GRAFIS DESIGN : Redaksi -...

DITERBITKAN OLEH :Sekretariat DPRD Kabupaten Kediri

PENANGGUNG JAWAB / PELINDUNG :H. SulkaniDrs. H. Sentot DjamaludinIskak, S.Ag.Arief Junaidi, SH.

PEMIMPIN UMUM :Dr. Mohamad Solikin, MAP.

PEMIMPIN REDAKSI :Fajar Wiraswastawan, SH.

REDAKTUR :Ilario Mendes, SST.Edy Sudargo, SH.

DEWAN REDAKSI :Anny Noorrochmah ED, SmHK.Andriani Sri S, SH.Dra. Wahyu Sriadjeng Harini, MM.Supriyono, SE.Siswo Hariyono, SE.

GRAFIS DESIGN :E. Prasetyo

ALAMAT REDAKSI :Jl. Soekarno Hatta 1 KediriTelp : (0354) 681862 Fax: (0354) 695883

E-mail :[email protected]@[email protected]

website : www.dprdkedirikab.go.id

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalumelimpahkan rahmat, taufiq dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Kaliini majalah kebanggaan kita, Suara Dewan (Suwan) DPRD Kabupaten Kedirihadir kembali ditengah pembaca yang budiman. Semoga kehadirannya dapatmengobati kehausan akan informasi terkait kegiatan wakil rakyat yangterhormat yang kita cintai.

Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kediri di penghujung tahun 2017,disibukkan dengan kegiatan reses. Momen ini dimanfaatkan oleh paralegislator sebagai sarana dan media untuk bertemu dengan konstituen padadaerah pemilihan (dapil) yang bersangkutan. Mereka mengunjungi dapil gunamenyerap aspirasi masyarakat dan menginformasikan hasil-hasil kerjaDPRD kepada masyarakat.

Merefleksi kinerja anggota DPRD Kabupaten Kediri selama tahun2017patut juga diapresiasi. Selama kurun waktu tersebut anggota DPRDKabupaten Kediri mampu menetapkan 13 produk hukum daerah yaitu 11Perda baru dari 12 Perda yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Kediridan 1 Perda Usul Prakarsa DPRD Kabupaten Kediri.

Kesebelas perda tersebut 5 diantanya merupakan Perda perubahanuntuk disesuaikan dengan perundangan diatasnya serta kondisi daerah.Capaian ini tentu menjadi catatan DPRD kedepan untuk membuktikankinerjanya dengan lebih baik lagi. Masyarakat juga diharapkanmengapresiasi mengingat produk Perda yang dihasilkan amat terkait eratdengan arah kehidupan rakyat di segala sendi.

Semoga majalah Suara Dewan ini dapat menjadi salah satu media yangmewarnai pergumulan media informasi di masyarakat. Serta mampumenjadi pemicu tumbuhnya iklim demokrasi yang semakin baik. Tiada gadingyang tak retak, oleh karena itu Redaksi terbuka bila ada kritik dan saranyang konstruktif dari pembaca. Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Gawe, GuyubRukun Hambangun Kediri Makmur!

Redaksi

SUARA DEWAN Edisi 17 / IV / 2018 3

Daftar Isi

Halaman 4

Halaman 13

Halaman 15

Halaman 14

Halaman 12

Kinerja Optimal DPRDPacu Kinerja PemerintahDaerahDewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai pengemban amanatrakyat memiliki 3 (tiga) fungsi utama yaitu Fungsi Anggaran, FungsiPengawasan dan Fungsi Pembentukan Perda. Hal itu mengandung artiperan DPRD sangat vital terhadap keberlangsungan pemerintahan ditingkat daerah. Dengan kata lain kedudukan pemerintah daerah danDPRD ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

Dewan ApresiasiPenyegelan Kios Yang TidakBayar Sewa

Langkah tegas Badan PendapatanDaerah (Bapenda) Kabupaten Kedirididampingi Satpol PP menyegel kiosmendapat apresiasi kalangan DPRDKabupaten Kediri. Dewanmendorong Bapenda dan Satpol PPmelakukan pantau kios yang tidaklagi bayar kios namun ditempatipedagang.

Sepanjang Tahun TergenangAir Perlu Ada Solusi

Banjir tahunan di Desa PutihGampengrejo yang menggenangisawah sepanjang tahun menjadiperhatian serius DPRD KabupatenKediri. Dewan prihatin belum adasolusi tepat agar petani bisa panenseperti tahun tahun sebelumnya.

Penanganan PMKSHarus Tuntas

Hingga awal tahun 2018, anakjalanan,pengamen dangelandangan dan pengemis(gepeng) masih menjadi pekerjaanrumah Pemkab Kediri utamanyaDinas Sosial dan petugas SatpolPP. Upaya melakukan razia terusdilakukan agar Kabupaten Kediriterbebas dari PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial(PMKS).

Dewan Minta PengawasanDana Desa DiperkuatEvaluasi terhadap penggunaan anggaran dana desa di Kabupaten Kedirisemaksimal mungkin tetap dilakukan. Cairnya dana desa yang bernilai miliaranrupiah pengawasan harus semakin ketat oleh Pemkab Kediri. Terlebih perankepolisian dilibatkan dalam pengawasan dan pendampingan Dana Desa.

Kinerja Optimal DPRDPacu Kinerja PemerintahDaerah

SUARA DEWAN Edisi 16 / III / 2017

Kinerja optimal lembagaDPRD tersebutberdampak positifterhadap terpacunyakinerja pemerintahandi Kabupaten Kediri.

H. SULKANIKetua DPRD Kabupaten Kediri

4

“

Kinerja Optimal DPRDPacu Kinerja PemerintahDaerah

SUARA DEWAN Edisi 16 / III / 2017 5

SUWAN - Sesuai ketentuan Pasal 149 ayat 1 Undang-Undang No. 23 tahun 2014, DPRD memiliki tugas fungsi utama,yakni fungsi pembentukan peraturan daerah, fungsi penganggarandan fungsi pengawasan. Fungsi pembentukan peraturan daerahberguna sebagai upaya mengatur lebih spesifik hal-hal yang belumdiatur dalam undang-undang maupun peraturan hukum diatasnya.

Dalam menjalankan ketiga fungsi tersebut sepanjang tahun2017, DPRD Kabupaten Kediri dinilai cukup efektif. Terbuktidengan ditetapkanya beberapa Peraturan daerah (Perda),pembangunan berjalan sangat baik, serta pelaporan danpenganggaran APBD yang berjalan tepat waktu.

Selain itu, kinerja baik DPRD Kabupaten Kediri juga dapatdilihat dari berjalannya seluruh fungsi Alat Kelengkapan DPRDsesuai tugas pokok dan fungsinya.

Sehingga arah perjalanan birokrasi di tingkat DPRD berjalandengan lancar. “ Kinerja optimal lembaga DPRD tersebutberdampak positif terhadap terpacunya kinerja pemerintahan diKabupaten Kediri, “ terang H. Sulkani Ketua DPRD KabupatenKediri.

Sepanjang tahun 2017, terdapat 11 produk Perda baru yangsudah disahkan, dari 13 perda yang diusulkan oleh PemerintahKabupaten Kediri.

Kesebelas Perda tersebut 5 (lima) diantaranya merupakanPerda perubahan untuk disesuaikan dengan perundangandiatasnya serta dan kondisi daerah. Evaluasi kinerja masing-

masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) sebagai mitrakerja komisi-komisi juga berjalan dengan baik.

Jika dilihat dari angka capaian dalam statistik pertumbuhanperekonomian di Kabupaten Kediri mengalami kenaikan setiaptahun. Kualitas kesehatan masyarakat juga semakin bagus,demikian juga persoalan pendidikan yang juga berjalan dansemakin meningkat kualitasnya.

Hal itu berkat pola evaluasi dan monitoring yang dilakukanlembaga DPRD terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Kedirisebagai bentuk pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD.

Namun perkembangan positif tersebut hendaknya tidakmenjadikan Pemerintah Kabupaen Kediri berpuas diri. Dinamikaglobal yang semakin santer membutuhkan kewaspadaan ekstratinggi untuk mampu berkompetisi. Jika Pemerintah KabupatenKediri lengah, maka dipastikan secara berangsur akan kalahberkompetisi dengan daerah lain.

Iklim kondusif di wilayah Kabupaten Kediri sangat berpotensiterbukanya investasi usaha dari wilayah luar Kabupaten Kedirisehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akantetapi dampak negatif dari pertumbuhan tersebut juga harusdiantisipasi dan diwaspadai, sebab arus informasi global juga bisaberdampak buruk terhadap perkembangan masyarakat.Diperlukan keterlibatan semua pihak untuk dapat membendungpengaruh buruk tersebut terhadap masyarakat KabupatenKediri. (tim)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai pengemban amanat rakyat memiliki 3 (tiga) fungsiutama yaitu Fungsi Anggaran, Fungsi Pengawasan dan Fungsi Pembentukan Perda. Hal itu mengandungarti peran DPRD sangat vital terhadap keberlangsungan pemerintahan di tingkat daerah. Dengan katalain kedudukan pemerintah daerah dan DPRD ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

6SUARA DEWAN Edisi 17 / IV / 2018

SETWAN - Fungsi pembentukan peraturan daerah olehDPRD sebagaimana diatur dalam pasal 150 Undang-UndangNomor 23tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dilaksanakandengan cara membahas bersama bupati/walikota danmenyetujui atau tidak menyetujui rancangan Perda kabupaten/kota, mengajukan usul rancangan Perda kabupaten/kota, danmenyusun Program Pembentukan Perda Kabupaten/Kota.

Dalam menyusun Program Pembentukan Peraturan Daerah,DPRD melalui alat kelengkapannya, yaitu Badan PembentukanPeraturan Daerah, menyusun daftar urutan dan prioritasrancangan Perda Kabupaten/Kota yang akan dibuat dalam 1(satu) tahun anggaran dengan berkoordinasi dengan pemerintahdaerah.

Dalam pelaksanaan fungsi pembentukan peraturan daerahtersebut juga melekat fungsi pengawasan terhadap implementasidari peraturan daerah yang telah disetujui bersama. Fungsipengawasan pelaksanaan peraturan daerah ini diatur dalampasal 153 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah. Hal ini menunjukkan bahwa keduafungsi DPRD tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan,terang Drs. H. Sentot Djamaludin Wakil Ketua DPRD KabupatenKediri.

Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan peraturan daerahyang telah dilakukan pembahasan bersama hingga tercapainyapersetujuan bersama dapat dijalankan oleh pemerintah daerahsecara konsisten dan efektif. Sehingga nilai kemanfaatan darilahirnya peraturan daerah tersebut dapat dirasakan olehmasyarakat secara nyata, imbuhnya.

“Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan pelaksanaan Perda,DPRD Kabupaten Kediri sangat berharap Perda-Perda yang

PENGAWASANPelaksanaanPeraturan DaerahSebagaimana diatur dalam Undang –Undang Pemerintahan Daerah, salah satu fungsi utama DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah fungsi pembentukan peraturan daerah. Dalamimplementasinya, pelaksanaan fungsi pembentukan Perda ini sangat berkaitan erat dengan fungsipengawasan DPRD.

telah disetujui bersama, dapat segera ditindaklanjuti denganPeraturan Bupati sebagai penjabaran pelaksanaan Perda.Sehingga masyarakat dapat segera mendapatkan manfaat darilahirnya Perda tersebut”, jelas Sentot.

Di sisi lain, selain menampung usulan Perda dari PemerintahDaerah Kabupaten Kediri, DPRD juga berhak untuk mengajukanusulan rancangan peraturan daerah. Hal tersebut biasa dikenaldengan hak inisiatif DPRD, sebagaimana yang diatur dalam Pasal150 huruf b Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dalam setiaptahunnya DPRD diharapkan semakin antusias dan produktif dalammelahirkan Perda –Perda inisiatif DPRD. Perda inisiatif diusulkanDPRD untuk mencegah terjadinya kekosongan aturanperundangan yang ada. Selain itu juga juga atas pertimbanganmendesaknya kebutuhan masyarakat untuk mendapatka payunghukum yang jelas. Lahirnya Perda inisiatif DPRD juga bertujuanuntuk memperlancar tugas Pemerintah Daerah Kabupaten Kediridalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Untuk melahirkan peraturan daerah yang berkualitas danmemiliki kemanfaatan yang maksimal di masyarakat, seluruhrancangan peraturan daerah, baik itu rancangan Perda yangdiusulkan pemerintah daerah maupun inisiatif DPRD harus melaluikajian mendalam terlebih dahulu oleh Badan PembentukanPeraturan Daerah DPRD Kabupaten Kediri.

Dalam tahapan pembahasan selanjutnya atas rekomendasiBadan Pembentukan Peraturan Daerah kepada PimpinanDPRD,melalui Rapat Paripurna DPRD akan dibentuk PanitiaKhusus yang selanjutnya akan melaksanakan pembahasanbersama dengan pemerintah daerah, sebelum mendapatkanpersetujuan bersama dan disahkan menjadi Perda.

Dalam rangka pelaksanaan kajian dan pembahasan yang

PENGAWASANPelaksanaanPeraturan Daerah


SENTOT DJAMALUDINWakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri

“

mendalam tersebut juga dapat melibatkan peran sertamasyarakat dan stake holder serta dapat pula menghadirkannarasumber yang kompeten sesuai dengan materi Raperda yangsedang dibahas. Hal tersebut dilakukan agar Perda yang disetujuibersama sesuai dengan ketentuan peraturan perundangandiatasnya dan memberikan manfaat bagi masyarakat KabupatenKediri. (tim)

Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan pelaksanaan Perda, DPRDKabupaten Kediri sangat berharap Perda-Perda yang telah disetujuibersama, dapat segera ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati sebagaipenjabaran pelaksanaan Perda. Sehingga masyarakat dapat segeramendapatkan manfaat dari lahirnya Perda tersebut.


Keterlibatan masyarakat dalam prosesperencanaan pembangunan daerahmerupakan elemen utama dalammengimplementasikan kebijakandesentralisasi.

ISKAK, S.Ag.Wakil Ketua DPRDKabupaten Kediri.

Sinergi Hasil RESES denganHasil MUSRENBANGDalam Perencanaan Pembangunan Daerah

Sinergi Hasil RESES denganHasil MUSRENBANGDalam Perencanaan Pembangunan Daerah

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasionalmewajibkan Pemerintah Daerah untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yangberfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. RKPD merupakanpenjabaran rencana penyelenggaraan pembangunan untuk mencapai visi dan misi daerah. Sebagaidokumen yang memuat rencana pembangunan satu tahun ke depan, maka diperlukan pendekatanpartisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

9

SETWAN - Salah satu proses partisipatif dalampenyusunan RKPD adalah melalui pelaksanaan MusyawarahPerencanaan Pembangunan (Musrenbang). Musrenbangmerupakan forum musyawarah pemangku kepentingan yangdilakukan secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan,hingga kota untuk merumuskan dan menyepakati rencanapembangunan untuk periode 1 (satu) tahun.

Untuk menghasilkan pembangunan daerahberkelanjutan,keterlibatan masyarakat dalam prosesperencanaan dan penganggaran pembangunan daerah sangatpenting untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis danakuntabel. Kebijakan pembangunan punharus mengutamakankepentingan masyarakat dan meningkatkan pelayanan publikkepada masyarakat, jelas Iskak, S.Ag. Wakil Ketua DPRDKabupaten Kediri.

Musrenbang di tingkat kota/kabupaten merupakan wahanautama konsultasi publik yang digunakan pemerintah daerahdalam penyusunan rencana pembangunan di daerah.Musrenbang tahunan merupakan forum konsultasi parapemangku kepentingan untuk perencanaan pembangunantahunan, yang dilakukan secara berjenjang melalui mekanisme“bottom-up planning”, dimulai dari Musrenbang desa/kelurahan,Musrenbang kecamatan, forum SKPD dan Musrenbangkabupaten/kota.

“Proses Musrenbang pada dasarnya dilaksanakan untukmenginventarisasi aspirasi dan kebutuhan masyarakat yangdirumuskan melalui pembahasan mulai dari bawah yaitu ditingkat desa/kelurahan, dilanjutkan di tingkat kecamatan, yangselanjutnya dikumpulkan berdasarkan urusan wajib dan urusanpilihan pemerintahan daerah, dan selanjutnya diolah berdasarkanskala prioritas program/kegiatan di tingkat kabupaten/kota olehBappeda bersama para pemangku kepentingan yang disesuaikandengan kemampuan pendanaan dan kewenangan daerah”,ungkap Iskak.

Pada tingkat desa/kelurahan, fungsi Musrenbang untukmenentukan isu prioritas wilayah desa/kelurahan, programdan kegiatan yang dapat dibiayai dari Alokasi Dana Desa (ADD),diusulkan ke APBD, maupun yang akan dilaksanakan melaluiswadaya masyarakat dan APBDesa, serta menetapkan wakil/delegasi yang akan mengikuti Musrenbang kecamatan. Padatingkat kecamatan, fungsi Musrenbang adalah menentukan isudan permasalahan skala kecamatan, prioritas program dankegiatan desa/kelurahan, menyepakati program dan kegiatanlintas desa/kelurahan di wilayah kecamatan yangbersangkutan, sebagai masukan bagi Forum SKPD dan bahanpertimbangan kecamatan, sesuai dengan tugas dankewenangannya dalam menyusun Rencana Kerja Kecamatan.

Musrenbang kecamatan juga menetapkan delegasikecamatan yang akan mengikuti Forum SKPD dan Musrenbang

kabupaten/kota. Musrenbang kecamatan, selainmenginventarisasi kebutuhan riil masyarakat desa/kelurahan,juga berfungsi untuk menyerasikan dengan kebijakanpembangunan pemerintah kabupaten/kota, sekaligusmengidentifikasi program-program/kegiatan yang bersumberdari dana non APBD atau program-program nasional yanglangsung ke masyarakat.

Forum SKPD dilakukan untuk mengintegrasikan rancanganRencana Kerja dari SKPD dengan usulan Musrenbangkecamatan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.Musrenbang kabupaten/kota merupakan forum yang strategisdari segi proses perencanaan pembangunan, yaitu berfungsimempertemukan pemikiran dan kepentingan pembangunanantara kebutuhan dari masyarakat bawah (bottom-up),kebutuhan dan kebijakan dari pusat dan provinsi (top-down),serta kebutuhan sektoral di tingkat kabupaten/kota.

Pada Musrenbang kabupaten/kota dilakukan pembahasanpara pemangku kepentingan untuk memperoleh kesepakatanatas Rancangan RKPD. Selanjutnya dokumen RKPD merupakandokumen penting karena akan menjadi rujukan dalam prosespenyusunan KUA, PPAS dan APBD. Dokumen ini memuat arahankebijakan pembangunan daerah pada tahun rencana, perkiraantentang kondisi dan prospek ekonomi makro daerah, prioritaspembangunan daerah, prioritas program dan kegiatan sertapagu indikatif pendanaan program dari APBD.

Rangkaian kegiatan Musrenbang di Kabupaten Kediribiasanya dilaksanakan mulai sejak bulan Februari sampai denganbulan April. Dalam waktu yang hampir bersamaan denganpelaksanaan rangkaian kegiatan Musrenbang tersebut, seluruhAnggota DPRD Kabupaten Kediri melakukan kegiatan resesdalam rangka penyerapan aspirasi masyarakat di daerahpemilihan asal masing-masing. Dalam kesempatan reses inilahsetiap Anggota DPRD dapat menerima saran, masukan, usulandan bahkan keluhan dari masyarakat terkait pelaksanaanpembangunan di daerah pemilihannya. Hasil usulan, saran,masukan dan keluhan dari masyarakat tersebut kemudiandiinventarisir ke dalam sebuah laporan kegiatan reses. Padatahapan selanjutnya laporan kegiatan reses tersebutdisampaikan kepada pemerintah daerah melalui Rapat ParipurnaDPRD.

“Kami sangat berharap dengan jeda waktu pelaksanaanyang hampir bersamaan, terdapat sinergi antara hasil resesAnggota DPRD dengan hasil Musrenbang yang dilaksanakan olehpemerintah daerah di berbagai tingkatan mulai dari tingkat desahingga kabupaten. Jika sinergi tersebut dapat tercapai, makaakan dapat terwujud proses perencanaan pembangunan daerahyang demokratis dan berkualitas. Dengan demikian selanjutnyapelaksanaan pembangunan dapat tepat sasaran dan sesuaidengan kebutuhan masyarakat”, pungkas Iskak. (tim)

SUARA DEWAN Edisi 17 / IV / 2018

1 0SUARA DEWAN Edisi 16 / III / 2017

SETWAN - Pelaksanaan pembangunan tersebut juga harustepat sasaran dalam arti sesuai dengan kebutuhan masyarakatsetempat. “ Pembangunan sebuah wilayah harus sesuai dengankebutuhan masyarakat dan juga harus berdampak positif dalamsegala sisi kehidupan. Jangan sampai masyarakat justru hanyamenjadi penerima dampak negatif dari pelaksanaanpembangunan” ungkap Arief Junaidi, SH Wakil Ketua DPRDKabupaten Kediri.

Pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah KabupatenKediri masih lebih besar di dominasi dari sektor pertanian. Tidakmengherankan memang, karena dengan kondisi alam Kabupaten

PERKUAT FUNGSIANGGARAN

Pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri harus dapat dirasakan merataoleh seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Kediri. Jangan sampai dalam satu wilayah kabupatenterdapat ketimpangan pelaksanaan pembangunan antara daerah yang satu dengan daerah lainnya.

Kediri yang subur gemah ripah loh jinawi membuat mayoritasmasyarakat Kabupaten Kediri bermata pencaharian dan mengaisrejeki dari sektor pertanian.

Namun intervensi anggaran yang dialokasikan olehPemerintah Daerah Kabupaten Kediri pada sektor pertanian inijustru masih lebih kecil jika dibandingkan dengan anggaranpenyediaan infrastruktur yang bersifat anggaran penunjang.

Hal ini menjadi perhatian kalangan DPRD, karena sisinegatifnya nilai pembangunan infrastruktur, khususnyainfrastruktur berupa jalan, pada kenyataannya justrudimanfaatkan oleh penggerak ekonomi besar untuk

Agar Pembangunan Tidak Hanya Terfokus SektoralTapi Juga Berbasis Wilayah

PERKUAT FUNGSIANGGARAN

1 1SUARA DEWAN Edisi 17 / IV / 2018

mempermudah pemasaran produk pabrikan yang diproduksiperusahaan-perusahaan besar. Akibatnya tingkatkonsumerisme masyarakat meningkat tajam. Sisi negatif lainnyayaitu sektor usaha kecil menengah yang sedang tumbuh dimasyarakat kalah bersaing dengan perusahaan – perusahaanbesar tersebut.

Memperhatikan hal tersebut, kalangan DPRD memandangperlunya intervensi anggaran agar pengalokasian anggaranpembangunan tidak hanya dilakukan secara sektoral, tetapi jugadilakukan dengan berbasis wilayah.

Artinya anggaran yang dialokasikan untuk pembangunantidak selalu terfokus pada sektor tertentu, melainkan juga harusmemperhatikan potensi dan sumber daya yang dimiliki olehsuatu kawasan.

“ Pembangunan sebuah wilayahseyogyanya bisa membuat masyarakatdi sekitar kawasan tersebut menjadilebih baik dalam segala sisi kehidupan,jangan sampai masyarakatjustru menjadi penerimadampak yang kurangbaik atau negatif daripembangunan sebuahkawasan. “

ARIEF JUNAIDI, SH.Wakil KetuaDPRD Kabupaten Kediri.

Sebagai contoh konkrit, suatu misal jika dilakukan kajian dananalisa yang detail dan mendalam, tentunya kebutuhanpembangunan masyarakat Kabupaten Kediri di sebelah baratwilayah sungai Brantas tentu akan sangat berbeda dengankebutuhan pembangunan masyarakat Kabupaten Kediri yangberada di wilayah timur sungai Brantas.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan pelaksanaanpembangunan berbasis wilayah yang dilakukan perencanaancermat dengan memperhatikan potensi dan sumber daya yangdimiliki, sangat dimungkinkan pelaksanaan pembangunan dapatlebih tepat sasaran serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.(tim)


SUWAN - Edy Suprapto, S.TP Ketua Komisi A DPRDKabupaten Kediri mengatakan, peran polisi harus semakinterlihat dalam pengawasan dana desa ini. Perlu kiranyapengawasan dana yang sudah turun tersebut diperketat jangansampai salah peruntukan.

“Nilainya memang fantastis mulai dari 650 juta hingga 1milyar dan perlu pendamping dana desa yang professional.Besar kecilnya dana desa yang dikucurkan tersebut sesuaidengan luas wilayah dan jumlah penduduk di Kabupaten Kediriyang berjumlah 343 desa dan satu kelurahan,” jelasnya.

Edy berharap peristiwa penggelapan dana desa di DesaPojok oleh oknum perangkat desa tidak terjadi lagi. Kepolisianseyogyanya tidak melakukan pendampingan secara umum,namun paham arah pengelolaan administrasi keuangan secaratotal peruntukkan anggaran yang ada.

“Demikian juga Bantuan Keuangan Desa (BKD) dalampenggunaan anggaran harus dilakukan dengan cermat. Karenaanggaran cukup besar dan penunjukan langsung dari PemprovJatim dan laporan terperinci terkait keuangan harus jelas dantransparan. Banyak anggaran yang dikucurkan harus ada

Dewan MintaPengawasan Dana DesaDIPERKUATEvaluasi terhadap penggunaan anggaran dana desa di Kabupaten Kediri semaksimal mungkin tetapdilakukan. Cairnya dana desa yang bernilai miliaran rupiah pengawasan harus semakin ketat olehPemkab Kediri. Terlebih peran kepolisian dilibatkan dalam pengawasan dan pendampingan Dana Desa.

kemajuan di desa tersebut,” katanya.Edy menambahkan, peran polisi dalam pendampingan dan

pengawasan dana desa harus jeli. Jika ada kasus penggelapantidak ada kata pembiarandan segera ditindak lanjutiuntuk proseshukumnya.(tim)

EDY SUPRAPTO, STPKetua Komisi A DPRDKabupaten Kediri


SUWAN - Jelas ini mengurangi Pendapatan Asli Daerah(PAD) dari sektor pajak karena 76 penyewa kios tidak maubayar. Adanya kios kosong juga perlu dicurigai, jangan sampaikios dari penyewa satu disewakan ke penyewa lainnya atauperlu ditindak lanjuti jika ada orang luar yang bermain di kiosPasar Kandangan.

Sudarmika Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kedirimenyatakan, tetap harus diusut terkait tidak membayarnyapenyewa kios ini. Kios yang dipakai berukuran 3 X 3 meter dilantai I dan lantai 2. Petugas harus pastikan tidak ada penyewalainya selain penyewa kios asli. Bahkan ada kios kosong yangditinggal oleh penyewa.

“Kenapa baru sekarang diketahui dan tidak dari dulu,adakah mereka yang menyewa tersebut kena retribusinyasetiap hari. Jika satu kios setahunnya 180.000 dan dikalikan 76selama tiga tahun maka Pemkab akan merugi sekitar 41.000.000 lebih. Ini pajak yang cukup besar dari Pasar Kandangan,”jelasnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Kediri inimeminta petugas Satpol PP dan Bapenda tegas menyikapi hal ini.

Dewan Apresiasi PenyegelanKios Yang Tidak Bayar Sewa

Langkah tegas Badan PendapatanDaerah (Bapenda) Kabupaten Kedirididampingi Satpol PP menyegel kiosmendapat apresiasi kalangan DPRDKabupaten Kediri. Dewan mendorongBapenda dan Satpol PP melakukanpantau kios yang tidak lagi bayar kiosnamun ditempati pedagang.

Jangan sampai soal pajak sekecil apapun nilainyadisepelekan,karena tetap ada nilainya untuk kepentinganpembangunan di Kabupaten Kediri.

“Sementara pedagang lainnya masih banyak yang antreuntuk bisa mendapatkan lokasi dagang yang mapan. Hendaknyapedagang yang hanya kejar untung saja dan namun ketaatanbayar pajak juga dilakukan. Ini tidak boleh terulang pada proseskontrak sewa tahab berikutnya. Penting dan perlu adanyaevaluasi untuk kebijakan pasar Kandangan kemudiah hari. ,”ujarnya. (tim)

SUDARMIKAKetua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri


SUWAN - Murdi Hantoro Ketua Komisi C DPRD KabupatenKediri mengatakan, perlu adanya sarana pembenahan di sistimpengairan di wilayah Desa Putih. Bisa jadi dibuatkan salurankhusus menuju waduk Waru Turi untuk mengurangi debit airyang tinggi dan tidak meluber ke sawah.

Sungai perlu dinormalisasi dan perlu ada sudetan agar airtidak lagi menggenangi sawah warga di wilayah Gampengrejo.Kiranya Pemkab Kediri harus membuat rencana baru terkaitpembuangan air yang meluap ini. Di sawah tersebut adapertemuan tiga sungai dan saat banjir tidak mampu menampungair hujan.

“Kami usulkan adanya sudetan untuk mengatasi luapan airyang terus menggenang di sawah. Kondisi seperti ini harusditindak lanjuti dengan adanya dan petani tidak boleh jadi korbanbanjir yang berkelanjutan. Ada baiknya Pemkab Kediri

berkoordinasi untuk pembuatansudetan baru seperti usulanKepala Desa Putih,” jelasnya.

Sepanjang Tahun Tergenang AirPerlu Ada Solusi

Banjir tahunan di Desa PutihGampengrejo yang menggenangisawah sepanjang tahun menjadiperhatian serius DPRDKabupaten Kediri. Dewan prihatinbelum ada solusi tepat agarpetani bisa panen seperti tahuntahun sebelumnya.

Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan(PDI-P) Kabupaten Kediri ini menilai Pemkab Kediri harus segeramenemukan solusi mengatasi permasalahan banjir. Harusnyaada upaya perbaikan sarana dan prasarana untuk pembuanganair atau sudetan. Namun belum ada tindakan hingga wargakorban banjir merugi ratusan juta.

Basori Kepala Desa Putih Kecamatan Gampengrejomengatakan sawah milik warga seluas 60 hektar terendam air.Tanah sawah milik warga yang padi hampir panen musnahterendam. Sama halnya dengan padi yang baru mulai tanam.Sementara ikan wader sebanyak 30.000 dari Dinas PerikananJatim yang ditebar di kolam khusus hanyut.

Ikan nila juga hanyut terbawa air banjir di wilayah DesaPutih Kecamatan Gampengrejo. Air meluap ke sawah desa Putihuntuk tahun 2017 ini paling parah. Luapan air sungai terjadikarena pertemuan tiga sungai tepat di tikungan sawah DesaPutih. Tiga sungai tersebut adalah sungai Kresek,SungaiSambirejo dan Sungai dari Desa Kweden.

Ditambahkan Basori sejauh ini kerugian dipastikan diatas200 juta lebih karena banyaknya sawah yang akan panenterendam air setinggi 1 meter. Basori berharap kepada PemkabKediri memberikan solusi tepat terkait banjir tahunan di DesaPutih. Hal ini berakibat petani gagal panen setiap tahunnya.

“Banjir tahun ini merupakan terparah dan tidak sawahwarga Desa Putih namun milik sawah beberapa wargaGampengrejo,Kweden,Sambiresik, Sumberjo. Seandainya adasudetan yang mengarah ke bendungan bisa dipastikan kondisisawah di Desa Putih tidak separah ini,” katanya. (bak)

MURDI HANTORO, SE. MM.Ketua Komisi C DPRD Kab. Kediri


SUWAN - Upaya penjaringan PMKS ini mendapatkansorotan serius kalangan DPRD Kabupaten Kediri. Tidak sekadarmerazia saja namun solusi harus dilakukan dengan cermat danterencana dengan baik. Jangan sampai pagi dirazia sore sudahmuncul lagi di perempatan mengulang hal yang sama.

H. Mundhofir Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kedirimeminta petugas berwenang untuk tetap memantauperkembangan kehadiran PMKS dari luar daerah. Selama akhirtahun dan awal tahun 2018, PMKS yang terjaring raziamayoritas dari luar daerah. “Harus dikembalikan ke daerah asaldan berkoordinasi dengan petugas dan pemerintah desa untukpendataan lengkap. Ini dimaksudkan agar mereka tidak lagi datangke Kabupaten Kediri berulah ataupun melakukan tindakan tidakterpuji di Kabupaten Kediri,” jelasnya.

Ditambahkan Mundhofir,yang utama koordinasi lintas intansiharus dikedepankan. Ditempatkan sebagian PMKS yang berusiaproduktif di Dinas Sosial Propinsi Jatim perlu ditindak lanjuti agarbisa diberdayakan. Sementara untuk yang di bawah umur danusia lanjut perlu pembinaan tersendiri.

Sementara Joko Wiyono Kasi Tuna Sosial,Tindak Kekerasandan Perdagangan Orang (TSTKPO) Dinas SosialKabupaten Kediri membenarkan pihaknyamelakukan pendataan terhadap pengemisdan pengamen yang terjaring petugas

Penanganan PMKSHarus TuntasHingga awal tahun 2018, anak jalanan,pengamen dan gelandangan dan pengemis (gepeng) masihmenjadi pekerjaan rumah Pemkab Kediri utamanya Dinas Sosial dan petugas Satpol PP. Upayamelakukan razia terus dilakukan agar Kabupaten Kediri terbebas dari Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS).

Satpol PP Kabupaten Kediri. Bagi penyandang disabilitas akandibawa ke Solo untuk dilakukan pembinaan agar diberdayakan.

Sedangkan pengamen yang masih muda akan dibawa keDinas Sosial Provinsi Jatim di Sidoarjo untuk diberdayakanadanya pelatihan ketrampilan. Selama enam bulan dididik sepertidi Balai Latihan Kerja (BLK) agar potensi bisa dikembangkansesuai bidangnya. (tim)

H. MUNDHOFIR, SHKetua Komisi D DPRDKabupaten Kediri


SUWAN - Sementara dari Pemkab Kediri hadir Sekda Supoyo SH, Msi dan seluruh kepala SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kediri. Tiga Raperda yang disetujui bersama dalam rapatparipurna ini adalah : Pertama, Perubahan atas Peraturan Daerah no 6 tahun 2011 tentang BangunanGedung di Kabupaten Kediri. Kedua tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2013tentang Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Ijin Industri danTanda Daftar Gudang. Ketiga tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2013 tentangPenataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern di Kabupaten Kediri.

“Sebelumnya dewan membentuk 4 (empat) Pansus untuk membahas 6 (enam) Raperda KabupatenKediri. Namun setelah dikaji dan disampaikan ke Gubernur hanya 3 (tiga) buah Raperda yang disetujui.Hal ini mengacu Surat Gubernur Jatim Nomor 188/20056/013.4/2017 tanggal 31 Oktober 2017 dan

Tiga RaperdaDisetujui BersamaBertempat di ruang Graha Sabha Canda Bhirawa DPRD Kabupaten Kediri, H.Sulkani Ketua DPRDmemimpin Rapat Paripurna Persetujuan Bersama Tiga Raperda. H. Sulkani didampingi Drs. SentotJamaludin dan Arief Junaidi Wakil Ketua DPRD dan Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri, MM. Rapat inidihadiri seluruh anggota DPRD Kabupaten Kediri.

17

Surat Gubernur Nomor 188/21177/013.4/2017tanggal 7 Nopember 2017 tentang hasil fasilitasi 3(tiga) Raperda ini,” katanya.

Sulkani menambahkan, memperhatikan hasilfasilitasi dari Gubernur, rapat dan laporan PansusI, III dan IV yang membahas 3 (tiga) Raperdatersebut, maka secara legal formal, materiperda dan redaksionalnya sangat layak untukdisahkan dan disetujui bersama.

Sementara Wakil Bupati Kediri Drs H.Masykuri, MM. menyampaikan rasa terima kasihatas kerja sama dalam pembahasan bersamaantara Pemkab Kediri dan DPRD Kabupaten Kediri.“ Terima kasih atas apresiasi DPRD KabupatenKediri terkait dengan selesainya pembahasan 3(tiga) Raperda ini,” ujarnya. (tim)

H. Sulkani Ketua DPRD Kabupaten Kediri didampingi Drs.H Sentot Djamaludindan Arief Junaidi, SH. Wakil Ketua DPRD dan Drs.H.Masykuri, MM. WakilBupati Kediri di Rapat Paripurna Persetujuan 3 (tiga) Raperda.

H. Sulkani Ketua DPRD Kabupaten Kediri menandatangani nota persetujuanbersama disaksikan Drs.H Sentot Djamaludin dan Arief Junaidi, SH. WakilKetua DPRD dan Drs. H. Masykuri, MM. Wakil Bupati Kediri.

Anggota DPRD kabupaten Kediri dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Kediri mengikuti Sidang Paripurna.

SUARA DEWAN Edisi 16 / III / 2017 1 8

Bank Jatim SosialisasikanE-Money

Kepada Anggota Dewan

Bank Jatim SosialisasikanE-Money

Kepada Anggota Dewan

SUWAN - Berkoordinasi dengan BankJatim Kediri, Senin (22/1) siang DPRDKabupaten Kediri mendengarkan sosialisasi E-Money di ruang Graha Sabha Canda BhirawaDPRD Kabupaten Kediri. Adapun E-Money inisudah dilakukan diberbagai tempat di Indonesiasebagai upaya memudahkan transaksikeuangan.

E-Money sudah mulai dikembangkan diIndonesia, seperti juga saat memasuki jalan toldi beberapa lokasi jalan protokol di Indonesia.Untuk mendapatkan E-Money yang berupakartu seukuran kartu ATM ini, nasabah harusmendaftar melalui aplikasi HP android ke BankJatim Kediri atau kunsultasi langsung kepetugas Bank Jatim.

Petugas Bank Jatim memberikan sosialisasi E-Moneykepada anggota DPRD Kabupaten Kediri.

1 9SUARA DEWAN Edisi 17 / IV / 2018

Seluruh anggota DPRD Kabupaten Kediri mengikutisosialisasi dari petugas bank secara langsung. Secara umumanggota DPRD Kabupaten Kediri antusias mengikuti kegiatan inihingga satu jam lebih. Adapun sasaran dari sosialisasi ini adalahASN, CPNS, Pegawai BUMN/BUMD, lembaga DPRD, PNS yangmemasuki masa pensiun,TNI,Polri dan PNS yang memasuki masapensiun.

Taufik Chavifudin Anggota DPRD Kabupaten Kedirimengatakan, merasa terbantu dengan adanya sosialisasi E-

Money dari Bank Jatim. Ini artinya memudahkan upayatransaksi diberbagai kesempatan dan semua tergantung darisaldo yang dimiliki oleh pengguna E-Money. Di tempat lain sudahsering dilakukan. “Sangat aspiratif dan perlu diapresi denganbaik. Namun ke depan agar masyarakat lebih mengenal selukbeluk E-Money ini, pihak bank perlu dilakukan sesering mungkinuntuk sosialisasi. Agar warga mengetahui secara gamblangbagaimana menggunakan dan memfungsikan E-Money denganbenar,” katanya. (tim)

Petugas Bank Jatim memberikan sosialisasi E-Money kepada anggota DPRD Kabupaten Kediri.


SUWAN - Setiap angota DPRD dituntut harus profesional dan kapabel serta diharapkanmempunyai kemampuan dan kecakapan dalam melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok,fungsi, kewenangan dan tanggungjawabnya sebagai wakil rakyat. Secara kelembagaandiharapkan tidak saja mampu menggali dan melakukan jejaring apa yang menjadi masalah,keinginan dan aspirasi dari masyarakat yang terwakilinya serta mampu mengakomodirsetiap aspirasi masyarakat tersebut.

Di wilayah Kabupaten Kediri terdapat 6 (enam) Daerah Pemilhan (Dapil) yaitu Dapil Iyang meliputi wilayah Kecamatan Gampengrejo, Ngasem, Pagu, Kayenkidul, Gurah dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan daerah,dimana proses keterpilihannya melalui mekanisme pemilihan umum, maka kedudukan DPRD amatlahsangat strategis dan penting dalam hubungannya dengan rakyat dan masyarakat yang diwakili. SetiapAnggota DPRD merupakan pengemban amanat rakyat, karena setiap Anggota DPRD mewakili rakyat danmasyarakat pada daerah pemilihannya untuk menampung dan memperjuangkan kehendak, keinginan,harapan serta aspirasi yang bersasal dari rakyat dan masyarakat.

RESES Bukan KAMPANYERESES Bukan KAMPANYE


Papar. Sedangkan Dapil II meliputi Kecamatan Purwoasri,Kunjang, Badas, Pare dan Plemahan. Dapil III meliputi wilayahKecamatan Kandangan, Kepung dan Puncu. Dapil IV meliputiKecamatan Wates, Plosoklaten dan Ngancar. Dapil Vmencakup wilayah Kecamatan Kras, Ngadiluwih, Ringainrejoserta Kandat. Kemudian untuk Dapil VI meliputi wilayahKecamatan Grogol, Banyakan, Tarokan, Mojo dan Semen.

Agar hubungan komunikasi antara wakil rakyat denganmasyarakat terus terjaga dan terpelihara diantara keduanyadiwujudkan dalam sebuah kegiatan yang disebut denganReses.

Dalam hal penyelenggaraan kegiatan reses, semuanyasudah diatur dalam ketentuan perundang-undangan. YaituUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib DPRDdan Peraturan DPRD Kabupaten Kediri Nomor 1 Tahun 2014tentang Tata Tertib DPRD Kabupaten Kediri, sebagaimanadiubah dengan Peraturan DPRD Kabupaten Kediri Nomor 1Tahun 2015.

Dalam Masa Persidangan I Tahun Sidang 2017/1018,pada tanggal 4 s.d 9 Desember 2017 DPRD Kabupaten Kedirimenyelenggarakan kegiatan Reses yang dimaksudkansebagai sarana dan media bagia anggota dewan untukbertemu dengan konstituen pada daerah pemilihan yangbersangkutan guna menyerap aspirasi masyarakat danmenginformasikan hasil kerja DPRD kepada masyarakat.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Kediri H. Sulkaniketika dikonfirmasi mengatakan, kegiatan ini murni untukbertemu dengan konstituen di daerahnya masing-masingguna menyerap aspirasi masyarakat dan bukan untukkampanye. “Kegiatan ini bukan kegiatan kampanye, tapiuntuk menyerap aspirasi masyarakat,” terang Sulkani.

Terkait tudingan masyarakat yang mengatakan bahwakegiatan reses digunakan untuk kampanye, Sulkanimenampiknya. Menurut politisi PDI Perjuangan itu, kegiatanreses bukan merupakan kegiatan kampanye. Karena, adaketentuan dan aturan-aturan yang sudah diatur jelas dalamperaturan perundang-undangan. “Reses adalah kegiatanlaporan dan menyerap aspirasi masyarakat. Danlaporannyapun dilengkapi, tanggal, jam, nama kegiatan,materi kegiatan, lokasi, peserta, jumlah peserta, tokoh yanghadir, dan SPPD yang ditandatangani dan cap stempelpejabat/pimpinan organisasi/dinas yang dikunjungi,”tandasnya. (tim)


SUWAN – “Reses yang dilakukan oleh Anggota DPRDKabupaten Kediri yang tergabung dalam Fraksi Partai DemokrasiIndonesia Perjuangan bertujuan untuk menyerap aspirasimasyarakat demi terwujudnya tujuan pembangunan yangdilaksanakan pemerintah,” ujar Murdi Hantoro, SE. MM KetuaFraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kediri.

Murdi menambahkan reses yang dilaksanakan tanggal 4 - 9Desember 2017 ini wajib dilakukan oleh seluruh anggota DPRDyang tergabung dalam Fraksi PDI Perjuangan tanpa kecuali.Kegiatan Reses kali ini dilaksanakan dengan metode yang sama

Menyerap Kehendak MasyarakatMelalui Kegiatan RESES

dari reses-reses sebelumnya. Kegiatan reses dilakukan dengan2 (dua) sistem yaitu kunjungan lapangan dan pertemuan dengankonstituen. Hal ini dilakukan sebagai wujud tangung jawab politikanggota DPRD yang mewakili kepentingan dan kehendakmasyarakat dalam menentukan arah serta kebijakanpemerintah.

Reses yang dilakukan oleh seluruh anggota DPRD KabupatenKediri dari Fraksi PDI Perjuangan dilaksanakan di 6 (enam)daerah pemilihan di Kabupaten Kediri. Anggota DPRD yangtergabung dalam Fraksi PDI Perjuangan diwajibkan melakukan

Reses merupakan salah satu kegiatan DPRD Kabupaten Kediri untuk menyerap aspirasi masyarakat.DPRD sebagai institusi yang mewakili masyarakat memiliki kewajiban untuk mendengar pendapat,aspirasi dan kritikan masyarakat terhadap proses pembangunan yang dilakukan pemerintah daerahkhususnya di wilayah Kabupaten Kediri. Begitu juga anggota DPRD yang tergabung dalam fraksi PDIPerjuangan di DPRD Kabupaten Kediri.

Penyerapan Aspirasi Ketua Fraksi PDI PerjuanganDPRD Kabupaten Kediri Murdi Hantoro, SE. MM.


kegiatan reses di daerah pemilihan masing-masing, yang diikutioleh seluruh lapisan masyarakat, baik dari kalangan bawahhingga kalangan professional. “Sengaja kita undang seluruhelemen masyarakat dari berbagai lapisan agar aspirasi yangdidapatkan benar-benar mewakili seluruh kebutuhan dankepentingan masyarakat. Semangat memperjuangkankepentingan rakyat harus ditanamkan di dada setiap politisi PDIPerjuangan,” terang Murdi.

Banyak sekali masukan yang didapat dari kegiatan reses kaliini. Mulai dari evaluasi pembangunan, masukan terkaitpendidikan, kesehatan ataupun pelaksanaan pelayanan publikyang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri.Dari sekian banyak aspirasi dari masyarakat yang disampaikandalam kegiatan Reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD dariFraksi PDI Perjuangan, ada beberapa poin yang menjadi catatanFraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kediri. Diantaranyamasih banyak masyarakat mengeluhkan peredaran miras dannarkoba di kalangan masyarakat.

Selain itu terkait infrastruktur juga menjadi masukan bagiFraksi PDI Perjuangan. Perbaikan jalan dan jembatan di beberapawilayah di Kabupatan Kediri mendesak untuk segera dilakukan.Apalagi sekarang ini kita memasuki musim penghujan. “Banyakmasyarakat yang mengusulkan untuk dibuatkan gorong-gorongdan plengsengan terutama daerah yang rawan banjir, “ imbuhMurdi. Dari segi pembinaan generasi muda, masyarakat jugabanyak memberikan masukan agar anggaran pembinaan

generasi muda khususnya Karang Taruna agar lebihditingkatkan. Juga dalam bidang pendidikan dan olahraga jugasudah selayaknya ditambah untuk anggaran pembinaannya,serta memberikan reward untuk anak yang berprestasi baik dibidang olah raga maupun yang lainnya.

Khusunya dikalangan generasi muda dan anak-anak.Pemerintah Kabupaten Kediri diharapkan lebih seringmengadakan sosialisasi terkait Penyalahgunaan Narkoba,Pergaulan Bebas, Pembinaan Generasi Muda, Kartu IndonesiaPintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS),

Dari sektor pertanian, juga tidak luput dari sasaran reses.Ketersediaan bibit menjadi masukan yang utama dalam kegiatanreses kali ini khusunya di bidang pertanian. Pengawasanterhadap ketersediaan bibit yang ada di wilayah KabupatenKediri agar lebih ditingkatkan agar menjamin keberlangsunganproses bercocok tanam di wilayah Kabupaten Kediri.

“ Ketersediaan Bibit merupakan faktor utama kebutuhanpetani, jadi kami akan berusaha menggandeng beberapa lembagaterkait dan melakukan pengawasan akan ketersediaan bibit diKabupaten Kediri agar kebutuhan petani bisa tercukupi,” terangMurdi Hantoro.

Lebih lanjut Murdi Hantoro meminta masyarakat untukmengawasi kinerja dewan dan memberikan masukan demiperbaikan kedepan. “Kritik dan saran kepada fraksi sangat kamiharapkan,” imbuh Murdi mengakhiri wawancara dengan SuaraDewan. (tim)

PenyerapanAspirasiAnggota DPRDKabupatenKediri dariFraksi PDIPerjuangan

Penyerapan Aspirasi H. Sulkani, Dewan Pembina FraksiPDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kediri


PenyerapanAspirasiAnggota DPRDKabupatenKediri dariFraksi PDIPerjuangan

25SUARA DEWAN Edisi 16 / III / 2017

Selain dengan Model Pertemuan, Penyerapan Aspirasi Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi PDI Perjuangan juga dilakukan denganmodel Kunjungan / mengunjungi konstituen di wilayah dapil masing-masing seperti tampak pada gambang disamping.

Penyerapan Aspirasi Anggota Fraksi PDI PerjuanganDPRD Kabupaten Kediri

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD KabupatenKediri dari Fraksi PDI Perjuangan

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediridari Fraksi PDI Perjuangan.


SUWAN – “Pembangunan mental spiritual sebagaimanadisampaikan masyarakat saya pikir hal penting untuk semuakalangan. Bukan hanya masyarakat namun juga para pejabatsebagai penyelengara pemerintahan,” ungkap H. Mundhofir, SH.Ketua fraksi PKB DPRD Kabupaten Kediri.

Pengusulan untuk peningkatan aspek pendidikan mentalspiritual tersebut hampir diusulkan oleh sebagian masyarakat di6 (enam) Daerah Pemilihan di Kabupaten Kediri. Menurutnyapembangunan spiritual harus dilakukan karena menyangkutmental seluruh masyarakat dan para penyelenggarapemerintahan. Jika mental seluruh masyarakat dan

penyelenggara pemerintah bagus, lanjut Mundhofir, makapembangunan di Kabupaten Kediri akan berjalan lebih bagus lagi.

Masyarakat Kabupaten Kediri mayoritas adalah agamis.Sudah sepatutnya aspek pembangunan mental spiritualmasyarakat mendapatkan proporsi yang lebih besar. “Programpembangunan di Kabupaten Kediri saya akui sudah bagus. Namunalangkah lebih bagus lagi bila persoalan pendidikan khususnyapendidikan mental spiritual lebih ditingkatkan,” jelasnya.

Ia memaparkan banyak lembaga pendidikan keagamaan yangtumbuh subur di masyarakat. Untuk dapat bertahan dan berlanjutdalam menyelengarakan pendidikan tersebut diperlukan sentuhan

Menggali Aspirasi UntukMembangun Akhlak BangsaReses yang dilakukan oleh Anggota DPRD dari fraksi PKB mendapatkan masukan cukup menarik darimasyarakat. Bahwa proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah harus mengedepankanpada aspek pembangunan mental spiritual pada masyarakat dan penyelenggara pemerintahan. Hal itumenjadikan syarat mutlak terbentuknya pemerintahan yang amanah dan tatanan masyarakat yangberahlak mulia.


dari pemerintah. Menanggapi hal itu, ketua fraksi PKB DPRDKabupaten Kediri meyatakan, pihaknya akan menindaklanjutimasukan masyarakat tersebut untuk dijadikan pokok bahasandalam agenda rapat fraksi yang nantinya juga akan dibawadalam pembahasan rapat di tingkat DPRD.

Selain mendapatkan masukan persoalan pendidikan mentalspiritual, fraksi PKB Kabupaten Kediri juga mendapatkanmasukan masyarakat terkait persoalan pengembangan ekonomimasyarakat, fasilitas kesehatan dan pembangunan infrastrukturdi lingkungan masyarakat. Atas berbagai usulan masyarakattersebut, fraksi PKB berjanji akan memperdalam kajian terhadapberbagai usulan tersebut.

Beberapa masukan dari masyarakat diantaranya, agarPemerintah Daerah lebih meningkatkan apresiasi kepada guru-guru non fomal yang membantu membangun akhlak bangsa, juga

lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat dengan meningkatkanlapangan pekerjaan dan sering mengadakan pelatihankewirausahaan.

Selain itu dari sektor budaya dan pariwisata, pemerintahdaerah diharapkan untuk memperhatikan dan meresponterhadap banyak penemuan situs-situs peninggalan jamankerajaan masa lalu yang terbengkalai, karena pihak desa belumbisa sepenuhnya merawat, memugar serta mengadakanpelestarian karena terbentur masalah dana. Mengingat kekayaanbudaya merupakan arsip negara yang harus dijaga dandilestarikan.

“Semua usulan kita tampung, akan tetapi kita butuhmemperdalam lagi terhadap usulan masyarakat itu. Kita tetapberkomitmen pada masyarakat dan akan melakukan yangterbaik pada mereka,” pungkasnya. (Tim)

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediridari Fraksi PKB selain dengan model pertemuan, jugadilakukan dengan mengunjungi konstituen.

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi PKB.


Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediri Fraksi PKB


SUWAN – Ketua fraksi PAN DPRD Kabupaten KediriMuhaimin menyatakan, pihaknya tetap memegang teguh amanahyang telah diberikan masyarakat terhadap wakilnya yangberada di DPRD Kabupaten Kediri. Ia mengaku hingga saat inipihaknya selalu mengedepankan pada kepentingan masyarakatdalam setiap pembahasan baik perangkat perundangan-undanganmaupun anggaran program pembangunan.

“Komitmen kita jelas, selalu mengedepankan kepentinganmasyarakat dalam setiap tugas di DPRD Kabupaten Kediri.Siapapun dan apapun kepentingannya sepanjang sesuai dengan

Amanat Rakyat Jangan DicideraiJabatan yang disandang oleh seluruh anggota DPRD Kabupaten Kediri merupakan amanah yangdipercayakan masyarakat. Demikian juga dengan institusi DPRD yang juga merupakan representasi darilembaga perwakilan rakyat. Untuk itu, secara pribadi maupun institusi, setiap Anggota DPRD KabupatenKediri harus tetap berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan masyarakat.

aturan undang-undang yang berlaku akan kita bela,” tegasMuhaimin. Begitu juga dalam pelaksanaan reses anggota DPRDKabupaten Kediri dari fraksi PAN kali ini, Muhaimin menegaskanpihaknya menjalankan tugas tersebut sesuai dengan amanat yangtelah diberikan masyarakat.

Reses anggota DPRD Kabupaten Kediri dari fraksi PANdilaksanakan di 6 (enam) Daerah Pemilihan di wilayah KabupatenKediri yaitu, Daerah Pemilihan I merupakan wilayah KabupatenKediri bagian tengah meliputi 6 (enam) wilayah Kecamatan yaituGurah, Ngasem, Pagu, Papar, Kayen Kidul dan Gampengrejo.


Daerah Pemilihan II merupakan wilayah Kabupaten Kediri bagianutara meliputi 5 (lima) wilayah Kecamatan yaitu Purwoasri,Kunjang, Pare, Badas, Plemahan. Daerah Pemilihan III merupakanwilayah Kabupaten Kediri bagian Timur yang berbatasan denganKabupaten Malang, meliputi 3 (tiga) wilayah Kecamatan yaituKepung, Puncu dan Kandangan.

Daerah Pemilihan IV merupakan wilayah Kabupaten Kediribagian Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar, meliputi3 (tiga) wilayah Kecamatan yaitu Wates, Ngancar danPlosoklaten. Daerah Pemilihan V merupakan wilayah KabupatenKediri bagian selatan yang berbatasan dengan KabupatenTulungagung dan Blitar, meliputi 4 (empat) kecamatan yaituNgadiluwih, Kandat, Kras, Ringinrejo. Daerah Pemilihan VImerupakan wilayah Kabupaten Kediri bagian barat yangberbatasan dengan Kabupaten Nganjuk dan Tulungagung, meliputi5 (lima) kecamatan yaitu Grogol, Banyakan, Tarokan, Mojo, danSemen.

Berbagai aspirasi masyarakat terhadap proses berjalannyapemerintahan didapatkan oleh anggota DPRD Kabupaten Kediridari fraksi PAN saat menjalankan reses. Diantara terkaitbanyaknya jabatan perangkat desa di sejumlah wilayah diKabupaten Kediri yang kosong, seyogyanya segera dilakukanpengisisn agar proses pelayanan khususnya di tingkat desadapat berjalan dengan baik. Juga terkait pendidikan khususnyapendidikan agama, banyak yang menyampaikan untuksecepatnya memberikan perhatian dan bantuan untuk Tunjangankesejahteraan guru dan pembangunan pada Madrasah, TPQ,TPA, dan TK/RA. Bukan Cuma itu saja dari sektor pembangunanjuga mendapatkan banyak masukan terkait kondisi infrastrukturyang perlu sekali mendapat perhatian dari pemerintah, baik itujalan, jembatan, drainase, saluran pengairan dan masih banyak

lagi yang lainnya.Juga yang berkaitan dengan lingkungan, untuk wilayah yang

terdapat perusahaan yang berpotensi menimbulkan limbah agarselalu ada monitoring dan evaluasi berkala untuk dampaknya kemasyarakat dan lingkungan. Karena selain menggangu kenyamanjuga menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan sekitar yangdikhawatirkan dampaknya akan tidak baik bagi kesehatanmaupun kondisi alam sekitar.

Selain tanggapan atas penyelenggaraan pembangunanmaupun pemerintahan di Kabupaten Kediri, anggota DPRDKabupaten Kediri dari fraksi PAN juga mendapatkan banyakusulan yang diharapkan bisa menjadi masukan untukmemperbaiki kinerja pemerintah dalam melaksanakanpembangunan Kabupaten Kediri kedepan.

Terhadap seluruh tanggapan maupun masukan masyarakatterseut, fraksi PAN mengaku akan menindaklanjuti untuk dibahasdalam setiap pengambilan keputusan di DPRD Kabupaten Kediri.“Intinya seluruh masukan dari masyarakat akan kita tampungdan tindaklanjuti, itu prinsipnya. Dan kita berharap semua tidakakan menciderai amanat yang telah diberikan oleh rakyat,” tutuppolitisi dari PAN tersebut. (tim)


Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi PAN

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi PAN.


Suwan – Pada kenyataannya, banyak pelayanan publikpada masyarakat yang belum berjalan secara maksimal.Akibatnya, banyak kepentingan dan kebutuhan masyarakat tidakbisa terlayani dengan baik. Hal tersebut jelas menghambatkemajuan masyarakat dan kemampuan masyarakat untuk bisaberkembang dengan baik.

“Proses penyelenggaraan pemerintahan daerah kita akuisudah berjalan bagus. Tapi belum bisa dikatakan maksimal,masih banyak yang harus dipacu agar lebih meningkatkualitasnya,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten KediriTotok Minto Leksono.

Dalam reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD KabupatenKediri dari Fraksi Gerindra, Totok menjelaskan, fraksinyamendapatkan banyak masukan dari masyarakat terkaitpelaksanaan pembangunan dan pelayanan pada masyarakat.Keluhan tersebut menjadi indikator kurang maksimalnya kerjaPemerintahan Kabupaten Kediri.

Pada bidang pembangunan infrastruktur, Totokmencontohkan masih banyak jalan milik Kabupaten Kediri yang

Kualitas Pelayanan PublikHarus Ditingkatkan

Salah satu kebutuhan masyarakat yangsangat penting adalah tersedianya

pelayanan publik yang prima. Pemerintahdaerah dengan konsep otonomi daerah

memiliki kewenangan besar dalammenetapkan kebijakan, termasuk

kebojakan dalam pelayanan publik yangberkualitas sesuai dengan situasi dan

kondisi daerah masing-masing.

rusak parah perlu segera diperbaiki. Karena, akses jalantersebut merupakan sarana transportasi warga masyarakatuntuk melakukan aktifitas sehari-hari. Akibat jalan rusak padabeberapa lokasi bahkan telah menelan korban jiwa akibatkecelakaan lalu lintas.

Pada bidang pembangunan infrastruktur sarana irigasipertanian, Totok menilai juga belum dilakukan secara maksimal.Sebab banyak saluran irigasi rusak dan tidak bisa dimanfaatkanoleh para petani. Para petani terpaksa harus memperbaikisaluran irigasi dengan alat dan kemampuan seadanya. Padahal,sektor pertanian di Kabupaten Kediri menjadi salah satu andalanprogram pemerintah daerah. “Itu hanya sebagian contoh yangdisampaikan oleh masyarakat saat kita melakukan reses.Banyak persoalan lain yang juga perlu perhatian serius,”ungkapnya.

Hal lain yang tidak kalah penting menurut Totok adalah soallayanan adminstrasi kependudukan. Pada persoalan inimasyarakat banyak mengeluh terkait lamanya prosespengurusan data kependudukan. Prosedur pengurusan yang


tidak dipahami masyarakat dan pola sentralisasi pengurusandokumen kependudukan menjadi persoalan yang banyakdikeluhkan warga masyarakat. “Mereka banyak mengeluh,yang disampaikan pada kami seringkali dokumenkependudukan yang mereka butuhkan lambat didapatkan.Padahal untuk mengurus keperluan masyarakat banyakmembutuhkan dokumen tersebut,” ujar Totok.

Totok menambahkan, masih banyak hal lain yang butuhdi evaluasi untuk pembenahan sistim pelayanan agar lebihbermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu pihaknya akan selalumenjaring aspirasi masyarakat melalui berbagai cara dankesempatan. (tim)

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari FraksiPartai Gerindra selain dengan model pertemuan, juga dilakukandengan mengunjungi konstituen.

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi Partai Gerindra

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi Partai Gerindra

Selain dengan model pertemuan, PenyerapanAspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediri dariFraksi Partai Gerindra juga dilakukan denganmodel Kunjungan Lapangan.


SUWAN –“Dari sisi ketersediaan lapangan kerja saya pikirdi Kabupaten Kediri sudah cukup baik. Terbukti angkapengangguran di Kabupaten Kediri sudah cukup rendah,” ujarSigit Sosiawan, SE. Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kediri.

Sigit mengatakan persoalan rendahnya angka penganggurantersebut disampaikan oleh masyarakat saat Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi Golkar melakukan kegiatan reses di6 (enam) daerah pemilihan di wilayah Kabupaten Kediri, rata-rata masyarakat mengaku tidak kesulitan dalam mencaripekerjaan. Sebab, bukan hanya disektor industri saja peluangpekerjaan di Kabupaten Kediri, namun pada sektor pertanianyang merupakan mata pencaharian utama masyarakatKabupaten Kediri membutuhkan tenaga kerja sangat besar.“Rata-rata masyarakat mengaku tidak kesulitan mendapatkanpekerjaan, asal mereka tidak malas pasti mendapatkan pekerjaandan hasil. Sektor pertanian kita sangat banyak membutuhkan

Peningkatan Produktivitas MasyarakatIndikator Kinerja Pemerintah Salah satu indikator keberhasilan kinerja pemerintah adalah semakin menyusutnya angkapengangguran. Dengan kata lain ketersediaan lapangan kerja di daerah yang bersangkutan cukup untukmenampung jumlah pencari kerja setiap tahunnya. Di Kabupaten Kediri, Fraksi Golkar menilai angkapenyerapan tenaga kerja setiap tahun cukup baik.

tenaga kerja. Bahkan beberapa pekerjaan kesulitan mendapatkanpekerja, contohnya adalah pekerjaan tanam padi, banyak petanikesulitan mendapatkan pekerja disektor tersebut,” jelas Sigit.

Begitu juga di bidang pariwisata, banyak sekali obyek-obyekwisata unggulan di Kabupaten Kediri yang belum mendapatkanpenanganan dengan maksimal. Hal ini diharapkan pemerintahdalam hal ini Dinas Pariwisata agar segera melakukanserangkaian kegiatan untuk bisa mengoptimalkan segala potensidan peluang di sektor pariwisata sehingga dapat menjadi sumberPAD baru Kabupaten Kediri. Hal ini tentunya harus didukungdengan pembangunan infrastruktur yang mencukupi baik di lokasiwisata maupun di sepanjang jalur menuju tempat-tenpat wisatayang ada di Kabupaten Kediri.

Masyarakat juga mengaku semakin meningkatpendapatannya, seiiring dengan pembangunan infrastruktur yangmerata diseluruh pelosok pedesaan di Kabupaten Kediri. “Kita


lihat saja hampir merata diseluruh pelosok wilayah KabupatenKediri berkembang pertokoan dan perdagang yang cukup besar.Ini menunjukan daya beli masyarakat semakin bagus, tidakmungkin berdiri banyak pertokoan tanpa pembeli,” ujarnya.

Dalam reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD dari FraksiGolkar juga mendapat informasi dari masyarakat bahwaberkembangnya sektor pariwisata, terutama sektor wisataalam banyak membawa kemanfaatan bagi masyarakat.Pembangunan banyak kawasan wisata alam di Kabupaten Kediriterbukti mendongkrak hasil produksi pertanian dan perkebunanserta peternakan. “salah satu contoh adalah PembangunanKawasan Wisata Lereng Gunung Kelud, segala macam buah-buahan di wilayah sekitar kawasan tersebut menjadi laku keras,belum lagi sayuran dan ternak seperti madu dan sebagainya,”ungkap Sigit.

Sigit mengaku pihaknya juga mendapatkan input masyarakatyang belum tersentuh secara maksimal oleh PemerintahKabupaten Kediri. Salah satunya adalah pengelolaan sumberdaya alam khususnya sumber daya tambang dan sumber dayaair. Akibat tidak dikelola secara resmi banyak pihak yang

dilakukan eksplorasi sumberdaya alam Kabupaten Kediri secaraliar hingga mengakibatkan rusaknya ekosistim dan sumber dayaalam di Kabupaten Kediri. Ditambah pola pengawasan danpenindakan terhadap eksplorasi liar yang belum berjalanmaksimal yang mengakibatkan penambangan tetap berjalan.

Pada sektor sumber daya air, Kabupaten Kediri menurutSigit memiliki bayak sumber air yang belum mermanfaatkansecara maksimal. “Bukan hanya PDAM saja seharusnyaperusahaan daerah untuk mengelola sumber daya air yangdimiliki Kabupaten Kediri. Untuk membuat perusahaan air minumkemasan Kabupaten Kediri sangat mampu, karena masih banyaksumber air yang belum termanfaatkan dengan debit air cukupbesar. Tentu saja pengelolaannya harus menyertakanmasyarakat agar lebih memiliki nilai kemanfaatan bagi mereka,”paparnya. Terhadap seluruh masukan masyarakat yangdidapatkan dari kegiatan reses ini, fraksi Golkar DPRDKabupaten Kediri menyatakan pihaknya akan menyampaikansebagai masukan pada pemerintah. Sigit menilai seluruh masukantersebut sangat berguna bagi kemajuan pembangunan diKabupaten Kediri. (tim)

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi PartaiGolkar


SUWAN - ‘Kalau kita teliti masih terdapat kekosongan dalamproses pembangunan yang dilakukan Pemkab Kediri. Yangkelihatan kasat mata saja adalah persoalan pembangunan saranajalan dan fasilitas umum yang hanya kelihatan baik pada daerahtertentu saja, tidak merata,” ujar Ketua Fraksi Nasdem DPRDKabupaten Kediri, Antox Prapungka Jaya.

Menurut Antox, penilaian tersebut berdasarkan masukanmasyarakat yang disampaikan dalam reses Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi Nasdem di 6 (enam) DaerahPemilihan di Kabupaten Kediri. Dalam reses yang digelar secarademokratis tersebut, Anggota DPRD yang berasal dari FraksiNasdem banyak mengeksplor keluhan dari masyarakat terhadapproses pembangunan yang dilakukan Pemkab Kediri. Tujuannyaadalah untuk mengetahui celah pembangunan agar data diperbaikikedepannya. “Pola yang kita terapkan dalam reses yang kita gelaradalah pola restoratif, dimana seluruh Anggota DPRD Kabupaten

Perlu Pemerataan Pembangunandi Kabupaten Kediri

Kediri dari Fraksi Nasdem melakukan evaluasi bersamamasyarakat terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan.

Bukan hanya itu, masyarakat juga berhak melakukan evaluasiterhadap kinerja Fraksi Nasdem, semua kita selenggarakan secaraterbuka,” jelas Antox.

Dalam diskusi reses dengan Anggota DPRD Kabupaten Kediridari Fraksi Nasdem, lanjut Antox banyak masukan yangdidapatkan. Dari berbagai masukan tersebut dapat disimpulkanterdapat dua persoalan dominan yang disampaikan masyarakat.Yakni persoalan ketidakmerataan proses pembangunan danpelayanan pemerintah dalam memfasilitasi pengembangan ekonomimasyarakat.

Dari sisi pengembangan ekonomi masyarakat, banyakprogram yang dinilai kurang tepat sasaran, dimana masyarakatmiskin yang memerlukan justru tidak mendapatkan pelayanantersebut. “Kalau mau jujur, mayoritas masyarakat itu berusaha

Fraksi Partai Nasdem DPRD Kabupaten Kediri menilai terdapat kekosongan proses pembangunan yangdilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Kekosongan yang dimaksud adalah belum terwujudnyapemerataan pembangunan fasilitas infrastruktur dan aspek pengembangan ekonomi masyarakat.

Penyerapan AspirasiAnggota DPRD KabupatenKediri dari Fraksi PartaiNasdem selain denganmodel pertemuan, jugadilakukan dengankunjungan ke lapanganterkait pembangunan diKabupaten Kediri.


sendiri untuk membangun ekonominya. Tidak ada bantuanpemerintah untuk upaya peningkatan ekonomi mereka. Kalaupunada program yang dilaksanakan oleh Pemkab, belum bisadinikmati oleh seluruh masyarakat,” jelasnya.

Lanjut Antox, masyarakat juga mengeluh sulitnya mendapatkanijin dari pemerintah terkait usaha yang mereka lakukan. Untukmendapat Surat Ijin Usaha (SIUP), masyarakat harus menungguhingga dua minggu. Maka tidak heran jika masyarakat menjadienggan untuk mengurus syarat administrasi pada usaha yangmereka geluti. “Sekarang kabarnya sudah bisa diurus dengan

sistim online, tapi kita lihat saja apakah apakah menjadi lebih mudahatau sama saja, karena belum bisa kita lihat hasilnya,” tutur Antox.Hasil reses tersebut rencananya akan ditindaklanjuti denganmemperdalam setiap informasi dan masukan masyarakat melaluikajian dan pengamatan lapangan. “Tentu semua masukan akan kitakaji dan teliti lebih lanjut, selanjutnya akan kita jadikan rekomendasipada pemerintah Kabupaten Kediri sebagai evaluasi untukmembenahi proses pembangunan yang dilaksanakan,”pungkasnya. (tim)

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi Partai Nasdem

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi PartaiNasdem selain dengan model pertemuan, juga dilakukan dengankunjungan ke lapangan.


SUWAN –Keterlibatan masyarakat dalam proses penilaiankinerja pemerintahan diwujudkan secara langsung dalam resesyang digelar Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari FraksiDemokrat. Hal ini m,enunjukkan bahwa Fraksi Demokrat DPRDkabupaten Kediri memperjuangkan kepentingan masyarakatKabupaten Kediri secara luas. “Artinya saat kita di lembagaDPRD maka sudah menjadi kewajiban dan tanggungjawab FraksiDemokrat untuk memperjuangkan masyarakat KabupatenKediri,” jelas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten KediriYakup, S.Pd. Dalam kegiatan reses yang diselenggarakan oleh Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi Demokrat terdapat beberapa

evaluasi oleh masyarakat terhadap proses pembangunan yangdilakukan Pemkab Kediri.

Yakup menegaskan beberapa hasil evaluasi darimasyarakat yang paling menonjol adalah persoalan monopolibeberapa aspek ekonomi yang dikuasai oleh beberapa kelompokmasyarakat saja. Padahal sektor-sektor tersebut sangatdibutuhkan masyarakat.

Pada saat reses masyarakat menginginkan terjaminnyaketersediaan pupuk untuk tanaman mereka, terutama saatmusim tanam. “Karena ketersediaan pupuk menjadi vital bagipertanian. Menanggapi keluhan masyarakat ini kita akan telusurilebih lanjut,” lanjut Yakup.

Jangan Ada Demokrasi SemuDalam Pembangunan Kabupaten KediriDemokrasi dalam sistim pemerintahan mengandung makna penyelenggaraan pemerintahan dari, olehdan untuk rakyat. Artinya setiap bentuk kebijakan penyelenggaraan pemerintahan adalah untuk melayanikebutuhan dan kepentingan masyarakat. Reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kabupaten Kediri dariFraksi Demokrat adalah wujud nyata keterlibatan masyarakat untuk melakukan penilaian terhadap hasilpembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kediri.

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediridari Fraksi Partai Demokrat


Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi Partai Demokrat

Disamping itu lanjut Yakup, pihaknya jugamendapat keluhan fasilitas jalan rusak dilingkungan masyarakat. Hal ini mengakibatkanangka kecelakaan kendaraan bermotor cukuptinggi.

Padahal, jika dilihat dari anggaran yangtersedia di APBD Kabupaten Kediri sangat cukupuntuk memperbaiki jalan. “Jika kita bandingkandengan daerah sekitar kita, fasilitas jalan yangada di Kabupaten Kediri masihperlu ditingkatkan.Di beberapa titik tingkat kerusakannya sangatparah hingga sering terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Ditambahkan oleh Yakup, pihaknya jugamendapat masukan terkait kerusakan lingkunganakibat penambangan pasir liar. Penambanganyang dilakukan tanpa ijin dari pemerintahdisamping merusak ekosistem lingkungan jugaberakibat pada kerugian negara. Kerusakan jalandi banyak lokasi di Kabupaten Kediri disinyalirjuga akibat dilalui truk pasir yang melebihi tonaseyang ditentukan.

Untuk itu, Fraksi Demokrat berharappemerataan pembangunan dan pelayanan akankebutuhan masyarakat harus betul-betulditingkatkan. Ia mengkhawatirkan terjadinyapenyimpangan terhadap proses pembangunanyang diselenggarakan Pemerintah KabupatenKediri. “Jangan sampai terjadi demokrasi yangbersifat semu, seolah untuk kepentinganmasyarakat namun kenyataannya hanya untukkepentingan segelintir orang saja. Saya yakinKabupaten Kediri bisa lebih bagus dan lebih majudibanding daerah lainnya,” pungkas Yakup.(tim)

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRD KabupatenKediri dari Fraksi Partai Demokrat selaindengan model pertemuan, juga dilakukandengan kunjungan ke lapangan.

Penyerapan Aspirasi Anggota DPRDKabupaten Kediri dari Fraksi PartaiDemokrat.

GRAFIS DESIGN : Redaksi -...

Documents

Transcript of GRAFIS DESIGN : Redaksi -...