Gizi Pra Sekolah

download Gizi Pra Sekolah

of 6

Transcript of Gizi Pra Sekolah

  • 7/30/2019 Gizi Pra Sekolah

    1/6

    Selasa, 11 Oktober 2011

    gizi anak pra sekolah

    A. GIZI PADA ANAK PRA SEKOLAH

    Anak usia 3 5 tahun merupakan usia dimana seorang anak akan mengalami tumbuh

    kembang dan aktivitas yang sangat pesat dibandingkan dengan ketika ia masih bayi. Kebutuhan

    zat gizi akan meningkat. Sementara pemberian makanan juga akan lebih sering. Pada usia ini,

    anak sudah mempunyai sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah bisa memilih makanan yang

    disukainya. Seorang ibu yang telah menanamkan kebiasaan makan dengan gizi yang baik pada

    usia dini tentunya sangat mudah mengarahkan makanan anak, karena dia telah mengenal

    makanan yang baik.

    1. Tujuan Pemberian Gizi Pada Anak Pra Sekolah

    Memberikan zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan yang dimamfaatkan untuk

    pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor.

    Pelaksanaan berbagai aktivitas dan pemulihan kesehatan setelah sakit. Meminimalkan terjadinya

    obesitas pada usia dini.

    Mendidik kebiasaan makan yang baik, mencakup penjadwalan makan, belajar menyukai, memilih

    dan menentukan jenis makanan yang bermutu.

    Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur. Susunan hidangan

    disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang tersedia setempat, kebiasaan

    makan dan selera terhadap makanan. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima,

    toleransi dan keadaan anak.

    Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.

    2. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Pra Sekolah

    Tingkat pendidikan orang tua

    orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan dan

    memilih makanan yang baik untuk anaknya.

    Sosial budaya

    Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian

    makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya tidak boleh makan telur jika ada luka, karena

  • 7/30/2019 Gizi Pra Sekolah

    2/6

    akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur

    merupakan sumber gizi yang tinggi kadar proteinnya dan baik untuk penyembuhan luka.

    Serat makanan

    Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anakanak yang diberi makanan yang berserat akan

    baik untuk kesehatan dan pertumbuhannya.

    Kemudahan cerna

    Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase nutrient

    yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup

    tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor

    dapat mempengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan, mengolah

    dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain secara bersamaan. Misal,

    susunya menjadi lebih kecil; buah yang dikupas atau disimpan terlalu lama akan kehilangan

    vitamin C; absorpsi besi akan meningkat bila diperlukan vitamin C dan merendah bila ada susu

    atau teh.

    Rasa kenyang

    selain terhadap kepuasan dan terpenuhinya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat pula

    memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang

    yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak.

    Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur dan buah mempunyai nilai yang

    rendah. Nasi, gula, atau jenis karbohidrat lain yang banyak dikonsumsi di Indonesia, akan

    menyebabkan bertambahnya sekresi getah lambung dan memperlambat pengosongan lambung,

    sehingga akan menambah rasa kenyang.

    Sumber makanan

    Tersedianya sumber makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau

    jauh mendapatkan makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk

    mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.

    Autosintesis vitamin

    Ada beberapa jenis vitamin ternyata dapat dibentuk dalam tubuh individu sendiri. Misalnya

    sintesis vitamin K, biotin dan asam pantotenat hanya mungkin berlangsung bila terdapat bakteri

    flora usus. Tetapi belum diketahui dengan pasti mekanisme pembentukan vitamin ini dikaitkan

  • 7/30/2019 Gizi Pra Sekolah

    3/6

    dengan jumlah kebutuhan tubuh sendiri. Jenis makanan atau keadaan flora usus tertentu dapat

    mempengaruhi pembentukan vitamin, seperti kejadian beri-beri pada beberapa kelompok

    penduduk di Kobe, Jepang, sebagai akibat adanya bakteri usus jenis lain yang dapat

    menghancurkan vitamin.

    Pengaruh obat

    Beberapa jenis antimikroba dapat mempengaruhi status gizi anak, walaupun tidak sampai tahap

    MEP. Perubahan status gizi ini biasanya terjadi melalui mekanisme adanya kelainan dasar

    berupa kelainan struktur saluran cerna, misalnya hipertropi mikrovilus atau stomatitis, yang

    kemudian dapat mengakibatkan malabsorbsi, nafsu makan berkurang atau diare. Secara umum

    telah dikenal bahwa pemberian antibiotic berspektrum luas untuk waktu yang cukup lama dapat

    menyebabkan stomatitis, diare, atau berkurangnya sintesis vitamin K (Derivat ampisillin,

    Kloramfenikol). Pemberian INH dapat menimbulkan gejala defisiensi piridoksin.

    Faktor endokrin

    Beberapa jenis bahan makanan diketahui mengandung bahan antitiroid yang mengakibatkan

    meningkatnya kebutuhan yodium, misalnya lobak, kubis, kacang kedele. Demikian pula

    pemberian kortikosteroid untuk jangka waktu lama memerlukan penambahan masukan protein,

    kalium dan kalsium, serta pengurangan natrium.

    Faktor emosional

    Dengan berubahnya keadaan sosial masyarakat, sering dijumpai keluhan seorang ibu mengenai

    kesulitan dalam pemberian makan pada anak, terutama bila keluarga sangat disibukkan oleh

    berbagai masalah di luar dugaan. Dalam hal ini ibu di hadapkan kepada persoalan yang serba

    salah, bingung, khawatir anaknya menjadi kurus, sehingga akhirnya anak dipaksakan bahkan

    ditakut-takuti untuk makan makanan yang mungkin kurang disukainya. Nasihat kepada ibu yang

    demikian hendaknya diberikan dengan berdasarkan informasi yang menjadi latara belakang

    timbulnya kesulitan makan tersebut.

    3. Kebutuhan Energy dan Zat Gizi Pra Sekolah

    a. Perhitungan berat badan ideal

    Rumus perkiraan berat badan

    Usia Berat Badan (kg)

    lahir 3,25

  • 7/30/2019 Gizi Pra Sekolah

    4/6

    Contoh :

    - Ada anak usia 3 tahun, hitunglah berat badan idealnya !

    Rumus : {Usia(tahun) x 2 + 8}

    Jawab : 3 x 2 + 8 = 14 kg.

    b. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi

    Umur (th) Energi (kg BB) Protein

    (gram)

    Air (ml/kg

    BB/hari)

    Lemak

    pria wanita HA

    1-3 100 100 2 115-125 15-20 %

    (L)

    60-70%

    (HA)

    4-6 90 90 1.8 100-110

    6-9 80-90 60-80 1.5 90-100

    Perhitungan Kebutuhan Energi Untuk Anak Pra-Sekolah

    KALORI

    Kalori merupakan satuan panas dalam proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan

    besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun

    pada masa balita kebutuhan kalori per Kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu

    makannya juga menurun. Kebutuhan kalori anak balita adalah 80 kkal/Kg BB/Hari.

    3-12 bulan {Usia (bulan) + 9}: 2

    1-6 tahun {Usia(tahun) x 2 + 8}

    7-12 tahun {Usia(tahun) x 75} : 2

  • 7/30/2019 Gizi Pra Sekolah

    5/6

    PROTEIN

    Keperluan protein untuk anak balita adalah 1,5 g/ Kg BB / Hari. Sumber makanan dari : telur,

    ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar, udang, susu, keju, sereal, kadcang-

    kacangan, kacang tanah, kacang kedele, tahu, tempe, jagung, beras, gandum.

    KARBOHIDRAT

    Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat. Sumbernya makanannya :

    susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah, jajanan, sirop, kue, sayur.

    LEMAK

    Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak. Sumber makanannya : susu, keju,

    kuning telur, mentega, margarine, minyak nabati, kacang tanah, daging, jeroan, otak, ikan.

    CAIRAN

    Keperluan cairan anak balita berkisar antara 100

    125 ml / Kg BB/ Hari atau sebanyak 1150

    1800 ml/hari.

    VITAMIN A / RETINOL

    Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800 g RE/ hari. Sumber makanan : hati, minyak ikan,

    susu, produk lemak susu, ikan air tawar, kuning telur, mentega, sayur dan buah berwarna hijau,

    kuning dan merah.

    TIAMIN

    Kebutuhan tiamin anak balita adalah 0,5 0,6 mg /hari. Sumber makanan : hati, daging, susu,

    kuning telur, sereal, beras,setengah giling, gandum, kacang-kacangan dan sayuran.

    RIBOFLAVIN

    Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari. Sumber makanan : susu, keju, hati, jeroan,

    daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau.

    NIASIN

    Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari. Sumber makanan : daging, ikan, ayam, hati,

    sereal, sayuran berdaun hijau dan kacang tanah.

    PIRIDOKSIN

    Kebutuhan piridoksin untuk anak balita adalah 1,6 mg/hari.

    Sumber makanan : susu, daging, hati, ginjal, ikan, sereal dan kacang tanah.

  • 7/30/2019 Gizi Pra Sekolah

    6/6

    FOLASIN / ASAM FOLINAT

    Kebutuhan folasin anak balita adalah 300 g/hari.

    Sumber makanan : hati , sayuran berdaun hijau, sereal, kacang-kacangan dan keju.

    VITAMIN B 12 / CIANOCOBALAMIN

    Kebutuhan vitamin B 12 anak balita adalah 3,0 g/hari.

    Sumber makanan : daging, jeroan, ikan, telur ,susu dan keju.

    VITAMIN C

    Kebutuhan vitamin C anak balita adalah 20 mg/hari. Sumber makanan : buah rasa asam, tomat,

    arbei, jeruk, kubis, semangka, blewah, sayuran berwarna hijau.

    VITAMIN D

    Kebutuhan vitamin D anak balita adalah 10 g/hari. Sumber makanan : kuning telur, margarine,

    minyak ikan, paparan cahaya matahari.

    KALSIUM

    Kebutuhan kalsium anak balita adalah 500 mg/hari. Sumber makanan : susu, keju, sayuran

    berdaun hijau, sardiri, kerang/remis.

    FERRUM / BESI

    Kebutuhan besi anak balita adalah 10 mg/hari. Sumber makanan : hati, jeroan, daging, kuning

    telur, sayur hijau, kacang polong dan kacang tanah

    YODIUM

    Kebutuhan yodium anak balita adalah 120 g/hari. Sumber makanan : garam beryodium,

    makanan laut, tumbuh-tumbuhan dari area non goiter.

    ZINC

    Kebutuhan zinc anak balita adalah 10 mg/hari. Sumber makanan : daging, keju, kacang tanah

    dan serealia