3 Rahasia Cara Investasi Emas Batangan - Emas Syariah, Emas Online
Guru Berhati Emas
-
Upload
musa-ismail -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
Transcript of Guru Berhati Emas
5/6/2018 Guru Berhati Emas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-berhati-emas 1/3
Guru Berhati Emas, Suatu Harapan
Oleh Musa Ismail *)
’’Berdirilah untuk menghormati guru dan agungkanlah dia. Guru itu
hampir-hampir seperti seorang nabi’’— Ahmad Syauqi, penyair Mesir.
Luasnya lautan pendidikan berdampak pada bentangan aktivitas guru.
Seseorang yang sudah mengikat hatinya pada profesi pendidik ini, akan
mendayung dan menempuh tantangan lautan tersebut untuk merepih tujuan.
Lautan pendidikan yang terus pasang-surut sangat bergantung pada profesi guru.
Dalam hal ini, guru bukanlah ujung tombak, tetapi berperan sebagai penombak
untuk membidikkan siswanya pada suatu pretensi nyata. Kealpaan guru sedikitsaja akan berdampak buruk bagi kehidupan generasi suatu bangsa.
Menilik peranan agung guru bagi masa depan bangsa dan negara, memang
sepatutnya mereka memperoleh apresiasi dari berbagai pihak, bukan cuma
pemerintah. Penghargaan dari berbagai kalangan terhadap guru akan memberikan
angin segar sehingga karakter guru secara menyeluruh bisa terangkat. Apresiasi
seperti ini bukanlah suatu mimpi, tetapi tak juga cukup hanya dengan suatu
kemauan. Secara internal pula, guru yang eksis akan mampu mengangkat prestise
dan marwahnya di tengah satuan pendidikan, masyarakat, bahkan ke tingkat yang
lebih gemilang. Di sinilah, letaknya suatu keagungan.
Sejak 2007 (walaupun baru sebagian kecil), sejumlah guru bagai
memperoleh injeksi vitamin. Mereka memperoleh vitamin sertifikasi dari
pemerintah. Meskipun janji tersebut tidak terpenuhi seratus persen (khususnya
tahun 2008, janji awal sertifikasi guru dibayarkan sejak Januari, tetapi tidak
demikian) namun napas guru begitu lempang. Tunjangan sertifikasi ini merupakan
suatu harapan yang sudah begitu lama dipendam. Bentuk penghargaan demikian,
sedikit-banyak, akan memicu kreativitas dan kinerja guru untuk lebih bermutu.
Adanya insentif dari daerah dan tunjangan profesi, disadari atau tidak, telah
berhasil menaikkan posisi profesi guru. Bahkan, profesi ini mulai diincar. Tidak
cuma itu, beberapa profesi ini bisa menimbulkan sifat iri dari profesi lain. Dalam
keadaan begitu, kita mengharapkan akan terjadi persaingan mutu dalam merekrut
mahasiswa calon guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Selanjutnya, profesi guru bukan lagi profesi yang bisa diremehkan, baik dari segi
finansial maupun mutu.
Generasi bangsa lahir dari rahim pendidikan. Baik buruknya suatu generasi,
bergantung pada elok-tidaknya ketika dalam kandungan pendidikan. Tentu bangsa
ini memimpikan akan dipegang oleh generasi emas. Untuk melahirkan generasi
emas, maka diperlukan guru-guru berhati emas pula. Pada dasarnya, hati emas
guru Indonesia, tertuang dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai konsep
5/6/2018 Guru Berhati Emas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-berhati-emas 2/3
profesional melalui pendekatan karakteristik . Berkaitan hal ini, sebagian kalangan
masih meragukan tentang pemahaman guru-guru Indonesia terhadap Kode Etik-
nya. Keraguan dari pihak luar merupakan suatu kewajaran untuk menjadi bahan
refleksi bagi guru.
Berdasarkan pendekatan karakteristik ini, menurut saya, ada beberapa
persoalan yang mesti difokuskan agar bangsa dan negara ini bisa dibela oleh
generasi emas. Supaya pendidikan bisa melahirkan generasi emas, maka guru
berhak meluahkan hati emasnya. Hati emas pertama, menanamkan kejujuran.
Apapun alasannya, pendidikan mesti dibangun dengan suatu kejujuran. Rekayasa,
pengelabuan, laporan fiktif, dan sikap setengah hati yang masih mendera para
sebagian guru/elemen satuan pendidikan akan membentuk karakter emas sepuhan.
Kita tidak perlu menepis kalau dikatakan bahwa bangsa ini merupakan cerminandari dunia pendidikan yang sudah kita bangun selama ini. Mari kita perhatikan
pengalaman Indonesia. Indikasi demoralisasi, inkoherensi politisi atas retorika
politik, dan maraknya penipuan merupakan gambaran nyata ketidakjujuran. Hal
ini berarti eksistensi kejujuran belum berakar budaya yang kokoh di tengah-
tegnah kehidupan bangsa ini. Ketidakjujuran guru dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya, sedikit-banyak, akan mewarnai karakter generasi yang dilahirkan
dari lembaga pendidikan. Peranan guru untuk mengokohkan akar kejujuran sangat
vital dalam hal ini.
Hati emas kedua, senantiasa kreatif dan inovatif. Wajah pendidikan
konvensional bagai manusia renta yang keriput. Sementara itu, generasi baru
terlahir dalam bentuk dan kondisi zaman yang modern. Bagaimanapun usaha
keras dilakukan, wajah pendidikan konvensional yang usang itu tidak bisa
dijadikan bagai pinang dibelah dua dengan perubahan zaman (modernisasi).
Kemajuan yang terjadi menuntut jiwa-jiwa kreatif dan inovatif dari para guru.
Bentuk-bentuk kreativitas dan inovasi sangat membantu dalam hal pembentukan
watak generasi bangsa. Guru-guru kreatif dan inovatif akan memberikan
pencerahan dan berperan sebagai inspirator bagi anak-anak bangsa. William
ArthurWard mengatakan, guru yang luar biasa adalah mengilhami atau
memberikan inspirasi. Guru-guru kreatif dan inovatif akan melahirkan generasi-
generasi yang kreatif dan inovatif pula. Dalam hal ini, guru kreatif dan inovatif
akan senantiasa memperbarui dan mempertajam keilmuannya.
Hati emas ketiga, menyemai kesabaran. Bukan masanya lagi guru main
tangan alias main pukul ketika memberikan sanksi kepada siswa. Tidak pantas
pula jika lepas tangan dalam menghadapi tingkah-polah siswa yang mengalami
penyimpangan. Menjadi seorang guru, tidak akan pernah bebas dari persoalan-
persoalan tersebut. Persoalan-persoalan inilah yang menuntut suatu kesabaran
sangat tinggi. Salah sekali kalau masih ada guru berpandangan bahwa kesabaran
ada batasnya. Salah seratus persen. Kesabaran yang kita miliki tidak seharusnya
5/6/2018 Guru Berhati Emas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/guru-berhati-emas 3/3
dibatasi. Kesabaran merupakan faktor penting dalam proses pendidikan. Kata
Hillel, ’’Orang yang tidak sabar, tidak bisa menjadi guru’’. Kesabaran yang tak
bertepi akan mengangkat derajat keagungan guru.
Hati emas keempat, menunjukkan keteladanan. Keteladanan dari guru
sangat penting bagi siswa. Berbagai aura karakteristik guru, merupakan sumber
belajar bagi siswanya. Bukan cuma penampilan luar, aspek kepribadian pun akan
menjadi santapan belajar bagi siswa. Dalam dunia pendidikan sesungguhnya,
yang dikehendaki siswa bukanlah banyak bicara, tetapi keteladanan. Para audiens,
masyarakat, dan siswa memerlukan model terbaik untuk ditiru dalam menjalani
dan mempelajari kehidupan.
Hati emas kelima, memosisikan siswa sebagai manusia. Kurang etis dan
kurang bijaksana kalau siswa dipaksa memasuki kehendak guru. Lebih arif jikaguru menyelami psikis siswa dalam berinteraksi. Simpati dan empati guru
terhadap siswa akan memosisikan dirinya menjadi sosok yang memanusiakan
manusia. Rasa peduli, kedekatan, keharmonisan, kerjasama, persahabatan, dan
norma-norma kehidupan bermasyarakat akan tertanam dengan cara memosisikan
siswa sebagai manusia. Beranggapan siswa sebagai pesalah jika mereka
melakukan penyimpangan merupakan suatu kekeliruan yang fatal. Aspek
kepribadian positif yang telah dimiliki siswa akan terputus dan hancur. Karena itu,
perlu pendekatan humanisme kepada para siswa, termasuklah menghargai
kebebasan siswa dalam arti konstruktif.
Guru memang bukan malaikat. Sebagai manusia, guru diciptakan Tuhan
bisa melebihi derajat malaikat. Sebaliknya, sebagai manusia, guru bisa lebih
rendah daripada binatang. Karakter-karakter dasar guru berhati emas di atas akan
menggugah kepribadian para siswa. Karakter-karakter demikian sangat perlu
dalam rangka memulihkan kondisi bangsa yang semakin kacau saat ini.
Memunculkan karakter-karakter berhati emas, terutama dalam berinteraksi
dengan siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah, akan mampu meredam atau
meminimalisasi karakter-karakter negatif yang tidak diperlukan dalam proses dan
hasil pendidikan. Jika sudah demikian, guru memang patut dihargai dan
diagungkan, seperti kata penyair di awal tulisan ini. Selamat Hari Guru!***
*) Musa Ismail adalah guru SMAN 3 Bengkalis.