Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

29
TAUFIK RIZKIAN ASIR

Transcript of Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Page 2: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Organ ganda, terletak dalam rongga abdomen, retroperitoneal, antara vertebra L1 – L4

Panjang bervariasi dari 6 -12 cm, dan berat bervariasi dari 24 – 150 gram

Terdiri dari korteks dan medulla

Page 3: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

1. Fungsi ekskresi Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol

dengan mengubah ekskresi air. Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan

mengeluarkan kelebihan H+dan membentuk kembali HCO3ˉ Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma

dalam rentang normal. Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme

protein terutama urea, asam urat dan kreatinin.

2. Fungsi non ekskresi Menghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan

darah. Menghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting

dalam stimulasi produk sel darah merah oleh sumsum tulang.

Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya. Degradasi insulin. Menghasilkan prostaglandin

Page 4: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Tiap ginjal terdiri dari ± 1 juta nefron

Tiap nefron terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman, tubulus proksimal, anse henle dan tubulus distal

Page 5: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Suatu anyaman kapiler yang sangat khusus dan diliputi oleh simpai Bowman

Jalinan glomerulus merupakan kapiler-kapiler khusus yang berfungsi sebagai penyaring

Membran basal glomerulus membentuk suatu lapisan yang berkesinambungan, antara sel endotel dengan mesangial pada satu sisi dan sel epitel disisi lain

Page 6: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Membran tersebut mempunyai 3 lapisan yaitu :1. Lamina dense yang padat (ditengah)2. Lamina rara interna, yang terletak diantara

lamina densa dan sel endotel3. Lamina rara eksterna, yang terletak diantara

lamina densa dan sel epitel

Protein dalam darah relatif memiliki isoelektrik yang rendah dan membawa muatan negatif murni. Karena itu, mereka ditolak oleh dinding kapiler gromerulus yang muatannnya negatif, sehingga membatasi filtrasi

Page 7: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler glomerulus, plasma disaring melalui dinding kapiler glomerulus. Hasil ultrafiltrasi tersebut yang bebas sel, mengandung semua substansi plasma seperti  ektrolit, glukosa, fosfat, ureum, kreatinin, peptida, protein-protein dengan berat molekul rendah kecuali protein yang berat molekulnya lebih dari 68.000 (seperti albumin dan globulin). Filtrat dikumpulkan dalam ruang bowman dan masuk ke dalam tubulus sebelum meningalkan ginjal berupa urin.

Page 8: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus

Menurut kejadiannya GN dibedakan atas GN primer dan GN sekunder. Dikatakan GN primer jika penyakit dasarnya berasal dari ginjal sendiri dan GN sekunder jika kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain seperti penyakit autoimun tertentu, infeksi, keganasan atau penyakit metabolik.

Page 9: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Adalah bakteri gram positif berbentuk bulat yang secara khas membentuk pasangan atau rantai selama masa pertumbuhannya

Sebagian besar (75%) glomerulonefritis akut paska streptokokus timbul setelah infeksi saluran pernapasan bagian atas, yang disebabkan oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49

Page 10: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 11: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada golongan umur 5-15 tahun

Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1 Prevalensi meningkat pada orang yang sosial

ekonominya rendah, sehingga lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat

GEJALA KLINIS Hematuria Albuminuria Edema ringan (periorbita) Hipertensi Demam Gejala gastrointestinal (muntah, tidak nafsu makan,

konstipasi, diare)

Page 12: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Proteinuria (+1 - +4) Hematuria makroskopik Kelainan sedimen urin Peningkatan ureum dan kreatinin Peningkatan titer ASTO

GAMBARAN PATOLOGI Makroskopis ginjal tampak agak membesar,

pucat dan terdapat titik-titik perdarahan pada korteks.

Mikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena, sehingga dapat disebut glomerulonefritis difusa.

Page 13: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Nefritis IgA Membranoproliferatif Glomerulonefritis (tipe I dan II) Lupus nefritis Glomerulonefritis kronis

PENATALAKSANAAN Tirah baring Pemberian penisilin pada fase aktif Diit rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah

garam (1 g/hari) Pengobatan terhadap hipertensi Diuretik Dialisis Digitalis, sedativa, dan oksigen

Page 14: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 15: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 16: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

DEFINISISindrom Nefritik Akut (Glomerulonefritis Akut, Glomerulonefritis Pasca Infeksi) adalah suatu peradangan pada glomeruli yang menyebabkan hematuria (darah dalam air kemih), dengan gumpalan sel darah merah dan proteinuria (protein dalam air kemih) yang jumlahnya bervariasi.

ETIOLOGIBisa timbul setelah suatu infeksi oleh streptokokus, juga bisa disebabkan oleh reaksi terhadap infeksi lainnya, seperti:infeksi pada bagian tubuh buatan, endokarditis bakterialis, pneumonia, abses pada organ perut, cacar air, hepatitis infeksius, sifilis, malaria, dll.

Page 17: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

GEJALA KLINIS Edema periorbital dan edema tungkai Urin berwarna gelap Hipertensi Nyeri kepala Gangguan penglihatan Gangguan fungsi hati

DIAGNOSA Proteinuria Peningkatan ureum dan kreatinin darah Peninggian kadar antibodi streptococcus Peningkatan kadar kalium darah

Page 18: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

THERAPI Antibiotik Diit rendah protein dan garam Diuretik Anti hipertensi

PROGNOSIS Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan

yang sempurna. Pada 1% penderita anak-anak dan 10% penderita

dewasa, sindroma nefritik akut berkembang menjadi sindroma nefritik yang berkembang dengan cepat.

Sekitar 85-95% anak-anak kembali mendapatkan fungsi ginjalnya yang normal, tetapi memiliki resiko tinggi menderita tekanan darah tinggi di kemudian hari.

Sekitar 40% dewasa mengalami penyembuhan yang tidak sempurna dan tetap memiliki kelainan fungsi ginjal.

Page 19: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai oleh:

Peningkatan protein dalam urin secara bermakna (proteinuria)

Penurunan albumin dalam darah Edema Serum cholesterol yang tinggi

(hiperlipidemia)

Page 20: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

ETIOLOGI Sindrom nefrotik

bawaan Sindrom nefrotik

sekunder Sindrom nefrotik

idiopatik Kelainan minimal Nefropati membranosa Glomerulonefritis

proliferatif Glomerulosklerosis

fokal segmental

GEJALA KLINIS Proteinuria > 3,5 g/hari

pada dewasa atau 0,05 g/kg BB/hari pada anak-anak.

Hipoalbuminemia < 30 g/l. Edema generalisata. Edema

terutama jelas pada kaki, namun dapat ditemukan  edema muka, ascxites dan efusi pleura.

Anorexia Fatigue Nyeri abdomen Berat badan meningkat Hiperlipidemia, umumnya

ditemukan hiperkolesterolemia.

Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan resiko trombosis vena dan arteri.

Page 21: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

KOMPLIKASI Infeksi (akibat defisiensi respon imun) Tromboembolisme (terutama vena renal) Emboli pulmo Peningkatan terjadinya aterosklerosis Hypovolemia Hilangnya protein dalam urin Dehidrasi

DIAGNOSIS Gejala klinis Riwayat infeksi saluran nafas atas Analisa urin : meningkatnya protein dalam

urin Menurunnya serum protein Biopsi ginjal

Page 22: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

TERAPI Diit tinggi protein, diit rendah natrium jika

edema berat Pembatasan sodium jika ada hipertensi Antibiotik untuk mencegah infeksi Terapi diuretik sesuai program Terapi albumin jika intake dan output urin

kurang Terapi prednison dgn dosis 2 mg/kg/hari

sesuai program

Page 23: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 24: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 25: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 26: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 27: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 28: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt
Page 29: Glomerulonefritis-Baiturahmah.ppt

THANK YOU