Gerd

5
Gerd (SKDI 4A) Adalah kondisi patologis dimana sejumlah isi lambung berbalik ke esofagus melebihi jumlah normal dan menimbulkan berbagai keluhan. Dapat menimbulkan simpton ekstraesofageal disamping penyulit intraesofageal seperti striktur, barret’s esophagus atau bahkan adenokarsinoma esophagus. Gejala : heart burn, regurgitas, mual dan adanya rasa pahit di lidah. Sedangkan keluhan pada ekstraesofageal adalah nyeri dada non kardiak, suara serak, laringitis, batuk, bronkiertasis, dan asma. Pemeriksaan baku emas pada gerd berdasarkan konsensus montreal 2006 adalah pemantauan pH esofagus selama 24jam. Sedangkan pemeriksaan baku emas di indonesia adalah endoskopi SCBA, pada endoskopi SCBA akan didapatkan mucosal breaks di esofagus, dan di biopsinya ditemuk an esofagtis Tatalaksana : PPI (omeprazole, lanzoprazole,isomeprazol 20mg/hari), H2RA (Ranitidin, simetidin, famotifin, dan nazatidin) Edukasi : hindari makanan pencetus, hindari makan sebelum tidur, hindari rokok dan alkohol, kurangi makanan berlemak, jangan pakai pakaian ketat. DD : Dispepsia fungsional , NERD Akalasia ( SKDI 2) Adalah gangguan motorik yang mengenai segmen otot polos di duapertiga bawah esofagus, akibat daari degenerasi neuron pleksus mienterik intramural yang mengakibatkan terjadinya gangguan relaksasi LES dan menimbulkan disfagia, nyeri di dada dan regurgitasi. Gejala : pada tahap awal kesulitan menelan makanan cair, pada tahap lanjut menelan makanan padat maupun cair sama sulitnya, durasi sudah berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tidak ada penurunan berat badan kalau adapun tidak terlalu signifikan. Pemeriksaan penunjang : foto toraks posisi PA lateral untuk menunjukan gambaran yg mengalami dilatasi dengan gambaran air fluid level. Dengan pemeriksaan barium meal akan terlihat gambaran stenosis pada kardia esofagus dg dilatasi esofagus bagian proksimal. Pemeriksaan manometri esofagus, pemeriksaan endoskopi Tatalaksana : injeksi toksin botulinum (botox) ke sfingeter esofagus dilatasi atau peregangan LES, dan esofagomiotomi.

description

blok 16

Transcript of Gerd

Gerd (SKDI 4A)Adalah kondisi patologis dimana sejumlah isi lambung berbalik ke esofagus melebihi jumlah normal dan menimbulkan berbagai keluhan. Dapat menimbulkan simpton ekstraesofageal disamping penyulit intraesofageal seperti striktur, barrets esophagus atau bahkan adenokarsinoma esophagus. Gejala : heart burn, regurgitas, mual dan adanya rasa pahit di lidah. Sedangkan keluhan pada ekstraesofageal adalah nyeri dada non kardiak, suara serak, laringitis, batuk, bronkiertasis, dan asma. Pemeriksaan baku emas pada gerd berdasarkan konsensus montreal 2006 adalah pemantauan pH esofagus selama 24jam. Sedangkan pemeriksaan baku emas di indonesia adalah endoskopi SCBA, pada endoskopi SCBA akan didapatkan mucosal breaks di esofagus, dan di biopsinya ditemukan esofagtis Tatalaksana : PPI (omeprazole, lanzoprazole,isomeprazol 20mg/hari), H2RA (Ranitidin, simetidin, famotifin, dan nazatidin) Edukasi : hindari makanan pencetus, hindari makan sebelum tidur, hindari rokok dan alkohol, kurangi makanan berlemak, jangan pakai pakaian ketat. DD : Dispepsia fungsional , NERDAkalasia ( SKDI 2)Adalah gangguan motorik yang mengenai segmen otot polos di duapertiga bawah esofagus, akibat daari degenerasi neuron pleksus mienterik intramural yang mengakibatkan terjadinya gangguan relaksasi LES dan menimbulkan disfagia, nyeri di dada dan regurgitasi. Gejala : pada tahap awal kesulitan menelan makanan cair, pada tahap lanjut menelan makanan padat maupun cair sama sulitnya, durasi sudah berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tidak ada penurunan berat badan kalau adapun tidak terlalu signifikan. Pemeriksaan penunjang : foto toraks posisi PA lateral untuk menunjukan gambaran yg mengalami dilatasi dengan gambaran air fluid level. Dengan pemeriksaan barium meal akan terlihat gambaran stenosis pada kardia esofagus dg dilatasi esofagus bagian proksimal. Pemeriksaan manometri esofagus, pemeriksaan endoskopi Tatalaksana : injeksi toksin botulinum (botox) ke sfingeter esofagus dilatasi atau peregangan LES, dan esofagomiotomi. Preparat oral yang dapat digunakan untuk merelaksasikan LES adalah nitrat (isosorbid dinitratt), calcium channel blocker (nifedipin dan verapamil), dan inhibitor fosfodiesterasi. DD : adenokarsinoma gaster yang meluas ke esofagus, penyakit chagas,Hernia strangulata dan inkarserata(SKDI 3B)Hernia adalah adanya penonjolan peritoneum yang berisi alat visera dari rongga abdomen. Gejala : nyeri kolik hebat disertai mual muntah pasien adanya benjolan pada lipat paha yang hilang timbul . Distensi abdomen (+), nyeri tekan (+), bising usus (+). Pemeriksaan penunjang : Herniografi, Ultrasonografi, Tomografi computer (CT-scan dan MRI) Tatalaksana : tindakan operatif atau laparoskopi.Hernia Umbilikalis (SKDI 3A)Adalah tonjolan abnormal yang dapat dilihat atau dirasakan di umbilikus, dapat terjadi ketika sebagian dari lapisan perut, bagian usus, menonjol keluar melalui otot dinding perut yang lemah. gejala : tampaknya benjolan pada daerah pusar (umbilical) yang akan terlihat/ membesar ketika bayi menangis pemeriksaan penunjang : - tatalaksana : biasanya akan menutup sendiri, jika tidak menutup tindakan operatif akan dipertimbangkan.

Peritonitis (SKDI 3B)Adalahperadangan yang biasanya disebabkan olehinfeksipada selaput rongga perut (peritoneum).Peradangan ini merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen (misalnyaapendisitis,salpingitis, perforasi ulkus gastroduodenal), ruptura saluran cerna, komplikasi pascaoperasi, iritasi kimiawi, atau dari luka tembus abdomen. Gejala : keluhan nyeri abdomen yang bisa timbul tiba-tiba atau tersembunyi. Pada awalnya, nyeri abdomen yang timbul sifatnya tumpul dan tidak spesifik (peritoneum viseral) dan kemudian infeksi berlangsung secara progresif, menetap, nyeri hebat dan semakin terlokalisasi (peritoneum parietale). Dalam beberapa kasus nyeri abdomen akan timbul langsung secara umum/general sejak dari awal, mual dan muntah. Pemeriksaan penunjang : darah rutin, urin dan feses, endoskopi, dan rontgen Tatalaksana : laparotomi DD : apendisitis, pankreatitis, pankreatitis, gastroenteritis, kolesistitis, salpingitis, kehamilan ektopik terganggu,Gastritis (SKDI 4A)Adalah inflamasi mukosa lambung yang terbagi menjadi dua kategori yaitu gastritis akut (muncul secara mendadak) dan gastritis kronik (terjadi secara perlahan dan berlangsung lama). Gejala : Syndrom Dispepsia : Pirosis (Nyeri Ulu hati), Kembung, Mual dan muntah ,Anoreksia Stres .Nyeri Tekan di Epigastrium Pemeriksaan penunjang : Urea breath test, barium meal, biopsi, endoskopi. Tatalaksana : PPI, Antasida, H2RA DD : GERD, ulkus peptikumGastroenteritis (GE) (Diare akut enterovasif) (gardiasis, kolera, disentri)adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare, yaitu buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lender, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam, dan disertai dengan muntah, demam, rasa tidak enak di perut danmenurunnya nafsu makan. Apabila diare > 30 hari disebut kronis. Gejala : Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB) lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah serta tenesmus.Setiap kali diare, BAB dapat menghasilkan volume yang besar (asal dari usus kecil) atau volume yang kecil (asal dari usus besar). Bila diare disertai demam maka diduga erat terjadi infeksi. Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan terpenting adalah menentukan tingkat/derajat dehidrasi akibat diare. Tanda-tanda dehidrasi yang perlu diperhatikan adalah turgor kulit perut menurun, akral dingin, penurunan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, tangan keriput, mata cekung tidak, penurunan kesadaran (syok hipovolemik),nyeri tekan abdomen, kualitas bising usus hiperperistaltik. Pada anak kecil cekung ubun-ubun kepala. Pada tanda vital lain dapat ditemukan suhu tubuh yang tinggi (hiperpireksi), nadi dan pernapasan cepat. Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan feses lengkap, pemeriksaan darah rutin Diagnosis Banding : Demam tifoid, Kriptosporidia (pada penderita HIV), Kolitis pseudomembran Tatalaksana : rehidrasi, antidiare, antimikroba.Ulkus gaster/duodenumUlkus gaster/duodenum adalah suatu gambaran bulat atau semi bulat/oval, ukuran >5 mm kedalam sub mucosal pada mukosa lambung/duodenum akibat terputusnya kontinuitas/integritas mukosa lambung. Ulkus gaster merupakan luka terbuka dengan pinggir edema diserati indurasi dengan dasar ulkus ditutupi debris. Gejala : mual, muntah, nyeri perut setelah makan.. Pemeriksaan fisik : bising usus tidak didapatkan, Nyeri tekan epigastrik, dan distensi abdominal Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran GI atas dapat menunjukkan adanya ulkus, Endoskopi GI atas digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus dan lesi. Melalui endoskopi mukosa dapat secara langsung dilihat dan biopsy didapatkan. pemeriksaan darah lengkap, dan pemeriksaan histologi untuk mengetahui adanya H.pylori. Tatalaksana : medika mentosa (pemberian antasida, prostaglandin, bismuth, sukralfat). Non medika mentosa : perubahan gaya hidup (berhenti merokok, alkohol, hindari, diet) DD : gastritis, pankreatitis, dispepsia fungsionalApendisitisAdalah peradangan pada appendiks. Keluhan pasien datang dengan rasa sakit di perut bagian kanan bawah atauepigastrium yang disertai mual dan muntah. Gejala : nyeri papda bagian perut kanan bawah atau epigastrium, mual, muntah, demam, Mc.Burney sign positif, Blumber sign positif (nyeri lepas) dan rovsing postif (nyeri kontra lateral). Pemeriksaan penunjang : USG, Appendikogram, tes darah lengkap (Leukosit meningkat krn peradangan) Tatalaksana : tindakan bedah