Gerakan Peduli Prita

14
I. PENDAHULUAN Gerakan "Koin Peduli Prita" adalah suatu gerakan mengajak masyarakat khususnya para pengguna internet mengumpulkan uang koin untuk disumbangkan kepada Prita Mulyasari. Uang ini untuk membayar denda Prita kepada RS OMNI Internasional Alam Sutera yang bernilai 204 juta rupiah. Latar belakang tercetusnya gerakan ini adalah bentuk simpati terhadap Prita Mulyasari yang divonis harus membayar denda tersebut karena dituding mencemarkan nama baik melalui dunia maya. Padahal, apa yang dilakukan Prita adalah keluh kesah karena merasa mendapat layanan yang tidak memuaskan dari Rumah Sakit OMNI Internasional. Prita Mulyasari adalah seorang ibu rumah tangga, mantan pasien Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutra Tangerang. Saat dirawat di Rumah Sakit tersebut Prita tidak mendapat kesembuhan namun penyakitnya malah bertambah parah. Pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan yang pasti mengenai penyakit Prita, serta pihak Rumah Sakitpun tidak memberikan rekam medis yang diperlukan oleh Prita. Kemudian Prita Mulyasari mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut melalui dunia maya yang kemudian menyebar ke berbagai mailing list di dunia maya. Akibatnya, pihak Rumah Sakit Omni Internasional marah, dan merasa dicemarkan. Lalu RS 1

description

menelisik perubahan sosial dari kasus prita

Transcript of Gerakan Peduli Prita

I. PENDAHULUANGerakan "Koin Peduli Prita" adalah suatu gerakan mengajak masyarakat khususnya para pengguna internet mengumpulkan uang koin untuk disumbangkan kepada Prita Mulyasari. Uang ini untuk membayar denda Prita kepada RS OMNI Internasional Alam Sutera yang bernilai 204 juta rupiah. Latar belakang tercetusnya gerakan ini adalah bentuk simpati terhadap Prita Mulyasari yang divonis harus membayar denda tersebut karena dituding mencemarkan nama baik melalui dunia maya. Padahal, apa yang dilakukan Prita adalah keluh kesah karena merasa mendapat layanan yang tidak memuaskan dari Rumah Sakit OMNI Internasional. Prita Mulyasari adalah seorang ibu rumah tangga, mantan pasien Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutra Tangerang. Saat dirawat di Rumah Sakit tersebut Prita tidak mendapat kesembuhan namun penyakitnya malah bertambah parah. Pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan yang pasti mengenai penyakit Prita, serta pihak Rumah Sakitpun tidak memberikan rekam medis yang diperlukan oleh Prita. Kemudian Prita Mulyasari mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut melalui dunia maya yang kemudian menyebar ke berbagai mailing list di dunia maya. Akibatnya, pihak Rumah Sakit Omni Internasional marah, dan merasa dicemarkan. Lalu RS Omni International mengadukan Prita Mulyasari secara pidana. Sebelumnya Prita Mulyasari sudah diputus bersalah dalam pengadilan perdata. Dan waktu itupun Prita sempat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang sejak 13 Mei 2009 karena dijerat pasal pencemaran nama baik dengan menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Kasus ini kemudian banyak menyedot perhatian publik yang berimbas dengan munculnya gerakan solidaritas Koin Kepedulian untuk Prita. Pada tanggal 29 Desember 2009, Ibu Prita Mulyasari divonis Bebas oleh Pengadilan Negeri Tangerang. Banyaknya Lokasi-lokasi pengumpulan Koin Peduli Prita atau Koin untuk Keadilan itu tersebar di beberapa lokasi di tanah air membuktikan sungguh besar pengaruh gerakan koin peduli prita. Lokasi-lokasi itu tersebar seperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Samarinda, Balikpapan, dan makassar. Ini membuktikan kolektivitas yang cukup besar dan tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Kolektivitas ini terjadi karena banyaknya juga pasien-pasien rumah sakit yang tidak mendapatkan pelayan prima dari rumah sakit sehingga menimbulkan kekecawaan yang mendalam bagi pasien. Terlebih lagi jika menyangkut masalah ekonomi dan etika pelayanan rumah sakit yang dimana seharusnya menolong dengan tidak membeda-bedakan.Mengacu dari hal tersebut maka muncul pertanyaan kaitannya dengan gerakan sosial yang membawa perubahan sosial. Pertanyaan pertama berkaitan dengan gerakan koin kepedulian prita, apakah termasuk gerakan sosial sesuai dengan batasan-batasan yang diberikan sosiolog? , fakto-faktor apa saja yang membuat gerakan ini cukup menyita perhatian masyarakat? Dan selanjutnya perubahan apa yang ditimbulkan dari gerakan koin peduli prita ?

II. PEMBAHASANA. Gerakan Sosial dan Gerakan Koin Kepedulian PritaPerkembangan teknologi di era modern ini membuat interaksi antar individu semakin tidak memberikan batasan tempat, jarak dan waktu. Dimanapun dan kapanpun masyarakat dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat. Tak dapat dipungkiri jika Perkembangan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia. Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat.Salah satu contoh dari dampak perkembangan teknologi adalah gerakan koin kepedulian Prita. Hanya dengan menulis keluh kesah di dunia maya, prita akhirnya dituntut pencemaran nama baik oleh rumah sakit tempat dia menerima pelayanan kesehatan. Tetapi karena hal yang demikian pula masyarakat prihatin pada kasus prita tersebut dan menggalangkan gerakan peduli prita. Padahal prita terlebih dahulu telah berkonsultasi dengan pihak rumah sakit tetapi tidak ditanggapi. Maka masyarakat menganggap gerakan sosial ini untuk melawan ketidakadilan yang diterima prita. Menurut Sztompka (2011 : 325), Gerakan sosial adalah tindakan kolektif yang di organisir secara longgar, tanpa cara terlembaga untuk menghasilkan perubahan dalam masyarakat. Defenisi Stzompka tersebut menyentuh bagian tindakan kolektif yang dilakukan masyarakat yaitu dengan mengumpulkan koin rupiah sebanyak 204 juta rupiah. Lebih jauh lagi, Stzompka (2011:325) menyebutkan komponen gerakan sosial sebagai berikut1. Kolektivitas orang yang bertindak bersama .2. Tujuan bersama tindakannya adalah perubahan tertentu dalam masyarakat yang ditetapkan oleh partisipasi menurut cara yang sama.3. Kolektivitasnya relatif tersebar namun lebih rendah derajatmya daripada organisasi formal.4. Tindakannya mempunyai derajat spontanitas relatif tinggi namun tidak terlembaga dan bentuknya tidak konvensional. Dari komponen gerakan sosial tersebut, terlihat gerakan koin kepedulian prita juga memiliki tujuan yang sama yaitu melawan ketidakadilan dimana rumah sakit yang harusnya transparan mendiagnosis pasien dan beretika dalam memberikan pelayanan kesehatan tetapi ternyata mengacuhkan pasiennya. Kolektivitas tindakan kepedulian juga tersebar ke berbagai penjuru kota besar di Indonesia karena akses informasi yang sangat mudah tersebar serta tidak mengenal ruang dan waktu. Terlebih lagi tindakan masyarakat tersebut dapat dikatan spontan dikarenakan banyaknya yang bersimpati pada Prita yang hanya curhat di dunia maya sebagai alat pelepasan emosi karena ketidakpuasan pada rumah sakit OMNI, sehingga memupuk solidaritas masyarakat kepada prita. Hal tersebut sesuai menurut Wardi (2006:111) tentang konsep solidaritas sosial Ibn Khaldun bahwa faktor yang menyebabkan bersatunya manusia adalah rasa solidaritas. Ditambahkan lagi faktor inilah yang menyebabkan adanya ikatan sehingga menimbulkan usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama. Jadi adanya solidaritas sosial tersebut menimbulkan kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha untuk membantu Prita dalam bentuk pengumpulan koin yang bermakna menyinggung ketidakadilan pada Prita.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Gerakan Koin Kepedulian PritaGerakan koin kepedulian prita terjadi bermula karena ketidakadilan yang dirasakan prita, merembes ke pencemaran nama baik sehingga muncul solidartias sosial masyarakat. Alasan menonjol dan signifikan terjadinya gerakan sosial koin kepedulian prita adalah Kemunculan dan penyebaran media massa, Molotch dalam Stzompka (2011:331). Lebih lanjut lagi Sztompka mengatakan media massa merupakan instrumen yang sangat kuat untuk mengartikulasikan, membentuk dan menyatukan keyakinan dalam merumuskan dan menyebarkan pesan ideologis, serta membentuk pendapat umum. Media massa memperluas cakrawala pandangan rakyat melebihi dunia pribadi mereka menuju pengalaman kelompok, kelas dan bangsa lainnya yang berjauhan letak geografisnya. Ini menimbulkan dua akibat :1. Keterbukaan cakrawala ini menciptakan efek demonstrasi penting, yakni peluang untuk membandingkan kehidupan masyarakat sendiri dan kehidupan masyarakat lain. Kesan ketidakadilan yang merugikan yang disertai perasaan terampas relatif menyediakan latar belakang psikologis yang kondusif bagi gerakan sosail. Pada kasus prita tersebut, kebanyakan masyarakat yang simpati membandingkan dengan pengalamannya yang diperoleh dari rumah sakit sebagai pasien penerima jasa kesehatan dan terbukti banyak diantara mereka juga yang tidak mendapat layanan prima dari rumah sakit.2. Melalui media massa orang juga belajar mengenai keyakinan, sikap, dan keluhan politik orang lain. Ini memungkinkan untuk menaksir tingkat keburukan keadaaan bersama, menghilakan keyakinan bahwa ia sendiri yang merasa tak senang dan sengsara. Media massa pun membangkitkan solidaritas, loyalitas, dan konsensus yang berkembang melampaui lingkaran sosial yang ada sebelumnya. Perasaan adanya masalah bersama dan solidaritas yang melampaui batas lokal ini merupakan syarat sosio-psikologis lainnya untuk kemunculan gerakan sosial. Hal tersebut sesuai dengan kasus prita, dimana menimbulkan solidaritas sosial sehingga memunculkan gerakan koin kepedulian prita.C. Perubahan Sosial dari Gerakan Koin Kepedulian PritaHerbert Blumer (1955) mengatakan Perubahan sosial adalah usaha kolektif untuk menegakkan tata kehidupan baru.Ralp Tunner & Lewis M. Killin (1962) mengatakan Perubahan sosial sebagai kolektivitas yang bertindak terus-menerus guna meningkatkan perubahan dalam masyarakat atau kelompok.Pada kasus prita tersebut dijadikan efek demonstrasi bagi masalah-masalah lainnya sehingga membentuk pengawasan sosial di dunia maya terhadap masalah yang muncul seperti kasus korupsi, kolusi dan nepotisme, maupun pelanggaran hak-hak asasi manusia seperti perang Israel dan Palestina, pembantaian umat muslim di Myanmar, serta kasus dalam negeri seperti bantuan hukum untuk nenek yang mengambil sebuah coklat di perkebunan perusahaan coklat, maupun gerakan 1000 sendal untuk anak yang mencuri sendal tetapi dihakimi massa sampai hampir meninggal. Tidak ada batasan untuk transparansi di jaman modern sekarang.Perubahan sosial yang terjadi adalah perubahan pola kelakuan dimana masyarakat betul-betul memegang kendali atas ketiakadilan dan permasalahan yang terjadi. Mengapa? Stake holder melalui kacamatanya sudah dapat memprediksi keguncangan yang terjadi hanya dengan melihat isu-isu dan respon yang berkembang di masyarakat. Contoh kasus anggota DPR yang sedang molor dalam persidangan, atau kasus prita.Kembali ke kasus prita. Dalam kasus perdata ini, Prita Mulyasari diposisikan sebagai pihak Tergugat, sedangkan untuk Pihak Penggugat terdiri dari Penggugat I yaitu Pengelola Rumah Sakit, Penggugat II adalah Dokter yang merawat dan Penggugat III adalah Penanggung Jawab atas keberatan atas pelayanan Rumah Sakit. Pada intinya Para Penggugat merasa dirugikan atas tindakan sdri.Prita Mulyasari yang tidak cukup menyampaikan keluhan dengan mengisi lembar " masukan dan saran", Perkara Perdata tersebut di sidang di Pengadilan Negeri Tangerang dengan nomor register perkara Nomor 300/PDT.G/2008/PN.TNG. Atas perkara tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri tangerang pada tanggal 11 Mei 2009 telah menjatuhkan putusan yang mana pada pokoknya :1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap para penggugat3. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian sebesar Rp 240.000.000,-Atas putusan tersebut Tergugat mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Banten. Ditingkat banding perkara Perdata gugatan terhadap prita.Majelis Hakim tingkat Kasasi dalam putusannya adalah menolak seluruh gugatan dari Para Penggugat. Yang menarik dari perkara Prita Tersebut ada beberapa kaidah hukum yang bisa ditarik, yaitu diantarannya sebagai berikut :1. Bahwa mengungkap sebuah perasaan berupa keluhan tentang apa yang telah dialami selama menjalani proses pengobatan, baik berupa pelayanan selama di rawat inap maupun tindakan medis lainnya selama berada di rumah sakit yang dituangkan dalam sebuah email lalu disebar luaskan melalui email kealamat email kawan-kawannya, tidaklah kemudian lalu dapat dipandang sebagai perbuatan melawan hukum;2. Bahwa tindakan mengirim atau menyebarkan email yang berisi keluhan tersebut kepada kawan-kawannya, juga bukan merupakan sebuah penghinaan, oleh karena hal tersebut bukan dimaksudkan untuk menyerang pribadi seseorang atau instansi, melainkan hal tersebut adalah merupakan sebuah kenyataan atau fakta tentang apa yang dialami berkenaan dengan pelayanan medis;3. Bahwa email adalah merupakan sebuah media komunikasi yang bersifat personal dan tertutup dan hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengakses dan membacanya, dengan demikian bukan merupakan media yang bersifat umum dimana setiap orang dapat membuka dan membacanya, seperti media umum lainnya;4. Bahwa mengeluh sebuah pelayanan medis dengan menggunakan surat elektronik terbuka, lalu mengirimkan hal tersebut kepada kawan-kawannya melalui email, masih dianggap dan dinilai dalam batas-batas kewajaran dalam kerangka penyampaian informasi dengan menggunakan jenis saluran yang tersedia;5. Bahwa hak untuk menyampaikan informasi melalui berbagai media, secara konstitusional telah diakui dan dijamin dalam pasal 28 F UUD 1945 yang menentukan bahwa " setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia'6. Bahwa adanya putusan hakim pidana yang telah menyatakan terdakwa dibebaskan dari tindak pencemaran nama baik, terkait dengan gugatan perdata, putusan pidana tersebut dapat dijadikan bahan dan dipakai sebagai salah satu dasar/ alasan untuk menentukan bahwa perbuatan yang dilakukan tersebut bukanlah sifat melawan hukum, sehingga dapat membebaskan dirinya dari adannya tuntutan ganti rugi secara perdata atas gugatan pencemaran nama baik/perbuatan melawan hukum.

Dari hasil keputusan pengadilan tersebut, banyak yang menjadikan kasus prita sebagai awal untuk melakukan penggalangan solidaritas di dunia maya. Dunia maya yang awalnya hanya dijadikan tempat bersosialisasi dengan teman, mengisi waktu, dan sebagainya, saat sekarang sudah berubah menjadi penggalangan solidaritas sosial.

III. KESIMPULAN

Gerakan koin peduli prita merupakan gerakan sosial yang memenuhi komponen-komponen yang ada, meskipun hanya merubah kecil pola kelakuan stake holder dalam hal ini pihak rumah sakit agar betul-betul penyelenggara jasa pelayanan kesehatan memberikan layanan prima kepada pasien-pasiennya tanpa pandang bulu. Kemajuan teknologi menjadi alat perluasan pengawasan sosial masyarakat atas ketidak adilan yang terjadi serta pada pelanggaran hak-hak asasi.Kasus prita dijadikan efek demonstrasi bagi masalah-masalah lain untuk menggunakan dunia maya sebagai penggalang solidaritas sosial pemicu gerakan sosial. Terbukti pada saat sekarang banyak akun yang menyuarakan penggalangan solidaritas sosial untuk melakukan gerakan sosial. Contohnya pembentukan negara Islam di Indonesia, pengawasan kasus century, bahkan pada ketidakadilan pada bocah pencuri sendal yang harus dipukuli sampai babak belur.

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Wardi. 2006. Sosiologi Klasik : Dari Comte Hingga Parsons. Bandung: Remaja RosdakaryaStzompka, Piotr. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Prenada

Sumber lain:http://Gerakankoinpeduliprita.blogspot.comhttp://Koinpeduli.comhttp://waktuterindah.blogspot.com/akhirceritaprita http://Wikipedia.com/koinprita8