Gunung Meletus
description
Transcript of Gunung Meletus
KATA PENGANTAR
Pujisyukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada Kami
sehingga Kami berhasil menyelesaikan Tugas PLH ini
tentang “Kerusakan Alam”.
Tugas ini berisikan tentang salah satu Kerusakan Alam
yang terjadi di daerah Selat Sunda. Diharapkan Tugas ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai
Kerusakan Alam.
Kami menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu Kami harapkan demi
kesempurnaan Tugas ini.
Akhir kata, Kami sampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Tugas
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Indramayu, 28Januari 2013
Penyusun
Gunung meletus merupakan peristiwa
yang terjadi dikarnakan endapan magma di dalam
perut bumi yang di dorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terjadi di
dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000o c.
Cairan magma yang keluar dari dalam bumi
disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1200o c. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur
sampai radius 18 KM atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90
KM.
Krakatau adalah
kepulauan vulkanik
yang masih aktif dan
berada di Selat Sunda
antara pulau Jawa dan
Sumatra. Nama ini
pernah disematkan pada
satu puncak gunung
berapi di sana (Gunung
Krakatau) yang sirna
karena letusannya
sendiri pada tanggal 26-
27 Agustus 1883.
Letusan Gunung Krakatau sangat dahsyat; awan
panas dan tsunami yang diakibatkannya
menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum
tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah
yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia.
Suara letusan itu terdengar sampai di Alice
Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat
Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya
diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang
diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir
Perang Dunia II.
Letusan Krakatau
menyebabkan
perubahan iklim
global. Dunia sempat
gelap selama dua
setengah hari akibat
debu vulkanis yang
menutupi atmosfer.
Matahari bersinar
redup sampai setahun
berikutnya. Hamburan
debu tampak di langit
Norwegia hingga New
York.
Tercatat bahwa letusan
Gunung Krakatau adalah
bencana besar pertama di
dunia setelah penemuan
telegraf bawah laut.
Kemajuan tersebut,
sayangnya belum
diimbangi dengan
kemajuan di bidang
geologi. Para ahli geologi
saat itu bahkan belum
mampu memberikan
penjelasan mengenai
letusan tersebut.
Pulau Rakata, yang merupakan
satu dari tiga pulau sisa Gunung
Krakatau Purba kemudian
tumbuh sesuai dengan dorongan
vulkanik dari dalam perut bumi
yang dikenal sebagai Gunung
Krakatau (atau Gunung Rakata)
yang terbuat dari batuan basaltik.
Kemudian, dua gunung api
muncul dari tengah kawah,
bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang
kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul
terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang
disebut Gunung Krakatau.
Pada hari Senin, 27 Agustus 1883,
tepat jam 10.20, terjadi ledakan pada
gunung tersebut. Menurut Simon
Winchester, ahli geologi lulusan
Universitas Oxford Inggris yang juga
penulis National Geographic
mengatakan bahwa ledakan itu
adalah yang paling besar, suara paling
keras dan peristiwa vulkanik yang
paling meluluhlantakkan dalam
sejarah manusia modern. Suara
letusannya terdengar sampai 4.600
km dari pusat letusan dan bahkan
dapat didengar oleh 1/8 penduduk
bumi saat itu.
Letusan itu menghancurkan
Gunung Danan, Gunung
Perbuwatan serta sebagian
Gunung Rakata dimana
setengah kerucutnya hilang,
membuat cekungan selebar 7
km dan sedalam 250 meter.
Gelombang laut naik setinggi 40
meter menghancurkan desa-
desa dan apa saja yang berada
di pesisir pantai. Tsunami ini
timbul bukan hanya karena
letusan tetapi juga longsoran
bawah laut.
Penambang pasirmendapat pekerjaan baru
yaitu bekerja untukmendapat pasir di
pinggiran aliran lahardingin.
Bahan material vulkanikberupa pasir dan batu
dapat digunakan sebagaibahan material yang
berfungsi untuk bahanbangunan, dan lain-lain.
Timbulnya penyakit pada korban gunung meletus
Bandar udara tidak dapat melakukan penerbangan
karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh gunung
merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati, dll.