Golongan Viii A

21
TUGAS PERBAIKAN RESPON GOLONGAN VIII A Disusun oleh: Nama : RIZKA RACHMIYANTI NIM : 03121003042 SHIFT : B2 LABORATORIUM DASAR BERSAMA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013

Transcript of Golongan Viii A

Page 1: Golongan Viii A

TUGAS PERBAIKAN RESPON

GOLONGAN VIII A

Disusun oleh:

Nama : RIZKA RACHMIYANTI

NIM : 03121003042

SHIFT : B2

LABORATORIUM DASAR BERSAMA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: Golongan Viii A

GOLONGAN VIII A

Golongan VIII A juga biasa disebut dengan golongan gas mulia. Disebut mulia karena unsur-

unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas

mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang

terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh

energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah (bertanda

positif). Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Pendapat

ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil

membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6. Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Gas

mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan

kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian. Berikut adalah gas-gas mulia:

Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).

Sifat-sifat gas mulia

Gas mulia memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat rendah, oleh karena itu di alam gas mulia berwujud gas. Gas mulia tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.

Berdasarkan jari-jari atom, gas mulia seharusnya Paling reaktif menangkap elektron. Namun, pada kenyataannya golongan gas mulia sangat sulit bereaksi. Di alam unsur ini kebanyakan ditemukan sebagai gas monoatomik. Hal ini dikarenakan konfigurasi elektronnya yang memenuhi kulit terluar sehingga menjadi stabil.

Kereaktifan gas mulia akan bertambah seiring dengan bertambahnya nomor atom. Bertambahnya nomor atom akan menambah jari-jari atom pula. Hal ini mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar berkurang, sehingga lebih mudah melepaskan diri dan ditangkap zat lain. Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang sudah dapat bereaksi dengan zat lain adalah xenon dan kripton, sedangkan helium, neon, dan argon masih sangat stabil.

Menurut percobaan yang dilakukan Neil Bartlett dan Lohmann, gas mulia hanya dapat bereaksi dengan unsur Oksigen (O) dan Fosfor (F). Senyawa gas mulia yang ditemukan pertama kali adalah XePtF6.Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Ø Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron.

Ø Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar semakin lemah.

Ø Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol.Ø Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.Ø Titik lebur unsur-unsur Gas Mulia mengikuti sifat titik didih.

Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia

Page 3: Golongan Viii A

He=1s2

Ne=1s2,2s2,2p6

Ar=1s2,2s2,2p6,3s2,3p6

Kr=1s2,2s2,2p6,3s2,3p6,4s2,3d10,4p6

Xe = 1s2 ,2s2 ,2p6 ,3s2 ,3p6 ,4s2 ,3d10 ,4p6 ,5s2 ,4d10 ,5p6

Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.contoh :Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5

menjadiBr = [Ar] 4s2 3d10 4p5

Sifat Fisis

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.

Dari data-data di atas(Tabel terlampir) kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelektronegatifan. Dan bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang.

Sifat Kimia

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.

Page 4: Golongan Viii A

Reaksi pada Gas Mulia

Beberapa contoh reaksi dan cara pereaksian dari gas mulia

Argon

Ar (s) + HF HArF

Argonhidroflourida

Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah

Kripton

Kr (s) + F2 (s) KrF2 (s)

Kripton flourida

Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan

muatan listrik atau sinar X

Xenon

Xe(g) + F2(g) XeF2(s)

Xenon Flourida

Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s)

Xenon FlouridaXeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan6 atm, jika umlah peraksi F2

lebih besar maka akan diperoleh XeF6

Xe(g) + 3F2(g) XeF6(s)

XeF6(s) + 3H2O(l) XeO3(s) +

Xenon Oksida

XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian

teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan

Page 5: Golongan Viii A

A. HELIUM (He)

Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau,tak berasa, tak beracun, hampir

inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan

memiliki nomor atom 2.Helium adalah unsur kedua terbanyak dan teringan di jagad raya dan

salah satu unsur yang diciptakan pada saat nukleosintesis Big Bang.Dalam jagad raya modern

hampir seluruh helium baru diciptakan dalam proses fusi nulkir hidrogen hidrogen di dalam

bintang.

Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium dapat diproses dari

gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium. Secara spektroskopik, helium

telah dideteksi keberadaannya di bintang-bintang, terutama di bintang yang panas. Pemfusian

hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan proses yang dapat

membuat matahari bersinar secara terus-menerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam

200,000. Walaupun unsur Helium banyak terdapat dalam berbagai mineral radioaktif sebagai

produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan helium untuk Amerika Serikat terdapat di sumur-

sumur minyak Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya terdapat di

Polandia, Rusia dan di India (data tahun 1984) (Mohsin. 2005).

SIFAT-SIFAT

Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar, tidak berwarna dan lebih

ringan dari udara. Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium

mempunyai titik didih yang sangat rendah sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan

dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156 0C) dan gas helium terpisah

dari gas alam. Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak

digunakan dalam riset dengan suhu rendah (cyrogenic) karena titik leburnya dekat dengan 0 oK.

Selain itu, unsur ini sangat vital untuk penelitian superkonduktor.

Helium memiliki sifat unik, yaitu sebagai satu-satunya benda yang dalam keadaan cair

tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini

tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi akan segera

berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik

karena keduanya dapat berubah volume sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.

Selain itu, specifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal

juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke

Page 6: Golongan Viii A

suhu ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin harus

diperlakukan seakan-akan berisikan helium cair karena perubahan tekanan yang tinggi yang

berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan.

KEGUNAAN

Unsur Helium telah banyak digunakan oleh manusia, dantaranya adalah:

Sebagai gas tameng untuk mengelas

Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan germanium, serta

dan dalam memproduksi titanium dan zirkonium

Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir

Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)

Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam dan

para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara He

dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda.

Helium lebih banyak digunakan dalam pengisian balon udara ketimbang hidrogen yang

lebih berbahaya.

Helium digunakan dalam pengisian balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan

perusahaan-perusahaan besar

Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat

rendah.

Memberi tekanan pada bahan bakar roket.

B. NEON (Ne)

Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10.Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert).Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan ditabung hampa (Vacuum discharge tube) dan lampu neon.Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatantanda (sign). Neon dapat diperoleh dengan mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat (Anonimous. 2008). Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian udara diembunkan dengan memberikan tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat. Sehingga sebagian besar udara akan berada dalam fasa cair dengan kandungan Gas Mulia yang lebih banyak, yaitu 60% Gas Mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% O 2 dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah. Gas He dan Ne akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terionisasi (tidak mencair).

Page 7: Golongan Viii A

Sifat-sifat Neon.

Neon adalah gas mulia kedua yang teringan, berwarna oranye kemerahan di tube vakum yang diberi arus. Menurut penelitian akhir-akhir ini, neon neon merupakan gas mulia yang paling tidak aktif dan yang paling tiak reaktif dari semua elemen. Neon memiliki kapasitas pendinginan 40 kali lebih besar dari helium cair dan 3 kali dari hodrogen cair (berdasarkan volume). Di berbagai penggunaan, Ia lebih murah dibandingkan helium.

Kegunaan Neon.

Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan lampu-lampu dan tanda iklan.

Neon digunakan di tabung vakum, indikator voltase tinggi, tube pengukur gelombang, tube televisi,dan laser helium-neon. Neon yang dicairkan secara komersial digunakan sebagai pendingin cryogenic dalam aplikasi yang tidak memerlukan suhu yang lebih rendah yang didapatkan dari helium cair yang lebih mahal.

C. ARGON (Ar)Argon adalah suatu unsur kimia yang disimbolkan dengan huruf Ar. Argon mempunyai

nomor atom 18 dan merupakan unsur ketiga dari golongan VIII A pada sistem periodik unsur. Unsur Argon pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay pada tahun 1894. Dia mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti malas). Argon terdapat pada di atmospher dengan jumlah yang cukup kecil. Argon tidak baik dibawa keluar laboratorium karena argon sangat berharga dan berguna jika disimpan dalam silinder pada tekanan tinggi.

Unsur argon terdapat dalam atmospher bumi sebesar 0,93 % yang merupakan unsur gas mulia yang terbanyak di bumi. Isotop utama dari argon yang ditemukan dalam bumi adalah 40Ar (99.6%), 36Ar (0.34%), dan 38Ar (0.06%). Jumlah unsur Argon terus bertambah sejak bumi terbentuk karena Kalium 40K yang radioaktif dapat berubah menjadi Argon secara alami, dengan waktu paruh 1.25 x 109 tahun, Dalam atmospher, 39Ar terbentuk dengan aktifitas sinar kosmik. 37Ar dapat terbentuk dari peluruhan 40Ca sebagai hasil dari ledakan nuclear permukaan yang memiliki waktu paruh 35 hari.

Meskipun argon merupakan gas mulia yang bersifat stabil. Akan tetapi, telah ditemukan bahwa argon mempunyai beberapa bentuk senyawa. Sebagai contoh adalah pembuatan senyawa argon hidrofluorida (HArF), suatu senyawa setengah stabil dari argon dengan hydrogen dan fluorin.

Ar + H + F → HArF

Page 8: Golongan Viii A

Senyawa ini ditemukan dan dibuat melalui riset dan penelitian pada universitas Helsinki tahun 2000. Meskipun pada keadaan groundstate netral, namun senyawa HArF keberadaannya terbatas. Argon dapat berebtuk klathrat dengan air ketika atom-atomnya terikat pada kisi-kisi molekul air. Selain itu, ditemukan pula senyawa ion ArH+ dan ArF. Perhitungan teori sudah menunjukkan beberapa senyawa argon dapat menjadi stabil namun dengan sintesis yang tidak gampang dan diketahui.

Sifat sifat ArgonDalam air, Argon mempunyai kelarutan yang sama dengan gas oksigen (O2) dan 2.5 kali

lebih besar dari pada gas nitrogen. Argon adalah unsur yang tidak berwarna, kurang berbau, kurang berasa, dan tidak bersifat racun dalam bentuk gas dan cairan. Walaupun argon termasuk gas mulia, telah ditemukan bahwa argon empunyai kemampuan untuk membentuk suatu senyawa. contohnya, argon hydrofluoride (HArF), senyawa argon dengan fluorine dan hydrogen yang lumayan stabil, dilaporkan oleh para peneliti dari Universitas Helsinki pada tahun 2000.

Kegunaan Argon

Beberapa manfaat dari unsur Argon yang selama ini telah digunakan adalah: Digunakan dalam pengisian tabung pemadam kebakaran. Sebagai gas pengisi dalam bola lampu cahaya listrik, karena argon tidak bereaksi dengan

filament cahaya lampu pada temperatur tinggi. Sebagai gas inert perisai dalam berbagai bentuk dari pengelasan, termasuk gas inert

logam saat pengelasan dan gas pemotongan saat pengelasan. Sebagai gas inert logam, argon biasanya sering dicampur dengan CO2

Sebagai pilihan gas pada plasma yang digunakan dalam ICP spectroscopy Sebagai perisai yang tidak reaktif pada proses titanium dan unsur rekatif lainnya

D. KRIPTON (Kr)Kripton ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa

setelah udara cair hampir menguap semua. Pada tahun 1960, disetujui secara internasional bahwa satuan dasar panjang, meter, harus didefinisikan sebagai garis spektrum merah oranye dari 86Kr. Hal ini untuk menggantikan standar meter di Paris, yang semula didefinisikan sebagai batangan alloy platina-iridium. Pada bulan Oktober 1983, satuan meter, yang semula diartikan sebagai satu per sepuluh juta dari kuadrat keliling kutub bumi, akhirnya didefinisi ulang oleh lembaga International bureau of Weights and Measures, sebagai panjang yang dilalui cahaya dalam kondisi vakum selama interval waktu 1/299,792,458 detik (Anonimous. 2008).

Kripton terdapat di udara dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars diketahui mengandung 0.3 ppm kripton. Kripton padat adalah zat kristal berwarna putih dengan struktur kubus pusat muka yang merupakan sifat umum pada semua gas muli (Anonimous. 2008)

Sifat-sifat Kripton

Page 9: Golongan Viii A

Gas kripton merupakan sejenis gas nadir, berwarna hijau dan mempunyai spectral berwarna jingga dan merupakan salah satu produk pembelahan uranium. Kripton memiliki sifat inert (tidak reaktif) dan stabil, sehingga kripton berfungsi sebagai pelindung untuk melindungi material lain yang tidak stabil terhadap udara. Jumlah Kripton dalam ruang tidak pasti, seperti halnya jumlah yang diperoleh dari aktivitas yang meteoric dan ari angina badai matahari. Pengukuran dalam menentukan jumlah Kripton disarankan untuk melimpahkan Kripton di dalam suatu ruang (annymous. 2008).

Di alam, kripton memiliki enam isotop stabil. Dikenali juga 1 isotop lainnya yang tidak stabil. Garis spektrum kripton dapat dihasilkan dengan mudah dan beberapa di antaranya sangat tajam untuk bisa dibedakan. Awalnya kripton diduga tidak dapat bersenyawa dengan unsur lainnya, tapi sekarang sudah ditemukan beberapa senyawa kripton. Kripton difluorida sudah pernah dibuat dalam ukuran gram dan sekarang sudah dapat disintesis dengan beberapa metode. Senyawa fluorida lainnya dari asam oksi kripton pun telah dilaporkan. Ion molekul dari ArK+ dan KrH+ telah diidentifikasi dan diinvestigasi, demikian juga KrXe dan KrXe+ pun telah memiliki beberapa bukti (Anonimous. 2008)

Kegunaan KriptonDiantara manfaat dari unsur Kripton adalah:

Digunakan dalam pengisian bola lampu blitz pada kamera.

Kripton dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat sinar hijau kekuningan yang

dapat digunakan sebagai kode dengan melemparkannya ke udara.

Dicampurkan dengan Argon untuk mengisi lampu induksi

Digunakan dalam beberapa bola lampu khusus seperti bola lampu menara pada

mercusuar, bola lampu landasan pacu bandara sebagai penerangan dan penunjuk jalan

bagi pesawat terbang yang akan mendarat atau meninggalkan landasan di malam hari

(Prakoso. 2009)

Kripton bercahaya putih dapat digunakan untuk efek yang bagus dalam tabung gas warna.

Kripton bercahaya putih dapat digunakan untuk efek yang bagus dalam tabung gas warna,

85Kr dapat digunakan untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop kripton dalam

beragam zat padat. Selama proses ini, terbentuk kriptonate. Aktivitas kriptonate sangat

sensitif dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan. Karenanya, konsentrasi reaktan pun jadi

dapat ditetapkan.

Kripton digunakan sebagai lampu kilat fotografi tertentu untuk fotografi berkecepatan

tinggi.

E. XENON (Xe)

Page 10: Golongan Viii A

Unsur – unsur golongan gas mulia merupakan unsur – unsur yang bersifat stabil dan tidak

reaktif. Akan tetapi, unsur gas mulia seperti xenon dan kripton dapat bereaksi dengan senyawa

lain membentuk senyawa baru. Penemuan senyawa gas mulia dipelopori oleh Neil Bartlett pada

tahun 1962. Ia meneliti senyawa platina(IV) fluoride dan mendapatkan sebagai agen oksidator

yang sangat kuat yang mampu mengoksidasi gas dioksogen menjadi senyawa ionic O2+PtF6

-. Oleh

karena energi ionisasi pertama xenon hamper sama denga energi ionisasi pertama dioksigen,

Bartlett percaya bahwa senyawa kuning xenon analog dengan senyawa dioksigen dan dapat

disintetis untuk membentuk Xe+PtF6-. Senyawa ini terbukti dapat disintetis meskipun rumusnya

tidak sesederhana itu. Setelah itu, sintetesis senyawa gas mulis berhasil dikembangkan khususnya

dengan unsur – unsur dengan keelektronegatifitas tinggi seperti unsur F dan O (Sugiarto. 2004).

Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s)

Xe, bereaksi dengan unsur yang paling elektronegatif, misalnya fluorin, oksigen, dan khlorin

dan dengan senyawa yang mengandung unsur-unsur ini, misalnya platinum fluorida, PtF6.

Walaupun senyawa xenon pertama dilaporkan tahun 1962 sebagai XePtF6, penemunya N. Bartlett,

kemudian mengoreksinya sebagai campuran senyawa Xe[PtF6]x (x= 1-2). Bila campuran senyawa

ini dicampurkan dengan gas fluorin dan diberi panas atau cahaya, flourida XeF2, XeF4, dan XeF6

akan dihasilkan. XeF2 berstruktur linear, XeF4 bujur sangkar, dan XeF6 oktahedral terdistorsi.

Walaupun preparasi senyawa ini cukup sederhana, namun sukar untuk mengisolasi senyawa

murninya, khususnya XeF4. Hidrolisis fluorida-fluorida ini akan membentuk senyawa oksida. XeO3

adalah senyawa yang sangat eksplosif. Walaupun XeO3 stabil dalam larutan, dimana larutannya

adalah oksidator sangat kuat. Tetraoksida XeO4, adalah senyawa xenon yang paling mudah

menguap. Senyawa M[XeF8] (M adalah Rb dan Cs) sangat stabil dan tidak terdekomposisi bahkan

dipanaskan hingga 400 oC sekalipun. Jadi, Xenon membentuk senyawa dengan valensi dua sampai

delapan. Fluorida-fluorida ini digunakan juga sebagai bahan fluorinasi.

Sifat-sifat Xenon

Xenon (Xe) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Xe dan

nomor atom 54. Xenon termasuk kelompok gas mulia yang tidak berwarna, dan tidak berbau.

Xenon di temukan pertama kali oleh sir William Ramsey dan Morris William Travers (Prakoso.

2009)

Page 11: Golongan Viii A

REAKSI PADA XENON

Xenon Fluorida

Unsur xenon dengan fluorin akan membentuk tiga macam senyawa fluoride, yakni XeF2,

XeF4, dan XeF6 menurut persamaan reaksi:

Xe(g) + 2F2(g) XeF2(s) (Xe berlebih)

Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s) (Xe : F2 = 1 : 5)

Xe(g) + 3F2(g) XeF6(s) (Xe : F2 = 1 : 20)

Xenon Oksida

Unsur Xenon dapat membentuk dua senyawa oksida, yakni Xenon trioksida dan Xenon

tetraoksida. Senyawa Xenon tetraoksida berupa gas yang mudah meledak dengan struktur

geometri tetrahedral. Senyawa ini dipreparasi dari reaksi antara barium perxenat dengan asam

sulfat pekat menurut persamaan reaksi (Sugiarto. 2004):

Ba2XeO64-(aq) + 2 H2SO4 (pekat) 2BaSO4(s) + XeO4(g) + 2H2O(l)

Xenon trioksida berupa padatan lembab cair, tidak berwarna, mudah meledak dan bersifat

sebagai oksodator kuat dengan bentuk geometri segitiga piramida. Xenon trioksida berupa

padatan lembab cair, tidak berwarna, mudah meledak dan bersifat sebagai oksodator kuat

dengan bentuk geometri segitiga piramida dan dapat bereasi dengan basa encer menghasilkan ion

hidrogenxenat:

XeO3(s )+ NaOH(aq) Na+[HXeO4]-(aq)

(sodium xenate)

Ion ini tidak stabil dan akan mengalami disproporsionasi menjadi gas xenon dan ion perxenat

sesuai dengan reaksi:

[HXeO4]- (aq) + 2OH-(aq) [XeO64-](aq)+ Xe (g) + O2(g) + 2H2O(l)

(ion perxenat)

Senyawa Xenon trioksida dapat bereaksi dengan XeF6 sesuai dengan persamaan reaksi:

XeO3 + 2XeF6 XeOF4

Page 12: Golongan Viii A

XeO3 + XeOF4 2XeO2F2

Kegunaan Xenon

Beberapa penggunaan Xenon dalm kehidupan sehari – hari adalah (Puput, dkk. 2008):

Xenon biasa digunakan untuk mengisi lampu blizt pada kamera.

Isotop-nya dapat digunakan sebagai reaktor nuklir.

Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri).

Xenon digunakan dalam pembuatan tabung electron (Purwoko. 2009).

F. RADON (Rn)

Unsur Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh Dorn, yang menyebutnya sebagai emanasi

(pancaran) radium. Pada tahun 1908, Ramsay dan Gray, yang menamakannya niton, mengisolasi

unsur tersebut dan menetapkan kerapatannya, kemudian diketahui bahwa unsur ini adalah gas

terberat dari semua unsur yang telah ditemukan saat itu. Radon bersifat inert dan menempati

posisi terakhir pada grup gas mulia pada Tabel Periodik. Sejak tahun 1923, unsur ini baru

dinamakan radon (Anonimous. 2008).

Sifat – Sifat Unsur Radon

Radon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki nomor atom 86.

Radon merupakan unsur yang termasuk dalam golongan gas mulia dan juga unsur radioaktif.

Rata-rata, satu bagian radon terdapat dalam 1 x 1021 bagian udara. Pada suhu biasa, radon tidak

berwarna, tetapi ketika didinginkan hingga mencapai titik bekunya, radon memancarkan

fosforesens yang teerang, yang kemudian menjadi kuning seiring menurunnya suhu. Radon

berwarna merah sindur pada suhu udara cair.

Kegunaan Radon

Beberapa manfaat dari unsur Radon adalah (Prakoso. 2009):

Radon sangat bermanfaat sebagai alat pendeteksi dini kegiatan vulkanik, sehingga dapat

berperan dalam memitigasi bencana gunung api, meskipun sampai saat ini masih dalam

skala eksperimen.

Radon terkadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan terapeutik.

Page 13: Golongan Viii A

Radon juga digunakan dalam pendidikan hidrologi, yang mengkaji interaksi antara air

bawah tanah dan sungai pengikatan radon dalam air sungai merupakan petunjuk bahwa

terdapat sumber air bawah tanah.

Page 14: Golongan Viii A

DAFTAR PUSTAKA

Erwanto.2012.Makalah Gas Mulia .online

http://erwantoindonesia.wordpress.com/2012/03/28/makalah-gas-mulia/ (diakses

pada tanggal 4 Mei 2013)

Faisal,Imam Agus dkk.2010.Definisi Gas Mulia.online.

http://id.scribd.com/doc/53665657/Definisi-Gas-Mulia (diakses pada tanggal 3 Mei

2013)

Kumesan,Okky Alexander.2012.Golongan VIII A (Gas Mulia).online.

http://id.scribd.com/doc/83321212/KIMIA-golongan-VIIIA (diakses pada tanggal 4

Mei 2013)

Putri, Intan dkk.2009.Gas Mulia.online. http://gas-mulia.blogspot.com/ (diakses pada

Tanggal 3 Mei 2013)

Steven.20120.Makalah Tentang Gas Mulia.online.

http://id.scribd.com/doc/44512239/Makalah-Tentang-Gas-Mulia (diakses pada

tanggal 4 Mei 2013)

LAMPIRAN

Page 15: Golongan Viii A

Tabel Ciri Fisis dari Gas Mulia

Helium Neon Argon Kripton Xenon Radon

Nomor atom 2 10 18 36 54 86

Elektron valensi 2 8 8 8 8 8

Jari-jari atom(Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45

Massa atom (gram/mol) 4,001 20,1797 39,95 83,8 131,29 222

Massa jenis (kg/m3) 0.1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73

Titik didih (0C) -268,8 -245,8 -189,2 -153 -108 -62

Titik leleh (0C) -272,2 -248,7 -189,2 -157 -112 -71

Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4

Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1

Entalpi peleburan (kJ/mol) * 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89

Entalpi penguapan (kJ/mol) 0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4

Afinitas elektron (kJ/mol) 21 29 35 39 41 41

Energi ionisasi (kJ/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040

*= Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan suhu.