GULMA

download GULMA

of 32

description

gulma

Transcript of GULMA

A

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR AGRONOMIPengenalan Gulma

Oleh:Nama : M. K. MuriawanNIM : 05121002023PRODI TEKNIK PERTANIANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2012I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada areal produksi tanaman khususnya saat pembudidayaan, terjadinya kemunduran saat produksi adalah hal yang pasti terjadi. Dalam usaha budidaya suatu tanaman, tentu tidak lepas dari berbagai kendala dan gangguan dari berbagai jenis organisme pengganggu tanaman (OPT), antara lain hama, penyakit, maupun gulma. Salah satu, yang paling sering menyerang adalah gulma. Gulma adalah tumbuhan yang keberadaannya tidak diinginkan serta dapat menimbulkan gangguan dan kerusakan bagi tanaman budidaya maupun aktivitas manusia dalam mengelola usahataninya.

Gulma dapat tumbuh karena adanya beberapa faktor pendukung seperti keadaan suhu yang relatif tinggi, cahaya yang melimpah, dan curah hujan yang cukup di daerah tropik. Akibatnya gulma menjadi masalah dalam pembudidayaan tanaman. Sangat sulit untuk mencegah pertumbuhan dan perkembangan gulma pada area pembudidayaan tanaman, karena gulma memiliki sifat-sifat, antara lain pertumbuhannya cepat, mempunyai daya saing yang kuat dalam memperebutkan faktor-faktor kebutuhan hidupnya, mempunyai toleransi yang besar terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, mempunyai daya berkembang biak yang besar secara vegetatif dan atau generatif, alat perkembangbiakannya mudah tersebar melalui angin, air, maupun binatang, dan bijinya mempunyai sifat dormansi yang memungkinkannya untuk bertahan hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Dengan sifat-sifat tersebut, gulma dapat dengan mudah tumbuh serta berkembang dengan pesat di area tanaman budidaya.

Gulma bersifat sangatlah merugikan sehingga tidak dikehendaki manusia. Dalam pertanian, gulma tidak dikehendaki manusia karena dapat menurunkan produksi akibat bersaing dalam pengambilan unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang hidup, menurunkan mutu akibat hasil kontaminasi dengan bagian-bagian gulma, mengeluarkan senyawa allelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, menjadi inang bagi hama dan patogen yang menyerang tanaman, mengganggu tata-guna air, dan secara umum meningkatkan biaya usahatani karena peningkatan kegiatan pertanaman, dimana penyiangan gulma akan memerlukan tambahan input berupa tenaga kerja.

Dalam kurun waktu yang panjang, kerugian yang diakibatkan oleh gulma dapat lebih besar. Oleh karena itu untuk menangani masalah gulma perlu diadakan Pada umumnya, gulma dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan ciri morfologinya, yaitu teki-tekian, berdaun lebar, dan rumput-rumputan. Mengingat keberadaan gulma menimbulkan akibat-akibat yang merugikan maka harus dilakukan usaha-usaha pengendalian yang teratur dan terencana. Untuk mengendalikan gulma, dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain kultur teknis, cara mekanis, cara hayati, penggunaan racun rumput (herbisida), dan pengendalian gulma secara terpadu.

Namun, sebelum dilakukan pengendalian tersebut, perlu diketahui terlebih dahulu, gulma apa saja yang terdapat pada suatu lahan pertanian. Pengenalan beberapa jenis gulma pada praktikum ini merupakan hal penting, karena dengan ini kita akan mengidentifikasi dan mengetahui jenis-jenis gulma yang dapat mengganggu tanaman yang dibudidayakan sehingga kita dapat mengendalikan gulma secara terarah agar produksi hasil pertanian dapat ditingkatkan sebagaimana yang diharapkan. Untuk mengetahui jenis gulma apa saja yang butuh dikendalikan di lahan tersebut, maka diperlukan analisis dan pembelajaran terlebih dahulu sehingga praktikan diharapkan dapat mengenal jenis-jenis gulma tersebut dan mempelajarinya sebelum belajar mengenai pengendalian gulma.B. Tujuan

Tujuan dari praktikum pengenalan gulma adalah untuk mengenal jenis-jenis gulma serta dapat mengklasifikasikan gulma.II.TINJAUAN PUSTAKAA. Sistematika/Tinjauan Umum Tanaman1. Putri MaluKingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo

: FabalesFamili

: FabaceaeGenus

: MimosaSpesies: Mimosa pudica2. IlalangKingdom : Plantae (Tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo

: PoalesFamili

: PoaceaeGenus

: ImperataSpesies: Imperata cylindrica3. Bayam duriKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: HamamelidaeOrdo

: CaryophyllalesFamili

: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)Genus

: AmaranthusSpesies: Amaranthus spinosus L4. Eceng GondokKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: LiliopsidaSub Kelas: AlismatidaeOrdo

: AlismatalesFamili

: Butomaceae

Genus

: Eichornia Spesies: Eichornia crassipes 5. Rumput BebekKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo

: PoalesFamili

: Poaceae (suku rumput-rumputan)Genus

: EchinochloaSpesies: Echinochloa colona L.6. Rumput GajahKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo

: PoalesFamili

: Poaceae (suku rumput-rumputan)Genus

: PennisetumSpesies: Pennisetum purpureum S.7. Rumput TekiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo

: CyperalesFamili

: Cyperaceae Genus

: CyperusSpesies: Cyperus rotundus L.8. Rumput BelulangKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo

: PoalesFamili

: Poaceae (suku rumput-rumputan)Genus

: EleusineSpesies: Eleusine indica L.9. Daun SendokKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo

: PlantaginalesFamili

: Plantaginaceae Genus

: PlantagoSpesies: Plantago major L.10. LampuyanganKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo

: PoalesFamili

: Poaceae (suku rumput-rumputan)Genus

: PanicumSpesies: Panicum repens L.

B. Morfologi TanamanMorfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar yaitu Akar, batang dan daun. Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut sebagai organ aksesori, karena fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder penting yaitu Bunga, Buah, Biji, Umbi. Akar biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh tumbuhan. Akar beradaptasi untuk tugasnya yaitu absorbsi, pengukuhan tegaknya tanaman dan tempat penyimpan. Percabangan akar komplek dan tidak teratur karena tidak berbuku serta permukaannya luas. Bila akar primer menjadi akar utama disebut akar tunggang dan bila akar primer berhenti tumbuh digantikan akar adventif membentuk akar serabut. Umumnya tanaman dengan sistem akar serabut, berakar dangkal dan peka terhadap kekeringan tetapi responnya cepat terhadap variasi pemupukan. Spesies tanaman tertentu akarnya membesar dan berdaging sebagai hasil penyimpan pangan dalam bentuk pati dan gula. Pucuk (Shoot) merupakan sumbu tengah dengan embelan-embelan. Batang (sumbu tengah) yang menyokong dedaunan yang menghasilkan pangan dan menghubungkan akar yang mengabsorbsi air dan hara. Bentuk tanaman tegak dan batang kaku yang memiliki satu titik tumbuh aktif dianggap bentuk normal, sedang bentuk lain dianggap penyimpangan. Modittkasi batang, hal ini sangat berbeda dari morfologi aslinya, tetapi struktumya masih seperti batang yaitu memiliki buku, daun (atau struktur seperti sisik dan berfungsi dalam pengangkutan dan penyimpanan, modifikasi batang diatas tanah (crown, spur) dan dibawah tanah ( bulb, corn, rhizome, tuber, dsb). Banyak modifikasi ini berisi sejumlah cadangan makanan yang penting untuk pembiakan tanaman.Kuncup (tunas = bud) yaitu batang yang bersifat embrionik. Kuncup merupakan sumber potensial bagi pertumbuhan selanjutnya. Kuncup dapat menghasilkan daun, bunga atau keduanya disebut kuncup daun, kuncup bunga dan keduanya. Daun pada tanaman tingkat tinggi merupakan alat fotosintesis, lembaran daun merupakan embelan pipih pada batang sehingga memperluas permukaan untuk absorbsi cahaya. Struktur anatomi sistem pembuluh dalam daun terdiri dan urat daun yang bercabang-cabang, percabangan urat daun pada dikotyl seperti jala sedang pada monokotyl sejajar. Bunga menunjukkan baik struktur maupun ukurannya. Sepal (calyx) yaitu kelopak bunga yang menutupi bunga sewaktu masih kuncup. Petal (Corolla) yaitu mahkota bunga. Stamen yaitu alat reproduksi jantan tersusun dari anther yang berisi tepung sari. Tepung sari dewasa dikeluarkan lewat dinding anther yang pecah. Pistil (terdiri dari satu atau beberapa carpel ) yaitu alat reproduksi betina, biasanya mengandung ovule dan ovary yang mendukung style yang pucuknya membesar disebut stigma. Ovule akan berkembang menjadi biji sedang ovary dewasa menjadi buah. Bunga yang terdiri dari Sepal, Petal, Stamen dan Fistil disebut bunga lengkap. Buah secara botani menunjukkan ovary dewasa dan bagian lain dari bunga yang berhubungan dengannya. Pengelompokkan buah dapat menurut jumlah, dinding ovary yang terdapat dalam struktur tersebut. Buah tunggal, tersusun dari ovary tunggal. Dinding ovary atau Pericarp terdiri dari Rxocarp (terluar), Mesocarp (tengah), Endocarp(terdalam). Buah tunggal bila seluruh pericarpnya berdaging disebut buah berry atau buahberi. Buah berry yang kulit luarnya keras (exocarp) disebut Pepo. Buah tunggal berdaging yang memiliki endocarp seperti batu dikenal sebagai drupe atau buah batu. Buah kering yaitu buah yang seluruh kulitnya menjadi kering dan keras sewaktu masak, buah kering yang kulitnya merekah waktu masak buah kering yang kulitnya merekah waktu masak misalnya Polong pada legume, buah kering yang pericarpnya menjadi satu dengan biji disebut caryopsis. Buah majemuk, berasal dari bunga yang memiliki banyak Fistil pada Receptacle yan sama. Buah individual dari buah majemuk pada arbei (strobery), bagian berdaging yang dimakan yaitu Receptaclenya.Biji pada hakekatnya tanaman mini dalam keadaan perkembangan terkekang. Biji yaitu ovule yang masak mengandung embrio dan cadangan makanan dengan integument terdiferensiasi menjadi testa. Kebanyakan biji mengandung suplai makanan yang berasal dari jaringan endosperm (jagung) dan pada yang lain kotiledon bertindak sebagai alat penyimpan makanan. Perkecambahan biji menunjukkan perubahan pertumbuhan terkekang menjadi pertumbuhan aktif.1. Putri MaluHabitat: dapat tumbuh di dataran rendah dan tinggi

Batang: keras dan berduri.

Daun: daun sensitif, bentuk kecil-kecil, tersusun majemuk, bentuk lonjong dan berwarna hijau.

Bunga : bunga seperti bola berwarna merah muda dan bertangkai.Buah : -Akar : serabut.2. IlalangHabitat : dapat tumbuh di dataran rendah.Batang : -Daun : mempunyai daun yang panjang.Bunga : memiliki bunga berwarna putih.Buah : -Akar: akarnya serabut.3. Bayam Duri Habitat : dapat hidup di daerah tropis.

Batang : lunak dan merupakan batang basah, tinggi sekitar 1 meter.

Daun : menyerupai belahan ketupat dan berwarna hijau.

Bunga : berbentuk berupa tongkol, berwarna hijau.

Buah : butiran-butiran kecil.Akar: serabut.4. Eceng GondokHabitat : mengapung di air dan kadang berakar di dalam tanah.Batang : -Daun : daunnya tunggal berbentuk oval, pangkal tangkai daun

menggembung, licin berwarna hijau.Bunga : bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung.Buah : buah kotak beruang 3(hijau).Akar: serabut.5. Rumput BebekHabitat : dapat tumbuh di tanah yang kering.Batang : pendek dan lembut langsung menempel daun pada batangDaun : berbentuk memanjang, ujung lancip.Bunga : -Buah : -Akar: serabut.6. Rumput GajahHabitat : dapat tumbuh di tanah yang kering. Batang : berwarna keputihan, mempunyai ruas dan keras.

Daun : mempunyai daun yang panjang berwarna hijau.Bunga : -Buah : -Akar: serabut.7. Rumput TekiHabitat : hidup di daerah 2000-3000m di atas permukaan laut.Batang : berupa batang semu.Daun : tunggal berlepah, bentuk garis jarang, larset/dip lebar 2-6 mm.Bunga : susunan bulir majemuk rata tunggal.

Buah : bentuk elips dengan 2-3 sisi.Akar: serabut. 8. Rumput BelulangHabitat : tumbuh liar biasanya di lapangan atau di pinggir jalan.Batang : dapat tumbuh sampai setinggi 50 cm berbulu halus.Daun : panjang meruncing.Bunga : bulir menjari 3-5 berkumpul pada sisi poros bersayap dan bertunas.

Anak bulir berseling-seling.Buah : -Akar: serabut.9. Daun SendokHabitat : tumbuh liar di hutan, ladang, halaman berumput yang agak lembab

sampai ketinggian 3.300 m di atas permukaan laut.Batang : -.

Daun : daun tunggal bentuk bulat telur melebar dengan tepi bergerigi dan

berwarna hijau.Bunga : -Buah : berbulir banyak pada satu tangkai/majemuk.Akar: serabut.10. Lampuyangan Habitat : vegetatif di musim kemarau dan tumbuh saat cahaya matahari cukup

dan air melimpah.Batang : berbentuk cekungan, menempel pipih.Daun : terdiri dari dua baris, pada pangkal helai daun berambut.Bunga : bulir menjari 3-5, berkumpul apda poros bersayap dan bertunas.Buah : - Akar: akar serabut.C. Syarat Tumbuh

Tumbuhan-tumbuhan tersebut termasuk gulma dan gulma merupakan tumbuhan liar. Karena tumbuhan liar, jadi tumbuhan-tumbuhan tersebut sangat mudah menyesuaikan lingkungannya. Yang dibutuhkan gulma adalah cahaya yang melimpah, dan curah hujan yang cukup di daerah tropik. Biasanya gulma berada di pinggir jalan, lapangan, dan dekat dengan semak-semak. D. Gulma

Berdasarkan umurnya, gulma dibagi menjadi :

1. Gulma Semusim (annual)

yaitu gulma yang menyelesaikan satu siklus hidupnya (berkecambah, vegetatif, berbunga, berbuah, penyebaran biji, mati) dalam satu tahun atau kurang

2.Gulma Dua Tahunan (biannual)

yaitu gulma yang hidupnya lebih dari satu tahun dan kurang dari dua tahun, umumnya terdapat di daerah beiklim sedang.

3.Gulma Tahunan (parennial)

yaitu gulma yang hidup lebih dari dua tahun, berkembang biak dengan biji.

Berdasarkan morfologinya secara umum, gulma dibagi menjadi :

1.Rerumputan (grasses)

anggota famili Poaceae, pertumbuhan tegak atau menjalar, berumur setahun ataupun tahunan, daun tumbuh berselang-selang pada setiap buku, daun terdiri dari pekepah daun dan helaian daun

2.Berdaun Lebar (broad leaf)

umumnya terdiri atas tumbuhan berkeping dua, ada juga berkeping satu dengan daun lebat

3.Teki-tekian

anggota famili Cyperaceae, mirip denga rerumputan namun batangnya segitiga

Berdasarkan habitat (tempat tumbuh), gulma dibagi menjadi :

1.Gulma darat (terrestrial)

gulma tumbuh di tanah kering, terdiri dari gulma semusim, dua tahunan, dan tahunan, rerumputan, berdaun lebar dan teki-tekian.

2.Gulma air (aquatis weed atau hydrophyta)

gulma yang pertumbuhan atau persyaratan hidupnya harus berada di daerah perairan seperti sawah, kolam, danau, rawa, dsb

Pengendalian gulma pada prinsipnya merupakan usaha meningkatkan daya sing tanaman pokok dan melemahkan daya saing gulma. Keunggulan tanaman pokok harus menjadi sedemikian rupa sehingga gulma tidak mampu mengembangkan pertumbuhannya secara berdampingan atau pada waktu bersamaan dengan tanaman pokok.

Pelaksanaan pengendalian gulma hendaknya didasari dengan pengetahuan yang cukup mengenai gulma yang bersangkutan . apakah gulma tersebut bersiklus hidup annual, biannual, bagaimana berkembang-biaknya, bagaimana sistem penyebarannya, bagaimana dapat beradaptasi dengan lingkungan, bagaimana bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan bagaiman tanggapannya terhadap perlakuan-perlakuan tertentu termasuk penggunan zat-zat kimia berupa herbisida.

Tidak ada satupun metode atau cara yang dapat mengendalikan semua species gulma secara tuntas di pertanaman. Bila suatu metode diprakstkkan secara terus menrus, maka species gulna yang terpengaruhi secraa menguntungkan cnderung akan mendominasi di musim selanjutnya. Efisiensi pengendalian gulma tergantung efektivitas tindakan yang memadai untuk mencaapai batas minimum pengendalian tertentu. Penegndalian gulma harus memperhatikan teknik pelaksanaannya di lapangan (faktor teknis), biaya yang diperlukan (faktor ekonomis), dan kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkannya.

Terdapat beberapa metode/cara pengendalian gulma yang dapat dipraktekkan di lapangan, yaitu :

1. Pengendalian dengan upaya preventif

Tindakan paling dini dalam upaya menghindari kerugian akibat infestasi gulma adalah pencegahan (preventif). Pencegahan dimaksud untuk mengurangi pertumbuhan gulma agar usaha pengendalian sedapat mungkin dikurangi. Pencegahan sebenarnya merupakan langkah yang paling tepat karena kerugian yang sebenarnya pada tanaman belum terjadi, dan pencegahan biasanya lebih murah. Pengendalian dengan preventif dibagi menjadi :

Peniadaan Sumber Invasi dan Sanitasi

Perlunya Peraturan / Perundang-Undangan

Karantina Tumbuhan2. Pengendalian secara mekanis / fisik

pengendalian mekanis merupakan usaha penekanan pertumbuhan gulma dengan cara merusak bagian-bagian sehingga gulma tersebut mati atau pertumbuhannya terhambat. Cara ini umumnya cukup baik dilakukan pada berbagai jenis gulma setahun, tetapi pada kondisi tertentu juga efektif bagi gulma-gulma tahunan. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara :

Pengolahan Tanah (land preparation)

Penyiangan (wedding)

Pencabutan (hand pulling)

Pembabatan (mowing)

Pembakaran (burning)

Penggenangan

Peralatan Pengendalian Mekanis3. Pengendalian Kultur Teknis

pengendalian kultur teknis merupakan cara pengendalian gulma dengan menggunakan praktek-praktek budidaya. Penanamn jenis yang cocok untuk suatu tanah, penenamn rapat agar tajuk tanaman segera menutup ruang kosong, pemupukan yangtepat, dan pengaturan waktu tanam adalah cara yang sangat membantu untuk mengtasi masalah gulma.

Pengendalian ini disebut juga pengendalian secara ekologis karena menggunakan prinsip-prinsip ekologi untuk mengelola lingkungan. Pengendalian ini dilakukan dengan cara :

Rotasi Tanaman (crop rotation)

Sistem Bertanam (croping system)

Pengaturan Jarak Tanam (crop desinty)

Pemulsaan (mulching)

Tanaman Penutup Tanah (legum cover crop-lcc)4. Pengendalian Hayati

Pengendalian hayati (Smith 1919) dengan arti sempit sebagi penggunaan musuh alami baik yang diintroduksikan maupun yang sudah ada di suatu daerah kemudian dikelola agar penekanan terhadap populasi organisme pengganggu yang menjadi sasaran meningkat.

Pengendalian pada gulma adalah suatu cara pengendalian dengan menggunakan musuh-musuh alami baik hama (insekta), penyakit (patogen), ternak ikan, dsb guna menekan pertumbuhan gulma. Cara-cara pengendalian hayati :

Pengendalian Alami dan Hayati

Landasan Pengendalian Hayati

Musuh-Musuh Alami Gulma

Pengembangan pengendalian Hayati5. Pengendalian Kimia

Pengendalian gulma dengan menggunakan senyawa kimia sangat diminati, senyawa kimia yang diguankan dikenal denga nama Herbisida. Herbisida merupakan alat yang canggih dalam pengendalian gulma, serta memberikan keuntungan lebih dalam pemakaiannya.

III.PELAKSANAAN PRAKTIKUMA.Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan areal Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada hari Selasa 13 November 2012.B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah internet untuk mencari berbagai referensi dan bahan yang dihunakan adalah berbagai macam jenis gulma yang berada di sekitar Fakultas Pertanian Unsri.C. Cara Kerja

Cara kerja dalam pelaksanaan praktikum ini yaitu,1. Amati gulma yang ada di sekitar Fakultas Pertanian atau di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian.

2. Catat nama gulma, siklus hidup tanaman, daun tanaman, serta deskripsi tanaman lainnya.

3. Gambar tumbuhan/gulma tersebut.IV.HASIL DAN PEMBAHASANA. HasilTanaman Tahunan(Perenial)

1. Rumput Teki

2. Rumput Belulang 3. Ilalang 4. Lampuyangan Tanaman Dua Musim(Biannual)5. Putri Malu 6. Rumput Bebek 7. Daun Sendok Tanaman Semusim(Annual)

8. Eceng Gondok 9. Bayam Duri 10. Rumput Gajah B. PembahasanGulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh si penanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut. Gulma dipergunakan sebagai pengganti atau memperpendek istilah tumbuhan pengganggu atau herba. Beberapa definisi yang telah diberikan untuk memperjelas apa yang di sebut gulma ini antara lain:1. Gulma sebagai jenis tumbuhan yang tumbuh ditempat yang tidak dikehendaki

2. Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh sendiri diantara tanaman yang di usahakan.

3. Gulma sebagai tumbuhan yang belum diketahui kegunaannya serta dapat mengganggu pertanian.

4. Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai nilai negatif.

Melihat dari definisi gulma tersebut, semua tumbuhan termasuk tanaman yang biasa diusahakan manusia dapat dipandang sebagai gulma apabila tumbuhannya tidak dikehendaki. Misalnya tanaman jagung yang tumbuh dengan sendirinya diantara pertanaman kacang kedelai, bahkan biji karet yang jatuh dari pohon induk dan tumbuhan diantara barisan tanaman diperkebunan karet dianggap sebagai gulma.

Agar diperoleh hasil yang tinggi dalam usaha perkebunan karet maka tanaman harus bebas dari berbagai gangguan salah satu pengganggu adalah gulma.Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya. Suatu tumbuhan dapat dikatakan gulma jika kerugian yang diakibatkkannya lebih besar daripada manfaatnya.

Contoh gulma pada lahan perkebunan karet beragam dari gulma rerumputan, teki-tekian dan gulma daun lebar gulma yang mendominasi pada lahan ini adalah alang-alang (Imperata cylindrical), Borreria alata, Paspalum conjugatum. Pertumbuhan gulma ini mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan tahan terhadap kondisi yang tidak baik sekalipun. Gulma ini berkembang biak secara generatif dengan biji

Gulma ini hampir dijumpai pada setiap penggunaan lahan dan air terutama di air tawar. Seperti telah disinggung besarnya masalah yang diakibatkan oleh gulma berbeda beda tergangtung daripada tempat dan intensitas penggunaan tempat atau lahan serta air tersebut.Permasalahan terbesar dari gulma ini didapatkan dalam sector pertanian, baik lahan kering maupun lahan basah, pertanian pangan, perkebunan, pertanian holtikultura, makanan ternak, kehutanan yang dibudi dayakan, pertanian pekarangan, taman rekreasi, padang gembala ternak, perikanan, tambak tambak atau kolam ikan, jalan jalan umum, rel-rel kereta api, aliran sungai, saluran irigasi, saluran drainase, danau, bendungan, waduk waduk dan sebagainya.

Mengingat besarnya dampak negatifnya gulma itu, maka perlu pengendalian secara tuntas, dan dilakukan dalam berbagai cara antara lain dengan memperhitungkan bahwa gulma itu dapat ditekan pertumbuhannya dan dapat dimusnahkan tanpa menimbulkan dampak terhadap lingkungannya seperti terjadinya erosi, longsor, kekeringan, pencemaran lahan kritis, dan sebagainya . Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman budidaya) dalam hal: penyerapan zat makanan atau unsur-unsur hara di dalam tanah, penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh.

2. Sebagian besar tumbuhan gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah allelopati.

3. Sebagai tempat hidup atau inang, maupun tempat berlindung hewan-hewan kecil, insekta dan hama sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat berkembang biak dengan baik. Akibatnya hama tersebut akan menyerang dan memakan tanaman pokok ataupun tanaman budidaya.

4. Mempersulit pekerjaan diwaktu panen maupun pada saat pemupukan.

5. Dapat menurunkan kualitas produksi (hasil) dari tanaman budidaya, misalnya dengan tercampurnya biji-biji dari gulma yang kecil dengan biji tanaman budidaya. Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai sifat dan ciri khas tertentu, yang umumnya berbeda dengan tanaman pokok atau tanaman budidaya. Sifat-sifat dari gulma tersebut antara lain:

1. Gulma mudah tumbuh pada setiap tempat atau daerah yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi.

2. Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh pada daerah kering sampai daerah yang lembab bahkan tergenangpun masih dapat bertahan.

3. Kemampuan gulma untuk mengadakan regenerasi atau perkembangbiakan memperbanyak diri besar sekali, khususnya pada gulma perennial. Gulma perennial (gulma yang hidupnya menahun) dapat pula menyebar luas dengan cara perkembangbiakan vegetatif disamping secara generatif.

4. Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak, ini pulalah yang memungkinkan gulma cepat berkembang biak.

Luasnya penyebaran gulma disebabkan oleh sifat daun yang dapat bermodifikasi, yaitu tumbuh menjadi tumbuhan baru seperti pada daun Cocor bebek (Calanchoe sp). Demikian juga dengan bagian-bagian tumbuhan gulma yang lain dapat pula tumbuh menjadi individu gulma yang baru, seperti akar, batang, umbi dan lain sebagainya. Inilah yang memungkinkan gulma unggul dalam persaingan (berkompetisi) dengan tanaman budidaya.Dalam berkompetisi dengan tanaman budidaya tumbuhan gulma juga ada yang mengeluarkan bau dan rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat pada sekitar tempat tumbuhnya. Zat itu berbentuk senyawa kimia seperti cairan berupa toksin (racun) yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman lain yang ada disekitar gulma tersebut, (kejadian tersebut dikenal juga dengan peristiwa allelopati).

Gulma dapat dibedakan menjadi beberapa golongan atau kelompok berdasarkan kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus hidup, sifat botani dan morfologi, dan cara perkembangbiakan.

Cara Gulma MerusakPeristiwa terjadinya gulma itu menyaingi atau mengganggu tanaman budi daya (pangan,perkebunan,holtikultura,pakan,ikan,hutan,dan lain-lain).Cara dapat berupa :

a. Persaingan dalam penyerapan hara dari dalam tanah.

b. Persaingan dalam penyerapan air dari dalam tanah.

c. Persaingan dalam memanfaatkan cahaya matahari dari udara atau bagian diatas tanah.

d. Persaingan dalam hal ruangan tempat tumbuhnya baik untuk bagian diatas tanah (tajuk)maupun bagian didalam tanah atau akar(persaingan dalam hal ruang / space )

e. Ada diantara beberapa jenis gulma itu mengeluarkan zat yang bersifat racun dari akarnya yang disebut allelopati,serta dapat pula menghambat pertumbuhan tanaman baik ada yang keluar melalui akarnya maupun melalui daunnya.

f. Adanya gangguan lain,baik secara langsung maupun tak langsung antara lain:

1) Tempat bersarangnya atau inang daripada penyebab hama atau penyakit bagi tanaman

2) Tempat berkembangbiakan hama atau penyebab penyakit tersebut untuk sementara yang kelak ia beralih menyerang tanaman budi daya kita.

3) Mencemari biji atau benih tanaman budi daya kita.

g. Dapat menimbulkan keracunan pada ternak yang memakannya

h. Dapat meracuni ikan yang hidup di dalam air yang ditumbuhi oleh gulma tersebut (misalnya eceng gondok dalam danau).

i. Dapat mempengaruhi kuntitas dan kualitas produksi ternak (susu, daging, telur dan sebagainya).

j. Dapat mempengaruhi perkembiakan ikan di dalam air yang ditumbuhi gulma.

k. Dapat mempengruhi kuantitas dan kualitas hasil pertanian (pangan, perkebunan, holtikultura, hutan, pakan,dan sebagainya).

l. Dapat merusak etistika tempat rekreasi atau pertamanan.

m. Dapat merusak keindahan lapangan olahraga.

n. Dapat mengganggu lalu lintas air di parit, sungai ataupun di danau (termasuk pengangkutan hasil pertanian).

o. Dapat mengganggu alirn air irigasi dalam saluran irigasi untuk masuk kesawah disamping mengganggu saluran drainase dan tata air umumnya.

p. Dapat menggangu dalam pekerjaan hasil panen (menyulitkan).

q. Dapat memperlambat masa dapat panen pertama tanaman .

r. Menggagalkan panen dan produksi.

s. Dapat mematikan tanaman secara langsung.

t. Dapat membantu menyebarkan,melestarikan dan tetap bertahannya jasad pengganggu tanaman lainnya.

u. Dapat menambah biaya pengendalian / menyiang sebagai langkah wajib budi daya.

v. Dapat mengganggu langkah-langkah agronomi lainnya selain panen.

Dapat memperpendek umur ekonomis produktif tanaman.V.KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan1. Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut.2. Klasifikasi gulma berdasarkan morfologi:

a. Gulma rumput-rumputan

b. Gulma daun lebar

c. Gulma teki-tekian3. Klasifikasi gulma berdasarkan siklus hidup:

a. Gulma semusim

b. Gulma dwimusim

c. Gulma tahunan

4. Klasifikasi gulma berdasarkan habitatnya:

a. Gulma Darat

b. Gulma Air

5. Terdapat beberapa metode/cara pengendalian gulma yang dapat dipraktekkan di lapangan, yaitu : pengendalian secara preventif, pengendalian mekanis, pengendalian kultur teknis, pengendalian hayati, pengendalian kimia.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan pada praktikum pengenalan gulma adalah agar praktikan juga dapat melakukan pengendalian gulma dengan metode-metode yang ada sesuai dengan keadaan / sifat dari gulma itu.

DAFTAR PUSTAKAAnonymous. 1968. Pengendalian Gulma Vol. 2. Nat. Acad. Sci. Washington.

Moenandar, Jody. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Rajawali Pers. Jakarta

Lovett, J.V. 1979. Plant Community Dynamics and Need Management.S.C AAUCS. Universitas Hasanudin.

Sukman Yakup, Yernelis. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Moenandir, J. 1986. Konsep Pengendalian Gulma. Intercreated Pest Management. Balitus.

Soerjari, M. 1972. Perkembangan Ilmu Tumnuhan Pengganggu di Indonesia. Kuliah umum Dies natalis XIII Unpad . Bandung.