Grand Teori ( BI RATE)

download Grand Teori ( BI RATE)

of 3

description

analisis tentang bi rate, investasi dan konsumsi (grand teori)

Transcript of Grand Teori ( BI RATE)

GRAND TEORI

Tingkat bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu ( Ani Widiyatsari dan Anthony Mayes,2012,64)

Teori Tingkat Bunga Klasik (LOANABLE FUNDS)Menurut klasik tingkat bunga adalah harga dari pengunaan pinjaman atau harga yang terjadi dipasar dana investasi dalam satu periode tertentu. Teori klasik ini disebut sebagai suatu real theory of interest. Oleh karena itu tingkat bunga tidak bergantung pada pertimbangan-pertimbangan moneter. Tingkat bunga ditentukan oleh tabungan rill dan investasi.

Teori Tingkat Bunga Keynes (LIQUIDITY PREFERENCE)Menurut Keyenes ada tiga motif orang memegang uang 1. Motif Transaksi2. Motif Berjaga-jaga3. Motif SpekulasiTiga motif ini menimbulkan permintaan akan uang (liquidity preference). Karena prang menginginkan tetap liquid, untuk memenuhi ketiga motif tersebut .

Suku Bunga dan Tingkat InvestasiInvestasi hanya akan dilakukan jika tingkat pengembalian modal lebih besar daripada suku bunga. Untuk menentukan besarnya investasi perlu dihubungkan kurva MEI dengan suku bunga. (Sukwiaty dkk:2007;178)Investasi merupakan fungsi dari tingkat suku bunga, dimana I=f (i). Hubungan antara suku bunga dan investasi adalaah negatif. Bila suku bunga tinggi , maka investasi rendah, demikian pula sebaliknya. (Tri Kunangwasih Pracoyo dan Antyo Pracoyo: 2004)Kurva Investasi

Investasi Pasar UangInvestasi pasar uang dimaksudkan adalah investasi kepada instrumen investasi yang berjangka pendek. Biasanya, jangka pendek yang dimaksudkan adalah periodenya tidak lebih dari satu bulan. Secara konsep, instrumen mempunyai periode kurang dari satu tahun. Investasi pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu satu bulan, tiga bulan dan enam bulan termasuk investasi pasar uang. (Adler Haymans Manurung: 2006)BI RATEMenurut situs Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.BI Rata diumumkan kepada oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengolahan likuiditas (Likuidity Management) dipasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter.Fungsi BI Rate yang pertama adalah untuk mengendalikan inflasi. Jika suku bunga perbankan tinggi, masyarakat diharapkan lebih gemar menabung, mengerem belanja, dan mengerem kenaikan harga barang. Yang kedua, BI Rate dapat mengendalikan pertumbuhan ekonomi . Jika BI Rate rendah, suku bunga kredit perbankan juga akan rendah dan berimplikasi pada dunia usaha. Pengusaha akan semakin berani meminjam uang ke bank untuk ekspansi usaha, sehingga tenaga kerja terserap dan ekonomi bertumbuh lebih cepat. Ini yang diharapkan, walau yang terjadi di pasar riil tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan.Selain itu, ketika BI Rate turun, maka masyarakat akan juga akan berani meminjam uang untuk keperluan konsumsi, misalnya kredit mobil, kredit motor, kredit rumah (KPR), dan kredit konsumsi lainnya. Earning perusahaan juga cenderung meningkat jika BI Rate turun. (RH Liembono: 2013)Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Ini semua akan meningkatkan aktifitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah

Konsumsi dan Tabungan Konsumsi rumah tangga memiliki hubungan yang erat dengan pendapatan ayng dapat dibelanjakan (pendapaytan disposibel). Rumah tangga dapat melakukan konsumsi karena memiliki pendapatan yang dapat dibelanjakan. Jika pendapatan yang dapat dibelanjakan meningkat, konsumsi juga meningkat. (Sukwiaty dkk:2007;165)Kecenderungan Mengonsumsi (Propensity to Consume)Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi kecenderungan mengonsumsi marginal dan kecenderungan mengonsumsi rata-rata. Kecenderungan mengonsumsi marginal (MPC) adalah perbandingan antara penambahan konsumsi () yang dilakkan dengan pertambahan pendapatan disposibel (), sedangkan kecenderungan mengonsumsi rata-rata (APC) adalah perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposibel saat konsumsi ini dilakukan (Y).