Gizi Dan Fertilitas
-
Upload
evitadewayani -
Category
Documents
-
view
18 -
download
1
description
Transcript of Gizi Dan Fertilitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak
cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema
makan. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai
pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini
mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan
seseorang. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah
kurangnya pengetahuan seseorang mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi
oleh tubuhnya. biasanya justru membelikan makanan yang enak tanpa tahu
apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan
tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
B. Rumusan Masalah1. Apa itu gizi ?
2. Apa pengertian fertilitas dan infertilitas ?
3. Bagaimana hubungan gizi dengan fertilitas dan infertilitas ?
4. Apa factor penyebab infertilitas ?
5. Bagaimana cara menghindari infertilitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GIZI
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi. Tak satu pun jenis makanan yang
mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup
sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu
mengkonsumsi anekaragam makanan.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur
zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam
pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang
mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis
makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi
makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
B. FERTILITAS
Fertilitas ( kesuburan ) adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan
suami bisa menghamili. Pada pria masa fertilitas tertinggi terjadi antara 24 dan
3
35 tahun di mana pada saat tersebut merupakan tingkat kesehatan fisik dan
mental tertinggi.
Pria ini tidak memiliki abnormalitas organ-organ reproduktif dan memiliki
jumlah sperma 90 sampai 300 juta per mililiter, dengan paling tidak 75%
bentuk sperma normal dan sperma motilitas aktif.
Pada wanita, fertilitas tertinggi pada usia 20-30 tahun di mana kesehatan
fisik dan mental dalam keadaan tinggi. Wanita ini tidak memiliki kelainan
organ-organ reproduktif atau siklus menstruasi serta menghasilkan ovum
secara teratur.
1. Zat Gizi pendukung Fertilisasi
Gizi atau makanan tidak saja di perlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan fisik dan mental kesehatan , tetapi di perlukan juga untuk
fertilitas atau kesuburan seseorang agar mendapatkan keturunan yang
selalu di dambakan dalam keluarga. Buah hati akan memberikan
keharmonisan dan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga dan
menjadi lengkap arti sebuah rumah tangga. Apabila suami istri
memutuskan untuk berumah tangga dan memutuskan untuk mempunyai
anak maka sesegera mungkin mempersiapkan diri diantaranya mengatur
asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan reproduksi sehingga
menunjang fertilitas. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendukung
fertilisasi yaitu :
a. Mengkomsumsi makanan yang bergizi seimbang
b. Mengkomsumsi daging (seperti daging ayam,daging sapi,ikan,telur dll)
4
c. Mengkomsumsi buah dan sayuran segar
d. Roti dan sereal yang tidak banyak diolah (seperti roti ,bubur,biji-
bijian,gandum dll)
e. Susu atau hasil olahannya (seperti keju ,yogurt)
2. Cara menunjang fertilisasi atau kesuburan menurut Neil (2001) antara
lain :
a. Menghindari diet makanan pengendali BB
b. Memilih makanan segar
c. Mengolah makanan dengan baik dan benar
d. Makanan bervariasi
e. Hindari makanan yang mengandung zat pengawet
3. Pantangan untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting
dilakukan adalah:
a. Mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang.
b. Menghindari makanan olahan (daging olahan, makanan beku, makanan
kalengan, sayuran dan buah di dalam kaleng, kudapan asin, kacang dan
minyak terhidorgenasi, roti putih, minum susu skim kalengan, makanan
yang tidak segar).
4. Bagaimana proses gizi mempengaruhi fertilisasi (kesuburan)
Gizi yang baik dan seimbang dapat meningkatkan fungsi reproduksi
tetapi kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan reproduksi ,
dapat diketahui apabila seseorang mengalami anoreksi nervosa, maka akan
terjadi perubahan-perubahan hormonal tertentu dengan ditandai penurunan
5
Berat badan yang mencolok , hal ini terjadi karena kadar gonadotropin
menurun dalam serum urine ,serta penurunan pola sekresinya , kejadian ini
berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalmus.
Pada wanita Anoreksia kadar hormone steroid mengalami perubahan
yaitu menigkatnya kadar testosterone serum dan penuruan sekresi keto-
steroid dalam urine diantaranya androssteron dan eplandrossteron
dampaknya terjadi perubahan siklus ovulasi.Bila Anoreksia tidak terlalu
berat dapat di berikan hormone GRH (gonadotropin relating hormone)
dapat mengembalikan siklus haid menjadi normal.
Wanita gemuk berisiko tinggi terhadap ovulasi invertil dan fungsi
ovulasi terganggu sehingga menjadi tidak subur. Terjadi apabila BB
meningkat dengan cepat yang disebabkan oleh asupan gizi yang
berlebihan.
Kelainan yang ditandai pada penderita Anoreksia Nervosa yaitu :
a. Perubahan gambaran tubuh
b. Ketakutan yang luar biasa akan kegemukan
c. Penolakan untuk mempertahankan BB normal
d. Hilangnya siklus menstruasi pada wanita (95% pada wanita)
e. Kelompok yang diserang Anoreksia Nervosa yaitu golongan sosek
menengah
Penyebab Anoreksia Nervosa yaitu :
a. Tidak diketahui.
b. Faktor sosial memegang peranan penting
6
c. Penderita ingin menjadi kurus karena kegemukan dianggap tidak
menarik
d. Tidak sehat dan tidak diinginkan
Gejala yang dialami penderita anoreksia Nervosa Yaitu :
a. Penderita sangat teliti berkaitan dengan prestasi.
b. Meningkatnya perhatian terhadap BB dan makanan
c. Kecemasan terhadap kenaikan BB yang meningkat, sejalan dengan
semakin kurusnya BB penderita
d. Meskipun sudah kurus penderita masih merasa gemuk
e. Tidak mengeluh berkurangnya nafsu makan atau berkurangnya BB dan
biasanya menolak pengobatan
f. Kekurangan nafsu makan, tetapi sebenarnya lapar dan berselara
terhadap makanan.
C. INFERTILITAS
Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah
menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak (Sarwono, 2000).
Pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu
tahun tetapi belum hamil (Manuaba, 1998). Ketidakmampuan untuk hamil
dalam waktu satu tahun. Infertilitas primer bila pasangan suami istri tidak
pernah hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil (Siswandi, 2006).
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung
setelah paling tidak 1 tahun dalam hubungan yang normal dan tidak
7
menggunakan kontrasepsi apa pun. Fertilitas disebabkan oleh banyak faktor.
Masalah-masalah infertilitas total atau sebagian pada pria adalah 40% sampai
50%, faktor pada wanita antara 40% sampai 50%, dan faktor yang tidak
diketahui sekitar 10% sampai 20% dari kasus yang ditemui.
D. Faktor Penyebab Infertilitas
1. Infertilitas Disengaja
Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan suami istri menggunakan
alat kontrasepsi baik alami (kalender), dengan alat maupun kontrasepsi
mantap.
2. Infertilitas Tidak Disengaja
1. Pihak Suami, disebabkan oleh:
1) Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel testis), misal:
aspermia (tdk ada sperma), hypospermia (volume semen < 1,5 ml),
necrospermia (sperma mati).
2) Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio precox (ejakulasi
dini: penyemburan mani keluar segera pada permulaan senggama,
penutupan ductus deferens, hypospadia (kelainan prtumbuhan alat
kelamin luar lk2), phymosis (ujung prefusium: kulit ujung luar penis
mengalami penyempitan) Infertilitas yang disebabkan oleh pria
sekitar 35-40 %.
2. Pihak Istri, penyebab infertilitas pada istri sebaiknya ditelusuri dari
organ luar sampai dengan indung telur.
1) Gangguan ovulasi, misal: gangguan ovarium, gangguan hormonal.
8
2) Gangguan ovarium dapat disebabkan oleh faktor usia, adanya tumor
pada indung telur dan gangguan lain yang menyebabkan sel telur
tidak dapat masak. Sedangkan gangguan hormonal disebabkan oleh
bagian dari otak (hipotalamus dan hipofisis) tidak memproduksi
hormon-hormon reproduksi seperti FSH dan LH.
3) Kelainan mekanis yang menghambat pembuahan, meliputi kelainan
tuba, endometriosis , stenosis canalis cervicalis atau hymen, fluor
albus (keputihan), kelainan rahim.
4) Kelainan tuba disebabkan adanya penyempitan, perlekatan maupun
penyumbatan pada saluran tuba.
5) Kelainan rahim diakibatkan kelainan bawaan rahim, bentuknya yang
tidak normal maupun ada penyekat. Sekitar 30-40 % pasien dengan
endometriosis adalah infertil. Endometriosis yang berat dapat
menyebabkan gangguan pada tuba, ovarium dan peritoneum.
Infertilitas yang disebabkan oleh pihak istri sekitar 40-50 %,
sedangkan penyebab yang tidak jelas kurang lebih 10-20 %.
E. Hubungan Antar Gizi dan Kesuburan pada Wanita
Fertilitas atau kesuburan seseorang selain dipengaruhi oleh genetik,
keturunan, usia juga dipengaruhi oleh status gizi nya. Faktor gizi tersebut
sangat penting dalam mendukung kesuburan tersebut. Berikut adalah hubungan
antar gizi dan kesuburan pada wanita.
1. Kekurangan Gizi / Nutrisi
9
Hal ini akan mempengaruhi peryumbuhan, fungsi organ tubuh, dan
gangguan reproduksi. Perubahan kadar hormon steroid (peningkatan
hormon testosteron) dapat menyebabkan gangguan siklus
menstruasi.Asupan gizi yang kurang juga akan menyebabkan berbagai
keluhan dan ketidaknyamanan pada saat menstruasi.
2. Diet Rendah Lemak
Dari hasil penelitian ternyata diet rendah lemak dan diet tinggi lemak
tidak memperlihatkan perbedaan kadar hormon. Namun pada diet rendah
lemak akan menyebabkan 3 efek utama yaitu : panjang siklus menstruasi
memanjang yaitu menungkat rata-rat 1,3 hari, lamanya waktu menstruasi
meningkat rata-rata 0,5 hari, dan fase folikuler meningkat rata-rata 0,9
hari.
3. Diet Vegetarian
Pengaruh diet vegetarian terhadap hormon steroid (hormon seks) telah
diteliti. Ternyata menyebabkan pemendeken fase folikuler (ada di artikel
sebelumnya) dan peningkatan frekuensi gangguan siklus menstruasi.
Prevalensi ketidakteraturan menstruasi pada vegetarian 26,5% sedangkan
pada non vegetarian 4,9%.
4. Kegemukan / Obesitas
Berdasrkan penelitian, wanita gemuk memiliki resiko tinggi terhadap
ovulasi infertil, dan fungsi ovulasi terganggu sehingga menjadi tidak
subur. Disamping berat badan yang berlebih maka berat badan yang sangat
rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita. Zat gizi
10
yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat diperlukan untuk
pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada wanita kurus akibat
asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami defisiensi hormon
reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas pada
wanita tersebut. Wanita-wanita yang sering mengalami masalah dengan
asupan gizi tersebut sering kali terkait dengan hal-hal dibawah ini:
1. Anoreksia nervosa atau bulimia
2. Vegetarian yang fanatic
3. Pelari maraton dan penari professional
Banyak pula mitos yang berkembang di masyarakat bahwa vitamin tertentu
dapat menambah kesuburan. Misalnya, pasangan suami-istri dianjurkan banyak
makan kecambah karena mengandung vitamin E yang baik untuk
kesuburan.Pendapat itu hanya separuh benar. Meskipun vitamin E diperlukan
untuk kesuburan, vitamin tersebut bukanlah satu-satunya yang dibutuhkan.
diperlukan kombinasi sejumlah vitamin lain dan mineral untuk menjaga fertilitas.
Mengkonsumsi berlebihan unsur gizi tertentu tapi kurang mengkonsumsi unsur
lainnya justru merugikan fertilitas (dan kesehatan). Dalam kondisi apa pun, pola
makan dengan gizi seimbang harus tetap dipertahankan. Berikut adalah tujuh
nutrisi yang bila dikonsumsi secara seimbang akan menambah kesuburan :
1. Vitamin E
Vitamin E sangat penting bagi sistem reproduksi pria dan wanita. Bagi
wanita, vitamin E menjaga sistem endokrin dan produksi hormon-hormon
11
yang baik. Bagi pria, vitamin E mendukung produksi sperma dan hormon-
hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma.
Sebuah riset menunjukkan bahwa kerusakan yang ekstensif pada DNA
sperma dapat menyebabkan infertilitas. Kerusakan DNA tersebut terutama
disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin E sebagai antioksidan dapat
mencegah kerusakan DNA sperma.
Asupan vitamin E yang disarankan adalah 400 UI per hari. Sumber
utama vitamin E adalah kecambah, kedelai, hati, dan sayuran berwarna
hijau tua.
2. Vitamin C
Vitamin C penting bagi pria dan wanita. Bagi wanita, vitamin C
bermanfaat menjaga keseimbangan hormonal, meningkatkan fertilitas,
memperkuat sistem imun, dan membantu penyerapan zat besi. Bagi pria,
vitamin C mencegah penggumpalan sperma dan meningkatkan mobilitas
sperma.
Sumber utama vitamin C adalah buah-buahan seperti jambu, sirsak,
pepaya, jeruk, mangga, stroberi dan sayuran seperti cabai dan bayam.
Konsumsi harian vitamin C yang disarankan adalah 750-1000 mg.
Meskipun terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C tidak berbahaya karena
vitamin ini larut dalam air sehingga bila berlebihan akan dibuang lewat air
seni, kelebihan vitamin C dapat menurunkan pH tubuh yang kurang
menguntungkan bagi sperma dan telur.
3. Vitamin B
12
Ada dua jenis vitamin B yang bermanfaat menambah kesuburan, satu
untuk pria dan satunya untuk wanita. Vitamin B12 dapat menambah dan
meningkatkan kualitas sperma sedangkan vitamin B6 dapat meningkatkan
kesuburan wanita. Jenis vitamin B lainnya seperti asam folat juga penting
untuk proses penyatuan sperma dan sel telur (konsepsi). Asupan vitamin
B6 dan B12 yang disarankan adalah 1,3 dan 2,4 mikrogram per hari.
Sumber vitamin B6 adalah wortel, telur, ayam, ikan, pisang, brokoli dan
beras merah. Sedangkan sumber vitamin B12 adalah hati, susu dan ikan.
4. Zat besi
Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksigen di dalam tubuh.
Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga keseimbangan proses
ovulasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% anggota kelompok wanita
yang mengalami masalah ovulasi menjadi subur setelah menambah
konsumsi zat besi.
Asupan zat besi yang disarankan bagi pria dan wanita dewasa masing-
masing adalah 8 mg dan 18 mg per hari. Zat besi paling baik diperoleh
dari sumber alami seperti kangkung, bayam, hati dan daging.
5. Selenium
Studi yang dilakukan universitas Padua, Italia, menunjukkan bahwa
kekurangan selenium dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Seperti
halnya vitamin E, sebagai antioksidan selenium berperan mencegah
oksidasi sel-sel sperma. Sumber utama selenium adalah daging merah, hati
13
dan makanan laut. Asupan harian yang direkomendasikan untuk pria
dewasa adalah 70 mikrogram.
6. Zinc
Zinc atau seng adalah mineral yang sangat penting bagi kesuburan.
Mineral ini terdapat pada lebih dari 200 enzim dan protein dan penting
sekali bagi pria untuk membantu menjaga fungsi organ seksual dan
produksi sperma. Kekurangan zinc menyebabkan penurunan hormon
testosteron, penyusutan testis dan pengurangan produksi sperma yang
sehat.
Kerang mengandung paling banyak zinc dibandingkan makanan
lainnya. Namun berhati-hatilah bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan
sekitarnya karena kerang dari teluk Jakarta dicurigai banyak tercemar
logam berat seperti timbal dan cadmium. Alih-alih bertambah sehat, Anda
justru bisa menjadi sakit karenanya. Zinc juga terdapat pada hati, daging
sapi, kepiting,daging kambing, telur dan ayam. Jumlah asupan zinc yang
disarankan adalah 15 mikrogram per hari.
7. Kalsium
Untuk mempersiapkan kehamilan, Anda perlu cadangan kalsium yang
cukup. Kalsium juga meningkatkan pH tubuh Anda, yang menguntungkan
bagi sperma dan telur yang sudah dibuahi serta sejumlah manfaat lain.
Sumber kalsium yang terbaik adalah susu segar, sayuran hijau dan daging.
Satu gelas susu segar mengandung sekitar 800 mg kalsium.
14
Kalsium pada makanan lebih mudah diserap tubuh. Namun, suplemen
kalsium memberikan alternatif yang lebih praktis. Wanita yang ingin
menambah kesuburannya harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium sehari.
15
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Infertilitas
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
1. Faktor usia
Ketika seorang wanita semakin berumur, maka semakin kecil pula
kemungkin wanita tersebut untuk hamil. Kejadian infertilitas berbanding
lurus dengan pertambahan usia wanita. Wanita yang sudah berumur akan
memiliki kualitas oosit yang tidak baik akibat adanya kelainan kromosom
pada oosit tersebut.
Disamping itu wanita yang sudah berumur juga cenderung
memiliki gangguan fungsi kesehatan sehingga menurunkan pula fungsi
kesuburannya. Kejadian abortus juga meningkat ketika kehamilan terjadi
pada ibu yang sudah berumur. Wanita dengan rentang usia 19-26 tahun
memiliki kemungkinan hamil 2 kali lebih besar dari pada wanita dengan
rentang usia antara 35-39 tahun.
2. Faktor berat badan dan aktivitas olah raga yang berlebihan
Walaupun sebagian besar hormon estrogen dihasilkan oleh
ovarium, namun 30% estrogen tersebut dihasilkan juga oleh lemak tubuh
melalui proses aromatisasi dengan androgen sebagai zat pembakalnya.
Disamping berat badan yang berlebih maka berat badan yang
sangat rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita. Zat
gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat diperlukan
untuk pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada wanita kurus
akibat asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami defisiensi hormon
16
reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas pada
wanita tersebut.
3. Frekuensi hubungan seksual
4. Lingkungan
5. Gizi dan nutrisi :terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
6. Sters psikis : mengganggu siklus haid, menurunkan libido dan kualitas
spermatozoa,dll.
G. Cara Menghindari Infertilitas
Berikut adalah cara menghindari infertilitas, yaitu:
1. Jauhkan stress
2. Hindari penyakit kelamin
3. Hindari ketergantungan zat
4. Cek sejarah keluarga
5. Bekukan sperma, telur, ovarium dan jaringan testis
6. Cek kesehatan
7. Diusia produktif lebih bagus
8. Selesaikan masalah sedini mungkin
9. Pertahankan bobot tubuh ideal
10. Alat KB hormonal tetap aktif
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh,
terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh
kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan
kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
2. Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa
menghamili. Sedangkan Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan
suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan
hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum
memiliki anak.
3. Kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor
usia, juga dipengaruhi oleh gizi kedua pasangan, faktor gizi ini mempunyai
peran sangat penting dalam mendukung kesuburan.
4. Hubungan antara gizi dan kesuburan wanita dapat dipengaruhi oleh
kekurangan gizi / nutrisi, diet rendah lemak, diet vegetarian atau kegemukan
/ obesitas.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas antara lain : factor usia, faktor
berat badan dan aktivitas olah raga yang berlebihan, frekuensi hubungan
18
seksual, lingkungan, gizi dan nutrisi : terutama kekurangan protein dan
vitamin tertentu dan stres psikis.
6. Terdapat beberapa cara menghindari infertilisasi seperti : Jauhkan stress,
hindari penyakit kelamin, hindari ketergantungan zat dsb.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini di harapkan pengetahuan ibu harus luas
mengenai pemahaman tentang gizi yang berhubungan dengan kesuburannyan
dan seorang ibu harus bisa mengatur / memilah-milah makanan untuk
kesuburan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetric Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 2008. Ginekologi. Bandung : Elstar Offset.
Francin, P. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Manuaba, IBG, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan.
Manuaba, IBG, 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. Jakarta : EGC.
Moehji, S. 2008. Ilmu Gizi. Jilid I. Jakarta : Bhatara Karya Pustaka