Golongan Obat jantung

5
Terapi Farmakologi : Glikosida jantung, deuretik dan vasodilator merupakan daftar terapi farmakologi gagal jantung, berikut cara kerja dan pengawasan perawat yang diperlukan saat pemberian obat tersebut. Digoksin, efek utama digoksin adalah meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung. Akibatnya, curh jantung meningkat, ukuran jantung mengecil, penurunan tekanan vena dan akhirnya meredanya edema. Selain itu digoskin menurunkan frekuensi denyut jantung. Digoksin juga menurunkan konduksi melalui nodus AV, sehingga melindungi fentrikel terhadap takikardia atrial. Dosis digoksin harus ditetapkan secara cermat karena dosis teraptiknya dekat sekali dengan dosis toksiknya. Bentuk dosisnya macam-macam, termaksud injksi yang diberikan untuk memperoleh digitalisasi cepat. Digitalisasi adalah proses membawa konsentrasi digoksin darah pada kadar efektif. Satu kali kadar efektif itu tercapai, dilanjutkan dosis pemeliharaan yang lebih rendah, diberi 1 atau 2 kali sehari. Digitalis. Digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan memperlampat frekuensi jantung. Ada beberapa efek yang dihasilkannya : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah, dan peningkatan diuresis yang mengeluarkan cairan dan mengurangi edema. Efek dosis digitalis yang diberikan tergantung pada keadaan jantung, keseimbangan elektrolit dan cairan serta fungsi ginjal dan hepar. Digitalis dosis lengkap diberikan untuk menginduksi efek terapi penuh obat ini. Biasanya diberikan pada gagal jantung yang berat. Bila tidak, digitalis diberikan sebagian. Dosis pemeliharaan diberikan setiap hari. Pada semua kasus, pasien harus diawasi dengan ketat dan pemberian dosis harian harus tepat, sesuai dengan batas jumlah obat yang dapat

Transcript of Golongan Obat jantung

Page 1: Golongan Obat jantung

Terapi Farmakologi :

Glikosida jantung, deuretik dan vasodilator merupakan daftar terapi farmakologi gagal jantung,

berikut cara kerja dan pengawasan perawat yang diperlukan saat pemberian obat tersebut. Digoksin,

efek utama digoksin adalah meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung. Akibatnya, curh jantung

meningkat, ukuran jantung mengecil, penurunan tekanan vena dan akhirnya meredanya edema.

Selain itu digoskin menurunkan frekuensi denyut jantung. Digoksin juga menurunkan konduksi

melalui nodus AV, sehingga melindungi fentrikel terhadap takikardia atrial. Dosis digoksin harus

ditetapkan secara cermat karena dosis teraptiknya dekat sekali dengan dosis toksiknya. Bentuk

dosisnya macam-macam, termaksud injksi yang diberikan untuk memperoleh digitalisasi cepat.

Digitalisasi adalah proses membawa konsentrasi digoksin darah pada kadar efektif. Satu kali kadar

efektif itu tercapai, dilanjutkan dosis pemeliharaan yang lebih rendah, diberi 1 atau 2 kali sehari.

Digitalis. Digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan memperlampat frekuensi jantung.

Ada beberapa efek yang dihasilkannya : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan

volume darah, dan peningkatan diuresis yang mengeluarkan cairan dan mengurangi edema. Efek

dosis digitalis yang diberikan tergantung pada keadaan jantung, keseimbangan elektrolit dan cairan

serta fungsi ginjal dan hepar. Digitalis dosis lengkap diberikan untuk menginduksi efek terapi penuh

obat ini. Biasanya diberikan pada gagal jantung yang berat. Bila tidak, digitalis diberikan sebagian.

Dosis pemeliharaan diberikan setiap hari.

Pada semua kasus, pasien harus diawasi dengan ketat dan pemberian dosis harian harus tepat,

sesuai dengan batas jumlah obat yang dapat dimetabolisme atau diekskresi, untuk menjaga efek

digitalis tanpa menyebabkan keracunan. Dosis optimal adalah jumlah yang dapat mengurangi tanda

dan gejala gagal jantung pasien atau memperlambat respon ventrikel secara terapis tanpa

menyebabkan keracunan Pasien dipantau dengan ketat terhaap hilangnya tanda dan gjel seperti :

berkuangnya dyspneu dan orthopneu, berkurangnya krekel, dan hilangnya oedema perifer

Keracunan digitalis. Anorexia, mual, dan muntah adalah efek awal keracunan digitalis. Dapat terjadi

perubahan irama jantung, bradikardia, kontrksi ventrikel prematur, bigemini ventrikel (denyut

normal dan prematur saling berganti), dn takikardi atrial paroksimal. Frekunsi jantung apikal dikaji

sebelum pemberian digitalis. Bila terdapat frekuensi jantung yng terlalu lambat atau gangguan

irama, pengobatan harus ditunda da dokter hrus diberi tahu. Dokter sering menghentikan preparat

digitalis bila frekuensinya 60 atau kurang.

Page 2: Golongan Obat jantung

Bila diperlukan, kadar digitalis serum diukur sbelum obat ini diberikan. Gejala lain keracunan digitalis

meliputi pandangan kabur, kuning atau hijau; kelemahan; pusing; dan depresi mental.

Terapi diuretik. Diuretik diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal. Obat ini

tidak diperlukan bila pasien bersedia merespon pembatasan aktivitas, digitalis dan diit rendah

natrium.Bila diuretik diresepkan, maka harus diberikan pada pagi hari sehingga diuresis yang terjadi

tidak mengganggu istirahat pain dimalam hari.Asupan dan keluaran cairan harus dicatat, karena

pasien mungkin mengalami kehilangan sejumlah besar cairan setelah pemberian satu dosis diuretik.

Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas terapi, maka pasien yang mendapat diuretik harus

ditimbag setiap hari pada waktu yang sama. Selain itu, turgor kulit dan selaput lendir harus dikaji

akan adanya tanda – tanda dehidrasi atau oedem. Denyut nadi juga harus dipantu. Jadwal

pemberian obat ditentukan oleh berat badan paien sehari-hari, temuan fisik dan gejala. Furosemide

(klasix) terutama sangat penting dalam terapi gagal jantung karena ia dapat mendilatasi venula,

sehingga meningkatkan kapasitas vena, yang pada gilirannya mengurangi preload (darah vena yang

kembali lagi ke jantung).

Terapi diuretik jangka panjang dapat menyebabkan hiponatremia (kekurangan natrium dalam darah)

yang mengakibatkan lemah, letih, malaise, keram otot, an denyut nadi yang kecil dan

cepat.Pemberian diuretik dalam jumlah besar dan berulang juga dapat mengakibatkan hipokalemia

(kehilngan kalium dalam darah), ditandai dengan denyut nadi lemah, suara jantung menjauh,

hipertensi, otot kendor, penurunn reflek tendon dan kelemahan umum. Hipokalemia menambah

masalah baru pada pasien jantung, karena diantara koplikasi yang dapat muncul, hipokalemia adalah

kelemahan kontraksi jantung yang mencetukan keracunan digitalis pada individu yang mendapat

digitalis, keduanya meningkatkan kemungkinan terjdnya distrimi yang berbahaya.

Untuk mengurangi resiko hipokalemia dan kompikasi yang menyertainya, maka pasien yang

mendapat pengobatan diuretik harus diberi tambahan kalium (kalium klorida). Pisang, jus jeruk,

plum kering, kismis, aprikot, kurma, persik dan bayam adalah sumber kalium dalam diet.Masalah lain

yang berhubungan dengan pemberian diuretik adalah hiperurisemia (kadar asam urat yang

berlebihan), kehilangan cairan akibat urinasi yang berlebihan, dan hiperglikemia.

Page 3: Golongan Obat jantung

Manula pria memerlukan perhatian perawat yang lebih karena insiden obstruksi uretra akibat

pembesaran prostat cukup tinggi pada kelompok ini. Tanda – tanda distensi kandung kemih harus

diperhatikan secara berkala dengan melakukan palpasi diatas kandung kemih.

Terapi vasodilator. Obat –obat vaso aktiv merupakan pengobatan utma pada penatalaksanaan gagal

jantung.Obat - obat vasodilaor telah lama digunakan untuk menguragi impedansi (tekanan) terhadap

penyemburan darah oleh ventrikel. Obat – obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan

peningkatan kapasitas vena, sehingga tekanan pengisian ventriel kiri dapat diturunkan dan dapat

dicapai penurunn dramati kongesti paru dengan cepat.Natrium nitro prusida dapat diberikan secara

intravena melalui inpuls yng dipntau ketat. Dosisnya harus dititrasi agar tekanan sistol arterial etap

daam atas yang diingkan dan pasien dipantau dengan mengukur arteri pulmonalis dan curah

jantung. Vasodilator lain yang sering diunkan adalah nitrogliserin.

Pengobatan :

a. Vasodilator :

- Kaptopril

- Enapril

- Fosilapril

- Lusinapril

- Kuinapril

b. Dieuretik :

- Bumetamid

- Furosedime

- Hidroclorothiazide

- Metolazon

c. Inotropik :

- Digoskin, digitoksin (Gol.Glikosida Jantung)

- Dobutamin (Agonis B-Adrenergik)

- Amrinon, Milrinon (inhibitor Fosfodiestrease)