Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia

28
GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA DISUSUN OLEH: 1. RINI NINDI IRVIYANTI HRP 2. SHELA NATASHA 3. ULFA AULIA PUTRI TARIGAN KELOMPOK II – IV/F-1

description

Studi Kemuhammadiyahan II.Membahas organisasi Islam yang sempat ada di Indonesia mulai dari Jamiyatul Khair hingga Muhammadiyah.

Transcript of Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIADISUSUN OLEH:RINI NINDI IRVIYANTI HRPSHELA NATASHAULFA AULIA PUTRI TARIGANKELOMPOK II IV/F-1Gerakan pembaharuan Islam yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh organisasi-organisasi Islam, yang terdiri dari:Jamiyatul Khair

Al-Irsyad

1.Serikat Islam

Persatuan Islam

2.

3.

4.Muhammadiyah

Jamiyatul Khair&Al-IrsyadJAMIYATUL KHAIR & Al-IRSYADJamiyatul KhairLatar Belakang PendirianJamiyatul Khair adalah salah satu perkumpulan kaum muslim yang terdiri dari pribumi dan orang Arab berdiri secara sah di Jakarta pada tanggal 17 Juli 1905. Organisasi Jamiyatul Khair ini terbuka untuk semua golongan masyarakat muslim tanpa diskriminasi asal keturunan, namun mayoritas anggota-anggotanya adalah orang-orang Arab.Jamiyatul Khair ini didirikan karena orang-orang Arab yang tinggal di suatu kampung yang disebut Kampung Arab di Jakarta, merasa bingung ingin menyekolahkan anaknya dimana.Mau disekolahin di sekolah Belanda, mereka ragu karena pasti gak ada pelajaran agama Islamnya.Mau disekolahin di sekolah pribumi, eeehh mereka nganggep kurikulum sekolahnya masih primitif. Kan asem.Jadi, secara diam-diam pada tahun 1901, beberapa warga keturunan Arab di Pekojan, Jakarta mendirikan perkumpulan yang selanjutnya disebut organisasi Jamiyatul Khair yang berfokus pada bidang pendidikan.Kegiatan di Jamiyatul KhairOrganisasi Jamiyatul Khair menonjolkan dua bidang garapan, yaitu:Pendirian dan membina sekolah atau madrasah dari tingkat dasar dan menegah;Pengiriman anak-anak ke Turki untuk melanjutkan studi.

Sekolah-sekolah Jamiat Khair didirikan menggunakan sistem pendidikan modern, seperti adanya kurikulum, mata pelajaran umum (disamping mata pelajaran agama), kelas-kelas yang sudah terorganisasi, pengajaran bahasa Inggris, dan bahkan bahasa pengantarnya adalah bahasa melayu.

Para pengajar di Jamiyatul KhairUntuk meningkatkan pendidikan agama Islam di samping mengirim anak-anak untuk belajar ke Timur Tengah ini juga mendatangkan guru agama Islam dari Timur Tengah ke Indonesia untuk mengajarkan agama Islam. Guru yang didatangkan oleh organisasi ini berasal dari Timur Tengah bernama:Syekh Ahmad Surkati Al Anshari As-Sudany

Dilahirkan di Danggulah Sudan tahun 1291 H atau 1875 M;Pendidikan dasar di Masjid al-Qaulid, lalu lanjut belajar di Mahad Sharqi Nawi, dan kemudian pada tahun 1896 M ia belajar ke Al-Azhar Mesir. Gerakannya melanjutkan perjuangan Muhammad Abduh.Ke Indonesia karena permintaan Jamiyatul Khair atas bantuan Syekh Muhammad bin Yusuf Al-Khayaath;Mengajar di Jamiyatul Khair selama 3 tahun hingga akhirnya dia mengundurkan diri tanggal 6 September 1914.Wafat pada tanggal 6 September 1943.Kedatangan Ahmad Surkati pada tahun 1911 diikuti oleh dua orang Ulama, yaitu Syekh Muhammad Thaib dari Maroko dan Syekh Muhammad Abdul Hamid dari Mekkah.Pada tahun 1913 juga datang sahabat-sahabat Surkati dari Timur Tengah. Salah seorang diantara mereka adalah Saudara Kandung Surkati yang bernama:

Jamiyatul Khair juga mendatangkan guru dari luar daerah maupun luar negeri, antara lain H Muhammad Mansur dari Padang, serta Al-Hasimi dari Tunis yang memperkenalkan kepanduan dan Olaharaga. 9Dengan Bimbingan Syekh Ahmad Surkati ini, pendidikan agama pada masyarakat muslim dapat ditingkatkan.Jika sebelumnya pendidikan agama Islam diberikan hanya sebagai pengetahuan, maka ditingkatkan pada pengamalan dan penghayatan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkat tangan dingin Sukarti pula bisa berdiri dua madrasah di Krukut dan Pekojan, dan satu lagi di Bogor. Muridnya tidak hanya berasal dari daerah sekitar, tetapi juga dari luar Batavia dan Sumatra.

Namun, pada akhirnya momen-momen kemesraan Ahmad Sukarti dengan Jamiyatul Khair berakhir karena adanya suatu konflik

Hingga kemudian pada tahun 1914, Ahmad Sukarti mendirikan Al-Irsyad.

Al-IrsyadAl Irsyad adalah organisasi baru yang terlahir dari jamiyatul khair. Anggota jamiyatul khair terdiri dari golongan perpecahan tersebut, termasuklah AHMAD SUKARTI selaku pendirinya. Organisasi Al-Irsyad menjuruskan perhatian pada bidang pendidikan.

Tujuan Al-IrsyadMemperbaiki kondisi keberagamaan dan sosio ekonomi umat Islam dengan mendirikan Madrasah, Panti Asuhan, dan Rumah Sakit.;Menyebarkan Reformasi Islam diantara para Muslim melalui tulisan, publikasi, Diskusi kelompok studi, dan Tabligh

Sepak Terjang Al-IrsyadPada tahun awal pendiriannya, Al-Irsyad memiliki beberapa Sekolah, yaitu:Madrasah Awaliyah yang mempunyai jenjang pendidikan tiga tahun;Madrasah Ibtidaiyah yang berjenjang empat tahun;Madrasah Tajhiziah yang berjenjang dua tahun; danMadrasah Muallimin untuk para guru yang berjenjang empat. Pada Tahun 1915, Surkati juga mendirikan Sekolah tinggi yang disebut Takhassus.Kurikulum Madrasah Al-Irsyad terdiri atas tiga ilmu, yaitu:

Ilmu AgamaIlmu BahasaIlmu UmumSelain itu ada mata pelajaran Tafsir dan Tauhid pada Madrasah Al-Irsyad yang menggunakan buku Tafsir Al-Manar dan Risalah at-Tauhid karya Abduh dan Rasyid Rida.Ilmu Umum=Sejarah, Geografi, Ilmu berhitung, Menggambar, dan Olahraga 13Organisasi ini terus mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, terbukti dengan adanya cabang-cabang yang didirikan di berbagai wilayah di Indonesia.Pendirian cabang dan madrasah semakin banyak di Jawa.Pada tahun 1917, berdiri dua cabang di Surabaya dan Tegal.Tahun 1918-1919 tiga cabang, masing-masing di pekalongan, Cirebon dan Bumiayu.Kemudian cabang Bondowoso berdiri tahun 1923.Cabang Banyuwangi tahun 1927.Cabang Bogor tahun 1928.Serikat IslamLatar Belakang PendirianSerikat Islam (SI) berdiri di Solo pada tanggal 11 November 1912. SI tumbuh dari organisasi yang mendahuluinya yaitu Serikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh:KH. Samanhoedi, dkk.

SERIKAT ISLAMSDI lahir karena adanya kompetisi yang meningkat dalam perdagangan batik terutama dengan golongan Cina, dan sikap superioritas orang Cina terhadap orang Indonesia

Pada tahun1912, oleh pimpinannya yang baru Haji Oemar Said Tjokroaminoto, nama SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Hal ini dilakukan agar organisasi tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik.SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret tahun 1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volksraad tahun 1917.

Tujuan SIMengembangkan jiwa dagang.Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha.Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat.Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam.Hidup menurut perintah agama.

Kata Dagang dalam Serikat Dagang Islam dihilangkan dengan maksud agar ruang geraknya lebih luas tidak dalam bidang dagang saja. 17Peran SISI pada akhirnya menjadi suatu partai yang banyak melakukan kegiatan berupa:Menuntut perbaikan nasib rakyat di bidang agraria dan pertanian dengan menghapuskan UU kolonial tentang pemilikan tanah;Pajak-pajak hendaknya ditarik secara proporsional;Menuntut penghapusan peraturan yang mendiskriminasikan penerimaan murid-murid di sekolah-sekolah;Menuntut pelaksanaan wajib belajar untuk semua penduduk;Menuntut pembayaran gaji bagi kyai dan penghulu;Subsidi lembaga-lembaga pendidikan Islam dan pengakuan hari besar Islam.

Persatuan IslamPesantrenPersatuan Islam Bandung masih bertahandengan pendidikan dasar dan menengahnya.Tahun 90-an dibuka Pesantren Persatuan IslamTinggi (PPT). Di Bangil, tahun 1962 UniversitasPesantren Islam (UPI).19PERSIS didirikan di Bandung pada tanggal 17 September 1923 oleh seorang ulama asal Palembang, Kiai haji Zamzam (1894 1952).Ketika menuntut ilmu di Mekah, Kiai Haji Zamzam sudah berkenalan dengan pemikiran Wahabi, Muhammad Abduh, serta Rasyid Rida.Tokoh utama persatuan Islam adalah Ahmad Hassan (1887-1958). Lahir dan besar di Singapura, Ahmad Hassan sejak remaja sudah mengenal gagasan pembaruan yang disebarkan majalah Al-Imam. Sebagai anggota redaksi surat kabar Utusan Melayu, Ahmad Hassan menulis banyak artikel mengenai pentingnya umat islam kembali kepada ajaran Al-Quran dan Hadits. Ahmad Hassan menulis banyak artikel mengenai pentingnya umat islam kembali kepada ajar Al Quran dan Hadits.Persatuan ISLAM (PERSIS)Persis memilki cita cita yang sama dengan Muhammadiyah, tetapi metode keduanya berbeda.Persis sangat getol dalam memberantas segala bentuk takhayul, bidah, dan kurafat.Persis dalam pembentukan suatu cabang tergantung kepada inisiatif dan tidak ditentukan oleh program pimpinan pusat. Persatuan Islam hanya memiliki 200 cabang diseluruh Indonesia, yang menangani ratusan sekolah dan pesantren.Sekolah dan pesantren bikin kyk gambarnya gitu21MuhammadiyahOrganisasi Muhammadiyah merupakan organisasi sosial islam yang berdiri pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H, di Yogyakarta atau pada tanggal 18 November 1912. Organisasi ini dipelopori olehK.H Ahmad DahlanMuhammadiyah

Dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1869 dengan nama Muhammad Darwis;Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya pada ilmu Nahwu, Fiqh, dan Tafsir di daerahnya, ia melanjutkan belajar ke Mekkah pada tahun 1890;Salah seorang gurunya adalah Syaikh Ahmad Khatib;Berasal dari keluarga yang berpengaruh dan terkenal di lingkungan kesultanan YogyakartaMasukkan pengertian yang pernah disebutkan ibu.23Latar Belakang PendirianDidirikannya Muhammadiyah oleh K.H Ahmad Dahlan merupakan hasil pengalamannya aktif di organisasi Budi Utomo, Jamiyatul Khair, dan Sarekat Islam, selain itu juga dipengaruhi oleh pengalamannya setelah menunaikan ibadah haji.Beliau mengamati bahwa belum ada organisasi masyarakat pribumi yang berorientasi pada gerakan modernisme Islam.

Tujuan PendirianK.H Ahmad Dahlan merumuskan tujuan pendirian Muhammadiyah yakni Menyebarkan Pengajaran Nabi Muhammad Kepada Penduduk Bumiputra Dan Memajukan Agama Islam Kepada Anggotanya.Sejak Kelahirannya Muhammadiyah menetapkan Khittah untuk bergerak dibidang dakwah,sosial,dan pendidikan. Inti dari cita-cita Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah adalah memurnikan ajaran islam dari praktek menyimpang yang tidak terdapat dalam Alquran dan Sunah Nabi SAW.Khittah=(garis perjuangan) 25Suatu bagian yang sangat penting dalam suatu organisasi Muhammadiyah adalah majelis Tarjih yang terbentuk pada tahun 1927 melalui utusan kongres organisasi tersebut di Pekalongan. Fungsi dari majelis ini adalah memberikan fatwa atau menjelaskan hukum masalah-masalah yang sering menjadi pertikaian. Hingga sekarang organisasi Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang mempunyai andil besar dalam dunia pendidikan di negeri Indonesia dengan berhasilnya membangun prasarana pendidikan dari tingkat Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, SLTP, SMU, dan Perguruan Tinggi atau Akademi. Disamping itu, juga mempunyai berbagai macam sarana sosial seperti Rumah Sakit, Yayasan Yatim Piatu, dan sebagainya. http://tarjihmuhammadiyah.wikia.com/wiki/Sejarah_Majelis_Tarjih26Agar presentasi lebih cucok, pemakalah telah mempersiapkan video tentang Muhammadiyah yang kami download dari youtube.

CUSSS DITONTON YUK...

Apa konflik yang terjadi di J. Khair?Perpecahan tersebut timbul karena golongan Sayyid menganggap diri mereka sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad saw dari keturunan ali dan Fatimah (Ahlul Bait). Karena itu, mereka merasa memiliki kemuliaan dan kedudukan lebih tinggi dari pada yang lainnya sehingga penghormatan yang dianggap Surkati berlebihan seperti adanya kewajiban Taqbil (mencium tangan para Sayyid kapan dan dimanapun mereka bertemu) bagi golongan non-Sayyid, dan Soal Kafaah (Kesetaraan bahwa wanita Alawi tidak boleh menikah dengan pria non Alawi). Karena menganggap diri mereka sebagai manusia pilihan yang diyakini diberi hak oleh Allah Swt untuk memberi Syafaat dan menjadi wasilah antara manusia dan Tuhan, maka kaum Alawi berusaha untuk menjaga kemurnian keturunan mereka.Perbedaan Muhammadiyah dan Persis Muhammadiyah lebih condong pada pendekatan sosialis, seperti sekolah fasilitas umum dsb. Sedangkan persis lebih kepada dakwah dan penyebaran agama langsung, seperti media massa, media sosial dsb. Semua organisasi tsb masih ada namun beberapa ada yang tidak terdengar gaungnya meskipun masih berdiri dan ada anggota organisasinya.kids cheerA. Algien2690.614Brought to you by flashkit.com