gips ibtkg 1

10
STEP 1 1. Porus : suatu lubang atau celah yang disebabkan karena terbentuknya udara akibat dari pengadukan pada gips. 2. Gypsum : suatu mineral yang digunakan untuk membuat model pada bidang Gipsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia. Gipsum juga merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Secara kimiawi, gipsum yang dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 . 2H2O) murni. 3. Dental Stone High Strength : Jenis gipsum yang mempunyai kekuatan tinggi. Material tipe IV ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk pembuatan pola dari malam dalam cast restoration. Untuk memeroleh sifat ini, digunakandari jenis densite serta daerah permukaan yang lebih kecil menghasilkan sifat tersebut tanpa menyebabkan pengentalan adukan. 4. Plaster of Paris : Jenis gipsum yang disebut juga gipsum β-hemihidrat. CaSO4.2H2O dipanaskan pada ketel (tempat terbuka) dgn suhu 1100C-1200C→ß Hemihydrat Material yg dihasilkan→ partikel besar, porus, irregular digunakan untuk Model studi, model analisa, model diagnosis, model anatomis. 5. Setting time: waktu yang diperlukan untuk mengeraskan campuran bahan sampai menjadi keras atau kaku. 6. Manipulasi: suatu keterampilan tangan untuk mencampur bahan dalam proses pengadukan, penakaran, vibrasi. 7. Model studi adalah model mulut yang dibuat untuk mempelajari morfologi kasus,mendirikan diagnosis, mengatur rencana perawatan, dan merencanakan perawatan Sifat Fisik Gips Sifat fisik gips merupakan bentuk fisik dari gips itu sendiri, baik yang sudah dicampur dengan pelarut (air), maupun masih dalam bentuk bubuk. Sifat fisik gips dapat berupa: a. Gips dapat berupa butiran-butiran halus karena bahan ini sangat encer ketika dicampur dengan air. b. Bila terdapat undercut, cetakan gips akan pecah sewaktu dikeluarkan dari cetakan alginate yang berbentuk mulut atau model studi. c. Gips dapat berupa berwana putih, biru, hijau, abu-abu, coklat, dan kuning. d. Bahan cetak gips besifat nontoksis. e. Cetakan gips dinyatakan stabil dalam penyimpanan jangka panjang ketika dibiarkan dalam kontainer tertutup (Combe, EC. 1992). Sifat Kimia Gips Menurut Craig dkk (1987), sifat kimia gips adalah: a. Solubility (daya larut) adalah banyaknya bagian dari suatu zat yang dilarutkan dengan 100 bagian pelarut pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam persen berat/volume. b. Setting time adalah waktu yang diperlukan gips untuk menjadi keras dan dihitung sejak gips kontak dengan air.

Transcript of gips ibtkg 1

STEP 11.Porus: suatu lubang atau celah yang disebabkan karena terbentuknya udara akibat dari pengadukan pada gips. 2.Gypsum : suatu mineral yang digunakan untuk membuat model pada bidang Gipsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia. Gipsum juga merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Secara kimiawi, gipsum yang dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 . 2H2O) murni. 3.Dental Stone High Strength :Jenis gipsum yang mempunyai kekuatan tinggi. Material tipe IV ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk pembuatan pola dari malam dalam cast restoration. Untuk memeroleh sifat ini, digunakandari jenis densite serta daerah permukaan yang lebih kecil menghasilkan sifat tersebut tanpa menyebabkan pengentalan adukan.4.Plaster of Paris :Jenis gipsum yang disebut juga gipsum -hemihidrat. CaSO4.2H2O dipanaskan pada ketel (tempat terbuka) dgn suhu 1100C-1200C Hemihydrat Material yg dihasilkan partikel besar, porus, irregular digunakan untuk Model studi, model analisa, model diagnosis, model anatomis.5.Setting time: waktu yang diperlukan untuk mengeraskan campuran bahan sampai menjadi keras atau kaku. 6.Manipulasi: suatu keterampilan tangan untuk mencampur bahan dalam proses pengadukan, penakaran, vibrasi.7. Model studi adalah model mulut yang dibuat untuk mempelajari morfologi kasus,mendirikan diagnosis, mengatur rencana perawatan, dan merencanakan perawatan

Sifat Fisik GipsSifat fisik gips merupakan bentuk fisik dari gips itu sendiri, baik yang sudah dicampur dengan pelarut (air), maupun masih dalam bentuk bubuk. Sifat fisik gips dapat berupa:a. Gips dapat berupa butiran-butiran halus karena bahan ini sangat encer ketika dicampur dengan air.b. Bila terdapat undercut, cetakan gips akan pecah sewaktu dikeluarkan dari cetakan alginate yang berbentuk mulut atau model studi.c. Gips dapat berupa berwana putih, biru, hijau, abu-abu, coklat, dan kuning.d. Bahan cetak gips besifat nontoksis.e. Cetakan gips dinyatakan stabil dalam penyimpanan jangka panjang ketika dibiarkan dalam kontainer tertutup (Combe, EC. 1992).

Sifat Kimia Gips Menurut Craig dkk (1987), sifat kimia gips adalah:a. Solubility (daya larut) adalah banyaknya bagian dari suatu zat yang dilarutkan dengan 100 bagian pelarut pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam persen berat/volume.b. Setting time adalah waktu yang diperlukan gips untuk menjadi keras dan dihitung sejak gips kontak dengan air.

Sifat Mekanis GipsSifat mekanis gips merupakan hasil kekuatan dari gips yang sudah kaku atau keras setelah dicampur dengan air. Sifat mekanis gips antara lain:a. Compressive strength (kekuatan tekan hancur) Kekuatan gips berhubungan langsung dengan kepadatan atau massa gips. Partikel dental stone lebih halus, maka air yang diperlukan untuk mencampur lebih sedikit jika dibandingkan dengan air yang dibutuhkan untuk pencampuran plaster of paris.b. Tensile strength (daya rentang) Daya rentang dari gips sangat penting pada saat gips dikeluarkan dari bahan cetakan. Karena tidak adanya sifat lentur pada gips, model akan cenderung patah. Daya rentang gips keras dua kali lebih besar dari pada gips lunak baik dalam keadaan basah maupun kering.c. Surface hardness and abrassive ressistance (kekerasan permukaan dan daya tahan abrasi) Kekerasan permukaan gips berhubungan dengan kekuatan tekan hancur. daya tahan abrasi meningkat dan meningkatnya kekuatan tekan hancur. Daya tahan terhadap abrasi maksimal didapat pada saat gips mencapai daya strength. Gips keras merupakan gips yang memiliki daya tahan abrasi tinggi ( Craig dkk,1987).

Fungsi GipsFungsi gips merupakan salah satu kegunaan dari gips yang digunakan untuk pekerjaan penanaman atau pencetakan model kerja dilaboratorium gigi. Fungsi gips secara umum untuk pekerjaan dilaboratorium kedokteran gigi:a. Memperoleh cetakan yang akurat dalam jaringan rongga mulut.b. Restorasi.c. Pekerjaan orthodonti.d. Impression Plaster, digunakan dalam pengambilan cetakan untuk rahang yang edentulous (tidak bergigi).e. Plaster of Paris, digunakan:1) Mounting atau pemasangan model pada artikulator atau okludator2) Sebagai bahan study model.3) Sebagai bahan tanam pada proses flasking.4) Sebagai bahan impression (impression material) yang dimodifikasi dengan bahan kimia.f. Dental stone, digunakan:1) Sebagai bahan pembuatan model dan die (hasil cetakan).2) Sebagai binder bagi bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy pada suhu dibawah 12000C.g. Investment gips untuk prosedur inlay casting, bahan ini digunakan untuk memperoleh mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay, crown dan bridge.h. Investment gips untuk crown cobalt base alloy, bahan ini digunakan sebagai bahan tanam dalam prosedur casting padapembuatan metal prothesa, partial prothesa dan bridge (Annusavice, KJ.2003)

TIPE-TIPE GIPSGips yang digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut dan sebagai bagian penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi. Keunggulannya ekonomis, konsistensi, kaku saat mencampur, menghasilkan cetakan yang lebih baik.a. Plaster Cetak (Gips tipe I) (gips putih) dikedokteran gigiImpression plaster sekarang jarang digunakan dalam bidang kedokteran gigi dan bahan ini digantikan dengan bahan yang tidak terlalu kaku dan material elastik impression secara tradisional dapat diproduksi berwarna putih (Annusavice, KJ.2003). Bahan cetak ini terdiri dari plaster of paris yang ditambahkan zat tambahan untuk mengatur waktu pengerasan dan ekspansi pengerasan. Plaster cetak jarang digunakan lagi untuk mencetak dalam kedokteran gigi karena telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti hidrokoloid dan elastomer . plaster terbatas digunakan untuk cetakan akhir, atau wash, dalam pembuatan gigi tiruan penuh.b. Gips tipe II (gips putih) dikedokteran gigia. Model plaster (gips tipe II)model plaster sekarang banyak digunakan dikedokteran gigi biasanya digunakan untuk remounting dan artikulasi dari stone cast. Produk ini secara tardisional dapat diproduksi dalam bentuk berwarna putih untuk membedakannya dengan dental stone. b. Fungsi gips tipe I (gips putih)1) Untuk membuat basis2) Penanaman pada artikulator dan okludator3) Remounting (mengembalikan gigitan yang melenceng)4) penanaman pada kuved5) membuat basis c. Kelebihan dan kekurangan gips tipe I (gips putih)1) Kelebihan gips tipe I (gips putih)a) Harga relatif murahb) Banyak dipasarkan dipasaran (mudah didapat) c) Cepat setting dan kaku bila dicampur dengan air2) Kekurangan gips tipe I (gips putih)a) Mudah pecah atau rapuhb) Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan model malamc) Dan juga tidak dapat digunakan untuk pekerjaan full dentur, dan partial dentur (Annusavice, KJ.2003).2.2.3 Gips Tipe III (gips biru) dikedokteran gigia. Dental stone (gips tipe III)Dental stone digunakan untuk pembuatan model dari full denture atau partial denture, model orthodonsi. Dental stone secara tradisional berwarana biru (Hatrick dkk, 2003).b. Fungsi gips tipe III (gips biru)1) Cetakan awal model studi dan model kerja2) Membuat basis untuk full denture dan partial denture cetakan model untuk pekerjaan orthodonsia3) Pembuatan mahakota jembatan akrilik.c. Kelebihan dan kekurangan tipe III (gips biru)1) Kelebihan gips tipe III (gips biru)a) Tidak mudah rapuh (patah)b) Cepat setting bila dicampur dengan airc) Banyak dipasarkan dipasaran (mudah didapat)d) Harga relatif murah dibandingkan gips tipe IV (gips kuning)2) Kekurangan gips tipe III (gips biru)a) Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan penanaman pada artikulator dan okludatorb) Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan porselen dan logamc) Tidak dapat digunakan pada pekerjaan penanaman model kerja pada kuvetd) Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan remounting (Annusavice, KJ.2003).c.. Gips tipe IV (gips kuning) dikedokteran gigi Dental stone, high strength (tipe IV)Material tipe IV ini sering digunakan sebagai cetakan karena cocok untuk pembuatan pola dari malam dalam cast restoration, dan porselen secara tradisional berwana kuning dan abu-abu. Fungsi gips tipe IV (gips kuning)1) Pekerjaan inlay/onlay2) Pekerjaan pembuatan mahakota dan jembatan dari logam3) Pembuatan gigi porselen. Kelebihan dan kekurangan gips tipe IV (gips kuning)1) Kelebihan gips tipe IV (gips kuning)a) Tidak muda rapuh (patah)b) Cepat setting bila dicampur dengan airc) Banyak dipasarkan dipasaran (mudah didapat)d) Dapat digunakan untuk pekerjaan malam dalam cast Restoration.2) Kekurangan gips tipe IV (gips kuning)a) Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan penanaman pada artikulator dan okludatorb) Tidak dapat digunakan pada pekerjaan penanaman model kerja pada kuvetc) Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan remountingd) Harga relatif mahal dibandingkan gips tipe III (gips biru) (Annusavice, KJ.2003). Gips tipe V (gips hijau) dikedokteran gigiTambahan dalam klasifikasi untuk material ini berkembang atas respon untuk memenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi gips yang lebih tinggi dibanding dental stone. Material ini berwarna hijau dan paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan semua produk gips (Annusavice, KJ.2003).

KOMPOSISI GIPSUM1.Calcium sulfate hemihydrat merupakan konstitusi utama dari gypsum yang digunakan di kedokteran gigi2.Gypsum cetak sama seperti di atas dengan bahan tambahan seperti natrium sulphate,borax,dan zat pewarna3.Hexagonal calcium sulphate,bila terdapat,akan mengalami hydrasi dengan cepat4.Orthorhombic calcium sulphate,yang dapat dihasilkan dari gypsum yang terlalu banyak overheating sewaktu pembuatan,bereaksi sangat lambat dengan air (dikenal dengan gypsum gosong atau dead burnt plaster)5.Adanya impurity lain,baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun yang terjadi selama proses pembuatan6.Bahan akselerator dan retardus yang ditambahkanAkselerator (bisa mempercepat waktu setting)Contoh: Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan cara mempercepat pembentukan larutan kalsium sulfat hemihydratRetardus (bisa memperlambat waktu setting)Contoh : Natrium citrate,bahan ini mengurangi kecepatan pelarutan hemihydrat dan juga terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga meracuni inti dan menyebabkannya tidak efektif

MANIPULASI GIPSUMProses manipulasi pertama-tama dilakukan dengan mencampurkan Plaster atau gips dengan air atau larutan PE dengan perbandingan 100gr dengan 50 sampai 60ml. Harus dijaga agar tidak terbentuk gelembung udara sewaktu mengaduk karena gelembung ini dapat muncul di permukaan dan dapat menyebabkan ketidaktepatan hasil cetakan (Combe, 1992). Untuk lebih detailnya, manipulasi gips dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut : PemilihanUntuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang akan dibuat. Perbandingan (rasio P/W atau air/bubuk)Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses manipulasi dan juga setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak kandungan air dalam gips maka waktu setting akan lebih cepat dan diperoleh hasil gips yang lunak. Karena kekuatan suatu stone secara tidak langsung sebanding dengan rasio W:P adalah sangat penting untuk mempertahankan jumlah air serendah mungkin. Namun, jangan terlalu rendah sehingga adukan tidak mengalir ke dalam setiap detail cetakan. Sekali rasio W:P otimal ditentukan, menggunakan rasio W:P yang dianjurkan pabrik sebagai pedoman takaran yang harus selalu digunakan. Air dan bubuk harus selalu diukur dengan menggunakan silinder pengukur volume air yang akurat dan menimbang kesetaraannya untuk bubuk. Bubuk tidak boleh diukur dengan volume (menggunakan sendok penakar), karena tidak dimampatkan seragam. Sendok penakar tersebut mungkin bervariasi dari produk yang satu dengan yang lain, serta bubuk bisa menjadi lebih keras begitu kemasan bersisa tidak digunakan. Bila wadah kemasan dikocok, volume akan meningkat sebagai akibat terjebaknya udara. Bubuk dalam kantung yang sudah ditimbang menjadi populer, karena memiliki keakuratan, mengurangi sisa, dan menghemat waktu. PengadukanBila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk parabolik, halus, dan tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki bilah yang kaku serta pegangan yang nyaman dipegang. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari untuk mencegah porus yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan permukaan. Air yang sudah diukur jumlahnya ditempatkan dalam mangkuk pengaduk, dan bubuk yang sudah ditimbang ditaburkan. Adukan kemudian dengan cepat diputar, dengan secara periodik menyapu spatula ke dalam mangkuk pengaduk untuk menjamin pembasahan semua bubuk serta memecahkan endapan, atau gumpalan. Pengadukan harus terus berlangsung sampai diperoleh adukan yang halus, biasanya dalam 1 menit. Semakin lama waktu pengadukan berarti mengurangi waktu kerja, khususnya untuk menuang model.Kebiasaan menambahkan air dan bubuk berulang-ulang untuk mencapai konsistensi yang tepat harus dihindari. Hal tersebut menyebabkan ketidakseragaman pengerasan dalam massa adukan, menghasilkan kekuatan yang rendah dan distorsi, satu penyebab utama ketidakakuratan dalam menggunakan produk gipsum. VibratorSewaktu menuang ke dalam cetakan model atau die biasanya digunakan vibrator untuk membantu mengalirnya adonan ke dalam cetakan dan mempermudah terlepasnya gelembung udara. Penggunaan vibrator otomatis dengan frekuensi tinggi dan amplitude yang tinggi adalah membantu. Cegah dilakukannya vibrasi yang berlebih karena dapat menyebabkan distorsi bahan cetak. Initial setting time-working timeSetelah dicampur selama 1 menit, working time dimulai. Selama viscositas dari campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal campuran dimana bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk serta terjadi ekspansi termis atau adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi selama 8 10 menit mulai dari awal pengadukan. Finnal settingFinnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan model terasa dingin saat disentuh. Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari cetakan Pemberian bahan separatorSebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi seperti Vaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas. Namun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lebik lunak. Hindari terjebaknya udaraAdanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan porositas pada hasil akhir dari gips. Hal tersebut dapat dihindari dengan menuangkan air terlebih dulu ke dalam wadah setelah itu diikuti dengan memasukkan powder. PenyimpananGips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat yang dekat dengan sumber air akan berpengaruh buruk pada powdernya. Hal ini akan mempengaruhi waktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer tertutup. Namun terkadang diperlukan proses merendam model gipsum dalam air, sebagai persiapan untuk teknik yang lain. Komponen gipsum yang membentuk model umumnya sedikit larut dalam air. Jika model stone direndam dalam air mengalir, dimensi liniernya akan menurun sekitar 0,1% untuk setiap 20 menit perendaman tersebut. Metode teraman untuk merendam model adalah menempatkannya dalam bak berisi air yang khusus untuk tujuan tersebut, dimana debris plaster masih tetap konstan di dasar bak air untuk membentuk larutan jenuh kalsium sulfat.Seperti dijelaskan sebelumnya, penyimpanan baik stone atau plaster pada temperatur ruang tidak menimbulkan perubahan dimensi yang bermakna. Namun, bila temperatur penyimpanan dinaikkan sampai antara 90o dan 110o C (194o-230oF), pengerutan terjadi begitu kristalisasi air dikeluarkan dan dihidrat berubah menjadi hemihidrat. Kontraksi plaster pada temperatur tinggi lebih besar dibandingkan dengan stone, dan ini juga mengurangi kekuatannya.Kontraksi tersebut dapat terjadi selama penyimpanan di atas temperatur ruang, begitupun bila model stone sedang dikeringkan. Barangkali tidaklah aman menyimpan atau memanaskan suatu model stone pada temperatur yang lebih tinggi dari 55oC (130oF).Produk gipsum agak peka terhadap perubahan kelembaban relatif dari lingkungan. Bahkan kekerasan permukaan dari model plaster dan stone mungkin berfluktuasi sedikit dengan kelembaban atmosfer relatif. Permukaan gipsum yang dibuat dengan adukan yang lebih encer nampak terpengaruh lebih banyak dibandingkan dengan rasio W:P yang rendah.Hemihidrat gipsum mengambil air dari udara dengan mudah. Misalnya, bila kelembaban relatif melebihi 70%, plaster mengambil uap air secukupnya untuk memulai reaksi pengerasan. Hidrasi pertama menghasilkan lebih sedikit kristal gipsum pada permukaan kristal hemihidrat. Kristal ini bertindak sebagai nukleus kristalisasi, dan manifestasi pertama dari kerusakan plaster adalah penurunan dalam waktu pengerasan.Begitu kerja higroskopik berlanjut, lebih banyak kristal gipsum terbentuk sampai keseluruhan kristal hemihidrat tertutup. Pada keadaan ini air sulit menembus lapisan dihidrat, dan waktu pengerasan menjadi diperpanjang. Karena itu, adalah penting bahwa semua jenis produk gipsum disimpan dalam atmosfer kering. Cara penyimpanan terbaik adalah menutup produk tersebut dalam wadah logam tahan kelembaban. Bila produk gipsum disimpan dalam tempat tertutup, umumnya waktu pengerasan hanya sedikit dihambat, sekitar 1 atau 2 menit per tahun. Bila perlu hal ini dapat diatasi sengan sedikit meningkatkan waktu pengadukan. Kebersihan Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas waktu setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahan lain (Hatrich dkk, 2003).

a. Setting Time GipsSetting time adalah waktu yang diperlukan gips untuk menjadi keras dan dihitung sejak gips kontak dengan air. Waktu setting merupakan waktu yang digunakan oleh bahan yang telah setting sampai menjadi cukup kuat untuk menahan penetrasi sebuah jarum dengan diameter tertentu dan besar beban yang diketahui. Alat penguji ini terdiri dari dua jenis yaitu Jarum Vicat Amparatur dan jarum Gillmore Amparatur. Waktu setting dapat dipengaruhi oleh komposisi gips, bentuk fisis gips, suhu pencampuran, dan waktu pengadonan meningkat maka cepat setting (Craig dkk 1987). Tahap-tahap Setting time gipsSetting time gips terdapat 2 tahap sebagai berikut :a. Initial setting time: permulaan setting time dimana pada waktu itu campuran gips dengan air sudah tidak dapat lagi mengalir kedalam cetakan. Keadaan dimana gips tidak dapat hancur tapi masih dapat dipotong dengan pisau.b. Final setting: waktu yang dibutuhkan oleh gips untuk bereaksi secara lengkap dari kalsium sulfat dihidrat, meskipun reaksi dehidrasinya belum selesai. Tandanya antara lain kekerasan belum maksimum, kekuatannya belum maksimum dan dapat dilepas dari cetakan tanpa distorsi atau patah (E.C.Combe,1992). waktu setting dari gypsum dipengaruhi oleh W/P rasio dan komposisinya. Semakin banyak powdernya, semakin kental pula campuran tersebut. Semakin kental gypsum maka semakin cepat pula waktu settingnya. Semakin encer gypsum tersebut maka semakin lambat pula waktu settingnya.

PROSES SETTING 1. Kalsium sulfat hemihidrat larut dan bereaksi dengan air membentuk Kalsium sulfat dihidrat .2. Terjadi presipitasi kristal kalsium sulfat dihidrat bahan menjadi kaku tetapi tidak keras,dapat diukir tetapi tdk dapat dibentuk, ekspansi thermis dan panas masihberlangsung INITIAL SETTING 3.Bahan keras,kaku, ekspansi thermis dan panas sudah berakhir FINAL SETTING

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SETTING TIME1. Komposisi gips atau stone, sebagaimana yang telah disediakan oleh pabrik:a. GypsumBila terdapat (misalnya, disebabkan karena adanya dehydrasi yang tidak sempurna sewaktu proses pembuatan) akan mempercepat setting time.a. Hexagonal calcium sulphateBila terdapat hexagonal calcium sulphate akan mengalami hydrasi dengan cepat.c. Orthorombic calcium sulphateOrthorombic calcium sulphate, yang dapat dihasilkan dari gypsum yang terlalu banyak overheating sewaktu pembuatan, bereaksi sangat lambat dengan air (dikenal dengan gips gosong atau dead burnt plaster).d. Adanya impurity lainAdanya impurity lain, baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun yang terjadi selama proses pembuatan.e. Bahan akselerator dan retardusBahan akselerator dan retardus yang ditambahkan, yaitu:i. Bahan akselerator Contoh:1. Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan cara mempercepat pembentukan larutan kalsium sulfat hemihydrat.2. Gypsum mempersiapkan inti bagi pertumbuhan Kristal dihydrate yang terbentuk lebih lanjut.ii. Bahan retardusContoh: Natrium citrate dan borax, bahan ini mengurangi kecepatan pelarutan hemihydrate dan juga terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga meracuni inti dan menyebabkannya tidak efektif.2. Suhu dan konsentrasiSuhu pencampuran, suhu sampai 50oC mempunyai pengaruh sangat kecil, misalnya seperti pada hasil pengujian satu batch dental stone. Ini berbeda dengan kebanyakan reaksi kimia yang umumnya dipercepat oleh adanya kenaikan suhu. Hal ini dapat dijelaskan dengan asumsi bahwa laju reaksi tergantung pada kecepatan difusi random ion Ca2+ dan SO42- ke Kristal-kristal dehydrate yang terbentuk. Kecepatan difusi ion-ion dalam larutan tergantung tidak hanya pada bentuk ion tetapi juga pada suhu dan konsentrasi ion.i. SuhuSuhu, dapat diperlihatkan bahwa kecepatan diffusi ion-ion Ca2+ dan SO4 2- pada suhu 50oC adalah kira-kira dua kali lipat kecepatan diffuse pada suhu 5oC.ii. KonsentrasiKecepatan diffusi ion-ion berbanding lurus dengan konsentrasinya. Kelarutan hemihydrate pada suhu 5oC adalah 0,8% sedangkan pada suhu 50oC menjadi sebesar 0,4%. Jadi pada suhu yang lebih tinggi kecepatan diffusi semakin lambat disebabkan oleh karena menurunnya konsentrasi.Faktor (i) dan (ii) diatas berlawanan satu dengan lainnya kira-kira serupa sehingga antara suhu 5oC sampai 50oC. Faktor suhu hanya member pengaruh yang relative kecil terhadap kecepatan reaksi. Pada suhu yang lebih tinggi terjadi retardasi hydrasi, dan pada suhu 100oC sama sekali tidak terjadi dehydrasi, pada suhu sekitar ini hemihydrate dan dihydrate mempunyai daya larut yang sama.3. Perbandingan air/puderPerbandingan air/puder ini mempunyai pengaruh sangat kecil terhadap laju hydrasi hemihydrate, meskipun peningkatan jumlah air dalam adonan menghasilkan waktu setting lebih lambat sebagaimana hasil pengujian dengan jarum Vicat dan Gillmore. Hal ini disebabkan karena pada bahan dengan perbandingan air/puder yang lebih tinggi terdapat lebih sedikit pertumbuhan kristal dehydrate per satuan volume adonan. Jadi pada adonan yang lebih encer perlu terjadi lebih banyak pertumbuhan kristal sampai terdapat cukup banyak kristal yang berkontak sehingga bahan menjadi cukup kaku untuk sanggup menahan penetrasi jarum pengukur pada waktu setting.4. Waktu pengadonanPeningkatan waktu pengadonan dapat mempercepat terjadinya set. Pengadonan dapat merusak sebagian Kristal dihydrate yang gtelah terbentuk sehingga menghasilkan lebih banyak inti kristalisasi.

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PROSES MANIPULASImanipulasi dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut : PemilihanUntuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang akan dibuat. Perbandingan ( rasio air/bubuk)Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses manipulasi dan juga setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak kandungan air dalam gips maka waktu setting akan lebih cepat dan diperoleh hasil gips yang lunak. PengadukanPengadukan sebaiknya dilakukan 1 menit sampai halus dan homogen Initial setting time-working timeSetelah dicampur selama 1 menit,working time dimulai.Selama viscositas dari campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal campuran dimana bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk serta terjadi ekspansi termis atau adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi selama 8 10 menit mulai dari awal pengadukan Finnal settingFinnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan model terasa dingin saat disentuh.Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari cetakan PenyimpananGips dapat menyerap air dari lingkungan.Kelembaban dan tempat yang delat dengan sumber air akan berpengaruh buruk pada powdernya..Hal ini akan mempengruhi waktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer tertutup. KebersihanPeralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas waktu setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahn lain.(Hatrich dkk,2003)-Pemberian bahan separatorSebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi seperti Vaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas. Namun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lebik lunak-Hindari terjebaknya udaraAdanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan porositas pada hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dulu menuangkan air ke dalam wadah setelah itu memasukkan powder

PorusPorus terjadi karena adanya kandungan udara yang terjebak pada saat pencampuran gips dengan air sehingga menyebabkan lubang, dan dapat menyebabkan kelemahan dan ketidak akuratan permukaan. Hal tersebut dapat dihindari dengan menuangkan air terlebih dulu ke dalam wadah setelah itu diikuti dengan memasukkan powder. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya porus dan cara mengatasiKomposisi, Rasio W:P (Water: Powder).Pengadukan dan vibrasi, jika pengadukan tidak berlangsung lama maka akan menyebabkan porusCara mengatasinya adalah dengan melakukan manipulasi yang benarHendaknya komposisi, rasio W:P harus seimbang dan disesuikan dengan jenis gypsum, missal W/P rasio : plaster of paris (50-60ml/100gr), Dental Stone (22-35ml/100gr).Cara mencampursiapkan air sesuai kebutuhan dalam bowl, kemudian tuang bubuk/powder gips,aduk 60 kali per menit di atas vibrator.

DAPUSAnnusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah : Slamat Tarigan. Jakarta : Balai PustakaMahler DB, Ady AB. An Explanation For The Hygroscopic Setting Expansion Of Dental Gypsum Products. J Dent Res 1960; 39: 578- 589.Robert. G. Craig, Ph. D. 1983. Dental Material Properties and Manipulation. The University of Michigan scool of dentistry; the C. V. Mosby CompanyWilson, H. J. dkk. 1987. Dental Technology and Materials for students.Blackwell Scientific Publication