GLOBAL WARMING

24

Transcript of GLOBAL WARMING

Page 1: GLOBAL WARMING
Page 2: GLOBAL WARMING

GLOBAL WARMING

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

Page 3: GLOBAL WARMING

GLOBAL WARMING

PENGERTIAN GLOBAL

WARMING

PENGERTIAN VEGETARIAN

PEMBAHASAN

Page 4: GLOBAL WARMING

Sejak dulu, usaha untuk mengerem pemanasan global hampir seluruhnya terpusat pada penurunan emisi karbon dioksida. Namun sekarang kita telah mengetahui bahwa meskipun pengurangan CO2 merupakan hal yang penting dan seluruh dunia berubah ke sistem ekonomi serta pola hidup yang nol-karbon, tetapi gas CO2 di atmosfer memerlukan waktu ribuan tahun untuk menghilang

banyak cara yang bisa diaplikasikan untuk mengurangi emisi karbondioksida

Namun diet vegetarian diklaim cara yang paling efektif menghentikan pemanasan global

Page 5: GLOBAL WARMING

Rumusan masalah dari karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Bagaimana sektor peternakan bisa menghasilkan emisi yang begitu

besar?2. Bagaimana pengaruh vegetarian

bagi pengurangan dampak global warming?

Page 6: GLOBAL WARMING

Tujuan diadakan penelitian dalam karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar emisi yang dihasilkan oleh sektor peternakan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh vegetarian dalam mengurangi dampak global warming

Page 7: GLOBAL WARMING

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi seluruh kalangan guna menyelamatkan bumi yang semakin lama semakin rusak oleh Global Warming. Salah satu caranya adalah dengan bervegetarian

Page 8: GLOBAL WARMING

Pemanasan Global adalah suatu kondisi di mana bumi menjadi semakin panas karena panas sinar matahari terperangkap di bumi sebagai akibat dari meningkatnya kadar CO2, metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC di udara (efek rumah kaca). Meningkatnya kadar CO2 itu sendiri diakibatkan meningkatkan konsumsi fossil fuel. Fossil fuel adalah bahan bakar yang berasal dari fosil tumbuhan atau hewan. Yang termasuk fossil fuel antara lain minyak bumi dan batu bara. Selain itu berkurangnya jumlah hutan di bumi juga turut berperan dalam peningkatan kadar CO2 karena hutan berperan dalam mengubah CO2 menjadi O2

Page 9: GLOBAL WARMING

Pengertian VegetarianPengertian Vegetarian

Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya

Pertama kali istilah Vegetarian digunakan secara formal pada tanggal 30 September 1847 oleh Joseph Brotherton dan kawan-kawan di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris

Page 10: GLOBAL WARMING

Kata Vegetarian ini berasal dari bahasa Latin “vegetus” berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup. Penyebutan secara umum mereka yang tidak makan daging sebelum tahun 1847 sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean‘

Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk olahannya. Definisi ini masih digunakan hingga sekarang oleh Vegetarian Society. Apabila dicermati sejarah dunia, pola hidup vegetarian sudah ada jauh sebelum masehi, seperti yang diterapkan oleh masyarakat yang hidup di India dan Tiongkok. Praktek yang mereka jalankan tersebut bertujuan menghormati dan mengasihi semua makhluk hidup

Page 11: GLOBAL WARMING

Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global, termasuk Indonesia terjadi pada kisaran 1,5 sampai 4,0 derajat Celcius pada akhir abad 21

Page 12: GLOBAL WARMING

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio – geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, serta migrasi fauna dan hama penyakit. Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara, pengurangan produktivitas lahan pertanian, peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dan sebagainya

Page 13: GLOBAL WARMING

Beberapa fakta yang diketahui merupakan sumbangan dari sektor pertanian terhadap emisi berdampak negatif pada dampak global warming adalah :

1. Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. 2. Peternakan menyedot begitu banyak sumber daya pendukung lainnya3. Pemeliharaan hewan ternak memerlukan energi listrik untuk lampu-lampu dan peralatan pendukung peternakan4. Transportasi yang digunakan5.Hewan-hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan6. Limbah berupa kotoran ternak mengandung senyawa NO

Page 14: GLOBAL WARMING

Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Demi pembukaan lahan peternakan, begitu banyak hutan hujan yang dikorbankan. Hal ini masih diperparah lagi dengan banyaknya hutan yang juga dirusak untuk menanam pakan ternak tersebut (gandum, rumput, dll). Padahal akan jauh lebih efisien apabila tanaman tersebut diberikan langsung kepada manusia. Peternakan sapi saja telah menyedot makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori 8,7 miliar orang. Lebih dari jumlah populasi manusia di dunia. Kelaparan dunia tidak akan terjadi jika semua orang bervegetarian. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa seorang vegetarian menyelamatkan hingga setengah hektar pepohonan setiap tahunnya. Hutan hujan tropis mengalami penggundulan besar-besaran untuk menyediakan lahan peternakan. Lima puluh lima kaki persegi hutan tropis dihancurkan hanya untuk menghasilkan satu ons burger. Perusakan hutan sama dengan memperparah efek pemanasan global karena CO2 yang tersimpan dalam tanaman akan terlepaskan ke atmosfer bersamaan dengan matinya tanaman tersebut.

Page 15: GLOBAL WARMING

Peternakan menyedot begitu banyak sumber daya pendukung lainnya, mulai dari pakan ternak hingga obat-obatan dan hormon untuk mempercepat pertumbuhan. Mungkin sepintas terlihat seperti pendukung pertumbuhan ekonomi. Tapi dapatkah dibayangkan berapa banyak lagi emisi yang dihasilkan tiap industri pendukung tersebut? Perekonomian yang maju tidak ada lagi artinya apabila planet kita hancur. Masih banyak sektor- sektor industri ramah lingkungan yang bisa dikembangkan di dunia ini.

Page 16: GLOBAL WARMING

Pemeliharaan hewan ternak memerlukan energi listrik untuk lampu-lampu dan peralatan pendukung peternakan, mulai dari penghangat ruangan, mesin pemotong, dll. Salah satu inefisiensi listrik terbesar adalah dari mesin-mesin pendingin untuk penyimpanan daging. Baik yang ada di peternakan maupun yang ada di titik-titik perhentian (distributor, pengecer, rumah makan, pasar, dll) sebelum daging tersebut tiba di rumah/ piring makan konsumen. Mereka tentu mengetahui bahwa mesin-mesin pendingin adalah peralatan elektronik yang sangat boros listrik/energi.

Page 17: GLOBAL WARMING

Transportasi yang digunakan, baik untuk mengangkut ternak, makanan ternak, sampai dengan elemen pendukung peternakan lainnya (obat-obatan dll) menghasilkan emisi karbon yang signifikan.

Page 18: GLOBAL WARMING

Hewan-hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan. Sapi secara alamiah akan melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses mencerna makanan (dimana dikenal sebagai sendawa— glegekan menurut orang jawa). Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca yang 23 kali lebih buruk dari CO2. Dan milyaran hewan-hewan ternak di seluruh dunia setiap harinya melakukan proses ini yang pada akhirnya menjadi polutan gas rumah kaca yang signifikan. Tidak kurang dari 100 milliar ton metana dihasilkan sektor peternakan setiap tahunnya.

Page 19: GLOBAL WARMING

Limbah berupa kotoran ternak mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang notabene 300 kali lebih berbahaya dibandingkan CO2. Di Amerika Serikat saja, hewan ternak menghasilkan tidak kurang dari 39,5 ton kotoran per detik. Bayangkan berapa banyak jumlah tersebut di seluruh dunia. Jumlah yang luar biasa besar itu membuat sebagian besar kotoran tidak dapat di proses lebih lanjut menjadi pupuk atau hal-hal berguna lainnya, akhirnya yang dilakukan oleh pelaku industri peternakan modern adalah membuangnya ke sungai atau ke tempat-tempat lain yang akhirnya meracuni tanah dan sumber-sumber air. Kontribusi gas NO dari sektor peternakan sangatlah signifikan.

Page 20: GLOBAL WARMING

PBB pada bulan November 2006 telah merilis laporan mengejutkan yang berhasil membuka mata dunia bahwa ternyata 18% dari emisi gas rumah kaca datang dari aktifitas peternakan ayam, sapi, babi, dan hewan-hewan ternak lainnya. Di sisi lain, mobil, sepeda motor, truk-truk besar, pesawat terbang, dan semua sarana transportasi lainnya hanya menyumbang 13% emisi gas rumah kaca

Jadilah vegetarian. Inilah hal yang terbaik yang bisa dilakukan bila ingin menyumbangkan sesuatu bagi usaha dunia mengerem pemanasan global, disamping dari segala penghematan listrik dan energi yang biasa dilakukan. Penelitian Universitas Chicago telah menunjukkan bahwa seorang vegetarian dapat mengurangi emisi karbon hingga 1,5 ton setiap tahunnya. Jumlah ini bahkan lebih banyak dari mengganti mobil dengan Toyota Prius yang hanya menghemat 1 ton emisi karbon setiap tahunnya. Beberapa media massa luar negeri bahkan menyebut “Vegetarian is the new Prius.”

Page 21: GLOBAL WARMING
Page 22: GLOBAL WARMING

Berdasarkan hasil kajian pustaka dan permasalahan yang ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kontribusi gas NO dari sektor peternakan sangatlah signifikan. Di mana NO 300 kali lebih berbahaya dibandingkan CO2.2. Hutan hujan tropis mengalami penggundulan yang besar-besaran untuk menyediakan lahan peternakan. Padahal perusakan hutan sama saja dengan memperparah efek pemanasan global karena CO2 yang tersimpan dalam tanaman akan ikut terlepas bersama matinya tanaman tersebut.3. Tidak kurang dari 100 miliyar ton metana9 (CH4) dihasilkan sektor peternakan setiap tahunnya.4. Dari beberapa point di atas dapat ditarik lagi satu catatan yang merupakan poin dari kesimpulan, yaitu Sektor peternakan merupakan penyumbang emisi terbesar. Sekitar 18% penyebab Global Warming adalah dari sektor pertanian. Sedangkan dari kendaraan atau alat transportasi lainnya hanya menyumbang 13%

emisi gas rumah kaca.

Page 23: GLOBAL WARMING

Demi meningkatkan produktifitas ternak sapi, langkah yang dilakukan:

1. Kurangi konsumsi daging. Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg

daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Sebenarnya kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. 2. Terapkan pola vegetarian. Karena seorang vegetarian saja dapat mengurangi emisi karbon hingga 1,5 ton setiap tahunnya.

Page 24: GLOBAL WARMING