GIANT STEP TO BE A WEB DESIGN ENTREPRENEUR

30
1 GIANT STEP TO BE A WEB DESIGN ENTREPRENEUR Gregorius Agung PT Elex Media Komputindo © 2003

Transcript of GIANT STEP TO BE A WEB DESIGN ENTREPRENEUR

1

GIANT STEP TO BE A WEB DESIGN ENTREPRENEUR

Gregorius Agung PT Elex Media Komputindo

© 2003

2

Pujian-Pujian Terhadap Buku

“Giant Step to be a Web Design Enterpreneur” Dear : Bp. Gregorius Seperti yang Anda katakan dalam "Giant Step to be a Web Design Enterpreneur", memang wawasan saya tentang web designer makin terbuka. Terus terang saya tidak menguasai bidang apapun dalam teknis pembuatan sebuah Website. Saya cuma seorang Marketing Property/Property Agent yang sangat peduli dengan perkembangan Informasi Teknologi khususnya Internet. Setelah selesai membaca buku anda dengan judul di atas, saya langsung cari calon mitra yang mungkin berpikiran sama seperti saya yakni "mendulang emas" melalui bisnis ini. Saya kirimkan ke beberapa milis yang kebetulan saya jadi anggotanya seperti yahoogroups, komputeraktif, dan plasagroups. Terlebih lagi jika mereka telah membaca buku yang sama, makanya sekilas saya jelaskan isi dari buku tersebut (boleh gak ya...?) dan tentunya juga saya sarankan agar mereka membeli buku tersebut jika belum pernah membacanya (he..he..sedikit promosi nih). Agar apa yang akan kita bahas menjadi nyambung. Boleh gak saya minta dijelaskan lagi tentang tarif harga website yang sesuai berikut dengan produknya secara detail? Terutama untuk daerah Batam (soalnya yang menyangkut biaya, biasanya Batam lebih tinggi). Bagaimana pula tarifnya, apabila saya coba tawarkan Video Presentasi Produk maupun Jasa yang akan disajikan secara offline melalui media CD-Rom tentunya. Akhir kata saya ucapakan "Jaya terus melalui hasil karya anda untuk anak bangsa Indonesia". Terima kasih, Regards, Suandi ([email protected])

3

dear, Bapak Gregorius,... Saya Budi biasa dipanggil Nono. Saya belum bisa bagi pengalaman sama yang lain mengenai pembuatan web site tapi jujur saja sangat banyak yang dapat saya jadikan pelajaran setelah membaca buku karangan bapak (Giant Step to be a Web Design Enterpreneur) selain isi dan cara bapak menyajikan tulisan yang baik, pengetahuan saya tentang dunia website makun bertambah dan membuat saya ingin eksis di dunia ini. Terima kasih atas karyanya dan sukses untuk bapak selalu. hormat saya, budi ([email protected])

DH, Sudah lama saya mencari buku seperti ini, yang dapat memberikan tips-tips menarik dalam usaha web design, terutama yang menggunakan bahasa Indonesia. Ide-idenya kreatif dan segar. Selamat atas diluncurkannya buku yang sangat bermanfaat ini. Regard's Nata (nata…@....com)

aku mhs tingkat akhir tek informatika pts di jogja, udah 3 semester ini aku pengajar lepas di sebuah akademi teknologi di solo, dgn materi web & internet, selain itu juga aku freelance web design tapi masih banyak sekali yg aku merasa penasaran yaitu pada masalah manajemen & proses mulai kita ketemu calon client & client, sampai akhirnya web itu dibuat. masalah ini yang paling bikin aku salah tingkah. apa aja yang terjadi pada proses itu & bagaimana seharusnya aku menjalaninya. pernah aku bertemu calon client dari sebuah grup lawak jogja, waktu itu aku sangat bingung apa yg harus aku lakukan pertama kali, walau akhirnya aku mendapatkan project itu, tapi merasa ada yg belum bener dari proses yg aku jalani. Sebelumnya juga pernah membangun beberapa web tapi ya itu kayaknya menurutku prosesnya belum bener.

4

sampe akhirnya aku tanpa sengaja jalan2 di gramedia solo & menemukan buku GIANT STEP TO BE A WEB DESIGN ENTREPRENEUR di situ aku banyak menemukan proses2 yg aku lewatkan selama ini utk mendapatkan project & membangun web. dan saat ini aku dipercaya utk project redesign web uns solo, dan itu secara tidak langsung berkat buku anda itu, sekarang aku udah lumayan agak pede dalam bertemu client dan calon client. aku pengen fokus di bidang ini.....

Yudi S, Jogja (wow…@....com)

Hallo Pak Gregorius, terima kasih telah membuat buku Giant Step-nya. Menolong saya untuk memulai bisnis web-design, saya tergolong masih muda (21 tahun) namun setelah melihat bapak saya telah memasuki masa-masa pensiun dan bingung untuk mencari celah untuk berbisnis, saya tergerak untuk memulai usaha pribadi agar kelak tidak terjadi ke saya. Yah, ada beberapa sih statement yang bikin saya ketawa. Kayak mahasiswa/teenager yang nggak ngerti marketing, saya sendiri pernah jebol dari fakultas akuntansi dan tahu bagaimana pentingnya marketing di semua bidang hehehe .. tapi itu suatu cambukan bagi saya. Ok, Pak. Begini saya rada kesulitan pada presentasi. Bisakah Bapak memberikan saya pencerahan/file yang bisa jadikan contoh jadi saya sedikit tahu tentang bagaimana membuat presentasi. Menurut Bapak sendiri bisnis ini bakal lama nggak yah? soalnya niatan saya mo melebarkan ke software engineering juga. Tentu setelah web-bisnis berjalan dan saya akan mengambil rekan saya yang berkualitas untuk dijadikan team. Sincerely, Dityo.([email protected])

Salam Kenal Pak Gregorius, Saya telah membaca buku Anda yang berjudul "Giant Step to be a Web Design Enterpreneur". Bagus sekali isinya. Saya masih penasaran dan ingin mengembangkan usaha jasa web design. Melalui e-mail ini saya mohon dikirimkan contoh Business Plan.

5

Terima kasih, Anon … (anon…@....com)

Mas Gregorius Agung Terimakasih, saya ucapkan karena melalui buku Giant Step To be a web design enterprenuer karangan mas membangkitkan semangat kami (saya dan rekan-rekan), bahasanya menarik , tapi di lain kali tambah dong penjelasanya (catatan kaki) misalnya, apa itu "meta tag html" dan sebagainya jadi jika membacanya cepat mengerti . oh ya, kami mempuyai hobi komputer, tapi sejauh ini hobi ini belum mendatangkan kapital yang bagus. tanya mas : - Bagaimana menjaring pemasang iklan di web kita seandainya kita membuat situs yang bertujuan untuk mencari uang di dunia maya? - Haruskah kita mendatangi klien dari pintu ke pintu untuk menawarkan jasa? - Mas maunya masih panjang pertayaanya, jika berkenan saya akan tambah lagi (next time) terimakasih banyak atas penjelasan nya wasalam jali (jali…@....com) Palembang

Hai Greg, Apa Kabar ? Saya sudah baca buku Anda yang terbaru "Giant Step to be Web Design Entrepreneur”. Harapan Anda untuk memberikan 'kejutan listrik' kepada pembacanya sepertinya tercapai. Buktinya saya menghabiskan buku tersebut hanya dua hari saja. Begitu inspiratifnya buku tersebut sehingga tak bosan untuk saya baca terus hingga habis. Saya memang sudah tidak asing dengan buku-buku Anda, buku Anda yang pertama (kalau nggak salah tentang CGI) juga pernah saya beli dan baca. Begitupun dengan buku-buku yang lain seperti tentang Dreamweaver, Web Boot dengan Frontpage, dan bahkan buku tentang ASP yang diterbitkan MITSAQ (sepertinya buku tersebut Anda terbitkan sendiri ya?). Buku yang Anda tulis memang mudah dimengerti dan dipraktekkan.

6

Saat ini saya berwiraswasta dalam bidang pembuatan Sofware, jadi bukan di bidang Jasa Desain Web. Saya tertarik membaca buku Anda yang terbaru karena membahas tentang Entrepreneur yang saat ini sedang saya pelajari. Dan apa yang Anda tulis sepertinya berdasarkan pengalaman Anda Sendiri. Sehingga tidak jauh berbeda dengan usaha yang sedang saya rintis sekarang. Terima kasih atas ilmu yang Anda sampaikan melalui buku Anda. Ada banyak manfaat yang bisa saya ambil. Semoga Anda juga tidak keberatan mengirimkan contoh bisnis plan, karena saat ini saya sedang bingung untuk membuat bisnis plan dalam rangka menggandeng investor untuk pengembangan usaha saya. Saya juga sudah surfing ke web komunitas yang Anda kelola. Menurut saya cukup bagus dan bisa dikembangkan lebih jauh. Sekali lagi, Terima Kasih. Saya tunggu kiriman contoh bisnis plannya. Domisili saya saat ini di Bekasi, dan saya membeli buku tersebut di Gramedia Metropolitan Mall Bekasi. Ivan … (bledex…[email protected]) Bekasi

pak Gregorius, saya baru saja beli buku bapak yang judulnya Giant Step to be a Web Design Entrepreneur. saya salut, masalahnya baru kali ini saya baca buku sampai habis padahal baru beli (selain komik lho) nah dari buku itu, saya jadi tertarik untuk memulai bisnis web design saya oleh karena itu juga saya mohon diberikan file business plan yang bapak tawarkan di kata pengantar buku itu. terimakasih Okho ([email protected])

Kpd yth Gregorius Agung Saya adalah seorang fresh graduate dari ITB. Saya cukup tertarik di bidang IT dan web developer, tetapi saya tidak memiliki kemampuan programming yg cukup untuk membuat dan menawarkan website. Hingga suatu saat saya menemukan buku "Giant step to be a web design entrepreneur" di gramedia, saya baca sekilas, dan makin kuat pikiran saya bahwa buku inilah yang paling cocok untuk pribadi saya. kemudian saya teringat akan kemampuan teman2 saya yang menakjubkan di bidang web design. Sehingga dengan step-step yang sangat rapi dan gambaran

7

umum yang baik dari buku tsb saya mulai berfikir untuk membuat usaha web design. Mengingat banyaknya pemain dalam bidang web ini, akhirnya saya memutuskan untuk mengembangkan perusahaan temen seangkatan saya yaitu skudetto.com yang juga pendatang baru tapi saya nilai sangat prestatif di bidang web design. Temen saya itu menyambut baik tawaran saya, dan akhirnya saya siap untuk mengembangkan bisnis web ini di medan dalam waktu dekat (mungkin bulan depan). Harapan saya usaha kami dapat berkembang dengan lancar sehingga saya sangat senang jika bapak akan memberikan cntoh proposal yang professional. sekian dan terimakasih. Rahmad … (rahmad…@....com) Bandung

Yth. Bpk Gregorius Saya telah membaca buku anda (Giant step to be a web design enterpreneur) dan saya tertarik untuk mempraktekannya agar dapat menambah penghasilan saya. Saya tertarik dengan prospek bisnis domain registration dan web hosting. Namun berhubung modal saya yg tidak besar, saya mencoba saran anda untuk bergabung dengan program reseller. Tetapi ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan : Untuk proses domain registration, saya melihat di beberapa website ada layanan untuk memeriksa availability domain dan who is. Bagaimanakah saya dapat membuat layanan semacam itu ? Teknik apa saja yang di perlukan dan dimana saya dapat mempelajarinya ? Saya telah membaca tentang program reseller dan saya tahu bahwa customer yang datang melalui site saya akan mendaftar domain mereka kepada saya, baru saya teruskan kepada principal saya. Oleh karena itu saya ingin tahu bagaimana caranya membuat layanan tersebut di website saya. Saya menguasai beberapa aspek pembuatan website dan untuk menghemat biaya lebih memilih untuk membuat website saya sendiri. Saya telah mengakses dan membaca program di enom.com dimana mereka memberikan fasilitas tool yang dapat diintegrasikan ke website saya apabila saya bergabung dalam program reseller mereka, namun saya masih mencari alternatif lain dikarenakan harga pendaftaran domain mereka untuk customer indonesia bisa dikategorikan mahal. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan sarannya. Tetaplah berkarya terus !

8

Salam hormat, Reiza…. (dejurs…@....com)

Pak Agung Yang terhormat, Saya sudah membaca buku bapak, “Giant Step to be a Web Design Entrepreneur”. Isinya sangat menarik dan memberikan gambaran yang baik bagi mereka yang memang ingin terjun ke dalam bisinis web design, lebih dari itu buku tersebut juga telah menjawab berbagai pertanyaan saya selama ini tentang seluk-beluk bisnis web design, seperti misalnya bagaimana cara membuat surat kontrak yang aman. Sebagai seorang awam yang hendak terjun ke dalam dunia web design, saya mengucapkan terima kasih atas terbitnya buku ini yang sangat membantu untuk ke depannya. Pak Agung, setelah membaca buku tersebut timbul bagi saya suatu pertanyaan lain, sehubungan dengan freelancer; bagaimana caranya untuk menjadi seorang freelancer yang sukses? Karena tampaknya saya secara pribadi lebih tertarik untuk tidak terlalu terikat berhubung ada kegiatan-kegiatan lain yang harus dilakukan. Tolong jika mungkin saya diberikan petunjuk atau tips sehubungan dengan freelancer, atau mungkin bapak bisa mengenalkan saya dengan seorang freelancer yang bapak kenal, sehingga saya bisa belajar dari beliau. Terimakasih, terus menulis ya Pak Agung! Ayub

9

Kata Pengantar

Bagi Nova Models—sebuah agen model Selandia Baru bermotto “Number One Model Agency in the Country”—memiliki website merupakan sebuah keharusan. Memasarkan semua model berbakat yang ada di bawah atap Nova Models merupakan sebuah kewajiban dan memilih internet sebagai alat pemasaran berarti membuka peluang bagi para model untuk disewa oleh perusahaan entertainment dari seluruh dunia. Tapi masalahnya, para pegawai yang bekerja di modelling agency itu tidak memiliki keahlian untuk membuat situs yang interaktif, menarik, serta menjual.

iStart pun akhirnya disewa. Perusahaan bermotto “New Zealand’s e-Business Portal” ini bertugas mendesain sebuah website canggih tempat bagi setiap orang dari penjuru dunia bisa mengenal, menelusuri, dan menyewa semua koleksi model yang bekerja untuk Nova Models. iStart pun bergerak dengan menciptakan beragam model konsep. Pertama kali, mereka mengembangkan konsep teknologi database driven solution yang memungkinkan staf Nova Models mengupdate dan mengisi data-data pada website secara mandiri menggunakan browser. Konsep ini kemudian dikenal dengan sebutan Content Management System (CMS). Setiap orang yang ingin bergabung untuk menjadi model dan bekerja bagi Nova Models mendapat kemudahan serupa. Mereka tinggal mengisi identitas yang diperlukan dan meng-upload foto pada tempat yang telah

10

disediakan—langsung secara online. Untuk meningkatkan nilai tambah, beragam fasilitas canggih mulai diciptakan, seperti fasilitas Search, Find, dan fasilitas untuk melihat data model secara utuh.

Teknologi apa yang dipilih oleh iStart? Mereka menggunakan teknologi yang telah kita kenal sehari-hari seperti SQL Server, ColdFusion, Adobe Photoshop, dan JavaScript.

Ilustrasi di atas menggambarkan sebuah kisah tentang perusahaan modelling yang bercita-cita memiliki website sendiri agar ia bisa berekspansi ke seluruh dunia secara praktis, murah, dan cepat. Pilihan ini pada akhirnya memancing kelahiran sebuah bisnis yang benar-benar baru dan tidak mungkin Anda jumpai sebelum era internet mulai menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia. Bisnis tersebut adalah bisnis desain web.

Uniknya, bisnis ini bisa diikuti siapapun sebab ia tidak menuntut sumber daya yang mahal dan keahlian yang benar-benar mutakhir sehingga tidak mengherankan jika kita menemukan banyak sekali pelaku bisnis desain web dari yang kecil sampai yang berkelas ikut terjun ke dalamnya. Meskipun bisnis ini sudah banyak diikuti, belum ada satu pun buku panduan berbahasa Indonesia yang memberi pedoman bagaimana mengelola bisnis desain web secara profesional, berkesinambungan, dan menang dalam persaingan. Berbekal fenomena inilah buku yang Anda pegang ini lahir agar Anda mendapat wawasan bagaimana mengelola bisnis baru yang menyimpan segudang emas ini.

Anda akan meraup banyak hal lewat buku ini, dan bahkan di dalamnya tersimpan segudang ilmu yang mungkin belum pernah Anda cicipi sebelumnya lewat buku-buku yang lain. Ide yang tertanam pada tiap-tiap bab dibuat sesegar mungkin dan

11

memancing inspirasi Anda. Pertama-tama, Anda perlu menganalisa kekuatan serta kelemahan Anda—apakah Anda Ponytail, The Propeller Head, atau lainnya. Kemudian, sebuah tim yang solid haruslah dibentuk untuk menciptakan pondasi yang kukuh. Lantas, bagaimana mencari konsumen dan meyakinkan mereka bahwa kita adalah sosok yang pantas untuk membantu mengatasi kelemahan mereka dalam bidang teknologi website? Jika sudah berhasil menggaet seorang klien baru, mulailah menulis kontrak dan mengatur manajemen pembuatan website. Terakhir, Anda akan belajar bagaimana memenangkan persaingan yang semakin hari kian seru itu.

Semua bab ditulis dalam bahasa yang mudah dimengerti, berbobot, menarik, serta sekali-kali terdapat gurauan dan canda. Semua itu saya formulasikan dalam buku ini agar Anda dapat mengikutinya secara cepat, mulus, dan langsung mengerti. Diharapkan sesudah membaca buku ini, Anda akan menjadi pengusaha web design yang handal.

Katakan Apa yang Anda Pikirkan … ! Saya harap buku ini memberi semacam kejutan listrik kepada Anda sehingga Anda segera bangkit dari kursi dan menerapkan semua materi yang terulas dalam buku ini. Jika Anda merasa bahwa buku ini berhasil atau Anda memiliki pengalaman yang seru, bagilah dengan yang lain dengan cara mengirim e-mail kepada saya di :

[email protected]

12

Setelah membagi pengalaman itu, Anda akan mendapat bingkisan yang menarik, yaitu contoh business plan yang benar-benar diterapkan dalam industri jasa desain web.

Akhirnya, semoga apa yang saya tulis di buku ini dapat membantu Anda menemukan jati diri sebagai seorang entrepreneur sejati!

Gregorius Agung

Yogyakarta, DIY

Musim panas, Juli 2003

13

1 Langkah Pertama Seorang Pengusaha Desain Website

Internet adalah sebuah industri baru. Masuknya internet ke Indonesia dimulai dengan dibukanya layanan Internet Service Provider (ISP) pertama yang didirikan oleh PT Indo Internet (IndoNet) pada tahun 1994. Mulai tahun itu, epidemi internet mampu menularkan 1,9% dari 231 juta jiwa di Indonesia menjadi pengguna internet baru, atau sekitar 4,38 juta pengguna1. Meskipun kecil jika dibanding dengan negara Jepang yang sudah mencapai 45,5%, internet nyata-nyata telah menjadi industri baru, tidak hanya di Indonesia namun di dunia2.

Salah satu buktinya, muncul trend bisnis desain web. Bisnis ini tidak bakal Anda temukan sebelum epidemi internet mulai menyebar. Oleh karena itu, usia bisnis ini masih sangat muda. Selain bisnis desain web, muncul pula deretan industri baru seperti Web Consulting, E-Commerce, Electronic Banking seperti KlikBCA.Com, Search Engine Submission seperti yang ditawarkan oleh TrafficMagnet.Com, dan munculnya persaingan industri piranti lunak seperti Macromedia Dreamweaver MX vs Microsoft Frontpage XP, Flash MX vs Adobe Livemotion, Internet Explorer vs Netscape, dan banyak lagi. Yang paling berpengaruh dan sering dibicarakan adalah E-Commerce—di sini, orang bisa menjual apapun lewat internet ke seluruh penjuru dunia—yang dimotori oleh Amazon.Com.

14

Namun, dibanding bisnis lainnya, bisnis desain web adalah yang paling mudah diikuti dan tidak perlu sumber daya terlalu mahal. Selain itu, trend perusahaan atau orang pribadi (contohnya artis, penulis buku, tokoh politik, dll) memiliki website cukup tinggi. Warta Ekonomi, yang dibantu oleh ICTWatch.Com, merekam jumlah pendaftar baru untuk Top Level Domain Indonesia (berakhiran .id seperti co.id, or.id, web.id, dll) sebagai berikut. Pada tahun 1998 ada 1480 pendaftar baru, tahun 1999 terdapat 2153 pendaftar, sampai tahun 2002 sebanyak 3534 pendaftar baru3. Hal ini menunjukkan trend peningkatan pemilik situs baru. Angka ini belum dijumlahkan dengan jumlah pendaftar Top Level Domain International dan situs-situs lain yang didaftarkan pada server gratisan seperti Geocities.com dan domain gratisan seperti .tk.

Meningkatnya pendaftaran domain, entah itu berakhiran .id maupun Top Level Domain Internasional (.com, .org, .net, .info, dll) menunjukkan jumlah pemilik website baru sebab salah satu syarat agar website bisa dipublikasikan di internet adalah memiliki domain yang merujuk ke server website tersebut.

Dalam prakteknya, bisnis desain web melibatkan banyak pekerjaan profesional lain. Untuk membangun sebuah website yang utuh, ada beberapa unsur yang terlibat, antara lain desainer, programmer, editor, system administrator, database administrator, dan lainnya. Sebuah proyek web bisa datang berkat marketer dan, tentu saja, reseller. Untungnya, pada era seperti ini sangat mudah menemukan para profesional seperti di atas. Faktor ini merupakan salah satu unsur yang mendukung perkembangan bisnis ini dan membuat web design bisa diikuti oleh siapapun.

Uniknya, beberapa pekerjaan di atas mampu ditangani oleh satu orang saja. Contohnya, web desainer biasanya juga

15

seorang web editor. Seorang yang bergelut dengan script pemrograman juga mengurus database. Ia juga bisa merangkul jabatan system administrator pula. Dengan begitu, jumlah orang yang terlibat dalam organisasi pembuatan sebuah situs bisa jadi sangat tidak menentu, terkadang banyak atau mungkin juga terbatas mulai dari 2-3 orang saja. Bahkan, tak jarang semuanya itu hanya dikerjakan oleh 1 orang saja!

Di bawah ini tersaji perbandingan yang menggambarkan keuntungan serta kerugian bila kita bekerja sendirian dan bekerja dalam sebuah tim yang besar. Tabel di bawah ini dikutip secara bebas dari buku How to Start a Home-Based Web Design Business karangan Jim Smith.

Keuntungan Bekerja dalam Organisasi Kecil/Sendirian

Keuntungan Bekerja dalam Organisasi Besar

Saya dapat membuat keputusan tanpa membutuhkan pendapat dari tim.

Tanggung jawab terhadap sebuah keputusan ditanggung bersama

Saat saya bersemangat untuk bekerja, saya dapat bekerja lebih banyak dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Ketika saya merasa bersemangat, orang-orang di sekitar ikut merasakan waktu yang berbahagia ini dan saling membaginya satu dengan yang lain.

Saat kehabisan inspirasi, saya dapat berlibur sehari untuk ‘mengisi bateraiku’.

Ketika berada dalam kemerosotan, ada banyak orang di sekitar berusaha untuk membangkitkan semangatku

16

Bila memperoleh pekerjaan yang membutuhkan keahlian yang tak saya kuasai, saya dapat menyewa pihak ketiga untuk membantu,

Saya dapat menyediakan banyak kelompok yang terdiri dari beragam sumber daya.

Bila klien senang, saya yang paling bertanggung jawab. Sebaliknya, bila ada masalah, saya tahu bahwa saya yang harus mengatasinya sendirian.

Kepuasan pelanggan adalah hasil kerja kelompok. Rekan-rekan dalam tim bekerja bersama untuk mengatasi sebuah masalah.

Saya bertanggung jawab terhadap perputaran uang. Semakin saya bekerja keras dan semakin puas klien tersebut, semakin banyak uang yang didapat.

Jumlah klien yang terus menerus mengalir berarti terus menerus mendapatkan uang. Saya tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang proyek baru di masa mendatang.

Saya harus menyelesaikan proyek dari awal sampai akhir. Sangat bermanfaat bila memulai proyek dan tahu bahwa saya bisa menyelesaikannya sampai akhir.

Saya dapat memfokuskan diri pada keahlian yang saya kuasai sementara yang lain pada keahliannya masing-masing. Meskipun saya hanya fokus pada satu bidang, pekerjaan tersebut tetap akan selesai.

1.1. Memahami Posisi Anda dalam Bisnis Desain Web

Seperti disinggung di atas, ada banyak unsur profesional yang terlibat dalam pengerjaan sebuah website. Menurut buku The Geek’s Guide to Internet-Business Success karangan Bob

17

Schmidt, paling tidak ada 3 unsur besar yang terlibat seperti terangkum di bawah ini, yaitu :

Content Development

Site Hosting

Site Promotion

Selanjutnya, ketiga unsur besar itu bisa dipecah menjadi beberapa bagian. Content Development terdiri dari :

Copywriting

Art Direction

Graphic Design

Illustration

Photography

HTML Coding

Computer Programming, termasuk :

o CGI Script

o Server Side executable (Termasuk server side scripting)

o Database Development

o Java, JavaScript

o Visual Basic, VBScript, ActiveX

Multimedia Development, termasuk :

o Shockwave

o VRML

18

o Streaming Audio/Video

Unsur Site Hosting terdiri dari beragam point berikut ini :

Domain Name Registration/Site Hosting

System Administration

E-Mail Services

Mailing List Administration

Sedangkan unsur Site Promotion terdiri dari beragam point berikut ini :

Search Engine Registration

Traditional Public Relation

Internet Public Relation

Media Buying, termasuk :

o Banner Ads

o Print and Television Ads

Saya tidak mengatakan bahwa masing-masing unsur harus ditangani oleh masing-masing orang secara terpisah. Seperti dikatakan tadi, terkadang satu orang menangani beragam unsur. Mungkin juga, beberapa bagian di atas telah ditangani oleh klien secara langsung, seperti gambar, logo, simbol, teks company profile, dan daftar produk.

Lalu dimana posisi Anda? Jim Smith, pengarang buku How to Start Home-Based Web Design Business membagi profesional yang bergerak di bidang bisnis desain web menjadi 5 bagian,

19

yaitu Propeller-Head, The Ponytail, The Rainmaker, The Green Visor Cap, dan The Business Suit/The Decision Maker. Masing-masing akan dijelaskan berikut ini :

1.1.1. The Propeller-Head Orang yang masuk kategori ini adalah mereka yang mengerjakan bidang pemrograman, scripting, dan computerisizing. Mereka digambarkan sebagai seorang pekerja sedang mengenakan topi anak-anak dengan bolang-baling di atasnya. Menurut Jim, beberapa pengusaha web design asalnya dari golongan propeller-head ini. Mereka lebih suka berada di sudut ruangan yang gelap bersama komputernya, melakukan eksperimen sulit dengan menulis baris-baris script. Database dan Security tak pernah lepas dari perhatiannya.

Gambar 1.1. Topi The Propeller Head Bagi Mereka yang Suka Pemrograman

© Mobility2000.Com

Meskipun lebih sering berkutat dengan untaian script pemrograman, masalah lay out website juga menjadi porsi mereka. Sudah menjadi rahasia umum bahwa desain web dengan lay out yang kompleks melibatkan beragam unsur pemrograman, seperti HTML dan CSS (Cascading Style Sheet).

20

Setiap hari, mereka bekerja dengan script seperti ASP, PHP, Python, CGI/Perl, bahasa C, ColdFusion, Java, JavaScript, dan banyak lagi.

Gambar 1.2. Situs ASP101.Com Merupakan Situs “Resmi” The Propeller Head Windows-Centric

1.1.2. The Ponytail Orang yang masuk golongan ini merupakan kebalikan dari Propeller-head. Orang-orang ini digambarkan sebagai manusia kreatif dan artistik yang menyukai bidang desain grafis. Bila Anda masuk golongan ini, desain logo, simbol, icon-icon, bullet, animasi web, serta clip-art merupakan hasil karya Anda. Mungkin dalam prakteknya, orang golongan ini bekerja sama dengan propeller-head untuk menentukan lay out serta

21

teknologi interaktif dan dinamis yang nantinya ditanam dalam sebuah website.

Gambar 1.3. Seniman Biasanya Digambarkan Memiliki Rambut Panjang Berkucir yang Disebut Ponytail

© PartyDomain.Co.Uk

Mereka mungkin juga memahami script pemrograman. Namun, pengetahuan ini selalu terkait dengan tugas mereka sebagai web designer. Contohnya, untuk menciptakan efek grafis dan animasi yang memukau, mungkin mereka akan mempelajari script pemrograman ActionScript yang bekerja di lingkungan Flash MX.

Setiap hari, mereka bekerja dengan software perancang web seperti Macromedia Dreamweaver MX, Flash MX, Fireworks MX, MS Frontpage XP, Adobe Photoshop, dan lainnya.

22

Gambar 1.4. The PonyTail Penggemar Animasi Flash Mengunjungi Situs Seperti

FlashKit.Com untuk Menambah Ilmu Mereka

1.1.3. The Rainmaker Bila Anda ingin menjadi pemilik dalam bisnis desain web, golongan ini ada baiknya Anda masuki. Orang yang masuk golongan ini adalah mereka yang mampu menjual jasa desain web dan mencari sebanyak mungkin klien, meyakinkan klien bahwa mereka dapat membantu mengatasi masalah yang diidap oleh klien tersebut. The Rainmaker juga bertanggung jawab untuk menjaga agar klien tetap puas terhadap layanan yang mereka tawarkan.

The rainmaker mampu mengubah calon klien potensial menjadi klien yang sangat bersemangat untuk menyewa dirinya. Mereka harus menterjemahkan hal-hal yang sangat

23

kompleks dan teknis dalam bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti oleh calon klien. Yang terpenting, rainmaker juga mampu meyakinkan si calon klien bahwa memiliki website berarti menambah peluang untuk mendapatkan keuntungan baru, seperti uang, merek, dan lainnya.

Sebagai seorang rainmaker, kemampuan memberikan layanan konsultasi merupakan nilai tambah yang sangat positif. Sebagai contoh, mungkin klien belum memiliki gambaran tentang fungsi website yang nanti akan ia miliki. Rainmaker bisa menangkap peluang ini dengan memberikan konsultasi untuk membantu mereka menentukan jenis-jenis website sesuai fungsinya (akan kita pelajari pada bab khusus).

Setiap klien tentu memiliki keinginan-keinginan yang beragam termasuk harapan-harapan yang ingin mereka capai setelah memiliki situs. Rainmaker yang sukses adalah yang mampu memenuhi keinginan klien tersebut dan mewujudkan harapan yang ingin mereka capai sehingga pada akhirnya, klien akan terus datang, mengalir tidak pernah kering dan menghasilkan perputaran uang dan keuntungan yang maksimal.

1.1.4. The Green Visor Cap Jika Anda terjun ke dunia bisnis, administrasi keuangan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan. Mungkin Anda cukup ahli script pemrograman, desain web, atau mahir dalam menjual. Namun, bila Anda tidak duduk untuk menganalisa perhitungan keuntungan serta kerugian yang mungkin akan timbul, semuanya akan menjadi sia-sia.

Orang yang masuk dalam kategori The Green Visor Cap adalah mereka yang bekerja di bidang akuntansi sebuah perusahaan. Meskipun terlepas dari hal-hal teknis untuk membangun sebuah website, keberadaan seorang akuntan mutlak

24

dibutuhkan. Orang ini akan membantu perusahaan untuk memutuskan apakah proyek yang akan dikerjakan menguntungkan atau tidak. Mereka juga akan menjamin bahwa tagihan bagi para klien bisa diberikan tepat waktu. Perhitungan pajak, biaya, investasi, analisa rugi laba, pembuatan laporan keuangan tahunan, merupakan tugas orang yang masuk dalam kategori ini.

Bila mereka bekerja dengan menggunakan piranti lunak, mungkin software seperti MYOB, Peachtree Accounting, DEA, dan Quickbook merupakan partner utamanya.

Gambar 1.5. Situs MYOB.Com, Penyedia Aplikasi Lunak Akuntansi untuk The Green Visor Cap

25

1.1.5. The Business Suit : The Decision Maker Kategori terakhir adalah The Business Suit atau The Decision Maker. Keputusan harus segera diambil dan bila Anda memegang kedudukan utama dalam sebuah perusahaan, gelar The Decision Maker wajib Anda sandang. Di sini, Anda akan sering terlibat dalam pengambilan keputusan. Contohnya, apakah Anda perlu untuk bekerja dengan klien A dan memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja dengan klien B? Apakah perlu untuk membangun server sendiri atau cukup menyewa server pada perusahaan lain? Apakah Anda perlu mengembangkan bisnis lain meskipun tidak berhubungan dengan core business yang saat ini sedang Anda tangani? Apakah klien membayar jasa yang Anda tawarkan berdasarkan perhitungan jam atau jumlah halaman?

Masih banyak keputusan lain yang perlu Anda ambil. Mungkin Anda bukan termasuk orang yang tertarik untuk masuk kategori ini. Namun, untuk memimpin sebuah perusahaan maju menuju kesuksesan, keputusan yang terbaik haruslah diputuskan.

1.2. Meningkatkan Kekuatan dan Mengatasi Kelemahan

Lima kategori di atas saling mendukung dan sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis desain web. Sebagai contoh, mungkin seorang klien akan lebih suka bila logo diberi efek bayangan dan terletak di bagian atas website. Di sini, The Ponytail bisa memenuhi keinginan klien. Sedangkan Propeller-head mungkin bisa bekerja sama dengan klien yang mengharapkan adanya interaktivitas dalam situsnya. Di sini, ia bisa merekomendasikan script pemrograman yang akan

26

dipakai untuk menciptakan teknologi interaktif pada situs klien tersebut.

Di balik layar, The Green Visor Cap selalu menjaga agar semua kegiatan perusahaan, terutama bila mendapat proyek dari seorang klien, akan mendatangkan keuntungan. Orang ini juga yang akan mengatur administrasi perusahaan, baik di luar maupun di dalam perusahaan, seperti membuat tagihan, administrasi gaji, pajak pemerintah, dan lain sebagainya.

Sekarang Anda sudah tahu, bahwa kelima kategori di atas sangat mendukung bisnis desain web ini. Dimana posisi Anda? Sebagai manusia biasa, Anda akan kesulitan bila berperan dalam semua kategori. Script pemrograman yang ruwet dan perhitungan akuntansi yang njlimet mungkin akan membuat bidang pekerjaan lain menjadi tidak terurus. Mungkin Anda suka pemrograman dan desain web. Tapi, bila tidak berperan sebagai seorang The Rainmaker, tidak satupun klien mau menyewa Anda.

Untungnya, Anda tidak perlu menguasai semuanya. Anda hanya perlu mengenal kekuatan pada bidang tertentu dan mengatasi kelemahan pada bidang yang lain.

Berusaha untuk menjadi The Propeller-Head, The Ponytail, The Rainmaker, The Green Visor Cap, dan The Decision Maker secara sempurna tampaknya merupakan langkah sulit, bahkan mustahil. Sesuai uraian di atas pula, berfokus pada satu kategori saja tampaknya juga kurang menguntungkan.

1.2.1. Menjadi Generalist Langkah terbaik yang perlu Anda lakukan adalah menjadi Generalist, yaitu orang yang tahu bidang-bidang pekerjaan yang ada pada setiap kaegori mulai dari The Propeller-Head sampai The Decision Maker meskipun tidak sampai

27

menguasainya secara mendetail. Artinya, Anda perlu memiliki gambaran tentang peran masing-masing kategori dan bagaimana mereka dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi klien serta mampu menyelesaikan proyek desain web secara memuaskan.

Menjadi Generalist berarti menjadi koordinator atas sebuah proyek desain web : ia menjamin bahwa The Propeller Head mampu membuat website yang menarik di sisi scripting, sementara sisi artistik tetap dikerjakan secara maksimal oleh The Pony Tail. Sang Generalist akan berusaha agar semua orang yang terlibat dalam proyek desain web sanggup bekerja sama dengan kompak dan mampu memuaskan klien atas pekerjaan yang ia koordinasikan itu.

Seorang Generalist juga harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan klien, termasuk menjelaskan kepada mereka hal-hal teknis dalam bahasa yang mudah mereka mengerti. Ia juga bisa mengarahkan klien untuk menemukan format website yang tepat, baik dari sisi teknis maupun fungsional. Patut dipahami bahwa klien mungkin berasal dari beragam latar belakang dan bisa jadi mereka belum mengenal teknologi internet. Pertanyaan mereka mungkin sangat meluas, mulai dari transaksi e-commerce, keamanan transaksi, pembayaran kartu kredit, statistik pengguna internet, kebiasaan-kebiasaan netters saat melakukan browsing, e-mail marketing, dan banyak lagi. Menghadapi hal ini, seorang Generalist haruslah mampu menjelaskan secara garis besar apa yang ingin diketahui oleh para klien lewat bahasa yang sederhana.

Menjadi seorang Generalist bukan berarti harus menguasai atau mengerjakan semuanya. Menurut Bob Schmidth, Anda tidak perlu tahu bagaimana mengerjakan semuanya. Anda hanya perlu tahu mengapa semuanya perlu dikerjakan. Dan, Anda juga harus tahu kapan sebuah pekerjaan harus

28

dituntaskan dan mengkomunikasikan hal ini kepada klien dan tim yang Anda miliki.

1.2.2. Bila Menjadi Seorang Specialist Lawan dari Generalist adalah Specialist, yaitu orang yang memahami satu bidang saja namun sangat ahli di bidang tersebut. Adakalanya Anda merasa sebagai seorang specialist. Mungkin Anda lebih tertarik untuk menguntai script pemrograman satu demi satu dan tidak tertarik untuk menjajagi kategori lain, terutama The Rainmaker. Dan, kecenderungan pemilik bisnis desain web berasal dari golongan The Propeller-Head atau The Ponytail. Padahal, mereka harus pandai mencari klien untuk mengeruk keuntungan.

Bila menghadapi masalah seperti ini, Anda bisa melakukan outsourcing, yaitu menyewa atau mengadakan kerja sama dengan pihak lain yang ahli dalam bidang tertentu, misalnya pemasaran. Tentang hal ini, akan dibahas dalam bab khusus.

1.3. Menjadi Seorang Generalist yang Profesional

Bisnis desain web adalah bisnis jasa. Selama melayani klien, arahan serta rekomendasi yang terbaik untuk memecahkan masalah yang ada pada diri klien selalu Anda tawarkan, terutama yang berkaitan dengan dunia website, seperti penjualan atau pemasaran lewat media internet. Faktanya, klien menyewa Anda karena Anda memahami benar topik tentang internet dan berharap mereka mendapatkan keuntungan bila berkonsultasi dan mengadakan kerja sama.

29

Di sini tampak bahwa Anda berperan penuh sebagai seorang konsultan, dan menjadi seorang konsultan berarti menjadi seorang generalist karena pemahaman menyeluruh tentang unsur-unsur yang terlibat dalam sebuah proyek website sangat dibutuhkan, mulai dari hal teknis sampai aspek bisnis.

Namun, itu belum cukup. Anda perlu menjadi seorang profesional, tepatnya seorang Generalist yang profesional. Apa definisi orang yang profesional? Menurut Bob Schmidth, seorang profesional adalah mereka yang bekerja secara serius, yang memiliki pengetahuan serta keahlian yang dibutuhkan untuk memahami dan memecahkan masalah yang ada pada diri klien, dan memiliki keberanian untuk menolak pekerjaan tersebut bila mereka tidak bisa mengatasinya.

Selama sesi konsultasi, seorang Generalist Profesional sudah selayaknya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut yang mungkin dilontarkan oleh para klien :

♦ “Apakah kami perlu sebuah website?”

♦ “Seberapa mendesakkah keadaan bisnis saat ini sehingga kami perlu memiliki sebuah website?”

♦ “Bagaimana membuat website dan masuk ke dalam dunia internet secara efektif dan efisien?”

♦ “Jenis website seperti apakah yang saat ini kita butuhkan?”

♦ “Apakah konsumen kami akan mudah menemukan kami di internet? Bila iya, apakah mereka akan menggunakannya dengan baik?”

♦ “Apakah website tersebut dapat meningkatkan penjualan kami?”

30

♦ “Apa itu SSL, browser, cable internet, credit card fraud, hacker, serta cracker?”

♦ “Apakah kami perlu memiliki website dengan pop-up menu atau slide menu?”

♦ “Apakah kami perlu menyewa Anda dengan tarif yang Anda tawarkan itu sementara banyak yang lebih murah?”

Dan, akan lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang mesti dicari apa jawabannya.

1 Data ini diambil dari artikel “Waspadai Pergeseran Pengguna Internet Indonesia” karangan Donny B.U. M.Si. yang telah dimuat di Harian Bisnis Indonesia, 30 Oktober 2002. 2 Data diambil dari artikel yang sama (lihat point nomor 1 di atas) 3 Anda bisa melihat data statistik ini pada situs http://www.ictwatch.com/data/wartek090403a.jpg