Hadits Ekonomi Khiyar

7
KHIYAR (Sebuah Makalah) MATA KULIAH HADIST EKONOMI Dosen : Muhammad Bukhori Muslim, Lc Oleh: KELOMPOK 2 Anneke Putri Meilasari Anggit Wicaksono Rajes Solihin PRODI MUAMALAT JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

description

Hadits Ekonomi Khiyar

Transcript of Hadits Ekonomi Khiyar

Page 1: Hadits Ekonomi Khiyar

KHIYAR

(Sebuah Makalah)

MATA KULIAH HADIST EKONOMI

Dosen : Muhammad Bukhori Muslim, Lc

Oleh:

KELOMPOK 2

Anneke Putri Meilasari

Anggit Wicaksono

Rajes Solihin

PRODI MUAMALAT JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Page 2: Hadits Ekonomi Khiyar

1. PEMBATALAN SEBELUM BERPISAHHakim ibn Khizam R.A menerangkan :

“bahsawanya Nabi SAW berkata : penjual dan pembeli boleh berkhiyar selama belum berpisah atau nabi berkata : sehingga mereka berpisah. Dan jika mereka berlaku benar dan jujur dan menerangkan keadaan barang jualan secara jujur, niscaya diberikan berkah terhadap penjualannya, dan jilka mereka berdusta dan menyembunyikan cacat, niscaya dihapuskan keberkahan penjualannya.(Muslim no. 2784)

MAKNA KATA= berlaku jujur= berdusta= menyembunyikan cacat

PEMBAHASANBahwa penjual dan pembeli boleh membatalkan penjualan atau pembelian yang sudah dilaksanakan asal mereka masih belum berpisah, masih belum meninggalkan tempat berlangsungnya transaksi. Dan jika dalam transaksi tersebut penjual dan pembeli jujur dan menerangkan segala sesuatunya dalam transaksi maka transaksi itu diberkahi oleh Allah, tapi begitu pula sebaliknya jika dalam transaksi itu ada unsur penipuan maka tidak akan ada keberkahan dalam jual beli itu.

2. PENJUAL DAN PEMBELI MEMILIKI HAK KHIYAR

dari Ibnu Umar. RA, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda :

“ Apabila dua orang saling berjual beli, maka masing masing dari keduanya memiliki hak memilih selama mereka berdua belum berpisah dimana mereka berdua sebelumnya masih bersama, atau selama salah satu dari keduanya memberikan pilihan kepada yang lainnya, maka apabila salah seorang telah memberikan pilihan kepada yang lain, lalu mereka berdua bersepakat pada pilihan yang diambil maka wajiblah jual beli itu, dan apabila mereka berdua berpisah setelah selesai bertransaksi, dan salah satu pihak diantara keduanya tidak meninggalkan transaksi tersebut maka telah wajiblah jual beli tersebut.” Diriwayatkan oleh Al bukhori wa Muslim sedangkan lafazhnya milik muslim.

(Muslim No. 2786)

Page 3: Hadits Ekonomi Khiyar

MAKNA KATA

= selama mereka berdua belum berpisah.

= atau selama salah satu dari keduanya memberikan pilihan kepada yang lain.

PEMBAHASAN

Hadist ini menunjukan akan perhatian syariat islam yang besar terhadap penentuan jual beli dan memberikan kesempatan kepada setiap pihak yang bertransaksi agar tidak tergesa-gesa dan menghindari sebab-sebab penyesalan, serta menghindari buruknya ketergesa-gesaan yang terkadang dapat mengakibatkan keterlambatan dan kesedihan yang berlarut, maka syariat islam tidak mewajibkan harus terjadinya jual beli dan pelaksanaannya dari kedua belah pihak hanya dengan ijab dan qobul, namun memberikan kesempatan untuk berfikir sementara kepada setiap pihak dari keduanya selama mereka berdua masih dalam satu majlis transaksi kecuali bila salah satu pihak telah memberikan pilihan menghilangkan khiyar majlis untuk pihak lain, lalu dia menyetujuinya, maka jual beli pada sat itu telah dianggap sah, benar, dan harus dilaksanakan.

3. LARANGAN MENINGGALKAN TRANSAKSI UNTUK MENGHILANGKAN HAK KHIYAR

Amar ibn suaib dari ayahnya dari kakeknya menerangkan :

Bahwasanya nabi SAW berkata, si penjual dan sipembeli boleh berkhiyar sehingga mereka berpisah, terkecuali penjualan itu penjualan yang sudah ditegaskan khiyarnya. Dan tidak halal baginya berpisah dengan mitranya karena takut penjualannya dibatalkan.

HR Ahmad, Abu daud, Anas said dan At turmudzi

MAKNA KATA

= ditegaskan khiyarnya

= takut

PEMBAHASAN

Bahwa si penjual atau sipembeli mempunyai hak khiyar hingga mereka berpisah. Terkecuali jual beli yang sudah ditegaskan ada khiyar dan tidak boleh seseorang meninggalkan tempat berlangsungnya transaksi untuk menghilangkan hak khiyar mitranya itu.

4. KHIYAR UNTUK BARANG YANG BELUM DILIHAT

Page 4: Hadits Ekonomi Khiyar

“siapa yang membeli sesuatu yang belum ia lihat, maka ia berhak khiyar apabila telah melihat barang itu.” (HR. Darul Qutni)

MAKNA KATA

= melihat barang itu.

PEMBAHASAN

Pembeli dapat menentukan sikapnya pada saat telah melihat barang itu, apakah ia langsungkan akad itu atau tidak (bathil). Khiyar atau hak pilih itu dapat dibicarakan antara penjual dan pembeli. Apabila sifat sifat yang telah disepakati bersama dalam satu akad, tidak sesuai pada sat menerima barang, maka hak khiyar ada pada pembeli, apakah akad itu diteruskan atau tidak, atau dapat diganti kembali sesuai dengan sifat sifat yang telah disepakati terdahulu.

Tujuan khiyar ini adalah agar jual beli tersebut tidak merugikan salah satu pihak, dan unsur unsur keadilan serta kerelaan benar benar tercipta dalam suatu akad (transaksi) jual beli.

5. KHIYAR SYARAT

Dari Ayyub, dari Naffi, dari Ibnu Umar RA, dia berkata :

Nabi SAW bersabda, “penjual dan pembeli berhak memilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah, atau salah satu dari keduanya mengatakan kepada pihak yang satunya “pilihlah” dan mungkin beliau mengatakan, “atau yang terjadi adalah jual beli khiyar”.

(Bukhori 2109)

MAKNA KATA

= pihak yang satunya

= pilihlah

PEMBAHASAN

Menurut Imam Bukhori tentang batasan masa khiyar syarat, yg mana merujuk pada pendapat yang kuat dalam mazhab hanafi dan syafi’i adalah bahwa waktu tersebut tidak lebih dari tiga hari.

Page 5: Hadits Ekonomi Khiyar

Sedangkan menurut Ibnu abi laila, abu yusuf, muhammad, ahmad, ishaq, abu saur, dan selain mereka berpendapat bahwa tidak ada batasan waktu tertentu bagi khiyar syarat, bahkan jual beli diperbolehkan dan syarat tetap berlaku hingga batas waktu yang mereka tetapkan dalam syarat.

6. HAK KHIYAR BILA ADA PENIPUAN.

Dari Ibnu Umar RA berkata :

“seorang laki laki telah bercerita kepada rasulullah SAW bahwa dia telah ditipu dalam jual beli, maka beliau SAW bersabda, “apabila kamu berjual beli, maka katakanlah, ‘tidak ada penipuan (dalam agama)’.”

Diriwayatkan bukhori dan muslim.

MAKNA KATA

= ditipu

= tidak ada penipuan

PEMBAHASAN

Bahwasanya barangsiapa yang mensyaratkan tidak ada penipuan ketika transaksi jual beli, maka dia memiliki hak untuk memilih ketika terdapat penipuan. Sahnya akad jual beli adalah dari orang yang

telah ditipu dalam jual beli karena islam membenci penipuan dalam jual beli.

Page 6: Hadits Ekonomi Khiyar

DAFTAR PUSTAKA

Al-hamd, Abdul Qodir Syaibah. 2007. Fiqhul Islam Syarah Bulughul Maram, jakarta. Darul Haq.

Suhendi, Hendi. 2007. Fiqh Muamalah, Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2001. Koleksi Hadist hadist Hukum, Semarang. Pustaka Rizki Putra.

Al Asqalani, Ibnu Hajar. 2005. Fathul Bari’, Jakarta. Pustaka Azzam.

Hasan, M. Ali. 2004. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta. Raja Grafindo Persada.