granuloma
-
Upload
farah-dillah -
Category
Documents
-
view
34 -
download
3
Transcript of granuloma
GRANULOMA
Definisi :
suatu pertumbuhan jaringan granulomatosa yang bersambung dengan
ligamen periodontal disebabkan oleh matinya pulpa dan difusi bakteri
serta toksin bakteri dari saluran akar kedalam jaringan periradikular
disekitarnya melalui foramen apikal dan lateral.
sekumpulan massa yang terdiri dari bermacam-macam sel yang aktif
dalam proses fagositosis & imunitas serta sel-sel penyembuhan dan
jaringan kolagen yang khas dalam proses radang kronis.
lesi yang berbentuk bulat dengan perkembangan yang lambat yang berada
dekat dengan apex dari akar gigi, biasanya merupakan komplikasi dari
pulpitis. Terdiri dari massa jaringan inflamasi kronik yang berprolifersi
diantara kapsul fibrous yang merupakan ekstensi dari ligamen periodontal
Etiology : sebab pekembangan suatu granuloma adalah akibat matinya pulpa
yang diikuti oleh suatu infeksi ringan atau iritasi jaringan periapikal yang
merangsang suatu reaksi selular reproduktif.
Histology :
Bulatan berkapsul fibrosa yang bagian dalamnya terdiri dari jaringan ikat
longgar, fibroblast dari ligamen periodontal dan pembuluh darah yang
memiliki ciri adanya limfosit, sel plasma, leukosit mononuklear dan
polimorfonuklear
Di muara apeks gigi terdapat sel radang akut & kronis serta ploriferasi sel
epitel
Potongan melintang granuloma terdapat 4 lapisan : zona infeksi, zona
kontaminasi, zona iritasi dan zona stimulasi. Keempatnya merupakan
reaksi penyembuhan
Patogenesis : Patogenesis yang mendasari granuloma periapikal adalah
respon system imun untuk mempertahankan jaringan periapikal terhadap
berbagai iritan yang timbul melalui pulpa, yang telah menjalar menuju
jaringan periapikal. Terdapat berbagai macam iritan yang dapat
menyebabkan peradangan pada pulpa, yang tersering adalah karena
bakteri, proses karies yang berlanjut akan membuat jalan masuk bagi
bakteri pada pulpa, pulpa mengadakan pertahanan dengan respon
inflamasi.
Terdapat tiga karakteristik utama pulpa yang mempengaruhi proses
inflamasi. Pertama, pulpa tidak dapat mengkompensasi reaksi inflamasi
secara adekuat karena dibatasi oleh dinding pulpa yang keras. Inflamasi
akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan meningkatnya volume
jaringan karena transudasi cairan. Kedua, meskipun pulpa memiliki
banyak vaskularisasi, namun hanya disuplai oleh satu pembuluh darah
yang masuk melalui saluran sempit yang disebut foramen apikal, dan tidak
ada suplai cadangan lain. Edema dari jaringan pulpa akan menyebabkan
konstriksi pembuluh darah yang melalui foramen apikal, sehingga jaringan
pulpa tidak adekuat dalam mekanisme pertahanan, terlebih lagi edema
jaringan pulpa akan menyebabkan aliran darah terputus, menyebabkan
pulpa menjadi nekrosis. Ruangan pulpa dan jaringan pulpa yang nekrotik
akan memudahkan kolonisasi bakteri. Ketiga, karena gigi berada pada
rahang, maka bakteri akan menyebar melalui foramen apikal menuju
jaringan periapikal.
Meskipun respon imun dapat mengeliminasi bakteri yang menyerang
jaringan periapikal, eradikasi bakteri pada saluran akar tidak dapat
dilakukan, sehingga saluran akar akan menjadi sumber infeksi bakteri.
Infeksi yang persisten dan reaksi imun yang terus menerus pada jaringan
periapikal akan menyebabkan perubahan secara histologis. Perubahan ini
akan dikarakteristikkan dengan adanya jaringan sel yang kaya granulasi,
terinfiltrasi dengan makrofag, neutrofil, plasma sel dan elemen
fibrovaskular pada jumlah yang bervariasi. Kerusakan jaringan periapikal
akan tejadi bersamaan dengan resorbsi dari tulang alveolar
Gejala-Gejala : asimptomatik
Diagnosis Klinis :
1) tidak nyeri kecuali bila granuloma terinfeksi
2) nekrosis pulpa karena karies/trauma pulpa terbuka
3) dentin yang berubah warna
4) jaringan pulpa sering mengandung pus
5) terkadang palpasi sakit, perkusi dan tes vitalitas (-)
6) dapat dijumpai suatu fistula dan gigi tidak bereaksi terhadap tes termal/tes
pulpa listrik
DD : kista radikuler.
Gejala klinis dari granuloma periapikal dan kista periapikal sangat sulit
dibedakan, biasanya pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri, dan tes perkusi
negatif. Oleh karena berhubungan dengan pulpa yang telah nekrosis, stimulasi
thermal akan menunjukkan nilai yang negatif. Gambaran radiografi sama-
sama menunjukkan adanya radiolusen berbentuk bulat dengan batas yang
jelas. Pada granuloma area radiolusen tersebut berdiamter maksimal 1 cm
sedangkan pada kista diamternya bisa mencapai 10 cm. Meskipun
pemeriksaan dengan radiografi merupakan kunci diagnostik, satu satunya cara
untuk dapat membedakan keduanya secara akurat adalah dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik; gambaran histopatologis granuloma
periapikal telah dijelaskan sebelumnya, sedangkan gambaran histopatologis
kista periapikal ditandai dengan adanya suatu rongga yang berlapiskan epitel
jenis non-keratinizing stratified squamous dengan ketebalan yang bervariasi,
dinding epitelium tersebut dapat sangat proliferatif dan memperlihatkan
susunan plexiform.
Perawatan : Pada gigi yang masih dapat dipertahankan, hanya cukup
dilakukan pengambilan infeksi pada saluran akar, setelah itu dapat dilakukan
perwatan saluran akar dan perbaikan jaringan periapikal biasanya akan terjadi
Sedangkan pada gigi yang tidak dapat dilakukan restorasi maka harus
dilakukan ekstraksi lalu dilanjutkan dengan melakukan kuretase di sekeliling
soket terutama daerah apikal gigi.
Prognosis : prognosis bagi retensi jangka panjang gigi adalah baik
Radiograf : terlihat ada gambaran radiolusensi disekitar apeks gigi, berbatas
agak jelas dengan diameter ± 0.5-1 cm