GURU YANG KREATIF
-
Upload
hasan-rafie -
Category
Documents
-
view
251 -
download
2
Transcript of GURU YANG KREATIF
BAB I
PENDAHULUAN
Hidup dalam suatu masa di mana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya untuk digunakan secara konstruktif maupun destruktif, suatu adaptasi kreatif merupakan satu-satunya kemungkinan bagi suatu bangsa yang sedang berkembang, untuk dapat mengkuti perubahan-perubahan yang terjadi, untuk menghadapi problema-problema yang semakin kompleks. Sebaga pribadi, maupun sebagai kelompok atau suatu bangsa, kita harus mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif, agar kita dapat “survive” dan tidaak hanyut atau tenggelam dalam persaingan antar bangsa dan negara.1
Dari tulisan di atas Utami Munandar menggambarkan bahwa ilmu
pengetahuan masa kini berkembang sangat pesat dan solusi untuk menghadapinya
adalah dengan memikirkan, mengubah cara lama atau membentuk cara-cara baru.
Tidak kaku dengan konsep lama dan membuka diri dari hal-hal baru, karena memang
kehidupan ini bersifat dinamis dan selalu berkembang.
Khusus dalam kependidikan, mengingat sekarang adalah zaman globalisasi, di
mana tidak ada lagi sekat atau batas dari belahan dunia, seseorang bisa mengakses
informasi dengan cepatnya. Informasi apapun itu, baik atau buruk. Hal ini tentunya
akan mempengaruhi dunia kependidikan. Dengan demikian, bila guru tertinggal
dengan anak didik akan berdampak pada proses pembelajaran. Oleh karena itu pada
tulisan ini akan mengangkat apa itu kreatif?, ciri pribadi kreatif, ciri guru kreatif dan
tidak, cara membangun pribadi yang kreatif dan beberapa hal lagi yang berhubungan
dengan kreatif.
1 Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, (Jakarta: Renika Cipta, 1999) h. 31
1
BAB II
PEMBAHASAN
GURU YANG KREATIF
A. Pengertian Kreatif
Sebelum kita menyelami lebih dalam tentang guru yang kreatif, lebih baik jika
kita mengetahui apa pengertian dari kreatif ?. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia
kata kreatif berarti 1) Memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk mencipta 2)
Bersifat (mengandung) daya cipta: pekerjaan yang - - menghendaki kecerdasan dan
imajinasi, Kreativitas berarti 1) Kemampuan untuk mencipta; daya cipta 2) perihal
berkreasi, kekreatifan sedang kreator berarti pencipta; pencentus gagasan.2
Pertanyaan selanjutnya yang mungkin akan muncul dibenak kita, apakah
kreatif merupakan anugerah yang begitu saja diberikan kepada manusia sejak
lahirnya dan tidak memerlukan usaha untuk mendapatkannya? Atau barangkali
merupakan anugerah tidak muncul begitu saja, akan tetapi harus diusahakan dan
berproses?
Jawabannya adalah bahwa kreatif merupakan anugerah yang pada dasarnya
ada pada tiap-tiap manusia, di mana manusia memiliki kapasitas untuk berfikir dan
menggunakan imajinasinya, tergantung sejauh mana manusia tersebut yang
mengasahnya. Seperti ditulis oleh Elaine B. Johnson dalam bukunya Contexual
Teaching and Learning.Dia menulis:
Selama bertahun-tahun, pendapat populer mengatakan bahwa kreatifitas adalah berkah khusus bagi sejumlah kecil bagi orang-orang luar biasa. Orang
2 Tim Penyusun Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa Indonesa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994) h. 530
2
kreatif dilengkapi kekuatan untuk membayangkan kemungkinan-kemungkinan di luar yang dibayangkan oleh orang biasa, dan melihat hal-hal yang tak dilihat orang kebanyakan. Orang kreatif … adalah orang-orang yang luar biasa berbakat, brilian dan penuh inspiratif. Karena masyarakat pada umumnya menganggap kreatifitas adalah adalah pembawaan dari lahir, sesuatu yang tidak dapat dipelajari … Kini, mitos itu telah digantikan oleh kesadaran bahwa semua orang kreatif. Setiap manusia memiliki kapasitas untuk menggunakan pikiran dan imajinasi mereka secara kunstruktif untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Kita bisa merumuskan sebuah ide baru yang akan semakin menyempurnakan produk yang sudah ada, atau kita mungkin bisa menciptakan sebuah cara yang benar-benar baru … Baik kita memperbaiki yang sudah dikenal maupun memperkenalkan sesuatu yang unik, baik kita muncul dengan ide orisinal, puisi, lukisan, mesin, maupun membuat makanan baru dari resep lama, kita menciptakan sesuatu yang baru. Tentu saja, tindakan yang kreatif memperkaya hidup, sementara tindakan yang merusak akan merusak hidup. Karena kreatifitas menambahkan keanekaragaman tak terbatas yang mengisi alam semesta, maka bisa dikatakan mereka yng menciptakan telah bertindak selaras dengan alam. 3
Menurut Sternberg seperti dikutip oleh Utami Munandar: “kreatif merupakan
titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis: integensi, gaya kognitif dan
kepribadian/motivasi. Bersama-sama ketiga segi dari alam pikiran ini membantu
memahami apa yang melatar belakangi individu yang kreatif.” 4
B. Ciri Pribadi Kreatif
Siapa yang tidak mengenal Thomas Alfa Edison, tentangnya dikatakan bahwa
dalam melakukan percobaan ia mengalami kegagalan lebih dari 200 kali, sebelum ia
berhasil dengan penemuan bola lampu yang bermakna bagi manusia ia mengucapkan
bahwa “Genius is 1% inspiration and 99%perspiration”(Jenius adalah 1% ispirasi
ditambah 99 keringat). Setelah menuai keberhasilan dari ribuan usaha yang
3 Eaine B. Johnson, Contextual Teaching and learning, (Bandung: MLC, 2007) h. 2114 Utami Munandar, Op.cit, h. 20
3
dilakukannya, ia memprotes sebuah surat kabar yang memuat judul berita utama :
“Setelah 9.955 kali gagal menemukan bola lampu pijar, Edison akhirnya berhasil
menemukan lampu yang menyala”. Ia meminta judul berita itu diganti. Akhirnya, atas
permintaan Edison, surat kabar itu mengganti judul berita utamanya menjadi:
“Setelah 9.955 kali berhasil menemukan lampu yang gagal menyala, Edison akhirnya
berhasil menemukan lampu yang menyala”. Seperti tokoh kita ini, biasanya orang
yang memiliki kepribadian kreatif adalah orang yang memiliki minat yang tinggi,
selalu ingin tahu, mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Dengan tetap ada
perhitungan, mereka lebih berani mengambil resiko dari pada orang lain pada
umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang mereka anggap berarti dan
penting, mereka tidak terlalu menghiraukan kritikan, tidak takut salah, berani tampil
beda dan tidak cepat putus asa.5
Ciri-ciri di atas merupakan ciri-ciri kepribadian kreatif yang tidak spesifik
menunjukan ciri-ciri salah satu profesi/pekerjaan, ciri di atas merupakan ciri umum
pribadi yang kreatif apapun pekerjaannya. Ciri-ciri seperti itu juga diutarakan oleh
Treffinger, dia mengaakan “pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisir dalam
tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan
matang terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul
dan implikasinya.”6
5 Ibid, h. 356 Ibid, h. 35
4
C. Ciri-Ciri Guru Yang Kreatif
Setelah mengenal ciri-ciri kepribadian kreatif yang bersifat umum dan tidak
mengarah kepada profesi atau pekerjaan tertentu, di bagian ini kita akan mengenal
ciri-ciri kepribadian kreatif yang lebih cenderung kepada profesi tertentu yaitu dunia
pendidikan.
Sund, seperti dikutip oleh Yatim Riyanto menyatakan bahwa individu dengan
potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:7
1. Hasrat keingintahuan yang cukup besar
2. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
3. Panjang/banyak akal
4. Keingintahuan untuk menemukan dan meneliti
5. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
6. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
7. Berfikir fleksibel
8. Menganggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban
yang lebih banyak
9. Kemampuan membuat analisis dan sintesis
10. Memiliki semangat bertanya serta meneliti
11. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik
12. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas
7 Yatim Riyanto, Paradigma Baru pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009) h. 226
5
Point-point di atas merupakan ciri-ciri kepribadian kreatif yang lebih
menggambarkan kepada ciri-ciri dalam dunia pendidikan. Artinya bahwa ciri-ciri
pribadi kreatif di atas adalah ciri-ciri yang dimiliki para guru yang profesional. Akan
tetapi bisa juga dimiliki oleh anak didik yang berpotensi untuk maju.
D. Ciri-Ciri Guru Yang Tidak Kreatif
Untuk menetapkan sebuah ketetapan dari suatu masalah, kadang seseorang
bisa melihatnya dari hal-hal yang bertentangan dengan masalah yang mau ditetapkan.
Dalam kaidah, cara yang demikian dinamakan istilah mafhum mukhalafah. Hal ini
dalam kaitannya dengan pembahasan kali ini bahwa ciri-ciri guru yang tidak kreatif
bisa dikenali dari ciri-ciri guru yang kreatif. Yaitu dengan cara melihat
lawannya/pertentangannya.
Dengan cara melihat lawan dari ciri-ciri guru yang kreatif, kita dapat
mengidentifikasi ciri-ciri guru yang tidak kreatif. Yaitu:
1. Minimnya rasa keingintahuan seorang guru
2. Kurang terbuka atau malah menutup diri terhadap hal-hal atau pengalaman
baru
3. Sedikit ide dan pendek pemikiran
4. Kosong hasrat untuk menemukan dan meneliti
5. Mencari jawaban dari suatu masalah seadanya
6. Melaksanakan tugas sebagai guru seadanya dan kurang aktif (sekedar
menyampaikan dan bisa jadi hampa akan strategi)
6
7. Cara berfikirnya kaku dan bisa saja terpaku pada satu konsep
8. Kurang mampu menjelaskan apalagi menghubungkan jawaban kepada
aspek lain dari pertanyaan murid dan cenderung seadanya dan atau contoh
seadanya
9. Kurang daya analisis
10. Daya imajinasi yang sedikit untuk memperoleh ide dalam pelaksanaan
pembelajaran
11. Memiliki latar belakang membaca yang sedikit
Inilah ciri-ciri guru yang tidak kreatif yang bisa diidentifikasi dengan cara
melihat lawanan/pertentangan dari ciri-ciri guru yang kreatif
E. Indikator Perilaku Guru Yang Kreatif
Seorang guru bisa dikatakan sebagai individu yang kreatif bila dalam
aktivitasnya sebagai guru mampu mengaplikasikan point ciri-ciri guru yang kreatif ke
dalam pembelajaran secara tepat. Tepat ketika tahap penyusunan rencana
pembelajaran, tepat ketika terjadi tatap muka diruang kelas, serta tepat ketika tahap
penilaian.
Guru yang kreatif berarti guru yang tanggap akan keadaan anak didiknya,
pasilitas kelas dan lainnya, sehingga ketika dalam pembuatan tahap perencanaan
pembelajaran guru kreatif cenderung akan mampu menyesuaikan rencananya dengan
keadaan.
Ketika terjadi interaksi di dalam kelas guru kreatif akan memandang anak
didiknya sebagai individu dengan segala perbedaannya sehingga lebih mudah
menentukan pendekatan apa yang mesti dia gunakan. Kapan menggunakan
pendekatan individual?, kapan mengunakan pendekatan kelompok dan lain-lain.
7
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam strategi belajar mengajar menulis
tentang pentingnya kerifan dalam memandang anak didik dan menentukan
pendekatan:
Dalam mengajar, guru harus pandai pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
Guru yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka adalah penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik. Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai anak didik dengan segala perbedaannya, sehingga mudah dalam melakukan pendekatan dalam pengajaran.8
Selain kemudahan dalam melakukan dan menentukan pendekatan apa yang
mesti dilakukannya, guru kreatif juga mampu menyelaraskan media yang digunakan
dengan materi yang disampaikan, mampu melakukan variasi dalam pengajarannya,
terampil dalam pengelolaan kelas dan lain-lain. Sehingga dengan adanya ketepatan
dalam pembelajaran diharapkan anak didik benar-benar hanyut dalam belajar
sehingga akan menghasilkan individu yang sesuai dengan ciri-ciri belajar, yaitu:
1. Perubahan yang terjadi secara sadar pada anak didik
2. Perubahan dalam belajarnya bersifat fungsional
3. Perubahannya bersifat positif dan aktif
4. Perubahnnya tidak bersifat sementara
5. Perubahannya terarah
8 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996)h. 62
8
6. Perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku9
F. Cara Membangun Pribadi Yang Kreatif
Kreatifitas merupakan tahap paling tinggi dalam pengembangan kemampuan belajar seseorang. Untuk menumbuhkan kreatifitas cukup sulit dilakukan, jika dalam proses yang berlangsung tidak memberi keaktifan bagi siswa.
Pembelajaran kreatif, tidak hanya menitikberatkan pada pengembangan kemampuan berfikir kreatif pada diri siswa. Guru sebagai fasilitator pu, dituntut untuk senantiasa kreatif dalam merancang pembelajaran, agar pembelajaran tersebut memenuhi beragam tingkat kemampuan siswa di kelas….10
Dalam pembahasan tentang pengertian kreatif telah dikemukakan bahwa
selama bertahun-tahun, pendapat populer mengatakan bahwa kreatifitas adalah
berkah khusus bagi sejumlah kecil bagi orang-orang luar biasa. Orang kreatif
dilengkapi kekuatan untuk membayangkan kemungkinan-kemungkinan di luar yang
dibayangkan oleh orang biasa, dan melihat hal-hal yang tak dilihat orang kebanyakan.
Dan ternyata pendapat itu keliru kita semua mempuanyai kapasitas untuk berfikir dan
menjadi pemecah masaah kreatif “yang diperlukan adalah rasa ingin tahu,
kesangupan mengambil risiko dan dorongan untuk membuat segalanya berhasil (tiga
unsur yang ada pada manusia). Tanpa usaha ini mustahil menjadi orang kreatif.”11
Untuk membangun pribadi yang kreatif bisa diawali dengan usaha berfikir
kreatif. Berikut ini adalah kiat-kiat untuk dapat berfikir kreatif12:
9 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h. 1510 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 37411 Yatim Riyanto, Op.cit, h. 19012 Ibid, h. 196
9
1. Mengingat kesuksesan masa lalu, baik yang biasa maupun yang menakjubkan.
Yakinkan bahwa akan mampu melakukannya lagi.
2. Yakin bahwa ini bisa menjadi hari terobosan. Menjalani hari denngan penuh
keyakinan bahwa sesuatu dapat terjadi untuk mengubah segalanya.
3. Melatih kreatifitas
Lihatlah kejadian sehari-hari dan susunlah uraian kisah tentang peristiwa
yang muncul
Isilah teka-teki silang dan permainan-permainan kata
Temukan peribahasa-peribahasa yang yang dapat digunakan untuk
menjelaskan sesuatu
Pikirkan berbagai cara untuk menyatakan hal yang sama
4. Ingatkan bahwa kegagalan membawa pada keberhasilan
5. Raihlah mimpi dan fantasi
Seringkali muncul mimpi dan fantasi merupakan hasil dari pemikiran bawah
sadar yang bekerja untuk mendapatkan solusi. Berikan penghargaan,
walaupun kadang tampak tidak berhubungan. Karena gagasan aneh dapat
memunculkan solusi inovatif dan revolusioner.
6. Biarkan kesenangan memasuk kehidupan. Bermainlah!, anda akan menjadi
lebih kreatif jika ada kesinambungan antara kerja dan bermin.
7. Kumplkan pengetahuan dari tempat lain. Mungkin sesuatu yang berhasil
untuk suatu jenis masalah dapat digunakan untuk maslah yang dihadapi.
10
8. Asumsi dapat menyembunyikan solusi. Maka, bebaskanlah pikiran dari
asumsi. Dll
G. Mengajar Yang Kreatif
Mengajar yang kreatif adalah aktivitas mengajar guru di mana dia mampu
memanfaatkan berbagai potensi yang ada, baik itu berupa fasilitas yang ada di
lingkungan belajar maupun potensi yang ada dalam diri guru berupa berbagai konsep
kependidikan yang dia peroleh pada masa sekolah dan atau pengalamannya atau
bahkan mengembangkan konsep-konsep itu menjadi ide-ide pengajaran yang baru.
Sehingga, dengan pemanfaatan potensi tersebut bisa melahirkan generasi-generasi
handal dan cakap.
M. Mukhtar seperti dikutip Syaiful Bahri Djamarah dalam Guru Dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif menulis:
Pembelajaran kreatif merupakan pembelajaran yang dilakukan di dalam maupun di luar kelas dengan memanfaatkan semua potensi yang ada. Jadi, pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mampu menciptakan siswa lebih aktif, berani menyampaikan pendapat dan berargumen, menyampaikan masalah atau solusinya serta membedayakan semua potensi yang ada.
Dari konsep di atas, dapat diketahui adanya tujuan tertentu dalam pembelajaran kreatif, yaitu: 1) Menciptakan suasana yang harmonis dan hangat di antara siswa dan guru; 2) Mendorong siswa untuk berani bertanya, menyampaikan pendapat dan mempertahankanargumentasinya; 3) Mendorong siswa untuk mampu memberdayakan segala sumber daya yang tersedia, baik di dalam maupun di luar kelas.13
H. Kreatif Memilih Teknik Pembelajaran Interaktif
13 Syaiful Bahri Djamarah, lok.cit, h.374
11
Seperti halnya memilih metode mengajar, yaitu harus mempertimbangkan
beberapa faktor. Maka, Begitu juga dalam memilih teknik pembelajaran, seorang
guru harus pintar dan jeli melihat situasi dan kondisi keadaan. Oleh karena itu
seorang guru harus memperhatikan beberapa faktor yang harus dijadikan dasar
pertimbangan pemilihan teknik mengajar, yaitu:
a. Berpedoman pada tujuan; teknik yang digunakan guru mesti sesuai dengan
tujuan yang dibuat dan mendukung akan tercapainya tujuan pembelajaran
tersebut.
b. Perbedaan individual anak didik; anak didik cenderung memiliki aspek
biologis, intelektual dan psikologis yang tidak sama sama antara satu dan
yang lain. Oleh karena itu, sepatutnya seorang guru mempertimbangkan
hal ini dalam menentukan teknik belajar
c. Kemampuan guru; seorang guru dengan guru yang lain bisa jadi memiliki
kemampuan berbeda, baik dilatar belakangi pendidikan atau
pengalamannya. Maka, sesuaikanlah teknik yang digunakan dengan
kemampuan guru. Jangan memaksakan teknik yang tidak bisa dilakukan
yang berakibat terjadinya pembelajaran yang kurang efektif.
d. Sifat bahan peajaran; suatu teknik bisa cocok pada satu pelajaran dan bisa
tidak cocok pada mata pelajaran yang lain. Maka penting bagi guru
mempertimbangkannya, baik tingkat kesulitannya atau banyak sedikitnya
bahan ajar tersebut.
12
e. Situasi kelas; mengingat psikologi tiap anak didik yang berbeda-beda dan
keadaanya bisa berubah-ubah. Maka perlu bagi guru memperhatikan aspek
ini agar proses pembelajaran bisa stabil.
f. Kelengkapan fasilitas; ini merupakan masalah klasik kebanyakan sekolah-
sekolah terpencil, di mana sulitnya menemukan berbagai fasilitas
pembelajaran. Oleh karena itu perlu bagi guru mempertimbangkaan hal ini
dalam memilih teknik. Mensiasatinya agar pembelajaran tetap bergairah.
g. Kelebihan dan kelemahan teknik; dengan melihat beberapa faktor di atas
seorang guru harus mampu mengukur kelebihan dan kelemahan ini.
13