AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM...

144
AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN ANAK YATIM DAN DHUAFA DI PANTI ASUHAN ANAK AN- NAJAH PETUKANGAN SELATAN PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh DARWIS FITRA MAKMUR NIM. 109051000090 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H./2014 M.

Transcript of AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM...

Page 1: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON

VERBAL DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN ANAK

YATIM DAN DHUAFA DI PANTI ASUHAN ANAK AN-

NAJAH PETUKANGAN SELATAN PESANGGRAHAN

JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

DARWIS FITRA MAKMUR

NIM. 109051000090

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H./2014 M.

Page 2: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat

atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Februari 2014

Penulis

Darwis Fitra Makmur

Page 3: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

AKTfVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

DALAM PEMBINAAII KEAGAMAAN ANAK YATIM DAII

DHUAFA DI PAI\TI ASUHAN ANAK AII.NAJAH PETUKAi\GAII

SELATAN PESANGGRAHAN JAKAR'TA SELATA]Y

Skripsi

Diaj ukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Peneliti

Darwis Fitra Makmur

NIM: 109051000090

Dosen Pembimbing

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PEIYYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAII DAI\ ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF I{IDAYATULLAII

JAKARTA

1435H.n014 M.

Wafi Nilamsari. M.Si.

MP: 19710520 199903 2 A02

Page 4: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAI\ NONVERBAL DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN ANAK YATIM DANDHUAX'A DI PAT{TI ASUHAN ANAK AN.NAJAH PETT'KAhIGANSELATAIY PESANGGRAHAII JAKARTA SELATAN telah diujikan dalamsidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta pada 25 Februari 2014. Skripsi ini telah diterima sebagaisalah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I.)pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakart4 25 Februari20l{

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

NIP: 19630515 199203 1006

Anggota,Penguji I Penguji II

NIP: 1971081

Nunung Khairivah. M.ANIP: 19730725 3007012 018 19710816

10520 1999032

Page 5: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

i

ABSTRAK

Darwis Fitra Makmur

Aktivitas Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Pembinaan Keagamaan

Anak Yatim dan Dhuafa di Panti Asuhan Anak An-Najah

Komunikasi merupakan alat untuk berdakwah untuk menyampaikan ide atau

gagasan dan pesan dakwahnya kepada khalayak dengan tujuan agar khalayak

memahami dan mengamalkan ide atau gagasan dan pesan dakwah yang disampaikan.

Komunikasi dalam pendidikan adalah proses komunikasi yang melibatkan banyak

kompenen yang terdiri atas semua kompenen yang ada di lingkungan sekolah seperti

guru, murid, kepala sekolah dan sebagainya. Khususnya dalam proses pembelajaran,

maka pengajar berfungsi sebagai komunikator dan murid sebagai komunikan.

Kemampuan menggunkan komunikasi verbal dan non verbal secara efektif sangat

penting bagi seorang guru dan murid. Dengan adanya komunikan tersebut

memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan pembelajaran dan tingkah

laku untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini adalah pencapaian tujuan untuk

meningkatkan prestasi anak asuh.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk komunikasi verbal

dan non verbal yang dilakukan pengajar dalam pembinaan keagamaan anak yatim

piatu dan dhuafa di Panti Asuhan Anak An-Najah. Adapun teori yang digunakan

dalam komunikasi verbal adalah teori operant conditioning, teori kognitif dan teori

mediating dan bentuk komunikasi non verbal.

Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis

deskriptif. Subjek penelitian yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling

yaitu pengasuh, pengajar, dan empat anak asuh dilihat dari tingkat pendidikan.

Dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan lapangan (observasi),

wawancara, dan dokumentasi di Panti Asuhan Anak An-Najah. Kemudian dengan

teknik analisis data dan teknik keabsahan data.

Bentuk komunikasi verbal yang dilakukan pengasuh dan pengajar dalam

pembinaan keagamaan anak yang diterapkan di Panti Asuhan Anak An-Najah ini

yaitu memberikan wadah untuk share, memberikan teguran dan nasehat, serta

memberikan apresiasi kepada anak asuh yang berprestasi. Bentuk komunikasi non

verbal yang dilakukan pengasuh dan pengajar dalam pembinaan keagamaan anak

yang diterapkan di Panti Asuhan Anak An-Najah ini mengedepankan akhlak dan

keteladanan. Itulah yang membuat anak asuh nyaman dan suka kepada pengajar dan

pengasuhnya, sehingga terdapat kasih sayang yang menimbulkan kedekatan antara

pengasuh dan pengajar dengan anak asuh serta menerapkan kedisiplinan yang

diadakan peraturan dan sanksi bagi yang melanggar.

Page 6: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya.

Sekalipun skripsi yang berjudul “Bentuk Komunikasi Verbal dan Non Verbal

dalam Pembinaan Keagamaan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa di Panti Asuhan Anak

An-Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan” ini masih jauh dari

sempurna, namun ini merupakan suatu usaha yang maksimal, karena dalam proses

penyelesaiannya tidak sedikit kesulitan dan hambatan dalam penyusunan skripsi ini.

Namun berkat pertolongan Allah SWT yang memberikan nikmat-Nya dan

kesungguhan kepada penulis serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak

yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Bapak Dr. Suparto, M. Ed, Pudek I, Bapak Drs. Jumroni, M.Si,

Pudek II dan juga Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, Pudek III.

2. Bapak Rachmat Baihaky, MA, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

dan Ibu Umi Musyarrofah, MA, Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

Page 7: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

iii

3. Ibu Wati Nilamsari, MA, Pembimbing yang selalu memberikan arahannya guna

mencapai hasil skripsi yang lebih baik.

4. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

membantu mempermudah segala urusan dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

5. Pengurus dan Staff di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah yang banyak

membantu peneliti dalam mendapatkan bahan skripsi.

6. Pengurus Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan kemudahan kepada peneliti dan memberikan tempat yang nyaman

bagi peneliti demi kelancaran skripsi ini.

7. Bapak M. Ansor sebagai pengasuh dan Bapak M. Guntur sebagai pengajar Panti

Asuhan Anak An-Najah serta adik-adik asuh di Panti yaitu Fauzan, Katrin, Arya

dan Qona’ah yang telah meluangkan waktu untuk peneliti dalam membantu dan

menyelesaikan skripsi ini.

8. Orang tua, ayahanda dan ibunda, No’om Rinan dan Kholillah, serta kakak-kakak

Omah Maria, Ida Wati, Sakillah, Sukiyanti Indayani, dan Yohani Anggia Sari

yang telah memberikan dukungannya, tanpa dukungan dan doa dari kalian

peneliti bukanlah apa-apa.

9. Abang Jaka Lelana, SE yang telah memberikan doa, bantuan dan dukungannya

selama ini.

10. Revina Septhiani, Kekasih merangkap sebagai sahabat, teman cerita, yang selalu

mendoakan dan mengantarkan peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat, Ahmad Zaky, Priyan Arga, Hasbul dan Abdullah yang

memberikan banyak motivasi kepada peneliti.

Page 8: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

iv

12. Teman-teman seperjuangan KPI C 2009 yang memberikan dukungannya kepada

peneliti.

13. Teman-teman futsal dakwah, kawan-kawan KKN Dedication dan kawan-kawan

lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu per satu.

Akhir kata, peneliti mohon maaf jika dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kesalahan dan kekurangan. Namun, peneliti berharap saran serta kritik dalam

rangka perbaikan perbaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Februari 2014

Darwis Fitra Makmur

Page 9: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………......………………………………………….. ii

DAFTAR ISI………………..……………………………………………….……… v

DAFTAR TABEL………………………………...……………………………….. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..…………………………………………………. 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah……………..…………………. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………..…………………… 9

D. Metodolgi Penelitian…………..…………..…………………… 10

1. Pendekatan Penelitian………..……..……………………… 10

2. Subjek dan Objek Penelitian………..…..………………….. 11

3. Lokasi dan Waktu Penelitian………..…………..…………. 14

4. Teknik Pengumpulan Data……………………………….... 14

5. Teknik Analisis Data……..………………………………… 16

6. Teknik Keabsahan Data…………………………………….. 16

E. Tinjauan Pustaka……………………………..…………………. 17

F. Sistematika Penulisan………………………………………..…. 19

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Aktivitas…………………………………………… 23

B. Ruang Lingkup Komunikasi

1. Definisi Komunikasi………………………………….……. 24

2. Unsur-unsur Komunikasi………………………………….. 27

3. Fungsi Komunikasi………………………………………… 30

4. Tujuan Komunikasi………………………………………… 30

C. Bentuk-bentuk Komunikasi

1. Komunikasi Verbal…….....………………………………… 31

a. Teori Operant conditioning……..………………………. 32

b. Teori Kognitif………………….……………………….. 32

c. Teori Mediating (Penengah)…….……………………… 33

2. Komunikasi Non Verbal………...…………………….……. 35

D. Pembinaan Keagamaan

1. Pengertian Pembinaan Keagamaan..……………………….. 39

2. Tujuan Pembinaan Keagamaan…….………………………. 40

3. Metode Pembinaan Keagamaan……..……………………... 42

Page 10: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

vi

E. Anak Yatim dan Dhuafa

1. Pengertian Anak……………….…………………………… 44

2. Pengertian Yatim……..………….…………………………. 45

3. Pengertian Dhuafa………………..………………………… 46

a. Ruang Lingkup Kaum Dhuafa.………………………… 47

b. Langkah-langkah Membantu Pengembangan Kaum

Dhu’afa…………………..…….……………………….. 48

F. Panti Sosial Asuhan Anak

1. Pengertian Panti Sosial Asuhan Anak………………...……. 50

2. Sifat-Sifat Pelayanan Panti Asuhan…………………..……. 50

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN ANAK AN-NAJAH

A. Sejarah Berdirinya PAA ANNAJAH……...………………….... 54

B. Visi, Misi dan Tujuan PAA ANNAJAH……...………………... 56

C. Struktur Organisasi PAA ANNAJAH …………………....……. 57

D. Program-program Kegiatan PAA ANNAJAH.…………..…….. 58

E. Proses Perekrutan dan Persyaratan Anak Asuh…..…………….. 59

F. Sumber dan Penggunaan Dana Panti Asuhan…...……………… 60

G. Sarana dan Pra-Sarana yang dimiliki Panti Asuhan…...……….. 60

H. Pelayanan Pengasuhan Anak Asuh……………………...……… 61

I. Pembinaan Keagamaan di Panti Asuhan………………..…….... 63

J. Keadaan Anak Asuh di Panti Asuhan…………………………. 66

BAB IV TEMUAN HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Komunikasi Verbal Dalam Pembinaan Keagamaan Anak

Yatim Piatu Dan Dhuafa ……………………………………..… 70

B. Bentuk Komunikasi Non Verbal Dalam Pembinaan Keagamaan

Anak Yatim Piatu Dan Dhuafa………………………….……… 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………..…………..... 87

B. Saran…………………………………..……………………...… 89

DAFTAR PUSTAKA……………………..……………………….. 90

LAMPIRAN

Page 11: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

vii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Kerangka Sampe Penelitian.…………...…………………………… 13

2. Tabel 2 Jumlah Anak Asuh PAA An-Najah…………………………..…….. 67

3. Tabel 3 Keadaan Anak Asuh PAA An-Najah Menurut Usia………….……. 67

4. Tabel 4 Keadaan Anak Asuh Menurut Tingkat Pendidikan.………………... 68

5. Tabel 5 Keadaan Anak Asuh PAA An-Najah Menurut Status...……………. 69

Page 12: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia yang hidup dalam masyarakat tidak akan pernah lepas

dari komunikasi. Komunikasi merupakan proses aktivitas dasar manusia.

Komunikasi dapat terjadi apabila ada komunikator (orang yang menyampaikan

pesan atau informasi) dan komunikan (orang yang menerima pesan).

Komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian atau pengiriman pesan

yang berupa pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) untuk

memberitahu guna mengubah sikap, pendapat dan perilaku baik secara langsung

atau tidak, dan yang terpenting dalam proses penyampaian pesan itu harus jelas,

agar tidak terjadi salah paham. Adapun perasaan bisa keyakinan, keraguan,

kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan lain-lain yang timbul dari hati.1

Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena dengan

berkomunikasi seorang anak bisa mencurahkan isi hatinya begitu juga dengan

orang tua bisa memberikan kasih sayang. Dengan komunikasi manusia mencoba

mengekspresikan keinginannya dan dengan komunikasi pula manusia

melaksanakan kewajibannya. Itulah sebabnya Wilbur Schraam yang dikutip oleh

Toto Asmara dalam bukunya Komunikasi Dakwah, memberikan predikat kepada

1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 205), cet. Ke-19, h. 11

Page 13: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

2

manusia sebagai The communication Animal, artinya tanpa komunikasi manusia

akan jatuh derajatnya pada tingkat yang rendah.2

Komunikasi dalam pendidikan adalah proses komunikasi yang

melibatkan banyak komponen yang terdiri atas semua komponen yang ada di

lingkungan sekolah seperti guru, murid, kepala sekolah dan sebagainya.

Khususnya dalam proses pembelajaran, maka pengajar berfungsi sebagai

komunikator dan murid sebagai komunikan.

Perlu disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam

kehidupan bersosialisasi, bahkan pada bidang pendidikan. Seorang guru harus

dibekali ilmu komunikasi agar apa yang disampaikannya dapat menjadi efektif

dan siswa dapat memahami pelajaran dengan mudah. Telah disepakati, bahwa

fungsi komunikasi adalah menyampaikan informasi, mendidik, menghibur dan

mempengaruhi. Dalam komunikasi istilah pendidikan dan pengajaran adalah dua

komponen yang saling melibatkan antara pengajar sebagai komunikator dan

pelajar sebagai komunikan.3

Berkomunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non verbal.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau

kata-kata baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan.4

Sedangkan komunikasi non verbal adalah penciptaan pesan melalui gerak tubuh,

2 Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), cet. Ke-2, h. 6

3 Fitriani, Bentuk Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Dalam Membantu Pembelajaran

Agama di SDI Al-Izhar Pondok Labu, (Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 3 4 Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), h. 63.

Page 14: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

3

sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka dan

sentuhan.5

Kemampuan menggunakan komunikasi verbal dan non verbal secara

efektif sangat penting bagi seorang guru dan murid. Dengan adanya komunikasi

tersebut memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan pembelajaran

dan tingkah laku untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini adalah pencapaian tujuan

untuk meningkatkan prestasi.

Komunikasi merupakan proses penyampaian seseorang berupa gagasan

atau pesan-pesan kepada orang lain. Jelas bahwa komunikasi melibatkan

sejumlah orang, di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi,

yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang

dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human

communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau social

communication.6

Komunikasi dalam proses pembinaan di lembaga sosial yang dilakukan

oleh pengajar kepada anak asuhnya. Termasuk ke dalam komunikasi kelompok

karena komunikasi ini dilakukan dari tiga atau lebih individu dalam situasi tatap

muka. Dilihat dari segi tujuan, komunikasi di lembaga sosial adalah mentransfer

dan meningkatkan pengetahuan anak termasuk juga pengetahuan agama Islam.

Dari pernyataan di atas terlihat jelas bahwa komunikasi itu dapat

dijadikan alat dalam pembinaan keagamaan anak-anak yang berbentuk verbal

5 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),

h. 97 6 S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), Cet. Ke-9

Page 15: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

4

dan non verbal, khususnya bagi anak yatim dan dhuafa dalam kegiatan sehari-

harinya di panti asuhan.

Menurut Soerjono Sukanto, keadaan kaya dan miskin secara

berdampingan tidak merupakan masalah sosial sampai saatnya perdagangan

berkembang dengan pesat dan timbulnya nilai-nilai sosial yang baru. Dengan

berkembangnya perdagangan keseluruh dunia dan ditetapkannya taraf kehidupan

tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat, kemiskinan muncul sebagai

masalah sosial.7

Soerjono Sukanto menyatakan kemiskinan terjadi karena tidak adanya

pembagian kekayaan yang merata. Hal ini bisa dilihat di kota-kota besar di

Indonesia seperti Jakarta, seseorang dianggap miskin karena tidak memiliki

radio, televisi, dan mobil. Kecenderungan yang semakin tidak merata tersebut

dalam pendistribustian pendapatan, akan semakin luas pula terjadinya

kemiskinan dan kesenjangan sosial, sehingga lama kelamaan benda-benda

sekunder tersebut dijadikan ukuran bagi keadaan sosial-ekonomi seseorang, yaitu

apakah dia miskin atau kaya.8

Orang tua (keluarga) memegang peranan penting dalam pengasuhan anak

agar anak mendapat perhatian dan terpenuhinya hak-hak anak sehingga terhindar

dari keterlantaran. Keterlantaran pada anak bukan saja berdampak pada

7 Sukanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003),

cet ke-35. h. 364 8 Sukanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, h.366

Page 16: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

5

keberadaan anak itu sendiri tetapi juga terkait dengan masa depan bagsa dan

dampak sosial yang ditimbulkannya.9

Keluarga sebagai unit terkecil dalam tatanan masyarakat merupakan

unsur penentu pertama dan utama keberhasilan pembinaan anak sebagai generasi

penerus cita-cita perjuangan bangsa. Posisi strategis ini hanya dapat diwujudkan

apabila keluarga mampu melaksanakan fungsi dan perannya secara serasi dalam

kehidupan keluarga dan sebagai unsur yang aktif partisipasi dalam usaha

pembinaan lingkungan sosial yang tentram dan sejahtera.

Seorang anak sangat mendambakan perhatian dan sentuhan kasih sayang

dari orang tuanya dan mendapat kehidupan yang layak bagi mereka. Akan tetapi,

ketika salah satu dari mereka (orang tua) anak terutama seorang ayah meninggal,

maka si anak merasa ada sesuatu yang kurang dan merasa kehilangan seorang

sosok bapak yang menjadi figuran dan teladan baginya.

Apa lagi jika kedua orang tuanya meninggal, maka ia akan merasa

kesepian dan hidup sebatang kara tanpa adanya lagi perhatian dan kasih sayang

dari orang tuanya, serta mereka tidak akan lagi mendapat kehidupan yang layak

bagi mereka yang harus kita penuhi. Maka disini anak mempunyai hak adalah

mendapatkan nama yang bagus dan baik mendapatkan pendidikan, pembiayaan

serta pemenuhan kebutuhan dan dinikahkannya.

9 Modul Pelayanan Sosial Anak Terlantar Luar Panti Melalui Penguatan Ekonomi Keluarga

Dalam Bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE, 2011).

Page 17: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

6

Dengan demikian jelas bahwa letak persoalan bukan pada korban yakni

pada kaum dhuafa dan anak yatim melainkan sistem sosial dan budaya yang

membawa akibat pada kemiskinan terjadi pada kebijakan-kebijakan pemerintah

tidak memihak pada kaum dhuafa.10

Anak-anak dhuafa dan anak yatim yang ada di Indonesia merupakan

bagian dari komponen masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban yang

sama dengan komponen masyarakat yang lainnya yang tidak boleh

termarjinalkan, karena hal tersebut merupakan tindakan dokumentasi masalah

yang timbul seputar anak-anak kaum dhuafa dan anak yatim yang merupakan

tanggung jawab kita bersama sebagai sesama makhluk sosial terlebih lagi Negara

sebagai institusi yang mengatur hubungan manusia yang satu dengan yang

lainnya dalam konteks hidup bernegara dan bermasyarakat.

Anak yatim dan dhuafa merupakan permasalahan yang terkait dengan

keberadaan masa depan anak secara umum sebagai penerus generasi bangsa.

Oleh karena itu penanganan anak yatim dan dhuafa (terlantar) menjadi tanggung

jawab bersama agar di dapatkan upaya yang lebih efektif dan optimal. Anak

yatim and dhuafa merupakan masalah sosial yang banyak ditemukan di

masyarakat.11

Panti asuhan adalah sebagai salah satu sarana yang sangat efektif dalam

menjawab permasalahan yang terjadi dalam proses berkomunikasi, karena

10

Abul Laits Assamrqondi, H. Salim Bahreis, Tanbihul Ghofilin, (Jakarta: Sa‟diyah Putra,

1984), Jilid 2, h. 543. 11

Modul Pelayanan Sosial Anak Terlantar Dalam Panti (PSBR, 2010)

Page 18: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

7

melalui komunikasi di panti asuhan dapat mengetahui bagaimana proses

komunikasi verbal dan non verbal dari pengajar kepada anak asuh yang dapat

berguna untuk anak-anak yang ada di panti.

Panti asuhan sebagai tempat tinggal bagi anak-anak yang kurang mampu

dan terlantar serta yatim sebagai tempat bimbingan. Panti asuhan juga bergerak

dalam pembinaan dan melahirkan sumber daya manusia yang baik dan

berkualitas dengan sifat-sifat pelayanan yang ada di panti asuhan.

Maka dengan adanya panti asuhan disini sangat membantu mereka dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi di dalam kehidupan ini

sehingga mereka dapat menjalani hidup yang tidak dibedakan dengan anak-anak

yang taraf ekonominya lebih baik dan yang masih punya orang tua.12

Panti Asuhan anak “ANNAJAH” adalah suatu panti sosial yang

menampung anak-anak yatim, orang duafa dan anak-anak yang orang tuanya

sakit sakitan, di panti ini anak-anak dibina dan belajar hingga tamat SMA. Panti

Sosial Asuhan Anak Annajah terletak di Jalan Kemajuan No. 10 Petukangan

Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Panti sosial Asuhan Anak An-Najah sebagai lembaga sosial yang

membantu anak-anak fakir miskin dan yatim, sarana dan prasarana yang dimiliki

panti asuhan tersebut sangat menunjang dalam terbentuknya komunikasi verbal

dan non verbal.

12

Depsos RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengentasan Anak Terlantar

Melalui Panti Asuhan Anak, (Jakarta: Binkesos, 1989), h. 3

Page 19: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

8

Panti sosial Asuhan Anak An-Najah merupakan salah satu lembaga sosial

masyarakat yang berada di wilayah Petukangan Selatan yang peduli terhadap

nasib anak-anak kurang mampu, dan anak yatim. Panti ini juga sudah memiliki

cirri-ciri panti sosial pada umumnya yaitu adanya visi, misi lembaga, program,

pengurus, serta klien yang ditangani, kemudian sarana dan prasarana yang

mendukung terjadinya komunikasi di panti ini dirasakan cukup.13

Berkaitan dengan hal tersebut, akhirnya peneliti berkesimpulan dan

merasa perlu membahas mengenai aktivitas komunikasi verbal dan non verbal

pengasuh di Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah Petukangan Selatan Pesanggarahan

Jakarta Selatan. Khususnya terhadap anak yatim dan dhuafa yang mengikuti

pembinaan keagamaan. Maka untuk menjawab semua persoalan tersebut peneliti

mengambil judul: “Aktivitas Komunikasi Verbal dan Non Verbal Dalam

Pembinaan Keagamaan Anak Yatim dan Dhuafa Di Panti Asuhan Anak An-

Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus antara masalah yang

dikemukakan dengan pembahasan dan analisis, maka perlu diberikan

pembatasan masalah yang akan diteliti. Maka penelitian ini dibatasi pada

13

Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah), Jakarta,

10 Oktober 2013

Page 20: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

9

aktivitas komunikasi verbal dan non verbal dalam pembinaan keagamaan

anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Anak Petukangan Selatan

Pesanggrahan Jakarta Selatan.

2. Perumusan Masalah

Agar dalam pembatasannya lebih terarah dan terfokus, maka peneliti

perlu membuat perumusan masalah, yang tersusun dalam kerangka

pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana aktivitas komunikasi verbal yang dilakukan pengajar dalam

pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Anak

An-Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan ?

b. Bagaimana aktivitas komunikasi non verbal yang dilakukan pengajar

dalam pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan

Anak An-Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui aktivitas komunikasi verbal yang dilakukan pengajar

dalam pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan

Anak An-Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

b. Untuk mengetahui aktivitas komunikasi non verbal yang dilakukan

pengajar dalam pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa di Panti

Asuhan Anak An-Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta

Selatan.

Page 21: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

10

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan khazanah

keilmuan tentang aktivitas komunikasi verbal dan non verbal pengajar

dalam pembinaan keagamaan. Di samping itu, penelitian ini juga

diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menemukan dan

mengembangkan teori-teori tentang komunikasi.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi contoh panti

asuhan atau lembaga swasta lainnya dengan melihat dan

mengaplikasikan komunikasi verbal dan non verbal yang baik untuk

pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu

metode penelitian yang dihasilkan dari suatu data-data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, dan merupakan suatu penelitian ilmiah. Bogdan dan Taylor

yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan metodologi kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 14

14

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualtatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2009), cet. ke-26, h. 4

Page 22: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

11

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti berupaya untuk

menghimpun data, mengolah data dan menganalisis data dengan tujuan

dapat memperoleh gambaran atau informasi yang luas dan mendalam

tentang aktivitas komunikasi verbal dan non verbal yang menjadi objek

penelitian.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan

informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan

(purpossive sampling).15

Dalam menentukan subjek penelitian ini, peneliti

memilih subyek penelitian yang menurut peneliti dapat memberikan data

yang dibutuhkan.

Adapun subjek utama penelitian ini adalah Panti Asuhan Anak An-

Najah yang meliputi pengasuh panti yaitu M. Ansor dan pengajar

Muhammad Guntur. Pemilihan subyek ini dilakukan karena mereka

memiliki perhatian, pengetahuan serta perannya dalam pembinaan

keagamaan anak yatim dan dhuafa. Sedangkan subyek pendukung dalam

penelitian ini adalah anak asuh atau anak yatim dan dhuafa yang berada di

Panti Asuhan Anak An-Najah. Jumlah anak asuh yang berada di Panti

Asuhan Anak An-Najah berjumlah 25 orang.

Dengan menggunakan purposive sampling, hal ini dilakukan

berdasarkan kategori usia dan pendidikan. Di dapat 25 orang berdasarkan

kategori usia (9-19 tahun) dan pendidikan (SD, SMP, SMA, Kuliah). Dari

15

Ibid. , h. 5.

Page 23: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

12

sinilah peneliti memilih empat orang anak asuh yang terdiri dari satu orang

berumur 9 tahun, pendidikan SD. Satu orang berumur 15 tahun, pendidikan

SMP. Satu orang berumur 18 tahun, pendidikan SMA dan satu orang

berumur 19 tahun, pendidikan kuliah semester 3.

Pemilihan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui bagaimanakah

aktivitas komunikasi yang dilakukan antar pendidikan yaitu SD, SMP ,SMA

dan Perguruan Tinggi . Sedangkan untuk objek penelitian ini adalah aktivitas

komunikasi verbal dan non verbal pengasuh dalam pembinaan keagamaan

anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Anak An-Najah.16

Tabel berikut ini merinci tentang subyek pendidikan :

16

Wawancara Pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta,

12 September 2013.

Page 24: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

13

Tabel 1

Kerangka Sampel Penelitian

No. Jenis Data Subjek Penelitian Nama Subjek Kedudukan Data yang dicari

1. Primer

Utama

Panti Asuhan Anak An-Najah 1. M. Ansor

2. Muhammad

Guntur

Pengasuh panti

asuhan anak

annajah

Pengajar panti

asuhan anak

annajah

Aktivitas komunikasi anak-anak

asuh dalam pembinaan keagamaan

yang didapat di Panti Asuhan

Anak An-Najah.

2.

Primer

Pendukung

Anak Asuh Panti Asuhan

Anak An-Najah

1. Fauzan

2. Katrin

3. M. Arya

4. Qona‟ah

SD

SMP

SMA

Kuliah

Cara pengasuh dan pengajar

memberikan pembelajaran dalam

pembinaan keagamaan dan

dampak kepada masing-masing

anak asuh di Panti Asuhan Anak

An-Najah.

Page 25: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

14

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Panti Asuhan Anak An-Najah, yang

beralamat di Jalan Kemajuan No. 10 Petukangan Selatan Pesanggrahan

Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi Petukangan didasarkan pada 4 D dalam

penelitian, yaitu data, date, daya dan dana.17

Pertama, data atau informasi mudah untuk didapatkan karena sudah

mempunyai link dan izin dari panti asuhan tersebut. Selanjutnya date atau

waktu penelitian yang tersedia sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.

Ketiga, daya yang ditempuh tidak terlalu jauh dan ini memudahkan peneliti

untuk melakukan penelitian. Keempat, dana yang dibutuhkan untuk

penelitian tidak terlalu besar karena jangkauan tempat yang mudah dicapai

sehingga memberikan keringanan bagi peneliti. Adapun waktu penelitian

berlangsung kurang lebih selama empat bulan dari bulan September 2013

sampai Januari 2014.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi berarti pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

terhadap fenomena yang diselidiki. 18

Observasi yang dilakukan oleh

peneliti adalah observasi partisipan yaitu peneliti melakukan

pengamatan langsung terhadap objek pembinaan keagamaan anak yatim

17

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Press, 2006),

cet ke-1. h. 123. 18

Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset, 1992), cet ke-2, h. 129.

Page 26: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

15

dan dhuafa dan terlibat langsung mengikuti salah satu acara

muhadhoroh di Panti Asuhan Anak An-Najah.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Berbentuk tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

langsung. Pewawancara disebut interviewer yaitu yang mengajukan

pertanyaan, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewe

yang memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.19

Dalam hal ini

peneliti melakukan wawancara dengan pengasuh di Panti Asuhan Anak

An-Najah yaitu M. Ansor dan pengajar Panti Asuhan Anak An-Najah

Muhammad Guntur.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara

agar pertanyaannya terarah. Adapun pertanyaan dalam wawancara yang

dilakukan yaitu terkait program pembinaan keagamaan anak yatim dan

dhuafa yang diterapkan pengasuh termasuk didalamnya tentang aktivitas

komunikasi verbal dan non verbal.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen. Ini dilakukan untuk memperoleh data-data

mengenai hal yang akan diteliti, dan juga yang berhubungan dengan

objek penelitian. Adapun dokumen yang peneliti peroleh yaitu dari buku

19

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),

h. 186.

Page 27: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

16

bacaan tentang anak yatim dan dhuafa, profil Panti Asuhan Anak An-

Najah, dan foto-foto terkait anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan

Anak An-Najah.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah di baca dan diinterpretasikan. Dalam menganalisa data,

peneliti mengolah data dari hasil observasi dan wawancara, data tersebut

disusun dan dikategorikan berdasarkan hasil wawancara, dokumen maupun

laporan, yang kemudian dideskripsikan ke dalam bentuk bahasa yang mudah

dipahami.20

Teknik analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Tahap pertama adalah reduksi data, peneliti mencoba memilah data

yang relevan dengan aktivitas komunikasi verbal dan non verbal dalam

pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa.

b. Tahap kedua adalah penyajian data, setelah data mengenai aktivitas

komunikasi verbal dan non verbal dalam pembinaan keagamaan anak

yatim dan dhuafa diperoleh, maka data tersebut di susun dan disajikan

dalam bentuk narasi, visual gambar, tabel dan sebagainya.

c. Tahap ketiga adalah penyimpulan atas apa yang disajikan.

6. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting dalam sebuah penelitian

kualitatif. Untuk menentukan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

20

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1998), cet ke-2, h. 78.

Page 28: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

17

Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.

Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan, keteralihan,

kebergantungan, dan kepastian.21

Adapun kredibilitas dilakukan dengan

menggunakan teknik triangulasi, hal ini dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,

misalnya untuk mengetahui perasaan anak yatim dan dhuafa setelah

mengikuti program yang ada di Panti Asuhan Anak An-Najah dengan

cara sharing atau menanyakan langsung pada anak yatim dan dhu‟afa.

b. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan pendapat atau

pandangan orang lain, misalnya peneliti membandingkan jawaban yang

diberikan pengasuh panti asuhan anak An-Najah dengan jawaban yang

diberikan oleh ketua panti asuhan anak annajah.

c. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang berkaitan

dengan pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum peneliti mengadakan penelitian ini lebih lanjut kemudian

menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis

tempuh adalah dengan mengadakan tinjauan pustaka terlebih dahulu melalui

beberapa hasil penelitian yang membahas tentang bentuk komunikasi. Maksud

tinjauan pustaka ini, disamping untuk memperoleh informasi mengenai penelitian

21

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosadakarya,

2007), h. 324

Page 29: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

18

yang topiknya sejenis juga untuk mengetahui bahwa apa yang penulis teliti

berbeda dengan penelitian terdahulu.

Dari beberapa hasil penelitian yang ditemukan diantaranya adalah karya

Bisyrul Hafi Al-Khairi Nurjamilah jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012

dengan judul Bentuk Komunikasi Verbal dan non Verbal guru Di Pondok

Pesantren Miftahul Ulum Gandaria Jakarta Selatan. Skripsi tersebut membahas

tentang komunikasi verbal dan non verbal yang diaplikasikan guru dalam

meningkatkan prestasi belajar santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum

Gandaria Jakarta Selatan. Teori komunikasi verbal yang digunakan guru adalah

teori operant conditioning dan teori penengah, sedangkan komunikasi non verbal

yang dilakukan adalah membudayakan senyum.

Selanjutnya karya Maghfiroh jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012

dengan judul Bentuk Komunikasi Pengasuh dalam Membangun Potensi Diri

Santri Yatim di Pondok Pesantren As-Syafi‟iyah. Skripsi tersebut membahas

tentang program pesantren yang disediakan untuk menambah pemahaman para

santri terhadap ilmu agama Islam. Diantaranya halaqoh, musyawarah,

muhadatsah, muhadarah dan pendidikan lainnya seperti keterampilan, rekreasi,

dan bimbingan konseling. Bentuk komunikasi yang dilakukan di Pesantren

khusus yatim As-syafi‟iyah adalah bentuk komunikasi antar pribadi, komunikasi

kelompok dan komunikasi instruksional.

Page 30: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

19

Kemudian hasil penelitian karya Fitriani, jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2011 dengan judul “Bentuk komunikasi Antara Guru Agama dan

Orangtua Dalam Membantu Pembelajaran Agama Di SDI Al-Izhar Pondok Labu.

Skripsi tersebut membahas tentang bentuk komunikasi yang dilakukan antara

guru dan orang tua murid dalam meningkatkan pembelajaran agama di SDI Al-

Izhar Pondok Labu sudah tercipta dengan cukup baik, terbukti dengan banyaknya

murid-murid yang menerapkan nilai-nilai aqidah, syari‟at dan akhlak dengan

menggunakan teori Harold Lasswell bahwa komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek.

Adapun pada penelitian ini membahas tentang aktivitas komunikasi

verbal dan non verbal dalam pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa di

Panti Asuhan Anak An-Najah.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri dari

sub bab. Lima bab tersebut disusun secara berurutan guna menjelaskan isi skripsi

dengan lebih jelas, sistematis dan mendetail. Berikut gambaran mengenai

penyususnan bab dalam skripsi ini:

Page 31: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

20

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri atas latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Berisi tentang: Pertama pengertian aktivitas, ruang lingkup

komunikasi yang terdiri dari definisi komunikasi, unsur-unsur

komunikasi, fungsi komunikasi, tujuan komunikasi, kedua sifat

komunikasi yang terdiri dari komunikasi verbal dan

komunikasi non verbal, ketiga pembinaan keagamaan yang

terdiri dari pengertian pembinaan keagamaan, tujuan

pembinaan keagamaan, metode pembinaan keagamaan,

keempat anak yatim dan dhuafa yang terdiri dari pengertian

anak, pengertian yatim dan dhuafa yang terdiri dari pengertian

dhuafa, ruang lingkup kaum dhuafa, langkah-langkah

membantu pengembangan kaum dhuafa, kelima panti sosial

asuhan anak yang terdiri dari pengertian Panti Sosial Asuhan

Anak dan sifat-sifat pelayanan panti asuhan anak.

Page 32: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

21

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN ANAK AN-

NAJAH

Bab ini memuat tentang profil Panti Asuhan Anak An-Najah

yang terdiri dari Sejarah berdirinya Panti Asuhan Anak AN-

Najah, Visi, Misi dan Tujuan Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah,

Struktur Kepengurusan Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah,

Program-program Kegiatan Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah,

Proses Perekrutan dan Persyaratan Anak Asuh, Sumber dan

Penggunaan Dana Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah, Sarana dan

Pra-Sarana yang dimiliki Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah,

Pelayanan di Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah, dan Keadaan

Anak Asuh di Panti Asuhan Anak An-Najah (Periode 2013-

2014)

BAB IV ANALISIS DATA

Berisi tentang program yang diterapkan pengasuh dalam

pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa, aktivitas

komunikasi verbal dan non verbal dalam pembinaan

keagamaan anak yatim dan dhuafa dan aktivitas komunikasi

yang paling efektif dalam pembinaan keagamaan anak yatim

dan dhuafa di Panti Asuhan Anak An-Najah Petukangan

Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Page 33: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

22

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran-saran berkaitan dengan aktivitas

komunikasi verbal dan non verbal dalam pembinaan

keagamaan anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Anak An-

Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Page 34: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

23

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Aktivitas

Aktivitas menurut kamus besar Indonesia adalah keaktifan, kegiatan-

kegiatan, kesibukan, atau bisa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja

yang dilaksanakan tiap bagian dalam tiap suatu organisasi atau lembaga. Atau

dapat diartikan sebagai segala bentuk keaktifan dan kegiatan.1

Sedangkan menurut kamus besar Ilmu pengetahuan aktivitas berasal dari

kata activity yang berarti aktivitas, bertindak, yaitu tindakan pada diri setiap

eksistensi atau makhluk yang membuat atau menghasilkan sesuatu dengan

aktivitasnya, ini menandai bahwa hubungan khusus antara manusia dengan

dunia.

Ada dua jenis aktivitas: eksternal dan internal, (eksternal, jika operasi

manusia terhadap objek-objek yang menggunakan lengan, tangan, jari-jari dan

kaki) maka pada internal menggunakan tindakan mental dalam bentuk

gambaran-gambaran dinamis. Aktivitas internal merencanakan eksternal.2

Menurut ilmu sosiologi, aktivitas diartikan segala bentuk kegiatan yang ada

di masyarakat seperti gotong-royong atau kerja bakti yang disebut sebagai

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2002) 2 Ave M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara PKN, 1997) Cet.ke-7, h.25

Page 35: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

24

aktivitas-aktivitas sosial, baik yang berdasarkan hubungan tetangga ataupun

hubungan kekerabatan.3

Seseorang yang ingin mendalami ilmu agama dan ingin membangun atau

berinteraksi dengan masyarakat yang Isami misalnya, tentu ia harus melakukan

aktivitas yang membantu tercapainya keinginan tersebut. Seperti membaca buku-

buku keagamaan, mengikuti pengajian-pengajian atau melakukan diskusi-diskusi

tentang keagamaan dan kemasyarakatan.

B. Ruang Lingkup Komunikasi

1. Definisi Komunikasi

Komunikasi menurut bahasa atau etimologi dalam “Ensiklopedi

Umum” diartikan dengan “Perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam

buku komunikasi berasal dari perkataan Latin, yaitu:

a. Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun memberitahukan.

b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-mana.

c. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat

mayoritas.

d. Communico, yang berarti membuat sama.

e. Demikian juga Communication berasal dari kata latin Communicatio

yang juga bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama

disini maksudnya makna.

3 Sojogyo dan Pujiwati Sajogyo, Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan, (Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, 1999).

Page 36: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

25

Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberi pengertian

bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang

atau bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi

pesan dengan orang yang menerima pesan.4

Sedangkan secara termionolog, komunikasi berarti proses

penyampaian pesan suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.5

Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di

mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat

dalam komunikasi itu adalah manusia.6

Jadi peneliti menyimpulkan komunikasi adalah proses penyampaian

suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk

mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan,

maupun tak langsung melalui media.

Wilbur Schram mengatakan bahwa komunikasi sebagai proses

berbagai (sharing process), Schram menguraikan demikian: komunikasi

berasal dari kata (bahasa Latin) communis yang berarti umum (common)

atau bersama. Dari uraian Schram itu dapat disimpulkan bahwa sebuah

komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan

4 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007), h. 19

5 T.A Latief Rosyidy, Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, (Medan: 1985), h. 48

6 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 4

Page 37: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

26

kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source) dengan

penerima (audience receiver) nya.7

Sementara Harold Lasswell, seorang Profesor di Universitas Yale

Amerika Serikat, merumuskan bahwa komunikasi itu merupakan jawaban

terhadap Who says what in which channel to whom with what effect (siapa

berkata apa dengan media apa kepada siapa dan dampaknya apa). Jadi

menurut Harold Lasswell, ada lima unsur yang harus ada agar komunikasi

berjalan lancer, yakni8:

a. Who (siapa) yang disebut juga komunikator / sender (pengirim pesan)

b. What (apa) yang disebut message / pesan

c. Whom (kepada siapa) yang disebut komunikan / receiver (penerima

pesan).

d. Channel (media)

e. Effect (dampak komunikasi)

Berbeda dengan Lasswell, Steven justru mengajukan sebuah definisi

yang lebih luas bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu organisme

memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli, apakah itu berasal dari

seseorang atau lingkungan sekitarnya. Misalnya seorang berlindung pada

suatu tempat karena diserang badai, atau kedipan mata seseorang sebagai

reaksi terhadap sinar lampu juga merupakan peristiwa komunikasi.9

7 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), h. 5

8 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 9.

9 Hafied Cangara, Komunikasi Politik : Konsep, Teori dan Strategi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2009), h. 19.

Page 38: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

27

Dalam „bahasa‟ komunikasi pernyataan dinamakan pesan orang yang

menyampaikan disebut komunikator sedangkan orang yang menerima

pernyataan disebut komunikan. Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis,

pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the

message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan tersebut adalah

pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa.10

2. Unsur-unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi sebagaimana diuraikan di atas, tampak

adanya sejumlah komponen dan unsur yang dicakup dan merupakan

persyaratan terjadinya komunikasi. Unsur-unsur atau komponen-komponen

itu adalah:

a. Komunikator (Penyampai Pesan)

Komunikator atau penyampai pesan dapat berupa indivdu yang

sedang berbicara atau menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi

seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya. Komunikator,

dalam menyampaikan pesan kadang-kadang dapat menjadi komunikan,

sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.11

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai

pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia,

sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk

10

Onong Uchjana Efendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti,

2003), h. 28 11

A.W. Widjaya, Komunikasi Dan Hubungan Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), h. 12

Page 39: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

28

kelompok, misalnya partai, organisasi, lembaga atau Negara. Sumber

sering disebut pengirim, komunikator, atau dalam bahasa Inggris

dikenal dengan sebutan source, sender atau encoder.12

b. Pesan

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh

komunikator. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau

melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,

hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris

pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content atau

information.13

Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang

disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan

dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa

berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.14

c. Channel (Saluran / Media)

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat

diterima melalui panca indera atau menggunakan media. Media yang

dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan

dari sumber kepada penerima.15

12

Hafied cangara, Komunikasi Politik : Konsep, Teori dan Strategi, h. 20 13

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 24 14

Hafied Cangara, Komunikasi Politik : Konsep, Teori dan Strategi, h. 21 15

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 25.

Page 40: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

29

Bentuk-bentuk media yang dapat disebutkan antara lain: media

cetak, yaitu surat kabar, majalah, tabloid, buku; media elektronik, yaitu

flm, radio, televisi, computer, internet; media format kecil, yaitu leaflet,

brosur, selebaran, stiker, kalender, kantong, bulletin; media luar ruang

(outdoor), yaitu baliho, spanduk, reklame.

Elektronik board, yaitu bendera, jumbai, pin, logi, topi, rompi,

kaos oblong, iklan mobil; saluran komunikasi kelompok, yaitu partai

politik, organisasi profesi, ikatan alumni, organisasi sosial keagamaan,

karang taruna, kelompok pengajian ibu-ibu, kelompok tani dan nelayan,

dan semacamnya.

Saluran komunikasi publik, misalnya aula kota, balai desa,

pameran, alun-alun, panggung kesenian, pasar, sekolah, kampus;

saluran komunikasi sosial, yaitu pesta perkawinan, acara khitanan,

arisan dan semacamnya.16

d. Komunikan (Penerima Pesan)

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim

oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam

bentuk kelompok, partai atau Negara. Komunikan mempunyai fungsi

sebagai decorder, menerjemahkan lambang-lambang pesan ke dalam

konteks pengertiannya sendiri.17

16

Hafied Cangara, Komunikasi Politik : Konsep, Teori dan Strategi, h. 21 17

A.W Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 32

Page 41: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

30

e. Efek / Pengaruh

Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan

tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan yang diharapkan. Pengaruh

bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada

pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan

pesan.18

3. Fungsi Komunikasi

a. Mass Information, yaitu untuk memberi dan menerima informasi kepada

khalayak

b. Mass Education, yaitu untuk memberi pendidikan. Biasanya fungsi ini

dilakukan oleh guru kepada muridnya untuk meningkatkan

pengetahuan.

c. Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi. Hal ini bisa dilakukan

oleh setiap orang atau lembaga.

d. Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur. Biasanya dilakukan oleh

amatir radio, televisi, ataupun orang yang mempunyai professional

menghibur.19

4. Tujuan Komunikasi

Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara

lain:

a. Supaya apa yang disampaikan itu dapat dimengerti

18

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 27 19

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 54

Page 42: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

31

b. Memahami orang lain

c. Supaya suatu gagasan dapat diterima orang lain

d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.20

Secara khusus tujuan komunikasi adalah:

1) Social Change, perubahan sosial. Seseorang mengadakan komunikasi

dengan orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam

kehidupannya.

2) Attitude Change, perubahan sikap

3) Opinion Change, perubahan pendapat

4) Behaviour Change, perubahan perilaku

C. Sifat Komunikasi

1. Teori Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang menggerakkan simbol-simbol

atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara lisan maupun secara tulisan. Simbol

verbal bahasa merupakan pencapaian manusia paling impresif. Menurut Paulette

J. Thomas, komunikasi verbal adalah penyampaian dan penerimaan pesan

dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan. Lambang verbal adalah semua

lambang yang digunakan untuk menjelaskan pesan-pesan dengan memanfaatkan

kata-kata (bahasa).21

Dalam proses belajar mengajar komunikasi verbal dapat dilangsungkan

dengan kata-kata, seperti: bercerita, berdiskusi, dan lain-lain, dapat juga

20

A.W. Widjaya, Komunikasi dan Hubungan Manusia, h. 10 21

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 93

Page 43: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

32

dilangsungkan dengan menggunakan tulisan surat, buku, majalah, Koran dan

lain-lain.

Menurut para ahli. Ada tiga teori sehingga orang bisa memiliki

kemampuan verbal.

1) Teori Operant Conditioning.

Adalah suatu proses penguatan perilaku yang dapat mengakibatkan

perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.

Teori ini diteliti oleh Pavlov dan dikembangkan oleh Burrhus Federic

Skinner. Skinner berpendapat setiap suatu tindakan yang telah dibuat ada

konsekuensinya, penghargaan untuk tindakan yang benar, hukuman untuk

yang salah. Tindakan yang ingin mendapat penghargaan akan menjadi suatu

kebiasaan, dan secara tidak disadari kebiasaan lama akan hilang.22

2) Teori Kognitif

Jean Piaget terkenal dengan teori kognitifnya yang berpengaruh

penting terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Piaget menyatakan

bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme,

bukan pula pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi diantara

keduanya. Jean Piaget mengatakan bahwa anak dapat membangun secara

aktif dunia kognitif mereka sendiri, terdapat dua proses yang mendasari

perkembangan dunia individu yaitu pengorganisasian dan penyesuaian

(adaptasi).23

22

Prasetyani, Belajar Behavioristik dan Teori Belajar Humanistik (Yogyakarta: 2007), h. 77 23

Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Erlangga, 2011). h. 56

Page 44: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

33

3) Teori Penengah

Teori penengah atau mediating ini dipopulerkan oleh Charles

Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan

kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap stimulus

(rangsangan) dari luar tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang

terjadi dalam dirinya. Dalam hal ini respon (gerak balas) dan stimulus

(rangsangan) terjadi pada otak (organ) manusia. Menurut Osgood makna

merupakan hasil proses pembelajaran dan pengalaman seseorang yang

merupakan suatu proses penengah untuk melambangkan sesuatu. 24

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa dalam kemampuan

komunikasi verbal terdapat 3 teori yaitu teori operant conditioning yaitu suatu

tindakan yang telah dibuat ada konsekuensinya seperti mendapatkan

penghargaan untuk yang benar dan hukuman untuk yang salah. Kemudian teori

kognitif yaitu perkembangan anak bukan hanya pengaruh dari lingkungan

semata, tetapi dalam pengorganisasian dan penyesuaian (adaptasi) juga. Dan

teori penengah yaitu anak dapat bereaksi terhadap stimulus bukan hanya dari

luar, tetapi dipengaruhi juga oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

Komunikasi verbal mempunyai karakteristik tersendiri, karakteristik

komunikasi verbal antara lain:

a. Pesan dalam komunikasi dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan

diterima oleh sumber dengan sengaja dan diterima pesan secara sengaja pula.

24

Chaer Abdul. Psikolinguistik (Kajian Teoritik). (Jakarta: Rineka Cipta, 2003). h. 73

Page 45: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

34

b. Komunikasi verbal bersifat intensional dan harus dibagi diantara orang-

orang yang terlibat dalam tindak komunikasi

c. Bahasa dalam komunikasi verbal bersifat lebih spesifik, artinya dapat

dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah cara yang

berubah-ubah.

d. Komunikasi verbal lebih eksplisit, artinya isyarat-isyarat verbal dapat

didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit.

e. Kata-kata simbol dalam komunikasi verbal mempunyai titik awal dan akhir

yang pasti.

f. Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai prinsip-prinsip,

hukum atau aturan tata bahasa yang dibuat oleh manusia.

g. Bahasa dalam komunikasi verbal sudah diatur pemberian maknanya.

h. Komunikasi verbal dapat mengekspresikan peristiwa komunikasi dimasa lalu

atau dimasa sekarang, serta dapat menciptakan pemahaman mengenai

konteks dimana interaksi tersebut terjadi.25

Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan tulisan.

Komunikasi lisan dapat mendefinisikan sebagai proses dimana seseorang

berbibacara berinteraksi secara lisan dengan mendengar untuk mempengaruhi

tingkah laku penerima. Misalnya seorang guru menyampaikan penjelasan suatu

materi kepada muridnya dengan menyajikan penjelasan dalam bentuk kata-kata

25

S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal, (Jakarta: Unuversitas Terbuka,

2004), h. 5-8

Page 46: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

35

yang diungkapkan secara langsung kepada muridnya. Para muridnya merespon

terhadap penjelasan yang disampaikan tersebut.

Sedangkan komunikasi tulisan adalah penjelasan yang disampaikan oleh

guru tersebut disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan pada papan tulis,

kertas atau tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirimkan pada murid yang

dimaksudkan.26

2. Teori Komunikasi Non verbal

Komunikasi non verbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal

karena keduanya itu saling bekerja dalam proses komunikasi. Dengan

adanya komunikasi non verbal dapat memberikan pekaan, pengulangan,

melengkapi dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah

ditafsirkan maksudnya.

Komunikasi non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan

dengan menggunakan gerak tubuh, sikap tubuh, vokal bukan kata-kata,

kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan. Atau dapat juga

dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak

berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.27

Komunikasi nonverbal sebagai proses pertukaran pikiran dan

gagasan dimana pesan yang disampaikan berupa isyarat ekspresi wajah,

pandangan mata, gerakan tubuh, sentuhan dan diam. Komunikasi nonverbal

juga dapat diartikan sebagai komunikasi tanpa kata-kata.

26

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 95-95 27

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu pengantar, h. 97

Page 47: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

36

Definisi ini mengandung pengertian bahwa komunikasi nonverbal

disampaikan dengan tidak mempergunakan kata-kata dalam bahasa.28

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi non

verbal dapat melengkapi komunikasi verbal sehingga lebih mudah

ditafsirkan maksudnya.

Ada beberapa bentuk perilaku non verbal yakni:

1) Kinesik, yang berkaitan dengan bahasa tubuh, yang terdiri dari posisi

tubuh, orientasi tubuh, tampilan wajah, gambaran tubuh, dll. Tampaknya

ada perbedaan antara arti dan makna dari gerakan-gerakan tubuh atau

anggota tubuh yang ditampilkan tersebut.

2) Okulesik, adalah studi tentang gerakan mata dan posisi mata.

3) Haptik, adalah tentang perabaan atau memperkenankan sejauh mana

seseorang memegang dan merangkul orang lain.

4) Proksemik, adalah tentang hubungan antar ruang, antar jarak, dan waktu

berkomunikasi.

5) Kronemik, adalah tentang konsep waktu

6) Tampilan, adalah cara bagaimana seorang menampilkan diri telah cukup

menunjukkan atau berkolerasi sangat tinggi dengan evaluasi tentang

pribadi.

7) Posture, adalah tampilan tubuh waktu sedang berdiri dan duduk

8) Pesan-pesan paralinguistic antarpribadi adalah pesan komunikasi yang

merupakan gabungan antarperilaku verbal dan nonverbal.29

28

Alex H. Rumondor, Komunikasi Antar Budaya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000)

Page 48: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

37

Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal berbeda dalam banyak

hal namun kedua bentuk komunikasi itu sering kali bekerja sama. Atau

dengan kata lain komunikasi nonverbal ini mempunyai fungsi tertentu dalam

proses komunikasi. Adapun fungsi utamanya adalah:

a. Pengulangan (Repetisi)

Banyak orang menggunakan pengulangan terhadap apa yang

telah dikatakan secara verbal, pengulangan yang demikian biasa terjadi

pada aktivitas sehari-hari. Seperti seorang guru berusaha menenangkan

muridnya, ia mendekati dengan meletakkan telunjuk bersilang pada

bibir sambil mengatakan „sssstttt‟.30

Atau misalnya setelah seseorang

menjelaskan penolakannya terhadap suatu hal, ia akan menggelengkan

kepalanya berulang kali untuk menjelaskan penolakannya.31

b. Pengganti (Substitusi)

Pesan nonverbal sering digunakan pada tempat pesan verbal.

Penggantian demikian umum dilakukan apabila pembicaraan tidak

memungkinkan, tidak diinginkan atau tidak tepat diucapkan. Seperti

seorang pengatur jalur pesawat di Bandara menggunakan tanda-tanda

dengan tangannya untuk memberi isyarat kearah mana seharusnya

pesawat tersebut parkir.32

Atau misalnya tanpa sepatah katapun seorang

29

Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 34. 30

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 133 31

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 286 32

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 133

Page 49: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

38

berkata, ia dapat menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-

anggukan kepala.33

c. Pelengkap (Komplemen)

Tanda-tanda nonverbal dapat digunakan untuk melengkapi suatu

pesan verbal. Seperti seorang karyawan pada waktu masuk kantor

mengucapkan selamat pagi kepada teman-temannya yang diiringi

senyuman hangat sambil memandang mereka. Senyuman dan

pandangan berfungsi sebagai pelengkap yang akan mempermudah

penyampaian dari pesan tersebut.34

Atau misalnya air mata seseorang

menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-

kata.

d. Kontradiksi

Komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menolak pesan

verbal atau memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal.

Misalnya seseorang memuji prestasi rekannya dengan mencibirkan

bibirnya sambil berkata: “hebat, kau memang hebat”.

e. Aksentuasi

Komunikasi nonverbal mempunyai fungsi untuk menegaskan

pesan verbal atau menggaris bawahinya. Misalnya seseorang

mengungkapan kejengkelannya sambil memukul mimbar.35

33

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 286 34

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 133 35

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 287

Page 50: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

39

D. Pembinaan Keagamaan

1. Pengertian Pembinaan Keagamaan

Pembinaan telah dibakukan kedalam bahasa Indonesia menjadi

“bina” kata pembinaan yang mendapat akhiran “an” berasal dari “bina” yang

berarti bangun memperbaiki atau memperbaharui.36

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pembinaan” mengandung

arti penyempurnaan, pembaharuan usaha, tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil

baik.37

Keagamaan berasal dari kata “agama” yang telah diberi awalan (ke)

dan akhiran (an). Kata agama berasal dari bahasa sangsakerta. Suatu

pendapat mengatakan bahsa agama terdiri dari dua suku kata yaitu “a” yang

berarti tidak dan “gam” yang berarti pergi. Jadi agama, berarti tidak pergi,

tetapi ditempat atau diwarisi turun-temurun. Pendapat lain mengatakan

agama berarti teks atau kitab suci, karena setiap agama memang mempunyai

kitab suci. Ada juga mengatakan agama berarti tuntunan, karena

mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan hidup bagi penganutnya.38

Menurut Khodijah Salim sebagaimana dikutip Mujahid Abdul

Manaf, agama adalah peraturan Allah SWT, yang diturunkan kepada

Rasulnya yang telah lalu, yang berisikan suruhan, larangan dan lain

36

Departement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indoensia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1988) h. 117 37

W.J.S. Purwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta, Bulan Bintang, 1979) Cet ke-3, h.

23 38

Harun Nasution, Islam ditinjau dari Beberapa Aspek, (Jakarta: UI Press, 1987) Cet ke-5. H. 59

Page 51: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

40

sebagainya yang wajib ditaati manusia dan menjadi pedoman serta pegangan

hidup agar selamat dunia akhirat.39

Dari beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa agama adalah suatu

kepercayaan yang dianut oleh manusia dalam usahanya mencari hakikat diri

hidupnya dan yang mengajarkan kepadanya dengan tuhan. Sedangkan

keagamaan merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan agama.

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa pembinaan

keagamaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan agama yang

diarahkan pada peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang nilai-nilai

agama, baik dari segi akhlak, syariah, maupun aqidah.

2. Tujuan Pembinaan Keagamaan

Menurut Zakiyah Darajat, ada beberapa fungsi agama dalam

kehidupan manusia.40

“Pertama: memberikan bimbingan dalam hidup. Ajaran agama

memberi bimbingan mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat,

ataupun berhubungan dengan tuhan. Bagi orang yang tingkah lakunya sesuai

dengan apa yang diajarkan dalam agama, maka dalam menjalankan

hidupnya ia bersikap wajar, tenang dan tidak melanggar hukum dan

peraturan masyarakat di mana ia tinggal. Dan tidak akan mau mengambil

hak orang lain yang jelas-jelas bukan haknya.

39

Mujahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996) Cet ke-2

h. 2 40

Zakiyah Darajat. Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: PT Gunung Agung, 1996),

Cet ke-15, h. 32

Page 52: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

41

Kedua: penolong dalam mengahadapi kesukaran, jika orang agama

mengalami kesukaran, maka dia akan menghadapinya dengan tabah dan

tenang serta tidak merasa putus asa. Karena ia berkeyakinan bahwa

kesukaran yang dihadapi sebagai cobaan Tuhan kepada hambanya yang

beriman. Tetapi, jika ia orang yang tidak beragama, maka ia akan

menghadapi masalah itu dengan panik, dan bingung bahkan putus asa.

Ketiga: menentramkan batin. Banyak orang yang tidak menjalankan

perintah agama, selalu merasa gelisah dalam hidupnya. Tetapi setelah

menjalankan perintah agama, ia mendapatkan ketenangan hati bahkan agama

dapat member jalan penenang hati bagi jiwa yang sedang gelisah.41

Setiap agama memiliki ajaran dan cara membahasakan diri yang

berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian secara umum

dapat dikatakan bahwa setiap agama pada dasarnya ingin menciptakan

kebahagiaan bagi pengikutnya. Karena itulah agama sering disebut sebagai

“jalan” (the way).42

Yang harus djalani oleh setiap orang yang menginginkan

kebahagiaan di dunia dan akhirat.

“pembinaan keagamaan pada haikaktnya adalah sebuah upaya untuk

menginternalisasikan nilai-nilai agama dalam rangka membentuk,

memelihara dan meningkatkan kondisi jiwa dan memperbaiki moral dan

41

Zakiyah Darajat. Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: PT Gunung Agung, 1996),

Cet ke-15, h. 11

42

Dalam Islam disebut Surat al-mustaqim atau (jalan lurus): lihat surat al-fatihah

Page 53: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

42

budi pekerti yang luhur”.43

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Zakiyah

Derajat.

“Jika dalam kepribadian itu tidak ada nilai-nilai agama, akan

mudahlah orang melakukan seseuatu menurut dorongan dan keinginan

jiwanya, sudah mengenal batas-batas hukum dan norma-norma. Tetapi jika

dalam kepribadian seseorang terdapat nilai-nilai agama, maka segala

keinginan dan kebutuhannya akan dipenuhi dengan cara yang tidak

melanggar hukum-hukum agama karena dengan itu akan mengalami

keguncangan jiwa, sebab tindakannya tidak sesuai dengan kepribadian.44

Dengan demikian pembinaan keagamaan bertujuan untuk

membangun jiwa agar mampu mengendalikan diri dan mengatur sikap,

gerak dan tindakan sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung

dalam agama.

3. Metode Pembinaan Keagamaan

Metode yang digunakan dalam pembinaan keagamaan secara garis

besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Dengan Lisan

Metode yang dapat disampaikan dengan cara

1) Tatap muka (face to face). Dalam teknik ini pembinaan dilakukan

dengan cara wawancara secara individual yang bersifat tatap muka

antara petugas pembinaan dan sasaran.

43 Zakiyah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, h. 11

44 Zakiyah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, h. 12

Page 54: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

43

2) Bimbingan kelompok (group guidance). Dalam teknik ini

pembinaan dilakukan melalui kegiatan kelompok atau masa,

seperti; ceramah, diskusi, symposium, loka karya, seminar atau

dinamika kelompok. Dalam metode ini diharapkan ada komunikasi

timbal balik antara pembinaan dan sasaran dan dapat melakukan

hubungan interpersonal satu sama lain.45

b. Dengan Tulisan

Metode ini dapat dilakukan dengan cara:

1) Menerbitkan buku atau majalah

2) Membuat selembaran atau bacaan ringan (folder, seperti bulletin),

brosur.

3) Menyelenggarakan perpustakaan yang dilengkapi dengan buku dan

bacaan-bacaa yangbernafaskan Islami.

c. Dengan suara

metode ini dapat dilakukan dengan memasang sound sistem di

tempat-tempat yang strategs dengan sumber suara yang disentralisir. Isi

siaran dapat berupa bacaan-bacaan ayat suci al-quran dan terjemahannya

atau siraman rohani.

45

M. Arifin. Pedoman Pelaksana Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden rayon Press,

1991) h. 43

Page 55: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

44

d. Dengan audio vidual

Metode ini dapat dilaksanakan antara lain dengan jalan

pemasangan pesawat televisi dan lebih sempurna apabila dilengkapi

dengan pesawat video.46

E. Anak Yatim dan Dhuafa

1. Pengertian Anak

Anak adalah seorang yang berusia dibawah 18 tahun (Undang-

Undang Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002).

Kemudian istilah anak dalam bahasa arab disebut tifl makna dari tifl

adalah anak dalam masa (usia) sejak dilahirkan sampai dengan masa akil

baligh. Istilah al-tifl dan al-tiflah keduanya bermakna anak kecil yang belum

menginjak akil baligh.47

Selanjutnya pengertian anak sebagaimana tertulis dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia diartikan sebagai keturunan kedua. Di samping itu, anak

juga mengandung pengertian sebagai manusia yang masih kecil.48

Selain itu,

terdapat pengertian lain bahwa anak pada hakekatnya adalah seorang yang

berada pada suatu masa perkembangan tertentu dan mempunyai potensi

untuk menjadi dewasa.49

Dari sini dapat dipahami bahwa anak adalah seseorang yang masih

berada dalam tahap perkembangan menuju dewasa. Adanya pertahapan

46

M. Arifin, Pedoman Pelaksana Bimbingan dan Penyuluhan Agama, h. 44 47

Al Nawawi, Tahrir Alfaz Al-Tanbih, di- tahqiq oleh Abd al-Gani al-Daqr (Damaskus: Daar El-

Qolam, 1408 H), h. 260 48

Anton M. Moelino, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. Ke-1, h. 30-

31. 49

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), cet Ke-3, h. 166.

Page 56: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

45

menunjukan anak sebagai sosok manusia dengan kelengkapan-kelengkapan

dasar dalam dirinya baru mencapai kematangan hidup melalui beberapa

proses seiring dengan pertambahan usianya. Oleh karena itu, anak

memerlukan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orang dewasa (orang

tua dan pendidik pada umumnya). 50

2. Pengertian Yatim

Secara etimologis, yatim berasal dari bahasa Arab yaitu “yataama

yatiimu yatiiman”, yang artinya menyendiri.51

Kemudian pengertian yatim menurut istilah adalah anak yang tidak

memiliki bapak, tetapi sebagian orang memakai kata yatim untuk anak yang

bapaknya meninggal.52

Adapun anak yatim dalam pengertian bahasa dan hukum syariat

adalah mereka yang kehilangan bapak termasuk mereka yang ditinggal

bapaknya tanpa meninggalkan harta apapun yang mencukupi kebutuhan

nafkahnya, dan juga mereka yang bapaknya dibatasi kebebasan pribadinya

oleh hukum, yang menyebabkan mereka kehilangan sumber kehidupan pada

masa hukuman ini.53

Para ahli dan ulama berbeda pendapat tentang pengertian ank yatim

diantaranya sebagai berikut:

50

Khasanah Sya‟idah, Pemikiran Pendidikan Anak “Abdulah Nashih „Ulwan”, Program Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1425 H/2005 M. h. 32 51

M. Bin Abu Bakar bin Abdul Qodir Arrazi, Muhtarus Shihab, h. 741. 52

Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English,

1991), h. 1727 53

Muhammad Abu Zahrah, Membangun Masyarakat Islam (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1994), cet

ke-1, h. 120

Page 57: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

46

a. Hasan Ayub mengatakan: “anak yatim, anak yang telah ditinggalkan

ayahnya sebelum mencapai kedewasaannya, dan jika sudah dewasa

maka tidak disebut lagi yatim piatu.54

b. Sri Suhardjati Sukri mengatakan : “yatim adalah anak yang ditinggal

mati ayahnya.55

c. H. Ahmad Zurzani Djunaidi mengatakan : “anak yatim adalah seorang

yang masih kecil, lemah dan belum mampu berdiri sendiri yang

ditinggalkan oleh orang tua yang menanggung biaya penghidupannya.56

d. Rudi Setiadi mengatakan : “anak yatim adalah anak yang ditinggal mati

ayah selagi ia belum mencapai umur baligh.57

e. Drs. Moch. Ngajenan berpendapat: “yatim adalah yang ayahnya sudah

meninggal ketika ia masih kecil.58

f. Syeikh Othman Bin Syeikh Salim, B.A. mengtakan : “yatim adalah anak

yang kematian kedua orang tuanya.59

3. Pengertian Dhuafa

Makna dhuafa dalam kosa kata Al-Qur‟an merupakan bentuk jamak

dari kata “dha‟if”. Kata ini berasal dari akar kata “dha‟afa atau dha‟ufa-

54

Hasan Ayub, Etika Islam: Menuju Islam Yang Hakiki (Bandung, Trigenda Karya, 1994), cet. Ke-1,

h. 362 55

Sri Suhadjati Sukri, “Menyantuni Anak Yatim Psikologis” , dalam Suara Merdeka, 21 November

2003, h. 1. 56

Ahmad Zurzani Djunaidi dan Ismail Mulana Syarif, Sepuluh Inti Perintah Allah (Jakarta: PT

Fikhati Aneska, 1991), cet. Ke-1. h.199. 57

Rudi Setiadi, “Menyantuni Anak Yatim”, dalam Renungan Jum‟at, 10 Desember 2004, h. 1. 58

Muhammad Ngajenan, Kamus Etimologi Bahasa Indonesia (Semarang: Dahara Prize, 1992), cet.

Ke-1, h. 139. 59

Md. Nor. Bin Hj. Ab. Ghani, B. A., Kamus Dewan Edisi Baru (Slangor Darul Ehsan: Dewan Bahasa

dan Pustaka Lot 1037, 1991), cet. Ke-1, h. 1469.

Page 58: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

47

yadh‟ufu-dhu‟afan atau dha‟fan”.60

yang secara umum mengandung dua

pengertian, lemah dan berlipat ganda. Menurut al-Ashfahani perkataan

dhu‟fu merupakan lawan dari quwwah yang berarti kuat.61

a. Ruang Lingkup Kaum Dhu‟afa

Timbulnya komunitas dhuafa bukanlah timbul dengan

sendirinya. Fenomena ini merupakan pengejawean dari sunnatullah,

layaknya sunnatullah seperti adanya siang dan malam.

Kondisi ini yang kerap mendapatkan perlakuan tak layak

dikalangan masyarakat bukanlah suatu yang hina dan ajang berputus asa

karena boleh jadi yang kita sekarang akan mendatangkan kebahagiaan.

Al-Qur‟an ketika menyinggung masalah ini menyebutkan beberapa

kelompok yang tergolong orang-orang yang lemah atau dhu‟afa, yaitu:

- Orang Fakir

- Orang Miskin

- Orang Yatim

- Ibnu Sabil

- Tawanan Perang

- Kaum Cacat

- Al-Gharim / orang-orang yang berhutang

- Al-Abdu wa Al-Riqad / hamba sahaya dan budak

60

Asep Usman Ismail, Pengamalan Al-Qur‟an tentang pemberdayaan dhu‟afa (Jakarta: Dakwah

Press, 2008), h. 94 61

Asep Usman Ismail, Pengamalan Al-Qur‟an tentang pemberdayaan dhu‟afa. h. 11

Page 59: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

48

Pada dasarnya setiap individu yang lahir kedunia tidak ingin

dilahirkan dalam keadaan miskin atau lemah, namun keduanya akan

timbul melalui serentetan sebab musabab.

Secara garis besar faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

kemiskinan dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1. Faktor internal manusia, yaitu faktor yang muncul dari manusia itu

sendiri, seperti: sifat malas, kurang disiplin, lemah etos kerja dan

lain-lain.

2. Faktor non-individu, yaitu kemiskinan yang terjadi berasal dari

faktor luar individu seperti penyelenggaraan pemerintah yang korup

dan sejenisnya atau sistem ekonomu yang otoriter, yang hanya

menguntungkan pemilik modal saja.

3. Faktor visi teologi atau refresif, faktor ini terlihat berkembang luas

di tengah masyarakat yang beragama yaitu adanya kecenderungan

umat beragama memperlakukan kemiskinan sebagai suratan takdir

dari Tuhan.62

b. Langkah-langkah Membantu Pengembangan Kaum Dhu‟afa

Kaum dhuafa adalah orang yang benar-benar dalam keadaan lemah,

menderita, sengsara tak berdaya bahkan tertindas, mereka yang lemah dalam

ekonomi, sosial, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan bahkan agama.

62

Syahrini Harahap, Islam : Konsep dan Implementasi Pemberdayaan (Yogyakarta, PT. Tiara

Wacana. 1999), h. 86a

Page 60: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

49

Akibatnya mereka mudah didzolimi, diperdaya, dieksploitasi dan

diperlakukan sewenang-wenang.

Mereka membutuhkan bantuan, perhatian, pertolongan, perlindungan

dan pembelaan. Prinsip-prinsip yang diperlukan dalam mencegah masalah

dan membantu kaum dhuafa agar kehidupan mereka tidak lemah, sengsara

dan menderita. Secara global Islam mengajarkan cara memberikan bantuan

antara lain: Memberikan pendidikan, Bantuan Sosial, Memberikan

Perlindungan Pemberdayaan dan Jaminan Sosial.

i. Memberikan Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi manusia

demikian juga bagi kaum dhuafa untuk menanggulangi kebodohan dan

keterbelakangan mereka.

Al-Qur‟an telah mejelaskan kewajiban orang-orang yang

memiliki kelebihan dan kelapangan harta untuk memberikan pendidikan

termasuk kepada kaum dhuafa.

ii. Bantuan Pemberdayaan

Bantuan pemberdayaan perlu di beritakan bagi kaum dhuafa agar

mereka dapat keluar dari masalah kehidupan yang mereka hadapi. Ada

beberapa manfaat yang akan mereka peroleh yaitu:

1. Menjadikan mereka hidup mandiri, sehingga tidak bergantung

kepada orang lain dan belas kasih orang lain. Dengan kemudian

kemandirian mereka dapat mengatasi masalahnya sendiri.

Page 61: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

50

2. Mengurangi dan bahkan dapat menghilangkan kelemahan,

penderitaan, kesengsaraan, ketidakberdayaan dan keterbatasan

mereka.

3. Agar mereka menjadi orang yang berguna dan bermanfaat bagi

orang lain bahkan mereka dapat memberikan bantuan kepada orang

yang membutuhkan.63

F. Panti Sosial Asuhan Anak

1. Pengertian Panti Sosial Asuhan Anak

Panti Sosial Asuhan Anak adalah panti sosial yang mempunyai tugas

memebrikan bimbingan dan pelayanan bagi anak yatim, piatu, yatim dan

piatu yang kurang mampu, terlantar, agar potensi dan kapasitas belajarnya

pulih kembali dan dapat berkembang secara wajar.64

2. Sifat-Sifat Pelayanan Panti Asuhan

Sifat-sifat pelayanan panti asuhan yaitu:

a. Bersifat preventif yaitu bahwa panti asuhan berusaha memberikan

tindakan preventif/ pecegahan berbagai masalah yang ada pada anak

sehingga masalah tersebut tidak menambah persoalan baru bagi

lingkungan anak.

b. Bersifat kuratif dan rehabilatif yaitu bahwa panti asuhan mengusahakan

penyembuhan dan pemecahan masalah yang di alami oleh anak asuh,

63

MK muhsin, Menyayangi Dhu‟afa (Jakarta: Gema Insani Press, 1) h. 146 64

Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (BPPKS), Standarisasi Panti Sosial (Jakarta,

2005), h. 5

Page 62: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

51

dengan cara mengikut sertakan anak asuh dalam pemecahan masalah

tersebut.

c. Bersifat suportif yaitu panti asuhan berusaha memperkuat karakter anak,

membantu vitalitas keluarga untuk mengurus anaknya sehingga dapat

meningkatkan pelayanannya.

d. Bersifat promotif yaitu bahwa panti asuhan mengusahakan kegiatan-

kegiatan yang dapat membantu dan mengembangkan anak-anak menjadi

kepribadian yang mantap, setia dengan nilai-nilai agama dan pancasila.

e. Bersifat development yaitu panti asuhan mengembangkan / menggali

sumber-sumber yang baik di dalam mampu di luar panti asuhan

semaksimal mungkin dalam jangka yang lebih luas yakni, pembangunan

kesejahteraan anak.65

Dengan melihat sifat-sifat pelayanan panti asuhan maka kiranya

dapat dikatakan bahwa kehadiran panti asuhan sangat dibutuhkan di dalam

masyarakat khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu dan bagi anak-

anak terlantar lainnya.

Selain panti asuhan sebagai tempat tingga bagi anak-anak kurang

mampu dan terlantar serta yatim piatu sebagai tempat bimbingan, panti

asuhan juga bergerak dalam pembinaan dan melahirkan sumber daya

65

Departemen Sosia (Depsos) RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyatuan dan Pengentasan Anak

Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak (Jakarta: BinKesos, 1989), h.3

Page 63: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

52

manusia yang baik dan berkualitas dengan sifat-sifat pelayanan yang ada

pada panti asuhan.

Kehadiran panti asuhan akan membantu dan menyelesaikan masalah-

masalah yang mereka hadapi di dalam kehidupan ini, sehingga mereka dapat

kembali menjaanin hidup yang tidak dibedakan dengan anak-anak yang taraf

kehidupannya lebih baik.

3. Fungsi Panti Asuhan

Dalam UU No.4/1979 disebutkan bahwa anak yang terlantar karena

suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya sehingga kebutuhan anak

tidak terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani, maupun sosial.

Dalam kondisi itulah diperlukan institusi yang dapat menggantikan orang

tua/ keluarga sehingga anak diharapkan dapat berkembang secara wajar.

Institusi ini disebut dengan nama panti asuhan.66

Anak sebagai bagian dari keluarga yang diharapkan agar seluruh

kebutuhan baik fisik, mental maupun sosial termasuk pendidikan terpenuhi

dengan baik, akan tetapi dengan segala keterbatasan orang tua misalnya

faktor ketidakmampuan ekonomi, kecekcokan, perceraian rumah tangga dan

sebagainya sehingga perkembangan anak menjadi terhambat.

Panti asuhan sebagai lembaga sosial, mempunyai fungsi sebagai

pengganti orang tua/ keluarga dikala keluarganya tidak mampu memenuhi

66

Hasbullah, Praktek Pengasuhan Anak di Panti Sosial Anak: Kajian Pada Beberapa Panti Sosial

Asuhan Anak di Kasel, Tesis Sarjana (Jakarta: Perpustakaan Nasional RU, 1997), h. 19-20

Page 64: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

53

kebutuhan anak-anaknya yang mendapat masalah dapat dibantu dan

berkembang secara baik dan mantap secara kepribadian sehingga masalah

yang dihadapi seorang anak tidak berlarut-larut yang akibatnya dapat

menimbulkan masalah yang baru bagi anak-anak.67

67

Hasbullah, Praktek Pengasuhan Anak di Panti Sosial Anak: Kajian Pada Beberapa Panti Sosial

Asuhan Anak di Kasel, Tesis Sarjana (Jakarta: Perpustakaan Nasional RU, 1997), h. 25

Page 65: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

54

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG PANTI ASUHAN ‘ANAK’ ANNAJAH

PETUKANGAN SELATAN PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN

1. Sejarah Berdirinya Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

Sejarah berdirinya Panti Asuhan Anak An-Najah berawal dari

keprihatinan Almarhum Bapak H. Abdillah Amin (Pendiri Yayasan An-Najah),

melihat kondisi masyarakat petukangan yang sebagian besar tidak bersekolah

serta belum adanya lembaga pendidikan yang memadai, maka dibentuklah

sebuah Yayasan yang bernama An-Najah yang menaungi Lembaga Pendidikan,

Panti Asuhan, Majlis Ta’lim dan kegiatan keagamaan lainnya.1

Pembangunan panti asuhan telah dirintis sejak tahun 1966, dengan

diawali pembelian sebidang tanah kurang lebih seluas 1.025 meter persegi, yang

dilakukan dan disponsori oleh kaum ibu-ibujama’ah Majlis Ta’lim Darunnajah

Petukangan. Adapun pelaksanaannya dimulai sekitar tahun 1978, dengan biaya

swadaya masyarakat petukangan sebesar Rp 10.700.000,- (sepuluh juta tujuh

ratus ribu rupiah). Dengan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Bapak

Bupati II Tangerang dan para pemuka masyarakat.

Dalam perjalanannya, pembangunan panti asuhan An-Najah ini

mengalami kemacetan, yang ada saat itu penyelesaian bangunan baru mencapai

kurang lebih 70 persen. Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat

1 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 66: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

55

adanya uluran tangan dari pemerintah daerah khusus Ibu Kota Jakarta melalui

dinas sosialnya. Bantuan uluran tangan itu adalah berupa dilanjutkannya

pembangunan panti asuhan An-Najah dengan biaya kurang lebih Rp. 4.500.000,-

(empat juta lima ratus ribu rupiah).

Kemudian tanggal 12 April 1985 pada akhirnya Panti Asuhan Anak An-

Najah diresmikan, dengan mendapat SK dari Badan Koordinasi Kegiatan

Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi DKI Jakarta dengan Surat Keterangan

Pendaftaran Organisasi / Badan Sosial Nomor : 0064. DU-7-234 / BKKKS / Sket

– OBH / 05-06, dengan tanda daftar : Dis. Bintal Kesos Prop. DKI Jakarta No.

2003.40209.373.U.

Masyarakat Petukangan Selatan dan Utara bersama Bapak Walikota

Jakarta Selatan beserta para undangan lainnya, telah meresmikan pemakaian

gedung Panti Asuhan An-Najah walaupun pada saat diresmikan disana sini

terdapat beberapa kekurangan, seperti kekurangan meja, kursi, tempat tidur dan

lain-lainnya. Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus

ditampungnya anak-anak yang memerlukan bantuan, walaupun para pengurus

umumnya masih awam dalam masalah panti asuhan, namun dapat memberanikan

diri dengan penuh tawakal kepada Allah SWT dan yakin akan banyaknya uluran

tangan kasih sayang dari para dermawan dalam rangka turut serta menyantuni

anak-anak asuh, serta yakin pula bahwa menjalankan pekerjaan suci ini tidak

sendirian.2

2 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 67: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

56

Untuk menjalankan program dan tujuan panti asuhan pihak Yayasan An-

Najah mempercayakan kepada bapak H. Diedy Faried Wadjdy, S.H. sebagai

kepala panti asuhan yang pertama. Sampai saat ini panti asuhan anak An-Najah

memiliki anak asuh sebanyak 26 anak asuh. Yayasan An-Najah berusaha

membangun dan membimbing dalam masalah pendidikan, pelayanan sosial, yang

kemudian Yayasan An-Najah membentuk panti asuhan yang bernama Panti

Asuhan ‘Anak’ An-Najah.

2. Visi, Misi dan Tujuan Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

a. Visi Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

1. Turut serta membantuk pemerintah dalam rangka menjalankan undang-

undang yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar

dipelihara oleh Negara.

2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat Petukangan khususnya

Petukangan Selatan dengan memberikan kesempatan untuk belajar yang

seluas-luasnya.

b. Misi Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

1. Memberikan pendidikan layak bagi masyarakat yang kurang mampu.

2. Mengasuh, mendidik, dan membina anak asuh sehingga menjadi anak

yang berilmu, beriman dan bertaqwa.

3. Menghilangkan citra bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang,

kumuh dan tidak berpendidikan.3

3 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 68: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

57

c. Tujuan Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

Untuk menjaga keberlangsungan jalannya kegiatan yang berada

didalam Panti Asuhan, tentunya diperlukan suatu pengorbanan baik itu dari

segi tenaga, waktu, pikiran serta dana yang cukup. Untuk itu pengurus panti

asuhan ‘anak’ An-Najah sangat berharap mendapat bantuan (subsidi) dari

Dinas Bintal dan Kesos DKI Jakarta guna keperluan anak asuh sehingga

tercapai tujuan bersama untuk menciptakan masyarakat yang adil dan

makmur Toyyibatun Warobbun Ghofur.

3. Struktur Kepengurusan Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

a. Ketua : Drs. H. Muryadih.

b. Wakil Ketua : Dra. Hj. Ida Farida

c. Sekretaris : Muzaini, S. pd

d. Bendahara : Bahrudin, S. Kom

e. Bagian Penyaluran : Sunarsa

f. Bagian Rumah Tangga : Dra. Lily Sholehah

g. Bagian Pengasuhan : M. Ansor

h. Bagian Pendidikan : Muhammad Guntur

i. Bagian Identifikasi dan Pemeliharaan : Dede Wahyudi

Page 69: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

58

4. Program-program Kegiatan Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah4

a. Jangka Panjang

1. Menambah dan meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif guna

kemandirian Panti pada masa akan datang.

2. Renovasi bangunan yang ada secara menyeluruh

3. Mencari donator untuk menguliahkan anak yang telah menamatkan

SLTA

4. Mencari peluang kerja/usaha untuk anak asuh yang telah habis masa

asuhnya

5. Mengkaryakan anak asuh pada sarana pendidikan yang ada dalam

lingkungan Yayasan Annajah

6. Mengusahakan keterampilan khusus bagi anak asuh

7. Menyediakan sarana olah raga yang memadai

b. Jangka Pendek

1. Menyalurkan anak asuh yang telah habis masa asuhnya

2. Mencarikan peluang usaha untuk alumni panti

3. Mendata, menyeleksi dan menerima anak asuh baru yang akan di didik

dan dibina dalam Panti Asuhan

4. Menyediakan keperlan anak asuh guna menghadapi tahun ajaran baru

5. Persiapan rekreasi tahunan bagi keluarga besar Panti Asuhan Annajah

4 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 70: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

59

5. Proses Perekrutan dan Persyaratan Anak Asuh

Proses perekrutan anak asuh yang dilakukan oleh Panti Asuhan ‘Anak’

An-Najah biasanya dimulai pada bulan Mei dengan membuka pendaftaran diikuti

dengan proses penyeleksian pada bulan Juni yaitu dengan mendatangi langsung

rumah calon anak asuh guna mengetahui apakah layak anak tersebut diterima di

Panti Asuhan. Selain itu dari awal berdiri pihak panti (pengurus)

mempublikasikan tentang kegiatan dan keberadaan panti asuhan, adapun

kelanjutannya sampai sekarang banyak yang datang sendiri.5

Kemudian ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon anak

asuh, yaitu:

1. Berumur antara 8 sampai 12 Tahun pada waktu mulai masuk panti.

2. Berbadan sehat dan tidak cacat mental.

3. Mempunyai domisili yang jelas (Surat keterangan dari RT sampai tingkat

kelurahan).

4. Mempunyai silsilah atau keturunan yang jelas (ada yang bertanggung jawab

terhadap anak tersebut).

5. Berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu.

6. Mempunyai keinginan untuk maju

7. Bersedia untuk mengikuti dan mematuhi segala ketentun dan peraturan yang

berlaku di Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah.

5 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 71: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

60

Akan tetapi persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon anak asuh tidak

hanya yang telah disebutkan di atas, beberapa keterangan yang didapat dari

beberapa anak asuh, bahwa ada yang hanya dimintai data diri berupa data diri :

akte kelahiran, ijazah, data orang tua, dan keterangan RT dan RW, dan

sebagainya.

6. Sumber dan Penggunaan Dana Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

Adapun sumber dana yang didapat pihak Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah,

yaitu:

1. Yayasan An-Najah sebagai donator tetap.

2. Dari Departemen Sosial (Konpensasi Subsidi BBM)

3. Dinas Sosial Jakarta Selatan atau yang sekarang disebut Bintal Kesos.

4. Yayasan Dharmais yang berada di Kuningan Jakarta

5. Dari Masyarakat sekitar (insidentil).

Perolehan dana tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, meliputi

biaya permakanan, pendidikan, kesehatan, rumah tangga, kesekretariatan dan lain

sebagainya.6

7. Sarana dan Pra-Sarana yang dimiliki Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

Dalam mengasuh, membina dan mendidik anak asuh Panti Asuhan

‘Anak’ An-Najah menyediakan asrama guna memudahkan dalam menjalankan

seluruh kegiatan yang telah diprogramkan oleh pengurus panti. Adapun sarana

dan pra sarana yang ada di Panti diantaranya, yaitu:

6 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 72: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

61

1. Bangunan permanen.

2. Sarana ibadah yaitu mushalla, serta tempat wudhu sebanyak lima (5) kran

dan ruang serba guna.

3. Tiga (3) local ruang kantor kepala panti dan staf administrasi panti.

4. Satu (1) buah komputer.

5. Dua (2) local gudang dan dapur.

6. Sembilan (9) ruang kamar tidur yaitu lima (5) ruang untuk anak asuh putra

dan empat (4) ruang untuk anak asuh putrid. Setiap ruang kamar untuk anak-

anak disediakan tiga (3) tempat tidur bertingkat, satu (1) buah lemari dan

satu (1) buah rak buku dan sepatu, serta satu (1) jemuran baju.

7. Dua (2) ruang kamar untuk pengasuh dan satu (1) ruang kamar untuk juru

masak.

8. Dua (2) ruang makan masing-masing satu (1) untuk anak asuh pria dan satu

(1) untuk anak asuh wanita.

9. Dua (2) televisi berwarna.

10. Sepuluh (10) kamar mandi ukuran sedang yaitu masing-masing lima (5)

kamar mandi dan dua (2) WC untuk anak asuh pria dan wanita.7

8. Pelayanan Pengasuhan Anak Asuh

Pelayanan pengasuhan yang dilakukan oleh Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

terhadap anak-anak asuh diantaranya adalah :

7 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 73: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

62

1. Memenuhi kebutuhan mereka yaitu menjamin makan dan minum. Makan

merupakan kebutuhan utama manusia yang harus dipenuhi setiap hari, yang

menurut idealnya harus dilakukan tiga kali.

Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah selain memberikan sarana dan pra

sarana terhadap para pengasuh dan anak-anak asuh, pihak panti juga

memberikan makan dan minum sebanyak tiga kali, yaitu sarapan jam 6 pagi,

makan siang jam 12 siang / ba’da zuhur, kemudian makan malam

dilaksanakan ba’da isya dan dilaksanakan secara bersama-sama.8

2. Membimbing dan Memberian kasih sayang

Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah selalu berusaha memberikan kasih

sayang, bimbingan, serta nasehat kepada mereka dari semua keiatan dan tata

tertib panti. Karena pada dasarnya mereka seperti anak-anak yang lain pada

umumnya yang masih membutuhkan rasa kasih sayang dan perhatian dari

orang tuanya. Dan disinilah peran para pengasuh sebagai pengganti orang

tua mereka yang telah tiada, yaitu menganggap mereka seperti anak sendiri.

Itu bertujuan supaya mereka merasa nyaman selama melaksanakan aktivitas

dan selama tinggal dip anti.

3. Memberikan pendidikan dan keterampilan

Salah satu prioritas utama didirikannya Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

adalah memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada

8 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 74: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

63

mereka yang kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan

layaknya anak-anak yang lain yang setara dengan mereka.

Di dalam memberikan pelayanan pendidikan ini pihak panti ditunjang

dengan adanya sekolah formal mulai dari tingkat TK sampai dengan SMU

yang dalam naungan Yayasan An-Najah. Selain pendidikan formal pihak

panti juga memberikan pendidikan luar sekolah yaitu dengan berbagai

macam keterampilan.

Untuk menunjang keterampilan anak-anak biasanya pihak panti

menginduk pada Dinas Bintal Propinsi DKI Jakarta, dimana pada setiap

tahun ajaran diadakan pelatihan keterampilan guna menunjang bekal anak-

anak asuh selepas dari Panti Asuhan yaitu berupa montir, menjahit, kursus

komputer, memasak, salon kecantikan, dan yang lainnya.

Pelatihan ini biasanya dilaksanakan selama 6 bulan secara berturut-

turut. Tentunya pihak panti berharap ketika mereka kelak keluar dari panti

mereka dapat menjadi anak-anak yang mandiri dan bermanfaat bagi

masyarakat sekitarnya.9

9. Pembinaan Keagamaan di Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah

Pembinaan keagamaan adalah usaha dan cara untuk memperbaiki dan

meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memperbaiki dan meningkatkan

9 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 75: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

64

wawasan serta keimanan seseorang, pengetahuan amal ibadah seseorang,

sehingga mereka dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi.10

Pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh Panti Asuhan ‘Anak’ An-

Najah terhadap anak-anak asuh diantaranya yaitu:

1. Pengajian (Qira’atu Al-Qura’an, yasinan dan dzikiran)

Salah satu kewajiban kaum muslimin adalah belajar membaca Al-

Qur’an, oleh karena itu para pengasuh panti asuhan sangat menekankan

kepada anak-anak asuh agar bisa membaca Al-Qur’an.

Disini pengasuh dan pengajar berusaha memberikan bimbingan dan

mengenalkan kepada anak-anak asuh bagaimana cara membaca Al-Qur’an

dengan baik dan benar, caranya yaitu mengenalkan kepada mereka mengenai

lafaz-lafaz huruf hijaiyah, mempelajari tajwid, mengenal berbagai ragam

lagu Al-Qur’an, serta belajar mengerti dan memahami makna yang

terkandung dalam Al-Qur’an.

2. Pembelajaran Ilmu Fiqih

Pembelajaran ilmu fiqih adalah salah satu bagian dari pendidikan

agama Islam yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut

pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam

mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan taharah, shalat, puasa, zakat,

sampai dengan pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan

10

Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 76: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

65

dan minuman, khitan, kurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam

meminjam.

Bagi pengasuh dan pengajar di panti ini memberikan ilmu fiqih yang

menjelaskan tentang hukum syari’ah, yang berhubungan dengan segala

tindakan manusia baik berupa ucapan ataupun perbuatan, melaksanakan dan

mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai

perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran Islam baik dalam

hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri,

sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan

lingkungannya.

Pembelajaran fiqih adalah sebuah proses belajar untuk membekali

anak asuh agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam

secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil aqli atau naqli.

3. Pembinaan Keterampilan.

Di Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah tidak banyak keterampilan yang

diberikan kepada anak-anak asuh, yang ada hanya ketika malam minggu

yaitu muhadoroh (latihan ceramah), dan di dalamnya diselingi dengan

latihan membaca puisi, menjadi MC, bermain marawis, menjadi Qori,

membacakan sari tilawah dan juga menyanyi lagu keagamaan Islam.

Disini yang berperan membina keterampilan keagamaan yaitu

pengasuh. Pengasuh mengajari anak asuh agar bisa mengeluarkan bakat

mereka di acara muhadoroh yang diadakan setiap malam minggu. Agar para

anak asuh tidak memendam bakat yang mereka punya masing-masing.

Page 77: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

66

4. Memperingati hari-hari besar agama Islam.

Peringatan hari-hari besar agama Islam yang dilaksanakan oleh Panti

Asuhan ‘Anak’ An-Najah selain diikuti oleh anak-anak asuh, biasanya juga

terbuka untuk masyarakat sekitar. Di acara ini anak-anak asuh pun bisa

menunjukan bakat mereka masing-masing dengan melalui pertunjukan, yaitu

berpidato, membaca puisi dan sebagainya. Adapun hari-hari besar agama

Islam yang dirayakan oleh yayasan yaitu:

a. Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal.

b. Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabi’ul

Awal.

c. Isra Mi’raj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab.

d. Peringatan 10 Muharram.

e. Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah.

Keadaan Anak Asuh di Panti Asuhan Anak An-Najah (Periode 2013-2014)

Jumlah anak asuh yang ada di Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah berjumlah 25

anak asuh dengan perincian sebagai berikut:

Page 78: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

67

Tabel 2

Jumlah Anak Asuh Panti Asuhan Anak’ An-Najah11

No Jenis Kelamin Jumlah Anak Asuh

1 Pria 12

2 Wanita 13

Jumlah 25

Sumber: M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah)

Jumlah anak asuh di panti asuhan anak An-Najah berjumlah 25 anak, yang

terdiri dari 12 anak asuh laki-laki dan 13 anak asuh perempuan. Jadi dapat

disimpulkan lebih banyak anak asuh perempuan dibanding anak asuh laki-

laki.Kemudian keadaan anak asuh di panti asuhan anak An-Najah menurut usia

dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3

Keadaan Anak Asuh Panti Asuhan Anak’ An-Najah Menurut

Usia

No Usia Anak Asuh Jumlah Anak Asuh

1 8-12 Tahun 1

2 13-18 Tahun 23

3 19-20 Tahun 1

4 20-Keatas -

Jumlah 25

Sumber: M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah)

11

Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 05

Oktober 2013

Page 79: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

68

Jumlah anak asuh di panti asuhan anak An-Najah menurut usia yaitu dengan

usia 9 tahun berjumlah 1 anak, usia 13 sampai 18 tahun berjumlah 23 anak, dan usia

19 tahun berjumlah 1 anak. Jadi dapat disimpulkan lebih banyak anak asuh yang

berusia antara 13 sampai 18 tahun. Kemudian keadaan anak asuh di panti asuhan

anak An-Najah menurut tingkat pendidikan dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 4

Keadaan Anak Asuh Panti Asuhan Anak’ An-Najah Menurut

Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Anak Asuh

1 SD/Madrasah Ibtidaiyah 1

2 SLTP/Madrasah Tsanawiyah 11

3 SLTA/Madrasah Aliyah 11

4 Perguruan Tinggi 2

Jumlah 25

Sumber: M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah)

Jumlah anak asuh di panti asuhan anak An-Najah menurut tingkat pendidikan

yaitu anak asuh yang masih SD berjumlah 1 anak, anak asuh yang duduk di SLTP

berjumlah 11 anak, anak asuh yang duduk di SLTA berjumlah 11 anak, dan yang

sudah mencapai perguruan tinggi berjumlah 2 anak. Jadi dapat disimpulkan bahwa

anak asuh yang duduk di SLTP dan SLTA berjumlah sama dan paling banyak

diantara SD dan perguruan tinggi. Disini yang dapat meneruskan ke perguruan tinggi

hanya yang mendapatkan reward karena memiliki prestasi yaitu beasiswa ke

Page 80: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

69

perguruan tinggi yang diinginkan anak asuh. Yang terakhir keadaan anak asuh di

panti asuhan anak An-Najah menurut status dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 5

Keadaan Anak Asuh Panti Asuhan Anak’ An-Najah Menurut

Status

No Usia Anak Asuh Jumlah Anak Asuh

1 Yatim 10

2 Dhuafa 15

Jumlah 25

Sumber: M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah)

Jumlah anak asuh di panti asuhan anak An-Najah menurut status yaitu anak

asuh dengan status yatim berjumlah 10 anak dan anak asuh dengan status dhuafa

berjumlah 15 anak. Jadi dapat disimpulkan mayoritas anak asuh di panti asuhan anak

An-Najah berstatus dhuafa dan anak yatim.

Page 81: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

70

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Aktivitas Komunikasi Verbal Yang Dilakukan Pengajar Dalam Pembinaan

Keagamaan Anak Yatim Dan Dhuafa Di Panti Asuhan Anak An-Najah

Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Anak merupakan karunia Ilahi dan amanah dalam dirinya melekat harkat

dan martabat manusia yang harus dijunjung tinggi. Anak juga merupakan potensi

sumber daya insan bagi pembangunan nasional, karena itu pembinaan dan

pengembangan harus dimulai sedini mungkin agar dapat berpartisipasi secara

optimal bagi pembangunan bangsa dan Negara. Begitupun dengan anak asuh,

mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus kita perhatikan pula.

Sebagaimana kita tahu, bahwa anak asuh setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Karena banyak faktor yang membuat anak asuh dimasukan ke

panti, seperti: kesulitan keuangan keluarga atau tekanan kemiskinan,

ditinggalkan orang tua, dan adapula yang salah satu orang tua atau kedua orang

tuanya meninggal dunia.

Tapi walau bagaimanapun anak asuh memerlukan perhatian khusus untuk

diberikan pengarahan, pelatihan, pembinaan dalam keagamaan yang mereka

belum dapatkan sejak dini. Untuk itulah, Panti Asuhan Anak An-Najah selain

membiayai kehidupan dan sekolah mereka, panti ini juga memberikan

Page 82: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

71

pembinaan keagamaan dengan menggunakan komunikasi verbal yang dilakukan

oleh pengasuh dan pengajar di panti ini melalui program pembinaan keagamaan

yaitu:

Pertama, pengajian (Qira’atu Al-Qura’an, yasinan dan dzikiran). Salah

satu kewajiban kaum muslimin adalah belajar membaca Al-Qur‟an, oleh karena

itu para pengasuh panti asuhan sangat menekankan kepada anak-anak asuh agar

bisa membaca Al-Qur‟an.

Kedua, pembelajaran ilmu fiqih yaitu salah satu bagian dari pendidikan

agama Islam yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut

pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam mulai

dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan taharah, shalat, puasa, zakat, sampai

dengan pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman,

khitan, kurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.

Ketiga, pembinaan keterampilan. Yang diterapkan di panti ini adalah

muhadoroh (latihan ceramah), dan di dalamnya diselingi dengan latihan

membaca puisi, menjadi MC, bermain marawis, menjadi Qori, membacakan sari

tilawah dan juga menyanyi lagu keagamaan Islam.

Keempat, memperingati hari-hari besar agama Islam. Peringatan hari-hari

besar agama Islam yang dilaksanakan oleh Panti Asuhan „Anak‟ An-Najah selain

diikuti oleh anak-anak asuh, biasanya juga terbuka untuk masyarakat sekitar. Di

Page 83: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

72

acara ini anak-anak asuh pun bisa menunjukan bakat mereka masing-masing

dengan melalui pertunjukan, yaitu berpidato, membaca puisi dan sebagainya.1

Komunikasi verbal merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan

dalam pembinaan keagamaan anak asuh di panti asuhan anak An-Najah. Dan ini

didukung oleh pengasuh dan pengajar yang mempunyai syarat-syarat sebagai

komunikator, yaitu memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya,

memiliki keterampilan berkomunikasi, mempunyai pengetahuan yang luas,

memiliki sikap yang baik terhadap komunikan dan memiliki daya tarik dalam

artian komunikator memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap atau

penambahan pengetahuan bagi atau pada diri komunikan.2

Jika seorang pengajar (komunikator) telah memahami syarat-syarat

tersebut, maka bentuk komunikasi yang dilakukan akan dapat diterima dengan

baik oleh komunikannya (anak asuh).

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan, peneliti

menganalisis beberapa aktivitas komunikasi verbal yang dilakukan oleh

pengasuh kepada anak asuh dalam pembinaan keagamaan di panti asuhan anak

annajah. Di antara data yang peneliti peroleh, yaitu:

1. Memberikan wadah untuk share

Setiap orang mempunyai masalah dalam dirinya, baik masalah dengan

keluarga, masalah dengan teman, dan masalah dengan pelajaran juga prestasi

1 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 20

November 2013 2 H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.

ke-2, h. 93-94

Page 84: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

73

dalam pendidikannya. Oleh karena itu, orang yang banyak masalah

memerlukan solusi dan wadah untuk mengungkapkan masalah-masalahnya.

Dari hasil wawancara beberapa anak asuh kurang lebih mempunyai

jawaban yang sama dan menjelaskan bahwa di panti ini selalu ada interaksi

antara pengasuh dengan anak asuh dengan cara sharing. Dari yang peneliti

wawancara Qona‟ah, Arya, Katrin dan Fauzan mengatakan bahwa kalau

belum mengerti masalah pelajaran atau ada masalah pribadi bisa di sharing

kepada pengasuh secara individu hanya anak asuh dengan pengasuh saja.3

Pengasuh dan pengajar di panti ini memberikan kesempatan kepada

para anak asuh untuk mengutarakan permasalahannya. Karena pengasuh dan

pengajar di panti asuhan anak annajah ini menganggap anak-anak asuh

sebagai anak-anak mereka. Selayaknya seorang orang tua, maka selalu

mengayomi dan melengkapi kebutuhan anak-anaknya. Kegiatan sharing ini

tidak di jadwalkan karena hal ini dibebaskan untuk anak asuh kapanpun

mereka ingin meminta sharing kepada pengasuh atau pengajar. Tempat

melakukan sharing nya bisa dikelas, bisa juga dikantor panti. Hal ini

diutarakan oleh pengasuh di panti asuhan anak annajah.4

2. Memberikan teguran dan nasehat

“anak asuh juga manusia” sebuah ungkapan yang menandakan bahwa

seorang pasti pernah melakukan kesalahan, ada kesalahan yang kecil juga

3 Wawancara pribadi dengan Qona‟ah, Arya, Kartin dan Fauzan (Anak Asuh Panti Asuhan

Anak An-Najah), Jakarta 07 Desember 2013 4 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 20

November 2013

Page 85: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

74

yang besar. Apalagi seorang ini adalah seorang anak asuh yang notabene

masih remaja dan masih labil serta masih suka bermain-main atau bercanda

dengan temannya.

Dari hasil wawancara beberapa anak asuh masing-masing pernah

mendapatkan tegoran karena melakukan kesalahan. Qona‟ah mengatakan

“pernah dimarahi kalau sudah adzan ga langsung naik ke musholla”,

kemudian Arya mengatakan “pas belajar ngobrol ditegor pasti dimarahin”,

lalu Katrin mengatakan “bercanda diruangan kelas ditegor”. Yang terakhir

Fauzan mengatakan “tidak sholat karena keasyikan bermain ditegor,

dimarahin”.5

Masing-masing anak asuh pasti pernah melakukan kesalahan dan

pernah ditegor oleh pengasuh atau pengajar. Dari hasil wawancara kepada

pengasuh didapat tentang keseluruhan sikap anak asuh yang pernah

melakukan kesalahan.

Alhasil pada saat di kelas pun mereka ada yang bercanda dengan

temannya, yang mengakibatkan kegaduhan di dalam ruangan sehingga

pengajar harus menegurnya supaya kondisi dan suasana belajar kondusif

kembali.

Kadang juga banyak anak asuh yang terlambat jika sudah adzan atau

pelajaraan keagamaan dimulai belum juga hadir akan ditegor oleh pengasuh

dan diberi sanksi.

5 Wawancara pribadi dengan Qona‟ah, Arya, Kartin dan Fauzan (Anak Asuh Panti Asuhan

Anak An-Najah), Jakarta 07 Desember 2013.

Page 86: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

75

Ada pula anak asuh yang terpengaruh oleh lingkungan luar yang tidak

baik seperti berbohong kepada pengasuh contohnya anak asuh ingin pergi

bersama teman-temannya tetapi meminta izin kepada pengasuh ingin belajar

kelompok tentu pengasuh pun menegur dan menasehatinya.

Kemudian ada yang diam-diam merokok, berdua-duaan di panti pasti

akan langsung mendapat teguran dari pengasuh. Karena peraturan di panti

asuhan boleh suka-sukaan tetapi tidak boleh berdekatan dan berdua-duan

dengan yang bukan muhrimnya.

Jika teguran dan nasehat pertama tidak berpengaruh, bisa disebut anak

asuh itu mengulangi kesalahan lagi. Anak asuh akan mendapatkan sanksi

seperti menghafal beberapa ayat al-Qur‟an , jika masih mengulanginya lagi.

akan diberikan sanksi yang lebih berat seperti membersihkan kamar mandi,

menyuci piring dan lain-lain. Tetapi jika masih mengulanginya lagi juga,

panti asuhan akan memberikan surat peringatan dan pemanggilan orang tua

atau wali anak asuh. Jika masih mengulangi kesalahan lagi tindakan terakhir

yaitu dikeluarkan dari panti asuhan anak annajah.6

Hukuman dan sanksi yang diberikan dari pengasuh berlaku pada

semua tingkatan. Dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Jadi tidak ada

perbedaan mengenai sanksi yang diberikan apabila melakukan kesalahan

atau pelanggaran di Panti Asuhan Anak An-Najah ini.

6 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 20

November 2013.

Page 87: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

76

3. Memberikan apresiasi dan reward kepada anak asuh yang berprestasi

Apresiasi merupakan suatu tindakan menghargai perbuatan atau

pekerjaan yang dilakukan orang lain karena dia berprestasi ataupun memiliki

jasa yang banyak dan bermanfaat kepada diri kita, kepada perusahaan,

sebuah instansi atau pun kepada Negara. Bukan saja wajar dilakukan, akan

tetapi sudah menjadi keharusan supaya orang tersebut merasa dihargai.

Dari hasil wawancara beberapa anak asuh yang berprestasi yaitu

Qona‟ah mengatakan “mendapatkan ucapan selamat dari teman-teman yang

buat lebih semangat. Dan bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi seperti saat ini”. Kemudian Arya mengatakan “Waktu

saya mendapatkan peringkat saya diajak jalan-jalan ke puncak untuk hadiah

yang mendapatkan juara-juara kelas untuk lebih termotivasi”.

Lalu Katrin mengatakan “untuk yang berprestasi mendapatkan

beasiswa dari panti untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi jika tidak

berprestasi tidak diberikan beasiswa bisa langsung kerja atau langsung

keluar dari panti. Hadiah yang diberikan pastinya membuat lebih semangat

lagi untuk lebih baik lagi. Yang terakhir Fauzan mengatakan “kadang suka

dikasih hadiah seperti sengaja dimasakin masakan kesukaan anak kalau

dapat peringkat. Pasti buat aku lebih semangat dalam belajar”.7

Begitu juga ketua yayasan di panti asuhan ini yang mengapresiasi anak

asuh yang dapat berprestasi, baik di panti asuhan, di sekolah maupun di

7 Wawancara pribadi dengan Qona‟ah, Arya, Kartin dan Fauzan (Anak Asuh Panti Asuhan

Anak An-Najah), Jakarta 07 Desember 2013.

Page 88: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

77

kalangan luar panti dan sekolah. Seperti mengikuti perlombaan-perlombaan

tingkat daerah, tingkat nasional maupun tingkat internasional. Anak asuh

yang dapat mempertahankan prestasinya akan mendapatkan reward dari

ketua sekaligus pemilik yayasan panti asuhan anak annajah yaitu beasiswa

perguruan tinggi, anak asuh diperbolehkan memilih perguruan tinggi yang

diinginkan agar anak yang kurang berprestasi termotivasi untuk terus giat

belajar agar bisa mencapai keinginan dan cita-citanya.8

Selain dari beberapa aktivitas komunikasi verbal tersebut. Dari hasil

wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan, di dapat bahwa aktivitas

komunikasi verbal yang digunakan pengasuh dan pengajar dalam pembinaan

keagamaan di Panti Asuhan Anak An-Najah juga menggunakan teori operant

conditioning yang dikembangkan oleh Burrhud Federic Skinner. Skinner

berpendapat setiap suatu tindakan yang telah dibuat ada konskuensinya,

penghargaan untuk tindakan yang benar, hukuman untuk yang salah. Tindakan

yang ingin mendapatkan penghargaan akan menjadi suatu kebiasaan, dan secara

tidak disadari kebiasaan lama akan hilang.9

Teori ini diaplikasikan oleh pengasuh di Panti Asuhan Anak An-Najah

dalam pembinaan keagamaan anak asuh. Prestasi yang di dapat anak asuh

merupakan hasil dari kemampuan anak asuh itu sendiri dan dibantu dengan

pembinaan keagamaan yang diterapkan oleh pegasuh di Panti Asuhan Anak An-

Najah ini.

8 Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 20

November 2013 9 Prasetyani, Belajar Behavioristik dan Teori Belajar Humanistik (Yogyakarta: 2007), h. 77

Page 89: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

78

Ketika pengasuh mengatakan kepada anak asuh agar selalu rajin dan giat

belajar, konsen saat mendapatkan materi pelajaran, harus selalu ingat Allah SWT

dimanapun berada, dan tak lupa mengerjakan perintah Allah SWT dan menjauhi

laranganNyaa anak asuh mendengarkannya.

Tetapi ketika pengasuh memberikan contoh dari alumni panti yang saat ini

sudah sukses, beliau menceritakan sejarahnya yang bisa sukses walau mereka

berasal dari kalangan tidak mampu dan memberi kesempatan bagi yang

berprestasi akan di beri beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi hingga

lulus menjadi sarjana, lalu ada keinginan dan niat anak asuh untuk melakukan

dan mengusahakan yang disampaikan oleh pengasuh agar berusaha menjadi anak

yang berprestasi dan tak pernah lupa dengan ajaran Allah SWT.10

Dari hasil wawancara dari beberapa anak asuh dalam metode pembelajaran

pembinaan keagamaan ini Qona‟ah sebagai anak asuh dari tingkatan perguruan

tinggi mengatakan “kalau sudah berprestasi tidak boleh langsung merasa puas

maka harus terus digali lagi agar terus selalu berprestasi”.11

Kemudian Arya anak asuh dari tingkatan pendidikan SMA mengatakan

“pembelajarannya mudah dimengerti dan selalu diberi contohnya. Ada metode

khusus seperti pengajaran Al-Qur’an disuruh maju satu-satu untuk

10

Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 20

November 2013 11

Wawancara pribadi dengan Qona‟ah (Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta

07 Desember 2013

Page 90: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

79

menghafalkan dan disini diadakan sharing, sesi tanya jawab kesulitannya

dimana”.12

Lalu selanjutnya Katrin anak asuh dari tingkatan pendidikan SMP

mengatakan “Kalau lagi mood belajar ya gampang masuknya pelajaran, kalau

lagi malas susah mengertinya dan bisa jadi semangat untuk yang berprestasi

mendapatkan beasiswa dari panti untuk melanjutkan ke perguruan tinggi”.13

Yang terakhir Fauzan anak asuh dari tingkatan pendidikan SD mengatakan

“Diberi semangat setiap hari agar tidak malas”.14

Dari kesimpulan diatas dapat peneliti menyimpulkan bahwa pengasuh

dalam pembinaan keagamaan anak asuh ini memberi motivasi agar harus terus

berprestasi yang berbeda-beda pada tingkatan SD, SMP, SMA dan Perguruan

Tinggi.

Pada anak SD diberikan motivasi seperti semangat setiap hari agar

mendorong anak lebih giat dalam belajarnya, kemudian pada tingkatan SMP

diberikan motivasi jika berprestasi akan mendapatkan beasiswa untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi, kemudian pada tingkatan SMA diberikan

pembelajaran secara individual dan dilakukan sharing agar lebih bisa secara

leluasa menanyakan kesulitannya dan pada tingkatan Perguruan Tinggi diberikan

motivasi agar tidak boleh langsung puas akan hasil yang dicapai agar prestasi

tidak menurun.

12

Wawancara pribadi dengan M. Arya (Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 07

Desember 2013 13

Wawancara pribadi dengan Katrin Nivira (Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah),

Jakarta 07 Desember 2013 14

Wawancara pribadi dengan Fauzan Firdaus (Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah),

Jakarta 07 Desember 2013

Page 91: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

80

Pengasuh dan pengajar di panti selain memberikan motivasi kepada anak

asuh, mereka pula selalu mengadakan sharing, melihat jika ada anak yang tidak

konsen dalam belajarnya ditanya secara individu apakah anak asuh itu sedang

ada masalah atau tidak, jika anak asuh menceritakan masalahnya tentunya

pengasuh dan pengajar di panti akan memberikan solusi, semangat dan motivasi

agar anak asuh dapat konsen dalam belajar.

Dan untuk anak asuh yang sudah berprestasi juga di berikan arahan agar

tidak mudah merasa puas dengan apa yang diraihnya, agar anak asuh yang

berprestasi dapat mempertahankan prestasinya agar tidak menurun dan terus di

tingkatkan lagi.

Kemudian menggunakan teori kognitif yang dikembangkan oleh Jean

Piaget. Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil

kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan semata, melainkan

hasil interaksi diantara keduanya. Jean Piaget mengatakan bahwa anak dapat

membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri, terdapat dua proses yang

mendasari perkembangan dunia individu yaitu pengorganisasian dan penyesuaian

(adaptasi).15

Teori ini pula diaplikasikan di panti asuhan anak An-Najah ini. Saat ini

panti asuhan membiayai 25 anak asuh yang berbeda beda latar belakangnya. Ada

yang dari Tangerang, Jakarta, Kuningan, Cirebon, Bogor, Sumedang, Brebes,

dan Cianjur. Kemampuan bahasa anak asuh pun berbeda-beda. Ada yang

menggunakan bahasa sunda, jawa, dan betawi. Tetapi anak-anak asuh selalu bisa

15

Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Erlangga, 2011). h. 56

Page 92: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

81

berkomunikasi dengan baik, dengan memberi tahu maksud perkataannya apabila

tidak dipahami oleh anak asuh lain.

Walau memiliki latar belakang yang berbeda-beda, pengasuh dan pengajar

selalu memberikan ajaran kepada anak-anak asuh agar dapat berbahasa Indonesia

dengan baik dan benar apabila diluar lingkungan panti asuhan. Dalam pembinaan

keagamaan di panti asuhan anak annajah pengasuh dan pengajar menekankan

agar anak asuh dapat bertutur kata dengan baik mengikuti ajaran agama Islam.16

Anak asuh di Panti ini sangat mudah untuk beradaptasi menyesuaikan diri

dengan anak asuh lain agar selalu terjalin keharmonisan dan tak ada pertikaian

antara anak asuh. Faktor pendukung pembentukan perilaku bukan hanya dari

lingkungan sekitar Panti Asuhan tetapi juga dalam pengorganisasian

dilingkungan sekolah masing-masing anak asuh.

Jadi dari kesimpulan diatas peneliti menyimpulkan bahwa pada tingkatan

SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diberikan arahan yang sama kepada

pengasuh dan pengajar di Panti Asuhan Anak An-Najah ini agar anak asuh dapat

bertutur kata dengan baik mengikuti ajaran agama Islam. Dan beradaptasi

menyesuaikan diri dengan anak asuh lain agar selalu terjalin keharmonisan dan

tak ada pertikaian antara anak asuh.

Lalu yang terakhir menggunakan teori mediating (penengah). Teori ini

dipopulerkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam

mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap

16

Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 20

November 2013

Page 93: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

82

stimulus (rangsangan) dari luar tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang

terjadi dalam dirinya. Dalam hal ini respon (gerak balas) dan stimulus

(rangsangan) terjadi pada otak (organ) manusia. Menurut Osgood makna

merupakan hasil proses pembelajaran dan pengalaman seseorang yang

merupakan suatu proses penengah untuk melambangkan sesuatu. 17

Tidak semua orang, jika menerima stimulus (rangsangan) dari luar akan

langsung mempengaruhi gerak dan tindakan seseorang atau dirinya sendiri.

Seperti yang diterapkan di panti ini yaitu pengasuh dan pengajar telah menasehati

dan memberikan semangat agar anak asuh rajin belajar, tetapi jika hal tersebut

tidak digubris atau dilakukan oleh anak asuh, maka hal itu juga akan menjadi sia-

sia. Seberapa hebat perkataan dan nasehat pengasuh dan pengajar kepada anak

asuh, jika si anak tidak ingin mengubah dan bertindak dari dalam dirinya sendiri,

maka perkataan yang hebat itu, tidak akan mengubah apapun. Pengasuh tidak

lelah memberikan motivasi agar anak asuh dapat giat belajar. 18

Jadi dari kesimpulan diatas peneliti menyimpulkan bahwa walaupun

perilaku yang ada pada anak asuh dari tingkatan SD, SMP, SMA maupun

Perguruan Tinggi bergantung dari kemauan anak asuh apakah ingin menjadi

lebih baik atau tidak, tetapi pengasuh disini memiliki peranan yang melakukan

tugasnya agar terus memberikan nasehat dan motivasi kepada sang anak agar

jauh lebih baik dari sebelumnya.

17

Chaer Abdul. Psikolinguistik (Kajian Teoritik). (Jakarta: Rineka Cipta, 2003). h. 73 18

Wawancara pribadi dengan M. Guntur (Pengajar Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 04

November 2013

Page 94: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

83

B. Aktivitas Komunikasi Non Verbal Yang Dilakukan Pengajar Dalam

Pembinaan Keagamaan Anak Yatim Dan Dhuafa Di Panti Asuhan Anak

An-Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Komunikasi non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan

tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan

tubuh, sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka,

kedekatan jarak dan sentuhan.19

Komunikasi non verbal juga merupakan salah satu unsur yang sangat

menentukan dalam pembinaan keagamaan anak asuh di panti asuhan anak An-

Najah.

Panti Asuhan Anak An-Najah selain membiayai kehidupan dan sekolah

mereka, panti ini juga memberikan pembinaan keagamaan dengan mengunakan

komunikasi non verbal yang dilakukan oleh pengasuh dan pengajar di panti ini

melalui program pembinaan keagamaan yaitu: pengajian (Qira’atu Al-Qura’an,

yasinan dan dzikiran), pembelajaran ilmu fiqih, pembinaan keterampilan dan

memperingati hari-hari besar agama Islam.

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan, di dapat

bahwa aktivitas komunikasi non verbal yang digunakan pengasuh dan pengajar

dalam pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Anak An-Najah yaitu:

19

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu pengantar, h. 97

Page 95: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

84

1. Memberikan keteladanan

Pada dasarnya, kebutuhan manusia akan figur teladan bersumber dari

kecenderungan meniru yang sudah menjadi karakter manusia. Peniruan

bersumber dari kondisi mental seseorang yang senantiasa merasa bahwa

dirinya berada dalam perasaaan yang sama dengan kelompok lain sehingga

dalam peniruan ini, anak-anak cenderung meniru orang dewasa, kaum lemah

cenderung meniru kaum kuat, serta bawahan cenderung meniru atasannya.

Dari hasil wawancara beberapa anak asuh yaitu Qona‟ah mengatakan

“diberi nasehat melihat orang yang sukses dari kalangan bawah dilihat

sebagai contoh, bisa menjadi semangat baru”. Kemudian Arya mengatakan

“pasti dituntut selalu semangat, berprestasi. Sebagai contoh baik orang

sukses dari panti asuhan maupun luar”. Lalu Katrin mengatakan “pengasuh

selalu memberi motivasi dengan membandingkan alumni dari panti yang

sekarang sudah sukses, kadang alumninya didatangkan untuk memotivasi

anak-anak asuh. Dan membuat kita jadi semangat agar bisa menjadi kaka-

kaka yang sudah sukses”. Yang terakhir Fauzan mengatakan “Harus

semangat dalam belajar. Bisa bikin semangat giat belajarnya”.20

Pengajar dan pengasuh di Panti Asuhan Anak An-Najah ini sangat

mengedepankan akhlak dan keteladanan. Itulah yang membuat anak asuh

nyaman dan suka kepada pengajar dan pengasuhnya, sehingga terdapat kasih

20

Wawancara pribadi dengan Qona‟ah, Arya, Kartin dan Fauzan (Anak Asuh Panti Asuhan

Anak An-Najah), Jakarta 07 Desember 2013.

Page 96: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

85

sayang yang menimbulkan kedekatan antara pengasuh dan pengajar dengan

anak asuh.21

Pengasuh juga sering memberikan motivasi untuk anak-anak asuhnya

dan memberikan contoh keteladanan dari kakak-kakak alumni panti yang

sudah sukses atas prestasi yang telah mereka capai. Agar anak-anak asuh

dapat mengikuti kakak-kakaknya yang sukses walau hanya dari kalangan

tidak mampu harus terus berusaha karena dimana ada niat, usaha dan doa

disitu pasti akan ada hasil.22

Jadi dari kesimpulan diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam

penerapan mengedepankan akhlak dan keteladanan ini para pengasuh

memberikan pengarahan dari tingkatan SD, SMP, SMA dan Perguruan

Tinggi itu sama tidak ada yang dibedakan karena sama-sama mempunyai

tujuan agar memiliki akhlak yang baik dan dapat mencontoh keteladanan

kakak-kakak alumni panti yang sudah sukses.

2. Menerapkan Kedisiplinan

Pada dasarnya kedisiplinan tercipta karena adanya peraturan dalam

Panti Asuhan Anak An-Najah ini, seperti hadir waktu shalat berjamaah,

waktu sekolah, waktu makan, waktu pembelajaran dengan tepat waktu.

Karena jika anak-anak tidak disiplin atau melanggar peraturan pasti akan ada

21

Wawancara pribadi dengan M. Guntur (Pengajar Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 04

November 2013

22

Wawancara pribadi dengan M. Ansor (Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah), Jakarta 20

November 2013

Page 97: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

86

sanksi yang diberikan entah dari hukuman yang ringan sampai hukuman

yang berat tergantung kesalahan anak asuh.

Dari hasil wawancara beberapa anak asuh yaitu Qona‟ah mengatakan

“hadir tepat waktu saat sholat berjamaah, tidak boleh berpacaran, berdua-

duaan atau berdekat-dekatan sama cowok di panti”. Kemudian Arya

mengatakan “tidak boleh merokok dan harus bertutur kata yang baik”. Lalu

Katrin mengatakan “bangun pagi dan harus sholat lima waktu”. Yang

terakhir Fauzan mengatakan “harus pulang sekolah tepat sekolah tepat

waktu, jika terlambat pulang sekolah atau pergi diluar sekolah harus izin

dulu sama pengasuh”.23

Maka dari itu pengasuh dan pengajar selalu memberikan arahan agar

dapat menjaga kedisiplinan di Panti Asuhan Anak An-Najah ini agar dapat

menjadi suri tauladan bagi adik-adiknya kelak.24

Dari kesimpulan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa dalam

menerapkan kedisiplinan ini pengasuh mengajarkan hal yang sama dari

tingkatan SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi agar dapat menjaga

kedisiplinan dan menjadi suri tauladan bagi adik-adiknya kelak.

Jadi dalam aktivitas komunikasi non verbal yang diterapkan di panti

asuhan ini adalah memberikan keteladanan dari pengasuh kepada anak asuh

dan menerapkan kedisiplinan agar selalu mematuhi peraturan.

23

Wawancara pribadi dengan Qona‟ah, Arya, Kartin dan Fauzan (Anak Asuh Panti Asuhan

Anak An-Najah), Jakarta 07 Desember 2013. 24

Wawancara pribadi dengan Muhammad Guntur (Pengajar Panti Asuhan Anak An-Najah),

Jakarta 04 November 2013

Page 98: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Aktivitas komunikasi verbal yang dilakukan pengasuh dan pengajar dalam

pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Anak An-

Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan yaitu:

a. Memberikan wadah untuk share

Pengasuh memberikan kesempatan kepada para anak asuh untuk

mengutarakan permasalahannya. Kegiatan ini tidak di jadwalkan karena

hal ini dibebaskan untuk anak asuh kapanpun mereka ingin meminta

sharing kepada pengasuh atau pengajar. Tempat sharing dilakukan bisa

dikelas atau dikantor panti.

b. Memberikan teguran dan nasehat

Hukuman dan sanksi yang diberikan dari pengasuh berlaku pada

semua tingkatan. Dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Jadi tidak

ada perbedaan mengenai sanksi yang diberikan apabila melakukan

kesalahan atau pelanggaran.

c. Memberikan apresiasi dan reward kepada anak asuh yang berprestasi

Anak asuh yang dapat mempertahankan prestasinya akan

mendapatkan reward dari ketua sekaligus pemilik yayasan panti asuhan

Page 99: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

88

anak Annajah yaitu beasiswa ke perguruan tinggi. Anak asuh

diperbolehkan memilih perguruan tinggi yang diinginkan agar anak

yang kurang berprestasi termotivasi untuk terus giat belajar agar bisa

mencapai keinginan dan cita-citanya.

Adapun teori yang diterapkan di panti ini dalam komunikasi verbal nya

yaitu teori operant conditioning yang mana menerapkan pengasuh

memberikan motivasi yang berbeda-beda pada tingkatan SD, SMP, SMA

dan Perguruan Tinggi. Kemudian teori kognitif yang mana pengasuh

memberikan arahan kepada semua tingkatan sama yaitu dari SD, SMP, SMA

dan Perguruan Tinggi yang mengharuskan bertutur kata dengan baik

mengikuti ajaran agama Islam.

Yang terakhir teori mediating bahwa walaupun perilaku yang ada pada

anak asuh dari tingkatan SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi bergantung

dari kemauan anak asuh apakah ingin menjadi lebih baik atau tidak, tetapi

pengasuh disini memiliki peranan yang melakukan tugasnya agar terus

memberikan nasehat dan motivasi kepada sang anak agar jauh lebih baik dari

sebelumnya.

2. Aktivitas komunikasi non verbal yang dilakukan pengasuh dan pengajar

dalam pembinaan keagamaan anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Anak

An-Najah Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Komunikasi

non verbal yang dilakukan yaitu:

Page 100: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

89

a. Memberikan keteladanan

Dalam penerapan mengedepankan akhlak dan keteladanan ini para

pengasuh memberikan pengarahan dari tingkatan SD, SMP, SMA dan

Perguruan Tinggi itu sama tidak ada yang dibedakan karena sama-sama

mempunyai tujuan agar memiliki akhlak yang baik dan dapat mencontoh

keteladanan kakak-kakak alumni panti yang sudah sukses.

b. Menerapkan kedisiplinan

Diadakan peraturan dan sanksi bagi yang melanggar. Dalam

menerapkan kedisiplinan ini pengasuh mengajarkan hal yang sama dari

tingkatan SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi agar dapat menjaga

kedisiplinan seperti mematuhi peraturan yang ada di panti dan menjadi

suri tauladan bagi adik-adiknya kelak.

B. Saran-Saran

1. Komunikasi verbal yang dilakukan dalam pembinaan keagamaan anak asuh

dalam sharing, memberikan teguran atau nasehat, motivasi dan reward

sudah bagus, namun masih harus terus diperhatikan lagi pengawasan atau

monitoring dalam aspek perilaku antar sesama anak asuh. Baik dari

perkataan maupun perbuatan mereka karena dari hasil pengamatan peneliti,

masih ada beberapa anak asuh yang suka bercanda dan tidak konsen dalam

belajar.

2. Komunikasi non verbal yang diterapkan sudah dapat dipahami dari pengasuh

kepada anak asuh. Tingkatkan lagi kedisplinan dan harus selalu

mengedepankan akhlak dan keteladanan sesuai ajaran agama Islam.

Page 101: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

90

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Chaer. Psikolinguistik; Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Arifin, M. Pedoman Pelaksana Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta: Golden

Rayon Press, 1991.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1998.

Assamrqondi, Abdul Laits, dan Bahreis, H. Salim. Tanbihul Ghofilin. Jakarta:

Sa’diyah Putra, 1984.

Asmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.

Ayub, Hasan. Etika Islam: Menuju Islam Yang Hakiki. Bandung: Trigenda Karya,

1994.

Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (BPPKS). Standarisasi Panti

Sosial. Jakarta: 2005.

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2009.

----------. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Dagun, Ave M. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara PKN, 1997.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011.

Darajat, Zakiyah. Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental. Jakarta: PT Gunung

Agung, 1996.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 1988.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka 2002.

Depsos RI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengentasan Anak

Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak. Jakarta: Binkesos, 1989.

Djunaidi, Ahmad Zurzani dan Syarif, Ismail Mulana. Sepuluh Inti Perintah Allah.

Jakarta: PT Fikhati Aneska, 1991.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005.

Page 102: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

91

Fitriani. Bentuk Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Dalam Membantu

Pembelajaran Agama di SDI Al-Izhar Pondok Labu. Jakarta: Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1992.

Harahap, Syahrini. Islam: Konsep dan Implementasi Pemberdayaan. Yogyakarta: PT

Tiara Wacana, 1999.

Hasbullah. Praktek Pengasuhan Anak di Panti Sosial Anak: Kajian Pada Beberapa

Panti Sosial Asuhan Anak di Kasel, Tesis Sarjana. Jakarta: Perpustakaan

Nasional RU, 1997.

Ismail, Usman Asep. Pengamalan Al-Qur’an tentang Pemberdayaan Dhua’afa.

Jakarta: Dakwah Press, 2008.

Jumroni dan Suhaimi. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Press,

2006.

Liliweri, Alo. Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2007.

Manaf, Mujahid Abdul. Sejarah Agama-agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1996.

Modul Pelayanan Sosial Anak Terlantar Dalam Panti. PSBR, 2010.

Modul Pelayanan Sosial Anak Terlantar Luar Panti Melalui Penguatan Ekonomi

Keluarga Dalam Bentuk Kelompok Usaha Bersam (KUBE).

Moelino, Anton M. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Moleong. Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Muhsin, MK. Menyayangi Dhu’afa. Jakarta: Gema Insani Press.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2003.

Nasution, Harun. Islam ditinjau dari Beberapa Aspek. Jakarta: UI Press, 1987.

Nawari, Al. Tahrir Alfaz Al-Tambih, di-tahqiq oleh Abd Al-Gani Al-Daqr. Damaskus:

Daar El-Qolam, 1408 H.

Ngajenan, Muhammad. Kamus Etimologi Bahasa Indonesia. Semarang: Dahara

Prize, 1992.

Page 103: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

92

Prasetyani, Belajar Behavioristik dan Teori Belajar Humanistik. Yogyakarta: 2007.

Purwadaminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Risdakarya, 2008.

Rumondor, Alex H. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

Rosyidy, T.A Latief. Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan: 1985.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Press, 2007.

Salim, Peter dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:

Modern English, 1991.

Sendjaja, Djuarsa. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005.

Setiadi, Rudi. Menyantuni Anak Yatim. dalam renungan jum’at, 10 Desember 2004.

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Soerjono, Sukanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003.

Sojogyo dan Sajogyo, Pujiwati. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan. Yoryakarta:

Gajah Mada University, 1999.

Sukri, Sri Suhadjati. Menyantuni Anak Yatim Psikologis. dalam suara merdeka,21

November 2003.

Suprapto, Tommu. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo,

2006.

Sya’idah, Khasanah. Pemikiran Pendidikan Anak “Abdullah NashihbUlwan”.

Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1425 H/ 2005.

Widjaya, H. A.W. Komunikasi dan Hubungan Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2002.

---------------------. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Zahrah, Muhammad Abu. Membangun Masyarakat Islam. Jakarta: PT. Pustaka

Firdaus, 1994.

Page 104: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

KEMENTERTAN AGAMAUhIIVERSITAS ISLAI!{ NEGERI ruTN)syARrF HTDAyATULLAH "lexanieFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

ll Ir. H. Juanda No. 95 Cipurat 15412 Indonesiaweosrte s4ftlqjqiqf,4443s](l Telepon/Far : (021) 1 432728 / 7 47 03580

E-mail : [email protected]

Nomor : Un.Ol/F5 tpp.00.gt6? 9ZOttLamp :l(satu)bundel ' t'Hal : Binrbingan Skripsi

\l

Tembusan: ,

l. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam (KpI)

Kepada Yth.Wati Nilamsari, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dak,,vah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarra

Ass alamu' qlaikum lltr. t4tb.

Bersama ini kami sampaikan t"bu.oL:|t^line skripsi yang diajukan oleh mahasiswaFakrrltas Ilmu Dakwah tla'Ilmu Komunikasi uIN syarif Hiiuyu,rilurr likartasebagai berikut,NamaNomor PokokJurusanSemesterTelp.Judul Skripsi

: Darwis Fitra Makmur:109C51C;1C090

Jakarta, Z Agustus 2013

Dekan Bidang Akademik

Komunikasi dan penyiaran Islarn (KpI)IX (Sernbilan,)08s69400844sPola Komunikasi Antar pribadi A'ak Jalanan di perempatanLampu Merah Ciledug i(arang Tengah furrg".unf--aAu*Menumbuhkan Rasa Kepercayaui Oiri.

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenlusunan dan penyelesaian skripsinya pada rvaktu y""giio"r. terralu iama.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sa.mpaikan terima kasih.Wassal amu' alaikum l4/r. Wb.

an. D

ahidin Saputra,9700903 199603 1 00tV

Page 105: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

VZ ft H HA*a

WEH H

KEMENTERIAN AGAIVIATINIVERSITAS ISLAN{ NEGERI (UIN)SYAI{IF HIDAYAT ULLAH JAKAIITA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNII(ASITelepon/Fax (021) 7432'128 I 71103580

NornorLampiran :

Hal : Izin Penelitian (Skripsi)

Kepada Yth,Pimpinan Panti Asuhan Annajahdi

Tempat

A s s al arnu' al ai kum LVr. Wb.

Dekan Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa:

Jl. Ir. H. JuandaNo,95 Ciputat Ii4l2lndonesia

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusan/KonsentrasiAlamatTelp.

Tembusan :

1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ka/Sekprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Website: l'u'rv ldkuiniakarta.ac id, E-mail : dakwalr@tl'tlk !riniakarta ac id

Darwis Fitra Makrrur1 0905 l 000090Tangerang, 15 Mei 1991

IX (Sembilan)Komunikasi dan Penyiaran IslamJl. Sunan Kalijaga RT 021011 Ciledug Tangerang085694008445

adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UiNSyarif l{idayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalamrangka penulisan skripsi berjudul Bentuk Kontunikosi Yerbal dan Jrlon-Verbal dalantPembinaan Keagamaan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa di Panti Asuhan AnakAnnajah Petukangan Selatan Pesanggrahan,Iakarta Selatan.

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Sdr. dapat

menerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.

W s s al amu' al aikum Wr. I4tb .

Dekan,

Subhan, MA19660110 199303 t 004y

Page 106: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

16)t"-y"

ANNAJAH

PANTI SOSTAL ASUHAN ANAK'ANNAIAH''Jalan Ciledug Raya PetuKangan Selatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan

Telepon . (021) 7359229, Fax : (02'i ) 73886134Website : www.annajah-jkt.com

Surat Keterangan

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Ketua Panti Asuhan Anak An-Najah,

menyatakan bahwa mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :

Nama

NIM

Jurusan

Fakultas

Darwis Fitra Makmur

10905 1000090

Komunikasi dan Penyiaran Islam

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Pada tanggal 04 November 2013 telah melakukan penelitian/ wawancara untuk bahan

penelitian skripsi yang berjudul Bentuk Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Pembinaan

Keagamaan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa di Panti Asuhan Anak An-Najah Petukangan Selatan

Pesanggrah an Jakarta Selatan.

Demikianlah surat ini kami buat, agar dapat diketahui dan digunakan sebagaimana

mestinya.

Page 107: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Pedoman Wawancara

Nama :

Jabatan : Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal :

Waktu Wawancara :

Tempat Wawancara :

1. Apa saja program pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Anak An-Najah ini?

2. Bagaimana metode belajar dikelas, apakah ada metode belajar khusus yang

membuat murid mudah memahami pelajaran dengan baik?

3. Apakah berkomunikasi kepada anak asuh hanya pada saat belajar mengajar atau

ada waktu lain yang dilakukan untuk berkomunikasi?

4. Bagaimana cara menasehati atau memberikan semangat kepada anak asuh agar

mereka dapat berprestasi, reward apa yang diberikan?

5. Jika anak asuh tidak mengikuti pelajaran dengan baik, apakah ada sanksi. Dan

apakah sanksi tersebut dapat membuat murid lebih berprestasi?

Page 108: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

6. Apakah anda pernah kesal atau marah kepada anak asuh yang susah diatur dan

suka membangkang. Kekesalan atau kemarahan seperti apa yang ditunjukan

Bapak kepada anak asuh tersebut baik saat Bapak mengajar dikelas atau di lain

waktu?

7. Bentuk apresiasi apa saja yang anda berikan jika ada anak asuh yang berprestasi?

8. Bagaimana anda menjaga dan mengusahakan agar pencapaian prestasi oleh anak

asuh tidak menurun bahkan selalu menambah prestasi mereka?

9. Ketika ada seseorang atau beberapa anak asuh yang menurut Bapak tidak atau

kurang berprestasi di panti asuhan ini, apa saja yang anda lakukan atau upayakan

agar anak asuh tersebut maju dalam pelajarannya atau minatnya?

10. Faktor-faktor apa yang mendukung upaya tersebut dan faktor apa saja yang

menghambat upaya tersebut?

Page 109: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Pedoman Wawancara

Nama :

Jabatan : Pengajar Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal :

Waktu Wawancara :

Tempat Wawancara :

1. Bagaimana metode belajar dikelas, apakah ada metode belajar khusus yang

membuat murid mudah memahami pelajaran dengan baik?

2. Apakah berkomunikasi kepada anak asuh hanya pada saat belajar mengajar atau

ada waktu lain yang dilakukan untuk berkomunikasi?

3. Bagaimana cara menasehati atau memberikan semangat kepada anak asuh agar

mereka dapat berprestasi, reward apa yang diberikan?

4. Jika anak asuh tidak mengikuti pelajaran dengan baik, apakah ada sanksi. Dan

apakah sanksi tersebut dapat membuat murid lebih berprestasi?

5. Apa harapan Bapak ke depan untuk anak asuh di Panti Asuhan Anak An-Najah?

6. Apakah anda pernah kesal atau marah kepada anak asuh yang susah diatur dan

suka membangkang. Kekesalan atau kemarahan seperti apa yang ditunjukan

Page 110: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Bapak kepada anak asuh tersebut baik saat Bapak mengajar dikelas atau di lain

waktu?

7. Bentuk apresiasi apa saja yang anda berikan jika ada anak asuh yang berprestasi?

8. Bagaimana anda menjaga dan mengusahakan agar pencapaian prestasi oleh anak

asuh tidak menurun bahkan selalu menambah prestasi mereka?

9. Ketika ada seseorang atau beberapa anak asuh yang menurut Bapak tidak atau

kurang berprestasi di panti asuhan ini, apa saja yang anda lakukan atau upayakan

agar anak asuh tersebut maju dalam pelajarannya atau minatnya?

10. Faktor-faktor apa yang mendukung upaya tersebut dan faktor apa saja yang

menghambat upaya tersebut?

Page 111: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Pedoman Wawancara

Nama :

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal :

Waktu Wawancara :

Tempat Wawancara :

1. Bagaimana cara penyampaian materi yang diajarkan oleh pengajar kepada anak-

anak asuh. Apakah ada metode khusus yang dilakukan supaya kamu mudah

menerima materi yang diajarkan?

2. Apakah pengajar selalu memberikan motivasi belajar kepada kamu. Motivasi apa

yang diberikan olehnya. Dan menurut kamu apakah motivasi itu membuat kamu

semakin berprestasi?

3. Jika kamu berprestasi reward apa yang kamu dapatkan di panti. Apakah hadiah

itu membuat kamu terpacu untuk semakin berprestasi atau malah membuat kamu

bahwa inilah maksimal usaha kamu?

4. Jika kamu tidak mengikuti materi dengan baik apakah ada sanksi yang diberikan

oleh pengajar. Sanksi seperti apa?

Page 112: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

5. Menurut kamu faktor apa saja yang mendukung adik untuk berprestasi di panti

asuhan ini. Dan juga menurut kamu faktor apa saja yang menghambat kamu

dalam berprestasi?

6. Bagaimana cara pengajar merangkul kamu supaya prestasi kamu lebih meningkat

lagi?

7. Apakah kamu pernah dimarahi oleh pengajar ketika kamu salah atau

membangkang perkataan pengajar. Bentuk kemarahan seperti apa yang dilakukan

oleh pengajar kamu dan apakah kecewa atau sedih ketika dimarahi. Apakah hal

tersebut membuat nilai/prestasi kamu menurun atau bahkan menjadi terpacu atau

lebih giat lagi dalam belajar?

8. Ketika ada teman kamu yang kurang berprestasi apa yang kamu perbuat kepada

teman kamu tersebut supaya dia lebih termotivasi lagi untuk berpretasi?

9. Menurut kamu, fasilitas yang ada di panti asuhan ini mendukung kamu untuk

mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar?

10. Seperti apa contoh kedisiplinan yang diterapkan di panti asuhan ini?

Page 113: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Nama : M. Ansor

Jabatan : Pengasuh Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal : Rabu, 20 November 2013

Waktu Wawancara : Pukul 16.00 WIB

Tempat Wawancara : Kantor Panti Asuhan Anak An-Najah

Tanya : Apa saja program pembinaan keagamaan di Panti Asuhan Anak An-Najah

ini?

Jawab : Program pembinaan keagamaan di Panti Asuhan ini ada empat, yaitu

seperti pengajian dan menghafal ayat Al-Qur’an, pembelajaran fiqih,

pembinaan keterampilan muhadoroh dan memperingati hari-hari besar

Isam.

Tanya : Bagaimana metode belajar dikelas, apakah ada metode belajar khusus yang

membuat murid mudah memahami pelajaran dengan baik?

Jawab : Untuk menggiatkan difokuskan agama seperti pengajian dan diberikan

hadits-hadits yang membuat giat belajar.

Tanya : Apakah berkomunikasi kepada anak asuh hanya pada saat belajar mengajar

atau ada waktu lain yang dilakukan untuk berkomunikasi?

Jawab : Ada, seperti sharing santai-santai barangkali ada masalah. Terlihat jika

anak ini ada masalah langsung dipanggil dan ditanya masalahnya apa

sehingga membuat anak ini terlihat memiliki beban pikiran. Walau disini

berbeda-beda latar belakang, ada bermacam-macam bahasa. Tetapi saya

selalu mengarahkan bahwa harus berbahasa Indonesia dengan baik dan

benar. Dan bertutur kata yang baik menurut ajaran agama Isam.

Page 114: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Tanya : Bagaimana cara menasehati atau memberikan semangat kepada anak asuh

agar mereka dapat berprestasi, reward apa yang diberikan?

Jawab : Alumni yang pernah sukses dijadikan contoh agar termotivasi serta

disebutkan beberapa hadits yang mengarahkan kita harus terus giat

belajar. Dan reward yang diberikan yaitu mendapatkan beasiswa ke

perguruan tinggi apabila memiliki prestasi.

Tanya : Jika anak asuh tidak mengikuti pelajaran dengan baik, apakah ada sanksi.

Dan apakah sanksi tersebut dapat membuat murid lebih berprestasi?

Jawab : Disini ada tata tertib, apabila melanggar tata tertib akan diberikan sanksi

hafalan surat, kemudian disuruh membersihkan halaman atau bahkan

cuci piring sekian hari. Kadang bisa lebih baik, kadang malah diulangi

lagi. Kalau masih terus diulangin akan mendapatkan surat tegoran untuk

wali. Bisa-bisa dikeluarkan dari panti.

Tanya : Apakah anda pernah kesal atau marah kepada anak asuh yang susah diatur

dan suka membangkang. Kekesalan atau kemarahan seperti apa yang

ditunjukan Bapak kepada anak asuh tersebut baik saat Bapak mengajar

dikelas atau di lain waktu?

Jawab : Kalau dia benar-benar melanggar seperti merokok atau pacaran pernah

saya jewer, kalau diulangi terus langsung saya kasih sanksi yang tertera

pada tata tertib panti dan kalau sedang belajar kelas berisik banget

langsung saya tinggalkan.

Tanya : Bentuk apresiasi apa saja yang anda berikan jika ada anak asuh yang

berprestasi?

Page 115: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jawab : Saya merasa bangga sekali. Dan pasti saya ucapkan selamat dan saya

peluk anak asuh itu.

Tanya : Bagaimana anda menjaga dan mengusahakan agar pencapaian prestasi

oleh anak asuh tidak menurun bahkan selalu menambah prestasi mereka?

Jawab : Memberikan semangat harus lebih giat lagi belajar agar prestasi tidak

menurun dan kadang alumni yang sudah suskes dipanggil untuk

mengajar di panti.

Tanya : Ketika ada seseorang atau beberapa anak asuh yang menurut Bapak tidak

atau kurang berprestasi di panti asuhan ini, apa saja yang anda lakukan

atau upayakan agar anak asuh tersebut maju dalam pelajarannya atau

minatnya?

Jawab : Paling ditegor langsung, sharing dimana yang sulit dan apa masalahnya.

Tanya : Faktor-faktor apa yang mendukung upaya tersebut? Dan faktor apa saja

yang menghambat upaya tersebut?

Jawab : Pendukungnya dari orang tuanya yang sudah mengajari anak sebelum

masuk panti, dan penghambatnya dipengaruhi dari lingkungan luar.

M. Ansor Darwis Fitra Makmur

(Narasumber) (Pewawancara)

Page 116: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Nama : Muhammad Guntur

Jabatan : Pengajar Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal : Senin, 04 November 2013

Waktu Wawancara : Pukul 15.30 WIB

Tempat Wawancara : Kantor Panti Asuhan Anak An-Najah

Tanya : Bagaimana metode belajar dikelas, apakah ada metode belajar khusus yang

membuat murid mudah memahami pelajaran dengan baik?

Jawab : Menjelaskan dengan pelan-pelan dan jelas agar anak mudah mengerti

dan menerimanya dengan baik.

Tanya : Apakah berkomunikasi kepada anak asuh hanya pada saat belajar mengajar

atau ada waktu lain yang dilakukan untuk berkomunikasi?

Jawab : Ada, Memberikan wadah untuk share agar jika ada anak yang belum

mengerti atau ada masalah bisa langsung ditanyakan.

Tanya : Bagaimana cara menasehati atau memberikan semangat kepada anak asuh

agar mereka dapat berprestasi, reward apa yang diberikan?

Jawab : Memberi semangat menceritakan sejarah-sejarah orang sukses dan jika

yang bisa berprestasi akan diberikan beasiswa melanjutkan ke perguruan

tinggi,tetapi sehebat apapun nasehat jika si anak tidak ingin mengubah.

Nasehat itupun tidak akan mengubah apapun.

Tanya : Jika anak asuh tidak mengikuti pelajaran dengan baik, apakah ada sanksi.

Dan apakah sanksi tersebut dapat membuat murid lebih berprestasi?

Jawab : Sanksinya saya beri tugas atau hafalan. Kadang ada yang mengulanginya,

kadang ada yang diulangi lagi.

Page 117: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Tanya : Apa harapan Bapak ke depan untuk anak asuh di Panti Asuhan Anak An-

Najah?

Jawab : Saya berharap agar anak-anak asuh ini dapat meraih cita-cita mereka

masing-masing dan dapat berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

Tanya : Apakah anda pernah kesal atau marah kepada anak asuh yang susah diatur

dan suka membangkang. Kekesalan atau kemarahan seperti apa yang

ditunjukan Bapak kepada anak asuh tersebut baik saat Bapak mengajar

dikelas atau di lain waktu?

Jawab : Pernah, kalau ada yang berisik atau tidak memperhatikan dikelas. Akan

saya tegor agar tidak berisik dan harus memperhatikan.

Tanya : Bentuk apresiasi apa saja yang anda berikan jika ada anak asuh yang

berprestasi?

Jawab : Saya akan berikan selamat dengan memeluknya karena merasa bangga.

Tanya : Bagaimana anda menjaga dan mengusahakan agar pencapaian prestasi

oleh anak asuh tidak menurun bahkan selalu menambah prestasi mereka?

Jawab : Memberikan keteladanan dan menerapkan kedisplinan agar anak-anak

asuh tetap pada pestasi mereka dan malah lebih meningkat. Dan di

berikan arahan agar tidak mudah merasa puas dengan apa yang

diraihnya, agar anak asuh yang berprestasi dapat mempertahankan

prestasinya agar tidak menurun dan terus di tingkatkan lagi

Tanya : Ketika ada seseorang atau beberapa anak asuh yang menurut Bapak tidak

atau kurang berprestasi di panti asuhan ini, apa saja yang anda lakukan

Page 118: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

atau upayakan agar anak asuh tersebut maju dalam pelajarannya atau

minatnya?

Jawab : Dibicarakan secara individu menanyakan masalah dan apa kendalanya.

Dan diusahakan memberikan solusi agar anak tersebut dapat lebih giat

lagi dalam belajar.

Tanya : Faktor-faktor apa yang mendukung upaya tersebut? Dan faktor apa saja

yang menghambat upaya tersebut?

Jawab : Pendukungnya karena anak-anak yang bersemangat yang membuat

mereka dapat menerima pelajaran dengan baik dan penghambatnya

karena anak-anak kadang suka malas dan menjadi susah untuk

menerangkan pelajaran agar mereka mengerti.

Muhammad Guntur Darwis Fitra Makmur

(Narasumber) (Pewawancara)

Page 119: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Data Singkat Subjek Penelitian

Nama : Muhammad Arya Alfatihah

Umur : 18 tahun

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal : Rabu, 07 Desember 2013

Waktu Wawancara : Pukul 15.00 WIB

Tempat Wawancara : Ruang Kelas Panti Asuhan An-Najah

Tanya : Bagaimana cara penyampaian materi yang diajarkan oleh pengajar kepada

anak-anak asuh. Apakah ada metode khusus yang dilakukan supaya kamu

mudah menerima materi yang diajarkan?

Jawab : Langsung di pengajaran, dapat mudah dimengerti dan diberi contohnya.

Metode khususnya seperti pengajaran Al-Qur’an disuruh maju satu-satu

untuk menghafalkan.

Tanya : Apakah pengajar selalu memberikan motivasi belajar kepada kamu.

Motivasi apa yang diberikan olehnya. Dan menurut kamu apakah

motivasi itu membuat kamu semakin berprestasi?

Jawab : Itu pasti dituntut selalu semangat, berprestasi. Sebagai contoh baik orang

sukses dari panti asuhan maupun luar

Tanya : Jika kamu berprestasi reward apa yang kamu dapatkan di panti. Apakah

hadiah itu membuat kamu terpacu untuk semakin berprestasi atau malah

membuat kamu bahwa inilah maksimal usaha adik?

Page 120: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jawab : Waktu saya mendapatkan peringkat saya diajak jalan-jalan ke puncak

untuk hadiah yang mendapatkan juara-juara kelas untuk lebih

termotivasi.

Tanya : Jika kamu tidak mengikuti materi dengan baik apakah ada sanksi yang

diberikan oleh pengajar. Sanksi seperti apa?

Jawab : Pertama dinasehati, kemudian dihukum ringan, kalau melakukan lagi

ditegor, lalu dihukum berat, kalau masih berulang lagi dipanggil orang

tua dan bisa dikelurkan.

Tanya : Menurut kamu faktor apa saja yang mendukung kamu untuk berprestasi

di panti asuhan ini. Dan juga menurut kamu faktor apa saja yang

menghambat kamu dalam berprestasi?

Jawab : Pendukungnya yaa rajin giat belajar, berdoa jangan lupa sholat. Dan

penghambatnya selalu merasa pengen main, karena banyak teman disini.

Tanya : Bagaimana cara pengajar merangkul kamu supaya prestasi kamu lebih

meningkat lagi?

Jawab : Sharing, sesi tanya jawab kesulitannya dimana.

Tanya : Apakah kamu pernah dimarahi oleh pengajar ketika kamu salah atau

membangkang perkataan pengajar. Bentuk kemarahan seperti apa yang

dilakukan oleh pengajar kamu. Apakah kecewa atau sedih ketika

dimarahi. Apakah hal tersebut membuat nilai/prestasi kamu menurun atau

bahkan menjadi terpacu atau lebih giat lagi dalam belajar?

Page 121: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jawab : Pasti pernah, pas belajar berisik ngobrol pasti diomelin dan ditegor. Ga

sedih atau kecewa kalau menyadari kesalahan kita yaa engga. Dimarahi

pengasuh atau pengajar tidak berpengaruh kok dalam prestasi saya.

Tanya : Ketika ada teman kamu yang kurang berprestasi apa yang kamu perbuat

kepada teman kamu tersebut supaya dia lebih termotivasi lagi untuk

berpretasi?

Jawab : Sharing sharing kenapa malas, kemudian cari kendalanya apa.

Tanya : Menurut kamu, fasilitas yang ada di panti asuhan ini mendukung kamu

untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar?

Jawab : Alhamduillah bisa mendukung, harus terus digali saja prestasi yang sudah

diraih.

Tanya : Seperti apa contoh kedisiplinan yang diterapkan di panti asuhan ini?

Jawab : tidak boleh merokok dan harus bertutur kata yang baik.

Muhammad Arya Alfatihah Darwis Fitra Makmur

(Narasumber) (Pewawancara)

Page 122: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Data Singkat Subjek Penelitian

Nama : Qona’ah

Umur : 19 tahun

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal : Rabu, 07 Desember 2013

Waktu Wawancara : Pukul 16.00 WIB

Tempat Wawancara : Ruang Kelas Panti Asuhan An-Najah

Tanya : Bagaimana cara penyampaian materi yang diajarkan oleh pengajar kepada

anak-anak asuh. Apakah ada metode khusus yang dilakukan supaya kamu

mudah menerima materi yang diajarkan?

Jawab : Enak, gampang masuk pelajarannya. Disesuaikan dengan kemampuan

anaknya, jadi kalau anaknya belum mengerti diulangi lagi meneranginya.

Mungkin metode khususnya yaitu interaktif dan cara individu tanya

masing-masing.

Tanya : Apakah pengajar selalu memberikan motivasi belajar kepada kamu.

Motivasi apa yang diberikan olehnya. Dan menurut kamu apakah

motivasi itu membuat kamu semakin berprestasi?

Jawab : Itu pasti setiap malam diberi nasehat melihat orang yang sukses dari

kalangan bawah dilihat sebagai contoh, bisa menjadi semangat baru. .

Dan kalau sudah berprestasi tidak boleh langsung merasa puas, harus

terus digali lagi agar terus selalu berprestasi.

Page 123: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Tanya : Jika kamu berprestasi reward apa yang kamu dapatkan di panti. Apakah

hadiah itu membuat kamu terpacu untuk semakin berprestasi atau malah

membuat kamu bahwa inilah maksimal usaha kamu?

Jawab : Ucapan selamat dari teman-teman yang buat lebih semangat. Dan bisa

mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Yaa tentu

saja, termotivasi lebih baik lagi.

Tanya : Jika kamu tidak mengikuti materi dengan baik apakah ada sanksi yang

diberikan oleh pengajar. Sanksi seperti apa?

Jawab : Ada sanksinya, disuruh bersih-bersih dan ditegor.

Tanya : Menurut kamu faktor apa saja yang mendukung adik untuk berprestasi di

panti asuhan ini. Dan juga menurut kamu faktor apa saja yang

menghambat kamu dalam berprestasi?

Jawab : Pendukungnya motivasi dari pengasuh dan motivasi dari teman. Dan

penghambatnya suka malas, kalau kita sudah melihat teman malas.

Tanya : Bagaimana cara pengajar merangkul kamu supaya prestasi kamu lebih

meningkat lagi?

Jawab : Ada sharing, interaksi antara pengasuh dengan anak asuh.

Tanya : Apakah kamu pernah dimarahi oleh pengajar ketika kamu salah atau

membangkang perkataan pengajar. Bentuk kemarahan seperti apa yang

dilakukan oleh pengajar kamu dan apakah kecewa atau sedih ketika

dimarahi. Apakah hal tersebut membuat nilai/prestasi kamu menurun atau

bahkan menjadi terpacu atau lebih giat lagi dalam belajar?

Page 124: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jawab : Pernah, kalau disuruh sholat ga langsung naik ke musholla ditegor pasti

dimarahi. Kalau memang salah ya tidak kecewa tetapi kalau tidak salah

dimarahi yaa pasti kecewa. Berpengaruh, kadang kalau abis dimarahi

suka bikin jadi malas.

Tanya : Ketika ada teman kamu yang kurang berprestasi apa yang kamu perbuat

kepada teman kamu tersebut supaya dia lebih termotivasi lagi untuk

berpretasi?

Jawab : Didekati, lebih dekat dengan dia. Kalau bisa dibantu diajari.

Tanya : Menurut kamu, fasilitas yang ada di panti asuhan ini mendukung kamu

untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar?

Jawab : Belum, kalau ada komputer bisa membantu kita mencari materi dari

internet.

Tanya : Seperti apa contoh kedisiplinan yang diterapkan di panti asuhan ini?

Jawab : Hadir tepat waktu saat sholat berjamaah, tidak boleh berpacaran, berdua-

duaan atau berdekatan sama cowo di panti.

Qona’ah Darwis Fitra Makmur

(Narasumber) (Narasumber)

Page 125: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Data Singkat Subjek Penelitian

Nama : Katrin Nivira

Umur : 15 tahun

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal : Rabu, 07 Desember 2013

Waktu Wawancara : Pukul 17.00 WIB

Tempat Wawancara : Ruang Kelas Panti Asuhan An-Najah

Tanya : Bagaimana cara penyampaian materi yang diajarkan oleh pengajar kepada

anak-anak asuh. Apakah ada metode khusus yang dilakukan supaya kamu

mudah menerima materi yang diajarkan?

Jawab : Kalau lagi mood belajar ya gampang masuknya pelajaran, tapi kalau lagi

malas ya susah masuknya. Metode khusunya mungkin ditanyakan satu-

satu anak asuh yang masih belum dimengerti dimana.

Tanya : Apakah pengajar selalu memberikan motivasi belajar kepada kamu.

Motivasi apa yang diberikan olehnya. Dan menurut kamu apakah

motivasi itu membuat kamu semakin berprestasi?

Jawab : Pengasuh selalu member motivasi dengan membandingkan alumni dari

panti yang sekarang sudah sukses, kadang alumninya didatangkan untuk

memotivasi anak-anak asuh. Dan membuat kita jadi semangat agar bisa

menjadi kaka-kaka yang sudah sukses.

Tanya : Jika kamu berprestasi reward apa yang kamu dapatkan di panti. Apakah

hadiah itu membuat kamu terpacu untuk semakin berprestasi atau malah

membuat kamu bahwa inilah maksimal usaha kamu?

Page 126: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jawab : Untuk yang berprestasi mendapatkan beasiswa dari panti untuk

meanjutkan perguruan tinggi. Tetapi jika tidak berprestasi tidak

diberikan beasiswa bisa langsung kerja atau langsung keluar dari panti.

Hadiah yang diberikan pastinya membuat lebih semangat lagi untuk lebih

baik lagi.

Tanya : Jika kamu tidak mengikuti materi dengan baik apakah ada sanksi yang

diberikan oleh pengajar. Sanksi seperti apa?

Jawab : Sanksinya biasanya disuruh membersihkan ruangan, atau menyuci piring.

Tanya : Menurut kamu faktor apa saja yang mendukung adik untuk berprestasi di

panti asuhan ini. Dan juga menurut kamu faktor apa saja yang

menghambat kamu dalam berprestasi?

Jawab : Pendukungnya karena banyak teman disini yang membuat semangat, dan

penghambatnya kadang suka malas dan inginnya tiduran aja dikamar.

Tanya : Bagaimana cara pengajar merangkul kamu supaya prestasi kamu lebih

meningkat lagi?

Jawab : Diberikan semangat dan motivasi agar terus giat belajar.

Tanya : Apakah kamu pernah dimarahi oleh pengajar ketika kamu salah atau

membangkang perkataan pengajar. Bentuk kemarahan seperti apa yang

dilakukan oleh pengajar kamu dan apakah kecewa atau sedih ketika

dimarahi. Apakah hal tersebut membuat nilai/prestasi kamu menurun atau

bahkan menjadi terpacu atau lebih giat lagi dalam belajar?

Page 127: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jawab : Pernah, kalau bercanda lagi dalam ruangan kelas. Ditegor, tapi tidak

membuatku sedih karena kan aku yang salah. Malahan ditegor membuat

aku jadi konsen belajar.

Tanya : Ketika ada teman kamu yang kurang berprestasi apa yang kamu perbuat

kepada teman kamu tersebut supaya dia lebih termotivasi lagi untuk

berpretasi?

Jawab : Diajak sharing dan datangi pengajar untuk diberitahukan mana yang sulit

dalam pelajaran.

Tanya : Menurut kamu, fasilitas yang ada di panti asuhan ini mendukung kamu

untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar?

Jawab : Sudah sih, karena kita sudah mendapatkan yang terbaik dipanti ini.

Dipanti sudah seperti keluarga yang membuat semangat dalam belajar.

Tanya : Seperti apa contoh kedisiplinan yang diterapkan di panti asuhan ini?

Jawab : Bangun pagi dan harus sholat lima waktu

Katrin Nivira Darwis Fitra Makmur

(Narasumber) (Pewawancara)

Page 128: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Data Singkat Subjek Penelitian

Nama : Fauzan Firdaus

Umur : 9 tahun

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah

Hari/ Tanggal : Rabu, 07 Desember 2013

Waktu Wawancara : Pukul 14.00 WIB

Tempat Wawancara : Ruang Kelas Panti Asuhan An-Najah

Tanya : Bagaimana cara penyampaian materi yang diajarkan oleh pengajar kepada

anak-anak asuh. Apakah ada metode khusus yang dilakukan supaya kamu

mudah menerima materi yang diajarkan?

Jawab : Enak aja kok, kalau belum mengerti ditanyakan langsung sampai

mengerti.

Tanya : Apakah pengajar selalu memberikan motivasi belajar kepada kamu.

Motivasi apa yang diberikan olehnya. Dan menurut kamu apakah

motivasi itu membuat kamu semakin berprestasi?

Jawab : Harus semangat dalam belajar. Bisa bikin menjadi giat belajarnya.

Tanya : Jika kamu berprestasi reward apa yang kamu dapatkan di panti. Apakah

hadiah itu membuat kamu terpacu untuk semakin berprestasi atau malah

membuat kamu bahwa inilah maksimal usaha kamu?

Jawab : Kadang suka dikasih hadiah seperti sengaja dimasakin masakan kesukaan

anak kalau dapat peringkat. Pasti buat aku lebih semangat dalam

belajar.

Page 129: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Tanya : Jika kamu tidak mengikuti materi dengan baik apakah ada sanksi yang

diberikan oleh pengajar. Sanksi seperti apa?

Jawab : Dimarahi kemudian dihukum dsuruh menghafalkan surat-surat pendek.

Tanya : Menurut kamu faktor apa saja yang mendukung adik untuk berprestasi di

panti asuhan ini. Dan juga menurut kamu faktor apa saja yang

menghambat kamu dalam berprestasi?

Jawab : Pendukungnya karena ada acara muhadoroh sebagai penghibur jadi

tidak bosan, dan penghambatnya karena banyak teman yang mengajak

bermain terus jadi buat malas belajar.

Tanya : Bagaimana cara pengajar merangkul kamu supaya prestasi kamu lebih

meningkat lagi?

Jawab : Diberi semangat setiap hari agar tidak malas.

Tanya : Apakah kamu pernah dimarahi oleh pengajar ketika kamu salah atau

membangkang perkataan pengajar. Bentuk kemarahan seperti apa yang

dilakukan oleh pengajar kamu dan apakah kecewa atau sedih ketika

dimarahi. Apakah hal tersebut membuat nilai/prestasi kamu menurun atau

bahkan menjadi terpacu atau lebih giat lagi dalam belajar?

Jawab : Pernah, waktu tidak sholat karena keasyikan bermain. Dimarahi, ditegor

agar suruh sholat. Sedih sih, tapi tidak apa-apa karena kan buat

kebaikan. Tidak pengaruh kok dalam pelajaran.

Tanya : Ketika ada teman kamu yang kurang berprestasi apa yang kamu perbuat

kepada teman kamu tersebut supaya dia lebih termotivasi lagi untuk

berpretasi?

Page 130: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jawab : Kasih semangat biar sama-sama giat belajar.

Tanya : Menurut kamu, fasilitas yang ada di panti asuhan ini mendukung kamu

untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar?

Jawab : Sudah cukup yang ada di panti ini.

Tanya : Seperti apa contoh kedisiplinan yang diterapkan di panti asuhan ini?

Jawab : Harus pulang sekolah tepat waktu, kalau terlambat pulang sekolah atau

pergi diluar sekolah harus izin dulu sama pengasuh.

Fauzan Firdaus Darwis Fitra Makmur

(Narasumber) (Pewawancara)

Page 131: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Data 25 Anak Asuh Panti Asuhan Anak An-Najah

1. Nama : Fauzan Firdaus

Tempat, tanggal Lahir : Tangerang, 20 Juni 2004

Usia : 9 Tahun

Tempat Asal : Tangerang

Sekolah / Kelas : MI Nurul Hakim / IV (empat) sd

Status : Yatim

2. Nama : Zidane Ali Akbar

Tempat, tanggal Lahir : Tangerang, 04 Maret 2000

Usia : 13 Tahun

Tempat Asal : Tangerang

Sekolah / Kelas : SMPN 267 / VII (tujuh)

Status : Dhuafa

3. Nama : Ari Budi Santoso

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 07 September 2000

Usia : 13 Tahun

Tempat Asal : Kuningan

Sekolah / Kelas : SMP Al-Hikmah / VII (tujuh)

Status : Yatim

4. Nama : Badlir Rahman

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 26 Januari 1999

Usia : 14 Tahun

Tempat Asal : Cidodol

Page 132: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Sekolah / Kelas : Mts An-Najah

Status : Dhuafa

5. Nama : Muhammad Faisal

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 14 Mei 1999

Usia : 14 Tahun

Tempat Asal : Ulujami

Sekolah / Kelas : SMP Putra Satria / IX (Sembilan)

Status : Yatim

6. Nama : Muhammad Firman Nuddin

Tempat, tanggal Lahir : Cirebon, 11 Mei 1999

Usia : 14 Tahun

Tempat Asal : Jakarta

Sekolah / Kelas : Mts An-Najah / IX (Sembilan)

Status : Dhuafa

7. Nama : Hilwa Anggita

Tempat, tanggal Lahir : Bogor, 12 Agustus 1999

Usia : 14 Tahun

Tempat Asal : Bogor

Sekolah / Kelas : Mts An-Najah / VII (Tujuh)

Status : Yatim

8. Nama : Katrin Nivira

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 07 Desember 1998

Usia : 15 Tahun

Page 133: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Tempat Asal : Kunciran Indah, Tangera ng

Sekolah / Kelas : Mts An-Najah / IX (Sembilan)

Status : Yatim

9. Nama : Yunanda

Tempat, tanggal Lahir : Tangerang, 20 Agustus 1998

Usia : 15 Tahun

Tempat Asal : Pondok Aren

Sekolah / Kelas : Mts An-Najah

Status : Dhuafa

10. Nama : Tiya Monita

Tempat, tanggal Lahir : Sumedang, 30 Juni 1998

Usia : 15 Tahun

Tempat Asal : Sumedang

Sekolah / Kelas : Mts An-Najah / IX (Sembilan)

Status : Dhuafa

11. Nama : Firda Syamsiah

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 18 Januari 1998

Usia : 15 Tahun

Tempat Asal : Jakarta

Sekolah / Kelas : Mts An-Najah / IX (Sembilan)

Status : Dhuafa

12. Nama : Misbahul Huda

Tempat, tanggal Lahir : Brebes, 22 Juli 1998

Page 134: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Usia : 15 Tahun

Tempat Asal : Brebes

Sekolah / Kelas : Mts An-Najah / IX (Sembilan)

Status : Dhuafa

13. Nama : Farhatun

Tempat, tanggal Lahir : Cirebon, 13 Desember 1998

Usia : 15 Tahun

Tempat Asal : Jakarta

Sekolah / Kelas : MAN 19 / X AGM (Sepuluh)

Status : Yatim

14. Nama : Hayatun

Tempat, tanggal Lahir : Brebes, 01 Februari 1997

Usia : 16 Tahun

Tempat Asal : Brebes

Sekolah / Kelas : MA An-Najah / XI IPS (Sebelas)

Status : Yatim

15. Nama : Sugiani

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 26 Januari 1997

Usia : 16 Tahun

Tempat Asal : Jakarta

Sekolah / Kelas : SMK Putra Satria / XI PM (Sebelas)

Status : Dhuafa

Page 135: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

16. Nama : Izma Adlin Nazib

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 15 Juli 1997

Usia : 16 Tahun

Tempat Asal : Jakarta

Sekolah / Kelas : SMK Putra Satria / XI AP (Sebelas)

Status : Dhuafa

17. Nama : Darma Saputra

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 05 Maret 1997

Usia : 16 Tahun

Tempat Asal : Cianjur

Sekolah / Kelas : SMK Al-Hikmah / X Akutansi (Sepuluh)

Status : Dhuafa

18. Nama : Muhammad Fathin

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta 11 Oktober 1997

Usia : 16 Tahun

Tempat Asal : Jakarta

Sekolah / Kelas : MA An-Najah / XI IPS (Sebelas)

Status : Yatim

19. Nama : Ahmad Firdaus

Tempat, tanggal Lahir : Bogor, 24 Januari 1997

Usia : 16 Tahun

Tempat Asal : Bogor

Sekolah / Kelas : MA An-Najah / XII IPS (Duabelas)

Page 136: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Status : Dhuafa

20. Nama : Layla Khairiyah

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 14 Mei 1996

Usia : 17 Tahun

Tempat Asal : Jakarta

Sekolah / Kelas : MA An-Najah / XII IPA (Duabelas)

Status : Dhuafa

21. Nama : Siti Romiah

Tempat, tanggal Lahir : Tangerang, 05 Januari 1995

Usia : 18 Tahun

Tempat Asal : Tangerang

Sekolah / Kelas : MA An-Najah / XII IPS (Duabelas)

Status : Dhuafa

22. Nama : Muhammad Arya Alfatihah

Tempat, tanggal Lahir : Bogor, 27 Desember 1995

Usia : 18 Tahun

Tempat Asal : Bintaro

Sekolah / Kelas : MA An-Najah / XII IPA (Duabelas)

Status : Yatim

23. Nama : Muhammad Chaidar

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 09 Agustus 1995

Usia : 18 Tahun

Tempat Asal : Jakarta

Page 137: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Sekolah / Kelas : SMK Al-Hikmah / XII Akutansi (Duabelas)

Status : Dhuafa

24. Nama : Siti Shofia

Tempat, tanggal Lahir : Bogor, 07 Januari 1995

Usia : 18 Tahun

Tempat Asal : Bogor

Sekolah / Kelas : UHAMKA / Semester 1 PAI (Pendidikan Agama Islam)

Status : Yatim

25. Nama : Qona’ah

Tempat, tanggal Lahir : Brebes, 08 Mei 1994

Usia : 19 Tahun

Tempat Asal : Brebes

Sekolah / Kelas : UHAMKA / Semester 3 PAI (Pendidikan Agama Islam)

Status : Dhuafa

Page 138: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jadwal Kegiatan Harian Anak Asuh

Tabel 6 Jadwal Kegiatan Anak Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah Hari Senin S/D Jumat.

Jam Jenis Kegiatan

04.30

04.45

05.00

05.30

06.00

06.30

07.00

13.30

13.45

14.00

15.15

16.30

17.00

18.15

18.30

19.10

19.30

20.00

22.00

Bangun Pagi

Shalat Subuh

Pengajian

Mandi

Sarapan Pagi

Persiapan Sekolah

Kegiatan Sekolah

Shalat Zuhur

Makan Siang

Istirahat Siang

Shalat Ashar

Mandi

Pengajian atau Pembinaan Agama

Shalat Magrib

Pengajian atau Pembinaan Agama

Shalat Isya

Makan Malam

Belajar untuk Sekolah

Istirahat

Page 139: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Jadwal Kegiatan Anak Panti Asuhan ‘Anak’ An-Najah Hari Sabtu Malam dan Hari

Minggu

Hari Sabtu Malam Hari Minggu

Jam Jenis Kegiatan Jam Jenis Kegiatan

18.15

18.30

19.10

19.30

20.00

22.00

Setelah istirahat siang

Shalat Magrib

Makan malam

Shalat Isya

Persiapan Muhadoroh

Muhadoroh

Istirahat

04.30

04.45

05.00

05.30

06.00

07.00

07.30

09.00

12.00

12.30

13.30

15.10

15.30

17.00

18.15

18.30

19.15

Bangun pagi

Shalat Subuh

Pengajian

Persiapan olah raga

Olah Raga

Sarapan Pagi

Gerakan Kebersihan

Acara pribadi di panti

Shalat Zuhur

Makan Siang

Istirahat siang

Shalat Ashar

Kesibukan pribadi

Mandi

Shalat Magrib

Pengajian atau pembinaan

Agama

Shalat Isya

Page 140: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

19.30

20.00

22.00

Makan Malam

Kegiatan Belajar

Istirahat

Page 141: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

FOTO-FOTO PENELITIAN

Apresiasi seni anak-anak asuh laki-laki

Apresiasi seni anak asuh perempuan

Page 142: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Pembacaan Al-Qur’an dan sari tilawah

Pembelajaran pidato dan ceramah anak asuh laki-laki

Page 143: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Pembelajaran pidato dan ceramah anak asuh perempuan

Pembinaan keagamaan anak asuh

Page 144: AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27052... · 2015. 7. 2. · AKTIVITAS KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM

Bapak M. Ansor pengasuh panti asuhan anak An-Najah

Bersama seluruh anak asuh dan pengasuh panti asuhan anak An-Najah