Golongan Obat jantung
-
Upload
ike-nurjanah -
Category
Documents
-
view
8 -
download
5
Transcript of Golongan Obat jantung
Terapi Farmakologi :
Glikosida jantung, deuretik dan vasodilator merupakan daftar terapi farmakologi gagal jantung,
berikut cara kerja dan pengawasan perawat yang diperlukan saat pemberian obat tersebut. Digoksin,
efek utama digoksin adalah meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung. Akibatnya, curh jantung
meningkat, ukuran jantung mengecil, penurunan tekanan vena dan akhirnya meredanya edema.
Selain itu digoskin menurunkan frekuensi denyut jantung. Digoksin juga menurunkan konduksi
melalui nodus AV, sehingga melindungi fentrikel terhadap takikardia atrial. Dosis digoksin harus
ditetapkan secara cermat karena dosis teraptiknya dekat sekali dengan dosis toksiknya. Bentuk
dosisnya macam-macam, termaksud injksi yang diberikan untuk memperoleh digitalisasi cepat.
Digitalisasi adalah proses membawa konsentrasi digoksin darah pada kadar efektif. Satu kali kadar
efektif itu tercapai, dilanjutkan dosis pemeliharaan yang lebih rendah, diberi 1 atau 2 kali sehari.
Digitalis. Digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan memperlampat frekuensi jantung.
Ada beberapa efek yang dihasilkannya : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan
volume darah, dan peningkatan diuresis yang mengeluarkan cairan dan mengurangi edema. Efek
dosis digitalis yang diberikan tergantung pada keadaan jantung, keseimbangan elektrolit dan cairan
serta fungsi ginjal dan hepar. Digitalis dosis lengkap diberikan untuk menginduksi efek terapi penuh
obat ini. Biasanya diberikan pada gagal jantung yang berat. Bila tidak, digitalis diberikan sebagian.
Dosis pemeliharaan diberikan setiap hari.
Pada semua kasus, pasien harus diawasi dengan ketat dan pemberian dosis harian harus tepat,
sesuai dengan batas jumlah obat yang dapat dimetabolisme atau diekskresi, untuk menjaga efek
digitalis tanpa menyebabkan keracunan. Dosis optimal adalah jumlah yang dapat mengurangi tanda
dan gejala gagal jantung pasien atau memperlambat respon ventrikel secara terapis tanpa
menyebabkan keracunan Pasien dipantau dengan ketat terhaap hilangnya tanda dan gjel seperti :
berkuangnya dyspneu dan orthopneu, berkurangnya krekel, dan hilangnya oedema perifer
Keracunan digitalis. Anorexia, mual, dan muntah adalah efek awal keracunan digitalis. Dapat terjadi
perubahan irama jantung, bradikardia, kontrksi ventrikel prematur, bigemini ventrikel (denyut
normal dan prematur saling berganti), dn takikardi atrial paroksimal. Frekunsi jantung apikal dikaji
sebelum pemberian digitalis. Bila terdapat frekuensi jantung yng terlalu lambat atau gangguan
irama, pengobatan harus ditunda da dokter hrus diberi tahu. Dokter sering menghentikan preparat
digitalis bila frekuensinya 60 atau kurang.
Bila diperlukan, kadar digitalis serum diukur sbelum obat ini diberikan. Gejala lain keracunan digitalis
meliputi pandangan kabur, kuning atau hijau; kelemahan; pusing; dan depresi mental.
Terapi diuretik. Diuretik diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal. Obat ini
tidak diperlukan bila pasien bersedia merespon pembatasan aktivitas, digitalis dan diit rendah
natrium.Bila diuretik diresepkan, maka harus diberikan pada pagi hari sehingga diuresis yang terjadi
tidak mengganggu istirahat pain dimalam hari.Asupan dan keluaran cairan harus dicatat, karena
pasien mungkin mengalami kehilangan sejumlah besar cairan setelah pemberian satu dosis diuretik.
Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas terapi, maka pasien yang mendapat diuretik harus
ditimbag setiap hari pada waktu yang sama. Selain itu, turgor kulit dan selaput lendir harus dikaji
akan adanya tanda – tanda dehidrasi atau oedem. Denyut nadi juga harus dipantu. Jadwal
pemberian obat ditentukan oleh berat badan paien sehari-hari, temuan fisik dan gejala. Furosemide
(klasix) terutama sangat penting dalam terapi gagal jantung karena ia dapat mendilatasi venula,
sehingga meningkatkan kapasitas vena, yang pada gilirannya mengurangi preload (darah vena yang
kembali lagi ke jantung).
Terapi diuretik jangka panjang dapat menyebabkan hiponatremia (kekurangan natrium dalam darah)
yang mengakibatkan lemah, letih, malaise, keram otot, an denyut nadi yang kecil dan
cepat.Pemberian diuretik dalam jumlah besar dan berulang juga dapat mengakibatkan hipokalemia
(kehilngan kalium dalam darah), ditandai dengan denyut nadi lemah, suara jantung menjauh,
hipertensi, otot kendor, penurunn reflek tendon dan kelemahan umum. Hipokalemia menambah
masalah baru pada pasien jantung, karena diantara koplikasi yang dapat muncul, hipokalemia adalah
kelemahan kontraksi jantung yang mencetukan keracunan digitalis pada individu yang mendapat
digitalis, keduanya meningkatkan kemungkinan terjdnya distrimi yang berbahaya.
Untuk mengurangi resiko hipokalemia dan kompikasi yang menyertainya, maka pasien yang
mendapat pengobatan diuretik harus diberi tambahan kalium (kalium klorida). Pisang, jus jeruk,
plum kering, kismis, aprikot, kurma, persik dan bayam adalah sumber kalium dalam diet.Masalah lain
yang berhubungan dengan pemberian diuretik adalah hiperurisemia (kadar asam urat yang
berlebihan), kehilangan cairan akibat urinasi yang berlebihan, dan hiperglikemia.
Manula pria memerlukan perhatian perawat yang lebih karena insiden obstruksi uretra akibat
pembesaran prostat cukup tinggi pada kelompok ini. Tanda – tanda distensi kandung kemih harus
diperhatikan secara berkala dengan melakukan palpasi diatas kandung kemih.
Terapi vasodilator. Obat –obat vaso aktiv merupakan pengobatan utma pada penatalaksanaan gagal
jantung.Obat - obat vasodilaor telah lama digunakan untuk menguragi impedansi (tekanan) terhadap
penyemburan darah oleh ventrikel. Obat – obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan
peningkatan kapasitas vena, sehingga tekanan pengisian ventriel kiri dapat diturunkan dan dapat
dicapai penurunn dramati kongesti paru dengan cepat.Natrium nitro prusida dapat diberikan secara
intravena melalui inpuls yng dipntau ketat. Dosisnya harus dititrasi agar tekanan sistol arterial etap
daam atas yang diingkan dan pasien dipantau dengan mengukur arteri pulmonalis dan curah
jantung. Vasodilator lain yang sering diunkan adalah nitrogliserin.
Pengobatan :
a. Vasodilator :
- Kaptopril
- Enapril
- Fosilapril
- Lusinapril
- Kuinapril
b. Dieuretik :
- Bumetamid
- Furosedime
- Hidroclorothiazide
- Metolazon
c. Inotropik :
- Digoskin, digitoksin (Gol.Glikosida Jantung)
- Dobutamin (Agonis B-Adrenergik)
- Amrinon, Milrinon (inhibitor Fosfodiestrease)