GRAND DESIGN Perhutanan Sosial
-
Upload
mukti-ali-azis -
Category
Documents
-
view
150 -
download
21
description
Transcript of GRAND DESIGN Perhutanan Sosial
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERHUTANAN SOSIAL
YAYASAN KAWAL BORNEO /
KAWAL BORNEO COMMUNITY FOUNDATION (KBCF)
2013
DEFINISI
PERHUTANAN SOSIAL (PS) :
Pola pengelolaan hutan berbasiskan masyarakat yang merupakan strategi pengelolaan yang berorientasi pada tercapainya kelestarian hutan sebagai sumber penghidupan masyarakat lokal yang secara historis memiliki ketergantungan pada sumberdaya hutan di sekitarnya
Ragam Bentuk PS :• Hutan Adat• Hutan Rakyat• Hutan Tanaman Rakyat • Hutan Desa• Hutan Kemasaryakatan
DASAR HUKUM Undang-Undang No. 41 Tahun 1999.
Dilihat dari sisi fungsi produksinya, keberpihakan kepada rakyat banyak merupakan kunci keberhasilan pengelolaaan hutan. Oleh karena itu praktek-praktek pengelolaaan hutan yang hanya berorientasi pada kayu
dan kurang memperhatikan hak dan melibatkan masyarakat, perlu diubah menjadi pengelolaan yang berorientasi pada seluruh potensi sumberdaya kehutanan dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
PP No. 6 Tahun 2007
PEMBERDAYAAN : Upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumberdaya hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
HKM HUTAN DESA HUTAN RAKYAT HTR HUTAN ADAT
Kebijakan P.37/2007 Jo. P.18/2009 Jo. P.13/2010 Jo. P.52/2011
P.49/2008 Jo. P.14/2010 Jo. P.53/2011
UU. 5/1960 (Agraria) UU. 41/1999 (Kehutanan)
Tujuan Utama
Pemberdayaan Masyarakat Setempat
Pemberdayaan MasyarakatSetempat
Pemenuhan bahan baku kayu
Meningkatkan fungsi lingkungan
Pemenuhan bahan baku industri kayu
Pemenuhan HHBK
Meningkat-kan fungsi lingkungan
Areal Kawasan Hutan : Hutan Lindung Hutan Produksi
Kawasan Hutan : Hutan Lindung Hutan Produksi
Luar Kawasan Hutan/Tanah milik
Kawasan Hutan : Hutan Produksi
Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan (Tanah Milik)
Ragam Skema Perhutanan Sosial (PS)
SEKILASYAYASAN KAWAL BORNEO / KAWAL BORNEO COMMUNITY FOUNDATION (KBCF)
KBCF / Yayasan Kawal Borneo adalah lembaga nirlaba non pemerintah yang didirikan oleh Tokoh Adat, Akademisi, Pengusaha, Aktivis ornop dari 4 provinsi pada tanggal 10 Mei 2007
VISI
Solidaritas Kalimantan Menuju Kesejahteraan Rakyat dan Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Adil dan Lestari
PROGRAM Penguatan akses dan kontrol masyarakat dalam pengelolaan
sumberdaya alam/ lingkungan Penguatan Ekonomi Masyarakat (langsung maupun tidak
langsung) Peningkatan Kesetaraan Gender (kapasitas, peran dan suara) Peningkatan Kapasitas SDM dan Penguatan Kelembagaan
Kabupaten KatinganKadamangan Marikit, HKmDesa Petak Bahandang, HDDesa Hiyang Bana, HDDesa Talingke , HDDesa Hampalam, HDDesa Tewang Beringin, HKm
Kabupaten Pulang Pisau Desa Gohong, HDDesa Buntoi, HDDesa Mentaren I, HDKelurahan Kalawa, HD
Kota PalangkarayaKelurahan Panjehang, HKm
Kabupaten Barito SelatanKel. Rantau Kujang, HKm
Kabupaten Hulu Sungai TengahDesa Hinas Kanan, HD
Kabupaten KapuasDesa Tambak Bajai, HD
Kabupaten Paser Desa Perkuwen, HDDesa Juk Ayak, HD
Kabupaten Kutai TimurDesa Long Bentuk, HDDesa Juk Ayak, HD
Kota BalikpapanHutan Lindung Sungai Wain, HKm
Fasilitasi HD/HKm di KALIMANTAN
CAPAIAN USULAN HKM dan HUTAN DESA
HKm Hutan Desa
13,531
89,735
4,437
41,816
1,400
15,880
14000.001
Diusulkan masyarakat
Rekomendasi Bupati
Ditetapkan Menteri
3 Provinsi, 9 Kabupaten, 19 Desa
Ijin Walikota/Bupati
DASAR HUKUM
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999. Dilihat dari sisi fungsi produksinya, keberpihakan kepada rakyat banyak merupakan kunci keberhasilan pengelolaaan hutan. Oleh karena itu praktek-praktek pengelolaaan hutan yang hanya
berorientasi pada kayu dan kurang memperhatikan hak dan melibatkan masyarakat, perlu diubah menjadi pengelolaan yang berorientasi pada seluruh potensi sumberdaya kehutanan dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
PP No. 6 Tahun 2007
PEMBERDAYAAN : Upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumberdaya hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hutan Kemasyarakatan (HKm)
• P.37/Menhut-II/2007• P.18/Menhut-II/2009• P.13/Menhut-II/2010• P.52/Menhut-II/2011
Hutan Desa
• P.49/Menhut-II/2008• P.14/Menhut-II/2010• P.53/Menhut-II/2011
Kemitraan
Perbedaan
HKM HUTAN DESA HUTAN RAKYAT HTR HUTAN ADAT
Pemberi ijin
IUP HKm oleh Bupati/ Walikota
HPHD oleh Gubernur
Bupati Menteri ?
Kelem-bagaan
Kelompok Masy. Koperasi
Lembaga Desa BUMDes/Koperasi
Individu Kelompok Masy Koperasi
Individu Koperasi
Lembaga Adat
Komoditi HHBK Kayu Jasa Lingkungan Tanaman Bawah
Tegakan
HHBK Kayu Jasa Lingkungan Tanaman Bawah
Tegakan
HHBK Kayu Tanaman Bawah
Tegakan
Kayu HHBK Kayu Jasa Lingkungan
Pen-danaan
Swadaya Bantuan
Pemerintah
Swadaya Bantuan Pemerintah
Swadaya Bantuan Pemerintah
Kredit (BLU Kehutanan)
Swadaya
Skema Hutan Kemasyarakatan (HKm)
Items HKm
Kebijakan P.49/2008 Jo. P.14/2009 Jo. P.13/2010 Jo. P.52/2011
Areal Kawasan HL dan HP
Penetapan areal oleh Menhut setelah ada usulan dari Bupati/Walikota
Tenurial/Kepastian Perijinan
Pemanfaatan hasil hutan IUPHKm dan IUPHHK HKm
Jangka waktu 35 tahun
Pemberi ijin Bupati setelah ada penetapan areal oleh Menhut. IUPHHK oleh Menhut
Kelembagaan pengelola Kelompok dan koperasi
Skema pendanaan Mandiri dan kemitraan
Maksud dan Tujuan memberikan akses kepada masyarakat setempat melalui Kelompok Masyarakat
Skema Hutan Desa
Items HD
Kebijakan P.37/2007 Jo. P.18/2010 Jo. P.53/2011
Areal Kawasan HL dan HP
Penetapan areal oleh Menhut setelah ada usulan dari Bupati/Walikota
Tenurial/Kepastian Perijinan
Pemanfaatan hasil hutan Ijin Hak Pengelolaan Hutan Desa (IHPHD)
Jangka waktu 35 tahun
Pemberi ijin Gubernur setelah ada penetapan areal oleh Menhut.
Kelembagaan pengelola Lembaga Desa
Skema pendanaan Mandiri
Maksud dan Tujuan memberikan akses kepada masyarakat setempat melalui lembaga desa dalam memanfaatkan sumberdaya hutan secara lestari.
URGENSI HUTAN DESA DAN HKM
Opsi Tengah
• Kurang memberikan hasil nyata dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat lokal dan sumberdaya hutan
• Pemberian hak pengelolaan kepada masyarakat
• Dapat dikelola sesuai aturan lokal/ adat
• Belum ada payung hukum
HUTAN NEGARA
HUTAN ADAT
HD/ HKm
Skema HD/HKm merupakan jalan tengah atas kepentingan masyarakat dengan pemerintah
MANFAAT HUTAN DESA & HKm
- Kondisi kritis- Tegakan sedikit - tidak ada- HKm mulai dikenalkan
masy th 1995 dan mulai menanam
- Membangun lembaga, usaha, organisasi
- intensif penanaman- Ijin sementara 2003-2006
- Ijin devinitif 2007 (35 tahun)- Beberapa lokasi tanaman sudah
rapat, krn tanam sejak 95,96- Mencari bentuk insentif u/t masy
dari hasil hutanContoh : HKm Gunung Kidul
CONTOH MANFAAT HUTAN DESA LUBUK BERINGIN
1. Melindungi HL Bukit Pajang Rantau Bayur [yang merupakan umber sumber air minum dan irigasi pertanian masyarakat] dari ekspansi usaha HTI dan perkebunan sawit
2. Menjadi sumber pembangkit listrik. Menyuplai 10 kilowatt. Listrik tersebut mampu menerangi 85 rumah warga Desa Lubuk Beringin ditambah lima rumah warga desa tetangga, Desa Laman Panjang.
3. Warga desa juga dapat menikmati hasil HHNK seperti rotan, buah-buahan, madu, hewan, dan ikan, serta pengembangan ekowisata
Hutan Desa dikelola secara ADAT
Siapa pun yang tertangkap menebang kayu tanpa izin di hutan desa itu dijatuhi sanksi adat, antara lain membayar utang seekor kerbau, 100 kilogram (kg) beras dan lauk-pauk lainnya. Perusak hutan dan lingkungan di desa tersebut juga biasanya dijatuhi sanksi berupa pengucilan dari pergaulan sosial.
Penanggung Jawab
Kehutanan Masyarakat
Forum Multipihak
Fasilitasi/ Pendamping
Penganggaran Daerah
Kebijakan proaktif
STRATEGI PENYELENGGARAAN
PERHUTANAN SOSIAL
TAHAPAN PROGRAM
Perluasan Pengembangan Kemandirian
TAHUN I & II TAHUN II TAHUN II & III
Tahapan Perluasan Akses Kehutanan Masyarakat
Sosialisasi / Internalisasi program Internal Indikator capaian : Adanya tim penanggungjawab pengembangan kehutanan
masyarakat di tingkat Dinas Kehutanan Kab Kukar Adanya draft rencana aksi pengembangan kehutanan
masyarakat (minmal tahun pertama)
Identifikasi dan inventarisasi lokasi HKm/HD
Indikator capaian : Adanya lokasi yang potensial pembangunan HKm/HD
yang di kawasan hutan yang bebas hakTersosialisasinya program HD/HKm di tingkat kecamatan
Workshop Sosialisasi Program Kehutanan Masyarakat Indikator capaian : Sosialisasi hasil identifikasi/inventarisasi HD/HKm Adanya komitmen SKPD mendukung program Kehutanan Masyarakat Disepakatinya terbentuknya forum komunikasi/koordinasi
penyelenggaraan HD/HKm
Rapat/Pertemuan Reguler Forum Komunikasi/Koordinasi
Indikator capaian : Ada dan berjalannya protokol komunikasi forum Tersusunnya draft road map penyelenggaraan program kehutanan
masyarakat Kab Kukar (narasi dan peta) Adanya draft peta indikatif areal HD/HKm Berjalannya layanan dan pertimbangan teknis pengembangan
HD/HKm
Tahapan Perluasan Akses Kehutanan Masyarakat
Tahapan Perluasan Akses Kehutanan Masyarakat
Workshop Membangun Komitmen Pembangunan/Pengembangan Kehutanan Masyarakat Indikator capaian : Pengukuhan anggota Forum Komunikasi terfinalisasinya road map dan peta indikatif pengembangan
kehutanan masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara Adanya komitmen dukungan penganggaran dari SKPD terkait
Sosialisasi/Fasilitasi Pengusulan HD/Hkm di tingkat desa,
Indikator capaian : Masyarakat faham dan mau mengajukan HD/HKm Adanya usulan masyarkat yang dilengkapi (surat permohonan,
deskripsi wilayah, nama-nama anggota kelompok/lembaga pengelola, dan peta digital 1 : 50.000)
Tahapan Perluasan Akses Kehutanan Masyarakat
Pendampingan masyarakatIndikator capaian : Terkirimnya usulan masyarakat ke kementerian kehutanan Terintegrasinya program hutan desa dalam perencanaan desa
atau RPJMDes
Pelatihan peningkatan kapasitas SDM bagi fasilitator, kelompok tani HKm, dan lembaga pengelola HD
Indikator capaian : Adanya tenaga fasilitator dan pengelola HKm/HD yang faham
tata cara penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian HD/HKm Adanya pertukaran pengetahuan/pembelajaran antar
kelompok/ pengelola HKm/HD melalui knowledge management center
Terima Kasih