Gizi Balitaxd

9
A. Prinsip Gizi Bagi Balita Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancarPerlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut. Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.Kecukupan gizi: Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram 4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.

description

x

Transcript of Gizi Balitaxd

Page 1: Gizi Balitaxd

A.    Prinsip Gizi Bagi Balita

Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak

balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih

lancarPerlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa

kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).

Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi

yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan

karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.

Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan

diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan

padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah

mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.Kecukupan gizi:

Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram

4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram

Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan

yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak

balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi.

Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan

berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.

Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang bertujuan

sebagai berikut:

1.      Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya

jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta

psikomotorik.

2.      Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang

diperlukan.

Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :

a)      Air

Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:Kebutuhan (ml/kg BB/hari)

Page 2: Gizi Balitaxd

I 175-200

II 150-175

III 130-140

IV 120-140

b)      EnergiMenurut FAO/WHO 1971

Umur Kebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)

3 bulan 120

3-5 bulan 115

6-8 bulan 110

9-11 bulan 105

Diatas 1 tahun 112

1-3 tahun 101

4-6 tahun 91

c)      ProteinUmur Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari)

6-11 bulan 3,5-2,0

1-3 tahun 2,5-2,0

4-6 Tahun 3,0

d)     Lemak

Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali

asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang mengandung asam lemak

essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut

mudah rontok dan hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori

yang berasal dari asam lenoleat.

e)      Karbohidrat

Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya

mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang bertambah jika

bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak tepung misalnya bubur

susu dan nasi tim.

f)       Vitamin dan mineral

Page 3: Gizi Balitaxd

Ca Fe Vit A Vit B1 Vit B12 Vit B6 Vit C Vit D

6-11 bln 0,6 gr 8 gr 1200 mg 0,4 mg 0,5 mg 6 mg 25 mg 400 unit

1-3 th 0,5 gr 8 gr 1500 mg 0,5 mg 0,7 mg 8 mg 30 mg

4-6 th 0,5 gr 10 gr 1800 mg 0,6 mg 0,9 mg 9 mg 40 mg

1.       Gizi Seimbang Bagi Balita

Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara fisik, anak

sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan proporsional.

Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Sehat tampak

aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kesehatan seorang

balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan

merupakan hal baik bagi balita, bukan berarti apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara

berlebih (misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal

terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru akan mengalami kehilangan kemampuan untuk

’membentengi’ tubuh, sehingga mempermudah masuknya penyakit.

Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi untuk

mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti lebih banyak

sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak pembentukan dendrit gizi yang

tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan berkurang sehingga

mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti: daya ingat dan kapasitas belajar kurang.

Pada anak usia dua sampai tiga tahun mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti

seng dan vitamin A.

2.       Tujuan Gizi Bagi Balita

a.   Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.

b.    Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk sang

buah hati.

c.     Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi

tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.

d.    Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita.

e.       Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh anak

balita.

f.       Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita.

g.      Menjelaskan pengaruh faktor sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.

Page 4: Gizi Balitaxd

h.      Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.

i.        Menyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita.

B.     Cara Mengelola Makanan Bagi Balita

Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua,

harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi

utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral dan vitamin

(termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing,

serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.

Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah

dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi

dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.

Pemberntukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga. Peranan

orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu dalam

hal ini harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau sehat dalam

keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orang tua dan orang-orang

disekelilingnya dalam keluarga.

Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam diantara

makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi

makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang berlebihan pada makanan selingan pun

tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.

Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber

karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi

daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lain-lain.

Fungsi makanan selingan adalah :

1.      Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan selingan.

2.      Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang, dan

malam).

3.      Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita.

Ciri-ciri gizi buruk :

1.      Kurus, rambut kemerahan.

2.      Perut kadang-kadang buncit.

3.      Wajah konfase (cekung) untuk monkey fase (keriput).

4.      Cengeng.

Page 5: Gizi Balitaxd

5.      Kurang respons.

C.    Pengaruh Status Gizi Terhadap Balita

Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh.

Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah tersrang penyakit, karena gizi

memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.

Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare, disentri, gondok,

busung lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP), Defisiensi Vit. A, Defisiensi Yodium,

Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan beberapa penyakit lainnya.

Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi

kecerdasan. Apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami

pengaruh sehingga tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya.

Pengaruh Status Gizi Dapat Dilihat Dari Segi:

1.      Tingkat Pendidikan Orang Tua

Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan dan

memiliki makanan yang baik untuk anak balita.

2.      Sosial Budaya

Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian

makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh makan telur jika ada luka, karena

akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur

merupakan sumber gizi yang tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan luka.

3.      Serat Makanan

Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang berserat akan baik

untuk untuk kesehatan dan pertumbuhannya.

4.      Kemudahan Cerna

Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase nutrien

yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup

tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor

dapat dipengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan, mengolah dan

memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain secara bersamaan.

5.      Rasa Kenyang

Selain terhadap kepuasan dan terpenuhnya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat pula

memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang

Page 6: Gizi Balitaxd

yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak.

Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur buah mempunyai nilai rendah.

6.      Sumber Makanan

Tersedianya makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau jauh

mendapat makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk

mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.

D.     Menu Seimbang Bagi Balita

1.      Karbohidrat

Seperti nasi, roti, sereal, kentang atau mie.

2.      Buah dan Sayur

Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi yang

berbeda.

3.      Susu dan Produk Olahan Susu

Susu pertumbuhan, produk olahan susu seperti susu dan yoghurt. Pastikan balita ibu

mendapatkan asupan kalsium yang cukup dan konsumsi susunya.

4.      Protein

Seperti ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan.

5.      Lemak dan Gula

Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue juga mengandung Omega

3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.

Page 7: Gizi Balitaxd

DAFTAR PUSTAKA

Djaelani, Ahmad Sediotama. 2002. Ilmu 9121. Jakarta.

Dian Rakyat Laksamana, Hendra T. 2005. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan.

Emawati F . , Yuniar R , Susilawati , Herman . 2000 . Kebutuhan Ibu Hamil Akan Tablet Besi Untuk Pencegahan Anemia . Penelitian Gizi dan Makanan . Jilid 23 : 92

Libuae P . Perbaikan Gizi Anak Sekolah Sebagai Investasi SDM . dalam Kompas 9 September 2002 .

Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rieneka Cipta.

Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.