Globalisasi Dan Manajemen

10
GLOBALISASI DAN MANAJEMEN Untuk Melengkapi Tugas Tersetruktur mata Kuliah Pengantar Manajemen Disusun oleh : 1. Evas Dimas R. (0810220087) 2. Faisal Legal (0810220089) 3. Ferryco Enggi L. (0810220094) 4. Firza Aulia R. (0810220095) 5. Gringgo Grahan G. (0810220102) 6. Jeffry Andriana S.E . (0810220120)

Transcript of Globalisasi Dan Manajemen

Page 1: Globalisasi Dan Manajemen

GLOBALISASI DAN MANAJEMENUntuk Melengkapi Tugas Tersetruktur mata Kuliah Pengantar Manajemen

Disusun oleh :

1. Evas Dimas R. (0810220087)

2. Faisal Legal (0810220089)

3. Ferryco Enggi L. (0810220094)

4. Firza Aulia R. (0810220095)

5. Gringgo Grahan G. (0810220102)

6. Jeffry Andriana S.E . (0810220120)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 2: Globalisasi Dan Manajemen

Malang, 2008

Apa Arti Globalisasi

Menurut manajemen globalisasi terdiri dari 3 faktor yang saling berkaitan yaitu :

1. kedekatan

2. lokasi

3. sikap

1. Kedekatan : Kedekatan ini merupakan suatu fungsi dari “menyusutnya dunia”,

sebagian masalah waktu karena teknologi telekomunikasi sekarang ini

memungkinkan orang di seluruh dunia mengirimkan suara, video, dan facsimile

informasi dalam waktu beberapa menit. Kemampuan teknologi dan manajerial yang

semakin bertambah dari orang di seluruh dunia merupakan aspek lain dari

kedekatan.

2. Lokasi : Lokasi dan integrasi dari organisasi yang beroperasi melewati

beberapa batas internasional meupakan bagian dari globalisasi.

3. Sikap : Globalisasi mengacu pada sikap baru, terbuka mengenai

mempraktekkan manajemen secara internasional. Sikap ini menggabungkan

keingintauan mengenai dunia luar batas-batas nasional dengan kemauan untuk

mengembangkan kemampuan guna berpartisipasi dalam ekonomi global.

Page 3: Globalisasi Dan Manajemen

Globalisasi dan Daya Saing

1. Daya saing merupakan topik yang sering dibicarakan akhir-akhir ini di antara para

manajer dan pejabat pemerintah serta dalam berita media. Kami mengidentifikasi daya

saing sebagai posisi relative dari salah satu pesaing terhadap para pesaing yang lain.

2. Daya saing dapat disebut sebagai kesiapan suatu bangsa untuk interaksi daya saing

masa depan.

3. Daya saing juga dapat digambarkan sebagai sebuah benchmark untuk prestasi yang

telah lampau.

Bagaimana Pemerintah Mempengaruhi Daya Saing

Interpretasi dan cara yang berbeda dari daya saing digunakan oleh pejabat-pejabat pemerintah di

seluruh dunia yang secara agresif berjuang menyesuaikan diri dengan bisnis global. Kepedulian

pemerintah tentang daya saing sangat berpengaruh terhadap bisnis dan perekonomian Negara.

Sebagai contoh adalah Amerika sering lambat mengetahui dan beradaptasi pada globalisasi

bisnis. Jepang menjadi pesaing yang nyata, misalnya, walaupun teknologi video rumah (VCR)

pada awalnya dikembangkan dan dipatenkan di Amerika Serikat, tidak satu VCR pun yang

pernah dibuat di Negara tersebut. Jepang sekarang mengendalikan pasar VCR didunia yang

bernilai $ 15 miliar.

Page 4: Globalisasi Dan Manajemen

Praktek Bisnis Global

Dua peran penting dalam manajemen global :

1. Manajer tidak dapat begitu saja menyulap organisasi mereka menjadi peserta global

dalam semalam. Diperlukan waktu dan usaha hati-hati untuk mendapatkan posisi

global.

2. Globalisasi bisnis menyebabkan terjadinya hubungan di antara para manajer yang

bukan hanya tradisi budayanya berbeda, tapi telah berkembang perlahan-lahan

beradaptasi demi terciptanya hubungan bisnis global.

Bagaimana perusahaan memasuki pasar internasional :

1. Mengekspor : yaitu menjual barang yang diproduksi secara domestik di pasar luar

negeri.

2. Perusahaan langsung menangani minat luar negeri mereka, walaupun mereka

mungkin juga terus menggunakan pihak ketiga.

3. Minat internasional membentuk wajah perusahaan secara keseluruhan melalui cara

yang cukup berpengaruh.

4. Menetapkan hubungan kontrak formal dengan manajer di Negara lain.

5. Perusahaan dapat mendirikan anak perusahaan atau membeli saham sehingga bisa

mengendalikan perusahaan asing yang sudah ada.

6. Usaha patungan yaitu perusahaan asing dan domestik bersama-sama membiayai

pengembangan produk baru atau membangun fasilitas produksi di Negara lain.

Page 5: Globalisasi Dan Manajemen

Globalisasi Melanda Berbagai Budaya

Dalam hal ini peran manajer sangat penting dalam memotivasi, memimpin dan mengarahkan para

karyawannya terutama yang mempunyai perbedaan budaya atau kebiasaan dalam konsep

formalitas dan kesopanan bertindak, menghadap, memberikan masukan, dll.

Howard Perlmutter dan David D. menyimpulkan ada tiga sikap primer para manajer perusahaan

internasional :

1. Manajer etnosentrik yaitu manajer yang menganggap Negara asing dan penduduknya

lebih rendah dari negaranya sendiri.

2. Manajer polisentrik yaitu manajer yang menganggap semua Negara berbeda dan sulit

dipahami.

3. Manajer geosentrik yaitu manajer yang mengakui adanya persamaan disamping

perbedaan diantara Negara-negara.

Penelitian Hofstede

Hofstede menyimpulkan bahwa manusia bervariasi amat besar, dan variasi tersebut secara serius

mamaberikan tantangan pada aturan kebiasaan manajerial yang efektif bedasarkan pada teori dan

masyarakat barat.

1. Individualis vs kolektivisme mengukur hubungan induvidu dengan orang lain dan

sejauh mana keinginan kebebasa pribadi dkorbankan demi kebutuhan orang lain.

Page 6: Globalisasi Dan Manajemen

2. jarak kekuatan mengevaluasi cara masyarakat tertentu menghadapi ketidaksamaan

diantara manusia.

3. menghindari ketidakpastian mengukur bagaimana suatu masyarakat menghadapi

ketidakpastian di masa depan.

4. maskulinitas versus feminitas mengacu pada kekakuan peran pria dan wanita.

Menerapkan Manajemen Jepang di Indonesia

Beberapa pengamat amat tertarik pada keefektifan kebiasaan Jepang. Penelitian “manajemen

Jepang” menjadi amat populer pada tahun 1980an. Secara keseluruhan, manajer Jepang

tampaknya lebih peduli terhadap dengan dampak jangka panjang dari keputusan dan tindakan

mereka, serta mereka lebih bersedia berkorban sekarang demi keuntungan masa depan. Mereka

juga lebih bersedia mendorong bawahan untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan, serta

menerima dan menghargai saran dari bawahan. Sebagian karena partisipasi ini, mereka lebih

jarang membuat keputusan cepat dan sepihak. Di samping itu komunikasi antara manajer dan

bawahan tidak langsung dan lebih halus. Manajer berusaha keras agar tidak mempermalukan

rekan sekerjanya di depan publik atau secara pibadi. Mereka dapat memahami dengan baik rekan

sekerjanya sebagai individu dan menunjukkan kepedulian demi kesejahteraan mereka di luar

tempat kerja.

Page 7: Globalisasi Dan Manajemen

Kesimpulan

Untuk memperbaiki perekonomian dan mengembangkan perusahaan-perusahaan di Indonesia

terutama perusahaan dalam negeri, sebaiknya pemerintah Indonesia maupun perusahaan-

perusahaan terutama manajer perusahaan perlu mencontoh manajemen di Jepang dimana manajer

di Jepang tampaknya lebih peduli terhadap dengan dampak jangka panjang dari keputusan dan

tindakan mereka, serta mereka lebih bersedia berkorban sekarang demi keuntungan masa depan.

Mereka juga lebih bersedia mendorong bawahan untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan,

serta menerima dan menghargai saran dari bawahan. Sebagian karena partisipasi ini, mereka

lebih jarang membuat keputusan cepat dan sepihak. Di samping itu komunikasi antara manajer

dan bawahan tidak langsung dan lebih halus. Manajer berusaha keras agar tidak mempermalukan

rekan sekerjanya di depan publik atau secara pibadi. Mereka dapat memahami dengan baik rekan

sekerjanya sebagai individu danmenunjukkan kepedulian demi kesejahteraan mereka di luar

tempat kerja. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan perusahaan-perusahaan di Indonesia

bisa berkembang dan sektor ekonomi bisa meningkat.