan ketakwaannya.” (Q.S.al-Syams/91: 7-8)

Dua unsur yang ekstrem, yaknibaik dan buruk, positif dan negatif,bahkan saking negatifnya manusia lebihrendah dari binatang ternak kalau tidakdapat menggunakan hati untuk me-mahami, telingan tidak untuk mendengardan mata tidak untuk melihat (Q.S. al-A’raf/7: 179).

Unsur positif manusia digambar-kan oleh al-Qur’an, bahwa manusiaadalah:1. Khalifah Allah di muka bumi (Q.S.al-

Baqarah/2: 30; al-An’am/6: 165)2. Memiliki kapasitas intelegensia yang

tinggi (Q.S.al-Baqarah/2: 31-33)3. Memiliki kedekatan dengan Allah

(Q.S.al-A’raf/7:172; al-Ruum/30: 43)4. Dalam fitrahnya memiliki unsur

surgawi yang luhur (Q.S.al-Sajdah/32:7-9)

5. Proses penciptaan manusia sangatteliti, bukan karena kebetulan (Q.S.-Thaha/20: 122)

6. Manusia bersifat bebas dan merdeka(Q.S. al-Insan/76:2-3)

7. Manusia adalah makhluk yang muliadan bermartabat (Q.S.al-Isra’/17:70)

8. Manusia memiliki kesadaran moral,dapat membedakan yang baik danburuk (Q.S. al-Syams/91: 7-8)

9. Hanya dengan mengingat Allah jiwamanusia dapat berdamai (Q.S. al-Ra’d/13: 28; al-Insyiqaq/84: 6)

<§ øtΡ uρ $ tΒuρ $ yγ1§θ y™ ∩∠∪ $ yγ yϑ oλù; r'sù $ yδ u‘θ ègé

$ yγ1 uθ ø) s? uρ ∩∇∪

24 Musa Asy’arie, op.cit., hlm. 21.25 Murtadha Muthahhari, Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama. Bandung: Mizan,

1992, hlm. 117.

Page 16: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3116

10. Semua yang ada di dunia ini untukmanusia, maka manfaatkanlah de-ngan baik dan sah (Q.S.al-Baqarah/2: 29; al-Jatsiyah/45:13).

11. Manusia diciptakan untuk beribadah(Q.S. al-Dzariyat/51:56)

12. Manusia kalau lupa kepada Allahjuga akan lupa kepada diri sendiri(Q.S.al-Hasyr /59: 19)

13. Manusia selalu mencari ridha dansurga Allah (Q.S. al-Fajr/89: 27-28;al-Taubah/9: 72)

Beberapa ayat di atas meng-gambarkan bahwa manusia itu makhlukyang terpuji, terhormat, bermartabat,rasional, dapat berpikir dengan baik,memiliki moralitas yang tinggi, danberorientasi untuk masa depan. Manusia,baik laki-laki maupun perempuan, kaya-miskin, pejabat-bawahan, kulit putih-hitam, lahir di Barat-Timur atau Selatan-Utara memiliki kedudukan yang sama,tidak ada diskriminasi atas dasar suku,bangsa, dan warna kulit. Kesamaanderajat ini ditunjukkan pada saat me-laksanakan perintah Allah, misalnya haji,puasa, shalat, beramal sholeh, me-lakukan dakwah amar makruf nahimungkar. Saat mengenakan pakaianihram dua helai kain berwarna putih,tidak ada lagi jabatan dan kedudukan,tanda bintang disematkan di pundaknya.Saat berpuasa semuanya merasakanlapar dan dahaga, sama-sama menanti-kan datangnya waktu berbuka puasa,sama-sama gembira saat menyantaphidangan berbuka. Saat shalat berjamaah

semua mengikuti gerakan imamnya,walaupun imam itu tidak memiliki jabatandan status sosial ekonomi yang tinggi.Inilah sifat egaliter Islam yang sangatluhur.

Sedangkan unsur negatif manusiadigambarkan dalam al-Qur’an bahwamanusia itu dzalim, bodoh, mengingkarinikmat, dan lain-lain sebagaimanatergambar dalam ayat- ayat di bawah ini:1. Manusia makhluk yang sangat dzalim

dan bodoh (Q.S.al-Ahzab/33: 72)2. Manusia makhluk yang suka meng-

ingkari nikmat (Q.S.al-Hajj/22: 66)3. Manusia selalu melampaui batas

(Q.S. al-‘Alaq/96:6-7)4. Selalu tergesa-gesa (Q.S. al-Isra’/

17: 11)5. Dekat dan berdoa kalau tertimpa

musibah, tetapi musibah telah sirna,lantas lupa pada Allah (Q.S. Yunus/10:12)

6. Manusia itu sangat kikir (Q.S.al-Isra’/17:100)

7. Suka membantah (Q.S. al-Kahfi/18:54)

8. Suka berkeluh kesah (Q.S.al-Ma’arij/70: 19-21)

Itulah manusia, ada sisi negatifdalam dirinya. Kalau sifat-sifat ini tidakdicahayai dengan iman muncullah per-buatan-perbuatan yang selalu melanggarhukum, baik hukum manusia maupunhukum Tuhan. Tetapi sesungguhnyakalau manusia dapat berpikir jernih danselalu dekat dengan Allah, maka sifat-sifat negatif itu dapat ditepiskan. Manusia

Page 17: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

17Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

ada kecenderungan untuk menguasiorang lain, bertindak tidak adil bahkanberbuat dzalim, merendahkan danmenganggap remeh orang lain hanyakarena berbeda status sosial, ekonomidan warna kulit. Ini menjadi kesadaranbagi lahirnya Hak Asasi Manusia.

Al-Qur’an tentang HAMAdakah ayat-ayat al-Qur’an yang

bicara tentang HAM? Pertanyaan inidikemukakan karena masih ada sajaorang yang meragukan kesempurnaan al-Qur’an dalam menata kehidupan manu-sia, baik secara pribadi, sosial dan global.Pemahaman bahwa al-Qur’an yangditurunkan 15 abad yang lalu, sudahketinggalan jaman, tidak relevan lagidengan kehidupan sekarang, dan isinyahanya tentang sejarah masa lalu, perludisadarkan dengan proses dakwah amarmakruf nahi munkar, perlu pencerahanpemahaman. Dengan yakin harus di-jawab, bahwa al-Qur’an tidak ketinggal-an jaman, masih tetap relevan, bahkanbanyak ayat yang memberikan pelajaranuntuk menata kehidupan masa kini danmendatang. Begitu juga tentang HAM,sebelum ada kesadaran kolektif penting-nya HAM yang muncul pada abad 13,al-Qur’an telah bicara tentang HAMpada abad ke-6, sehingga 7 abadsebelum HAM lahir Islam telah memiliki

ajaran tentang HAM secara sempurna.Harus diyakini bahwa al-Qur’an me-ngandung nilai-nilai HAM, karena al-Qur’an adalah pedoman hidup dansumber ajaran Islam bagi manusia.26

Harus dipahami bahwa hak dan ke-bebasan dalam Islam yang tertuang diayat-ayat al-Qur’an bukan hak dankebebasan yang bersifat alami sepertianggapan para filosof dan pakar hukumkonvensional, akan tetapi merupakananugerah Allah yang diberikan kepadamanusia sebagai kemuliaan baginya.27

Ayat-ayat berikut ini sebagai buktiotentik perhatian al-Qur’an tentangHAM:

1. Hak dan Kebebasan BeragamaIslam sebagai دين memang ال

baru pada periode Muhammad saw.,tapi Islam sebagai bentuk pengabdiandan penyerahan kepada Allah telah adasejak periode Nabi Adam as. Islam yangdiwahyukan kepada Nabi Muhammadsaw adalah Islam yang telah sempurnadalam menata kehidupan manusia didunia dan akhirat. Namun demikian,Islam yang telah sempurna itu tidak perludipaksakan untuk dianut oleh umatmanusia. Ini sungguh luar biasa, nilaikebebasan yang terdapat dalam Islam,sebagaimana tertera dalam Q.S. al-Baqarah/2:256 berikut ini:

26 Syekh Syukat Hussain, Hak asasi Mausia Dalam Islam (terj.: Abdul Rahim C.N). Jakarta:Gema Insani Press, 1996, hlm. 59.

27 Samir Aliyah, Sistem Pemerintahan Peradilan & Adat dalam Islam (terj.: Abdurrahman Kasdi).Jakarta: Khalifa, 1997, hlm.152.

Page 18: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3118

“Tidak ada paksaan untuk (me-masuki) agama (Islam); sesung-guhnya telah jelas jalan yang benardaripada jalan yang sesa, karena itubarangsiapa yang ingkar kepadaThaghut dan ber-iman kepada Allah,maka se-sungguhnya ia telah ber-pegang kepada buhul tali yang amatkuat yang tidak akan putus, dan AllahMaha mendengar lagi Maha Me-ngetahui.” (Q.S. al-Baqarah/2:256)

Asbabun Nuzul ayat di atasmenurut Ibnu Jarir Ath-Thabari dari IbnuAbbas, karena ada peristiwa, “seoranglaki-laki Anshar dari Bani Salim bin ‘Aufyang dipanggil Al-Hushain memiliki duaorang anak yang beragama Kristen,sedangkan dia sendiri beragama Islam.Ia bertanya kepada Nabi saw: “Haruskahsaya memaksa keduanya, dan sesung-guhnya keduanya tidak mau kecualiagama Kristen?”. Lantas turunlah ayat256 surat al-Baqarah. Dari kisah inibahwa orang tuanya saja tidak dapatmemaksakan kehendaknya untuk meng-ajak anaknya memeluk agama Islam.Memang orang tua dapat mendidik

anaknya untuk memeluk yahudi, nasraniatau majusi, tetapi setelah dewasa anakmemiliki kebebasan untuk menentukansendiri agama yang akan dipeluk. Allahtelah memberikan jalan yang jelas, manayang benar dan mana yang salah, manajalan ke syurga dan mana jalan ke neraka,mana jalan Allah dan mana jalan taghut(syetan). Kalau dalam masyarakat adawarga yang beragama non-Islam, mere-ka diberi kebebasan untuk melaksana-kan ajaran agamanya, mereka dihormatidan dijamin tidak akan mendapattekanan politik atau tekanan lainnya.28

Kadang ada ketakutan bagi umat non-Islam, seolah-olah kalau mereka hidupdalam suatu negara yang berdasarkanIslam, atau hidup di komunitas mayoritasberagama Islam, mereka dipaksa untukmemeluk agama Islam, atau hidupnyaterancam.

“Untukmu agamamu, dan untuk-kulah, agamaku.” (Q.S. al-Kafirun/109:6)

Beragama adalah urusan yangsangat sensitif, maka Allah memberikankebebasan untuk menentukan jalanhidupnya sendiri, termasuk menentukanagama yang dianut. Namun setiap pilihanjelas ada konsekuensinya, maka barang-siapa yang memilih selain Islam itu pasti

Iω oν# t ø.Î) ’ Îû È⎦⎪ Ïe$!$# ‰s% t⎦ ¨⎫t6 ¨? ߉ ô© ”9 $# z⎯ÏΒ Äc© xöø9$#

⎯ yϑsù ö àõ3tƒ ÏNθäó≈©Ü9$$ Î/ -∅ ÏΒ ÷σムuρ «! $$ Î/ ωs) sù

y7 |¡ ôϑtGó™ $# Íοuρ óãè ø9$$ Î/ 4’s+ øOâθ ø9$# Ÿω tΠ$ |Á ÏΡ $# $ oλ m; 3

ª! $#uρ ìì‹ Ïÿxœ îΛ⎧Î= tæ ∩⊄∈∉∪

28Abul Ala al-Maududi, Islam and Human Right, dikutip dari http://www.witness pioneer.org/vil/Books/M_hri/index.htm, tanggal 7 juli 2008

Page 19: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

19Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

rugi (Q.S.Ali Imran/3: 85), karenamemang agama yang benar di sisi Allahadalah Islam (Q.S.Ali Imran/3:19) danagama yang sempurna serta diridhai Allah(Q.S.al-Maidah/5:3). Barangsiapa yangtelah berislam dan berbuat baik dijaminakan dijauhkan dari ketakutan, resahgelisah, bahkan perbuatan dibalas denganpahala (Q.S.al-Baqarah/2: 112). Walau-pun demikian, Allah memberikan ke-bebasan dan dipersilahkan untuk ber-syukur atau ingkar kepada Allah (Q.S.al-Insan/76:3), sebagaimana bunyi ayat dibawah ini:

“ Sesungguhnya Kami telah me-nunjukinya jalan yang lurus, ada yangbersyukur dan ada pula yang kafir”.

Dalam Piagam Madinah, NabiMuhammad saw memberikan kebebasanberagama kepada kelompok Yahudiuntuk melaksanakan ajaran agamanya.

“Orang Yahudi dari Bani ‘Auf me-rupakan satu umat bersama orang-orang mukmin. Bagi orang Yahudiadalah agama mereka dan bagi orangIslam adalah agama mereka, kecualiorang-orang dzalim dan berdosa.

Sesungguhnya ia tidak dirusakkanatau dibinasaakan kecuali oleh diri-nya sendiri dan keluarganya”.29

Sikap Rasulullah saw ini diterus-kan oleh Khulafaurraasyidin, misalnyaUmar bin Khathab yang memberikanjaminan keamanan pada penduduk Eliya(Quds), yakni keamanan diri, gereja danagama mereka. Tidak ada paksaan untukmengganti agama mereka, bahkandijamin secara hukum tidak dianiya. Allahsendiri tidak menghendaki semua orangberimam, sebagaimana ayat di bawah ini:

“Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki,tentulah beriman semua orang yang dimuka bumi seluruhnya. maka apakahkamu (hendak) memaksa manusia supa-ya mereka menjadi orang-orang yangberiman semuanya? (Q.S.Yunus/10:99)

Kalau ada kebebasan beragamadan melaksanakan keyakinannya, lantasbagaimana dengan mereka yang me-laksanakan keyakinan berdasarkan hasilpemahamannya sendiri? Seperti kasusAhmadiyah,30 Al-Qiyadah al-Islamiyah,Qur’an Suci, Satrio Pininget, dan Ajaran

$ ¯ΡÎ) çµ≈uΖ ÷ƒy‰ yδ Ÿ≅‹ Î6¡¡9 $# $̈Β Î) # [Ï.$x© $̈Β Î) uρ# ·‘θà x. ∩⊂∪

29 Wahbah Az-Zuhaili, op.cit., hlm. 148.30 Untuk mengetahui lebih jauh tentang Ahmadiyah, lihat Dede A.Nasrudin, Koreksi terhadap

Pemahaman Ahmadiyah dalam Masalah Kenabian. Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2008. Lihat jugaIskandar Zulkarnain, Kenabian dalam Pandangan Ahmadiyah, dalam Jurnal Strudi Islam, Profetika,Vol.4, No.2 Juli 2002, hlm. 286-301.

öθs9 uρ u™ !$x© y7•/ u‘ z⎯ tΒ Uψ ⎯ tΒ ’ Îû ÇÚ ö‘ F{ $#

öΝßγ = à2 $·èŠÏΗ sd 4 |MΡr' sù r& çνÌ õ3 è? }¨$ ¨Ζ9 $# 4© ®Lym

(#θ çΡθ ä3 tƒ š⎥⎫ÏΖÏΒ ÷σ ãΒ ∩®®∪

Page 20: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3120

Kerajaan Edennya Lia Aminuddin?Untuk menjawab ini ada pro dan kontra,kalau dikelompokkan ada tiga pendirian;(1) membela, dengan dasar Hak AsasiManusia dalam hal beragama, ke-bebasan beragama; (2) menolak, harusdilarang, karena telah menodai agama,keyakinan dan ajaran mereka tidaksesuai dengan Al-Qur’an dan al-Sunnah,mereka itu sesat, masuk neraka, dansemua pengikutnya harus dikenai sanksihukum; dan (3) membiarkan, secarasunnatullah akan hilang dengan sendiri-nya.

2. Hak dan Kebebasan HidupSetiap manusia memiliki hak untuk

hidup, hal ini berbeda dengan masajahiliyah yang membolehkan membunuhhidup-hidup anak perempuannya, tawa-nan, dan kepala keluarga menguasai hakhidup dan mati anggota keluarganyaseperti di Romawi. Islam melarangmembunuh tanpa alasan yang benar.

“Dan janganlah kamu membunuhjiwa yang diharamkan Allah (mem-bunuhnya), melainkan dengan suatu(alasan) yang benar, dan barangsiapadibunuh secara zalim, maka sesung-guhnya kami telah memberi kekua-

saan kepada ahli warisnya, tetapijanganlah ahli waris itu melampauibatas dalam membunuh, sesungguh-nya ia adalah orang yang mendapatpertolongan.” (Q.S. al-Isra’/17:33)

Kata بالحق ini maksudnya adalahmembunuh yang dibenarkan oleh syara’seperti qishash, membunuh orang mur-tad, rajam dan sebagainya. Sedangkanmaksud لطانا atau kekuasaan di sini سialah ahli waris yang terbunuh ataupenguasa untuk menuntut qishash ataumenerima diat. Qishaash ialah mengambilpembalasan yang sama. Qishaash itutidak dilakukan, bila yang membunuhmendapat kema’afan dari ahli waris yangterbunuh yaitu dengan membayar diat(ganti rugi) yang wajar. Pembayaran diatdiminta dengan baik, umpamanya de-ngan tidak mendesak yang membunuh,dan yang membunuh hendaklah mem-bayarnya dengan baik, umpamanya tidakmenangguh-nangguhkannya. Bila ahliwaris si korban sesudah Allah menjelas-kan hukum-hukum ini, membunuh yangbukan si pembunuh, atau membunuh sipembunuh setelah menerima diat, makaterhadapnya di dunia diambil qishaashdan di akhirat dia mendapat siksa yangpedih. Diat ialah pembayaran sejumlahharta karena sesuatu tindak pidanaterhadap sesuatu jiwa atau anggotabadan.

Menurut M.Quraish Shihab, bah-wa yang dimaksud dengan تقتلوا النفسdisini adalah membunuh jwa orang lainmaupun jiwa diri sendiri. Pembunuhan

Ÿωuρ (#θè= çFø) s? }§ø̈Ζ9$# © ÉL©9 $# tΠ§ ym ª!$# ωÎ) Èd, ysø9 $$Î/ 3

⎯tΒ uρ Ÿ≅ÏF è% $YΒθè= ôà tΒ ô‰ s)sù $uΖ ù= yèy_ ⎯ϵÍh‹ Ï9uθÏ9

$YΖ≈ sÜ ù= ß™ Ÿξsù ’Ì ó¡ç„ ’Îpû È≅÷F s)ø9$# ( … çµ̄ΡÎ) tβ% x.

# Y‘θÝÁΖ tΒ ∩⊂⊂∪

Page 21: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

21Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

menurut Sayyid Quthub ada 3 yakni (1)atas dasar qishash, (2) membendungkeburukan yang membunuh akibattersebarnya kekejian (zina); (3) mem-bendung kejahatan rohani yang meng-akibatkan kekacauan masyarakat danmengganggu keamanan.31

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatuhukum) bagi Bani Israil, bahwa:barangsiapa yang membunuh seorangmanusia, bukan karena orang itu(membunuh) orang lain atau bukankarena membuat kerusakan dimukabumi, maka seakan-akan dia telahmembunuh manusia seluruhnya, danbarangsiapa yang memelihara kehi-dupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupanmanusia semuanya, dan sesungguhnyatelah datang kepada mereka rasul-rasulKami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian

banyak diantara mereka sesudah itusungguh-sungguh melampaui batasdalam berbuat kerusakan dimuka bumi.(Q.S.al-Maidah/5:32)

Hukum ini bukanlah mengenaiBani Israil saja, tetapi juga mengenaimanusia seluruhnya. Allah memandangbahwa membunuh seseorang itu adalahseperti membunuh manusia seluruhnya,karena orang seorang itu adalah anggotamasyarakat dan karena membunuhseseorang berarti juga membunuhketurunannya. Menurut M.QuraishShihab bahwa barangsiapa yang me-melihara kehidupan manusia misalnyadengan memaafkan pembunuh keluargaatau menyelamatkan nyawa seorang darisatu bencana atau membela orang yangdapat terbunuh secara aniaya, makaseolah-olah telah memelihara kehidupanmanusia semuanya.32 Sedangkan menu-rut Thabathabai, setiap orang me-nyandang dalam dirinya nilai kemanusia-an, merupakan nilai yang disandangsemua manusia. Manusia hidup untukwaktu yang ditetapkan Allah. Membunuhmanusia seperti membunuh manusiasemuanya, begitu membunuh satu manu-sia seperti membunuh semua manusia,menyelamatkan satu manusia darikematian seperti menyelamatkan semuamanusia. 33 Semua manusia apapun

ô⎯ÏΒ È≅ô_r& y7 Ï9≡ sŒ $ oΨö;tFŸ2 4’ n?tã û© Í_t/ Ÿ≅ƒ Ï™ℜuó Î)

… çµ¯Ρ r& ⎯tΒ Ÿ≅ tFs% $G¡ ø tΡ Îö tóÎ/ C§ø tΡ ÷ρr& 7Š$ |¡sù ’ Îû

ÇÚ ö‘F{$# $yϑ̄Ρ r'x6 sù Ÿ≅ tFs% }¨$ ¨Ζ9$# $ Yè‹ Ïϑy_ ô⎯tΒuρ

$yδ$uŠ ômr& !$ uΚ ¯Ρ r' x6sù $ uŠômr& }¨$̈Ψ9 $# $Yè‹ Ïϑy_ 4 ô‰s) s9uρ

óΟ ßγø? u™!$ y_ $uΖ è= ß™ â‘ ÏM≈ uΖ Éit7ø9 $$Î/ ¢ΟèO ¨βÎ) #Z ÏWx. Οßγ÷ΨÏiΒ

y‰ ÷è t/ šÏ9≡sŒ ’ Îû ÇÚö‘ F{$# šχθèùÎ ô£ßϑs9 ∩⊂⊄∪

31 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Volume 7. Jakarta: Lentera Hati, 2002, hlm. 458.32 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Volume 3. Jakarta: Lentera Hati, 2002, hlm. 80.33 Al-‘Allamah as-Sayyid Muhammad Husain al-Thabathabai, Al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an, al-

Majallad al-Khamis. Beirut: Syari’ al-Mathar, 1991, hlm. 323.

Page 22: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3122

rasnya, keturunan dan agamanya adalahsama dari segi kemanusiaan. Ini mem-bantah klaim keistimewaan satu ras atasras yang lain, atau mengataasnamanakanagama.

Bagaimana dengan hukuman matiyang diterapkan oleh negara-negaraIslam, baik dengan cara dipancung,dirajam, digantung atau ditembak?Apakah hukuman ini tidak sama denganmenghilangkan hak hidup seseorang,menghilangkan kesempatan hidup? Parapraktisi hidup berbeda pendapat, satupendapat itu bertentangan dengan HakAsasi Manusia, pendapat yang lainmengatakan justru ini sesuai dengan HakAsasi Manusia, karena menjamin rasaaman bagi masyarakat luas. Melindungidan memberikan rasa aman bagi orangbanyak jauh lebih utama dengan mem-berikan kehidupan satu orang, yangdalam kehidupannya selalu membikinmasalah.

3. Hak dan Kebebasan PribadiHak untuk mendapatkan rasa

aman secara pribadi menjadi penting ditengah-tengah komunitas masyarakat.Kebebasan pribadi harus dijaga, jangansampai tercerabut, sehingga seakan-akantidak ada norma atau hukum yang dijadi-kan pelindung. Hak privacy dalam hidup-nya harus mendapatkan perhatian. Islammenjamin itu semua, salah satunya tidakboleh memasuki rumah tanpa minta ijin,walaupun itu keluarga sendiri, seba-gaimana dalam al-Qur’an di bawah ini:

“Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu memasuki rumahyang bukan rumahmu sebelum me-minta izin dan memberi salam kepadapenghuninya. yang demikian itu lebihbaik bagimu, agar kamu (selalu)ingat. Jika kamu tidak menemui se-orangpun didalamnya, maka jangan-lah kamu masuk sebelum kamumendapat izin, dan jika dikatakankepadamu: “kembali (saja)lah, makahendaklah kamu kembali. itu bersihbagimu dan Allah Maha Mengetahuiapa yang kamu kerjakan”. (Q.S. an-Nuur/24: 27-28)

Ayat ini melarang memasuki rumahorang lain tanpa izin, etika Islam menuntutuntuk meminta izin atau memberi isyarattentang kedatangnya walau ke rumahsendiri, hal ini untuk menjaga privacypenghuni rumah, suami iustri. Suami istrijuga saling meminta izin, walau ini tidakwajib, tetapi akan lebih baik kalaumemberi trahu kedatangannya, agarmasing-masing tampil lebih baik dalammenyambut kedatanganya. Rasulullah

$pκ š‰r' ¯≈ tƒ t⎦⎪Ï%©! $# (#θ ãΖtΒ#u™ Ÿω (#θè= äz ô‰ s? $ ·?θã‹ ç/ u ö xî

öΝà6 Ï?θ ã‹ç/ 4_®Lym (#θÝ¡ÎΣù'tG ó¡ n@ (#θßϑÏk= |¡è@uρ #’ n? tã

$yγÎ= ÷δ r& 4 öΝä3Ï9≡sŒ × ö yz öΝä3©9 öΝä3ª= yès9 šχρã ©. x‹s?

∩⊄∠∪ βÎ* sù óΟ©9 (#ρ߉Åg rB !$yγŠ Ïù # Y‰ymr& Ÿξ sù $ yδθè= äz ô‰ s?

4© ®L ym šχsŒ÷σ ムö/ ä3s9 ( βÎ) uρ Ÿ≅Š Ï% ãΝä3s9 (#θãè Å_ö‘ $#

(#θãèÅ_ö‘ $$sù ( uθèδ 4’s1ø— r& öΝ ä3s9 4 ª!$# uρ $yϑÎ/ šχθ è= yϑ÷ès?

ÒΟŠÎ= tæ ∩⊄∇∪

Page 23: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

23Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

mengingatkan suami untuk tidak me-ngejutkan istri akan kedatangannya.34 Inimenandakan bahwa kebebasan itu tidakmutlak, karena kebebasan seseorangselalu dibatasi oleh orang lain. Kebebas-an harus dibingkai dengan norma-norma,aturan, etika, dan hukum-hukum, karenakalau tidak ada aturan hidup ini kecaubalau. Dalam rumahnya sendiri saja tidakada kebebasan sama sekali, pasti telahdibuat aturan-aturan yang telah di-sepakati oleh penghuni rumah semuanyadan dilaksanakan dalam kehidupansehari-hari, agar hidupnya teratur,sampai ada larangan masuk rumah daripintu belakang, tapi masuklah lewat pintudepan.

“Barangsiapa yang mencari tahu (isi)rumah suatu kaum tanpa seijin yangpunya, maka diperbolehkan untukmenyolok matanya”, begitu hadisyang diriwayatkan oleh Imam Ah-mad dan Muslim dari Abu Hurairah.Begitu juga hadis yang diriwayatkanoleh Imam Ahmad, Malik, Muslim,Bukhari dan Abu Dawud dari AbuMusa al-Asy’ari dan Abu Sa’id al-Khudry, dikatakan bahwa “Jika adadiantara kalian yang meminta ijinsampai tiga kali (untuk masuk kedalam rumah) dan tidak diberi ijinkepadanya, maka sebaiknya iakembali”.35

Muncul pertanyaan, bagaimanadengan tayangan infortainment yangdikemas dalam bentuk Gosip? Semuatayangan mengungkap kehidupan pribadiyang sangat privacy, bahkan mengumbaraib orang lain, yang mestinya justru harusditutupi? Bagaimana hukumnya? Disinimuncul perdebatan antara syar’i danprofit. Secara syar’i umat diajarkanuntuk menutupi aib sesama mukmin, baikitu aib jasmani maupun aib perilaku,bahkan MUI telah mengeluarkan fatwaharam. Namun fatwa itu tidak efektifditaati oleh pemilik station. Sementarastation televisi mengutamakan keuntung-an, karena tayangan ini ratingnya tinggi,sehingga semakin banyak sponsor yangmasuk, berarti keuntungan semakintinggi. Peduli amat dengan fatwa haram,mungkin begitu di benak pemilik station.

4. Hak dan Kebebasan Memper-oleh Keadilan

Kadang orang berkata, bahwasekarang sulit mencari keadilan, karenapara penegak keadilan sendiri tidak bisaberbuat adil, selalu berat sebelah.Padahal adil itu adalah meletakkansesuatu pada tempatnya, proporsional,tidak berat sebelah atau tidak memihak,berpihak pada kebenaran dan tidaksewenang-wenang. Keadilan suatu katayang “sakral” sehingga semua manusia

34 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Volume 9, op.cit., hlm.321.35 Lihat Wahbah Az-Zuhaili, op.cit., 86.

Page 24: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3124

menginginkan mendapatkan keadilan,dan ingin berbuat yang seadil-adilnya. Inisesuai dengan perintah Allah yang terteradi bawah ini:

“... dan apabila kamu berkata, makahendaklah kamu berlaku adil, ken-datipun ia adalah kerabat(mu )...(Q.S. al-An’am/6:152)

“Sesungguhnya Allah menyuruh(kamu) berlaku adil dan berbuatkebajikan, memberi kepada kaumkerabat, dan Allah melarang dariperbuatan keji, kemungkaran danpermusuhan, Dia memberi peng-ajaran kepadamu agar kamu dapatmengambil pelajaran”. (Q.S. al-Nahl/16:90)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamumenyampaikan amanat kepada yangberhak menerimanya, dan (menyuruhkamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu me-netapkan dengan adil, sesungguhnyaAllah memberi pengajaran yangsebaik-baiknya kepadamu, se-sungguhnya Allah adalah Maha Men-dengar lagi Maha Melihat. (Q.S.an-Nisa’/4:58)

M.Quraish Shihab memberikanpenafsiran bahwa yang dimaksud dengan

بالعدل أن تحكموا adalah menetapkanhukum dengan adil dan sekaligus sebagaibukti melaksanakan amanah. Adil sesuaidengan yang diiajarkan Allah tidakmemihak kecuali pada kebenaran dantidak pula menjatuhkan sanksi kecualikepada yang melanggar, tidak meng-aniaya walau itu lawanmu dan tidak pulamemihak kepada temanmu. Adapunyang dimaksud amanah adalah suatu yangdiserahkan kepada pihak lain untukdipelihara dan dikembalikan bila tibasaatnya atau bila diminta oleh pemilik-nya. Amanah adalah lawan dari khianat.Amanah tidak diberikan kecuali kepadaorang yang dinilai oleh pemberinya dapatmemelihara dengan baik apa yangdiberikannya itu.36

...# sŒÎ) uρ óΟ çFù= è% (#θä9ω ôã $$sù öθs9 uρ tβ% Ÿ2 #sŒ 4’ n1 öè% (

βÎ) ©! $# öΝä. ããΒ ù' tƒ βr& (#ρ–Šxσ è? ÏM≈ uΖ≈ tΒF{$# #’n< Î) $ yγÎ= ÷δ r&

# sŒÎ)uρ Ο çFôϑs3ym t⎦ ÷⎫t/ Ĩ$̈Ζ9 $# β r& (#θßϑ ä3øt rB ÉΑô‰ yèø9 $$ Î/

¨βÎ) ©! $# $−Κ ÏèÏΡ / ä3ÝàÏè tƒ ÿ⎯ ϵÎ/ 3 ¨βÎ) ©! $# tβ% x. $ Jè‹ Ïÿxœ

# ZÅÁt/ ∩∈∇∪

36 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Volume 2, op.cit., hlm. 480.

Page 25: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

25Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

“Hai orang-orang yang berimanhendaklah kamu jadi orang-orangyang selalu menegakkan (kebenaran)karena Allah, menjadi saksi denganadil, dan janganlah sekali-kali keben-cianmu terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidakadil, berlaku adillah, karena adil itulebih dekat kepada takwa, dan ber-takwalah kepada Allah, sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yangkamu kerjakan. (Q.S.al-Maidah/5:8)

Dari deretan ayat di atas mem-berikan pemahaman bahwa berlaku adilitu tidak hanya kepada keluarga dekatsaja, melainkan kepada siapa saja harusberbuat adil, bahkan ketika menjadisaksi suatu perkara tetap harus adil,yakni tidak melakukan manipulasi,penipuan, pembohongan, yang akhirnyamenguntungkan satu pihak dan merugikanpihak lain. Keadilan merupakan nilaiuniversal, sehingga setiap manusia meng-inginkan mendapatkan keadilan, danketika keadilan tidak didapatkan, iamerasakan teraniaya, akhirnya sakit hatidan muncullah keinginan untuk melakukan

tindakan balasan atau dendam. Kalausudah dendam, bukan akal pikiran jernihyang bicara, melainkan perasaan yangdidorong oleh nafsu syetan. Oleh karenaitu kalau menegakkan keadilan akanmendekatkan pada ketakwaan, se-baliknya kelau melakukan aniaya akanmendekatkan pada kenistaan. Begitupunbagi orang yang merasa mendapatkankeadilan dalam mencari kebenaran, iaakan bahagia karena nilai-nilai ke-manusiaan yang mencari keadilan sangatdihargai.

Suatu pertanyaan muncul, apakahada keadilan sejati di dunia? Bukankahkeadilan yang sejati hanya milik Allahsemata? Bahkan kadang keadilan Ilahisaja digugat, dan berkata Tuhan tidakadil? Lha kalau Tuhan tidak adil, lantassiapa yang dapat berbuat adil?

5. Kebebasan dan Hak KepemilikanDalam al-Qur’an Allah mem-

bolehkan manusia menjadi pemiliksesuatu, baik itu harta benda yangbergerak maupun tidak bergerak, namunpemilik mutlak adalah Allah atas segala-galannya,37 (Q.S.al-Najm/53:31 dan al-Hadid/57:7). Dari hak kepemilikan inilahlantas ada perintah untuk mengeluarkansebagian miliknya sebagai zakat, infakdan sadaqah atau sebagai bentuk amaljariyah. Ini menandakan bahwa kepe-milikan itu tidak mutlak secara ke-seluruhan , karena ada hak orang lainyang ada dalam kepemilikan kita itu.

$pκ š‰ r' ¯≈ tƒ š⎥⎪Ï% ©! $# (#θ ãΨtΒ# u™ (#θçΡθ ä. š⎥⎫ ÏΒ≡ §θs% ¬!

u™ !#y‰ pκ à− ÅÝ ó¡ É)ø9$$ Î/ ( Ÿωuρ öΝà6̈Ζ tΒÌ ôftƒ ãβ$t↔ oΨx©

BΘ öθs% #’ n? tã ωr& (#θ ä9ω ÷è s? 4 (#θ ä9ωôã $# uθèδ Ü>t ø%r&

3“uθ ø) −G= Ï9 ( (#θà) ¨? $#uρ ©!$# 4 χÎ) ©! $# 7 Î6yz $yϑÎ/

šχθè= yϑ÷è s?

37 Sudarno Shobron (ed.), Studi Islam 3. Surakarta: LPID UMS, 2008, hlm. 212.

Page 26: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3126

“Dan janganlah sebahagian kamumemakan harta sebahagian yang laindi antara kamu dengan jalan yangbathil dan (janganlah) kamu mem-bawa (urusan) harta itu kepadahakim, supaya kamu dapat memakansebahagian daripada harta bendaorang lain itu dengan (jalan berbuat)dosa, padahal kamu mengetahui”.(Q.S.al-Baqarah/2:188)

Ayat di atas memberikan isyaratjangan memakan harta dengan carabathil, artinya mendapatkan harta dengancara haram, baik itu merampok, mencuri,mengkorupsi dan menerima suap.Karena harta yang didapatkan denganharam, berarti mengambil harta yangbukan miliknya. Apalagi membawapersoalan sengketa harta ke pengadilandengan harapan perkaranya dimenang-kan, padahal sudah tahu kalau harta yangdisengketakan itu jelas-jelas bukanmiliknya. Hargailah dan hormatilah hartamilik orang lain, dan jangan mengambildarinya tanpa hak. Memang harta seringmenyilaukan mata dan menggiurkan hati,maka Allah memperingatkan untuk tidaktegiur oleh kegemerlapan harta, ataudiperbudak oleh harta.38 Bahkan me-

rubah isi wasiat tentang pembagian hartasaja tidak boleh, seperti firman Allah ini:

“Maka barangsiapa yang mengubahwasiat itu, setelah ia mendengarnya,maka sesungguhnya dosanya adalahbagi orang-orang yang mengubahnya,sesungguhnya Allah Maha mendengarlagi Maha Mengetahui.” (Q.S.al-Baqarah/2: 181)

Ayat di atas dapat dipahamibahwa dengan merubah isi wasiat berartimerubah hak kepemilikan harta yangmestinya didapat dari wasiat itu. Tindakanmerubah hak kepemilikan termasukperbuatan dosa. Disinilah Islam sangatmenghargai kepemilikan, karena hartayang dimiliki merupakan hasil dari kerjakeras yang dilakukan. Al-Qur’an meng-introdusir untuk bekerja sebagaimanabeberapa ayat di bawah ini:

“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu,maka Allah dan rasul-Nya sertaorang-orang mukmin akan melihatpekerjaanmu itu, dan kamu akan

Ÿωuρ (# þθè= ä.ù' s? Νä3s9≡ uθ øΒr& Ν ä3oΨ÷t/ È≅ ÏÜ≈ t6ø9$$ Î/ (#θä9 ô‰è? uρ

!$ yγÎ/ ’ n< Î) ÏΘ$¤6 çt ø:$# (#θ è= à2ù' tG Ï9 $ Z)ƒÌ sù ô⎯ÏiΒ ÉΑ≡ uθ øΒr&

Ĩ$̈Ψ9$# ÉΟøOM} $$ Î/ óΟ çFΡ r& uρ tβθ ßϑn= ÷ès? ∩⊇∇∇∪

38 M.Quraish Shihab, Wawasan ..., op.cit., 405.

.⎯yϑsù … ã&s! £‰t/ $ tΒy‰ ÷èt/ …çµ yèÏÿxœ !$uΚ ¯ΡÎ* sù … çµßϑøO Î) ’ n?tã

t⎦⎪Ï% ©!$# ÿ… çµ tΡθä9 Ïd‰t7 ム4 ¨βÎ) ©!$# ìì‹Ïÿxœ ×Λ⎧ Î= tæ ∩⊇∇⊇∪

È≅è% uρ (#θè= yϑôã $# “uz |¡ sù ª!$# ö/ ä3n= uΗ xå …ã& è!θ ß™u‘ uρ

tβθ ãΖÏΒ ÷σ ßϑø9$# uρ ( šχρ–Š uäI y™uρ 4’ n< Î) ÉΟÎ=≈ tã É= ø‹ tóø9 $#

Íο y‰≈ pκ ¤¶9$# uρ /ä3 ã∞Îm7 t⊥ã‹ sù $yϑÎ/ ÷Λ ä⎢Ζä. tβθ è= yϑ÷ès? ∩⊇⊃∈∪

Page 27: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

27Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

dikembalikan kepada (Allah) yangmengetahui akan yang ghaib danyang nyata, lalu diberitakan-Nyakepada kamu apa yang telah kamukerjakan.” (Q.S.al-Taubah/9:105)

“Katakanlah: “Hai kaumku, bekerja-lah sesuai dengan keadaanmu,sesungguhnya Aku akan bekerja(pula), maka kelak kamu akan me-ngetahui.” (Q.S. al-Zumar/39: 39)

Walaupun Islam memberikan hakdan kebebasan untuk memiliki harta,bukan berarti Islam membolehkanmenumpuk-numpuk harta, apalagidengan harta yang bertumpuk-tumpukitu sampai tidak mau mengeluarkan hakatas harta tersebut kepada orang yangberhak menerima. Selain hak adakewajiban, ini keunggulan ajaran Islam,dan ini menunjukkan keseimbangandalam hidup. Tidak hanya menuntut haksaja, tetapi juga memenuhi kewajib-annya. Hak dan kewajiban harus berjalanberiringan, tidak berat sebelah.

“Hai orang-orang yang beriman,sesungguhnya sebahagian besar dariorang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakanharta orang dengan jalan batil danmereka menghalang-halangi (manu-sia) dari jalan Allah, dan orang-orangyang menyimpan emas dan perak dantidak menafkahkannya pada jalanAllah, maka beritahukanlah kepadamereka, (bahwa mereka akan men-dapat) siksa yang pedih.” (Q.S.al-Taubah/9:34)

“Barangsiapa yang menumpuk-numpuk suatu barang sedang diabermaksud hendak menjualnya de-ngan mahal terhadap kaum muslimin,maka dia itu bersalah”. (H.R. Muslim).

6. Kebebasan Berserikat dan Ber-kumpul

Manusia itu makhluk sosial yangmemiliki kecenderungan untuk hidupbermasyarakat atau berkelompok.Eksistensi dan jati diri manusia kalauberada dalam komunitas, bahkan ke-butuhan seseorang itu karena jasa oranglain. Sungguh, manusia tidak dapat hidupdengan dirinya sendiri. Itulah maksudAllah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa sebagai-mana dalam ayat berikut ini:

ö≅è% ÉΘöθ s)≈ tƒ (#θè= yϑôã $# 4’ n? tã öΝà6 ÏG tΡ%s3tΒ ’ ÎoΤ Î) ×≅Ïϑ≈tã

( t∃öθ |¡sù šχθ ßϑn= ÷ès? ∩⊂®∪

* $ pκš‰ r'̄≈tƒ t⎦⎪Ï%©! $# (#þθ ãΖtΒ#u™ ¨βÎ) #ZÏWŸ2 š∅ÏiΒ Í‘$t6 ômF{$#

Èβ$ t7 ÷δ”9$#uρ tβθ è=ä.ù'u‹ s9 tΑ≡ uθøΒr& Ĩ$̈Ψ9 $# È≅ ÏÜ≈t6ø9$$ Î/

šχρ ‘‰ÝÁtƒuρ ⎯tã È≅‹ Î6 y™ «!$# 3 š⎥⎪Ï% ©!$#uρ

šχρã”É∴õ3tƒ |=yδ ©%!$# sπÒÏø9$#uρ Ÿωuρ $ pκtΞθà)ÏΖム’ Îû

È≅‹Î6y™ «!$# Νèδ ÷Åe³t7 sù A>#x‹yèÎ/ 5ΟŠÏ9r& ∩⊂⊆∪

من احتكر حكرة يريد أن يغلي ا على المسلمين فهو خاطئ (رواه مسلم )

Page 28: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3128

“Hai manusia, sesungguhnya Kamimenciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsa - bangsadan bersuku-suku supaya kamu salingkenal-mengenal, sesungguhnya orangyang paling mulia diantara kamudisisi Allah ialah orang yang palingtaqwa diantara kamu, sesungguhnyaAllah Maha mengetahui lagi MahaMengenal.” (Q.S.al-Hujurat/49:11)

Ayat ini menurut M.QuraishShihab, menjelaskan bahwa laki-laki danperempuan itu sama disisi Allah, tidak adaperbedaan pada nilai kemanusiaan antaralaki perempuan, oleh karena itu dipenggalaan ayat, berusahalah untukmeningkatkan taqwa agar menjadi yangtermulia di sisi Allah. Orang yang palingmulia adalah orang memiliki akhlak yangkarimah, baik akhlak terhadap Allahmaupun terhadap sesama makhluk .39

PENUTUPDari pemaparan di atas dapat

diambil beberapa kesimpulan, adalahsebagai berikut:

1. Lahirnya HAM Universal lebihbermuatan politis, karena dipakaioleh negara-negara besar untukdijadikan syarat pinjaman keuanganbagi negara-negara berkembang danterbelakang. Kalau suatu negaramengarah pada perbaikan pelaksana-an HAM maka negara itu akandiprioritaskan untuk memperolehpinjaman, baik dari IMF maupun dariBank Dunia.

2. Isi HAM Universal pada esensinyabaik dan luhur, karena sesuai denganfitrah manusia yang ingin bebas danterpenuhi hak-hakanya, hanya yangmenjadi polemik adalah kekuatanhukum dan substansinya terutamakata “universal” dan pasal 16 dan 18.Polemik pasal ini hanya bagi umatIslam, karena tidak sesuai denganpedoman hidupnya, yakni al-Qur’andan al-Sunnah.

3. Deklarasi HAM Islam sebagaipenyeimbang HAM Universal, na-mun dalam tataran implementasiHAM Islam belum bisa dilaksanakandengan baik, karena masih banyakpelanggaran hak asasi manusia didunia Islam.

4. Al-Qur’an tidak perlu diragukanakan kandungannya dalam menatakehidupan manusia. Hak asasimanusia mendapatkan tempat yangterhormat dalam al-Qur’an, misalnyakebebasan beragama, kebebasan

39 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Vol. 13, op.cit., hlm. 262.

$pκ š‰r' ¯≈tƒ â¨$̈Ζ9 $# $̄Ρ Î) / ä3≈ oΨø) n=yz ⎯ ÏiΒ 9x. sŒ 4©s\Ρé&uρ

öΝä3≈oΨù=yè y_uρ $\/θãèä© Ÿ≅ Í← !$t7 s%uρ (# þθèù u‘$yè tGÏ9 4 ¨β Î)

ö/ ä3tΒ tò2r& y‰Ψ Ïã «!$# öΝ ä39s) ø? r& 4 ¨βÎ) ©!$# îΛ⎧ Î=tã

×Î7 yz ∩⊇⊂∪

Page 29: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

29Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

hidup, kebebasan kepemilikan, hakadan kebebasan memperoleh keadil-an, dan kebebasan pribadi. Namunselain hak, juga ada kewajiban-

kewajiban yang harus dipenuhi. Adakeseimbangan antara hak dan ke-wajiban.

Daftar Pustaka

Affandi, Bisri. 1976. Shakh Ahmad Al-Surkati, His Role in Al-Irshad Movementin Java in the Early Twentieth Century. Thesis in Institute of Islamic StudiesMcGill University Montral.

Al-Baqi, Muhammad Fuad Abd. 1987. al-Mu’jam li al-Fadz al-Qur’an al-Karim.Beirut: Dar al-Fikr.

Al-Hageel, Sulieman. Abdul Rahman [th.]. Human Right in Islam and Reputationof the Misconceived Allegation Associated withThese Right. Riyadh: DarEshbelia.

Aliyah, Samir. 1997. Sistem Pemerintahan Peradilan & Adat dalam Islam (terj.:Abdurrahman Kasdi). Jakarta: Khalifa.

Al-Qurtubi, Abu ‘Abdillah Muhammad ibn Ahmad Al-Anshari. 1967. Al-Jami’ liAhkamil Qur’an, Juz XVI. Kairo: Dar al-Kitab ‘Arabi.

Al-Thabathabai, Al-‘Allamah as-Sayyid Muhammad Husain. 1991. Al-Mizan fiTafsir al-Qur’an, al-Majallad al-Khamis. Beirut: Syari’ al-Mathar.

Asa, Syu’bah. 2000. Dalam Cahaya Al-Qur’an Tafsir Ayat-ayat Sosial Politik.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Asy’arie, Musa. 1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Quran.Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam.

Az-Zuhaili, Wahbah. 2005. Kebebasan dalam Islam (terj.:Ahmad Minan danSalafuddin Ilyas). Jakarta: Pustaka al-Kautsar .

Conde, H.Victor. 1999. A Handbook of International Human RightsTerminology. Lincoln & London: University of Nebraska Press.

Hussain, Syekh Syukat. 1996. Hak asasi Mausia Dalam Islam (terj.: Abdul RahimC.N). Jakarta: Gema Insani Press.

http://www.wikipedia.org/wiki/ Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia.

Page 30: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 3130

http://www.witness pioneer.org/vil/Books/M_hri/index.htm, tanggal 7 juli 2008

Littman, David. 1999. Universal Human Rights and Human Rights in Islam, dalamMidstream, February/March.

Manzur, Ibn. 1967. Lisan al-‘Arab. Mesir: Dar al-Mishriyah li al-Ta’lif wa al-Tarjamah.

Mulia, Siti Musdah Mulia. 2007. Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Beragama.Makalah disampaikan dalam acara Konsultasi Publik untuk Advokasi terhadapRUU KUHP, diselenggarakan oleh Aliansi Nasional Reformasi KUHP, 14Juli 2007 di Jakarta.

Muthahhari, Murtadha. 1992. Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama.Bandung: Mizan,

Nasrudin, Dede A. 2008. Koreksi terhadap Pemahaman Ahmadiyah dalamMasalah Kenabian. Bandung: Irsyad Baitus Salam

Nickel, James W. 1996. Hak Asasi Manusia: Refleksi Filosofis atas DeklarasiUniversal Hak Asasi Manusia (terj.:Titis Eddy Arini). Jakarta: GramediaPustaka Utamma.

Republika, Jum’at 17 April 2009.

Riset Redaksi. 1993. Mengukur Kebebasan: Dibutuhkan Standar Non-Barat, dalamJurnal Dialog Pemikiran Islam, Islamika, No.2 Oktober-Desember 1993

Shihab, M.Quraish. 1996. Wawasan al-Quran. Bandung: Mizan.

_______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 2. Jakarta: Lentera Hati.

_______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 3. Jakarta: Lentera Hati.

_______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 7. Jakarta: Lentera Hati.

_______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 9. Jakarta: Lentera Hati.

_______________. 2002. Tafsir Al-Misbah, Volume 13. Jakarta: Lentera Hati.

Shobron, Sudarno (ed.), Studi Islam 3. Surakarta: LPID UMS.

Zarkasyi, Hamid Fahmy. 2008. Hak dan Kebebasan Beragama, Makalahdisampaikan dalam Lokakarya Nasional Komisi Nasional Hak Asasi Manusia,10 tahun Reformasi, Quo Vadis Pemajuan dan Penegakan HAM diIndonesia, Hotel Borobudur, Jakarta 8-11 Juli 2008.

Page 31: HAK ASASI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

31Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Sudarno Shobron)

Zulkarnain, Iskandar. 2002. Kenabian dalam Pandangan Ahmadiyah, dalam JurnalStudi Islam, Profetika, Vol.4, No.2 Juli.