Guru Besar Pendidikan Jasmani dan Olahraga Fakultas Ilmu...
Transcript of Guru Besar Pendidikan Jasmani dan Olahraga Fakultas Ilmu...
KOMPETENSI YG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa mampu mengkaji konsep dasar penjas sbg
sarana mengoptimalkan pertumbuhan & perkembangan AUD
2. Mahasiswa mampu mengkaji karakteristik pertumbuhan & perkembangan jasmani AUD
3. Mahasiswa mampu menyusun program aktivitas jasmani utk AUD
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan aktivitas jasmani utk AUD
5. Mahasiswa mampu mengevaluasi aktivitas jasmani AUD
INDIKATOR 1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar penjas
sbg sarana mengoptimalkan pertumbuhan & perkembangan AUD
2. Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik pertumbuhan & perkembangan jasmani AUD
3. Mahasiswa mampu menyusun program aktivitas jasmani utk AUD
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan aktivitas jasmani utk AUD
5. Mahasiswa mampu mengevaluasi aktivitas jasmani AUD
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pendidikan AUD adlh jenjang pendidikan sblm jenjang
dikdas.
Sbg upaya pembinaan bagi anak sejak lahir sampai usia 6 th.
Melalui pemberian rangsang utk membantu pertumbuhan &
perkembangan jasmani & rohani anak.
Tujuannya agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan
lanjut, baik pd jalur formal maupun nonformal.
Hakikat Anak Usia Dini Setiap anak bersifat unik.
Mrpkn masa yg paling pesat dlm tahap pertumbuhan & perkembangan.
Sebagai usia emas (golden age).
Pd usia 4 thn 50% kecerdasan telah tercapai, dan 80% kecerdasan tercapai pd usia 8 thn.
ARAH PAUD
1. Pertumbuhan & perkembangan fisik (koordinasi motorik kasar & halus)
2. Kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual)
3. Sosio-emosional (sikap, perilaku, agama), bahasa & komunikasi selaras dg keunikan & tahap perkembangan yg dilalui AUD
TUJUAN PAUD 1. Membentuk anak Indonesia yg berkualitas (anak yg
tumbuh & berkembang selaras dg tingkat perkembangannya), shg memiliki kesiapan utk memasuki dikdas & mengarungi kehidupan di masa dewasa.
2. Membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
3. Mengembangkan seluruh potensi anak.
4. Mengembangkan kepribadian, watak & akhlak mulia.
5. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme, agama, etika, moral & sosial.
Cara Belajar Anak Usia Dini
Anak usia dini belajar dgn caranya sendiri.
Guru & orang tua seringkali mengajar anaknya sesuai dgn jalan pikiran orang dewasa.
Dampaknya yg diajarkan orang tua sulit diterima anak.
AUD bukan orang dewasa kecil, u.i dlm mengajar guru hrs menyelami (menyesuaikan dg) AUD
Jangan AUD dibawa ke pola pikir orang dewasa
KLASIFIKASI AUD
1. Infant (0 – 1 th)
2. Toddler (2 – 3 th)
3. Preschool/Kindergarten children (3 – 6 th)
4. Early primary school (SD kelas bawah)
(6 – 8 th)
1. Taman Kanak-kanak (TK)
2. Raudatul Athfal (RA)
3. Bustanul Athfal (BA)
4. Kelompok Bermain (KB)
5. Taman Penitipan Anak (TPA)
6. Sekolah Dasar kelas bawah (kelas 1, 2, 3)
7. Bina Keluarga Balita
8. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
9. Keluarga
10.Lingkungan
SATUAN PAUD
Garis besar tahap perkembangan kognitif (Piaget):
1. Tahap Sensorimotor umur 0 – 2 tahun
Tindakannya didasarkan pd refleks yg dibuat thdp rangsangan dr luar
perkembangan kognitif sensori motoris seorang anak berkembang dr lahir sampai sekitar berumur 2 tahun
Anak mengalami perkembangan kognitif scr bertahap
2. tahap praoperasi tahun 2 -7 tahun
Unsur yg menonjol dlm tap ini adlh mulai digunakannya bahasa simbolis.
Thp pemikiran praoperasi dicirikan dgn adanya fungsi semiotic
Fungsi semiotic yaitu penggunaan simbol/tanda utk menyatakan/menjelaskan objek.
Piaget membagi perkembangan kognitif tahap praoperasi dalam dua bagian:
Umur 2- 4 tahun:
Dicirikan oleh perkembangan pemikiran simbolis, yaitu pemikiran dgn memakai simbol/benda
Misal: anak mulai bermain mobil-mobilan dgn balok kayu, atau seorang anak putri sudah mulai bermain dgn bonekanya, seakan-akan boneka itu adlh anak/adiknya, inilah permainan simbolis
Sifat permaian ini adlh imitatif yaitu mencoba meniru objek/kejadian yg pernah dialaminya.
Umur 4 – 7 tahun:
dicirikan oleh perkembangan pemikiran intuitif
pemikiran intuitif adlh persepsi langsung akan dunia luar ttp tanpa dinalar telebih dulu
Dlm pemikiran ini anak belum dpt melihat pluralitas gagasan, ttp hanya satu per satu
Pd thp praoperasi ini, anak sudah mulai memiliki kesadaran akan sebab akibat dgn selalu bertanya, “mengapa?”
tahap konkret 7 – 11 tahun
Dicirikan dgn pemikiran anak yg sudah berdasarkan logika ttt dgn sifat reversibilitas
Pemikiran yg logis dgn segala unsurnya masih terbatas pd benda-benda yg konkret
Pemikiran belum diterapkan pd kalimat verbal & abstrak.
Anak pd tahap ini belum bisa memeahkan persoalan yg abstrak
Tahap 11 tahun ke atas:
Pd tahap ini, seorang remaja sudah dpt berpikir logis
Cara berpikir yg abstrak mulai dimengerti
POLA ASUH & KREATIVITAS ANAK
Pola asuh yg mempengaruhi kreativitas anak, a. l:
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan sosial
3. Pendidikan internal & eksternal
4. Dialog
5. Suasana psikologis
6. Sosial budaya
7. Perilaku orang tua/pendidik
8. Kontrol
9. Nilai-nilai moral
1. Aspek Ketuhanan & spiritual, meliputi a.l:
a. Menanamkan prinsip agama & mengokohkan
fondasi iman
b. Menanamkan ketaatan thdp agama
c. Mencarikan teman yg baik
d. Memperhatikan kegiatan anak
2. Aspek Moral, meliputi a.l:
a. Kejujuran (tidak munafik)
b. Menjaga lisan & akhlak mulia
c. Satunya kata dg perbuatan
LANDASAN DASAR DLM MENDIDIK ANAK
3. Aspek mental & intelektual, meliputi a.l:
a. Menyenangi bacaan bermutu yg dpt meningkatkan
kualitas diri
b. Menjaga diri dr hal-hal yg dpt merusak jiwa & akal
4. Aspek Jasmani, meliputi a.l:
a. Diberi nafkah wajib & kebutuhan dasar anak, a.l:
makan, tempat tinggal, kesehatan, pakaian, &
pendidikan
b. Latihan jasmani, berolahraga, menunggang kuda,
berenang, memanah
c. Menghindarkan dr kebiasaan yg dpt merusak jasmani
LANDASAN DASAR DLM MENDIDIK ANAK
5. Aspek Psikologis, meliputi a.l: perasaan malu, takut,
minder, manja, egois, & pemarah
6. Aspek Sosial, meliputi a.l:
a. Menunaikan hak orang lain & setiap yg berhak dlm
kehidupan
b. Etika sosial anak
c. Menanamkan cinta kasih & rasa persaudaraan dg
sesama makhluk ciptaan Tuhan
d. Menanamkan cinta kasih pada alam sekitar
LANDASAN DASAR DLM MENDIDIK ANAK
AKTIVITAS JASMANI
Aktivitas jasmani adlh ekspresi dari seluruh potensi & dorongan psikologis anak yg diwujudkan dlm bentuk gerak
Potensi & dorongan psikologis a.l berasal dr keinginan, kemauan, cita-cita & harapan anak
Aktivitas jasmani sbg salah satu wahana utk mencapai tujuan pendidikan melalui gerak
KLASIFIKASI GERAK
Makhluk hidup, termasuk manusia dlm memenuhi kebutuhan hidupnya melalui gerak (aktivitas jasmani)
Jenis gerak adlh gerak karya & gerak olahraga
Gerak karya adlh aktivitas jasmani utk memenuhi kebutuhan hidup
Gerak olahraga adlh aktivitas jasmani yg terencana, terprogram, tercatat & terukur
Pengertian Bermain Bermain mrpkn suatu aktivitas yg dilakukan seseorang utk
memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Sebagai aktivitas yg menyenangkan, bermain memberikan banyak manfaat bagi yg melakukannya.
Dengan bermain, anak dpt melakukan segala hal yg diinginkannya, anak akan terus bermain selama permainan tsb menimbulkan kesenangan & anak akan berhenti apabila permainan tsb sudah tidak menyenangkan.
PENDIDIKAN JASMANI Pendidikan jasmani (Penjas) adlh proses interaksi antara
peserta didik & lingkungan melalui aktivitas jasmani yg disusun terseleksi, terencana, terprogram, & bertujuan utk mencapai manusia seutuhnya.
Manusia seutuhnya adlh manusia yg berketuhanan, sosial, & berkepribadian.
Penjas memiliki 2 makna: (1) pendidikan utk jasmani, (2) pendidikan melalui jasmani.
PENDIDIKAN UTK JASMANI Pendidikan utk jasmani lebih fokus pd pengembangan fisik
dan keterampilan peserta didik
Sarana yg dipakai a.l berbagai aktivitas jasmani & cabang-cabang olahraga utk mencapai tujuan penjas
Cabang olahraga meliputi a.l: sepakbola, bolabasket, bolavoli, atletik, renang, senam, dll.
Fungsi olahraga sbg sarana utk (1) penyaluran emosi, (2) penguatan identitas, (3) kontrol sosial, (4) sosialisasi, (5) agen perubahan, (6) penyaluran kata hati, & (7) mencapai keberhasilan (Wuest & Bucher, 1995: 248-249).
PENDIDIKAN MELALUI JASMANI Pendidikan melalui aktivitas jasmani bermakna bhw dlm
mencapai tujuan pendidikan sarana yg dipakai adlh aktivitas jasmani
Tujuan Penjas di sekolah utk meletakkan & mengembangkan
1. Landasan karakter melalui internalisasi nilai
2. Landasan kepribadian (cinta damai, sosial, toleransi dlm kemajemukan budaya etnis & agama)
3. Berpikir kritis
4. Sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, & demokratis
Lanjutan …
Penjas di sekolah utk meletakkan & mengembangkan:
5. Keterampilan gerak, teknik, strategi berbagai permainan & olahraga, senam, aktivitas ritmik, akuatik & pendidikan luar kelas
6. Keterampilan pengelolaan diri, pemeliharaan kebugaran jasmani & pola hidup sehat
7. Keterampilan menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain
8. Konsep aktivitas jasmani untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat
9. Mengisi waktu luang yang bersifat rekreatif (Depdiknas, 2003: 6-7).
PERLUNYA PENJAS PENJAS utk membantu:
1. Memenuhi hasrat anak utk bergerak
2. Anak mentranformasikan nilai-nilai (apresiasi, konsep diri, & budaya hidup sehat)
3. Anak menggali & mengembangkan kompetensi keterampilan
4. Anak mengembangkan kebugaran jasmani
5. Anak mengembangkan berbagai jenis keterampilan terbuka (open skill) yg berorientasi pd proses
6. Pertumbuhan & perkembangan anak scr serasi, selaras, & seimbang
7. Pengayaan berbagai keterampilan gerak dasar (multilateral training)
TUJUAN PENJAS Penjas bertujuan utk mengembangkan potensi
anak dlm hal (Pangrazi & Dauer, 1995: 3-4):
1. Keterampilan motorik & kompetensi gerak
(ketr. gerak dasar, ketr. konsep gerak, ketr. irama
gerak, ketr. motorik khusus)
2. Kebugaran jasmani & membiasakan hidup sehat
3. Prinsip gerak manusia
4. Ketr. Sosial & konsep diri positif
5. Partisipasi aktivitas jasmani sepanjang hayat
6. Kognitif
I. KETERAMPILAN MOTORIK & KOMPETENSI GERAK
A. KETERAMPILAN MOTORIK DASAR, meliputi gerak:
1. Lokomotor adlh berpindahnya badan dari satu tempat ke tempat lain.
Contohnya: jalan, lari, hop, loncat, lompat, langkah, meluncur
2. Non-lokomotor adlh gerak yg dilakukan ditempat.
Contohnya: menekuk, memilin, membelok, goyang, ayunan, keseimbangan, peregangan, mendorong, mengangkat
KETERAMPILAN MOTORIK & KOMPETENSI GERAK
3. Manipulatif adlh ketr. grk yg melibatkan tangan, tungkai & anggota tubuh lain
Contohnya: memukul, menendang, berguling, menangkap, memantulkan, melempar, menjerat
B. KETERAMPILAN KONSEP GERAK, meliputi:
1. Kesadaran akan tubuh
2. Kesadaran akan ruang (tempat)
3. Kualitas gerak
4. Keterkaitan di antara ketiganya
KETERAMPILAN MOTORIK & KOMPETENSI GERAK
C. KETERAMPILAN IRAMA GERAK adlh keterampilan motorik yg ditampilkan dg iringan irama
D. KETERAMPILAN MOTORIK KHUSUS adlh ketr. motorik khusus yg dipakai dlm OR, berguling, akrobat, aktivitas yg memakai peralatan, & aktivitas manipulatif khusus seperti lompat tali
II. KEBUGARAN JASMANI & KESEHATAN Kebugaran jasmani adlh kemampuan tubuh utk bekerja
tanpa mengalami kelelahan yg berarti
Jenis kebugaran jasmani (1) terkait dg kesehatan, dan (2) terkait dg keterampilan
1. Kebugaran jasmani terkait dg kesehatan, meliputi:
a. Daya tahan jantung & paru
b. Kekuatan otot
c. Daya tahan otot
d. Fleksibilitas
e. Komposisi tubuh
Lanjutan … 2. Kebugaran jasmani terkait dg keterampilan
a. Kecepatan
b. Kelincahan
c. Koordinasi
d. Keseimbangan
e. Power
f. Waktu reaksi
III. PRINSIP GERAK MANUSIA
Prinsip gerak manusia meliputi:
1. Mengetahui prinsip dasar scr kinesiologis meliputi kestimbangan (stabilitas), force (gaya), & pengungkit
2. Memahami prinsip dasar fisiologi meliputi komposisi tubuh, zona latihan, pengembangan kekuatan
IV. KETERAMPILAN SOSIAL & KONSEP DIRI Keterampilan sosial & kosep diri meliputi:
1. Mengembangkan keterampilan berinteraksi meliputi mampu sbg anggota maupun pimpinan,
2. Mengembangkan keterampilan dlm mengambil keputusan
3. Mengembangkan keterampilan bertukar pendapat dg teman lain
4. Memiliki keterampilan bekerjasama seperti mengikuti perintah orang lain, menerima perbedaan setiap individu, dpt berpartisipasi sbg anggta tim
5. Menunjukkan perilaku sportif, fair play, disiplin diri, dpt menerima kemenangan maupun kekalahan
V. PARTISIPASI AKTIVITAS JASMANI SEPANJANG HAYAT Partisipasi aktivitas jasmani sepanjang hayat meliputi:
1. Mengembangkan kompetensi dlm berbagai keterampilan motorik khusus
2. Berpartisipasi dlm aktivitas yg sesuai dg kompetensi dirinya
3. Memahami keuntungan scr sosial maupun fisik dr aktivitas jasmani yg dilakukan sepanjang hayat
VI. KOGNITIF
1. Kreativitas
2. Pemecahan masalah
3. Kesiapan anak
4. Pemahaman nilai-nilai (peraturan, taktik, & wasit)
5. Pemahaman nilai-nilai etika
KARAKTERISTIK ANAK USIA 37-48 BLN Keterampilan motorik kasar (gross motor skill):
1. Melempar bola dg teknik under hand sejauh 120 cm
2. Mampu bersepeda roda 3 sejauh 300 cm
3. Mampu menangkap bola dlm ukuran besar
4. Mampu berjungkir balik ke depan (dg bantuan)
5. Mampu lompat dr ketinggian 30 cm
6. Mampu melakukan hop dg kedua kaki
7. Mampu melangkah pd garis lurus
8. Mampu menangkap bola mantul
KARAKTERISTIK ANAK USIA 37-48 BLN Keterampilan motorik halus (fine motor skill):
1. Mampu memperkirakan sebuah lingkaran dlm gambar
2. Mampu memotong kertas
3. Mampu menunjukkan dg jari telunjuk
4. Mampu menyusun 3 kotak menjadi jembatan
5. Mampu membangun 8 kotak menjadi tower
6. Mampu menulis 0 dan +
7. Mampu melepas & mengenakan baju boneka
8. Mampu menuangkan dari kendi tanpa tertumpah
Keterampilan motorik kasar (gross motor skill):
1. Mampu memantulkan & menangkap bola
2. Mampu berlari & berhenti sejauh 300 cm
3. Mampu mengangkat & mendorong mainan gerbong kereta
4. Mampu menendang bola ke target sejauh 25 cm
5. Mampu membawa benda seberat ± 5,3 kg
6. Mampu memantulkan bola scr terkontrol
7. Mampu melompat dg satu kaki sebanyak 4 lompatan
KARAKTERISTIK ANAK USIA 49-60 BLN
Keterampilan motorik halus (fine motor skill):
1. Mampu menalikan tali sepatu
2. Mampu memotong kertas mengikuti garis
3. Mampu menalikan 10 manik-manik
4. Mampu mengkopi gambar X
5. Mampu membuka & meletakkan jepitan baju dg 1 tangan
6. Mampu membangun 5 kotak menjadi jembatan
7. Mampu menuangkan dr berbagai botol tanpa tumpah
8. Mampu menulis namanya
KARAKTERISTIK ANAK USIA 49-60 BLN
Keterampilan motorik kasar (gross motor skill):
1. Mampu melempar bola sejauh 13,2 m putra 7,5 m putri
2. Mampu membawa benda seberat ± 7,2 kg
3. Mampu menendang bola yg menggelinding
4. Mampu berjingkat dg kedua kaki scr bergantian
5. Mampu menaiki sepatu roda
6. Mampu bermain tali
7. Mampu memukul bola yg menggelinding
8. Mampu mengendarai sepeda dg roda pembantu
KARAKTERISTIK ANAK USIA 61-72 BLN
Keterampilan motorik halus (fine motor skill):
1. Mampu melipat kertas menjadi ½ atau ¼
2. Mampu membuat jiplakkan gambar tangan
3. Mampu menggambar bujur sangkar, lingkaran, persegi 4, & segi tiga
4. Mampu membuat potongan-potongan kertas
5. Mampu menggunakan pensil warna scr tepat
6. Mampu membuat benda-benda kecil dr tanah liat
7. Mampu menulis
8. Mampu mengkopi 2 kata pendek
KARAKTERISTIK ANAK USIA 61-72 BLN
MODEL PEMBELAJARAN PENJAS Model mrpk kerangka konseptual yg dipakai sbg pedoman
dlm melakukan kegiatan.
Model pembelajaran adlh kerangka konseptual yg menggambarkan prosedur yg sistematis dlm mengorganisasi pengalaman belajar utk mencapai tujuan pembelajaran.
Fungsi model pembelajaran sbg pedoman bagi para pengajar dlm merencanakan & melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
UNSUR-UNSUR MODEL PEMBELAJARAN 1. SINTAKMATIK: tahap-tahap kegiatan dr
model pembelajaran yg akan digunakan.
2. SISTEM SOSIAL: situasi (suasana) & norma yg berlaku dlm model yg akan digunakan.
3. PRINSIP REAKSI: pola kegiatan yg menggambarkan cara yg seharusnya para pengajar menggunakan aturan permainan yg berlaku pd setiap model.
UNSUR-UNSUR MODEL PEMBELAJARAN 4. SISTEM PENDUKUNG: segala sarana, bahan, & alat
yg diperlukan utk melaksanakan model yg akan digunakan.
5. DAMPAK INSTRUKSIONAL: hasil belajar yg dicapai dg cara mengarahkan siswa pd tujuan yg diharapkan.
6. DAMPAK PENGIRING: hasil belajar yg dihasilkan oleh suatu proses belajar mengajar sbg akibat suasana belajar yg dialami langsung oleh siswa tanpa pengarahan langsung dr pengajar.
FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
1. Ekspektasi guru ttg kemampuan siswa yg akan dikembangkan
2. Keterampilan guru dlm mengelola kelas
3. Jumlah waktu yg dipakai oleh siswa utk melakukan tugas-tugas belajar
4. Kemampuan guru dlm mengambil keputusan pembelajaran
5. Variasi metode mengajar yg dipakai
PRINSIP PEMBELAJARAN PENJAS 1. Pelaksanaan di tempat yg aman
2. Pelaksanaan bermain di lapangan yg lunak (rumput, pasir, matras)
3. Jenis permainan mendorong optimalisasi belahan otak kanan & kiri (gerak & lagu)
4. Jenis permainan melibatkan ekstrimitas kanan & kiri
5. Frekuensi minimal 3 x/minggu
6. Durasi dilakukan selama 10 – 15 menit utk setiap aktivitas permainan
7. Repetisi 2 – 3 jenis permainan per tatap muka
8. Dari yg mudah sulit; sederhana kompleks
KARAKTERISTIK PERMAINAN 1. PERMAINAN TERITORI/INVANSI (territory &
invansion games) ciri-cirinya:
a. Saling menciptakan ruang (kesempatan) utk melakukan serangan & membuat skor
b. Saling menciptakan ruang (peluang) utk mempertahankan daerah (teritori) masing-masing
c. Memiliki sasaran utk menciptakan skor
d. Contoh permainan teritori/invasi: sepakbola, hoki, bolabasket, bolatangan, bolakeranjang, polo air & yg sejenis
Lanjutan … 2. PERMAINAN DG PEMBATAS NET/JARING,
ciri-cirinya:
a. Dimulai dg cara servis kemudian diterima pihak lawan
b. Setiap tim mengembalikan bola ke daerah lawan dg faktor kesulitan yg cukup tinggi
c. Skor diperoleh berdasarkan kesalahan lawan
d. Contoh permainan net: bolavoli, tenis, bulutangkis, tenis meja, & sejenisnya
Lanjutan … 3. PERMAINAN DG MEMUKUL BOLA, ciri-
cirinya:
a. Menciptakan peluang meraih skor dg cara memukul bola ke lapangan terbuka (open space)
b. Pemain bertahan (penjaga) menyusun strategi utk mencegah lawan membuat skor
c. Contoh permainan memukul bola: softball, baseball, keepers, rounders, kasti
Lanjutan … 4. PERMAINAN TARGET, ciri-cirinya:
a. Menciptakan peluang meraih skor dg cara mengarahkan suatu objek kpd sasaran tertentu dg jarak yg telah ditentukan
b. Contoh permainan target: panahan, bowling, golf, bilyard, snooker
GAYA PENGAJARAN DALAM PENJAS Gaya mengajar mrpk seperangkat keputusan yg dibuat utk
mendukung kegiatan mengajar (Mosston, 1972).
Penggunaan gaya mengajar tergantung pd kebutuhan tujuan pembelajaran & kemampuan guru utk membuat keputusan dlm proses pembelajaran
Gaya mengajar tidak dpt digunakan sendiri-sendiri, ttp perlu kombinasi bbrp gaya mengajar
Penggunaan gaya mengajar terkait dg masalah pengelolaan & pengorganisasian kelas, pemanfaatan ruang, sumber belajar, & partisipasi siswa
GAYA PENGAJARAN DALAM PENJAS 1. GAYA PENEMUAN TERBIMBING (guided discovery style)
Fokusnya pd pengembangan kemampuan siswa dlm membuat keputusan yg tepat utk melaksanakan tugas yg sudah dirancang oleh guru dg cara yg tepat/sesuai dg tuntutan tugas
Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya utk memilih jenis keterampilan spesifik & sesuai dg kebutuhannya
Tujuan gaya ini adlh utk menemukan jalan ke luar dr masalah gerak yg berlaku utk suatu kelas
Contoh gaya penemuan terbimbing Guru memberi tugas kpd siswa utk
menghasilkan satu macam solusi utk berbagai rintangan/tantangan yg dihadapi siswa.
Mengajar bolavoli dg balon tiup
Mengajar beladiri dg gobak sodor
2. GAYA PEMECAHAN MASALAH (problem solving style)
Gaya ini mirip dg gaya sblmnya, yg berbeda pd tujuan akhir yaitu: utk menemukan solusi pemecahan masalah gerak yg berbeda-beda sejalan dg beragamnya masalah yg dihadapi.
Siswa diarahkan utk menemukan beberapa penyelesaian utk satu masalah yg dihadapi.
Contohnya: guru memberi tugas kpd siswa berupa pertanyaan yg hrs dijawab dg tindakan yg mrpk jawaban nyata sbg bentuk solusi yg sesuai.
3. GAYA EKSPLORASI (exploration style)
Penekanannya pd pemberian kesempatan kpd siswa agar dpt berpartisipasi scr maksimal, mengembangkan kemampuan atas usahanya sendiri (meminimalkan pengaruh guru), berorientasi pd kebutuhan siswa
Contohnya: guru memberi satu macam tugas kpd siswa agar dpt diselesaikan dg berbagai cara yg efektif & efisien
Siswa dirangsang utk mengembangkan daya kreativitasnya & peran guru relatif berkurang
4. GAYA TIMBAL-BALIK (reciprocal style)
Penekanannya pd pemberian kesempatan kpd siswa agar dpt saling memberikan masukan baik kpd guru maupun temannya
Contohnya: guru memberi tugas dg cara mendemonstrasikan tugas kpd siswa. Siswa sambil melaksanakan tugas hrs segera memberi masukan kpd guru
Formasi siswa berpasangan agar dpt saling berinteraksi dg memberikan umpan balik kpd pasangannya scr langsung
5. GAYA KOMANDO (commando style)
Penekanannya pd kebutuhan guru (teacher centered)
Gaya komando lebih pas utk materi ajar yg baru
Peran guru menjadi utama
6. GAYA PEMBERIAN TUGAS (task style)
Efektif utk PBM senam krn heteroginitas siswa
Dilakukan scr bertahap sesuai dg tingkat kesulitan materi
Peserta didik yg kurang terampil akan dpt mencapai tingkat keterampilan yg diinginkan
Pentahapannya dr yg mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, lambat ke cepat, ringan ke berat
METODE PELAKSANAAN PBM 1. Metode yg dipakai dlm PBM
a. Pemberian tugas
b. Praktik langsung
c. Bermain sambil bernyanyi
d. Menari
e. Senam
f. Latihan jasmani
2. Contoh pelaksanaan PBM
a. Mengarah pd motorik kasar/halus
b. Materi utk pengayaan keterampilan motorik
c. Menganut prinsip PBM
SUSUNAN LATIHAN 1. Latihan Pendahuluan
a. Pemanasan (menaikkan suhu badan)
b. Berjalan, berlari, melompat, bermain singkat
c. Waktu ± 5 menit
2. Latihan Inti
Mrpkn kegiatan inti yg mengarah pd aktivitas jasmani
a. Peregangan
b. Keseimbangan
c. Kekuatan & ketangkasan
d. Jalan, lari, lempar, lompat
e. Waktu ± 10 menit
3. Penutup
a. Penurunan suhu badan
b. Peregangan
c. Menyanyi atau bercerita
d. Waktu ± 5 menit
Catatan:
PBM penjas di TK, mengacu pd tema yg dirancang utk aktivitas pd hari itu sesuai dg KD yg diharapkan
PENILAIAN Penilaian mrpk bagian integral dr PBM penjas
Agar guru dpt menentukan scr benar & tepat ttg pencapaian belajar siswa
Manfaat dr penilaian adlh utk menetapkan nilai, memberikan umpan balik, mendiagnosis kelebihan & kekurangan PBM, melihat kemajuan belajar siswa
Penilaian dpt dilakukan saat proses PBM dan akhir PBM
Penilaian hrs dilakukan scr terus-menerus utk mengetahui kemajuan belajar anak dr waktu ke waktu
TUJUAN PENILAIAN Penilaian bertujuan utk:
1. Memberikan informasi ttg pencapaian belajar siswa
2. Menentukan & memilih strategi PBM berikutnya
3. Mengidentifikasi tingkat kesulitan tugas yg diberikan
4. Membantu melaksanakan strategi/pedekatan PBM yg tepat
5. Mencatat/mendokumentasikan pencapaian hasil belajar siswa
6. Memfasilitasi proses evaluasi thdp aspek-aspek kurikulum sekolah
7. Memberikan makna dr hasil yg telah diraih oleh anak
FUNGSI PENILAIAN 1. Memberikn umpan balik (feedback) sbg sarana utk
memperbaiki & mengembangkan kegiatan
2. Memberikan informasi ttg tingkat keberhasilan pertumbuhan & perkembangan anak sbg sarana utk memperbaiki & meningkatkan bimbingan & motivasi
3. Sbg bahan pertimbangan utk menempatkan anak dlm kegiatan sesuai dg minat & kemampuan anak
4. Sbg bahan masukan bagi pihak terkait yg memerlukan dlm memberikan pembinaan selanjutnya
PRINSIP EVALUASI 1. Menyeluruh, tidak dilakukan scr terpisah dg proses
PBM. Sebab evaluasinya menilai proses perilaku anak selama PBM
2. Berkesinambungan, dilakukan scr terencana, bertahap & kontinyu
3. Berorientasi pd tujuan, dlm menetapkan indikator memakai acuan standar, shg orangtua, pembina dpt menilai hasil kegiatan anak atas dasar indikator yg terwujud dlm perilaku anak
4. Objektif, penilaian dilakukan sesuai dg kriteria yg telah ditetapkan. Unsur prasangka, keinginan, perasaan penilai tak boleh mempengaruhi penilaian
Lanjutan …
5. Mendidik, penilaian dpt dipakai utk membina & mendorong kpd semua anak dlm meningkatkan pertumbuhan & perkembangan anak
6. Kebermaknaan, hasil penilaian hrs memiliki arti, baik bagi orangtua, guru, pembina, & anak maupun pihak lain yg memerlukan
7. Penilaian tidak dlm bentuk angka (kuantitatif), penilaian dlm bentuk naratif thdp indikator penilaian
RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENILAIAN 1. Validitas, artinya kesesuaian dg tujuan &
relevan dg kurikulum & kepentingan anak
2. Objektif, artinya konsistensi thdp aspek-aspek yg dinilai
3. Kriteria jelas, artinya hrs menggambarkan aspek-aspek yg dinilai
4. Tingkat kesulitan, artinya variasi kegiatan, kompleksitas gerakan, & frekuensi kegiatan
ACUAN PENILAIAN 1. Berorientasi pd kepentingan anak, mencakup: kreativitas
& pemahaman; kemampuan memecahkan masalah; partisipasi; kemampuan menilai; kegiatan ekstrakurikuler
2. Berorientasi pd kepentingan kelompok, mencakup: standar/norma kelompok; remidi (koreksi & perbaikan); motivasi; kerjasama
3. Berorientasi pd situasi saat anak bergerak, mencakup: penguasaan materi; keterampilan multilateral, kompleks & terpadu; keterampilan olahraga
JENIS PENILAIAN 1. Penilaian keterampilan bermain, mencakup keterampilan
teknik dasar permainan; pengambilan keputusan; pemecahan masalah
2. Penilaian otentik adlh menilai apa adanya yg dilakukan siswa dlm situasi nyata. Objek penilaian adlh perilaku yg ditampilkan anak berdasarkan indikator yg ditentukan
3. Penilaian portfolio adlh catatan pencapaian belajar anak
Jenisnya portfolio karya & keseluruhan.
Portfolio karya berisi hasil belajar siswa sehari-hari. Portfolio keseluruhan mencerminkan catatan perkembangan belajar anak setiap tahun
INSTRUMEN EVALUASI Instrumen adlh alat yg dipakai utk melakukan evaluasi
Instrumen yg dipakai berdasarkan pd indikator-indikator yg dicapai oleh anak sesuai dg tingkat pertumbuhan & perkembangan anak
Jenis instrumen dlm bentuk pengamatan (observasi) & catatan anekdot
Pengamatan dipakai utk merekam proses & hasil dr aktivitas sehari-hari anak thdp sikap & perilakunya
Catatan anekdot mrpk kumpulan catatan yg bersifat khusus mengenai sikap & perilaku anak, baik yg positif maupun yg negatif
Pencatatan dilakukan setiap hari thdp permasalahan khusus yg terjadi
Catatan anekdot mrpk sumber informasi akurat krn dibuat setiap hari oleh guru
Contohnya:
1. Anak membantu temannya dlm kegiatan tertentu
2. Anak bertengkar dg temannya
3. Anak mengalami kejadian (misal: muntah-muntah, jatuh, terluka, dst.)
CONTOH PENGAMATAN Pengamatan thdp sifat-sifat umum anak:
1. Suasana hati anak (misal: senang, sedih, marah dst)
2. Kemauan anak utk mengambil sesuatu atas keinginannya sendiri
3. Kesetiakawanan dlm bermain
4. Kedisiplinan & taat pd aturan
5. Kejujuran
6. Sopan santun
7. Memperhatikan sifa-sifat yg kurang sehat
8. Tidak mampu mengendalikan emosi ketika sedih atau marah
Lanjutan …
9. Kurang aktif lm mengikuti PBM motorik (diam)
10. Belum dpt melakukan kegiatan scr mandiri
11. Suka bicara sendiri dg kawannya saat guru menjelaskan
12. Malas & tidak mau berusaha saat diberi tugas oleh guru
Kemampuan yg perlu diperhatikan oleh guru:
1. Menggunakan konsep waktu yg sederhana (misal: sekarang, kemarin, besuk atau lusa)
2. Membedakan bermacam-macam rasa, bau, atau suara
3. Melakukan percobaan sederhana
4. Cara memegang alat tulis, cara merangkai, cara bermain tanah liat
FORMAT EVALUASI MOTORIK ANAK USIA > 3 – 4 TH
a N0. Keterampilan Motorik Tk. Keterampilan
1 2 3
1. Meremas kertas
2. Memakai & membuka pakaian & sepatu sendiri
3. Menggambar lingkaran & garis silang, tegak, & datar
4. Menyusun menara dari 4 – 7 balok
5. Mengekspresikan scr motorik tari dg irama sederhana
6. Melempar bola
7. Berjalan dg baik (keseimbangan tubuh semakin baik)
8. Berlari dg baik (keseimbangan tubuh semakin baik)
9. Berlari di tempat
10. Naik turun tangga tanpa berpegangan
11. Melompat dg satu kaki scr bergantian
12. Merayap & merangkak lurus ke depan
13. Melakukan senam dg megikuti contoh
Beri tanda centhang (√) pada angka yg sesuai dg kondisi anak Keterangan: 1 = dapat melakukan sendiri; 2 = perlu bantuan; 3 = perlu bantuan dg paksaan
FORMAT EVALUASI MOTORIK ANAK USIA > 4 – 5 TH
a N0. Keterampilan Motorik Tk. Keterampilan
1 2 3
1. Menempel kertas atau gambar
2. Menyusun puzzle (potongan-potongan gambar)
3. Menjahit sederhana
4. Terampil menggunakan jari tangan (mewarnai dg rapi)
5. Mengisi pola sederhana dg sobekan kertas 7 stempel
6. Mengancingkan kancing baju
7. Menggambar scr bersambung (seperti gunung atau bukit)
8. Menggaris lurus, lengkung, miring
9.
10.
11.
12.
13.