P U S A T I N F O R M A S I K O M P A SPalmerah Selatan 26 - 28 Jakarta, 10270Telp. 5347710, 5347720, 5347730, 5302200Fax. 5347743=============================================KOMPAS Selasa, 19-05-1998. Halaman: 2 GORO RUGI RP 81,2 MILYARJakarta, Kompas Pusat Perkulakan Goro, yang 100 persen sahamnya dimiliki koperasi, menderita kerugian sekitar Rp 81,2 milyar akibat kerusuhan pekan lalu. Pihak Goro berjanji segera akan mengoperasikan beberapa pusat perkulakan yang dijarah, sehingga dapat segera menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat. Direktur Utama PT Goro, Nurdin Halid, mengungkapkan hal itu di Jakarta, Senin (18/5), sehubungan dengan terjadinya kerusuhan di Jakarta pada hari Kamis dan Jumat (15/5) lalu. Goro menjadi salah satu sasaran amuk massa. Sementara itu, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Alfa Retailindo, Djoko Susanto, mengatakan, pihaknya terpaksa meliburkan karyawannya karena usahanya masih berantakan. Ia sangat menyayangkan perusakan yang terjadi sehingga perusahaannya terpaksa mengambil keputusan meliburkan karyawan. Menurut Djoko, minimal enam bulan tetapi sangat besar kemungkinan bisa lebih lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk menata lagi usahanya. Itu pun kalau masih bisa mendapatkan kepercayaan dari perbankan untuk memperoleh kredit dalam situasi seperti ini. Di tempat terpisah Nurdin Halid mengemukakan, pusat perkulakan yang dijarah dalam kerusuhan itu adalah Goro Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan Goro Pekayon Bekasi. Taksiran nilai pada dua pusat perkulakan tersebut mencapai Rp 81,2 milyar, meliputi nilai bangunan dan barang yang dijarah dan dibakar massa. Rinciannya, Goro Pasar Minggu yang dibakar habis massa senilai Rp 57 milyar, Goro Pekayon Rp 7,5 milyar, dan potensi kerugian Rp 16,7 milyar. Dari tiga pusat perkulakan, yang beroperasi penuh tinggal Goro Kelapagading. "Dalam waktu dekat, Goro Pasar Minggu akan dibangun kembali dan Goro Pekayon akan diisi barang, sehingga bisa beroperasi," ujar Nurdin. Terhitung mulai 4 Mei 1998, saham Pusat Perkulakan dan Pusat Distribusi Goro 100 persen dimiliki koperasi. Inkud adalah pemegang saham mayoritasnya, sedang kepemilikan saham lainnya oleh Puskud dan sejumlah induk koperasi. Suku bunga Mengenai apakah dengan suku bunga kredit yang gila-gilaan seperti ini masih menguntungkan menggunakan dana bank, Djoko mengatakan tidak mungkin bisa membangun tanpa bantuan bank, sebab tak ada lagi sumber dana lainnya. Dia harus menempuh jalan tersebut mengingat nasib para karyawannya. Sampai saat ini Djoko belum dapat memastikan berapa besar kerugian yang diderita perusahaan itu. Usaha untuk mengkalkulasi berapa besar kerugian, sedang dilakukan. Pada saat kerusuhan itu, Djoko mengakui ingin menangis melihat usahanya hancur. Hal yang berkelebat di kepalanya ialah ratusan karyawan yang tidak tahu apa-apa tentang hal ini, ikut terganggu mata pencariannya. (boy/ee)