Gizi Menurut Agama Sunandar 70200111082
-
Upload
andhank-bachtiar -
Category
Documents
-
view
28 -
download
1
Transcript of Gizi Menurut Agama Sunandar 70200111082
Tugas Gizi kerja
Konsep makanan dalam perspektif islam
Oleh:
Sunandar70200111082
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAJURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu karunia teragung yang di berikan Allah swt kepada kaum muslim
adalah al-Qur’an. sejak islam mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu, tiada
satu bacaan pun yang dapat menandingi al-Qur’an. kitab suci al-Qur’an dipelajari
bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandungan
yang tersurat maupun tersirat didalamnya. Semua hal tersebut diibaratkan sebuah
sumber yang tidak pernah kering. Al-Qur’an memuat banyak kandungan, di
antaranya berupa larangan dan petunjuk, batas antara yang halal dan haram, nilai
yang baik dan buruk, dan berbagai kisah tentang umat masa selanjutnya. Sebagai
kitab suci yang menuntun manusia dalam mengarungi samudera kehidupan di
dunia ini, setiap pribadi muslim wajib meyakini bahwa al-Qur’an akan membawanya
kepada ke bahagiaan pribadi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya baik
di dunia maupun di akhirat kelak.
Islam adalah agama, dimana agama ini sangat mengatur segala sesuatu
baik dalam kehidupan sehari-hari, kapanpun dan dimanapun kita berada. Islam pun
mengajarkan apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya tidak
dilakukan ketika makan dan minum.
Itulah makna sekilas tentang islam sebagai rahmatan lil Alamin. Karena
Islam tidak saja mengatur dan menata hal-hal yang berhubungan dengan ibadah
formal, seperti shalat, zakat, puasa, haji, tetapi juga menaruh perhatian terhadap
seorang muslim dalam melakukan aktifitas dan kegiatan sehari-hari, termasuk
dalam hal makan dan minum.
Mengenai pembahasan seputar makanan, salah satu ayat dalam al-Qur’an
QS ‘Abasa[80]: 24, berbunyi
طعامه ) إلى اإلنسان (24فلينظر
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya” (QS ‘Abasa> {[80]: 24)
Meskipun ayat ini bersifat umum namun secara khusus dapat dipahami
bahwa terdapat anjuran untuk memperhatikan dan memilih secara cermat jenis
makanan yang akan di komsumsi. Adapun jenis-jenis makanan serta kaidah-
kaidah dalam kegiatan proses mengkomsumsi sesuatu khususnya bagi kaum
mukmin telah diatur dan termaktub dalam al-Qur’an.
B. Masalah
1. Bagaimana perkembangan ilmu gizi dan kesehatan?
2. Bagaimana konsep makanan halal bagi pandangan islam?
3. Bagaimana konsep makanan yang diharamkan dalam islam?
4. Bagaimana hubungan makanan dengan spiritual?
5. Bagaimana konsep gizi seimbang dalam islam?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan para
pembaca mengenai pentingnya makanan dan pemenuhan nilai gizi sesuai
kebutuhan seseorang sesuai kondisi fisik, pekerjaan, usia dan lain sebagainya
sesuai dengan konsep alquran.
BAB II PEMBAHASAN
A. Ilmu Gizi dan Kesehatan
kebutuhan terhadap makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok
sehari-hari manusia dan makluk hidup lainnya. Sejak lahir hingga meninggal,
manusia senantiasa membutuhkannya. Seluruh makhluk hidup pasti membutuhkan
makanan. Makhluk terkecil sekalipun seperti sel tetap membutuhkan makanan untuk
bertahan hidup.
Pertumbuhan, kemampuan fisik dan psikis serta perilaku manusia
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang baik, benar dan
seimbang membantu kesehatan dan memperpanjang usia manusia. Makanan juga
dibutuhkan untuk pertumbuhan daya pikir dan mental manusia.
Sekitar dua abad silam, jendela ilmu pengetahuan memfokuskan kajiannya
pada pembahasan gizi makanan. Makanan menjadi sebuah disiplin ilmu akademis
dan memiliki berbagai konsentrasi. Kini, jurusan gizi mengalami perkembangan dan
kemajuan signifikan. Pembahasan gizi tidak dikaji secara sistematis di lingkungan
akademis sebelum abad 19. Pola hidup urban dan strukturmasyarakat modern
menyebabkan terjadinya perubahan pada pola konsumsi manusia.
Sejak dahulu kala, makanan dan manfaatnya menjadi perhatian para hakim
dan tabib. Upaya manusia untuk menemukan berbagai jenis makanan dan
manfaatnya bagi kesehatan secara gradual menjadi disiplin ilmu khusus yang
disebut ilmu gizi. Ilmu gizi adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas berbagai
jenis makanan mulai bahan mentah hingga siap konsumsi ditinjau dari
kandungannya. Obyek ilmu gizi membahas nilai kandungan makanan dan
penyajiannya bagi kesehatan. Ilmu ini mengajarkan kepada kita bagaimana
makanan dan minuman yang kita konsumsi serta pengaruhnya terhadap fisik dan
mental kita.
Makanan terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan air.
Berbagai kandungan tersebut berguna untuk pertumbuhan dan kesehatan sel-sel
tubuh manusia. Makanan sehat membantu memproduksi sel-sel baru dan muda
dalam tubuh yang merupakan sumber energi paling utama bagi manusia. Makanan
sehat menjaga suhu badan kita agar tetap stabil. Bisa dikatakan bahwa makanan
adalah segala sesuatu yang dikonsumsi dan berperan baik pada pertumbuhan dan
perkembangan tubuh manusia. Berdasarkan definisi ini, sejumlah jenis makanan
seperti bumbu, pengharum dan pemanis makanan tidak tergolong makanan.
Konsumsi makanan sehat termasuk protein, vitamin dan mineral serta gula harus
sesuai dengan kebutuhan manusia. Semua kandungan ini memiliki peran masing-
masing.
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Protein berguna
untuk melindungi dan menjaga jaringan dan struktur sel baru dalam tubuh manusia.
Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, dan proses
kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa sedikitnya mengkonsumsi 1 gram protein
perkilogram berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan
yang mengandung dan atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal mulai dari kerontokan rambut hingga
yang paling buruk adalah penyakit kekurangan gizi. Penyakit ini biasanya mengidap
anak-anak kecil yang menderita busung lapar akibat filtrasi air di dalam pembuluh
darah. Kekurangan protein yang berlangsung terus-menerus akan menyebabkan
kematian.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh.
Tanpa vitamin, manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat
melakukan aktivitas hidup. Kekurangan vitamin dapat memperbesar peluang
terkena penyakit. Vitamin berperan dalam menjaga pertumbuhan normal dan
pencegahan penyakit.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh. Bila kadar senyawa ini
tidak mencukupi, tubuh mudah terserang penyakit. Tubuh hanya memerlukan
vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme
di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Konsumsi vitamin sesuai dengan kebutuhan. Misalnya,
mengkonsumsi vitamin A melebihi batas akan menyebabkan keracunan. Demikian
pula kalori yang berlebihan menyebabkan kelebihan berat badan. Kini, kalangan
medis menilai obesitas, atau kegemukan sebagai penyebab berbagai penyakit.
Masalah makanan mencakup pembahasan yang luas yang terjadi sehari-hari.
kesehatan makanan dan bahan makanan terutama untuk penyakit tertentu seperti
penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi perhatian ilmu gizi. Konsumsi
makanan sebagai salah satu kenikmatan manusia, juga harus memperhatikan
prinsip dan komposisinya yang sesuai. Jika program makanan disusun secara
teratur akan mendapatkan kelezatan makanan sekaligus usia yang panjang.
Makanan yang lezat jika dikonsumsi melebihi batas atau mengandung bahan yang
berbahaya bagi tubuh akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Agama Islam sebagai pedoman hidup yang paling sempurna menjelaskan
dengan gamblang berbagai petunjuk bernilai mengenai makanan dan pola makan
yang benar. Islam menjelaskan berbagai petunjuk dari mulai makanan yang bersih,
sehat dan halal hingga tata cara makan dalam berbagai nash al-Quran dan riwayat.
Menariknya, Islam juga menjelaskan pengaruh makanan terhadap moral dan
psikologis manusia. Sains modern mengakui validitas pesan-pesan Islam mengenai
makanan. Contohnya, al-Quran menyinggung manfaat buah-buahan dan bahan
makanan yang belakangan para ilmuwan modern menemukan manfaat dan
kegunaannya.
Al-Quran menjelaskan manfaat madu sebagai obat berbagai penyakit. Dr.
Khodadadi, peneliti medis Qurani dalam berbagai pengujian laboratorium
menemukan manfaat beragam jenis madu untuk mengobati berbagai penyakit. Dr
Khodadadi menuturkan, “Madu diperoleh dari pohon Kunar, bermanfaat dalam
mengontrol penyakit diabetes dan mengurangi gula darah.” Para peneliti di negara-
negara maju menjelaskan manfaat positif madu natural bagi kesehatan manusia.
Sejatinya, menemukan rahasia kesehatan merupakan masalah penting bagi umat
manusia.
B. Konsep Makanan Halal dan sehat dalam Islam
Kriteria sehat berdasarkan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
bukan tidak adanya penyakit maupun cacat fisik. WHO menetapkan bahwa
kenyamanan psikologis dan sosial juga mempengaruhi kesehatan individu.
Para dokter dan spesialis medis membahas peran gizi bagi kesehatan dalam
berbagai bentuk. Di masa lalu, orang berpikir bahwa makan tidak menyebabkan
orang terinfeksi kanker. Namun kini, para peneliti telah membuktikan bahwa diet
memainkan peran penting sebagai pemicu maupun pencegah terjadinya penyakit
kanker. Kita membutuhkan makanan dan minuman melebihi yang lainnya. Sepertiga
kematian akibat penyakit kanker berhubungan erat dengan makanan yang
dikonsumsi. Para pakar menilai perubahan pola makanan, meningkatnya kehidupan
urban dan peningkatan konsumsi makanan cepat saji menjadi pemicu utama
munculnya berbagai penyakit berbahaya termasuk kanker di belahan dunia.
Terkait hal ini al-Quran menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
berbeda dan lebih mulia dari hewan. Keistimewaan utama manusia dibandingkan
makhluk lain terletak pada karakteristik spiritual dan mentalnya. Quran dan hadis
menegaskan dampak gizi bagi moral dan mental umat manusia. Sumber utama
ajaran Islam ini menegaskan perhatian terhadap aspek spiritual, selain dimensi fisik
dan mental manusianya. Dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 88, Allah Swt
berfirman,
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
karuniakan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-
Nya.”
Sedangkan pada Surat al-Mukminun ayat 51 menyebutkan,
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah
amal yang saleh.Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Menurut al-Quran dan Hadis, jiwa manusia sebagaimana tubuh
membutuhkan makanan yang baik. Untuk itu, Allah Swt dalam al-Quran
menegaskan urgensi gizi yang bersih dan sehat bagi jiwa manusia. Al-Quran dalam
surat Abasa ayat 24 menegaskan, “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya.” Sepintas, ayat ini tampaknya kalimat sederhana. Padahal, jika dikaji
lebih dalam mengandung makna yang tinggi.
Riset fisiologis menunjukan bahwa tubuh manusia membutuhkan berbagai
jenis makanan. Kini kita perhatikan surat Abasa ayat 27 hingga 32, “Lalu Kami
tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon
kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan untuk
kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.”
Ayat ini menjelaskan jenis makanan yang baik bagi tubuh manusia. Selain itu,
ayat tersebut juga menyinggung tempat yang baik untuk membudidayakan hewan
seperti kambing dan sapi. Menariknya, sejak 14 abad lalu, Islam telah
memperhatikan masalah ini, dan kini menjadi masalah penting bagi para ahli medis
dan gizi. Kini, mereka mengakui bahwa seluruh jenis makanan ini bermanfaat bagi
kesehatan tubuh manusia.
Al-Quran menyebutkan sekitar 49 kali jenis makanan yang menjadi sumber
pertumbuhan, dan 16 kali menyinggung produk olahan hewan dan daging sebagai
sumber gizi bagi manusia. Menariknya, al-Quran menyebutkan bahan makanan
olahan nabati tiga kali lebih banyak dari hewani. Kini pakar medis menyebut sumber
penyakit berbahaya disebabkan konsumsi melebih batas terhadap daging dan
lemak, serta sedikitnya mengkonsumsi buah dan sayuran.
C. Konsep makanan yang haram dalam islam
Salah satu karakteristik utama yang membedakan manusia dengan
makhluk lain adalah kemampuan berbicara, berpikir dan berkreativitas. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk yang luar biasa. Dengan pemikirannya,
manusia bisa menemukan hukum alam dan menguasainya.
Allah Swt melarang manusia melakukan sejumlah perbuatan. Salah satunya
adalah melarang memakan makanan dan minuman haram. Islam sangat
memperhatikan masalah ini. Ajaran Islam menjelaskan kemudaratan sejumlah
makanan yang dilarang tersebut. Islam menilai makanan haram menimbulkan
dampak negatif bagi mental dan spiritual manusia. Allah Swt sangat mencintai
orang yang meninggalkan makanan haram.
Dalam berbagai ayat al-Quran, Islam secara jelas melarang sejumlah
makanan. Allah Swt mengharamkan sejumlah daging untuk dikonsumsi manusia
seperti daging anjing dan babi. Selain itu, ajaran Islam juga melarang memakan
darah dan bangkai serta sejumlah makanan dan minuman yang menyebabkan
kematian misalnya minuman keras. Dalam agama islam adabeberapa jenis
makanan yang dikategorikan haram, misalkan:
1. makanan tersebut mengandung najis
Najis adalah elemen yang diharamkan oleh syariat Islam. Ini kerana
setiap najis adalah sesuatu yang diharamkan oleh Allah S.W.T. najis
merupakan nama bagi benda yang kotor menurut pandangan Syarak sama ada
najis hukmi atau haqiqi. Najis hukmi adalah kotoran yang ada pada bahagian
anggota badan manusia yang menghalang sahnya sembahyang seperti hadas.
Manakala najis haqiqi terbgi menjadi beberapa jenis yaitu mughallazah (berat),
mutawassitah (pertengahan) dan mukhaffafah (ringan) sama ada dalam bentuk
cairan atau padatan dan yang dapat dilihat atautidak.
2. mengandung sesuatu yang memabukkan (Arak)
Pengharaman ini jelas di dalam firman Allah S.W.T. dalam surah al-
Mai’dah (5) : 90-91:
artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) arak, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, bertenung nasib dengan panah adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) arak dan
berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingati Allah dan sembahyang.
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
3. bersumber dari darah hewan
al-Qur’an dan al-Sunnah.3 Firman Allah S.W.T. dalam Surah al-An‘am (6)
artinya:
Katakanlah: "Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi. Ini kerena
sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah.
4. Bersumber dari manusia
manusia diciptakan dengan penuh kehormatan dan kemuliaan dalam
surah al-‘Isra’ (17) : 70:
Maksudnya:
Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka
di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeki daripada yang baik-baik dan
kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah kami ciptakan.
5. hewan yang dilarang oleh alquran untuk di komsumsi
Di antara ayat al-Qur’an yangmenegaskan pengharaman ini adalah
firman Allah S.W.T. dalam surah al-Baqarah (2) : 173:
artinya:
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas. Maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
6. makanan bersumber dari bangkai
Pengharaman ini jelas dalam firmanNya dalam surah al-Ma’idah (5): 3:
artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah,
(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan
7. mendatangkan bahaya atau mudharat
Sejumlah ilmuwan menemukan dampak makanan bagi moral dan mental
manusia. Seorang pemikir Iran, Dr. Paknejad, mengatakan, para pakar medis
menemukan peran hormon bagi moral. Para ilmuwan menilai sumber tindakan
moral manusia dipengaruhi oleh hormon yang diperoleh dari makanan dan
minuman. Para ilmuwan menyebut gizi berhubungan erat dengan hormon badan
dan makanan. Dengan demikian, gizi berpengaruh besar terhadap karakter
moralitas manusia.
Dalam berbagai hadis disebutkan bahwa memakan daging binatang buas
meningkatkan karakter buas dalam diri manusia. Selain itu memakan daging babi
menyebabkan meningkatnya sifat ketidaksetiaan bagi pasangan yang berpindah
dari babi kepada manusia.
Berbagai ayat al-Quran menjelaskan keutamaan melakukan tindakan baik
disamping mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bersih serta
sehat. Ayat ini selain menyinggung makanan yang halal dan sehat, juga
mengaitkan hubungan khusus antara tindakan terpuji dengan
D. hubungan makanan dan spiritual
Seluruh manusia berharap senantiasa sehat dan tidak ada satu pun penyakit
hinggap di tubuhnya. Pertumbuhan yang normal dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan baik pula sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang seimbang.
Terkait hal ini, Rasulullah Saw mengatakan, “Tidak ada kehidupan tanpa
kesehatan.” Islam memandang salah satu faktor penting yang menjaga kesehatan
adalah menghindari makanan haram. Sebagaimana dijelaskan dalam pembahasan
sebelumnya, Islam menilai daging babi sebagai makanan haram dan menjadi
pemicu sejumlah penyakit fisik serta mental.
Agama Islam menilai makanan halal adalah berbagai jenis makanan yang
bermanfaat bagi fisik dan mental menusia. Selain itu, Islam juga melarang manusia
mengkonsumsi makanan dan minuman yang merugikan diri manusia sendiri.
Daging babi termasuk jenis makanan haram. Jika dicermati lebih jauh, babi
adalah hewan yang hidup di lingkungan yang kotor. Bahkan babi seringkali
memakan kotorannya sendiri maupun hewan lain. Dengan demikian, lambung babi
menjadi sarang berbagai macam mikroba. Beragam mikroba ini menjalar ke
seluruh tubuh babi hingga merasuki daging dan darah. Tidak mengherankan jika al-
Quran mengharamkan daging babi dan menyebutnya merugikan manusia bersama
dengan memakan darah dan bangkai.
Sebaliknya al-Quran menyarankan manusia mengkonsumsi makanan yang
halal dan sehat seperti madu. Al-Quran menyebut madu sebagai obat berbagai
macam penyakit yang mengandung berbagai faktor yang bisa menjaga kesehatan
manusia. Kini, para peneliti yang mengkaji kehidupan lebah menemukan bahwa
lebah memilih bunga dan pohon terbaik serta air terbersih bagi kesehatannya.
Hewan ini tidak pernah menggunakan air limbah maupun kotoran hewan lain. Jika
lebah minum dari air yang kotor, maka lebah lainnya menghalangi supaya tidak
memasuki sarang, bahkan membunuhnya, sehingga dihasilkan madu terbaik dan
alami yang tidak bercampur dengan kotoran.
Ilmu gizi saat ini telah membahas pengaruh makanan terhadap mental dan
moral manusia. Dalam Islam, berbagai hadis menjelaskan pengaruh makanan di
antaranya daging hewan bagi mental manusia. Saking besarnya pengaruh
tersebut, hewan yang paling sering dikonsumsi manusia menyebabkan sifat-sifat
kehewanan tersebut berpindah ke dalam diri manusia. Misalnya memakan daging
babi menyebabkan berpindahnya sifat-sifat buruk babi ke dalam tubuh manusia.
Sebelum Islam turun, larangan memakan daging babi juga diberlakukan pada masa
Nabi Musa as. Injil menyebut para pendosa menyerupai babi.
Hormon pertumbuhan dengan kadar berlebihan dalam daging babi
mengakibatkan pembengkakan dan kelainan bentuk jaringan. Hal itu dapat
menimbulkan penimbunan lemak secara tiba-tiba dan berlebihan. Orang yang
memakan babi pada umumnya memiliki bahaya lebih besar mengidap kegemukan.
Hal itu berkemungkinan mendorong pertumbuhan yang tidak wajar pada tulang
hidung, rahang, tangan dan kaki. Hal paling berbahaya mengenai hormon
pertumbuhan dalam jumlah berlebih adalah terbukanya jalan bagi penyakit kanker.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa daging babi mengandung zat yang
dikenal sebagai “histamin” dan “imtidazol”. Kedua unsur ini menyebabkan gatal
berlebihan. Zat-zat ini juga membuka jalan bagi penyakit-penyakit kulit menular
seperti eksim, dermatitis dan neurodermatitis. Zat-zat ini juga meningkatkan bahaya
terjangkiti bisul, radang usus buntu, penyakit kantung empedu dan infeksi
pembuluh darah nadi. Karenanya, para dokter menyarankan penderita penyakit
jantung agar menghindari makan babi.
Cacing trichina menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot gerak mengunyah,
berbicara dan menelan. Hal ini juga menimbulkan penyumbatan pembuluh darah
balik (vena), meningitis dan infeksi otak. Kasus-kasus parah bahkan dapat berujung
pada kematian. Berjangkitnya wabah cacing trichina telah diamati dari waktu ke
waktu di Swedia, Inggris dan Polandia, walaupun sudah dilakukan pengawasan
kesehatan hewan.
Inilah hikmah di balik larangan Al-Quran memakan daging babi. Al-Quran
sebanyak empat kali menyinggung larangan memakan daging babi. Di antaranya
dalam suarat al-Maidah ayat tiga. Sejatinya, larangan memakan daging babi dalam
ajaran agama ilahi merupakan salah satu mukzijat keilmiahan agama samawi.
Menariknya, hukum tersebut dikeluarkan di saat umat manusia ketika itu belum
mengetahui rahasia mengapa daging babi diharamkan.
Para pakar medis mengungkap berbagai penyakit fisik dan mental akibat
mengkonsumsi daging babi di negara-negara non muslim. Sejatinya,
mengkonsumsi makanan yang sehat dan halal sebagaimana dianjurkan dalam
ajaran Islam, selain menjaga kesehatan fisik juga menjamin kesehatan moral dan
mental manusia.
E. Gizi seimbang dalam islam
Makanan seimbang adalah makanan ideal, baik kuantitas maupun kualitas,
bagi setiap penduduk bumi dengan berbagai macam kepercayaannya. Al-qur’an
telah membuat pondasi dasar yang jelas dan bijak dalam hal makanan ini. Bahkan
Nabi Muhammad Saw telah mengukuhkan dasar tersebut sembari memberikan
beberapa ketentuan dan aturan yang menjamin realisasinya sehingga seorang
muslim benar-benar dapat mengkonsumsi makanan yang sempurna dan simbang,
jasmani maupun ruhani.
Islam benar-benar serius dalam memelihara jiwa dan akal. Pemeliharaan
jiwa dan akal itu dilakukan dengan memberikan makanan sehat sejak masa
kehamilan, kelahiran, kemudian sepanjang tahapan-tahapan kehidupan berikutnya.
Syariat Islam menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam
dan seimbang yang memang dibutuhkan tubuh, sehingga seorang muslim bisa
tumbuh sehat wal afiat dan normal. Benar apa yang disabdakan Rasulullah Saw,
“Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang
lemah.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Tubuh manusia membutuhkan makanan seimbang yang bisa dikonsumsi
dan diserapnya, serta menggantikan zat-zat yang hilang darinya, menghilangkan
rasa lapar, untuk kemudian menjadikannya kuat bekerja dan beraktivitas, serta
memperkuat peran imunitas yang ada di dalamnya guna melawan virus dan
penyakit. Makanan seimbang adalah kata lain dari makanan sehat, sebagai bentuk
perwujudan bagi keseimbangan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt pada segala
sesuatu: “Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
Supaya kalian tidak melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah
timbangan itu dengan adil dan janganlah kalian mengurangi neraca itu.” (QS. Ar-
Rahman [55] : 7-9)
Oleh karena itu, melalui berbagai penelitian kajian mereka, para ahli gizi
telah berusaha mengetahui berbagai kebutuhan makanan yang dibutuhkan
manusia. Kemudian mereka membuat dasar-dasar pijakan yang jelas dan benar
tentang makanan itu sesuai kondisi, lingkungan, serta usia seseorang.
Sebagaimana Islam telah menganjurkan mereka untuk mengkonsumsi
makanan dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak juga terlalu kikir sehingga hanya
mengkonsumsi saja dari berbagai makanan yang disediakan. Hal itu sesuai dengan
firman Allah Swt:
“Makan dan minumlah, tapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7] : 31)
Allah Swt sendiri telah mempersilahkan hamba-hamba Nya untuk menikmati
semua makanan tersedia. Dia telah cipatakan bagi mereka unta, sapi, domba, dan
kambing, agar mereka bisa memanfaatkan bulu-bulunya sebagai penghangat dan
dagingnya untuk dimakan guna memelihara kelangsungan hidup mereka. Maha
Benar Allah yang telah berfirman,
“Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kalian. Padanya terdapat
(bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan yang sebagian lagi kalian
makan.” (QS. An-Nahl : 5).
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan merujuk pada pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa segalah sesuatu yang diciptakan Allah itu halal. Tidak ada yang haram,
kecuali jika ada nash yang shahih (tidak cacat periwayatannya) dan sharih (jelas
maknanya) yang mengharamkannya
Makanan yang diharamkan dalam AlQur’an
1) bangkai,
2) darah,
3) daging babi
4) binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah.
5) makananyang bersumber dari darah
6) Minuman yang diharamkan dalam alquran yaitu : khamr
Dalam alquran juga, allah swt. Menunjukan beberapa aturan yang
mengatur mengenai pengaturan makanan yang halal dan sehat, makanan yang
haram dan pengaturan makan yang baik.
B. Saran
1. Sebelum menggunakan atau mengkomsumsi makanan hendaknya manusia
dapat memilih makanannya sehingga tidak mengganggu kesehatan
2. Manusia utamanya umat islam seharusnya mampu mengetahui konsep dasar
makanan sehat, halal dan haram dalam islam menurut alquran.