Gut Brain Axis

3
 GUT- BRAIN AXIS Gut-Brain Axis adalah suatu sumbu atau koneksi antara usus dengan otak yang mengacu  pada sinyal biokimia yang terjadi antara saluran pencernaan dan sistem saraf, sering melibatkan mikr obiota usus dan telah terbukt i memai nkan peran penti ng untuk orang dengan fungsi otak yang sehat/normal. Mikro biota usus berkomunikas i dengan sistem saraf pusat (SSP) melalui jalur yang  berbeda-beda (saraf, kekebalan tubuh dan endokrin) dan mempengaruhi otak, khususnya mempengaruhi fungsinya. eberapa studi menunjukkan bah!a mikrobiota usus terlibat dalam regulasi kecemasan, nyeri, kognisi dan mood. Studi-studi ini menggunakan he!an bebas kuman yang dibandingkan dengan he!an normal , yang kemudian terkena infeks i bakte ri patoge n,  bakteri probiotik dan obat antibiotik. Gut-b rain axis adalah sebuah konsep baru yang bisa membantu untuk mengembangkan strategi terapi baru untuk gangguan SSP kompleks dengan memodifikasi mikrobiota usus. Peneli tian menunjukkan bah!a sumbu usus-ota k, yang merupakan sis tem komuni kasi dua arah neuroh umoral dalam tubuh manusia, berfungsi sebagai jalur untuk mikr obiota usus untuk memodulasi fungsi otak inangnya. "olonisasi mikroba postnatal pada saluran pencernaan menghas ilkan dampak jangka panjang pada pengol ahan infor masi sensori k mengena i respon stres yang dihas ilkan oleh aksis hipotalamus-hi pofis is-ad renal. "oloni sasi bakteri pada a!al  postnatal di tikus yang bebas kuman terbukti berkontribusi dalam pengembangan sistem saraf  pusat. Penelitian terbaru menunjukkan bah!a tikus yang diberikan ifidobacterium bre#e menunj ukka n peni ngka tan dar i asa m lemak di ota k, ter mas uk asa m ara kid onat dan asam docosahe$aenoic, yang dikenal memainkan peran penting dalam proses perkembangan saraf,

description

f

Transcript of Gut Brain Axis

7/18/2019 Gut Brain Axis

http://slidepdf.com/reader/full/gut-brain-axis 1/3

GUT-BRAIN AXIS

Gut-Brain Axis adalah suatu sumbu atau koneksi antara usus dengan otak yang mengacu

 pada sinyal biokimia yang terjadi antara saluran pencernaan dan sistem saraf, sering melibatkan

mikrobiota usus dan telah terbukti memainkan peran penting untuk orang dengan fungsi otak 

yang sehat/normal.

Mikrobiota usus berkomunikasi dengan sistem saraf pusat (SSP) melalui jalur yang

 berbeda-beda (saraf, kekebalan tubuh dan endokrin) dan mempengaruhi otak, khususnya

mempengaruhi fungsinya. eberapa studi menunjukkan bah!a mikrobiota usus terlibat dalam

regulasi kecemasan, nyeri, kognisi dan mood. Studi-studi ini menggunakan he!an bebas kuman

yang dibandingkan dengan he!an normal, yang kemudian terkena infeksi bakteri patogen,

 bakteri probiotik dan obat antibiotik. Gut-brain axis  adalah sebuah konsep baru yang bisa

membantu untuk mengembangkan strategi terapi baru untuk gangguan SSP kompleks dengan

memodifikasi mikrobiota usus.

Penelitian menunjukkan bah!a sumbu usus-otak, yang merupakan sistem komunikasi

dua arah neurohumoral dalam tubuh manusia, berfungsi sebagai jalur untuk mikrobiota usus

untuk memodulasi fungsi otak inangnya. "olonisasi mikroba postnatal pada saluran pencernaan

menghasilkan dampak jangka panjang pada pengolahan informasi sensorik mengenai respon

stres yang dihasilkan oleh aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal. "olonisasi bakteri pada a!al

 postnatal di tikus yang bebas kuman terbukti berkontribusi dalam pengembangan sistem saraf 

 pusat. Penelitian terbaru menunjukkan bah!a tikus yang diberikan ifidobacterium bre#e

menunjukkan peningkatan dari asam lemak di otak, termasuk asam arakidonat dan asam

docosahe$aenoic, yang dikenal memainkan peran penting dalam proses perkembangan saraf,

7/18/2019 Gut Brain Axis

http://slidepdf.com/reader/full/gut-brain-axis 2/3

termasuk neurogenesis. %kti#asi &-'os dalam nukleus para#entrikular dengan cepat diinduksi

oleh inokulasi dari ifidobacterium infantis. Metabolisme triptofan yang dipengaruhi oleh

ifidobacterium infantis, menunjukkan bah!a mikrobiota usus yang normal dapat

mempengaruhi prekursor dari serotonin, yang berkorelasi dengan perilaku neurofisiologis.

Perilaku kecemasan dan perubahan neurokimia teratasi pada tikus yang bebas kuman

dibandingkan dengan tikus yang hanya bebas dari patogen tertentu. Selain itu, spesies bakteri

klostridial ditemukan jumlahnya meningkat lebih tinggi dalam feses anak autis dibandingkan

dengan anak tanpa autis.

elah terbukti bah!a kolonisasi mikrobiota usus mempengaruhi perkembangan otak pada

mamalia dengan memulai mekanisme sinyal yang mempengaruhi sirkuit saraf yang terlibat

dalam kontrol motorik dan perilaku kecemasan. engan mengacu pada akti#itas motorik dan

 perilaku kecemasan, ilmu!an menunjukkan bah!a tikus bebas kuman menunjukkan peningkatan

akti#itas motorik dan pengurangan kecemasan, dibandingkan dengan tikus yang memiliki

mikroba usus normal.

Visceral Pain

 *yeri #iseral dapat terjadi dalam usus karena gangguan pencernaan, seperti +rritable

o!el Syndrome (+S). Persepsi nyeri #iseral melibatkan saraf sensorik pada sensitisasi perifer 

dan jalur kortikal dan sub-kortikal pada sistem pusat. Selain itu, ada tumpang tindih substansial

dalam area otak yang mendasari nyeri #iseral dan substansi-substansi yang terlibat dalam

 pengolahan stres psikologis. Studi pencitraan pada manusia dengan +S dan pada model

 binatang menunjukkan adanya peningkatan akti#asi pada daerah otak yang sama. Secara klinis,

telah terbukti bah!a persepsi nyeri #iseral dapat dipengaruhi oleh mikrobiota usus. Misalnya,

7/18/2019 Gut Brain Axis

http://slidepdf.com/reader/full/gut-brain-axis 3/3

actobacilli dan ifidobacteria dapat mengurangi nyeri #iseral yang disebabkan oleh stres dan

+S pada manusia dan tikus. ermacam-macam probiotik telah terbukti memiliki efek 

menguntungkan pada manusia dengan abdominal pain/sakit perut.

Stress

eberapa probiotik ternyata dapat membantu mengurangi kecemasan, stres, dan suasana

hati pasien dengan +S dan kelelahan kronis. etapi mekanisme aksi dari efek seperti ini masih

 belum jelas dan mungkin melibatkan kombinasi efek saraf, kekebalan tubuh dan endokrin.

actobacillus reuteri, probiotik, diketahui memodulasi sistem kekebalan tubuh, mengurangi

kecemasan, dan mengurangi peningkatan stres yang disebabkan dari corticosterone. Probiotik

lainnya dapat menurunkan jumlah sitokin pada proses inflamasi, mengurangi stres oksidatif, dan

meningkatkan status gii.