Gizi Dan Fertilitas

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan seseorang mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi oleh tubuhnya. biasanya justru membelikan makanan yang

description

bab 1 s.d daftar pustaka

Transcript of Gizi Dan Fertilitas

Page 1: Gizi Dan Fertilitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar  Belakang

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh

seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal

menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak

cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang

terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema

makan. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai

pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini

mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan

seseorang. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah

kurangnya pengetahuan seseorang mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi

oleh tubuhnya.  biasanya justru membelikan makanan yang enak  tanpa tahu

apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan

tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

B.   Rumusan Masalah1.      Apa itu gizi ?

2.      Apa pengertian fertilitas dan infertilitas ?

3.      Bagaimana hubungan gizi dengan fertilitas dan infertilitas ?

4.      Apa factor penyebab infertilitas ?

5.      Bagaimana cara menghindari infertilitas

Page 2: Gizi Dan Fertilitas

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GIZI

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan

untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari

organ-organ, serta menghasilkan energi. Tak satu pun jenis makanan yang

mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup

sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu

mengkonsumsi anekaragam makanan.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur

zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam

pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang

mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi

kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis

makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi

makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya

kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

B. FERTILITAS

Fertilitas ( kesuburan ) adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan

suami bisa menghamili. Pada pria masa fertilitas tertinggi terjadi antara 24 dan

Page 3: Gizi Dan Fertilitas

3

35 tahun di mana pada saat tersebut merupakan tingkat kesehatan fisik dan

mental tertinggi.

Pria ini tidak memiliki abnormalitas organ-organ reproduktif dan memiliki

jumlah sperma 90 sampai 300 juta per mililiter, dengan paling tidak 75%

bentuk sperma normal dan sperma motilitas aktif.

Pada wanita, fertilitas tertinggi pada usia 20-30 tahun di mana kesehatan

fisik dan mental dalam keadaan tinggi. Wanita ini tidak memiliki kelainan

organ-organ reproduktif atau siklus menstruasi serta menghasilkan ovum

secara teratur.

1. Zat Gizi pendukung Fertilisasi

Gizi atau makanan tidak saja di perlukan untuk pertumbuhan,

perkembangan fisik dan mental kesehatan , tetapi di perlukan juga untuk

fertilitas atau kesuburan seseorang agar mendapatkan keturunan yang

selalu di dambakan dalam keluarga. Buah hati akan memberikan

keharmonisan dan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga dan

menjadi lengkap arti sebuah rumah tangga. Apabila suami istri

memutuskan untuk berumah tangga dan memutuskan untuk mempunyai

anak maka sesegera mungkin mempersiapkan diri diantaranya mengatur

asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan reproduksi sehingga

menunjang fertilitas. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendukung

fertilisasi yaitu :

a. Mengkomsumsi makanan yang bergizi seimbang

b. Mengkomsumsi daging (seperti daging ayam,daging sapi,ikan,telur dll)

Page 4: Gizi Dan Fertilitas

4

c. Mengkomsumsi buah dan sayuran segar

d. Roti dan sereal yang tidak banyak diolah (seperti roti ,bubur,biji-

bijian,gandum dll)

e. Susu atau hasil olahannya (seperti keju ,yogurt)

2. Cara menunjang fertilisasi atau kesuburan menurut Neil (2001) antara

lain :

a. Menghindari diet makanan pengendali BB

b. Memilih makanan segar

c. Mengolah makanan dengan baik dan benar

d. Makanan bervariasi

e. Hindari makanan yang mengandung zat pengawet

3. Pantangan untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting

dilakukan adalah:

a. Mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang.

b. Menghindari makanan olahan (daging olahan, makanan beku, makanan

kalengan, sayuran dan buah di dalam kaleng, kudapan asin, kacang dan

minyak terhidorgenasi, roti putih, minum susu skim kalengan, makanan

yang tidak segar).

4. Bagaimana proses gizi mempengaruhi fertilisasi (kesuburan)

Gizi yang baik dan seimbang dapat meningkatkan fungsi reproduksi

tetapi kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan reproduksi ,

dapat diketahui apabila seseorang mengalami anoreksi nervosa, maka akan

terjadi perubahan-perubahan hormonal tertentu dengan ditandai penurunan

Page 5: Gizi Dan Fertilitas

5

Berat badan yang mencolok , hal ini terjadi karena kadar gonadotropin

menurun dalam serum urine ,serta penurunan pola sekresinya , kejadian ini

berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalmus.

Pada wanita Anoreksia kadar hormone steroid mengalami perubahan

yaitu menigkatnya kadar testosterone serum dan penuruan sekresi keto-

steroid dalam urine diantaranya androssteron dan eplandrossteron

dampaknya terjadi perubahan siklus ovulasi.Bila Anoreksia tidak terlalu

berat dapat di berikan hormone GRH (gonadotropin relating hormone)

dapat mengembalikan siklus haid menjadi normal.

Wanita gemuk berisiko tinggi terhadap ovulasi invertil dan fungsi

ovulasi terganggu sehingga menjadi tidak subur. Terjadi apabila BB

meningkat dengan cepat yang disebabkan oleh asupan gizi yang

berlebihan.

Kelainan yang ditandai pada penderita Anoreksia Nervosa yaitu :

a. Perubahan gambaran tubuh

b. Ketakutan yang luar biasa akan kegemukan

c. Penolakan untuk mempertahankan BB normal

d. Hilangnya siklus menstruasi pada wanita (95% pada wanita)

e. Kelompok yang diserang Anoreksia Nervosa yaitu golongan sosek

menengah

Penyebab Anoreksia Nervosa yaitu :

a. Tidak diketahui.

b. Faktor sosial memegang peranan penting

Page 6: Gizi Dan Fertilitas

6

c. Penderita ingin menjadi kurus karena kegemukan dianggap tidak

menarik

d. Tidak sehat dan tidak diinginkan

Gejala yang dialami penderita anoreksia Nervosa Yaitu :

a. Penderita sangat teliti berkaitan dengan prestasi.

b. Meningkatnya perhatian terhadap BB dan makanan

c. Kecemasan terhadap kenaikan BB yang meningkat, sejalan dengan

semakin kurusnya BB penderita

d. Meskipun sudah kurus penderita masih merasa gemuk

e. Tidak mengeluh berkurangnya nafsu makan atau berkurangnya BB dan

biasanya menolak pengobatan

f. Kekurangan nafsu makan, tetapi sebenarnya lapar dan berselara

terhadap makanan.

C. INFERTILITAS

Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah

menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa

menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak (Sarwono, 2000).

Pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu

tahun tetapi belum hamil (Manuaba, 1998). Ketidakmampuan untuk hamil

dalam waktu satu tahun. Infertilitas primer bila pasangan suami istri tidak

pernah hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil (Siswandi, 2006).

Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung

setelah paling tidak 1 tahun dalam hubungan yang normal dan tidak

Page 7: Gizi Dan Fertilitas

7

menggunakan kontrasepsi apa pun. Fertilitas disebabkan oleh banyak faktor.

Masalah-masalah infertilitas total atau sebagian pada pria adalah 40% sampai

50%, faktor pada wanita antara 40% sampai 50%, dan faktor yang tidak

diketahui sekitar 10% sampai 20% dari kasus yang ditemui.

D. Faktor Penyebab Infertilitas

1. Infertilitas Disengaja

Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan suami istri menggunakan

alat kontrasepsi baik alami (kalender), dengan alat maupun kontrasepsi

mantap.

2. Infertilitas Tidak Disengaja

1. Pihak Suami, disebabkan oleh:

1) Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel testis), misal:

aspermia (tdk ada sperma), hypospermia (volume semen < 1,5 ml),

necrospermia (sperma mati).

2) Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio precox (ejakulasi

dini: penyemburan mani keluar segera pada permulaan senggama,

penutupan ductus deferens, hypospadia (kelainan prtumbuhan alat

kelamin luar lk2), phymosis (ujung prefusium: kulit ujung luar penis

mengalami penyempitan) Infertilitas yang disebabkan oleh pria

sekitar 35-40 %.

2. Pihak Istri, penyebab infertilitas pada istri sebaiknya ditelusuri dari

organ luar sampai dengan indung telur.

1) Gangguan ovulasi, misal: gangguan ovarium, gangguan hormonal.

Page 8: Gizi Dan Fertilitas

8

2) Gangguan ovarium dapat disebabkan oleh faktor usia, adanya tumor

pada indung telur dan gangguan lain yang menyebabkan sel telur

tidak dapat masak. Sedangkan gangguan hormonal disebabkan oleh

bagian dari otak (hipotalamus dan hipofisis) tidak memproduksi

hormon-hormon reproduksi seperti FSH dan LH.

3) Kelainan mekanis yang menghambat pembuahan, meliputi kelainan

tuba, endometriosis , stenosis canalis cervicalis atau hymen, fluor

albus (keputihan), kelainan rahim.

4) Kelainan tuba disebabkan adanya penyempitan, perlekatan maupun

penyumbatan pada saluran tuba.

5) Kelainan rahim diakibatkan kelainan bawaan rahim, bentuknya yang

tidak normal maupun ada penyekat. Sekitar 30-40 % pasien dengan

endometriosis adalah infertil. Endometriosis yang berat dapat

menyebabkan gangguan pada tuba, ovarium dan peritoneum.

Infertilitas yang disebabkan oleh pihak istri sekitar 40-50 %,

sedangkan penyebab yang tidak jelas kurang lebih 10-20 %.

E. Hubungan Antar Gizi dan Kesuburan pada Wanita

Fertilitas atau kesuburan seseorang selain dipengaruhi oleh genetik,

keturunan, usia juga dipengaruhi oleh status gizi nya. Faktor gizi tersebut

sangat penting dalam mendukung kesuburan tersebut. Berikut adalah hubungan

antar gizi dan kesuburan pada wanita.

1. Kekurangan Gizi / Nutrisi

Page 9: Gizi Dan Fertilitas

9

Hal ini akan mempengaruhi peryumbuhan, fungsi organ tubuh, dan

gangguan reproduksi. Perubahan kadar hormon steroid (peningkatan

hormon testosteron) dapat menyebabkan gangguan siklus

menstruasi.Asupan gizi yang kurang juga akan menyebabkan berbagai

keluhan dan ketidaknyamanan pada saat menstruasi.

2. Diet Rendah Lemak

Dari hasil penelitian ternyata diet rendah lemak dan diet tinggi lemak

tidak memperlihatkan perbedaan kadar hormon. Namun pada diet rendah

lemak akan menyebabkan 3 efek utama yaitu : panjang siklus menstruasi

memanjang yaitu menungkat rata-rat 1,3 hari, lamanya waktu menstruasi

meningkat rata-rata 0,5 hari, dan fase folikuler meningkat rata-rata 0,9

hari.

3. Diet Vegetarian

Pengaruh diet vegetarian terhadap hormon steroid (hormon seks) telah

diteliti. Ternyata menyebabkan pemendeken fase folikuler (ada di artikel

sebelumnya) dan peningkatan frekuensi gangguan siklus menstruasi.

Prevalensi ketidakteraturan menstruasi pada vegetarian 26,5% sedangkan

pada non vegetarian 4,9%.

4. Kegemukan / Obesitas

Berdasrkan penelitian, wanita gemuk memiliki resiko tinggi terhadap

ovulasi infertil, dan fungsi ovulasi terganggu sehingga menjadi tidak

subur. Disamping berat badan yang berlebih maka berat badan yang sangat

rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita. Zat gizi

Page 10: Gizi Dan Fertilitas

10

yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat diperlukan untuk

pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada wanita kurus akibat

asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami defisiensi hormon

reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas pada

wanita tersebut. Wanita-wanita yang sering mengalami masalah dengan

asupan gizi tersebut sering kali terkait dengan hal-hal dibawah ini:

1. Anoreksia nervosa atau bulimia

2. Vegetarian yang fanatic

3. Pelari maraton dan penari professional

Banyak pula mitos yang berkembang di masyarakat bahwa vitamin tertentu

dapat menambah kesuburan. Misalnya, pasangan suami-istri dianjurkan banyak

makan kecambah karena mengandung vitamin E yang baik untuk

kesuburan.Pendapat itu hanya separuh benar. Meskipun vitamin E diperlukan

untuk kesuburan, vitamin tersebut bukanlah satu-satunya yang dibutuhkan.

diperlukan kombinasi sejumlah vitamin lain dan mineral untuk menjaga fertilitas.

Mengkonsumsi berlebihan unsur gizi tertentu tapi kurang mengkonsumsi unsur

lainnya justru merugikan fertilitas (dan kesehatan). Dalam kondisi apa pun, pola

makan dengan gizi seimbang harus tetap dipertahankan. Berikut adalah tujuh

nutrisi yang bila dikonsumsi secara seimbang akan menambah kesuburan :

1. Vitamin E

Vitamin E sangat penting bagi sistem reproduksi pria dan wanita. Bagi

wanita, vitamin E menjaga sistem endokrin dan produksi hormon-hormon

Page 11: Gizi Dan Fertilitas

11

yang baik. Bagi pria, vitamin E mendukung produksi sperma dan hormon-

hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma.

Sebuah riset menunjukkan bahwa kerusakan yang ekstensif pada DNA

sperma dapat menyebabkan infertilitas. Kerusakan DNA tersebut terutama

disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin E sebagai antioksidan dapat

mencegah kerusakan DNA sperma.

Asupan vitamin E yang disarankan adalah 400 UI per hari. Sumber

utama vitamin E adalah kecambah, kedelai, hati, dan sayuran berwarna

hijau tua.

2. Vitamin C

Vitamin C penting bagi pria dan wanita. Bagi wanita, vitamin C

bermanfaat menjaga keseimbangan hormonal, meningkatkan fertilitas,

memperkuat sistem imun, dan membantu penyerapan zat besi. Bagi pria,

vitamin C mencegah penggumpalan sperma dan meningkatkan mobilitas

sperma.

Sumber utama vitamin C adalah buah-buahan seperti jambu, sirsak,

pepaya, jeruk, mangga, stroberi dan sayuran seperti cabai dan bayam.

Konsumsi harian vitamin C yang disarankan adalah 750-1000 mg.

Meskipun terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C tidak berbahaya karena

vitamin ini larut dalam air sehingga bila berlebihan akan dibuang lewat air

seni, kelebihan vitamin C dapat menurunkan pH tubuh yang kurang

menguntungkan bagi sperma dan telur.

3. Vitamin B

Page 12: Gizi Dan Fertilitas

12

Ada dua jenis vitamin B yang bermanfaat menambah kesuburan, satu

untuk pria dan satunya untuk wanita. Vitamin B12 dapat menambah dan

meningkatkan kualitas sperma sedangkan vitamin B6 dapat meningkatkan

kesuburan wanita. Jenis vitamin B lainnya seperti asam folat juga penting

untuk proses penyatuan sperma dan sel telur (konsepsi). Asupan vitamin

B6 dan B12 yang disarankan adalah 1,3 dan 2,4 mikrogram per hari.

Sumber vitamin B6 adalah wortel, telur, ayam, ikan, pisang, brokoli dan

beras merah. Sedangkan sumber vitamin B12 adalah hati, susu dan ikan.

4. Zat besi

Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksigen di dalam tubuh.

Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga keseimbangan proses

ovulasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% anggota kelompok wanita

yang mengalami masalah ovulasi menjadi subur setelah menambah

konsumsi zat besi.

Asupan zat besi yang disarankan bagi pria dan wanita dewasa masing-

masing adalah 8 mg dan 18 mg per hari. Zat besi paling baik diperoleh

dari sumber alami seperti kangkung, bayam, hati dan daging.

5. Selenium

Studi yang dilakukan universitas Padua, Italia, menunjukkan bahwa

kekurangan selenium dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Seperti

halnya vitamin E, sebagai antioksidan selenium berperan mencegah

oksidasi sel-sel sperma. Sumber utama selenium adalah daging merah, hati

Page 13: Gizi Dan Fertilitas

13

dan makanan laut. Asupan harian yang direkomendasikan untuk pria

dewasa adalah 70 mikrogram.

6. Zinc

Zinc atau seng adalah mineral yang sangat penting bagi kesuburan.

Mineral ini terdapat pada lebih dari 200 enzim dan protein dan penting

sekali bagi pria untuk membantu menjaga fungsi organ seksual dan

produksi sperma. Kekurangan zinc menyebabkan penurunan hormon

testosteron, penyusutan testis dan pengurangan produksi sperma yang

sehat.

Kerang mengandung paling banyak zinc dibandingkan makanan

lainnya. Namun berhati-hatilah bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan

sekitarnya karena kerang dari teluk Jakarta dicurigai banyak tercemar

logam berat seperti timbal dan cadmium. Alih-alih bertambah sehat, Anda

justru bisa menjadi sakit karenanya. Zinc juga terdapat pada hati, daging

sapi, kepiting,daging kambing, telur dan ayam. Jumlah asupan zinc yang

disarankan adalah 15 mikrogram per hari.

7. Kalsium

Untuk mempersiapkan kehamilan, Anda perlu cadangan kalsium yang

cukup. Kalsium juga meningkatkan pH tubuh Anda, yang menguntungkan

bagi sperma dan telur yang sudah dibuahi serta sejumlah manfaat lain.

Sumber kalsium yang terbaik adalah susu segar, sayuran hijau dan daging.

Satu gelas susu segar mengandung sekitar 800 mg kalsium.

Page 14: Gizi Dan Fertilitas

14

Kalsium pada makanan lebih mudah diserap tubuh. Namun, suplemen

kalsium memberikan alternatif yang lebih praktis. Wanita yang ingin

menambah kesuburannya harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium sehari.

Page 15: Gizi Dan Fertilitas

15

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Infertilitas

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

1. Faktor usia

Ketika seorang wanita semakin berumur, maka semakin kecil pula

kemungkin wanita tersebut untuk hamil. Kejadian infertilitas berbanding

lurus dengan pertambahan usia wanita. Wanita yang sudah berumur akan

memiliki kualitas oosit yang tidak baik akibat adanya kelainan kromosom

pada oosit tersebut.

Disamping itu wanita yang sudah berumur juga cenderung

memiliki gangguan fungsi kesehatan sehingga menurunkan pula fungsi

kesuburannya. Kejadian abortus juga meningkat ketika kehamilan terjadi

pada ibu yang sudah berumur. Wanita dengan rentang usia 19-26 tahun

memiliki kemungkinan hamil 2 kali lebih besar dari pada wanita dengan

rentang usia antara 35-39 tahun.

2. Faktor berat badan dan aktivitas olah raga yang berlebihan

Walaupun sebagian besar hormon estrogen dihasilkan oleh

ovarium, namun 30% estrogen tersebut dihasilkan juga oleh lemak tubuh

melalui proses aromatisasi dengan androgen sebagai zat pembakalnya.

Disamping berat badan yang berlebih maka berat badan yang

sangat rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita. Zat

gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat diperlukan

untuk pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada wanita kurus

akibat asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami defisiensi hormon

Page 16: Gizi Dan Fertilitas

16

reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas pada

wanita tersebut.

3. Frekuensi hubungan seksual

4. Lingkungan

5. Gizi dan nutrisi :terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu

6. Sters psikis : mengganggu siklus haid, menurunkan libido dan kualitas

spermatozoa,dll.

G. Cara Menghindari Infertilitas

Berikut adalah cara menghindari infertilitas, yaitu:

1. Jauhkan stress

2. Hindari penyakit kelamin

3. Hindari ketergantungan zat

4. Cek sejarah keluarga

5. Bekukan sperma, telur, ovarium dan jaringan testis

6. Cek kesehatan

7. Diusia produktif lebih bagus

8. Selesaikan masalah sedini mungkin

9. Pertahankan bobot tubuh ideal

10. Alat KB hormonal tetap aktif

Page 17: Gizi Dan Fertilitas

17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan

secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh,

terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh

kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan

kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.

2. Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa

menghamili. Sedangkan Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan

suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan

hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum

memiliki anak.

3. Kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor

usia, juga dipengaruhi oleh gizi kedua pasangan, faktor gizi ini mempunyai

peran sangat penting dalam mendukung kesuburan.

4. Hubungan antara gizi dan kesuburan wanita dapat dipengaruhi oleh

kekurangan gizi / nutrisi, diet rendah lemak, diet vegetarian atau kegemukan

/ obesitas.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas antara lain : factor usia, faktor

berat badan dan aktivitas olah raga yang berlebihan, frekuensi hubungan

Page 18: Gizi Dan Fertilitas

18

seksual, lingkungan, gizi dan nutrisi : terutama kekurangan protein dan

vitamin tertentu dan stres psikis.

6. Terdapat beberapa cara menghindari infertilisasi seperti : Jauhkan stress,

hindari penyakit kelamin, hindari ketergantungan zat dsb.

B.     Saran

Dengan adanya makalah ini di harapkan pengetahuan ibu harus luas

mengenai pemahaman tentang gizi yang  berhubungan dengan kesuburannyan

dan seorang ibu harus bisa mengatur / memilah-milah makanan untuk

kesuburan.

Page 19: Gizi Dan Fertilitas

19

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetric Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 2008. Ginekologi. Bandung : Elstar Offset.

Francin, P. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Manuaba, IBG, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan.

Manuaba, IBG, 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. Jakarta : EGC.

Moehji, S. 2008. Ilmu Gizi. Jilid I. Jakarta : Bhatara Karya Pustaka